MEDIA PEMBELAJARAN MOLYMOD SENYAWA HIDROKARBON DENGAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID.
i
MEDIA PEMBELAJARAN
MOLYMOD
SENYAWA
HIDROKARBON DENGAN TEKNOLOGI
AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID
Tugas Akhir
Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Rangka Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknologi Informasi
CARDIAN ALTHEA STEPHANIE LAHALLO NIM: 1204505005
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
(2)
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disatu perguruan tinggi dan sepanjang sepengatahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Denpasar, Juni 2016
(3)
ABSTRAK
Sistem pembelajaran di Indonesia memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelemahan sistem pembelajaran di Indonesia salah satunya, yaitu kurangnya fasilitas untuk mendukung siswa-siswi dalam belajar. Fasilitas dalam medukung pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang ada pada saat ini. Fasilitas tersebut dapat berupa media pembelajaran yang akan menjadi daya tarik siswa-siswi. Banyak mata pelajaran yang membutuhkan media pembelajaran seperti halnya mata pelajaran kimia khusus untuk senyawa hidrokarbon di kimia. Senyawa hidrokarbon turunan alkane dibagi menjadi 6 deret homolog di mana masing-masing deret homolog memiliki gugus fungsional yang berbeda-beda. Banyaknya deret homolog membuat siswa-siswi kelas 3 Sekolah Menengah Atas (SMA) susah untuk mengenali jenis senyawa dari masing-masing gugus fungsional. Berdasarkan permasalahan tersebut akan dibuat sebuah aplikasi media pembelajaran. Media pembelajaran ini akan dikhususkan hanya untuk alkil alcohol.
Aplikasi “Media PembelajaranMolymodSenyawa Hidrokarbon dengan Teknologi
Augmented Reality” akan menampilkan bentuk molymod dari senyawa hidrokarbon turunan alkane. Program ini menggunakan Teknologi Augmented Reality dinamis dan menggunakanmarkersebagai media untuk menampilkan objek 3 dimensi. Ketikamarkerdisorot maka objek 3 dimensi berupa objekmolymodakan ditampilkan. System akan secara otomatis mendownloadobjek 3 dimensi yang ada di server dengan mencocokan feature yang ada pada marker dan metadatanya. Objek tidak hanya menampilkan struktur 3 dimensi, tetapi juga menampilkan nama Trivial dan IUPAC. Aplikasi ini juga membuat reaksi adisi yang terjadi pada alkil alcohol. Metodologi yang digunakan dalam membuat aplikasi media pembelajaran
molymod, yaitu Systems Development Life Cycle (SDLC). Berdasarkan hasil kuesioner,user sangat setuju terhadap penggunaan aplikasi, penangkapan materi, waktu yang diperlukan untuk aplikasi, tampilan desain dan warna, tampilan awal,
performance aplikasi, dan kemudahan dalam penggunaan aplikasi. Aplikasi pembelajaran molymod diujikan kepada 20 siswa-siswi kelas 3 Sekolah Menengah Atas dengan menggunakan kuesioner dan mendapatkan hasil sangat memuaskan, yaitu 84%.
(4)
vi Abstract
Indonesian education system have a few characteristic. The minus education system in indonesia such as the less fasility for education. Education fasilities are efected by technology. The facility can be a learning media will be an attraction students. Many subjects that require a medium of learning as well as subjects of specialty chemicals for hydrocarbons in chemistry. Alkane hydrocarbon derivative divided into six homologous series in which each homologous series have functional groups different. The number sequence homologous to make students of class 3 High School ( SMA ) is difficult to identify the types of compounds from their respective functional groups. Based on these problems will be created an instructional media applications. This learning media will be devoted only to the alkyl alcohol. Applications " Learning Media Molymod hydrocarbon compounds with Augmented Reality Technologies " will display the form molymod of alkane hydrocarbon derivatives. The program uses Augmented Reality technology dynamically and use a marker as a medium for displaying 3-dimensional objects. When the marker is highlighted then the 3-dimensional objects are objects molymod will be displayed. System will automatically download 3D objects on the server by matching features that exist on the marker and metadata. Objects not only displays 3-dimensional structure, but also will show trivial name and IUPAC. The application also makes an addition reaction that occurs in the alkyl alcohol. The methodology used in creating instructional media applications molymod, ie Systems Development Life Cycle ( SDLC ). Based on the results of the questionnaire , the user could not agree to the use of the application, catching material, the time required for the application , design and color display, the initial appearance, performance applications, and ease of applications.
(5)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“MEDIA PEMBELAJARAN MOLYMOD SENYAWA HIDROKARBON
DENGAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID”. Penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak menemui berbagai hambatan, namun berkat bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak Tugas Akhir dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T.,PH.D selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Udayana.
2. Bapak Dr. Eng I Putu Agung Bayupati,S.T.,M.T. selaku Ketua Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana.
3. Bapak A. A. K. Agung Cahyawan W.,S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan bantuan, petunjuk dan bimbingan kepada penulis di dalam penyelesaian Tugas Akhir.
4. Bapak I Gusti Made Arya Sasmita, S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing II dan Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bantuan, petunjuk, dan bimbingan kepada penulis di dalam penyelesaian Tugas Akhir. 5. Mama, Papa, Paula, dan Leonie, yang selalu memberikan dukungan baik
jasmani maupun rohani.
6. Andrews Martin Setio yang membantu dan memberikan banyak masukan selama pembuatan program.
7. Sri, Sues, Maya, Ria, Diah, dan teman-teman TI angkatan 2012 yang telah membantu selama masa perkuliahan.
8. PP Kristiyasa Immanuel Tabanan yang mendukung dalam doa.
9. Ibu Andayani yang membantu dalam materi yang diperlukan untuk penyelesaian aplikasi.
10. Dekti, Suras, dan Ambar yang selalu memberi semangat.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Segala bentuk kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak
(6)
viii
sangat penulis hargai dan harapkan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada khalayak luas.
Denpasar, Juni 2016
(7)
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN... i
PERNYATAAN...ii
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR...iii
BERITA ACARA TUGAS AKHIR... iv
ABSTRAK... v
Abstract... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR TABEL... xiii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan Penelitian... 4
1.5 Manfaat ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6
2.1 State of The Art... 6
2.2 Senyawa Hidrokarbon... 8
2.2.1 Kekhasan Senyawa Karbon... 9
2.2.2 Senyawa Turunan Alkana ... 9
2.2.3 Gugus Fungsi Senyawa Karbon ... 10
2.3 Prinsip Kerja Augmented Reality... 16
2.4 Molymod... 16
BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM... 17
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 17
3.2 Alur Penelitian... 17
3.3 Data... 17
3.3.1 Sumber Data... 18
(8)
x
3.4.1 Use caseDiagram... 20
3.4.2 Activity diagram... 22
3.5 InputdanOutputpada Perangkat Lunak ... 25
3.6 Alat Penelitian ... 25
3.6.1 Perangkat Lunak yang Digunakan... 25
3.6.2 Perangkat Keras yang Digunakan ... 26
3.7 Featurepada Aplikasi... 26
3.8 PembuatanMarkerpada Target Manager... 26
3.9 PerancanganMolymod... 30
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA... 33
4.1 Hasil Perancangan ... 33
4.1.1 Perancangan Image Target... 33
4.1.2 Markerpada Buku Kimia ... 37
4.1.3 Tampilan Scene ... 38
4.1.4 Hasil Perancangan Tampilan... 48
BAB V PENUTUP... 68
(9)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Gugus Fungsional ... 10
Gambar 2.2Rumus Umum Senyawa Aldehid... 12
Gambar 2.3Rumus Umum Struktur Ester... 15
Gambar 2.4Warna-Warna Molymod... 16
Gambar 3.1GambaranUmum Sistem ... 20
Gambar 3.2Use case Penggunaan Aplikasi ... 21
Gambar 3.3Use caseDiagramCurrent System... 22
Gambar 3.4Activity DiagramdariUse CaseAlkanol ... 23
Gambar 3.5Activity DiagramDariUse CaseTentang ... 23
Gambar 3.6Activity DiagramDariUse CasePanduan ... 24
Gambar 3.7Activity DiagramdariUse Case Exit. ... 24
Gambar 3.8Contoh Gambar yang akan DijadikanMarker... 27
Gambar 3.9FormLogin... 27
Gambar 3.10MembuatDatabase... 28
Gambar 3.11UploadGambar... 29
Gambar 3. 12Target yang telah di-upload... 29
Gambar 3. 13Metanol... 30
Gambar 3.14Rancangan TampilanPlay... 31
Gambar 3.15Rancangan TampilanMenu... 31
Gambar 3.16Rancangan TampilanAugmented Reality... 32
Gambar 4.1ContohMarker... 37
Gambar 4.2Feature padaMarker2-metil propanol... 38
Gambar 4. 3TampilanPlay... 38
Gambar 4.4Menu Utama ... 39
Gambar 4.5Tampilan Tentang ... 40
Gambar 4.6Tampilan Menu Cara Penggunaan ... 41
Gambar 4.7Tampilan Aplikasi... 41
Gambar 4.9DeteksiMarker... 49
(10)
xii
Gambar 4.11Share ke Media Sosial ... 50
Gambar 4. 12(a) Samsung Galaxy J5, (b) Samsung Galaxy Tab 3v... 51
Gambar 4.13(a) Samsung Galaxy tab 3v, (b) Samsung Galaxy J5... 52
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1Spesifikasi Smartphone... 50
Tabel 4. 2Presentase Keberhasilan Aplikasi... 53
Tabel 4.3Kemudahan Penggunaan Aplikasi... 54
Tabel 4. 4Hasil Kuesioner ... 56
Tabel 4. 5Hasil Kuesioner ... 58
Tabel 4. 6Hasil Kuesioner ... 60
Tabel 4. 7Hasil Kuesioner ... 61
Tabel 4. 8Hasil Kuesioner ... 63
(12)
1 BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan pada Bab I ini berisikan uraian tentang latar belakang, rumusan masalah yang akan dibahas, batasan masalah untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas serta dapat memberikan arah yang lebih jelas, tujuan penelitian, manfaat, dan sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang
Berbagai macam media pembelajaran telah muncul saat ini, mulai dari
film, game, gambar, buku, dan lain sebagainya. Gagne Briggs (dalam Arysad, 2002:4) berpendapat bahwa media pembelajaran merupakan alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi dari suatu materi pembelajaran. Media itu sendiri berasal dari kata latin yaitumedium yang berarti perantara atau pengantar. Mustikasari A. (2008) mengatakan media pembelajaran merupakan media yang digunakan dalam pembelajaran, yang meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar.
Media pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang ada pada saat ini, diiringi dengan perkembangan zaman serta perkembangan daya pikir, banyak orang tua memfasilitasi anak-anak mereka dengan teknologi canggih terbaru. Hal ini berbanding terbalik dengan dunia pendidikan di Indonesia, banyak sekolah kurang memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran siswa-siswinya. Siswa-siswi lebih tertarik kepada teknologi yang ada dibandingkan dengan buku pelajaran yang hanya memberikan teori-teori. Di Indonesia pada saat ini, media pembelajaran sedikit dijumpai, padahal media pembelajaran membuat daya tarik terhadap siswa-siswi yang berada di tingkat pendidikan TK sampai dengan Sekolah Menengah Atas.
Banyak mata pelajaran yang dapat dijadikan media pembelajaran, seperti biologi, fisika, kimia dan yang lain-lain. Kimia menurut Keenan (1984:2) yaitu ilmu yang mempelajari struktur suatu materi dan perubahan-perubahan yang dialami oleh materi pada proses-proses alamiah maupun dalam eksperimen yang
(13)
2
direncanakan. Pembelajaran kimia merupakan salah satu yang harus dipelajari oleh siswa-siswi jurusan IPA di Sekolah Menengah Atas, seperti ikatan kimia, bentuk-bentuk molekul, oksidasi dan reduksi, asam dan basa, senyawa hidrokarbon, dan sebagainya. Kelas 1 SMA siswa-siswi mendapatkan pembelajaran hidrokarbon hanya sebatas alkana, alkena, dan alkuna sedangkan pada kelas 3 SMA, siswa-siswi mendapatkan pendalaman terhadap pembelajaran hidrokarbon yang merupakan turunan dari senyawa alkane. Senyawa hidrokarbon tersebut, terdiri dari beberapa unsur, yaitu C, H, N, O, dan golongan VIIA. Senyawa turunan hidrokarbon memiliki bentuk geometri yang berbeda-beda. Unsur-unsur tersebut nantinya membentuk beberapa senyawa dengan masing-masing nama yang berbeda berdasarkan tata nama secara Trivial dan IUPAC.
Media pembelajaran dapat dibuat dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan metode Augmented reality. Azuma, dkk mendefinisikan
Augmented realitysebagai penggabungan antara dunia nyata dengan dunia virtual secarareal time.Augmented realitysecara umum merupakan kombinasi dari dunia nyata dan virtual dan berbasis 3 dimensi. Objek-objek yang digunakan dapat berupa 2 dimensi ataupun 3 dimensi. Objek tersebut akan diproyeksi ke dunia nyata dalam waktu yang nyata (real time).Informasi yang diproyeksi dapat dimanfaatkan untuk membantuuserdalam melakukan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata.
Penelitian “Media PembelajaranMolymodSenyawa Hidrokarbon dengan Teknologi Augmented Reality Berbasis Android”, akan membuat media
pembelajaran molymod senyawa hidrokarbon untuk anak-anak kelas 3 Sekolah Menengah Atas, yaitu alkil alkohol (alkanol) dalam bentuk 3 dimensi. Program ini akan memberikan gambaran berupa media pembelajaran kimia denganaugmented realitydan akan menampilkan informasi dari struktur yang akan disorot. Senyawa yang disorot nantinya akan menampilkan molymod dan akan menampilkan penaman secara Trivial dan IUPAC Aplikasi ini juga membuat reaksi adisi pada deret homolog alkohol. Reaksi adisi ini akan menggunakan atom aluminium, magnesium, dan kalium. Metodologi yang digunakan dalam pembuatan aplikasi
molymod adalah Software Development Life Cycle (SDLC) karena tahapan-tahapan pembuatan aplikasi harus berurutan. Hasil akhir dari pembuatan aplikasi
(14)
3
molymod, yaitu Siswa-siswi dapat menggunakan teknologi smartphone mereka untuk memanfaatkan media pembelajaran ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan pokok permasalahan dari penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimanakah implementasi teknologi Augmented reality pada alkanol senyawa hidrokarbon menggunakan Android dalam media pembelajaran kimia.
2. Bagaimana memvisualisasikan reaksi alkanol dengan atom Kalium, Aluminium, dan Magnesium dengan menggunakan Teknologi Augmented Reality.
3. Bagaimana cara mempermudah siswa-siswi dalam mempelajari senyawa hidrokarbon turunan alkana khususnya pada senyawa alkanol dengan menggunakansmartphone.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah digunakan untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas serta dapat memberikan arah yang lebih jelas dan memudahkan dalam penyelesaian suatu masalah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka lingkup penelitian ini antara lain:
1. Penelitian ini hanya membuat media pembelajaran kimia senyawa hidrokarbon turunan alkana, yaitu : alkil alkohol (alkanol).
2. Penamaan dari masing-masing senyawa hidrokarbon berdasarkan Trivial dan IUPAC.
4. Menampilkan reaksi adisi dalam alkanol.
5. Pembuatan reaksi Alkanol hanya meliputi reaksi dengan aluminium, kalium dan magnesium.
6. Banyaknya atom C yang ada pada rantai utama sebanyak 10 (sepuluh). 7. Jumlah cabang yang ada pada rantai utama, yaitu 2 (dua).
(15)
4
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian aplikasiAugmented realityini adalah:
1. Mengetahui implementasi teknologi Augmented reality pada alkanol senyawa hidrokarbon menggunakan Android dalam media pembelajaran kimia.
2. Mengetahui visualisasi reaksi alkanol dengan atom Kalium, Aluminium, dan Magnesium dengan menggunakan teknologi augmented reality. 3. Mempermudah siswa-siswi dalam mempelajari senyawa hidrokarbon
turunan alkane khususnya pada senyawa alkanol.
1.5 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Siswa-siswi lebih mudah dalam membaca struktur lewis alkanol dalam bentukmolymod.
2. Siswa-siswi lebih mudah mengerti dalam reaksi adisi yang terjadi dalam methanol, etanol, propanol, butanol, pentanol, heksanol, heptanol, oktanol, nonanol, dan dekanol.
3. Manfaat yang dapat dirasakan oleh mahasiswa atau masyarakat yang memiliki latar belakang TI adalah mengetahui penerapan Augmented Reality dalam bidang sains, yaitu pada alkanol senyawa hidrokarbon.
1.6 Sistematika Penulisan
Tahapan ini digunakan dalam pembuatan laporan laporan Tugas Akhir terbagi menjadi 5 bab, yaitu:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang terhadap penelitian yang akan dilakukan. Rumusan masalah yang ingin diselesaikan. Batasan masalah yang digunakan untuk memberikan batasan-batasan terhadap penelitian. Tujuan dan manfaat yang didapat pada penelitian serta sistematika penulisan laporan.
(16)
5
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab ini digunakan untuk memberikan teori-teori penunjang apa saja yang diperlukan untuk dijadikan acuan dalam pembuatan aplikasi
Augmented realityhidrokarbon. Bab III : Metodologi Penelitian
Bab ini berisikan metodologi yang akan digunakan untuk melakukan penelitian dan untuk melakukan penulisan laporan yang meliputi waktu dan tempat penelitian, pemodelan suatu sistem, dan alur penelitian. Bab IV : Pembahasan dan Analisa Hasil
Bab ini berisikan pengujian terhadap program yang telah dibuat dan analisis data berdasarkan parameter-parameter yang telah ditetapkan. Bab V : Penutup
Bab V berisikan simpulan terhadap penelitian yang mengacu kepada rumusan masalah yang diambil dalam penelitian serta saran dalam melakukan pengembangan aplikasi selanjutnya.
(17)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab II berisikan tentang dasar teori yang mendasari penelitian
“Perancangan Media Pembelajaran Molymod Senyawa Hidrokarbon dengan
Augmented RealityBerbasis Android”.
2.1 State of The Art
Aplikasi “Media Pendukung Pembelajaran Rumah Adat Indonesia
Menggunakan Augmented Reality” oleh Andy Pramono (2013) membuat suatu
visualisasi rumah adat dengan menggunakanaugmented reality(AR) dan disajikan secararealtimedengan menggunakan media digital. Penelitian ini membuat media pendukung pembelajaran bagi siswa SD berupa rumah adat yang ada di Indonesia sebenyak 15 jenis rumah adat dengan menggunakan polamarkerberwarna. Desain
markerpada penelitian ini tidak hanya berfungsi sebagaimarker tetapi juga akan memberikan informasi mengenai rumah adat. Sebanyak 32 responden yaitu yang terdiri dari siswa-siswi kelas IV menyatakan validasi media pembelajaran dapat digunakan untuk melakukan media pembelajaran di kelas. Pengambilan data yang digunakan dalam aplikasi ini meliputi instrument ahli media, ahli materi, dan angket untuk mendapatkan analisa kebutuhan dan tujuan. Tahapan selanjutnya meliputi konsep media dan skenario media. Konsep media meliputi konseplayout interface
danmarker.
Penelitian yang berjudul “Augmented Reality Sistem Periodik Unsur Kimia sebagai Media Pembelajaran Bagi siswa Tingkat SMA Berbasis Android
Mobile” yang dilakukan oleh Primanda Nikko Wahyu Hafildha dan Endah
Sudarmilah (2014) membuat sistem pembelajaran interaktif sistem periodik unsur. Penelitian ini menggunakansoftwareUnity 3D dan Vuforia. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah menampilkan tabel Sistem Periodik Unsur (SPU),augmented reality terhadap unsur kimia gologan A, dan pelatihan soal-soal yang digunakan untuk sarana evaluasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
(18)
7
Metode SDLC digunakan pada penelitian ini dikarenakan pada metode SDLC harus melalui tahap demi tahap dan harus menunggu satu tahap tersebut selesai. Aplikasi pada penelitian ini membuat 8 halaman, yaitu halaman splash screen, halaman
menu utama, halaman Augmented Reality, halaman tabel Sistem Periodik Unsur Kimia, halaman unduh marker, halaman soal SPU kimia, halaman tentang dan pustaka, dan halaman keluar. Halamansplash screenpada aplikasi ini merupakan halaman awal pada saat aplikasi dieksekusi, pada halaman ini terjadi prosesloading
terhadap komponen apa saja yang digunakan pada saat aplikasi berjalan. Halaman
menuutama pada aplikasi sistem periodik unsur memiliki beberapa pilihan menu
yang dapat dipergunakan oleh user. Tampilan aplikasi ini adalah landscape. Halaman Augmented Reality Sistem Periodik Unsur (SPU) (Golongan A) menampilkan objek berupa bola dan user akan menyentuh bola yang bergerak bebas tersebut untuk menampilkan huruf unsur kimia sesuai dengan marker. Halaman Tabel SPU digunakan untuk memberikan informasi singkat setiap unsur yang ada di golongan A dan golongan B pada sistem periodic unsur.
Pembuatan aplikasi “Pembangunan Virtual Mirror Eyeglasses
Menggunakan TeknologiAugmented Reality” yang dilakukan oleh Zaid Arham dan Nelly Indriani W. (2012) adalah mengurangi kerusakan kacamata yang secara terus menerus digunakan untuk mencoba dan menyebabkan bagian dari kacamata cepat rusak, tidak hanya itu penelitian ini juga memudahkan konsumen dalam mencoba langsung kacamata yang disukai dengan cara online. Konsumen dapat mencoba kacamata tersebut kapan saja dan di mana saja mereka berada. Virtual Mirror Eyeglasses merupakan aplikasi yang dibuat dimana konsumen dapat menggunakan kacamata secara virtual dengan menggunakan teknikface tracking. Analisis sistem pada penelitian ini, yaitu analisis algoritma, analisis terhadap tools AR, analisis
library Beyond Reality Face, analisis kebutuhan Non Fungsional, dan analisis Kebutuhan Fungsional. Webcam pada analisis algoritma berperan penting untuk video masukan. Komputer akan melakukan proses terhadap citra berupaframedemi
frame. Komputer akan melakukan deteksiframeyang pas dengan wajah. Informasi tersebut nantinya akan digabungkan dengan video yang berasal dariwebcamsesuai dengan informasi posisi yang didapat dariface detector.
(19)
8
Penelitian yang berjudul “Implementation of Augmented Reality Sistem for Smartphone Advertisements Markerless” yang dibuat oleh Young-geun Kim dan Won-jung Kim (2014) yaitu membuat aplikasi menggunakanmarkerlessdan sistem reality pada smartphone untuk merancang dan mengimplementasikan layanan
smartphoneuntuk dapat memberikan informasi berupa iklan kepadauser. Aplikasi ini memperkenalkan dan mengajak user untuk memiliki minat terhadap suatu barang. Database juga digunakan pada aplikasi ini untuk dapat memberikan informasi lebih akurat untuk penggunanya. Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah untuk menyampaikan model 3 dimensi atau video ke konsumen melalui selabaran ataupun papanoutdoor. Aplikasi ini menerapkan layanan komunikasi dua arah. Software yang digunakan untuk membuat aplikasi ini adalah Vuforia SDK v2.6 dari Qualcomm dan Unity, serta MySQL untul sistem manajemendatabase.
Tujuan dari penelitiaan yang dibuat oleh Febrian, dkk(2013) dengan judul
“Penggunaan Teknologi Augmented Reality Berbasis Barcode sebagai Sarana Penyampaian Informasi Spesifikasi dan Harga Barang yang Interaktif Berbasis
Android, Studi Kasus pada Toko Elektronik ABC Surabaya”, yaitu penyampaian
informasi berupa harga barang dan dapat membandingkan dengan barang lain yang berada di toko elektronik sehingga konsumen tidak salah dalam membeli barang elektronik yang dibutuhkan. Cara kerja sistem ini yaitu usermelakukan scanning barcode dengan smartphone user. Aplikasi akan mengirimkan request barcode
yang telah discanke webservice.Selanjutnya, akan dilakukan pencocokan data di
databasedenganrequest barcodeyang telah discan. Webserviceakan memberikan respon berupa nama barang, harga barang dan spesifikasi terhadap barang tersebut. Penelitian ini melakukan interview ke 20 orang konsumen, 90% konsumen mengatakan bahwa informasi spesifikasi barang sangat dibutuhkan konsumen.
2.2 Senyawa Hidrokarbon
Senyawa karbon adalah senyawa kimia yang mengandung unsur karbon. Senyawa karbon dapat berasal dari makhluk hidup maupun bukan makhluk hidup. Senyawa karbon merupakan salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam.
(20)
9
Senyawa ini tersusun atas karbon dan atom-atom lain yang terikat pada atom karbon, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri.
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang tersusun dari atom karbon dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Hidrokarbon digolongkan menjadi 3, yaitu hidrokarbon alifatik (lurus atau bercabang), alisiklik (rantai terbuka), dan rantai karbon aromatik (rantai tertutup). Hidrokarbon juga dapat dibedakan berdasarkan jenis ikatan antar atom C dalam rantai karbon, yaitu hidrokarbon jenuh (memiliki ikatan tunggal) dan hidrokarbon tak jenuh (memiliki satu atau lebih ikatan rangkap). Hidrokarbon alifatik terdiri atas alkana, alkena dan alkuna. Alkana berupa hidrokarbon jenuh, hanya memilki ikatan tunggal C-C. Alkena berupa hidrokarbon tak jenuh, memiliki minimal 1 ikatan rangkap dua C=C. Alkuna berupa hidrokarbon tak jenuh, memilki minimal 1 ikatan rangka tiga C≡C.
2.2.1 Kekhasan Senyawa Karbon
Atom karbon memiliki empat elektron valensi. Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-atom lain. Atom karbon dapat berikatan kovalen tunggal dengan empat atom hidrogen. Atom karbon dapat juga berikatan kovalen dengan atom karbon lain, baik ikatan kovalen tunggal maupun rangkap dua dan tiga. Kecendrungan atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain memungkinkan terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai panjang atau siklik).
2.2.2 Senyawa Turunan Alkana
Senyawa karbon dapat digolongkan berdasarkan gugus fungsi yang dimiliki untuk mempermudah dalam mempelajari senyawa karbon yang memiliki jenis dan jumlah yang banyak. Gugus fungsi yang dimiliki senyawa karbon organik digolongkan menjadi beberapa golongan seperti haloalkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, akanon, alkanoat, dan alkil halida. Senyawa turunan alkana adalah senyawa yang dianggap berasal dari alkana dengan satu atau lebih atom H diganti oleh gugus fungsi tertentu.
(21)
10
2.2.3 Gugus Fungsi Senyawa Karbon
Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang paling menentukan sifat suatu senyawa. Gugus fungsi merupakan ciri khas dari suatu homolog dan merupakan pusat reaktivitas molekul. Senyawa karbon yang direaksikan dengan zat tertentu, maka gugus fungsi itulah yang mengalami perubahan, sedangkan bagian lainnya pada umumnya tetap.
GAMBAR2.1 GUGUSFUNGSIONAL
(Sumber: Kimia untuk SMA dan MA Kelas XII)
Simbol R digunakan untuk menyatakan rantai karbon atau cincin yang terikat pada gugus fungsional.
2.2.1.1 Haloalkana
Haloalkana merupakan salah satu senyawa turunan alkana. Haloalkana mempunyai rumus struktur yang sama dengan alkana, hanya satu atau lebih atom H-nya diganti oleh atom halogen (X=F, Cl, Br, I). Tata nama haloalkana dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Tata Nama IUPAC
Haloalkana merupakan nama IUPAC, sedangkan urutan cara penamaannnya sebagai berikut:
(22)
11
a. Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung atom halogen (X=F, Cl, Br, I).
b. Memberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai sedemikian hingga posisi atom halogen mendapat nomor terkecil. Jika terdapat lebih dari satu atom halogen, maka prioritas penomoran didasarkan kereaktifannya, yaitu F, Cl, Br, I.
c. Gugus alkil selain rantai induk dan atom halogen sebagai cabang. 2. Tata Nama Trivial (lazim)
Nama lazim monohaloalkana adalah alkilhalida. 2.2.1.2 Alkohol
Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus fungsi –OH. Senyawa alkohol sudah banyak dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia, baik dalam bentuk minuman, makanan, maupun untuk kepentingan medis. Beberapa jenis makanan dan minuman beralkohol yang banyak dikonsumsi orang dihasilkan dari hasil fermentasi karbohidrat. Rumus umum alkohol (alkanol) adalah CnH2n+1OH atau CnH2n+2O. Tata nama alkohol dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Penamaan secara Trivial
Penamaan secara Trivial, yaitu dimulai dengan menyebut nama gugus alkil yang terikat pada gugus–OH kemudian diikuti kata alkohol.
2. Penamaan secara IUPAC
Penamaan secara IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran a pada alkana dengan akhiran ol. Urutan penamaan senyawa alkohol menurut IUPAC, yaitu:
a. Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus–OH, selain itu atom karbon lain sebagai cabang. b. Memberi nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah satu ujung
rantai, sehingga posisi gugus–OH mendapat nomor terkecil. 2.2.1.3 Eter
Eter atau alkoksi alkana yang mempunyai struktur berbeda dengan alkohol. Eter mempunyai rumus umum R-O-R’, dengan gugus fungsi -O- yang
terikat pada dua gugus alkil. Gugus alkil yang terikat dapat sama dan dapat berbeda. Dua cara dapat dilakukan dalam pemberian nama pada eter, yaitu:
(23)
12
1. Penamaan secara Trivial dimulai dengan menyebut nama alkil yang terikat pada gugus -O- kemudian diikuti oleh kata eter.
2. Penamaan berdasarkan IUPAC, yaitu dengan mengganti akhirananapada alkana asal dengan akhiranoksi.
Kegunaan eter dalam laboratorium digunakan sebagai pelarut yang baik untuk senyawa kovalen dan sedikit larut dalam air. Eter juga dapat digunakan untuk obat bius atau anestetik.
2.2.1.4 Aldehid (alkanal)
Aldehid atau senyawa karbon yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang diikat oleh satu gugus alkil dan satu atom H. Gugus ini menentukan sifat fisik dan kimia dari aldehid. Rumus umum senyawa aldehid adalah seperti gambar 2.2
GAMBAR2.2 RUMUSUMUMSENYAWAALDEHID
(Sumber: Kimia untuk SMA dan MA Kelas XII)
Gugus aldehid biasa ditulis –CHO. R- adalah gugus alkil. Senyawa ini dahulu diperoleh dari dehidrogenasi alkohol sehingga disebut sebagai aldehid.
1. Tata nama IUPAC
Tata nama aldehid sebagai turunan dari alkana diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiranadenganal. Tata nama senyawa aldehid dengan rantai cabang sama seperti tata nama alkohol, tetapi posisi fungsi–CHO tidak perlu dinyatakan karena selalu menjadi atom karbon nomor satu.
2. Tata nama Trivial
Nama umum senyawa aldehid diturunkan dari nama asam yang berkaitan, di mana akhiranatdiganti denganaldehid.
Aldehid mempunyai kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Kegunaan Aldehid yang dapat ditemui, antara lain:
(24)
13
1. Membuat formalin, yaitu larutan 40% formaldehida dalam air. Formalin digunakan untuk mengawetkan contoh biologi dan juga mengawetkan mayat.
2. Membuat berbagai jenis plastik thermoset (plastik yang tidak meleleh pada pemanasan).
2.2.1.5 Alkanon (Keton)
Keton memiliki rumus umum yang mirip dengan aldehid, hanya dengan mengganti satu atom H yang terikat pada gugus karbonil dengan gugus alkil. Rumus senyawa keton adalah CnH2nO. Tata nama senyawa alkanon (keton) adalah
1. Tata Nama IUPAC
Nama aldehid sebagai turunan dari alkana diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran a dengan anon, dengan cara
a. Menentukan rantai induk, yaitu rantai atom C terpanjang yang mengandung gugus karbonil.
b. Memberi nomor dari salah satu ujung sehingga atom C pada gugus karbonil mendapat nomor terkecil.
c. Urutan penamaannya, yaitu: nomor cabang, nama cabang, nomor atom C gugus karbonil, nama rantai induk (alkanon).
2. Tata Nama Trivial
Tata nama Trivial yaitu dengan menyebutkan alkil-alkil yang mengapit gugus sesuai urutan abjad dan diakhiri dengan keton.
Keton yang paling banyak digunakan adalah propanon atau sering dikenal dengan nama aseton. Beberapa kegunaan aseton, antara lain: sebagai pelarut untuk lilin, plastik, dan sirlak, pelarut untuk selulosa dalam produksi rayon, sebagai bahan pengering alat-alat laboratorium, dan untuk menghilangkan atau melarutkan cat warna kuku.
2.2.1.6 Asam Karboksilat
Asam karboksilat merupakan senyawa asam dengan gugus fungsi karboksil. Gugus fungsi karboksil merupakan gabungan dari gugus karbonil dengan gugus hidroksil (-OH). Golongan senyawa ini paling awal diselidiki oleh para ilmuwan kimia karena banyak terdapat di alam. Tata nama asam karboksilat, yaitu
(25)
14
1. Tata Nama Trivial
Nama Trivial asam karboksilat biasanya didasarkan pada nama sumbernya, bukan berdasarkan strukturnya. Hal ini karena banyaknya asam karboksilat yang telah dikenal sejak lama.
2. Tata Nama IUPAC
Menurut sistem IUPAC, nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiranamenjadioatdan diawali kata asam. Cara penamaan asam alkanoat adalah:
a. Menentukan rantai induk, yaitu rantai C terpanjang yang mengandung gugus karboksil.
b. Penomoran dimulai dari atom C gugus fungsi.
c. Urutan penamaannya, yaitu asam (nomor cabang)-(nama cabang)(alkanoat).
Asam karboksilat banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya adalah:
1. Asam formiat (asam semut) banyak digunakan dalam industri tekstil, penyamakan kulit, dan di perkebunan karet untuk menggumpalkan lateks (getah pohon karet).
2. Asam asetat (asam cuka) sebagai pemberi rasa asam dan sebagai pengawet makanan.
3. Bahan pembuatan ester dengan cara mereaksikannya dengan alkohol. 4. Asam karboksilat suhu tinggi dipergunakan untuk pembuatan sabun jika
direaksikan dengan basa. 2.2.1.7 Ester
Rumus molekul ester secara umum adalah CnH2nO2, sedangkan rumus umum struktur ester adalah:
(26)
15
GAMBAR2.3 RUMUSUMUMSTRUKTURESTER
(Sumber: Kimia untuk SMA dan MA Kelas XII)
Gambar 2.3 merupakan rumus umum struktur ester. R dan R’ pada gambar
2.3 adalah gugus alkil yang sama atau berlainan, n dan m merupakan bilangan yang sama atau berlainan. Ester dapat diberi nama dengan 2 cara, yaitu:
1. Tata Nama IUPAC
Penamaan senyawa ester hampir sama dengan penamaan asam karboksilat hanya saja karena atom H dari gugus–OH diganti dengan nama alkil. Penamaannya dengan cara menyebutkan nama alkil terlebih dahulu, baru kemudian alkanoat. 2. Tata nama Trivial
Ester mempunyai nama IUPAC yaitu alkil alkanoat. Tata nama ester hampir sama dengan tata nama asam karboksilat, tetapi nama asam diganti dengan
nama alkil dari R’ karena atom H dari gugus –OH diganti dengan gugus alkil. Ester merupakan senyawa yang penting tidak hanya yang terkandung di dalam kosmetika dan penyedap tetapi juga dalam aplikasi yang lain. Senyawa ester dengan rantai pendek disebut ester buah-buahan, sebagai contoh untuk penyedap atau essence seperti etil asetat beraroma pisang dan yang lainnya.
Lilin lebah (beeswax) yaitu campuran ester seperti C25H51COO-C20H51, dan lilin carnauba, ester yang lain digunakan sebagai pemoles (semir) mobil, dan barang-barang mebel. Lemak dan minyak merupakan ester dari gliserol dengan asam lemak. Lemak dan minyak penting dalam pola makan. Minyak dan lemak digunakan untuk bahan baku pembuatan sabun dan margarin.
Ester aspirin dan metil salisilat digunakan dalam obat analgesic dan anti peradangan (inflammasi). Etil asetat digunakan sebagai pembersih cat kuku dan pelarut selulosa nitrat dalam pernis.
(27)
16
2.3 Prinsip Kerja Augmented Reality
SistemAugmented Realitybekerja berdasarkan deteksi citra dan citra yang digunakan adalahmarker. Prinsip kerjanya sebenarnya cukup sederhana. Kamera yang telah dikalibrasi dan mendeteksimarkeryang diberikan, kemudian mengenali dan menandai pola marker, kamera akan melakukan perhitungan apakah marker
sesuaidatabaseyang dimiliki, bila tidak maka informasimarkertidak akan diolah, tetapi bila sesuai maka informasi marker akan digunakan untuk me-render dan menampilkan objek tiga dimensi yang telah dibuat sebelumnya.
2.4 Molymod
Molymod merupakan alat peraga untuk menggambarkan bentuk dari molekul-molekul yang ada. Molymod biasanya berupa bentuk bulat dan tabung. Bentuk bulat bertindak sebagai atom, sedangkan yang berbentuk tabung bertindak sebagai ikatan. Bulatan dalamMolymodmemiliki berbagai macam warna.
(1)
a. Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung atom halogen (X=F, Cl, Br, I).
b. Memberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai sedemikian hingga posisi atom halogen mendapat nomor terkecil. Jika terdapat lebih dari satu atom halogen, maka prioritas penomoran didasarkan kereaktifannya, yaitu F, Cl, Br, I.
c. Gugus alkil selain rantai induk dan atom halogen sebagai cabang. 2. Tata Nama Trivial (lazim)
Nama lazim monohaloalkana adalah alkilhalida. 2.2.1.2 Alkohol
Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus fungsi –OH. Senyawa alkohol sudah banyak dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia, baik dalam bentuk minuman, makanan, maupun untuk kepentingan medis. Beberapa jenis makanan dan minuman beralkohol yang banyak dikonsumsi orang dihasilkan dari hasil fermentasi karbohidrat. Rumus umum alkohol (alkanol) adalah CnH2n+1OH atau CnH2n+2O. Tata nama alkohol dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Penamaan secara Trivial
Penamaan secara Trivial, yaitu dimulai dengan menyebut nama gugus alkil yang terikat pada gugus–OH kemudian diikuti kata alkohol.
2. Penamaan secara IUPAC
Penamaan secara IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran a pada alkana dengan akhiran ol. Urutan penamaan senyawa alkohol menurut IUPAC, yaitu:
a. Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus–OH, selain itu atom karbon lain sebagai cabang. b. Memberi nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah satu ujung
rantai, sehingga posisi gugus–OH mendapat nomor terkecil. 2.2.1.3 Eter
Eter atau alkoksi alkana yang mempunyai struktur berbeda dengan alkohol. Eter mempunyai rumus umum R-O-R’, dengan gugus fungsi -O- yang terikat pada dua gugus alkil. Gugus alkil yang terikat dapat sama dan dapat berbeda. Dua cara dapat dilakukan dalam pemberian nama pada eter, yaitu:
(2)
1. Penamaan secara Trivial dimulai dengan menyebut nama alkil yang terikat pada gugus -O- kemudian diikuti oleh kata eter.
2. Penamaan berdasarkan IUPAC, yaitu dengan mengganti akhirananapada alkana asal dengan akhiranoksi.
Kegunaan eter dalam laboratorium digunakan sebagai pelarut yang baik untuk senyawa kovalen dan sedikit larut dalam air. Eter juga dapat digunakan untuk obat bius atau anestetik.
2.2.1.4 Aldehid (alkanal)
Aldehid atau senyawa karbon yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang diikat oleh satu gugus alkil dan satu atom H. Gugus ini menentukan sifat fisik dan kimia dari aldehid. Rumus umum senyawa aldehid adalah seperti gambar 2.2
GAMBAR2.2 RUMUSUMUMSENYAWAALDEHID
(Sumber: Kimia untuk SMA dan MA Kelas XII)
Gugus aldehid biasa ditulis –CHO. R- adalah gugus alkil. Senyawa ini dahulu diperoleh dari dehidrogenasi alkohol sehingga disebut sebagai aldehid. 1. Tata nama IUPAC
Tata nama aldehid sebagai turunan dari alkana diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiranadenganal. Tata nama senyawa aldehid dengan rantai cabang sama seperti tata nama alkohol, tetapi posisi fungsi–CHO tidak perlu dinyatakan karena selalu menjadi atom karbon nomor satu.
2. Tata nama Trivial
Nama umum senyawa aldehid diturunkan dari nama asam yang berkaitan, di mana akhiranatdiganti denganaldehid.
Aldehid mempunyai kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Kegunaan Aldehid yang dapat ditemui, antara lain:
(3)
1. Membuat formalin, yaitu larutan 40% formaldehida dalam air. Formalin digunakan untuk mengawetkan contoh biologi dan juga mengawetkan mayat.
2. Membuat berbagai jenis plastik thermoset (plastik yang tidak meleleh pada pemanasan).
2.2.1.5 Alkanon (Keton)
Keton memiliki rumus umum yang mirip dengan aldehid, hanya dengan mengganti satu atom H yang terikat pada gugus karbonil dengan gugus alkil. Rumus senyawa keton adalah CnH2nO. Tata nama senyawa alkanon (keton) adalah
1. Tata Nama IUPAC
Nama aldehid sebagai turunan dari alkana diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran a dengan anon, dengan cara
a. Menentukan rantai induk, yaitu rantai atom C terpanjang yang mengandung gugus karbonil.
b. Memberi nomor dari salah satu ujung sehingga atom C pada gugus karbonil mendapat nomor terkecil.
c. Urutan penamaannya, yaitu: nomor cabang, nama cabang, nomor atom C gugus karbonil, nama rantai induk (alkanon).
2. Tata Nama Trivial
Tata nama Trivial yaitu dengan menyebutkan alkil-alkil yang mengapit gugus sesuai urutan abjad dan diakhiri dengan keton.
Keton yang paling banyak digunakan adalah propanon atau sering dikenal dengan nama aseton. Beberapa kegunaan aseton, antara lain: sebagai pelarut untuk lilin, plastik, dan sirlak, pelarut untuk selulosa dalam produksi rayon, sebagai bahan pengering alat-alat laboratorium, dan untuk menghilangkan atau melarutkan cat warna kuku.
2.2.1.6 Asam Karboksilat
Asam karboksilat merupakan senyawa asam dengan gugus fungsi karboksil. Gugus fungsi karboksil merupakan gabungan dari gugus karbonil dengan gugus hidroksil (-OH). Golongan senyawa ini paling awal diselidiki oleh para ilmuwan kimia karena banyak terdapat di alam. Tata nama asam karboksilat, yaitu
(4)
1. Tata Nama Trivial
Nama Trivial asam karboksilat biasanya didasarkan pada nama sumbernya, bukan berdasarkan strukturnya. Hal ini karena banyaknya asam karboksilat yang telah dikenal sejak lama.
2. Tata Nama IUPAC
Menurut sistem IUPAC, nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiranamenjadioatdan diawali kata asam. Cara penamaan asam alkanoat adalah:
a. Menentukan rantai induk, yaitu rantai C terpanjang yang mengandung gugus karboksil.
b. Penomoran dimulai dari atom C gugus fungsi.
c. Urutan penamaannya, yaitu asam (nomor cabang)-(nama cabang)(alkanoat).
Asam karboksilat banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya adalah:
1. Asam formiat (asam semut) banyak digunakan dalam industri tekstil, penyamakan kulit, dan di perkebunan karet untuk menggumpalkan lateks (getah pohon karet).
2. Asam asetat (asam cuka) sebagai pemberi rasa asam dan sebagai pengawet makanan.
3. Bahan pembuatan ester dengan cara mereaksikannya dengan alkohol. 4. Asam karboksilat suhu tinggi dipergunakan untuk pembuatan sabun jika
direaksikan dengan basa. 2.2.1.7 Ester
Rumus molekul ester secara umum adalah CnH2nO2, sedangkan rumus umum struktur ester adalah:
(5)
GAMBAR2.3 RUMUSUMUMSTRUKTURESTER
(Sumber: Kimia untuk SMA dan MA Kelas XII)
Gambar 2.3 merupakan rumus umum struktur ester. R dan R’ pada gambar 2.3 adalah gugus alkil yang sama atau berlainan, n dan m merupakan bilangan yang sama atau berlainan. Ester dapat diberi nama dengan 2 cara, yaitu:
1. Tata Nama IUPAC
Penamaan senyawa ester hampir sama dengan penamaan asam karboksilat hanya saja karena atom H dari gugus–OH diganti dengan nama alkil. Penamaannya dengan cara menyebutkan nama alkil terlebih dahulu, baru kemudian alkanoat. 2. Tata nama Trivial
Ester mempunyai nama IUPAC yaitu alkil alkanoat. Tata nama ester hampir sama dengan tata nama asam karboksilat, tetapi nama asam diganti dengan nama alkil dari R’ karena atom H dari gugus –OH diganti dengan gugus alkil.
Ester merupakan senyawa yang penting tidak hanya yang terkandung di dalam kosmetika dan penyedap tetapi juga dalam aplikasi yang lain. Senyawa ester dengan rantai pendek disebut ester buah-buahan, sebagai contoh untuk penyedap atau essence seperti etil asetat beraroma pisang dan yang lainnya.
Lilin lebah (beeswax) yaitu campuran ester seperti C25H51COO-C20H51, dan lilin carnauba, ester yang lain digunakan sebagai pemoles (semir) mobil, dan barang-barang mebel. Lemak dan minyak merupakan ester dari gliserol dengan asam lemak. Lemak dan minyak penting dalam pola makan. Minyak dan lemak digunakan untuk bahan baku pembuatan sabun dan margarin.
Ester aspirin dan metil salisilat digunakan dalam obat analgesic dan anti peradangan (inflammasi). Etil asetat digunakan sebagai pembersih cat kuku dan pelarut selulosa nitrat dalam pernis.
(6)
2.3 Prinsip Kerja Augmented Reality
SistemAugmented Realitybekerja berdasarkan deteksi citra dan citra yang digunakan adalahmarker. Prinsip kerjanya sebenarnya cukup sederhana. Kamera yang telah dikalibrasi dan mendeteksimarkeryang diberikan, kemudian mengenali dan menandai pola marker, kamera akan melakukan perhitungan apakah marker
sesuaidatabaseyang dimiliki, bila tidak maka informasimarkertidak akan diolah, tetapi bila sesuai maka informasi marker akan digunakan untuk me-render dan menampilkan objek tiga dimensi yang telah dibuat sebelumnya.
2.4 Molymod
Molymod merupakan alat peraga untuk menggambarkan bentuk dari molekul-molekul yang ada. Molymod biasanya berupa bentuk bulat dan tabung. Bentuk bulat bertindak sebagai atom, sedangkan yang berbentuk tabung bertindak sebagai ikatan. Bulatan dalamMolymodmemiliki berbagai macam warna.