Bab IX - 204 - DOCRPIJM 1503391626Bab 9 Aspek Pembiayaan

BAB IX ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA

9.1 PETUNJUK UMUM

  Pembahasan mengenai aspek keuangan dalam menyusun RPIJM pada dasarnya adalah dalam rangka membuat taksiran dana yang tersedia untuak memenuhi kebutuhan pembelajanaan prasana Kabupaten/Kota , yang meliputi :

  1. Pembelanjaan untuk pengoperasian dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun;

  2. Pembelajaan untuk rehabilitasi dan peningkatan prasana yang telah ada;

  3. Pembelanjaan untuk pembangunan prasana baru Penambahan aspek ekonomi dalam menyusun RPIJM perlu memperhatikan hasil total atau produktifitas dan keuntungan yang diperoleh dari penggunaan sumber daya bagi masyarakat dan keuntungan ekonomi secara menyeluruh tanpa melihat siapa yanbg menyediakan sumber dana tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil adanya kegiatan. Pembahasan aspek ekonomi dalam menyusun RPIJM yang perlu diperhatikan adalah hasil total atau produktifitas atau keuntungan yang didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk msyarakat atau perekonomian secara keseluruhan tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil proyek tersebut.

  Berikut akan di jelaskan satu persatu sub komponen pendapatan dan gambaran umum tentang sub komponen pendapatan di daerah pada umumnya.

9.1.1.2 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

  Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalahpendapataan daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundangan. PAD bersumber dari:

  1. Pajak daerah, antara lain: Pajak Kendaraan bermotor, Pajak Kendaraan Diatas Air, Pajak Balik Nama, Pajak Bahan Bakar, Pajak Pengambilan Air Tanah, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Galian Golongan C, Pajak Parkir, dan Pajak lain- lain. Pajak-pajak daerah ini diatur oleh UU No. 34/2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Peraturan Pemerintah No. 65/2001 tentang Pajak Daerah.

  2. Retribusi Daerah, antara lain: retribusi pelayanan kesehatan, retribusi pelayanan persampahan, retribusi biaya cetak kartu, retribusi pemakaman, retribusi parkir di tepi jalan, retribusi pasar, Retribusi pengujia kendaraan bermotor, retribusi pemadam kebakaran, danlain-lain. Retribusi ini diatur

9.1.1.3 Dana Perimbangan

  Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana perimbangan terdiri atas:

1. Dana bagi hasil terbagi atas bagi hasil pajak (BHP) dan bagi hasil bukan pajak (BHBP) atau yang berasal dari hasil pengelolaan sumber daya alam.

  BHP antara lain: Pajak Bumi Bangunan (PBB), bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), dan pajak penghasilan badan maupun probadi; sedangkan BPBP antara lain: kehutanan, pertambangan umum, perikanan, penambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi, dan pertambangan panas bumi.

  2. Dana Alokasi Umum (DAU) Dibagikan berdasarkan “celah Fiskal” yaitu selisih antara kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal ditambah alokasi dasar.

  3. Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diberikan untuk kegiatan khusus, misalnya: reboisasi, penambahan sarana pendidikan dan kesehatan, dan bencana alam.

9.1.2 Komponen Pengeluaran Belanja

Tabel 9.1 Struktur Pengeluaran Belanja Kabupaten Poso Realisasi Tahun 2013

  No Sub-Komponen Belanja Rp Belanja Operasi

  465.593.056.052

  • Belanja Pegawai

  159.248.504.208

  • Belanja Barang

  42.832.889,09

  • Belanja Bunga
  • Belanja Subsidi

  1 12.241.001.000

  • Belanja Hibah

  2.705.600.000

  • Belanja Bantuan Sosial

  19.525.846.668

  • Belanja Bantuan Keuangan 659.356.849.815,09

  Jumlah (1) Belanja Modal

  4.169.607.507

  • Belanja Tanah

  30.989.204.691

  • Belanja Peralatan dan Mesin 45.186.737.572 2 - Belanja Gedung dan Bangunan 53.504.562.499
  • Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

  1.832.624.000

  • Belanja Aset tetap lainnya
Secara garis besar realisasi pengeluaran belanja Kabupeten Poso Tahun Anggaran 2013, terdiri dari 4 komponen belanja ;

  1. Belanja Operasi;

  2. Belanja Modal;

  3. Transfer ke Desa / Kelurahan dan 4. Belanja tak terduga. Berdasarkan data tersebut di atas, komponen belanja terbesar adalah 1. Belanja operasi Rp. 659.356.849.815,09 atau sebesar 82,74%.

  

135.682.736.309

  2. Belanja modal sebesar Rp. atau 17,03% dan

  3. Belanja tak terduga sebesar Rp. 855.286.007 atau sebesar 0,11%

9.2 Komponen Pembiayaan

  Komponen pembiayaan (Financing) merupakan komponen yang baru dalam sistem keuangan daerah. Istilah pembiayaan berbeda dengan pendanaan (funding). Pendanaan diartikan sebagai dana atau uang dan digunakan sebagai kata umum, sedangkan pembiyaan diartikan sebagai penerimaan yang perlu dibayar kembali dan / atau pengeluaran yang akan diterima kembali. Contoh konkretnya, didalam SAP-D yang lama, apabila daerah memperoleh pinjaman, pinjaman tersebut diakui sebagai penerimaan pendapatan. Selanjutnya, penerimaan pendapatan dari pinjaman ini tidak mempunyai konsekuensi atau

Tabel 9.2 Struktur Pembiayaan Kabupaten Poso Realisasi Tahun 2013 No Sub Komponen Pembiayaan Rp. Penerimaan Pembiayaan

  1

  a. Penggunaan Silpa 20.373.698.673,36

  • b. Pencairan dana Cadanagan

  c. Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintgah Pusat

  • d. Pinjaman Dalam Negeri – Pemda lain
  • e. Pinajaman Dalam Negeri – Bank
  • f. Pinjaman Dalam Negeri – Non-Bank
  • g. Pinjaman Dalam Negeri – Obligasi
  • h. Pinajaman Dalam Negeri - :Lainnya
  • i. Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pers. Negara -
  • j. Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pers. Daerah - k.Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pemda Lainnya Jumlah (1)

  20.373.698.673,36 i. Pembayaran Pinjaman Kpd Pers. Daerah 8.000.000.000 j. Pembayaran Pinajman Kpd. Pemda Lainnya.

  60.842.923 Jumlah (2)

  8.170.168.209,60 12.203.530.465,76

  Pembiayaan Netto (1-2)

  Sumber : Laporan Keuangan Pertanggung Jawaban Bupati Poso 2013 Realisasi pembiayaan daerah sesuai tabel di atas, sebesar Rp. 20.373.698.673,36 yang berasal dari dana SILPA dan penggunaannya untuk pembayaran Pokok Pinjaman lainnya sebesar Rp. 12.203.530.465,76 atau sebesar 59,90% dan Pembayaran pinjaman kepada Perusahaan Daerah sebasar Rp. 8.000.000.000 (39,27%). Secara keseluruhan dana SILPA yang tersedia digunakan untuk komponen pengeluaran pembiayaan sebesar Rp. 8.170.168.209,60 (40,10%) Sisa Lebih Perhitungan (SILPA) dimaksud mencakup pelampauan penerimaan PAD.

  Pelampauan penerimaan dana perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah, pelampauan penerimaan pembiayaan, penghematan belanja, kewajiban kepada pihak ketiga yang sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan.

  2. Tren perkembangan penerimaan dari: (i) Dana Perimbangan; (ii) Pendapatan Asli Daerah; (iii) Penerimaan Daerah Yang Sah

  3. Tren besaran penerimaan dana pembantuan dari pemerintah atasan (Pusat dan Propinsi);

4. Profil dan perkembangan APBD (catatan: Tampilan dalam bentuk tabel III- 1)

  a. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dalam APBD Kabupaen Poso

b. Perkembangan bantuan Pemerintah Pusat (GOI)

  c. Perkembangan kontribusi dan masyarakat

  d. Perkembangan dana pinajaman

  e. Perkembangan dana public saving

9.3.2 Keuangan Perusahaan Daerah

  Untuk mendukung sumber pembiayaan dalam komponen proyek cost recovery dan telah memiliki BUMD (seperti sektor air minum, persampahan dan limbah aspek keuangannya meliputi konsisi existing, permasalahan, analisa dan proyeksi untuk: 1) Neraca, 2) Rugi/Laba, 3) Arus Dana Kas.

9.4 Permasalahan Dan Analisa Keuangan

5. Dan hal-hal lain yang berkaitan dengan operasionalisasi perolehan pendapatan daerah.

9.4.2 Proyeksi Kemampuan Keuangan Kabupaten

  Proyeksi kemampuan keuangan Kabupaten yang disesuaikan dengan kondisi keuangannya.

  1. dihitung untuk kurun waktu lima tahun

2. Gunakan Asumsi dasar sebagai berikut:

  a. Melihat kecenderungan trend (Past Trend)

  b. Estimasi pertumbuhan akibat adanya action plan

  c. Adanya kebijakan khusus pemerintah Kabupaten

3. Proyeksi ketersediaan dana untuk pelaksanaan RPIJM

  4. Perhitungan kemampuan meminjam Pemerintah Kabupaten (ambang Batas DCR adalah 1,5 Perhatian terhadap aspek ekonomi dalam penyusunan RPIJM adalah hasil total atauproduktivitas atau keuntungan yang didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil prouyek tersebut.

9.5 Belanja Daerah

  Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Struktur belanja APBD terdiri dari belanja operasi, belanja modal, transfer ke desa/kelurahan dan belanja tak terduga adalah sebagai berikut:

Tabel 9.3 Rencana dan Realisasi Belanja tahun 2011 dan 2012

  REALISASI RENCANA Uraian Bagian

  N0 dan Pos 2011 2012 2011 2012

  531.450.755.165,41 588.874.011.040 545.193.851.896,73 608.323.000.714,81

  1 Belanja Operasi

  2 Belanja Modal 136.250.153.573,00 145.920.222.002 162.324.273.739 147.582.764.522 Transfer ke Desa/

  977.166.000,00 977.186.000 977.186.000 977.186.000

  3 Kelurahan Belanja Tak

  852.086.850,00 907.988.000 1.152.500.000 1.317.518.149

  4 terduga Jumlah Biaya

  699.530.161.588,41 736.679.407.402 709.647.811.635,73 758.200.499.386

  (1,2,34)

  Realisasi komponen belanja sebesar 699.530.141.587,41 Thn.2011 belanja terbesar pada objek belanja operasi yaitu Rp. 398.500.643.390,41 atau sebsar (56,97%), kemudian belanja modal Rp.136.250.153.573,00 atau sebesar (19,48%). Realisasi komponen belanja sebesar 736.679.407.402 Thn.2012 belenja terbesar pada objek belanja operasi yaitu Rp. 588.874.011.040 atau sebsar (79,94%), kemudian belanja modal Rp. 145.920.222.002 atau sebesar (19,81%). Kondisi pengeluaran belanja untuk masing-masing komponen belanja 2 tahun terakhir (2011 s/d 2012) komponen belanja operasi merupakan pengeluaran belanja terbesar, kemudian belanja modal dan terakhir balanja tak terduga sekitar (7,15%) pada tahun 2012.

Tabel 9.4 Realisasi Belanja Kabupaten Poso 5 tahun terakhir

  REALISASI Uraian Bagian

  N0 dan Pos 2008 2009 2010 2011 2012

  350.111.006.695,33 456.579.260.437,94 486.628.069.346,00 531.450.755.165,41 588.874.011.040

  1 Belanja Operasi

  2 Belanja Modal 115.151.292.340,00 152.167.980.094,00 100.973.525.491,00 136.250.153.573,00 145.920.222.002 Transfer ke Desa/ 3 619.000.000,00 977.166.000,00 977.166.000,00 977.166.000,00 977.186.000 Kel.

Gambar 9.1 Diagram Batang Keuangan Sektor Belanja Kabupaten Poso pada 5 tahun terakhir

  600,000,000,000 500,000,000,000 Belanja operasi 400,000,000,000 Belanja Modal 300,000,000,000 Transfer ke Desa/Kel 200,000,000,000 Belanja Tak Terduga 100,000,000,000 000 2008 2009 2010 2011 2012

Gambar 9.2 Grafik Keuangan Sektor Belanja Kabupaten Poso Lima Tahun terakhir

  800,000,000,000 700,000,000,000 600,000,000,000 500,000,000,000 400,000,000,000

Tabel 9.5 Perhitungan Pertumbuhan Belanja selama lima tahun terakhir dan angka proyeksi pertumbuhan lima tahun mendatang

  Pertumbuhan Proyeksi N0 Uraian Bagian dan Pos

  Per tahun % Pertumbuhan %

  1 Belanja Operasi 9,89 15%

  2 Belanja Modal 4,73 10% 3 Transfer ke Desa/ Kel.

  7,91 1,5%

  4 Belanja Tak terduga

  • 2,25 0.2% Jumlah (1,2,3,4) 20,28 15%

Tabel 9.6 Perhitungan Proyeksi Sektor Belanja selama Lima Tahun Yang Akan Datang Kabupaten Poso

  PROYEKSI Uraian Bagian dan 2013 2014 2015 2016 2017

  N0 Pos Belanja 555.137.913.617,48 638.408.600.660,10 734.169.890.759,12 844.295.374.372,99 970.939.680.528,93

1 Operasi

Gambar 9.3 Grafik Proyeksi Sektor Belanja selama lima Tahun Yang akan Datang Kabupaten Poso

  1,200,000,000,000 1,000,000,000,000

  800,000,000,000 Belanja Operasi

  600,000,000,000 Belanja Modal Transfer ke Desa/Kel

  400,000,000,000 Belanja Tak Terduga

  200,000,000,000 000 2013 2014 2015 2016 2017

9.5.1 Proyeksi PAD dan Dana Perimbangan

9.5.1.1 Kondisi PAD dan dana Perimbangan

  Perhitungan proyeksi PAD dan Perimbangan, antara lain sebagai berikut: 1. dihitung untuk kurun waktu 5-7 tahun 2. menggunakan asumsi atas dasar trend historis, yang disesuaikan dengan inflasi yang berlaku serta kesepakatan antara Pemerintah Propinsi dan Pemerintah

  Kabupaten

3. Analisis selama kurun waktu proyeksi tersebut unsur PAD dan penerimaan yang memberikan kontribusi besar.

Tabel 9.7 Realisasi Penerimaan APBD Pemerintah Kabupaten Poso

  Uraian Bagian REALISASI RENCANA 2011 2012 2011 2012

  N0 dan Pos Pe ndapatan Dana

  1 Pe rimbangan 652.816.983.585 678.083.324.201 1.782.959.602.432 672.656.313.244

  a. Dana Alokasi Umum

  433.833.180.000 509.604.879.000 434.150.160.000 509.604.879.000

  b. Dana Alokasi Khusus 57.437.200.000 58.877.580.000 57.437.200.000 58.877.580.000

  c. Dana Bagi Hasil Pajak (pusat)

  15.334.908.604 16.492.223.532 8.511.354.277 13.745.685.622

  d. Dana Bagi Bagi Hail Sumber Daya Alam (Non Pajak) 1.900.713.017 612.501.638 2.000.173.017 1.291.535.000

  e. Dana Penyesuaian 126.976.073.360 73.455.481.000 1.269.761.073.360 73.455.481.000

  f. Dana bagi hasil pajak (propinsi)

  15.334.908.604 16.492.223.532 8.551.345.278 13.745.685.622

  g. Dana Hibah 2.000.000.000 2.548.435.500 2.548.296.500 1.935.467.000 Pendapatan Asli

  2 Daerah

  25.654.921.613 26.224.302.806 27.822.037.499 29.906.351.654

  a. Retribusi daerah

  13.673.257.282 13.665.264.683 12.796.905.300 12.934.046.100

  b. Pendapatan Pajak Daerah 5.035.084.836 5.548.696.438 5.270.000.000 5.201.096.675

  c. Pendapatan

  

dari data tersebut di atas terlihat bahwa target / Realisasi penerimaan/pendapatan pos dana

perimbangan thn.2011 dan 2012 adalah sebagai berikut :

  1). Realisasi penerimaan/pendapatan thn. 2011 sebesar Rp. 690.848.753.766 (379%) dari target yang direncanakan sebesar Rp. 1.823.528.528.997 2). Thn.2012 realisasi penerimaan/pendapatan Rp. 741.608.423.211 (100%) dari target yang direncankan sebesar Rp. 740.240.806.662

  Target / Realisasi pos dana PAD : 1). Realisasi penerimaan/pendapatan thn.2011 sebesar Rp. 25.654.921.613 (92%) melebihi target yang direncanakan sebesar Rp. 27.822.037.499 2). Thn.2012 realisasi penerimaan/pendapatan Rp. 26.224.302.806 (88%) dari target yang direncankan sebesar Rp. 29.906.351.654

Realisasi penerimaan / pendapatan APBD Kabupaten Poso kurun waktu 2 tahun terakhir

thn. 2011 dan 2012 mengalami peningkatan rata-rata pertahun sebesar 14.601.218.467

(3,56%).

  Bab

  e. Dana Penyesuaian 4.400.000.000 4.400.000.000 4.400.000.000 4.400.000.000 4.400.000.000

  0% - - - - -

  c. Pendapatan Bunga /Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

  b. Pendapatan Pajak Daerah 15% 1.859.504.000 2.138.429.600 2.459.194.040 2.828.073.146 3.252.284.118

  a. Retribusi daerah 15% 5.104.643.561 5.870.340.095 6.750.891.110 7.763.524.776 8.928.053.493

  2 Pendapatan Asli Daerah 15% 13.628.995.130 15.673.344.399 18.024.346.059 20.727.997.968 23.837.197.664

  g. Dana Hibah 10% 4.504.500.000 4.954.950.000 5.450.445.000 5.995.489.500 6.595.038.450

  f. Dana bagi hasil pajak (propinsi) 10% 3.683.676.700 4.052.044.370 4.457.248.807 4.902.973.688 5.393.271.056

  d. DBH Sumber Daya Alam (Non Pajak) 10% 2.420.000.000 2.662.000.000 2.928.200.000 3.221.020.000 3.543.122.000

Tabel 9.8 Proyeksi Penerimaan APBD Pemerintah Kabupaten Poso

  c. Dana Bagi Hasil Pajak (pusat) 10% 30.431.247.000 33.474.371.700 36.821.808.870 40.503.989.757 44.554.388.733

  b. Dana Alokasi Khusus 10% 51.899.100.000 57.089.010.000 62.797.911.000 69.077.702.100 75.985.472.310

  a. Dana Alokasi Umum 10% 363.277.200.000 399.604.920.000 439.565.412.000 483.521.953.200 531.874.148.520

  1 Pendapatan 10% 461.055.723.700 507.161.296.070 557.877.425.677 613.665.168.245 675.031.685.069

  Pertumb.*) PROYEKSI PENERIMAAN 2008 2009 2010 2011 2012

  % Proyeksi

  N0 Uraian Bagian dan Pos

  d. Penerimaan Lain yang sah 15% 6.664.847.569 7.664.574.704 8.814.260.910 10.136.400.046 11.656.860.053

  Penerimaan Pembiayaan

  a. Penggunaan SILPA 15% 46.572.372.705 53.558.228.610 61.591.962.902 70.830.757.337 81.455.370.938

  • b. Pencairan Dana Cadangan

  3

  c. Pinajaman Dlm Negeri- Pemerintah

  • Pusat

  d. Pinjaman Dalam Negeri

  • – Pemda Lain
    • e. Pinjaman Dalam Negeri – Bank
    • f. Panjaman Dalam Negeri – Non-Bank
    • g. Pinjaman Dalam Negeri – Obligasi
    • h. Pijmanan Dalam Negeri – Lainnya
    • i. Pener. Kembali Pinj. kpd Pers. Negara
    • j. Peneri kembali Pinj. kpd. Pers. Daerah
    • k. Pener kembali Pinj. kpd. Pemda Lainnya 474.684.718.830 522.834.640.469 575.901.771.736 634.393.166.213 698.868.882.733

  Jumlah Pendapatan

  • *) di ambil dari perhitungan pafa file farmat ISIAN tabel bab keluangan sheet 3

  Bab

9.5.1.2 Proyeksi Public Saving

  Kondisi existing Public Saving selama 5 tahun untuk mengetahui Public Saving (Tabungan Masyarakat) diperhitungkan dengan rumus: PS = (PAD+PBB+DBH+DAU+DAK)

  • – Belanja Wajib Belanja Wajib = Belanja Mengikat + Kewajiban Daerah

  a) Gambaran besarnya public saving dan laju pertumbuhannya

  b) Besarnya angsuran pinjaman dan bunga

  c) Besarnya DSCR, batas ketentuan adalah 2,5

  d) Dengan DSCR ditentukan sebesar 2,5 dapat diperoleh besaran maksimum pinjaman yang dapat diperoleh Perhitungan public saving, antara lain sebagai berikut; 1) Dihitung untuk kurun waktu 5-7 tahun

  2) Menggunakan asumsi atas dasar trend historis, yang disesuaikian dengan inflasi yang berlaku serta kesepakatan antara pemerintah propinsi dan pemerintah Kabupaten /Kota ; 3) Alokasi dana public saving untuk kawasan perkotaan dihitung dengan

  • – 2012

  3.157.252.991 1.259.539.278 1.227.073.637 188.724.189 27.664.770.000

  167.737.937.089 172.238.953.265 135.394.192.172 189.744.609.004 15.214.170.670

  2 Pembelanjaan

  16.694.333.757 19.614.276.601 27.947.074.035 31.414.834.608 (2.151.325.285)

  1 Pembiayaan

  184.432.270.846 191.853.229.865 135.394.192.172 221.159.443.612 13.062.845.385

  II Belanja Wajib

  44.328.051.074 10.600.000.000 14.770.000.000 46.950.341.938 335.800.797.000

  5 DAK

  201.950.000.000 206.871.000.000 156.060.996.000 313.917.759.274 419.141.567.000

  4 DAU

  3 DBHBP

  Bab

  15.273.243.481 49.773.852.950 35.421.035.403 28.093.470.259 51.581.000.000

  2 DBHP

  6.419.508.404 5.722.067.478 6.538.333.758 21.166.679.005 4.095.000.000

  1 PAD

  271.128.055.950 274.226.459.706 214.017.438.799 410.316.974.665 838.283.134.000

  I Penerimaan

  (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

  2008 2009 2010 2011 2012

  No Sumber Penerimaan Realisasi 2008

Tabel 9.9 Realisasi Penerimaan dan Belanja Wajib tahun 2002 s/d tahun 2012

TOTAL PABLIC SAVING 86.695.785.103 82.373.229.841 78.623.246.627 189.157.531.053 825.220.288.615

  • –2012 Pertumbuhan 2008-2009 rata-rata Proporsi 2009-2010 2010-2011 2011-2012

  4 DAU 4.921.000.000 (50.810.004.000) 157.856.763.274 16.334.240.726

  8

  61 TOTAL PABLIC SAVING (4.322.555.262) (3.749.983.214) 110.534.284.427 (33.292.972.337)

  19

  2 Pembelanjaan 4.501.016.176 (36.844.761.093) 54.350.416.832 123.729.833.404

  1

  1 Pembiayaan 2.919.942.843 8.332.797.434 3.467.760.573 (69.760.968.618) (64)

  62

  16

  10 II Belanja Wajib 7.420.959.019 (56.459.037.693) 85.765.251.440 53.968.864.785

  24

  5 DAK (33.728.051.074) 4.170.000.000 32.180.341.938 8.725.658.062

  77

  11

  1

  Bab

  8

  3 DBHBP (1.897.713.713) (32.465.641) (1.038.349.448) 2.011.275.811

  9

  16

  2 DBHP 34.500.609.470 (14.352.817.547) (7.327.565.144) 2.920.096.741

  3

  14

  1 PAD (697.440.926) 816.266.280 14.628.345.246 (9.315.378.892)

  I Penerimaan 3.098.403.757 (60.209.020.907) 196.299.535.866 20.675.892.448 13 100

  (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) % %

  Penerimaan Realisasi 2008

  No Sumber

Tabel 9.10 Pertumbuhan Penerimaan, Belanja Wajib Pablic Saving periode Tahun 2002/2012

  38

  • 50.000.000.000

Gambar 9.4 Diagram Batang Tren Penerimaan Keuangan Kabupaten Poso dari tahun 2002 s/d 2012

  100.000.000.000 150.000.000.000 200.000.000.000 250.000.000.000 300.000.000.000 350.000.000.000 400.000.000.000

  Th. 2002 Th. 2003 Th. 2004 Th. 2005 Th. 2006 Th.2007 Th.2008 PAD DBHP DBHBP DAU DAK

  300.000.000.000 350.000.000.000 400.000.000.000 PAD DBHP DBHBP DAU DAK

Tabel 9.11 Proyeksi Penerimaan, Belanja Wajib Pablic Saving periode Tahun 2008/2012

  PROYEKSI Proyeksi 2012 2008 2009 20010 2011 2012 No Sumber Penerimaan Pertumb. % (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

  I Penerimaan 425.106.917.321 468.162.648.794 515.605.709.374 567.887.095.368 625.504.742.219 689.008.494.353

  1 PAD 15% 10.900.794.801 12.535.914.022 14.416.301.125 16.578.746.293 19.065.558.237 21.925.391.973

  2 DBHP 10% 29.408.630.137 32.349.493.151 35.584.442.466 39.142.886.712 43.057.175.384 47.362.892.922

  3 DBHBP 10% 606.934.218 667.627.640 734.390.404 807.829.444 888.612.389 977.473.627

  4 DAU 10% 330.252.000.000 363.277.200.000 399.604.920.000 439.565.412.000 483.521.953.200 531.874.148.520

  5 DAK 10% 53.938.558.165 59.332.413.982 65.265.655.380 71.792.220.918 78.971.443.009 86.868.587.310

  II Belanja Wajib 261.546.822.015 300.778.845.317 345.895.672.115 397.780.022.932 457.447.026.372 526.064.080.328

  1 Pembiayaan 15% (38.346.134.011) (44.098.054.112) (50.712.762.229) (58.319.676.564) (67.067.628.048) (77.127.772.255)

  2 Pembelanjaan 15% 299.892.956.026 344.876.899.430 396.608.434.344 456.099.699.496 524.514.654.420 603.191.852.583 TOTAL PABLIC SAVING 163.560.095.306 167.383.803.476 169.710.037.259 170.107.072.436 168.057.715.847 162.944.414.025 Bab

Tabel 9.12 Realisasi DSCR (Bagian Ususan Kas dan Perhitungan DSCR dan Komulatif Pinjaman)

  REALISASI APBD

  Uraian Bagian N0

  2011 2012 2011 2012

  dan Pos

RASIO PERHITUNGAN DSCR

  1 566,90 1.087,66 497,96 826,71

BAGIAN PENDAPATAN ASLI

  2 7.862.453.357 10.900.794.801 8.728.553.816 11.851.300.113

  DAERAH (PAD) POS DANA ALOKASI UMUM

  3 313.917.759.274 330.252.000.000 313.868.000.000 330.252.000.000

  (DAU) POS DANA OTONOMI

  4

  KHUSUS

  5 POS DANA BAGI HASIL (DBH) 28.282.194.448 30.015.564.355 29.848.364.834 33.213.567.000 Pos Bagi Hasil Pajak 28.093.470.259 29.408.630.137 29.498.364.834 31.013.567.000 Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 188.724.189 606.934.218 350.000.000 2.200.000.000 POS DANA BAGI HASIL DANA (DBHD)

  6 50.803.558.165 870.000.000 47.181.000.000

  REBOISASI BELANJA WAJIB 7 189.744.609.004 192.821.905.054 212.493.017.471 199.475.935.359

  ANGSURAN POKOK 8 149.325.285 109.325.285 149.325.285 149.325.285 PINJAMAN ANGSURAN BUNGA

  9 133.470.609 101.356.157 133.470.609 120.446.475 PINJAMAN BIAYA LAIN (Biaya

  • 10 komitmen + Jasa giro

POS DANA OTONOMI KHUSUS

  4 POS DANA BAGI HASIL (DBH)

  5 11,96

  10%

  Pos Bagi Hasil Pajak 4,68 Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 221,60

  6 POS DANA BAGI HASIL DANA (DBHD) REBOISASI 23,54

  10%

  BELANJA WAJIB

  7 15,98 15%

  8 ANGSURAN POKOK PINJAMAN -17,36

  • 17%

  9 ANGSURAN BUNGA PINJAMAN -17,36

  • 17%

  BIAYA LAIN (Biaya komitmen + Jasa giro

  10 Perbankan + Provisi) DSCR MINIMAL 2,5

Tabel 9.14 Proyeksi Perhitungan DSCR dari tahun 2012 s/d 2017

  PROYEKSI

  N0 Uraian Bagian dan Pos

  2012 2008 2009 2010 2011 2012

  1 RASIO PERHITUNGAN DSCR 826,71 765,16 961,67 1.200,99 1.489

BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

  2 11.851.300.113 12.607.213.780 14.498.295.847 16.673.040.224 19.173.996.258 22.050.095.696

  (PAD) POS DANA ALOKASI UMUM (DAU)

  3 330.252.000.000 352.336.940.000 387.570.634.000 426.327.697.400 468.960.467.140 515.856.513.854

  4 POS DANA OTONOMI KHUSUS

POS DANA BAGI HASIL (DBH)

  5 33.213.567.000 27.158.647.000 29.874.511.700 32.861.962.870 36.148.159.157 39.762.975.073 Pos Bagi Hasil Pajak 31.013.567.000 23.809.850.000 23.809.850.000 23.809.850.000 23.809.850.000 23.809.850.000 Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 2.200.000.000 3.348.797.000 3.348.797.000 3.348.797.000 3.348.797.000 3.348.797.000 POS DANA BAGI HASIL DANA 6 47.181.000.000 58.591.000.000 64.450.100.000 70.895.110.000 77.984.621.000 85.783.083.100 (DBHD) REBOISASI

  7 BELANJA WAJIB 199.475.935.359 254.007.809.289 292.108.980.682 335.925.327.785 386.314.126.952 444.261.245.995 ANGSURAN POKOK PINJAMAN 8 149.325.285 149.325.285 123.402.415 101.979.756 84.276.070 69.645.744

  9 ANGSURAN BUNGA PINJAMAN 120.446.475 107.725.643 89.024.471 73.569.823 60.798.102 50.243.551 BIAYA LAIN (Biaya komitmen +

  10

  • Jasa giro Perbankan + Provisi)
  • DSCR MINIMAL 2,5

  Bab

Tabel 9.15 Realisasi DSCR (Bagian Urusan Kas dan Perhitungan Perhitungan DSCR dan Komulatif Pinjaman)

  Uraian Bagian REALISASI APBD % Per % Proyeksi N0 dan Pos Tahun

  2011 2012 2011 2012 Pertumbuhan 2012 2008 2009 2010 2011

  Rasio Perhitungan

  1 DSCR

  Bagian Pendapatan Asli

  2 Daerah (PAD) Pos Dana

  3 Alokasi Umum (DAU) Pos Dana Otonomi

  4 Khusus Pos Dana Bagi Hasil (DBH) Pos Bagi Hasil

  5 Pajak Pos Bagi Hasil Bukan Pajak Pos Dana Bagi Hasil Dana

  6 (DBHD) Reboisasi komitmen + Jasa giro Perbankan + Provisi) DSCR MINIMAL 2,5

  DSCR = (PAD+DAU+OTSUS+(DBH+DBHDR)-BELANJA

  PKK PINJAMAN + BUNGA+BIAYA LAIN

9.6 Analisa Tingkat Ketersediaan Dana

  Analisa yang diperlukan adalah terhadap ketersediaan dana Pemerintahan Kabupaten/Kota yang dapat digunakan dalam pembangunan RPIJM, misalnya indikasi sumber penerimaan

yang harus diperhatikan yakni sebagaimana yang tertera pada lampiran yang meliputi :

  1. Analisa perkembangan masa lalu dengan memperhatikan kebijaksanaan keuangan pemerintahan maka sibuat proyeksi anggaran pendapatan dan belanja yang dapat dilihat pada Tabel (Lampiran)

  2. Analisa perkembangan pajak daerah termasuk perkembangan kontribusi

  

3. Analisa perkembangan PAD per tahun, kontribusi terhadap penerimaan rata-rata

  4. Analisa pengeluaran pembangunan berkembang rata-rata, porsi rata-rata, terhadap total pengeluaran, kecenderungan porsi naik/turun. d. Identifikasi dana partisipasi masyarakat yang dipergunakan untuk pembangunan khususnya dalam membiayai operasi dan pemeliharaan; e. Pisahkan biaya operasi dan pemeliharaan dan investasi baru dengan asumsi masing-masing 50% f. Identifikasi pinjaman minimal yang dapat diperoleh dengan

memperhatikan Debt Service Ratio (DSR) maksimum 30%

g. Dalam melakukan estimasi pinjaman dapat menggunakan asumsi : 1) Tingkat bunga berkisar 9

  h. hitung DSCR pada kondisi setelah ada proyek / pinjaman apakah masih pada batas 2,5 i. estimasi sumber dana yang dapat dipergunakan untuk membiayai bidang PU/Ciptakarya termasuk kontribusi PDAM untuk pendanaan sektor air minum; j. output dari analisa keuangan adalah total dana yang dapat dialokasikan

untuk membiayai bidang PU/Ciptakarya selama 5 tahun.

  b. Analisis dan teliti perkembangan sumber pendanaan external untuk pembiayaan pemerintah pusat dan pemerintah propinsi;

c. Identifikasi perkembangan dana dari partisipasi dan kerja sama swasta;

  • – 12 % 2) Masa tenggang 5 tahun 3) Pengembalian 20 tahun

d. Rasio Profitabilitas

  2. Analisis prosentase

  3. Indikator yang menentukan layak tidaknya program

a. Internal Rate of Return (IRR)

  b. Financial Internal Rate of Return (FIRR) yang dilihat dari pengasilan dan biaya Dimana :

  IRR > SOCC maka layak SOCC = Dicount Rate yang berlaku c. Ekonomic Internal Rate of Return (EIRR) yang dilihat dari benefit yang tidak bisa dinyatakan dalam bentuk financial, terutama terkait prasarana publik

  IRR > 10%

  d. Net Present Value (NPV) NPV > 0 maka layak e. Analisis Benefit and Cost (B/C) B/C > 1 maka layak

  Dalam perhitungan ini, apabila terdapat alternatif program yang lain, perlu dilakukan anlisis sesitifitas sebagai pembanding. pemerintah Kabupaten/Kota, sebaliknya pada penanggulangan bencana, jalan negara, drainase makro pemerintah pusat lebih dominan. Baik bantuan luar negeri maupun dana Pemerintah Pusat ke Pemerintah Kabupaten/Kota sifatnya stimulan dan pelengkap, namun pembangunan harus didasarkan kepada kekuatan sendiri dalam hal ini pemerintah kabupaten/Kota dan masyarakat (community base development).

9.7.2 Pelaksanaan Pembiayaan RPIJM

  Setelah melalui penilaian RPIJM oleh pemerintah Kabupaten/Kota, maka selanjutnya adalah program sekaligus proses pembiayaan. Pada pelaksanaan pembiayaan, maka semua sumber pembiayaan yang sudah disepakati antara Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Pemerintah Pusat (termasuk dana bantuan luar negeri dirumuskan dalam dokumen Project Memorandum (Kesepakatan Pelaksanaan Program).

  • – 2012 Pertumbuhan rata2 Proporsi

  2.993.962.849 950.000.000 1.157.333.485 2.030.655.051 1.818.491.856 4,64 35,91

  11 Pajak Galian Golongan C

  10 Pajak Penerangan Jalan 799.938.691 816.523.741 899.865.205 874.741.605 959.459.666 4,79 17,45

  84.825.000 86.583.083 95.420.500 121.794.100 126.225.000 10,89 2,07

  9 Pajak Reklame

  3.950.500 4.032.417 4.444.000 5.053.000 775.000 -14,67 0,07

  8 Pajak Hiburan

  

7 Pajak Restoran 31.859.080 32.519.612 35.838.844 34.069.749 41.234.213 7,09 0,70

  36.103.228 36.851.753 40.613.161 46.186.964 55.200.763 11,38 0,86

  6 Pajak Hotel

  5 Pajak Pengambilan air Tanah

  4 Pajak Bahan Bakar

  1.159.737.044 1.024.000.000 1.209.291.288 661.991.922 1.066.220.101 5,55 20,55

  3 Pajak Balik Nama

  1.205.500 1.640.000 1.591.611 1.259.906 955.927 -2,97 0,03

  2 Pajak Kendaraan diatas air

  743.405.708 818.360.000 981.447.128 1.097.798.457 950.124.080 7,10 18,42

  1 Pajak Kendaraan Bermotor

  % %

  2008 2004 2005 2011 2012

  Realisasi 2008

Tabel 9.16 Perkembangan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/Kota No Sumber Penerimaan

  • 4.017.371 0,00 0,02

  Bab

  97.691.810 99.717.819 109.895.881 337.116.859 329.533.836 54,20 3,91

  • 0,00 -
    • – 2012 Pertumbuhan rata2 Proporsi

  1 Retribusi Pelayanan

  

5 Retribusi Parkir di tepi jalan 10.952.000 11.982.000 12.354.000 10.350.000 17.813.600 17,10 0,37

  4 Retribusi Pemakaman - - - 1.180.000 2.220.000 0,00 0,02

  3 Retribusi biaya cetak kartu 182.459.000 199.617.000 205.815.000 118.970.000 44.755.000 -23,02 4,43

  Persampahan 1.861.700 2.036.000 2.100.000 3.600.000 3.050.000 17,16 0,07

  2 Retribusi Pelayanan

  Kesehatan 1.452.059.400 1.588.608.200 1.637.934.789 1.663.093.136 2.739.298.830 19,69 53,46

  % %

  Bab

  2008* 2004* 2005 2011 2012

  

Realisasi 2008

Tabel 9.17 Perkembangan Realisasi Penerimaan Retribusi di Daerah Kabupaten Poso dari tahun 2008 s/d 2012 No Sumber Penerimaan

  TOTAL 5.953.326.568 3.870.889.000 4.536.469.103 5.211.582.613 5.352.237.813 -0,05 100,00 Sumber : Buku Perhitungan APBD Kabupaten/Kota 2008 -2012

  647.158 660.576 728.000 915.000 - -15,51 0,01

  13 Pajak lain-lain

  12 Pajak Parkir

  6 Retribusi Pasar 261.650.777 286.256.351 295.144.668 283.807.622 305.457.752 4,07 8,43

  Retribusi Pengujian kendaraan 41.899.000 45.839.000 47.262.000 55.447.000 65.913.500 12,18 1,51

  7

  bermotor

  8 Retribusi IMB 110.059.685 120.409.734 124.148.210 212.817.148 338.940.607 35,80 5,34

  Retribusi pemakaian kekayaan 424.486.711 464.404.572 478.824.426 740.097.315 760.324.067 17,45 16,89

  9 Daerah

  • Retribusi Pemadam kebakaran tidak ada tidak ada -

  tidak ada 0,00

  10

  • 11 Retribusi lain-lain 310.872.893 340.106.743 350.667.125 290.986.130 317.370.680 1,14 9,48

  2.796.301.166 3.059.259.600 3.154.250.218,00 3.380.348.350,67 4.595.144.036,00 13,90 100,00

  TOTAL Bab

Tabel 9.18 Perkembangan Realisasi Penerimaan Laba BUMD, Dinas-dinas, Lain-lain Kabupaten Tahun 2012

  No Sumber Penerimaan 2012 (Rp)

  Proporsi

  PENERIMAAN LABA BUMD

  I

1 Penyertaan modal (Bank Sulteng) 317.132.533

  PDAM (116.581.184)

  2

  • (PDAM)

  3

  • BUMD 2

  200.551.349 PENERIMAAN DINAS-DINAS

  II

  1 Dinas Pendidikan 74.910.633

  2 Dinas Kesehatan 354.987.435

  3 Dinas Kesehatan RSU D 2.575.260.257

  4 Dinas PU - Prasarana Wilayah 489.676.555

  5 Dinas PU-Kimtawil 570.595.508

  6 Dinas Perhubungan 430.801.317

  7 Bapedalda 25.823.546

  8 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 49.111.818

  18 Perikanan dan kelautan 164.745.953

  SUB TOTAL II 11.507.729.019

  PENERIMAAN LAIN-LAIN

  • Penerimaan dari Perijinan

  III

  1 Penerimaan . . . .

  2

  3

  4 TOTAL

  11.708.280.369

Tabel 9.19 Perkembangan Realisasi Penerimaan Dana Bagi Hasil Kabupaten Poso dari 2008 - 2012

  Pertumbuhan Realisasi 2008

  • – 2012

  Proporsi No Sumber Penerimaan rata2

  % 2008 2009 2010 2011 2012 %

  I Sub Total Bagi Hasil Pajak

  1 Pajak Bumi Bangunan (PBB) 8.724.674.284 11.557.642.800 12.624.688.000 22.112.406.397 23.063.871.720 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

  2 998.198.400 665.787.600 1.098.416.000 1.382.826.985 2.070.608.963

  (BPHTB)

  3 Pajak Penghasilan Badan maupun Pribadi 1.650.258.097 4.070.000.000 1.325.045.323 806.351.541 434.249.335 Total I 11.373.130.781 16.293.430.400 15.048.149.323 24.301.584.923 25.568.730.018

  II

  • Sub Total Bagi Hasil Bukan Pajak

  69.918.558 - Kehutanan

  • Penambangan Minyak Bumi
  • Penambangan Gas Bumi Perikanan

  213,705 50.000.000 - 118.805.531 Pertambangan Umum

  • Total II

  100% -

  Bab

Tabel 9.20 Realisasi Penerimaan Dana Perimbangan Kabupaten Poso dari tahun 2008 s/d 2012

  Realisasi 2008 -2012

  Sumber Pertumbuhan Proporsi

  No Penerimaan rata2 % % 2008 2009 2010 2011 2012

  Dana 201.950.000.000

  Alokasi 206.871.000.000 156.060.996.000 313.917.759.274 330.252.000.000 13,26 91,15

  I Umum

  Dana Alokasi Khusus

  II Reboisasi 749.447.000 10.600.000.000 870.000.000 959.858.165 2,00 0,99

  Non 16.599.980.000 13.900.000 37.807.000.000 49.843.700.000 39,86 7,86

  Reboisasi Total

  219.299.427.000 217.471.000.000 156.944.896.000 351.724.759.274 381.055.558.165 15,24 100,00

  I+II+III

  Bab

Tabel 9.21 Perkembangan Realisasi Penerimaan Dana Perimbangan Kabupaten

  No Sumber

  Penerimaan Realisasi 2008-2012

  Pertumb uhan rata2 %

  Propo rsi %

  2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012

  I Dana Alokasi

  Umum 4.921.000.000 (50.810.004.000) 157.856.763.274 16.334.240.726

  13,26

  • Reboisasi 9.850.553.000 (9.730.000.000) (870.000.000) 959.858.165 2,00 Non Reboisasi (16.599.980.000) 13.900.000 37.793.100.000 12.036.700.000 39,86

  II Dana Alokasi

  Khusus

  Total I+II+III (1.828.427.000) (60.526.104.000) 194.779.863.274 29.330.798.891

  15,24 100%

  Sumber : Buku Perhitungan APBD Kabupaten Poso tahun 2008 s/d 2012

  

9.8 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya bersumber dari APBN dalam

3( Tiga ) Tahun terakhir

Tabel 9.22 Pendanaan melalui APBN 3 Thn ( 2011-2013 ) Tahun Tahun Tahun

  Sektor Total 2011 2012 2013

  • 2.785.190.000 900.000.000 3.685.190.000

  Bangkim 1.119.000.000 1.280.550.000 1.640.150.000 4.039.700.000

  PBL

  • 990.419.000 - 990.419.000

  PLP 873.153.000 5.253.280.000 10.799.534.000 16.925.967.000

  AM 5.767.762.000 6.533.830.000 13.339.684.000 25.641.276.000

  Total Prioritas Nasional terkait dengan bidang cipta karya adalah pembangunan Air Minum dan Sanitasi untuk itu kementerian pekerjaan umum bekerja sama dengan kementerian keuangan

memberikan dana DAK langsung ke kabupaten guna penangan air minum dan sanitasi

Tabel 9.23 Pendanaan DAK kabupaten Poso Tahun Tahun Tahun

  DAK Total 2011 2012 2013

  975.900.000 1.323.450.000 1.287.450.000 2.708.490.000

  

9.9 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya bersumber dari APBD dalam

3( Tiga ) Tahun terakhir

Pembangunan infrastruktur permukiman di kabupaten poso penanganannya di laksanakan

oleh beberapa SKPD

Tabel 9.24 Pendanaan melalui APBD 3 Thn ( 2011-2013 )

  Sektor Tahun 2011 Tahun

  2012 Tahun 2013 Total

  Bangkim 217.400.000 1.308.840.000 1.065.405.000 2.501.645.000 PBL 1.835.465.000 6.492.054.000 2.062.400.000 10.389.919.000 PLP 2.365.540.000 5.205.097.000 4.869.743.000 12.440.380.000 AM 1.198.970.000 2.248.120.000 2.488.806.000 5.935.896.000 Total

  5.617.375.000 15.254.111.000 10.486.354.000 31.267.768.000

Tabel 9.25 Proporsi Pendanaan selam 3 Thn ( 2011-2013 )

  Sektor Tahun

  2011(,000) Tahun

  2012(,000) Tahun

  2013(,000)

  

9.10 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya bersumber dari Swasta dalam 3(

Tiga ) Tahun terakhir Selain pemerintah Pembangunan infrastruktur permukiman di kabupaten poso juga melibatkan sumber dana dari swasta.

Tabel 9.26 KPSBidang Cipta karya 3 ( Tiga ) Terakhir

  

Sektor Tahun Kegiatan Satuan Volume Lokasi Nilai

Bangkim - - - - - - PBL - - - - - - PLP - - - - - - AM - - - - - - Total - - - - - -