TANGGAPAN GURU PAUD TERHADAP KINERJA PENGAWAS PAUD DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAUD DI DESA MULIOREJO KECAMATANSUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG.

(1)

TANGGAPAN GURU PAUD TERHADAP KINERJA PENGAWAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM MENGEMBANGKAN

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAUD DI DESA MULIOREJO KECAMATAN SUNGGAL

KABUPATEN DELI SERDANG.

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

HERU WIDYANTO

NIM: 109171011

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang diajukan oleh :

Heru Widyanto NIM 109171011

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diajukan dalam ujian skripsi

Medan, Januari 2014 Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Yusnadi, M.S. NIP. 19610109 198703 1 003

Disetujui oleh:

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Dra. Rosdiana, M.Pd NIP. 19620310 198703 2 003


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang diajukan oleh :

HERU WIDYANTO

NIM.109171011

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan

Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada Tanggal 27 Januari 2014 Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Medan, Januari 2014 Panitia Ujian

Ketua, Sekretaris,

Drs. Nasrun, M.S Dra.Rosdiana, M.Pd NIP.19570514 198403 1 001 NIP.19620310 198703 2 003 2008


(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tanggapan Guru PAUD Terhadap Kinerja Pengawas PAUD Dalam Mengembangkan Kompetensi Profesional Guru PAUD di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang” sebagaimana merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Medan. Sholawat dan salam penulis curahkan kepada junjungan Nabi Allah Muhammad saw beserta keluarga dan para sahabatnya sekalian. Semoga dengan kita memperbanyak sholawat, kita mendapatkan syafaatnya di yaumil ma’syar kelak. Amin ya robbal alamin.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak yang diberikan kepada penulis baik moril maupun materil. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang begitu besar kepada Ayahanda tercinta Joni Surya Darmanto dan Ibunda tercinta Widayati, yang telah membesarkan, mendidik serta selalu setia mendoakan dan mengorbankan jiwa raganya hingga penulis dapat berdiri tegak menjalani dan menghadapi roda kehidupan sampai sekarang ini.

Selama masa perkuliahan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang senantiasa memberi support dengan sepenuh hati dan tanpa bosan mengingatkan penulis agar menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:


(5)

ii

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Bapak Drs. Nasrun Nasution, MS, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan serta waktu dalam penulisan skripsi ini.

3. Ibu Hj. Rosdiana, M. Pd, ketua jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

4. Istri tercinta Suzanna Purnama Sari, S. Pd. I yang telah memberikan motivasi yang tak henti-hentinya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

5. Kepada seluruh staf edukatif dan non edukatif Fakultas Ilmu Pendidikan khususnya Pendidikan Luar Sekolah.

6. Kepala Desa Muliorejo dan seluruh guru-guru PAUD di Desa Muliorejo tempat peneliti melakukan penelitian yang telah banyak memberikan informasi dan bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Adik- adik ku tercinta M. Ihsan Nugraha, Tri Rizky Prastika. 8. Kakek ku (H. Waris) sebagai motivator.

9. Teman-teman stambuk 2009 reguler dan ekstensi Pendidikan Luar Sekolah. 10.Untuk 2 sahabat yang selalu setia sampai kapanpun (M. Alvin Syahrin dan

Hafiz Ramadhan).

Medan, …. Januari 2014 Penulis

Heru Widyanto 109171011


(6)

i

ABSTRAK

HERU WIDYANTO. 109171011. Tanggapan Guru Paud Terhadap Kinerja Pengawas Paud Dalam mengembangkan Kompetensi Profesional Guru Paud Di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Fakultas Ilmu pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2014.

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah 1) Adanya kesenjangan komunikasi persuasif antara guru dengan pengawas PAUD. 2) Adanya kesenjangan antara sistem kerja lembaga PAUD dengan jadwal kunjungan pengawas PAUD. 3) Pengawas tidak menjalankan tugasnya dalam bidang akademik dan manajerial. 4) Guru PAUD belum memahami seperti apa kompetensi professional yang harus dimiliki oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui tanggapan guru PAUD terhadap kinerja pengawas PAUD dalam mengembangkan kompetensi professional guru PAUD di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah populasi penelitian adalah 20 orang dan sampel dalam penelitian ini 100% dari jumlah populasi guru PAUD di Desa Muliorejo. Instrumen pengumpulan datayang dilakukan menggunakan angket dan dokumentasi. Data yang berhasil dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan teknik persentase.

P = x 100%

Dengan persentase perhitungan data secara keseluruhan maka dapat diketahui bahwa 13, 1% merasa sangat memuaskan atas kinerja pengawas PAUD selama ini lalu 18,25 hanya merasa memuaskan atas kinerja pengawas PAUD dan 68,55% guru PAUD beranggapan tidak memuaskan atas kinerja pengawas PAUD dalam menjalankan kinerja untuk mengembangkan kompetensi professional guru PAUD. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tanggapan guru PAUD terhadap kinerja pengawas PAUD dalam mengembangkan kompetensi professional guru PAUD di Desa Muliorejo KecamatanSunggal Kabupaten Deli Serdang kurang begitu efektif.


(7)

i

DAFTAR ISI

Abstrak ……… i

Kata Pengantar ……… ii

Daftar isi ……….. iv

Daftar Tabel ………. vi

Daftar Gambar ……… ix

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Identifikasi Masalah ………. 6

C. Batasan Masalah ……… 7

D. Rumusan Masalah ………. 7

E. Tujuan Penelitian ……….. 8

F. Manfaat Penelitian ……… 8

BAB 11 : KAJIAN TEORITIS A. Kerangka Teoritis ……….. 9

1. Pengertian Tanggapan ……… 9

2. Jenis Tanggapan ……… 13

3. Pengertian Kinerja ……… 15

4. Kriteria Kinerja ………. 16

5. Unsur Yang Di Nilai ………. 16

6. Kompetensi Profesional Guru ……… 18

7. Pengertian Pengawas ………. 23

8. Tugas Seorang Pengawas ……….. 24


(8)

ii

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ………... 28

B. Populasi dan Sampel ……….. 28

1. Populasi ……….. 28

2. Sampel ……… 30

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional …… 30

1. Variabel Penelitian ……… 30

2. Defenisi Operasional ………. 30

D. Alat Pengumpul Data ……… 31

E. Teknik Pengumpul Data ……….. 33

F. Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 33

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……….. 35

B. Deskripsi Data Penelitian ………. 37

1. Kinerja Pengawas PAUD Dalam Membimbing Guru Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Guru …………... 38

2. Kinerja Pengawas PAUD Memotivasi Guru Dalam Bekerja ………... 48

3. Kinerja Pengawas PAUD Dalam Mengevaluasi ………. 54

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 62

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….. 65

B. Saran ……… 66

Daftar Pustaka ……… 67


(9)

i

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Jumlah Populasi Guru PAUD di Desa Muliorejo ………… 29 Tabel 2: Kisi-kisi Angket ……… 32 Tabel 3: Jadwal Penelitian ………. 34 Tabel 4: Tanggapan guru mengenai kinerja

pengawas PAUD membimbing guru ………... 38 Tabel 5: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas

PAUD membantu guru mengembangkan bahan ajar …….. 39 Tabel 6: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas

PAUD membantu guru mempelajari psikis anak didik

dan kebutuhan belajarnya ……… 40 Tabel 7: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

menjadi observer guru saat proses

belajar mengajar berlangsung ………. 40 Tabel 8: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

melakukan pembinaan partisipasi guru

dalam meningkatkan pelayanan sekolah ………. 41 Tabel 9: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

memberikan konfirmasi atas hasil kunjungan

kedalam kelas sebagai observer ……….. 42 Tabel 10: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

dalam memberikan saran atas kelemahan guru

dalam proses belajar mengajar ……… 43 Tabel 11: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

memberikan pembinaan kepada guru

dalam pengelolaan kelas ………. 43 Tabel 12: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

dalam memberikan pengetahuan kegunaan APE (Alat Permainan Edukatif) yang digunakan


(10)

ii

Tabel 13: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD mengecek penggunaan media, alat bantu dan

sumber belajar dalam proses belajar mengajar …………... 45 Tabel 14: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

membina guru dalam mengembangkan

kurikulum pengajaran ………. 46 Tabel 15: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

membina guru dalam mengembangkan bahan ajar………. 46 Tabel 16: Rekapitulasi Tanggapan Guru PAUD Terhadap

Kinerja Pengawas PAUD Membimbing Guru

Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Guru ……… 47 Tabel 17: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

membantu kesulitan guru yang dialami guru

dalam melakukan tugasnya sebagai pendidik ………. 48 Tabel 18: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

dalam memberikan umpan balik kepada

guru dari hasil kunjungan ……… 49 Tabel 19: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

dalam mengembangkan kompetensi professional guru ….. 49 Tabel 20: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

dalam membimbing guru guna melakukan

penelitian tindakan kelas ………. 50 Tabel 21: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

dalam mengembangkan kompetensi kepribadian,

sosial dan pedagogic ………... 51 Tabel 22: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

dalam membahas hasil observasinya kepada guru ………. 51 Tabel 23: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

dalam menggali informasi permasalahan

di tiap lembaga PAUD secara holistik ……… 52 Tabel 24: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

dalam menggunakan lembar pengamatan


(11)

iii

Tabel 25: Rekapitulasi Tanggapan Guru PAUD Terhadap Kinerja Pengawas PAUD Memotivasi Guru Dalam Bekerja ……. 54 Tabel 26: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

dalam membahas kemajuan lembaga PAUD ………. 55 Tabel 27: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

dalam hal kehadiran kunjungan

pengawas kelembaga PAUD ……….. 56 Tabel 28: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

dalam mengikutsertakan guru dalam membuat

kebijakan dalam tiap kegiatan ……… 56 Tabel 29: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

dalam hal mencari solusi atas persoalan

yang dihadapi guru ………. 57 Tabel 30: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

dalam hal menentukan keputusan hasil rapat

bersama dengan guru ………. 58 Tabel 31: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

dalam hal melaksanakan keputusan hasil rapat

yang diambil bersama dengan guru ……….. 58 Tabel 32: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

memantau standar mutu hasil belajar siswa ……….. 59 Tabel 33: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

dalam melakukan inovasi pembelajaran bagi guru …….. 60 Tabel 34: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

mengkoordinir guru dalam meningkatkan

kompetensi professional ………. 60 Tabel 35: Tanggapan guru mengenai kinerja pengawas PAUD

mengkoordinir guru dalam meningkatkan mutu

sumber daya manusia di lingkungan sekolah ………. 61 Tabel 36: Rekapitlasi Tanggapan guru mengenai kinerja

pengawas PAUD dalam


(12)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Kerangka Konseptual, Tanggapan Guru PAUD Terhadap Kinerja Pengawas PAUD Dalam

Mengembangkan Kompetensi Profesional

Guru PAUD ……… 27


(13)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Rekapitulasi Hasil Tanggapan Guru PAUD Terhadap Kinerja Pengawas PAUD Dalam Mengembangkan Kompetensi Profesional Guru PAUD

Lampiran 2: Rekapitulasi Hasil Jawaban Keseluruhan Tanggapan Guru PAUD Terhadap KinerjaPengawas PAUD Dalam

Mengembangkan Kompetensi Profesional Guru PAUD


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 tentang guru dan dosen menyebutkan bahwa guru adalah “pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan anak usia dini, formal, dasar, dan menengah”. Dimana dalam undang-undang itu juga mempersyaratkan bagi guru untuk memiliki kualifikasi akademik, kompetensi dan sertifikat profesi serta kewajiban professional yang harus diemban yang pada gilirannya nanti akan memacu pada peningkatan mutu pendidikan sebagaimana yang diharapkan. Demi mencapai peningkatan mutu pendidikan, pemerintah khususnya melalui Depdiknas terus menerus berupaya melakukan berbagai perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan kita. Salah satu upaya yang sudah dan sedang dilakukan, yaitu berkaitan dengan faktor guru. Lahirnya Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pada dasarnya merupakan kebijakan pemerintah yang didalamnya memuat usaha pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia. Dengan kata lain guna mencapai peningkatan mutu pendidikan hal tersebut bergantung pada penguasaan kompetensi guru.

Jika kita amati lebih jauh tentang realita kompetensi guru saat ini agaknya masih beragam. Danim, Sudarwan (2002) mengungkapkan bahwa “salah satu ciri


(15)

2

krisis pendidikan di Indonesia adalah guru belum mampu menunjukkan kinerja (work performance) yang memadai”. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru belum sepenuhnya ditopang oleh derajat penguasaan kompetensi yang memadai, oleh karena itu perlu adanya upaya yang komprehensif guna meningkatkan kompetensi guru.

Banyak sekali masalah-masalah dalam krisis pendidikan yang sangat beraneka ragam jenisnya dan sifatnyapun ada yang sangat sederhana dan ada juga yang sangat kompleks. Masalah yang dihadapi atau dialami tersebut, tidak jarang juga membutuhkan koordinasi dari suatu tim untuk mengatasinya. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa untuk mencapai mutu pendidikan yang diharapkan perlu adanya koordinasi yang komprehensif dan kontinue baik antar pejabat pendidikan, instansi pendidikan hingga ke masyarakat.

Masalah kependidikan sampai sekarang masih banyak diperbincangkan, baik dikalangan pendidikan maupun di luar pendidikan. Kendatipun berbagai pandangan tentang masalah tersebut telah banyak dikemukakan oleh para pakar pendidikan, namun satu hal yang sudah pasti, bahwa masyarakat merasakan perlunya suatu lembaga pendidikan guru yang khusus berfungsi mempersiapkan tenaga guru yang terdidik dan terlatih dengan baik. Implikasi dari gagasan tersebut ialah perlunya dikembangkan program pendidikan guru yang serasi dan memudahkan pembentukan guru yang memiliki kompetensi profesional, serta dapat dilaksanakan secara efisien dalam kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia.

Sejarah kehidupan manusia telah membuktikan bahwa walaupun dalam kelompok manusia telah disepakati tata nilai yang harus dipedomani dalam


(16)

3

melakukan kegiatan tertentu, manusia selalu saja tata nilai tersebut tidak dapat dijalankan seoptimal mungkin. Hal ini jugalah yang melekat pada diri seorang guru walaupun telah ada aturan-atauran bagi seorang guru dalam menjalankan tugas utamanya, masih saja ada kesalahan yang terjadi didalamnya. Dalam hal ini, tidak dapat lagi disebutkan satu per satu ketidakmampuan guru untuk mempedomani tata nilai yang telah disepakati sebelumnya. Semua kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa pada hakekatnya guru itu tergolong individu yang memiliki kelemahan.

Sebagai individu yang memiliki kelemahan, guru juga selalu memerlukan pertolongan. Pertolongan yang dimaksud adalah pemberian bantuan kepada guru untuk menghindari dia melanggar tata nilai, membantu dia menyadari pelanggarannya, dan juga membantu dia untuk tidak melakukan lagi pelanggaran atas tata nilai yang telah disepakati. Pemberian bantuan ini disebut dengan pengawasan. Pengawasan tidaklah semata-mata hanya pemberian bantuan atau pertolongan belaka, tetapi lebih dari itu. Pengawasan lebih ditekankan pada pengembangan sumber daya manusia agar mau dan mampu menggunakan segala potensi yang dimilikinya untuk mencapai tujuan kelompoknya dan atau memenuhi kebutuhannya. Pengawasan pada awalnya dilaksanakan guna memantau ataupun memeriksa kinerja guru dalam melaksanakan tugas utamanya.

Melalui pengawasan ini tampilan guru dipantau sedemikian rupa oleh pengawas atau penilik yang melibatkan kerjasama secara harmonis antara guru. Artinya guru diibaratkan sebagai bawahan yang harus tunduk pada apa dan bagaimana yang diperintahkan oleh pengawas. Sedangkan dalam pandangan modern pengawasan ditujukan untuk memperbaiki situasi belajar mengajar, yaitu


(17)

4

pengawasan dilakukan sebagai bantuan bagi guru dalam meningkatkan kualitas mengajar untuk membantu siswa agar lebih baik lagi dalam belajar. Walaupun demikian, dalam kenyataan yang ada, masih banyak guru beranggapan bahwa pengawasan indentik dengan inspeksi. Akibatnya timbullah tingkah laku seperti kaku, ketakutan pada atasan, tidak berani berinisatif, bersikap menunggu instruksi, serta paranoid lainnya bagi para guru.

Untuk menghindari anggapan-anggapan negatif terhadap pengawasan, maka guru dituntut harus memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugas utamanya dan bertanggung jawab guna tidak menimbulkan paranoid tersendiri pada guru dalam menjalankan tugas utamanya. Kompetensi yang dituntut bagi seorang guru disini berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang mengatur Standar Pendidikan Nasional Bab VI mengenai Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pasal 28 ayat 3, meliputi : 1) Kompetensi pedagogik, 2) Kompetensi Sosial, 3) Kompetensi kepribadian, dan 4) Kompetensi profesional”. Dalam uraian ini dimaksudkan bahwa jabatan guru adalah jabatan professional yang mana tidak semua orang bisa menjabatnya, selain orang yang memiliki kompetensi dibidangnya.

Jika kita telaah secara cermat tingkat tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah lembaga pendidikan ialah terjadinya peningkatan secara kontiue terhadap perilaku pada diri anak didik maupun guru sebagai subjek yang berupa kompetensi professional, pedagogik, sosial dan kepribadian.

Dalam upaya meningkatkan kompetensi guru terkhusus meningkatkan kompetensi professional guru, tidak terlepas dari peran serta kinerja pengawas sekolah selaku pimpinan pendidikan. Kompetensi professional dalam hal ini


(18)

5

meliputi kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya dalam membimbing peserta didik memperoleh kompetensi dalam bidangnya.

Pengawas dan guru memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan pendidikan. Agar kompetensi guru dapat berjalan dengan baik, maka pengontrol dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab ini adalah pengawas. Pengawas adalah jabatan fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk melakukan pengawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertentu yang ditunjuk atau ditetapkan dalam upaya meningkatkan proses dan hasil belajar guna mencapai tujuan pendidikan. Pengawas diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pembinaan dan pengawasan pendidikan di sekolah dibidang akademik (teknis pendidikan) dan bidang manajerial (pengelolaan sekolah).

Tetapi dewasa ini, berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan pada beberapa lembaga PAUD dan melakukan wawancara kepada guru-guru PAUD yang ada di Desa Muliorejo tempat peneliti akan melakukan penelitian bahwa kenyataannya pengawas belum menjalankan kinerjanya dengan optimal seperti yang diamanatakan pada dirinya. Hal ini menurut beberapa guru bahkan pimpinan (kepala sekolah) PAUD di Desa Muliorejo pengawas tidak sepenuh hati dalam menjalakan tugasnya dilapangan, dimana pengawas tidak datang pada setiap jadwal kunjungannya ke lembaga PAUD dalam rangka tugasnya, tetapi pengawas hanya melakukan tugasnya melalui via telepon guna menentukan tempat dimana bertatap muka atau berjumpa untuk meminta data secara tertulis yang diperlukan sebagai tugasnya tanpa langsung berkunjung kelembaga PAUD itu sendiri.


(19)

6

Pengawas tidak pernah memberikan bimbingan kepada guru tentang beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru lewat kunjungan kelas sebagai observer untuk melihat guru melakukan kegiatan mengajar dikelas. Pengawas tidak melakukan tugasnya dalam bidang akademik (pendidikan atau pembelajaran) dan bidang menejerial (administrasi dan manajemen sekolah). Kalaupun pengawas datang berkunjung, pengawas tidak pernah memberikan sarannya guna membimbing guru dalam mengembangkan kompetensi profesional. Kebalikannya pengawas hanya memaparkan kelemahan yang ada pada guru lembaga dengan melihat data tertulis yang dimintanya tanpa memberikan solusi bagaimana mengatasi kelemahan tersebut guna membangun kearah yang lebih baik lagi bagi guru dan lembaga PAUD yang dikunjungi dan terakhir pengawas tidak pernah memberikan motivasi guna merangsang semangat kerja guru PAUD dalam bekerja.

Bertitik tolak dari pandangan diatas peneliti tertarik menjadikan PAUD selingkungan Desa Muliorejo sebagai objek penelitian tentang “Tanggapan Guru PAUD Terhadap Kinerja Pengawas Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Mengembangkan Kompetensi Profesional Guru PAUD di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dikemukakan identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Adanya kesenjangan (berkomunikasi) antara guru PAUD dengan pengawas PAUD di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupten Deli Serdang.


(20)

7

2. Adanya kesenjangan antara sistem program kerja sekolah dengan jadwal kunjungan pengawas kesekolah di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupten Deli Serdang.

3. Pengawas tidak menjalankan tugasnya dalam bidang akademik dan manajerial.

4. Tidak optimalnya pengawas menjalankan kinerja yang berdampak masih adanya guru yang belum profesional dalam menerapkan materi dan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan anak didik.

C. Batasan Masalah

Dengan demikian yang menjadi batasan dari masalah dalam penelitian ini adalah menyangkut tentang : “Tanggapan Guru PAUD Terhadap Kinerja Pengawas PAUD Dalam Mengembangkan Kompetensi Profesional Guru PAUD di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang”.

D. Rumusan Masalah

Masalah merupakan kesenjangan antara harapan dan kenyataaan dan merupakan titik awal peneliti mengadakan penelitian. Masalah yang di temukan di lapangan perlu untuk dipecahkan. Berangkat dari latar belakang masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa baik tanggapan guru PAUD terhadap kinerja pengawas PAUD dalam mengembangkan kompetensi profesional guru PAUD di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.


(21)

8

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang ada. Maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan guru PAUD terhadap kinerja pengawas PAUD dalam mengembangkan kompetensi profesional guru PAUD di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan dari penelitian, diharapkan dari hasil penelitian memperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi pengawas agar lebih aktif untuk memberikan bantuan bagi guru dalam meningkatkan kualitas mengajar dalam proporsi yang positif.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat lebih meningkatkan kompetensi profesional dalam mendidik dan mengajar anak didik.

3. Sebagai bahan masukan maupun perbandingan bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan karya ilmiah pada kajian yang sama.


(22)

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk melihat seberapa besar tanggapan guru PAUD terhadap kinerja pengawas PAUD dalam mengembangkan kompetensi professional guru PAUD di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang maka diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Tanggapan guru PAUD terhadap kinerja pengawas PAUD membimbing guru dalam melaksanakan tugas sebagai guru mendapat penilaian yang kurang memuaskan bagi para guru.

2. Tanggapan guru PAUD terhadap kinerja pengawas PAUD memotivasi guru dalam bekerja mendapat penilaian yang kurang memuaskan bagi para guru. 3. Tanggapan guru PAUD terhadap kinerja pengawas PAUD dalam

mengevaluasi mendapat penilaian yang kurang memuaskan bagi para guru. Hal-hal yang menjadi permasalahan di indikasikan karena kinerja pengawas PAUD untuk membimbing guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru, memberikan motivasi bagi guru, serta melakukan evaluasi kerja guna mengembangkan kompetensi professional guru PAUD tidak efektif dan efesien. Hal ini karena pengawas tidak menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya. Tidak ada feed back yang diberikan pengawas PAUD kepada guru tentang bagaimana cara mengembangkan kompetensi professional yang harus di miliki oleh guru.


(23)

66

Dalam tulisan skrpsi ini hanya sebagian kecil permasalahan dalam ranah dunia pendidikan dewasa ini. Roda sejarah tidak akan pernah dapat diputar kembali. Hanya ada satu jalan untuk menyelesaikan konflik yang ada selama ini, yaitu terjadinya suatu perubahan untuk kemajuan. Siapa yang kreatif, pintar merasa, mampu dan mau mengubah mindset lama menjadi mindset baru akan lebih cepat untuk maju ke depan.

B. Saran

Dunia memiliki aturan-aturan dan hukum yang mengikat dalam roda kehidupan manusia. Aturan dan hukum itu berasal dari dua sumber yaitu aturan yang dibuat oleh Tuhan dan aturan yang dibuat manusia. Aturan dan hukum dibuat serta diperuntukkan bagi kita agar kehidupan lebih terarah dan bukan untuk di langgar.

1. Bagi pengawas PAUD yang telah ditunjuk untuk melakukan pengawasan, mari jalankan aturan yang telah ditetapkan sebagaimana mestinya. Jagalah stabilitas dengan penuh tanggung jawab. Ilmu tanpa di amalkan bagaikan ruh yang tidak berjasad.

2.

Bagi guru PAUD lakukan konsolidasi sebagaimana mestinya dengan pengawas, jangan menelan bulat-bulat atas apa yang diberikan oleh pengawas. Jangan selalu menunggu untuk diperintah, lakukan apa yang semestinya bisa dilakukan guna membangun pondasi yang kokoh bagi generasi penerus bangsa yang cemerlang dan berakhlaq.


(1)

meliputi kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya dalam membimbing peserta didik memperoleh kompetensi dalam bidangnya.

Pengawas dan guru memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan pendidikan. Agar kompetensi guru dapat berjalan dengan baik, maka pengontrol dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab ini adalah pengawas. Pengawas adalah jabatan fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk melakukan pengawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertentu yang ditunjuk atau ditetapkan dalam upaya meningkatkan proses dan hasil belajar guna mencapai tujuan pendidikan. Pengawas diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pembinaan dan pengawasan pendidikan di sekolah dibidang akademik (teknis pendidikan) dan bidang manajerial (pengelolaan sekolah).

Tetapi dewasa ini, berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan pada beberapa lembaga PAUD dan melakukan wawancara kepada guru-guru PAUD yang ada di Desa Muliorejo tempat peneliti akan melakukan penelitian bahwa kenyataannya pengawas belum menjalankan kinerjanya dengan optimal seperti yang diamanatakan pada dirinya. Hal ini menurut beberapa guru bahkan pimpinan (kepala sekolah) PAUD di Desa Muliorejo pengawas tidak sepenuh hati dalam menjalakan tugasnya dilapangan, dimana pengawas tidak datang pada setiap jadwal kunjungannya ke lembaga PAUD dalam rangka tugasnya, tetapi pengawas hanya melakukan tugasnya melalui via telepon guna menentukan tempat dimana bertatap muka atau berjumpa untuk meminta data secara tertulis yang diperlukan sebagai tugasnya tanpa langsung berkunjung kelembaga PAUD itu sendiri.


(2)

6

Pengawas tidak pernah memberikan bimbingan kepada guru tentang beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru lewat kunjungan kelas sebagai observer untuk melihat guru melakukan kegiatan mengajar dikelas. Pengawas tidak melakukan tugasnya dalam bidang akademik (pendidikan atau pembelajaran) dan bidang menejerial (administrasi dan manajemen sekolah). Kalaupun pengawas datang berkunjung, pengawas tidak pernah memberikan sarannya guna membimbing guru dalam mengembangkan kompetensi profesional. Kebalikannya pengawas hanya memaparkan kelemahan yang ada pada guru lembaga dengan melihat data tertulis yang dimintanya tanpa memberikan solusi bagaimana mengatasi kelemahan tersebut guna membangun kearah yang lebih baik lagi bagi guru dan lembaga PAUD yang dikunjungi dan terakhir pengawas tidak pernah memberikan motivasi guna merangsang semangat kerja guru PAUD dalam bekerja.

Bertitik tolak dari pandangan diatas peneliti tertarik menjadikan PAUD selingkungan Desa Muliorejo sebagai objek penelitian tentang “Tanggapan Guru PAUD Terhadap Kinerja Pengawas Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Mengembangkan Kompetensi Profesional Guru PAUD di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dikemukakan identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Adanya kesenjangan (berkomunikasi) antara guru PAUD dengan pengawas PAUD di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupten Deli Serdang.


(3)

2. Adanya kesenjangan antara sistem program kerja sekolah dengan jadwal kunjungan pengawas kesekolah di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupten Deli Serdang.

3. Pengawas tidak menjalankan tugasnya dalam bidang akademik dan manajerial.

4. Tidak optimalnya pengawas menjalankan kinerja yang berdampak masih adanya guru yang belum profesional dalam menerapkan materi dan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan anak didik.

C. Batasan Masalah

Dengan demikian yang menjadi batasan dari masalah dalam penelitian ini adalah menyangkut tentang : “Tanggapan Guru PAUD Terhadap Kinerja Pengawas PAUD Dalam Mengembangkan Kompetensi Profesional Guru PAUD di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang”.

D. Rumusan Masalah

Masalah merupakan kesenjangan antara harapan dan kenyataaan dan merupakan titik awal peneliti mengadakan penelitian. Masalah yang di temukan di lapangan perlu untuk dipecahkan. Berangkat dari latar belakang masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa baik tanggapan guru PAUD terhadap kinerja pengawas PAUD dalam mengembangkan kompetensi profesional guru PAUD di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.


(4)

8

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang ada. Maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan guru PAUD terhadap kinerja pengawas PAUD dalam mengembangkan kompetensi profesional guru PAUD di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan dari penelitian, diharapkan dari hasil penelitian memperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi pengawas agar lebih aktif untuk memberikan bantuan bagi guru dalam meningkatkan kualitas mengajar dalam proporsi yang positif.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat lebih meningkatkan kompetensi profesional dalam mendidik dan mengajar anak didik.

3. Sebagai bahan masukan maupun perbandingan bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan karya ilmiah pada kajian yang sama.


(5)

65

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk melihat seberapa besar tanggapan guru PAUD terhadap kinerja pengawas PAUD dalam mengembangkan kompetensi professional guru PAUD di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang maka diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Tanggapan guru PAUD terhadap kinerja pengawas PAUD membimbing guru dalam melaksanakan tugas sebagai guru mendapat penilaian yang kurang memuaskan bagi para guru.

2. Tanggapan guru PAUD terhadap kinerja pengawas PAUD memotivasi guru dalam bekerja mendapat penilaian yang kurang memuaskan bagi para guru.

3. Tanggapan guru PAUD terhadap kinerja pengawas PAUD dalam

mengevaluasi mendapat penilaian yang kurang memuaskan bagi para guru. Hal-hal yang menjadi permasalahan di indikasikan karena kinerja pengawas PAUD untuk membimbing guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru, memberikan motivasi bagi guru, serta melakukan evaluasi kerja guna mengembangkan kompetensi professional guru PAUD tidak efektif dan efesien. Hal ini karena pengawas tidak menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya. Tidak ada feed back yang diberikan pengawas PAUD kepada guru tentang bagaimana cara mengembangkan kompetensi professional yang harus di miliki oleh guru.


(6)

66

Dalam tulisan skrpsi ini hanya sebagian kecil permasalahan dalam ranah dunia pendidikan dewasa ini. Roda sejarah tidak akan pernah dapat diputar kembali. Hanya ada satu jalan untuk menyelesaikan konflik yang ada selama ini, yaitu terjadinya suatu perubahan untuk kemajuan. Siapa yang kreatif, pintar merasa, mampu dan mau mengubah mindset lama menjadi mindset baru akan lebih cepat untuk maju ke depan.

B. Saran

Dunia memiliki aturan-aturan dan hukum yang mengikat dalam roda kehidupan manusia. Aturan dan hukum itu berasal dari dua sumber yaitu aturan yang dibuat oleh Tuhan dan aturan yang dibuat manusia. Aturan dan hukum dibuat serta diperuntukkan bagi kita agar kehidupan lebih terarah dan bukan untuk di langgar.

1. Bagi pengawas PAUD yang telah ditunjuk untuk melakukan pengawasan, mari jalankan aturan yang telah ditetapkan sebagaimana mestinya. Jagalah stabilitas dengan penuh tanggung jawab. Ilmu tanpa di amalkan bagaikan ruh yang tidak berjasad.

2.

Bagi guru PAUD lakukan konsolidasi sebagaimana mestinya dengan pengawas, jangan menelan bulat-bulat atas apa yang diberikan oleh pengawas. Jangan selalu menunggu untuk diperintah, lakukan apa yang semestinya bisa dilakukan guna membangun pondasi yang kokoh bagi generasi penerus bangsa yang cemerlang dan berakhlaq.