Analisis persepsi konsumen tentang kepribadian merek induk dan merek-merek perluasan pepsodent; studi kasus pada merek pasta gigi, sikat gigi dan cairan pembersih mulut pepsodent di lingkungan mahasiswa UIN Jakarta

(1)

ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TENTANG

KEPRIBADIAN MEREK INDUK DAN MEREK- MEREK

PERLUASAN PEPSODENT

(Studi Kasus Pada Merek Pasta Gigi, Sikat Gigi, dan Cairan Pembersih Mulut Pepsodent) Di Lingkungan Mahasiswa UIN Jakarta

Disusun Oleh: MEGA RODIAWATI

106081002340

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TENTANG KEPRIBADIAN MEREK INDUK DAN MEREK- MEREK PERLUASAN PEPSODENT (Studi Kasus Pada Pasta Gigi, Sikat Gigi, dan Cairan Pembersih Mulut

Pepsodent)

Di Lingkungan Mahasiswa UIN Jakarta

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

MEGA RODIAWATI NIM : 106081002340

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Heryanto, SE., MSi NIP 19570617 198503 1 002 NIP 195902231986011002

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

Hari ini Tanggal 26 Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas nama Mega Rodiawati NIM : 106081002340 dengan judul skripsi “ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TENTANG KEPRIBADIAN MEREK INDUK DAN MEREK- MEREK PERLUASAN PEPSODENT” (Studi Kasus Pasta Gigi, sikat Gigi, dan cairan Pembersih Mulut). Di Lingkungan Mahasiswa UIN Jakarta. Memperhatikan penampilan Mahasiswa tersebut selama masa ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 Oktober 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Suhendra. S.Ag., MM Indoyama Nasaruddin, SE., MAB

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid., MS Penguji Ahli


(4)

Hari ini Tanggal 15 Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sebelas telah dilaksanakan Ujian Skripsi atas nama Mega Rodiawati NIM : 106081002340 dengan judul skripsi “ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TENTANG KEPRIBADIAN MEREK INDUK DAN MEREK- MERK PERLUASAN PEPSODENT” (Studi Kasus Pada Pasta Gigi, Sikat Gigi, dan Cairan Pembersih Mulut Pepsodent). Di Lingkungan Mahasiswa UIN Jakarta. Memperhatikan penampilan Mahasiswa tersebut selama masa ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Maret 2011

Tim Penguji Skripsi

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Heryanto,SE.,M.Si

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Indoyama Nasaruddin, SE., MAB Leis Suzanawaty, SE., MSi

Ketua Sekretaris

Suhendra. S.Ag., MM Penguji Ahli


(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mega Rodiawati NIM : 106081002340 Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 20 Desember 2010


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

1. Nama : Mega Rodiawati

2. Tempat & Tgl. Lahir : Sukabumi, 03 November 1989 3. Alamat : Kp. Cipanengah

Rt 01/01 Sukabumi

Kec: Bojong Genteng- Sukabumi 4. Telepon : 0856-92727446- (021)-92452488. 5. Anak ke dari : 1 dari 1 bersaudara

II. Pendidikan

1. SD : MI Cipanengah tahun 2000

2. SMP : SMP PLUS Madaniah tahun 2003

3. SMA : MAN Cibadak tahun 2006

4. SI : UIN Syarif Hadayatullah Jakarta tahun 2006- 2011

III. Latar Belakang keluarga 1. Ayah : Endang

2. Alamat : Kp. Cipanengah Rt/Rw 01/01 Kec: Bojong Genteng Sukabumi

3. Telepon : 087885668318 4. Ibu : Hj.Edah Suaedah

5. Alamat : Kp. Cipanengah Rt/Rw 01/01 Kec: Bojong Genteng Sukabumi


(7)

ABSTRACT

ANALYSIS OF CONSUMER PERCEPTION ON THE PARENT AND EXTENSION BRANDS PERSONALITY OF PEPSODENT (Case Study on the Pepsodent Tooth Paste, Toothbrush, and Mouth Wash)

In the environment of Student UIN Jakarta

By: Mega Rodiawati 106081002340

This Research was aimed to know how the consumer perception about the parent and extension brand personality of Pepsodent (case study on the Pepsodent tooth paste, toothbrush and mouth wash). In the environment of student UIN Jakarta. This research used questionnaire containing 42 items with three categories: Pepsodent tooth paste, toothbrush, and mouth wash personality that were observed from consumer perception and were disseminated to 120 respondents. The research uses non probability sampling, that is, a technique of sampling that gives different opportunity for respondents to be chosen as sample. Non probability sampling used for this research is incidental sampling technique. Respondents are chosen based on their incidental experience of using

Pepsondent’s tooth paste, tooth brush and mouthwash and their knowledge about

Pepsodent categorization of tooth paste, toothbrush and mouthwash. Secondary data are acquired from Pepsodent company to support this research. This research uses descriptive and quantitative analysis technique. The analysis result shown that consumer connected and transferred their perception about the parent brand personality of Pepsodent to the extension brands personality of Pepsodent. It can be seen from the high similarity between consumer perceptions on tooth paste brand personality and toothbrush and mouth wash personality of the Pepsodent. The personality traits were family oriented, wholesome, reliable, secure, honest, up- to- date, cheerfull, and unique.

Keyword: consumer perception, parent brand personality, extension brand personality.


(8)

ABSTRAK

ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TENTANG KEPRIBADIAN MEREK INDUK DAN MEREK- MEREK PERLUASAN PEPSODENT (Studi Kasus

Pada Pasta Gigi, Sikat Gigi dan Cairan Pembersih Mulut Pepsodent) Di Lingkungan Mahasiswa UIN Jakarta

Oleh: Mega Rodiawati 106081002340

Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana persepsi konsumen tentang kepribadian merek induk dan merek- merek perluasan Pepsodent (studi kasus pada pasta gigi, sikat gigi dan cairan pembersih mulut Pepsodent). Di lingkungan mahasiswa UIN Jakarta. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang berisi 42 pertanyaan dengan tiga kategori yaitu; kepribadian pasta gigi, sikat gigi dan cairan pembersih mulut Pepsodent ditinjau dari persepsi konsumen yang disebarkan kepada 120 responden. Dalam penelitian ini digunakan teknik (non probability sampling) yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi calon responden atau sampel. Metode Non probability sampling yang digunakan adalahteknik sampel berdasarkan kebetulan (incidental sampling), yaitu responden yang pernah menggunakan pasta gigi, sikat gigi, dan cairan pembersih mulut Pepsodent serta mengetahui bahwa Pepsodent memiliki kategori produk sikat gigi, dan cairan pembersih mulut, dengan mengambil data sekunder dari perusahaan untuk mendukung penelitian ini. Pada penelitian digunakan analisis deskriptif dan kuantitatif. Dari analisis yang dilakukan penulis, dapat ditarik kesimpulan bahwa konsumen menghubungkan dan mentransfer persepsi mereka atas kepribadian merek induk Pepsodent ke merek-merek perluasan Pepsodent, yang terlihat dari besarnya keserupaan (similiarity) antara persepsi konsumen terhadap kepribadian merek Pasta Gigi Pepsodent dengan kepribadian Sikat Gigi dan Cairan Pembersih Mulut Pepsodent. Ciri-ciri kepribadian tersebut adalah family oriented (berorientasi keluarga), wholesome

(menyehatkan), reliable (dapat dipercaya), dan secure (aman/terjamin), honest

(jujur), up-to-date (menjaman), cheerfull (menyenangkan), unique (unik).

Kata kunci: Persepsi Konsumen, kepribadian merek induk, merek- merek Perluasan.


(9)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillaahirobbil ‘alamiin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas

rahmat, taufik, dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Alhamdulillah penulis telah menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir pendidikan strata satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari tanpa bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan selesai, untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua Orang Tuaku tercinta yang memiliki peran yang sangat penting dan tak

terkira, yang telah memberikan do’a tulus ikhlas, motivasi, dan kasih sayang

serta dukungan moril dan materil kepada penulis untuk tetap semangat. Serta terima kasih pula kepada om dan Tanteku tersayang yang selalu membantu dan selalu memberi semangat untukKu

2. Terima kasih untuk Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan sekaligus dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu, kesabaran, dan yang telah memberikan pengarahan serta bimbingannya dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Terima kasih untuk Bapak Suhendra.S.Ag.,MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Terima kasih untuk Ibu Leis Suzanawaty, SE., M.SI, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(10)

5. Terima kasih untuk Bapak Heryanto,SE., M.Si, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, kesabaran, dan yang telah memberikan pengarahan serta bimbingannya dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Terima kasih untuk Segenap Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang telah memberikan ilmu yang tak ternilai, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Segenap staf akademik dan staf perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Terima kasih untuk Sahabat-sahabat terbaikKu: Ukhti Eny, Zahra, Mas Hery, Ijang, A class Manajamen 06, Keluarga besar KKS Sukabumi 06. Terima kasih

atas motivasi, Do’a, bantuan dan semangat yang kalian berikan untuk Mega. Dan terima kasih kepada teman-temanku di kelas pemaran A yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, jazakallah atas dukungannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan untuk menyempurnakan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Januari 2011


(11)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ... i

Lembar Pengesahan Uji Komprehensif ... ii

Lembar Pengesahan Uji Sidang ... iii

Lembar Pengesahan Bukan Plagiat ... iv

Lembar Daftar Riwayat Hidup ... v

Abstract ... vi

Abstrak ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi... x

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xx

Bab I Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

Bab II Tinjauan Pustaka ... 10

A. Penertian Manajemen Pemasaran ... 10

1. Definisi Pemasaran ... 10


(12)

B. Persepsi Konsumen ... 11

1. Definisi Persepsi Konsumen ... 11

2. Ciri- Ciri Khusus Persepsi ... 12

3. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Konsumen ... 12

C. Citra Merek (Brand Image) ... .. 27

1. Pengertian Citra Merek ... 27

D. Kepribadian Merek ( Brand Personality) ... 32

1. Definisi Kepribadian Merek ... 32

2. Macam- Macam Brand Personality ... 36

3. Pengukuran Kepribadian Merek ... 37

E. Merek ... 43

1. Definisi Merek ... 43

2. Manfaat Merek ... 43

3. Strategi Merek ... 44

F. Perluasan Merek (Brand Extension) ... 46

1. Definisi Perluasan Merek ... 46

2. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Perluasan Merek ... 47

G. Penelitian Terdahulu ... 53

H. Kerangka Pemikiran ... 55

Bab III Metodologi Penelitian ... 57

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 57

B. Metode Penentuan Sampel ... 57


(13)

2. Sampel ... 57

C. Metode Pengumpulan Data ... 59

1. Data Primer ... 59

2. Data Sekunder ... 61

3. Tahap pengolahan Data ... 62

1. Editing ... 62

2. Coding & Scoring ... 62

3. Tabulating ... 63

D. Metode Analisis Data ... 63

1. Analisis Kuantitatif ... 64

a. Uji Validitas ... 64

b. Uji Reliabilitas ... 65

2. Analisis Deskriptif ... 65

E. Operasional Variabel Penelitian ... 67

a. Definisi Operasional ... 67

b. Variabel Penelitian ... 69

Bab IV Hasil dan Pembahasan ... 72

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 72

1. Sejarah Singkat PT Unilever Indonesia Tbk ... 72

2. Merek Pepsodent ... 73

3. Program dan Kampanye Pepsodent ... 79

4. Visi- Misi PT Unilever Tbk ... 81


(14)

C. Penemuan Dan Pembahasan ... 83

1. Deskriptif Data Responden ... 83

2. Hasil Penemuan Dan Pembahasan ... 85

1. Analisis Deskriptif ... 85

a. Kepribadian Pasta Gigi Pepsodent ... 85

b. Kepribadian Sikat Gigi Pepsodent ... 108

c. Kepribadian Cairan Pembersih Mulut ... 129

2. Hasil Perolehan Rata- rata (Mean Score) ... 150

a. Rata- rata (Mean Score) Pasta Gigi Pepsodent ... 150

b. Rata- rata (Mean Score) Sikat Gigi Pepsodent ... 152

c. Rata- rata (Mean Score) Cairan Pembersih Mulut ... 154

3. Hasil Perolehan transfer merek induk ke merek perluasan 156 D. Interpretasi ... 157

Bab V Kesimpulan dan Implikasi ... 159

A. Kesimpulan ... 159

B. Implikasi ... 159

C. Keterbatasan ... 160

D. Saran ... 160

Daftar Pustaka ... 162


(15)

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Skala Kepribadian Merek ... 40

3.1 Operasional Variabel Penelitian ... 70

4.1 Hasil try out Uji Validitas Dan Reliabilitas ... . 82

4.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden ... 83

4.3 Karakteristik Usia Responden ... 84

4.4 Karakteristik Fakultas/ Jurusan Responden ... 84

4.5 Pasta Gigi Pepsodent Rendah hati (Down- To Earth) ... 86

4.6 Pasta Gigi Pepsodent Berorientasi keluarga (Family- oriented) ... 86

4.7 Pasta Gigi Pepsodent Sederhana (Smal- town) ... 87

4.8 Pasta Gigi Pepsodent Jujur (Honest) ... 87

4.9 Pasta Gigi Pepsodent Tulus (Sincere) ... 88

4.10 Pasta Gigi Pepsodent Apa adanya (Real) ... 88

4.11 Pasta Gigi Pepsodent Menyehatkan (Wholesome) ... 89

4.12 Pasta Gigi Pepsodent orisinil (Orisinil) ... 89

4.13 Pasta Gigi Pepsodent menyenangkan (Cheerfull) ... 90

4.14 Pasta Gigi Pepsodent Sentimentil (Sentimental) ... 90

4.15 Pasta Gigi Pepsodent Ramah (friendly) ... 91

4.16 Pasta Gigi Pepsodent Berani (Daring) ... 91


(16)

4.18 Pasta Gigi Pepsodent Mengasyikan (Exciting) ... 92

4.19 Pasta Gigi Pepsodent bersemangat (Spirited) ... 93

4.20 Pasta Gigi Pepsodent Mengagumkan (Cool) ... 93

4.21 Pasta Gigi Pepsodent Muda (Young) ... 94

4.22 Pasta Gigi Pepsodent Imaginasi (Imaginativ) ... 94

4.23 Pasta Gigi Pepsodent Unik (Unique) ... 95

4.24 Pasta Gigi Pepsodent Menjaman (Up-to-date) ... 95

4.25 Pasta Gigi Pepsodent Mandiri (Independent) ... 96

4.26 Pasta Gigi Pepsodent Modern (Contemporary) ... 96

4.27 Pasta Gigi Pepsodent Dapat di percaya (Reliable) ... 97

4.28 Pasta Gigi Pepsodent Bekerja keras (Hard working) ... 97

4.29 Pasta Gigi Pepsodent Aman/ terjamin (secure) ... 98

4.30 Pasta Gigi Pepsodent Pandai (Intelligent) ... 98

4.31 Pasta Gigi Pepsodent Terampil (Technical) ... 99

4.32 Pasta Gigi Pepsodent Bekerja Sama (Corporate) ... 100

4.33 Pasta Gigi Pepsodent Sukses (Successful) ... 100

4.34 Pasta Gigi Pepsodent Pemimpin (leader) ... 101

4.35 Pasta Gigi Pepsodent Percaya Diri (confident) ... 101

4.36 Pasta Gigi Pepsodent Kelas Atas (Upper Class)... 102

4.37 Pasta Gigi Pepsodent Glamor (Glamorous) ... 102

4.38 Pasta Gigi Pepsodent Berpenampilan Menarik (Good Looking) ... 103

4.39 Pasta Gigi Pepsodent Mempesona (Charming) ... 103


(17)

4.41 Pasta Gigi Pepsodent Halus (Smooth) ... 105

4.42 Pasta Gigi Pepsodent Kokoh (Outdoorsy) ... 105

4.43 Pasta Gigi Pepsodent Maskulin (Masculine) ... 106

4.44 Pasta Gigi Pepsodent Kebaratan (Western) ... 106

4.45 Pasta Gigi Pepsodent Tangguh (Tough) ... 107

4.46 Pasta Gigi Pepsodent Kasar (Rugged) ... 107

4.47 Sikat Gigi Pepsodent Rendah hati (Down- To Earth) ... 108

4.48 Sikat Gigi Pepsodent Berorientasi keluarga (Family- oriented) ... 108

4.49 Sikat Gigi Pepsodent Sederhana (Smal- town) ... 109

4.50 Sikat Gigi Pepsodent Jujur (Honest) ... 109

4.51 Sikat Gigi Pepsodent Tulus (Sincere) ... 110

4.52 Sikat Gigi Pepsodent Apa adanya (Real) ... 110

4.53 Sikat Gigi Pepsodent Menyehatkan (Wholesome) ... 111

4.54 Sikat Gigi Pepsodent orisinil (Orisinil) ... 111

4.55 Sikat Gigi Pepsodent menyenangkan (Cheerfull) ... 112

4.56 Sikat Gigi Pepsodent Sentimentil (Sentimental) ... 112

4.57 Sikat Gigi Pepsodent Ramah (friendly) ... 113

4.58 Sikat Gigi Pepsodent Berani (Daring) ... 113

4.59 Sikat Gigi Pepsodent Trend (Trendi) ... 114

4.60 Sikat Gigi Pepsodent Mengasyikan (Exciting) ... 114

4.61 Pasta Gigi Pepsodent Bersemangat (Spirited)... 115

4.62 Sikat Gigi Pepsodent Mengagumkan (Cool) ... 115


(18)

4.64 Sikat Gigi Pepsodent Imaginasi (Imaginativ) ... 116

4.65 Sikat Gigi Pepsodent Unik (Unique) ... 117

4.66 Sikat Gigi Pepsodent Menjaman (Up-to-date) ... 117

4.67 Sikat Gigi Pepsodent Mandiri (Independent) ... 118

4.68 Sikat Gigi Pepsodent Modern (Contemporary) ... 118

4.69 Sikat Gigi Pepsodent Dapat di percaya (Reliable) ... 119

4.70 Sikat Gigi Pepsodent Bekerja keras (Hard working) ... 119

4.71 Sikat Gigi Pepsodent Aman/ terjamin (secure) ... 120

4.72 Sikat Gigi Pepsodent Pandai (Intelligent) ... 120

4.73 Sikat Gigi Pepsodent Terampil (Technical) ... 121

4.74 Sikat Gigi Pepsodent Bekerja Sama (Corporate) ... 121

4.75 Sikat Gigi Pepsodent Sukses (Successful)... 122

4.76 Sikat Gigi Pepsodent Pemimpin (leader) ... 122

4.77 Sikat Gigi Pepsodent Percaya Diri (confident) ... 123

4.78 Sikat Gigi Pepsodent Kelas Atas (Upper Class) ... 123

4.79 Sikat Gigi Pepsodent Glamor (Glamorous) ... 124

4.80 Sikat Gigi Pepsodent Berpenampilan Menarik (Good Looking) ... 124

4.81 Sikat Gigi Pepsodent Mempesona (Charming) ... 125

4.82 Sikat Gigi Pepsodent Feminim (Feminine) ... 125

4.83 Sikat Gigi Pepsodent Halus (Smooth) ... 126

4.84 Sikat Gigi Pepsodent Kokoh (Outdoorsy) ... 126

4.85 Sikat Gigi Pepsodent Maskulin (Masculine) ... 127


(19)

4.87 Sikat Gigi Pepsodent Tangguh (Tough) ... 128

4.88 Sikat Gigi Pepsodent Kasar (Rugged) ... 128

4.89 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Rendah hati (Down- To Earth) .... 129

4.90 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent (Family- oriented) ... 129

4.91 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Sederhana (Smal- town)... 130

4.92 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Jujur (Honest) ... 130

4.93 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Tulus (Sincere) ... 131

4.94 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Apa adanya (Real) ... 131

4.95 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Menyehatkan (Wholesome) ... 132

4.96 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent orisinil (Orisinil)... 132

4.97 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent menyenangkan (Cheerfull) ... 133

4.98 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Sentimentil (Sentimental) ... 133

4.99 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Ramah (friendly)... 134

4.100 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Berani (Daring) ... 134

4.101 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Trend (Trendi) ... 135

4.102 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Mengasyikan (Exciting) ... 135

4.103 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Bersemangat (Spirited) ... 136

4.104 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Mengagumkan (Cool)... 136

4.105 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Muda (Young) ... 137

4.106 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Imaginasi (Imaginativ) ... 137

4.107 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Unik (Unique)... 138

4.108 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Menjaman (Up-to-date) ... 138


(20)

4.110 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Modern (Contemporary) ... 139

4.111 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Dapat di percaya (Reliable) ... 140

4.112 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Bekerja keras (Hard working) ... 140

4.113 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Aman/ terjamin (secure) ... 141

4.114 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Pandai (Intelligent) ... 141

4.115 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Terampil (Technical) ... 142

4.116 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Bekerja Sama (Corporate) ... 142

4.117 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Sukses (Successful)... 143

4.118 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Pemimpin (leader) ... 143

4.119 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Percaya Diri (confident) ... 144

4.120 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Kelas Atas (Upper Class) ... 144

4.121 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Glamor (Glamorous) ... 145

4.122 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Berpenampilan Menarik ... 145

4.123 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Mempesona (Charming)... 146

4.124 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Feminim (Feminine) ... 146

4.125 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Halus (Smooth) ... 147

4.126 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Kokoh (Outdoorsy) ... 147

4.127 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Maskulin (Masculine) ... 148

4.128 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Kebaratan (Western) ... 148

4.129 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Tangguh (Tough) ... 149

4.130 Cairan Pembersih Mulut Pepsodent Kasar (Rugged) ... 149

4.131 Hasil Rata- rata Mean Score) Pasta Gigi Pepsodent ... 150


(21)

4.133 Hasil Rata- rata (Mean Score) Cairan Pembersih mulut Pepsodent ... 154

4.132 Hasil Perolehan Transfer dari merek induk ke merek Perluasan ... 156

DAFTAR GAMBAR No. Keterangan Halaman 2.1 Proses Perseptual ... 21

2.2 Citra Merek ... 32

2.3 Dimensi Kepribadian Merek ... 39

2.4 Strategi Merek ... 46

2.5 Kerangka Pemikiran ... 55


(22)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Terbentuknya pasar global memungkinkan para pemain dari seluruh dunia bebas memasuki pasar domestik, sehingga tersedia banyak pilihan bagi konsumen untuk membeli produk dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan keinginannya. Di tengah maraknya persaingan dan membanjirnya penawaran produk dari berbagai merek di pasar, baik dari dalam dan luar negeri, maka bertambah pula tantangan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dan berhasil di pasar. Tantangan tersebut dapat diatasi dengan cara membentuk dan mengelola merek yang kuat.

Quelch dan Harding, 1996 merek adalah aset yang paling penting untuk kebanyakan perusahaan consumer goods oleh karena itu, sangat penting untuk mengelola dan memanfaatkan merek agar dapat menjangkau pikiran dan memperoleh posisi yang kuat di benak konsumen. Ada beberapa alternatif pilihan dalam menentukan strategi merek yang dapat dipilih oleh perusahaan.

Fox, 2001 salah satu cara yang paling umum dan dianggap paling banyak mendatangkan kesuksesan, sekaligus dapat mengurangi biaya-biaya peluncuran dan resiko-resiko kegagalan produk adalah konsep perluasan merek sebagai proses menyediakan suatu produk baru, yang diciptakan di dalam kategori produk yang berbeda, di bawah nama merek yang telah ada.


(23)

Quelch dan Harding, 1996 perluasan merek dapat dilihat sebagai suatu cara yang lebih murah dan berisiko lebih kecil untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan konsumen di beberapa segmen, yaitu dengan menyediakan beberapa produk dalam kategori yang berbeda dibawah merek yang sama, dibandingkan menciptakan suatu nama baru untuk setiap produk baru.

Helen Wing, Director of the Marketing Science Centre at Research International mengatakan bahwa produk baru dengan merek yang benar-benar baru membutuhkan usaha pemasaran dari segi waktu dan biaya yang lebih banyak untuk memperkenalkan merek dan membangun kesadaran konsumen. Pertimbangan lain adalah bahwa perusahaan merasa bisa mendapatkan keuntungan dari adanya ikatan emosional yang telah terbentuk antara merek induk dengan merek-merek perluasannya, sehingga inventasi yang dibutuhkan untuk perluasan merek lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan merek yang baru.

Fenomena tentang perluasan merek telah menjadi sesuatu yang tidak asing bagi kita para konsumen. Kita telah melihat berbagai merek melakukan strategi ini untuk memasarkan produknya. Contohnya Merek Sony yang produk awalnya adalah tape recorder kemudian memperluas penggunaan mereknya ke berbagai produk seperti televisi, radio, VCD, DVD bahkan

laptop dan handphone yang memiliki kategori berbeda dari merek induknya. Merek Adidas yang semula kita kenal sebagai merek sepatu olah raga, saat ini telah memperluas penggunaan mereknya pada produk pakaian, jam tangan dan farfum. Stategi ini tidak hanya dilakukan oleh merek berskala


(24)

multinasional, tapi juga oleh merek nasional seperti merek ABC yang semula dikenal sebagai merek kecap, kini telah memperluas mereknya untuk kategori produk lain seperti; sirup, mie instan, saus tomat, dan sambal. Demikian pula dengan merek Pepsodent yang semula hanya digunakan sebagai merek pasta gigi, saat ini telaah meluas pada produk sikat gigi, cairan pembersih mulut, dan permen.

Aaker D. dan Keller, 1990 tingkat kegagalan perluasan merek lebih tinggi dibanding kesuksesannya. Telah banyak kasus kegagalan perluasan merek yang telah merugikan dan menghasilkan kerusakan pada nama merek. Meskipun strategi perluasan merek dapat mereduksi biaya peluncuran serta meningkatkan peluang kesuksesan produk baru, namun terdapat juga resiko-resiko yang besar, yang mampu melemahkan atau menghancurkan citra merek. Pilihan yang tidak tepat atas perluasan merek dapat melemahkan dan merusak merek inti dan menghancurkan ekuitas merek. Asosiasi negatif dan strategi komunikasi yang salah akan sungguh merugikan merek induk bahkan

brand family. Kegagalan perluasan dapat terjadi karena kesulitan menghubungkan merek- merek perluasan dengan merek induk, kurangnya keserupaan dan pengenalan serta komunikasi pemasaran terpadu yang tidak konsisten. Meskipun terdapat banyak kasus tentang kegagalan perluasan merek, namun strategi tersebut tetap memiliki banyak keunggulan. Merek-merek perluasan masuk ke pasar dengan suatu hubungan yang dekat secara emosional dengan pelanggan. Itulah sebabnya mengapa perusahaan ingin memperluas merek-merek mereka dan jika dilakukan dengan baik maka hal


(25)

tersebut dapat menjadi faktor kesuksesan yang besar. Akan tetapi perluasan merek bukan strategi yang beresiko rendah seperti yang orang-orang percayai.

Bhat, 2001 merek adalah suatu alat bagi konsumen untuk mengembangkan gambar-gambar dan emosi di dalam pikiran mereka. Merek-merek yang berbeda menciptakan citra-citra yang berbeda pula di dalam pikiran konsumen, sehingga memungkinkan konsumen untuk membedakan merek-merek yang bersaing. Ketika konsumen berhubungan dengan suatu merek, mereka akan membentuk persepsi dan asosiasi yang dihubungkan dengan merek tersebut. Sebagai konsekuensinya jika merek tersebut diperluas, persepsi atas merek induk akan ditransfer ke merek-merek perluasan. Dengan kata lain, perluasan merek dapat dilihat sebagai suatu bagian dari kategori mental merek induk di dalam pikiran konsumen. Persepsi adalah suatu proses psikologis yang diperlukan dan relevan dalam penelitian ini untuk memahami bagaimana pandangan konsumen terhadap perluasan merek.

Bhat, 2001 konsumen akan membentuk persepsi tertentu terhadap suatu produk dan memutuskan di kategori mana ia perlu memposisikan produk tersebut dengan memperhatikan karakteristik- karakteristik dan kepribadian- kepribadiannya. Semakin besar persepsi positif terhadap merek induk akan menghasilkan penerimaan yang lebih tinggi terhadap perluasan oleh konsumen. Persepsi-persepsi atas merek induk akan memasuki pikiran konsumen ketika berhadapan dengan perluasan untuk pertama kali, sehingga


(26)

terjadilah transfer persepsi-persepsi. Proses-proses ini akan dipertimbangkan di dalam evaluasi perluasan merek oleh konsumen.

Wernerfelt, 1988 ketika suatu merek beroperasi di dalam perluasan dengan kategori produk yang berbeda, evaluasi terhadap perluasan merek dari perspektif konsumen menjadi sangat kompleks. Ketika diperkenalkan dengan produk-produk baru yang tidak familiar, persepsi terhadap merek induk adalah suatu petunjuk evaluatif yang sangat menolong bagi konsumen dan ini penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi persepsi konsumen terhadap merek-merek perluasan.

Aaker, D. 1996 perluasan merek akan berpengaruh terhadap citra merek induk, dan karena kepribadian merek adalah salah satu komponen kunci dari citra merek. Maka dapat dikatakan bahwa kesesuaian tersebut juga akan berdampak pada kepribadian merek.

Aaker, J., 1997 persepsi dan asosiasi yang dimiliki konsumen tentang merek melampaui atribut- atribut dan manfaat- manfaat merek secara fungsional. Tidak mengejutkan, pemasar berusaha untuk membedakan dan membangun preferensi untuk merek-merek mereka tidak hanya atas dasar bagaimana konsumen merasakan merek secara fungsional, tapi juga atas dasar persepsi-persepsi konsumen tentang kepribadian merek atau yang disebut

brand personality profile, yaitu istilah yang menggambarkan persepsi-persepsi konsumen terhadap kepribadian merek.

Plummer, 2000 dalam mengelola merek di industri consumer products


(27)

yang sangat penting, dan perusahaan membutuhkan usaha yang besar untuk mengkomunikasikan merek kepada target konsumen mereka. Semakin besar kisaran merek diperluas, semakin tinggi kesadaran yang dibutuhkan perusahaan mengenai bagaimana konsumen-konsumen mereka menerima perluasan merek.

J. Aaker,1997 telah menggambarkan secara detil bagaimana kepribadian merek dapat menciptakan diferensiasi di pasar. Pertama, suatu kepribadian dapat membuat merek menjadi mengesankan dan menarik. Ia menambahkan bahwa suatu merek tanpa kepribadian akan memiliki masalah dalam meningkatkan kesadaran dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan. Kedua, kepribadian merek dapat merangsang pertimbangan dalam membangun energi dan kesegaran, yang dapat berguna bagi banyak merek. Ketiga, suatu kepribadian merek dapat membentuk hubungan merek dengan pelanggan seperti teman, rekan, atau penasehat. Ia menyimpulkan bahwa dengan metafora kepribadian yang sesuai, perkembangan hubungan akan menjadi lebih jelas dan lebih dapat memotivasi.

Aaker. D, 1996 suatu kepribadian merek yang kuat sangat penting agar pelanggan mempunyai ikatan yang kuat secara emosional terhadap suatu merek, dan mereka cenderung untuk merasakan kepercayaan dan kesetiaan yang lebih besar terhadap merek. Ketika konsumen mempunyai ikatan secara emosional yang kuat terhadap merek, menjadi lebih sulit bagi merek yang lain untuk menirunya, dan perusahaan dapat membedakan dirinya dari para pesaing. Ada beberapa hal yang mempengaruhi kepribadian merek secara


(28)

tidak langsung, yaitu melalui asosiasi-asosiasi kategori produk, nama merek, simbol atau logo, gaya iklan, harga dan saluran distribusi. Jika ciri kepribadian merek ini dimodifikasi, kepribadian merek dapat berubah.

Penulis tertarik untuk memilih PT Unilever Indonesia, Tbk. sebagai perusahaan yang dijadikan studi kasus didasarkan pada pertimbangan bahwa Unilever telah banyak menggunakan strategi perluasan merek dalam meluncurkan produk baru dan memperoleh kesuksesan yang besar. Dan juga pada pertimbangan bahwa tidak banyak perusahaan serupa di Indonesia yang berhasil menguasai hampir seluruh pangsa pasarnya dengan strategi-strategi yang dijalankannya. Salah satu perluasan merek dalam kategori berbeda yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia, Tbk. Adalah pada merek Pepsodent. Produk awal Pepsodent adalah pasta gigi, dan kini telah diperluas pada kategori-kategori lainnya yaitu sikat gigi dan cairan pembersih mulut. Dalam hal ini, merek Pasta Gigi Pepsodent adalah merek induk, sedangkan merek Sikat Gigi Pepsodent serta merek Ciran Pembersih Mulut Pepsodent adalah merek- merek perluasannya.

Telah banyak penelitian tentang bagaimana caranya melakukan sesuatu perluasan- perluasan merek yang sukses. Sebaliknya, hanya sedikit yang meneliti perluasan merek dari perspektif konsumen. Perluasan-perluasan merek secara luas digunakan dan dipertimbangkan sebagai suatu bagian yang penting dari merek, sehingga penulis tertarik untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam tentang bagaimana konsumen mempersepsikan kepribadian merek atas merek-merek yang diperluas, baik terhadap merek


(29)

induk maupun merek-merek perluasannya. Kekuatan merek berada di dalam pikiran konsumen. Persepsi-persepsi konsumen yang terhubung dengan merek menjadi penting untuk diteliti lebih jauh. Hal ini lebih lanjut mendorong penulis untuk meneliti bagaimana sebenarnya persepsi konsumen terhadap kepribadian merek induk dan kepribadian merek-merek perluasannya di dalam kategori produk yang berbeda, ditinjau dari persepsi konsumen. Oleh karen itu untuk penelitian ini, penulis memilih judul: ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TENTANG KEPRIBADIAN MEREK INDUK DAN MEREK- MEREK PERLUASAN PEPSODENT ” (Studi Kasus Pasta Gigi, Sikat Gigi, dan Cairan Pembersih Mulut Pepsodent). Di Lingkungan Mahasiswa UIN.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap kepribadian merek induk

dan merek- merek perluasan Pepsodent?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Secara dasar rumusan masalah diatas yaitu: 1. Tujuan Penelitian

a. Memahami persepsi konsumen tehadap kepribadian merek induk dan kepribadian merek-merek perluasan Pepsodent.


(30)

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat:

a. Bagi Penulis

Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan penulis mengenai fenomena perluasan merek dan menjawab keingintahuan penulis tentang bagaimana konsumen mempersepsikan kepribadian merek atas merek-merek yang diperluas.

b. Bagi Perusahaan

Dari penelitian ini, diharapkan perusahaan yang menjadi studi kasus dapat lebih memahami kepribadian merek merek induk dan merek-merek perluasannya dari persepsi konsumen dan juga menjadi masukan bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat strategi perluasan merek di masa yang akan datang.

c. Bagi Akademik

Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.


(31)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajemen Pemasaran 1. Definisi Pemasaran

Kotler, 2007:6 pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Saat berhadapan dengan proses pertukaran, harus ada sejumlah besar pekerjaan dan keterampilan.

Kotler, 2000:9 dalam Fajar, 2008:4 definisi pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Laksana, 2008:4 pemasaran adalah segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. 2. Definisi Manajemen Pemasaran

Kotler, 2007:6 manajemen pemasaran adalah sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.


(32)

Laksana, 2008:5 manajemen pemasaran adalah pertukaran produk yang dilakukan melalui aktifitas dari bauran pemasaran, yaitu produc,

price, promotion, dan place.

Kotler, 2000:9 manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran- sasaran individu dan organisasi.

B. Persepsi Konsumen

1. Definisi Persepsi Konsumen

Supranto, 2007:165 pada dasarnya persepsi merupakan proses bagaimana rangsangan atau stimuli- stimuli di seleksi diorganisasikan dan diinterpretasikan atau diberi nama atau arti.

Tjiptono, 2009:95 persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan- masukan informal untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti.

Schiffman dan Kanuk 2004:97 persepsi adalah proses dimana seseorang individu menyeleksi, mengorganisir, dan menginterpretasikan rangsangan menjadi sebuah gambaran pengertian yang brarti tentang dunia sekitarnya. Dua orang mungkin mendapatkan rangsangan yang sama, kondisi yang sama, tapi bagaimana mereka mengenal, menyeleksi, mengkordinasikan dan menafsirkan adalah merupakan proses individual, yang didasarkan pada keinginan, nilai, motif, harapan, latar belakang


(33)

sosial, ekonomi dan budaya setiap orang.

2. Ciri- Ciri Khusus Persepsi menurut Tatik, Suryani 2008:106

a. Subyektif: Setiap konsumen memiliki persepsi masing- masing terhadap suatu proyek sehingga hanya berlaku bagi dirinya sendiri dan tidak berlaku bagi orang lain atau pihak lain.

b. Selektif: Manusia tidak mungkin secara terus- menerus menerima semua rangsangan yang ada, maka persepsi mempunyai sikap yang selektif dan dilandasi oleh seleksi stimulus.

c. Bersifat sementara: Hasil yang dipelajari dan interpretasi tidak akan bertahan seumur hidup, ia dapat berubah sesuai dengan perkembangan, pengalaman, perubahan kebutuhan, serta pembentukan motif dan sikap. 3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Persepsi Konsumen menurut

Schiffman dan Kanuk, 2004:116 a. Penglihatan

Schffman dan Kanuk, 2004:116 tanggapan yang timbul atas rangsangan akan sangat dipengaruhi oleh sifat- sifat individu yang melihatnya. Sifat- sifat yang dapat mempengaruhi persepsi adalah:

 Sikap: dapat mempengaruhi positif atau negatifnya tanggapan yang akan diberikan seseorang.

 Motivasi: Merupakan hal yang mendorong dan mendasari setiap tindakan yang dilakukan manusia.


(34)

 Minat: merupakan faktor lain yang membedakan penilaian seseorang terhadap suatu hal atau obyek tertentu yang akan mendasari kesukaan ataupun ketidaksukaan terhadap obyek tertentu.

 Pengalaman masa lalu: mempengaruhi persepsi seseorang karena biasanya kita akan menarik kesimpulan yang sama dengan apa yang pernah dilihat, didengar ataupun yang dialami.

 Harapan: mempengaruhi persepsi seseorang dalam membuat keputusan. Orang akan cenderung menolak gagasan, ajakan, ataupun tawaran yang tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan sebelumnya. b. Sasaran

Schiffman dan Kanuk, 2004:117 sasaran dapat mempengaruhi penglihatan yang pada akhirnya mempengaruhi persepsi. Sasaran biasanya tidak terlihat secara terpisah dari latar belakangnya melainkan secara keseluruhan. Latar belakang akan mempengaruhi persepsi, begitu pula dengan hal- hal yang mempunyai kecenderungan sama atau serupa. Jadi apa yang seseorang lihat adalah bagaimana orang itu dapat memisahkan sasaran dengan latar belakangnya. Faktor- faktor sasaran antara lain: keanehan terhadap sesuatu yang baru, gerakan, suara, ukuran, latar belakang, dan dekatnya jarak.

c. Situasi

Schiffman dan Kanuk, 2004:117 situasi atau keadaan disekitar seseorang yang seseorang lihat akan turut mempengaruhi persepsi. Sasaran atau benda yang sama yang dilihat dalam situasi yang berbeda


(35)

akan menghasilkan persepsi yang berbeda.

Suryani, 2008:103 tiga proses penting dalam persepsi yaitu menseleksi (memilih) stimuliyang berbeda, hal ini disebabkan oleh tiga hal, yaitu:

1. Perceptual Selection

Suryani, 2008:103 Proses persepsi diawali dengan adanay stimuli yang mengenai panca indera yang disebut sebagai sensasi. Stimuli ini beragam bentuknya dan akan selalu membombardir indera konsumen. Jika diliaht dari asalnya, stimuli ada yang berasal dari luar individu

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pemilihan dan penyeleksian stimuli menurut Suryani, 2008:104 adalah:

a. Faktor eksternal: adalah wujud obyektif seperti warna, bentuk, ukuran, posisi, intensitas, gerak, dan sebagainya. Sehubungan dengan hal ini, pemasar perlu untuk membuat promosi yang dapat menarik perhatian konsumen.

b. Faktor internal: adalah factor yag berasal dari dalam individu sendiri. Faktor utama yang sering kali mempengaruhi perhatian individu dalam memilih stimuli adalah harapan dan motif.

Selain itu proses ini akan dipengaruhi oleh 4 prinsip Suryani, 2008:106 adalah:

a. Ebankosur selektif (selective exporsure): konsumen cenderung akan memilih tayangan atau apa saja yang dilihat dan dirasakan secara selektif. Tidak semua yang mengenai dirinya akan dipilih. Berbagai


(36)

informasi yang ada di ingatannya (psychological set) akan mempengaruhi pemilihannya.

b. Perhatian selektif (selective attention): konsumen dapat memperhatikan stimuli secara sengaja dan tidak sengaja. Perhatian secara sengaja akan terjadi jika konsumen secara sadar dan aktif memperhatikan pada stimuli.

c. Bertahan secara perceptual (perceptual defence): tayangan berbagai iklan juga tidak diperhatikan semuanya oleh konsumen, karena ada

perceptualdefence.

d. Menutup secaar perceptual (perceptual blocking): pada saat konsumen di tayangkan dengan banyak iklan, konsumen akan melindungi dirinya dari serbuan stimuli yang mengenainya. konsumen akan menahan berbagai stimuli sesuai dengan kesadarannya.

2. Perceptual Organization

Suryani, 2008:107 setelah konsumen memilih iklan stimuli mana yang akan diperhatikan, konsumen akan mengoganisasikan stimuli yang ada. Konsumen akan mengelompokkan, menghubung- hubungkan stimuli yang dilihatnya agar dapat diinterpretasikan, sehingga mempunyai makna.

Prinsip dasar penting dalam pengorganisasian ini meliputi:

a. Gambar dan latar belakang (Figure and Ground): agar stimuli ayng diperhatikan dapat mudah untuk diberi makna, konsumen akan menghubungkan dan mengkaitkan antara gambar dengan dasar,


(37)

mengkaitkan antara apa yang ada dengan konteksnya sehingga punya makna.

b. Pengelompokkan (Grouping): obyek, situasi, kejadian yang cenderung sama akan dikelompokan menjadi satu bagian yang menyeluruh sehingga mudah untuk diingat.

c. Kecenderungan untuk menutup atau menyelesaikan (Closure): setiap stimuli akan diorganisasikan menjadi suatu pola yang lengkap, meskipun informasi yang tersedia tidak lengkap. Artinya, apabila pesan yang disampaikan kepada konsumen dibuat secara bertahap dan berkesinambungan, maka secara tidak sadar konsumen berusaha untuk melengkapi pesan tersebut sesuai dengan keinginan, motivasi, dan harapannya.

3. Perceptual Interpretation

Suryani, 2008:109 setelah konsumen mengoganisir yang ada dan mengkaitkannya dengan informasi yang dimiliki, maka agar stimuli tersebut mempunyai makna, konsumen menginterpretasikan atau memberi arti stimuli tersebut. Pada tahap ini interpretasi ini konsumen secara sadar atau tidak sadar akan mengait-ngaitkan dengan semua informasi yang dimilikinya agar mampu memberikan makna yang tepat. Terdapat beberapa factor yang menyebabkan terjadinya kesalahan atau distorsi dalam menginterpretasikan peasn. Kesalahan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:


(38)

a. Penampilan fisik: sering membuat konsumen keliru dalam menginterpretasikan suatu objek pemasaran.

b. Kesan pertama: cenderung akan menetap dibenak konsumen.

c. Stereotip (prasangka): istilah ini mengacu pada kecenderungan dalam meniali seseorang kedalam aktegori tunggal atau pada satu kelas . Macam- macam persepsi menurut Foxall dan Ronald, 1994: 123 : a. Persepsi terhadap merek (Brand Image)

Persepsi ini sangat penting karena berhubungan dengan citra perusahaan. Citra perusahaan disini berkaitan dengan produk yang ditawarkan. Persepsi positif maupun negatif tentang perusahaan akan menentukan posisi perusahaan dalam diri konsumen.

b. Persepsi terhadap Resiko (Perceived Risk)

Maksudnya disini adalah resiko dari produk yang bersangkutan. Resiko ini berkaitan dengan harga yang harus dibayar dan besarnya resiko tergantung pada kemungkinan kerusakan produk.

c. Persepsi terhadap Harga (Price)

Persepsi ini terbentuk karena pada dasarnya konsumen mempunyai persepsi terhadap harga yang disebut dengan rentang harga. Dalam rentang harga terdapat batas atas dan batas bawah. Jika harga suatu produk berada batas atas, maka persepsi yang akan muncul adalah bahwa produk tersebut memiliki mutu dan kualitas yang baik. Sedangkan jika harga suatu produk berada dalam batas bawah, maka persepsi yang akan muncul adalah bahwa produk tersebut memiliki


(39)

mutu dan kualitas yang kurang baik. d. Persepsi terhadap Promosi (Promotion)

Persepsi berkaitan erat dengan komunikasi. Bila dalam berpromosi terkandung pesan yang mencurigakan, maka akan dianggap memperdaya konsumen dan akan dianggap negatif oleh konsumen. e. Persepsi terhadap Produk

Persepsi ini sangat berkaitan dengan Brand Image, mutu, dan layanan dari suatu produk dan jasa. Pada dasarnya konsumen sulit untuk mengetahui mutu suatu barang. Mutu dikaitkan dengan pengalaman, tapi pengalaman juga sulit digunakan sebagai ukuran suatu produk. Pada umumnya konsumen setuju bahwa mutu produk dapat dilihat dari harga yang harus dibayar.

Winaryo, 2004: 10 persepsi merupakan kesadaran dan pemahaman yang terbentuk (atau dibentuk) melalui pengindraan diri maupun pengalaman diri.

Taufiq. Amir, 2005:60 persepsi adalah proses memberikan makna atas rangsangan-rangsangan yang diterima alat sensor manusia (mata, kulit, lidah, telinga hidung). Manusia bertindak dan bereaksi sejalan dengan bagaimana indra kita merasakan dan mengintrepretasikan. Cara bagiamana manusia merasakan dan mengintrepretasikan segala rangsangan yang diterima disebut dengan persepsi. Oleh karena itu, pemahaman atas persepsi konsumen sangat penting dalam memahami proses akuisisi, konsumsi dan perlakuan setelah pakai dari barang dan jasa. Rangsangan


(40)

yang akan diberikan, misalnya dalam bentuk, warna, kemasan, situasi dalam berbagai bentuknya merupakan acuan dari persepsi. Konsep yang terkait dengan persepsi diantaranya adalah:

1. Selective Attention

Artinya manusia hanya memberikan perhatian pada hal-hal yang menarik perhatian.

2. Selective Distortion

Disamping individu itu selektif untuk hal-hal yang menarik, individu juga cenderung lebih mudah menerima hal-hal yang sesuai dengan keyakinannya saja.

3. Selective Retention

Konsep ini berhubungan dengan memori. Individu mengingat dalam waktu yang lama jika sesuatu itu melekat di dalam memori jangka panjang (long term memory), yang sebelumnya ingatan itu berada di memori jangka pendek (short term memory).

Ali. Hasan, 2009:142 persepsi merupakan proses individu (konsumen) memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi (memaknai) masukan-masukan informasi yang dapat menciptakan gambaran objek yang memiliki kebenaran subjektif (bersifat personal), memiliki arti tertentu, dapat dirasakan melalui perhatian, baik secara selektif, distorsi maupun retensi.

Nugroho J. Setiadi, 2008: 160 pengertian persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi, diorganisasikan, dan


(41)

dinterpretasikan.

Persepsi manusia dibentuk oleh tiga pasang pengaruh, diantaranya yaitu:

a. Karakteristik dari stimuli.

b. Hubungan stimuli dengan sekelilingnya. c. Kondisi-kondisi di dalam manusia itu sendiri.

Nugroho, J. Setiadi, 2008: 160 Stimuli atau stimulus adalah setiap bentuk fisik, visual, atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi tanggapan individu.

Nugroho J. Setiadi, 2008:160 Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda-beda. Oleh karena itu persepsi memiliki sifat subjektif. Persepsi yang dibentuk oleh seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya. Selain itu, satu hal yang perlu diperhatikan dari persepsi adalah bahwa persepsi secara subtansial bisa sangat berbeda dengan realitas. Gambar berikut ini menjelaskan mengenai bagaimana stimuli ditangkap melalui indera (sensasi) dan kemudian diproses oleh penerima stimulus (persepsi).


(42)

Gambar 2.1 Proses Perseptual

Sumber: Nugroho. J Setiadi. 2008. Perilaku

Konsumen. Pranada Media Group. Bandung. a. Karakteristik Stimulus yang Mempengaruhi Persepsi

Nugroho J. Setiadi, 2008: 163 beberapa karakteristik iklan dan stimuli pemasaran lainnya akan membuat pesan lebih dirasakan konsumen seperti yang diharapkan oleh pemasar.

Karakteristik-karakteristik itu dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu: 1. Elemen Inderawi (Sensory Element)

Nugroho J. Setiadi, 2008:163 faktor-faktor sensory

mempengaruhi bagaimana suatu produk dirasakan dan hal itu sangat penting dalam desain produk. Adapun faktor-faktor

sensory, yaitu: a. Warna

Tanggapan yang berbeda atas penggunaan warna kemasan memungkinkan pemasar memperhatikan warna kemasan produk sedemikian rupa agar konsumen mempunyai persepsi yang baik terhadap produk itu.

STIMULI  Penglihatan  Suara  Bau  Rasa

Sensasi

Indera Penerima

Pemberian Arti

Perhatian Interpretasi

Tanggapan PERSEPSI


(43)

b. Bau

Bau suatu produk turut menentukan persepsi konsumen terhadap produk tersebut.

c. Rasa

Rasa akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu objek. 2. Elemen Struktural (Structural Element)

Nugroho J. Setiadi:163 sejumlah hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor struktural dari iklan cetak, mempengaruhi persepsi konsumen. Beberapa hasil menunjukkan hal itu adalah sebagai berikut:

a. Ukuran

Ukuran iklan cetak yang lebih besar, lebih memungkinkan untuk diperhatikan.

b. Posisi

Akan ada perhatian yang lebih besar pada iklan dalam 10% pertama halaman majalah. Melewati batas 10% posisi mempunyai pengaruh yang kecil. Hasil penelitian lain selanjutnya menemukan bahwa untuk memaksimumkan pemahaman terhadap iklan, sebaiknya stimuli yang berupa gambar diletakkan pada sebelah kanan halaman majalah dan iklan yang berupa kata-kata verbal diletakkan pada posisi sebelah kiri.


(44)

c. Warna

Warna dalam iklan cetak telah diteliti sebagai faktor struktural. Secara umum, iklan berwarna menghasilkan perhatian lebih daripada iklan cetak hitam putih.

d. Kontras

Kontras memungkinkan untuk mendapatkan perhatian. Gambar sebuah produk di atas latar belakang yang putih mungkin akan dapat perhatian, tetapi tidak menjamin pemahaman dan ingatan.

b. Karakteristik konsumen yang Mempengaruhi Persepsi

Nugroho J. Setiadi, 2008:164 beberapa karakteristik konsumen yang mempengaruhi persepsi adalah sebagai berikut:

1. Membedakan Stimulus

Nugroho J. Setiadi, 2008:164 satu hal yang sangat penting bagi pemasar adalah mengetahui bagaimana konsumen bisa membedakan antara dua stimuli atau lebih. Misalnya, apakah konsumen merasakan perbedaan merek berdasarkan rasa, perabaan, harga dan bentuk kemasan produk.

Pada kenyataannya, terdapat banyak konsumen yang bisa membedakan merek produk berdasarkan rasa. Tetapi terdapat juga konsumen yang agak sulit membedakan merek berdasarkan rasa atau bau. Oleh karena itu, pemasar sering menggunakan iklan sebagai cara agar konsumen mampu membedakan merek. Mereka


(45)

berusaha menciptakan citra merek yang satu lebih baik dari yang lain.

Terdapat hasil penelitian klasik yang masih layak untuk dijadikan contoh bagaimana sebenarnya konsumen mempersepsi terhadap merek produk.

2. Tingkat Ambang Batas (Threshold Level)

Nugroho J. Setiadi, 2008:165 kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan dalam suara, cahaya, bau, atau stimuli yang lainnya, ditentukan oleh tingkat ambang batasnya (threshold level). Ada dua jenis tingkat ambang batas (threshold level) , yaitu:

a. Absolute threshold

Merupakan jumlah rangsangan minimum yang dapat dideteksi oleh chanel inderawi

b. Differential threshold

Merupakan kemampuan sistem iderawi untuk mendeteksi atau membedakan antara dua stimuli

3. Subliminal Perception (persepsi bawah sadar)

Nughroho J. Setiadi, 2008:168 usaha-usaha para pemasar sampai saat ini selalu menekankan pada penciptaan iklan atau pesan yang bisa dideteksi atau bisa disadari oleh konsumen. Artinya, pemasar selalu berusaha menciptakan iklan atau pesan diatas tingkat ambang batas kesadaran konsumen (consumer level threshold). Hal itu bisa dimengerti karena para pemasar tidak ingin


(46)

berspekulasi dengan biaya yang dikeluarkan. Namun demikian, para peneliti menemukan bahwa konsumen sebenarnya mampu memberikan respon atas informasi atau pesan yang akan datang pada bawah sadarnya. Artinya, ketika konsumen dirangsang oleh iklan atau pesan, sebenarnya konsumen tidak menyadari akan keberadaan iklan atau pesan itu, namun alam bawah sadarnya mampu menangkap iklan atau pesan tersebut. Dengan demikian stimulus tersebut di bawah tingkat ambang batas kesadaran konsumen. Jadi perception subliminal kemampuan konsumen memberikan tanggapan terhadap stimulus yang berada di bawah kesadaran atau berada di bawah ambang batas kesadarannya.

4. Tingkat Adaptasi

Nugroho J. Setiadi, 2008:168 tingkat adaptasi ini merupakan salah satu konsep yang berkaitan erat dengan ambang batas absolut (Absolut threshold). Dimana konsumen sudah merasa terbiasa dan tidak lagi mampu memperhatikan stimulus, maka ketika itu pula absolute thresholdny berubah. Tingkat adaptasi

(Adaptation Level) terjadi ketika konsumen tidak lagi memperhatikan stimulus yang berulang-ulang.

Tingkat adaptasi (adaptation level) terjadi ketika konsumen tidak lagi memperhatikan stimulus yang berulang-ulang. Misalnya, ketika konsumen melihat iklan produk dengan potongan harga 20%, pada pertama kali konsumen akan merasa tertarik. Tetapi


(47)

ketika iklan itu ditayangkan terus menerus dan tidak ada perubahan tingkat potongan harga, konsumen sudah merasa dan tidak memperhatikan iklan tersebut. Pada saat itu sebenarnya tingkat ambang batas absolute konsumen telah berubah.

5. Generalisasi Stimulus

Nugroho J. Setiadi, 2008:169 proses persepsi yang terjadi pada konsumen sebenarnya tidak hanya membedakan satu stimulus dengan stimulus yang lainnya, tetapi konsumen juga berusaha mengeneralisasi stimulus. Konsumen yang berusaha melihat kesamaan-kesamaan dari stimulus yang diterima berarti konsumen sedang melakukan generalisasi. Jadi generalisasi terjadi ketika konsumen melihat dua stimulus atau lebih mempunyai kesamaan (mempunyai hubungan dekat atau contiguity), dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya, oleh karena itu dapat disubtitusikan.

Nugroho J. Setiadi, 2008:170 proses generalisasi stimulus yang dilakukan oleh konsumen, oleh sebagian pemasar sangat dihindari. Hal ini terjadi karena pemasar berusaha mendiferensiasikan mereknya dengan merek yang lain. Pemasar ingin merek produknya lain dari yang lainnya. Diferensiasi merek produk seperti ini terjadi ketika adanya persaingan. Namun dipihak lain, generalisasi sebenarnya sangat diharapkan oleh pemasar. Hal ini biasanya terjadi ketika perusahaan sudah


(48)

mempunyai merek yang terkenal, kemudian ingin memperkenalkan kategori produk baru. Produsen menginginkan agar konsumen melakukan generalisasi terhadap produk yang baru dengan merek produk yang lama yang sudah terkenal.

C. Citra Merek (Brand Image)

Suryani, 2008: 113 citra merek umumnya didefinisikan segala hal yang terkait dengan merek yang ada dibenak ingatan konsumen. Citra merek merepresentasikan keseluruhan persepsi konsumen terhadap merek yang terbentuk karena informasi dan pengalaman konsumen terhadap suatu merek.

Nugroho J. Setiadi, 2008:180 citra merek adalah merepresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek menghubungkan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian, oleh karena itu kegunaan utama dari iklan diantaranya adalah untuk membangun citra positif terhadap merek.

Mowen, 1995:140 pada dasarnya proses terbentuknya citra merek hampir sama dengan proses persepsi, karena citra terbentuk dari persepsi yang telah terbentuk lama. Setelah melalui tahap seperti yang terjadi dalam proses persepsi, kemudian dilanjutkan pada tahap melibatkan fungsi memori.


(49)

Supranto, 2007:132 citra merek ialah apa yang konsumen pikir atau rasakan ketika mereka mendengar atau melihat nama suatu merek atau pada intinya apa yang konsumen telah pelajari tentang merek, misalnay sewaktu johny sakit gatal karena jamur, dia menggunakan obat gatal bernama DAKTARIN. Begitu juga ia meliaht iklan DAKTARIN, Johny langsung membayangkan obat yang mujarab karena jamur. Citra perusahaan atau citra took, sama, kecuali berlaku untuk perusahaan dan took bukan terhadap barang. Citra merek disebut juga memori merek yang skematik, berisi interpretasi pasar sasaran tenatng atribut atau akrakteristik produk, manfaat produk, situasi penggunaan dan karakteristik manufaktur atau pemasar.

Schiffman dan Kanuk, 2000:152 menyebutkan faktor- faktor pembentuk citra merek adalah sebagai berikut:

1. Kualitas atau mutu: berkaitan dengan kualitas produk barang yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.

2. Dapat dipercaya atau diandalkan: berkaitan dengan pendapatan atau kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.

3. Kegunaan atau manfaat: yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen.

4. Pelayanan: Berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani konsumennya.

5. Resiko: berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung dan rugi yang mungkin dialami oleh konsumen.


(50)

6. Harga: yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu produk, dan juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang.

7. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri: yaitu berupa pandangan, kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu.

Keller, 1998 ada tiga komponen yang membentuk citra merek, yaitu: 1. Concent

Concent dari sebuah image menunjukan asosiasi- asosiasi yang mungkin timbul ketika menilai sebuah merek. Asosiasi- asosiasi tersebut bisa dihubungkan baik dengan pengetahuan dan perasaan, tetapi bisa juga melalui indera penciuman atau pendengaran. Ada dua macam asosiasi merek yang dapat dibedakan, yaitu:

a. Aspek material

Aspek material dari sebuah merek adalah asosiasi yang berkenaan dengan sifat dari aspek material tertentu (seperti kehandalan, daya tahan, kemudahan dalam penggunaan atau perolehan, desain produk dan lainnya).

b. Aspek immaterial

Asosiasi- asosiasi immaterial suatu merek dimaksudkan sebagai aspek- aspek yang tidak berhubungan dengan produk secara fisik (seperti budaya, kelas sosial, peran dan status konsumen serta gaya hidup).


(51)

2. Favourability

Komponen favourability menunjukkan perasaan yang dimiliki konsumen pada setiap hubungan asosiasi yang terdapat pada suatu merek. 3. Strength

Komponen strength dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana kekuatan asosiasi yang dihubungkan dengan merek, menggambarkan sebesar apa suatu merek dapat menimbulkan asosiasi kuat dan positif serta dapat digunakan untuk mengukur kesan keseluruhan suatu merek.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dalam mengkomunikasikan dan mengendalikan brand image yang tepat kepada konsumen, yaitu:

1. Produk itu sendiri

Apabila calon konsumen telah mengetahui produk perusahaan, berarti kesan tertentu telah diasampaikan (baik kesan positif maupun kesan negatif), dan dengan demikian produk itu merupakan simbol komunikasi. Produk itu mempunyai suatu kepribadian atau citra dalam pikiran calon pembeli sebagai hasil dari desain, penampilan, dan siapa yang menggunakan produk itu disamping pengaruh- pengaruh lainnya. Dari produk tersebut dapat dibentuk suatu brand image yang sesuai untuk dikomunikasikan kepada konsumen, sehingga dengan hanya mendengar atau melihat merek produk tersebut konsumen akan tetap mengingat produk tersebut.


(52)

2. Kemasan dari produk itu sendiri

Kemasan dapat mengekspresikan kualitas dan citra merek yang ingin ditampilkan oleh perusahaan dan kemasan juga dapat mengkomunikasikan ide yang dapat meningkatkan atau menurunkan citra merek produk tersebut.

3. Nama merek produk itu sendiri

Nama merek yaitu bagian dari sebuah merek yang dapat diucapkan, termasuk huruf- huruf dan bilangan- bilangan. Nama merek ini dapat diambil dari nama orang, perusahaan dan nama- nama lainnya. Dengan adanya nama merek, perusahaan dapat mengidentifikasikan produknya dari produk saingannya. Dengan nama merek diharapkan konsumen dapat mengetahui jenis produk yang ditawarkan sehingga tertanam kesan atau citra merek yang ingin ditampilkan oleh perusahaan.

4. Harga produk itu sendiri

Maksudnya adalah harga produk tersebut dapat mencerminkan kualitas dan keeksklusifan merek produk tersebut. Jika perusahaan ingin meningkatkan citra merek produk, maka harga yang ditetapkan tidak boleh terlalu rendah.

Aaker, D., 1996:123 citra merek berkaitan dengan berbagai aspek asosiasi merek yang tertanam dalam benak konsumen. Asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek, asosiasi itu tidak selalu nyata dan memiliki berbagai tingkatan kekuatan. Keterkaitan konsumen terhadap suatu merek akan lebih kuat bila dilandasi pada


(53)

banyaknya pengamatan dan pengalaman yang didalamnya.

Plummer, 2000:42 menguraikan suatu model mengenai konsep citra merek dari persepsi konsumen sebagai suatu hasil dari tiga komponen, yaitu komponen “product attributes”, “consumer benefits” dan “brand personality”.

Gambar 2.2 Citra Merek

Sumber: Plummer, J.T. 2000. How Personality Makes a Difference, Journal of Advertising Research,

Vol. 40, Issue 6

D. Kepribadian merek (Brand personality) 1. Definisi Kepribadian Merek

Supranto, 2008:104 kepribadian (personality) merupakan suatu karakteristik individu mengenai kecenderungan merespon lintas situasi yang mirip. Kepribadian konsumen menunjukkan dan menagrahkan perilaku yang dipilih untuk mencapai tujuan dalam situasi yang berbeda.

Plummer, 2000:122 kepribadian merek telah lama diterima sebagai bagian dari teori merek. Gagasan tentang kepribadian merek pertama kali ditemukan oleh levy pada tahun 1959, ketika ia menyoroti tentang simbolisme merek. Hal tersebut didasarkan pada pengamatannya bahwa

Product attributes Consumer Benefits

Brand Image

Brand Personality


(54)

barang- barang konsumsi secara simbolis menyampaikan maksud pribadi dan maksud sosial tertentu. Seperti juga manusia, merek memiliki ciri- ciri dan karakteristik- karakteristik tertentu yang membentuk suatu kepribadian, yang dapat membedakan ciri mereka dari merek- merek

lainnya. Istilah “kepribadian merek” sendiri pertama kali dikemukakan

oleh plummer pada tahun 1985 dan sekarang ini teori mengenai kepribadian merek sangat dipengaruhi oleh J. Aaker. Meskipun penelitian tentang kepribadian merek telah banyak dilakukan, belum ada consensus yang umum atas definisi kepribadian merek.

Schiffman dan Kanuk, 2004:134 kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang menentukan dan merefleksikan bagaimana seseorang merespon lingkungannya. Berdasarkan definisi ini maka Nampak bahwa yang ditekankan adalah karakter-karakter internal termasuk didalamnya berbagai atribut, sifat, tindakan yang membedakannya dengan orang lain. Secara praktis konsep kepribadian dapat didifinisikan sebagai seperangkat pola perasaan, pemikiran dan perilaku yang unik yang menjadi standar respon konsumen untuk berbagai situasi.

Simamora, 10:2008 tiap orang mempunyai kepribadian yang khas dan ini akan mempengaruhi perilaku pembeliannya, kepribadian menagcu pada karakteristik seseorang maupun ciri untuk suatu merek yang dapat membedakan dengan yang lain yang unik menimbulkan tanggapan relatif konstan terhadap lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat bermanfaat


(1)

4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 2 3 2 3 3 2 2 5 5 3 1 4 3 5 4 2 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 2 4 5 4 2 1 4 4 4 2 2 1 3 2 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 4 5 4 5 4 3 2 4 4 4 3 1 5 3 3 2 1 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 5 4 2 3 2 4 2 5 3 2 5 3 3 2 2 3 3 2 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 2 5 5 4 4 2 4 5 5 4 1 2 3 2 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 2 2 3 2 5 5 4 4 2 4 5 5 2 2 1 3 1 3 4 3 3 3 2 4 2 3 2 2 1 3 2 3 3 3 2 2 3 5 5 5 5 5 3 3 3 2 5 5 4 4 3 4 5 5 2 1 2 3 1 3 5 4 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 2 4 1 4 3 3 2 1 4 4 3 2 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 1 2 4 1 4 3 3 4 1 4 4 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 1 2 4 4 5 5 3 5 4 5 4 4 4 5 3 5 4 4 3 4 4 4 3 5 5 4 2 3 4 1 4 4 5 3 3 5 4 4 4 1 1 3 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 3 4 5 5 4 4 4 2 4 4 1 4 3 2 2 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 3 2 3 3 4 5 4 4 5 4 5 3 4 5 4 2 4 2 3 2 3 3 3 5 4 4 4 3 4 4 1 2 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 2 3 3 1 3 3 4 3 4 4 5 4 2 2 2 3 2 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 5 3 4 4 2 4 4 3 1 4 4 2 3 3 1 1 2 2 5 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 2 4 2 3 5 2 3 4 5 2 2 4 1 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 3 2 2 3 3 3 5 5 5 4 2 4 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 5 5 5 2 5 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 1 2 2 1 3 4 4 2 4 2 5 4 4 4 3 2 3 3 4 5 4 5 4 4 5 5 5 2 4 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 1 4 4 2 1 3 1 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 2 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 5 1 2 2 2 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 5 3 3 3 3 5 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 4 4 5 5 4 5 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 2 4 3 4 5 3 4 4 3 1 4 3 2 5 2 2 2 1 1 2 5 4 5 5 3 5 3 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 1 3 4 2


(2)

INPUT DATA : Kepribadian Merek Perluasan (Cairan Pembersih Mulut Pepsodent)

2 5 4 4 4 4 5 4 3 2 3 3 3 1 2 2 2 3 3 5 3 3 5 2 5 2 2 3 4 5 4 3 4 3 3 1 5 3 1 1 2 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 1 5 2 2 3 3 3 4 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 3 4 3 5 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 3 5 5 5 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 5 4 3 2 1 2 3 5 3 5 5 3 4 3 5 5 5 5 4 2 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 5 4 2 3 2 2 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 5 5 4 2 3 5 1 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 1 3 3 1 2 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 1 3 1 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 2 2 1 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 3 2 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 1 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 3 4 4 4 2 5 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 1 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 1 3 5 4 3 4 4 4 4 5 4 1 2 3 3 4 5 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 2 4 3 4 4 4 2 3 4 2 3 3 3 1 3 1 4 5 3 5 5 4 4 5 5 5 4 5 3 5 3 5 3 5 5 5 5 4 4 3 5 3 3 2 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 2 4 4 4 2 4 5 4 2 2 4 2 5 4 2 2 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 1 3 2 4 4 4 3 3 2 5 2 3 2 2 1 2 2 4 3 2 2 2 3 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 2 4 3 2 1 4 2 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 2 5 4 5 2 5 5 5 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 2 1 1 3 4 5 4 5 5 3 5 4 5 5 3 5 2 3 3 5 2 5 5 5 4 3 4 4 5 4 3 4 2 5 4 4 5 4 4 4 1 4 1 1 1 3 3 4 3 5 5 3 5 4 5 4 3 4 2 4 3 4 2 3 4 4 3 5 3 3 5 3 3 5 2 4 4 5 4 2 5 3 1 3 1 2 2 3 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 2 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 2 3 3 1 1 2 2 3 3 4 4 3 5 4 4 5 4 5 3 4 5 3 4 1 2 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 1 3 4 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 2 5 3 5 5 5 3 4 3 3 4 3 3 1 1 3 4 4 3 2 4 3 2 1 3 2 3 3 3 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 5 2 4 4 4 1 2 4 2 4 2 1 1 1 3 4 1 2 1 2 2 4 1 3 2 3 2 3 5 2 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 4 2 2 1 1 3 4 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4 3 3 4 3 5 4 5 5 4 3 5 5 2 5 4 4 2 4 4 2 4 3 2 3 2 3


(3)

3 5 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 5 2 3 2 3 3 3 4 4 4 5 4 5 3 2 4 2 4 5 4 4 4 4 1 1 2 3 3 2 2 3 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 2 5 2 2 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 3 2 4 2 3 4 3 2 4 3 1 1 2 2 3 2 1 3 5 3 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 2 2 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 1 1 2 3 2 2 1 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 3 2 3 2 3 4 4 3 4 4 3 1 3 2 2 2 1 3 4 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 1 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 3 3 4 2 3 2 2 1 3 5 3 5 5 3 5 5 5 3 5 5 3 5 1 5 3 5 5 5 2 2 3 3 3 3 3 5 3 4 4 3 4 4 5 3 5 4 2 2 2 1 3 5 3 5 5 4 5 5 5 3 4 5 3 5 1 5 3 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 4 3 3 2 1 2 3 4 3 5 5 4 5 5 5 4 3 5 3 2 1 5 3 5 5 4 3 2 3 4 5 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 2 1 1 2 4 4 3 5 5 4 5 5 5 4 3 5 3 2 1 5 3 5 5 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 4 4 1 3 3 2 2 3 1 1 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 1 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 1 2 2 4 5 4 5 5 2 5 4 4 4 4 4 4 2 1 5 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 2 2 2 4 5 4 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 2 5 2 5 5 5 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 2 3 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 5 5 4 5 5 5 4 5 3 2 2 5 5 5 4 4 2 3 4 5 3 3 3 2 3 3 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 2 4 3 4 5 4 2 3 1 4 3 2 2 1 3 3 4 3 4 4 4 5 3 2 3 3 2 4 4 2 4 1 4 4 4 1 2 5 1 4 3 3 1 2 3 4 5 2 4 3 3 4 3 1 2 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 3 5 4 1 3 3 3 2 3 2 4 5 3 4 4 3 5 4 3 1 1 2 3 5 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 1 4 4 4 2 4 4 2 4 3 2 2 2 4 4 3 2 4 4 4 4 1 2 2 1 3 4 5 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 2 4 4 2 4 3 4 5 4 4 5 4 3 5 5 3 3 1 3 2 1 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 5 3 1 3 2 4 4 4 4 5 3 4 5 3 3 3 2 2 1 3 3 5 3 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 1 5 5 5 3 4 5 3 5 3 2 5 3 5 5 4 4 4 4 3 5 4 3 2 3 2 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 3 5 4 1 4 5 4 3 4 5 2 5 3 2 5 2 5 5 4 4 4 4 3 5 2 2 2 3 2 4 5 4 3 3 2 3 2 3 2 2 1 3 4 3 3 2 2 2 3 5 3 5 2 5 3 2 5 2 5 4 4 4 4 4 3 5 2 3 2 3 2 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 2 5 5 5 4 2 4 1 4 3 3 2 2 4 4 3 2 4 3 3 3 2 2 2 4 2 4 5 4 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 4 2 5 3 5 5 5 1 4 4 1 4 3 3 4 2 4 3 3 2 4 3 3 3 1 3 2 3 3 3 4 3 5 5 3 5 3 5 4 5 4 5 5 3 4 3 3 4 4 4 4 5 1 4 4 3 4 2 4 4 5 3 3 5 3 4 2 2 1 4 2


(4)

4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 4 2 4 4 1 4 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 1 3 3 3 3 3 5 4 4 4 3 5 3 4 5 4 4 4 2 2 2 3 3 3 5 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 2 4 3 3 3 2 2 1 4 2 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 2 5 5 5 5 5 5 3 4 3 3 3 5 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 1 3 3 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 1 4 4 4 4 4 4 2 5 3 3 4 4 4 4 3 1 1 3 3 3 3 2 1 4 2 2 3 4 4 3 2 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 2 4 3 2 5 4 3 5 5 2 1 3 3 4 3 1 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 5 5 5 2 5 3 2 2 4 3 4 5 5 2 4 3 4 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 5 5 5 2 5 3 2 2 3 3 4 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 5 4 2 4 2 5 4 4 4 4 2 3 3 3 5 4 5 4 4 5 5 5 2 4 3 2 2 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 2 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 4 4 2 4 3 3 2 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 2 3 3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 5 4 2 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 2 4 3 3 5 3 4 4 4 1 2 3 4 5 4 2 3 3 3 2 5 4 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 5 4 5 5 4 5 3 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 2 2 4 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 1 3 1 3 2 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 5 3 5 3 1 1 3 3 2 5 5 5 5 2 5 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 1 4 2 4 3 4 4 4 3 5 3 2 1 2 2 3 5 4 5 5 3 5 5 5 3 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 2 3 4 1 3 4 3 1 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 1 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 3 3 1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 1 4 1 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 3 4 5 2 1 3 3 1 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 2 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 4 1 2 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 2 3 2 3 4 4 4 4 2 3 3 2 3 2 2 2 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 3 3 2 4 2 2 3 4 1 3 3 3 2 1 3 3 1 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 2 2 4 2 5 3 2 2 4 2 2 3 4 1 3 4 4 2 2 2 2 2


(5)

3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 2 4 2 2 1 3 4 4 4 4 1 2 2 4 2 2 2 3 3 2 5 3 3 3 2 5 2 3 2 2 1 3 2 3 3 3 2 2 3 4 4 4 2 3 2 2 1 3 2 4 4 2 1 4 3 3 3 1 3 4 2 2 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 1 3 5 4 4 5 1 4 5 4 3 3 2 4 1 2 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 3 3 5 3 3 2 3 4 4 5 4 1 5 5 5 3 1 1 3 1 2 5 4 5 5 3 5 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 1 2 2 2 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 5 4 5 4 4 5 4 5 3 4 5 4 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 4 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 1 2 5 2 4 2 1 3 2 3 3 1 2 3 2 1 4 3 1 3 3 2 3 5 5 4 5 5 5 4 4 2 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 4 2 2 2 1 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 5 2 4 3 3 3 2 5 3 4 2 3 4 2 4 3 3 1 4 2 3 4 4 4 4 4 5 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 2 5 4 5 3 2 4 5 4 4 3 4 5 5 2 2 2 3 1 2 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 5 2 5 3 5 3 1 3 4 3 2 3 4 4 4 2 1 3 3 2 3 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 3 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 3 5 2 1 3 5 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 1 3 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 2 2 2 3 5 4 3 2 4 4 4 3 3 1 3 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 3 4 5 4 4 2 3 4 4 3 2 1 2 1 3 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 3 3 3 4 3 1 3 4 4 4 4 1 5 4 5 4 1 2 4 2 3 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 1 3 4 4 5 5 1 4 4 4 3 2 1 4 1 2 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 2 3 4 5 4 3 1 3 4 4 3 3 3 4 2 2 4 2 2 3 2 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 4 2 2 3 2 3 2 2 1 3 2 4 4 4 2 3 2 2 2 1 1 4 1 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 2 5 5 5 5 5 2 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 1 4 1 3 5 4 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 2 4 3 3 3 2 4 4 4 4 1 4 4 2 4 1 2 3 2 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 1 5 3 3 3 2 5 4 3 4 1 4 4 5 3 2 2 3 1 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 2 3 4 3 4 1 5 1 4 3 1 3 2 2 3 5 4 4 4 4 5 3 2 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 1 2 5 2 4 3 3 3 2 3 5 5 2 1 5 3 4 3 2 2 1 2


(6)

4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 2 3 2 3 3 2 2 5 5 3 1 4 3 5 4 2 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 2 4 5 4 2 1 4 4 4 2 2 1 3 2 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 4 5 4 5 4 3 2 4 4 4 3 1 5 3 3 2 1 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 5 4 2 3 2 4 2 5 3 2 5 3 3 2 2 3 3 2 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 2 5 5 4 4 2 4 5 5 4 1 2 3 2 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 2 2 3 2 5 5 4 4 2 4 5 5 2 2 1 3 1 3 4 3 3 3 2 4 2 3 2 2 1 3 2 3 3 3 2 2 3 5 5 5 5 5 3 3 3 2 5 5 4 4 3 4 5 5 2 1 2 3 1 3 5 4 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 2 4 1 4 3 3 2 1 4 4 3 2 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 1 2 4 1 4 3 3 4 1 4 4 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 1 2 4 4 5 5 3 5 4 5 4 4 4 5 3 5 4 4 3 4 4 4 3 5 5 4 2 3 4 1 4 4 5 3 3 5 4 4 4 1 1 3 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 3 4 5 5 4 4 4 2 4 4 1 4 3 2 2 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 3 2 3 3 4 5 4 4 5 4 5 3 4 5 4 2 4 2 3 2 3 3 3 5 4 4 4 3 4 4 1 2 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 2 3 3 1 3 3 4 3 4 4 5 4 2 2 2 3 2 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 5 3 4 4 2 4 4 3 1 4 4 2 3 3 1 1 2 2 5 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 2 4 2 3 5 2 3 4 5 2 2 4 1 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 3 2 2 3 3 3 5 5 5 4 2 4 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 5 5 5 2 5 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 1 2 2 1 3 4 4 2 4 2 5 4 4 4 3 2 3 3 4 5 4 5 4 4 5 5 5 2 4 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 1 4 4 2 1 3 1 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 2 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 5 1 2 2 2 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 5 3 3 3 3 5 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 4 4 5 5 4 5 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 2 4 3 4 5 3 4 4 3 1 4 3 2 5 2 2 2 1 1 2 5 4 5 5 3 5 3 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 1 3 4 2


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepercayaan Pada Merek Dan Sikap Atas Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Merek Pepsodent (Studi Kasus Pada Mahasiswa Yang Kost Di Lingkungan Kampus USU)

2 38 96

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek (Brand Extension) Pada Sikat Gigi Merek Pepsodent Di Asrama Putri Usu

8 156 68

ANALISIS KESADARAN MEREK PADA PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI BANDARLAMPUNG

6 50 85

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 9 123

Hubungan iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi pepsodent pada konsumen.

0 3 134

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 0 2

PENGARUH KESADARAN, LOYALITAS, ASOSIASI MEREK, DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN PADA MEREK PASTA GIGI PEPSODENT DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN PASTA GIGI PEPSODENT DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN PASTA GIGI PEPSODENT DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

HUBUNGAN IKLAN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI TELEVISI DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT PADA KONSUMEN

0 0 132