3.1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) 3.1.1. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Nasional A. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Nasional - DOCRPIJM df114e75c2 BAB III003. BAB 3 Rencana Tata Ruang Wilayah

B
A
B

3.1.

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

3.1.1. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Nasional
A. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Nasional
Penataan ruang wilayah nasional bertujuan untuk mewujudkan :
1. Ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan
2. Keharmonisa antara lingkungan alam dan lingkungan buatan
3. Keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
4. Keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan, ruang udara termasuk ruang di
dalam bumi dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
5. Keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi, dan
kbupaten/kota dalam rangka perlindungan fungsi ruang dan penceghan dampak
negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang
6. Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat

7. Keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah
8. Keseimbangan dan keserasian kegiatan antar sektor
9. Pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi nasional
RTRWN menjadi pedoman untuk :
1. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional
2. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional
3. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional
4. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antar
wilayah provinsi, serta keserasian antar sektor
5. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi
6. Penataan ruang kawasan strategis nasional
7. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota

B. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Nasional, meliputi kebijakan dan
strategi pengembangan struktur ruang dan pola ruang.
1. Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi :
3-1

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019




Peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi
wilayah yang merata dan berhirarki



Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi,
telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh
wilayah nasional

Strategi untuk peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan
ekonomi wilayah meliputi :


Menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dan
perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah disekitarnya




Mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang belum terlayani oleh
pusat pertumbuhan



Mengendalikan perkembangan kota-kota pantai



Mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif dan
lebih efektif dalam pengembangan wilayah disekitarnya

2. Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang meliputi :


Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung
 Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup
 Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan hidup




Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budi daya
 Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan
budi daya
 Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya
dukung dan daya tampung lingkungan



Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis nasional
 Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Strategi :
Menetapkan kawasan strategis nasional berfungsi lindung
Mencegah pemanfaatan ruang di kawasan strategis nasional yang
berpotensi mengurangi fungsi lindung kawasan
Membatasi pemanfaatan ruang disekitar kawasan strategis nasional
yang berpotansi mengurangi fungsi lindung kawasan
Membatasi pengembangan sarana dan prasarana di dalam dan disekitar

kawasan strategis nasional yang dapat memicu perkembangan kegiatan
budi daya

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3-2

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Mengembangkan kegiatan budi daya tidak terbangun disekitar kawasan
strategis nasional yang berfungsi sebagai zona penyangga yang
memisahkan kawasan lindung dengan kawasan budi daya terbangun
Merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang menurun akibat dampak
pemanfaatan ruang yang berkembang di dalam dan di sekitar kawasan
strategis nasional.
Pengembangan kawasan tertinggal untuk mengurangi kesenjangan
tingkat perkembangan antar kawasan
Strategi :
Memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan

Membuka akses dan meningkatkan aksesbilitas antar kawasan
tertinggal dan pusat pertumbuhan wilayah
Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi
masyarakat
Meningkatkan akses masyarakat ke sumber pembiayaan
Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia dalam
pengelolaan kegiatan ekonomi.

3.1.2. Rencana Struktur Ruang Wilayah Nasional
Rencana struktur ruang wilayah nasional meliputi (A) sistem perkotaan nasional, (B)
sistem jaringan transportasi nasional, (C) sistem jaringan energi nasional, (D) sistem jaringan
telekomunikasi nasional, dan (E) sistem jaringan sumber daya air. Namun dalam pembahasan
yang terkait dengan Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karrya adalah sistem perkotaan nasional.
Sistem perkotaan nasional terdiri atas Pusat Kegiatan Nasional (PKN),Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW), dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang dapat berupa :
1. kawasan megapolitan;
2. kawasan metropolitan;
3. kawasan perkotaan besar;
4. kawasan perkotaan sedang; atau
5. kawasan perkotaan kecil.

Untuk Provinsi Jawa Timur PKN ditentukan di Kawasan Perkotaan Gerbangkertasusila
(Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan) serta di Malang. Sedangkan
PKW di Provinsi Jawa Timur diarahkan pada wilayah Probolinggo, Tuban, Kediri, Madiun,
banyuwangi,

Jember,

Blitar,

Pamekasan,

Bojonegoro,

dan

Pacitan.

Berikut

arahan


pengembangan perkotaan di Provinsi Jawa Timur.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3-3

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Tabel 3.1. Sistem Perkotaan Nasional dan Arahan Pengembangannya
di Provinsi Jawa Timur
No
1

Sistem
Perkotaan
PKN

Wilayah

Gerbangkertasusila

Malang

2

PKW

Probolinggo

Tuban

Kediri

Madiun

Banyuwangi

Jember


Blitar

Pamekasan

Bojonegoro

Arahan
Termasuk
dalam
tahapan
pengembangan I dengan fokus
kegiatan revitalisasi kota-kota yang
telah berfungsi
Termasuk
dalam
tahapan
pengembangan I dengan fokus
kegiatan
pengembangan/
peningkatan

fungsi
kawasan
perkotaan
Termasuk
dalam
tahapan
pengembangan II dengan fokus
kegiatan
pengembangan/
peningkatan
fungsi
kawasan
perkotaan
Termasuk
dalam
tahapan
pengembangan I dengan fokus
kegiatan
pengembangan/
peningkatan
fungsi
kawasan
perkotaan
Termasuk
dalam
tahapan
pengembangan I dengan fokus
kegiatan
pengembangan/
peningkatan
fungsi
kawasan
perkotaan
Termasuk
dalam
tahapan
pengembangan II dengan fokus
kegiatan
pengembangan/
peningkatan
fungsi
kawasan
perkotaan
Termasuk
dalam
tahapan
pengembangan I dengan fokus
kegiatan
pengembangan/
peningkatan
fungsi
kawasan
perkotaan
Termasuk
dalam
tahapan
pengembangan II dengan fokus
kegiatan
pengembangan
baru
kawasan perkotaan
Termasuk
dalam
tahapan
pengembangan II dengan fokus
kegiatan
pengembangan
baru
kawasan perkotaan
Termasuk
dalam
tahapan
pengembangan II dengan fokus
kegiatan
pengembangan
baru
kawasan perkotaan
Termasuk
dalam
tahapan
pengembangan II dengan fokus

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3-4

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

No

Sistem
Perkotaan

Wilayah

Arahan
kegiatan
pengembangan
baru
kawasan perkotaan
Termasuk
dalam
tahapan
pengembangan II dengan fokus
kegiatan
pengembangan
baru
kawasan perkotaan

Pacitan

Sumber : Lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

3.1.3. Rencana Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Penetapan kawasan strategis nasional dilakukan berdasarkan kepentingan:
a. Pertahanan dan keamanan;
b. Pertumbuhan ekonomi;
c. Sosial dan budaya;
d. Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi; dan/atau
e. Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

Tabel 3.2. Kawasan Strategis Nasional di Provinsi Jawa Timur
No
1

2

3
4

Kawasan Strategis
Nasional
Kawasan Perkotaan Gresik
– Bangkalan – Mojokerto –
Surabaya – Sidoarjo –
Lamongan
(Gerbangkertosusila)
Kawasan Stasiun Pengamat
Dirgantara Watukosek

Kota/Kabupaten
Kab. Gresik, Kab.
Bangkalan,
Kota
Mojokerto,
Kota
Surabaya, Kab. Sidoarjo,
Kab. Lamongan
Penggunaan Sumberdaya
Alam dan Teknologi
Tinggi

Kawasan
Perbatasan Kabupaten Jember
Negara Pulau Barung
Kawasan
Perbatasan Kabupaten Trenggalek
Negara Pulau Sekel dan
Panehan

Sudut Kepentingan
Ekonomi

Penggunaan
Sumberdaya
Alam dan
Tinggi
Pertahanan
Keamanan
Pertahanan
Keamanan

Teknologi
dan
dan

Sumber : Lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional

3.2.

RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Beberapa arahan yang harus diperhatikan dari RTRW KSN dalam penyusunan RPI2-JM

Cipta Karya Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
a. Cakupan delineasi wilayah yang ditetapkan dalam KSN.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3-5

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

b. Arahan kepentingan penetapan KSN, yang dapat berupa:
1. Ekonomi
2. Lingkungan Hidup
3. Sosial Budaya
4. Pendayagunaan Sumberdaya alam dan Teknologi Tinggi
5. Pertahanan dan Keamanan
c. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:
1. Arahan pengembangan pola ruang:
Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya
Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti
pengembangan RTH.
2. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan
prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, dan drainase
3. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang
khususnya untuk bidang Cipta Karya.
Adapun RTRW KSN yang telah ditetapkan sampai saat ini adalah sebagai berikut :
a. Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur;
b. Perpres No. 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan;
c. Perpres No. 55 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar;
d. Perpres No. 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan,
Binjai, Deli Serdang, dan Karo;
e. Perpres No. 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan
Infrastruktur Selat Sunda;
f.

Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Batam, Bintan, dan
Karimun.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kawasan-kawasan di wilayah Provinsi Jawa

Timur belum ada yang memliki Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis.

3.3.

Arahan RTRW Pulau Jawa-Bali

3.3.1. Definisi
Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau/Kepulauan merupakan rencana rinci dari Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) berisi tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang,

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3-6

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

rencana struktur dan pola ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang, strategi
operasionalisasi perwujudan struktur dan pola ruang, serta indikasi program jangka menengah
lima tahun.
3.3.2. Fungsi Rencana Tata Ruang Kepulauan Terhadap RPIJM
Arahan pemanfaatan ruang Pulau/Kepulauan dan KSN merupakan acuan dalam
mewujudkan struktur ruang dan pola ruang (yang memuat rincian indikasi program utama,
indikasi sumber pendanaan, indikasi instansi pelaksana, dan indikasi waktu pelaksanaan),
sehinga untuk operasionalisasinya perlu disusun Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPI2JM).
3.3.3. Kedudukan
Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau/Kepulauan disusun untuk melaksanakan ketentuan
Pasal 21 ayat (1)Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang PenataanRuang dan ketentuan
Pasal 123 ayat (4) PeraturanPemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional. Dalam aturan persebut RTR Pulau/Kepulauan dan KSN disusun sebagai
perangkat operasional dan merupakan rencana rinci untuk RTRWN. Untuk lebih jelasnya lihat
tabel berikut.
Tabel 3.3. Amanat UU 26/2007 dan PP 26/2008 terkait RTRPulau/ Kepulauan dan KSN
A.

UU 26/2007 tentang Penataan Ruang

1.

Pasal 14 ayat (4)
RTR Pulau/Kepulauan dan KSN disusun sebagai perangkat operasional RTRWN

2.

Pasal 14 Ayat (5 )
RTR Pulau/Kepulauan dan KSN disusun apabila:
 RTRWN belum dapat dijadikan dasar pelaksanaan pemanfaatan ruang &
pengendalian pemanfaatan ruang
 RTRWN mencakup wilayah perencanaan yg luas & skala peta memerlukan perincian
sebelum dioperasionakan

3.

Pasal 21 ayat (1)
RTR Pulau/Kepulauan dan KSN diatur dengan peraturan presiden.

4.

Penjelasan Pasal 14 Ayat (3)
RTR Pulau/Kepulauan dan KSN merupakan rencana rinci untuk RTRWN

B.

PP 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Pasal 123 ayat (4)
RTR Pulau/Kepulauan dan KSN ditetapkan dengan peraturan presiden.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3-7

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Sesuai tabel diatas kedudukan dari RTR Pulau/Kepulauan dapat dilihat pada gambar berikut ini.

3.3.4. Tujuan
Penataan ruang Pulau Jawa-Bali bertujuan untuk mewujudkan:
1. Lumbung pangan utama nasional;
2. Kawasan perkotaan nasional yang kompak berbasis mitigasi dan adaptasi bencana;
3. Pusat industri yang berdaya saing dan ramah lingkungan;
4. Pemanfaatan potensi sumber daya mineral, minyak dan gas bumi, serta panas bumi secara
berkelanjutan;
5. Pemanfaatan potensi perikanan, perkebunan, dan kehutanan secaraberkelanjutan;
6. Pusat perdagangan dan jasa yang berskala internasional;
7. Pusat pariwisata berdaya saing internasional berbasis cagar budaya dan ilmu pengetahuan,
bahari, ekowisata, serta penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan
pameran (Meeting,Incentive, Convention and Exhibition/MICE);
8. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang memadai untuk
pembangunan;
9. Pulau Jawa bagian selatan dan Pulau Bali bagian utara yang berkembang dengan
memperhatikan keberadaan kawasan lindung dan kawasan rawan bencana; dan
10. Jaringan transportasi antarmoda yang dapat meningkatkan daya saing.

3.3.5. Kebijakan dan Strategi
Kebijakan dan strategi penataan ruang dalam Rencana Tata Ruang Pulau Jawa-Bali dapat
dilihat pada tabel berikut.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3-8

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Tabel 3.4. Kebijakan dan Strategi Dalam PP 28 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang
Pulau Jawa-Bali
Pasal
Pasal 6

Tujuan
Lumbung
pangan utama
nasional

Kebijakan
Pemertahanan
lahan
pertanian untuk tanaman
pangan, termasuk lahan
pertanian
pangan
berkelanjutan






Pasal 7

Kawasan
perkotaan
nasional yang
kompak
berbasis
mitigasi
dan
adaptasi
bencana

Pengembangan
dan
pemertahanan
jaringan
prasarana sumber daya
air untuk meningkatkan
luasan lahan pertanian
untuk
tanaman pangan



Pengembangan
sentra
pertanian
tanaman
pangan
melaluipeningkatan
fungsi
industri
pengolahan dan industri
jasa
hasil
pertanian
tanaman pangan untuk
mewujudkan ketahanan
pangan nasional.



Pengendalian
perkembangan kawasan
perkotaan nasional yang
menjalar (urban sprawl)











Pengendalian
perkembangan kawasan
perkotaan nasional di
kawasan rawan bencana.







Strategi
mempertahankan
luas
lahan
pertanian
pangan
berkelanjutan
dengan dengendalikan kegiatan budi
daya lainnya
mengendalikan
alih
fungsi
peruntukan lahan pertanian untuk
tanaman pangan; dan
mengendalikan perkembangan fisik
kawasan perkotaan nasional untuk
menjaga keutuhan lahan pertanian
tanaman pangan
mengembangkan dan memelihara
bendungan beserta waduknya untuk
mempertahankan daya tampung air
yang menjamin penyediaan air baku
bagi kegiatan pertanian tanaman
pangan
memelihara
dan
meningkatkan
jaringan irigasi teknis pada daerah
irigasi (DI) untuk meningkatkan
luasan lahan pertanian tanaman
pangan.
mengembangkan sentra pertanian
tanaman pangan untuk ketahanan
pangan nasional
mengembangkan kawasan perkotaan
nasional melalui peningkatan fungsi
industri pengolahan dan industri jasa
hasil pertanian tanaman pangan
mengembangkan kawasan perkotaan
nasional sebagai pusat penelitian dan
pengembangan pertanian tanaman
pangan.
mengendalikan
perkembangan
kawasan permukiman, perdagangan,
jasa, dan/atau industri di kawasan
perkotaan nasional sesuai dengan
daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup
mengendalikan
perkembangan
kawasan perkotaan nasional yang
berdekatan dengan kawasan lindung.
menetapkan
zona-zona
rawan
bencana beserta ketentuan mengenai
standar bangunan gedung yang sesuai
dengan karakteristik, jenis, dan
ancaman bencana di kawasan
perkotaan nasional
mengendalikan
perkembangan
kawasan budi daya terbangun di
kawasan perkotaan nasional yang
berpotensi terjadinya bencana
mengembangkan
prasarana
dan
sarana perkotaan yang berfungsi
sebagai lokasi dan jalur evakuasi

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3-9

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Pasal

Pasal 8

Tujuan

Kebijakan

Pusat industri
yang berdaya
saing
dan
ramah
lingkungan

Rehabilitasi
dan
peningkatan
fungsi
kawasan industri untuk
meningkatkan daya saing
kawasan
dengan
memperhatikan
daya
dukung
dan
daya
tampung
lingkungan
hidup

pengembangan kawasan
untuk kegiatan industri
kreatif yang berdaya saing
dan ramah lingkungan di
kawasan
perkotaan
nasional
peningkatan keterkaitan
ekonomi
antarpusat
industri
Pasal 9

Pemanfaatan
potensi sumber
daya mineral,
minyak dan gas
bumi,
serta
panas
bumi
secara
berkelanjutan

pengembangan
sentra
pertambangan
mineral,
minyak dan gas bumi,
serta panas bumi secara
terkendali
dengan
memperhatikan
kelestarian sumber daya
alam dan meminimalkan
dampak
negative
terhadap
lingkungan
hidup

pengembangan kawasan
perkotaan
nasional
sebagai pusat industri
pengolahan dan industri
jasa hasil pertambangan
minyak dan gas bumi
yang ramah lingkungan

Pasal 10

Pemanfaatan
potensi
perikanan,
perkebunan,
dan kehutanan

pengembangan
sentra
perikanan
dengan
memperhatikan potensi
lestari yang didukung
peningkatan
fungsi

Strategi
bencana
 membangun sarana pemantauan
bencana
 mengembangkan
dan/atau
meningkatkan kualitas prasarana dan
sarana penunjang kegiatan industri
 meningkatkan
penataan
lokasi
kegiatan industri di dalam kawasan
industri; dan
 mengembangkan
dan/atau
meningkatkan kegiatan industri yang
benilai
tambah
tinggi
dengan
penggunaan teknologi tinggi dan
ramah lingkungan
 mengembangkan kawasan perkotaan
nasional sebagai pusat kegiatan
industri kreatif; dan
 mengembangkan
prasarana
dan
sarana penunjang kegiatan industri
kreatif
memantapkan jaringan jalan nasional,
jaringan jalur kereta api
nasional, pelabuhan, dan/atau bandar
udara
 mengembangkan
kawasan
peruntukan pertambangan mineral,
minyak dan gas bumi, serta panas
bumi yang ramah lingkungan dan
berbasis mitigasi dan adaptasi
bencana;
 mengendalikan
perkembangan
kawasan peruntukan pertambangan
mineral, minyak dan gas bumi, serta
panas bumi yang berpotensi merusak
fungsi
kawasan
lindung
dan
mengubah bentang alam; dan
 mengendalikan
perkembangan
kawasan peruntukan pertambangan
mineral, minyak dan gas bumi pada
kawasan peruntukan permukiman
 mengembangkan kawasan perkotaan
nasional sebagai pusat industri
pengolahan pertambangan minyak
dan gas bumi melalui
 peningkatan
fungsi
industri
pengolahan
hasil
pertambangan
minyak dan gas bumi yang didukung
oleh pengelolaan limbah industri
terpadu
 memantapkan aksesibilitas antara
kawasan perkotaan nasional dan
sentra pertambangan
 mengembangkan sentra perikanan
tangkap dan perikanan budi daya
yang ramah lingkungan
 merehabilitasi kawasan peruntukan
perikanan budi daya untuk menjaga

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3 - 10

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Pasal

Tujuan
secaraberkelan
jutan

Kebijakan
industri pengolahan dan
industri
jasa
hasil
perikanan




peningkatan
sentra
perkebunan
dengan
prinsip
pembangunan
berkelanjutan
yang
didukung
peningkatan
fungsi
industry
pengolahan dan industri
jasa hasil perkebunan






pengembangan
potensi
kehutanan dengan prinsip
pembangunan
berkelanjutan
yang
didukung
peningkatan
fungsi
industri
pengolahan dan industri
jasa hasil hutan

Pasal 11

Pasal 12

Pusat
perdagangan
dan
jasa
yangberskala
internasional

Pusat
pariwisata
berdaya
sainginternasio
nal
berbasis
cagar budaya
dan
ilmu
pengetahuan,
bahari,ekowisa
ta,
serta
penyelenggara
an pertemuan,
perjalanan
insentif,konfer
ensi,
dan

peningkatan fungsi dan
pengembangan kawasan
perkotaan
nasional
sebagai
pusat
perdagangan dan jasa
yang
berskala
internasional
sesuai
dengan daya dukung dan
daya tamping lingkungan
hidup
rehabilitasi
dan
pengembangan kawasan
peruntukan
pariwisata
cagar budaya dan ilmu
pengetahuan,
bahari,
ekowisata,
serta
penyelenggaraan
pertemuan,
perjalanan
insentif, konferensi, dan
pameran

pengembangan
perkotaan

kawasan
nasional















Strategi
ekosistem sekitarnya;
mengembangkan
kawasan
minapolitan berbasis masyarakat
mengembangkan kawasan perkotaan
nasional melalui peningkatan fungsi
industri pengolahan dan industri jasa
hasil
perikanan
yang
ramah
lingkungan
mengembangkan sentra perkebunan
berbasis bisnis yang didukung
prasarana dan sarana
dengan
memperhatikan daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup;
merehabilitasi kawasan peruntukan
pertanian untuk kegiatan perkebunan
yang terdegradasi; dan
mengembangkan kawasan perkotaan
nasional melalui peningkatan fungsi
industri pengolahan dan industri jasa
hasil perkebunan yang bernilai
tambah tinggi dan ramah lingkungan
merehabilitasi kawasan peruntukan
hutan yang terdegradasi;
mengembangkan sentra kehutanan
pada kawasan andalan dengan
memperhatikan daya dukung dan
daya tamping lingkungan hidup; dan
mengembangkan kawasan perkotaan
nasional melalui peningkatan fungsi
industri pengolahan dan industri jasa
hasil hutan yang bernilai tambah
tinggi dan ramah lingkungan
mengembangkan kawasan perkotaan
nasional sebagai pusat perdagangan
dan jasa yang berskala internasional
mengembangkan dan memantapkan
prasarana
dan
sarana
untuk
meningkatkan keterkaitan antarpusat
perdagangan dan jasa yang berskala
internasional sesuai dengan daya
dukung dan daya tampung lingkungan
hidup
merehabilitasi kawasan peruntukan
pariwisata cagar budaya dan ilmu
pengetahuan, bahari, ekowisata, serta
mengembangkan
penyelenggaraan
pertemuan,
perjalanan
insentif,
konferensi, dan pameran
mengembangkan dan memantapkan
prasarana dan sarana pendukung
kegiatan pariwisata cagar budaya dan
ilmu pengetahuan, bahari, ekowisata,
serta penyelenggaraan pertemuan,
perjalanan insentif, konferensi, dan
pameran
mengembangkan pusat jasa dan
promosi pariwisata di kawasan

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3 - 11

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Pasal

Pasal 13

Tujuan
pameran
(Meeting,
Incentive,
Convention
andExhibition/
MICE)

Kapasitas daya
dukung
dan
dayatampung
lingkungan
hidup
yang
memadai untuk
pembangunan

Kebijakan
sebagai pusat pariwisata
cagar budaya dan ilmu
pengetahuan,
bahari,
ekowisata,
serta
penyelenggaraan
pertemuan,
perjalanan
insentif, konferensi, dan
pameran

pengembangan
keterpaduan antarpusat
pariwisata yang berbasis
cagar budaya dan ilmu
pengetahuan,
bahari,
ekowisata,
serta
penyelenggaraan
pertemuan,
perjalanan
insentif, konferensi, dan
pameran
peningkatan
luasan
kawasan
berfungsi
lindung paling sedikit
30% (tiga puluh persen)
dari luas Pulau Jawa-Bali
sesuai dengan kondisi
ekosistemnya

pengembangan kawasan
lindung dan kawasan budi
daya untuk meningkatkan
daya dukung dan daya
tampung
lingkungan
hidup

Pasal 14

Pulau
Jawa
bagian selatan
dan PulauBali
bagian
utara
yang
berkembang
dengan
memperhatika

percepatan
pengembangan kawasan
andalan di Pulau Jawa
bagian
selatan
serta
keterkaitan Pulau Jawa
bagian selatan dengan
Pulau Jawa bagian tengah
dan Pulau Jawa bagian

Strategi
perkotaan nasional; dan
 b. memantapkan akses prasarana dan
sarana
untuk
meningkatkan
keterkaitan
antara
kawasan
perkotaan nasional dan kawasankawasan pariwisata cagar budaya dan
ilmu pengetahuan, bahari, serta
penyelenggaraan
pertemuan,
perjalanan insentif, konferensi, dan
pameran
 meningkatkan keterkaitan antar PKN
di Pulau Jawa-Bali sebagai pusat
pariwisata dalam kesatuan tujuan
pariwisata

 mempertahankan luasan kawasan
berfungsi lindung dan merehabilitasi
kawasan berfungsi lindung yang
terdegradasi;
 mengendalikan kegiatan budi daya
yang
berpotensi
mengganggu
kawasan berfungsi lindung
 mengendalikan dan merehabilitasi
daerah aliran sungai (DAS) kritis;
 mengendalikan dan merehabilitasi
kawasan lindung di bagian hulu
Wilayah Sungai (WS), kawasan hutan
lindung, kawasan resapan air, dan
kawasan konservasi; dan
 mengendalikan
perubahan
peruntukan dan/atau fungsi kawasan
hutan
 mengembangkan kawasan lindung
dan kawasan budi daya dengan
menggunakan teknologi lingkungan;
 mengembangkan
pengelolaan
kawasan lindung dan kawasan budi
daya melalui kerja sama antardaerah
untuk
kelestarian
pemanfaatan
sumber daya alam; dan
 mengembangkan kawasan perkotaan
nasional dengan konsep kota hijau
yang hemat energi, air, lahan, dan
minim limbah
 mengembangkan sentra produksi
untuk kegiatan sektor unggulan
berbasis mitigasi dan adaptasi
bencana
serta
memperhatikan
keberadaan kawasan lindung;
 mengembangkan
prasarana
dan
sarana pendukung kegiatan sektor
unggulan; dan

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3 - 12

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Pasal

Tujuan
nkeberadaan
kawasan
lindung
dan
kawasan rawan
bencana

Kebijakan
utara

percepatan
pengembangan kawasan
andalan di Pulau Bali
bagian
utara
serta
keterkaitan Pulau Bali
bagian
utara
dengan
Pulau Bali bagian selatan

pengembangan
sentra
produksi di luar kawasan
andalan yang berada di
Pulau Jawa bagian selatan
dan Pulau Bali bagian
utara

pemertahanan eksistensi
6 (enam) pulau kecil
terluar di Pulau Jawa
bagian selatan sebagai
titik-titik garis pangkal
kepulauan
Indonesia
untuk penegasan wilayah
kedaulatan negara

Pasal 15

Jaringan
transportasi
antarmoda
yangdapat
meningkatkan
daya saing

pengembangan
dan
pemantapan
jaringan
transportasi yang terpadu
untuk
meningkatkan
keterkaitan antarwilayah
dan efisiensi ekonomi

Strategi
 meningkatkan aksesibilitas yang
menghubungkan
antarkawasan
andalan di Pulau Jawa bagian selatan,
serta antara kawasan andalan di
Pulau Jawa bagian selatan dan
kawasan perkotaan nasional di Pulau
Jawa bagian tengah dan Pulau Jawa
bagian utara
 mengembangkan sentra produksi
untuk kegiatan sektor unggulan
berbasis mitigasi dan adaptasi
bencana
serta
memperhatikan
keberadaan kawasan lindung;
 mengembangkan
prasarana
dan
sarana pendukung kegiatan sektor
unggulan; dan
 meningkatkan aksesibilitas yang
menghubungkan kawasan andalan di
Pulau Bali bagian utara dengan
kawasan perkotaan di Pulau Bali
bagian selatan
 mengembangkan
prasarana
dan
sarana pendukung kegiatan sentra
produksi
 meningkatkan aksesibilitas yang
menghubungkan sentra produksi di
luar kawasan andalan dengan
kawasan perkotaan nasional sebagai
pusat
pengembangan
kawasan
andalan yang berada di Pulau Jawa
bagian selatan dan Pulau Bali bagian
utara
 mengembangkan
prasarana
pengamanan pantai di Pulau Deli,
Pulau Manuk, Pulau Nusa Kambangan,
Pulau Nusa Barung, Pulau Sekel, dan
Pulau Panehan
 membangun
dan
memelihara
mercusuar sebagai penanda dan
navigasi pelayaran di Pulau Deli,
Pulau Manuk, Pulau Nusa Kambangan,
Pulau Nusa Barung, Pulau Sekel, dan
Pulau Panehan
 menyediakan dan meningkatkan
prasarana
dan
sarana
untuk
pemenuhan kebutuhan air baku di
Pulau Nusa Kambangan
 mengembangkan
dan/atau
memantapkan akses prasarana dan
sarana transportasi darat, laut,
dan/atau udara yang menghubungkan
antarkawasan perkotaan nasional dan
memantapkan koridor ekonomi Pulau
Jawa-Bali;
 memantapkan akses prasarana dan
sarana transportasi darat yang
meliputi jaringan jalan, jaringan jalur

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3 - 13

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Pasal

Tujuan

Kebijakan

pengembangan jaringan
transportasi
untuk
meningkatkan
aksesibilitas
kawasan
tertinggal dan terisolasi,
termasuk
pulau-pulau
kecil

Strategi
kereta api, serta jaringan transportasi
penyeberangan yang menghubungkan
kawasan perkotaan nasional dengan
sentra produksi, pelabuhan, dan/atau
bandar udara; dan
 mengembangkan
jaringan
transportasi dengan memperhatikan
fungsi kawasan pertanian pangan
berkelanjutan, kawasan lindung, dan
kawasan rawan bencana, dan/atau
penerapan prasarana dan sarana yang
ramah lingkungan
 mengembangkan
jaringan
transportasi yang menghubungkan
perkotaan nasional dengan kawasan
tertinggal dan terisolasi, termasuk
pulau-pulau kecil

Sumber : Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Pulau Jawa-Bali

3.4.

Arahan RTRW Provinsi Jawa Timur

3.4.1. Visi dan Misi Penataan Ruang Provinsi
Visi Penataan Ruang Provinsi adalah “terwujudnya ruang wilayah Provinsi berbasis

agribisnis dan jasa komersial yang berdaya saing global dalam pembangunan berkelanjutan”.
Misi penataan ruang adalah mewujudkan:

a. keseimbangan pemerataan pembangunan antarwilayahdan pertumbuhan ekonomi;
b. pengembangan pusat pertumbuhan wilayah dalam meningkatkan daya saing daerah dalam
kancah Asia;
c. penyediaan sarana dan prasarana wilayah secara berkeadilan dan berhierarki serta bernilai
tambah tinggi;
d. pemantapan fungsi lindung dan kelestarian sumber daya alam dan buatan;
e. optimasi fungsi budidaya kawasan dalam meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
persaingan global;
f.

keterpaduan program pembangunan berbasis agribisnis dan jasa komersial yang didukung
seluruh pemangku kepentingan; dan

g. kemudahan bagi pengembangan investasi daerah serta peningkatan kerja sama regional.
3.4.2. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi
A. Pengembangan Wilayah
Kebijakan dan strategi pengembangan wilayah meliputi:
1. Pemantapan sistem perkotaan PKN sebagai kawasan metropolitan di Jawa Timur.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3 - 14

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Strategi :


pengembangan ekonomi wilayah berbasis strategi pemasaran kota;



pemantapan fungsi-fungsi perdagangan jasa berskala nasional dan internasional;



pengembangan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi skala internasional;



peningkatan kemudahan investasi untuk pembangunan infrastruktur metropolitan;



peningkatan aksesibilitas barang, jasa, dan informasi antara kawasan metropolitan dan
perkotaan lainnya; dan



pengembangan kawasan metropolitan berbasis ekologi.

2. Peningkatan keterkaitan kantong-kantong produksi utama di Jawa Timur dengan pusat
pengolahan dan pemasaran sebagai inti pengembangan sistem agropolitan.
Strategi :


pemantapan sentra-sentra produksi pertanian unggulan sebagai penunjang agrobisnis
dan agroindustri;



pengembangan sarana dan prasarana produksi pertanian ke pusat-pusat pemasaran
hingga ke pasar internasional;



pemantapan suprastruktur pengembangan pertanian yang terdiri atas lembaga tani
dan lembaga keuangan; dan



pengembangan pertanian dan kawasan perdesaan berbasis eco-region.

B. Pengembangan Struktur Wilayah
Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang wilayah provinsi, meliputi:
1. Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pusat pelayanan, yaitu :


Pembentukan sistem perkotaan
Strategi :
 penetapan sistem perkotaan secara berhierarki dengan membentuk PKN, PKW,
dan PKL;
 revitalisasi dan percepatan pembangunan kawasan metropolitan sebagai pusat
pertumbuhan utama di Jawa Timur yang didukung oleh pusat-pusat
pertumbuhan wilayah dan pusat-pusat pertumbuhan lokal; dan
 pengembangan kawasan perkotaan sesuai dengan fungsi dan perannya.



Pengembangan sistem perdesaan
Strategi :
 penguatan dan memantapkan hubungan desa-kota melalui pemantapan sistem
agropolitan;
 pengembangan pusat-pusat pertumbuhan pada kawasan perdesaan sebagai inti
kawasan agropolitan;

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3 - 15

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

 pengembangan kawasan perdesaan berbasis agropolitan untuk dua atau lebih
wilayah kabupaten dilaksanakan oleh Provinsi sebagai kawasan strategis dari
sudut kepentingan ekonomi; dan
 peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur, terutama infrastruktur jalan
untuk mendukung sistem agropolitan.


Pembentukan sistem dan fungsi perwilayahan
Strategi :
 pembentukan WP berdasarkan potensi dan permasalahan;
 pembentukan struktur pelayanan dan sistem kegiatan pada setiapWP; dan
 pengembangan WP sesuai dengan fungsi dan perannya.

2. Kebijakan dan strategi pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah.
Kebijakan pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah meliputi pemantapan
penyediaan

prasarana

wilayahdengan

meningkatkan

kelengkapan,

skala

pelayanan,pemerataan, serta sistem interkonektivitas dan keterpaduan antar jenis
prasarana dengan wilayah-wilayah yang dilayani secara efisien pada:


Sistem jaringan transportasi;
Strategi :
 pemantapan dan pengembangan jaringan transportasi darat, laut, dan udara
yang terintegrasi dengan kebijakan pengembangan wilayah;
 peningkatan integrasi intermoda dan antarmoda yang didukung dengan sarana
dan prasarana; dan
 pengembangan

sistem

jaringan

transportasi

turut

mempertimbangkan

kepentingan evakuasi bencana.


Sistem jaringan energi;
Strategi :
 pengembangan diversifikasi sumber energi baru dan terbarukan, antara lain:
energi mikrohidro, energi angin, energi surya, energi air, energi panas bumi,
energi gelombang laut, energi biogas,dan energi biomassa;
 pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik di kawasan perkotaan dan
perdesaan;
 peningkatan eksplorasi dan eksploitasi migas dengan teknologi dan metode yang
ramah lingkungan; dan
 pembukaan peluang investasi sumber energi potensial berupa panas bumi
sebagai sumber energi baru yang ramah lingkungan.



Sistem jaringan telekomunikasi dan informatika;
Strategi :

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3 - 16

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

 pengembangan jaringan primer dengan sistem kabel dan nirkabel; dan
 pengembangan sistem prasarana telekomunikasi dan informatika yang efektif
dan efisien.


Sistem jaringan sumber daya air
Stretegi :
 pengembangan pemanfaatan air permukaan yang meliputi sungai, danau, rawa,
dan sumber air permukaan lainnya;
 perlindungan dan pelestarian sumber air melalui konservasi kawasan lindung;
 peningkatan kualitas air dan pengendalian pencemaran air;
 pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi;
 pengembangan sarana pengendali banjir yang didukung kerja sama antara
pemerintah,

Pemerintah

Daerah

Provinsi,

dan

Pemerintah

Daerah

Kabupaten/Kota;
 pengendalian daya rusak air yang dilakukan pada sungai, danau, waduk,
dan/atau bendungan, rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi yang mencakup
pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan; dan
 penyediaan informasi sumber daya air yang meliputi informasi kondisi
hidrologis, hidrometeorologis, hidrogeologis, kebijakan sumber daya air,
prasarana sumber daya air, teknologi sumber daya air, danlingkungan pada
sumber daya air dan sekitarnya.


Sistem jaringan prasarana pengelolaan lingkungan.
Strategi :
 pembangunan dan pemfasilitasankerja samaantardaerah dalam pengelolaan
sampah;
 pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu antarwilayah yang dikelola
secara bersama
 pembangunan dan pengembangan sistem pengelolaan limbahB3 yang melayani
wilayah provinsi;
 pengendalian pencemaran di sekitar tempat pengolahan sampah dan limbahB3;
dan
 mengkoordinasi pengembangan sistem drainase di kawasan perkotaan.

C. Pengembangan Pola Ruang
Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang wilayah provinsi meliputi:
1. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3 - 17

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Kebijakan pengembangan kawasan lindung meliputi pemantapan, pelestarian, dan
perlindungan kawasan lindung untuk mencapai perlindungan lingkungan sumber daya
alam/buatan dan ekosistemnya, meminimalkan risiko dan mengurangi kerentanan
bencana, mengurangi efekpemanasan global yang berprinsip partispasi, menghargai
kearifan lokal, serta menunjang pariwisata, penelitian, dan edukasi pada:


Kawasan hutan lindung
Strategi :
 pengembangan sistem tata batas (deliniasi) persebaran hutan lindung di seluruh
wilayah Jawa Timur sehingga jelas batasan antara kawasan hutan lindung dan
sekitarnya untuk meminimalkan potensi perusakan oleh masyarakat;
 penetapan luas kawasan hutan minimal 30% dari luas daratan dalam setiap DAS
dan/atau pulau;
 pengembangan upaya untuk mempertahankan dan menambah luasan hutan,
terutama hutan dengan fungsi lindung;
 pemantapan fungsi lindung dengan prinsip pengelolaan berkelanjutan; dan
 pengendalian perubahan fungsi kawasan hutan lindung.



Kawasan perlindungan setempat
Strategi :
 penetapan dan/atau penegasan batas lapangan kawasan perlindungan setempat;
 pengamanan kawasan perlindungan setempat dengan prinsip konservasi;
 pengendalian kegiatan yang tidak berkaitan dengan perlindungan; dan
 peningkatan nilai ekonomis kawasan dengan tetap mempertahankan fungsi
lindungnya.



Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya
Strategi :
 penetapan dan/atau penegasan batas lapangan kawasan suaka alam, pelestarian
alam, dan cagar budaya;
 pemantapan perlindungan kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar
budaya;
 mempertahankan dan peningkatan kelestarian keanekaragaman hayati yang
masih berkembang beserta ekosistemnya;
 peningkatan nilai ekonomis kawasan dengan tetap mempertahankan fungsi
lindung kawasan; dan
 peningkatan

keterpaduan

pembangunan

kawasan

konservasi

dengan

pembangunan wilayah, terutama peningkatan kesejahteraan dan kepedulian
masyarakat disekitar kawasan konservasi.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3 - 18

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019



Kawasan rawan bencana alam
Strategi :
 penetapan kawasan rawan bencana alam;
 pengidentifikasian tingkat risiko wilayah pada kawasan rawan bencana alam;
dan
 pengembangan manajemen pengelolaan pada kawasan rawan bencana alam.



Kawasan lindung geologi
Strategi :
 menetapkan kawasan lindung geologi;
 mengembangkan pengelolaan kawasan cagar alam geologi;
 mengidentifikasi tingkat risiko wilayah pada kawasan rawan bencana alam
geologi; dan
 mengembangkan manajemen pengelolaan pada kawasan rawan bencana alam
geologi.



Kawasan lindung lainnya.
Strategi :
 memantapkan perlindungan terumbu karang;
 melarang pemakaian alat atau bahan berbahaya untuk mencari ikan;
 merehabilitasi terumbu karang yang telah rusak; dan
 mengembangkan terumbu karang pada kawasan-kawasan yang potensial.

2. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budi daya.
Kebijakan pengembangan kawasan budi daya dilakukan melalui upayapengembangan
kawasan budidaya sesuai dengan karakter dan daya dukung yang dimiliki, terutama untuk
mendukung pemantapan sistem metropolitan dan sistem agropolitan dalam rangka
peningkatan pertumbuhan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat, meliputi :


Kawasan peruntukan hutan produksi
Strategi :
 mengembangkan kawasan hutan produksi dengan pemanfaatan secara lestari
dan partisipatif;
 membatasi alih fungsi hutan produksi untuk kegiatan di luar kehutanan; dan
 mengawasi pemanfaatan hutan produksi.



Kawasan hutan rakyat. Strategi pengembangan kawasan hutan rakyat dilakukan
dengan membangun dan mengembangkan kegiatan hutan rakyat secara partisipatif.



Kawasan peruntukan pertanian
Strategi :

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3 - 19

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

 pemertahanan luasan sawah beririgasi termasuk lahan pertanian pangan
berkelanjutan dengan mengendalikan secara ketat alih fungsi sawah dan lahan
produktif;
 peningkatan upaya pengelolaan untuk mengoptimalkan hasil produksipertanian;
 pengoptimalan pengolahan dan peningkatan nilai tambah hasil produksi
pertanian melalui pengembangan agropolitan;
 peningkatan pemasaran yang terintegrasi dengan kawasan agropolitan;
 peningkatan pembinaan, penyuluhan, dan pelatihan untuk pengembangan
pertanian;
 pengembangan kemitraan antarpemangku kepentingan; dan
 pengembangan sarana dan prasarana pendukung kawasan agropolitan.


Kawasan peruntukan perkebunan
Strategi :
 mengembangkan komoditas unggulan perkebunan di wilayah potensial dan
prospektif; dan
 mengoptimalkan pengolahan dan peningkatan nilai tambah hasil perkebunan
melalui pengembangan agropolitan.



Kawasan peruntukan peternakan
Strategi :
 mengembangkan komoditas unggulan peternakan besar, kecil, serta unggas di
wilayah potensial dan prospektif; dan
 mengoptimalkan pengolahan dan peningkatan nilai tambah hasil peternakan
melalui pengembangan agropolitan.



Kawasan peruntukan perikanan
Strategi :
 meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi perikanan;
 membentuk

sentra

pengolahan

hasil

perikanan

untuk

mendukung

pengoptimalan pengolahan dan peningkatan nilai tambah hasil perikanan
melalui pengembangan minapolitan;
 menata wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sesuai dengan daya dukung yang
dimiliki untuk menjamin keberlangsungan ekosistem pada wilayah tersebut;
 pemantapan kawasan tambak garam;
 pemertahanan luasan dan sebaran kawasan tambak garam; dan
 pengoptimalan produksi garam dan peluang pengembangan serta kerja sama
produksi garam dengan investor.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3 - 20

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019



Kawasan peruntukan pertambangan
Strategi :
 pengidentifikasian potensi kandungan bahan tambang;
 peningkatan eksplorasi dan eksploitasi potensi minyak dan gas bumi dengan
berwawasan lingkungan; dan
 pengembangan kawasan pertambanganberdasarkan potensi bahan galian,
kondisi geologi, dan geohidrologidengan prinsip kelestarian lingkungan.



Kawasan peruntukan industri
Strategi :
 pengembangan

kawasan

peruntukan

industri

yang

memperhatikan

keseimbangan antara pertumbuhan wilayah, pemerataan, dan keberlanjutan;
 pengidentifikasian potensi pengembangan industri;
 pengembangan industri melalui penyediaan ruang dan didukung pengembangan
infrastruktur wilayah;
 pengembangan industri berteknologi tinggi dan ramah lingkungan di kawasan
perkotaan;
 pengembangan industri kecil, menengah, dan rumah tangga;
 pengembangan perindustrian berdasarkan prinsip keterkaitan antara kegiatan
hulu-hilir, klaster, dan sentra;dan
 pengembangan sarana dan prasarana pendukung industri.


Kawasan peruntukan pariwisata
Strategi :
 pengidentifikasian potensi daya tarik wisata alam, budaya, dan hasil buatan
manusia;
 penetapan potensi daya tarik wisata unggulan;
 pembentukan

jalur

pengembangan

wisata

yang

terintegrasidengan

pengembangan infrastruktur wilayah;
 pengembangan kegiatan penunjang wisata;
 pelestarian tradisi atau kearifan masyarakat lokal; dan
 peningkatan pembinaan, penyuluhan, dan pelatihan kepada masyarakat
dan/atau perajin lokal untuk pengembangan pariwisata.


Kawasan peruntukan permukiman
Strategi :
 pengembangan kawasan permukiman perkotaan, terutama pengembangan
permukiman yang efisiendan terintegrasi dengan sistem transportasi;

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3 - 21

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

 pengembangan

kawasan

permukiman

yang

mendukung

pengembangan

agropolitan di kawasan perdesaan;
 pengembangan penyediaan perumahan dengan pola hunian berimbang;
 pengembangan penyediaan perumahan untuk semua lapisan masyarakat; dan
 pengembangan kawasan perumahan yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan dengan dukungan sarana dan prasarana permukiman yang
memadai.


Kawasan andalan
Strategi :
 mengakomodasi penetapan kawasan andalan di wilayah ProvinsiJawa Timur
sebagai bagian dari pengembangan kawasan andalan nasional; dan
 mendukung pengembangan kawasan andalan agar terintegrasi dan operasional.



Peruntukan kawasan budi daya lainnya.
Strategi :
 penetapan dan/atau penegasan batas lapangan kawasan pertahanan dan
keamanan;
 penetapan jarak bebas aman kawasan pertahanan dan keamanan dengan guna
lahan lainnya, terutama permukiman;
 pengendalian pemanfaatan lahan di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan
secara ketat;
 mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus
pertahanan dan keamanan;
 mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar
kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan
negara;
 mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun
di sekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyangga yang memisahkan
kawasan strategis nasional dengan kawasan budidaya tidak terbangun; dan
 turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan negara.

3. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.
Kebijakan pengembangan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil meliputi:


Peningkatan konservasi ekosistem kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang
menjadi fungsi perlindungan, baik perlindungan bagi kawasan bawahannya, kawasan
perlindungan setempat, maupun cagar alam.
Strategi :

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3 - 22

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

 penetapan zonasi pemanfaatan ruang kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
melalui penetapan batas-batas fungsional sesuai dengan potensi sumber daya
dan daya dukung serta proses ekologis yang berlangsung sebagai satu kesatuan
dalam ekosistem pesisir;
 pempertahanan dan penjagaan kelestarian ekosistem kawasan pesisir dan pulaupulau kecil; dan
 pembatasan kegiatan yang mengakibatkan terganggunya ekosistem di kawasan
pesisir dan pulau-pulau kecil.


Pengoptimalan pengembangan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.
Strategi :
 pengoptimalan pemanfaatan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil sebagai
kawasan permukiman, pelabuhan, dan industri;
 peningkatan kegiatan kepariwisataan dan penelitian di kawasan pesisir dan
pulau-pulau kecil; dan
 peningkatan operasionalisasi perwujudan pengembangan kawasan andalan laut
melalui pengembangan produk unggulan sektor kelautan dan perikanan.

D. Pengembangan Kawasan Strategis
Kebijakan pengembangan kawasan strategis provinsi meliputi:
1. Pengembangan kawasan ekonomi potensial yang dapat mempercepat perkembangan
wilayah
Strategi :


mengoptimalkan pengembangan kawasan melalui peningkatan nilai ekonomis
kawasan;



meningkatkan komoditas unggulan, sarana, dan prasarana pendukung proses
produksi;



meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia,baik sebagai tenaga ahli
maupun tenaga pendukung;



mempercepatalih teknologi yang lebih efisien dan efektif;



memberikan dukungan kebijakan melalui pemberianinstrumen insentif antara lain
berupa keringanan pajak dan pembebasan pajak sementara;



menjalin kerja sama dengan pihak investor, terkait pemberian kredit/modal usaha;



menelusuri potensi kawasan atau subsektor strategis yang dapat dikembangkan
dengan penetapan kawasan ekonomi unggulan baru; dan

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM

3 - 23

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019



meningkatkan kerja sama antardaerah untuk mengoptimalkan pertumbuhan daerah
perbatasan, baik antarkabupaten/antarkota di Jawa Timur maupun antarkawasan
perbatasan provinsi.

2. Percepatan perkembangan dan kemajuan kawasan tertinggal untuk mengurangi
kesenjangan tingkat perkembangan antarkawasan
Strategi :


penelusuran potensi kawasan atau subsektor strategis yang dapat dikembangkan di
kawasan tertinggal;



pemasukan subsektor strategis ke kawasan tertinggal sebagai pemacu pertumbuhan
wilayah;



penyediaan infrastruktur strategis sebagai pemacu pertumbuhan wilayah;



peningkatan kualitas sumber daya manusia,baik sebagai tenaga ahli maupun tenaga
pendukung; dan



pemberian dukungan kebijakan melal