ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN JUMLAH KONSUMSI PER KAPITA TERHADAP KEMISKINAN DI SUMATERA UTARA.

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, PENGANGGURAN,
DAN JUMLAH KONSUMSI PER KAPITA TERHADAP
KEMISKINAN DI SUMATERA UTARA

TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Sains
Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh:

LORA EKANA NAINGGOLAN
NIM. 8136162015

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN
2015

ABSTRAK
Lora Ekana Nainggolan. Analisis Pengaruh Pendidikan, Pengangguran dan Jumlah Konsumsi

per Kapita terhadap Kemiskinan di Sumatera Utara. Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan, 2015.

Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di dunia, terutama
negara-negara berkembang seperti Indonesia. Kemiskinan adalah ukuran kesejahteraan
suatu negara, karena diukur dengan ketidakberdayaan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan minimum. Dalam kemiskinan Indonesia merupakan masalah yang belum
terselesaikan dengan alasan bahwa hampir semua provinsi Indonesia memiliki angka
kemiskinan lebih dari 10 persen. Objek penelitian ini adalah Provinsi Sumatera Utara
dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Pendidikan, Pengangguran, Konsumsi Ratarata per Kapita terhadap Kemiskinan Di Sumatera Utara Tahun 2001-2013”. Tujuan
utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pendidikan,
pengangguran, konsumsi rata-rata per kapita terhadap kemiskinan di Sumatera Utara.
Adapun data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder berjenis
time series sejak tahun 2001 hingga tahun 2013 yang diperoleh dari BPS Sumatera
Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square
(OLS). Hasil penelitian menunjukkan nilai R² sebesar 0,9115, yang berarti sebesar 91,15
% proporsi variabel bebas yang diteliti mampu menjelaskan variasi variabel terikat
dalam model tersebut, sedangkan sisanya sebesar 8,85 % dijelaskan dari variabel lain
yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan pengaruh yang
signifikan antara jumlah pengangguran terbuka, konsumsi rata-rata per kapita terhadap

jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara. Sedangkan pengaruh indeks pendidikan
tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara.
Besarnya pengaruh tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien variabel – variabel bebas,
yakni: - 0,3996. untuk variabel indeks pendidikan, 1,162 untuk variabel jumlah
pengangguran terbuka, -2,3048 untuk variabel konsumsi rata-rata per kapita.
Kata Kunci: Kemiskinan, Indeks Pendidikan, Jumlah Pengangguran Terbuka,
Konsumsi rata-rata per kapita

i

ABSTRACT
Lora Ekana Nainggolan. An Analysis of education, unemployment, average consumption per
capita on Poverty in North Sumatera, 2015.
Poverty is a problem faced by all countries in the world, especially developing countries such as
Indonesia. Poverty is a measure of a country's welfare, as measured by the powerlessness of a
person to meet the minimum needs. In Indonesian poverty are unresolved issues with the reason
that almost all Indonesian provinces have poverty rates over 10 percent. The object of this study
is the North Sumatera Province which entitles “An Analysis of Education, Unemployment,
Average Consumption per Capita on Poverty in North Sumatera 2001-2013". The main objective
of this study was to analyze the effect of education, unemployment, average consumption per

capita on poverty in North Sumatera. The data used in this study is the secondary time series
data from 2001 to 2013 obtained from BPS of North Sumatera. The method used in this study is
Ordinary Least Square (OLS). The result shows the value of R² of 0,9115, which means by
91,15 % the proportion of independent variables studied were able to explain the variation of the
dependent variable in the model, while the remaining 8,85% explained by other variables that
are not used in this study. This study shows the significant effect with the number of open
unemployment, average consumption per capita to the number of poor people in North
Sumatera. While the influence of the index of education not significant effect on the number of
poor people in North Sumatera. The amount of effect is shown by the variable coefficient value independent variables, namely: -0,3996 for the index of education, and 1,162 for a variable
number of open unemployment, -2.3048 for the variable average consumption per capita.
Keywords: Poverty, Index of Education, Amount of Open Unemployment, The Average
Consumption per Capita

ii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kasih karunia Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan tesis ini. Adapun judul dari tesis ini adalah “Analisis
Pengaruh Pendidikan, Pengangguran, dan Jumlah Konsumsi Perkapita terhadap
Kemiskinan di Sumatera Utara. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian

persyaratan yang ditentukan untuk menyelesaikan Strata Dua (S-2) pada Program
Pascasarjana Ilmu Ekonomi.
Dalam penulisan tesis ini, penulis juga banyak menerima bantuan moril
maupun materil , serta penulis juga menyadari bahwa banyak hambatan dan kesulitan
yang dialami dalam penyusunan tesis ini. Namun berkat dukungan dari berbagai
pihak lain akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Dengan kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi,
yang telah banyak memberikan dukungan kepada penulis, sekaligus sebagai
dosen penguji yang banyak memberikan masukan serta koreksi yang
membangun demi perbaikan tesis ini.
4. Bapak Dr. Eko W. Nugrahadi, M.Si, selaku Sekretaris Prodi yang telah
banyak membantu dalam kelancaran penyelesaian tesis ini.
5. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah banyak
mengarahkan, membimbing dan mengoreksi penulis dalam penulisan tesis ini.
6. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D selaku Pembimbing II yang telah

banyak mengarahkan, membimbing dan mengoreksi penulis dalam penulisan
tesis ini.
7. Bapak Dr. Parulian Simanjuntak, MA, (Alm) selaku Dosen Penguji yang
banyak memberikan dukungan kepada penulis, sekaligus sebagai dosen

penguji yang banyak memberikan masukan serta koreksi yang membangun
demi perbaikan tesis ini.
8. Bapak Prof. Dr. H. Sahyar, MM., M.Si., selaku Dosen Penguji yang banyak
memberikan dukungan kepada penulis, sekaligus sebagai dosen penguji yang
banyak memberikan masukan serta koreksi yang membangun demi perbaikan
tesis ini.
9. Teristimewa rasa terima kasihku serta penghargaan kepada keluarga saya,
terutama kepada Bapak dan Ibu saya tersayang, Drs. Lodewik Nainggolan dan
Rasianna Naibaho. Juga kepada keempat adik saya tercinta, Deansi Dwinanda
Nainggolan, Wikana Dwiyanti Nainggolan, Nana Triapnita Nainggolan,
Walgora Esamir Nainggolan yang selalu memberikan semangat, doa, serta
harapan bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini.
10. Juga kepada Kekasihku, Boy Hendrawan Manurung, S.Pd., M.Si., yang
memberikan banyak pengertian, semangat, serta doa sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini.

11. Teman-teman penulis satu kelas di Program S-2 Ilmu Ekonomi yang selalu
mendorong penulis menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya. Juga temanteman sejawat, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah banyak
mendukung penulis selama ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang berlipat ganda
untuk semua pihak yang mendukung penulis selama ini.
Penulis menyadari dalam penulisan tesis ini masih banyak terdapat
kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
ataupun pembaca yang sifatnya membangun guna tercapainya penelitian yang lebih
baik lagi. Penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak.
Medan,

Agustus 2015

Penulis
Lora Ekana Nainggolan
NIM. 8136162015

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ................................................................................................................i
ABSTRACT ..............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................v
DAFTAR TABEL ....................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................7
1.4 Kegunaan Penelitian ...........................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori ...................................................................................................8
2.1.1 Teori Dan Konsep Kemiskinan .................................................................8
2.1.1.1 Teori Kemiskinan ..........................................................................10
2.1.1.2 Faktor Penyebab Kemiskinan ........................................................19
2.1.1.3 Indikator Kemiskinan ....................................................................22
2.1.1.4 Metode Pengukuran Kemiskinan di Indonesian ............................29
2.1.1.5 Lingkaran Kemiskinan ..................................................................31

2.1.2 Teori dan Konsep Pendidikan....................................................................32
2.1.2.1 Hubungan Pendidikan dengan Kemiskinan ...................................35
2.1.3 Teori dan Konsep Tingkat Pengangguran .................................................37
2.1.3.1 Hubungan Pengangguran dengan Kemiskinan ..............................39
2.1.4 Teori Dan Konsep Konsumsi ....................................................................41
2.1.4.1 Hubungan Konsumsi dengan Kemiskinan.....................................45
2.2 Penelitian Terdahulu ...........................................................................................4
2.3 Kerangka Konseptual ..........................................................................................49
2.4 Hipotesis Penelitian ............................................................................................50
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian ..............................................................................................51
3.2. Jenis dan Sumber Data......................................................................................51
3.3. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................51
3.4. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ...........................................................52
3.5. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ..................................................52
3.5.1 Variabel Penelitian ....................................................................................52
3.5.2 Defenisi Operasional .................................................................................52
3.6. Pembentukan Model .........................................................................................53
3.6.1 Analisis secara Inferensial .........................................................................54
v


3.6.1.1 Uji Simultan ( Uji F–Statistik ) ......................................................54
3.6.1.2 Uji Parsial (Uji t–Statistik) ............................................................55
3.6.1.3 Koefisien Determinan ....................................................................56
3.7. Uji Ekonometrika (Uji Asumsi Klasik) ..............................................................57
3.7.1. Uji Normalitas ...........................................................................................57
3.7.2. Uji Multikolinearitas .................................................................................58
3.7.3. Uji Autokorelasi ........................................................................................59
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian..................................................................................60
4.1.1. Keadaan Geografis ....................................................................................60
4.1.2. Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara .............61
4.1.3. Perkembangan Pendidikan di Provinsi Sumatera Utara ............................63
4.1.4. Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Sumatera Utara ....................65
4.1.5. Konsumsi Rata-rata Per kapita Provinsi Sumatera Utara ..........................66
4.2 Hasil Estimasi Persamaan Kemiskinan Di Provinsi Sumatera Utara .................67
4.3 Hasil Uji Kesesuian Model .................................................................................68
4.3.1 UJi Simultan (Uji F-statistik) ....................................................................68
4.3.2 UJi Parsial (Uji T-statistik) ........................................................................68
4.4 Uji Model Ekonometrika ....................................................................................68

4.4.1 Uji Normalitas ...........................................................................................69
4.4.2 Uji Multikolinieritas ..................................................................................69
4.4.3 Uji Autokorelasi ........................................................................................70
4.5 Interprestasi Hasil Penelitian ..............................................................................73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .........................................................................................................79
5.2 Saran-saran ..........................................................................................................80
DAFTAR PUSTAKA

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3
Tabel 1.4
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Tabel 4.1

Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4

Halaman
Jumlah Murid SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi di Sumatera Utara ..... 4
Persentase Angkatan Kerja berdasarkan Pendidikannya .......................... 4
Persentase TPAK dan TPT Provinsi Sumatera Utara tahun 2005-2012 ... 5
Perkembangan PDRB dan Pengeluaran Perkapita .................................... 6
Perbedaan Teori Neo–Klasik dan Demokrasi–Sosial .............................16
Kaidah Keputusan Durbin–Watson Test.................................................59
Hasil Regresi Variabel Bebas dan Terikat ..............................................67
Gejala Multikolinieritas terhadap Hasil Estimasi Model ........................70
Hasil Estimasi OLS antara Variabel Bebas .............................................70
Hasil Pengujian Autokorelasi ..................................................................72

vii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 3.1
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5

Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Sumut, Jateng, Jatim…..
Ekuilibrium dalam Model Pertumbuhan Solow………………...
Lingkaran Kemiskinan Baldwin dan Meier…………………….
Keadaan Menabung dan Tidak Menabung……………………...
Kerangka Konseptual Pendidikan, Pengangguran, dan
Konsumsi Rata-rata per kapita Masyarakat terhadap
Kemiskinan di Sumatera Utara…………………………………
Aturan Perbandingan Uji Durbin-Watson………………………
Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Sumatera Utara………..
Indeks Pendidikan di Sumatera Utara…………………………..
Tingkat Pengangguran di Sumatera Utara……………………...
Konsumsi Rata-rata per Kapita di Sumatera Utara……………..
Hasil Uji Normalitas…………………………………………….

viii

3
13
31
44
50
59
61
64
65
66
69

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang dinamis dalam mengubah
dan meningkatkan kesehjateraan masyarakat. Ada tiga indikator keberhasilan suatu
pembangunan dalam bangsa, yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi, perubahan
struktur ekonomi serta semakin kecilnya kesenjangan pendapatan antar penduduk,
antar daerah dan antar sektor.
Tujuan paling utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi selain
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, harus mampu pula mengurangi
kemiskinan, kesenjangan pendapatan serta mengurangi tingkat pengangguran
(Todaro, 2003:20). Dari sini dapat diketahui, prioritas pembangunan adalah
mengurangi bahkan menghapuskan kemiskinan.
Kemiskinan merupakan salah satu isu terpenting dalam perekonomian
Indonesia, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Kemiskinan juga merupakan
fenomena, suatu kenyataan yang belum dan takkan pernah terhapuskan dari muka
bumi ini. Kemiskinan dapat timbul akibat adanya perbedaan kemampuan, perbedaan
kesempatan, dan perbedaan sumberdaya yang ada di masyarakat (Maipita, 2013:1).
Menurut Bank Dunia (dalam Maipita, 2013:2) Kemiskinan ini juga
merupakan masalah global. Sebagian orang mampu memahami istilah ini secara

1

2

subjektif dan komparatif. Sementara yang lain melihatnya dari segi moral dan
evaluatif, dan yang lain juga memahaminya dari kajian ilmiah atau sudut pandang
yang lebih mapan. Dampak negatif yang bisa dirasakan akibat kemiskinan, selain
timbulnya masalah sosial, kemiskinan juga dapat mempengaruhi pembangunan
ekonomi dalam suatu negara. Kemiskinan yang tinggi menimbulkan beban lebih
besar yang harus dikeluarkan pemerintah untuk menopang kehidupan masyarakat,
sehingga secara tidak langsung menghambat pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan memberikan suatu
kontribusi yang besar terhadap pengurangan kemiskinan. Seperti dalam statistik resmi
dari BPS tingkat kemiskinan menurun secara signifikan dari 40 persen ke sekitar 11
persen selama 1976–1996, dan penurunan terbesar selama dekade 1970–an hingga
awal 1980–an dengan 13 persentase poin, sedangkan selama periode 1981–1993 laju
pertumbuhannya hanya sekitar 16 persentase poin. Dampak krisis moneter ekonomi
tahun 1997 sampai 1998 mengakibatkan naiknya angka kemiskinan mencapai 23,5
persen, namun berangsur surut di awal tahun 2000–an. Pada tahun 2006 diduga akibat
pemotongan subsidi BBM terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin sebesar 17,75
persen (Tambunan, 2009:105).
Pada tahun 2007 pemerintah Indonesia di tahun 2007 meluncurkan
program–program pengentasan kemiskinan secara simultan dan menyeluruh.
Hasilnya, jumlah penduduk miskin di Indonesia turun dari tahun 2006 sebesar 17,75
persen menjadi sebesar 11,47 persen di tahun 2013 (BPS, 2014).
Kompleksnya masalah kemiskinan disebabkan banyak faktor yang
mempengaruhi terciptanya kemiskinan. Sebagai masalah yang bersifat multidimensi.

3

Kemiskinan berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat sehingga upaya
untuk memecahkan masalah kemiskinan tidaklah mudah. Banyak faktor yang
ditenggarai berpengaruh besar terhadap kondisi kemiskinan.
Gambar 1.1 menunjukkan adanya penurunan persentase penduduk miskin
di Sumatera Utara pada tahun 2002 sebesar 15,84 persen, berkurang pada tahun 2013
sebesar 10,39 persen, yaitu mencapai 5,45 persen. Namun bila dibandingan dengan
provinsi lain di Indonesia seperti Jawa Timur, percepatan penurunan angka
kemiskinan di Sumatera Utara termasuk lambat.
Jawa Timur, dari tahun 2002 sampai 2013, menunjukkan penurunan yang
tajam dari 21,91 persen menjadi 12,73 persen, yaitu mencapai 9,18 persen.
Percepatan penurunan di Jawa Tengah juga lebih baik dibanding Sumatera Utara
yaitu sebesar 7,62 persen.

Sumber: Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara, 2014
Gambar 1.1 Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Sumatera Utara, Jawa Tengah
dan Jawa Timur tahun 2002–2013

4

Dari dimensi pendidikan misalnya, pendidikan yang rendah dipandang
sebagai penyebab kemiskinan. Dari dimensi ekonomi, kepemilikan alat–alat produktif
yang terbatas, penguasaan teknologi dan kurangnya keterampilan. Dilihat sebagai
alasan mendasar mengapa terjadi kemiskinan.
Tabel 1.1 Jumlah Murid SD, SMP/MTs, SMA/MA, Perguruan Tinggi di
Sumatera Utara. 2011–2013 (Jiwa)
Tahun
2011
2012
2013

SD
1.518.154
1.572.622
1.609.950

SMP
652.498
652.498
552.761

Sumber: BPS Sumatera Utara, 2014

SMA
577.786
577.786
233.916

SMK
228.809
257.795
270.048

P. Tinggi
244.768
243.878
244.947

Tabel 1.2 Persentase Angkatan Kerja Berumur 15 tahun ke atas Berdasarkan
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan. 2013
Tingkat Pendidikan
1. Tidak/belum pernah sekolah
2. Tidak/belum tamat SD
3. Tamat SD
4. Tamat SMP
5. Tamat SMA
6. Diploma I/II/III/IV.
Universitas
Jumlah

Laki-Laki
(%)
0.89
7.76
21.4
26.6
36.3

Perempuan
(%)
2.61
11.19
23.05
21.37
30.98

Laki-laki +
Perempuan (%)
1.59
9.14
22.06
24.49
34.16

7.05

10.80

8.56

100

100

100

Sumber: BPS Sumut - Survei Angkatan Kerja Nasional bulan Agustus 2013

Dari tabel 1.3 dapat dilihat persentase tertinggi angkatan kerja adalah dari
pendidikan SMA sebesar 34,16 persen, menyusul SMP sebesar 24,49 persen, dan SD
sebesar 22,06 persen. Hal ini menunjukkan bagaimana rendahnya produktivitas
masyarakat dilihat dari besarnya angkatan kerja justru bukan dari perguruan tinggi
yang seharusnya mendominasi penawaran di pasar tenaga kerja.
Dilihat dari tabel 1.2 tercatat bahwa pencari kerja yang terdaftar mengalami
fluktuasi sejak dari tahun 2005–2012. Selanjutnya pada partisipasi angkatan kerja dari
tahun 2005 sebesar 71,94 persen cenderung menurun sampai tahun 2012 sebesar

5

69,41 persen. Pada tingkat pengangguran tahun 2005 sebesar 6,20 persen, meningkat
menjadi 10,98 persen.
Tabel 1.3 Persentase TPAK dan TPT Provinsi Sumatera Utara tahun 2005–2012
Tahun
2005
2006
2006
2008
2009
2010
2011
2012

Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja/ TPAK
(persen)
71.94
66.90
67.49
68.33
69.14
77.10
72.09
69.41

Tingkat Pengangguran
Terbuka/ TPT (persen)
6.20
6.37
7.43
8.45
9.10
10.10
11.51
10.98

Sumber: BPS Sumut, 2005-2012 (Diolah)
Faktor kultur dan struktural juga kerap kali dilihat sebagai elemen penting
yang menentukan tingkat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Tidak ada yang
salah dan keliru dengan pendekatan tersebut, tetapi dibutuhkan keterpaduan antara
berbagai faktor penyebab kemiskinan yang sangat banyak dengan indikator–indikator
yang jelas. Sehingga kebijakan penanggulangan kemiskinan tidak bersifat temporer,
tetapi permanen dan berkelanjutan (Suharto, 2009).
Secara teori jika pertumbuhan ekonomi yang ditandai dari peningkatan
pendapatan per kapita suatu wilayah, menjadi salah satu indikator pembangunan
ekonomi. Selanjutnya perlu diperhatikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
meningkat dan pola konsumsi masyarakat, dan aspek lainnya yang menunjang
keberhasilan pembangunan ekonomi dan mampu mengurangi kemiskinan (Maipita,
2013).

6

Tabel 1.4 Perkembangan PDRB, Pendapatan per Kapita dan Pengeluaran per
Kapita Sumatera Utara. (Atas Dasar Harga Konstan 2000-2012)
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012

PDRB atas dasar harga
konstan 2000 (miliar/Rp)
93.347,40
99.792,27
106.172,36
111.559,22
118.718,90
126.587,62
134.463,95

PDRB
Per kapita (Rp)
7.383.039
7.926.528
8.140.606
8.420.590
9.138.734
9.660.525
10.028.302

Pengeluaran
Per kapita (Rp)
287.434
313.190
391.767
432.389
499.694
564.565
599.060

Sumber: BPS Sumut, 2013
Dari Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa dari tahun 2006 sampai 2012 ada
peningkatan pendapatan per kapita masyarakat. Pada tahun 2006 pendapatan per
kapita masyarakat sebesar Rp7.383.039, dan tahun selanjutnya meningkat, sampai di
tahun 2012 menjadi Rp 10.174.790. Bila dilihat dari sisi pengeluaran per kapita,
terjadi peningkatan konsumsi masyarakat pada tahun 2006 sebesar Rp287.434
meningkat selama beberapa tahun selanjutnya, hingga di tahun 2012 menjadi
Rp599.060.
Beberapa program sudah dijalankan oleh pemerintah bagi rumah tangga
miskin yang diharapkan bisa mengurangi pengeluaran untuk komoditi tertentu.
Berkurangnya pengeluaran rumah tangga pada komoditi tertentu diharapkan
meningkatkan konsumsi terhadap komoditi lain yang lebih penting sehingga
mengubah pola konsumsi rumah tangga atau bahkan bisa disimpan untuk digunakan
pada masa yang akan datang. Konsumsi terhadap jenis makanan yang memberikan
kalori yang baik bagi tubuh akan meningkatkan produktivitas penduduk dalam
bekerja karena energi yang diperoleh. Oleh karena itu perlu dicermati konsumsi atau

7

pengeluaran per kapita secara dominan digunakan untuk mengkonsumsi jenis
makanan apa.
1.2. Rumusan Masalah
Dari hal-hal yang dikemukakan diatas maka rumusan penelitian ini adalah
sebagai berikut: Bagaimana pengaruh konsumsi rata-rata per kapita masyarakat,
pendidikan, pengangguran mempengaruhi kemiskinan di Sumatera Utara?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh
konsumsi rata-rata per kapita masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat pengangguran,
mempengaruhi kemiskinan di Sumatera Utara.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi seluruh stakeholders, baik
dalam akademis (keilmuan) maupun praktis. Kegunaan penelitian yang dimaksud
adalah:
1. Dapat dijadikan alat evaluasi dalam kerangka kebijakan pemerintah yang
berperspektif pembangunan propoor atau program dana bantuan bagi masyarakat
miskin agar lebih cermat dalam memilih keluarga layak bantu.
2. Memperkaya khasanah keilmuan tentang pentingnya melihat kebutuhan yang
mendasar dan sangat dibutuhkan bukan yang malah merusak kehidupan dan
tatanan peradaban manusia.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kemiskinan di Sumatera Utara dapat dipengaruhi oleh indeks pendidikan,
jumlah pengangguran serta konsumsi rata-rata per kapita masyarakat. Dari hasil
pembahasan dapat diambil kesimpulan antara lain:
1.

Nilai koefisien determinan sebesar 0.9115 yang berarti sebesar 91,15 persen
proporsi variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan
variabel terikat dalam model tersebut, sedangkan sisanya sebesar 8,85 persen
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

2.

Terdapat hubungan negatif antara indeks pendidikan terhadap kemiskinan
walaupun tidak berpengaruh secara signifikan. Artinya semakin tinggi
pendidikan di Sumatera Utara, maka tingkat kemiskinan juga menurun.

3.

Terdapat hubungan positif dan signifikan antara pengangguran dengan
kemiskinan. Artinya semakin banyak jumlah pengangguran maka semakin tinggi
jumlah penduduk miskin.

4.

Terdapat hubungan negatif dan signifikan antara konsumsi rata – rata perkapita
masyarakat terhadap kemiskinan. Hal ini berarti semakin tinggi konsumsi
masyarakat maka akan mengurangi jumlah penduduk miskin.

79

80

5.2 Saran-saran
1.

Pemerintah perlu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan memberdayakan
keahlian serta kemampuan masyarakat dengan memberikan bantuan modal
kepada pelaku ekonomi. Pemberian modal ini diharapkan mampu meningkatkan
penyerapan tenaga kerja dan juga mampu mengurangi angka kemiskina di
Sumatera Utara.

2.

Pemerintah juga diperlukan membuka akses investasi baik bagi investor lokal
maupun internasional yang banyak menyerap tenaga ahli serta terdidik.
Tingginya pengangguran tenaga kerja terdidik dan terampil disebabkan karena
permintaan yang ada cenderung pada tenaga kerja yang hanya tamatan sekolah
menengah atas dan dibawahnya, dikarenakan upah yang lebih murah dibanding
membayar tenaga kerja yang terdidik. Oleh karena itu lapangan pekerjaan perlu
diperbaharui agar seluruh masyarakat dengan

tingkatan pendidikan terserap

dengan baik di Provinsi Sumatera Utara.
3.

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti mengenai pengaruh
ketimpangan pendapatan serta dampak demografi penduduk antar daerah yang
dapat mempengaruhi kemiskinan. Dikarenakan penelitian ini belum membahas
mengenai dua variabel tersebut.

81

DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Nita. 2012. Hubungan Kausalitas dari Tingkat Pendidikan, Pendapatan,
dan Konsumsi terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Jawa Tengah. FE
UNDIP. Semarang.
Arsyad, Lincolin. 1999. Ekonomi Pembangunan. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi, YKPN. Yogyakarta.
Bank Dunia. 2000. Indonesia: Strategi Pengurangan Angka Kemiskinan
Berkesinambungan. Studi Negara Bank Dunia. Washington: The World Bank.
Bourguignon, Francois. 2004. The Poverty–Growth Inequality Triangle. Paper The
World Bank.
BPS (Badan Pusat Statistik). 2010. Indikator Kesehjateraan Rakyat Provinsi
Sumatera Utara. BPS Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Utara.
BPS (Badan Pusat Statistik). 2012. Survei Sosial Ekonomi Nasional. BPS, Jakarta.
BPS (Badan Pusat Statistik). 2015. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara
No. 06/01/12/Th. XVIII, 2 Januari 2015.
Case, Karl E dan Ray C. Fir. 2002. Prinsip–prinsip Ekonomi Makro, Edisi Kelima.
PT. Prenhallindo, Anggota IKAPI. Jakarta.
Chambers, R. 2001. The World Development Report: Concepts, content and a
chapter 12. Journal of International Development 13: 299–306.
Cheyne, Christine, Mike O’Brien and Michael Belgrave. 1998. Social Policy in
Aotearoa New Nealand: A Critical Instroduction. Auckland, Oxford University
Press.
Cicih, Mis Heri. 2002. Indikator Pelayanan Kesehatan, Gizi dan Penduduk. Info
Demografi. BKKBN Kerja sama dengan LD.FEUI. Jakarta.
Dillon, H.S. dan Hermanto. 1993. Kemiskinan di Negara Berkembang: Masalah
Konseptual Global, Prisma, 3: 11- 22.
Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia,Erlangga, Jakarta.
Firdaus Muh., Suryaningsih Tri. 2014. Kemiskinan dan tingginya konsumsi rokok:
Faktor penyebab sulitnya implementasi Green Economic di Pulau Jawa. Pusat
Analisis Ilmu Ekonomi-FEM IPB. Bogor.
Gaiha, R. 1993. Design of Poverty Alleviation Strategy in Rural Areas. Roma:
FAO.
Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate Edisi 3. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar. Jakarta:Erlangga.

82

Haris, A dan Andika, N. 2002. Dinamika Penduduk dan Pembangunan di Indonesia
dari Perspektif Makro ke realitas Mikro. Yogyakarta:Lesfi.
Harniaty, A.2010. Keterkaitan antara Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan
Pendapatan, dan Pengentasan Kemiskinan di Provinsi Riau. Tesis IPB, Bogor.
Hermanto S., Dwi W., 2006. Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan
Penduduk Miskin di Indonesia: Proses Pemerataan dan Kemiskinan. Direktur
Kajian Ekonomi. Institusi Pertanian Bogor.
http:/www.cancerhelp.co.id/Obat KankerDaftar 10 Negara Perokok Terbesar di
Dunia Hot NewsObat kanker.htm (4 April 2014)
Jahari, A.B dan I. Sumarno. 2002. Status Gizi Penduduk Indonesia. Majalah Pangan
No. 38/XI/Jan/2002: 20-29.
Jhingan, M.L. 2008. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Devisi Buku
Perguruan Tinggi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Joesron, T. Suhartati dan M. Fathorrozi. 2003. Teori Ekonomi Mikro.Salemba Empat.
Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2006. Ekonomika Pembangunan; Teori, Masalah, dan
Kebijakan, Edisi Keempat. UPP STIM YKPN.
Kuznets, Simon. 1955. Economic Growth and Income Inequality; The American
Volume
XLV
No.01.
March
1955
Economic
Review.
(https://www.aeaweb.org/aer/top20/45.1.1-28.pdf - 6 Juli 2015; 01.09 WIB)
Maipita, Indra. 2013. Memahami dan Mengukur Kemiskinan. Absolute Media.
Jakarta.
Makmun. 2003. Gambaran Kemiskinan dan Action Plan Penanganannya: Jurnal:
Kajian Ekonomi dan Keuangan, Vol 7 No. 2.
Malika, Rusli. 2003, Analisis Tingkat Pendapatan Petani Tradisional Sekitar
Kawasan Perusahaan Perkebunan Karet Di Kabupaten Ogan Komering Ilri.
Tesis, PPS Unsri. Palembang, tidak dipublikasikan.
Oktaviani, Dian. 2001. Inflasi, Pengangangguran, dan Kemiskinan di Indonesia:
Analiss Indeks Forrester Greer & Horbecke. Media Ekonomi, Hal. 100-118,
Vol 7, No.8.
Paseki, Meilen Greri, Naukoko dan Wauran. 2014. Pengaruh Dana Alokasi Umum dan
Belanja Langsung Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Dampaknya terhadap
Kemiskinan di Kota Manado Tahun 2004-2012. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 14 no. 3 - Oktober 2014. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ilmu Ekonomi
Pembangunan, Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Ragandhi, Arsad. 2012. Pengaruh Pendapatan Nasional, Inflasi, dan Suku Bunga
Deposito terhadap Konsumsi Masyarakat di Indonesia. Jurnal Studi Ekonomi
Indonesia. Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.

83

Ravallion, M.1997. Can High–Inequality Developing Countries Escape Absoluter
Poverty?. Economic Letter, Vol.56:51-57. World Bank.
Rusdarti, Sebayang Lesta Karolina. 2013. Faktor–factor yang Mempengaruhi Tingkat
Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Economia, Volume 9, Nomor 1,
April 2013.
S Chriswardani, Ratna L. K, Ki Hariyadi. 2005. Konsumsi rokok rumah tangga
miskin di Indonesia dan penyusunan agenda kebijakannya. Pusat Analisis Fak.
Kesehatan Masy UNDIP dan PMPK FK UGM.
Sadono, Sukirno. 2000. Makro Ekonomi Modern. Penerbit Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Sasongko. 2009. Pengaruh Raskin terhadap pengeluaran konsumsi dan sosial
ekonomi serta kesehjateraan keluarga di Jawa Timur. Ekuitas Vol. 14 No. 3
September 2010: 365 – 388.
Simatupang, P. dan M. Ariani. 1997. Hubungan Antara Pendapatan Rumah Tangga
dan Pergeseran Preferensi Terhadap Pangan. Majalah Pangan No. 33 Vol. IX.
Simatupang, P., & Dermoredjo, S. 2003. Produk Domestic Regional Bruto, Harga
dan Kemiskinan: Hipotesis Trickle Down Dikaji Ulang. Ekonomi dan
Keuangan Indonesia, 51(3), 291-324.
Suhardjo, A.J. 1997. Stratifikasi Kemiskinan dan Distribusi Pendapatan di
Wilayah Pedesaan (Kasus Tiga Dusun Wilayah Karang Selatan, Gunung
Merapi, Jawa Tengah). Majalah Geografi Indonesia No. 19 Th. 11, Maret
1997, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Suharto, Edi. 2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian
Strategis Pembangunan Kesehjateraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Rafika
Aditama, Bandung.
Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Modern; Perkembangan Pemikiran Klasik
hingga Keynesian Baru, PT Raja Grafindo Persada,Jakarta.
Sumarsono, Sonny. Drs., MM. 2003. Ekonomi Manajemen Sumberdaya Manusia dan
Ketenagakerjaan Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sumarwan. 1993. Keluarga Masa Depan dan Perubahan Pola Konsumsi.Warta
Demografi. Tahun ke-23 No.5. LD.FEUI. Jakarta.
Sumodiningrat, dkk. 1999. Kemiskinan, Teori, Fakta, dan Kebijakan. IMPAC,
Jakarta.
Sumodiningrat, G. 2005. Sambutan dan Laporan Panitia Rapat Kerja Nasional
Penanggulangan Kemiskinan oleh Sekretaris Komite Penanggulangan
Kemiskinan Selaku Sekretaris Panitia Pengarah. Yogykarta.
Supranto, J.2001. Ekonometrika. Jakarta: BPFE-UI

84

Suryawati, C. 2005. Memahami Kemiskinan Secara Multidimensi. JMPK. Vol.
08/No.03 September 2005.
Syahyuti, 2006. 30 Konsep Penting dalam Pembangunan Pedesaan dan Pertanian:
Penjelasan tentang Konsep, Istilah, Teori, Indikator serta Variabel. Bina Rena
Pariwara, Jakarta. Terjemahan Haris Munandar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Tambunan, Tulus T.H. 2009. Perekonomian Indonesia: Beberapa Permasalahan
Penting. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Todaro, M.P, & Smith, S.C.. 1997. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Edisi 6.
Erlangga. Jakarta.
Todaro, M.P, & Smith, S.C.. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Edisi 8.
Erlangga. Jakarta.
Todaro, M.P, & Smith, S.C.. 2006. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Edisi 9.
Erlangga. Jakarta.
Todaro, Michael P,2000, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi Ketujuh.
Erlangga. Jakarta
Yusuf, Muhammad. 2012. Ilmu Ekonomi Regional. Perdana Publishing, Medan.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Pendidikan dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Kabupaten/Kota Propinsi Sumatera Utara

6 94 68

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Pendapatan Per Kapita, dan Tenaga Kerja Terhadap Kredit Konsumsi pada Bank Umum Di Sumatera Utara

0 70 101

Analisis Pengaruh Inflasi Terhadap Tingkat Pengangguran Di Sumatera Utara.

6 48 72

Analisis Pengaruh Suku Bunga Dan Pendapatan Per Kapita Terhadap Kredit Konsumsi Pada Bank Umum Di Sumatera Utara.

0 38 87

Analisa Pengaruh Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS), Akseptor Dan Pendapatan Per Kapita Terhadap Tingkat Kelahiran Di Sumatera Utara

3 38 63

Analisis Pengaruh Suku Bunga dan Pendapatan Per Kapita Terhadap Kredit Konsumsi pada Bank Uumum Pemerintah di Sumatera Utara

0 30 127

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996-2014.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PUSKESMAS, PENGANGGURAN DAN INDEKS PEMBANGUNAN Analisis Pengaruh Jumlah Puskesmas, Pengangguran Dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2014.

0 1 10

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PER KAPITA DAN JUMLAH PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 28

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Kemiskinan - Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Pendidikan dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Kabupaten/Kota Propinsi Sumatera Utara

0 0 19