T1 462012025 BAB III

(1)

45

METODE PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan tipe atau jenis penelitian quasi eksperimen kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah perlakuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul akibat perlakuan yang diberikan (Notoatmojo, 2010).

3.2. Design Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan menggunakan one group pre-test post-test without control design. Pada penelitian ini akan dilakukan pre-test dan post-test dengan menggunakan kuesioner pengukuran kualitas tidur untuk mengetahui keadaan subjek sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan sehingga hasilnya dapat dibandingkan atau dilihat perubahannya Notoadmodjo (2010).


(2)

Bagan rancangan penelitian di gambarkan sebagai berikut :

Subjek Pre test Perlakuan Post test

G O1 X O2

Gambar 3.1

Sumber: Notoadmodjo (2010) Keterangan

G : Gravida (Wanita hamil).

O1: Test awal (pre test) sebelum perlakuan di berikan. O2: Test akhir (post test) setelah perlakuan di berikan. X : Perlakuan senam.

3.3. Variabel Penelitian

3.3.1. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel independen (Sugiyono, 2008). Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah senam hamil.


(3)

3.3.2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008). Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kualitas tidur yang dapat dilihat sebelum dan sesudah senam diberikan perlakuan senam (O1 dan O2) terhadap subyek (G).

3.4. Defenisi Operasional

Tabel 3.1. Tabel Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Operasional

Skala Alat Ukur Hasil Ukur

Senam Hamil Perlakuan diberikan kepada responden dengan memberikan senam hamil

Nominal Perlakuan Seluruh responden menerima perlakuan/ intervensi Kualitas Tidur

Kualitas tidur adalah suatu

Ordinal Kuesioner Kualitas

Kualitas tidur baik (21 –


(4)

keadaan di mana tidur yang dijalani seorang individu

menghasilkan kesegaran dan kebugaran di saat terbangun.

tidur 42)

Kualitas tidur sedang (43 – 53)

Kualitas tidur buruk (54 – 84)

3.5. Partisipan Penelitian

3.5.1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2008), populasi adalah area generalisasi yang didalamnya terdapat objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah 73 ibu hamil di dua Rumah Sakit swasta Kota Salatiga.

3.5.2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2008).


(5)

Sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010). Sampel pada penelitian ini berjumlah 31 ibu hamil dengan kriteria inklusi sebagai berikut :

a) Primigravida dan multigravida yang telah memasuki usia kandungan 22 – 32 minggu.

b) Tidak memiliki penyakit penyerta.

c) Dapat melakukan senam hamil dalam kemampuan fisik ibu.

d) Tidak dalam perawatan tim kesehatan.

e) Bersedia menjadi responden dan mengikuti prosedur penelitian sampai dengan tahap akhir.

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena sebab-sebab tertentu (Nursalam, 2003). Sebab-sebab yang dipertimbangkan dalam menentukan kriteria ekslusi antara lain:

a) Subjek tidak bersedia atau membatalkan untuk menjadi responden penelitian.


(6)

b) Subjek tidak berkesempatan hadir atau tidak ada di tempat ketika dilakukan pengumpulan data.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

3.6.1. Bahan

Bahan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari responden. Bahan penelitian akan diperoleh dalam interval kurang lebih 1 bulan dengan memberikan 12 kali perlakuan senam hamil. Perlakuan senam hamil dapat dikatakan sempurna bila dalam penyajiannya terstruktur yaitu 3 kali dalam seminggu serta dilakukan secara teratur dan intensif sehingga dapat memberikan dampak bagi kesehatan tubuh ibu dan janin secara optimal (Renvilia, 2009).

3.6.2. Alat

Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu kuesioner kualitas tidur. Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Aritkunto, 2002).

Kuesioner kualitas tidur dirancang untuk mengukur kualitas tidur dengan memperhatikan unsur atau faktor yang mempengaruhi terciptanya kualitas tidur yang baik.


(7)

3.6.3. Validitas dan Reliabilitas

3.6.3.1. Validitas

Nilai validitas sebuah instrument dikatakan tinggi bila alat ukur tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil dari pengukuran yang sesuai dengan maksud dari pengukuran tersebut (Notoadmodjo, 2010). Uji validitas instrumen penelitian dilakukan di Puskesmas Getasan Kota Salatiga pada tanggal 17 Maret 2015 kepada 15 responden. Uji validitas instrumen kualitas tidur yang dilakukan dengan memakai analisis spearman berdasarkan nilai R tabel 0,514 sehingga item yang dinyatakan valid sebanyak 21 item di atas 0,514.

3.6.3.2. Reliabilitas

Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang telah melalui uji reliabilitas dimana alat ukur tersebut dapat dipercaya sebagai alat yang digunakan sebagai pengumpul data (Arikunto, 2006). Uji reliabilitas instrumen kualitas tidur dilakukan dengan memakai analisis Cronbach's Alpha dan didapatkan kuesioner kualitas tidur dengan nilai reliabilitas 0.579, dari hasil yang yang didapatkan R hitung dibandingkan dengan


(8)

nilai R Tabel (0,514) dengan kriteria pengujian jika R hitung > R tabel makan item dinyatakan reliabel (Widianto, 2012). Sehingga. Sesuai dengan kriteria pengujian dapat dikatakan 21 item pertanyaan dinyatakan reliabel atau konsisten.

3.7. Analisis Data

Menurut Sugiyono (2008) analisis data adalah kegiatan pengelompokan data berdasarkan variabel, jenis responden, melakukan tabulasi berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Pengelompokan data dilakukan setelah data didapat dan dikumpulkan dari responden.

3.7.1. Analisis Univariat

Analisis dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian, pada umumnya analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

3.7.2. Uji Normalitas

Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik Saphiro Wilk untuk menguji normalitas data. Jika uji statistik


(9)

Saphiro Wilk > 0,05 maka distribusi datanya normal (Santoso, 2010)

3.7.3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yang dilakukan untuk mengatahui adakah hubungan atau korelasi antara dua variabel (Notoatmodjo, 2010). Teknik Paired t-Test digunakan untuk melihat pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur pada ibu hamil sebelum dilakukan tindakan (Pre - test) dan kualitas tidur ibu hamil sesudah dilakukan tindakan (Post - test ), maka teknik analisa bivariat yang digunakan adalah dengan uji Paired t-Test untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur sebelum dan setelah dilakukan senam. Berdasarkan uji statistik tersebut, jika diperoleh nilai p-value < α 0,05 maka dapat diputuskan menerima hipotesis Ha (ada pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur pada ibu hamil) dan menolak hipotesis H0 (tidak ada pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur pada ibu hamil) (Riwidikdo, 2007). 3.8. Etika Penelitian

3.8.1. Informed consent

Informed consent merupakan persetujuan antara peneliti dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan sebelum dilakukan penelitian.


(10)

Tujuannya agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan tidak ada resiko untuk menjadi responden. Responden mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak.

Peneliti memberikan lembar persetujuan pada responden bersedia maka responden menandatangani persetujuan menjadi peserta penelitian. Apabila responden menolak untuk menjadi peserta penelitian maka peneliti tidak memaksakan dan tetap menghormati hak-hak subyek penelitian.

3.8.2. Anomity (tanpa Nama) a) Responden

Pada penelitian ini, untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberi kode. Peneliti dalam mengisi lembar observasi tidak menggunakan nama tetapi menggunakan kode tertentu

b) Tempat Penelitian (Institusi Kesehatan)

Sesuai dengan permintaan institusi terkait peneliti dan untuk menjaga kerahasiaan tempat penelitian, peneliti tidak mencantumkan nama institusi dalam penelitian. Identitas asli tempat penelitian terdapat pada peneliti dan dapat dikonfirmasi.


(11)

3.8.3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. Responden mendapatkan jaminan kerahasiaan tentang data yang diambil dengan cara tidak mencantumkan nama. Hal ini dilakukan untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, apabila responden menghendaki untuk dirahasiakan maka peneliti tidak mencantumkan responden pada lembar observasi pengumpulan data. Demikian pula dengan tempat penelitian dalam hal ini institusi kesehatan juga mendapat jaminan kerahasiaan dengan cara tidak mencantumkan nama institusi pada penelitian yang dilakukan.


(1)

b) Subjek tidak berkesempatan hadir atau tidak ada di tempat ketika dilakukan pengumpulan data.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

3.6.1. Bahan

Bahan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari responden. Bahan penelitian akan diperoleh dalam interval kurang lebih 1 bulan dengan memberikan 12 kali perlakuan senam hamil. Perlakuan senam hamil dapat dikatakan sempurna bila dalam penyajiannya terstruktur yaitu 3 kali dalam seminggu serta dilakukan secara teratur dan intensif sehingga dapat memberikan dampak bagi kesehatan tubuh ibu dan janin secara optimal (Renvilia, 2009).

3.6.2. Alat

Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu kuesioner kualitas tidur. Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Aritkunto, 2002).

Kuesioner kualitas tidur dirancang untuk mengukur kualitas tidur dengan memperhatikan unsur atau faktor yang mempengaruhi terciptanya kualitas tidur yang baik.


(2)

3.6.3. Validitas dan Reliabilitas

3.6.3.1. Validitas

Nilai validitas sebuah instrument dikatakan tinggi bila alat ukur tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil dari pengukuran yang sesuai dengan maksud dari pengukuran tersebut (Notoadmodjo, 2010). Uji validitas instrumen penelitian dilakukan di Puskesmas Getasan Kota Salatiga pada tanggal 17 Maret 2015 kepada 15 responden. Uji validitas instrumen kualitas tidur yang dilakukan dengan memakai analisis spearman berdasarkan nilai R tabel 0,514 sehingga item yang dinyatakan valid sebanyak 21 item di atas 0,514.

3.6.3.2. Reliabilitas

Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang telah melalui uji reliabilitas dimana alat ukur tersebut dapat dipercaya sebagai alat yang digunakan sebagai pengumpul data (Arikunto, 2006). Uji reliabilitas instrumen kualitas tidur dilakukan dengan memakai analisis Cronbach's Alpha dan didapatkan kuesioner kualitas tidur dengan nilai reliabilitas 0.579, dari hasil yang yang didapatkan R hitung dibandingkan dengan


(3)

nilai R Tabel (0,514) dengan kriteria pengujian jika R hitung > R tabel makan item dinyatakan reliabel (Widianto, 2012). Sehingga. Sesuai dengan kriteria pengujian dapat dikatakan 21 item pertanyaan dinyatakan reliabel atau konsisten.

3.7. Analisis Data

Menurut Sugiyono (2008) analisis data adalah kegiatan pengelompokan data berdasarkan variabel, jenis responden, melakukan tabulasi berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Pengelompokan data dilakukan setelah data didapat dan dikumpulkan dari responden.

3.7.1. Analisis Univariat

Analisis dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian, pada umumnya analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

3.7.2. Uji Normalitas

Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik Saphiro Wilk untuk menguji normalitas data. Jika uji statistik


(4)

Saphiro Wilk > 0,05 maka distribusi datanya normal (Santoso, 2010)

3.7.3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yang dilakukan untuk mengatahui adakah hubungan atau korelasi antara dua variabel (Notoatmodjo, 2010). Teknik Paired t-Test digunakan untuk melihat pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur pada ibu hamil sebelum dilakukan tindakan (Pre - test) dan kualitas tidur ibu hamil sesudah dilakukan tindakan (Post - test ), maka teknik analisa bivariat yang digunakan adalah dengan uji Paired t-Test untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur sebelum dan setelah dilakukan senam. Berdasarkan uji statistik tersebut, jika diperoleh nilai p-value < α 0,05 maka dapat diputuskan menerima hipotesis Ha (ada pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur pada ibu hamil) dan menolak hipotesis H0 (tidak ada pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur pada ibu hamil) (Riwidikdo, 2007). 3.8. Etika Penelitian

3.8.1. Informed consent

Informed consent merupakan persetujuan antara peneliti dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan sebelum dilakukan penelitian.


(5)

Tujuannya agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan tidak ada resiko untuk menjadi responden. Responden mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak.

Peneliti memberikan lembar persetujuan pada responden bersedia maka responden menandatangani persetujuan menjadi peserta penelitian. Apabila responden menolak untuk menjadi peserta penelitian maka peneliti tidak memaksakan dan tetap menghormati hak-hak subyek penelitian.

3.8.2. Anomity (tanpa Nama) a) Responden

Pada penelitian ini, untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberi kode. Peneliti dalam mengisi lembar observasi tidak menggunakan nama tetapi menggunakan kode tertentu

b) Tempat Penelitian (Institusi Kesehatan)

Sesuai dengan permintaan institusi terkait peneliti dan untuk menjaga kerahasiaan tempat penelitian, peneliti tidak mencantumkan nama institusi dalam penelitian. Identitas asli tempat penelitian terdapat pada peneliti dan dapat dikonfirmasi.


(6)

3.8.3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. Responden mendapatkan jaminan kerahasiaan tentang data yang diambil dengan cara tidak mencantumkan nama. Hal ini dilakukan untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, apabila responden menghendaki untuk dirahasiakan maka peneliti tidak mencantumkan responden pada lembar observasi pengumpulan data. Demikian pula dengan tempat penelitian dalam hal ini institusi kesehatan juga mendapat jaminan kerahasiaan dengan cara tidak mencantumkan nama institusi pada penelitian yang dilakukan.