ANALISIS USAHA TANI UBI KAYU DI DESA PULUH HALI KECAMATAN SERBAJADI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU
( Studi Kasus di Desa Puluh Hali Kecamatan Serbajadi
Kabupaten Serdang Bedagai )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Pirdon Damanik
072277310063

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

KATA PENGANTAR


Puji Syukur, dan segala sembah kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat dan karunia-Nya yang
diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Usahatani Ubi
Kayu (Studi Kasus di Desa Puluh Hali Kecamatan Serbajadi Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi
Sumatera Utara”.
Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk
melihat kelayakan usahatani ubi kayu di Desa Puluh Hali
Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung penulis dalam penyelsaian skripsi ini, khususnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd. Selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para
staf.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi saya yang telah
bersedia meluangkan waktu dalam memeberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama
penyusunan skripsi ini.
4. Ibu T. Teviana selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Medan
5. Kak Lina selaku staf di jurusan yang selalu setia membantu mengurus berkas skripsi penulis


6. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis

ayah Sy. Pat Damanik dan Mamak N. br.

Tumanggor, terimakasih buat doa dan dukungan baik moril maupun materil yang tak pernah
berhenti kepada penulis, “tonggohon nasiam ma anak mu on gabe jolma namadear…..!”
7. Bang Deri/ D. br Saragih selaku abang/kaha, bani Ardo Damanik (gatot) “ hurangi na lapar
modom ai ambia….!” Buat adek ku yang bandal Nerima Damanik, dan tidak lupa terimaksih
buat Prisca br Damanik/ P. Sitepu . terimakasih buat semua dukunganya, (hita do saonari hita do
patar)
8. Buat seseorang yang selalu special di hati ku D.br Tondang. I’ll always love u, makasih sekali buat
semuanya. Tuhan Yesus pasti b’ri yang terbaik buat kita
9. Buat anak Manajemen 07, H.Tadjam Abdoel Qodir, Opp. Lolo, Febri, Martyn, Hengky guru,
Freddy, Jansen Macho, Ryan Loyo, Nuel, Jhonatan Parman, Agus, Tomy. Kali ini aku mau jujur,
klo kalian adalah teman terbaik yang pernah ada dalam sejarah, untouchable….! Ingat aja
memory pasir putih…
10. Dan seluruh Mahasiswa/I manajemen 08’ dan yang lainya di Universitas Negeri Medan
Penulis telah berusaha sebaik-baiknya, dan penulis menyadari masih banyak kekurangan yang perlu
diperbaiki lagi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan di masa yang
akan dating.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasi, Tuhan Yesus Memberkati..!

Medan, Juli 2012

8

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................... i
DAFTAR TABEL ................................................................................. …ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................... 6
1.3 Pembatasan Masalah ........................................................................ 6
1.4 Rumusan Masalah ............................................................................ 6
1.5 Tujuan Penelitian.............................................................................. 7
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 9
2.1 Kerangka Teoritis .............................................................................. 9

2.1.1 Usaha Tani Ubi Kayu ............................................................ 9
2.1.2 Faktor-Faktor Produksi dan Biaya Produksi .....................….10
2.1.3 Jumlah Produksi .............................................................................. 15
2.1.4 Harga Jual ........................................................................... 16
2.1.5 Analisis Usahatani…………………………………………...20
2.1.6 Analisis Titik Impas ............................................................. 21
2.1.7 Analisis Kelayakan Finansial ................................................ 23
2.2 Penelitian Yang Relevan .................................................................. 24
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................ 27
2.4 Hipotesis .......................................................................................... 30
BAB III METODELOGI PENELITIAN ............................................... 31
3.1 Lokasi Penelitian ............................................................................. 31

9

3.2 Populasi dan Sampel ....................................................................... 31
3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional .................................. 32
3.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 33
3.5 Teknik Analisis Data ....................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................38

4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian………………………………….38
4.2 Karakteristik Responden…………………………………………….41
4.3 Analisis Data Penelitian……………………………………………..44
4.4 Analisis Usahatani Ubi Kayu………………………………………..46
4.5 Kelayakan Usahatani………………………………………………...53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………...59
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………..59
5.2 Saran…………………………………………………………………61

DAFTAR PUSTAKA
KUESIONER
LAMPIRAN

12

DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1 Gambar Grafik Total Produksi……………………………...

2


Gambar 2.1 Kerangka Berpikir…………………………………………... 27
Gambar 4.1 Gambar Grafik BEP………………………………………....

13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Jumlah Penerimaan Petani per 1 kali musim panen

Lampiran 2

: Penerimaan Usahatani Ubi Kayu di Desa Puluh Hali Per Hektar

Lampiran 3

: Biaya Penggunaan Bibit Ubi Kayu Per Petani di Desa Puluh Hali
selama 1 musim tanam


Lampiran 4

: Biaya Penggunaan Bibit Ubi Kayu Per Hektar di Desa Puluh Hali
selama 1 musim tanam

Lampiran 5
Pakai

: Biaya Sarana Produksi Usahatani Ubi kayu Per Hektar yang
Habis di Desa Puluh Hali dalam 1 x musim panen

Lampiran 6

: Biaya Sarana Produksi Usaha tani per Petani yang Pakai Habis
selama 1 musim tanam

Lampiran 7

: Biaya Sarana Produksi Usaha tani per petani dan per Hektar yang

Tidak Pakai Habis selama 1 Musim Tanam

Lampiran 8
tanam

: Curahan Tenaga Kerja Usahatani per petani dalam 1 musim

Lampiran 9

: Curahan Tenaga Kerja Usahatani Ubi Kayu Per Hektar dalam 1
musim tanam

Lampiran 10 : Biaya Tenaga Kerja Usahatani Ubi Kayu Per Petani di Desa
Puluh
Hali selama 1 musim Tanam
Lampiran 11 : Biaya Tenaga Kerja Usahatani Ubi Kayu Per Hektar di Desa
Puluh
Hali selama 1 musim Tanam
Lampiran 12 : Total Biaya Usahatani Ubi Kayu Per Petani di Desa Puluh Hali
Selama 1 Musim Tanam

Lampiran 13 : Total Biaya Usahatani Ubi Kayu Per Hektar di Desa Puluh Hali
Selama 1 Musim Tanam
Lampiran 14 : Produksi dan Penerimaan Usahatani Ubi kayu Per Petani dan Per
Hektar di Desa Puluh Hali dalam 1 Musim Tanam
Lampiran 15 : Pendapatan Bersih Usahatani Ubi Kayu Per Petani dan Per Hektar
di Desa Puluh Hali dalam 1 Musim Tanam

14

Lampiran 16 : Kelayakan Usahatani Ubi Kayu (BEP) Per Petani di Desa Puluh
Hali
Lampiran 17 : Kelayakan Usahatani Ubi Kayu (BEP) Per Hektar di Desa Puluh
Hali
Lampiran 18 : Kelayakan Usahatani Ubi Kayu (R/C) Per Petani di Desa Puluh
Hali
Lampiran 19 : Kelayakan Usahatani Ubi Kayu (R/C) Per Hektar di Desa Puluh
Hali

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber
mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Sektor Pertanian memegang peranan penting
dalam perekonomian nasional. Peranan yang diberikan sektor pertanian diantaranya:
menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, menyediakan bahan bakuindustri, menyumbang
devisa negara dari hasil ekspor hasil pertanian, serta membuka kesempatan kerja dan
peningkatan pendapatan masyarakat. Kenyataan ini diperkuat oleh data yang diperoleh saat ini
yaitu bahwa 50% angkatan kerja masih menggantungkan hidupnya bekerja di sektor pertanian.
BPS menyebutkan per Februari 2010 mencapai 42,8 juta orang, atau sekitar 50% dari angkatan
kerja nasional yang mencapai 107,4 juta orang. Data BPS mengemukakan bahwasanya pada
Sensus Pertanian 2011 jumlah Rumah Tangga Petani naik menjadi 35,4 juta rumah tangga,
terjadinya kenaikan sebesar 5.400.000 rumah tangga dan jumlah ini diperkirakan akan terus
meningkat
Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan karena sektor
pertanian mampu memberikan pemasukan dalam mengatasi krisis yang sedang terjadi.Keadaan
inilah yang memperlihatkan bahwa sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang handal dan
mempunyai potensi besar untuk berperan sebagai pemicu pemulihan ekonomi nasional.
Indonesia memiliki sumber daya holtikura tropika yang berlimpah berupa keanekaragaman
genetikyang sangat luas. Demikian pula, keanekaragaman sumber daya lahan, iklim, dan cuaca
yang dapat dijadikan suatu kekuatan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam

agribisnis di masa depan. Produk-produk holtikultura tropik nusantara yang terdiri dari umbi-

umbian, buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat.Yang keseluruhan produk
tersebut merupakan andalan Indonesia baik di pasar domestik, regional maupun internasional.
Untuk itu tidak berlebihan bila pemerintah menumpahkan harapan pada tanaman holtikultura
sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru pada sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari
kedudukanya sebagai sumber nutrisi dan disamping itu nilai tukarnya juga relatif

tinggi.

Kemampuan komoditi holtikultura dalam memberikan peluang kesempatan kerja dan peluang
peningkatan pendapatan secara nyata dapat dilihat, paling tidak adanya perubahan pola
penggunaan lahan yang lebih difungsikan untuk holtikultura yang semakin sering dan mudah
ditentukan.
Sumatera Utara merupakan salah satu daerah di Indonesia yang banyak menghasilkan produk
holtikura seperti umbi-umbian seperti kentang,wortel,ubi kayu,ubi jalar,dll. Khususnya daerah
kabupaten Serdang Bedagai, yang merupakan penghasil ubi kayu terbesar di Sumatera Utara.
Berikut total perkembangan produksi ubi kayu di Kabupaten Serdang Bedagai selama 5 tahun
mulai tahun 2005-2009.

Grafik Perkembangan Total Produksi Ubi Kayu (ton) di
Kabupaten Serdang Bedagai
474208

500000
450000
400000

397095
353111

342052

307491

350000
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
2005

2006

2007

2008

2009

Jumlah Produksi Ubi
Kayu (dalam ton)

Sumber : Dinas pertanian Kabupaten Serdang Bedagai

Gambar 1.1 Grafik Total Produksi
Dari grafik 1.1 dapat kita lihat terjadi Penurunan volume produksi ubi kayu di Kabupaten
Serdang Bedagai. Untuk itu usahatani ubi kayu perlu pengelolaan dan perhatian lebih dari
tanaman lain. Agar hasil bertanam maksimal, perlu diperhatikan dasar usaha bertanam,
diantaranya pengelolaan tanah, pemeliharaan tanaman, pemungutan hasil, dan penanganan
hasil.Juga diperlukan pemahaman analisis usaha jika tujuan penanaman adalah untuk dijual.
Kenaikan jumlah penduduk, kenaikan taraf hidup masyarakat banyak dan untuk
kepentingan kesejahteraan masyarakat menjadi alasan masyarakat mengkonsumsi ubi kayu
mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap komoditi ini sangat besar.Kuatnya pasaran ubi
kayu juga dapat dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan perusahaan industri pengolahan
yang mengolah ubi kayu menjadi berbagai jenis produk makanan, baik itu dalam bentuk cemilan
ataupun pakan ternak.Seperti daun dari ubi kayu dapat digunakan sebagai sayuran yang sangat
laris di pasaran, juga umbi nya dapat dijadikan sebagai makanan ringan seperti keripik, tapai,
juga menjadi tepung tapioca.Jelas bahwa ubi kayu adalah produk yang multifungsi yang sangat

menjanjikan. Pengembangan budi daya ubi kayu di Indonesia akan lebih baik didukung oleh
agroklimatologi dan agroekonomi wilayah Indonesia yang sesuai untuk ubi kayu.
Sering terjadi, dibalik naiknya produksi ternyata pendapatan petani malah turun dan
berdasarkan pengamatan universal, penyebab perseoalan ini adalah langkanya informasi yang
berkaitan dengan usaha tani dalam pengaplikasian dalam kehidupan petani sehari-hari.Apalagi
bagi petani yang hidupnya jauh terpencil dan tidak terjangkau oleh jaringan komunikasi.Peran
petani sebagai produsen dalam bernegeoisasi tidak memperlihatkan posisi yang berarti.Seluruh
ketentuan yang disepakati terutama tentang harga jual petani berada sepenuhnya berdasarkan
tawaran pedagang perantara.Hal ini sangat dimungkinkan karena pedagang perantara pada
umumnya telah mendapatkan informasi harga pasar dari para pedagang besar/eksportir,
sedangkan para petani tidak. Ketidakmampuan para petani dalam mengakses informasi harga
serta kondisi permintaan dalam setiap periode merupakan salah satu masalah penting yang harus
ditanggulangi untuk meningkatkan posisi tawar-menawar yang seimbang.Kendala usahatani di
beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia adalah rendahnya nilai pendapatan petani,
keterbatasan pengetahuan petani, keterbatasan lahan yang memiliki petani dan posisi penawaran
pada pihak petani yang kurang kuat. Hal tersebut menyebabkan rendahnya nilai keuntungan yang
diperoleh petani.

Kecamatan Serbajadi

adalah merupakan salah satu sentral

pengembangan pertanian ubi kayu dengan luas lahan yang cukup luas. Selain itu, informasi
mengenai budidaya ubi kayu mudah didapat di daerah tersebut. Untuk itu perlu kita ketahui
bagaimana petani menjalankan usaha taninya yaitu dengan melihat ketersediaan sarana produksi,
pengaruh sarana produksi terhadap total produksi yang dihasilkan serta besarnya tingkat
pendapatan yang akan diperoleh petani. Karena ubi kayu adalah komoditi penting di Kecamatan
Serbajadi khususnya juga merupakan produk yang sangat multifungsi bagi masyarakat umunya,

maka perlu dilakukan penelitian mengenai kelayakan usaha tani sehingga dapat diketahui apakah
usaha tersebut layak untuk terus dikembangkan atau tidak.

Berdasarkan

hal

tersebut

diatas, maka penulis tertarik untuk memilih dan membahas penulisan skripsi dengan judul : “
Analisis Usahatani Ubi Kayu (Studi Kasus di Desa Puluh Hali Kecamatan Serbajadi Kabupaten
Serdang Bedagai)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Faktor-faktor produksi dan bagaimana biaya produksi usahatani ubi kayu di Desa
Puluh Hali Kecamatan Serbajadi Kabupaten Serdang Bedagai
2. Jumlah produksi dan harga jual ubi kayu di Desa Puluh Hali Kecamatan Serbajadi
Kabupaten Serdang Bedagai
3. Jumlah pendapatan petani ubi kayu di Desa Puluh Hali Kecamatan Serbajadi
Kabupaten Serdang Bedagai
4. Tingkat kelayakan usaha tani ubi kayu di Desa Puluh Hali Kecamatan Serbajadi
Kabupaten Serdang Bedagai

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini
dibatasi pada bagaimana tingkat kelayakan usaha tani ubi kayu dilihat dari aspek Produksi dan
BEP.

1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah usaha tani ubi kayu di Desa Puluh Hali
Kecamatan Serbajadi Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara dapat dikatakan
layak untuk .diusahakan.

1.5 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui faktor-faktor produksi dan biaya produksi ubi kayu di Desa Puluh
Serbajadi Kecamatan Serbajadi Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Untuk mengetahui jumlah produksi dan harga jual ubi kayu di Desa

PuluhHali

Kecamatan Serbajadi Kabupaten Serdang Bedagai.
3. Untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha tani ubi kayu di Desa Puluh Hali Kecamatan
Serbajadi Kabupaten Serdang Bedagai.
1.6 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan penulis terutama dalam mengaplikasikan ilmu dari
bangku kuliah ke masyarakat atau lapangan.
2. Bagi Petani
Sebagai bahan pedoman bagi petani ubi kayu dalam rangka meningkatkan efesiensi biaya
produksi.
3. Bagi Pemerintah setempat
Sebagai bahan pertimbangan pemerintah daerah setempat pada khususnya dan pemerintah pusat
dalam meningkatkan produksi dan pendapatan petani ubi kayu.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, maka penulis mengambil kesimpulan yaitu

usahatani ubi kayu di Desa Puluh Hali layak untuk dikembangkan karena :
1. Faktor –faktor produksi seperti lahan, tenaga kerja, dan modal pada usahatani ubi kayu di
Desa Puluh Hali cukup tersedia. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata luas lahan dari 66
responden yaitu 0.5 Ha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 26 HKO dan biaya
produksi sebesar Rp. 1.926.722. Dari perhitungan rata-rata nilai tersebut, usahatani di
Desa Puluh Hali dapat dikatakan layak untuk diusahakan.
2. Produksi ubi kayu di Desa Puluh Hali adalah sebesar 5181 Kg/petani dan 9365 Kg/Ha,
telah melampaui masing titik impas (BEP) volume produksi yaitu sebesar

1.328,7

Kg/petani dan 2.669,8 Kg/Ha. Hal ini berarti menunjukan bahwa produksi ubi kayu telah
melampaui titik impas (BEP) volume produksi sebesar 3.852,3 Kg/petani dan 6695,2
Kg/Ha. Dan untuk harga jual ubi kayu juga telah melalui titik impas (BEP) harga ubi
kayu , dimana Rp. 413/kg per petani dan Rp. 418/Kg Per. Sedangkan harga jual ubi kayu
adalah Rp. 1.450/Kg maka jelas bahwa harga jual ubi kayu telah melalui titik impas
(BEP) harga produksi yaitu sebesar Rp. 1.037 untuk per petani dan Rp. 1.032
3. Pendapatan usahatani per petani jika dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakan akan diperoleh sebesar yang digunakan akan diperoleh sebesar

Rp.

206,882.00 dan untuk pendapatan usahatani per HKO per hektar adalah sebesar
Rp.161,796.81. Hal ini menunjukan bahwa ketika 1 HKO pada usahatani ubi kayu di
Desa Puluh Hali sebenarnya dapat memperoleh upah sebesar Rp. 206,882.00 untuk per

luas lahan petani dan Rp.161,796.81 dan luas lahan per hektar dan jika dibandingkan
dengan upah buruh harian lepas per hari/HKO di Desa Puluh Hali yaitu sebesar Rp.
50.000, maka dapat diketahui bahwa lebih menguntungkan bagi masyarakat tani di Desa
Puluh Hali untuk mengusahakan usahatani ubi kayu daripada menjadi buruh tani.
4. Untuk perhitungan BEP volume produksi ubi kayu selama 1 musim tanam adalah sebesar
adalah 1.328,7 Kg, sedangkan produksi ubi kayu selama 1 musim tanam di Desa puluh
hali telah melalui titik impas yaitu sebesar 5181 Kg dan BEP volume produksi untuk 1
musim tanam per hektar diperoleh titik impas sebesar 2.669,8 Kg dan volume produksi
telah melalu BEP yaitu sebesar 9365 Kg. untuk BEP harga Produksi untuk per petani
adalah Rp. 413 dan Rp. 418 untuk per hektar sementara harga jual ubi kayu adalah Rp.
1.450. Berdasarkan analisis BEP menunjukan bahwa usahatani ubi kayu di Desa Puluh
Hali menguntungkan
R/C ratio menunjukan penerimaan yang tinggi dibandingkan dengan biaya yaitu biaya
Rp. 1 dikeluarkan

didapatkan penerimaan sebesar

3,89. Dari analisis R/C diatas

dinyatakan bahwa usahatani ubi kayu yang ada di Desa Puluh Hali layak untuk
diusahakan
B/C ratio menunjukan pendapatan usaha yang tinggi dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkan didaptakan pendapatan sebesar 2,8 kali lipat. Dari analisis B/C diatas
dinyatakan bahwa usahatani ubi kayu yang ada di Desa Puluh Hali layak untuk
diusahakan
ROI (return of investment) menunjukan penerimaan yang tinggi dibandingkan dengan
biaya yang dikeluarkan sebesar Rp100 diperoleh pendapatan sebesar Rp. 2890 Dari

analisis ROI diatas dinyatakan bahwa usahatani ubi kayu yang ada di Desa Puluh Hali
layak untuk diusahakan.
5.2

Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disarankan sebagai berikut:
1. Kepada Petani
Sebaiknya petani menambah wawasan dan informasi mengenai usahatani, agar
usahanya tersebut lebih berkembang lagi. Selain itu, petani juga harus mampu
mengefesiensikan pendapatan yang diperoleh bisa lebih tinggi daripada
pengeluaran untuk proses produksi.
2. Kepada Pemerintah
Agar kiranya pemerintah lebih memperhatikan kemajuan usahatani ubi kayu
dengan

mengadakan

tersebut.Karena

para

pelatihan
petani

dan
masih

penyuluhan
terbatas

mengenai

usahatani

pengetahunya

mengenai

pengembangan usahatani.
3. Kepada Peneliti Selanjutnya
Peenulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para peneliti selanjutnya
sebagi bahan referensi.Dan untuk peneliti selanjutnya agar meneliti komoditi ini
tetapi dengan permasalahan yang berbeda, misalnya aspek pasar dan pemasaran
ubi kayu.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini.2005. Analisis Usahatani Tomat di Pasir Sarongge Cipanas.
http://www.jurnalpenelitianagribisnisIPB.com
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta.
Ali dan Restu Rahayu.2003. Ubi Kayu dan Lobak. Jakarta: Penebar Swadaya.
Cahyono. 2003. Ubi kayu. Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani.Yogyakarta:
Kanisius.
Fakultas Ekonomi. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program S1. Medan.
Hardi,Zhilfitri.Putra. 2005. Analisis Biaya Produksi Usahatani Anggur di Kecamatan
Wonoasih.http://www.jurnalpenelitianagribisnisIPB.com
Husein, Umar. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
PT. Raja Grafindo.
Husodo, dkk. 2004. Pertanian Mandiri. Pandangan Strategis Para Pakar Untuk
Kemajuan Pertanian Indonesia. Jakarta: Penebur Swadaya.
Ibrahim. 2006. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.
Juliandri, Randika. 2010. Analisis Kelayakan Usahatani Wortel, Skripsi
Universitas Negeri Medan
Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Kencana Prenada
Media.
Manalu, Heriyanto. 2008. Analisis Finansial Usaha Tani wortel, Tesis Megister
Sains. Universitas Sumatera Utara
Muyarto. 2009. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : LP3ES.
Pitojo. 2006. Pembibitan Benih Ubi Kayu. Yogyakarta: Kanisius.
Prwikusumo. 2002. Ilmu Usaha Tani. Yogyakarta: BPFE.
Samadi. 2005. Analisis Usahatani Ubi Kayu di Desa Sukamaju, Kabupaten
Ponorogo, Jawa Timur. http://www.jurnalpenelitianagribisnisIPB.com

Setiawan, Rosadi.2006. Analisis Pengaruh Harga Jual dan Jumlah Produksi
Usahatani Padi, Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Muhammadyah Surakarta.
Soekartawi. 2001. Agribisnis. Teori dan Aplikasinya.Jakarta : Rajawali Pers
Universitas Brawijaya.
Soekartawi. 2003.Teori Ekonomi Produksi.Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Soekartawi. 2001. Analisis Usaha Tani.Jakarta : Universitas Indonesia (UIPress).
Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Teori dan Aplikasi.
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sunarjono. 2000. Prospek Berkebun Buah. Jakarta : Penebar Swadaya.
Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Umar. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Teknik Menganilisis Kelayakan
Rencana Bisnis Secara Komprehensif. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Zebua, Indah Cahyani. 2010. Analisis Kelayakan Usahatani Padi Sawah
(Studi Kasus : Desa Tangga Batu Kecamatan Tanah Jawa). Skripsi Universitas
Sumatera Utara

www.bps.go.id. Biro Pusat Statistik.2011. Statistik Data Operasional BPS
(diakses 15 Desember 2011)
www. deptan.go.id.Perkembangan Pertanian ubi kayu (diakses 20 januari 2012)
www. wikipidea.com.pengertian Harga jual dan Unsur-unsurnya (diakses tanggal
23 Februari 2012)