PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 1 SIPISPIS T.P. 2012/2013.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP NEGERI 1 SIPISPIS
T. P. 2012/2013

Oleh :
Rizki Syahputri
NIM 409321046
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP NEGERI 1 SIPISPIS
T.P. 2012/2013
Oleh
Rizki Syahputri (NIM 409321046)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui pengaruh model
pembelajaran Problem Solving terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
Cahaya di kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Sipispis T.P. 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kecamatan Sipispis T.A 2012/2013 yang terdiri
dari 3 kelas berjumlah 90 orang. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang
ditentukan dengan cluster random sampling, yaitu kleas VIII-A yang terdiri dari
30 siswa sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran Problem Solving

dan kelas VIII-C yang terdiri dari 30 siswa sebagai kelas kontrol dengan
pembelajaran komvensional. Instrumen yang digunakan berupa tes hasil belajar
dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 5 pilihan jawaban yang
telah dinyatakan valid oleh dua dosen dan 1 guru bidang studi. Instrumen yang
kedua berupa lembar observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa. Untuk
menguji hipotesis dilakukan dengan dua cara yaitu uji t dua pihak untuk nilai
pretes dan uji t satu pihak untuk nilai postes.
Dari analisa data diperoleh skor rata-rata pretes kelas eksperimen 34,83
pada kelas kontrol sebesar 33,83. Kedua kelas berdistribusi normal dan homogen.
Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai
postes kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing 73,83 dan 64,00. Uji
hipotesis menggunakan uji t diperoleh thitung = 5,64 dan nilai ttabel = 1,67, dimana
thitung > ttabel sehingga Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran Problem Solving terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok Cahaya di kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Sipispis T. P.
2012/2013.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Problem Solving, Hasil Belajar.

iv


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga
penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya. Skripsi berjudul “Pengaruh
Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Cahaya di SMP Negeri 1Sipispis T.P. 2012/2013”. Adapun skripsi ini
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Bapak Drs. Togi Tampubolon,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau
telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Ibu Dr. Betty M. Turnip,M.Pd, Bapak Drs. Abdul Hakim S., M.Si , dan Bapak Dr.
Ridwan A. Sani, M.Si sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunaan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr.Derlina,
M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan
memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Dr. Motlan, M.Sc, Ph.D

selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Aspul
A. Lubis,S.Pd selaku kepala sekolah SMP N.1 Sipispis dan Ibu Maharani Purba
selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing
penulis selama penelitian dan para guru serta staf

administrasi yang telah

memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan
penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda Mukhyar
Sitorus, Ibunda Faridah Hanum Sipahutar, Kakak dan adik, Laila Mukhrisa, Nazri
Adlani dan Muhammad Fazar Azizi yang terus memberikan motivasi dan doa

v

serta kasih sayang yang tak pernah henti kepada penulis dalam menyelesaikan
studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga ucapkan terima kasih

kepada abang penulis : Dedi Irawan yang banyak memberikan motivasi bagi
penulis. Rasa terima kasih penulis juga ucapkan untuk sahabat-sahabat penulis :
Agust Ridhoi Saragih, Iyuslina Purba, Anisa Fitri, Susi Susanti serta seluruh rekan
PPLT UNIMED SMP Negeri 1 Sipispis 2013 yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.

Medan,

Juli 2013

Penulis,

Rizki Syahputri
NIM. 409321046

vi


DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi


vi

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

xi

Daftar Lampiran

xii

BAB I : PENDAHULUAN

1

1.1.


Latar Belakang

1

1.2.

Identifikasi Masalah

3

1.3.

Batasan Masalah

3

1.4.

Rumusan Masalah


4

1.5.

Tujuan Penelitian

4

1.6.

Manfaat Penelitian

5

1.7.

Defenisi Operasional

5


BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Kerangka Teoritis

6

2.1.1

Pengertian Belajar

6

2.1.2

Hasil Belajar

7


2.1.3

Aktivitas Belajar

9

2.1.4

Pengertian Model Pembelajaran

11

2.1.5

Model Pembelajaran Problem Solving

11

2.1.6

Pembelajaran Konvensional

14

2.1.7

Materi Pembelajaran

15

2.2

Kerangka Konseptual

33

2.3

Hipotesis Penelitian

34

vii

BAB III : METODE PENELITIAN
3.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian

35

3.2.

Populasi dan Sampel Penelitian

35

3.2.1.

Populasi Penelitian

35

3.2.2.

Sampel Penelitian

35

3.3.

Variabel Penelitian

35

3.4.

Jenis dan Desain Penelitian

36

3.4.1.

Jenis Penelitian

36

3.4.2.

Desain Penelitian

36

3.5.

Prosedur Penelitian

37

3.6.

Instrumen Penelitian

37

3.6.1.

Instrumen Tes

37

3.6.2.

Instrumen Aktivitas

38

3.7

Persyaratan Instrumen

39

3.8

Teknik Analisis Data

39

BAB IV : METODE PENELITIAN
4.1.

Hasil Penelitian

45

4.1.1.

Deskripsi Data Penelitian

45

4.1.2.

Uji Analisis Data

47

4.1.2.1. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku

47

4.1.2.2. Uji Normalitas Data

47

4.1.2.3. Uji Homogenitas Data

48

4.1.2.4. Uji Hipotesis Penelitian

49

4.1.3.

Observasi

50

4.2

Pembahasan Hasil Penelitian

53

viii

BAB V : METODE PENELITIAN
5.1.

Kesimpulan

60

5.2

Saran

61

DAFTAR PUSTAKA

62

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Pemantulan cahaya pada bidang datar dan bidang kasar

16

Gambar 2.2. Pemantulan cahaya

16

Gambar 2.3. Pembentukan bayangan oleh cermin datar

17

Gambar 2.4. Sifat cermin cekung : mengumpulkan sinar

18

Gambar 2.5. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan
dipantulkan melalui titik fokus

18

Gambar 2.6. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan
sejajar sumbu utama

18

Gambar 2.7. Sinar datang malalui pusat kelengkungan cermin,
akan dipantulkan kembali melalui titik pusat
kelengkungan cermin

19

Gambar 2.8. Sifat cermin cembung : menyebarkan sinar

19

Gambar 2.9. Sifat cermin cembung : menyebarkan sinar

21

Gambar 2.10. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan
dipantulkan seolah-olah dari fokus

21

Gambar 2.11. Sinar yang datang menuju fokus akan dipantulkan
sejajar sumbu utama

22

Gambar 2.12. Sinar yang datang menuju pusat kelengkungan
cermin akan dipantulkan kembali

22

Gambar 2.13. Pembiasan cahaya yang berbeda kerapatan optiknya

24

Gambar 2.14. Pembiasan cahaya pada prisma

26

Gambar 2.15. Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal, semakin
besar sudut datang semakin besar sudut bias
Gambar 2.16. Jenis-jenis lensa cembung

27
29

Gambar 2.17. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan
menuju titik fokus

29

Gambar 2.18. Sinar datang yang melalui titik pusat lensa (0)
tidak mengalami pembiasan

29

x

Gambar 2.19. Sinar datang melalui titik fokus akan dibiaskan
sejajar sumbu utama

30

Gambar 2.20. Pembentukan bayangan pada lensa cembung

30

Gambar 2.21. Jenis-jenis Lensa Cekung

31

Gambar 2.22. Sinar -sinar istimewa untuk lensa cekung

31

Gambar 2.23. Pembentukan bayangan pada lensa cekung

31

Gambar 4.1. Nilai pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen

46

Gambar 4.2. Nilai postes kelas kontrol dan kelas eksperimen

47

xi

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1.

Desain Penelitian

36

Tabel 3.2.

Kisi-kisi tes hasil belajar pada materi pokok Cahaya

38

Tabel 4.1. Data nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol

45

Tabel 4.2.

Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol

46

Tabel 4.3.

Nilai rata-rata dan simpangan baku

47

Tabel 4.4.

Uji normalitas data kedua kelompok sampel

48

Tabel 4.5.

Uji Homogenitas data kedua kelompok sampel

48

Tabel 4.6.

Ringkasan perhitungan uji t pada data pretes

49

Tabel 4.7.

Ringkasan perhitungan uji t pada data postes

49

Tabel 4.8.

Rekapitulasi nilai aktivitas belajar siswa kelas eksperimen

51

Tabel 4.8.

Nilai hasil belajar dihubungkan dengan aktivitas belajar
kelas eksperimen

Tabel 4.9.

52

Nilai Hasil Belajar dihubungkan dengan aktivitas belajar
kategori ”Sangat Baik”

55

Tabel 4.10. Nilai Hasil Belajar dihubungkan dengan aktivitas belajar
kategori ”Baik”

55

Tabel 4.11. Nilai Hasil Belajar dihubungkan dengan aktivitas belajar
kategori ”Cukup Baik”

56

Tabel 4.12. Nilai Hasil Belajar dihubungkan dengan aktivitas belajar
kategori ”Kurang Baik”

57

Tabel 4.13. Nilai Hasil Belajar dihubungkan dengan aktivitas belajar
kategori ”Sangat Kurang”

57

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1

64

Lampiran 2.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2

77

Lampiran 3.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3

89

Lampiran 4.

Instrumen Penelitian

101

Lampiran 5.

Kisi-kisi Tes hasil Belajar

109

Lampiran 6.

Lembar Kerja Siswa 1

127

Lampiran 7.

Lembar Kerja Siswa 2

129

Lampiran 8.

Lembar Kerja Siswa 3

133

Lampiran 9.

Lembar Aktivitas Belajar Siswa

137

Lampiran 10. Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

139

Lampiran 11. Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen

140

Lampiran 12. Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen

141

Lampiran 13. Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol

142

Lampiran 14. Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol

143

Lampiran 15. Data Hasil Belajar Siswa

144

Lampiran 16. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas
Eksperimen Pertemuan I

146

Lampiran 17. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas
Eksperimen Pertemuan II

148

Lampiran 18. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas
Eksperimen Pertemuan III

150

Lampiran 19. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

152

Lampiran 20. Perhitungan Nilai Rata-rata, Varians, dan standar Deviasi

154

Lampiran 21. Uji Normalitas Data

157

Lampiran 22. Uji Homogenitas

161

Lampiran 23. Uji Hipotesis

164

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang materi atau zat yang meliputi
sifat fisis, komposisi, perubahan, dan energi yang dihasilkan. Oleh karena itu,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat saat ini tidak
lepas dari ilmu Fisika sebagai salah satu ilmu dasar (Kamajaya, 2007:iv). Sejalan
dengan hal ini sebagai hulunya ilmu, Fisika merupakan basis untuk ilmu
pengetahuan alam yang lain, seperti Kimia dan Biologi, serta mempunyai hilir
ilmu, seperti Geofisika, Meteorologi, Astronomi, Oseanografi, dan beberapa
disiplin ilmu lain yang terkait (Kamajaya, 2003:iv).
Mengingat hasil belajar yang diperoleh siswa yang merupakan suatu produk
dari proses belajar itu sendiri masih saja belum beranjak dari keterpurukan.
Dilihat dari siswa, banyak siswa beranggapan bahwa fisika itu sulit karena
dasarnya masih kurang dari awal yang berhubungan dengan fisika, kurangnya
minat belajar siswa dan tidak biasanya siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat dan ada juga siswa yang tidak berani bertanya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 1 Sipispis pada
tanggal 31 Januari 2013 dengan menyebarkan angket kepada siswa diperoleh data
bahwa dari 30 siswa kelas VIII-A 20 orang mengatakan fisika itu sulit dan kurang
menarik, 7 orang mengatakan bahwa pelajaran fisika itu biasa saja. Sedangkan 3
orang mengatakan fisika itu mudah dan menyenangkan. Alasan siswa mengatakan
demikian karena menurut mereka fisika itu terlalu banyak rumus-rumus yang
sulit. Selain dengan angket, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru
bidang studi fisika ibu Maharani Purba yang menyebabkan hal itu antara lain
motivasi belajar siswa terhadap fisika masih rendah, kemampuan matematika
siswa yang rendah sehingga menyulitkan siswa dalam menyelesaikan soal
perhitungan fisika, sedangkan di dalam fisika matematika adalah alat bantu bagi
pemecahan persoalan fisika. Faktor lain keengganan siswa belajar fisika adalah
yang membiasakan siswa hanya menerima informasi dari guru tanpa tahu apa

2

makna informasi itu sehingga siswa merasa jenuh dalam belajar fisika dan enggan
untuk mengulanginya di rumah, dalam menyampaikan pelajaran guru hanya
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga siswa kurang aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini langsung berdampak pada nilai yang
diperoleh siswa.
Berdasarkan data yang diperoleh dari siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1
Sipispis nilai rata–rata ulangan harian untuk mata pelajaran fisika masih di bawah
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 5,5. Dimana nilai KKM untuk
mata pelajaran fisika adalah 65. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa pelajaran
fisika dianggap pelajaran yang sulit, sehingga hal ini mengakibatkan hasil belajar
siswa menjadi rendah.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut perlu diupayakan
pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan yang dapat mengubah suasana
pembelajaran yang melibatkan siswa dan menghadapkan pada model Problem
Solving. Pemecahan masalah merupakan bagian dari pembelajaran fisika yang
sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyesuaian, siswa
dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta
keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang
tidak bersifat rutin. Menurut Gulo (2002:111), pembelajaran penyelesaian
masalah memberi tekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar.
Pentingnya pembelajaran ini oleh karena belajar pada prinsipnya adalah suatu
proses interaksi antara manusia dan lingkungannya.
Berdasarkan hasil penelitian Agust Ridhoi Saragih (2012) di SMA Negeri 1
Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat pada materi pokok persamaan keadaan gas
ideal diperoleh rata-rata nilai pretest kelas eksperimen adalah 34,88 dan rata-rata
kelas kontrol adalah 33,66. Kemudian setelah memberikan perlakuan yang
berbeda yaitu model pembelajaran Problem Solving dengan integrasi karakter
pada kelas eksperimen dan model pembelajaran Problem Solving tanpa integrasi
karakter pada kelas kontrol, diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas eksperimen
adalah 73,66 dan rata-rata nilai postes kelas kontrol adalah 65,85. Dari penelitian
tersebut dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran

3

Problem Solving terhadap hasil belajar siswa. Namun penelitian ini

masih

memiliki kelemahan–kelemahan karena disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah alokasi waktu yang terbatas.
Upaya–upaya yang dilakukan untuk memperbaiki kelemahan–kelemahan
tersebut adalah peneliti akan lebih mengoptimalkan alokasi waktu untuk setiap
tahap pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, sehingga alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran efesien.
Menciptakan suasana kelas yang lebih efektif yaitu dengan cara melakukan
pemantauan pada setiap siswa ketika proses eksperimen sedang berlangsung.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pokok Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 1
Sipispis T.P. 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dibuat identifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Hasil belajar fisika siswa rendah.
2. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru pada mata pelajaran
fisika adalah metode ceramah dan tanya jawab.
3. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.
4. Kurangnya motivasi belajar siswa terhadap fisika.

1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan kemampuan
dan waktu peneliti, maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
Problem Solving.
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII Semester II SMP Negeri 1
Sipispis T.P. 2012/2013.

4

3. Materi yang akan dipelajari adalah materi pokok Cahaya.

1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Solving pada materi pokok Cahaya di Kelas VIII Semester II
SMP Negeri 1 Sipispis T.P. 2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
Konvensional pada materi pokok Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP
Negeri 1 Sipispis T.P. 2012/2013?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh diberi
perlakuan model pembelajaran Problem Solving dengan diberi perlakuan
pembelajaran konvensional pada materi pokok Cahaya di Kelas VIII
Semester II SMP Negeri 1 Sipispis T.P. 2012/2013?
4. Bagaimana aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Solving dengan pembelajaran
konvensional terhadap hasil belajar pada materi pokok Cahaya di Kelas
VIII Semester II SMP Negeri 1 Sipispis T.P. 2012/2013?

1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk

mengetahui

hasil

belajar

siswa

yang

diajarkan

dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Solving pada materi pokok
Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Sipispis T.P. 2012/2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan
menggunakan pembelajaran Konvensional pada materi pokok Cahaya di
Kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Sipispis T.P. 2012/2013.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat
pengaruh diberi perlakuan model pembelajaran Problem Solving dengan
diberi perlakuan pembelajaran konvensional pada materi pokok Cahaya
di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Sipispis T.P. 2012/2013.

5

4. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving dengan
pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar pada materi pokok
Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Sipispis T.P. 2012/2013.

1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah:
1. Sebagai bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam mengajarkan fisika
pada masa mendatang.
2. Sebagai alternatif bagi pengajar fisika untuk menggunakan model
pembelajaran Problem Solving dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa dengan baik.

1.7 Defenisi Operasional
1. Pembelajaran Problem Solving dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang
dihadapi secara ilmiah. Siswa diberikan permasalahan pada awal
pelaksanaan pembelajaran oleh guru, selanjutnya selama pelaksanaan
pembelajaran siswa memecahkannya yang akhirnya mengintergrasikan
pengetahuan ke dalam bentuk laporan.
2. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran tradisional atau disebut
juga dengan metode ceramah. Metode ini lebih banyak menuntut keaktifan
guru daripada anak didik.
3. Hasil belajar adalah kemampuan–kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya.

60

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari datadata hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan
tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh
antara lain :
1. Rata-rata hasil belajar siswa Kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Sipispis
T.P. 2012/2013 pada materi pokok cahaya yang diberi perlakuan dengan
model pembelajaran Problem Solving adalah 73,83.
2. Rata-rata hasil belajar siswa Kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Sipispis
T.P. 2012/2013 pada materi pokok cahaya yang diberi perlakuan dengan
pembelajaran konvensional adalah 64,00.
3. Hasil pengujian hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05 dan dk = 58, untuk
pengujian posttest diperoleh thitung = 5,64 sedangkan ttabel = 1,67. Kriteria
pengujian adalah terima Ha jika jika t  t1 dan dalam hal lainnya Ha
diterima, karena harga thitung > ttabel (5,64 > 1,67) maka H a diterima dan H o
ditolak yang berarti ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh diberi
perlakuan model pembelajaran Problem Solving dengan diberi perlakuan
model pembelajaran konvensional pada materi pokok Cahaya di Kelas VIII
Semester II SMP Negeri 1 Sipispis T.P. 2012/2013.
4. Selama proses pembelajaran, diperoleh hasil observasi aktivitas belajar siswa
1 orang sangat kurang aktif belajar (3,33 %), 6 orang kurang aktif belajar (20
%), 8 orang yang cukup aktif belajar (26,67 %), 13 orang yang aktif belajar
(43,3 %) dan 2 orang siswa yang sangat aktif belajar (6,67 %). Melalui data
observasi aktivitas siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa
yang aktif dalam belajar memperoleh nilai hasil belajar yang tinggi
dibandingkan siswa yang kurang aktif pada saat pembelajaran.

61

5.2. Saran
1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model
pembelajaran Problem Solving sebagai salah satu upaya untuk
mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar
siswa serta meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Dalam

pelaksanaan

penelitian

ini

dibutuhkan

kesabaran

dalam

membimbing siswa, pengaturan alokasi waktu yang lebih teratur, serta
penguasaan kelas yang baik yang dapat membangkitkan semangat belajar
siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan meningkatkan hasil
belajar.
3. Kepada peneliti selanjutnya kiranya menyampaikan terlebih dahulu
pentingnya aktivitas yang baik di setiap tahap pembelajaran ini dan
menyampaikan indikator penilaian aktivitas, agar siswa belajar dengan
baik, aktif dan kreatif sehingga hasil belajarnya lebih baik.

62

DAFTAR PUSTAKA
Derlina, (2011), Strategi Belajar Mengajar Fisika, FMIPA UNIMED, Medan
Djamarah, S., (2006), Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta
Grace, M., (2012). Pembiasan Pada Lensa, http://mentanaibaho.blogspot.
com/2012/02/pembiasan-pada-lensa.html/15/1/2012
Giancoli, C., (2001), Fisika, Erlangga, Jakarta
Johan, (2012), Pembiasan Cahaya.http://smpn9depok.files.wordpress.com, Depok
Kamajaya, (2007), Cerdas Belajar Fisika untuk Kelas XII Sekolah Menengah
Atas/ Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam, Grafindo Media
Pratama, Bandung
Karim, S., (2008). Belajar IPA, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Kanginan, M., (2006), Fisika untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Kholik, M., (2011), Metode Pembelajaran Konvensional. http://
muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/metode-pembelajarankonven
sional / 15/1/2012
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta
Sardiman, (2003), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja Gravindo
Persada, Jakarta
Sigalingging, D., (2011), Metode Pembelajaran Konvensional, http://kutada.
wordpress.com/2011/08/29/metode-pembelajaran-konvensional/ 15/1/2012
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka
Cipta , Jakarta
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, N. (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung
Suryosubroto, B., (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rineka Cipta,
Jakarta
Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung

63

Syarif, R., (2011), Pemantulan Sempurna, http://belajar.kemdiknas.
go.id/index5.php?display=view&mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Mod
ul%Online/SMA/view&id=104&uniq=1783/15/1/2012, Jakarta
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajarasn Inovatif – Progresif, Kencana
Jakarta
Gulo, W., (2002). Strategi Belajar Mengajar, Gramedia, Jakarta
Yamin, M., (2004), Pengembangan Kompetensi Pebelajar, UI–Press, Jakarta

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM POSING-STAD (STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA PRISMA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANGGUL SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 9 18

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN EXCLUSIVE DENGAN MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA MATERI CAHAYA SISWA SMP NEGERI 1 NATAR T.P. 2012/2013

0 8 43

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA SMP NEGERI 1 KASUI KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

0 24 76

PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI APLIKASI TURUNAN

0 0 6

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA LKS MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 KODI

6 19 60

PENGGUNAAN MEDIA QUESTION CARD DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI PLUMUTAN SEMESTER II TAHUN 20162017

0 0 17

PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING TERHADAP SELF-CONFIDENCE DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI REAKSI REDOKS DI SMA ARTIKEL PENELITIAN

0 0 14

1 PENGARUH MODEL TALKING STICK BERBANTUAN LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA KELAS VIII SMP

0 0 13

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA POKOK BAHASAN PEMBIASAN CAHAYA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 SIDOARJO

0 0 7