Silabus SMP Kelas 7 8 dan 9 Edisi Revisi
ODEL SILABUS ATA PELAJARAN
SEKOLAH ENENGAH PERTAA/ADRASAH TSANAWIYAH
(SP/Ts)
ATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KEENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
I. PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa empelajari Bahasa Indonesia di Pendidikan Dasar dan Pendidikan enengah
C. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa empelajari Bahasa Indonesia di Sekolah enengah Pertama/adrasah Tsanawiyah
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Bahasa Indonesia Sekolah enengah Pertama/adrasah Tsanawiyah
E. Pembelajaran dan Penilaian
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Siswa
II. KOPETENSI DASAR, ATERI POKOK, DAN PEBELAJARAN
10
10
A. Kelas VII
18
B. Kelas VIII
26
C. Kelas IX
24
III ODEL SILABUS SATUAN PENDIDIKAN
A. Kelas VII
B. Kelas VIII
C. Kelas IX
26
IV ODEL RENCANA PELAKSANAAN PEBELAJARAN
26
A. Kelas VII
32
B. Kelas VIII
38
C. Kelas IX
I. PENDAHULUAN
A. Rasional Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan agar siswa
mampu mendengarkan, membaca, memirsa (iewing), berbicara, dan menulis. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan tiga hal lingkup materi yang saling berhubungan dan saling mendukung pengembangan kompetensi pengetahuan kebahasaan dan kompetensi keterampilan berbahasa (mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis) siswa. Kompetensi sikap secara terpadu dikembangkan melalui kompetensi pengetahuan kebahasaan dan kompetensi keterampilan berbahasa. Ketiga hal lingkup materi tersebut adalah bahasa (pengetahuan tentang Bahasa Indonesia); sastra (pemahaman, apresiasi, tanggapan, analisis, dan penciptaan karya sastra); dan literasi (perluasan kompetensi berbahasa Indonesia dalam berbagai tujuan, khususnya yang berkaitan dengan membaca dan menulis).
Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh siswa (learnable); terukur pencapainnya (measurable); bermakna (meaningfull); dan bermanfaat untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan siswa.
Silabus ini merupakan acuan bagi guru dalam melakukan pembelajaran Bahasa Indonesia agar siswa mampu mengembangkan kepercayaan diri sebagai komunikator, pemikir (termasuk pemikir imajinatif), dan menjadi warga negara Indonesia yang melek literasi dan informasi. Silabus ini bersifat fleksibel. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia secara leluasa dapat membina dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap berkomunikasi yang diperlukan siswa dalam menempuh pendidikan, hidup di lingkungan sosial, dan berkecakapan di dunia kerja.
B. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa empelajari Bahasa Indonesia di Pendidikan Dasar dan Pendidikan enengah
Setelah mempelajari mata pelajaran Bahasa Indonesia di Pendidikan Dasar dan Pendidikan enengah diharapkan siswa mampu:
1. berbahasa Indonesia dengan penekanan pada kemampuan mendengarkan, membaca, memirsa (iewing), berbicara, dan menulis;
2. mengembangkan kemampuan mendengarkan, membaca, memirsa (iewing), berbicara, dan menulis melalui media teks. Teks merupakan perwujudan kegiatan sosial dan memiliki tujuan sosial. Pencapaian tujuan ini diwadahi oleh karakteristik: cara pengungkapan tujuan sosial (yang disebut struktur retorika), pilihan kata yang sesuai dengan tujuan, dan tata bahasa yang sesuai dengan tujuan komunikasi; dan
3. berkomunikasi dalam bentuk tulisan, lisan, atau multimodal (yakni teks yang menggabungkan bahasa dan cara/media komunikasi lainnya seperti visual, bunyi, atau lisan sebagaimana disajikan dalam film atau penyajian komputer).
C. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa empelajari Bahasa Indonesia di Sekolah enengah Pertama/adrasah Tsanawiyah
Kompetensi yang diharapkan adalah siswa mampu:
SD/I Kelas Rendah
SA/A/SK/AK (I - III)
SD/I Kelas Tinggi
SP/Ts
(Kelas X – XII) menjadi insan yang
(IV – VI)
(Kelas VII – IX)
menjadi insan yang memiliki kemampu-
menjadi insan yang
menjadi insan yang
memiliki kemam-puan memiliki kemampuan memiliki kemampuan an berbahasa dan
berbahasa dan bersastra bersastra untuk
berbahasa dan bersastra berbahasa dan
untuk menggali dan mengembangkan
untuk mempelajari ilmu bersastra untuk
mengembangkan ilmu mengembangkan ilmu komunikasi dengan
pengetahuan
pengetahuan dan orang-orang di
pengetahuan
menerapkannya secara sekitarnya
kreatif dalam kehidupan sosial
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar/adrasah Ibtidaiyah
ata pelajaran Bahasa Indonesia diberikan sejak SD/I hingga SA/A/SK/AK. Pada SD kelas I, II, dan III mata pelajaran Bahasa Indonesia mengintegrasikan muatan IPA dan IPS. Untuk tingkat SA/A/SK/AK, mata Pelajaran Bahasa Indonesia dikembangkan untuk mata pelajaran Wajib dan mata pelajaran Peminatan.
Kerangka pengembangan kurikulum Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. pengembangan kompetensi kurikulum Bahasa Indonesia ditekankan pada kemampuan mendengarkan, membaca, memirsa (iewing), berbicara, dan menulis. Pengembangan kemampuan tersebut dilakukan melalui berbagai teks. Dalam hal ini teks merupakan perwujudan kegiatan sosial dan memiliki tujuan sosial. Kegiatan komunikasi dapat berbentuk tulisan, lisan, atau multimodal (teks yang menggabungkan bahasa dan cara/media komunikasi lainnya seperti visual, bunyi, atau lisan sebagaimana disajikan dalam film atau penyajian komputer);
2. kompetensi dasar yang dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam mendengarkan, membaca, memirsa (iewing), berbicara, dan menulis. Untuk mencapai kompetensi tersebut siswa melakukan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi, serta citra visual lain;
3. lingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I-XII merupakan penjabaran 3 lingkup materi: bahasa, sastra, dan literasi; dan
4. teks dalam pendekatan berbasis genre bukan diartikan --istilah umum-- sebagai tulisan berbentuk artikel. Teks merupakan perwujudan kegiatan sosial dan bertujuan sosial, baik lisan maupun tulis. Teks tersebut dapat dipetakan sebagai berikut.
Lokasi Sosial enggambarkan Laporan (Report):
Genre
Tipe Teks
Buku rujukan, dokumenter, buku panduan, (Describing)
melaporkan informasi
laporan eksperimental (penelitian), presentasi kelompok
Deskripsi: menggambarkan
Pengamatan diri, objek, lingkungan,
peristiwa, hal, sastra
perasaan, dll.
enjelaskan
Paparan, pidato/ceramah, tulisan ilmiah (Explaining)
Eksplanasi: menjelaskan
Buku panduan/manual (penerapan), instruksi (Instructing)
Instruksi/Prosedur:
menunjukkan bgm sesuatu
pengobatan, aturan olahraga, rencana
dilakukan
pembelajaran (RPP), instruksi, resep, pengarahan/pengaturan
Berargumen
(EYAKINKAN/empengaruhi): iklan, (Arguing)
Eksposisi: memberi pendapat
atau sudut pandang
kuliah, ceramah/pidato, editorial, surat pembaca, artikel Koran/majalah
Diskusi
(ENGEVALUASI suatu persoalan dengan sudut pandang tertentu, 2 atau lebih)
enanggapi teks sastra, kritik sastra, resensi enceritakan
Respon/review
Jurnal, buku harian, artikel Koran, berita, (Narrating)
Rekon (Recount):
menceritakan peristiwa secara rekon sejarah, surat, log, garis waktu (time berurutan
line)
Narasi: menceritakan kisah
Prosa (Fiksi ilmiah, fantasi, fabel, cerita
atau nasehat
rakyat, mitos, dll.), dan drama.
Puisi, puisi rakyat (pantun, syair, gurindam) Kompetensi terdiri atas 4 (empat) aspek, yaitu: Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap
Puisi
Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan. Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial pada ata Pelajaran Bahasa Indonesia tidak dirumuskan, tetapi merupakan hasil pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) dari Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan, sehingga perlu direncanakan pengembangannya. Kompetensi Sikap Spiritual dan sikap sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Sedangkan Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar mata pelajaran.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
siswa
lebih
lanjut.
Ruang lingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk setiap jenjang pendidikan ditunjukkan pada berikut ini:
SA/A (Peminatan) Kelas I
SD/I
SP/Ts
SA/A/SK/AK (Umum)
Kelas X Kelas XI Kelas XII 1. membaca dan
Kelas II
Kelas III
Kelas IV
Kelas V
Kelas VI
Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX
Kelas X
Kelas XI
KelasXII
1. debat 1.seminar menulis
1. ungkapan,
1. informasi tentang 1.gagasan pokok
1. pokok
1.teks laporan
2. makalah 2.laporan permulaan
ajakan,
perubahan wujud
dan gagasan
n hasil
3. klausa 3.artikel 2. lambang
perintah, dan
2. biografi 4. jenis ilmiah bunyi vokal
penolakan
2. informasi tentang 2.keterhubungan
dari unsur
2.teks penjelasan
3. kategori kalimat 4.novel dan konsonan
2. kosakata dan
sumber dan
antargagasan
apa, di
5. periodis 5.ragam 3. kosakata
konsep
bentuk energi
3.informasi dari
mana,
3.teks pidato
asi sastra bahasa anggota tubuh
keanekaragam
3. informasi tentang
tokoh melalui
kapan,
4.informasi dari
morfolo 6. cerita 6.puisi dan panca
an benda
perubahan cuaca
wawancara
siapa,
buku sejarah
pendek terjemah indra
3. kosakata dan
4. kosakata dan
4.teks petunjuk
7. novel an 4. kosakata
kon-sep
konsep ciri-ciri
5.pendapat pribadi
8. drama 7.sastra kesehatan
lingkungan
kebutuhan,
tentang isi buku
3. teks
unsur apa, di
melayu 5. kosakata
mana, kapan,
7.fakta dan
jenis
makna klasik berbagai jenis
kehidup-an
dan
6.amanat puisi
r buku
fiksi
opini
8.buku benda
ekonomi,
perkembangan
7.pengetahuan baru
melayu nonfiksi 6. kosakata
sosial, dan
makhluk hidup
pada teks nonfiksi
dari iklan
5. informasi tentang 8.membandingkan
peristiwa 4. kosakata dan
cara-cara
hal yang sudah
dari teks
teks puisi dan
siang dan konsep
perawatan
diketahui dengan
malam lingkungan
tumbuhan dan
hal yang belum
sejarah
6.petunjuk dan
ulang
11.drama
7. ungkapan sehat dan tidak
hewan
diketahui dari teks
6. isi dan
isi teks
(biogra
12.novel
terima kasih, sehat
6. informasi tentang
permintaan 5. puisi anak
perkembangan
9.tokoh-tokoh pada
maaf, tolong, 6. budaya santun
teknologi
teks fiksi
7. konsep-
informasi dan
10. resen
pujian, (permintaan
produksi,
10. watak tokoh
konsep yang
informasi dari
si
ajakan, maaf/tolong)
komunikasi, dan
pada teks fiksi
saling
isi teks
buku
pemberitahua sebagai
n, perintah, gambaran
7. informasi tentang
pada teks
8.tuturan, tokoh
dan petunjuk sikap hidup
konsep delapan
nonfiksi
dan tindakan
8. kosakata dan rukun
arah mata angin
8. teks surat
tokoh, tokoh
ungkapan 7. tulisan tegak
8. dongeng
dan
perkenalan bersambung
9. lambang/simbol
pengalaman
diri, keluarga, dan huruf
(rambu lalu
pribadi, serta
dan orang- kapital serta
lintas, pramuka,
tuturan penulis
orang di tanda titik
dan lambang
pada teks fiksi
tempat 8. dongeng
negara
tinggal binatang
10. ungkapan atau
9. kosakata (fabel)
kalimat saran,
hubungan 9. kata sapaan
masukan, dan
kekeluargaan 10. huruf kapital
penyelesaian
10. puisi dan tanda
masalah
anak/syair titik lagu
E. Pembelajaran dan Penilaian
1. Pembelajaran Pembelajaran bahasa Indonesia dapat digambarkan dalam model sebagai berikut:
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan sintesis dari tiga pendekatan, yaitu pedagogi genre, saintifik, dan Content and language integrated learning (CLIL). Alur utama model adalah pedagogi genre dengan 4 (embangun konteks, enelaah odel, engonstruksi Terbimbing, dan engonstruksi andiri). Kegiatan mendapatkan pengetahuan (KD-3) dilakukan dengan pendekatan saintifik 5 (engamati, empertanyakan, engumpulkan Informasi, enalar, dan engomunikasikan). Pengembangan keterampilan (KD-4) dilanjutkan dengan langkah mengonstruksi terbimbing dan mengonstruksi mandiri. Pendekatan CLIL digunakan untuk memperkaya pembelajaran dengan prinsip: (1) isi [konten] teks—berupa model atau tugas--bermuatan karakter dan pengembangan wawasan serta kepedulian sebagai warganegara dan sebagai warga dunia; (2) unsur kebahasaan [komunikasi] menjadi unsur penting untuk menyatakan berbagai tujuan berbahasa dalam kehidupan; (3) setiap jenis teks memiliki struktur berpikir [kognisi] yang berbeda-beda yang harus disadari agar komunikasi lebih efektif; dan (4) budaya[kultur], berbahasa, berkomunikasi yang berhasil harus melibatkan etika, kesantunan berbahasa, budaya (antarbangsa, nasional, dan lokal).
Prinsip pembelajaran Bahasa Indonesia dilaksanakan dengan menerapkan prinsip sebagai berikut ini.
1. Bahasa merupakan kegiatan sosial. Setiap komunikasi dalam kegiatan sosial memiliki tujuan, konteks, dan audiens tertentu yang memerlukan pemilihan aspek kebahasaan (tata bahasa dan kosa kata) yang tepat serta cara mengungkapkan dengan strukur yang sesuai agar mudah dipahami.
2. Bahan pembelajaran bahasa yang digunakan sedapat mungkin bersifat otentik. Pengembangan bahan otentik didapat dari media massa (cetak dan elektronik); tulisan guru di kelas, produksi lisan dan tulis oleh siswa. Semua bahan dikelola guru untuk keberhasilan pembelajaran.
3. Proses pembelajaran menekankan aktivitas siswa yang bermakna. Inti dari siswa aktif adalah siswa mengalami proses belajar yang efesien dan efektif secara mental dan eksperiensial.
4. Dalam pembelajaran berbahasa dan bersastra, dikembangkan budaya membaca dan menulis secara terpadu. Dalam satu tahun pelajaran siswa dimotivasi agar dapat membaca paling sedikit 4 buku (2 buku sastra dan 2 buku nonsastra) sehingga setelah siswa menyelesaikan pendidikan pada jenjang SP/Ts membaca paling sedikit 12 judul buku.
Implementasi model pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dibagankan sebagai berikut.
MPLEMENTAS PEMBELAJARAN BAHASA NDONESA LNGKUP KOMPETENS
MODEL PEMBELAJARAN DAN MATER
PENGALAMAN BELAJAR
DAN PENLAAN
BAHASA NDONESA
K 1 K 2
K 3 KD 3: PENGETAHUAN K 4
KD 4: kETERAMPLAN
2. Penilaian Hal yang paling utama dalam penilaian adalah guru harus menciptakan instrumen dan
suasana penilaian yang menghindarkan siswa dari ketidakjujuran dan plagiarisme siswa dalam berkarya/berteks. Oleh sebab itu, penilaian proses menjadi sangat penting. Sedapat mungkin siswa lebih banyak mengerjakan tugas di sekolah, bukan menjadi pekerjaan rumah (PR).
Penilaian di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia secara umum untuk: (1) mengetahui ketercapaian kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
berbahasa Indonesia siswa; (2) mengetahui kemampuan siswa di dalam KD tertentu; (3) memberikan umpan balik bagi kegiatan siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia; dan (4) memberikan motivasi belajar bagi siswa dan motivasi berprestasi bagi siswa dan guru.
Penilaian merupakan sebuah proses yang meliput tahapan: (1) perencanaan, (2) pengumpulan data, (3) pengolahan data, (4) penafsiran, dan (5) penggunaan hasil penilaian.
Secara umum teknik penilaian pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik tes dan teknik nontes.Instrumen penilaian yang akan dipergunakan harus dikembangkan oleh guru. Beberapa hal yang perlu Secara umum teknik penilaian pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik tes dan teknik nontes.Instrumen penilaian yang akan dipergunakan harus dikembangkan oleh guru. Beberapa hal yang perlu
Penilaian untuk mengetahui keberhasilan kompetensi pengetahuan (misalnya tentang struktur teks dan kebahasaan) digunakan tes tulis dan tes lisan. Sedangkan untuk penilaian kompetensi keterampilan diukur keberhasilannya dengan tes kinerja, penugasan (lisan, tulis, proyek, atau multimodal) dan/atau portofolio.
Hasil penilaian yang dilakukan oleh guru harus diolah terlebih dahulu sebelum diputuskan sebagai laporan hasil pencapaian kompetensi siswa.
Penilaian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu pembelajaran. Artinya, penilaian harus selalu dilakukan oleh guru sebagai bagian dari profesinya. Berdasarkan hasil penilaian inilah, guru akan selalu kreatif untuk mencari berbagai strategi baru didalam tindakan mengajarnya. Oleh karena itu, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang berangkat dari hasil penilaian sebelumnya--sebagai pengalaman awal siswa--bukan dari apa yang seharusnya dipelajari siswa.
Penilaian mengacu kepada Peraturan enteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tentang Penilaian Hasil Belajar oleh guru yang berlaku.
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Siswa Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini hanya merupakan model yang memberikan inspirasi
kepada guru untuk berkreasi sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar. Guru dapat memperkaya dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan siswa. Guru diharapkan dapat mengaitkan dengan lingkungan dan budaya di sekitarnya dan konteks global.
Dalam pembelajaran, guru dapat menggunakan teknologi informasi untuk mengakses berbagai sumber belajar dalam berbagai bentuk informasi untuk memperkaya pembelajaran siswa dalam memperkuat penguasaan kompetensi.
Buku merupakan bahan ajar dan sumber informasi. Namun demikian buku bukan satu- satunya sumber belajar yang dapat digunakan di kelas. Guru dapat menyesuaikan isi buku dengan kondisi sekitar dan model pembelajaran yang digunakan dan diperkaya dengan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar. Lembar Kerja Siswa (LKS) juga dapat digunakan untuk membantu siswa mencapai kompetensi. Namun LKS bukan merupakan kumpulan soal, tetapi berupa perintah kegiatan yang berisi prosedur yang harus dilakukan oleh siswa. Hasil kegiatan dari waktu ke waktu misalnya berupa catatan hasil pengamatan, pelaporan, dll dituliskan dan dikumpulkan dalam buku catatan siswa yang disebut dengan logbook/buku kerja siswa.
II. KOPETENSI DASAR, ATERI POKOK, DAN PEBELAJARAN
A. Kelas VII Alokasi waktu : 6 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
3.1 engidentifikasi informasi
engamati model-model teks dalam teks deskripsi tentang Pengertian teks deskripsi
Teks deskripsi
deskripsi
erumuskan pengertiaan dan wisata, tempat bersejarah,
objek (sekolah, tempat
Isi teks deskripsi
menjelaskan isi teks deskripsi dan atau suasana pentas seni
Ciri umum teks
endaftar ciri umum teks daerah) yang didengar dan
deskripsi
deskripsi yang mencakup struktur dibaca
Struktur teks deskripsi
dan kaidah kebahasaannya 4.1 enentukan isi teks
Kaidah kebahasaan
engerjakan sejumlah kegiatan deskripsi objek (tempat
secara berkelompok dan wisata, tempat bersejarah,
individual untuk menentukan isi suasana pentas seni daerah,
dan ciri-cirinya berdasarkan dll) yang didengar dan
struktur dan kaidah-kaidahnya dibaca
engidentifikasi model teks observasi lainnya lainnya dari
berbagai sumber untuk menentukan isi dan ciri-cirinya
3.2 enelaah struktur dan
engamati model struktur dan kaidah kebahasaan dari teks
Struktur teks deskripsi
kaidah-kaidah teks deskripsi deskripsi tentang objek
dan contoh-contoh
embaca teks deskripsi untuk (sekolah, tempat wisata,
telaahannya
ditelaah struktur dan kaidah- tempat bersejarah, dan atau
Kaidah-kaidah
kaidah kebahasaannya suasana pentas seni daerah)
kebahasaan teks
enyajikan teks deskripsi yang didengar dan dibaca
eksposisi dan contoh-
berdasarkan hasil pengamatan 4.2 enyajikan data, gagasan,
contoh telaahannya
terhadap sebuah objek kesan dalam bentuk teks
Prosedur/langkah
lingkungan deskripsi tentang objek
menulis teks deskripsi
elakukan penyuntingan (sekolah, tempat wisata,
Teknik penyuntingan
terhadap teks deskripsi teman tempat bersejarah, dan atau
teks deskripsi
suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan dan tulis
3.3 engidentifikasi unsur-
engamati model-model teks unsur teks narasi (cerita
Pengertian dan contoh-
contoh teks narasi (cerita
narasi narasi
endaftar isi, kata ganti, didengar
fantasi)
konjungsi (kemudian, seketika, 4.3 enceritakan kembali isi
Unsur-unsur teks cerita
tiba-tiba, sementara itu), kalimat teks narasi (cerita fantasi)
narasi
yang menunjukkan rincian latar, yang didengar dan dibaca
Struktur teks narasi
Kaidah kebahasaan teks
watak, peristiwa, kalimat
narasi
langsung dan tidak langsung pada
Kalimat langsung dan
teks cerita fantasi
kalimat tidak langsung
endiskusikan ciri umum teks
Penceritaan kembali isi
cerita fantasi, tujuan komunikasi
teks narasi
cerita fantasi, struktur teks cerita fantasi
enyampaikan secara lisan hasil diskusi ciri umum cerita fantasi tujuan komunikasi, dan
ragam/jenis cerita fantasi, struktur cerita fantasi
enceritakan kembali dengan cara naratif
3.4 enelaah struktur dan
endata struktur dan kebahasaan kebahasaan teks narasi
Struktur teks cerita
teks cerita fantasi (cerita fantasi) yang dibaca
fantasi (orientasi,
endiskusikan prinsip dan didengar
komplikasi, resolusi)
memvariasikan cerita fantasi, 4.4 enyajikan gagasan kreatif
Kebahasaan teks cerita
penggunaan bahasa pada cerita dalam bentuk cerita fantasi
fantasi
fantasi, penggunaan tanda secara lisan dan tulis dengan
Prinsip memvariasikan
teks cerita fantasi
baca/ejaan
memperhatikan struktur dan Ejaan dan tanda baca engurutkan bagian-bagian penggunaan bahasa
Langkah-langkah
cerita fantasi, memvariasikan
menulis cerita fantasi
cerita fantasi (misal: mengubah narasi menjadi dialog, mengubah alur, mengubah akhir cerita dll), melengkapi, dan menulis cerita fantasi sesuai dengan kreasi serta memperhatikan ejaan dan tanda baca
empublikasikan karya cerita fantasi/mempresentasikan karya
3.5 engidentifikasi teks
endaftar kalimat perintah, prosedur tentang cara
Teks prosedur
saran, larangan pada teks melakukan sesuatu dan cara
Ciri umum teks
prosedur
prosedur
endaftar kalimat yang alat musik/tarian daerah,
membuat (cara memainkan
Struktur teks:
menunjukkan tujuan, bahan, alat, cara membuat kuliner khas
Tujuan, bahan, alat
langkah-langkah daerah, dll.) dari berbagai
langkah,
endiskusikan ciri umum teks sumber yang dibaca dan
Ciri kebahasaan:
prosedur, tujuan komunikasi, didengar
kalimat perintah, kalimat
struktur, ragam/jenis teks 4.5 enyimpulkan isi teks
saran, kata benda, kata
prosedur, kata/kalimat yang prosedur tentang cara
kerja, kalimat majemuk
digunakan pada teks prosedur, isi melakukan sesuatu dan cara
(dengan, hingga,
teks prosedur membuat (cara memainkan
sampai), konjungsi
enyampaikan secara lisan hasil alat musik/tarian daerah,
urutan (kemudian,
diskusi ciri umum teks prosedur, cara membuat kuliner khas
selanjutnya, dll)
tujuan komunikasi, dan daerah dll.) dari berbagai
Simpulan isi teks
ragam/jenis teks prosedur sumber yang dibaca dan
prosedur
didengar yang dibaca dan didengar
3.6 enelaah struktur dan aspek Variasi pola penyajian endata jenis-jenis dan variasi kebahasaan teks prosedur
pola penyajian tujuan, bahan dan tentang cara melakukan
tujuan, bahan/alat
alat, langkah teks prosedur (cara memainkan alat
langkah
enyusun teks prosedur dengan musik/tarian daerah, cara
memperhatikan struktur, unsur membuat kuliner khas
Variasi kalimat
kebahasaan, dan isi daerah, membuat cindera
perintah/saran/larangan
• enyunting dan memperbaiki mata, dll.) dari berbagai
Prinsip penyusunan
teks prosedur yang ditulis dari sumber yang dibaca dan
kalimat perintah
segi isi, pilihan didengar
Pilihan kata dalam
kata/kalimat/paragraf dan 4.6 enyajikan data rangkaian
penyusunan teks
penggunaan tanda baca/ejaan kegiatan ke dalam bentuk
prosedur
• emublikasikan teks prosedur teks prosedur (tentang cara
Prinsip penggunaan
yang dibuat memainkan alat musik
kata/kalimat/tanda baca
dan ejaan
daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis
3.7 engidentifikasi informasi Teks laporan hasil observasi endaftar dan mendiskusikan dari teks laporan hasil
informasi isi, kalimat definisi, observasi berupa buku
Daftar informasi isi teks
kalimat untuk klasifikasi, kalimat pengetahuan yang dibaca
laporan hasil observasi
rincian dalam teks laporan atau diperdengarkan
(LHO)
Penggunaan bahasa
observasi.
4.7 enyimpulkan isi teks
erinci isi teks LHO (bagian laporan hasil observasi yang
dalam laporan hasil
definisi/klasifikasi, deskripsi berupa buku pengetahuan
observasi
bagian, penegasan) yang dibaca dan didengar
Ciri umum laporan
enyajikan hasil diskusi tentang isi bagian dan gagasan pokok
yang ditemukan pada teks LHO enyimpulkan isi teks laporan
hasil observasi 3.8 enelaah struktur,
endiskusikan struktur, kebahasaan, dan isi teks
Struktur teks LHO
kebahasaan, da nisi teks LHO laporan hasil observasi yang
Variasi pola penyajian
endata jenis-jenis dan variasi berupa buku pengetahuan
teks LHO
pola penyajian definisi, yang dibaca atau
Variasi kalimat definisi,
klasifikasi, deskripsi bagian diperdengarkan
variasi pola penyajian
erangkum teks LHO 4.8 enyajikan rangkuman teks
teks LHO
empresentasikan teks LHO laporan hasil observasi yang
yang ditulis berupa buku pengetahuan
secara lisan dan tulis dengan memperhatikan kaidah kebahasaan atau aspek lisan
3.9 engidentifikasi informasi
endiskusikan ciri umum dan (pesan, rima, dan pilihan
Puisi rakyat
tujuan komunikasi puisi rakyat kata) dari puisi rakyat
Ciri puisi rakyat
(pantun, gurindam, syair) (pantun, syair, dan bentuk
(pantun, gurindam,
endaftar kalimat perintah, puisi rakyat setempat) yang
syair)
saran, ajakan, larangan, kalimat dibaca dan didengar
pernyataan, kalimat majemuk dan 4.9 enyimpulkan isi puisi
Cara menyimpulkan isi
kalimat tunggal dalam puisi rakyat (pantun, syair, dan
pada pantun, gurindam,
rakyat (pantun, gurindam, syair) bentuk puisi rakyat
dan syair
enyimpulkan ciri umum, tujuan setempat) yang disajikan
komunikasi, ragam/jenis puisi dalam bentuk tulis
rakyat, kata/kalimat yang digunakan pada puisi rakya (pantun, gurindam, syair)
3.10 enelaah struktur dan
enyimpulkan prinsip kebahasaan puisi rakyat
Pola pengembangan isi
(pantun, syair, dan bentuk
pengembangan pantun, puisi rakyat setempat) yang
pantun, gurindam, dan
gurindam, dan syair, penggunaan dibaca dan didengar
syair
konjungsi (kalau, jika, agar, 4.10 engungkapkan gagasan,
Variasi kalimat perintah,
karena itu, dll) pada pantun, perasaan, pesan dalam
saran, ajakan, larangan
gurindam, dan syair bentuk puisi rakyat secara
dalam pantun
emvariasikan, melengkapai isi, lisan dan tulis dengan
menurutkan, dan menulis memperhatikan struktur,
pantun, gurindam, dan syair rima, dan penggunaan
endemonstrasikan berbalas bahasa
pantun secara berkelompok 3. 11 engidentifikasi informasi Fabel/legenda
encermati cerita rakyat (fabel tentang fabel/legenda
dan legenda) yang berasal dari daerah setempat yang
Ciri cerita fabel/legenda
daerah setempat dibaca dan didengar
Langkah memahami isi
endata kata ganti, kata kerja, 4. 11 enceritakan kembali isi
cerita fabel
konjungsi, kalimat langsung dan fabel/legenda daerah
Langkah menceritakan
tidak langsung, tema, alur, setempat
kembali isi
fabel/legenda
karakter tokoh, latar, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa pada fabel/legenda
Berlatih menceritakan isi fabel/legenda yang dibaca
enceritakan kembali isi fabel/legenda yang dibaca
3.12 enelaah struktur dan
endiskusikan struktur teks kebahasaan fabel/legenda
Struktur teks
fabel/legenda dan kebahasaan daerah setempat yang
fabel/legenda:
yang digunakan (variasi dibaca dan didengar
1. orientasi
penyajian, variasi pola 4.12 emerankan isi
2. komplikasi
pengembangan) fabel/legenda daerah
3. resolusi
endata isi, memperbaiki pilihan setempat yang dibaca dan
4. koda
kata, kalimat narasi, dialog, didengar
Teknik penggambaran
tokoh
penyajian latar agar cerita
Pemeranan isi
menjadi lebih menarik
fabel/legenda daerah
enulis fabel/legenda
setempat
berdasarkan ide yang direncanakan dan data yang diperoleh
emerankan dan menceritakan fabel/legenda yang berasal dari daerah setempat
3.13 engidentifikasi informasi Surat pribadi dan surat dinas endata isi surat pribadi dan
(kabar, keperluan,
Informasi isi surat
surat dinas
permintaan, dan/atau
endiskusikan isi surat pribadi permohonan) dari surat
pribadi, surat dinas
Isi surat pribadi dan
dan dinas
enyimpulkan isi surat pribadi dibaca dan didengar
pribadi dan surat dinas yang
dinas
dan surat dinas 4. 13 enyimpulkan isi (kabar,
Simpulan isi surat
pribadi dan dinas
keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) surat pribadi dan surat dinas yang dibaca atau diperdengarkan
engidentifikasi unsur-unsur kebahasaan dari surat
3.14 enelaah unsur-unsur dan
Unsur-unsur surat
surat pribadi dan sistematika pribadi dan surat dinas yang Kebahasaan surat priadi
pribadi dan dinas
surat dinas dibaca dan didengar
endiskusikan karakteristik 4. 14 enulis surat (pribadi dan
dan dinas
bahasa dan urutan surat pribadi dinas) untuk kepentingan
Cara menulis surat
pribadi dan dinas
dan dinas
tujuan penulisan teks, kebahasaan, dan isi
enulis surat dinas sesuai dengan sistematika dan bahasa
surat dinas 3.15 enemukan unsur-unsur
endata sub-bab buku dari buku fiksi dan nonfiksi nonfiksi
Literasi buku fiksi dan
embaca garis besar isi subbab yang dibaca
enentukan gagasan pokok isi 4.15 embuat peta
Unsur-unsur buku
Cara membaca buku
buku
embuat peta pikiran isi buku tentang isi buku
pikiran/rangkuman alur
dengan SQ3R, yaitu
1) Surey atau meninjau, empresentasikan hasil peta nonfiksi/buku fiksi yang
pikiran isi buku yang dibaca dibaca
2) Question atau
bertanya, 3) Read atau membaca,
4) Recite atau menuturkan, 5) Reiew atau mengulang Cara membuat rangkuman
3.16 enelaah hubungan unsur- Hubungan antarunsur endata bagian isi yang akan unsur dalam buku fiksi dan
ditanggapi, penggunaan bahasa nonfiksi
buku
dalam buku, dan sistematika 4.16 enyajikan tanggapan
Langkah menyusun
buku
terhadap isi buku fiksi tanggapan terhadap buku enyusun tanggapan dalam nonfiksi yang dibaca
yang dibaca
bentuk komentar terhadap isi, sistematika, kebermaknaan buku, penggunaan bahasa, dan tanda baca/ejaan
emublikasikan komentar terhadap buku yang dibaca
3.16 enelaah hubungan unsur-
endata bagian isi yang akan unsur dalam buku fiksi dan
Hubungan antarunsur
ditanggapi, penggunaan bahasa, nonfiksi
buku
unsur intrinsik cerita, dan 4.16 enyajikan tanggapan
Contoh penyusunan
bagian-bagian buku fiksi terhadap isi buku fiksi
tanggapan
enyusun tanggapan dalam nonfiksi yang dibaca
Langkah menyusun
tanggapan terhadap
bentuk komentar terhadap isi,
buku yang dibaca
unsur pembangun cerita (alur, tokoh, tema, latar, amanat), kebermaknaan buku, pilihan kata, gaya bahasa, penggunaan bahasa, dan tanda baca/ejaan
enyajikan komentar terhadap buku fiksi yang dibaca
emublikasikan komentar terhadap buku yang dibaca
B. Kelas VIII Alokasi waktu : 6 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
3.1 engidentifikasi unsur-
engamati teks berita, baik unsur teks berita
Pengertian teks berita
yang diperdengarkan atau (membanggakan dan
Unsur-unsur berita
ditayangkan memotivasi) yang
(5 W + 1H)
endiskusikan hasil membaca didengar dan dibaca
Ringkasan dan penyimpulan
untuk memeroleh pemahaman 4.1 enyimpulkan isi dari
berita
tentang unsur-unsur berita berita (membanggakan
Langkah-langkah
menyimpulkan pokok-pokok endiskusikan langkah- dan memotivasi) yang
langkah menentukan pokok- dibaca dan didengar
berita
Tanggapan terhadap isi berita
pokok/unsur-unsur berita erumuskan
ringkasan/kesimpulan unsur- unsur teks berita yang dibaca
enanggapi berita 3.2 enelaah struktur dan
embaca berbagai sumber kebahasaan teks berita
Struktur teks berita
untuk memahami struktur teks (membanggakan dan
Kepala berita (lead)
berita, kaidah kebahasaan memotivasi) yang
Tubuh berita
(bahasa baku, kalimat langsung, didengar dan dibaca berita Kaidah-kaidah kebahasaan
Ekor berita
konjungsi bawah, konjungsi 4.2 enyajikan data,
temporal dan kronologis, informasi dalam bentuk
teks berita
keterangan waktu, kata kerja berita secara lisan dan
Bahasa baku dan tidak baku
mental) yang digunakan dalam tulis dengan
(pengayaan)
menulis bagian-bagian teks memperhatikan struktur,
berita
kebahasaan, atau aspek endata objek dari berbagai lisan (lafal, intonasi,
sumber tentang berita, bahan, mimik, kinesik)
dan cara/langkah-langkah kegiatan yang disusun menjadi teks berita
enulis teks berita dengan memperhatikan unsur-unsur
berita dan pola penyajiannya embacakan teks berita yang
ditulis
3.3 engidentifikasi
endata informasi isi dan informasi teks iklan,
Pengertian dan Teks iklan,
unsur–unsur yang terdapat pada slogan, atau poster (yang Unsur-unsur teks Iklan, slogan,
slogan, poster
iklan, slogan, atau poster membuat bangga dan
enelaah dan membedakan memotivasi) dari berbagai Penyimpulan maksud suatu
poster
unsur-unsur iklan, slogan, dan sumber yang dibaca dan
iklan
poster
endiskuskan simpulan isi teks 4.3 enyimpulkan isi iklan,
enceritakan kembali iklan
iklan, slogan, atau poster slogan, atau poster
empresentasikan isi teks iklan, (membanggakan dan
slogan, atau poster memotivasi) dari berbagai
sumber 3.4 enelaah pola penyajian
Unsur-unsur iklan, slogan, dan endiskusikan ciri-ciri atau dan kebahasaan teks
komponen dan kebahasaan teks iklan, slogan, atau poster
poster
iklan, slogan, atau poster (yang membuat bangga
Cara menyusun teks iklan,
berdasarkan teks iklan, slogan, dan memotivasi) dari
slogan, poster
atau poster yang berbagai sumber yang
dibaca/didengar/disaksikan dibaca dan didengar
enganalisis langkah-langkah 4.4 enyajikan gagasan,
penulisan iklan, slogan atau pesan, ajakan dalam
poster
bentuk iklan, slogan, atau erumuskan konteks iklan, poster secara lisan dan
slogan, atau poster sesuai tulis
dengan keperluan untuk bahan penulisan slogan dan/poster
enulis iklan, slogan, atau poster berdasarkan konteks
yang telah dirumuskan empresentasikan iklan,
slogan, dan/atau poster yang ditulis dengn berbagai variasi
3.5 engidentifikasi
engamati teks eksposisi untuk informasi teks eksposisi
Pengertian teks eksposisi
merumuskan pengertiannya berupa artikel ilmiah
Unsur-unsur teks eksposisi:
endata dan merumuskan populer dari
gagasan dan fakta-fakta
unsur-unsur teks eksposisi yang koran/majalah) yang
Pola-pola pengembangan
meliputi gagasan dan fakta dan didengar dan dibaca yang Simpulan teks eksposisi
teks eksposisi
pola pengembangannya didengar dan dibaca
engakaji hubungan bagian- 4.5 enyimpulkan isi teks
berdasarkan gagasan
bagian struktur dan kebahasaan eksposisi (artikel ilmiah
utamanya
teks eksposisi populer dari koran dan
Jenis-jenis paragraf dalam
enelaah dan informasi isi teks majalah) yang
teks eksposisi
sesuai dengan bagian-bagian diperdengarkan dan
teks eksposisi dibaca
enyimpulkan isi teks eksposisi hasil diskusi
3.6 enelaah isi dan struktur Struktur teks eksposisi endiskusikan struktur dan teks eksposisi (berupa
penggunaan kaidah bahasa teks artikel ilmiah populer dari Langkah-langkah
Kaidah teks ekposisi
ekspoisi
koran/majalah) yang
enyusun kerangka teks diperdengarkan atau
menyusun teks eksposisi
ekspoisi berdasarkan struktu, dibaca
enyanting teks eksposisi
kaidah bahasa, ciri kebahasaan, 4.6 enyajikan gagasan,
dan pola pengembangan pendapat ke dalam bentuk
kebahasaan berdasarkan objek teks eksposisi berupa
yang akan ditulis yang artikel ilmiah
enulis teks eksposisi populer (lingkungan
empresentasikan teks hidup, kondisi sosial,
eksposisi dan/atau keragaman
budaya, dll) secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, aspek lisan
3.7 engidentifikasi unsur-
engamati model-model teks unsur pembangun teks
Pengertian teks puisi
Unsur-unsur pembentuk teks
puisi
puisi yang diperdengarkan
erumuskan pengertiaan puisi atau dibaca
puisi
Simpulan isi, unsur-unsur
endiskusikan isi teks puisi
yang dibaca 4.7 enyimpulkan unsur-
pembangun teks puisi, dan
endiskusikan unsur-unsur unsur pembangun dan
jenis-jenisnya
pembangun puisi dan jenis- makna teks puisi yang
Periodesasi puisi
(Pengayaan)
jenisnya
diperdengarkan atau empresentasikan hasil diskusi dibaca
3.8 enelaah unsur-unsur
erumuskan unsur-unsur pembangun teks puisi
Unsur lahir (bentuk) dan
pembentuk teks puisi (perjuangan, lingkungan
batin (makna) puisi.
engidentifikasi isi, hidup, kondisi sosial, dan
Pengungkapan gagasan,
penggunaan bahasa, kata-kata lain-lain) yang
perasaan, pandangan
(konotasi dan denotasi) dalam diperdengarkan atau
penulis
teks puisi dibaca
Pembacaan puisi (ekspresi,
enulis puisi berdasarkan 4.8 enyajikan gagasan,
lafal, tekanan, intonasi)
konteks
perasaan, pendapat dalam embacakan puisi yang ditulis bentuk teks puisi secara
dan menanggapinya tulis/lisan dengan
memperhatikan unsur- unsur pembangun puisi
3.9 engidentifikasi
engamati suatu model teks informasi dari teks
Pengertian teks eksplanasi
eksplanasi ekplanasi berupa paparan
Ciri-ciri teks eksplanasi
enyimpulkan pengertian, ciri- kejadian suatu fenomena
berdasar-kan pola/struktur
ciri berdasarkan pola/struktur alam yang diperdengarkan Gagasan umum dalam teks
teks eksplanasi
teks eksplanasi atau dibaca dengan
endata gagasan umum dam memperhatikan struktur,
eksplanasi
teks eksplanasi unsur kebahasaan, dan isi
Langkah-langkah
eringkas isi teks eksplanasi secara tertulis
meringkas isi teks
emajang ringkasan teks 4.9 eringkas isi teks
eksplanasi berdasar-kan
eksplanasi eksplanasi yang berupa
gagasan umumnya
proses terjadinya suatu
fenomena dari beragam sumber yang didengar dan dibaca
3.10 enelaah teks eksplanasi Ragam isi teks eksplanasi engamati model-model teks berupa paparan kejadian
eksplanasi suatu fenomena alam
Struktur teks eksplanasi
endata isi, struktur, dan yang diperdengarkan atau Pola-pola pengembangan
Kaidah teks eksplanasi
kaidah teks eksplanasi dibaca
endata peristiwa-peristiwa 4.10 enyajikan informasi,
teks eksplanasi
yang terjadi di lingkungan data dalam bentuk teks
siswa tinggal sebagai bahan eksplanasi proses
menulis teks eksplanasi terjadinya suatu fenomena
enulis teks eksplanasi sesuai secara lisan dan tulis
dengan kerangka/pola yang dengan memperhatikan
telah dirancang struktur, unsur
emajang teks eksplanasi yang kebahasaan, atau aspek
disusun dan ringkaannya lisan
3.11 engidentifikasi
engamati suatu model teks informasi pada teks
Pengertian teks ulasan
acam-macam teks ulasan
ulasan
ulasan tentang kualitas
Berdiskusi tentang pengertian karya (film, cerpen, puisi, aksud/arti penting teks
berdasar-kan isinya
dan macam-macam isi teks
ulasan
ulasan
yang dibaca atau
endiskusikan maksud dan diperdengarkan
Kelebihan/kelemahan
cara mengungkapkan kelebihan 4.11 enceritakan kembali isi
dalam teks ulasan.
dan kekurangan teks ulasan teks ulasan tentang
enuliskan informasi berupa kualitas karya (film,
pernyataan kelebihan dan cerpen, puisi, novel, karya
kekurangan benda yang seni daerah) yang dibaca
terdapat pada teks ulasan atau didengar
embacakan kelebihan produk, karya, benda pada teks ulasan
yang diidentifikasi 3.12 enelaah struktur dan
endiskusikan struktur, kebahasaan teks ulasan
Struktur teks ulasan:
bahasaan, dan isi teks ulasan (film, cerpen, puisi, novel,
1. orientasi
produk, karya, atau benda karya seni daerah) yang
2. tafsiran 3.
endata keunggulan dan diperdengarkan dan
rangkuman
kelemahan/kekurangan produk, dibaca
4. evaluasi
karya, atau benda tertentu 4.12 enyajikan tanggapan
Kaidah kebahasaan teks
sebagai bahan menulis teks tentang kualitas karya
ulasan
Cara menulis teks ulasan
ulasan
(film, cerpen, puisi, novel, enulis teks ulasan dengan karya seni daerah, dll.)
memperhatikan struktur, dalam bentuk teks ulasan
kaidah-kaidah bahasa, dan data secara lisan dan tulis
produk, karya, atau benda dengan memperhatikan
emajang teks ulasan untuk struktur, unsur
dikomentari siswa lain kebahasaan, atau aspek
(perorangan/kelompok) lisan
3.13 engidentifikasi jenis
engamati model-model teks saran, ajakan, arahan, dan
Pengertian dan is teks
persuasi
persuasi
pertimbangan tentang
Berdiskusi tentang informasi berbagai hal positif atas
Ajakan-ajakan dalam teks
pada teks persuasi yang permasalahan aktual dari • Langkah-langkah
persuasi
didengarkan/dibaca dan cara teks persuasi (lingkungan
menyajikan ulang isinya hidup, kondisi sosial,
penyusunan kesimpulan
erumuskan informasi yang dan/atau keragaman
terdapat pada teks persuasi budaya) yang didengar
sesuai dengan bagian-bagian dan dibaca
teks persuasi 4.13 enyimpulkan isi saran,
enyimpulkan cara ajakan, arahan,
menyajikan informasi isi teks pertimbangan tentang
persuasi
berbagai hal positif permasalahan aktual dari teks persuasi (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca
3. 14 enelaah struktur dan Struktur dan unsur kebahasa- endiskusikan struktur, kebahasaan teks persuasi
kebahasaan, dan isi teks yang berupa saran,
an teks persuasi
enggunakaan konjungsi
persuasi
ajakan, dan pertimbangan
endata permasalahan aktual tentang berbagai
supaya dan selagi
yang perlu diangkat untuk permasalahan aktual
(pengayaan)
diberi masukan sebagai bahan (lingkungan hidup,
Cara menyajikan teks
menulis teks persuasi kondisi sosial, dan/atau
persuasi
endiskusikan cara menyusun keragaman budaya, dll)
Penyiapan bujukan/ajakan
teks persuasi tentang masalah dari berbagai sumber
emper-hatikan
struktur/kaidah teks ulasan
aktual tertentu dengan
alasan dan bukti, saran, arahan, (saran, ajakan, arahan,
atau ajakan, serta unsur dan pertimbangan) secara
kebahasaan yang digunakan tulis dan lisan dengan
enulis teks persuasi sesuai memperhatikan struktur,
dengan memperhatikan struktur kebahasaan, atau aspek
dan kaidah kebahasaan teks lisan
persuasi empresentasikan teks
persuasi yang ditulis 3.15 engidentifikasi unsur-
emperhatikan suatu model unsur drama (tradisional
Pengertian/
teks drama dan modern) yang
karakteris-tik teks drama
erumuskan disajikan dalam bentuk
Unsur-unsur teks drama
pengertian/karakteristik drama pentas atau naskah
Penjelasan isi drama
endiskusikan unsur-unsur dan 4.15 enginterprestasi drama
Tanggapan atas drama
isi drama (tradisional dan modern)
engidentifikasi isi drama yang dibaca dan
enanggapi dan melaporkan ditonton/didengar
secara lisan dan/atau tulis isi drama yang ditonton
3.16 enelaah karakteristik
endiskusikan karakteristik unsur dan kaidah
Karakteristik teks drama
unsur drama dan kaidah kebahasaan dalam teks
berdasar-kan struktur dan
kebahasaan teks drama drama yang berbentuk
kaidahnya
Cara menulis naskah drama endiskusikan cara menulis naskah atau pentas
teks drama dan penyajiannya 4.16 enyajikan drama dalam
dari karya yang sudah ada
enulis teks drama bentuk pentas atau naskah Langkah-langkah
dan yang orisinal
ementaskan drama secara
berkelompok 3.17 enggali dan
pementasan drama
Literasi buku fiksi dan non fiksi endiskusikan informasi dan menemukan informasi
peta konsep alur dalam buku dari buku fiksi dan
Keragaman informasi dalam
fiksi dan nonfiksi nonfiksi yang dibaca
buku fiksi/nonfiksi
embuat peta konsep alur dari 4.17 embuat peta
Informasi buku melalui
buku fiksi dan nonfiksi konsep/garis alur dari
indeks
empresentasikan informasi buku fiksi dan nonfiksi
Catatan tentang isi buku
peta konsep alur buku fiksi dan yang dibaca
Teknik-teknik membaca
nonfiksi
3.18 enelaah unsur buku
endiskusikan unsur fiksi dan nonfiksi yang
Ungkapan dalam buku fiksi
kebahasaan dalam buku fiksi dibaca
Unsur-unsur menarik dalam
embuat tanggapan terhadap 4.18 enyajikan tanggapan
buku fiksi.
buku fiksi terhadap buku fiksi dan
Daya tarik bacaan
enyajikanan tanggapan nonfiksi yang dibaca
endiskusi-kan isi buku.
terhadap buku fiksi secara lisan/tertulis
emberikan komentar terhadap tanggapan terhadap buku fiksi
C. Kelas IX Alokasi waktu : 6 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
3.1 engidentifikasi Fungsi teks laporan enjelaskan isi informasi laporan informasi dari laporan
Pengertian teks
percobaan
percobaan yang dibaca
embaca dan menyimpulkan ragam dan didengar (percobaan
laporan
model teks laporan percobaan (variasi sederhana untuk
odel teks laporan
pengklasifikasian dan pendeskripsian) mendeteksi zat berbahaya
(pengamatan,
percobaan/eksperim enyimpulkan prinsip penggunaan pada makanan, adanya
kata/kalimat, tanda baca/ejaan vitamin pada makanan,
en)
enyampaikan isi informasi tentang dll)
Simpulan tujuan,
struktur dan ciri kebahasaan teks 4.1 enyimpulkan tujuan,
bahan/alat, langkah,
dan hasil dalam
laporan
bahan/alat, langkah, dan
laporan percobaan
hasil dalam laporan
yang didengar
percobaan yang didengar
dan/atau dibaca
dan/atau dibaca 3.2 enelaah struktur dan
enyimpulkan struktur dan ciri kebahasaan dari teks
Struktur teks
kebahasaan teks laporan laporan percobaan yang
laporan
endiskusikan komponen teks didengar atau dibaca
Ciri-ciri kebahasaan
laporan (pernyataan umum/klasifikasi) (percobaan sederhana
teks laporan:
enerapkan pemahaman struktur teks untuk mendeteksi zat
Kalimat aktif, kata
laporan melalui latihan dan membuat berbahaya pada makanan,
tugas, kosakata
teks laporan percobaan adanya vitamin pada
teknis bidang ilmu;
enyajikan kompetensi teks laporan makanan, dll)
penulisan unsur
percobaan secara jujur dan cermat 4.2 enyajikan tujuan,
serapan
odel teks laporan
bahan/alat, langkah, dan
percobaan
hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan aspek lisan
3.3 engidentifikasi