PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SERANG DALAM PENGENDALIAN DAMPAK PENCEMARAN KAWASAN INDUSTRI MODERN DI KECAMATAN KIBIN KABUPATEN SERANG - FISIP Untirta Repository

  

PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN

SERANG DALAM PENGENDALIAN DAMPAK

PENCEMARAN KAWASAN INDUSTRI MODERN

DI KECAMATAN KIBIN KABUPATEN SERANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Kosentrasi Manajemen Publik

  

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  Oleh Dyah Pratiwi

  NIM.6661131230

  

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

  

ABSTRAK

Dyah Pratiwi. 6661131230. Peran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten

Serang dalam Pengendalian Dampak Pencemaran Kawasan Industri

Modern di Kecamatan Kibin Kabupaten Serang. Program Studi Ilmu

Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa. Dosen Pembimbing I : Dr. Agus Sjafari, M.Si. Dosen

Pembimbing II : Dr. Suwaib Amiruddin, M.Si.

  Pembangunan sektor industri di Indonesia tidak hanya menghasilkan manfaat tetapi juga membawa resiko. Pencemaran udara yang mengganggu kesehatan masyarakat sekitar, penurunan kualitas sungai yang mengganggu ekosistem makhluk hidup dan aktivitas masyarakat, dan sulitnya masyarakat dalam memperoleh air bersih merupakan dampak negatif yang ditimbulkan dari keberadaan kawasan industri, sehingga dibutuhkan peran Pemerintah Daerah dalam melakukan upaya pengendalian dampak lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran & hambatan yang dihadapi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang dalam pengendalian dampak pencemaran Kawasan Industri Modern. Teori yang digunakan konsep peran organisasi sektor publik Jones (1993) dalam Mahsun (2006:8) dan konsep upaya pengendalian dampak lingkungan menurut UU No 32 Tahun 2009. Penelitian ini merupakan kualitatif deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan model Miles & Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang dalam pengendalian dampak pencemaran kawasan industri modern dapat dikatakan belum optimal karena masih ditemuinya beberapa kendala yang menghambat pelaksanaan kegiatan di bidang pengendalian dampak lingkungan. Oleh karena itu diperlukan peningkatan pola komunikasi dan koordinasi dengan instansi kewilayahan, pembuatan aplikasi “QLUE” agar masyarakat berpartisipasi dalam melaporkan keluhan dan peduli akan permasalahan lingkungan, membentuk kelompok pengawasan yang melibatkan langsung masyarakat dan perlunya peningkatan pendanaan demi kepentingan upaya pengelolaan lingkungan hidup.

  Kata Kunci : Lingkungan, Pengendalian, Peran

  

ABSTRACK

Dyah Pratiwi. 6661131230. The Role of Serang Government Environmental

Agency in Controlling The Pollution Impact Of Modern Industrial Area at

Kibin Subdistrict, Serang Regency. Departemen Of Public Administration.

st

Faculty Of Social and Political Science. The 1 Advisor: Dr. Agus Sjafari, M.Si.

nd 2 Advisor: Dr. Suwaib Amiruddin, M.Si.

  

Industrial sector development in Indonesia not only produces benefits but also

carries risks. Air pollution that disturbs the health of the surrounding community,

the decline of river quality that disrupts the ecosystem of living creatures and

community activities, and the difficulty of the community in obtaining clean water

is a negative impact caused by the existence of industrial area, so it is necessary

the role of Local Government in the effort to control the environmental impact.

  

This research was conducted to determine the role and obstacles faced by Serang

Government Environmental Agency in controlling the pollution impact of the

modern industrial area. The theory used the concept of the role of public sector

organization by Jones (1993) in Mahsun (2006:8) and the concept of

environmental impact control efforts according to Law No. 32 The year 2009.

This research is qualitative descriptive. Data analysis techniques used Miles &

Huberman model. The results of this study indicate that the role of Serang

Government Environmental Agency in controlling the pollution impact of a

Modern Industrial area can be said not yet optimal because still encountered

some obstacles which hinder the implementation of activity in the field of

environmental impact control. Therefore, it is necessary to improve the

communication pattern and coordination with regional institutions, making of

"QLUE" application so that the public will participate in reporting complaints

and care about environmental issues, forming a community-direct monitoring

group and need for increased funding for the sake of environmental management

efforts.

  Keywords: Environmental, Controlling, Role

  Motto: “Barang Siapa Bersungguh- sungguh pasti ia mendapat, yakinlah setelah kesulitan pasti datang kemudahan”

  Persembahan: “Skripsi ini aku persembahkan untuk “: Kedua Orang Tuaku Bapak Sunyoto dan Ibu Sumiyati dan Adikku Desti Dwi Cahyani

KATA PENGANTAR

  Assalammu’alaikum Wr.Wb

  Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabatnya yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman terang benderang seperti sekarang. Syukur Alhamdulilah dengan izin Allah SWT penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi yang berjudul “Peran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang dalam Pengendalian Dampak Pencemaran Kawasan Industri Modern di Kecamatan Kibin Kabupaten Serang”.

  Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penulis menyadari bahwa penyusunan ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang selalu membimbing serta mendukung penulis secara moril dan materil. Maka dengan ketulusan hati, peneliti ini mengucapkan rasa terimakasih kepada pihak-pihak sebagai berikut:

  1. Prof. Dr.H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus selaku Dosen atas penelitian skripsi ini serta membantu dan membimbing peneliti selama proses penyusunan skripsi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  3. Rahmawati, S.Sos, M.Si selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Iman Mukhroman, S.Sos, M.Si selaku Wakil Dekan II Bidang Keuangan dan Umum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos, M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Listyaningsih, S.Sos, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Riswanda, Ph.D selaku Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Dr. Suwaib Amiruddin, M.Si selaku pembimbing II yang telah menyetujui atas penelitian skripsi ini dan telah membimbing, memberikan ilmunya, serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  9. Semua Dosen dan Staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

  10. Segenap Staff dan Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang yang telah membantu peneliti dalam memperoleh data yang peneliti

  11. Untuk kedua orang tuaku tercinta Bapak Sunyoto dan Ibu Sumiyati yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, dan dukungan, serta semangat yang tak pernah habis mendo’akan kesuksesan anaknya.

  12. Untuk adikku Desti Dwi Cahyani terimakasih atas do’a, bantuan dan dukungannya.

  13. Para pimpinan industri yang menjadi informan dalam penelitian ini yang telah membantu peneliti dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. 14. “My Best Patner” Ferdy Ardiansyah selaku teman dan sahabat sekaligus guru dalam berbagi keluh kesah dan telah sabar membantu dan menolong peneliti dalam memperoleh data serta turut memberikan masukan dan motivasi dalam penyusunan penelitian ini hingga dapat terselesaikan.

  15. Sahabat seperjuangan “Geng Alimun” Sierfi, Murni, Ranita, Firda, Ika, Fadliyah, Linah, Anggit, Aan, dan Haikal yang sejak awal perkuliahan telah memberikan warna dalam dunia perkuliahan serta membantu dan memotivasi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. Semoga kelak suatu saat dapat sukses bersama.

  16. Sahabat “Skripsweet” Nadia, Nindy, Fita, dan Rima yang telah memberikan semangat, motivasi, dan dukungan kepada peneliti.

  17. Teman-temanku “Anak Jalanan” Galuh, Maria, Rahmi, Ria, Irwan, Saka, Jaka Permana, Jaka Maulana dan Asep dengan kalian bertambah lagi cerita perjalanan kehidupan kampus yang saya alami.

  18. Senior Ilmu Administrasi Negara Ka Mega, Ka Wungu, Ka Mursi, Ka Fahmi, Ka Ulfah dan Ka Sella yang telah membantu peneliti dalam memberikan arahan, dukungan, acuan dan motivasi kepada peneliti.

  19. Keluarga Pengurus HIMANE 2014, HIMANE 2015, BEM FISIP 2016, KOKESMA 2014, dan SEMUT 2014 yang telah memberikan kesempatan untuk belajar berorganisasi dan mengembangkan diri.

  20. Seluruh pegawai Foto Copy “Zahra” Bapak Nur Yanto , Mas Adi, dan Mas Doni yang telah membantu peneliti untuk pencetakan skripsi ini.

  21. Segala pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu menyelesaikan pembuatan skripsi ini.

  Akhirnya peneliti mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga dengan selesainya penyusunan penelitian ini. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan maka, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan penulisan penelitian ini. Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peneliti sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.

  Alhamdulillahirrabbil’alamiin. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

  Serang, 31 Mei 2017

  

DAFTAR ISI

  ABSTRAK ABSTRACT LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................... 1

  1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................ 12

  1.3 Batasan Masalah ................................................................................. 12

  1.4 Rumusan Masalah ............................................................................... 13

  1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................ 13

  1.6 Manfaat Penelitian .............................................................................. 14

  1.7 Sistematika Penulisan ......................................................................... 16

  BAB II LANDASAN TEORI, DAN ASUMSI DASAR

  2.1 Landasan Teori .................................................................................. 22

  2.1.1 Konsep Pengandalian Manajemen .............................................. 22

  2.1.2 Konsep Peran Organisasi Sektor Publik ...................................... 25

  2.1.5 Konsep Pengendalian Lingkungan Hidup ................................... 33

  2.1.6 Definisi Pencemaran Lingkungan Hidup .................................... 35

  2.1.7 Definisi Kawasan Industri ........................................................... 36

  2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 38

  2.3 Kerangka Berfikir .............................................................................. 41

  2.4 Asumsi Dasar ...................................................................................... 46

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ..................................................... 47

  3.2 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 48

  3.3 Lokasi Penelitian ................................................................................. 48

  3.4 Variabel Penelitian .............................................................................. 49

  3.4.1 Definisi Konseptual ..................................................................... 49

  3.4.2 Definisi Operasional .................................................................... 50

  3.5 Instrumen Penelitian ........................................................................... 52

  3.5.1 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 53

  3.6 Informan Penelitian ............................................................................. 55

  3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 58

  3.8 Uji Kredibilitas Data ........................................................................... 60

  3.9 Jadwal Penelitian ................................................................................ 62

  BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Deskrpsi Objek Penelitian ................................................................... 64

  4.1.1 Deskripsi Wilayah Kabupaten Serang ......................................... 64

  4.1.2 Gambaran Umum Kecamatan Kibin ........................................... 69

  4.3 Temuan Lapangan ............................................................................... 90

  5.2 Saran ................................................................................................... 244

  5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 243

  BAB V PENUTUP

  4.4 Pembahasan ......................................................................................... 209

  4.3.2 Hambatan dan Upaya yang ditempuh DLH Kab Serang ............ 187

  4.3.1 Bentuk Pengendalian DLH Kab Serang ..................................... 91

  4.2.2 Data Informan ............................................................................. 87

  4.1.2.1 Keadaan Penduduk Kecamatan Kibin ............................ 70

  4.2.1 Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 82

  4.2 Deskripsi Data ..................................................................................... 82

  4.1.4.1 Visi dan Misi Kawasan Industri Modern ........................ 81

  4.1.4 Gambaran Umum Kawasan Industri Modern ............................. 78

  4.1.3.2 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi DLH ................ 73

  4.1.3.1 Visi dan Misi DLH Kab Serang ...................................... 72

  4.1.3 Gambaran Umum Dinas Lingkungan Hidup Kab Serang ........... 71

  

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 245

LAMPIRAN ............................................................................................. 249

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pengaduan Pencemaran Udara Kec Kibin ................................ 5Tabel 1.2 Jenis Penyakit yang Menyerang Penduduk Kibin .................... 7Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ................................................. 51Tabel 3.2 Informan Penelitian ................................................................... 57Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ...................................................................... 63Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan .......................................... 66Tabel 4.2 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk................ 68Tabel 4.3 Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin ............................. 69Tabel 4.4 Luas Wilayah Desa se Kecamatan Kibin .................................. 70Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ............................... 71Tabel 4.6 Informan Penelitian ................................................................... 89Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Pembahasan ................................................... 237

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kondisi Sungai Cikambuy .................................................... 9Gambar 2.1 Kerangka Berfikir.................................................................. 45Gambar 3.1 Proses Analisis Data .............................................................. 58Gambar 4.1 Struktur Organisasi DLH Kab Serang .................................. 77Gambar 4.2 Struktur Organisasi Bidang Pengendalian ............................ 78Gambar 4.3 Peta Lokasi Kawasan Industri Modern ................................. 82Gambar 4.4 Jadwal Pengawasan Terhadap Kegiatan Usaha .................... 95Gambar 4.5 Jadwal Pemantauan Kualitas Lingkungan ............................ 97Gambar 4.6 IPAL milik PT. Bahari Makmur Sejati ................................. 112Gambar 4.7 Saluran Akhir IPAL PT. Bahari Makmur Sejati ................... 114Gambar 4.8 Surat Pemberitahuan Kegiatan Pengawasan ......................... 132Gambar 4.9 Pengumuman Permohonan Izin Lingkungan ........................ 150Gambar 4.10 Kondisi RTH PT. Bahari Makmur Sejati ............................ 186Gambar 4.14 Tahap Penyusunan Kebijakan dan Program ....................... 212

DAFTAR LAMPIRAN

  LAMPIRAN I Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN II Daftar Pedoman Wawancara LAMPIRAN III Jumlah Kegiatan Usaha Per Kecamatan

  Di Kabupaten Serang LAMPIRAN IV Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

  Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

  LAMPIRAN V Dokumentasi Penelitian LAMPIRAN VI Data Pendukung Lainnya LAMPIRAN VII Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Pembangunan pada hakekatnya merupakan salah satu upaya yang dilakukan menuju suatu keadaan yang lebih baik. Dewasa ini, Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang mengupayakan pembangunan ekonomi melalui industrialisasi, karena sektor industri sering disebut juga sebagai sektor pemimpin (leading sector) yang akan memicu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya. Dalam rangka menyelenggarakan pembangunan ekonomi nasional sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

  Pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 diartikan sebagai upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

  Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serang Tahun 2009-2029 pada

  pasal 11 ayat 2 menjelaskan bahwa strategi pengembangan sentra kawasan Serang kegiatan usaha menurut jenis dokumen yang dimiliki pada wilayah Kabupaten Serang yang peneliti dapatkan dari pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang, Kecamatan Kibin merupakan kecamatan yang memiliki jumlah kegiatan usaha khusunya kegiatan industri terbanyak dibanding dengan kecamatan lain yang berada pada Kabupaten Serang.

  Kawasan Industri Modern merupakan salah satu bagian kawasan industri yang berada di Kecamatan Kibin yang menjadi salah satu objek kajian pengelolaan lingkungan hidup dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang sekaligus menjadi objek kajian pada penelitian ini. Kawasan Industri Modern mempunyai luas 3.175 Ha dengan keseluruhan jumlah kegiatan industri sebanyak 256 industri yang terdiri dari 127 kegiatan industri yang telah beroperasi, 23 industri yang bergerak di bidang kontruksi, 85 industri yang belum terbangun (tanah kosong) dan 21 industri yang belum beroperasi dan bangkrut (Sumber: PT.

  Modern Industrial Estate selaku Pengelola Kawasan Modern).

  Pembangunan sektor industri di Indonesia tidak hanya menghasilkan manfaat sebagai dampak positif tetapi juga membawa resiko yang menjadi dampak negatif dimana kedua dampak tersebut tentu akan berpengaruh pada keberlangsungan kehidupan masyarakat sekitar.

  Manfaat yang diperoleh sebagai dampak positif adalah dengan memberikan kontribusi dalam peningkatan ekonomi daerah dan taraf kesejahteraan bagi masyarakat baik masyarakat lokal maupun luar daerah. Sama halnya dengan keberadaan Kawasan Industri Modern yang juga memberikan disampaikan oleh Laelah Susilawati selaku Kepala Desa Barengkok yang merupakan salah satu desa yang berdekatan dengan wilayah Kawasan Industri Modern yang menyebutkan bahwa setalah dibangunnya Kawasan Industri Modern memang jelas berpengaruh pada tingkat perekonomian masyarakat Desa Barengkok yang lebih baik dan berkurangnya tingkat pengangguran di Desa Barengkok karena banyak masyarakat yang memperoleh pekerjaan pada industri- industri di wilayah Kawasan Industri Modern sehingga dapat memperoleh penghasilan setiap bulannya dan mampu memperbaiki kehidupannya menjadi lebih layak serta dapat menyekolahkan anak-anak mereka hingga pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

  Disamping itu, beliau juga memaparkan bahwa keberadaan Kawasan Industri Modern juga menimbulkan aktivitas-aktivitas baru yang dapat menunjang perekonomian masyarakat sekitar karena semenjak Kawasan Industri Modern berdiri terdapat pertambahan jumlah penduduk yang signifikant dimana banyak masyarakat dari luar daerah yang menetap di sekitar wilayah Desa Barengkok untuk waktu yang cukup lama karena mencari tempat tinggal yang berdekatan dengan lokasi tempat pekerjaan. Kondisi tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh beberapa masyarakat lokal maupun non lokal untuk membangun kegiatan usaha baru yang dapat meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat sehingga tak heran saat ini banyak bermuculan aktivitas usaha ekonomi baik yang menawarkan produk maupun jasa seperti banyaknya rumah-rumah kontrakan yang terbangun untuk disewakan, banyaknya toko-toko yang menjual berbagai macam kebutuhan tangga, menjual lauk-pauk, pulsa dan lain sebagainya serta tak ketinggalan juga banyaknya usaha jasa yang bermuculan seperti jasa mencuci dan setrika pakaian (laundry), jasa potong rambut dan perawatan kecantikan (salon) hingga pada jasa antar jemput (ojeg).

  Namun tak dapat dipungkiri bahwa keberadaan sektor industri nyatanya juga telah membawa resiko yang menjadi salah satu penyebab terbesar terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup akibat adanya penyimpangan dalam proses kegiatan produksi yang dilakukan setiap harinya oleh pelaku usaha sehingga telah menyebabkan kemerosotan mutu lingkungan hidup. Sama halnya dengan Kawasan Industri Modern yang juga memberikan dampak negatif bagi lingkungan hidup dan kelangsungan kehidupan masyarakat sekitar yang bertempat tinggal dekat dengan industri-industri di wilayah Kawasan Industri Modern, karena dari 256 kegiatan industri yang telah terbangun di Kawasan Industri Modern nyatanya hal tersebut telah meresahkan masyarakat sekitar akibat adanya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang menjadi masalah dalam penelitian ini:

  Pertama, terjadinya pencemaran udara yang telah mengganggu kesehatan

  masyarakat sekitar. Salah satu penyebabnya adalah debu yang berasal dari kegiatan transportasi dimana banyak kendaraan besar yang keluar masuk kawasan untuk kegiatan produksi sehingga menimbukan debu-debu dengan ukuran yang cukup tebal dan berdasarkan hasil pengujian terhadap parameter partikulat (debu) di area Kawasan Industri Modern walaupun pengambilan sampelnya dilakukan pencemaran udara lainnya yakni berupa asap (emisi) yang berasal dari beberapa industri peleburan besi dan baja di kawasan Industri Modern yang masih mengeluarkan asap berwarna abu-abu hingga kehitaman, antara lain PT. Shunfa Langgeng Jaya Steel, PT. Citra Baru Steel, PT. Shin An Steel, dan PT. Century Metalindo. Selain kegiatan peleburan besi dan baja, kegiatan yang juga mengeluarkan asap antara lain industri bata ringan, industri kertas, dan industri furnitur. (Sumber: Buku Laporan Status Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

  

Tahun 2016). Berdasarkan data pengaduan lingkungan di kecamatan Kibin Tahun

  2.

  2. Udara ambient di lokasi pemukiman pengadu terlihat normal dan tidak tercium bau.

  1. Saat dilakukan kunjungan terlihat asap yang keluar dari PT. Central Steel Indonesia tetapi asapnya sedang mengarah ke arah yang berlawanan dari lokasi pengaduan masyarakat.

  2. Pemberian dana CSR yang tidak merata

  1. Pencemaran udara akibat asap pembakaran

  Kecamatan Kibin

  Indonesia (Industri Peleburan besi dan baja)

  3 Agustus 2015 PT. Central Steel

  2. Belum terlengkapinya ijin pembuangan limbah dan TPSL B3 Perusahaan diarahkan untuk segera menyediakan sarana pengendalian polusi udara dan bau paling lambat 10 hari, mengurangi kapasitas produksi selama perbaikan, melaporkan progress perbaikan dan menjaga kondusivitas lingkungan sosial.

  2014-2016 juga menunjukkan bahwa setiap tahunnya telah terjadi pengaduan kasus lingkungan berkenaan dengan pencemaran udara seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:

  1. Polusi udara dan debu dari aktivitas produksi pembuatan bata ringan karena cerobong khusus asap dan kelengkapannya belum tersedia

  Pemberitahuan kejadian unjuk rasa masyarakat Desa Nambo Ilir kepada PT.Ducon karena debu, bising, dan bau.

  Indonesia (Industri Pembuatan Bata Ringan) Kecamatan Kibin

  13 Oktober 2014 PT. Ducon Tetrablock

  1.

  Pencemar Pokok Aduan Hasil Verifikasi Lapangan Tindak Lanjut Setelah Verifikasi

  No Waktu diterimanya pengaduan Sumber

Tabel 1.1 Pengaduan Pencemaran Udara di Kecamatan Kibin Tahun 2014-2016

  3. Berdasarkan informasi PT. CSI dipanggil ke BLH untuk diberi arahan memperbaiki pengelolaan asap pembakaran dan agar memberikan bantuan CSR (dana/makanan suplemen) kepada masyarakat sekitar.

  3.

  4 Februari 2016 PT. Tiga Muara Emas Makmur (Industri

  Pestisida) Kecamatan Kibin Adanya bau yang menyengat dan kebisingan dari kegiatan.

  1. Kegiatan sedang beroperasi normal.

  2. Sesekali tercium bau bahan kimi khas pestisida di ruang produksi gudang bahan dan di bagian belakang perusahaan (dekat dengan ruang produksi dan IPAL).

  3. Adanya ceceran bahan kimia yang bersifat bau.

  4. Saluran dan bak penampung bahan kimia dalam keadaan terbuka sehingga menambah intensitas bau.

  5. Tidak terdengar suara bising

  6. Adanya pembakaran sampah dan penataan ruang yang belum rapih.

  Kepada perusahaan diberikan arahan:

  1. Segera membersihan ceceran bahan/produk.

  2. Pemberian penutup di saluran dan bak penampung limbah agar bau dapat terkurangi.

  3. Agar tidak melakukan pembakaran sampah, sampah domestik dikerjasamakan dengan pihak ketiga.

  4. Agar melakukan penataan ruang (housekeeping) yang lebih rapih.

  Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang

  Menurut data di atas yang diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang menggambarkan bahwa dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 terdapat pengaduan lingkungan akan adanya pencemaran udara berupa debu, asap, dan bau yang menyengat dari kegiatan produksi industri yang melibatkan 3 industri di Kecamatan Kibin yaitu PT. Ducon Tetrablock Indonesia (Industri Pembuatan Bata Ringan), PT. Central Steel Indonesia (Industri Peleburan besi dan baja), dan PT. Tiga Muara Emas Makmur (Industri Pestisida), dimana ketiganya berlokasi di Kawasan Industri Modern. Kondisi tersebut juga nyatanya telah mengganggu sisi kesehatan masyarakat dimana jenis penyakit yang sering ditimbulkan dari pencemaran lingkungan masih ditempati oleh penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Hal tersebut juga diperkuat dengan keterangan dari pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Kibin yang menyebutkan bahwa penyakit tersebut memang sering menyerang merupakan Kecamatan di Kabupaten Serang yang memiliki kegiatan industri terbanyak.

  Berikut data yang diperoleh peneliti dari pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Kibin mengenai 20 Besar Penyakit yang sering menyerang penduduk Kecamatan Kibin pada Tahun 2016:

Tabel 1.2 Jenis Penyakit yang Menyerang Masyarakat Kecamatan Kibin Tahun 2016

  No Kode Penyakit Nama Penyakit Jumlah

  1. J06 Infeksi Saluran Pernafasan Akut YTT 3.932

  2. Z00 Sehat (Hanya Kontrol Saja) 1.761

  3. K29.7 Gastritis, unspecified 1.346

  4. A09.1 Diare and Gastroenteritis non Spesifik 1.115

  5. R50 Febris tanpa sebab yang jelas 1.103

  6. I10 Hipertensi Esensial 932

  7. R05 Batuk 827

  8. M79.1 Myalgia 772

  9. R51 Chepalgia/ Headache/ Sakit Kepala 692

  10. L30.0 Dermatitis Nummular 605

  11. J00 Nasofaringitis Akut (common cold) 592

  12. A15.0 TBC Paru BTA (+) Tanpa Biakan 533

  13. R68 Penyakit Lain-lain 478

  14. M06 Rhematoid Artritis 380

  15. K04 Penyakit Pulpa dan Jaringan 362

  16. E14 Diabetes Mellitus YTT 317

  17. H10 Conjunctivitis 274

  18. D50.8 Anemia Defisiensi Besi (Fe) 267

  19. O21.1 Hyperemesis Gravidarum dg ggg metabolic 259

  20. A09.2 Diare Disentri Basiler 253

Sumber: UPTD Puskesman Kibin, 2016

  Berdasarkan data di atas yang diperoleh dari Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Kibin peneliti dapat menganalisis bahwa dari 20 besar jenis penyakit yang sering menyerang masyarakat Kibin, penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan jenis penyakit yang menempati posisi urutan pertama dan terbanyak menyerang masyarakat Kecamatan Kibin yang berjumlah 3.932 jiwa yang salah satunya diakibatkan karena adanya pencemaran udara yang berasal dari beberapa Kawasan Industri di Kecamatan Kibin.

  Kedua, penurunan kualitas terhadap sungai yang telah mengganggu

  ekosistem makhluk hidup didalamnya dan aktivitas masyarakat. Penurunan kualitas sungai tersebut dibuktikan dengan terjadinya pencemaran terhadap sungai Cikambuy di wilayah Desa Cijeruk yang kurang lebih telah terjadi selama 10 tahun lamanya dimana sungai tersebut letaknya mengelilingi perkampungan warga dan kondisinya yang semakin memperhatikan karena telah mengganggu kehidupan ekosistem makhluk hidup lain di dalamnya dengan banyaknya ikan yang mati karena kondisi airnya yang telah terkontaminasi oleh bahan zat kimia dari kegiatan produksi. Kondisi tadi juga mengakibatkan sungai tersebut tidak dapat dipergunakan kembali sebagaimana dahulu masyarakat dapat menggunakannya untuk keperluan sehari-hari. Kondisinya saat ini bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.1 Kondisi Sungai Cikambuy

  

Sumber: Peneliti, 2016

  Berdasarkan gambar di atas peneliti dapat menggambarkan bahwa kondisi sungai Cikambuy saat ini memang telah tercemar keadaannya menjadi kotor, warnanya pun berubah menjadi hitam pekat, berbusa, dan telah menimbulkan bau yang amat tidak sedap setiap harinya yang telah mengganggu kehidupan masyarakat sekitar yang diakibatkan karena penggunaan bahan kimia pada kegiatan produksi, dan pengelolaan limbah cair yang tidak dilakukan secara baik dan benar hingga akhirnya ikut terbuang ke saluran limbah milik masing-masing industri yang selanjutnya bermuaran ke Sungai Cikambuy dan akan berujung hingga bermuara ke Sungai Ciujung sehingga keberadaan Kawasan Industri Modern juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Sungai Ciujung mengalami pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Disamping itu menurut pengakuan salah seorang tokoh masyarakat dari Desa Cijeruk bernama Rosihin sampai saat ini pencemaran sungai Cikambuy masih terus terjadi dan belum ada unsur pelaksana otonomi daerah di bidang pengelolaan lingkungan hidup maupun dari pihak Kawasan Industri Modern selaku pengelola kawasan dan induk industri dari industri-industri yang berada pada area Kawasan Industri Modern.

  Ketiga, berkurangnya sumber mata air yang menyebabkan masyarakat

  kesulitan dalam memperoleh air bersih. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak berfungsinya mesin jet pump milik sebagian besar masyarakat yang bertempat tinggal dekat dengan lokasi Kawasan Industri Modern karena air lebih terserap oleh industri-industri yang menggunakan teknologi yang lebih canggih dibanding yang dimiliki masyarakat. Sehingga saat ini sebagian besar masyarakat yang bertempat tinggal dekat dengan Kawasan Industri Modern dapat memperoleh air bersih untuk keperluan sehari-hari didapat dari penggunaan satelit dimana sumber atau titik utama air bertumpu pada salah satu tempat dan dikelola orang seorang warga yang mencari dan menggali titik sumber mata air yang baru dengan penggunaan teknologi yang maju yang kemudian air akan disalurkan kepada rumah-rumah warga dengan menggunakan teknik pemasangan beberapa paralon dan alat meteran pada setiap rumah warga sehingga jumlah banyaknya air yang digunakan oleh setiap warga nantinya dapat dilihat dan dipantau dari besarnya angka yang termuat dalam alat meteran tersebut yang juga menjadi tanda berapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap warga setiap bulannya didasarkan pada angka yang termuat dalam alat meteran tersebut untuk kemudian dikalikan dengan harga air per meter kubiknya. Sehingga biaya yang akan dikeluarkan oleh setiap warga akan berbeda-beda disesuaikan dengan

  Hal di atas juga didukung oleh pernyataan yang disampaikan oleh Lia Purnamasari salah seorang warga Kampung Sadang Desa Barengkok yang bertempat tinggal dekat dengan Kawasan Industri Modern yang menyatakan bahwa setelah terbangunnya Kawasan Industri Modern banyak masyarakat yang mengalami kesulitan memperoleh air bersih untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK) karena saat ini mesin jet pump yang ada di setiap rumah warga sudah sangat sulit untuk berfungsi kembali karena memang airnya yang sulit untuk keluar sehingga saat ini masyarakat banyak yang menggunakan satelit yang tumpuan utamanya berada pada rumah salah seorang warga yang sifatnya berbayar sesuai dengan penggunaannya.

  Kondisi diatas tentunya mendorong peran Pemerintah Daerah khusunya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang selaku unsur pelaksana otonomi daerah di bidang pengelolaan lingkungan hidup seyogyanya harus menggiatkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara menserasikan aktifitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya, selain itu dibutuhkan peran aktif dari Pemerintah Daerah dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang dalam menyelenggarakan upaya pengendalian dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup sehingga resiko terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dapat ditekan sekecil mungkin agar tidak menimbulkan resiko pencemaran dan kerusakan lingkungan yang lebih besar lagi.

  Berdasarkan uraian permasalahan-permasalahan di atas, maka peneliti tertarik mengambil tema penelitian mengenai “Peran Dinas Lingkungan Hidup

  

Kabupaten Serang dalam Pengendalian Dampak Pencemaran Kawasan

Industri Modern di Kecamatan Kibin Kabupaten Serang.”

  1.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan penjelasan yang telah peneliti uraikan dalam latar belakang masalah diatas, maka peneliti melakukan identifikasi masalah sebagai berikut:

  1. Terjadinya pencemaran udara yang telah mengganggu kesehatan masyarakat sekitar.

  2. Penurunan kualitas terhadap sungai yang telah mengganggu 3. ekosistem makhluk hidup didalamnya dan aktivitas masyarakat.

  Berkurangnya sumber mata air yang menyebabkan masyarakat kesulitan dalam memperoleh air bersih.

  1.3 Batasan Masalah

  Karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, maka peneliti membatasi penelitian ini hanya pada Peran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang dalam Pengendalian Dampak Pencemaran Kawasan Industri Modern di Kecamatan Kibin Kabupaten Serang.

  1.4 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana bentuk pengendalian dampak lingkungan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang terhadap dampak pencemaran kawasan industri di wilayah Modern?

  2. Hambatan dan upaya apa saja yang ditempuh oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang untuk mengatasi hambatan dalam melakukan pengendalian terhadap dampak pencemaran kawasan industri di wilayah Modern?

  1.5 Tujuan Penelitian

  Dalam setiap penelitian apapun tentu memiliki suatu tujuan yang dijadikan sebagai tolak ukur dan menjadi target dari kegiatan penelitian tersebut. Dari masalah penelitian yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui bentuk pengendalian dampak lingkungan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang terhadap dampak pencemaran kawasan industri di wilayah Modern.

  2. Untuk mengetahui hambatan dan upaya yang ditempuh oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang untuk mengatasi hambatan dalam melakukan pengendalian terhadap dampak pencemaran kawasan industri di wilayah Modern.

1.6 Manfaat Penelitian

  Suatu penelitian akan lebih bermakna apabila bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, maupun bagi kehidupan masyarakat. Maka dari itu, peneliti memiliki kegunaan secara teoritis maupun praktis:

  1. Manfaat Teoritis

  a. Pengembangan Ilmu Administrasi Negara Dengan penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengaplikasikan dan menambah wawasan mengenai materi- materi dan teori-teori yang telah didapat dari proses pengajaran dan bermanfaat untuk digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan Ilmu Administrasi Negara.

  b. Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan semoga dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama.

  2. Manfaat Praktis

  a. Bagi penulis, semoga semakin memperluas wawasan berfikir mengenai peran dari sebuah Organisasi Perangkat Daerah yang memiliki kewenangan melaksanakan urusan pemerintah daerah fungsinya sehingga memenuhi harapan masyarakat dari keberadaan unsur pelaksana pemerintah daerah tersebut.

  b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi mengenai peran Dinas lingkungan hidup Kabupaten Serang dalam pengendalian dampak pencemaran dari adanya kawasan industri di suatu daerah.

  c. Bagi industri atau perusahaan, penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan perusahaan.

  d. Bagi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai program dan kebijakan pengendalian dampak lingkungan yang akan disusun oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang selanjutnya.

  e. Bagi intansi pemerintah, penelitian ini diharapkan mampu menjadi data dan informasi mengenai Peran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang dalam Pengendalian Dampak Pencemaran Kawasan Industri Modern di Kecamatan Kibin Kabupaten Serang, serta dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi dinas-dinas tekait dalam bidang ini.

1.7 Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan ini dibagi kedalam lima bagian masing-masing terdiri dari sub bagian, sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang Masalah menerangkan atau menjelaskan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang diteliti. Bentuk penerangan dan penjelasan dalam penelitian ini akan diuraikan secara dedukatif, artinya dimulai dari penjelasan yang berbentuk umum hingga menjelaskan ke masalah yang lebih spesifik dan relevan dengan tema yang diambil.

  1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, kemudian dikaitkan dengan tema/topik/judul penelitian.

  1.3 Batasan Masalah Untuk mempermudah penelitian dan untuk menghemat waktu dan biaya maka peneliti membatasi penelitian ini.

  1.4 Rumusan Masalah Perumusan masalah bertujuan untuk memilih dan menetapkan masalah yang paling urgen yang berkaitan dengan judul penelitian.

  Dalam bagian ini juga akan didefinisikan permasalahan yang telah

  1.5 Tujuan Penelitian Mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan dilaksanakannya penelitian terhadap masalah yang telah dirumuskan.

  Isi dan rumusan tujuan penelitian sejalan dengan isi dan rumusan masalah penelitian.

  1.6 Manfaat Penelitian Menjelaskan tentang manfaat teoritis dan praktis terkait dengan temuan penelitian.

  1.7 Sistematika Penulisan Yaitu menjelaskan isi bab per babnya dan menjelaskan urutan penulisan skripsi ini secara keseluruhan.

BAB II : LANDASAN TEORI, DAN ASUMSI DASAR

  2.1 Landasan Teori Landasan Teori mengkaji teori dan konsep yang relevan dengan permasalahan penelitian, sehingga akan memperoleh konsep penelitian yang sangat jelas.

  2.2 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu merupakan kajian penelitian yang pernah dilakukan oleh penulis sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah.

  2.3 Kerangka Berfikir Kerangka Berfikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari perbincangan kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai asumsi dasarnya.

  2.4 Asumsi Dasar Penelitian Asumsi dasar merupakan jawaban sementara dan akan diuji kebenarannya.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

  2.1 Pendekatan dan Metode Penelitian