Pengaruh pelaksanaan diklat terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga, kultur sekolah dan bakat kewirausahaan : survey pada siswa-siswa kelas 2 pada 6 SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif Kotamadya Yogyakarta, Propinsi DIY -
PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL BERWIRAUSAHA
DITINJAU DARI KULTUR KELUARGA, KULTUR SEKOLAH,
DAN BAKAT KEWIRAUSAHAAN
Survei: Siswa-siswa Kelas 3 SMK Jurusan Teknik Mekanik Otomotif
Di Kotamadya Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Dika Mayasari
NIM: 021334121
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
MOTTO
Ya Tuhan, Anugrahilah kami rahmat dari hadirat-Mu dan
berikanlah kepada kami dalam perkara kami jalan yang benar
( Al-Quran 18:10 )
Tuhan, saya akan melewati dunia ini hanya sekali
Jadi, kebaikan dan apa saja yang baik saya bisa perbuat
Biarlah saya melakukannya sekarang saja
Jangan membiarkan saya menunda atau melalaikannya
Sebab saya tidak akan melalui jalan ini lagi
Tuhan, karunialah diriku ketentraman batin
Untuk menerima hal-hal yang takkan mungkin ku ubah
Keberanian untuk mengubah hal-hal yang bisa ku ubah
Dan kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaannya
Hal-hal yang benar-benar kau yakini pasti akan selalu terjadi
dan keyakinan akan suatu hal menyebabkannya terjadi
Jangan berdo’a agar hidup lebih mudah
Berdo’alah agar kita lebih kuat
Kekuatanku adalah hasil kelemahanku
Kesuksesanku adalah akibat kegagalanku
Karena setiap rintangan merupakan peluang
Untuk memperbaiki keadaan
PERSEMBAHAN
Dengan perasaan cinta dan terima kasih yang tak
terhingga saya persembahkan karya ini untuk:
Bapak Damanhuri dan Ibu Marpu’ah tercinta
yang telah memberikan do’a, cinta, kasih sayang, serta dorongan material, dan spiritual.De’ Dwi Aprianto yang telah memberikan do’a,
saran, kasih sayang, dan semangat.
Kasih sayang, cinta kasih, kesabaran, ketulusan,
dan pengorbanan mereka tak akan kulupa.....Almamaterku.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 2 April 2007 Penulis Dika Mayasari
ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL BERWIRAUSAHA DITINJAU
DARI KULTUR KELUARGA, KULTUR SEKOLAH, DAN BAKAT
KEWIRAUSAHAAN
Survei: Siswa-siswi Kelas 3 SMK Jurusan Teknik Mekanik Otomotif di Kotamadya Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Dika Mayasari
Universitas Sanata Dharma
2007 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruhpositif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional
berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga; (2) ada pengaruh positif pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau
dari kultur sekolah; (3) ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari bakat kewirausahaan.Penelitian ini dilaksanakan di 6 SMK jurusan teknik mekanik otomotif di
Kotamadya Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan
November sampai dengan Desember 2006. Populasi penelitian ini adalah siswa
kelas 3 SMK jurusan teknik mekanik otomotif di Kotamadya Yogyakarta, Sampel
penelitian ini berjumlah 341 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik
analisis data menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan oleh
Chow.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional
berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga ( ρ =0,029 < α =0,05); (2) adapengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan
emosional berwirausaha ditinjau dari kultur sekolah (ρ =0,047 < α =0,05); (3)
tidak ada pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan
emosional berwirausaha ditinjau dari bakat kewirausahaan ( ρ =0,665 > α =0,05).ABSTRACT THE INFLUENCE OF EDUCATION AND TRAINING IMPLEMENTATION TOWARDS EMOTIONAL INTELLIGENCE ON ENTERPREUNEURSHIP
VIEWED FROM FAMILY CULTURE, SCHOOL CULTURE, AND ENTERPRENEUR TALENT A Survey: Third Graders of Vocational Senior High School Majoring at Automotive Mechanic Technique Program, Yogyakarta Region, Province of Daerah Istimewa Yogyakarta Dika Mayasari
Sanata Dharma University 2007 The aim of this research was to know whether or not: (1) there was some positive effects of education and training implementation towards emotional intelligence on enterpreuneurship viewed from family culture; (2) there was positive effects of education and training implementation towards emotional intelligence on enterpreuneurship viewed from school culture;(3) there was positive effects of education and training implementation towards emotional intelligence on enterpreuneurship viewed from entrepreneur talent. This research was carried out in six vocational senior high schools majoring at automotive mechanic technique program, in Yogyakarta Region, The Province of Daerah Istimewa Yogyakarta from November until December 2006. The population of this research was the third graders of vocational senior high school majoring at automotive mechanic technique program in Yogyakarta Region. The samples of this research were 341 students. The technique of sampling taken was purposive sampling. The technique of data gathering used was questionnaire. The technique of data analysis used was equal regression model developed by Chow. The results of this research showed that: (1) there was positive effects of education and training implementation towards emotional intelligence on enterpreuneurship viewed from family culture (
ρ =0,029 < α =0,05); (2) There was positive effects of education and training implementation towards emotional intelligence on enterpreuneurship viewed from school culture (
ρ =0,047 > α =0,05); (3) There was no effects of education and training implementation towards emotional intelligence on enterpreuneurship viwed from entrepreneur talent (
ρ =0,665 > α =0,05).
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Terhadap Kecerdasan
Emosional Berwirausaha Ditinjau dari Kultur Keluarga, Kultur Sekolah,
dan Bakat Kewirausahaan”. Survei terhadap siswa-siswa kelas 3 SMK Jurusan
Teknik Mekanik Otomotif di Kotamadya Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,
semangat, dan do’a yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi
ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sbesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J.R, selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakata.
4. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran, serta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.
5. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan, serta saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Maaf sudah merepotkan bapak karena saya pingsan 2 kali saat kuliah dan terima kasih banyak telah mendengarkan cerita, tangis, dan tawa saya selama kuliah.
6. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. selaku dosen penguji yang memberikan saran,
bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mencurahkan ilmunya dengan sepenuh hati hati sehingga berguna untuk masa yang akan datang.
8. Mba’ Aris dan Pak Wawi yang telah melayani dan membantu selama
menjalankan pendidikan di Univeritas Sanata Dharma Yogyakarta.
9. Bapak Kepala SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMK Perindustrian Yogyakarta,
SMK Tamansiswa Yogyakarta, SMK Marsudi Luhur II Yogyakarta, SMK
Negeri 3 Yogyakarta, SMK Bopkri 4 Yogyakarta. yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian. Teima kasih banyak atas izin dan bantuannya.
10. Para Guru, Staf Karyawan, dan Siswa siswi kelas tiga Jurusan Teknik
Mekanik Otomotif Tahun ajaran 2006/2007 di enam SMK Kotamadya Yogyakarta.
11. Papa (You’re my soul...makasih sudah selalu sabar dan menemaniku dalam
segala keadaanku), Mama (Thanks tlah menghadirkanku di dunia ini...hidup
ini banyak tikungannya...terus dampingi aku...jangan galak-galak ya...a’tut niH,Ok...), dan adikku Dwi Aprianto (Cuma kamu saudaraku di bumi ini...KEEP FIGHTING for u’r life n’ love...jalan kita masih panjang...kitaharus bahagiain mama n’ papa), kalian telah memberikan doa, semangat, kasih
dan cinta, serta menjadi inspirasi dan penolongku ketika aku jatuh dalampencarian jati diriku...we are family forever...Terima kasih semua. Luv you.
12. Ukhan Fernando (u’r my...156...makasih atas kehadirannya dalam
kehidupanku...maaf atas kebodohanku...???) dan Fahmi (kamu kisah yang tak
untuk jadi nyata), terimakasih atas kehadiran kalian dalam mimpi-
mimpiku.....i Love you so so much guys.
13. Teman – teman seperjuanganku Bude Dewi (Ewangi’ Bu Sri masak
jeng...semoga langgeng dengan pakde-della), Jeng Risa (Makasih untuk tumpangan kamar selama 1 minggu yang berat dalam hidup aku...semogaawet ma pak pol nya...salam bayangkari...!!!), dan De’ Ezti (Jo’ lali ewangi
Pak Pitoyo nandur salak...thanks dah selalu jadi penolong waktu aku pingsan
find the best man...GOD will help us). Terima Kasih buat doa, semangat, saran, dan keceriaannya selama kita berjuang menempuh hujan dan badai penyusunan skripsi ini.
14. Teman – teman seangkatanku PAK ’02, Khususnya PAK C (Dian “sastro”
(thanks telah menemani perjalanan awal kuliahku n’ ngajarin naik motor...u’r still my best friend), Tante Tuti, Ima, SPT “Mpok Oneng”, Dita, Lina “ciplux” (Diet yuuukzz), Nina “kokom”, Putri, Banu, Su-Toro (ma’acih dah sabar n’ selalu nolongin aku dengan masalah tekhnologiku selama ini...moga langeng ma jeng sari), Thomas (KEEP FIGHTING), Candra, Satya, Valent, Cat (maksih mba’ dah membagi banyak pengalaman hidup untuk aku...maafin aku kalo mengecewakan dan merepotkan selama ini...we’re still friend...Ok),Tiara-Tobing, “mpok” MM, Sari, Ivon, Andre “bang roma”, Uchi, Lia, Dewi-
cilik, Heri-ratna, Sigit “frater”, Terima kasih atas kebersamaan dan bantuan kalian semua. Sukses buat kalian semua kisah kita akan menjadi kenangan indah selamanya.
15. Bule’ Titi (u’r my 2nd mom), Dr. Nukek (Perjalanan kita masih panjang ya
de’...jangan lelah...your love will find u), Vita (Go go girl), Tyas (i wish all the best for u), Mba’ Dina (u’r ma big sista’), Marsya (Ta’ ta’ wawat), Rizky (my pray just for u’r goodnest), Anne the’ (Kita hanya boleh takut pada tuhan), Bul-bul (moga impianmu bisa tercapai...u’r my best friend), teman-teman kost (mba’ sisil, Bun-bun “nana”, kak erni, kak yeni, kak ima, erin, reni, nurul) dan orang-orang kompleks. Terima kaih atas kebersamaannya selama ini. Maafkan......aku selalu merepotkan.
16. Eta “Tiger”(u’r ma best Friend), Yulia “kelly” (walau jauh tapi lo ngasih
semangat untuk gue...I Miss You), Santi (Lo temen sejati dari kecil sampai akhir...kapan ya kita married...???), Anca, E’nde, Yudi, Desy, Agi “endut”, Renny, Halim, a’yat, Eko,...semua anggota SMUNTA di jogja..., Mba’ No, dan Mba’ Merry (working girl...sukses ya bisnisnya),n’ Mas Anto”Kanisius”. Terima kasih atas doa, semangat, keceriaan, dan dukungannya...kalian adalah teman terbaikku.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari
sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
konstuktif. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vPERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Batasan Masalah .............................................................................. 6
C. Rumusan Masalah ............................................................................ 7
D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7
E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan ............................................ 9 B. Kecerdasan Emosional Berwirausaha .............................................. 19 C. Kultur Keluarga ............................................................................... 27 D. Kultur Sekolah ................................................................................. 31 E. Bakat Kewirausahaan ....................................................................... 35 F. Kerangka Berfikir ............................................................................ 39 G. Perumusan Hipotesis ........................................................................ 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................. 47
C. Subyek dan Obyek Penelitian .......................................................... 48
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ....................... 48
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................................ 50
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen ....................................... 55
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................... 56
H. Teknik Analisis Data ........................................................................ 63
BAB IV ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .................................................................................. 70
B. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................ 85
C. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 87
D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 91
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ...................................................................................... 102 B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 102 C. Saran ................................................................................................ 103 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil Pengujian Validitas Variabel Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan...................................................................................... 57Tabel 3.2 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kecerdasan Emosional Berwirausaha............................................................................... 57Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Keluarga ................. 58Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Sekolah.................... 59Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Bakat Kewirausahaan ........ 59Tabel 3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian ........................ 61Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden .......................................................... 70Tabel 4.2 Pekerjaan Orang Tua Responden ............................................... 71Tabel 4.3 Deskripsi Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan ...................... 72Tabel 4.4 Deskripsi Kecerdasan Emosional Berwirausaha......................... 73Tabel 4.5 Deskripsi Kultur Keluarga Pada Dimensi Power Distance ........ 74Tabel 4.6 Deskripsi Kultur Keluarga Pada Dimensi Collectivism vsIndividualism............................................................................... 76
Tabel 4.7 Deskripsi Kultur Keluarga Pada Dimensi Masculinity vsFemininity .................................................................................. 77
Tabel 4.8 Deskripsi Kultur Keluarga Pada Dimensi UncertaintyAvoidance.................................................................................... 78
Tabel 4.9 Deskripsi Kultur Sekolah Pada Dimensi Power Distance ......... 79Tabel 4.10 Deskripsi Kultur Sekolah Pada Dimensi Collectivism vsIndividualism .............................................................................. 81
Tabel 4.11 Deskripsi Kultur Sekolah Pada Dimensi Masculinity vsFemininity .................................................................................. 82
Tabel 4.12 Deskripsi Kultur Sekolah Pada Dimensi UncertaintyAvoidance ................................................................................... 83
Tabel 4.13 Deskripsi Bakat Kewirausahaan ................................................ 84Tabel 4.14 Hasil Pengujian Normalitas ....................................................... 86
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ................................................................................ 105
Lampiran 2 Data Induk ............................................................................... 117
Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 145
Lampiran 4 Normalitas, Linieritas, dan Regresi ........................................ 150
Lampiran 5 Perhitungan Mean, Median, Modus, dan Standar Deviasi ...... 156
Lampiran 6 Kategori KecenderunganVariabel ........................................... 165
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 168
Lampiran 8 Tabel Statistik ......................................................................... 177
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia membutuhkan banyak sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas di berbagai bidang. SDM tersebut diperlukan untuk mendukung
upaya pencapaian efisiensi dan efektifitas penyelesaian pekerjaan-pekerjaan.
Satu sektor yang dapat menjadi pendukung utama mewujudkan SDM berkualitas adalah pendidikan, baik formal maupun non formal.
Sebagai salah satu jenjang pendidikan formal,sekolah menengah kejuruan (SMK) bertujuan menghasilkan lulusan yang siap kerja dan mempunyai keterampilan. Sayangnya, realitas di lapangan menunjukkan
kondisi yang tidak ideal sesuai tujuan tersebut. Jumlah lulusan SMK masih
banyak yang menganggur. Pada tahun 2004 misalnya, jumlah pengangguran
dari berbagai jenjang pendidikan untuk daerah perkotaan berjumlah 5.433.944
orang. Sedangkan untuk daerah pedesaan sebanyak 4.817.407 orang. Dari jumlah tersebut, jumlah lulusan SMK yang menganggur untuk daerahperkotaan berjumlah 906.845 orang. Sedangkan jumlah pengangguran lulusan
SMK dari daerah pedesaan berjumlah 347.498 orang (BPS,2004: 264,267).
Berdasarkan data-data tersebut tampak jelas bahwa kemampuan pihak SMK
untuk mewujudkan tujuannya masih diragukan.Ada beberapa faktor yang menyebabkan lulusan SMK masih banyak
sinambungnya keluaran pendidikan dengan keterampilan yang dibutuhkan di
dunia kerja, kecilnya keinginan untuk mengembangkan diri, dan terbatasnya
informasi tentang dunia kerja. Padahal sekolah menengah kejuruan (SMK)
memiliki peran yang strategis. SMK dapat menghasilkan lulusan yang lebih
terampil jika dibandingkan sekolah menengah umum dan mampu membuka
lapangan kerja sendiri dengan bekal kemampuan dan keterampilan yang
dimilikinya. Bekal kemampuan dan keterampilan lulusan SMK bukan hanya
didapatnya melalui pendidikan dan pelatihan di sekolah tetapi juga pada dunia
kerja/dunia usaha. Dengan demikian dapat dikatakan semakin baik
pelaksanaan diklat di sekolah dan dunia usaha, maka akan semakin
memperbaiki pengetahuan dan keterampilan lulusan yang selanjutnya
berdampak pada kecerdasan emosional siswa untuk berwirausaha.Derajat hubungan antara pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dengan
tingkat kecerdasan emosional siswa dalam berwirausaha diduga berbeda pada
kultur keluarga yang berbeda. Keluarga merupakan faktor utama dalam
perkembangan berwirausaha siswa karena keberadaan siswa di rumah lebih
lama dibandingkan dengan keberadan siswa di sekolah. Orang tua dapat
membantu anak dengan menciptakan situasi belajar kewirausahaan di
lingkungan keluarga (Wasty Soemanto, 2002:96). Setiap keluarga
menjalankan kultur yang berbeda sehingga nilai-nilai yang dianut tiap siswa
akan berbeda. Pada kultur keluarga yang bercirikan power distance kecil yang
tampak pada berani mengatakan yang benar, menghormati secara formal dan
mengakui perbedaan, dan tidak tergantung pada orang tua, yang bercirikan
individualism yang tampak pada demokratis dalam keluarga, mampu
mengelola keuangan, tidak diwajibkan mengikuti perayaan atau pesta dalam
keluarga, dan merasa bersalah jika melanggar peraturan, yang bercirikan
masculinity yang tampak pada adanya jarak antara orang tua dan anak,
perbedaan peran orang tua, dan suka tantangan, yang bercirikan uncertainty
avoidance lemah yang tampak pada mampu bertoleransi terhadap situasi yang
tidak pasti, dan memiliki aturan, maka derajat pengaruh pelaksanaan
pendididikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha akan
cenderung tinggi. Sedangkan, pada kultur keluarga yang bercirikan power
distance sangat besar yang tampak pada adanya otoritas orang tua
berpengaruh terus menerus sepanjang hidup, ketaatan kepada norma keluarga,
dan bergantung pada orang lain, yang bercirikan collectivism yang tampak
pada kesetiaan pada kelompok, upacara keagamaan yang tidak boleh
dilupakan, merasa malu jika melanggar peraturan, dan keluarga menjadi
tempat bersatunya anggota keluarga, yang bercirikan femininity yang tampak
pada peran wanita yang lebih rendah dari pria dan belajar bersama menjadi
rendah hati, yang bercirikan uncertainty avoidance kuat yang tampak dari
keluarga menjadi tempat belajar dan kurang mampu menghadapi situasi yang
tidak pasti, maka derajat pengaruh pelaksanaan pendididikan dan pelatihan
terhadap kecerdasan emosional berwirausaha akan cenderung rendah.Sebagian waktu anak juga dihabiskan didalam lingkungan sekolah
sehingga sekolah berperan penting dalam perkembangan emosional anak.
tidak hanya mendapatkan pengetahuan yang berupa teori tetapi juga
menerapkannya dalam dunia usaha. Setiap sekolah mempunyai kultur yang
berbeda sehingga nilai-nilai yang diacu pada tiap siswa akan berbeda.Pada kultur sekolah yang bercirikan power distance kecil yang tampak
dari perlakuan guru terhadap siswa sama, proses pemelajaran terpusat pada
siswa, dan kesempatan bertanya, yang bercirikan individualism yang tampak
dari kebebasan mengungkapkan pendapat, penyelesaian tugas dari guru,
tingkat penerimaan diri oleh orang lain, dan sikap positif dalam mengerjakan
tugas, yang bercirikan masculinity yang tampak dari suka kompetisi dan
berorientasi pada prestasi, yang bercirikan uncertainty avoidance lemah yang
tampak dari kejelasan guru dalam menerangkan materi pelajaran dan
kedekatan hubungan antara guru, siswa, dan orang tua, maka derajat pengaruh
pelaksanaan pendididikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional
berwirausaha akan cenderung tinggi. Sedangkan, pada kultur sekolah yang
bercirikan power distance besar yang tampak dari adanya komunikasi satu
arah di kelas, kurang berani mengembangkan kemampuan dan bakat, dan
adanya hukuman fisik jika melanggar peraturan, yang bercirikan collectivism
yang tampak dari kurang berani dalam mengungkapkan pendapat dan
tergantung pada orang lain, yang bercirikan femininity yang tampak dari lebih
mengutamakan kinerja kelompok dan kurang berani mengambil resiko, yang
bercirikan uncertainty avoidance kuat yang tampak dari siswa menganggap
guru selalu benar dan menolak kekurangan guru, maka derajat pengaruh
pelaksanaan pendididikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional
berwirausaha akan cenderung rendah.Bakat kewirausahaan adalah kemampuan untuk kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencapai peluang untuk
menuju sukses, yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan dan
dilatih. Bakat merupakan faktor intern yang mempengaruhi perkembangan
emosional siswa. Setiap siswa mempunyai bakat yang berbeda pada bakat
kewirausahaan yang bercirikan kreatif, berani menanggung resiko, rasa
inisiatif yang tinggi, kemampuan bekerjasama dalam kelompok, percaya diri,
mandiri, mampu menyesuaikan diri, mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi,
mampu mengenali masalah, semangat yang tinggi, mempunyai alternatif
keputusan, disiplin, mementingkan hasil pekerjaan, menyukai kegiatan
intelektual, berorientasi pada hasil, mampu bertahan dalam tekanan, dan
mampu mengendalikan aktivitas maka derajat pengaruh pelaksanaan diklat
terhadap kecerdasan emosional siswa akan lebih tinggi. Sebaliknya, pada
bakat yang bercirikan tidak kreatif, takut menanggung resiko, tidak bisa
berinovasi, tidak suka membantu orang lain, pesimis, ketergantungan pada
orang lain, tidak mampu menyesuaikan diri, kurangnya wawasan, tidak peka
terhadap masalah, tidak adanya inisiatif, tidak mampu mengatur waktu,
sombong, mementingkan diri sendiri, tidak suka kegiatan intelektual, dan
berorientasi jangka pendek maka derajat pengaruh pelaksanaan diklat terhadap
kecerdasan emosional siswa akan lebih rendah.Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi faktor yang menentukan tingkat kecerdasan siswa untuk berwirausaha. Peneliti lebih lanjut ingin menginvestigasi apakah pada kutur keluarga, kultur sekolah dan bakat yang berbeda derajat hubungan antara pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dengan tingkat kecerdasan emosional dalam berwirausaha berbeda. Penelitian ini akan dituangkan dalam judul “Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terhadap Kecerdasan Emosional ditinjau dari Kultur Keluarga, Kultur Sekolah dan Bakat Kewirausahaan”. Penelitian ini merupakan survei terhadap siswa-siswa pada 6 SMK jurusan teknik mekanik otomotif di Kotamadya Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah menjalankan pendidikan dan pelatihan (diklat).
B. Batasan Masalah Kecerdasan emosional berwirausaha dipengaruhi oleh banyak faktor.
Penelitian ini memfokuskan faktor pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat). Lebih lanjut penelitian ini dimaksudkan untuk menginvestigasi apakah ada pengaruh kultur keluarga, kultur sekolah dan bakat kewirausahaan pada hubungan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dengan kecerdasan emosional berwirausaha.
C. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga ?
2. Apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur sekolah ?
3. Apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari bakat kewirausahaan? D.
Tujuan Penelitian.
Berdasarkan rumusan masalah, maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga.
2. Untuk mengetahui pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur sekolah
3. Untuk mengetahui pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
(diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari bakat kewirausahan.E. Manfaat Penelitian.
1. Bagi Sekolah dan Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh sekolah untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional dalam berwirausaha yang dimiliki siswanya. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas lulusannya serta mengembangkan program pelaksanaan pendidikan dan pelatihan agar bisa lebih memupuk dan menunjang kecerdasan emosional siswa dalam berwirausaha.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran dan inspirasi bagi peneliti yang lain tentang pengaruh pelaksanaan diklat terhadap kecerdasan emosional berwirausaha. Bila ditinjau dari kultur keluarga, kultur sekolah dan bakat kewirausahaan sehingga dapat melakukan penelitian lebih lanjut dengan lebih baik lagi. Serta mengembangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kecerdasan emosional siswa dalam berwirausaha.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kecerdasan
intelektual serta kecerdasan emosional seseorang. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan dirasa sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan kesempatan kerja yang ada. Oleh karena itu banyak orang berlomba-lomba untuk mencapai jenjang pendidikan yang tinggi.
Mahalnya biaya pendidikan yang mengakibatkan orang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, akhirnya alternatif yang dipilih yaitu mereka mencari sekolah yang tidak hanya mengajarkan teori saja tetapi juga keterampilan. Sekolah menengah kejuruan merupakan alternatif yang tepat bagi mereka yang tidak mampu melanjutkan ke perguruan tinggi tetapi
mereka juga akan mendapatkan ketrampilan. Sekolah menengah kejuruan juga
merupakan sistem, masukannya adalah siswa-siswi lulusan dari SMP/MTs, kegiatan pembelajaran merupakan proses sedangkan keluarannya adalah lulusan SMK yang kompeten.Sekarang ini tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang berkompeten dibidangnya dan loyal dengan pekerjaannya tersebut. Oleh karena itu SMK merupakan tempat yang tepat untuk menciptakan lulusan yang kompeten dibidangnya untuk jenjang sekolah menengah. Peserta didik di SMK proses pembelajarannya mengikuti program pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan acuan kurikulum. Lulusan yang kompeten ini diharapkan dapat membangun daerahnya masing-masing. Oleh karena itu perlu adanya pengkajian mengenai perlu tidaknya membuka atau menutup suatu program keahlian. Hal tersebut dimaksudkan untuk melihat dan menyesuaikan potensi
suatu daerah, agar siswa SMK tersebut kelak merupakan sumber daya
manusia yang dapat berguna untuk membangun daerahnya.Pengembangan potensi akademis dan kepribadian siswa merupakan
tujuan pembelajaran di sekolah yang dapat meningkatkan kecerdasan
emosional siswa. Peningkatan kecerdasan emosional diharapkan agar mereka dapat bergabung kedalam dunia kerja yang kompetitif sehingga mereka dapat mengenali emosinya, mengelola emosi, motivasi diri, dan mengatasi masalah- masalah yang dihadapi dari waktu ke waktu serta dapat bekerja sama atau berempati dengan rekan kerjanya atau bawahannya.1. Pengertian Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Pelaksanaan pembelajaran/diklat adalah proses kegiatan belajar peserta
didik sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, untuk mencapai
penguasaan kompetensi. Pembelajaran bisa dilaksanakan di sekolah atau
di dunia kerja (Kurikulum SMK, 2004:16). Proses pembelajaran di
sekolah dimaksudkan untuk mengembangkan potensi akademis dan
kepribadian siswa, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan dunia kerja. Prosespembelajaran/pelatihan di dunia kerja dimaksudkan agar siswa menguasai
kompetensi terstandar, mengembangkan dan menginternalisasi sikap dan
nilai profesional sebagai tenaga kerja yang berkualitas unggul, baik bekerja pada pihak lain maupun sebagai pekerja mandiri.2. Tujuan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pelaksanaan pembelajaran/diklat dimaksudkan untuk mengembangkan potensi akademis dan kepribadian siswa, menguasai kompetensi terstandar, serta menginternalisasi sikap dan nilai profesional sebagai tenaga kerja yang berkualitas unggul, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan dunia kerja (Kurikulum SMK, 2004:16). Kompetensi lulusan terdiri dari kompetensi umum yang mengacu pada tujuan pendidikan nasional dan kecakapan hidup generik dan kompetensi kejuruan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (Bagian II Kurikulum SMK, 2004:6)
3. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran
berbasis kompetensi dilakukan dengan pengaturan sebagai berikut (Kurikulum SMK, 2004:19-21): a. Pembelajaran di Sekolah Ciri/operasionalisasi pembelajaran di sekolah:1) Pembelajaran di sekolah meliputi pembelajaran program normatif, adaptif, dan produktif. Program normatif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membentuk peserta didik menjadi pribadi individu maupun makhluk sosial (anggota masyarakat) baik sebagai warga negara Indonesia maupun sebagai warga dunia.
Program adaptif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial, lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (Bagian I Kurikulum SMK, 2004:8-9).
2) Pembelajaran program produktif ditekankan pada penguasaan dasar-dasar keahlian yang luas, kuat, mendasar, serta penguasaan alat dan teknik bekerja yang tepat. 3) Industri dapat dilibatkan dalam proses pembelajaran di SMK terutama untuk meningkatkan penguasaan peserta terhadap dasar- dasar keahlian yang benar serta memberikan wawasan tentang dunia kerja.
4) Keterlaksanaan program di SMK, baik akademis maupun administratif menjadi tanggung jawab kepala sekolah dengan koordinasi komite sekolah.
5) Siswa yang berminat untuk bekerja mandiri (berwirausaha), perlu
mendapatkan bimbingan khusus yang memadai dari pihak sekolah. Siswa yang bersangkutan tidak cukup diberikan pengetahuan bisnis secara teoritis. Tetapi ia harus dibina dan dilatih dengan pengalaman berwirausaha atau berbisnis secara nyata dan bertahap.6) Bimbingan berwirausaha antara lain mencakup aspek menganalisis pasar, merencanakan, melaksanakan produksi (barang dan jasa), memasarkan hasil, mengevaluasi, dan membuat laporan hasil usaha serta membuka jaringan kerja dengan pihak lain. 7) Apabila praktik berwirausaha tersebut membutuhkan waktu pembelajaran yang lebih banyak, maka sekolah dapat menyesuaikan jumlah jam yang ada di dalam Struktur Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan, baik program diklat normatif, adaptif, maupun produktif. Pengaturan tersebut dilakukan secara rasional, selaras, dan seimbang.
8) Pengalaman berwirausaha dapat dilaksanakan di sekolah melalui pembukaan kelas wirausaha yang sesuai dengan minat siswa dan potensi pasar. b. Pembelajaran di Industri (Dunia Kerja) Ciri/operasionalisasi pembelajaran di dunia kerja/industri: 1) Peserta diklat yang mengikuti pelatihan di industri adalah mereka yang memenuhi persyaratan minimal yang telah ditetapkan, baik pada saat penerimaan maupun pada saat pemilihan program diklat.
2) Industri dapat melakukan pemilihan peserta dan memberikan pembekalan kemampuan tambahan, agar benar-benar siap dan memenuhi standar minimal sesuai dengan persyaratan kerja yang ada.
3) Kegiatan pelatihan di industri dilaksanakan sesuai dengan program bersama yang telah disepakati.
4) Kegiatan peserta di industri merupakan kegiatan bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya, untuk menguasai kompetensi yang benar dan terstandar, sekaligus menginternalisasi sikap dan etos kerja yang positif sesuai dengan persyaratan tenaga kerja profesional pada bidangnya.
5) Lamanya peserta berada di suatu industri, ditentukan atas dasar
jumlah waktu latihan yang dipersyaratkan untuk menguasai kompetensi yang akan dipelajarinya. Waktunya berkisar antara 4 bulan sampai dengan 12 bulan.6) Pelaksanaan pembelajaran di industri dilengkapi dengan kemajuan hasil belajar peserta; perangkat monitoring; kontrak kerja/perjanjian peserta (jika diperlukan); asuransi kecelakaan kerja bagi peserta; lain-lain yang dianggap perlu. 7) Kegiatan pembelajaran berbasis kompetensi dilakukan setelah penyiapan komponen-komponen/sarana pembelajaran dipastikan kesiapannya, untuk mengantisipasi terjadinya hambatan dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Berikut ini adalah tabel silabus pembelajaran di SMK jurusan teknik mekanik otomotif (Bagian II Kurikulum SMK, 2004:7-9) : Level Kualifikasi
Kompetensi Sub Kompetensi
Pelaksanaan pemeliha-raan/servis komponen Pelaksanaan pemeliharaan/servis komponen Identifikasi dan penggunaan pelumas/cairanpemebrsih yang
benar
Pemasangan sistem hidrolik Pemasangan sistem hidrolik