PENGALAMAN PSIKOLOGIS ISTRI YANG MEMILIKI SUAMI PENJUDI DI KOTA TOMOHON
PENGALAMAN PSIKOLOGIS ISTRI YANG MEMILIKI SUAMI PENJUDI DI KOTA TOMOHON Skripsi Diajukan Untuk memenuhi salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Sudi Psikologi Disusun Oleh : Jeanet Maurein Wola 099114012 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Istri yang Teramat Baik
Istri yang teramat baik, siapa yang mendapatkan ...
Dia jauh lebih berharga, dari intan permata cerlang,
Kekuatan dipakainya, kemulian dipegang..
Tidak ragu melangkah menuju ke masa depan..
Jika dia berbicara bijaksana dan cerdas..
Jika pun berkata-kata penuh makna, lembut, dan tenang..
Tatapannya berwibawa dan cekatan bekerja,
Tidak ragu menuju melangkah menuju kemasa depan..
Istri yang baik, itulah mahkota yang terindah,
yang tidak baik bagai penyakit membusukan tulang-tulang..
paras yang cantik, hanya sesaat dansia-sia
tetapi istri yang taat pada Tuhan
akan selalu mendapat pujian....
ciptaan : Pantas Purba, 2008Karya ini kupersembahkan kepada :
Tuhan Yesus yang memberi cahaya ketika keadaan mulai gelap
Kelegaan ketika sinar terang mulai memberi secercah harapan
Kekuatan untuk bangkit dan kembali melangkah
Keyakinan bahwa Dia satu-satunya sumber penghiburan yang kekal
Ayah, bunda,dan kakakkuatas doa dan dukungan yang penuh cinta
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 01 April 2014 Peneliti,
Jeanet Maurien Wola
PENGALAMAN PSIKOLOGIS ISTRI YANG MEMILIKI SUAMI
PENJUDI DI KOTA TOMOHON
Jeanet Maurein Wola
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pengalaman psikologis istri yangmemiliki suami penjudi di Tomohon. Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana pengalaman
yang dialami para istri memiliki suami penjudi di Tomohon. Penelitian ini dilakukan di Tomohon
salah satu kota di Manado (Sulawesi-Utara). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
analisis fenomenologi deskriptif. Pendataan dilakukan terhadap 3 subjek melalui wawancara semi
terstruktur. Validitas penelitian ini menggunakan validitas argumentatif dan validitas ekologis.
Validitas argumentatif tercapai bila persentasi temuan dan kesimpulan dapat diikuti dengan baik
rasionalnya, serta dapat dibuktikan dengan melihat kembali ke data mentah. Validitas ekologis
menunjuk pada sejauh mana studi dilakukan pada kondisi alamiah dari partisipan yang diteliti,
sehingga justru kondisi “apa adanya“ dan kehidupan sehari-hari menjadi konteks penting. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa judi mengakibatkan ketidakharmonisan pernikahan antara suami
dan istri. ketidakharmonisan diawali dari penolakan para istri dengan perilaku suami yang gemar
berjudi. Hal ini menimbulkan berbagai macam respon negatif seperti keinginan untuk bercerai,
pertengkaran, tidak saling tegur sapa dan munculnya perasaan-perasaan negatif (kesal, khawatir,
marah, sakit hati, sedih, kecewa, kesepian, dan takut). Akan tetapi, dalam prosesnya ditemukan
bahwa komitmen pada pernikahan, rasa cinta terhadap suami dan anak-anak, dan nilai-nilai
keyakinan kepada Tuhan merupakan alasan para istri tetap mempertahankan pernikahan mereka
dengan suami penjudi.Kata kunci : pengalaman psikologis istri, suami penjudi, judi di Tomohon
THE PSYCHOLOGICAL EXPERIENCE OF WIVES WHO HAVE
GAMBLERS AS HUSBANDS IN TOMOHON CITY
Jeanet Maurein Wola
ABSTRACT
The research aims to describe the experience of being a wife of a gambler in Tomohon.
The research has one research question which is how do wives experience to have their husbands
as gamblers in Tomohon. The research was done in Tomohon, one of cities in Manado, North
Sulawesi. This research is a qualitative research using phenomenology analysis. The researcher
gathered the data from 3 subjects through a semi-structured interview. The research uses
argumentative validity and ecological validity. Argumentative validity achieved if the rationale of
the percentage of findings and the conclusion could be followed, and also could be proved by
reviewing the raw data. Ecological validity focuses on how far the research was done in the
subjects’ nature so that natural condition and the daily life become important contexts. The finding
of the research showed that gambling inflicts unharmonious marriage. The inharmonious
triggered from the rejection of the wives with the husbands’ attitude which love to gamble. This
aroused many negative responds such as a will to divorce, a quarrel, having no conversation and
negative feelings start appearing (mad, insecure, angry, heartbroken, sad, disappointed, lonely
and fear). However, along with the process, it was found that the commitment for the marriage,
the love for the family and the faith become the reasons of the wives to continue their marriage
with gamblers as their husbands.Keywords : wive ’s psychological experience, gambler husband, gambling in Tomohon
LEMBAR PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Jeanet Maurei Wola Nim : 099114012
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Pengalaman Psikologis Istri yang Memiliki Suami Penjudi di Kota Tomohon
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya berikan kepada Perpustakan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya dibuat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 01 April 2014 Yang menyatakan, Jeanet Maurein Wola
KATA PENGANTAR
Terima kasih yang tak terhingga, peneliti haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan penyertaan-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis berjudul “ Pengalaman Psikologis Istri yang Memiliki Suami Penjudi di Kota Tomohon ” dengan baik.
Karya tulis ini merupakan bentuk kepedulian peneliti kepada para istri/ibu yang memiliki suami penjudi, khususnya yang ada di Kota Tomohon. Oleh sebab itu, peneliti merasa penting untuk melihat pengalaman psikologis apa saja yang terjadi dan dialami para istri yang memiliki suami penjudi di Tomohon.
Peneliti menyadari ada banyak orang-orang terkasih disekitar peneliti yang turut memberi dukungan dan bantuan agar penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan segenap hati peneliti mengucapkan terimakasih kepada : 1.
Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma beserta seluruh staff dosen, dan karyawan, yang telah banyak memberikan ilmu, arahan, perhatian, dan dukungan kepada peneliti dalam memproses diri untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya selama masa studi.
2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si., selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dra. Lusia Pratidarmanastiti, M.S., selaku dosen pembimbing skripsi.
Terimakasih atas bimbingan, arahan dan kesabaran selama proses penelitian ini.
4. Ibu. Dr. Tjipto Susana, M.Si., selaku dosen pendamping akademik.
Bersyukur sekaligus bangga pernah menjadi anak bimbing bu Susan yang tegas, tangguh, dan smart.
5. Ketiga subjek yang telah membantu peneliti membagi pengalamannya untuk penelitian ini.
6. Kepala Dinas Sosial dan Kesehatan, Kapolres, wartawan lokal, dan seluruh masyarakat kota Tomohon yang telah membantu penelitian ini.
7. Kedua orangtua peneliti Bpk. Adrie Wola dan Ibu. Youla Tombeng atas kasih sayang, kesabaran, dan pengorbanan yang diberikan kepada peneliti.
Kak Ivan Steven Felix Wola, SH.,dan istrinya mbakMargaretha Dewi Kirana, SH. M. Kn.,atas doa dan dukungan selama ini. Beserta seluruh keluarga besar Wola-Tombeng yang ada di Tomohon dan Balikpapan.
8. Putra Wiramuda yang turut membentu peneliti untuk menyempurkan penelitian ini. Terimakasih sudah menjadi sahabat dan temanterdekat untuk berbagi saat susah dan senang, sekaliguspartner kerja selama ini. Terima kasih sudah banyak membuka pikiran dan wawasan peneliti untuk memahami dunia ini dengan perbincangan dan celotehan yang terkadang membuat peneliti terkagum, kenangan bersamamu tidak akan terlupakan.
9. Teman-teman terbaik yang Tuhan berikan selama peneliti kuliah di USD.
Angkatan 2009 khususnya “genggong” vivin, okvi, brigit, manik, fheny, dan mery.Kelas A angkatan „09, p2tkp, teman-teman bimbingan. Terimakasih atas canda tawa, suka duka, dan kerempongan kita selama ini.
10. Suster Stella, teman seperjuangan yang sangat peneliti kagumi dan kasihi.
Terimakasih sudah menjadi teman diskusi, membagi berbagai kesulitan, dan saling menguatkan agar menyesaikan penelitian ini sampai titik darah penghabisan. Terimakasi suster, peneliti sangat bersyukur karena Tuhan mengirimkan malaikat terbaiknya melalui suster.
11. Keluarga kos “Vikke” (jesong, mba aghno, mba anna, mba titik, mba putri, mba esti, dll), kos “Griya Kanna” atas kehebohan dan keceriaan mengisi hari-hari peneliti yang penuh dengan tekanan akut karena harus segera menyelesaikan karya ini (andrew, mas el, ko jose,bang tody, celi, dita, tasya, putri, cindy, yosef, maco, dika, daniel dll
), kos “Puntadewa” dengan kecerian ciwik-ciwik cantik yang hobi masak(mba ugeng, manikt, vita, lia, syen, cecil). Terimakasih juga buat mbak Ade Mauryn S.Psi., dan Made Ayu Wahyuning Prativi S.Psi., atas masukannya untuk menyelesaikan karya ini.
12. Seluruh keluarga yang ada di Yogjakarta, bude Retno, dek inggit, Bu.
Ning dan Pak. Wawan, mbak Judit dan mas Angga. Kalian adalah keluarga terdekat selama peneliti menempa ilmu di Jogja.
Yogyakarta, 1 November 2013 Jeanet Maurein Wola
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING...................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.........................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
ABSTRACT...........................................................................................................vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...................viii
KATA PENGANTAR...........................................................................................ix
DAFTAR ISI.........................................................................................................xii
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1 B. Rumusan Masalah..................................................................................9 C. Tujuan Penelitian.................................................................................10 D. Manfaat Penelitian...............................................................................10 1. Manfaat Teoritis.............................................................................10 2. Manfaat Praktis..............................................................................10BAB II.TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................12
A. Judi di Kota Tomohon..........................................................................12B.
Suami Penjudi......................................................................................14 1.
Pengertian Penjudi.........................................................................14 2. Suami Penjudi................................................................................16 C. Pengalaman Psikologis Istri.................................................................18 1.
Pengertian Istri...............................................................................18 2. Pengertian Pengalaman Psikologis................................................19 3. Pengalaman Psikologis Istri...........................................................21 D. Pengalaman Psikologis Istri Memiliki Suami Penjudi.........................23 E. Penelitian yang Mendukung................................................................25 F. Kerangka Berpikir................................................................................31
BAB III. METODE PENELITIAN....................................................................32
A. Jenis Penelitian.....................................................................................32 B. Fokus Penelitian...................................................................................33 C. Subjek Penelitian..................................................................................33 D. Metode Pengambilan Data...................................................................34 E. Prosedur Analisis Data.........................................................................37 F. Kredibilitas...........................................................................................38BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................40
A. Pelaksaan Penelitian.............................................................................40 1. Persiapan Penelitian.......................................................................40 2. Pengambilan Data Penelitian.........................................................43B.
Hasil Penelitian....................................................................................43 1.
Subjek 1..........................................................................................44 2. Subjek 2..........................................................................................54 3. Subjek 3..........................................................................................63 C. Pembahasan..........................................................................................74
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................82
A. Kesimpulan..........................................................................................82 B. Saran.....................................................................................................83 1. Bagi Masyarakat Kota Tomohon...................................................83 2. Bagi Pihak Hukum.........................................................................83 3. Bagi Peneliti Selanjutnya...............................................................84DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................85
LAMPIRAN..........................................................................................................89
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di Indonesia judi merupakan aktivitas yang ilegal untuk dilakukan. Kenyataannya aktivitas ini masih saja banyak terjadi dimana-mana. Seperti
sebuah artikel yang ditulis dalam situs resmi Kementrian Sosial Republik Indonesia (Agung, 2012) pada tanggal, 12 Juli 2012 yaitu,
“Maraknya judi dengan transaksi tinggi di Indonesia
berdampak langsung kepada runtuhnya perekonomian dan moral anak bangsa. Secara statistik memang belum ada data yang dipublikasikan, akan tetapi kecanduan judi (termasuk judi online)umumnya dilakukan para generasi muda, baik dari kalangan ekonomi menengah ke atas, maupun mereka yang berekonomi menengah ke bawah. Berbagai event bisa dijadikan momentum judi, seperti pertandingan bola, pertandingan tinju dan lain sebagainya. Begitu juga dengan jumlah transaksinya mulai dari ratusan ribu rupiah sampai melibatkan harta benda perhiasan, rumah tinggal dan kekayaan lainnya. Hal ini sangat mengasyikkan, tetapi secara tidak sadar bisa menimbulkan multiplier effect dan berdampak langsung kepada kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Seperti adanya "penghalalan segala cara" dalam mendapatkan uang untuk berjudi, hingga menimbulkan kejahatan lain serta merusak hubungan rumah tangga suami istri-anak, dan lain-lain.
“
Artikel diatas membuka mata kita bahwa maraknya judi yang terjadi saat ini membawa dampak buruk bagi kehidupan kita sehari-haridan bersifat
multiplier effect . Itu berarti, dampak yang ditimbulkan judi tidak hanya dirasakan oleh pemain judi itu sendiri, namun juga lingkungan dan keluarga.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), judi merupakan permainan dengan memakai uang atau barang berharga sebagai taruhan.
Menurut Damayanti (2009), jenis judi yang ada dimasyarakat kita sangat beraneka ragam, mulai dari judi kartu, judi togel, sabung ayam, judi bola, dan masih banyak lagi. Menurut Ashley dkk (2012) untuk sebagian besar individu, bermain judi merupakan aktivitas yang membuat rileks dan tidak memiliki konsekuensi yang negatif. Hal ini dikarenakan dalam bermain judi terdapat rasa penasaran untuk menang dan mengalahkan lawan. Sehingga, penjudi tidak menyadari bahwa banyak waktu mereka habiskan untuk bermain judi.
Di Indonesiajudi termasuk tindak kejahatan yang diatur dalam Undang-Undang No.7 tahun 1974, Undang-Undang tentang larangan perjudian. Undang-Undang No.7 tahun 1974 mengubah sifat tindak pidana perjudian semula merupakan tindak pelangaran menjadi tindak pidana kejahatan. Dengan demikian, sejak berlakunya Undang-Undang No.7 tahun 1974 semua tindakan perjudian dapat dikategorikan sebagai tindakan pidana kejahatan (Damayanti, 2009).
Ironisnya terjadi perbedaan konsep judi pada masyarakat Kota Tomohon. Bagi masyarakat kota Tomohon fenomena judi bukanlah hal yang tabu untuk dilakukan. Hal ini bermula dari budaya mereka yaitu, mengisi waktu luang dengan berkumpul sambil minum arak hasil penyulingan buah aren atau biasa di sebut saguer. Jika hanya berkumpul dan meminum arak akan menimbulkan rasa bosan, maka timbul ide untuk melakukan aktivitas lain untuk mengusir kebosanan. Bermain judi menggunakan kartu, judi kuda, sabung ayam merupakan media yang digunakan agar suasana lebih menyenangkan. Alasan inilah yang menjadikan judi merupakan aktivitas yang biasa untuk dilakukan didaerah ini tanpa memandang usia, jenis kelamin, hingga status sosial dan ekonomi.
Untuk memperkuat pernyataan diatas, peneliti melakukan wawancara pada beberapa penjudi di Tomohon. Dalam wawancara ini, peneliti ingin melihat persepsi penjudi tentang konsep judi di Tomohon. Wawancara yang dilakukan peneliti sekitar bulan Mei tahun 2013, pada seorang penjudi di Tomohon.
“ Disini depe peminat judi sangat tinggi, karena pertama lempar jagung jo pasti tumbu, soalnya subur disini. Jadi cari doi gampang. Kadua, disini sebagian besar orang kerja petani, petani banyak depe waktu luang, jadi bole bermain judi, dari pada pigi tampa-tampa wisata atau olahraga nanti pake doi. Lebe bae bermain judi jo, sapatau untung. Katiga, ini judi so dari jaman torang pe kakek nenek, leluhur so ada, karena dibawa dari Belanda. Jaman dulu Belanda, bawa permainan kartu biasa disebut bridge, kong ada le yang bawa orang cina. Jadi, dari jaman dulu, so kenal ni bermain judi, sampe sekarang noh ” (W, 2013)
Peneliti juga melakukan wawancara pada penjudi lain pada bulan Mei tahun 2013, yaitu :
“menurut kita judi kua bukan masalah cuman rekreasi”(OY,
2013 Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan para penjudi diatas terlihat jelas bahwa judi merupakan sarana rekreasi atau hiburan yang dapat mengisi waktu luang bagi kehidupan mereka sehari-hari.
- – Kota Tomohon merupakan salah satu Kota di Manado (Sulawesi
Utara). Walaupun Tomohon terkenal dengan sebutan kota pendidikan dan kota religi, namun tidak menyurutkan peminat judi didaerah ini. Seperti wawancara yang dilakukan peneliti dengan Kepala Satuan Reserse Kriminal (KASAT RESKRIM) Kota Tomohon pada bulan Mei 2013 di Tomohon. Beliau membenarkan bahwa di Kota Tomohon peminat judi sangat tinggi. Akan tetapi jumlah kasus yang ditangani kapolres selama 5 tahun belakangan hanya 40 kasus. Beliau berkata,
“ Untuk melakukan penindakan, ada prosedur atau ketentuan-ketentuan yang sudah diatur misalnya pelaku judi harus tertangkap tangan dengan ada barang bukti, ini yang terus torang upayakan sebagai
penegak hukum, karena prakteknya dilakukan sangat rapi dan sambunyi-
sambunyi.” Belakangan ini, koran lokal memberitakan maraknya praktek judi togel yang terjadi di Kota Tomohon. Seperti yang dikutip didalam koran Tribun
Manado tanggal 22 Mei 2013, “Kapolres kota Tomohon menegaskan pihaknya terus memberi perhatian serius terhadap dugaan mulai menjamurnya praktik judi togel di daerah ini. Sebab, praktek togel diyakininya dapat membawa dampak buruk bagi masyarakat”. Walaupun sudah ditindak berulangkali, namun maraknya praktek togel masih sering terjadi. Hal ini disebabkan belum adanya efek jerah dari para pelaku, karena lemahnya hukuman yang diberikan.
“ Ancaman hukuman bagi mereka memang masih kurang, sehingga tidak resah ketika sudah kami tahan, makanya terjadi berulang-ulang, dan terlihat sulit diberantas. Tapi, kami yakin dengan peran
serta tokoh agama dan masyarakat itu sendiri, pasti togel dapat dibasmi,” ungkapnya (manado.tribunnews.com).
Dampak yang ditimbulkan oleh judi, tidak hanya diterima oleh penjudi itu sendiri, namun orang-orang sekitar seperti keluarga termasuk istri dan anak-anak. Menurut Kartono (dalam Damayanti 2009) dampak akibat bermain judi bagi keluarga yaitu, anak, istri dan rumah tangga tidak lagi diperhatikan.
Hal ini didukung pula oleh Myrseth dkk (2008) mengatakan bahwa perkembangan perilaku berjudi memiliki dampak negatif bagi hubungan pasangan si pemain judi, anggota keluarganya, dan kerabat yang lain. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Francine dkk (2008) membuktikan bahwa dua masalah yang paling besar akibat dari bermain judi adalah meningkatnya hutang dan kurangnya waktu luang bersama keluarga. Biasanya, orang yang sudah kecanduan judi tidak bisa mengontrol dirinya untuk tidak bermain judi walaupun dirinya sudah tidak memiliki uang. Cara yang dilakukan pemain judi untuk mendapatkan uang adalah meminta uang kepada istri atau mencuri uang atau harta berharga keluarga (Derevensky 2004).
Dari data-data tersebut, dapat dilihat bahwa dampak yang timbul akibat judi tidak hanya dialami oleh pemain judi itu sendiri, tetapi juga keluarga khususnya istri. Seperti wawancara yang dilakukan peneliti sekitar bulan Maret tahun 2013 melalui handphone pada seorang istri yang mempunyai suami gila judi di Tomohon.
“Jengkel kalau dia so bermain judinda pulang-pulang, nda ingat waktu kalau main, sudah malam ko nda ingat ada istri dirumah. Maunya senang sendiri, aku di rumah sendiri. Nanti kalau dimarah, salah. Nda dimarah keenakan nda ingat
pulang. Sudah sering dibilangin, kalau main itu jangan sampe malam sudah tua, jaga kesehatan. Nanti kalau sakit baru ngeluh, yang susah aku juga” (TY, 2013)
Hasil wawancara ini menunjukan bahwa sang istri merasa kesepian karena sering ditinggal suami bermain judi. Selain itu, istri juga merasa jengkel karena kebiasaan ini sudah sangat sering terjadi dan istri merasa tidak diperhatikan sehingga menimbukan konflik dalam rumah tangganya. Dari wawancara ini jelas bahwa istri menjadi korban akibat suami yang suka bermain judi.
Pada dasarnya, peran suami yang ideal adalah mencari nafkah dan sebagai kepala rumah tangga di dalam keluarga. Supriyantini (2002) mengatakan bahwa pentingnya peranan suami dalam kegiatan rumah tangga akan membantu menyelamatkan istri dari kelebihan peran yaitu peran dalam keluarga dan peran dalam masyarakat, sehingga dengan demikian istri merasa dihargai dan suasana keluarga akan lebih baik. Hal ini didukung oleh Sobur dan Septiawan (dalam Supriyantini 2002) bila suami ikut terlibat dalam kegiatan rumah tangga, minimal istri akan merasa terbantu. Suami-istri yang ikut terlibat berperan dalam urusan rumah tangga akan lebih mampu mengatasi konflik-konflik yang terjadi dalam urusan rumah tangga tanpa merugikan salah satu pihak dan mengurangi adanya stres Rowatt (dalam Supriyantini, 2002). Akan tetapi, jika seorang suami yang mengabaikan kebutuhan keluarga karena judi dan semua penghasilan dipertaruhkan untuk kegiatan perjudian, maka hal ini sangat mengecewakan bagi istri dan anak- anak. Hal ini dikarenakan mereka tidak dapat menikmati kehidupan yang sejahtera dan selalu menderita secara finansial (Dariyo, 2004).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), istri merupakan wanita (perempuan) yang telah bersuami. Santrock (2002) mengatakan pekerjaan rumah tangga yang dilakukan perempuan adalah pekerjaan yang tidak pernah berakhir, berulang-ulang dan rutin. Mulai dari membersihkan rumah, memasak, mengawasi anak, berbelanja, sampai mencuci pakaian. Nani Nurrachman (2011) mengatakan bahwa pekerjaan perempuan di dalam keluarga adalah memenuhi kebutuhan sehari-hari orang lain, misalnya melayani suami, anak-anak, dan anggota keluarga yang lain.
Sebagian besar para wanita di Tomohon bekerja dan pandai memasak sehingga beberapa dari mereka membuka warung makan. Dari hasil wawancara peneliti dengan Kepala Dinas Sosial dan Kesehatan kota Tomohon pada bulan Mei 2013, beliau mengatakan bahwa partisipasi kaum ibu di kota Tomohon sangat baik, terutama pada kegiatan-kegiatan gereja. Beliau juga menambahkan bahwa banyak diantara para wanita di Tomohon turut ambil bagian bekerja di pemerintahan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa para wanita (dalam hal ini istri) di Tomohon memiliki aktivitas yang beraneka ragam.
Mereka tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tetapi banyak diantara para istri yang bekerja dan aktif pada kegiatan-kegiatan di lingkungan sosial.
Peran istri yang begitu kompleks, ternyata sering kurang dihargai sebagaimana mestinya oleh suami. Apalagi jika sang istri memiliki suami penjudi. Hal ini akan menambah beban psikologis yang lebih besar bagi istri karena uang, waktu, dan perhatian suami lebih banyak digunakan untuk berjudi dari pada untuk istri dan keluarga. Ketika suami lebih banyak menghabiskan uang dan waktu untuk berjudi disinilah kesenjangan yang menimbulkan konflik antara suami dan istri. Di dalam rumah tangga, seorang istri memiliki harapan dan kebutuhan untuk mendapatkan dukungan uang (finansial), waktu untuk berbagi, berkomunikasi, dan perhatian dari suami. Jika hal ini terpenuhi, akan membantu istri untuk menjalankan peran dan tanggung jawabnya, namun jika tidak terpenuhi maka besar kemungkinan munculnya konflik didalam rumah tangga. Nani Nurrachman (2011) menyatakan bahwa jika ada sebuah konflik dalam rumah tangga, maka akan mempengaruhi kesehatan mental perempuan (si istri) itu sendiri, pasangannya, dan tentu saja anak-anak dalam keluarga tersebut. Oleh sebab itu, istri sebagai ibu bagi anak-anak dan pendamping suami juga perlu untuk diperhatikan, dihargai dan di hormati.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merasa penting untukmenggali lebih dalam proses pengalaman psikologis yang dialami istri, khususnya istri-istri yang memiliki suami penjudi di Tomohon. Hal ini dikarenakan istri yang memiliki peran penting untuk keberlangsungan rumah tangga, membutuhkan perhatian (kasih sayang), waktu bersama, dan dukungan finansial dari suami. Akan tetapi, harapan dan kebutuhan tidak terpenuhi karena waktu dan perhatian suami diregut oleh judi. Oleh sebab itu melalui penelitian ini, peneliti ingin menggambarkan bagaimana pengalaman psikologis istri yang memiliki suami penjudi di Tomohon. Selain itu, menurut Bastaman(dalam Rinanti, 2012) individu membutuhkan makna dari pengalamannya sehingga mampu memproses diri untuk menjadi lebih baik dari pengalaman yang terjadi. Dengan demikian, diharapkan individu mampu memproses dirinya menjadi pribadi yang utuh menuju pada pemaknaan hidup yang positif.
Alasan peneliti memilih subjek seorang istri, karena sejauh peneliti membaca literatur terkait tentang judi, penelitian yang sudah dilakukan lebih banyak membahas judi dari sisi si pemain judi itu sendiri. Seperti yang dijelaskan Ashley dkk (2012), bahwa adanya kelainan fungsi otak yang membangkitkan berkembangnya perilaku kecanduan judi, terapi menggunkan CBT bagi si pecandu judi, konsekuensi yang diterima pemain judi akibat bermain judi seperti kehilangan pekerjaan, stress, hingga bunuh diri. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk melihat pengalaman psikologis istri yang memiliki suami penjudi di Tomohon (Sulawesi-Utara).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang sudah peneliti jabarkan di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pengalaman psikologis istri yang memiliki suami penjudi di Tomohon ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengalaman psikologisistri yang memiliki suami penjudi di Tomohon.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis dan praktis.
1. Manfaat Teoritis a.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi ilmu pengetahuan dibidang psikologi, khususnya psikologi perempuan mengingat kurangnya literatur yang membahas kondisi psikologis dari sisi perempuan dalam hal ini seorang istri yang memiliki suami penjudi.
2. Manfaat Praktis a.
Bagi informan penelitian Hasil penelitian ini memberi informasi dan gambaran kepada para istri yang memiliki suami penjudi mengenai pengalaman apa saja yang dialami selama mereka memiliki suami penjudi. Hal ini membantu para istri agar mampu menyusun strategi untuk mengatasi segala konflik yang muncul akibat memiliki suami penjudi. b.
Bagi keluarga (khususnya suami pemain judi) Penelitian ini diharapkan membuka pikiran si pemain judi untuk lebih peka dan peduli pada kondisi psikologis para istri sebagai significant
other yang paling beresiko terkena dampak dari perilaku judi.
c.
Bagi masyarakat (khusunya di Tomohon) Diharapkan kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan dampak yang timbulkan judi. Selain kemiskinan dan kemerosotan moral judi juga merusak relasi dalam keluarga khususnya relasi antara suami-istri.
d.
Bagi pihak hukum Penelitian ini diharapakan kepada pihak hukum yang berwajib, agar lebih tegas dan lebih tertib untuk menangani kasus perjudian di Tomohon, sehingga Tomohon menjadi kota yang lebih aman dan nyaman.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. JUDI DI KOTA TOMOHON Kota Tomohon merupakan salah satu Kota di Propinsi Sulawesi Utara yang berjarak sekitar 23 Km dari Manado. Penduduk Kota Tomohon
sebanyak 92.058 jiwa dengan persebaran penduduk menurut jenis kelamin laki-laki 46.773 jiwa dan perempuan 45.285 jiwa ( Profil Kesehatan Kota Tomohon, 2011)
Salah satu potensi ekonomi di Kota Tomohon dapat dilihat dari sektor pertanian tanaman hias. Oleh sebab itu Tomohon terkenal dengan sebutan kota bunga. Tomohon juga terkenal dengan kota pendidikan dan kota religuis. Hal ini untuk mendukung visi Kota Tomohon, yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kota Tomohon yang Religius, Mandiri, Sejahtera, Berwawasan Lingkungan dengan Konsep Pembangunan Berkelanjutan dan Mendunia ”.
Peninjauan yang dilakukan peneliti 4 tahun belakangan ini menunjukan bahwa konsep judi pada masyarakat kota Tomohon berbeda dengan daerah lain. Untuk memastikan keadaan lebih jelas dan detail peneliti melakukan observerasi dan wawancara dengan masyarakat kota Tomohon pada bulan Mei - Juni 2013. Peneliti mengunjungi tempat- tempat yang biasa dilakukan perjudian. Tempat perjudian biasanya dirumah-rumah tertentu yang biasa dipakai untuk berjudi atau di kebun.
Hasil observasi yang dilakukan peneliti menunjukan bahwa aktivitas judi di kota Tomohon sebagian besar dilakukan oleh laki-laki dewasa berusia sekitar 30-65 tahun keatas. Di sisi lain kaum wanita juga bermain judi, walaupun persentasenya lebih kecil dibandingkan laki-laki.
Peneliti mencatat waktu rata-rata yang dihabiskan suami-suami penjudi di Tomohon sekitar 6-8 jam per hari. Akan tetapi dibeberapa kasus seperti ada acara duka (orang meninggal), judi bisa berlangsung lebih lama hingga berhari-hari. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan para penjudi, ditemukan jenis judi yang paling sering dilakukan di Tomohon adalah judi kartu, judi togel, dan judi berpacu kuda.
Bagi masyarakat kota Tomohon, judi merupakan sarana rekreasi bagi mereka. Masyarakat kota Tomohon menganggap judi merupakan aktivitas yang biasa untuk dilakukan. Di Tomohon, melakukan perjudian pada saat acara orang meninggal atau pesta pernikahan merupakan hal yang biasa dilakukan. Akan tetapi, pada hari-hari biasa juga banyak di temukan praktek judi yang dilakukan oleh masyrakat kota Tomohon.
Tidak heran, penegak hukum kesulitan untuk menangani kasus judi yang terjadi di kota Tomohon. Peneliti melakukan wawancara dengan Kasat Reskim kota Tomohon pada bulan Mei 2013, beliau mengatakan bahwa judi merupakan salah satu tabiat masyarakat kota Tomohon yang sulit untuk diberantas. Hal ini dikarenakan, tabiat dan kebiasaan judi sudah turun temurun dan berlangsung sejak dahulu. Akan tetapi, beliau menegaskan aparat kepolisian kota Tomohon tetap menangkap bagi pelaku yang tertangkap tangan melakukan judi dalam bentuk apapun.
B. SUAMI PENJUDI 1. Pengertian Penjudi
Menurut Kartini Kartono (2005), judi adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai dengan menyadari adanya resiko dan harapan- harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan, dan kejadian-kejadian yang tidak atau belum pasti hasilnya. Sampai saat ini, belum banyak teori yang menjelaskan secara rinci perilaku judi, namun sebagian besar peneliti setuju bahwa orang termotivasi bermain judi karena ingin menang, mendapatkan uang dan memperoleh kesenangan (Blaszczynski, 1997). Banyak pelajaran yang mendukung teori cognitive distortion atau irrational
beliefe berperan pada perkembangan dan pemeliharaan perilaku
kecanduan dan gangguan judi (Oei dan Gordon, 2008). Dalam Ashley dkk (2012), cognitive distortion atau kesalahan berpikir dihubungkan dengan gangguan judi, mencakup: a.
Penjudi percaya sepenuhnya pada random event atau peristiwa acak, seperti lempar koin atau lempar dadu (Johnson dan Malow, 2008). b.
Illusions of control, superstitious behavior yang mana para penjudi berpikir bahwa kemenangan yang terjadi tergantung pada makna dari hasil kejadian yang dimanipulasi (Johnson, 2009).
c.
Memperluas kemampuan berjudi, percaya diri yang berlebihan.
Penjudi memiliki kepercayaan yang tinggi bahwa dirinya memiliki kemampuan melebihi lawannya sehingga ia yakin akan selalu menang pada saat bemain judi (Iancu, 2008).
d.
Ingatan menyimpang, kecenderungan untuk mengingat dan terlalu yakin menang sehingga kurang rasional (Blanco, 2000).
Oei dan Gordon (2008) menjelaskan bahwa ada tiga petunjuk yang digunakan untuk menggambarkan seorang penjudi, yaitu kehilangan kontrol untuk tidak bermain judi, suka menipu, dan terjadi kekacauan dalam keluarga atau pekerjaan. Jika seseorang sudah kehilangan kontrol dan asyik melakukan aktivitas judi, maka tidak heran banyak waktu dihabiskan untuk berjudi. Hal ini tentu saja mengurangi waktu bersama keluarga, sehingga istri dan anak-anak kecewa dan bosan menunggu suami atau bapak pulang ke rumah.
Hasil penelitian Melvin dkk (2011), menemukan aktivitas judi yang paling digemari adalah slot machines, lotre, kasino dan bermain kartu bersama teman atau keluarga. Penelitian ini juga memiliki data alasan orang dewasa berjudi. Hasilnya adalah sekitar 80% menjawab judi sebagai hiburan atau kegiatan yang menyenangkan, sekitar 50% menjawab tantangan dan kegembiran, sekitar 35% menang dan mendapatkan uang, dan sekitar 25% adalah hoby.
Mengacu uraian diatas dapat dirangkum bahwa, penjudi adalah seseorang mempertaruhkan uang atau barang berharga yang dimilikinya dengan tujuan tidak sekedar ingin mendapatkan keuntungan dan hiburan, namun sarana bagi penjudi untuk mendapatkan kesenangan.
2. Suami Penjudi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), suami adalah pria yang menjadi pasangan hidup resmi seorang perempuan (istri).
Swara Rahima (2007), menyebutkan bahwa suami berperan sebagai pencari nafkah dan pemimpin didalam keluarga, sedangkan istri menjalankan fungsi pengasuhan anak. Hal ini menunjukkan pada masyarakat bahwa kerja reproduksi dan arena domestik semata menjadi tanggung jawab perempuan, sedangkan mencari nafkah dengan bekerja di luar rumah atau arena publik adalah tanggung jawab laki-laki.
Dalam masyarakat tradisional maupun modern, seorang suami tetap memegang peran besar menopang ekonomi keluarga, sehingga suami harus bekerja agar memiliki penghasilan. Jika terjadi masalah keuangan atau ekonomi didalam keluarga maka akan berakibat buruk, misalnya kebutuhan-kebutuhan keluarga tidak terpenuhi dengan baik, menimbulkan konflik antara suami-istri, dan berdampak pada perceraian Nakamura (dalam Dariyo, 2004).
Jika dalam keluarga suamigemar berjudi, maka menimbulkan dampak negatif bagi anggota keluarga dirumah dan bagi suami itu sendiri. Ada beberapa hal yang membuat suami gemar berjudi dilihat dari kebutuhan psikologis pria menjalani peran dan aktivitas dalam kehidupannya sehari-hari. Menurut Idrus dkk (2000) peran laki-laki mencari nafkah, mengembangkan sifat agresif dan ketrampilan dalam hal kepemimpinan dan tanggung jawab (diperlukan untuk melindungi keluarga) serta status dalam komunitasnya. Sifat agresif yang dimiliki laki-laki sudah tertanam sejak kecil, misalnya anak laki-laki diarahkan bermain perang-perangan daripada main boneka-bonekaan. Hal ini mengakibatkan laki-laki lebih suka sesuatu yang sifatnya menantang, menyerang, dan mengalahkan orang lain. Kondisi-kondisi tersebut akhirnya memunculkan tuntutan universal yang mendapat dukungan dalam proses sosialisasi bahwa laki-laki harus kuat, percaya diri, dominan, dan independen(Idrus dkk, 2000).
Sifat dominan dan agresif inilah yang mendorong mereka tertantang untuk mengalahkan orang lain pada setiap kompetisi, dalam hal ini berjudi. Pada saat berjudi, jika mereka menang pada satu kejadian maka akan menimbulkan kepuasan dan perasaan senang. Di sisi lain jika mereka kalah, maka akan menimbulkan rasa penasaraan untuk kembali mengalahkan lawan. Siklus ini yang menyebabkan para penjudi tidak bisa mengontrol perilaku mereka untuk berhenti berjudi, sehingga menyebabkan perilaku judi terus berulang. Kondisi seperti ini mencerminkan kebutuhan psikologis laki-laki melibatkan dominasi, kompetisi, dan agresi daripada kesetaraan (Idrus dkk, 2000).
Dariyo (2004) mengatakan suami yang mengabaikan kebutuhan keluarga, sehingga semua penghasilan dipertaruhkan untuk kegiatan perjudian, tentu mengecewakan bagi istri dan anak-anak dirumah. Mereka tidak dapat menikmati kehidupan yang sejahtera dan selalu menderita secara finansial. Kekecewaan yang dirasakan, menyebabkan istri lebih memilih bercerai daripada hidup dalam penderitaan yang berkepanjangan. Judi tidak akan pernah menyebabkan seseorang menjadi kaya-raya, tetapi selalu membawa kesengsaraan hidup.
Dengan demikian suami penjudi adalah seorang kepala rumah tangga yang gemar berjudi sehingga waktu dan perhatian lebih banyak untuk bermain judi dari pada untuk istri dan keluarga.
C. PENGALAMAN PSIKOLOGIS ISTRI 1. Pengertian Istri
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) istri adalah wanita (perempuan) yang telah bersuami. Seorang wanita yang sudah menikah, secara kodrati mampu mengandung dan melahirkan anak serta menjadi pendamping bagi suaminya. Sumiarni (2004), wanita adalah ibu yang mengasuh dan mendidik anak dengan perasaan yang halus dan kasih sayang. Citra perempuan yang diidealkan oleh budaya kita antara lain lemah lembut, penurut, tidak membantah, tidak boleh “melebihi” laki-laki (Raharjo dalam Hermawati, 2008 ).
2. Pengertian Pengalaman Psikologis
Wilhelm Wundt, seorang tokoh psikologi eksperimen berpendapat bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia seperti perasaan, panca indra, pikiran, dan kehendak (Ahmadi, 2003).