Peramalan Penerimaan Produksi Kacang Kapri pada UD Monang Denpasar.

(1)

i

PERAMALAN PENERIMAAN PRODUKSI KACANG

KAPRI PADA UD MONANG DENPASAR

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Oleh: Lui Pebriana Purba

NIM. 1205315011

KONSENTRASI PENGEMBANGAN BISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR


(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yag pernah saya ajukan untuk memperoleh gelar kesarjananaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Saya bersedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam aturan yang berlaku apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau mengandung tindakan plagiarism.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Denpasar, 29 April 2016 Yang menyatakan,

Materai 6000 Lui Pebriana Purba NIM. 1205315011


(3)

iii ABSTRAK

Lui Pebriana Purba. NIM. 1205315011. Peramalan Penerimaan Produksi Kacang Kapri Pada Ud Monang Denpasar. Dibimbing oleh: Ir. I Wayan Widiyantara, MP. dan Prof. Dr. Ir. I Made Narka Tenaya, MS.

Peramalan adalah suatu cara memprediksi suatu kejadian di masa yang akan datang dengan mempergunakan data dari masa lalu dan menempatkannya di masa yang akan datang untuk mengetahui seberapa besar permintaan terhadap suatu barang. Penelitian ini dilakukan di UD Monang, jalan Gunung Gede Kavling Persik, No. 5, Monang-maning, Denpasar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan UD Monang, meramalkan penerimaan UD Monang untuk satu tahun mendatang dan mengetahui respon konsumen kacang Cendrawasih produksi UD Monang. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari data penjualan UD Monang Denpasar. Analisis data pada penelitian menggunakan regresi berganda.

Hasil analisis menunjukkan variabel Q(volume penjualan), P(harga jual) dan t (waktu) berpengaruh signifikan terhadap penerimaan UD Monang. Respon konsumen kacang Cendrawasih UD Monang masih toleransi terhadap harga penjualan sampai batas harga Rp 28.000,00. Di atas harga tersebut konsumen mengurangi jumlah pembeliannya. Ramalan satu tahun ke depan menunjukkkan penerimaan UD Monang semakin turun dengan penurunan 3 % (Rp 164.164,00) per bulan.

Saran yang diberikan dalam penyempurnaan ramalan ini adalah sebaiknya UD Monang menurunkan harga jual kacang Cendrawasih agar konsumen tetap setia membeli produknya.


(4)

iv ABSTRACT

Lui Febriana Purba. NIM. 1205315011. Forecast of the production of Beans Peanut in UD Monang, Denpasar. Supervised by: Ir. I Wayan Widiyantara, MP. and Prof. Dr. Ir. I Made Narka Tenaya, MS.

Forecast is a way to predict an occurrence in the future by using the data from the past and put them in the future to know how big the demand for goods. This research was conducted at UD Monang, Gunung Gede road Plot Persik, No. 5, Monang-Maning, Denpasar. The purpose of this study was to determine the factors that influence acceptance Monang UD, reception forecast UD Monang for the next years and determine consumer response peanut Cendrawasih production UD Monang. This research uses econdary data obtained from sales data UD Monang Denpasar.

The results showed that the variable Q (volume sales, P (selling price) and t (time) have a significant on the UD Monang. Response consumers UD Monang is tolerant toward sales price until the rice of USD 28.000,00. On top of the price consumers reduce the amount of purchase. Forecast the next one year to show receipts UD Monang will go down with a decrease in the 3% or USD 164.164,00 per month.

The advice given by the revised forecast is that it should be UD Monang lower the selling price of beans The Cendrawasih remain loyal to buy the product.


(5)

v RINGKASAN

Peramalan adalah suatu cara memprediksi suatu kejadian di masa yang akan datang dengan mempergunakan data dari masa lalu dan menempatkannya di masa yang akan datang untuk mengetahui seberapa besar permintaan terhadap suatu barang. UD Monang sebagai suatu usaha agroindustri rumahan diharapkan dapat menerapkan peramalan guna mengetahui keadaan usahanya di tahun mendatang.

Tujuan dari penelitian ini untuk (1) mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan UD Monang, (2) mengetahui respon konsumen terhadap perubahan harga kacang Kapri UD Monang dan (3) meramalkan penerimaan UD Monang untuk satu tahun mendatang

Lokasi penelitian ini bertempat di UD Monang, jalan Gunung Gede Kavling Persik, No.5, Monang-maning, Denpasar. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive yaitu penentuan lokasi penelitian secara sengaja.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa data penjualan UD Monang meliputi harga jual (P), volume penjualan (Q) dan penerimaan (R) dengan kemasan per kg dari tahun 2005 s.d 2015. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : berdasarkan hasil analisis regresi bahwa untuk setiap variabel yang dimasukkan memiliki nilai signifikan sebesar 0.00, yang berarti bahwa variabel Q (volume penjualan), P (harga jual) dan t (waktu) berpengaruh terhadap penerimaan UD Monang.

Konsumen kacang Cendrawasih UD Monang masih toleransi terhadap harga penjualan sampai batas harga Rp 28.000,00. Di atas harga tersebut konsumen


(6)

vi

mengurangi jumlah pembeliannya. Ramalan satu tahun ke depan menunjukkkan penerimaan UD Monang semakin turun dengan penurunan 3 % (Rp 164.164,00) per bulan.

Saran yang dapat diberikan kepada UD Monang, Monang- Maning, Denpasar yaitu sebagai berikut : berdasarkan kesimpulan di atas terkait harga jual, untuk tahun mendatang diharapkan UD Monang menawarkan harga jual tidak lebih dari harga Rp 28.000,00. Hal ini dikarenakan pada harga tersebut konsumen mulai mengurangi jumlah pembelian, sehingga sebaiknya UD Monang menawarkan harga jual tidak lebih dari Rp 28.000,00 agar konsumen tetap setia berlangganan kepada UD Monang. Terkait ramalan penerimaan tahun 2016, UD Monang diharapkan menawarkan harga jual dan jumlah penjualan maksimum. Hal ini dilakukan agar konsumen tetap setia mengkonsumsi kacang produksi UD Monang, karena apabila UD Monang menawarkan harga dan jumlah penjualan maksimum UD Monang masih dapat merasakan keuntungan yang lumayan besar pula. Jika UD Monang ingin tetap mempertahankan harga sebaiknya kualitas produknya ditingkatkan sehingga konsumen tetap setia dan memperluas sasaran pasar dengan menambah atau merubah jenis kemasan kacang.


(7)

vii

PERAMALAN PENERIMAAN PRODUKSI KACANG KAPRI PADA UD MONANG DENPASAR

Lui Pebriana Purba Nim 1205315011

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. I Wayan Widiyantara, MP Prof. Dr. Ir. I Made Narka Tenaya, MS NIP. 19541222 198403 1 002 NIP. 19500103 198003 1 001

Mengesahkan, Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Udayana

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS Nip.19630515 1988 1 001


(8)

viii

PERAMALAN PENERIMAAN PRODUKSI KACANG KAPRI

PADA UD MONANG DENPASAR

Dipersiapkan dan diajukan Oleh Lui Pebriana Purba

1205315011

Telah diuji dan dinilai oleh Tim Penguji pada tanggal

Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana No : 81/UN14.1.123/DL/2016

Tanggal : 4 Mei 2016 Tim Penguji Skripsi adalah:

Ketua : Ida Ayu Listia Dewi,SP.,M.Agb Anggota :

1. Ir. I Dewa Gede Agung,MMA 2. Ir. Ni Wayan Putu Artini,MP

3. Prof. Dr. Ir I Made Narka Tenaya, MS 4. Ir. I Wayan Widiyantara, MP


(9)

ix

RIWAYAT HIDUP

Lui Pebriana Purba dilahirkan di Kinalang pada tanggal 12 Pebruari 1994, merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Raden T.R Purba dan Rosdianta Sinaga.

Pendidikan dasar ditempuh di SD Negeri 091362 Kinalang (2000 s.d 2003), selanjutnya hijrah ke SD Negeri 011 Mekar Sari Dumai selama dua tahun (2003 s.d 2005) dan kembali lagi ke SD Negeri 091362 Kinalang (2005 s.d 2006).

Kemudian melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 2 Purba (2006 s.d 2009). Pendidikan sekolah lanjutan tingkat atas ditempuh di SMA Swasta ASSISI Yayasan Putri Hati Kudus Siantar (2009 s.d 2012). Pada bulan Juni 2012, diterima untuk melanjutkan pendidikan sarjana (S1) di Fakultas Pertanian Universitas Udayana melalui jalur undangan dengan Konsentrasi Pengembangan Bisnis, Program Studi Agribisnis.

Selama melanjutkan pendidikan di Universitas Udayana menerima beasiswa BIDIKMISI dam aktif dalam berbagai kegiatan diantaranya anggota bidang eksternal Keluarga Besar Mahasiswa Kristen (KBMK) UNUD periode 2013 s.d 2014, anggota bidang misi KBMK UNUD periode 2014 s.d 2015, wakil ketua KBMK UNUD periode 2015 s.d 2016, wakil KBMK UNUD sebagai trainee dalam Evangelism Explotion (EE) International di Surabaya 2014, wakil KBMK UNUD dalam Jaringan Kerja Sama (JKS) Forum Regional Timur di Malang 2015 serta aktif dalam berbagai kegiatan kampus Universitas Udayana


(10)

x

KATA PENGANTAR Syalom,

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan anugrahNya penulis dapat menyusun skripsi yang berlokasi di Jl. Gunung Gede Kavling Persik No.5, Monang-maning Denpasar sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Skripsi ini merupakan ringkasan bagaimana hasil dari penelitian yang berjudul Peramalam Penerimaan Produksi Kacang Kapri pada UD Monang Denpasar.

Penulis telah menyajikan dengan sangat sederhana dalam skripsi ini dan tentunya masih memiliki banyak kekurangan. Hal ini tidak lain karena keterbatasan yang dimiliki, baik dari segi waktu, tenaga maupun pengalaman. Penyusunan skripsi ini tidak akan dapat terwujud tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis pantas mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat;

1. Tuhan Yesus yang senantiasa memberikan kemampuan dan petunjuk untuk melakukan segala hal dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Prof. DR. Ir. I Nyoman Rai, M.S. selaku Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.

3. Dr. Ir. I Dewa Putu Oka Suardi, M.Si. sebagai Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

4. Ir. I Wayan Widiyantara, MP. sebagai dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan masukan serta saran guna penelitian ini dapa diselesaikan dengan baik.

5. Prof. Dr. Ir. I Made Narka Tenaya, MS. selaku pembimbing II yang telah meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. I Made Sarjana, S.P, M.Sc selaku pembimbing yang telah memberikan banyak arahan selama masa perkuliahan


(11)

xi

7. Bapak dan Ibu dosen Penguji dan Staff administrasi Fakultas Pertanian Universitas Udayana atas segala bentuan dan dukungan administratif.

8. Hotman Sinaga dan Sang Ayu Purba selaku pemilik dan manajer UD Monang yang telah banyak memberikan informasi dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Orang tua yaitu R.T.R Purba (ayah) dan R. Sinaga (Ibu) serta abang Richy

Broury Purba, kedua adik Iyan Aswell Purba dan Afrialdo Purba yang selalu memberikan doa, kasih sayang dan dukungan moril materil dalam penyusunan skripsi ini.

10. Rekan-rekan Keluarga Besar Mahasiswa Kristen (KBMK) UNUD yang selalu memberikan dukungan doa dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

11. Sahabat terkhusus Queen Srirahayu Purba, Klara Ulina Nainggolan, Sarah Imanuella Tambunan, Monica Indah Simarmata, Penina Sani, Silvia Lidya, Anastasia Bakara dan Irena Hersi yang selalu memberikan doa dan dukungan serta teman-teman Konsentrasi Pengembangan Bisnis angkatan 2012 yang telah membantu. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan.

Denpasar, 29 April 2016 Penulis


(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

RINGKASAN ... v

HALAMAN PENGESAHAN ... vi

TIM PENGUJI ... vii

RIWAYAT HIDUP ... viii

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat akademik/teoritis ... 4

1.4.2 Manfaat praktis ... 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Kerangka Teori ... 6

2.1.1 Pengertian agroindustri ... 6

2.1.2 Taksonomi kacang tanah ... 7


(13)

xiii

2.1.4 Peramalan ... 10

2.1.4.1 Tujuan peramalan ... 11

2.1.4.2 Tipe peramalan ... 12

2.1.4.3 Jenis-jenis peramalan ... 13

2.1.4.4 Tahap – tahap peramalan... 16

2.1.4.5 Karakteristik peramalan yang baik ... 18

2.1.4.6 Metode peramalan ... 19

2.1.4.7 Akurasi hasil peramalan ... 21

2.1.5 Penerimaan ... 21

2.2 Kajian Penelitian Sejenis ... 23

2.3 Kerangka Pemikiran ... 24

III. METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 26

3.2.1 Jenis data ... 26

3.2.2 Sumber data ... 27

3.3 Informan Kunci ... 27

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 27

3.5 Variabel dan Pengukuran Variabel ... 28

3.6 Batasan Operasional ... 28

3.7 Analisis Data ... 29

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 33

4.1 Sejarah singkat perusahaan ... 33

4.2 Struktur organisasi perusahaan ... 33

4.3 Tugas dan kewenangan personalia dalam perusahaan ... 34

4.4 Daftar nama produk dan harga terbaru ... 35

4.5 Daftar nama dan alamat pelanggan ... 36


(14)

xiv

V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38

5.1 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penerimaan UD Monang ... 38

5.2 Respon Konsumen Kacang Cendrawasih UD Monang ... 41

5.3 Ramalan Penerimaan Penjualan UD Monang dimasa Mendatang ... 46

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

6.1. Kesimpulan ... 51

6.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53


(15)

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman 1.1 Data Produksi Kacang Cendrawasih UD Monang Tahun 2010 s.d 2014 ... 3 4.1 Nama Produk dan Harga Terbaru UD Monang ... 35 5.1 Data Penerimaan UD Monang Tahun 2005 s.d 2015 ... 37 5.2 Hasil Analisis Regresi (ANOVA) Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan

UD Monang ... 38 5.3 Hasil Analisis Regresi Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan

UD Monang ... 39 5.4 Rata-rata Harga Kacang Kapri UD Monang dari tahun 2005 s.d 2015 ... 41 5.5 Hasil Analisis Regresi (ANOVA) Respon Konsumen kacang Cendrawasih

UD Monang ... 42 5.6 Hasil Analisis Regresi Respon Konsumen kacang Cendrawasih

UD Monang ... 42 5.9 Estimasi Penerimaan Satu Tahun Mendatang dengan menggunakan Harga

dan Jumlah Penjualan Rata-rata ... 47 5.8 Estimasi Penerimaan Satu Tahun Mendatang dengan menggunakan Harga


(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

2.1 Kerangka pemikiran……… 25 4.1. Struktur Organisasi UD Monang…………..………. 33

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman 1. Data Volume Penjualan dan Biaya Produksi UD Monang………. 55


(17)

xvii

2. Data Penjualan UD Monang Tahun 20005 s.d 2015………. 60

3. Data Nama Toko……… 63

4. Hasil Analisis Regresi Faktor yang Mempengaruhi Penjualan UD

Monang……… 65

5. Hasil Analisis Regresi Respon Konsumen Kacang Cendrawasih

Produksi UD Monang……….. 66

6. Hasil Analisis Regresi Estimasi Penerimaan UD Monang satu


(18)

1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pertanian sampai saat ini masih diyakini sebagai salah satu akar perekonomian bangsa Indonesia. Hampir di semua faktor perekonomian tidak bisa dilepaskan dari peran sektor pertanian. Potensi alam yang melimpah, tanah yang subur, serta iklim yang mendukung merupakan modal yang sangat mendukung bagi keberhasilan pembangunan pertanian.

Soekartawi (2009) menjelaskan bahwa ada empat strategi dalam sektor pertanian yaitu: (1) Mampu berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti peningkatan produksi pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan, di samping menggerakkan pasar domestik dan tetap melakukan ekspor, (2) Mampu berkontribusi mengurangi pengangguran di pedesaan, yaitu dengan tetap menggerakkan sektor pertanian dan sektor riil seperti agroindustri, (3) Mampu berkontribusi mengurangi kemiskinan dengan meningkatkan pendapatan, (4) Mampu berkontribusi menciptakan kegiatan produktif yang menarik investor di bidang pertanian atau industri berbasis pertanian (agro-industri). Berdasarkan strategi yang keempat yaitu mampu berkontribusi menciptakan kegiatan produktif yang menarik investor di bidang pertanian atau industri berbasis pertanian (agro-industri), maka dengan pengembangan agroindustri yang banyak menggunakan bahan baku berbasis pada pertanian akan semakin penting untuk dilaksanakan demi mendukung keberhasilan pembangunan pertanian Indonesia.

Indonesia sebagai negara agraris tentunya memiliki potensi besar dalam pengembangan agroindustri. Hal itu dikarenakan selain dapat meningkatkan


(19)

2

kontribusi sektor pertanian juga karena sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia sangat mendukung pengembangan agroindustri tersebut. Agroindustri merupakan kegiatan dengan ciri : (1) meningkatkan nilai tambah, (2) menghasilkan produk yang dapat dipasarkan atau digunakan atau dimakan, (3) meningkatkan daya simpan, dan (4) menambah pendapatan dan kuntungan produsen. Sifat kegiatannya mampu menciptakan lapangan pekerjaan, memperbaiki pemerataan pendapatan dan mempunyai kapasitas yang cukup besar untuk menarik pembangunan pertanian (Tarigan, 2007).

Dewasa ini pembinaan dan pengembangan agroindustri merupakan topik penting yang harus terus dikaji, disempurnakan dan ditingkatkan agar penangannya lebih efektif. Sektor agroindustri seperti kebanyakan di negara maju memiliki peluang besar sebagai sektor tulang punggung perekonomian, dan mengalami perkembangan yang sangat cepat dengan menggunakan teknolologi yang semakin maju dan canggih. Agroindustri sebagai suatu usaha untuk menciptakan nilai tambah bagi komoditi pertanian antara lain melalui produk olahan dalam bentuk setengah jadi maupun barang jadi yang bahan bakunya berasal dari hasil pertanian. Usaha- usaha pengembangan pertanian mengarah pada pengolahan hasil pertanian menjadi bahan makanan seperti camilan kacang yang diproduksi oleh salah satu agroindustri di Denpasar yaitu UD Monang.

UD Monang adalah suatu usaha agroindustri yang bergerak dibidang produksi camilan kacang-kacangan yang kini dikenal masyarakat sebagai oleh-oleh khas Bali dengan merk dagang Kacang Cendrawasih dan telah berdiri selama empat belas tahun, dengan perkembangan produksi sebagai berikut:


(20)

3

Tabel 1.1

Data Produksi Kacang Cendrawasih UD Monang Tahun 2010 s.d 2014

Tahun Produksi (Kg)

2010 13.540,8

2011 11.596,0

2012 16.926,0

2013 20.852,0

2014 18.928,0

Jumlah 81.842,8

Sumber : Laporan Produksi dan Penjualan UD Monang Tahun 2014

Dalam Tabel 1.1 di atas dapat diketahui bahwa produksi UD Monang adalah fluktuatif. Terlihat dari tahun 2011 yang mengalami penurunan, naik di tahun 2012, naik lagi di tahun 2013 dan mengalami penurunan di tahun 2014. UD Monang sampai saat ini masih dapat berdiri eksis walaupun data produksinya berfluktuasi seperti Tabel di atas. Data yang berfluktuasi di atas ternyata membuat pemilik UD Monang tidak dapat memperkirakan bagaimana penerimaan yang akan diperoleh di tahun berikutnya, apakah akan mengalami penurunan atau kenaikan. Selain itu pemilik UD Monang juga bimbang dalam menetapkan harga yang akan ditawarkan kepada konsumen supaya konsumen tetap setia membeli kacang produksi UD Monang.

Berdasarkan uraian di atas, perlu dilaksanakan kajian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mengapa usaha ini dapat berdiri eksis dengan waktu yang tergolong lama. Kajian juga perlu dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana trend penerimaan usaha ini dimasa mendatang dengan melakukan sebuah ramalan terhadap data penjualan dan mengetahui bagaimana respon konsumen terhadap perubahan hargakacang Cendrawasih produksi usaha ini.


(21)

4

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi penerimaan UD Monang Denpasar?

2. Bagaimanakah respon konsumen kacang Cendrawasih produksi UD Monang Denpasar terhadap perubahan harga?

3. Bagaimanakah perkiraan penerimaan UD Monang Denpasar untuk tahun 2016?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ilmiah ini adalah: 1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan

UD Monang Denpasar.

2. Mengetahui respon konsumen kacang Cendrawasih produksi UD Monang Denpasar terhadap perubahan harga.

3. Mengestimasi penerimaan UD Monang Denpasar untuk tahun 2016. 1.4 Manfaat Penelitian

Hasil kegiatan penelitian ini, diharapkan memiliki manfaat bagi akademisi dan praktisi kacang kapri selaku obyek penelitian. Jika diuraikan maka manfaat dari penelitian ini yaitu.

1. Bagi kalangan akademik seperti dosen, mahasiswa dan peneliti diharapkan dapat menambah pengetahuan ilmiah dan pengalaman, serta sebagai bahan referensi maupun informasi untuk penelitian lebih lanjut dalam


(22)

5

pengembangan pengetahuan di bidang pertanian agribisnis khususnya pengembangan usaha kacang kapri.

2. Manfaat praktis, bagi perusahaan dan pelaku bisnis sebagai masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menjalankan usaha bersama di bidang agroindustri kacang kapri.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan UD Monang dengan analisis regresi berganda terhadap tiga variabel yaitu volume penjualan (Q), harga jual (P) dan waktu (t). Kemudian untuk mengetahui bagaimana respon konsumen kacang Cendrawasih produksi UD Monang dengan meregresikan volume penjualan (Q) dan harga jual (P). Selain itu untuk meramalkan bagaimana penerimaan UD Monang Denpasar untuk satu tahun mendatang yaitu 2016 dengan acuan data penjualan dari tahun 2005 s.d 2015.


(23)

(24)

6

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori

2.1.1 Pengertian agroindustri

Agroindustri dapat diartikan dua hal, yaitu pertama, agroindustri adalah industri yang usaha utamanya adalah produk pertanian.Studi agroindustri pada konteks ini adalah menekankan pada food processing management dalam suatu perusahaan produk olahan yang bahan bakunya adalah produk pertanian. Yang kedua, bahwa agroindustri adalah suatu tahapan pembangunan pertanian, tetapi sebelum tahapan pembangunan tersebut mencapai tahapan pembangunan industri (Soekartawi, 2000).

Agroindustri merupakan kegiatan dengan ciri : (1) meningkatkan nilai tambah, (2) menghasilkan produk yang dapat dipasarkan atau digunakan atau dimakan, (3) meningkatkan daya simpan, dan (4) menambah pendapatan dan kuntungan produsen. Sifat kegiatannya mampu menciptakan lapangan pekerjaan, memperbaiki pemerataan pendapatan dan mempunyai kapasitas yang cukup besar untuk menarik pembangunan pertanian (Tarigan, 2007).

Struktur agroindustri menurut kriteria jumlah tenaga kerja adalah sebagai berikut : (1) Industri rumah tangga dengan tenaga kerja satu sampai empat orang; (2) Industri kecil 5 s.d 19 orang; (3) Industri menengah 20 s.d 99 orang; dan (4) industri besar 100 orang ke atas (Rahmat, 1995).


(25)

7

2.1.2 Taksonomi kacang tanah

Tanaman kacang tanah mempunyai sistematika sebagai berikut : Divisio : Spermatophyta

Klassis : Angiospermae Sub Klassis : Dicotyledoneae Ordo : Polypetalae Familia : Leguminosae Sub Familia : Papilionoidae Genus : Arachis

Species : Arachis hypogaea L. (Astanto et al., 1993).

Varietas kacang tanah, baik varietas lokal maupun varietas unggul, yang umum ditanam pada daerah tropis adalah tipe Spanish dengan polong berbiji 1 s.d 2 dan tipe Valencia dengan polong berbiji 3 s.d 4, keduanya merupakan tipe pertumbuhan tegak pada kacang tanah. Tipe tegak lebih disukai petani karena umurnya lebih genjah yaitu 80 s.d 110 hari dan lebih mudah dipungut hasilnya daripada tipe menjalar. Sedangkan didaerah subtropis kebanyakan termasuk tipe

Virginia (tipe menjalar). Umumnya umur dari tipe menjalar ini adalah 150 s.d 170 hari (Adisarwanto, 2000).

Optimalisasi budidaya kacang tanah dapat dilakukan dengan memperhatikan dan memenuhi kondisi serta persyaratan yang diperlukan oleh tanaman kacang tanah tersebut.Untuk tumbuh dan berkembang, tanaman kacang tanah memerlukan persyaratan tumbuh tertentu.Persyaratan ini meliputi faktor kondisi tanah dan iklim.


(26)

8

Kedua faktor tersebut akan sangat mempengaruhi penentuan saat tanam yang tepat. Kacang tanah tidak terlalu memilih jenis tanah. Pada tanah yang berat kacang tanah masih dapat menghasilkan jika pengolahan tanahnya dilakukan dengan baik. Tetapi, kacang tanah dapat tumbuh optimal pada tanah yang ringan yang cukup mengandung unsur hara (Fachruddin, 2000).

Pemupukan dengan pupuk kandang yang telah hancur dan matang dengan dosis rendah-sedang (1 s.d 3 ton/ha) sering dapat meningkatkan hasil kacang tanah, pada tanah yang kurus dan berdrainase buruk. Pemberian pupuk kandang yang berlebihan mengakibatkan pertumbuhan vegetatif terlalu suburdan pembentukkan polong berkurang (Sumarno, 1987). Penggunaan pupuk sangat penting dalam peningkatan produksi kacang tanah karena pupuk mengandung hara dengan konsentrasi relatif tinggi.Untuk kacang tanah, pupuk yang banyak dipakai adalah pupuk Nitrogen (N), Fosfat (P), dan Kalium (K).

Kacang tanah termasuk tanaman Leguminosae yang mampu mengikat nitrogen dari udara. Namun, kemampuannya mengikat nitrogen baru dimiliki pada umur 15 s.d 20 hari setelah tanam. Oleh karena itu, pupuk nitrogen tetap diperlukan. Pemberiannya dilakukan bersamaan dengan saat tanam dengan dosis 15 s.d 20 kg N/ha. Pupuk fosfat berfungsi mendorong pertumbuhan akar. Bagi kacang tanah, pupuk fosfat dibutuhkan lebih banyak dibanding pupuk nitrogen yaitu 45 kg P2O5/ha,

sedangkan pupuk kalium berperan penting dalam fotosintesis. Tanah yang mengandung cukup kalium akan menghasilkan kacang tanah yang berkualitas tinggi. Pemberian kaliumyang cukup akan membuat polong tumbuh baik dan berisi penuh. Dosis yang diperlukan kacang tanah yaitu 50 s.d 60 kg K2O/ha (Suprapto, 1993).


(27)

9

2.1.3 Usaha kecil dan menengah

Usaha kecil dan menengah merupakan suatu usaha kecil yang mampu berperan dan berfungsi sebagai katup pengaman baik dalam menyediakan alternative kegiatan usaha produktif.Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki kekayaan benih paling banyak Rp 200 Juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Usaha kecil memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1 Milyar, berdiri sendiri bukan perusahan atau cabang perusahaan yang dimiliki atau dikuasai baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau berskala besar, berbentuk usaha yang dimiliki orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hokum, termasuk koperasi.

Usaha kecil dan menengah ini mempunyai beberapa kriteria sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 9 tahun 1995 pasal 1 yaitu sebagai berikut: (1) Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan

memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagimana diatur dalam undang-undang ini

(2) Usaha menengah atau usaha besar adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteri kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari kekayaan dan hasil penjualan tahunan usaha kecil.

Secara nominal kriteria dalam ketentuan tersebut memberikan batas Rp 200 Juta sebagai pembatas antara jumlah modal pengusaha kecil dan pengusaha besar serta menengah. Dalam kenyataannya, praktek industri atau usaha kecil ini ternyata juga muncul dalam aneka tipe yang bermacam-macam,


(28)

10

diantaranya dari sudut penggunaan tenaga kerja yaitu:

(1) Industri kerajinan rumah tangga yang hanya mempekerjakan beberapa tenaga kerja. Usaha ini biasanya mempekerjakan satu sampai empat tenaga kerja, terutama anggota keluarga yang tidak dibayar. Industry kerajinan rumah tangga ini pada umumnya berorientasi pada pasar local dan menggunakan teknologi tradisional.

(2) Industri kecil yang juga berskala kecil, akan tetapi mengandalkan diri pada tenaga kerja keluarga. Industri ini mempekerjakan tenaga kerja keluarga yang dibayar dengan upah dan di dalamnya terdapat suatu hierarki antara para pekerja.

2.1.4 Peramalan

Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses pengambilan keputusan. Sebelum melakukan peramalan, harus diketahui terlebih dahulu apa sebenarnya persoalan dalam pengambilan keputusan itu. Peramalan diartikan sebagai kegiatan analisis untuk memperkirakan besarnya perubahan suatu variable ekonomi bisnis dalam permintaan barang dan jasa di masa yang akan datang berdasarkan data pada waktu yang lalu dan data pada masa yang sekarang.

Menurut Laufer (1979:231) peramalan adalah keputusan yang manajer operasi harus membuat perhitungan dengan beberapa titik di masa depan, masa yang akan datang melalui keadaan masa lalu. Sebelum rencana apapun dapat dibuat, proyeksi ke masa depan diperlukan, penentuan kondisi dimana keputusan akan dimasukkan ke dalam operasi harus dilakukan. Hal tersebut tidak realistis untuk merencanakan produk baru tanpa membuat beberapa proyeksi permintaan untuk produk tersebut


(29)

11

selama periode waktu. Manajer tidak akan membuat keputusan yang melibatkan investasi besar modal tanpa terlebih dahulu mencoba untuk mengetahui kondisi yang akan ada selama periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan biaya investasi.

Menurut Prasetya (2009:43) peramalan merupakan usaha untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang melalui pengujian di masa lalu. Efisiensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar pola di waktu yang lalu. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkan ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis.

Menurut Supranto (1990:3) peramalan merupakan memberikan gambaran tentang kemampuan menjual di waktu yang akan datang, yang data ramalan penjualan dapat digunakan untuk dasar perencanaan produksi. Hasil ramalan untuk menentukan atau merencanakan beberapa produksi yang harus diprodusir.

Dari beberapa pengertian peramalan di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan peramalan adalah suatu cara memprediksi suatu kejadian di masa yang akan datang dengan mempergunakan data dari masa lalu dan menempatkannya di masa yang akan datang untuk mengetahui seberapa besar permintaan terhadap suatu barang.

2.1.4.1 Tujuan peramalan

Peramalan pada umumnya digunakan untuk memprediksi keuntungan, pendapatan, harga, biaya, teknologi, dan berbagai variable lainnya. Dalam lingkungan perusahaan kebanyakan peramalan untuk mengestimasi atau memprediksi permintaan


(30)

12

penjualan pada masa yang akan datang dan untuk meredam ketidakpastian, sehingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan yang sebenarnya.

2.1.4.1 Tipe peramalan

Tipe peramalan menurut Prasetya (2009 : 44) dalam peramalan dibagi dalam beberapa tipe peramalan, yaitu:

(1) Peramalan ekonomi (economic forecast)

Merupakan peramalan yang menjelaskan siklus bisnis dengan meprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indicator perencaan lainnya.

(2) Peramalan teknologi (tecnological forecast)

Peramalan yang memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.

(3) Peramalan permintaan (demand forecast)

Merupakan proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan, yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta system penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia.


(31)

13

2.1.4.3 Jenis-jenis peramalan

Apabila dilihat dari segi penyusunannya, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam.

1. Peramalan kualitatif

Peramalan yang didasarkan atas kualitatitf pada masa lalu dan hasil peramalan yang dibuat tergantung pada orang yang menyusunnya.Biasanya peramalan kualitatif berdasarkan atas hasil penyelidikan atau didasarkan ciri-ciri normatif.Peramalan ini lebih menekankan kepada keputusan-keputusan hasil diskusi, pendapat pribadi seseorang, dan intuisi yang meskipun kelihatan kurang ilmiah, tetapi dapat memberikan hasil yang baik.

Beberapa model peramalan digolongkan sebagai model subyektif yaitu : (1) Dugaan manajemen (management estimate), di mana peramalan semata-mata

berdasarkan pertimbangan manajemen, umumnya oleh manajemen senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap intuisi dari satu atau kelompok kecil orang yang karena pengalamannya mampu memberikan opini yang kritis dan relevan. Teknik ini akan dipergunakan dalam situasi di mana tidak ada alternatif lain dari model peramalan yang dapat diterapkan.

(2) Riset pasar (market research), merupakan metode peramalan berdasarkan hasil-hasil survey pasar yang dilakukan tenaga-tenaga pemasar produk atau yang mewakilinya. Metode ini akan menjaring informasi dari pelanggan atau pelanggan potensial (konsumen) berkaitan dengan rencana pembelian mereka di masa mendatang. Riset pasar tidak hanya akan membantu peramalan, tetapi


(32)

14

juga untuk meningkatkan desain produk dan perencanaan untuk produk-produk baru.

(3) Metode Delphi, merupakan cara sistematis untuk mendapatkan keputusan bersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahli dan berasal dari beberapa disiplin ilmu yang berbeda dan masing-masing mereka diminta pendapatnya secara terpisah, semacam kuisioner, dan hasilnya kemudian dianalisa untuk dibuat suatu peramalan.

(4) Analogi historis (historical analogy), merupakan teknik peramalan berdasarkan pola data masa lalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara analogi, misalnya peramalan untuk pengembangan pasar televisi multisistem menggunakan model permintaan televisi hitam putih atau berwarna biasa. Analogi historis cenderung akan menjadi terbaik untuk penggantian produk di pasar dan apabila terdapat hubungan subtistusi langsung dari produk dalam pasar itu.

2. Peramalan kuantitatif

Metode ini merupakan prosedur peramalan yang mengikuti aturan-aturan matematis dan statistik dalam menunjukkan hubungan antara permintaan dengan satu atau lebih variabel yang mempengaruhinya. Metode ini terbagi dua, yaitu :

1) Metode intrinsik (time series)

Metode ini membuat peramalan hanya berdasarkan pada proyeksi permintaan historis tanpa mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin memperngaruhi besarnya permintaan. Metode ini hanya cocok untuk peramalan jangka pendek pada kegiatan produksi. Metode ini dipengaruhi oleh 4 komponen,


(33)

15

yaitu : (1) Trend/kecenderungan (T), merupakan sifat dari permintaan di masa lalu terhadap waktu terjadinya apakah permintaan tersebut cenderung naik, turun, atau konstan. Peramalan yang sesuai adalah metode regresi linier, exponential smoothing. (2) Cycle/Siklus (C), yaitu permintaan suatu produk dapat memiliki siklus yang berulang secara periodik. Biasanya lebih dari satu tahun, sehingga pola ini tidak perlu dimasukan dalam ramalan jangka pendek. Pola ini amat berguna untuk peramalan jangka menengah dan jangka panjang. (3) Season/ Musiman (S), fluktuasi permintaan suatu produk dapat naik turun di sekitar garis tren, dan biasanya berulang setiap tahun. Pola ini biasanya disebabkan oleh faktor cuaca, musim liburan panjang, dan

hari raya keagamaan yang akan berulang secara periodik setiap tahunnya. (4) Random/Acak (R), permintaan suatu produk dapat mengikuti pola variasi secara

acak karena faktor-faktor adanya bencana alam, bangkrutnya perusahaan pesaing, promosi khusus, dan kejadian-kejadian lainnya yang tidak mempunyai pola tertentu. Variasi acak ini diperlukan dalam rangka menentukan persediaan pengaman untuk mengantisipasi kekurangan persediaan bila terjadi lonjakan permintaan.

2) Metode ekstrinsik (causal)

Metode ini mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin dapat mempengaruhi besarnya permintaan di masa mendatang dalam model peramalannya. Metode ini cocok untuk peramalan jangka panjang karena dapat menunjukkan hubungan sebab akibat yang jelas dalam hasil peramalannya dan dapat memprediksi titik-titik perubahan.

Jika dilihat dari segi jangka waktu penyusunannya maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam menurut Heizer (2006:137) yaitu:


(34)

16

(1) Peramalan jangka pendek

Peramalan ini mencakup jangka waktu hingga satu tahun tetapi umumnya kurang dari tiga bulan. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja dan tingkat produksi. (2) Peramalan jangka menengah

Peramalan ini umumnya mencakup hitungan bulanan hingga tiga tahun. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan penjualan, perencanaan, dan anggaran produksi, anggaran kas dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi.

(3) Peramalan jangka panjang

Peramalan ini umumnya untuk perencanaan masa tiga tahun atau lebih.Peramalan ini digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau fasilitas serta penelitian dan pengembangan. 2.1.4.4 Tahap – tahap peramalan

Tahap peramalan menurut Prawirosenoto (2001:48) agar peramalan dapat memberikan hasil yang memuaskan, maka haruslah mengkuti prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan paling tidak dapat menghindari kesalahan yang tidak perlu, sehingga hasil peramalan tidak perlu diragukan.

Secara umum langkah yang dilakukan dalam peramalan sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data

Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakuka. Data yang dikumpulkan merupakan data masa lalu. Hendaknya data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa periode. Pengumpulan data bisa dilakukan


(35)

17

pengumpulan data sekunder dan data primer. Pengumpulan data sekunder maksudnya adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti kepustakaaan, majalah, dan laporan lainnya. Sedangkan data primer diperoleh dari lapangan dengan menggunakan metode observasi, wawancara atau denga menyebarkan kuisioner.

2. Mengolah data

Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada.

3. Menentukan metode peramalan

Setelah data ditabulasi barulah ditentukan metode peramalan yang cocok untuk data tersebut. Terdapat banyak metode peramalan yang masing-masing metode akan memberikan hasil yang berbeda. Peramalan yang diinginkan adalah dengan menggunakan metode yang paling tepat. Artinya hasil yang akan diperoleh tidak akan jauh berbeda dengan kenyataannya atau metode yang akan memberikan penyimpangan terkecil. Pemilihan metode peramalan adalah dengan mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya.

4. Memproyeksikan data

Seperti diketahui bahwa aka nada perubahan di masa yang akan datang seperti perubahan ekonomi, polotik social atau perubahan kemasyarakatan lainnya. Perubahan ini akan berakibat tidak tepatnya hasil peramalan. Agar dapat


(36)

18

meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan makan perlu dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan tersebut.

5. Mengambil keputusan

Hasil peramalan yang telah dilakukan dan digunakan untuk mengambil keputusan untuk membuat berbagai perencanaan produksi, keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.

2.1.4.5 Karakteristik peramalan yang baik

Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria menurut Handoko (2000:260) yang penting, antara lain akurasi, biaya dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut.

1. Akurasi

Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil kebiasaan dan kekonsistenan peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bias bila peramalan tersebut terlalu tinggi dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan peramalan relatif kecil. Peramalan yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekurangan persediaan, sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi segera akibatnya perusahaan dimungkinkan kehilangan pelanggan dan kehilangan keuntungan penjualan. Sedangkan peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap sia-sia. Keakuratan dari hasil peramalan ini berperan penting dalam menyeimbangkan persediaan yang ideal.


(37)

19

2. Biaya

Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan adalah tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan dan metode peramalan yang digunakan. Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan mempengaruhi beberapa banyak data yang dibutuhkan, bagaimana pengolahan datanya (manual atau komputerisasi), bagaimana penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli yang diperbantukan. Pemilihan metode peramalan harus disesuaikan dengan dana yang tersedia dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yeng penting akan diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah.

3. Kemudahan

Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat dan mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dengan menggunakan memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada system perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan teknologi.

2.1.4.6 Metode peramalan 1. Regresi linear

Regresi adalah membicarakan bentuk hubungan atau fungsi antara dua variable atau lebih. Perlu ditekankan bahwa dalam bentuk hubungan tersebut terdapat sebuah variable tak bebas Y, dengan sekurang-kurangnya sebuah variable X. Untuk mendapatkan bentuk hubungan yang sesuai antara variable bebas X dengan variabel tak bebas , maka kedua variable tersebut harus dinyatakan dalam nilai yang terukur


(38)

20

atau kuantitatif sekurang-kurangnya dengan skala interval. Dari variable-variabel yang akan dicari bentuk hubungannya terlebih dahulu hendaknya dijelaskan mana yang sebagai variable X dan mana sebagai variabel tak bebas Y.

Tujuan utama dari analisis regresi yaitu untuk memberikan dasar-dasar peramalan atau pendugaan dalam analisis peragam atau analisis kovarian. Analisis regresi sebagai alat untuk melakukan peramalan atau prediksi atau estimasi atau pendugaan yang sangat berguna bagi para pembuat keputusan.

Biasanya variabel tak bebas Y adalah variabel yang diramalkan dan variabel bebas X yang telah ditetapkan sebagai peramal yang disebut predictor. Untuk membuat ramalan antara variable X dengan variabel Y, maka variabel X dan variabel Y harus mempunyai hubungan yang kuat. Kuat tidaknya hubungan antara variabel bebas X dan variabel tak bebas Y didasarkan pada analisis korelasi. Jadi antara analisis korelasi dengan analisis regresi mempunyai kaitan yang sangat erat.

Bentuk hubungan yang paling sederhana antara variabel X dengan variabel Y adalah berbentuk garis lurus atau berbentuk hubungan linear yang disebut regresi linear sederhana dengan persamaan matematikanya adalah sebagai berikut:

Ý = a + bX Di mana :

Ý = perkiraan permintaan

X = variabel bebas yang mempengaruhi y

a = nilai tetap y bila x = 0 (merupakan perpotongan dengan sumbu Ý) b = derajat kemiringan persamaan garis regresi


(39)

21

2.1.4.7 Akurasi hasil peramalan Kesalahan baku (standart error)

Standard error dari nilai Y diprediksi untuk setiap X dalam regresi. Kesalahan standar

adalah ukuran dari jumlah kesalahan dalam prediksi dari Y untuk X. Formula dari SE regresi bersumber dari microsoft excel yang dipakai sebagai dasar formula =STYX adalah sebagai berikut :

SE = SD = Var =

Dimana :

SE = standart error

SD = Standar deviasi n = jumlah data Var = varian

X = variabel yang digunakan i = periode

X = nilai rata-rata Xi 2.1.5 Penerimaan

Penerimaan atau revenue merupakan pembayaran yang diterima perusahaan dari penjualan barang atau jasa. Revenue dihitung dengan mengalikan kuantitas barang yang terjual dengan harga satuannya. Pada awal operasi , umumnya saran produksi tidak dipacu untuk berproduksi penuh, tetapi naik perlahan-lahan sampai segala sesuatunya siap untuk mencapai kapasitas penuh. Oleh karena itu, perencanaan jumlah revenue harus disesuaikan dengan pola ini (Soeharto,2011). Rumusan penerimaan secara matematis adalah sebagai berikut:

R= Pq.Q Dimana Pq = a0– a1Q


(40)

22

R= a0Q – a1Q2

Dimana: R = penerimaan Pq = harga

Q = jumlah produksi

a0= konstanta kurve permintaan a1= slopenya

Menurut Budiono (2002) yang dimaksud dengan penerimaan (revenue) adalah penerimaan produksi dari hasil penjualan outputnya. Untuk mengetahui penerimaan total diperoleh output atau hasil produksi dikalikan dengan harga jual output.

Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: TR = Q x P

Dimana :

TR = Total Revenue (penerimaan total) Q = Quantity (Jumlah produk) P = Price (harga)

2.2 Kajian Penelitian Sejenis

Penelitian kajian sejenis ini diambil dari penelitian yang memiliki kesamaan topik atau variabel yang sedang dan akan di teliti oleh penulis. Megawati (2013)

dalam penelitian “Peramalan Penjualan Logam Mulia (Emas Batangan) pada Toko

Mas Olivia Jewellery”. Penelitian ini menggunakan moving average dengan periode tiga bulan, weight moving average dengan bobot 20%, 30%, 50%, exponential smoothing α = 0,1 dan melalui pencarian nilai rata-rata kesalahan peramalan yaitu MAD. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode peramalan yang terbaik untuk digunakan oleh Toko Mas Olivia Jewellery


(41)

23

dalam melakukan peramalan penjualan adalah metode moving average dan weight moving average yang menghasilkan MAD sebesar satu unit logam mulia.

Bahri (2012) dalam penelitian “Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012”. Penelitian ini menggunakan exponential smooting (α = 0,3). Kesimpulan dari penulisan ilmiah di atas yaitu: berdasarkan perhitungan yang dilakukan terlihat bahwaperhitungan yang menggunakan exponential smooting (α = 0,3) menghasilkan ramalan yang memiliki penyimpangan antara hasil ramalan dengan nilai kenyataan sekecil mungkin. Oleh karena itu , untuk ramalan tingkat produksi jagung Kabupaten Simalungun tahun 2012, maka kita gunakan ramalan yang menggunakan α = 0,3 yaitu ramalan produksi jagung Kabupaten Simalumgun adalah sebesar 172.544,64 ton.

Persamaan kedua penelitian di atas dengan penelitian pada judul ini yaitu sama-sama membahas tentang peramalan atau estimasi usaha dan yang membedakannya adalah pada analisis yang digunakan. Analisis yang digunakan pada penelitiaan sebelumnya yaitu menggunakan metode moving average dan weight moving averagepada penelitian Megawati dan exponential smooting (α = 0,3) pada penelitian Bahri, sedangkan penelitian pada judul ini menggunakan analisis regresi berganda.

2.3 Kerangka Pemikiran

Agroindustri sebagai suatu usaha untuk menciptakan nilai tambah bagi komoditi pertanian antara lain melalui produk olahan dalam bentuk setengah jadi maupun barang jadi yang bahan bakunya berasal dari hasil pertanian. Usaha- usaha pengembangan pertanian mengarah pada kegiatan agroindustri yaitu pengolahan hasil


(42)

24

pertanian menjadi bahan makanan seperti camilan kacang yang diproduksi oleh UD Monang.

UD Monang adalah suatu usaha agroindustri yang bergerak dibidang produksi camilan kacang-kacangan yang kini dikenal masyarakat sebagai oleh-oleh khas Bali dengan merk dagang Kacang Cendrawasih dan telah berdiri selama empat belas tahun. Produksi dari usaha ini dari tahun ke tahun bersifat fluktuatif namun penerimaannya meningkat dari tahun ke tahun sehingga masih tetap eksis sampai saat ini. Untuk mengetahui mengapa usaha ini masih tetap eksis perlu dilakukan kajian terhadap faktor apa saja yang mempengaruhi usaha ini, kemudian melakukan kegiatan pengestimasian apakah usaha ini akan mengalami peningkatan penerimaan atau mengalami penurunan serta mengetahui bagaimana respon dari konsumen usaha kacang kapri ini. Sehingga dilakukan analisis dengan menggunakan software SPSSuntuk mengetahui jawaban ketiga permasalahan di atas. Dengan demikian hasil dari analisis tersebut dapat disarankan kepada pemilik usaha untuk diaplikasikan.


(43)

25

Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dituangkan pada kerangka di bawah ini.

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis Estimasi Penerimaan Kacang Kapri pada UD Monang Denpasar

UD. Monang

Manajemen Penjualan Kacang

volume Penjualan Kacang

Metode peramalan kuantitatif : regresi linear dengan menggunakan :

1. P = f(Q) atau Q = f(P) 2. R = f (P,Q,t)

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

Respon konsumen kacang Cendrawasih UD Monang

Estimasi penerimaan kacang Cendrawasih UD Monang selama satu tahun mendatang


(1)

atau kuantitatif sekurang-kurangnya dengan skala interval. Dari variable-variabel yang akan dicari bentuk hubungannya terlebih dahulu hendaknya dijelaskan mana yang sebagai variable X dan mana sebagai variabel tak bebas Y.

Tujuan utama dari analisis regresi yaitu untuk memberikan dasar-dasar peramalan atau pendugaan dalam analisis peragam atau analisis kovarian. Analisis regresi sebagai alat untuk melakukan peramalan atau prediksi atau estimasi atau pendugaan yang sangat berguna bagi para pembuat keputusan.

Biasanya variabel tak bebas Y adalah variabel yang diramalkan dan variabel bebas X yang telah ditetapkan sebagai peramal yang disebut predictor. Untuk membuat ramalan antara variable X dengan variabel Y, maka variabel X dan variabel Y harus mempunyai hubungan yang kuat. Kuat tidaknya hubungan antara variabel bebas X dan variabel tak bebas Y didasarkan pada analisis korelasi. Jadi antara analisis korelasi dengan analisis regresi mempunyai kaitan yang sangat erat.

Bentuk hubungan yang paling sederhana antara variabel X dengan variabel Y adalah berbentuk garis lurus atau berbentuk hubungan linear yang disebut regresi linear sederhana dengan persamaan matematikanya adalah sebagai berikut:

Ý = a + bX Di mana :

Ý = perkiraan permintaan

X = variabel bebas yang mempengaruhi y

a = nilai tetap y bila x = 0 (merupakan perpotongan dengan sumbu Ý) b = derajat kemiringan persamaan garis regresi


(2)

2.1.4.7 Akurasi hasil peramalan Kesalahan baku (standart error)

Standard error dari nilai Y diprediksi untuk setiap X dalam regresi. Kesalahan standar adalah ukuran dari jumlah kesalahan dalam prediksi dari Y untuk X. Formula dari SE regresi bersumber dari microsoft excel yang dipakai sebagai dasar formula =STYX adalah sebagai berikut :

SE = SD = Var =

Dimana :

SE = standart error SD = Standar deviasi n = jumlah data Var = varian

X = variabel yang digunakan i = periode

X = nilai rata-rata Xi 2.1.5 Penerimaan

Penerimaan atau revenue merupakan pembayaran yang diterima perusahaan dari penjualan barang atau jasa. Revenue dihitung dengan mengalikan kuantitas barang yang terjual dengan harga satuannya. Pada awal operasi , umumnya saran produksi tidak dipacu untuk berproduksi penuh, tetapi naik perlahan-lahan sampai segala sesuatunya siap untuk mencapai kapasitas penuh. Oleh karena itu, perencanaan jumlah revenue harus disesuaikan dengan pola ini (Soeharto,2011). Rumusan penerimaan secara matematis adalah sebagai berikut:

R= Pq.Q Dimana Pq = a0 – a1Q R= (a0 – a1Q)Q


(3)

R= a0Q – a1Q2 Dimana: R = penerimaan Pq = harga

Q = jumlah produksi

a0= konstanta kurve permintaan a1= slopenya

Menurut Budiono (2002) yang dimaksud dengan penerimaan (revenue) adalah penerimaan produksi dari hasil penjualan outputnya. Untuk mengetahui penerimaan total diperoleh output atau hasil produksi dikalikan dengan harga jual output.

Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: TR = Q x P

Dimana :

TR = Total Revenue (penerimaan total)

Q = Quantity (Jumlah produk)

P = Price (harga)

2.2 Kajian Penelitian Sejenis

Penelitian kajian sejenis ini diambil dari penelitian yang memiliki kesamaan topik atau variabel yang sedang dan akan di teliti oleh penulis. Megawati (2013)

dalam penelitian “Peramalan Penjualan Logam Mulia (Emas Batangan) pada Toko Mas Olivia Jewellery”. Penelitian ini menggunakan moving average dengan periode tiga bulan, weight moving average dengan bobot 20%, 30%, 50%, exponential smoothing α = 0,1 dan melalui pencarian nilai rata-rata kesalahan peramalan yaitu MAD. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode peramalan yang terbaik untuk digunakan oleh Toko Mas Olivia Jewellery


(4)

dalam melakukan peramalan penjualan adalah metode moving average dan weight moving average yang menghasilkan MAD sebesar satu unit logam mulia.

Bahri (2012) dalam penelitian “Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012”. Penelitian ini menggunakan exponential smooting (α = 0,3). Kesimpulan dari penulisan ilmiah di atas yaitu: berdasarkan perhitungan yang dilakukan terlihat bahwaperhitungan yang menggunakan exponential smooting (α = 0,3) menghasilkan ramalan yang memiliki penyimpangan antara hasil ramalan dengan nilai kenyataan sekecil mungkin. Oleh karena itu , untuk ramalan tingkat produksi jagung Kabupaten Simalungun tahun 2012, maka kita

gunakan ramalan yang menggunakan α = 0,3 yaitu ramalan produksi jagung

Kabupaten Simalumgun adalah sebesar 172.544,64 ton.

Persamaan kedua penelitian di atas dengan penelitian pada judul ini yaitu sama-sama membahas tentang peramalan atau estimasi usaha dan yang membedakannya adalah pada analisis yang digunakan. Analisis yang digunakan pada penelitiaan sebelumnya yaitu menggunakan metode moving average dan weight moving averagepada penelitian Megawati dan exponential smooting (α = 0,3) pada penelitian Bahri, sedangkan penelitian pada judul ini menggunakan analisis regresi berganda.

2.3 Kerangka Pemikiran

Agroindustri sebagai suatu usaha untuk menciptakan nilai tambah bagi komoditi pertanian antara lain melalui produk olahan dalam bentuk setengah jadi maupun barang jadi yang bahan bakunya berasal dari hasil pertanian. Usaha- usaha pengembangan pertanian mengarah pada kegiatan agroindustri yaitu pengolahan hasil


(5)

pertanian menjadi bahan makanan seperti camilan kacang yang diproduksi oleh UD Monang.

UD Monang adalah suatu usaha agroindustri yang bergerak dibidang produksi camilan kacang-kacangan yang kini dikenal masyarakat sebagai oleh-oleh khas Bali dengan merk dagang Kacang Cendrawasih dan telah berdiri selama empat belas tahun. Produksi dari usaha ini dari tahun ke tahun bersifat fluktuatif namun penerimaannya meningkat dari tahun ke tahun sehingga masih tetap eksis sampai saat ini. Untuk mengetahui mengapa usaha ini masih tetap eksis perlu dilakukan kajian terhadap faktor apa saja yang mempengaruhi usaha ini, kemudian melakukan kegiatan pengestimasian apakah usaha ini akan mengalami peningkatan penerimaan atau mengalami penurunan serta mengetahui bagaimana respon dari konsumen usaha kacang kapri ini. Sehingga dilakukan analisis dengan menggunakan software SPSSuntuk mengetahui jawaban ketiga permasalahan di atas. Dengan demikian hasil dari analisis tersebut dapat disarankan kepada pemilik usaha untuk diaplikasikan.


(6)

Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dituangkan pada kerangka di bawah ini.

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis Estimasi Penerimaan Kacang Kapri pada UD Monang Denpasar

UD. Monang

Manajemen Penjualan Kacang

volume Penjualan Kacang

Metode peramalan kuantitatif : regresi linear dengan menggunakan :

1. P = f(Q) atau Q = f(P)

2. R = f (P,Q,t)

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

Respon konsumen kacang Cendrawasih UD Monang

Estimasi penerimaan kacang Cendrawasih UD Monang selama satu tahun mendatang