AN DAN KO NDIDIKAN N ILMU PE TA DHARM RTA AM STUDI ELING un Akadem kasinya Pad
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTIVASI
M
MEMILIH
H PROGRA
AM STUDII
NGAN DA
AN KONSE
ELING
BIMBIN
(Stu
udi Deskrip
ptif Pada M
Mahasiswa Baru Tahu
un Akadem
mik 2013/20
014
Universitaas Sanata Dharma
D
Yo gyakarta Dan
D Implik
kasinya Padda Penyusu
unan
ngan Belajar)
Topik-Toopik Bimbin
SKRIPSI
Diaju
ukan untuk M
Memenuhi Salah
S
Satu Syarat
S
Memperoleh G
Gelar Sarjaana Pendidik
kan
Program Studi Bimbingan
n dan Konseeling
Oleh :
Marietta Efrianti L.
L Gaol
101114063
3
P
PROGRAM
M STUDI B
BIMBINGA
AN DAN KO
ONSELING
G
JURUSAN
J
ILMU PEN
NDIDIKAN
N
F
FAKULTA
S KEGURU
UAN DAN
N ILMU PE
ENDIDIKA
AN
UN
NIVERSITA
AS SANAT
TA DHARM
MA
YO
OGYAKAR
RTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Tujuan yang jelas akan membuat semangat tetap berkobar (Anonymus)
Ketika semua pintu tertutup, ingatlah masih ada pintu ke atas (Zega)
Jesus Remember Me, When You Come into Your Kingdom
(Taize)
“Jangan takut terhadap apa yang engkau derita! ... Hendaklah engkau
setia sampai mati, dan aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota
kehidupan”
(Wahyu 2:8-11)
Karyaku ini kupersembahkan kepada:
Kedua orang tuaku: Porman L. Gaol & Romsa Pane
Kakak & Adikkku: Marcelina, Paulina, dan Anna
Kekasihku Mario Posan Philemon Tobing
Yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan semangat.
Sahabat-sahabatku yang setia menemaniku.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus atas segala
rahmat yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skiripsi ini dengan baik.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan mendampingi penulis. Oleh karena itu, secara khusus
penulis mengucapkan terimakasih secara tulus kepada:
1. Tuhan YME karena kasih dan karunia dariNya mampu menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si., Selaku Ketua Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ag. Krisna Indah Marheni, S. Pd., M.A selaku dosen pembimbing
yang dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati telah memberikan motivasi, meluangkan waktu untuk mendampingi penulis
selama proses penulisan skripsi.
4. A. Setyandari, S.Pd.,S.Psi., Psi., M.A, selaku wakaprodiBimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
memberi dukungan dan membantu kelancaran proses penyelesaian
skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen di program studi Bimbingan dan Konseling
yang telah mendampingi penulis selama perkuliahan dan
membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan yang telah
diberikan.
6. Mahasiswa baru tahun akademik 2013/2014 Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang meluangkan waktu untuk mengisi
kuesioner ini dengan baik.
7. Kedua Orang Tuaku Bapak Porman Lumban Gaol dan Ibu Romsa
Pane yang selalu setia memberikan semangat, kasih sayang,
nasehat, dan doa kepada Penulis.
8. Saudara Kandungku, Kakak Marselina Lenni L. Gaol dan Paulina
L. Gaol, juga adikku Anna Lumban Gaol.
9. Teman-teman TIM Penelitian Bimbingan dan Konseling, Prisca
Anindya, Wina Carlina Br. Ginting, Yulianto Setiawan dan Eva
Cristy Br. Sitepu,.
10. Mario Posan Philemon Tobing yang setia mendengar pengalaman,
memberikan dukungan, dan semangat kepada penulis.
11. Rm. Pankrasius SSCC, Rm TarsiSSCC , Rm BoySSCC , Frater
Paulus Halek Bere SSCC, Fr Tino SSCC, dan Keluarga besar biara
SSCC yang memberi dukungan dan doa pada peneliti.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................
iii
HALAMAN MOTTO .............................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................
vii
ABSTRAK ..............................................................................................
viii
ABSTRACT ..............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ............................................................................
x
DAFTAR ISI ...........................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL……………………………………………………..
xvi
DAFTAR DIAGRAM…………………………………………………
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................
1
B. Masalah Penelitian ................................................................
7
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
7
D. Manfaat Penelitian ................................................................
8
E. Definisi Operasional .............................................................
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Motivasi Memilih Program Studi ............................
10
1. Pengertian Motivasi Memilih Prodi ................................
10
2. Faktor-faktor Pemicu Motivasi Memilih Prodi ...............
17
3. Aspek-aspek Motivasi memilih Prodi .............................
19
B. Hakikat Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling ..........
25
1. Pengertian Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling
25
2. Program Studi Bimbingan dan Konseling .....................
26
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C. Usulan Topik-topik Bimbingan.............................................
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................
30
B. Subjek Penelitian...................................................................
30
C. Instrumen Penelitian .............................................................
31
1, Format Pernyataan………………………………………
31
2. Penentuan Skor………………………………………….
31
3. Kisi-kisi Instrumen………………………………………
33
D. Validitas dan Reliabilitas ......................................................
34
1. Validitas………………………………………………..
34
2. Reliabilitas……………………………………………...
38
E. Prosedur Pengumpulan Data .................................................
41
1. Persiapan dan Pelaksanaan……………………………..
41
F. Teknik Analisis Data………………………………….. .......
42
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN
TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR
A. Hasil Penelitian .....................................................................
47
1. Deskripsi Motivasi memilih Prodi Bimbingan dan
Konseling ........................................................................
47
2. Hail Skor Tiap Item Motivasi Memilih Program Studi ..
50
B. Pembahasan ...........................................................................
54
C. Usulan Topik-topik Bimbingan yang Relevan Bagi
Mahasiswa Baru prodi Bimbingan dan Konseling.................
62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................
68
B. Saran......................................................................................
69
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
70
LAMPIRAN ...........................................................................................
72
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Jumlah Mahasiswa Baru…………………. ............................. 30
Tabel 2: Kisi-kisi Uji Coba Motivasi Memilih Program Studi………… 33
Tabel 3: Jumlah Item-item yang Valid dan Tidak ..…………………..36
Tabel 4: Kriteria Guilford. …………………………………………….. 38
Tabel 5 : Kuesioner Motivasi Memilih program Studi Bimbingan dan
Konseling.......………………................................................... 39
Tabel 6 : Norma Kategorisasi Karakter Subjek Penelitian...........………. 42
Tabel 7: Kategorisasi dan Skor item Motivasi Memilih Program Studi
Bimbingan dan Konseling Mahasiswa Baru Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta................................................................................44
Tabel 8: Persentase Kategorisasi Motivasi Memilih Program Studi
Bimbingan dan Konseling Mahasiswa Baru Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta .................................................…………………..47
Tabel 9 : Penggolongan Skor Item Kategorisasi Motivasi Memilih
Program Studi Bimbingan dan Konseling Mahasiswa Baru
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta .................................................…………49
Tabel 10 : Item-item Motivasi Memilih Program Studi
Bimbingan dan Konseling Mahasiswa Baru Tahun
Akademik 2013/2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 52
Tabel 11 : Topik-topik Bimbingan Pengembangan dan Pemeliharaan
Motivasi Memilih Program Studi Bimbingan dan Konseling
Mahasiswa Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta................................... 61
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1: Persentase Motivasi Memilih Program Studi……………..... 48
Diagram 2: Persentase Skor Item Motivasi Memilih Program Studi ....... 51
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Kuesioner Motivasi Memilih Program Studi Bimbingan dan Konseling Mahasiswa Baru Tahun Akademok 2013/2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta……………
Lampiran 2 : Tabulasi Data Penelitian…………………………...
Lampiran 3 : Hasil Hitung Uji Validitas Item……………………
Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas dan Reabilitas…………………
xvi
72
76
80
86
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan memaparkan latar belakangmasalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Di tengah perkembangan era teknologi yang terus berkembang,
pendidikan menjadi sarana yang sangat penting. Pendidikan merupakan
bagian dari proses kehidupan manusia dalam mengembangkan diri
untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupannya. Pertama kali
pendidikan
didapatkan
dari
lingkungan
keluarga,
selanjutnya
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Setiap individu juga
dituntut untuk selalu meningkatkan potensi yang ada di dalam dirinya,
dengan harapan individu mampu memilih pendidikan yang sesuai
dengan potensi yang dimilikinya. Namun di sisi lain tidak semua
individu memiliki kemampuan dalam memahami potensinya, sehingga
individu pun sulit untuk memilih pendidikan yang sesuai dengan
bidangnya.
Tuntutan untuk memilih melanjutkan pendidikan atau bekerja
setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) juga
dirasakan oleh siswa-siswi. Bagi siswa-siswi yang memutuskan untuk
melanjutkan
ke
perguruan
tinggi
sudah
pasti
akan
menjadi
mahasiswabaru. Mahasiswa baru ketika sudah masuk perguruan tinggi
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungan, menejemen waktu
perkuliahan yang baik, kemandirian belajar, dan kemampuan untuk
menggunakan fasilitas diperguruan tinggi. Bekal intelektual di
pendidikan sebelumnya akan sangat membantu mahasiswa baru untuk
semakin mampu menghadapi lingkungan baru.
Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta salah satu pilihan bagi siswa-siswi yang akan
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Program studi Bimbingan
dan Konseling merupakan bidang ilmu yang berusaha membantu individu semakin berkembang, tidak hanya dari aspek akademik tetapi
menyangkut aspek perkembangan pribadi dan sosial. Melalui visi program studi Bimbingan dan Konseling untuk unggul dalam mengembangkan ilmu, dan menghasilkan tenaga bimbingan dan konseling yang
profesional dan berkarakter tangguh dalam upaya mewujudkan pendidikan yang lebih bermartabat. Hal tersebut didukung oleh muatan kurikulum yang memberikan 70% ilmu Bimbingan dan Konseling serta
psikologi terapan serta 30% pendidikan dan ilmu-ilmu lainnya.
Bimbingan dan Konseling menggunakan pembelajaran berfokus
pada
eksperential
learning,
dengan
suasana
pembelajaran
mengedepankan cara-cara dialogis, demokratis, reflektif, penuh
penghargaan dan nilai-nilai humanis, pendampingan akademik melalui
berbagai kegiatan terencana, dan terus menerus mengembangkan ilmu
Bimbingan dan Konseling yang implikatif dalam meningkatkan kualitas
layanan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Tidak mengherankan program studi Bimbingan dan Konseling
salah satu dari tiga Universitas swasta di Indonesia yang dipercaya
pemerintah untuk mengadakan Program Profesi Guru BK/ Konselor
(PPPGBK/K) dan telah mencetak lebih dari 1.500 orang Guru Bimbingan dan Konseling yang handal. Oleh karena itu kesempatan baik
bagi mahasiswa baru untuk dapat menggali potensi dan meningkatkan
pengetahuan di program studi Bimbingan dan Konseling.
Keputusan mahasiswa baru untuk mempelajari ilmu Bimbingan
dan Konseling dilatarbelakangi oleh banyak faktor. Menurut Walgito
(1982) ada dua hal yang mempengaruhi pencapaian tujuan mahasiswa
di perguruan tinggi yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor
intrinsik yaitu dorongan yang timbul dari dalam diri individu tanpa ada
paksaan dari luar, sedangkan faktor ekstrinsik yaitu dorongan yang timbul dari luar diri individu. Faktor intrinsik mencakup oleh beberapa
aspek misalnya menetapkan tujuan/ goal yang akan dicapai, kesadaran
untuk memahami diri, nilai-nilai yang dipegang. Begitu pula dengan
faktor ekstrinsik mencakup oleh beberapa aspek yaitu kondisi lingkungan masyarakat, komunikasi terhadap orang tua, memilih dengan
tujuan tertentu.
Salah satu yang mempengaruhi mahasiswa untuk mencapai
keberhasilan di perguruan tinggi yaitu faktor motivasi intrinsik dan
faktor motivasi ekstrinsik. Faktor motivasi intrinsik misalnya, mahasiswa menetapkan tujuannya dalam memilih program studi dengan
memastikan karir yang akan dipilih setelah menyelesaikan studi, maha-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
siswa mengenal minat dan bakat yang dimiliki dalam memilih program
studi, dan mempunyai nilai-nilai yang sangat penting dalam bentuk
keyakinan dalam memilih program studi, mempertimbangkan pro dan
kontra, serta bertanggung jawab atas pilihannya. Faktor motivasi
ekstrinsik misalnya adanya pengaruh dari teman sebaya untuk memberi
dukungan memilih prodi Bimbingan dan Konseling, atau dukungan
penuh dari orang tua mahasiswa, mahasiswa tertarik masuk program
studi Bimbingan dan Konseling karena tujuan tertentu melalui beasiswa
yang ditawarkan oleh program studi. Banyak pertimbangan yang harus
dihadapi oleh mahasiswa dalam melanjutkan studi.
Terdapat perbedaan pada motivasi mahasiswa baru dalam memilih program studi. Berdasarkan rekapitulasi biodata mahasiswa baru
program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
pada mahasiswa baru program studi Bimbingan dan Konseling tahun
ajaran 2013/2014 terdapat beberapa mahasiswa yang kurang interaktif
dalam mengikuti proses perkuliahan. Selain itu sekitar 40% mahasiswa
baru memilih program studi BK di gelombang terakhir. Berdasarkan
jurnal pendidikan Joseph, (2012) yang meneliti mahasiswa baru di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Atma Jaya terdapat
20% mahasiswa yang memilih prodi BK pada pihan terakhir. Permasalahan yang sama juga dialami oleh mahasiswa tahun akademik
2009/2010 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma mengalami hambatan dalam menyelesaikan studi, sehingga
mahasiswa yang mampu menyelesaikan studi kurang dari 4,5 tahun
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
hanya 45% dari rekapitulasi data sekretariat tentang kelulusan mahasiswa tahun akademik 2009.Dari data ini terlihat bahwa motivasi mahasiswa baru memilih program studi Bimbingan dan Konseling merupakan alasan utama gagal atau berhasilnya mahasiswa baru.
Mahasiswa baru yang yakin memilih program studi Bimbingan
dan Konseling mempunyai kesadaran di dalam dirinya. Hal tersebut
tampak ketika mahasiswa dihadapkan dengan tuntutan program studi,
dengan kesadaran ia memilih untuk bertanggung jawab atas pilihannya
dengan belajar dan berproses sampai berhasil. Mahasiswa baru juga diharapkan untuk siap menghadapi semua tantangan dan hambatan selama menjalankan studi di perguruan tinggi.
Menurut Stoltz (2000), kemampuan individu untuk menghadapi
kesulitan adalah salah satu kekuatan yang ada didalam diri individu
sendiri. Apabila individu mampu bertahan menghadapi kesulitan dan
memiliki kemampuan untuk mengatasinya, maka individu tersebut akan
mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Sehingga kekuatan motivasi
yang dimiliki mahasiswa dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa
dalam menghadapi berbagai tuntutan di lingkungan yang baru.
Mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi atau motivasi rendah dalam memilih program studi tentu memiliki hasil yang berbeda.
Ketika mahasiswa mempunyai motivasi tinggi dalam menentukan program studi perilakunya akan terus menerus berusaha untuk meningkatkan kemampuan dirinya,
yangsecara otomatis akan mempengaruhi
hasil Indeks Prestasi (IP), dan dilingkungan sosial akan tampak mudah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
untuk menghadapi berbagai kesulitan. Selain itu perilaku mahasiswa
yang memiliki motivasi rendah terlihat kurang berminat untuk mengikuti proses perkuliahan sehingga hasil akademik otomatisakan berdampak terhadap hasil Indeks Prestasi, dengan demikian dilingkungan sosial akan cenderung merasa bosan dan mengalihkan masalah dengan
kesenangan pribadi saja, Spilane, dkk (1887).
Berdasarkan pernyataan tersebut dijelaskan bahwa setiap mahasiswa baru pasti memiliki motivasi, termasuk dalam memilih program
studi. Motivasi memilih program studi pada mahasiswa baru berbedabeda. Ada kecenderungan memiliki motivasi ekstrinsik maupun intrinsik. Kedua motivasi tersebut pasti menjadi kekuatan bagi mahasiswa
dalam menyelesaikan perkuliahan di program studi yang dipilihnya.
Dari pernyataan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti Deskripsi Motivasi Memilih Program Studi Bimbingan dan Konseling Mahasiswa
Baru Tahun Akademik 2013/2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Implikasinya Terhadap Usulan topik-topik Bimbingan.
B. Perumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan berikut:
1. Seberapa baik tingkat motivasi pemilihan program studi Bimbingan dan Konseling mahasiswa baru tahun akademik 2013/2014
USD?
2. Berdasarkan hasil analisis uji butir motivasi memilih program studi
Bimbingan dan Konseling mahasiswa baru tahun akademik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
2013/2014 USD dalam butir mana yang terindikasi rendah, topiktopik bimbingan apa sajakah yang dapat membangun motivasi
mahasiswa baru?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan tingkat motivasi pilihan studi mahasiswa baru tahun akademik 2013/2014 USD untuk belajar di program studi
Bimbingan dan Konseling.
2. Berdasarkan item yang terindikasi rendah membuat usulan topiktopik bimbingan mengenai motivasi pilihan program studi mahasiswa baru tahun akademik 2013/2014 USD yang teridentifikasi
rendah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk
menambah wawasan dan pengembangan penelitian dalam bidang
pendidikan kajian keilmuan program studi Bimbingan dan Konseling
tentang tingkat motivasi mahasiswa baru dalam memilih program
studi Bimbingan dan Konseling.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
yang berguna dalam memberikan pendampingan kepada mahasiswa mengenai motivasi memilih program studi Bimbingan dan
Konseling pada mahasiswa baru dengan tujuan agar mahasiswa
semakin memahami dan menyadari pilihan studi yang berpengaruh pada proses studi mereka.
b. Bagi mahasiswa baru
Penelitian ini diharapkan dapat membantu perkembangan mahasiswa
agar berkembang secara optimal dengan menigkatkan
motivasi setelah memilih program studi di Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Defenisi Operasional
a. Motivasi memilih program studi merupakan
dorongan yang
timbul baik dari dalam diri maupun luar diri mahasiswa baru dipengaruhi oleh faktor instrinsik yaitu 1) mempunyai rencana
yang jelas, 2) kesadaran diri dalam mengetahui minat dan bakat,
3) nilai-nilai yang dipegang melalui usaha untuk terus mengembangkan diri dan faktor ekstrinsik yaitu 1) lingkungan sosial
yang mendukung mahasiswa baru untuk memilih program studi,
2) komunikasi yang baik dari keluarga untuk siap dan bertanggung jawab membiayai perkuliahan, 2) adanya keinginan
lain seperti peluang untuk mendapat beasiswa yang secara
psikologis akan mengarahkan tujuan dan 3) memutuskan pilihan
untuk melanjutkan pendidikan di program studi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
b. Program Studi Bimbingan dan Konseling adalah proses
pemeberian bantuan kepada individu dalam mengembangkan
diri agar dapat menghadapi berbagai tuntutan yang ada dalam
masyarakat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini,penulis akan menyajikan hasil kajian pustaka
mengenai hakikat motivasi memilih program studi Bimbingan dan
Konseling, hakikat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, dan Usulan
topik-topik bimbingan.
A. Hakikat Motivasi Memilih Program Studi
1. Pengertian Motivasi Memilih Program Studi
Slavin, (2011) mendefinisikan motivasi sebagai proses internal
yang mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan perilaku dari
waktu kewaktu. McDonal (dalam Hamalik, 2005) mengartikan motivasi sebagai perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan. Menurut Stipek (Slavin, 2011) motivasi melakukan sesuatu
dapat terjadi dalam banyak cara. Motivasi juga merupakan karakteristik kepribadian, orang bisa mempunyai minat yang stabil untuk
berpartisipasi dalam kategori kegiatan yang luas seperti pendidikan,
olahraga, atau kegiatan sosial.
Handoko (1992), motivasi sebagai suatu tenaga atau faktor
yang terdapat di dalam diri manusia yang menimbulkan,
mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Sebuah motivasi bukan merupakan suatu kekuatan yang netral, atau kekuatan
yang kebalterhadap pengaruh faktor-faktor lain, misalnya: pengalaman masa lampau, taraf intelegensi, kemampuan fisik, situasi
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
lingkungan, cita-cita hidup dan sebagainya. Suatu motivasi
umumnya terdapat dua unsur pokok, yaitu unsur dorongan/ kebutuhan dan unsur tujuan.
Purwanto (Uno, 2007) mengatakan bahwa ada 4 fungsi motivasi yaitu:
a. Sebagai penggerak tujuan, maksudnya motivasi dapat memberikan energi baru bagi seseorang untuk memulai tindakan
yang berkaitan dengan tujuan yang diharapkannya.
b. Menentukan perbuatan ke arah pencapaian suatu tujuan dan citacita, maksudnya motivasi akan membantu individu untuk
menentukan arah perilaku yang sesuai untuk mencapai pilihan
dan tujuan yang diharapkannya.
c. Mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan, maksudnya individu sudah siap dan sadar tentang tantangan yang akan dihadapi oleh individu ketika memilih
program studi yang di tawarkan.
d. Menyeleksi perbuatan diri, dengan menentukan tindakan mana
yang tepat untuk dilakukan.
Handoko, (1992) menjelaskan bahwa motivasi dalam diri
seseorang dapat menjadi kekuatan. Kekuatan tersebut terlihat
misalnya, ketika seseorang melakukan suatu perbuatan. Tampak
tingkah laku yang terjadi itu disebabkan oleh adanya kebutuhan
yang sedang dirasakan oleh orang tersebut. Seseorang secara lang-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
sung
melakukan perbuatan, ingin memuaskan kebutuhan yang
dirasakannya.
Kebutuhan seseorang dipengaruhi oleh suatu dorongan yang
menimbulkan kesiapan bagi seseorang untuk mencapai tujuan
(goal). Semua usaha yang dilakukan disebut sebagai tingkah laku
menuju tujuan. Tingkah laku sadar akan tujuan merupakan tingkah
laku yang selalu didorong oleh keingian demi tercapainya tujuan
yang berguna bagi kehidupannya. Oleh karena itu, tercapainya sebuah tujuan dipengaruhi oleh besarnya kekuatan yang mendorong
seseorang melakukan perbuatan tertentu.
Aprilianto, (2008) Motivasi merupakan hal paling dasar yang
ditunjukkan oleh mahasiswa
melalui komitmen untuk belajar.
Komitmen mahasiswa yang tinggi akan tampak ketika mahasiswa
giat untuk mempelajari pengetahuan terkait dengan perkuliahan,
sedangkan komitmen mahasiswa yang rendah tampak perilaku lain
selain belajar. Motivasi dalam memilih program studi tidak serta
merta menjadi perilaku, karena masih ada faktor penting yang
menentukan apakah motivasi yang dimiliki dapat menjadi perilaku.
Faktor penting itu adalah volution (kemauan untuk bertahan pada
komitmen yang telah dibuat).
Faktor kemauan bersifat dinamis, bisa tinggi atau rendah.
Dinamika yang terjadi dipengaruhi oleh adanya proses belajar,
artinya kemauan adalah proses untuk membuat pilihan secara bebas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
yaitu menggunakan motivasi dengan kegiatan belajar, atau memilih
kegiatan lain (selain belajar).
Setiap orang dalam kehidupan sehari-hari akan selalu
menghadapi masalah yang berbeda-beda. Selalu ada kesempatan
untuk mencoba menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya,
baik masalah yang ringan maupun masalah yang berat, masalah sederhana ataupun kompleks. Individu berlatih untuk berfikir mencari
jalan keluar dari masalah tersebut. Karena itu, untuk melatih cara
berfikir seseorang harus berani menghadapi masalahnya.
Walgito (1982) menjelaskan bahwa sumber masalah yang
merupakan sebab kesukaran mahasiswa baru dalam memilih program studi secara garis besar yaitu:
a. Sebab yang bersumber dari diri sendiri
Mahasiswa merupakan kesatuan fisik dan psikologis, maksudnya komponen satu dengan yang lain saling berhubungan dan
mempengaruhi. Jika jasmani mengalami gangguan maka
psikisnya juga terganggu, demikian juga sebaliknya. Penjelasan
mengenai masalah fisik dan psikologis yang dapat menggangu
proses pendidikan misalnya:
1) Timbul masalah yangbersumber dari fisik, maksudnya kondisi fisik yang kurang sehat dapat menghambat tujuan mahasiswa dalam melanjutkan pendidikan. Kebanyakan mahasiswa baru yang melanjutkan studi diperguruan tinggi
cenderung lupa untuk menjaga kesehatan dengan makan ja-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
janan dipinggir jalan atau kurang melihat kondisi kebersihan
tempat tersebut. Akibatnya dengan mudah dan cepat mahasiswa terserang penyakit dan sulit mengerjakan tugasnya.
Sangat penting bagi mahasiswa agar selalu menjaga jasmaninya. Hal tersebut didukung dengan aktivitas yang terartur, mulai dengan berolahraga secara rutin dan berlanjut.
2) Sebab masalah yang timbul karena kondisi psikologis, maksudnya
keadaan
psikologis
yang
kurang
mendukung
mempengaruhi kesukaran mahasiswa dalam melanjutkan
studi. Hal-hal yang berkaitan dengan masalah psikologis sebagai berikut:
a) Faktor intelegensi merupakan faktor yang kadang-kadang
menjadi penghambat ketika melanjutkan studi. Bila taraf
intelegensi kurang mendukung maka sulitlah untuk mencapai hasil yang memuaskan.
b) Minat merupakan salah satu sebab kesulitan mahasiswa.
Banyak mahasiswa yang dari jurusan satu pindah ke jurusan yang lainnya. Salah satu faktornya yaitu minat. Bila
mahasiswa tidak mempunyai minat terhadap yang dituntutnya maka akan sulit baginya untuk meneruskan
studinya.
c) Emosi, mahasiswa mempunyai emosi yang kurang stabil.
Ketidakstabilan inilah yang kurang mendukung mahasiswa dalam melakukan tugas dan tujuannya. Hal tersebut
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
berkaitan pula dengan konflik-konfliik yang dihadapi oleh
mahasiswa.
b. Sebab-sebab dari luar diri mahasiswa
Di samping faktor dari dalam diri mahasiswa, banyak pula
faktor dari luar diri mahasiswa yaitu:
1) Sebab yang berasal dari keluarga atau orang tua
Faktor keluarga/orang tua memegang peran yang cukup
penting menentukan berhasil atau tidaknya mahasiswa
menentukan tujuannya diperguruan tinggi. Keluarga/orang
tua merupakan tumpuan anak menumbuhkan pribadi dan
membentuk pribadinya. Ada beberapa faktor penting berikut ini:
a) Orang tua, pribadi seorang mahasiswa terbentuk sejak
perkembangan dimulai. Pribadinya akan terbentuk
selama dia tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu,
tidak kecil pengaruh/peran orang tua dalam memberikan sikap yang menjadi contoh bagi anak-anaknya.
Secara tidak sadar anak akan anak membentuk diri atas
norma-norma yang diajarkan orang tuanya.
b) Hubungan orang tua dengan anak, kadang-kadang hubungan orang tua dan anak kurang diperhatikan. Ketika
hubungan yang dijalin acuh tak acuh tanpa kasih sayang, tanpa pengertian dari orang tua dan anak secara
langsung menghambat yang akan dicapai. Oleh karena
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
itu, perlu dibina dengan baik hubungan antara orang tua
dengan anak.
c) Cara mendidik orang tua, orang tua yang memberikan
pendidikan kepada anaknya akan berpengaruh terhadap
perkembangan pribadi mahasiswa, termasuk pilihan
saat akan memutuskan studi lanjutan. Orang tua yang
kurang memperhatikan pendidikan pada umumnya
akan kurang memperhatikan kebutuhan-kebutuhan
anaknya. Kebutuhan psikologis, fisik, maupun sosialnya. Ketika anak yang mempunyai kemampuan intelegensi yang cukup tinggi, tetapi kurang diperhatikan
oleh orang tua bisa saja anak tersebut terhambat proses
pendidikannya dan mengalami kesukaran yang lain.
d) Keadaan ekonomi keluarga, tidak dapat dipungkiri
bahwa studi mahasiswa akan dipengaruhi oleh kondisi
ekonomi. Ketika ekonomi kurang mendukung, maka
mahasiswa terhambat pula melanjutkan pendidikan.
e) Suasana tepat tinggal, suasana yang ditemapati mahasiswa mempengaruhi berhasilnya tujuan mahasiswa.
Tidak sedikit mahasiswa akan tinggal di koast atau
asrama.
2) Keadaan Perguruan Tinggi
a) Fasilitas, kekurangan fasilitas diperguruan tinggi merupakan sebab terhambatnya proses pendidikan maha-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
siswa. Kekurangan buku-buku, alat praktikum, dan
lain-lain.
b) Kurikulum, penting bagi mahasiswa untuk mengetahui
kurikulum yang dipakai oleh program studi yang menjadi pilihan. Kurikulum yang belum mantap dan berubah-ubah sering kali menjadi penghambat mahasiswa
dalam menjalankan pendidikannya. Tentu diperhatikan
adanya peninjauan kurikulum yang terus berubah-ubah
agar mahasiswa dapat lebih siap dalam menjalankan
pendidikannya.
c) Peraturan-peraturan, yang dimiliki oleh setiap program
studi. Sama halnya dengan kurikulum ketika peraturan
juga dapat dengan mudah berubah maka mahasiswa
akan terhambat pula pendidikannya.
3) Kondisi sosial/masyarakat
Masyarakat dimana tempat mahasiswa berada akan
mempengaruhi keberhasilan tujuan mahasiswa. Banyak tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa baru dilingkungannya. Besar pula pengaruh dari masyarakan atau teman sebaya
yang berada disekitarnya. Terkadang persepsi masyarakat
menjadi hambatan ketika mahasiswa hendak melanjutkan
studinya. Misalnya persepsi program studi tertentu tidak
bergengsi/kurang menantang dan lain-lain.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
Singkatnya
ada
banyak
tantangan
yang
dihadapi
mahasiswa yang menyulitkan atau menghambat mahasiswa saat
akan menentukan pilihan dalam melanjutkan studi.
Masalah
tersebut dapat muncul dari dalam diri maupun dari luar diri
mahasiswa. Mahasiswa yang memotivasi dirinyadapat melewati
tantangan hingga mampu menjalankan studinya dan berhasil
dengan baik.
2. Faktor-Faktor Pemicu Motivasi Memilih Program Studi
Menurut Spillane, dkk (1887), faktor-faktor penting yang
mempengaruhi motivasi memilih program studi yaitu:
a. Kebutuhan pribadi yaitu kesadaran mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Misalnya mahasiswa baru
tahu bahwa penting baginya untuk melanjutkan pendidikan dan
memilih program studi yang sesuai dengan kebutuhan dirinya.
b. Tujuan mahasiswa yaitu target yang akan dicapai oleh mahasiswa baru. Mahasiswa yang hendak memilih hendaknya perlu
memiliki tujuan yang jelas atau tidak coba-coba. Mahasiswa
perlu berfikir matang dan pasti untuk menjalankannya. Misalnya mahasiswa baru bertekad untuk fokus dalam menjalankan
perkuliahannya.
c. Mempunyai rencana yang matang berkaitan dengan kebutuhan
atau tujuan. Sebagai mahasiswa penting untuk memikirkan dan
mempertimbangkan tujuan yang telah dipilih, agar sesuatu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
yang telah dipersiapkan benar-benar tepat sasaran dan terlaksana. Misalnya selama menjalankan perkuliahan mahasiswa
baru mempersiapkan berbagai hal yang mendukung keberhasilan perkuliahannya.
Motivasi yang bekerja dalam diri mahasiswa baru memiliki
kekuatan yang berbeda-beda. Menurut Spillane, dkk (1887)
Kekuatan relatif motif-motif yang sedang menguasai seseorang
umumnya dapat dilihat melalui :
1) Kuatnya kemauan untuk berbuat, tampak ketika mahasiwa
selalu ingin melakukan kegiatan yang mendukung perkuliahan yang dipilih oleh mahasiswa.
2) Jumlah waktu yang disediakan lebih banyak dari pada
kegiatan yang kurang diminatinya. Mahasiswa meluangkan banyak waktu untuk hal-hal yang disukainya, tidak
merasa bosan atau jenuh mempelajari bidang ilmu
mengenai program studi yang dipilih oleh mahasiswa.
3) Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain
yang seharusnya juga akan dikerjakan. Tugas yang lain
bukan menjadi hambatan bagi dirinya untuk meneruskan
kegiatan/ keinginan yang berkaitan dengan program studi
yang dipilih mahasiswa.
4) Kerelaan untuk mengeluarkan biaya demi keinginan tersebut. Mahasiswa tidak merasa rugi untuk mengeluarkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
biaya demi mendukung berjalannya program studi yang
dipilih hingga selesai perkuliahannya.
5) Ketekunan dalam mengerjakan tugas dan lain-lain. Mahasiswa menggeluti tugas dengan senang hati tanpa ada
beban yang membuat dirinya merasa lelah.
Perbedaan motivasi tersebut membuat setiap orang akan
melakukan kebiasaan tersebut dengan berbeda, hal tersebut
sangat tampak ketika mahasiswa melakukan kegiatan yang
menjadi pilihannya.
3. Aspek-aspek motivasi memilih program studi
Handoko, (1992) salah satu penggolongan motivasi manusia
yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Pembagian motivasi tersebut didasarkan oleh munculnya suatu tindakan. Tindakan
yang digerakkan dari luar diri individu disebut motivasi ekstrinsik.
Sedangkan tindakan yang digerakkan dari dalam diri individu disebut motivasi intrinsik. Menurut Jahja, (2011)Motivasi mempunyai
tiga aspek yaitu pertama, keadaan yang mendorongdiri seseorang
misalnya kebutuhan jasmani, karena keadaan lingkungan, atau
keadaan mental seperti berfikir dan ingatan. Kedua, perilaku yang
timbul dan terarah karena keadaan ini. Ketiga sasaran atau tujuan
yang dituju oleh perilaku tersebut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
Menurut Walgito (1982) dua aspek yang mempengaruhi pencapaian tujuan mahasiswa di perguruan tinggi yaitu aspek motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
a. Motivasi intrinsik
Motivasi Intrinsik merupakan faktor internal dari dalam mahasiswa tanpa ada paksaan atau pengaruh dari luar diri. Motivasi
intrinsik tersebut yaitu:
1) Menetapkan tujuan/ goal yang akan dicapai.
Memilih program studi Bimbingan dan Konseling merupakan bentuk rencana mahasiswa baru dalam memahami
peluang kerja dan memiliki keahlian yang sesuai diprogram
studi yang dipilih. Mahasiswa yang memiliki tujuan dalam
memilih program studi misalnya:
a) Selalu optimis untuk menggeluti dunia pendidikan khususnya menjadi guru Bimbingan dan Konseling.
b) Mempunyai keinginan yang kuat untuk dapat menerapkan seluruh pengetahuan dan potensi yang dimilikinya
untuk peserta didik dan lingkungan sekitarnya.
2) Kesadaran untuk memahami diri.
Memilih program studi Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu hal yang sangatmendasar harus dimiliki oleh
mahasiswa baru karena dipengaruhi minat dan bakat yang
dimilikinya. Mahasiswa yang tertarik dengan program studi
yang dipilih, yaitu:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
a) Mulai tertarik dan senang membaca buku-buku berkaitan dengan program studi Bimbingan dan Konseling
yang dipilih.
b) Mempunyai rencana dan keinginan yang kuat untuk
dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu.
c) Mempunyai
kepercayaan
diri
setelah
mengikuti
berbagai program Bimbingan dan Konseling melalui
pendidikan karakter.
d) Semakin meningkatkan potensi diri dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.
3) Nilai-nilai yang dipegang.
Memilih program studi Bimbingan dan Konseling menjadi
bentuk keyakinan mahasiswa baru melalui keinginannya
mandiri dalam mencari informasi, mempertimbangkan pro
dan kontra, serta tanggung jawab yang akan dijalani selama
kuliah di program studi yang dipilih. Mahasiswa yang
mempunyai nilai-nilai yang pegang yaitu:
a) Mencoba untuk mencari berbagai informasi tentang
Bimbingan dan Konseling.
b) Berpikir dengan matang ketika hendak memilih program studi.
c) Bersedia untuk mengikuti segala peraturan selama
kuliah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
b. Motivasi ekstrinsik
Mahasiswa baru memilih program studi bimbingan dan konseling dipengaruhi oleh faktor motivasi ekstrinsik. Motivasi
ekstrinsik tersebut yaitu :
1) Kondisi lingkungan masyarakat yang mendukung.
Mahasiswa memilih program studi karena dipengaruhi oleh
lingkungan sosialnya. Mahasiswa baru memperoleh banyak
informasi mengenai program studi yang akan dipilih melalui teman sebaya atau di lingkungan sosialnya. Kondisi
masyarakat yang mendukung, misalnya:
a) Teman akrab/sebaya yang memperhatikan ketika mahasiswa baru menceritakan program studi yang dipilih.
b) Adanya kesan positif bahwa program studi Bimbingan
dan Konseling sangat dibutuhkan mengembangkan
pendidikan disekolah.
2) Komunikasi yang baik antara anak dan orang tua.
Mahasiswa baru tidak lepas dari keluarga. Keluarga merupakan orang terdekat dan tempat dirinya berkembang secara
optimal. Pengaruh kondisi itu dapat terjadi ketika mahasiswa mulai mempertimbangkan pendapatan orang tua, atau
bentuk partisipasi dari orang tua mahasiswa dalam memilih
program studi. Mahasiswa memilih program studi berkaitan
dengan kondisi sosial ekonomi keluarga, Misalnya:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
a) Memilih program studi karena sesuai dengan penghasilan orang tua/keluarga.
b) Dukungan keluarga/orang tua untuk sepenuhnya membiayai pendidikan anaknya.
3) Memilih jurusan Bimbingan dan Konseling dengan tujuan
tertentu. Mahasiswa memilih program studi Bimbingan dan
Konseling
mengharapkan
sesuatu,
misalnya
demi
mendapatkan beasiswa yang di tawarkan oleh program
studi, mahasiwa ingin mengembangkan diri dan merasa
puas ketika sudah memilih program studi yang menjadi
tujuannya. Sehingga tujuan yang dipilih oleh mahasiswa
sangat memengaruhi daya tahan dalam menjalani perkuliahan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
individu yang telah memiliki motivasi dalam pemilihan program
studi lebih mampu dan siap dan yakin untuk menjalani perkuliahan.
Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik yang seimbang akan
membantu individu untuk berkembang menjadi lebih optimal.
B. Hakikat Mahasiswa Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling
1. Pengertian Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Mahasiswa dapat didefenisikan sebagai individu yang sedang
menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi.
Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi,
kecerdasan dalam berfikir dan berencana dalam bertindak. Berpikir
kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang
cenderung melekat dalam diri setiap mahasiswa, yang merupakan
prinsip yang saling melengkapi. Dwi Siswoyo (2007), Mahasiswa
adalah manusia yang tercipta untuk selalu berfikir yang saling
melengkapi. Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan
tinggi, baik universistas, institut atau akademik karena mereka yang
terdaftar sebagai murid diperguruan tinggi.
Karakteristik mahasiswa secara umum yaitu cenderung memantapkan dan berfikir dengan matang terhadap sesuatu yang akan diraihnya, sehingga mereka memiliki pandangan yang realistik tentang dirinya sendiri dan lingkungannya. Selain itu para mahasiswa
cenderung lebih dekat dengan teman sebaya untuk saling bertukar
pikiran dan saling memberikan dukungan, karena sebagian mahasiswa berada jauh dari orang tua maupun keluarga. Mereka akan
memperdalam keahlian dibidangnya masing-masing untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang membutuhkan mental
tinggi.
Hasil rekapitulasi data mahasiswa baru tahun akademik
2013/2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma menunjukkan bahwa ada berbagai macam perbedaan latar belakang mahasiswa baru. Mahasiswa baru yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
mendaftar di Program studi Bimbingan dan Konseling dengan gelombang terakhir terdapat 40%, memilih program studi dengan
jalur beasiswa terdapat 50%, dan memilih program studi Bimbingan dan Konseling pada pilihan pertama 10%. Banyak pula mahasiswa yang datang dari luar pulau jawa berdasarkan data ada
45% dari berbagai pulau di Indonesia, termasuk Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Timur-timur, dan lain-lain. Selain itu mahasiswa baru prodi Bimbingan dan Konseling dengan kondisi keluarga yang memiliki latar belakang pendidikan orang tua dari
perguruan tinggi adalah 18% sehingga tidak banyak orang tua mahasiswa baru yang mempunyai pendapatan < Rp 2000.000,-.
2. Program Studi Bimbingan dan Konseling
Ada beberapa defenisi Bimbingan dan Konseling. Menurut
Justika (1979) bimbingan merupakan pemberian bantuan secara
umum kepada mahasiswa, dalam memilih cara pemecahan masalah
yang dihadapi dengan bijaksana, sesuai dengan potensi dan
kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri terhadap
tuntutan-tuntutan hidup, baik yang berasal dari keluarga, perguruan
tinggi maupun masyarakat tempat dia berada agar dapat mencapai
prestasi akademis yang optimal. Model bimbingan yang sedang
berkembang yaitu bimbingan perkembangan, Mortensen &
Schmuller (Juntika, 2006). Konseling merupakan teknik atau
bantuan khusus dalam memecahkan masalah yang dirasakan oleh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
mahasiswa. Menurut Shertzer & Stone (Juntika, 2006) konseling
merupakan upaya membantu individu melalui proses interaksi yang
bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu
memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan
dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya.
C. Konsep Dasar Usulan Topik-topik Bimbingan
1. Pengertian Bimbingan
Prayitno dan Amti (1999), mengungkapkan bahwa bimbingan
merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang
ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak,
remaja, maupun dewasa, agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri dan
mandiri. Beberapa pengertian bimbingan menurut para ahli, antara
lain:
Rochman Natawidjaja (dalam Winkel, 2006) mendefinisikan
bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu yang
dilakukan secara berkesinambungan, dengan tujuan agar individu
yang bersangkutan dapat memahami dirinya. Apabila individu berhasil memahami dirinya, maka individu yang bersangkutan akan
sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai
dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan
demikian, individu dapat menemukan kebahagiaan dalam hidupnya
serta dapat memberikan sumbangan yang berarti. Menurut Kartadi-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
nata dkk (2002), bimbingan merupakan proses membantu individu
untuk mencapai perkembangan yang optimal.
Berdasarkan
beberapa
penjelasan
di
atas,
peneliti
menyimpulkan bahwa bimbingan merupakan proses pemeberian
bantuan kepada individu dalam mengembangkan diri agar dapat
menghadapi berbagai tuntutan yang ada dalam masyarakat.
2. Bimbingan Pemeliharaan dan Pengembangan Motivasi Belajar
di Program Studi Bimbingan dan Konseling
Usaha dalam memelihara dan mengembangkan motivasi
pemilihan program studi melalui bimbingan dari ahli sangat dibutuhkan oleh individu, khususnya mahasiswa baru program studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Bimbingan yang diberikan melalui beberapa tahap untuk tetap
menjaga motivasi yang sudah dimiliki oleh mahasiswa. Program
bimbingan yang terfokus pada bimbingan pemeliharaan dan
pengembangan motivasi memilih program studi diharapkan mampu
membantu individu dalam meningkatkan motivasi yang sudah dimilikinya. Usulan Program pengembangan dan pemeliharaan dapat
membantu mahasiswa baru untuk yakin dan optimis dalam menjalankan perkuliahan di Program Studi Bimbingan dan Konseling.
Pilihan mahasiswa baru di Prodi Bimbingan dan Konseling menjadi lebih berkomitmen dan berkembang lebih optimal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan jenis penelitian, subjek penelitian, subjek
penelitian, instrumen penelitian dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan
menggunakan metode survei. Penelitian deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (2009). Penelitian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang alasan memilih program studi mahasiswa semester satu Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014.
B. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester
satu Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014. Peneliti menggunakan
Nomor Induk Mahasiswa Baru (NIM) genap prodi Bimbingan dan Konseling untuk uji coba. Sementara untuk penelitian sesungguhnya, peneliti menggunakan subyek kesuluruhan mahasiswa baru program studi
Bimbingan dan KonselingUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta. Ma-
29
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
hasiswa dengan NIM ganjil (subyek uji coba) digunakan karena karakteristik mahasiswa baru yang jelas memiliki kesamaan. Rincian populasi
disajikan dalam Tabel 1 di bawah ini .
Tabel 1.
Mahasiswa Semester Satu
Mahasiswa Baru
Kelas A
Kelas B
Total Keseluruhan
Jumlah
40 orang
36 orang
76 Orang
C. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Kuisioner
Motivasi Memilih P
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTIVASI
M
MEMILIH
H PROGRA
AM STUDII
NGAN DA
AN KONSE
ELING
BIMBIN
(Stu
udi Deskrip
ptif Pada M
Mahasiswa Baru Tahu
un Akadem
mik 2013/20
014
Universitaas Sanata Dharma
D
Yo gyakarta Dan
D Implik
kasinya Padda Penyusu
unan
ngan Belajar)
Topik-Toopik Bimbin
SKRIPSI
Diaju
ukan untuk M
Memenuhi Salah
S
Satu Syarat
S
Memperoleh G
Gelar Sarjaana Pendidik
kan
Program Studi Bimbingan
n dan Konseeling
Oleh :
Marietta Efrianti L.
L Gaol
101114063
3
P
PROGRAM
M STUDI B
BIMBINGA
AN DAN KO
ONSELING
G
JURUSAN
J
ILMU PEN
NDIDIKAN
N
F
FAKULTA
S KEGURU
UAN DAN
N ILMU PE
ENDIDIKA
AN
UN
NIVERSITA
AS SANAT
TA DHARM
MA
YO
OGYAKAR
RTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Tujuan yang jelas akan membuat semangat tetap berkobar (Anonymus)
Ketika semua pintu tertutup, ingatlah masih ada pintu ke atas (Zega)
Jesus Remember Me, When You Come into Your Kingdom
(Taize)
“Jangan takut terhadap apa yang engkau derita! ... Hendaklah engkau
setia sampai mati, dan aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota
kehidupan”
(Wahyu 2:8-11)
Karyaku ini kupersembahkan kepada:
Kedua orang tuaku: Porman L. Gaol & Romsa Pane
Kakak & Adikkku: Marcelina, Paulina, dan Anna
Kekasihku Mario Posan Philemon Tobing
Yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan semangat.
Sahabat-sahabatku yang setia menemaniku.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus atas segala
rahmat yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skiripsi ini dengan baik.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan mendampingi penulis. Oleh karena itu, secara khusus
penulis mengucapkan terimakasih secara tulus kepada:
1. Tuhan YME karena kasih dan karunia dariNya mampu menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si., Selaku Ketua Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ag. Krisna Indah Marheni, S. Pd., M.A selaku dosen pembimbing
yang dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati telah memberikan motivasi, meluangkan waktu untuk mendampingi penulis
selama proses penulisan skripsi.
4. A. Setyandari, S.Pd.,S.Psi., Psi., M.A, selaku wakaprodiBimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
memberi dukungan dan membantu kelancaran proses penyelesaian
skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen di program studi Bimbingan dan Konseling
yang telah mendampingi penulis selama perkuliahan dan
membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan yang telah
diberikan.
6. Mahasiswa baru tahun akademik 2013/2014 Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang meluangkan waktu untuk mengisi
kuesioner ini dengan baik.
7. Kedua Orang Tuaku Bapak Porman Lumban Gaol dan Ibu Romsa
Pane yang selalu setia memberikan semangat, kasih sayang,
nasehat, dan doa kepada Penulis.
8. Saudara Kandungku, Kakak Marselina Lenni L. Gaol dan Paulina
L. Gaol, juga adikku Anna Lumban Gaol.
9. Teman-teman TIM Penelitian Bimbingan dan Konseling, Prisca
Anindya, Wina Carlina Br. Ginting, Yulianto Setiawan dan Eva
Cristy Br. Sitepu,.
10. Mario Posan Philemon Tobing yang setia mendengar pengalaman,
memberikan dukungan, dan semangat kepada penulis.
11. Rm. Pankrasius SSCC, Rm TarsiSSCC , Rm BoySSCC , Frater
Paulus Halek Bere SSCC, Fr Tino SSCC, dan Keluarga besar biara
SSCC yang memberi dukungan dan doa pada peneliti.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................
iii
HALAMAN MOTTO .............................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................
vii
ABSTRAK ..............................................................................................
viii
ABSTRACT ..............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ............................................................................
x
DAFTAR ISI ...........................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL……………………………………………………..
xvi
DAFTAR DIAGRAM…………………………………………………
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................
1
B. Masalah Penelitian ................................................................
7
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
7
D. Manfaat Penelitian ................................................................
8
E. Definisi Operasional .............................................................
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Motivasi Memilih Program Studi ............................
10
1. Pengertian Motivasi Memilih Prodi ................................
10
2. Faktor-faktor Pemicu Motivasi Memilih Prodi ...............
17
3. Aspek-aspek Motivasi memilih Prodi .............................
19
B. Hakikat Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling ..........
25
1. Pengertian Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling
25
2. Program Studi Bimbingan dan Konseling .....................
26
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C. Usulan Topik-topik Bimbingan.............................................
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................
30
B. Subjek Penelitian...................................................................
30
C. Instrumen Penelitian .............................................................
31
1, Format Pernyataan………………………………………
31
2. Penentuan Skor………………………………………….
31
3. Kisi-kisi Instrumen………………………………………
33
D. Validitas dan Reliabilitas ......................................................
34
1. Validitas………………………………………………..
34
2. Reliabilitas……………………………………………...
38
E. Prosedur Pengumpulan Data .................................................
41
1. Persiapan dan Pelaksanaan……………………………..
41
F. Teknik Analisis Data………………………………….. .......
42
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN
TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR
A. Hasil Penelitian .....................................................................
47
1. Deskripsi Motivasi memilih Prodi Bimbingan dan
Konseling ........................................................................
47
2. Hail Skor Tiap Item Motivasi Memilih Program Studi ..
50
B. Pembahasan ...........................................................................
54
C. Usulan Topik-topik Bimbingan yang Relevan Bagi
Mahasiswa Baru prodi Bimbingan dan Konseling.................
62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................
68
B. Saran......................................................................................
69
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
70
LAMPIRAN ...........................................................................................
72
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Jumlah Mahasiswa Baru…………………. ............................. 30
Tabel 2: Kisi-kisi Uji Coba Motivasi Memilih Program Studi………… 33
Tabel 3: Jumlah Item-item yang Valid dan Tidak ..…………………..36
Tabel 4: Kriteria Guilford. …………………………………………….. 38
Tabel 5 : Kuesioner Motivasi Memilih program Studi Bimbingan dan
Konseling.......………………................................................... 39
Tabel 6 : Norma Kategorisasi Karakter Subjek Penelitian...........………. 42
Tabel 7: Kategorisasi dan Skor item Motivasi Memilih Program Studi
Bimbingan dan Konseling Mahasiswa Baru Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta................................................................................44
Tabel 8: Persentase Kategorisasi Motivasi Memilih Program Studi
Bimbingan dan Konseling Mahasiswa Baru Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta .................................................…………………..47
Tabel 9 : Penggolongan Skor Item Kategorisasi Motivasi Memilih
Program Studi Bimbingan dan Konseling Mahasiswa Baru
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta .................................................…………49
Tabel 10 : Item-item Motivasi Memilih Program Studi
Bimbingan dan Konseling Mahasiswa Baru Tahun
Akademik 2013/2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 52
Tabel 11 : Topik-topik Bimbingan Pengembangan dan Pemeliharaan
Motivasi Memilih Program Studi Bimbingan dan Konseling
Mahasiswa Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta................................... 61
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1: Persentase Motivasi Memilih Program Studi……………..... 48
Diagram 2: Persentase Skor Item Motivasi Memilih Program Studi ....... 51
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Kuesioner Motivasi Memilih Program Studi Bimbingan dan Konseling Mahasiswa Baru Tahun Akademok 2013/2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta……………
Lampiran 2 : Tabulasi Data Penelitian…………………………...
Lampiran 3 : Hasil Hitung Uji Validitas Item……………………
Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas dan Reabilitas…………………
xvi
72
76
80
86
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan memaparkan latar belakangmasalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Di tengah perkembangan era teknologi yang terus berkembang,
pendidikan menjadi sarana yang sangat penting. Pendidikan merupakan
bagian dari proses kehidupan manusia dalam mengembangkan diri
untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupannya. Pertama kali
pendidikan
didapatkan
dari
lingkungan
keluarga,
selanjutnya
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Setiap individu juga
dituntut untuk selalu meningkatkan potensi yang ada di dalam dirinya,
dengan harapan individu mampu memilih pendidikan yang sesuai
dengan potensi yang dimilikinya. Namun di sisi lain tidak semua
individu memiliki kemampuan dalam memahami potensinya, sehingga
individu pun sulit untuk memilih pendidikan yang sesuai dengan
bidangnya.
Tuntutan untuk memilih melanjutkan pendidikan atau bekerja
setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) juga
dirasakan oleh siswa-siswi. Bagi siswa-siswi yang memutuskan untuk
melanjutkan
ke
perguruan
tinggi
sudah
pasti
akan
menjadi
mahasiswabaru. Mahasiswa baru ketika sudah masuk perguruan tinggi
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungan, menejemen waktu
perkuliahan yang baik, kemandirian belajar, dan kemampuan untuk
menggunakan fasilitas diperguruan tinggi. Bekal intelektual di
pendidikan sebelumnya akan sangat membantu mahasiswa baru untuk
semakin mampu menghadapi lingkungan baru.
Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta salah satu pilihan bagi siswa-siswi yang akan
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Program studi Bimbingan
dan Konseling merupakan bidang ilmu yang berusaha membantu individu semakin berkembang, tidak hanya dari aspek akademik tetapi
menyangkut aspek perkembangan pribadi dan sosial. Melalui visi program studi Bimbingan dan Konseling untuk unggul dalam mengembangkan ilmu, dan menghasilkan tenaga bimbingan dan konseling yang
profesional dan berkarakter tangguh dalam upaya mewujudkan pendidikan yang lebih bermartabat. Hal tersebut didukung oleh muatan kurikulum yang memberikan 70% ilmu Bimbingan dan Konseling serta
psikologi terapan serta 30% pendidikan dan ilmu-ilmu lainnya.
Bimbingan dan Konseling menggunakan pembelajaran berfokus
pada
eksperential
learning,
dengan
suasana
pembelajaran
mengedepankan cara-cara dialogis, demokratis, reflektif, penuh
penghargaan dan nilai-nilai humanis, pendampingan akademik melalui
berbagai kegiatan terencana, dan terus menerus mengembangkan ilmu
Bimbingan dan Konseling yang implikatif dalam meningkatkan kualitas
layanan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Tidak mengherankan program studi Bimbingan dan Konseling
salah satu dari tiga Universitas swasta di Indonesia yang dipercaya
pemerintah untuk mengadakan Program Profesi Guru BK/ Konselor
(PPPGBK/K) dan telah mencetak lebih dari 1.500 orang Guru Bimbingan dan Konseling yang handal. Oleh karena itu kesempatan baik
bagi mahasiswa baru untuk dapat menggali potensi dan meningkatkan
pengetahuan di program studi Bimbingan dan Konseling.
Keputusan mahasiswa baru untuk mempelajari ilmu Bimbingan
dan Konseling dilatarbelakangi oleh banyak faktor. Menurut Walgito
(1982) ada dua hal yang mempengaruhi pencapaian tujuan mahasiswa
di perguruan tinggi yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor
intrinsik yaitu dorongan yang timbul dari dalam diri individu tanpa ada
paksaan dari luar, sedangkan faktor ekstrinsik yaitu dorongan yang timbul dari luar diri individu. Faktor intrinsik mencakup oleh beberapa
aspek misalnya menetapkan tujuan/ goal yang akan dicapai, kesadaran
untuk memahami diri, nilai-nilai yang dipegang. Begitu pula dengan
faktor ekstrinsik mencakup oleh beberapa aspek yaitu kondisi lingkungan masyarakat, komunikasi terhadap orang tua, memilih dengan
tujuan tertentu.
Salah satu yang mempengaruhi mahasiswa untuk mencapai
keberhasilan di perguruan tinggi yaitu faktor motivasi intrinsik dan
faktor motivasi ekstrinsik. Faktor motivasi intrinsik misalnya, mahasiswa menetapkan tujuannya dalam memilih program studi dengan
memastikan karir yang akan dipilih setelah menyelesaikan studi, maha-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
siswa mengenal minat dan bakat yang dimiliki dalam memilih program
studi, dan mempunyai nilai-nilai yang sangat penting dalam bentuk
keyakinan dalam memilih program studi, mempertimbangkan pro dan
kontra, serta bertanggung jawab atas pilihannya. Faktor motivasi
ekstrinsik misalnya adanya pengaruh dari teman sebaya untuk memberi
dukungan memilih prodi Bimbingan dan Konseling, atau dukungan
penuh dari orang tua mahasiswa, mahasiswa tertarik masuk program
studi Bimbingan dan Konseling karena tujuan tertentu melalui beasiswa
yang ditawarkan oleh program studi. Banyak pertimbangan yang harus
dihadapi oleh mahasiswa dalam melanjutkan studi.
Terdapat perbedaan pada motivasi mahasiswa baru dalam memilih program studi. Berdasarkan rekapitulasi biodata mahasiswa baru
program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
pada mahasiswa baru program studi Bimbingan dan Konseling tahun
ajaran 2013/2014 terdapat beberapa mahasiswa yang kurang interaktif
dalam mengikuti proses perkuliahan. Selain itu sekitar 40% mahasiswa
baru memilih program studi BK di gelombang terakhir. Berdasarkan
jurnal pendidikan Joseph, (2012) yang meneliti mahasiswa baru di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Atma Jaya terdapat
20% mahasiswa yang memilih prodi BK pada pihan terakhir. Permasalahan yang sama juga dialami oleh mahasiswa tahun akademik
2009/2010 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma mengalami hambatan dalam menyelesaikan studi, sehingga
mahasiswa yang mampu menyelesaikan studi kurang dari 4,5 tahun
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
hanya 45% dari rekapitulasi data sekretariat tentang kelulusan mahasiswa tahun akademik 2009.Dari data ini terlihat bahwa motivasi mahasiswa baru memilih program studi Bimbingan dan Konseling merupakan alasan utama gagal atau berhasilnya mahasiswa baru.
Mahasiswa baru yang yakin memilih program studi Bimbingan
dan Konseling mempunyai kesadaran di dalam dirinya. Hal tersebut
tampak ketika mahasiswa dihadapkan dengan tuntutan program studi,
dengan kesadaran ia memilih untuk bertanggung jawab atas pilihannya
dengan belajar dan berproses sampai berhasil. Mahasiswa baru juga diharapkan untuk siap menghadapi semua tantangan dan hambatan selama menjalankan studi di perguruan tinggi.
Menurut Stoltz (2000), kemampuan individu untuk menghadapi
kesulitan adalah salah satu kekuatan yang ada didalam diri individu
sendiri. Apabila individu mampu bertahan menghadapi kesulitan dan
memiliki kemampuan untuk mengatasinya, maka individu tersebut akan
mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Sehingga kekuatan motivasi
yang dimiliki mahasiswa dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa
dalam menghadapi berbagai tuntutan di lingkungan yang baru.
Mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi atau motivasi rendah dalam memilih program studi tentu memiliki hasil yang berbeda.
Ketika mahasiswa mempunyai motivasi tinggi dalam menentukan program studi perilakunya akan terus menerus berusaha untuk meningkatkan kemampuan dirinya,
yangsecara otomatis akan mempengaruhi
hasil Indeks Prestasi (IP), dan dilingkungan sosial akan tampak mudah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
untuk menghadapi berbagai kesulitan. Selain itu perilaku mahasiswa
yang memiliki motivasi rendah terlihat kurang berminat untuk mengikuti proses perkuliahan sehingga hasil akademik otomatisakan berdampak terhadap hasil Indeks Prestasi, dengan demikian dilingkungan sosial akan cenderung merasa bosan dan mengalihkan masalah dengan
kesenangan pribadi saja, Spilane, dkk (1887).
Berdasarkan pernyataan tersebut dijelaskan bahwa setiap mahasiswa baru pasti memiliki motivasi, termasuk dalam memilih program
studi. Motivasi memilih program studi pada mahasiswa baru berbedabeda. Ada kecenderungan memiliki motivasi ekstrinsik maupun intrinsik. Kedua motivasi tersebut pasti menjadi kekuatan bagi mahasiswa
dalam menyelesaikan perkuliahan di program studi yang dipilihnya.
Dari pernyataan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti Deskripsi Motivasi Memilih Program Studi Bimbingan dan Konseling Mahasiswa
Baru Tahun Akademik 2013/2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Implikasinya Terhadap Usulan topik-topik Bimbingan.
B. Perumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan berikut:
1. Seberapa baik tingkat motivasi pemilihan program studi Bimbingan dan Konseling mahasiswa baru tahun akademik 2013/2014
USD?
2. Berdasarkan hasil analisis uji butir motivasi memilih program studi
Bimbingan dan Konseling mahasiswa baru tahun akademik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
2013/2014 USD dalam butir mana yang terindikasi rendah, topiktopik bimbingan apa sajakah yang dapat membangun motivasi
mahasiswa baru?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan tingkat motivasi pilihan studi mahasiswa baru tahun akademik 2013/2014 USD untuk belajar di program studi
Bimbingan dan Konseling.
2. Berdasarkan item yang terindikasi rendah membuat usulan topiktopik bimbingan mengenai motivasi pilihan program studi mahasiswa baru tahun akademik 2013/2014 USD yang teridentifikasi
rendah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk
menambah wawasan dan pengembangan penelitian dalam bidang
pendidikan kajian keilmuan program studi Bimbingan dan Konseling
tentang tingkat motivasi mahasiswa baru dalam memilih program
studi Bimbingan dan Konseling.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
yang berguna dalam memberikan pendampingan kepada mahasiswa mengenai motivasi memilih program studi Bimbingan dan
Konseling pada mahasiswa baru dengan tujuan agar mahasiswa
semakin memahami dan menyadari pilihan studi yang berpengaruh pada proses studi mereka.
b. Bagi mahasiswa baru
Penelitian ini diharapkan dapat membantu perkembangan mahasiswa
agar berkembang secara optimal dengan menigkatkan
motivasi setelah memilih program studi di Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Defenisi Operasional
a. Motivasi memilih program studi merupakan
dorongan yang
timbul baik dari dalam diri maupun luar diri mahasiswa baru dipengaruhi oleh faktor instrinsik yaitu 1) mempunyai rencana
yang jelas, 2) kesadaran diri dalam mengetahui minat dan bakat,
3) nilai-nilai yang dipegang melalui usaha untuk terus mengembangkan diri dan faktor ekstrinsik yaitu 1) lingkungan sosial
yang mendukung mahasiswa baru untuk memilih program studi,
2) komunikasi yang baik dari keluarga untuk siap dan bertanggung jawab membiayai perkuliahan, 2) adanya keinginan
lain seperti peluang untuk mendapat beasiswa yang secara
psikologis akan mengarahkan tujuan dan 3) memutuskan pilihan
untuk melanjutkan pendidikan di program studi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
b. Program Studi Bimbingan dan Konseling adalah proses
pemeberian bantuan kepada individu dalam mengembangkan
diri agar dapat menghadapi berbagai tuntutan yang ada dalam
masyarakat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini,penulis akan menyajikan hasil kajian pustaka
mengenai hakikat motivasi memilih program studi Bimbingan dan
Konseling, hakikat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, dan Usulan
topik-topik bimbingan.
A. Hakikat Motivasi Memilih Program Studi
1. Pengertian Motivasi Memilih Program Studi
Slavin, (2011) mendefinisikan motivasi sebagai proses internal
yang mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan perilaku dari
waktu kewaktu. McDonal (dalam Hamalik, 2005) mengartikan motivasi sebagai perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan. Menurut Stipek (Slavin, 2011) motivasi melakukan sesuatu
dapat terjadi dalam banyak cara. Motivasi juga merupakan karakteristik kepribadian, orang bisa mempunyai minat yang stabil untuk
berpartisipasi dalam kategori kegiatan yang luas seperti pendidikan,
olahraga, atau kegiatan sosial.
Handoko (1992), motivasi sebagai suatu tenaga atau faktor
yang terdapat di dalam diri manusia yang menimbulkan,
mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Sebuah motivasi bukan merupakan suatu kekuatan yang netral, atau kekuatan
yang kebalterhadap pengaruh faktor-faktor lain, misalnya: pengalaman masa lampau, taraf intelegensi, kemampuan fisik, situasi
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
lingkungan, cita-cita hidup dan sebagainya. Suatu motivasi
umumnya terdapat dua unsur pokok, yaitu unsur dorongan/ kebutuhan dan unsur tujuan.
Purwanto (Uno, 2007) mengatakan bahwa ada 4 fungsi motivasi yaitu:
a. Sebagai penggerak tujuan, maksudnya motivasi dapat memberikan energi baru bagi seseorang untuk memulai tindakan
yang berkaitan dengan tujuan yang diharapkannya.
b. Menentukan perbuatan ke arah pencapaian suatu tujuan dan citacita, maksudnya motivasi akan membantu individu untuk
menentukan arah perilaku yang sesuai untuk mencapai pilihan
dan tujuan yang diharapkannya.
c. Mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan, maksudnya individu sudah siap dan sadar tentang tantangan yang akan dihadapi oleh individu ketika memilih
program studi yang di tawarkan.
d. Menyeleksi perbuatan diri, dengan menentukan tindakan mana
yang tepat untuk dilakukan.
Handoko, (1992) menjelaskan bahwa motivasi dalam diri
seseorang dapat menjadi kekuatan. Kekuatan tersebut terlihat
misalnya, ketika seseorang melakukan suatu perbuatan. Tampak
tingkah laku yang terjadi itu disebabkan oleh adanya kebutuhan
yang sedang dirasakan oleh orang tersebut. Seseorang secara lang-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
sung
melakukan perbuatan, ingin memuaskan kebutuhan yang
dirasakannya.
Kebutuhan seseorang dipengaruhi oleh suatu dorongan yang
menimbulkan kesiapan bagi seseorang untuk mencapai tujuan
(goal). Semua usaha yang dilakukan disebut sebagai tingkah laku
menuju tujuan. Tingkah laku sadar akan tujuan merupakan tingkah
laku yang selalu didorong oleh keingian demi tercapainya tujuan
yang berguna bagi kehidupannya. Oleh karena itu, tercapainya sebuah tujuan dipengaruhi oleh besarnya kekuatan yang mendorong
seseorang melakukan perbuatan tertentu.
Aprilianto, (2008) Motivasi merupakan hal paling dasar yang
ditunjukkan oleh mahasiswa
melalui komitmen untuk belajar.
Komitmen mahasiswa yang tinggi akan tampak ketika mahasiswa
giat untuk mempelajari pengetahuan terkait dengan perkuliahan,
sedangkan komitmen mahasiswa yang rendah tampak perilaku lain
selain belajar. Motivasi dalam memilih program studi tidak serta
merta menjadi perilaku, karena masih ada faktor penting yang
menentukan apakah motivasi yang dimiliki dapat menjadi perilaku.
Faktor penting itu adalah volution (kemauan untuk bertahan pada
komitmen yang telah dibuat).
Faktor kemauan bersifat dinamis, bisa tinggi atau rendah.
Dinamika yang terjadi dipengaruhi oleh adanya proses belajar,
artinya kemauan adalah proses untuk membuat pilihan secara bebas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
yaitu menggunakan motivasi dengan kegiatan belajar, atau memilih
kegiatan lain (selain belajar).
Setiap orang dalam kehidupan sehari-hari akan selalu
menghadapi masalah yang berbeda-beda. Selalu ada kesempatan
untuk mencoba menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya,
baik masalah yang ringan maupun masalah yang berat, masalah sederhana ataupun kompleks. Individu berlatih untuk berfikir mencari
jalan keluar dari masalah tersebut. Karena itu, untuk melatih cara
berfikir seseorang harus berani menghadapi masalahnya.
Walgito (1982) menjelaskan bahwa sumber masalah yang
merupakan sebab kesukaran mahasiswa baru dalam memilih program studi secara garis besar yaitu:
a. Sebab yang bersumber dari diri sendiri
Mahasiswa merupakan kesatuan fisik dan psikologis, maksudnya komponen satu dengan yang lain saling berhubungan dan
mempengaruhi. Jika jasmani mengalami gangguan maka
psikisnya juga terganggu, demikian juga sebaliknya. Penjelasan
mengenai masalah fisik dan psikologis yang dapat menggangu
proses pendidikan misalnya:
1) Timbul masalah yangbersumber dari fisik, maksudnya kondisi fisik yang kurang sehat dapat menghambat tujuan mahasiswa dalam melanjutkan pendidikan. Kebanyakan mahasiswa baru yang melanjutkan studi diperguruan tinggi
cenderung lupa untuk menjaga kesehatan dengan makan ja-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
janan dipinggir jalan atau kurang melihat kondisi kebersihan
tempat tersebut. Akibatnya dengan mudah dan cepat mahasiswa terserang penyakit dan sulit mengerjakan tugasnya.
Sangat penting bagi mahasiswa agar selalu menjaga jasmaninya. Hal tersebut didukung dengan aktivitas yang terartur, mulai dengan berolahraga secara rutin dan berlanjut.
2) Sebab masalah yang timbul karena kondisi psikologis, maksudnya
keadaan
psikologis
yang
kurang
mendukung
mempengaruhi kesukaran mahasiswa dalam melanjutkan
studi. Hal-hal yang berkaitan dengan masalah psikologis sebagai berikut:
a) Faktor intelegensi merupakan faktor yang kadang-kadang
menjadi penghambat ketika melanjutkan studi. Bila taraf
intelegensi kurang mendukung maka sulitlah untuk mencapai hasil yang memuaskan.
b) Minat merupakan salah satu sebab kesulitan mahasiswa.
Banyak mahasiswa yang dari jurusan satu pindah ke jurusan yang lainnya. Salah satu faktornya yaitu minat. Bila
mahasiswa tidak mempunyai minat terhadap yang dituntutnya maka akan sulit baginya untuk meneruskan
studinya.
c) Emosi, mahasiswa mempunyai emosi yang kurang stabil.
Ketidakstabilan inilah yang kurang mendukung mahasiswa dalam melakukan tugas dan tujuannya. Hal tersebut
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
berkaitan pula dengan konflik-konfliik yang dihadapi oleh
mahasiswa.
b. Sebab-sebab dari luar diri mahasiswa
Di samping faktor dari dalam diri mahasiswa, banyak pula
faktor dari luar diri mahasiswa yaitu:
1) Sebab yang berasal dari keluarga atau orang tua
Faktor keluarga/orang tua memegang peran yang cukup
penting menentukan berhasil atau tidaknya mahasiswa
menentukan tujuannya diperguruan tinggi. Keluarga/orang
tua merupakan tumpuan anak menumbuhkan pribadi dan
membentuk pribadinya. Ada beberapa faktor penting berikut ini:
a) Orang tua, pribadi seorang mahasiswa terbentuk sejak
perkembangan dimulai. Pribadinya akan terbentuk
selama dia tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu,
tidak kecil pengaruh/peran orang tua dalam memberikan sikap yang menjadi contoh bagi anak-anaknya.
Secara tidak sadar anak akan anak membentuk diri atas
norma-norma yang diajarkan orang tuanya.
b) Hubungan orang tua dengan anak, kadang-kadang hubungan orang tua dan anak kurang diperhatikan. Ketika
hubungan yang dijalin acuh tak acuh tanpa kasih sayang, tanpa pengertian dari orang tua dan anak secara
langsung menghambat yang akan dicapai. Oleh karena
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
itu, perlu dibina dengan baik hubungan antara orang tua
dengan anak.
c) Cara mendidik orang tua, orang tua yang memberikan
pendidikan kepada anaknya akan berpengaruh terhadap
perkembangan pribadi mahasiswa, termasuk pilihan
saat akan memutuskan studi lanjutan. Orang tua yang
kurang memperhatikan pendidikan pada umumnya
akan kurang memperhatikan kebutuhan-kebutuhan
anaknya. Kebutuhan psikologis, fisik, maupun sosialnya. Ketika anak yang mempunyai kemampuan intelegensi yang cukup tinggi, tetapi kurang diperhatikan
oleh orang tua bisa saja anak tersebut terhambat proses
pendidikannya dan mengalami kesukaran yang lain.
d) Keadaan ekonomi keluarga, tidak dapat dipungkiri
bahwa studi mahasiswa akan dipengaruhi oleh kondisi
ekonomi. Ketika ekonomi kurang mendukung, maka
mahasiswa terhambat pula melanjutkan pendidikan.
e) Suasana tepat tinggal, suasana yang ditemapati mahasiswa mempengaruhi berhasilnya tujuan mahasiswa.
Tidak sedikit mahasiswa akan tinggal di koast atau
asrama.
2) Keadaan Perguruan Tinggi
a) Fasilitas, kekurangan fasilitas diperguruan tinggi merupakan sebab terhambatnya proses pendidikan maha-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
siswa. Kekurangan buku-buku, alat praktikum, dan
lain-lain.
b) Kurikulum, penting bagi mahasiswa untuk mengetahui
kurikulum yang dipakai oleh program studi yang menjadi pilihan. Kurikulum yang belum mantap dan berubah-ubah sering kali menjadi penghambat mahasiswa
dalam menjalankan pendidikannya. Tentu diperhatikan
adanya peninjauan kurikulum yang terus berubah-ubah
agar mahasiswa dapat lebih siap dalam menjalankan
pendidikannya.
c) Peraturan-peraturan, yang dimiliki oleh setiap program
studi. Sama halnya dengan kurikulum ketika peraturan
juga dapat dengan mudah berubah maka mahasiswa
akan terhambat pula pendidikannya.
3) Kondisi sosial/masyarakat
Masyarakat dimana tempat mahasiswa berada akan
mempengaruhi keberhasilan tujuan mahasiswa. Banyak tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa baru dilingkungannya. Besar pula pengaruh dari masyarakan atau teman sebaya
yang berada disekitarnya. Terkadang persepsi masyarakat
menjadi hambatan ketika mahasiswa hendak melanjutkan
studinya. Misalnya persepsi program studi tertentu tidak
bergengsi/kurang menantang dan lain-lain.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
Singkatnya
ada
banyak
tantangan
yang
dihadapi
mahasiswa yang menyulitkan atau menghambat mahasiswa saat
akan menentukan pilihan dalam melanjutkan studi.
Masalah
tersebut dapat muncul dari dalam diri maupun dari luar diri
mahasiswa. Mahasiswa yang memotivasi dirinyadapat melewati
tantangan hingga mampu menjalankan studinya dan berhasil
dengan baik.
2. Faktor-Faktor Pemicu Motivasi Memilih Program Studi
Menurut Spillane, dkk (1887), faktor-faktor penting yang
mempengaruhi motivasi memilih program studi yaitu:
a. Kebutuhan pribadi yaitu kesadaran mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Misalnya mahasiswa baru
tahu bahwa penting baginya untuk melanjutkan pendidikan dan
memilih program studi yang sesuai dengan kebutuhan dirinya.
b. Tujuan mahasiswa yaitu target yang akan dicapai oleh mahasiswa baru. Mahasiswa yang hendak memilih hendaknya perlu
memiliki tujuan yang jelas atau tidak coba-coba. Mahasiswa
perlu berfikir matang dan pasti untuk menjalankannya. Misalnya mahasiswa baru bertekad untuk fokus dalam menjalankan
perkuliahannya.
c. Mempunyai rencana yang matang berkaitan dengan kebutuhan
atau tujuan. Sebagai mahasiswa penting untuk memikirkan dan
mempertimbangkan tujuan yang telah dipilih, agar sesuatu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
yang telah dipersiapkan benar-benar tepat sasaran dan terlaksana. Misalnya selama menjalankan perkuliahan mahasiswa
baru mempersiapkan berbagai hal yang mendukung keberhasilan perkuliahannya.
Motivasi yang bekerja dalam diri mahasiswa baru memiliki
kekuatan yang berbeda-beda. Menurut Spillane, dkk (1887)
Kekuatan relatif motif-motif yang sedang menguasai seseorang
umumnya dapat dilihat melalui :
1) Kuatnya kemauan untuk berbuat, tampak ketika mahasiwa
selalu ingin melakukan kegiatan yang mendukung perkuliahan yang dipilih oleh mahasiswa.
2) Jumlah waktu yang disediakan lebih banyak dari pada
kegiatan yang kurang diminatinya. Mahasiswa meluangkan banyak waktu untuk hal-hal yang disukainya, tidak
merasa bosan atau jenuh mempelajari bidang ilmu
mengenai program studi yang dipilih oleh mahasiswa.
3) Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain
yang seharusnya juga akan dikerjakan. Tugas yang lain
bukan menjadi hambatan bagi dirinya untuk meneruskan
kegiatan/ keinginan yang berkaitan dengan program studi
yang dipilih mahasiswa.
4) Kerelaan untuk mengeluarkan biaya demi keinginan tersebut. Mahasiswa tidak merasa rugi untuk mengeluarkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
biaya demi mendukung berjalannya program studi yang
dipilih hingga selesai perkuliahannya.
5) Ketekunan dalam mengerjakan tugas dan lain-lain. Mahasiswa menggeluti tugas dengan senang hati tanpa ada
beban yang membuat dirinya merasa lelah.
Perbedaan motivasi tersebut membuat setiap orang akan
melakukan kebiasaan tersebut dengan berbeda, hal tersebut
sangat tampak ketika mahasiswa melakukan kegiatan yang
menjadi pilihannya.
3. Aspek-aspek motivasi memilih program studi
Handoko, (1992) salah satu penggolongan motivasi manusia
yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Pembagian motivasi tersebut didasarkan oleh munculnya suatu tindakan. Tindakan
yang digerakkan dari luar diri individu disebut motivasi ekstrinsik.
Sedangkan tindakan yang digerakkan dari dalam diri individu disebut motivasi intrinsik. Menurut Jahja, (2011)Motivasi mempunyai
tiga aspek yaitu pertama, keadaan yang mendorongdiri seseorang
misalnya kebutuhan jasmani, karena keadaan lingkungan, atau
keadaan mental seperti berfikir dan ingatan. Kedua, perilaku yang
timbul dan terarah karena keadaan ini. Ketiga sasaran atau tujuan
yang dituju oleh perilaku tersebut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
Menurut Walgito (1982) dua aspek yang mempengaruhi pencapaian tujuan mahasiswa di perguruan tinggi yaitu aspek motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
a. Motivasi intrinsik
Motivasi Intrinsik merupakan faktor internal dari dalam mahasiswa tanpa ada paksaan atau pengaruh dari luar diri. Motivasi
intrinsik tersebut yaitu:
1) Menetapkan tujuan/ goal yang akan dicapai.
Memilih program studi Bimbingan dan Konseling merupakan bentuk rencana mahasiswa baru dalam memahami
peluang kerja dan memiliki keahlian yang sesuai diprogram
studi yang dipilih. Mahasiswa yang memiliki tujuan dalam
memilih program studi misalnya:
a) Selalu optimis untuk menggeluti dunia pendidikan khususnya menjadi guru Bimbingan dan Konseling.
b) Mempunyai keinginan yang kuat untuk dapat menerapkan seluruh pengetahuan dan potensi yang dimilikinya
untuk peserta didik dan lingkungan sekitarnya.
2) Kesadaran untuk memahami diri.
Memilih program studi Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu hal yang sangatmendasar harus dimiliki oleh
mahasiswa baru karena dipengaruhi minat dan bakat yang
dimilikinya. Mahasiswa yang tertarik dengan program studi
yang dipilih, yaitu:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
a) Mulai tertarik dan senang membaca buku-buku berkaitan dengan program studi Bimbingan dan Konseling
yang dipilih.
b) Mempunyai rencana dan keinginan yang kuat untuk
dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu.
c) Mempunyai
kepercayaan
diri
setelah
mengikuti
berbagai program Bimbingan dan Konseling melalui
pendidikan karakter.
d) Semakin meningkatkan potensi diri dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.
3) Nilai-nilai yang dipegang.
Memilih program studi Bimbingan dan Konseling menjadi
bentuk keyakinan mahasiswa baru melalui keinginannya
mandiri dalam mencari informasi, mempertimbangkan pro
dan kontra, serta tanggung jawab yang akan dijalani selama
kuliah di program studi yang dipilih. Mahasiswa yang
mempunyai nilai-nilai yang pegang yaitu:
a) Mencoba untuk mencari berbagai informasi tentang
Bimbingan dan Konseling.
b) Berpikir dengan matang ketika hendak memilih program studi.
c) Bersedia untuk mengikuti segala peraturan selama
kuliah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
b. Motivasi ekstrinsik
Mahasiswa baru memilih program studi bimbingan dan konseling dipengaruhi oleh faktor motivasi ekstrinsik. Motivasi
ekstrinsik tersebut yaitu :
1) Kondisi lingkungan masyarakat yang mendukung.
Mahasiswa memilih program studi karena dipengaruhi oleh
lingkungan sosialnya. Mahasiswa baru memperoleh banyak
informasi mengenai program studi yang akan dipilih melalui teman sebaya atau di lingkungan sosialnya. Kondisi
masyarakat yang mendukung, misalnya:
a) Teman akrab/sebaya yang memperhatikan ketika mahasiswa baru menceritakan program studi yang dipilih.
b) Adanya kesan positif bahwa program studi Bimbingan
dan Konseling sangat dibutuhkan mengembangkan
pendidikan disekolah.
2) Komunikasi yang baik antara anak dan orang tua.
Mahasiswa baru tidak lepas dari keluarga. Keluarga merupakan orang terdekat dan tempat dirinya berkembang secara
optimal. Pengaruh kondisi itu dapat terjadi ketika mahasiswa mulai mempertimbangkan pendapatan orang tua, atau
bentuk partisipasi dari orang tua mahasiswa dalam memilih
program studi. Mahasiswa memilih program studi berkaitan
dengan kondisi sosial ekonomi keluarga, Misalnya:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
a) Memilih program studi karena sesuai dengan penghasilan orang tua/keluarga.
b) Dukungan keluarga/orang tua untuk sepenuhnya membiayai pendidikan anaknya.
3) Memilih jurusan Bimbingan dan Konseling dengan tujuan
tertentu. Mahasiswa memilih program studi Bimbingan dan
Konseling
mengharapkan
sesuatu,
misalnya
demi
mendapatkan beasiswa yang di tawarkan oleh program
studi, mahasiwa ingin mengembangkan diri dan merasa
puas ketika sudah memilih program studi yang menjadi
tujuannya. Sehingga tujuan yang dipilih oleh mahasiswa
sangat memengaruhi daya tahan dalam menjalani perkuliahan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
individu yang telah memiliki motivasi dalam pemilihan program
studi lebih mampu dan siap dan yakin untuk menjalani perkuliahan.
Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik yang seimbang akan
membantu individu untuk berkembang menjadi lebih optimal.
B. Hakikat Mahasiswa Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling
1. Pengertian Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Mahasiswa dapat didefenisikan sebagai individu yang sedang
menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi.
Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi,
kecerdasan dalam berfikir dan berencana dalam bertindak. Berpikir
kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang
cenderung melekat dalam diri setiap mahasiswa, yang merupakan
prinsip yang saling melengkapi. Dwi Siswoyo (2007), Mahasiswa
adalah manusia yang tercipta untuk selalu berfikir yang saling
melengkapi. Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan
tinggi, baik universistas, institut atau akademik karena mereka yang
terdaftar sebagai murid diperguruan tinggi.
Karakteristik mahasiswa secara umum yaitu cenderung memantapkan dan berfikir dengan matang terhadap sesuatu yang akan diraihnya, sehingga mereka memiliki pandangan yang realistik tentang dirinya sendiri dan lingkungannya. Selain itu para mahasiswa
cenderung lebih dekat dengan teman sebaya untuk saling bertukar
pikiran dan saling memberikan dukungan, karena sebagian mahasiswa berada jauh dari orang tua maupun keluarga. Mereka akan
memperdalam keahlian dibidangnya masing-masing untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang membutuhkan mental
tinggi.
Hasil rekapitulasi data mahasiswa baru tahun akademik
2013/2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma menunjukkan bahwa ada berbagai macam perbedaan latar belakang mahasiswa baru. Mahasiswa baru yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
mendaftar di Program studi Bimbingan dan Konseling dengan gelombang terakhir terdapat 40%, memilih program studi dengan
jalur beasiswa terdapat 50%, dan memilih program studi Bimbingan dan Konseling pada pilihan pertama 10%. Banyak pula mahasiswa yang datang dari luar pulau jawa berdasarkan data ada
45% dari berbagai pulau di Indonesia, termasuk Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Timur-timur, dan lain-lain. Selain itu mahasiswa baru prodi Bimbingan dan Konseling dengan kondisi keluarga yang memiliki latar belakang pendidikan orang tua dari
perguruan tinggi adalah 18% sehingga tidak banyak orang tua mahasiswa baru yang mempunyai pendapatan < Rp 2000.000,-.
2. Program Studi Bimbingan dan Konseling
Ada beberapa defenisi Bimbingan dan Konseling. Menurut
Justika (1979) bimbingan merupakan pemberian bantuan secara
umum kepada mahasiswa, dalam memilih cara pemecahan masalah
yang dihadapi dengan bijaksana, sesuai dengan potensi dan
kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri terhadap
tuntutan-tuntutan hidup, baik yang berasal dari keluarga, perguruan
tinggi maupun masyarakat tempat dia berada agar dapat mencapai
prestasi akademis yang optimal. Model bimbingan yang sedang
berkembang yaitu bimbingan perkembangan, Mortensen &
Schmuller (Juntika, 2006). Konseling merupakan teknik atau
bantuan khusus dalam memecahkan masalah yang dirasakan oleh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
mahasiswa. Menurut Shertzer & Stone (Juntika, 2006) konseling
merupakan upaya membantu individu melalui proses interaksi yang
bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu
memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan
dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya.
C. Konsep Dasar Usulan Topik-topik Bimbingan
1. Pengertian Bimbingan
Prayitno dan Amti (1999), mengungkapkan bahwa bimbingan
merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang
ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak,
remaja, maupun dewasa, agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri dan
mandiri. Beberapa pengertian bimbingan menurut para ahli, antara
lain:
Rochman Natawidjaja (dalam Winkel, 2006) mendefinisikan
bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu yang
dilakukan secara berkesinambungan, dengan tujuan agar individu
yang bersangkutan dapat memahami dirinya. Apabila individu berhasil memahami dirinya, maka individu yang bersangkutan akan
sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai
dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan
demikian, individu dapat menemukan kebahagiaan dalam hidupnya
serta dapat memberikan sumbangan yang berarti. Menurut Kartadi-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
nata dkk (2002), bimbingan merupakan proses membantu individu
untuk mencapai perkembangan yang optimal.
Berdasarkan
beberapa
penjelasan
di
atas,
peneliti
menyimpulkan bahwa bimbingan merupakan proses pemeberian
bantuan kepada individu dalam mengembangkan diri agar dapat
menghadapi berbagai tuntutan yang ada dalam masyarakat.
2. Bimbingan Pemeliharaan dan Pengembangan Motivasi Belajar
di Program Studi Bimbingan dan Konseling
Usaha dalam memelihara dan mengembangkan motivasi
pemilihan program studi melalui bimbingan dari ahli sangat dibutuhkan oleh individu, khususnya mahasiswa baru program studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Bimbingan yang diberikan melalui beberapa tahap untuk tetap
menjaga motivasi yang sudah dimiliki oleh mahasiswa. Program
bimbingan yang terfokus pada bimbingan pemeliharaan dan
pengembangan motivasi memilih program studi diharapkan mampu
membantu individu dalam meningkatkan motivasi yang sudah dimilikinya. Usulan Program pengembangan dan pemeliharaan dapat
membantu mahasiswa baru untuk yakin dan optimis dalam menjalankan perkuliahan di Program Studi Bimbingan dan Konseling.
Pilihan mahasiswa baru di Prodi Bimbingan dan Konseling menjadi lebih berkomitmen dan berkembang lebih optimal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan jenis penelitian, subjek penelitian, subjek
penelitian, instrumen penelitian dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan
menggunakan metode survei. Penelitian deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (2009). Penelitian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang alasan memilih program studi mahasiswa semester satu Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014.
B. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester
satu Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014. Peneliti menggunakan
Nomor Induk Mahasiswa Baru (NIM) genap prodi Bimbingan dan Konseling untuk uji coba. Sementara untuk penelitian sesungguhnya, peneliti menggunakan subyek kesuluruhan mahasiswa baru program studi
Bimbingan dan KonselingUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta. Ma-
29
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
hasiswa dengan NIM ganjil (subyek uji coba) digunakan karena karakteristik mahasiswa baru yang jelas memiliki kesamaan. Rincian populasi
disajikan dalam Tabel 1 di bawah ini .
Tabel 1.
Mahasiswa Semester Satu
Mahasiswa Baru
Kelas A
Kelas B
Total Keseluruhan
Jumlah
40 orang
36 orang
76 Orang
C. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Kuisioner
Motivasi Memilih P