PENGKECERD Pengaruh Metode Menggambar Bebas Terhadap Kecerdasan Visual Spasial Pada Anak Kelompok B di TK Aisyiyah Pabelan Kartosuro Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

(1)

PENG KECERD F GARUH ME ASAN VISU AISYIYAH Unt gu Pendid FAKULTA UNIVERS ETODE ME UAL SPASI H PABELAN TAHUN A NASKA tuk memenu una mencap dikan Guru Di TITIN A S KEGURU ITAS MUH ENGGAMB IAL PADA N KARTOS AJARAN 20 AH PUBLIK uhi sebagian pai derajat Pendidikan isusun Oleh TRI AGUS A520090022

UAN DAN I HAMMADIY 2013 BAR BEBA ANAK KE SURO SUK 012/2013 KASI n persyarat sarjana S-1 n Anak Usia

h: STINA ILMU PEND YAH SURA AS TERHAD ELOMPOK KOHARJO an 1 a Dini DIDIKAN AKARTA DAP B DI TK


(2)

Y N N T m N N P J N D Yang bertan Nama NIK Telah mem merupakan r Nama NIM Program Stu Judul Skrips Naskah artik Demikian pe UNIV FAKU

Jl. A. Y W

Surat P

nda tangan di

: D

: 3

mbaca dan ringkasan sk

: T

: A

udi : P si : T P P A kel tersebut, ersetujui dib ERSITAS M ULTAS KE Yani Tromol Pos I, Website: http://ww

Persetujuan

ibawah ini p Dr. Darsinah 355

mencermati kripsi akhir d Titin tri Agu A 520 090 0 PAUD PENGARU TERHADAP PADA ANA PABELAN AJARAN 20

layak dan da buat, semoga MUHAMM EGURUAN Pabelan, Kartasur Surakarta 5 ww.ums.ac.id :  Artikel Pub pembimbing h, SE, M.Si

naskah ar dari mahasisw ustina 022 UH METOD P KECERD AK KELOM KARTOSU 012/2013. apat disetuju a dapat digun

MADIYAH S DAN ILMU ra Telp. (0271) 71 57102 Email: ums@u blikasi Ilmi skripsi: rtikel publik wa : DE MENGG DASAN VI MPOK B D URO SUKO

ui untuk di p nakan seperlu Surak P Dr. Da SURAKART U PENDIDI

7417, 719483 Fax ums.ac.id

iah

kasi ilmiah

GAMBAR B ISUAL SPA DI TK AISY

OHARJO TA

publikasikan. unya.

arta, April Pembimbing arsinah, SE 355 TA IKAN x. 715448 , yang BEBAS ASIAL YIYAH AHUN . l 2013 g , M.Si


(3)

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohim

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya Nama : Titin Tri Agustina NIM : A 520 090 022

Fakultas/Jurusan : FKIP / Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jenis : Skripsi

Judul : “Pengaruh Metode Menggambar Bebas Terhadap Kecerdasan Visual Spasial Pada Anak Kelompok B di TK Aisyiyah Pabelan Kartosuro Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013”

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 6 April 2013 Yang Menyatakan


(4)

PENGARUH METODE MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL PADA ANAK

KELOMPOK B DI TK AISYIYAH PABELAN KARTOSURO SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

Titin Tri agustina, A520090022, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2013, 54 halaman ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode menggambar bebas terhadap kecerdasan visual spasial pada anak kelompok B di TK Aisyiyah Pabelan Kartosuro Sukoharjo tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan one-group pretest-posttest design. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B di TK Aisyiyah Pabelan sejumlah 20 anak. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai kecerdasan visual spasial anak yang didapatkan melalui observasi nonpartisipan. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah dengan uji paired sample t test. Pengujian paired sample

t test menghasilkan nilai thitung -7,965 yang berada pada H0 ditolak dengan

probabilitas sebesar 0,000<0,05. Berdasarkan hasil ini, maka keputusan hasil uji hipotesisnya adalah menolak H0 yang berarti bahwa ada pengaruh penggunaan metode menggambar bebas terhadap kecerdasan visual spasial pada anak kelompok B di TK Aisyiyah Pabelan Kartosuro Sukoharjo tahun ajaran 2012/2013.


(5)

PENDAHULUAN

Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci kesuksesan pembangunan suatu bangsa, karena itu berbagai upaya pengembangan sumber daya manusia haruslah merupakan suatu proses yang berkesinambungan sejak usia dini. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal maka pendidikan yang diberikan haruslah layak dan sesuai dengan keberbedaan individu.

Berdasarkan hasil penelitian Gardner (Sujiono, 2010:8) yang merasa tertantang untuk membuktikan opini umum yang meyakinkan bahwa kecerdasan itu dapat dilihat secara objektif dan tidak hanya dilihat dari suatu penilainan angka berupa skor IQ semata. Penelitian Gardner bermula dari maraknya tes IQ yang sangat terlihat kesenjangannya saat itu, serta ketertarikannya mengamati budaya dan paradigma umum masyarakat tentang kecerdasan yang dianggap paling popular hanya terletak pada linguistik dan logika matematika saja. Berdasarkan hasil penelitiannya Gardner mengklaim bahwa ada berbagai macam kecerdasan pada diri manusia yang berhubungan dengan cara mengajar dan belajar. Sampai akhirnya Gardner menemukan kenyataan bahwa pada dasarnya manusia memiliki tujuh kecerdasan dasar yang berbeda pada setiap orang. Pada perkembangan selanjutnya Gardner dan rekan-rekannya menemukan berbagai kecerdasan lainnya, yaitu naturalis dan eksistensial.

Multiple Intelligences (Noorlaila, 2010:93) adalah sebuah penilaian yang melihat secara deskriptif bagaimana individu menggunakan kecerdasannya untuk memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu. Pendekatan ini merupakan alat untuk melihat pikiran manusia mengoperasikan dunia, baik itu benda-benda yang kongkret maupun hal-hal yang abstrak. Bagi Gardner, tidak ada anak bodoh atau pintar, yang ada yaitu anak yang menonjol dalam satu atau beberapa jenis kecerdasan. Dengan demikian, dalam menilai dan menstimulasi kecerdasan anak, orang tua dan guru harus cermat merancang metode khusus untuk mengoptimalkan kecerdasan tersebut.

Pembelajaran merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara sistematis dan berkesinambungan dari kegiatan-kegiatan


(6)

pembelajaran dapat dilakukan di TK maupun di luar lingkungan TK dalam wujud penyediaan pengalaman belajar untuk semua peserta didik. Belajar pada anak usia dini tidak selalu harus dilakukan dengan keadaan yang teratur dan berjangka waktu tertentu, anak-anak bisa saja belajar sambil melakukan aktivitas berlari-lari atau melalui bernyanyi. Melalui lagu, anak dapat mengenal warna, urutan, bentuk, ukuran dan tempat. Melalui lagu dan permainan anak dirangsang mengeksplorasikan segala bentuk kecerdasan jamak yang dimiliki, sehingga potensi yang terpendam dalam diri anak dapat berkembang secara optimal (Musfiroh, 2008:45).

Bermula dari latar belakang tersebut di atas, maka untuk melatih kecerdasan anak biasa dilakukan dengan berbagai cara yaitu: dengan cara berbagai jenis permainan bercerita, bernyanyi, ceramah, bermain peran, mendongeng, eksperimen. Suatu proses belajar mengajar akan berhasil jika apa yang kita sampaikan bisa dimengerti oleh anak dan anak merasa senang dengan cara kita menyampaikan materi pembelajaran. Pada penelitian ini maka penulis hendak melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh metode menggambar bebas terhadap kecerdasan visual spasial pada anak kelompok B Di TK Aisyiyah Pabelan Kartosuro Sukoharjo Tahun ajaran 2012/2013.

Menggambar bebas dalam penelitian ini sesuai alat gambar yang digunakan tanpa memakai bantuan alat-alat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari metode menggambar bebas terhadap kecerdasan visual spasial pada anak kelompok B di TK Aisyiyah Pabelan Kartosuro Sukoharjo tahun ajaran 2012/2013.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design yaitu dengan

One-Group Pretest-Posttest Design sebagai desain penelitian. Sugiyono (2011:110)

mengemukakan One-Group Pretest-Posttest Design adalah desain penelitian yang lebih akurat dibandingkan dengan One-Shot Case Study, dikarenakan pada


(7)

dapat diketahui lebih akaurat, karena dapat dibandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pretest

Pada tahapan pretest, peneliti mengobservasi kemampuan visual spasial subjek sebelum dilakukan perlakuan. Peneliti melakukan observasi dengan menggunakan instrument penelitian.

2. Perlakuan

Pada tahap ini peneliti memberikan perlakuan dengan metode menggambar bebas pada subjek sebanyak 6 kali dalam dua minggu. Adapun prosedur dalam pelaksanaan pemberian perlakuan yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan kertas gambar.

b. Menyiapkan media gambar sesuai keinginan anak. c. Anak menggambar bebas sesuai dengan tema. d. Anak mewarnai gambar yang telah dibuat. 3. Posttest

Pada tahap posttest, peneliti melakukan observasi terkait dengan kemampuan visual spasial anak dengan menggunakan instrument yang sama pada saat dilakukan prestest.

Penelitian ini dilakukan di TK Aisyiyah Pabelan Kartosuro Sukoharjo yang berjumlah 20 anak pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Sutama (2010:47) menyatakan bahwa variable adalah peristiwa, kategori, varietas, jenis, atau kelas, perilaku, atribut yang menyatakan suatu konstruk dan mempunyai nilai yang berbeda tergantung pada bagaimana menggunakan dalam kegiatan khusus. Adapun variable-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)Variabel bebas (X) adalah metode menggambar bebas, (2)Variabel terikat (Y) adalah kecerdasan visual spasial.

Sutrisno Hadi dalam (Sugiyono, 2011:145) menyatakan bahwa observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai


(8)

proses biologis dan psikologis. Dua di antaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Observasi yang digunakan adalah observasi nonpartisipan. Menurut Sugiyono (2011:145) menyatakan bahwa observasi nonpartisipan adalah observasi dalam melakukan penelitian tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman observasi sebagai instrument penelitian. Langkah-langkah dalam penyusunan instrument dimulai dari mengidentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul penelitian, mencari indikator variabel, merumuskan indikator menjadi butir-butir amatan, menentukan deskriptor, dan menuliskan ke dalam format pedoman observasi.

Data yang telah dikumpulkan akan dilakukan proses editing atau pengecakan data, setelah itu data akan melalui proses codeing atau pemberian kode. Dari data yang telah terkumpul kemudian dilakukan proses tabulasi ke dalam skor-skor yang telah ditentukan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji paired sample t test dengan bantuan program komputer SPSS 16.0 for windows. Uji ini digunakan untuk membandingkan rata-rata dua sample berpasangan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai kecerdasan visual spasial anak saat sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Pada saat observasi awal (pretest) diperoleh hasil bahwa rata-rata kecerdasan visual spasial sebesar 9,20, skor minimal 6, skor maksimal 12, sedangkan standart deviasinya 1,642.

Perlakuan berupa pemberian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode menggambar bebas. Pemberian perlakuan dilakukan enam kali dalam dua minggu secara berselang yakni pada tanggal 26 Maret sampai 5 April 2013. Pada pertemuan pertama, kegiatan dilakukan dengan menggambar bebas lambang Negara Indonesia. Pertemuan kedua kegiatan dilakukan dengan menggambar


(9)

bebas pulau-pulau di Indonesia. Pertemuan ketiga kegiatan dilakukan dengan menggambar bebas rumah adat di Indonesia. Pertemuan keempat kegiatan dilakukan dengan menggambar bebas benda-benda di langit. Pertemuan kelima kegiatan dilakukan dengan menggambar bebas tentang bencana alam dan pertemuan keenam kegiatan dilakukan dengan menggambar bebas tentang gejala alam.

Pada saat observasi akhir (posttest) diperoleh hasil rata-rata kecerdasan visual spasial sebesar 11,75, skor minimal 9, skor maksimal 14, sedangkan standar deviasinya 1,618.

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan secara statistik dapat dilihat pada nilai thitung = -7,965≤ -ttabel yaitu 2,093 dengan probabilitas 0,000<0,05 maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh metode menggambar bebas terhadap kecerdasan visual spasial. Hal ini dikarenakan skor observasi akhir lebih tinggi karena dalam kegiatan menggambar bebas anak berimajinasi dan dituangkan dalam sebuah gambar. Hal ini berarti mendukung hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa “ Ada pengaruh dari metode menggambar bebas terhadap kecerdasan visual spasial pada anak kelompok B di TK Aisyiyah Pabelan Kartosuro Sukoharjo tahun ajaran 2012/2013”.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pernyataan hipotesis penelitian ini ditolak. Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa “ada pengaruh metode menggambar bebas terhadap kecerdasan visual spasial pada anak kelompok B di TK Aisyiyah Pabelan, Kartosuro, Sukoharjo tahun ajaran 2012/2013”. Pengaruh yang diberikan berupa peningkatan kecerdasan visual spasial setelah diberikan perlakuan dibandingkan sebelum diberi perlakuan. Kesimpulan ini berdasarkan uji paired sample t test dimana diperoleh nilai probabilitas 0,000<0,05 dan nilai thitung -7,965 yang berada pada daerah Ho ditolak.


(10)

DAFTAR PUSTAKA

Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Cerdas melalui bermain.Jakarta : Grasindo

Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta : Universitas Terbuka.

Noorlaila, Iva. 2010. Panduan lengkap mengajar PAUD. Yogyakarta : Pinus

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sujiono. 2010. Bermain kreatif berbasis kecerdasab jamak. Jakarta : indeks Sujiono, Yuliani. 2009. Konsep dasar pendidikan anak usia dini. Jakarta : Indeks


(1)

PENDAHULUAN

Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci kesuksesan pembangunan suatu bangsa, karena itu berbagai upaya pengembangan sumber daya manusia haruslah merupakan suatu proses yang berkesinambungan sejak usia dini. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal maka pendidikan yang diberikan haruslah layak dan sesuai dengan keberbedaan individu.

Berdasarkan hasil penelitian Gardner (Sujiono, 2010:8) yang merasa tertantang untuk membuktikan opini umum yang meyakinkan bahwa kecerdasan itu dapat dilihat secara objektif dan tidak hanya dilihat dari suatu penilainan angka berupa skor IQ semata. Penelitian Gardner bermula dari maraknya tes IQ yang sangat terlihat kesenjangannya saat itu, serta ketertarikannya mengamati budaya dan paradigma umum masyarakat tentang kecerdasan yang dianggap paling popular hanya terletak pada linguistik dan logika matematika saja. Berdasarkan hasil penelitiannya Gardner mengklaim bahwa ada berbagai macam kecerdasan pada diri manusia yang berhubungan dengan cara mengajar dan belajar. Sampai akhirnya Gardner menemukan kenyataan bahwa pada dasarnya manusia memiliki tujuh kecerdasan dasar yang berbeda pada setiap orang. Pada perkembangan selanjutnya Gardner dan rekan-rekannya menemukan berbagai kecerdasan lainnya, yaitu naturalis dan eksistensial.

Multiple Intelligences (Noorlaila, 2010:93) adalah sebuah penilaian yang melihat secara deskriptif bagaimana individu menggunakan kecerdasannya untuk memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu. Pendekatan ini merupakan alat untuk melihat pikiran manusia mengoperasikan dunia, baik itu benda-benda yang kongkret maupun hal-hal yang abstrak. Bagi Gardner, tidak ada anak bodoh atau pintar, yang ada yaitu anak yang menonjol dalam satu atau beberapa jenis kecerdasan. Dengan demikian, dalam menilai dan menstimulasi kecerdasan anak, orang tua dan guru harus cermat merancang metode khusus untuk mengoptimalkan kecerdasan tersebut.

Pembelajaran merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara sistematis dan berkesinambungan dari kegiatan-kegiatan


(2)

pembelajaran dapat dilakukan di TK maupun di luar lingkungan TK dalam wujud penyediaan pengalaman belajar untuk semua peserta didik. Belajar pada anak usia dini tidak selalu harus dilakukan dengan keadaan yang teratur dan berjangka waktu tertentu, anak-anak bisa saja belajar sambil melakukan aktivitas berlari-lari atau melalui bernyanyi. Melalui lagu, anak dapat mengenal warna, urutan, bentuk, ukuran dan tempat. Melalui lagu dan permainan anak dirangsang mengeksplorasikan segala bentuk kecerdasan jamak yang dimiliki, sehingga potensi yang terpendam dalam diri anak dapat berkembang secara optimal (Musfiroh, 2008:45).

Bermula dari latar belakang tersebut di atas, maka untuk melatih kecerdasan anak biasa dilakukan dengan berbagai cara yaitu: dengan cara berbagai jenis permainan bercerita, bernyanyi, ceramah, bermain peran, mendongeng, eksperimen. Suatu proses belajar mengajar akan berhasil jika apa yang kita sampaikan bisa dimengerti oleh anak dan anak merasa senang dengan cara kita menyampaikan materi pembelajaran. Pada penelitian ini maka penulis hendak melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh metode menggambar bebas terhadap kecerdasan visual spasial pada anak kelompok B Di TK Aisyiyah Pabelan Kartosuro Sukoharjo Tahun ajaran 2012/2013.

Menggambar bebas dalam penelitian ini sesuai alat gambar yang digunakan tanpa memakai bantuan alat-alat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari metode menggambar bebas terhadap kecerdasan visual spasial pada anak kelompok B di TK Aisyiyah Pabelan Kartosuro Sukoharjo tahun ajaran 2012/2013.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design yaitu dengan One-Group Pretest-Posttest Design sebagai desain penelitian. Sugiyono (2011:110) mengemukakan One-Group Pretest-Posttest Design adalah desain penelitian yang lebih akurat dibandingkan dengan Shot Case Study, dikarenakan pada One-Group Pretest-Posttest Design adanya pretest. Dengan demikian hasil perlakuan


(3)

dapat diketahui lebih akaurat, karena dapat dibandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pretest

Pada tahapan pretest, peneliti mengobservasi kemampuan visual spasial subjek sebelum dilakukan perlakuan. Peneliti melakukan observasi dengan menggunakan instrument penelitian.

2. Perlakuan

Pada tahap ini peneliti memberikan perlakuan dengan metode menggambar bebas pada subjek sebanyak 6 kali dalam dua minggu. Adapun prosedur dalam pelaksanaan pemberian perlakuan yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan kertas gambar.

b. Menyiapkan media gambar sesuai keinginan anak. c. Anak menggambar bebas sesuai dengan tema. d. Anak mewarnai gambar yang telah dibuat. 3. Posttest

Pada tahap posttest, peneliti melakukan observasi terkait dengan kemampuan visual spasial anak dengan menggunakan instrument yang sama pada saat dilakukan prestest.

Penelitian ini dilakukan di TK Aisyiyah Pabelan Kartosuro Sukoharjo yang berjumlah 20 anak pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Sutama (2010:47) menyatakan bahwa variable adalah peristiwa, kategori, varietas, jenis, atau kelas, perilaku, atribut yang menyatakan suatu konstruk dan mempunyai nilai yang berbeda tergantung pada bagaimana menggunakan dalam kegiatan khusus. Adapun variable-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)Variabel bebas (X) adalah metode menggambar bebas, (2)Variabel terikat (Y) adalah kecerdasan visual spasial.

Sutrisno Hadi dalam (Sugiyono, 2011:145) menyatakan bahwa observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai


(4)

proses biologis dan psikologis. Dua di antaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Observasi yang digunakan adalah observasi nonpartisipan. Menurut Sugiyono (2011:145) menyatakan bahwa observasi nonpartisipan adalah observasi dalam melakukan penelitian tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman observasi sebagai instrument penelitian. Langkah-langkah dalam penyusunan instrument dimulai dari mengidentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul penelitian, mencari indikator variabel, merumuskan indikator menjadi butir-butir amatan, menentukan deskriptor, dan menuliskan ke dalam format pedoman observasi.

Data yang telah dikumpulkan akan dilakukan proses editing atau pengecakan data, setelah itu data akan melalui proses codeing atau pemberian kode. Dari data yang telah terkumpul kemudian dilakukan proses tabulasi ke dalam skor-skor yang telah ditentukan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji paired sample t test dengan bantuan program komputer SPSS 16.0 for windows. Uji ini digunakan untuk membandingkan rata-rata dua sample berpasangan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai kecerdasan visual spasial anak saat sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Pada saat observasi awal (pretest) diperoleh hasil bahwa rata-rata kecerdasan visual spasial sebesar 9,20, skor minimal 6, skor maksimal 12, sedangkan standart deviasinya 1,642.

Perlakuan berupa pemberian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode menggambar bebas. Pemberian perlakuan dilakukan enam kali dalam dua minggu secara berselang yakni pada tanggal 26 Maret sampai 5 April 2013. Pada pertemuan pertama, kegiatan dilakukan dengan menggambar bebas lambang Negara Indonesia. Pertemuan kedua kegiatan dilakukan dengan menggambar


(5)

bebas pulau-pulau di Indonesia. Pertemuan ketiga kegiatan dilakukan dengan menggambar bebas rumah adat di Indonesia. Pertemuan keempat kegiatan dilakukan dengan menggambar bebas benda-benda di langit. Pertemuan kelima kegiatan dilakukan dengan menggambar bebas tentang bencana alam dan pertemuan keenam kegiatan dilakukan dengan menggambar bebas tentang gejala alam.

Pada saat observasi akhir (posttest) diperoleh hasil rata-rata kecerdasan visual spasial sebesar 11,75, skor minimal 9, skor maksimal 14, sedangkan standar deviasinya 1,618.

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan secara statistik dapat dilihat pada nilai thitung = -7,965≤ -ttabel yaitu 2,093 dengan probabilitas 0,000<0,05 maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh metode menggambar bebas terhadap kecerdasan visual spasial. Hal ini dikarenakan skor observasi akhir lebih tinggi karena dalam kegiatan menggambar bebas anak berimajinasi dan dituangkan dalam sebuah gambar. Hal ini berarti mendukung hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa “ Ada pengaruh dari metode menggambar bebas terhadap kecerdasan visual spasial pada anak kelompok B di TK Aisyiyah Pabelan Kartosuro Sukoharjo tahun ajaran 2012/2013”.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pernyataan hipotesis penelitian ini ditolak. Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa “ada pengaruh metode menggambar bebas terhadap kecerdasan visual spasial pada anak kelompok B di TK Aisyiyah Pabelan, Kartosuro, Sukoharjo tahun ajaran 2012/2013”. Pengaruh yang diberikan berupa peningkatan kecerdasan visual spasial setelah diberikan perlakuan dibandingkan sebelum diberi perlakuan. Kesimpulan ini berdasarkan uji paired sample t test dimana diperoleh nilai probabilitas 0,000<0,05 dan nilai thitung -7,965 yang berada pada daerah Ho ditolak.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Cerdas melalui bermain.Jakarta : Grasindo

Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta : Universitas Terbuka.

Noorlaila, Iva. 2010. Panduan lengkap mengajar PAUD. Yogyakarta : Pinus

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sujiono. 2010. Bermain kreatif berbasis kecerdasab jamak. Jakarta : indeks Sujiono, Yuliani. 2009. Konsep dasar pendidikan anak usia dini. Jakarta : Indeks


Dokumen yang terkait

Kemampuan Kognitif Anak Usia Taman Kanak-Kanak Kelompok B (Usia 5-6 Tahun) dalam Konsep Bilangan di TK AT-TAQWA Kalisat Tahun Ajaran 2006/2007 ;

0 8 16

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Sunda Manda Pada Kelompok B TK Dharma Wanita Kelun Mariyati TK Dharma Wanita Kelun

0 1 8

Kemampuan Motorik Halus Anak Dalam Membuat Mainan (Realia) Dengan Teknik Menggunting, Melipat dan Menempel Melalui Metode Demontrasi di Kelompok B TK Bina Insan II Barabai Tahun Pelajaran 20162017

1 9 6

Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B TK Rokhaniyah Muslimat NU Barabai Tahun Pelajaran 2016-2017 Dalam Mengenal Sains Melalui Metode Eksperimen

0 0 6

Efektivitas Kegiatan Mencetak dengan Berbagai Media dalam Meningkatkan Kemampuan Dasar Seni Anak pada Kelompok B di TK Yos Sudarso

0 0 8

Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru Smk Pgri Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013

1 1 17

Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Peserta Didik Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bulu Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 201

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 38