DOCRPIJM 1536282570BAB 2 Profil Kabupaten Lap Akhir RPIJM Paser 2017

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Profil Kabupaten Paser
2.1

Wilayah Administrasi
Kabupaten Paser merupakan wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang terletak paling

Selatan, tepatnya pada posisi 0⁰ 48' 29.44'' -2⁰ 37' 24.21'' Lintang Selatan dan 115⁰ 37' 0.77''
- 118⁰ 1' 19.82'' Bujur Timur. Batas wilayah Kabupaten Pasersebelah Utara meliputi
KabupatenKutai Barat dan Kutai Kartanegara, sebelah Timur berbatasan dengan Selat
Makasar dan

Kabupaten

Mamuju

(Sulawesi Barat),

sebelah


Selatan

berbatasan

denganKabupaten Kotabaru ProvinsiKalimantan Selatan, dan sebelah Barat berbatasan
dengan Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten Paser merupakan
wilayah yang berada di Selatan Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Paser sebelah
selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kota Baru Provinsi Kalimantan Selatan
kemudian wilayah sebelah barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Tabalong Provinsi
Kalimantan Selatan dimana titik 0 KM terletak antara desa Muara Langon Kecamatan Muara
Komam Kabupaten Paser dan Desa Lano Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong Provinsi
Kalimantan Timur.
Gambar 2.1
Persentase Luas Wilayah Kabupaten Paser menurut Kecamatan Tahun 2016

Sumber : Kabupaten Paser Dalam Angka 2017

Luas wIlayah Kabupaten Paser adalah 11.603,94 Km2. Wilayah ini terdiri dari 10
(sepuluh) kecamatandengan 144 desa / kelurahan.Kecamatan yang memiliki luas wilayah

terbesar adalah Kecamatan Long Kali dengan luas 2.385,39 Km2 dan yang memiliki luas

LAPORAN AKHIR

2-1

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021
wilayah terkecil adalah Kecamatan Tanah Grogot dengan luas 335,58 Km2.
Gambar 2.2
Peta Wilayah Kabupaten Paser

Sumber : UPTB Data Perencanaan dan Geospasial Kabupaten Paser 2017

Jumlah penduduk Kabupaten Paserdari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan
yang cukup berarti. Pada tahun 2015, jumlah penduduk Kabupaten Paser mencapai 262.301
jiwa dan bertambah menjadi 268.261 jiwa pada tahun 2016. Penduduk Kabupaten Paser
masih mengelompok pada wilayah –wilayah yang jaraknya cukup dekat dengan ibu kota
LAPORAN AKHIR


2-2

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021
kabupaten. 25,91%

penduduk Kabupaten Paser bertempat tinggal di kecamatan yang

terletak di ibu kota kabupaten, yaitu Kecamatan Tanah Grogot. Sedang sisanya tidak merata
tersebar di 9 kecamatan.
Gambar 2.3
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Paser
Tahun 2016

Sumber : Kabupaten Paser Dalam Angka 2017

Kabupaten Paser terdiri dari 10 Kecamatan dan terdiri dari 5 Kelurahan dan 139
Desa yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Paser.

Persentasi dan daftar


kelurahan/desa yang ada di wilayah Kabupaten Paser dapat dilihat pada bagan dan table
berikut.
Tabel 2.1
Daftar Kelurahan/Desa di Kabupaten Paser Tahun 2016
No.
1

Kecamatan
Tanah Grogot

LAPORAN AKHIR

Kelurahan/ Desa

Tanah Grogot
Janju
Tepian Batang
Tanah Periuk
Pepara

Sungai Tuak
Sempulang
Jone
Rantau Panjang
Muara Pasir
Padang Pengrapat
2-3

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

No.

Kecamatan

2

Pasir Belengkong

3


Kuaro

4

Longkali

Kelurahan/ Desa

Prepat
Sungai Langir
Pulau Rantau
Tapis
Senaken
Lempesu
Bekoso
Damit
Suatang
Suliliran
Pasir Belengkong

Sangkuriman
Laburan
Suliliran Baru
Keresik Bura
Laburan Baru
Seniung Jaya
Sunge Batu
Olong Pinang
Suatang Keteban

LAPORAN AKHIR

Kuaro
Keluang Lolo
Sandeley
Harapan Baru
Rangan
Modang
Pasir Mayang
Kerta Bumi

Pondong Baru
Padang Jaya
Kendarom
Klempang Sari
Keluang Paser Jaya
Long Kali
Muara Telake
Sebakung
Bente Tualan
Mendik
Munggu
Muara Pias
Muara Toyu
Perkuwen
Pinang Jatus
Muara Lambakan
Kepala Telake
Mendik Makmur
Mendik Karya
Mendik Bhakti

2-4

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

No.

Kecamatan

5

Long Ikis

6

Muara Samu

7

Tanjung Harapan


LAPORAN AKHIR

Kelurahan/ Desa

Sebakung Taka
Petiku
Sebakung Makmur
Maruat
Muara Adang II
Makmur Jaya
Gunung Putar
Putang
Long Ikis
Muara Adang
Teluk Waru
Tajur
Samuntai
Lombok
Pait

Olung
Kayungo
Jemparing
Tiwei
Belimbing
Long Gelang
Krayan Jaya
Bukit Seloka
Krayan Sentosa
Krayan Makmur
Kayungo Sari
Krayan Bahagia
Sawit Jaya
Sekurou Jaya
Kerta Bhakti
Adang Jaya
Tajer Mulya
Brewe
Atang Pait
Tanjung Pinang
Rantau Atas
Libur Dinding
Luan
Suweto
Muser
Biu
Rantau Bintungan
Muara Andeh
Keladen
Tanjung Aru
Labuangkallo
Lori
Selengot
2-5

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

No.

Kecamatan

8

Muara Komam

9

Batu Sopang

10

Batu Engau

Kelurahan/ Desa

Random
Senipah
Muara Komam
Batu Butok
Uko
Muara Langon
Binangon
Muara Kuaro
Prayon
Long Sayo
Muara Payang
Lusan
Swan Slotung
Sekuan Makmur
Selerong
Samurangau
Busui
Batu Kajang
Legai
Sungai Terik
Kasungai
Rantau Buta
Rantau Layung
Songka
Kerang
Lomu
Segendang
Mengkudu
Riwang
Langgai
Petangis
Tampakan
Kerang Dayo
Saing Prupuk
Bai Jaya
Pengguren Jaya
Tebru Paser Damai

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2017

2.2

Potensi Wilayah Kabupaten Paser

A. Pertambangan
Pertambangan di Kabupaten Paser masih di dominasi olehpertambangan Batubara.
Data produksi batubara pada tahun 2016 tidak dapat diperoleh, sehingga digunakan data

LAPORAN AKHIR

2-6

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021
tahun 2015. Produksi Batubara tahun 2015 ialah 39.694.250 ton sedangkan pada tahun
2014 yaitu 41.618.636 ton.
Gambar 2.4
Produksi Batubara (Ton) Kabupaten Paser, 2011 – 2015

Sumber : Kabupaten Paser Dalam Angka 2017

B. Pertanian
Tahun 2016, luas lahan pertanian Kabupaten Paser adalah 1.102.107 Ha, yang terdiri
dari 11.306 Ha lahan sawah dan 1.090.801 Ha lahan bukan sawah. Sedangkan luas lahan
bukan pertanian Kabupaten Paser adalah 1.160.314Ha.
Gambar 2.5
Persentase Luas Lahan Pertanian (Sawah dan Bukan Sawah) Menurut Kecamatan,
Tahun 2016

Sumber : Kabupaten Paser Dalam Angka 2017

LAPORAN AKHIR

2-7

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021
C. Perkebunan
Sampai dengan tahun 2016, produk unggulan sektor perkebunan di Kabupaten Paser
masih dikuasai oleh tanaman kelapa sawit Produksi kelapa sawit Kabupaten Paser tahun
2016 mencapai 2.127.990,34 Ton. Jumlah produksi ini jika dibandingkan dengan tahun 2015
mengalami peningkatan sebesar 55,96 persen. Tahun 2015, nilai produksi kelapa sawit
adalah 1.364.429,39 Ton. Tanaman perkebunan lain yang juga merupakan tanaman
unggulan di Kabupaten Paser adalah tanaman karet. Namun, dibandingkan tahun 2015,
produksi tanaman perkebunan karet di Kabupaten Paser di tahun 2016 mengalami
penurunan hingga 9,66 persen. Produksi karet tahun 2015 mencapai 11.161,4 Ton namun
pada tahun 2016 produksinya mencapai 10.082,76 Ton.
Gambar 2.6
Produksi Kelapa Sawit (Ton) di Kabupaten Paser Menurut Kecamatan
Tahun 2012– 2016

Sumber : Kabupaten Paser Dalam Angka 2017

D. Perikanan
Perikanan dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu perikanan air laut dan perikanan air darat.
Perikanan air laut yaitu semua jenis perikanan yang diambil dari laut, sedang perikanan
darat dibedakan menjadi perikanan umum, tambak, kolam, dan keramba. Tahun 2015
produksi perikanan tangkap laut Kabupaten Paser sebanyak 10.451,8 ton dan tahun 2016
naik hingga 10.684,9 ton. Dan produksi perikanan tangkap umum juga mengalami kenaikan
dari 111,60 Ton pada 2015 menjadi 112,30 Ton pada 2016.

LAPORAN AKHIR

2-8

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Gambar 2.7
Produksi Perikanan Tangkap Laut (Ton) di Kabupaten Paser
Tahun 2012– 2016

Sumber : Kabupaten Paser Dalam Angka 2017

E. Pariwisata
Kawasan wisata merupakan kawasan yang dianggap mempunyai daya tarik tinggi
untuk dijadikan objek wisata. Kawasan ini bersifat fleksibel, maksudnya tidak terkait pada
batas-batas administrasi ataupun batas lainnya, sehingga kawasan pengembangannya tidak
harus didelineasi secara jelas seperti kawasan-kawasan tersebut di atas.
Kabupaten Paser memiliki potensi pariwisata yang cukup layak untuk dikembangkan
baik sarana dan prasarannya, sebagai dasar untuk menopang perekonomian daerah. Sektor
pariwisata mencakup beberapa sub sektor diantaranya yaitu :
a.

Jasa perhotelan, termasuk potensi unggulan daerah Kabupaten Paser dengan jumlah
hotel dan penginapan sebanyak 27 buah,

b.

Tempat hiburan dan rekreasi, sebagian besar potensi pariwisata di daerah ini adalah
objek wisata alam.
Dari hasil identifikasi yang telah dilakukan sampai saat ini terdapat beberapa objek

wisata yang potensial untuk dikembangkan, baik obyek wisata alam, budaya, sejarah,
maupun agro industri. Sebaran potensi wisata di wilayah Kabupaten Paser secara rinci dapat
dilihat pada tabel berikut.

LAPORAN AKHIR

2-9

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021
Tabel 2.2
Kawasan Peruntukan Pariwisata Di Wilayah Kabupaten Paser

Bersambung ……

LAPORAN AKHIR

2 - 10

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Sumber : RTRWK Paser Tahun 2015 - 2035

2.3

Demografi dan Urbanisasi

A. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Paser dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan
yang cukup berarti. Pada tahun 2015, jumlah penduduk Kabupaten Paser mencapai 262.301
jiwa dan bertambah menjadi 268.261 jiwa pada tahun 2016. Penduduk Kabupaten Paser
masih mengelompok pada wilayah –wilayah yang jaraknya cukup dekat dengan ibu kota
kabupaten. 25,91 persen penduduk Kabupaten Paser bertempat tinggal di kecamatan yang
terletak di ibu kota kabupaten, yaitu Kecamatan Tanah Grogot. Sedang sisanya tidak merata
tersebar di 9 kecamatan.
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga Kabupaten Paser Tahun 2016
Nama Kecamatan

Nama Desa/ Kelurahan

Kepala Keluarga (KK)

Jumlah Penduduk

1

2

3

4

Samurangau

211

628

Busui

446

1,306

3,862

11,949

Legai

270

833

Sungai Terik

584

1,848

Kasungai

218

697

Rantau Buta

36

113

Rantau Layung

74

182

Songka

522

1,696

6,223

19,252

Keladen

145

424

Tanjung Aru

619

2,083

Labuangkallo

265

822

Lori

488

1,637

Selengot

346

1,115

Random

152

521

Senipah

154

606

2,169

7,208

221

656

Batu Sopang

Batu Kajang

Tanjung Harapan

Paser Belengkong

LAPORAN AKHIR

Lempesu

2 - 11

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Bekoso

513

1,652

1,010

3,396

Suatang

432

1,357

Suliliran

406

1,308

Pasir Belengkong

826

2,639

Sangkuriman

481

1,738

Laburan

656

1,890

Suliliran Baru

971

2,993

Keresik Bura

859

2,685

Laburan Baru

619

1,907

Seniung Jaya

312

1,033

Sunge Batu

153

467

Olong Pinang

353

1,196

Suatang Keteban

122

391

7,934

25,308

8,846

29,964

661

2,182

Tepian Batang

1,307

4,343

Tanah Periuk

901

3,136

Pepara

194

614

Sungai Tuak

445

1,460

Damit

Tanah Grogot

Tanah Grogot
Janju

Sempulang

538

1,709

1,371

4,722

Rantau Panjang

322

1,083

Muara Pasir

859

2,889

1,006

3,280

Prepat

132

402

Sungai Langir

97

323

Pulau Rantau

192

742

Jone

Padang Pengrapat

Tapis

791

2,737

1,833

6,269

19,495

65,855

1,606

5,389

Keluang Lolo

333

1,146

Sandeley

500

1,589

Harapan Baru

479

1,102

Rangan

586

2,022

Modang

597

1,935

Pasir Mayang

856

2,997

Kerta Bumi

605

2,110

Pondong Baru

624

2,183

Padang Jaya

538

1,775

Kendarom

458

1,505

Klempang Sari

325

1,057

Senaken
Kuaro

LAPORAN AKHIR

Kuaro

2 - 12

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Keluang Paser Jaya
Long Ikis

903

3,034

8,410

27,844

Long Ikis

493

1,663

Muara Adang

434

1,506

Teluk Waru

235

880

Tajur

923

3,118

1,273

4,277

555

1,967

1,175

4,172

Olung

454

1,699

Kayungo

265

981

Jemparing

512

1,729

Tiwei

200

678

Belimbing

172

591

Long Gelang

142

511

Krayan Jaya

295

1,006

Bukit Seloka

337

1,209

Krayan Sentosa

409

1,616

Krayan Makmur

275

905

Kayungo Sari

532

1,974

Krayan Bahagia

569

1,982

Sawit Jaya

735

2,456

Sekurou Jaya

391

1,394

Kerta Bhakti

473

1,594

Adang Jaya

157

506

Tajer Mulya

531

1,692

Brewe

93

317

Atang Pait

220

767

11,850

41,190

1,273

4,409

Batu Butok

542

1,849

Uko

81

267

Muara Langon

532

1,931

Binangon

123

409

Muara Kuaro

124

405

Prayon

60

196

Long Sayo

61

211

Muara Payang

163

564

Lusan

104

367

Swan Slotung

210

713

Sekuan Makmur

188

628

Selerong

279

937

3,740

12,886

1,555

5,451

Samuntai
Lombok
Pait

Muara Komam

Long Kali

LAPORAN AKHIR

Muara Komam

Long Kali

2 - 13

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Batu Engau

Muara Samu

LAPORAN AKHIR

Muara Telake

587

2,344

Sebakung

320

1,127

Bente Tualan

364

1,225

Mendik

922

3,243

Munggu

243

817

Muara Pias

172

571

Muara Toyu

222

691

Perkuwen

78

253

Pinang Jatus

115

412

Muara Lambakan

162

589

Kepala Telake

23

54

Mendik Makmur

280

944

Mendik Karya

276

962

Mendik Bhakti

222

789

Sebakung Taka

358

1,232

Petiku

224

823

Sebakung Makmur

82

259

Maruat

255

926

Muara Adang II

97

265

Makmur Jaya

452

1,478

Gunung Putar

224

716

Putang

247

840

7,480

26,011

Kerang

700

2,255

Lomu

232

750

Segendang

159

524

Mengkudu

613

2,073

Riwang

461

1,539

Langgai

190

517

Petangis

553

1,822

Tampakan

419

1,285

Kerang Dayo

414

1,345

Saing Prupuk

178

499

Bai Jaya

185

584

Pengguren Jaya

188

621

Tebru Paser Damai

426

1,264

4,718

15,078

Tanjung Pinang

111

350

Rantau Atas

278

944

Libur Dinding

440

1,232

Luan

139

457

Suweto

285

973

Muser

300

Biu

183

1,008
609

2 - 14

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Rantau Bintungan

80

280

Muara Andeh

107

338

1,923

6,191

73,942

246,823

Jumlah Keseluruhan
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2017

Penduduk Kabupaten Paser masih mengelompok pada wilayah – wilayah yang
jaraknya cukup dekat dengan ibu kota kabupaten. Tercatat sebesar 26% penduduk
Kabupaten Paser bertempat tinggal di kecamatan yang terletak di ibu kota kabupaten, yaitu
Kecamatan Tanah Grogot. Sedang sisanya tidak merata tersebar di 9 kecamatan. Tahun
2016, jumlah penduduk Kabupaten Paser mengalami peningkatan sebesar 2,27% dibanding
tahun 2015. Penduduk Kabupaten Paser tahun 2015 sebanyak 262.301 jiwa dan mengalami
peningkatan dimana jumlah penduduk Kabupaten Paser tahun 2016 sebanyak 268.261 jiwa.
Gambar 2.8.
Persentase Jumlah Penduduk Per Kecamatan Tahun 2015

Sumber : Kabupaten Paser Dalam Angka 2017

Sampai dengan tahun 2016, persebaran penduduk di Kabupaten Paser masih dapat
dikatakan belum merata. Hal ini terlihat jelas dari distribusi penduduk pada masing-masing
kecamatan. Kecamatan Tanah grogot merupakan kecamatan yang memiliki jumlah
penduduk cukup tinggi dibandingkan kecamatan lain yaitu 69.505 jiwa. Dengan luas wilayah
yang relatif cukup sempit mengakibatkan tingkat kepadatan penduduk di kecamatan ini
cukup tinggi (207.12 jiwa/km2) bahkan lebih tinggi dari tingkat kepadatan penduduk
Kabupaten Paser. Kecamatan lain yang juga memiliki jumlah penduduk relatif cukup tinggi
adalah kecamatan Long Ikis, Long Kali, Kuaro dan Kecamatan Paser Belengkong.

LAPORAN AKHIR

2 - 15

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021
Sedangkan Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk relatif sedikit adalah kecamatan
Muara Samu, Tanjung Harapan dan Batu Engau.

B. Jumlah Penduduk Miskin dan Persebaran Penduduk
Dari data yang dimiliki pihak BPS Kabupaten Paser, terjadi peningkatan warga tidak
mampu sebesar 3700 kk. Data diperoleh bahwa tahun 2011 tercatat 19.100 kk dan pada
tahun 2016 sudah mencapai 22.820 kk. Kategori miskin pada warga digolongkan
berdasarkan dari standar pendapatan rata-rata yaitu Rp.326.000,-/ bulan (perhitungan
standar BPS 2015). Dengan demikian, bila ada masyarakat yang memiliki pendapatan
dibawah itu masuk dalam kategori miskin, sedangkan bila pendapatannya berada di antara
angka standar maka digolongkan dalam kategori rentan miskin.
Gambar 2.9
Jumlah Penduduk Miskin (Ribu) di Kabupaten Paser
Tahun 2011-2016

Sumber : Kabupaten Paser Dalam Angka 2017

LAPORAN AKHIR

2 - 16

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

C. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Lima Tahun ke depan
Pada table dibawah dapat dijelaskan jumlah penduduk wilayah perkotaan dan
perdesaan saat ini dan proyeksi 5 tahun mendatang perkecamatan, dimana jumlah penduduk
perkotaan saat ini (tahun 2016) yang terbesar ada di Kecamatan Tanah Grogot yaitu 58.961
jiwa dan terkecil ada di Kecamatan Muara Samu yaitu 1.008 jiwa. Jumlah penduduk
perdesaan terbesar ada di Kecamatan Long Ikis yaitu 39.527 jiwa dan terkecil ada di
Kecamatan Tanjung Harapan yaitu 3.488 jiwa. Proyeksi penduduk 5 tahun mendatang (tahun
2021), dimana jumlah penduduk perkotaan yang terbesar ada di Kecamatan Tanah Grogot
yaitu 96.648 jiwa dan terkecil ada di Kecamatan Muara Samu yaitu 1.652 jiwa. Jumlah
penduduk perdesaan terbesar ada di Kecamatan Long Ikis yaitu 64.792 jiwa dan terkecil ada
di Kecamatan Tanjung Harapan yaitu 5.717 jiwa.
Pada table 2.3 dapat diketahui jumlah keluarga wilayah perkotaan dan perdesaan saat
ini dan proyeksi 5 tahun mendatang perkecamatan, dimana jumlah keluarga perkotaan saat
ini (tahun 2016) yang terbesar ada di Kecamatan Tanah Grogot yaitu 17.401 keluarga dan
terkecil ada di Kecamatan Muara Samu 300 keluarga. Sedangkan jumlah keluarga perdesaan
terbesar ada di Kecamatan Long Ikis 11.357 keluarga dan terkecil ada di Kecamatan Tanjung
Harapan 1.062 keluarga. Proyeksi penduduk r tahun mendatang (tahun 2021), dimana jumlah
keluarga perkotaan yang terbesar ada di Kecamatan Tanah Grogot yaitu 28.524 keluarga dan
terkecil ada di Kecamatan Muara Samu 492 keluarga, sedangkan untuk jumlah keluarga
perdesaan terbesar ada di Kecamatan Long Ikis 18.616 keluarga dan terkecil ada di
Kecamatan Tanjung Harapan yaitu 1.741 keluarga.

LAPORAN AKHIR

2 - 17

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021
Tabel 2.4
Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

Nama

Jumlah Penduduk (Orang)

Kecamatan
Wilayah Perkotaan

Wilayah Perdesaan

Total

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2016

2017

2018

2019

2020

2021

11.949

12.367

13.233

14.622

16.670

19.587

7.303

7.559

8.088

8.937

10.188

11.971

19.252

19.926

21.321

23.559

26.858

31.558

1.008

1.043

1.116

1.234

1.406

1.652

5.183

5.364

5.740

6.343

7.231

8.496

6.191

6.407

6.856

7.577

8.637

10.148

3.720

3.850

4.120

4.552

5.190

6.098

3.488

3.610

3.863

4.268

4.866

5.717

7.208

7.460

7.983

8.820

10.056

11.815

2.255

2.305

2.408

2.569

2.798

3.110

12.823

13.109

13.694

14.610

15.913

17.687

15.078

15.414

16.102

17.179

18.711

20.797

2.639

2.725

2.903

3.187

3.602

4.189

22.669

23.408

24.934

27.373

30.942

35.986

25.308

26.133

27.837

30.560

34.544

40.175

Tanah Grogot

58.961

61.025

65.296

72.152

82.254

96.648

6.894

7.135

7.635

8.436

9.618

11.301

65.855

68.160

72.931

80.588

91.872

107.949

Kuaro

5.389

5.578

5.968

6.595

7.518

8.834

22.455

23.241

24.868

27.479

31.326

36.808

27.844

28.819

30.836

34.074

38.844

45.642

Long Ikis

1.663

1.721

1.842

2.035

2.320

2.726

39.527

40.910

43.774

48.370

55.142

64.792

41.190

42.631

45.616

50.405

57.462

67.518

4.409

4.563

4.883

5.395

6.151

7.227

8.477

8.774

9.388

10.374

11.826

13.895

12.886

13.337

14.271

15.769

17.977

21.122

5.451

5.642

6.037

6.671

7.604

8.935

19.230

19.903

21.296

23.532

26.827

31.522

24.681

25.545

27.333

30.203

34.431

40.457

Batu Sopang

Muara Samu
Tanjung
Harapan
Batu Engau
Pasir
Belengkong

Muara
Komam
Long Kali

Sumber : Data Dasar Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Paser Tahun 2016 dan Analisa Pokja Sanitasi Paser

LAPORAN AKHIR

2 - 18

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021
Tabel 2.5
Jumlah Kepala Keluarga Saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Nama

Jumlah Kepala Keluarga (KK)

Kecamatan
Wilayah Perkotaan

Wilayah Perdesaan

Total

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Batu Sopang

3.862

3.997

4.277

4.726

5.388

6.331

2.361

2.444

2.615

2.889

3.294

3.870

6.223

6.441

6.892

7.615

8.682

10.201

Muara Samu

300

311

332

367

419

492

1.623

1.680

1.797

1.986

2.264

2.660

1.923

1.991

2.129

2.353

2.683

3.152

1.107

1.146

1.226

1.355

1.544

1.815

1.062

1.099

1.176

1.300

1.482

1.741

2.169

2.245

2.402

2.655

3.026

3.556

700

716

748

798

869

966

4.018

4.108

4.291

4.578

4.986

5.542

4.718

4.824

5.039

5376

5.855

6.508

826

853

909

997

1.127

1.311

7.108

7.340

7.818

8.583

9.702

11.284

7.934

8.193

8.727

9.580

10.829

12.595

Tanah Grogot

17.401

18.010

19.271

21.294

24.275

28.524

2.094

2.167

2.319

2.562

2.921

3.432

19.495

20.177

21.590

23.856

27.196

31.956

Kuaro

1.606

1.662

1.779

1.965

2.240

2.633

6.804

7.042

7.535

8.326

9.492

11.153

8.410

8.704

9.314

10.291

11.732

13.786

493

510

546

603

688

808

11.357

11.754

12.577

13.898

15.844

18.616

11.850

12.264

13.123

14.501

16.532

19.424

1.273

1.318

1.410

1.558

1.776

2.087

2.467

2.553

2.732

3.019

3.442

4.044

3.740

3.871

4.142

4.577

5.218

6.131

1.555

1.609

1.722

1.903

2.169

2.549

5.925

6.132

6.562

7.251

8.266

9.712

7.480

7.741

8.284

9.154

10.435

12.261

Tanjung
Harapan
Batu Engau
Pasir
Belengkong

Long Ikis
Muara
Komam
Long Kali

Sumber : Data Dasar Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Paser Tahun 2016 dan Analisa Pokja Sanitasi Paser

LAPORAN AKHIR

2 - 19

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

D. Jumlah Penduduk Perkotaan dan Proyeksi Urbanisasi
Dalam upaya perencanaan peningkatan kesejahteraan masyarakat diperlukan data terkait
jumlah penduduk di masa depan. Jumlah penduduk Kabupaten Paser sebagian besar berpusat
pada wilayah perkotaan. Kabupaten Paser

memiliki jumlah penduduk sebanyak 94.096 jiwa

pada tahun 2016 dan diperkirakan akan terjadi pertumbuhan penduduknya sebesar 2% per
tahun. Sehingga pada tahun 2021 diperkirakan jumlah penduduk wilayah perkotaan Kabupaten
Paser sebesar 156.207 jiwa.
Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Wilayah Perkotaan dan Proyeksinya untuk 5 Tahun
Nama

Jumlah Penduduk (Orang)

Kecamatan

Wilayah Perkotaan
2016

2017

2018

2019

2021

Batu Sopang

11,949

12,367

13,233

14,622

19,587

Muara Samu

1,008

1,043

1,116

1,234

1,652

372

385

412

4,552

6,098

Batu Engau

2,255

2,305

2,408

2,569

311

Pasir Belengkong

2,639

2,725

2,903

3,187

4,189

Tanah Grogot

58,961

61,025

65,296

72,152

96,648

Kuaro

5,389

5,578

5,968

6,595

8,834

Long Ikis

1,663

1,721

1,842

2,035

2,726

Muara Komam

4,409

4,563

4,883

5,395

7,227

Long Kali

5,451

5,642

6,037

6,671

8,935

94,096

97,354

104,098

119,012

156,207

Tanjung Harapan

Jumlah

Sumber : Data Dasar Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Paser Tahun 2016

2.4

Isu Strategis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

A. Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi
Struktur ekonomi merupakan indikator untuk melihat peranan masing-masing sektor
terhadap pembentukan PDRB. Sektor Pertambangan dan Penggalian merupakan sektor yang
paling besar memberikan konstribusi terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Paser. Besaran
nilai konstribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap struktur perekonomian Kabupaten
Paser adalah sebesar 71,31 persen. Sedangkan sektor lain yang juga memberikan nilai
konstribusi cukup besar terhadap pembentukan perekonomian Kabupaten Paser adalah
sektorpertanian, kehutanan, danperikanan (12,56 persen).
Penghitungan PDRB atas dasar harga konstan ditujukan untuk melihat pertumbuhan
ekonomi secara riel tanpa dipengaruhi perubahan harga barang dan jasa yang dihasilkan dalam

LAPORAN AKHIR

2 - 20

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021
proses kegiatan ekonomi. Berdasarkan hasil perhitungan PDRB ADHK tahun 2016, pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Paser sebesar -4,79 persen.
Nilai PDRB merupakan hasil penjumlahan nilai tambah bruto seluruh sektor ekonomi yang
dihasilkan selama satu tahun. Hasil perhitungan sangat sementara angka nominal PDRB
Kabupaten Paser tahun 2016 sebesar 37,19 triliyun rupiah. Bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya angka tersebut mengalami penurunan. Seperti kita ketahui bersamabahwa di
Kabupaten Paserterdapat tambang Batubara yangmemiliki konstribusi sangat besardalam
pembentukan nilai PDRB.Jika dihitung tanpa subsektorpertambangan Batubara, angka PDRB
ADHB pada tahun 2016 menjadi 12,62 triliyun rupiah).
Gambar 2.10
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Paser
Tahun 2013 – 2016 ( Juta Rupiah )

Sumber : Kabupaten Paser Dalam Angka 2017

Gambar 2.11
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha, Kabupaten Paser Tahun 2013 - 2016 (%)

Sumber : Kabupaten Paser Dalam Angka 2017

LAPORAN AKHIR

2 - 21

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

B. Pendapatan Perkapita dan Proporsi Penduduk Miskin
Hasil perhitungan PDRB perkapita diperoleh dari PDRB atas Dasar Harga Berlaku
(ADHB) dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun. Data PDRB perkapita sering digunakan
untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah, meskipun rata-rata perkapita
yang tinggi tidak menjamin bahwa daerah tersebut telah dapat mencapai tingkat kesejahteraan
masyarakat yang tinggi. PDRB perkapita Kabupaten Paser Tahun 2016 mencapai 139 Juta.
Seperti kita ketahui bersama bahwa di Kabupaten Paser terdapat tambang non migas (batubara)
yang memiliki konstribusi sangat besar dalam pembentukan nilai PDRB, sehingga perlu kita lihat
angka PDRB perkapita jika dihitung tanpa subsektor pertambangan non migas. Pada tahun 2016
angka PDRB perkapita tanpa tambang non migas sebesar 47 juta rupiah.
Gambar 2.12
PDRB Perkapita Kabupaten Paser 2013 – 2016 (Juta Rupiah)

Sumber : Kabupaten Paser Dalam Angka 2017

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Paser secara jumlah dan persentase mengalami
sedikit kenaikan. Besar kecilnya jumlah penduduk miskin dipengaruhi oleh garis kemiskinan,
karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per
bulan dibawah garis kemiskinan.
Tabel 2.7
Garis Kemiskinan (Rupiah) dan Penduduk Miskin (Ribu) di Kabupaten Paser,
2011‒2016

Sumber : Kabupaten Paser Dalam Angka 2017

LAPORAN AKHIR

2 - 22

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

C. Kondisi Lingkungan Strategis
1. Topografi
Berdasarkan topografi wilayah Kabupaten paser memiliki ketinggian dan kontur yang
bervariasi, Secara garis besar Kabupaten Paser dibagi dalam dua wilayah:


Wilayah Timur merupakan dataran rendah, landai hingga bergelombang dengan ketinggian
berkisar 0-1.000 m diatas permukaan laut yang membentang dari utara sampai selatan yang
terdiri dari rawa-rawa dan daerah aliran sungai dengan luas 967.100 Ha (69,52% dari Luas
daratan). Dengan jalan negara Penajam-Kuaro dan Kerang Dayu sebagian batas topografi;



Wilayah Barat merupakan daerah bergelombang, berbukit dan bergunung berbatasan dengan
Propinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dengan luas 422.100 Ha (30,48% dari
luas daratan). Di wilayah ini terdapat beberapa puncak pegunungan seperti Gunung
Serumpaka dengan ketinggian 1.380 m, Gunung Lumut 1.233 m, Gunung Narujan atau
Gunung Rambutan dan Gunung Halat.
Secara keseluruhan ketinggian di Kabupaten Paser dibagi menjadi 6 (enam) bagian

wilayah ketinggian sebagai berikut :


Ketinggian 0-7 M dari permukaan laut (dpl), umumnya mempunyai ciri fisik yaitu
sewaktu-waktu tergenang, air tanah payau, banyak tanaman bakau, daerah pengendapan
sungai, kelembaban udara dan suhu air tawar dan tidak terendam;



Ketinggian 7-25 M dpl, umumnya, mempunyai ciri fisik yaitu tanah cukup dalam dan subur,
dapat dialiri air cukup besar, tidak ada erosi dan bila ada sangat terbatas, permukaan tanah
datar sampai berlereng sedikit, kadang-kadang tergenang dan mempunyai air tanah yang
cukup baik dan mudah didapat;



Ketinggian 25-100 M dpl, mempunyai ciri fisik yaitu erosi sudah mulai terjadi, daerah yang
dapat dialiri sudah mulai berkurang, permukaan tanah mulai kasar, permukaan tanah
berlereng datar sampai bergelombang;



Ketinggian 100-150 M dpl, mempunyai ciri fisik yaitu permukaan tanah berlereng,
bergelombang sampai bergunung, curah hujan tinggi, air tanah dalam dan susah didapat,
erosi sering terjadi, lapisan tanah cukup dangkal, tumbuhan tropika mulai sukar tumbuh,
perkampungan tersebar dan terpencil, wilayah peralihan iklim panas ke iklim pegunungan
(sejuk);



Ketinggian 1000 M atau lebih dpl, mempunyai ciri fisik yaitu wilayah berbukit-bukit sampai
berlereng terjal dan memiliki udara sejuk.

LAPORAN AKHIR

2 - 23

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

2. Klimatologi
Keadaan iklim di Kabupaten Paser banyak dipengaruhi oleh lintang dan topografi
wilayahnya. Rata – rata curah hujan Kabupaten Paser selama tahun 2016 adalah 212,97 mm,
lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu 146.54 mm.
Tabel 2.8
Banyaknya Curah Hujan Kabupaten Paser Menurut Pos Pengamatan Dirinci Perbulan (Mili
Meter) Kabupaten Paser, 2016
No.

Batu
Sopang

Bulan

1

Januari

2

Februari

3

Maret

4

April

5

Mei

6

Juni

7

Juli

8

Agustus

9

September

10

Oktober

11

Nopember

12

Desember

-

Muara
Samu*)

Tanjung
Harapan*)

Batu
Engau

Pasir
Belengkong

Tanah
Grogot

Kuaro

Long
Ikis

Muara
Komam

Long
Kali

344

-

174

140

198

300

117

216

82

149

-

186

372

242

355

448

327

73

266

-

261

360

456

-

320

399

118

396

-

176

207

271

336

160

-

113

464

-

113

147

294

293

155

-

170

110

-

-

116

112

-

121

-

99

153

-

47

94

189

115

122

-

86

171

-

50

163

184

145

99

-

75

287

-

-

231

167

271

136

-

108

197

-

-

-

291

221

236

-

142

157

-

-

-

267

425

205

-

124

140

-

-

-

-

-

111

-

62

Rata - rata
2016

-

236.17

-

143.86

203.33

242.82

273.44

185.83

314.00

104.33

2015

137.92

140.25

-

127.17

135.33

158.75

175.92

152.00

167.50

124.00

2014

175.50

187.00

-

130.33

148.33

192.92

139.67

173.08

114.67

126.08

2013

215.50

215.50

0.0

178.00

100.25

235.58

165.17

221.17

104.83

188.25

2012

160.00

-

-

121.25

241.00

143.58

202.00

205.83

133.75

220.58

Sumber: Kabupaten Paser dalam angka 2017

3. Geologi
Stratigrafi daerah Kabupaten Paser terbagi dalam beberapa formasi dan satuan batuan
dengan litologinya sebagai berikut.
 Kompleks Batuan Ultramafik merupakan batuan tertua dan batuan alas dari formasi yang ada
di daerah penelitian, terutama terdiri dari serpentin dan harzburgit. Serpentin berwarna kelabu
kehijauan tersusun oleh kristosil dan antigorit. Komplek ini diduga berumur Jura. Di jumpai di
sebelah barat Kuaro, dengan arah sebaran utara-selatan.
 Formasi Pitap dan Haruyan terletak di atas Komplek Batuan Ultramafik berumur Kapur Awal.
Formasi Pitap terdiri dari perselingan batu pasir, grewake, batulempung dan konglomerat.
Formasi Haruyan terdiri dari lava, breksi dan tuf. Batuan granit dan diorit menerobos batuan di
atas pada Kapur Akhir. Komoditas yang dijumpai adalah lempung.
LAPORAN AKHIR

2 - 24

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021
 Secara tidak selaras menutupi Formasi Pitap adalah Formasi Tanjung dan Kuaro yang
berumur Eosen Awal. Formasi Tanjung terdiri dari perselingan batu pasir, batulempung,
konglomerat, batugamping dan napal dengan sisipan tipis batubara, napal, batugamping dan
serpih. Komoditas yang dapat dijumpai adalah lempung dan batugamping.
 Secara tak selaras menindih di atas Formasi Kuaro diendapkan Formasi Telakai berumur
Eosen Akhir berupa batulempung, batu pasir lempungan dan serpih dengan sisipan
batugamping dan napal.
 Di atasnya diendapkan Formasi Tuyu berumur Oligosen Akhir, terdiri dari perselingan batu
pasir, grewake, serpih dan batulempung.
 Di atasnya lagi diendapkan Formasi Berai terdiri dari batugamping, napal dan serpih. Formasi
Pamaluan terdiri dari batulempung dan serpih dengan sisipan napal , batu pasir dan
batugamping, sedangkan Formasi Bebulu terdiri dari batugamping dengan sisipan
batulempung lanauan dan sedikit napal. Komoditas yang dapat dijumpai disini adalah
batugamping, lempung.
 Formasi Warukin menindih secara selaras Formasi Berai berumur Miosen Tengah-Akhir,
terdiri dari perselingan batu pasir batu pasir dengan batulempung dengan sisipan batubara.
Komoditas yang dapat dijumpai adalah lempung.
 Formasi Pulau balang menutupi selaras Formasi Pamaluan berumur Miosen Tengah, terdiri
dari perselingan batu pasir kuarsa, batu pasir dan batulempung dengan sisipan batubara.
Komoditas yang dijumpai adalah lempung, pasir kuarsa.
 Formasi Balikpapan menindih secara selaras di atas Formasi Pulaubalang berumur Miosen
tengah bagian atas, terdiri dari perselingan batu pasir kuarsa, batulempung lanauan dan
serpih dengan sisipan napal. Komoditas yang dijumpai adalah batugamping, batubara, pasir
kuarsa, lempung.
 Endapan termuda adalah alluvial yang berupa endapan sungai, rawa dan pantai terdiri dari
kerakal, kerikil, pasir dan Lumpur. Komoditas yang dapat dijumpai adalah sirtu , lempung.
Struktur yang terdapat di daerah telitian adalah struktur sesar, lipatan dan kekar. Struktur
lipatan terdiri dari antiklin dan sinklin. Struktur tersebut tidak begitu jelas terlihat di lapangan
karena litologi sudah banyak mengalami pelapukan kuat.
Tabel 2.9
Formasi Geologi Kabupaten Paser
No

Formasi

Pembawa

Luas Wilayah
(km²)

%

1

Balikpapan

Logam

218,12

1,88

2

Batuan Vulkanik Kasale

Logam

1.353,40

11,66

LAPORAN AKHIR

2 - 25

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

3

Birang

Batubara

2.544,66

21,93

4

Granit dan Diorit

Logam

2,17

0,02

5

Pamaluan

Batubara

4.365,06

37,62

6

Pulau Balang

Batubara

1.315,16

11,33

7

Tanjung

Batubara

999,70

8,62

8

Telakui

Batubara

678,31

5,85

9

Ultramafik

Logam

17,68

0,15

10

Warukin

Batubara

109,69

0,95

11.603,94

100

Jumlah
Sumber : RTRWK Paser Tahun 2015 - 2035

D. Data Risiko Bencana Alam
Pembangunan berkelanjutan tentu saja terdapat unsur yang mengupayakan sebuah
pengaturan serta pengarahan untuk berbagai kegiatan dengan tujuan menjaga keseimbangan
lingkungan. Hal tersebut merupakan prioritas utama dari sebuah pembangunan berkelanjutan.
Dari berbagai upaya dilakukan juga harus mendapat suatu pengarahan serta persetujuan dari
badan pusat pelaksanaan. Salah satu upaya tersebut ialah melakukan sebuah mitigasi bencana
alam. Tujuan dari mitigasi bencana ialah mengurangi resiko terjadinya korban bencana serta
meningkatkan keselamatan dan kenyamanan kehidupan, terutama pada masyarakat yang tinggal
pada lokasi atau daerah yang termsuk daerah rawan bencana.
Kondisi lingkungan yang rusak dan makin tidak seimbang, cuaca yang tidak menentu
menyebabkan terjadinya musibah atau bencana alam berupa banjir, tanah longsor, kebakaran
dan bencana alam lain. Dimana bencana atau musibah tidak bias diprediksi kapan akan terjadi,
sehingga diperlukan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan dan juga
kewaspadaan dari masyarakat. Wilayah Kabupaten Paser sebelumnya juga telah memetakan
lokasi yang merupakan daerah beresiko rawan bencana alam yang tersebar di seluruh
kecamatan yang ada di Kabupaten Paser sebagai upaya tanggap darurat bencana.
Tabel 2.10
Data Rawan Bencana Wilayah Kabupaten Paser
Nama Kecamatan

LAPORAN AKHIR

Bencana yang rawan terjadi

BATU ENGAU

Banjir
Kebakaran Hutan
Limbah Industri
Tanah Longsor / Retak

BATU SOPANG

Banjir Arus Deras
2 - 26

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021
Kecelakaan Lalu Lintas
Limbah Industri
Tanah Longsor / Retak
KUARO

Gelombang pasang
Kebakaran Kebun
Limbah Industri
Polusi Industri
Tanah Longsor / Retak

LONGIKIS

Banjir Arus Deras
Gelombang pasang
Kebakaran Kebun
Kecelakaan Lalu Lintas
Limbah Industri
Polusi Industri
Tanah Longsor / Retak

LONGKALI

Banjir Arus Deras
Kebakaran Kebun
Kecelakaan Lalu Lintas

MUARA KOMAM

Banjir Arus Deras
Kebakaran Bangunan
Kecelakaan Lalu Lintas
Tanah Longsor / Retak

MUARA SAMU

Banjir Arus Deras
Limbah Industri
Tanah Longsor / Retak

PASIR BELENGKONG

Banjir Arus Deras
Kebakaran Hutan
Kebakaran Kebun
Kecelakaan Lalu Lintas
Limbah Industri
Polusi Industri

TANAH GROGOT

Banjir
Banjir Arus Deras
Gelombang pasang
Kebakaran Bangunan
Kebakaran Hutan
Kecelakaan Lalu Lintas
Polusi Industri
Tanah Longsor / Retak

Sumber : UPTB Data Perencanaan dan Geospasial tahun 2017

E. Isu – Isu Strategis Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Permasalahan yang dihadapi adalah pembangunan infrastruktur di Kabupaten yang
terkonsentrasi hanya di wilayah perkotaan dan beberapa sentra perekonomian, sepantasnya
membidik potensi-potensi dan titik-titik strategis lainnya yang berada di luar wilayah urban.
LAPORAN AKHIR

2 - 27

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021
Mengingat PAD yang besar berasal dari wilayah-wilayah penghasil berbagai komoditas
pertambangan, kehutanan, dan kelautan. Sebagian besar daerah-daerah ini tidak berada di
wilayah perkotaan, melainkan jauh berada di wilayah pesisir, pedalaman dan pinggiran yang
hampir tak tersentuh pembangunan infrastruktur yang standar sekalipun. Dari sini, konsepsi
70:30 harus dapat diterjemahkan dalam penanganan infrastruktur di kabupaten Paser.
Kaitannya

dengan

RPJMN

pembangunan

infrastruktur

di

harus

dijalankan

secara

berkesinambungan untuk merespon isu-isu nasional, seperti: peningkatan kualitas konektivitas
nasional dalam rangka mencapai keseimbangan pembangunan, percepatan penyediaan
infrastruktur perumahan dan kawasan permukiman (air minum dan sanitasi) serta infrastruktur
kelistrikan, peningkatan ketahanan air, pangan dan energi untuk mendukung ketahanan nasional,
dan mengembangkan sistem transportasi massal perkotaan (RPJMN 2015-2019). Guna
mendukung hal tersebut, pembangunan infrastruktur di Kabupaten harus mendapat perhatian
secara komprehensif.
Pengembangan kualitas jalan, baik pembangunan RPJMD 2016-2021 Perubahan 132
infrastruktur jalan lingkungan dan jalan kabupaten, koordinasi dengan pemerintah provinsi dan
pusat yang intensif khususnya mengenai pembangunan jalan provinsi dan jalan negara,
koordinasi dengan PLN dan penyedia layanan telepon selular untuk menjangkau daerah-daerah
pedesaan, hingga pengembangan skema-skema percepatan pembangunan. Selain

itu

perumahan dan kawasan permukiman (air minum dan sanitasi) juga harus ditingkatkan. Semua
ini bisa dilakukan untuk menghadirkan kesejahteraan yang dengan sendirinya juga akan
meningkatkan kualitas layanan dasar di beberapa sektor.
Aspek lingkungan hidup menjadi salah isu penting yang perlu diperhatikan, mengingat
Kabupaten Paser sebagai salah satu wilayah dengan persentase aktivitas pertambangan yang
cukup tinggi. Pencemaran lingkungan hidup oleh sampah B3 (bahan beracun dan berbahaya)
akan menjadi persoalan bagi pengembangan potensi daerah selain tambang. Indikator persoalan
ini salah satunya direpresentasikan oleh data yang menunjukkan bahwa hanya 9 perusahaan
yang memiliki izin pembuangan air limbah.

1. Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman
a). Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman Nasional
Isu Strategis Pengembangan Permukiman Berbagai isu strategis nasional yang berpengaruh
terhadap pengembangan permukiman saat ini adalah:
1) Mengimplementasikan konsepsi pembangunan berkelanjutan serta mitigasi dan adaptasi terhadap
perubahan iklim.
2) Percepatan pencapaian target MDGs 2020 yaitu penurunan proporsi rumahtangga kumuh
perkotaan.

LAPORAN AKHIR

2 - 28

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021
3) Perlunya dukungan terhadap pelaksanaan Program-Program Direktif Presiden yang tertuang
dalam MP3EI dan MP3KI.
4) Percepatan pembangunan di wilayah timur Indonesia (Provinsi NTT, Provinsi Papua, dan Provinsi
Papua Barat) untuk mengatasi kesenjangan.
5) Meminimalisir penyebab dan dampak bencana sekecil mungkin.
6) Meningkatnya urbanisasi yang berimplikasi terhadap proporsi penduduk perkotaan yang
bertambah, tingginya kemiskinan penduduk perkotaan, dan bertambahnya kawasan kumuh.
7) Belum optimalnya pemanfaatan Infrastruktur Permukiman yang sudah dibangun. Perlunya
kerjasama lintas sektor untuk mendukung sinergitas dalam pengembangan kawasan permukiman.
8) Belum optimalnya peran pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan permukiman.
Ditopang oleh belum optimalnya apasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia
serta perangkat organisasi penyelenggara dalam memenuhi standar pelayanan minimal di
bidang pembangunan perumahan dan permukiman.
b). Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman Kabupaten Paser
Beberapa isu yang dapat diidentifikasi dan mempengaruhi perkembangan permukiman di
Kabupaten Paser adalah sebagai berikut :
Tabel 2.11
Isu-Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman Kabupaten Paser
No
1

Isu Strategis
Aspek Penggunaan Lahan

Keterangan
Lahan di Kabupaten Paser, khususnya di wilayah
pengembangan baru merupakan lahan yang masih
mentah, dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit
guna proses pematangannya. Apalagi dibeberapa
lokasi,

kondisi

tanah

kurang

menunjang

karena

cenderung berlempung akibat rembesan drainase
alami dari arah teluk/laut, serta masih banyak dipenuhi
alang-alang, rawa, dan topografi yang tidak beraturan.
2

Aspek

Demografi Dinamika

Penduduk

Penduduk

Kabupaten

Paser

dan

Ketergantungan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Terhadap Sektor Potensial.

3

Aspek Lingkungan

Seiring

perkembangan

perekonomian

Kabupaten,

sektor produksi perikanan laut pun tengah digalakan
oleh Pemerintah Kabupaten Paser. Bersamaan dengan
itu,

kondisi

perkampungan

LAPORAN AKHIR

permukiman
nelayan,

pesisir,
mengalami

khususnya
degradasi

2 - 29

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021
No

Isu Strategis

Keterangan
lingkungan akibat semakin padatnya perumahan,
bercampurnya kegiatan produksi hasil perikanan laut,
serta buruknya pemahaman akan pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan.

4

Aspek Infrastruktur

Minimnya dukungan penyediaan infrastruktur pada
kawasan-kawasan pengembangan.

5

Aspek

Informasi/

Data

Perumahan

Pendataan terhadap perumahan dan permukiman di

dan Kabupaten

Permukiman

mengingat

Paser

dirasakan

belum

maksimal,

kendala

seperti

kurangnya

berbagai

koordinasi/keterpaduan antar instansi, khususnya yang
bertugas

dan

berwenang

dalam

pengelolaan

perumahan dan permukiman Kabupaten Paser. Untuk
itu, diperlukan upaya sinkronisasi basisdata perumahan
dan

permukiman,

termasuk

utnuk

memperoleh

kesamaan komponen/variabel dan satuan data yang
seragam, sehingga memudahkan upaya analisa data,
pemanfaatannya, maupun pemabaharuan data untuk
keperluan perencanaan dan pemograman selanjutnya.

2. Isu Strategis Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
Berdasarkan Agenda Nasional dan Agenda Internasional maka isu strategis tingkat
nasional untuk bidang PBL dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
a) Penataan Lingkungan Permukiman
1) Pengendalian pemanfaatan ruang melalui RTBL;
2) PBL mengatasi tingginya frekuensi kejadian kebakaran di perkotaan;
3) Pemenuhan kebutuhan ruang terbuka publik dan ruang terbuka hijau (RTH) di
perkotaan;
4) Revitalisasi

dan

pelestarian

lingkungan

permukiman

tradisional dan

bangunan

bersejarah berpotensi wisata untuk menunjang tumbuh kembangnya ekonomi lokal;
5) Peningkatan

kualitas

lingkungan

dalam

rangka

pemenuhan Standar Pelayanan

Minimal;
6) Pelibatan pemerintah daerah dan swasta serta masyarakat dalam penataan bangunan
dan lingkungan.
b) Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

LAPORAN AKHIR

2 - 30

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021
1) Tertib pembangunan dan keandalan bangunan gedung (keselamatan, kesehatan,
kenyamanan dan kemudahan);
2) Pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung dengan perda bangunan gedung di
kab/kota;
3) Tantangan untuk mewujudkan bangunan gedung yang fungsional, tertib, andal dan
mengacu pada isu lingkungan/ berkelanjutan;
4) Tertib dalam penyelenggaraan dan pengelolaan aset gedung dan rumah negara;
5) Peningkatan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan gedung dan rumah Negara.
c) Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan
1) Jumlah masyarakat miskin pada tahun 2012 sebesar 29,13 juta orang atau sekitar
11,96% dari total penduduk Indonesia;
2) Realisasi DDUB tidak sesuai dengan komitmen awal termasuk sharing in-cash sesuai
MoU PAKET;
3) Keberlanjutan dan sinergi program bersama pemerintah daerah dalam penanggulangan
kemiskinan.
Sementara itu, untuk isu strategis dari sektor penataan bangunan dan lingkungan yang
mendapat perhatian dalam penyusunan RPI2JM bidang Cipta Karya Kabupaten Paser adalah
sebagai berikut.
Tabel 2.12
Isu Strategis Sektor PBL di Kabupaten Paser
No.

Kegiatan Sektor PBL

(1)
1

(2)
Penataan Lingkungan Permukiman

2

Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan
Rumah Negara

LAPORAN AKHIR

Isu Strategis Sektor PBL di Kabupaten
Paser
(3)
Pemenuhan
kebutuhan
ruang
terbuka
publik dan ruang terbuka hijau (RTH) di
perkotaan
Kawasan yang dinilai rawan kebakaran di
Kabupaten Paser terdapat di Kecamatan
Kabupaten Paser khususnya Kelurahan
Loktuan. Untuk lembaga yang menangani
kejadian kebakaran adalah Dinas Pemadam
Kebakaran dan Kebersihan. Untuk skala
Kabupaten Paser sendiri sampai saat ini
belum ada produk Rencana Induk Sistem
Proteksi Kebakaran
Kondisi penataan bangunan dan lingkungan di
Kabupaten Paser pada saat ini memang
mengacu pada UU No. 82 Tahun 2002
tentang bangunan gedung dan PP No. 36
Tahun 2005 tentang Pengaturan Pelaksanaan
UU Bangunan Gedung. akan tetapi untuk
perda belum ada pelaksanaan untuk
pengaturan tata bangunan dan lingkungan,
masih dalam bentuk draft ranperda
Pada saat ini Kabupaten Paser belum memiliki
data secara keseluruhan mengenai jumlah
2 - 31

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

No.

Kegiatan Sektor PBL

(1)

(2)

3

Pemberdayaan Komunitas dalam
Penanggulangan Kemiskinan

LAPORAN AKHIR

Isu Strategis Sektor PBL di Kabupaten
Paser
(3)
bangunan gedung. untuk data base jumlah
bangunan hanya bangunan yang ber IMB saja
dan data ini terdapata di Dinas Tata
Kabupaten
Luasan kawasan kumuh meningkat, terutama
di perkotaan dan desa-desa kawasan pantai
yang padat penduduk. Peningkatan ini selain
didorong oleh pertumbuhan penduduk karena
arus
migrasi,
juga
disebabkan
oleh
keterbatasan
kemampuan
dan
ketidakpedulian masyarakat untuk melakukan
perbaikan rumah.

2 - 32