ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA TANI NILAM DI DESA LHOK GUCI KECAMATAN PASI RAYA KABUPATEN ACEH JAYA
ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA TANI NILAM
DI DESA LHOK GUCI KECAMATAN PASI RAYA
KABUPATEN ACEH JAYA
OLEH :
NURZAIMAH
NIM : 08C10404055
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH
2016
ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA TANI NILAM
DI DESA LHOK GUCI KECAMATAN PASI RAYA
KABUPATEN ACEH JAYA
OLEH :
NURZAIMAH
NIM : 08C10404055
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Mendapatkan Sarjana Pertanian
Sebagaimana Mestinya
Strata (S1)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Analisis Pendapatan Pada Usaha Tani Nilam di Desa Lhok
Guci Kecamatan Pasie Raya Kabupaten Aceh Jaya Nama : NURZAIMAH Nim : 08C10404055 Jurusan : Agribisnis
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Ketua Anggota Ir. RUSDI FAIZIN, M.Si AGUSTIAR, SP,MP NIP: 196308111992031001 NIP. 01-2908-6702
Mengetahui
Dekan Fakultas Pertanian Ketua Prodi Agribisnis Ir. RUSDI, FAIZIN, M.Si SRI HANDAYANI, SP.M.Si NIP: 196308111992031001 NIDN. 01-0608-8201
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi/Tugas Akhir dengan Judul:
ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA TANI NILAM DI DESA LHOK
GUGI KECAMATAN PASIE RAYA KABUPATEN ACEH JAYA
Yang di susun oleh : Nama : NURZAIMAH NIM : 08c10404055 Fakultas : Pertanian Program Studi : Agribisnis Telah di petahankan di depan penguji pada tanggal 29 Maret 2016 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
1. Ir.RUSDI FAIZIN,M.Si (Dosen Pembimbing Ketua ) : ……………………………………………..
2. AGUSTIAR,SP,MP (Dosen Pembimbing Anggota ) :
……………………………………………
3. SRI HANDAYANI,SP.M.Si ( Dosen Penguji Ketua) : ….…………………………………………..
4. LISTON SIRINGO RINGO.SP.M.Si (Dosen Penguji Anggota ) : ….…………………………………………..
Alue Penyareng, 26 Maret 2016 Ketua Program Studi Agribisnis
SRI HANDAYANI,SP.M.Si NIDN.01-0608-8201
PERSEMBAHAN Ya ALLAH…… Sepercik ilmu telah engkau karuniakan kepadaku Hanya sebagian kecil yang aku miliki Puji syukur yang dapat kupersembahkan kehadirat Mu memperkenankan Permohonan dan mengabulkan segala cita – cita
Ya ALLAH….. Hari ini telah kau izinkan diri ku merengkuh keberhasilan yang kudambakan,ku tempuh dengan cucuran keringat dan kenyakinan yang tulus yang selalu mengiringi langkahku Kehadapan ayahda serta ibunda…..
Kasih dan cintamu tiada tara Pengorbananmu begitu berarti bagiku meski semua itu tiada imbalan Yang engkau harapkan dariku Ayahda dan ibunda yang sangat kucintai….
Do’a mu membuat ku bersemangat Kasih sayangmu menjadikan aku tegar Hingga aku dapatkan hidup dengan penuh kesabaran Walaupun beragam cobaan menghampiriku Namun aku tak peduli,karena ada yang ku cari dan ku impikan Setulus kasihmu,sebijak tutur antara perjuangan
Karsa dan do’a kupersembahkan sebuah karya Dan cita – citaku untuk yang tercinta ayahda BASYARUDDIN dan ibunda SYAWAMI Saudaraku…….. Tanpa kasih sayang, do’a serta doronganmu Kakanda dan kandaku yang selalu berada dalam hatiku Takkan dapat kuraih gelar sarjanaku Semesra kebersamaanmu,sehangat kasih sayangmu
Kupersembahkan sebuah karya kecilku Untuk saudaraku Salmiati, Ida nursanti beserta agus wandi Untuk sahabatku….
Yang tiada bosan – bosannya memberikan dukungan,bantuan,dorongan dan waktunya menemaniku dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, Antara lain sahabat dekatku astuti Sp,nur aflah Sp, yusmanidar Sp,yuliana Sp,Ernila Sp,Eka pertiwi Sp,Maslinda Sp dan Alfina Sp Tak lupa pula untuk seorang yang selalu ada di dalam hatiku
Sangat berarti dalam mengukir hiduku di masa depan, Terima kasih beriring rasa yang tulus ku persembahkan kepada suamiku syaiful yang selama ini telah memberikan aku waktu,bantuannya dan kesetiaannya dalam suka maupun duka
“terimakasih, hari – hari kebersamaan kalian suatu kenangan terindah yang selalu kukenang dan kulupakan dalam hidupku”
NURZAIMAH, SP
ABSTRAK
Nurzaimahdengan judul skripsi ’’Analisis pendapatan pada usaha tani nilam di Desa Lhok Guci ’’dengan pembimbing utama Bapak Rusdi Faizin, dan pembimbing ke dua Bapak Agustiar. Penelitian ini bertujuan mengetahui berapakah pendapatan usahatani nilam di Desa Lhok Guci. Metode dalam pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak terkait berdasarkan pertanyaan yang di dokumentasi laporan harian,tulisan-tulisan dan literatur yang berkaitan dengan topik yang dibahas baik dengan sumber dari pendapatan usaha tani nilam di desa lhok guci. Data ini diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu,internet, dan sumber terpercaya lainya. Analisis yang digunakan meliputi analisis keuntungan,analisis Reveneu Cost Ratio (RC/Ratio),Analisis Break Event Point (BEP). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa besarnya keuntungan yang di peroleh petani nilam tahun 2015 adalah sebesar 23.854.644 per musim tanam. Nilai reveneu Cost Ratio ( R/C Ratio ) sebesar 2,357 sedangkan perhitungan BEP harga sebesar 572,8 dengan BEP produksinya sebesar 13,023 kg per musim tanam.
Kata kunci : Analisis pendapatan, Faktor – faktor produksi, Nilam.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat dan HidayahNya lah penulis dapat menyelesaikan Skripsi Ini berjudul “Analisis Pendapatan Pada Usahatani Nilam Di Desa Lhok Guci Kecamatan Pasi Raya Kabupaten Aceh Jaya
”. Selawat dan salam penulis sanjung kehadapan Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat yang telah membawa umat kejalan yang benar dan membawa kesejahtreraan di muka bumi ini.
Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini,penulis tidak luput dari kendala. Kendala tersebut dapat penulis atasi berkat adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari semua pihak,oleh sebab itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesarnya kepada :
1. Ayahnda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Ir Rusdi Faizin,M.Si selaku dosen pembimbing ketua dan Bapak Agustiar,SP.,MP,selaku pembimbing anggota yang telah mengorbankan waktu,tenaga, dan pikiran untuk membimbing serta memberikan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Yoga Nugroho,SP,MM selaku Ketua program Studi Agribisnis Universitas Teuku Umar yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Ir. Rusdi Faizin, M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar.
5. Teman-teman seangkatan yang telah ikut memberikan saran dan sumbangan, serta semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dalam penulisan ini penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini oleh sebab itu saran, masukan serta kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan penulisan skripsi ini kedepannya.
Akhir kata hanya kepada Allah penulis memohon semoga Allah melimpahkan rahmat dan rezeki kepada semua yang telah ikhlas mendoakan penulis.
Alue Peunyareng, Maret 2016 Penulis
NURZAIMAH
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
1.4 Kegunaan Penelitian....................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
4
4
2.1 Nilam ( Pogostemon Cablin Benth )
4
2.2 Faktor Produksi
2.3 Konsep Biaya Produksi
4
2.4 Pengertian Produksi....................................................................... 5
2.5 Penerimaan..................................................................................... 5
2.6 Keuntungan.................................................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN
7
7
3.1 Lokasi Objek Penelitian dan Ruang Lingkup
7
3.2 Tehnik Pengumpulan Data
8
3.3 Populasi dan Sampel
9
3.4 Batasan Fariabel
3.5 Model Analisis Data....................................................................... 10
3.6 Definisi Operasional Fariabel.......................................................... 12
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
14 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian.. ......................................... …. 14
4.2 Letak Geogfafis……………………………………………………. 15
4.3 Karakter istik Petani………………………………………………… 15
4.4 Sara na Produksi……………………………………………………. 17
4.5 Tenaga Kerja………………………………………………………. 19
4.6 Biaya Pro duksi…………………………………………………….. 20
4.7 Produksi dan Nilai Produksi………………………………………… 20
4.8 Pendapatan U saha TaniNilam……………………………………… 22
4.9 Reveneu Cost Ratio ( R/C Ratio)…………………………………… 22
4.10 Break Even Point ( Titik Pul ang Pokok ) harga…………………… 24
4.11 Break Even Point ( Titik Pulang Pokok ) Volume Produksi ……… 24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
.................................................................. 25 Kesimpulan ...................................................................................... 25 1. Saran .................................................................................................. 25 2.
DAFTAR PUSTAKA
.............................................................................................. 26 ii
iii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 Jumlah sampel pada Desa Lhok Guci Kecamatan Pasi Raya . ........
… 8 Tahun 2015
Tabel 2. Luas area dan jenis penggunaan tanah di Desa Lhok Guci Kecamatan Pasie Raya Tahun 2015
........................................... 15 Tabel 3. Rata-rata Karakteristik petani Nilam menurut desa sampel di
Kecamatan Pasie Raya Tahun 2015 ....................................... 16 Tabel 4. Penggunaan luas lahan garapan petani sampel di Desa Lhok Guci
Kecamatan Pasie Raya tahun 2015 ............................................ 17 Tabel 5. Rata
- –rata penggunaan sarana produksi permusim tanam pada tanaman nilam Desa Lhok Guci Kecamatan Pasie Raya Tahun 2015
. ....................................................................................... 17 Tabel 6. Rata
- – rata tenaga kerja per hektar pada usaha tani nilam Desa Lhok Guci Kecamatan Pasie Raya tahun 2015 . ........................... 19
Tabel 7 . Rata-rata nilai produksi usaha tani nilam per petani di desa Lhok Guci tahun 2015 ..............................................
21 Tabel 8. Nilai Produksi, biaya produksi, dan laba petani nilam menurut desa sampel tahun 2015 . ......................................................
22 iv
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Karateristik Petani Sampel Usahatani Nilam di Daerah penelitian tahun 2015 ....................................................... 27 Lampiran 2. Rata-rata Penggunaan Sarana Produksi Pada Usahatani
Nilam di Daerah Penelitian, Tahun 2015 ......................... 28 Lampiran 3. Rata-rata penggunaan tenaga kerja pada usaha tani
Nilam di daerah penelitian tahun 2015 ............................. 30 Lampiran 4. Rata-rata penggunaan biaya sarana produksi per musim tanam tahun 2015 .............................................................. 31 Lampiran 5. Produksi, harga, nilai produksi, dan pendapatan usahatani nilam di Daerah Penelitian, Tahun 2015 .......... 32
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Pembangunan pertanian dewasa ini tidak saja dititikberatkan pada
peningkatan produksi dan perluasan lapangan kerja tetapi juga bertujuan untuk memperluas pangsa pasar produk pertanian baik di dalam maupun di luar negeri.
Sehingga dalam rangka menghadapi persaingan global yang semakin kompetitif, pemasaran mempunyai peranan penting dalam meningkatkan daya saing produk.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan agribisnis pilihan yang cukup strategis dalam pengembangan dan perdagangan komoditi pertanian.( Sudaryanto dan Syafa’at,2002 )
Salah satu komoditi perkebunan yang mempunyai prospek yang cerah dalam pemasaran adalah Tanaman Nilam (Pogostemon cablin, Benth). Tanaman nilam merupakan komoditas perkebunan rakyat terutama ditujukan untuk ekspor non migas dalam negeri maupun luar negeri yang cukup besar andilnya dalam menghasilkan devisa negara. Produk dari tanaman nilam adalah minyak nilam atau lebih dikenal dengan nama “Patcouli Oil”, diperoleh melalui proses steam destilasi (penyulingan) daun, ranting dan batang tanaman nilam yang terlebih dahulu dikeringkan.
( Sudaryanto dan syafa’at, 2002 ) Tanaman nilam ini pantas menyandang gelar tanaman perdu serba guna, karena banyak digunakan sebagai bahan baku, pencampur dalam industri parfum, farmasi, kostmetik, sabun, industri makanan dan minuman. Dapat dikatakan
2
bahwa sampai saat ini belum ada produk apapun baik alami maupun sintesis yang dapat menggantikan minyak nilam dalam posisinya sebagai fixative atau pengikat pewangi wangian. (Anonimous, 1979).
Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang penting, menyumbang devisa lebih dari 50% dari total ekspor minyak atsiri Indonesia. Indonesia merupakan pemasok minyak nilam terbesar di pasaran dunia dengan kontribusi 90%. Ekspor minyak nilam pada tahun 2002 sebesar 1.295 ton dengan nilai US $ 22,5 juta (Ditjen Bina Produksi Perkebunan, 2004). Sebagian besar produk minyak nilam diekspor untuk dipergunakan dalam industri parfum, kosmetik, antiseptik dan insektisida. Dengan berkembangnya pengobatan dengan aromaterapi, penggunaan minyak nilam dalam aromaterapi sangat bermanfaat selain penyembuhan fisik juga mental dan emosional. Selain itu, minyak nilam bersifat fixatif (mengikat minyak atsiri lainnya) yang sampai sekarang belum ada produk substitusinya. Penggunaan varietas nilam yang tepat, disertai teknik budidaya yang baik, panen dan pengolahan bahan yang sesuai akan menghasilkan produksi minyak tinggi. ( Anonimous, 2004 )
Masalah utama yang dihadapi oleh penyuling nilam di daerah ini adalah harga minyak nilam yang terjadi sering berfluktuasi, sehingga sangat mempengaruhi volume produksi dari pengusahaan tanaman nilam. Pertengahan tahun 2007 harga minyak nilam di Kabupaten Aceh Jaya dan sekitarnya naik drastis dari Rp. 800.000 sampai Rp. 1.000.000 per Kg. Namun saat ini minyak
3
nilam yang diperoleh dari petani hanya senilai Rp. 500.000 sampai Rp. 550.000 per Kg.
Sehubungan dengan uraian diatas, maka penulis terinpirasi untuk mengkaji lewat kajian empirik dengan judul” Analisis Pendapatan Pada Usahatani
Nilam di Desa Lhok Guci Kecamatan Pasi Raya Kabupaten Aceh Jaya.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan permasalahan pokok yaitu berapakah pendapatan petani nilam di desa Lhok Guci Kecamatan Pasie Raya Kabupten Aceh Jaya per musim tanam.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa pendapatan petani nilam di desa Lhok Guci Kecamatan Pasie Raya Kabupten Aceh Jaya per musim tanam.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberi mamfaat sebagai berikut:
1. Bagi petani sebagai bahan masukan atau pertimbangan yang dapat dilakukan sebagai dasar membuat kebijaksanaan pengembangan pertanian selanjutnya
2. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan teoristis yang didapat selama kuliah,sehingga membuka wawasan agribisnis yang luas.
4
Sebagai sumbangan pikiran bagi pemerintah khususnya dalam 3. memperhatikan petani di Aceh Jaya.
BAB II TINJAUAN PUSATAKA
2.1 Nilam ( pogostemon cablin benth )
Nilam ( pogostemon cablin benth ) suatu semak tropis penghasil sejenis minyak astiri yang dinamakan sebagai minyak nilam. Nilam merupakan sejenis tanaman semak yang bisa mencapai 1 meter. Tanaman ini menyukai suasana teduh,hangat dan lembab.Selain itu tanaman nilam juga mudah layu jika terkena sinaran matahari langsung atau jika tanaman kekurangan air. ( Mangun,2011 )
Faktor Produksi
2.2 Faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada tanaman agar
tanaman tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Faktor produksi sangat menentukan besar kecilnya produksi yang diperoleh. Beberapa faktor produksi yang terpenting dalam proses produksi adalah lahan, modal (untuk membeli bibit, pupuk, obat-obatan), tenaga kerja dan aspek manajemen (Soekartawi, 2013).
Dalam beberapa literatur, sebagian para ahli mencantumkan hanya terdiri dari tiga faktor, yaitu tanah, modal dan tenaga kerja. Ketiga faktor produksi tersebut merupakan sesuatu yang mutlak harus ada dan diperlukan dalam proses produksi (Daniel, 2002).
2.3 Konsep Biaya Produksi
Menurut Kusnadi (2006) bahwa biaya adalah semua pengeluaran untuk mendapatkan barang dan jasa dari pihak ketiga. Hal senada juga dikemukakan
5 oleh Mulyadi (2007) bahwa biaya adalah pengorbanan yang diukur dengan satuan uang yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Kusnadi (2007) bahwa biaya adalah manfaat yang dikorbankan dalam rangka memperoleh barang dan jasa. Manfaat (barang dan jasa) yang dikorbankan diukur dalam rupiah melalui pengurangan aktiva atas pembebanan utang pada saat manfaat itu diterima.Berdasarkan pendapat diatas, dapat dikatkan bahwa biaya adalah pengorbanan yang dikeluarkan saat sekarang dan diharapkan dapat memperoleh hasil tertentu pada masa yang akan datang.
2.4. Pengertian Produksi
Sejumlah ahli ekonomi mengemukakan berbagai macam defenisi tentang produksi akan tetapi, pada prinsipnya mempunyai arti yang sama. Pengertian produksi secara ekonomi adalah menghasilkan sejumlah output. Mengenai hal tersebut selanjutnya penulis mengemukakan pendapat para ahli sebagai berikut.
Menurut Assauri (2006:107) mendefinisikan produksi sebagai berikut: Produksi adalah segala kegiatan yang menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang dan jasa. Selain itu produksi juga dapat diartikan sebagai kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan yang menambah nilai keguanaan atau mamfaan suatu barang
2.5 Penerimaan
Penerimaan merupakan nilai produk total usaha tani dalam jangka waktu tertentu,baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Penerimaan dalam usahatani meliputi seluruh penerimaan yang dihasilkan selama priode pembukuan yang sama ( surya,2009).
6 Selanjutnya ( surya,2009) menjelaskan bahwa dalam pendapatan analisis uasah tani diperlukan keterangan pokok keadaan penerimaan dan pengeluaran selama jangka waktu yang tetap. Selanjutnya disebutkan bahwa tujuan analisis pendapatan adalah untuk menggambarkan keadaan sekarangdan kedaan yang akan datang. Dari kata lain analisis pendapatan bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu usaha.
2.6 Keuntungan
Merupakan sasaran yang ingin dicapai, karena tugas utama suatu usaha yang menghasilkan produksi yang berkualitas untuk dipsarkan,keuntungan juga dapat diartikan selisih antara harga jual dengan total biaya yang dikeluarka selama proses produksi. Soekartawi (2003). Formulasi keuntungan yang dihitung adalah selisih antara total nilai penjualan dengan total biaya yang dikeluarkan.
7
BABIII
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Objek Penelitian dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lhok Guci Kecamatan Pasie Raya Kabupaten Aceh Jaya dengan pertimbangan pemilihan daerah merupakan penghasil daun nilam di Kecamatan Pasie Raya. Objek penelitian adalah petani yang mengusahakan usahatani nilam varietas lokal. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada masalah produksi nilam pada musim tanam. Waktu penelitian dimulai november 2014.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa:
1. Observasi, yaitu cara pengumpulan data dengan mengamati langsung dilapangan.
2. Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan jalan mengumpulkan data melalui keterangan secara tertulis yang merupakan dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian.
3. Wawancara langsung dengan para petani.
4. Questioner yaitu suatu teknik atau alat pengumpulan data dengan jalan mengajukan daftar pertanyaan mengenai masalah yang hendak diteliti kepada responden untuk dijawab.
9
3.3 Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani yang mengusahakan usahatani nilam yang tersebar di Kecamatan Pasie Raya. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey, mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya peneliti.
2. Sampel
Penentuan sampel sebanyak 2 (dua) dusun pada Desa Lhok Guci yang dilakukan secara ramdom sampling (pengacakan). Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan berstrata (Stratified
Sampling), dalam hal ini setiap petani mempunyai kesempatan dipilih menjadi
sampel. Berdasarkan sampel yang diambil untuk masing-masing adalah 50% untuk dusun Alue Lehop dan dusun Krueng Sangsang. Berdasarkan jumlah populasi petani nilam, masing-maisng dusun diambil 20 orang untuk petani Dusun Alue Lehop dan 25 orang untuk Dusun Krueng Sangsang secara acak sederhana, dimana jumlah petani nilam sebanyak 45petani sampel, dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Jumlah sampel pada Desa Lhok Guci Kecamatan Pasie Raya, Tahun
2015 No Jumlah Populasi Jumlah Sampel
Nama Dusun (Orang) (orang)
1 Alue Lehop
40
20
2 Krueng Sangsang
50
25 Jumlah
90
45 Sumber: Data diolah, 2015
10
3. Batasan Variabel
Adapun batasan variabel-variabel dalam penelitia ini adalah:
a. Produksi adalah hasil panen nilam yang diperoleh dalam satu kali panen dinyatakan dalam kg/ha/musim tanam.
b. Nilai produksi adalah jumlah total hasil produksi dengan harga yang berlaku dalam satu kali panen dalam satuan rupiah.
c. Luas lahan adalah lahan yang digarap untuk mengusahakan usahatani padi dimana luas lahan dinyatakan dengan satuan hektar.
d. Tenaga kerja adalah tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan usahatani padi yang dikonversikan dengan Hari Kerja Pria (HKP), baik berasal dari keluarga maupun diluar keluarga. Penggunaan tenaga kerja dihitung dalam satuan hari kerja (HKP).
e. Bibit, adalah pertumbuhan vegetatif untuk menjadi tanaman induk, yang dihitung dalam jumlah batang per hektar.
f. Pupuk adalah unsur hara yang dibutuhkan untuk dapat menghasilkan produksi yang optimal, dihitung dalam kg/ha, yang terdiri dari pupuk organik dan an-organik.
g. Biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan petani (tetap dan tidak tetap) dalam proses produksi usahatani padi yang dinyatakan dalam (Rp/tiap kali panen)
11 3.4. model analisis Data
Model analisa data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan atau tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Analisis biaya
Analisis biaya dalah semua pengeluaran dalam bentuk dana untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang-barang produksi oleh perusahaan. Umtuk menghitung total biaya produksi dapat digunakan rumus: TC = TVC+ TFC...............(Noor,2007) Dimana:
TC= total biaya (Rp) TVC= total biaya variable (Rp)
TFC= total biaya tetap (Rp)
2. Pendapatan Kotor
Pendapatan adalah penerimaan kotor (gros) yang diterima oleh pemilik modal,yang hasilnya dari penjualan barang dagangan. Dapat dihitung dengan rumus: TR = P x Q....................... (Noor,2007) Dimana:
TR = penerimaan total (Rp) P = harga jual produksi(Rp)
12
Q = jumlah produksi ( unit)
3. Keuntungan
Keuntungan adalah selisih antara harga jual dengan total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi,,dapat dihitung dengan rumus : π= TR-TC……………………………(Noor, 2007) Dimana :
π= keuntungan TR=Total Penerimaan TC=Total Biaya
Formulasi keuntungan petani Nilam yang dihitung dalam penelitian adalah selisih antara total nilai petani dengan total biaya yang dikeluarkan secara tunai maupun tidak tunai.
4. Revenue cost ratio (R/C)
R/C ratio merupakan perbandingan antara penerimaan total dan total biaya yang menunjukkan nilai penerimaan yang diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan. Adapun R/C Ratio dapat dirumuskan :
R/C ratio = ………………………………….(Noor, 2007)
Dimana: TR = total penerimaan TC = Total biaya
Kriteria penilaian R/C ratio: R/C< 1 = Usaha mengalami kerugian R/C >1= usaha memperoleh keuntungan
13
R/C =1= Usaha mencapai titik impas
5. Break efent point (titik pulang pokok) volume produksi
Perhitungan BEF atas dasar unit produksi menggambarkan produksi minimal yang harus dihasilkan dalam usaha agar tidak mengalami kerugian, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :
BEP (Q) = …………..(Noor, 2007)
Dimana : BEP (Q) : Titik impas dalam unit produksi TC : Biaya usaha petani P : Harga Jual
6. Break Efent Point (Titik Pulang Pokok) Harga Produksi Harga BEF ini adalah harga pokok atau dasar untuk mengembalikan modal.
Agar usaha untung, maka petani harus menjual produksi diatas harga dasar ini, dan dapat dilihat pada rumus berikut: BEP (P) =
………………………………(Noor, 2007) Dimana :
BEP (P) = Titik impas dalam unit harga produksi TC = Biaya usaha petani Q = Total produksi yang dihasilkan
3.5 Definisi Operasional variable 1. Biaya produksi adalah total biya yang dikeluarkan pada usaha tani nilam.
2. Pendapatan adalah nilai penjualan yang diperoleh dari hasil pngurangan total penerimaan dengan jumlah produksi.
14
3. Nilai produksi adalah pendapatan kotor yang diperoleh dari hasil perkalian jumlah produksi dengan harga jual.
4. Keuntungan adalah selisih hasil penjualan dengan total biaya yang dikeluarkan.
5. Break efent point adalah titik pulang pokok dimana penerimaan sama dengan total cost.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Desa lhok guci merupakan salah satu desa di Kecamatan Pasie Raya yang berada dalam wilayah Kabupaten Aceh Jaya, yang terletak di sebelah Barat Kecamatan Pasie Raya. Jarak desa Lhok Guci dengan Kecamatan Pasie Raya lebih kurang 2 km dengan waktu tempuh 10 menit perjalanan.
Berdasarkan data statistik pada tahun 2015 desa Lhok Guci memiliki jumlah penduduk sebesar 752 jiwa dan mengalami peningkatan baik laki - laki atau perempuan dari tahun ke tahun.
2. Letak Geografis
Jika dilihat dari keadaan topografinya, maka Desa Lhok Guci merupakan dataran terendah yang terdiri dari rawa-rawa, bukit dan mempunyai tingkat kesuburan tanah yang baik. Desa Lhok Guci memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Tuwi Pria
2. Sebelah Barat berbatasan dengan Woyla Barat
3. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Bintah
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Tuwi Kareung Ditinjau dari peruntukan penggunaan tanah sebagian besar tanah di Desa
Lhok Guci berupa tanah tegalan atau kebun dan tanah untuk perumahan dan lainya seperti tanah untuk hutan atau pegunungan, tanah perkebunan, serta tanah
15
16 yang tidak diusahakan atau sleeping land. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2 berikut. Tabel 2. Luas Areal dan Jenis Penggunaan Tanah di Desa Lhok Guci, Tahun 2015
Luas Persentase No Jenis Penggunaan
(Ha) (%)
1. Tanah sawah
2. Tegalan/kebun /huma/Tanaman Muda 10 2,38
3. Perumahan 10 2,38
4. Sleeping land 400 95,23 Jumlah 420
Sumber : Kantor Keuchik Desa Lhok Guci, 2015 Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa persentase penggunaan tanah terbesar terdapat untuk Land Sleeping yang mencapai 400ha, atau 95,23persen dari luas Desa Lhok Guci . Sedangkan tanah perumahan 10 Ha , atau 2,38 persen, tanah tegalan atau kebun sebesar 10 atau 2,38 persen. Hal ini berpeluang besar untuk pemanfaatan potensi areal Land Sleeping sebagai komoditas unggulan dan dapat dimanfaatkan untuk usaha-usaha yang produktifitas mendukung peningkatan kesejahteraan dan peningkatan masyarakat dalam pembangunan pertanian dan Nasional (Anonymous, 2007: 65).
3. Karakteristik Petani
Karakteristik petani adalah suatu keadaan atau ganbaran petani sampel yang terdapat di daerah penelitian. Jadi dalam karakteristik petani meliputi umur, pendidikan jumlah tanggungan keluarga dan pengalaman dalam berusahatani Nilam.
Bagi petani yang usianya lebih muda (usia produktif), biasanya akan lebih bersemangat dalam berusaha bila dibandingkan dengan petani yang lebih tua (Soekartawi, 11986:16). Pendidikan adalah sarana belajar yang selanjutnya
17 memberikan arahan yang lebih menguntungkan menuju pengaplikasian ilmu pertanian yang lebih modern. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan rata-rata karakteristik petani Nilam dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
Tabel 3. Rata-rata Karateristik Petani Nilam Menurut Dusun Sampel di Kecamatan Pasie Raya Kabupaten Aceh Jaya, Tahun 2015
Satuan Rata-rata No Karakteristik
1 Umur Tahun 38,50
2 Pendidikan Tahun 11,42
3 Pengalaman Tahun 3,6
4 Jumlah Tanggungan Jiwa 3,96
5 Lahan Ha 0,98 Bahwa rata-rata umur petani nilam adalah 38,50 atau 39 tahun. Ini menunjukkan bahwa rata-rata petani responden di daerah penelitian masih tergolong tenaga produktif. Pendidikan rata-rata 8 tahun yang berarti petani telah menamatkan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Bila dilihat dari pendidikan dan pengalaman petani serta umur, maka budidaya tanaman Nilam di daerah penelitian cukup berpotensi untuk pengembangan budidaya Nilam selanjutnya sebagai daerah sentra produksi di masa mendatang.
4. Luas Lahan Garapan
Luas lahan garapan yang dimaksud dalam penelitian adalah besarnya tanah yang digunakan oleh petani dalam berusahatani Nilam Rata-rata luas lahan garapan usahatani Nilam di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
18 Tabel 4. Penggunaan Luas Lahan Garapan Petani Sampel di Desa Lhok Guci Kecamatan Pasi Raya Kabupaten Aceh Jaya, Tahun 2015
Luas Lahan Garapan Jumlah KK Persentase (%) No
(Ha)
1 10 22,22
- – 0,5 2 0,6
22 48,89
- – 1,00 3 1,01
10 22,22
- – 1,50 4 1,51
3 6,67
- – 2,00
Jumlah 45 100 Sumber : Data diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat penggunaan luas lahan garapan di daerah penelitian sangat bervariasi, dari keseluruhan petani sampel yang ada sebantak 45 orang, yang memiliki luas lahan garapan 0
- – 05 sebanyak 10 KK atau 22,22 %, yang memiliki luas lahan garapan 0,6
- – 1 sebanyak 22 KK atau 48,49 %, yang memiliki luas lahan garapan
- – 1,50 sebanyak 10 KK atau 22,22 %,yang memiliki luas lahan garapan 1,51 – 2 sebanyak 3 KK atau 6,67 %. .
5. Sarana Produksi
Keberhasilan suatu usaha tani ditentukan oleh sarana produksi. Sarana produksi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bibit, pupuk, dan pestisida.
Rata rata penggunaan sarana produksi usahatani Nilam didaerah peneliti dapat dilihat pda tabel 5.
Tabel 5. Rata
- – rata Penggunaan sarana produksi per musim tanam pada tanaman Nilam Desa Lhok Guci Kecamatan Pasi Raya Kabupaten Aceh Jaya, Tahun 2015
Penggunaan sarana Harga satuan No Jenis sarana produksi produksi (Rp)
(per petani)
1 Bibit Batang 15.347.22 3,069,444.44
2 Urea Kg 25,73 105,933.33
3 KCl Kg 16,69 138.644.44
4 Tenaga Kerja Rp 203,88 14.271.833.33 Sumber : Data diolah, 2015
19
a. Bibit Bibit memegang perana penting dalam sarana produksi yang akan diperoleh dalam usahatani. Selain mempunyai sifat
- – sifat tahan terhadap tahanan hama dan penyakit, produksi tinggi, kemurnian genetik bibit terjamin, dan pertumbuhan bibit yang serempak, mamfaat bubit unggul bermutu adalah kebutuhan benih yang sedikit karena presentase yang tumbuh yang tinggi di ikuti juga pruduktifitas yang tinggi pula. Pada umumnya petani nilam di daerah penelitian memakai benih nilam yang berasal dari petani nilam setempat (varietas local). Benih tersebut didapat dari petani, disamping itu ada juga bibit yang digunakan peyani yang disemai sendiri yang berasal dari tanaman petani yang telah ada. Pada lampiran 2 rata-rata penggunaan bibit tanaman nilam di daerah penelitian adalah sebanyak 15.347.22 batang.
b. Pupuk Pupuk merupakan salah satu tindakan perawatan tanaman yang sangat penting, karena tujuan pemupukan adalah untuk menambah kesedian unsur hara didalam tanah agar tanaman dapat menyerapnya sesuai dengan kebutuhan sehingga tanaman dapat tumbuh dengan subur dan dapat berproduksi lebih tinggi. Rata-rata penggunaan pupupk urea sesuai dengan dosis anjuran yang ditetapkan yaitu 25,73 kg/ha Urea, dan pupuk KCl yaitu sebesar 16,69
Kg/ha.
20
6. Tenaga Kerja
Besarnya tenaga kerja dari setiap jenis tenaga kerja yang di gunakan, maka seluruh unit satuan kerja dihitung dengan mengkonversikan dalam Hari Kerja Pria (HKP) dengan rata
- –rata 8 jam/hari/orang. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting dalam suatu usahatani. Tenaga kerja diperhitungkan dalam proses produksi yaitu dalam jumlah efesien dan bukan hanya dilihat dari segi tersedianyatenaga kerja tersebut. Tenaga kerja yang dicurahkan dalam usahatani Nilam di daerah peneliti umumnya bersumber dari dalam keluarga,hal ini disebabkan oleh lahan yang digarap tidak terlalu besar. Ada pun jenis kegiatan yang dilakukan meliputi pengolahan tanah, penyemaian, penanaman, perawatan dan pemanenan.
Perincian pencurahan tenaga kerja menurut tahap kegiatan memperlihatkan besarnya pendistribusian penggunaan tenaga kerja dalam usahatani Nilam pada berbagai fase kegiatan di daerah penelitian. Tabel 6. Rata-rata Tenaga Kerja Per Hektar (Ha) Menurut Jenis Kegiatan Pada
Uasahatani Nilam dari Dalam Keluarga (DK) di Daerah Penelitian, Tahun 2015
Penggunaan Tenaga Kerja No Jenis Kegiatan
(HKP/Petani)
1 Pengolahan lahan 45,38
2 Persemaian 30,79
3 Penanaman 44,25
4 Perawatan 44,48
5 Pemanenan 38,80 Jumlah 203,88
Sumber : Data diolah, 2015 Tabel 6 diatas bahwa penggunan rata-rata tenaga kerja per hektar per musim tanam untuk seluruh jenis kegiatan sebesar 203, 88 HKP. Tenaga kerja
21 yang digunakan pada kegiatan penanaman di daerah penelitian relative besar dibandingkan pada fase kegiatan lainnya yaitu sebesar 44,25 HKP.
Penggunaan tenaga diluar keluarga tidak dengan sistem pembayaran upah, melainkan dengan sistem kerja sama atau gotong royong. Hal ini disebabkan besarnya upah yang harus dikeluarkan oleh petani untuk membayar tenaga kerja dengan sistem upah yaitu bisa mencapai Rp 70.000 per hari, sehingga petani memanfaatkan tenaga kerja dalam keluarga.
7. Biaya Produksi
Dalam peneletian ini biaya produksi yang diperhitungkan adalah seluruh pengeluaran yang dibayar tunai maupun tidak tunai untuk satu kali musim tanam.
Perhitungan dilakukan berdasarkan atas harga
- – harga yang berlaku di daerah penelitian.
Biaya produksi yang digunakan terdidri dari biaya tenaga kerja, dan biaya sarana produksi pada usahatani nilam di daerah penelitian sebesar Rp 791.228500 atau sebesar Rp 17.582.855,56 per petani sampel. Perincian dapat dilihat pada Lampiran 4.
8. Produksi dan Nilai Produksi
Produksi yang dimaksud dalam peneliti adalah jumlah fisik yang dihasilkan dari usahatani Nilam. Hernanto (1996 :170 ) menyebutkan konsep dasar dalam kegiatan ekonomi pada dasarnya adalah fungsi produksi. Petani indonesia tidak mengerti tentang fungsi produksi. Dalam kesehariannya mereka bergelut dalam produksi dan pengolahan faktor
- – faktor produksi dalam jumlah
22
- – fisik, misalnya luas lahan dalam hektar, kilogram pupuk, jumlah bibit, dan obat obatan. Mereka bergelut dengan fungsi pertanian yaitu produksi. Melalui fungsi produksi dapat dilihat secara nyata bentuk hubungan perbedaan jumlah dari faktor produksi yang digunakan untuk memperoleh sejumlah produksi, dan sekaligus menunjukkan pruduktifitas dari hasil itu sendiri.
Tinggi rendahnya hasil produksi dalam suatu usahatani sangat tergantung pada sistem pengelolaan usahatani dan pemakaian sarana sarana produksi. Tujuan peneingkatan produksi dan produktifitas yang dihasilkan adalah untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Dengan penggunaan paket teknologi yang disarankan, diharapkan rujuan tersebut akan tercapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata
- – rata produksi yang dihasilkan pada usaha tani nilam di desa Lhok Guci adalah 30.694 Kg per petani .
Nilai produksi merupakan pendapatan kotor yang diperoleh dari hasil kali total produksi dengan harga jual yang berlaku saat penelitian. Harga nilam yang berlaku didaerah penelitian adalah Rp 1350-,/ Kg. tabel berikut memperlihatkan rata
- – rata nilai produksi nilam yang di hasilkan oleh petani sampel. Tabel 7. Rata-rata nilai Produksi usahatani nilam per petani didesa Lhok Guci tahun 2015
No Uraian Satuan Rata
- – rata
1 Produksi Kg 30.694
2 Harga jual Rp 1.350
3 Nilai produksi Rp 41.437.500 Sumber : Data diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 7 di atas memperlihatkan rata
- – rata produksi sebesar 30.694 kilogram, dengan harga jual sebesar Rp 1.350 dan nilai produksi sebesar
23 Rp 41.437.500. Untuk lebih jelasnya mengenai perincian data ini dapat dilihat pada Lampiran 5.
9. Pendapatan usahatani nilam
Pendapatan usahatani merupakan hasil pengurangan antara nilai produksi dengan biaya produksi yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung.
Peningkatan pendapatan pada setiap musim tanam akan memotifasi petani untuk lebih serius dalam mengusahakan usahataninya. Rata
- – rata pendapatan pada usahatani nilam di daerah peneliti adalah Rp. 23.854.644per petani. Tabel 8. Nilai Produksi, Biaya Produksi dan Laba Petani Nilam Menurut Desa Sampel di Kecamatan Pasie Raya per 0,98 ha, Tahun 2015
No Uraian Satuan Rata
- – rata
1 Nilai Produksi Kg 41.437.500
2 Biaya Produksi Rp 17.582.852
3 Pendapatan Bersih Rp 23.854.644 Sumber : Data diolah, 2015