PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI DI KELAS X SMA NEGERI 1 KUTACANE TAHUN AJARAN 2012/2013.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI DI
KELAS X SMA NEGERI 1 KUTACANE
TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh:
Suhadi Habibi
NIM. 409411049
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah
dan hidayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini
berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams
Achievement Division) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Trigonometri Di Kelas X SMA Negeri 1 Kutacane Tahun Ajaran
2012/2013”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana pendidikan matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, oleh sebab itu sudah sewajarnya apabila penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan pada Bapak Dr. W.
Rajagukguk, M.Pd., Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si., Bapak Prof. Dr. B. Sinaga,
M.Pd. dan Ibu Dra. N. Manurung, M.Pd.


selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan dan saran mulai dari perencanaan penelitian sampai
selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada
seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai jurusan Matematika FMIPA
Universitas Negeri Medan yang telah banyak membantu penulis.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibunda tercinta
Jemidah dan Ayahanda tercinta Sabdun Razak yang terus memberikan motivasi
dan doa demi keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih
juga disampaikan kepada Kakak; Surniati, Darma, Asma, Ira dan Abang; Anwar,
Azhar, Rasid yang juga selalu memberikan dukungan dan motivasi. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Derajad, S.Pd. selaku Kepala Sekolah
SMA Negeri 1 Kutacane, serta Ibu Siti Aminah, S.Pd. dan Bapak Sandra Putra,
S.Pd. selaku guru bidang studi matematika SMA Negri 1 Kutacane yang telah
banyak membantu penulis selama penelitian.

v

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Aisyah Fitri, Imam,

Oki, Novi, Rika, Winda, Neni, Ayu, Riyan, Duty, Ona, Muzi dan teman-teman
lainnya di jurusan matematika khususnya kelas Dik B Reguler 2009 yang telah
banyak membantu penulis selama perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini,
beserta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut memberi
semangat dan bantuan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, Juni 2013
Penulis,

Suhadi Habibi

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI DI
KELAS X SMA NEGERI 1 KUTACANE
TAHUN AJARAN 2012/2013
Suhadi Habibi (NIM. 409411049)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas
belajar siswa dan hasil belajar siswa pada materi Trigonometri dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) di kelas X SMA Negeri 1 Kutacane tahun ajaran 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research). Penelitian ini dilaksanakan di kelas X-A SMA N 1 Kutacane,
Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-A SMA N 1 Kutacane yang
berjumlah 40 orang sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada
pembelajaran trigonometri di SMA N 1 Kutacane tahun ajaran 2012/2013.
Instrumen penelitian dalam pengumpulan data adalah tes dan lembar
observasi. Tes digunakan untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa pada
materi trigonometri saat dilakukan tindakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD, dan lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan belajar
mengajar dan aktivitas siswa pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa banyak siswa yang yang tuntas
dalam pembelajaran mulai dari tes awal hingga tes hasil belajar II terus
mengalami peningkatan yang pada awalnya hanya 3 siswa (7,5%) menjadi 24
siswa (60%) hingga 36 siswa (90%). Nilai rata-rata siswa meningkat dari Tes
awal yang hanya 48,625 menjadi 73,575 (meningkat sebesar 24,95). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkataktan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran pada materi Trigonometri.
Aktivitas siswa pada siklus I belum memenuhi kategori ideal karena
persentase aktivitas siswa berdiskusi dengan temannya maupun guru belum
memenuhi PWI (Persentase Waktu Ideal) karena hanya bernilai 17,73% dan
2,27% (total 20%) dari total waktu keseluruhan dalam proses belajar mengajar,
yang idealnya berkisar antara 25% sampai 35%. Namun pada siklus II aktivitas
berdiskusi dengan teman maupun guru sudah memenuhi PWI yaitu sebesar
26,82% dan 5,91% (total 32,73%). Karena semua kriteria sudah dipenuhi maka
aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus II telah ideal.


vi

DAFTAR ISI

Lembaran Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Pembelajaran Matematika
2.1.3. Aktivitas Belajar
2.1.4. Hasil Belajar
2.1.5. Pembelajaran Kooperatif
2.1.5.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
2.1.5.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
2.1.5.3. Sintaks Pembelajaran Kooperatif
2.1.6. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2.1.6.1. Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2.1.6.2. Kelebihan Dan Kelemahan Kooperatif Tipe STAD
2.1.7. Materi Trigonometri
2.1.7.1. Pengertian Sudut dan Ukurannya
2.1.7.2. Perbandingan-perbandingan Trigonometri
2.1.7.3. Persamaan Trigonometri Sederhana
2.1.7.4. Fungsi Trigonometri dan Grafiknya
2.1.7.5. Identitas Trigonometri
2.1.7.6. Aturan Sinus dan Aturan Kosinus
2.1.7.7. Luas Daerah Segitiga

2.2. Kerangka Konseptual
2.3 Hipotesis Tindakan

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
1
1
6
7
7
7
8
9

9
9
10
12
16
16
16
17
18
19
19
24
25
25
25
28
28
31
32
34

35
37

vii

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Subjek dan Objek Penelitian
3.2.1. Subjek Penelitian
3.2.2. Objek Penenlitian
3.3. Jenis Penelitian
3.4. Prosedur Penelitian
3.5. Alat Pengumpul Data
3.5.1. Tes
3.5.2. Lembar Observasi
3.6. Analisis Data
3.6.1. Reduksi Data
3.6.2. Interpretasi Hasil
3.6.3. Menarik Kesimpulan


38
38
38
38
38
38
38
43
43
44
45
45
45
50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian Pada Siklus I
4.1.2. Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian Pada Siklus II
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1 Aktivitas Siswa
4.2.2 Proses Pembelajaran
4.2.3 Hasil Belajar Siswa
4.3. Diskusi Hasil Penelitian

51
51
51
68
77
77
79
83
84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

86
86
87

DAFTAR PUSTAKA

88

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Kooperatif

Halaman
18

Tabel 2.2. Pembentukan Kelompok Kooperatif

20

Tabel 2.3. Prosedur Penentuan Nilai Perkembangan Siswa

21

Tabel 2.4. Penghargaan Kelompok

22

Tabel 2.5. Tahapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

23

Tabel 2.6. Nilai Trigonometri Sudut-sudut istimewa

26

Tabel 3.1. Kriteria Hasil Observasi Pembelajaran

45

Tabel 3.2. Kriteria Pencapaian Waktu Ideal Aktivitas Siswa

47

Tabel 3.3. Tingkat Penguasaan Siswa

48

Tabel 4.1. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Awal 51
Tabel 4.2. Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal

52

Tabel 4.3. Kesalahan Jawaban Siswa Dalam Soal Tes Awal

53

Tabel 4.4. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus I

59

Tabel 4.5. Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

60

Tabel 4.6. Kesalahan Jawaban Siswa Dalam Soal Tes Belajar I

60

Tabel 4.7. Perhitungan Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas
Siswa Siklus I

65

Tabel 4.8. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus II 72
Tabel 4.9. Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

73

Tabel 4.10. Perhitungan Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas
Siswa Siklus II

74

Tabel 4.11. Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas Siswa

77

Tabel 4.12. Hasil Observasi Proses Pembelajaran

79

Tabel 4.13. Tingkat Ketuntasan Tes Awal, Tes I dan Tes II

83

Tabel 4.14. Tingkat Penguasaan Tes Awal, Tes I dan Tes II

83

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Sudut BAC

25

Gambar 2.2. Pembagian Empat Wilayah Koordinat yang disebut Kuadran 27
Gambar 2.3. Grafik Fungsi Sinus

29

Gambar 2.4. Grafik Fungsi Kosinus

29

Gambar 2.5. Grafik Fungsi Tangen

30

Gambar 2.6. Grafik Fungsi y  sin 3x , y  2 sin 3x , y  2 sin 3x  1

31

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

43

Gambar 4.1 Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas Siswa Siklus I

67

Gambar 4.2 Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas Siswa Siklus II

75

Gambar 4.3 Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas Siswa Siklus I dan II

78

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV
Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa I
Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa II
Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa III
Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa IV
Lampiran 9. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Awal
Lampiran 10. Tes Hasil Belajar Awal
Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar Awal
Lampiran 12. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar Awal
Lampiran 13. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I
Lampiran 14. Tes Hasil Belajar I
Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I
Lampiran 16. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I
Lampiran 17. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II
Lampiran 18. Tes Hasil Belajar II
Lampiran 19. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II
Lampiran 20. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II
Lampiran 21. Validasi Tes Hasil Belajar Awal
Lampiran 22. Validasi Tes Hasil Belajar I
Lampiran 23. Validasi Tes Hasil Belajar II
Lampiran 24. Lembar Observasi Proses Pembelajaran
Lampiran 25. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lampiran 26. Tingkat Penguasaan dan Tingkat Ketuntasan Belajar
Tes Awal Siswa
Lampiran 27. Tingkat Penguasaan dan Tingkat Ketuntasan Belajar Tes
Hasil Belajar I Siklus I
Lampiran 28. Tingkat Penguasaan dan Tingkat Ketuntasan Belajar
Tes Hasil Belajar II Siklus II
Lampiran 29. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Lampiran 30. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus I
Lampiran 31. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus II
Lampiran 32. Rekapitulasi Data Aktivitas Siswa Siklus I
Lampiran 33. Rekapitulasi Data Aktivitas Siswa Siklus II
Lampiran 34. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 35. Surat Ketersedian Menjadi Dosen PS
Lampiran 36. Surat Keterangan Mengadakan Observasi
Lampiran 37. Permohonan Surat Izin Penelitian
Lampiran 38. Surat Izin Penelitian
Lampiran 39. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian

90
100
109
116
126
131
136
140
145
146
147
149
150
151
152
157
158
159
160
165
166
167
168
169
172
173
175
177
179
181
184
187
188
189
193
194
195
196
197

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan mata pelajaran yang diajarkan disetiap jenjang
pendidikan, mulai pendidikan dasar hingga pendidikan lanjutan. Hal ini
disebabkan karena matematika sangat penting, baik dalam pendidikan formal
maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan matematika di Indonesia
diupayakan agar sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Akan tetapi
pada saat ini Indonesia masih berada pada problema klasik dalam hal kualitas
pendidikan. Pada kenyataannya negara Indonesia memiliki kualitas pendidikan
yang masih sangat memprihatinkan jika dibandingkan dengan negara-negara
lainnya khususnya dalam bidang studi matematika.
Masalah dalam pembelajaran matematika di Indonesia adalah rendahnya
prestasi belajar siswa dalam bidang matematika. Berdasarkan hasil penelitian
TIMSS (Trends In International Mathematics Science Study) yang dilakukan oleh
Michael O.Martin, Pierre Foy dan Alka Arora peda tahun 2011 (Michael,
2012:42) menyatakan bahwa:
“Indonesia pada peringkat ke-38 dari 45 negara untuk penguasaan
pelajaran di bidang matematika. Score Indonesia (386) masih berada di
bawah Singapura (611) dan Malaysia (440). Score Indonesia masih berada
dibawah TIMSS Scale Centerpoint yaitu 500 point”.
Kenyataan tersebut secara jelas menyatakan bahwa pendidikan matematika
di Indonesia masih mengecewakan. Rendahnya hasil belajar siswa dalam bidang
matematika mencerminkan bahwa siswa memiliki kesulitan dalam belajar
matematika baik dalam pemahaman konsep, penerapan dan penyelesaian suatu
masalah.
Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar tersebut adalah sebagian
siswa masih menganggap bahwa matematika itu sulit dan tidak menyenangkan.
Mulyono Abdurrahman (2003:252) menjelaskan: “ Dari berbagai bidang studi
yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap
paling sulit oleh para siswa baik yang berkesulitan belajar maupun bagi yang tidak
berkesulitan belajar”. Disamping itu belum digunakannya pembelajaran yang

2

variatif, interaktif, dan menyenangkan akan memicu siswa tidak menyukai
matematika dan menganggap matematika sebagai momok yang menakutkan.
Pembelajaran lebih terpusat pada guru, bukan pada siswa. Guru mendominasi
pembelajaran, sementara siswa hanya menjadi pendengar dan pencatat yang baik.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Turmudi (2008:10) menjelaskan bahwa:
“Ilmu pengetahuan (matematika) yang selama ini disampaikan
menggunakan system transmission knowledge (bagaikan menuangkan air
dari poci ke dalam gelas), siswa disuruh diam dengan “manis”,
mendengarkan expository (uraian dan penjelasannya) guru, menirukan
ucapan guru, mengimitasikan proses menggambarnya guru, mengkopi apa
yang diberikan guru didepan kelas. Dengan kata lain semuanya adalah
aktivitas pasif”.
Hal ini berdampak pada sikap siswa yang kurang mandiri, tidak berani
mengungkapkan pendapat sendiri, selalu meminta bimbingan guru dan kurang
gigih mencoba menyelesaikan masalah matematika, sehingga pengetahuan yang
dipahami siswa hanya sebatas yang diberikan guru. Kenyataan pengajaran
matematika seperti ini membuat pengajaran matematika menjadi tidak menarik,
sehingga siswa tidak tertarik untuk belajar matematika yang pada akhirnya
mengakibatkan penguasaan siswa terhadap matematika menjadi relatif rendah.
Dimyati (2006:238) menjelaskan: “Faktor intern yang berpengaruh dalam
proses belajar siswa adalah (1) Sikap terhadap belajar, (2) Motivasi belajar, (3)
Konsentrasi belajar, (4) Mengolah bahan belajar, (5) Menyimpan perolehan hasil
belajar, (6) Menggali hasil belajar yang tersimpan, (7) Kemampuan berprestasi
atau unjuk hasil belajar, (8) Rasa percaya diri siswa, (9) Intelegensi dan
keberhasilan belajar, (10) Kebiasaan belajar dan (11) Cita-cita siswa. Sedangkan
faktor ekstern yang berpengaruh dalam proses belajar siswa adalah (1) Guru
sebagai pembina siswa belajar, (2) Prasarana dan sarana pembelajaran, (3)
Kebijakan penilaian, (4) Lingkungan sosial siswa di sekolah dan (5) Kurikulum
sekolah”.
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kutacane adalah salah satu sekolah yang
berada di Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh. Berdasarkan pengalaman peneliti
selama bersekolah di SMAN 1 Kutacane, sekolah ini masih memiliki masalah

3

dalam proses pembelajaran khususnya pada pelajaran matematika. Matematika
dianggap sebagai pelajaran yang sulit untuk dipahami oleh siswa.
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 9 Februari 2013
dengan Ibu Siti Aminah S.Pd. (Salah satu guru matematika di SMA N 1
Kutacane), mengatakan bahwa siswa SMA N 1 Kutacane sulit untuk
menyelesaikan soal-soal trigonometri. Pada umumnya kesulitan mereka terletak
pada kurangnya pemahaman terhadap perbandingan-perbandingan sudut pada
trigonometri, sehingga apabila ada soal atau permasalahan yang sedikit berbeda
dari contoh yang telah dibuat, mereka tidak bisa menggunakan informasiinformasi yang diberikan dalam soal tersebut. Selain itu banyak siswa tidak
mampu untuk menyelesaikan permasalahan trigonometri karena tidak memiliki
materi prasyarat untuk menyelesaikan masalah trigonometri tersebut.
Dari hasil observasi yang dilakukan, dapat digambarkan bahwa secara
umum strategi pembelajaran di SMA N 1 Kutacane dalam mata pelajaran
matematika khususnya materi trigonometri selama ini umumnya hanya berupa
penyampaian materi secara teori oleh guru lewat ceramah, demonstrasi, latihan
dan mengerjakan tugas-tugas. Strategi pembelajaran ini dilaksanakan secara
simultan, akibatnya potensi kelas kurang diberdayakan, siswa kurang termotivasi
untuk

mengikuti

materi

ini

karena

strategi

yang

digunakan

dalam

penyampaiannya selalu bersifat monoton. Siswa tidak diarahkan untuk saling
bekerja sama dengan teman-temannya dan saling bertukar pendapat untuk dapat
memecahkan masalah-masalah trigonometri. Penerapan strategi pembelajaran
dengan menggunakan strategi yang monoton inilah yang diduga menjadi salah
satu faktor penyebab masih rendahnya nilai siswa untuk mata pelajaran
matematika khususnya pada materi trigonometri di SMA N 1 Kutacane Aceh
Tenggara.
Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa di kelas X SMA N 1
Kutacane mereka mengatakan bahwa pada saat pembelajaran matematika guru
yang bersangkutan hanya memberikan penjelasan langsung dan dilanjutkan
dengan pemberian tugas ataupun latihan. Para siswa juga tidak melakukan
aktivitas belajar lain selain hanya duduk, diam dan mendengarkan penjelasan

4

gurunya. Para siswa hanya dijadikan objek pembelajaran bukan subjek dalam
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hamalik (2010:170):
“Kegiatan mandiri dianggap tidak ada maknanya, karena guru adalah
orang yang serba tahu dan menetukan segala hal yang dianggap penting
bagi siswa. Sisten penuangan lebih mudah pelaksanaanya bagi guru dan
tidak ada masalah atau kesulitan, guru cukup mempelajari materi dari
buku. Lalu disampaikan pada siswa. Di sisi lain, siswa hanya bertugas
meneima dan menelan, mereka diam dan bersikap pasif atau tidak aktif.
Sedangkan Sanjaya (2008:1130) mengatakan bahwa :
“Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah
berbuat; memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong
aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik,
akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas
mental.”
Maka untuk membuat siswa belajar matematika, diperlukan aktivitas
pembelajaran matematika. Aktivitas siswa yang membangun sendiri pengetahuan
matematika siswa. Oleh karena itu perlu adanya pembaharuan dalam
pembelajaran Matematika dengan memerankan siswa untuk berpartisipasi secara
aktif.
Dalam hal ini, sebaiknya guru harus membuat suatu trik dimana
matematika itu dapat dikemas menjadi pelajaran yang menarik dan

mudah

dimengerti yang dengan sendirinya membangkitkan semangat para siswa untuk
belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk
melibatkan keaktifan siswa adalah model pembelajaran kooperatif. Menurut
Johsnon dan Johnson (dalam Abdurrahman, 2003:124) menyatakan bahwa:
“ Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi kooperatif memiliki
berbagai pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Berbagai
pengaruh positif tersebut antara lain:
1. Meningkatkan prestasi belajar
2. Meningkatkan retensi
3. Lebih dapat digunakan untuk mencapai taraf penalaran tingkat tinggi
4. Lebih dapat mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik
5. Lebih sesuai untuk meningkatkan hubungan manusia yang heterogen
6. Meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah
7. Meningkatkan sikap anak yang positif terhadap guru
8. Meningkatkan harga diri anak

5

9. Meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif
10. Meningkatkan keterampilan hidup bergotong-royong
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu

model pembelajaran yang

memungkinkan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai
dengan pendapat Isjoni (2009:23) ”Pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar
mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi
permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa”.
Salah satu bentuk

pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Pembelajaran
kooperatif tipe STAD ini merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang sangat
sederhana sehingga sangat mudah untuk diterapkan. Trianto (2009:214)
mengatakan bahwa model STAD adalah model yang paling tepat untuk
mengajarkan materi-materi pelajaran ilmu pasti, seperti penerapan dan
perhitungan matematika dan konsep-konsep sains lainnya”.
Menurut Slavin (dalam Rusman, 2009:213) bahwa: “Dalam pembelajaran
kooperatif tipe STAD siswa dibagi menjadi kelompok yang beranggotakan empat
orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin dan sukunya. Guru memberikan
suatu pelajaran dan siswa-siswa dalam kelompok memastikan bahwa semua
anggota kelompok bisa menguasai pelajaran tersebut”.
Lebih jauh Slavin memaparkan bahwa: “Gagasan utama di belakang
STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama
lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru”. Pembelajaran kooperatif
tipe STAD menciptakan interaksi antara siswa dengan siswa dan juga antara siswa
dengan guru sehingga tercipta masyarakat belajar (learning community). Siswa
tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama siswa. Dalam pembelajaran
kooperatif tipe STAD menuntut keikutsertaan siswa secara aktif dalam diskusi
kelompok yang memungkinkan siswa lebih memahami konsep matematika yang
abstrak.
Materi trigonometri yang diajarkan dengan metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD akan memudahkan siswa untuk memahami konsep

6

trigonometri. Karena dalam kerja kelompok akan sering dijumpai siswa yang
mampu mengungkapkan ide-ide matematikanya dengan baik kepada teman
sebayanya karena mereka cenderung menggunakan bahasa sehari-hari yang
mudah dipahami. Hal senada seperti yang diungkapkan dalam sebuah Jurnal oleh
Sujama yaitu penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik Peserta Didik Pada Materi
Trigonometri (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik Kelas X-2
SMAN 1 Taraju Kabupaten Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2011/2012)” hasil
penelitiannya menyatakan bahwa Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh
simpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematik peserta didik kelas X-2 SMAN Taraju Kabupaten
Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2011/2012 pada materi Trigonometri. Penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD) dapat meningkatkan aktivitas peserta didik kelas X-2 SMAN Taraju
Kabupaten Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2011/2012 pada materi Trigonometri.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Trigonometri Di Kelas X SMA Negeri
1 Kutacane Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan

latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran matematika di Indonesia masih rendah,
2. Matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit oleh siswa,
3. Siswa mengalami kesulitan belajar matematika khususnya pada materi
Trigonometri,
4. Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran di sekolah masih rendah,

7

5. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal trigonometri masih
rendah,
6. Belum adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.

1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka
masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi yaitu pada point keempat dan kelima
pada identifikasi masalah yaitu :
1. Pembelajaran pada materi trigonometri di kelas X SMA Negeri 1 Kutacane
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa.
2. Pembelajaran pada materi trigonometri di kelas X SMA Negeri 1 Kutacane
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi fokus permasalahan
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
aktifitas belajar siswa pada materi Trigonometri di kelas X SMA Negeri 1
Kutacane tahun ajaran 2012/2013?
2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi Trigonometri di kelas X SMA Negeri 1
Kutacane tahun ajaran 2012/2013?

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa pada materi
Trigonometri dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

8

Student Teams Achievement Division (STAD) di kelas X SMA Negeri 1
Kutacane tahun ajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi
Trigonometri dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) di kelas X SMA 1 Kutacane
tahun ajaran 2012/2013.

1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1.

Bagi siswa, meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika pada
materi trigonometri.

2.

Bagi guru, sebagai pertimbangan untuk menentukan model pembelajaran
dalam proses belajar mengajar.

3.

Bagi sekolah, menjadi sumber informasi atau sumbangan pemikiran sebagai
salah satu alternatif pengajaran sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar matematika siswa melalui model pembelajaran kooperatif
tipe STAD khusunya di sekolah tempat dilaksanakannya penelitian ini dan
di sekolah lain pada umumnya.

4.

Bagi peneliti, sebagai upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

5.

Dapat dijadikan bahan masukan bagi penelitian sejenis.

86

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Aktivitas siswa pada siklus I belum memenuhi kategori ideal karena
persentase aktivitas siswa berdiskusi dengan temannya maupun guru
belum memenuhi PWI (Persentase Waktu Ideal) karena hanya bernilai
17,73% dan 2,27% (total 20%) dari total waktu keseluruhan dalam proses
belajar mengajar, yang idealnya berkisar antara 25% sampai 35%. Namun
terlihat pada siklus II aktivitas siswa untuk menulis sudah berkurang dari
31,82% menjadi 25,91% dari total waktu pembelajaran sehingga aktivitas
berdiskusi dengan teman maupun guru sudah memenuhi PWI yaitu
sebesar 26,82% dan 5,91% (total 32,73%). Karena semua kriteria sudah
dipenuhi maka aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus II telah
ideal. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pembelajaran kooperatif
tipe STAD dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa pada materi
Trigonometri di kelas X SMA Negeri 1 Kutacane tahun ajaran 2012/2013.
2. Banyak siswa yang yang tuntas dalam pembelajaran mulai dari tes awal
hingga tes hasil belajar II terus mengalami peningkatan yang pada awalnya
hanya 3 siswa (7,5%) menjadi 24 siswa (60%) hingga 36 siswa (90%).
Nilai rata-rata siswa meningkat dari Tes awal yang hanya 48,625 menjadi
73,575 (meningkat sebesar 24,95). Karena sebanyak 90% dari keseluruhan
siswa telah tuntas, maka Pembelajaran pada materi Trigonometri di Kelas
X-A dengan menggunakan model kooperatif Tipe STAD telah tuntas.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pembelajaran kooperatif tipe
STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Trigonometri
di kelas X SMA Negeri 1 Kutacane tahun ajaran 2012/2013.

87

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran yaitu:
1. Kepada guru matematika untuk dapat mempertimbangkan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD)

dalam

pembelajaran

matematika

pada

pokok

bahasan

Trigonometri karena model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.
2. Agar siswa tertarik dan termotivasi dalam belajar, hendaknya guru selalu
melibatkan siswa secara aktif dan membuat suasana yang menyenangkan
dalam proses belajar mengajar sehingga siswa tidak beranggapan bahwa
matematika merupakan pelajaran sulit.
3. Kepada peneliti selanjutnya yang berminat agar dapat meneliti disekolahsekolah lain pada materi yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai studi
perbandingan guna untuk meninngkatkan kualitas pendidikan khususnya
pada mata pelajaran matematika.

88

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, Suharsini, dkk., (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara,
Jakarta.
Daryanto, (2001), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Dimyati, (2006), Belajaar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Hamalik, O., (2005), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Isjoni, H., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Jakarta.
Istarani, (2010), Penelitian Tindakan Kelas, CV. ISCOM Medan, Medan.
Kunandar, (2008), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru, Rajawali Pers, Jakarta.
Marsigit, dkk., (2008), Matematika SMA Kelas X, Quadra, Bogor.
Michael, dkk., (2012), TIMSS 2011 International Results in Mathematics, Boston
College, Massachusetts.
Natawijaya, Rochman, (http://id.shwoong.com/social-sciences), Diakses 25
Januari 2013.
Nurhadi, dkk., (2003), Kurikulum 2004, Pertanyaan dan Jawaban , UM Press,
Malang.
Nurkancana, W., (1992), Evaluasi Hasil Belajar, Usaha nasional, Surabaya.
Rusman, (2011), Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Rajawali Pers, Jakarta.
Sanjaya, Wina, (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Sardiman, A.M., (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Belajar Mengajar,
Rajawali Pers, Jakarta.
Sinaga,

B.,

(2007),

Pengembangan

Model

Pembelajaran

Matematika

Berdasarkan Masalah Berbasis Budaya Batak (PBM-B3), Unesa,
Surabaya.

89

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudijono, A., (2009), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta.
Sudrajat, S., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) Untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemahaman Matematik Peserta Didik Pada Materi Trigonometri
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik Kelas X-2 SMAN 1
Taraju Kabupaten Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2011/2012), Unsil,
Tasikmalaya.
Sukardi, (2009), Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Trianto,

(2007),

Model-Model

Pembelajaran

Inovatif

Berorientasi

Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Turmudi, (2008), Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika, Leuser
Cita Pustaka, Jakarta
Wikipedia,
Yusfy,

(http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar), Diakses 20 Januari 2013.
(http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2241185-pengertian-

aktivitas-belajar/), Diakses 25 Januari 2013.
Zaifbio,

(http://zaifbio.wordpress.com/), Diakses 20 Januari 2013.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMSACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5 MALANG

3 39 57

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X PADA MATERI VEKTOR DI SMA N 1 KUTA COT GLIE.

0 18 1

DAMPAK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DISERTAI METODE EKSPERIMEN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI KALISAT

0 4 60

KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 17 110

KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 5 94

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFISISWA KELAS X1 SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015

0 12 62

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM-ACHIEVEMENT DIVISION) DENGAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM-ACHIEVEMENT DIVISION) TANPA PROBLEM SOLVING SISWA KELAS X DI SMA AL-HUDA LAMPUNG SELATAN

0 11 70

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII2 SMPN 4 PEKANBARU TAHUN AJARAN 20122013

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMETAAN KONSEP SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

0 1 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA YLPI P-MARPOYAN PEKANBARU

0 0 12