Pengaruh Ekstrak Royal Jelly Terhadap Peningkatan Daya Tahan Otot dan Kekuatan Otot Lengan Pada Anggota Tim Basket Pria Rockafellaz.

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH EKSTRAK ROYAL JELLY TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT DAN KEKUATAN OTOT LENGAN PADA

ANGGOTA TIM BASKET PRIA ROCKAFELLAZ

Steni Trisca Umbu Dondu, 2013

Pembimbing 1 : Decky Gunawan, dr., M.Kes, AIFO

Pembimbing 2 : Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt

Olahraga Basket merupakan salah satu cabang olahraga yang sering menggunakan otot lengan. Oleh karena itu, daya tahan otot dan kekuatan otot lengan merupakan hal penting yang perlu dimiliki seorang pemain basket demi meraih prestasi. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan adalah dengan pemberian sumber energi yang tepat, salah satunya adalah Royal Jelly. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Royal Jelly terhadap peningkatan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan pada angota tim basket pria Rockafellaz.

Penelitian ini merupakan penelitian prospektif eksperimental semu, dengan menggunakan metode Rancangan Percobaan Acak Lengkap (RAL), dengan uji pre-test dan post-test. Subjek penelitian adalah anggota tim basket pria Rockafellaz sebanyak 22 orang, yang diberikan ekstrak Royal Jelly (550mg) dan placebo sebagai kontrol selama 14 hari. Data yang diamati adalah peningkatan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan setelah pemberian ekstrak Royal Jelly. Analisis statistik dilakukan dengan uji “t” berpasangan dengan α=0,05.

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dari rerata nilai kekuatan otot lengan sesudah pemberian Royal Jelly sebesar 49,600, lebih tinggi daripada rerata nilai sebelum pemberian Royal Jelly sebesar 45.082 (p<0,01), dan rerata nilai daya tahan otot sesudah pemberian Royal Jelly sebesar 42,00, lebih tinggi daripada rerata nilai sebelum pemberian Royal Jelly 37,45 (p<0,01).

Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak Royal Jelly dapat meningkatkan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan pada anggota tim basket pria Rockafellaz.


(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF ROYAL JELLY EXTRACT TO INCREASE MUSCULAR ENDURANCE AND MUSCULAR STRENGTH IN THE ARMS OF THE

ROCKAFELLAZ MALE BASKETBALL TEAM MEMBERS Steni Trisca Umbu Dondu, 2013

1st Tutor : Decky Gunawan, dr., M.Kes, AIFO

2nd Tutor : Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt

Basketball is a sport that often use arm muscle. Therefore, muscle endurance and muscle strength is an important thing for a basketball player to reach their best performance. One of the things that can improve muscular endurance and strength of arms is by consuming a good energy source, such as the Royal Jelly. The purpose of this study is to determine the effect of Royal Jelly extract on the increase of muscular endurance and muscular strength in the arms of the Rockafellaz male basketball team members.

The research design is prospective quasi experimental using Complete Random Sampling (CRS), with pre test and post test design. Subjects are 22 male basketball team members, which was given Royal Jelly Extract ( 550mg ) and placebo as control for 14 days. Data assessed is the increase in muscle endurance and muscle strength of the arm after administration of Royal Jelly extracts.

Statistical analysis was performed using paired "t" test with α = 0.05 .

The results showed a significant increase in the strength of arm muscle after given Royal Jelly, post test mean value is 49,600, which is higher than before the administration of Royal Jelly is 45,082 (p<0,01), and also showed a significant increase in the endurance of arm muscle after given Royal Jelly, post test mean value is 42,00, which is higher than before the administration of Royal Jelly is 37,45 (p<0,01).

The conclusions of this research is that Royal Jelly extract can increase muscle endurance and muscle strength of the arms of the Rockafellaz male basketball team members.


(3)

viii

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ...iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Maksud Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 4

1.4.1 Manfaat Akademis ... 4

1.4.2 Manfaat Praktis ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran ... 4

1.6 Hipotesis Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bola Basket ... 8

2.1.1 Teknik Dasar Bermain Bola Basket ... 9

2.1.1 Otot-otot yang Bekerja Saat Bermain Basket ... 10

2.2 Kebugaran Jasmani ... 11

2.2.1 Komponen Kebugaran Jasmani... 11

2.3 Otot Rangka ... 12

2.3.1 Struktur Otot Rangka ... 12


(4)

ix

2.3.3 Mekanisme Pergeseran Filamen ... 14

2.3.4 Kelelahan Otot ... 16

2.4 Metabolisme Energi pada Jaringan Otot Rangka ... 17

2.4.1 Kreatin Fosfat ... 18

2.4.2 Respirasi Sel Anaerob ... 18

2.4.2.1 Glikolisis ... 19

2.4.2.2 Dekarboksilasi Oksidatif ... 20

2.4.2.3 Siklus Krebs/Siklus Asam Sitrat... 21

2.4.2.2 Transfer Elektron ... 23

2.4.3 Respirasi Sel Aerob ... 24

2.5 Royal Jelly ... 25

2.5.1 Sejarah Penggunaan Royal Jelly ... 25

2.5.2 Deskripsi Royal Jelly ... 26

` 2.5.3 Kandungan Royal Jelly ... 27

2.5.4 Manfaat Royal Jelly Sebagai Sumber Energi... 30

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat, dan Subjek Penelitian ... 33

3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 33

3.1.2 Subjek Penelitian ... 33

3.1.3 Besar Sample Penelitian ... 33

3.2 Metode Penelitian... 34

3.2.1 Data yang Diukur ... 34

3.3 Variabel Penelitian ... 34

3.3.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 34

3.3.2 Definisi Operasional Variabel ... 34

3.4 Prosedur Kerja... ... ...35

3.4.1 Pengumpulan dan Persiapan Bahan Uji... . ...35

3.4.2 Persiapan Subjek Penelitian... ... ...35

3.4.3 Prosedur Penelitian... ...35


(5)

x

3.5 Analisis Data... .... ...36

3.5.1 Hipotesis Statistik... ...36

3.5.2 Kriteria uji... ... ...37

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian... .... ...37

3.6 Etika Penelitian... ... ...37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 38

4.1.1 Royal Jelly ... 38

4.1.1.1 Kekuatan Otot Lengan ... 38

4.1.1.2 Daya Tahan Otot Lengan ... 38

4.1.2 Placebo ... 39

4.1.2.1 Kekuatan Otot Lengan ... 39

4.1.2.2 Daya Tahan Otot Lengan ... 40

4.1.3 Royal Jelly dan Placebo ... 41

4.1.3.1 Kekuatan Otot Lengan ... 41

4.1.3.2 Daya Tahan Otot Lengan ... 41

4.2 Pembahasan ... 44

4.3 Pengujian Hipotesis Statistik... 46

4.3.1 Daya Tahan Otot Lengan ... ..46

4.3.2 Kekuatan Otot Lengan ... 47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 48

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 51


(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahap Reaksi pada Respirasi...………..24

Tabel 2.2 Kandungan Esensial Royal Jelly………28

Tabel 2.3 Komposisi Royal Jelly………...30

Tabel 4.1 Nilai Pretest dan Post Test Sesudah dan Sebelum Pemberian Royal

Jelly terhadap Kekuatan Otot Lengan ………...38

Tabel 4.2 Nilai Pretest dan Post Test Sesudah dan Sebelum Pemberian Royal

Jelly terhadap Daya Tahan Otot Lengan.………..39

Tabel 4.3 Nilai Pretest dan Post Test Sesudah dan Sebelum Pemberian

Placebo terhadap Kekuatan Otot Lengan……… .39

Tabel 4.4 Nilai Pretest dan Post Test Sesudah dan Sebelum Pemberian

Placebo terhadap Daya Tahan Otot Lengan ……….40

Tabel 4.5 Selisih Nilai Rerata Sesudah dan Sebelum Pemberian Royal Jelly

dan Placebo terhadap Kekuatan Otot Lengan ………..41

Tabel 4.6 Selisih Nilai Rerata Sesudah dan Sebelum Pemberian Royal Jelly dan Placebo terhadap Daya Tahan Otot Lengan ………..42


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gambar Bagan Kerangka Pemikiran ... 7

Gambar 2.1 Bola Basket ... 9

Gambar 2.2 Struktur Otot Rangka ... 13

Gambar 2.3 Struktur Mikroskopis Otot Rangka ... 13

Gambar 2.4 Mekanisme Pergeseran Aktin-Miosin ... 15

Gambar 2.5 Glikolisis ... 20

Gambar 2.6 Dekarboksilasi Oksidatif ... 21

Gambar 2.7 Tricarboxylic Acid Cicle ... 22

Gambar 2.8 Ratu Lebah dan Royal Jelly ... 27


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Hasil Uji Perhitungan Statistik ... 51

Lampiran 2. Tabel Hasil Penelitian ... 55

Lampiran 3. Dokumentasi ... 57

Lampiran 4. Lembar Persetujuan Subjek Penelitian ... 59


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan olahraga dewasa ini semakin pesat di Indonesia seiring dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan. Dari sejumlah daftar cabang olahraga yang berkembang di Indonesia, olahraga basket merupakan salah satu cabang olahraga yang berkembang dan diminati. Seiring dengan berkembangnya olahraga basket, maka berbagai prestasi yang ingin dicapai di bidang olahraga ini juga semakin meningkat (http://www.perbasi.or.id).

Basket merupakan olahraga yang di mainkan secara berkelompok berisi 5 orang pemain dan menuntut gerakan cepat yang dilakukan terus menerus, dengan kecepatan dan ketangkasan, sehingga di butuhkan kondisi fisik dan keterampilan gerak yang bagus seperti : daya tahan, kekuatan, kecepatan, dan stamina yang tinggi serta koordinasi yang baik. Selain itu pemain bola basket juga harus menguasai teknik bermain bola basket seperti dribbling bola, passing, pivot, chest pass dan shooting bola ke ring basket lawan. Dalam melakukan gerakan-gerakan tersebut, seorang pemain basket harus mempunyai kekuatan dan daya tahan otot lengan yang baik (IAAF, 1993).

Dalam melakukan chest pass dan shooting bola ke ring basket lawan seorang pemain basket harus mempunyai kekuatan otot lengan yang baik agar dapat sampai pada sasaran atau sampai kepada pemain yang berada pada posisi bebas untuk menerima bola. Penelitian yang telah dilakukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Porkes Universitas Jambi telah menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara kekuatan otot lengan atas seorang pemain basket dengan kemampuannya untuk melakukan chest pass (Edriyanti, 2013).

Apabila kekuatan otot lengan yang dimiliki seorang pemain dalam sebuah tim bola basket tidak baik, maka hal ini dapat menjadikan halangan bagi tim tersebut untuk meraih prestasi yang maksimal. Seperti yang dijelaskan Ramer Masteris

dalam bahan “Penataran dan Penyegaran bagi Pelatih Tingkat Dasar Perbasi (2005)” bahwa, "Keindahan penyelesaian aktivitas penyerangan yang


(10)

2

memperagakan kekuatan dangan kemampuan passing yang kuat dan cepat akan terus menjadi nilai plus bagi olahraga basket itu sendiri. Konsekuensi ini adalah penyesuian terhadap kemampuan fisik yang sangat berpengaruh yaitu speed endurance yang mana diikuti kemampuan power terutama kekuatan otot lengan"(Ramer Masteris, 2005).

Selain kekuatan otot, daya tahan otot juga mempunyai peran yang penting dalam olahraga basket. Daya tahan otot sendiri dapat dipengaruhi oleh terjadinya kelelahan otot. Kelelahan otot merupakan sebuah kondisi ketika otot kehilangan kemampuannya untuk berkontraksi setelah kontraksi yang kuat, dan lama serta terus-menerus (Guyton & Hall, 2008). Seorang pemain basket yang sedang melakukan sebuah pertandingan pasti akan melakukan kontraksi otot secara terus-menerus sehingga lama-kelamaan dapat terjadi kelelahan otot. Sehingga seorang pemain basket sangat memerlukan daya tahan otot yang baik untuk mencegah terjadinya kelelahan otot yang dapat mengurangi performa dan prestasi (Ramer Masteris, 2005).

Berdasarkan uraian di atas, maka hal yang perlu diperhatikan dalam cabang olahraga bola basket adalah pemain harus memiliki kekuatan otot dan daya tahan otot lengan karena merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang sangat di butuhkan dalam melakukan chest pass dan shooting pada saat bermainan bola basket, demi mencapai hasil yang maksimal (Ramer Masteris, 2005; Edriyanti 2013).

Dalam sebuah olahraga dan pertandingan, latihan fisik yang teratur menjadi dasar yang kuat untuk mencapai hasil yang maksimal. Akan tetapi, dalam olahraga basket yang membutuhkan kekuatan otot yang maksimal dan daya tahan otot yang lama, latihan fisik saja belumlah cukup. Dibutuhkan suplemen penambah energi yang dapat mempertahankan kebugaran seseorang sehingga stamina tubuh tetap terjaga, mengurangi kelelahan fisik, dan dapat menyediaan energi tambahan (Abidin, 2010).

Royal Jelly merupakan salah satu bahan alami yang di gunakan sebagai suplemen penambah stamina dan energi, karena mempunyai pengaruh dapat meningkatkan kebugaran jasmani seseorang karena kandungan fruktosa dan


(11)

3

glukosa yang sangat tinggi. Fruktosa merupakan sumber energi yang memiliki indeks glikemik yang rendah bila dibandingkan dengan gula (sukrosa) yang dapat memfasilitasi ambilan glukosa oleh hepar untuk diubah menjadi glikogen sebagai cadangan energi (Bognadov, 2008, Fessenden, 2007). Hal ini dapat mencegah terjadinya peningkatan hormon insulin yang jika meningkat pada saat latihan fisik akan menyebabkan hipoglikemia dan kondisi stres metabolik. Kondisi stres metabolik akan merangsang peningkatan kadar hormon kortisol (Bognadov, 2008, Fessenden, 2007). Peningkatan hormon kortisol dapat berakibat kepada terjadinya penurunan mood dan kelelahan otot (fatique) (Wolfe, 2001); (Guyton & Hall, 2008).

Oleh karena beberapa fakta tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap Royal Jelly terutama mengenai efeknya terhadap otot lengan. Royal jelly juga memiliki kandungan yang sangat kompleks dan dapat menjadi suplemen untuk menambah energi dari bahan alami dengan efek samping yang kecil. Sehingga karena hal-hal diatas, penulis merasa tertarik ingin meneliti mengenai manfaat Royal Jelly terutama mengenai pengaruh pemberian ekstrak royal jelly terutama terhadap daya tahan otot dan kekuatan otot.

1.2Identifikasi Masalah

1. Apakah pemberian ekstrak Royal Jelly meningkatkan daya tahan otot lengan 2. Apakah pemberian ekstrak Royal jelly meningkatkan kekuatan otot lengan

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini di lakukan adalah untuk mengetahui bahwa Royal Jelly dapat digunakan sebagai suplemen penambah daya tahan otot dan kekuatan otot lengan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak Royal Jelly meningkatkan daya tahan otot lengan


(12)

4

2. Untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak Royal Jelly meningkatkan kekuatan otot lengan

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat akademis dari penulisan karya ilmiah ini sendiri adalah diharapkan dapat memberi informasi ilmiah mengenai pengaruh pemberian ekstrak Royal Jelly yang dapat meningkatkan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan dan dapat di gunakan sebagai suplemen penambah energi.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penulisan karya ilmiah ini adalah dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai suplemen penambah energi yang dapat meningkatkan produktivitas sehari-hari, dan dapat meningkatkan kekuatan serta daya tahan otot lengan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Bagi para atlet basket daya tahan otot dan kekuatan otot terutama otot lengan atas sangat diperlukan. Oleh karena itu sangat penting bagi para atlet untuk mempertahankan daya tahan dan kekuatan otot dengan menggunakan suplemen penambah stamina dan energi yang dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot terutama otot lengan (Abidin, 2010).

Royal jelly sebagai bahan alami, dapat dikembangkan sebagai suplemen penambah stamina, yang kaya akan nutrisi yang sangat penting bagi tubuh, karena memiliki berbagai macam kandungan terutama fruktosa serta glukosa, yang mana merupakan bentuk sederhana gula yang langsung dapat digunakan tanpa perlu melalui proses pengubahan di usus menjadi bentuk yang lebih sederhana, sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi instan untuk menghasilkan ATP (Indah, 2007).

Glukosa dan fruktosa akan mengalami proses pencernaan di dalam usus dan diserap ke dalam pembuluh darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh terutama ke sel-sel organ target yang membutuhkan, dalam hal ini sel-sel otot. Di dalam sel


(13)

5

otot Royal Jelly akan mengalami proses glikolisis dengan hasil akhir berupa asam piruvat dan ATP, yang mana asam piruvat akam memasuki siklus dekarboksilasi oksidativ dengan hasil akhir asetil KoA (Murray, Granner, & Rodwell, 2006). Asetil KoA oleh enzim kolin asetilkolin transferase akan diubah menjadi asetilkolin dengan penambahan kolin pada ujung serabut saraf motorik. Asetilkolin merupakan neurotansmiter yang akan membantu hantaran impuls saraf di sepanjang serabut saraf motorik, selain itu asetilkolin juga akan membantu proses pembukaan dari acetylcholine channel gate pada ujung saraf pre sinaps. Terbukanya acetylcholine channel gate akan mengakibatkan masuknya natrium dan keluarnya kalium dari sel sehingga timbul potensial aksi. Potensial aksi ini akan berjalan dalam serabut otot yang akan menyebabkan depolarisasi daripada serabut membran otot sehingga terjadinya pelepasan ion kalsium dari retikulum sarkoplasma sel otot yang berakhir pada terjadinya pergeseran aktin dan myosin. Pergeseran aktin dan myosin akan menyebabkan terjadinya pemendekkan dari serabut otot yang dikenal dengan mekanisme kontraksi otot (Guyton & Hall, 2008).

Fruktosa juga merupakan sumber energi yang memiliki indeks glikemik yang rendah bila dibandingkan dengan gula (sukrosa) yang dapat memfasilitasi ambilan glukosa oleh hepar untuk diubah menjadi glikogen sebagai cadangan energi (Bognadov, 2008, Fessenden, 2007). Hal ini dapat mencegah terjadinya peningkatan hormon insulin yang jika meningkat pada saat latihan fisik akan menyebabkan hipoglikemia dan kondisi stres metabolik. Kondisi stres metabolik akan merangsang peningkatan kadar hormon kortisol (Bognadov, 2008, Fessenden, 2007). Peningkatan hormon kortisol dapat berakibat kepada terjadinya penurunan mood dan kelelahan otot Sehingga dengan penggunaan Royal Jelly dapat menurunkan terjadinya kelelahan (fatique) pada otot. (Wolfe, 2001), (Guyton & Hall, 2008).

Dalam Royal Jelly mengandung sejumlah vitamin B seperti vitamin B1 (thiamin), vitamin B3 (niacin), vitamin B5 (panthothenic acid),) yang mempunyai efek terhadap metabolisme energi. Vitamin B1 merupakan koenzim dari piruvat dehidrogenase dalam bentuk tiamin pirofosfat. Piruvat dehidrogenase akan


(14)

6

mengkatalisis proses perubahan asam piruvat menjadi asetil KoA yang akhirnya akan menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Vitamin B3 mengandung koenzim nicotinamide adenine dinucleotide ( NADH2 dan NADP) yang berpengaruh

terhadap metabolisme energi. Vitamin B5 merupakan komponen dari koenzim A yang pada akhirnya akan di bentuk menjadi asetil KoA yang juga akhirnya akan menghasilkan energi. Jadi secara ringkas dapat dikatakan bahwa vitamin B berpengaruh terhadap metabolisme energi yang dapat meningkatkan data tahan dan kekuatan otot (http://www.nlm.nih.gov).

Selain itu kandungan asetilkolin yang berada dalam Royal Jelly juga dapat membantu hantaran impuls saraf dan membantu pembukaan daripada acetylcholine channel gate yang akhirnya menimbulkan potensial aksi yang membantu proses kontraksi otot (Guyton & Hall, 2008).

Dalam Royal Jelly juga terdapat kandungan kalsium sebanyak 25-85 mg/100mg. Kalsium sendiri dalam proses kontraksi otot mempunyai peran yang cukup penting yaitu menimbulkan kekuatan tarik menarik antara filamen aktin dan filamen miosin (Guyton & Hall, 2008).

Kandungan-kandungan yang terdapat dalam Royal Jelly ini dapat meningkatkan kontraksi otot dan mencegah kelelahan otot yang pada akhirnya akan meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot lengan.


(15)

7

1.6Hipotesis Penelitian

1. Pemberian ekstrak Royal Jelly meningkatkan daya tahan otot lengan 2. Pemberian ekstrak Royal Jelly meningkatkan kekuatan otot lengan

Difusi masuk kapiler darah Fruktosa

+ Glukosa

Masuk saluran

percernaan Absorbsi di usus

Sel-sel otot

Glikolisis Asetil ko-A

Kolin Asetilkolin

Acetylholine channel gate terbuka

Na+ influx, K refluks

Potensial Aksi

Depolarisasi membran otot

Ca2+ dilepaskan RS

Filamen aktin dan myosin tarik menarik Kontraksi Otot

Asetilkolin dalam RJ

Ca2+ dalam RJ RJ sebagai

sumber energi

Penghasilan ATP >>

Vit. B dalam RJ Mencegah kelelahan otot

<< insulin jaringan cegah stres

metabolik

Hambat hormon kortisol


(16)

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

 Royal Jelly meningkatkan kekuatan otot lengan  Royal Jelly meningkatkan daya tahan otot lengan

5.2 Saran

 Dapat dilakukan penelitian terhadap zat atau bahan alami lain yang dapat meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot lengan.

 Perlu dilakukan penelitian langsung terhadap atlet basket profesional, dengan waktu latihan yang lebih intens.

 Disarankan untuk para atlet basket untuk menggunakan Royal Jelly sebagai suplemen penambah daya tahan otot dan kekuatan otot.


(17)

59

RIWAYAT HIDUP

Nama : Steni Trisca Umbu Dondu

NRP : 1010179

Tempat Tanggal Lahir : Kupang, 5 September 1992

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jalan Gelora Pada Eweta, Waikabubak- Sumba Barat

Riwayat Pendidikan :

1997-1998 TK Tat Twam Asi, Kupang

1998-2002 SD Negeri Naikoten 1, Kupang

2002-2004 SD Negeri Dede Kadu, Waikabubak

2004-2007 SMP Kristen, Waikabubak

2007-2010 SMA Negeri 1, Waikabubak

2010-sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung


(18)

PENGARUH EKSTRAK ROYAL JELLY TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT DAN KEKUATAN OTOT LENGAN PADA

ANGGOTA TIM BASKET PRIA ROCKAFELLAZ

Steni Trisca Umbu Dondu *, Decky Gunawan**, Endang Evacuasiany*** *Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung

**Bagian Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung ***Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Jl.Prof. Drg. Suria Sumantri No.65, Bandung

ABSTRAK

Olahraga Basket merupakan salah satu cabang olahraga yang sering menggunakan otot lengan. Oleh karena itu, daya tahan otot dan kekuatan otot lengan merupakan hal penting yang perlu dimiliki seorang pemain basket demi meraih prestasi. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan adalah dengan pemberian sumber energi yang tepat, salah satunya adalah Royal Jelly. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Royal Jelly terhadap peningkatan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan pada angota tim basket pria Rockafellaz.

Penelitian ini merupakan penelitian prospektif eksperimental semu, dengan menggunakan metode Rancangan Percobaan Acak Lengkap (RAL), dengan uji pre-test dan post-test. Data yang diamati adalah peningkatan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan setelah pemberian ekstrak Royal Jelly. Analisis statistik dilakukan dengan uji “t” berpasangan dengan α=0,05.

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dari rerata nilai kekuatan otot lengan sesudah pemberian Royal Jelly sebesar 49,600, lebih tinggi daripada rerata nilai sebelum pemberian Royal Jelly sebesar 45.082 (p<0,01), dan rerata nilai daya tahan otot sesudah pemberian Royal Jelly sebesar 42,00, lebih tinggi daripada rerata nilai sebelum pemberian Royal Jelly 37,45 (p<0,01).

Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak Royal Jelly dapat meningkatkan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan pada anggota tim basket pria Rockafellaz.

Kata kunci : daya tahan otot, kekuatan otot, Royal Jelly ABSTRACT

Basketball is a sport that often use arm muscle. Therefore, muscle endurance and muscle strength is an important thing for a basketball player to reach their best performance. One of the things that can improve muscular endurance and strength of arms is by consuming a good energy source, such as the Royal Jelly. The purpose of this study is to determine the effect of Royal Jelly extract on the increase of muscular endurance and muscular strength in the arms of the Rockafellaz male basketball team members.

The research design is prospective quasi experimental using Complete Random Sampling (CRS), with pre test and post test design. Data assessed is the increase in muscle endurance and muscle strength of the arm after administration of Royal Jelly extracts. Statistical analysis was

performed using paired "t" test with α = 0.05 .

The results showed a significant increase in the strength of arm muscle after given Royal Jelly, post test mean value is 49,600, which is higher than before the administration of Royal Jelly is 45,082 (p<0,01), and also showed a significant increase in the endurance of arm muscle after given Royal Jelly, post test mean value is 42,00, which is higher than before the administration of Royal Jelly is 37,45 (p<0,01).

The conclusions of this research is that Royal Jelly extract can increase muscle endurance and muscle strength of the arms of the Rockafellaz male basketball team members.


(19)

PENDAHULUAN

Basket merupakan olahraga yang menuntut gerakan cepat dan dilakukan terus menerus, sehingga dibutuhkan kondisi fisik dan keterampilan gerak

yang bagus seperti: daya tahan,

kekuatan, kecepatan, dan stamina yang tinggi serta koordinasi yang baik. Selain itu pemain bola basket juga harus menguasai teknik bermain bola basket seperti dribbling bola, passing, pivot,

chest pass dan shooting bola ke ring

basket lawan. Dalam melakukan

gerakan-gerakan tersebut, seorang

pemain basket harus mempunyai

kekuatan dan daya tahan otot lengan yang baik 1.

Apabila kekuatan otot lengan yang dimiliki seorang pemain dalam sebuah tim bola basket tidak baik, maka hal ini dapat menjadikan halangan bagi tim tersebut untuk meraih prestasi yang

maksimal. Seperti yang dijelaskan

Ramer Masteris dalam “Penataran dan Penyegaran bagi Pelatih Tingkat Dasar Perbasi (2005)” bahwa, "Keindahan penyelesaian aktivitas penyerangan yang

memperagakan kekuatan dangan

kemampuan passing yang kuat dan cepat akan terus menjadi nilai plus bagi olahraga basket itu sendiri. Konsekuensi

ini adalah penyesuian terhadap

kemampuan fisik yang sangat

berpengaruh yaitu speed endurance yang mana diikuti kemampuan power terutama kekuatan otot lengan"2.

Selain kekuatan otot, daya tahan otot juga mempunyai peran yang penting dalam olahraga basket. Daya tahan otot sendiri dapat dipengaruhi oleh terjadinya

kelelahan otot. Kelelahan otot

merupakan sebuah kondisi ketika otot

kehilangan kemampuannya untuk

berkontraksi setelah kontraksi yang kuat, dan lama serta terus-menerus 3. Seorang pemain basket yang sedang melakukan sebuah pertandingan akan melakukan kontraksi otot secara terus-menerus sehingga lama-kelamaan dapat terjadi kelelahan otot. Oleh karena itu, seorang

pemain basket sangat memerlukan daya tahan otot yang baik untuk mencegah terjadinya kelelahan otot yang dapat mengurangi performa dan prestasi 2.

Dalam sebuah olahraga dan

pertandingan, latihan fisik yang teratur menjadi dasar yang kuat untuk mencapai hasil yang maksimal. Akan tetapi, dalam olahraga basket yang membutuhkan kekuatan otot yang maksimal dan daya tahan otot yang lama, latihan fisik saja belumlah cukup. Dibutuhkan suplemen

penambah energi yang dapat

mempertahankan kebugaran seseorang sehingga stamina tubuh tetap terjaga, mengurangi kelelahan fisik, dan dapat menyediaan energi tambahan 4.

Royal Jelly merupakan salah satu bahan alami yang di gunakan sebagai suplemen penambah stamina dan energi,

karena mengandung fruktosa dan

glukosa yang sangat tinggi. Fruktosa

merupakan sumber energi yang

memiliki indeks glikemik yang rendah bila dibandingkan dengan gula (sukrosa)

yang dapat memfasilitasi ambilan

glukosa oleh hepar untuk diubah menjadi glikogen sebagai cadangan energi5. Hal ini dapat mencegah terjadinya peningkatan hormon insulin yang jika meningkat pada saat latihan fisik akan menyebabkan hipoglikemia dan kondisi stres metabolik. Kondisi

stres metabolik akan merangsang

peningkatan kadar hormon kortisol5. Peningkatan hormon kortisol dapat berakibat kepada terjadinya penurunan mood dan kelelahan otot (fatique) 3.

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak Royal Jelly meningkatkan daya tahan otot lengan

Untuk mengetahui apakah pemberian

ekstrak Royal Jelly meningkatkan

kekuatan otot lengan

ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN


(20)

Penelitian ini bersifat prospektif

eksperimental semu, dengan

menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan uji pre-test dan

post-test, dengan dua macam perlakuan

yaitu kelompok pertama diberi ekstrak Royal Jelly, kelompok kedua diberi placebo.

Data yang diukur adalah daya tahan

otot yang diukur dengan cara

menghitung berapa kali SP melakukan push up selama 1 menit, sedangkan

kekuatan otot diukur dengan

menggunakan alat hand grip

dinamometer, dan pengukuran dilakukan

sebanyak tiga kali pengukuran dan hasil yang digunakan adalah nilai tertinggi dari tiga kali percobaan.

Bahan Penelitian

 Esktrak Royal Jelly “NC” yang berisi 550 mg Royal Jelly segar, Kalsium Karbonat 20 mg, Kalsium 8 mg, Royal Jelly lyophilsed 183,3 mg

 Placebo yang berisi tepung gula Alat Penelitian

 Stop watch

 Matras/ alat datar

 Dinamometri (Hand Grip

Dinamometer)

Cara Kerja:

 Pemeriksaan daya tahan otot di

lakukan dengan cara

1. Orang percobaan terlungkup dengan

kedua tangan di pakai menyangga berat badan, telapak tangan lurus

dengan bahu, kaki lurus ke

belakang, ujung kaki menempel ke lantai, dan pinggul tidak boleh menyentuh lantai

2. Gerakan badan naik turun, dengan bertumpu pada ke dua tangan 3. Dengan aba-aba ya, peserta mulai

menaik turunkan badan

4. Selama 60 detik, akan di hitung

berapa banyak peserta dapat

melakukan gerakan naik turun  Pemeriksaan Kekuatan otot dengan

cara:

1. Sesuaikan posisi ukuran genggaman pada dinamometer dengan ukuran tangan

2. Berdiri tegak dengan kedua lengan lurus ke bawah di sisi tubuh

3. Genggam alat dinamometer sekuat tenaga

4. Baca petunjuk jarum pada skala 5. Pengukuran di ukur tiga kali dengan

istirahat 1 menit di antara percobaan

6. Hasil pengukuran adalah nilai

tertinggi yang di capai dari tiap kali percobaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Nilai Pretest dan Post Test Sesudah dan Sebelum Pemberian

Royal Jelly terhadap Kekuatan dan Daya Tahan Otot Lengan

N Mean t test

Kekuatan Otot

Pretest 11 45.082 p

<0.01

Posttest 11 49.600

Daya Tahan Otot

Pretest 11 37.45 p

<0.01

Posttest 11 42.00

Dari tabel 1 didapatkan bahwa

pemberian Royal Jelly dapat

meningkatkan kekuatan otot lengan dan daya tahan otot lengan, yang ditunjukan dengan hasil penelitian, yaitu rerata nilai post test sesudah pemberian Royal Jelly sebesar 49,600, lebih tinggi daripada rerata nilai pre test sebelum pemberian Royal Jelly sebesar 45,082 (p<0,01) terhadap kekuatan otot lengan; dan rerata nilai post test sesudah pemberian Royal Jelly sebesar 42,00, lebih tinggi daripada rerata nilai pre test sebelum pemberian Royal Jelly 37,45


(21)

(p<0,01) terhadap daya tahan otot lengan.

Tabel 2. Nilai Pretest dan Post Test Sesudah dan Sebelum Pemberian

Placebo terhadap Kekuatan dan Daya Tahan Otot Lengan

N Mean t test

Kekuatan Otot

Pretest 11 39.7273 p

>0.05

Posttest 11 40.2818 Daya

Tahan Otot

Pretest 11 32.36 p

>0.05

Posttest 11 32.38

Dari tabel 2 didapatkan bahwa

pemberian placebo tidak dapat

meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan otot lengan, yang ditunjukan dengan hasil penelitian, yaitu rerata nilai post test sesudah pemberian placebo adalah sebesar 40,2818, lebih tinggi daripada rerata nilai pre test tetapi

tidak signifikan daripada sebelum

pemberian placebo sebesar 39,7273 (p>0,05) terhadap kekuatan otot lengan, dan rerata nilai post test sesudah pemberian placebo adalah sebesar 32,38, yang lebih tinggi daripada rerata nilai

pre test tetapi tidak signifikan daripada

sebelum pemberian placebo sebesar 32,36 (p>0,05) terhadap daya tahan otot lengan.

Tabel 3. Selisih Nilai Rerata Sesudah dan Sebelum Pemberian Royal Jelly dan Placebo terhadap Kekuatan dan Daya Tahan Otot Lengan

N Mean t test

Kekuatan Otot

RJ 11 4.5182 p <0.01

Placebo 11 0.5545

Daya

Tahan Otot RJ

11 4.55 p <0.01

Placebo 11 0.45

Dari tabel 3 bahwa pemberian Royal Jelly dapat meningkatkan kekuatan otot lengan dibandingkan dengan placebo

yang ditunjukkan dengan hasil

penelitian menggunakan uji “t” tidak berpasangan yaitu rerata selisih nilai sesudah pemberian Royal Jelly adalah sebesar 4,5182, lebih tinggi daripada rerata selisih nilai sesudah pemberian placebo sebesar 0,5545 (p<0,01); serta dapat meningkatkan daya tahan otot lengan yang ditunjukkan dengan hasil penelitian menggunakan uji “t” tidak berpasangan yaitu rerata selisih nilai sesudah pemberian Royal Jelly adalah sebesar 4,55, lebih tinggi daripada rerata selisih nilai sesudah pemberian placebo sebesar 0,45 (p<0,01).

Grafik 1. Rerata Hasil Tes Kekuatan Otot dan Daya Tahan Otot Lengan Sebelum dan Sesudah pemberian Royal Jelly

Grafik 2. Rerata Hasil Tes Kekuatan Otot dan Daya Tahan Otot Lengan

Sebelum dan Sesudah pemberian

Placebo 0 10 20 30 40 50 Sebelum Sesudah 0 10 20 30 40 50 Kekuatan Otot Lengan Daya Tahan Otot Lengan Sebelum Sesudah


(22)

Grafik 3. Selisih Nilai Rerata Pemberian Royal Jelly dan Placebo terhadap Kekuatan Otot dan Daya Tahan Otot Lengan

Secara statistik didapatkan

peningkatan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan setelah diberikan ekstrak Royal Jelly selama 2 minggu pada 11 subjek penelitian disebabkan karena Royal Jelly mengandung gula sederhana yang mempunyai indeks glikemik yang rendah, yaitu glukosa dan fruktosa yang tidak perlu dicerna oleh enzim usus menjadi bentuk sederhana. Fruktosa dan glukosa ini dapat disimpan dalam otot sebagai glikogen otot, selain itu juga dapat berada dalam darah sebagai glukosa darah.

Fruktosa dapat lebih cepat menjalani proses glikolisis tanpa harus mengalami metabolisme yang dikatalisa oleh enzim fosfofruktokinase yang berperan dalam

perubahan glukosa-6-fosfat menjadi

fruktosa-1,6-bifosfat. Dengan demikian, ketika metabolisme glukosa tidak dapat lagi dilanjutkan karena terhambatnya enzim fosfofruktokinase, fruktosa tetap dapat melanjutkan jalur glikolisis tanpa melalui tahap-tahap regulatorik utama,

sehingga dihasilkan lebih banyak

piruvat. Piruvat akan memasuki tahap dekarboksilasi oksidatif menjadi asetil-KoA, asetil koA kemudian memasuki tahap siklus Krebs dan transfer electron yang menghasilkan ATP dalam jumlah yang tinggi. ATP akan digunakan oleh otot untuk proses kontraksi otot 6.

Glukosa akan memasuki proses

glikolisis dan menjalani proses

fosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat yang dikatalisis oleh enzim heksokinase dan kemudian menjalani tahapan lain untuk menghasilkan ATP, sedangkan

karbohidrat kompleks lain seperti

sukrosa, laktosa dan maltosa harus diubah menjadi karbohidrat sederhana oleh enzim pencernaan di usus terlebih

dahulu sebelum memasuki proses

glikolisis 6.

Fruktosa juga dapat memfasilitasi ambilan glukosa darah oleh hepar untuk diubah menjadi glikogen, sehingga mencegah peningkatan hormon insulin serta menurunkan sensitivitas jaringan sekitar terhadap insulin,. Peningkatan insulin secara mendadak mengakibatkan

terjadinya hipoglikemik dan stres

metabolik 5. Stres metabolik akan memicu keluarnya hormon kortisol yang

memicu terjadinya kelelahan otot

(fatique). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian Royal Jelly selain dapat sebagai sumber energi yang meningkatkan kekuatan otot, juga dapat mencegah terjadinya kelelahan otot yang mengakibatkan peningkatan daya tahan otot. Hasil metabolisme fruktosa dan glukosa di dalam sel akan menghasilkan asam piruvat. Setiap asam piruvat akan

dikatalisasi oleh enzim piruvat

dehidrogenase sehingga terbentuk

Asetil-KoA. Proses ini disebut oksidasi piruvat atau dekarboksilasi oksidatif. Asetil-KoA akan memasuki siklus Krebs dan memproduksi ATP untuk proses aktivitas fisik. Asetil-KoA di dalam sitoplasma ditambah dengan kolin yang tersedia pada ujung saraf maupun intake kolin dari makanan seperti Royal Jelly, kemudian dikatalisasi oleh enzim

kolin-asetil transferase menghasilkan

asetilkolin yang akan berperan pada proses kontraksi otot untuk membuka

acetyiholine channel gate 3.

Dalam Royal Jelly terkandung

sejumlah vitamin B seperti vitamin B1 (thiamin), vitamin B3 (niacin), vitamin 0 0,51 1,52 2,53 3,54 4,55 Royal Jelly Placebo


(23)

B5 (panthothenic acid),) yang mempunyai efek terhadap metabolisme energi. Vitamin B1 merupakan koenzim dari piruvat dehidrogenase dalam bentuk tiamin pirofosfat. Piruvat dehidrogenase akan mengkatalisis proses perubahan asam piruvat menjadi asetil KoA yang akhirnya akan menghasilkan energi

dalam bentuk ATP. Vitamin B3

mengandung koenzim nicotinamide

adenine dinucleotide ( NADH2 dan

NADP) yang berpengaruh terhadap

metabolisme energi. Vitamin B5

merupakan komponen dari koenzim A yang pada akhirnya akan di bentuk menjadi asetil KoA yang juga akhirnya akan menghasilkan energi. Jadi secara ringkas dapat dikatakan bahwa vitamin B berpengaruh terhadap metabolisme energi yang dapat meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot 7.

Dalam Royal Jelly juga terdapat kandungan kalsium sebanyak 25-85 mg/100mg. Kalsium sendiri dalam proses kontraksi otot mempunyai peran yang cukup penting yaitu menimbulkan kekuatan tarik menarik antara filamen aktin dan filamen miosin 3. Selain hal-hal diatas yang telah dikemukakan, terdapat sejumlah bukti penelitian lain yang dapat mendukung penelitian ini.

Percobaan yang dilakukan pada kelinci dengan pemberian (200mg / kg) royal jelly selama 6 minggu secara signifikan meningkatkan kadar glukosa, selain itu hasil penelitian menunjukkan bahwa Royal Jelly dapat menekan stres yang terjadi pada kelinci sehingga tidak dikeluarkan hormon kortisol, yang mana dapat menghambat terjadinya kelelahan otot 8.

Penelitian yang dilakukan oleh

Kamakura et al , memakai tikus yang berenang di kolam renang, menemukan bahwa tikus yang diberi Protein 7 kDa dari ekstrak Royal Jelly menunjukkan penurunan signifikan akumulasi laktat serum. Laktat serum dapat menyebabkan rasa nyeri dan kelelahan otot. Hal ini menunjukkan bahwa Royal Jelly dapat

meningkatkan daya tahan otot karena menekan terjadinya kelelahan otot 9.

Penelitian lain juga menyebutkan bahwa Royal jelly di jadikan sebagai suplemen untuk atlet profesional demi

meningkatkan performa setelah di

lakukan penelitian di Rusia, dimana dilakukan uji pada atlet terlatih. Tes tersebut dilakukan secara pre test dan post test setelah 21 hari para atlet mengkonsumsi Royal Jelly sebanyak 4 pil secara sublingual setiap hari, masing-masing berisi 369 mg laktosa dan glukosa. Setelah perlakuan, dilakukan tes ketahanan dan atlet diuji dengan treadmil, sampai atlet menolak beban lanjutan. Dari hasil penelitian terbukti

bahwa daya tahan atlet yang

mengkonsumsi suplemen Royal Jelly adalah signifikan lebih baik daripada kontrol 10.

Dari beberapa penelitian diatas dapat menunjukkan bahwa Royal Jelly dapat meningkatkan daya tahan otot dan kekuatan otot serta dapat mendukung hasil penelitian ini.

SIMPULAN

Royal Jelly meningkatkan kekuatan otot lengan.

Royal Jelly meningkatkan daya tahan otot lengan.

SARAN

Dapat dilakukan penelitian terhadap zat atau bahan alami lain yang dapat meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot lengan.

Perlu dilakukan penelitian langsung terhadap atlet basket profesional, dengan waktu latihan yang lebih intens.

Disarankan untuk para atlet basket untuk menggunakan Royal Jelly sebagai suplemen penambah daya tahan otot dan kekuatan otot.

DAFTAR PUSTAKA

1. International Amateur Athletic

Federation Online. [Online]


(24)

ball-muscle+endurance&x=-554&y=-190

2. Masteris, R. 2005, Bahan Penataran dan Penyegaran Bagi Pelatih Tingkat Dasar Perbasi.

3. Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008).

Text Book Of Medical Physiology.

Philadelphia: Elsevier Saunders. 4. Abidin, Z. (2010). Tinjauan Gizi

Atlet Renang

5. Bogdanov, S. (2012). Honey as

Nutrient and Functional Food. Bee Product Science .

6. Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, W. V. (2006). Harper's

Illustrated Biochemistry (27 ed.).

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

7. www.whfoods.com. [Online] http://www.whfoods.com.

8. S.A. Elnagar, O. E.-E. (2010). Royal

Jelly :can it reduce physiological strain of growing rabbits under Egyptian summer conditions?

9. Kamakura, M; Mitani, N; Fukuda, T; Fukushima, M (2010)

Antifatigue effect of fresh royal jelly in mice. Journal Of Nutritional Science and Vitaminology.

10. Bogdanov, S. (2012). Royal Jelly,

Bee Brood: Composition, Health, Medicine: A Review.


(25)

49

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. (2010). Tinjauan Gizi Atlet Renang

Al-Masri, A (2011) The royal jelly. Honeybee kingdom and its derivaton, In Bartolome, JAALFMP(ed.) Arabic Book House Publishers.

Asafova, N; Orlov, B; Kozin, R (2001) Physiologically active bee products (in Russian). Y.A.Nikolaev Nijnij Novgorod

Bogdanov, S. (2012). Honey as Nutrient and Functional Food. Bee Product Science .

Bogdanov, S. (2011). The Honey Book. Bee Product Science .

Bogdanov, S. (2012). Royal Jelly, Bee Brood: Composition, Health, Medicine: A Review.

Broad, A. H. (2010). Honey Nutrition and Healt. Nutritional Honey Broad . Calfee R, Fadale P (2006). Popular ergogenic drugs and supplements in young athletes. Pediatrics, 117: e554

Edriyanti, A. (2013). Hubungan Kekuatan Otot Lengan terhadap Kemampuan Shooting pada Ekstrakulikuler Bola Basket SMA Negeri 2 Kota Jambi

Elnagar SA (2010). Royal jelly counteracts bucks Summer Infertility. Anim. Reprod. Sci. 121: 174-180.

Ganong, W. L. (2009). Ganong's Review of Medical Physiology (23rd Edition ed.). (K. E. Barret, S. M. Barman, S. Boitano, & H. L. Brooks, Eds.) USA: Mcgraw-hill LANGE Basic Science.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Text Book Of Medical Physiology. Philadelphia: Elsevier Saunders.

Indah, M. (2007). Glikolisis sebagai Metabolisme Karbohidrat untuk Menghasilkan Energi.

Kamakura, M; Mitani, N; Fukuda, T; Fukushima, M (2010) Antifatigue effect of fresh royal jelly in mice. Journal Of Nutritional Science and Vitaminology. McGill. (n.d.). Mc Gill. Retrieved from The Brain Mc Gill:

http://thebrain.mcgill.ca/flash/a/a_07/a_07_p/a_07_p_tra/a_07_p_tra.html Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, W. V. (2006). Harper's Illustrated


(26)

50

Psychologist World. (2013). Retrieved from

http://www.psychologistworld.com/memory/peterson_decay.php

Masteris, R. (2005). Bahan Penataran dan Penyegaran Bagi Pelatih Tingkat Dasar Perbasi.

S.A. Elnagar, O. E.-E. (2010). Royal Jelly :can it reduce physiological strain of growing rabbits under Egyptian summer conditions?

Schmidt, M. (1956). Royal Jelly in Diet, Prophylaxis, and Therapy. Sherwood, L. (2010). Physiology (7 ed.). Baltimore: Thompson Brooks.

Sherwood, L. (2007). The Central Nervous System in Human Physiology from Cell to System. Pasific Groove USA: Brooks/ Cole.

Takenaka T (1982). Chemical composition of royal jelly. Honeybee Sci. 3: 69-74. Tortora, G., & Derrickson, B. (2009). Principles of Anatomy and Physiology.

USA: Wiley.

Value-Added Products From Beekeeping. (2001). Fao Corporate Document Repository .

www.honey.com. (2013). National Honey Broad. Retrieved from National Honey Broad: http://www.honey.com/about/about-nhb

http://www.apitherapy.org

http://www.beefertile.com/both/royal-jelly.html www.beritabasket.com

http://www.chemistrylearning.com/krebs-cycle/ http://digilib.unila.ac.id

http://www.iaaf.org/search/?q=basketball-muscle+endurance&x=-554&y=-190 International Amateur Athletic Federation Online. [Online]

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/957.html http://www.nutritionj.com/content/11/1/77

http://www.perbasi.or.id


(27)

(1)

Grafik 3. Selisih Nilai Rerata Pemberian Royal Jelly dan Placebo terhadap Kekuatan Otot dan Daya Tahan Otot Lengan

Secara statistik didapatkan peningkatan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan setelah diberikan ekstrak Royal Jelly selama 2 minggu pada 11 subjek penelitian disebabkan karena Royal Jelly mengandung gula sederhana yang mempunyai indeks glikemik yang rendah, yaitu glukosa dan fruktosa yang tidak perlu dicerna oleh enzim usus menjadi bentuk sederhana. Fruktosa dan glukosa ini dapat disimpan dalam otot sebagai glikogen otot, selain itu juga dapat berada dalam darah sebagai glukosa darah.

Fruktosa dapat lebih cepat menjalani proses glikolisis tanpa harus mengalami metabolisme yang dikatalisa oleh enzim fosfofruktokinase yang berperan dalam perubahan glukosa-6-fosfat menjadi fruktosa-1,6-bifosfat. Dengan demikian, ketika metabolisme glukosa tidak dapat lagi dilanjutkan karena terhambatnya enzim fosfofruktokinase, fruktosa tetap dapat melanjutkan jalur glikolisis tanpa melalui tahap-tahap regulatorik utama, sehingga dihasilkan lebih banyak piruvat. Piruvat akan memasuki tahap dekarboksilasi oksidatif menjadi asetil-KoA, asetil koA kemudian memasuki tahap siklus Krebs dan transfer electron yang menghasilkan ATP dalam jumlah yang tinggi. ATP akan digunakan oleh otot untuk proses kontraksi otot 6.

Glukosa akan memasuki proses glikolisis dan menjalani proses fosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat yang dikatalisis oleh enzim heksokinase dan kemudian menjalani tahapan lain untuk menghasilkan ATP, sedangkan karbohidrat kompleks lain seperti sukrosa, laktosa dan maltosa harus diubah menjadi karbohidrat sederhana oleh enzim pencernaan di usus terlebih dahulu sebelum memasuki proses glikolisis 6.

Fruktosa juga dapat memfasilitasi ambilan glukosa darah oleh hepar untuk diubah menjadi glikogen, sehingga mencegah peningkatan hormon insulin serta menurunkan sensitivitas jaringan sekitar terhadap insulin,. Peningkatan insulin secara mendadak mengakibatkan terjadinya hipoglikemik dan stres metabolik 5. Stres metabolik akan memicu keluarnya hormon kortisol yang memicu terjadinya kelelahan otot (fatique). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian Royal Jelly selain dapat sebagai sumber energi yang meningkatkan kekuatan otot, juga dapat mencegah terjadinya kelelahan otot yang mengakibatkan peningkatan daya tahan otot. Hasil metabolisme fruktosa dan glukosa di dalam sel akan menghasilkan asam piruvat. Setiap asam piruvat akan dikatalisasi oleh enzim piruvat dehidrogenase sehingga terbentuk Asetil-KoA. Proses ini disebut oksidasi piruvat atau dekarboksilasi oksidatif. Asetil-KoA akan memasuki siklus Krebs dan memproduksi ATP untuk proses aktivitas fisik. Asetil-KoA di dalam sitoplasma ditambah dengan kolin yang tersedia pada ujung saraf maupun intake kolin dari makanan seperti Royal Jelly, kemudian dikatalisasi oleh enzim kolin-asetil transferase menghasilkan asetilkolin yang akan berperan pada proses kontraksi otot untuk membuka acetyiholine channel gate 3.

Dalam Royal Jelly terkandung sejumlah vitamin B seperti vitamin B1 (thiamin), vitamin B3 (niacin), vitamin 0 0,51 1,52 2,53 3,54 4,55 Royal Jelly Placebo


(2)

B5 (panthothenic acid),) yang mempunyai efek terhadap metabolisme energi. Vitamin B1 merupakan koenzim dari piruvat dehidrogenase dalam bentuk tiamin pirofosfat. Piruvat dehidrogenase akan mengkatalisis proses perubahan asam piruvat menjadi asetil KoA yang akhirnya akan menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Vitamin B3 mengandung koenzim nicotinamide adenine dinucleotide ( NADH2 dan NADP) yang berpengaruh terhadap metabolisme energi. Vitamin B5 merupakan komponen dari koenzim A yang pada akhirnya akan di bentuk menjadi asetil KoA yang juga akhirnya akan menghasilkan energi. Jadi secara ringkas dapat dikatakan bahwa vitamin B berpengaruh terhadap metabolisme energi yang dapat meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot 7.

Dalam Royal Jelly juga terdapat kandungan kalsium sebanyak 25-85 mg/100mg. Kalsium sendiri dalam proses kontraksi otot mempunyai peran yang cukup penting yaitu menimbulkan kekuatan tarik menarik antara filamen aktin dan filamen miosin 3. Selain hal-hal diatas yang telah dikemukakan, terdapat sejumlah bukti penelitian lain yang dapat mendukung penelitian ini.

Percobaan yang dilakukan pada kelinci dengan pemberian (200mg / kg) royal jelly selama 6 minggu secara signifikan meningkatkan kadar glukosa, selain itu hasil penelitian menunjukkan bahwa Royal Jelly dapat menekan stres yang terjadi pada kelinci sehingga tidak dikeluarkan hormon kortisol, yang mana dapat menghambat terjadinya kelelahan otot 8.

Penelitian yang dilakukan oleh Kamakura et al , memakai tikus yang berenang di kolam renang, menemukan bahwa tikus yang diberi Protein 7 kDa dari ekstrak Royal Jelly menunjukkan penurunan signifikan akumulasi laktat serum. Laktat serum dapat menyebabkan rasa nyeri dan kelelahan otot. Hal ini menunjukkan bahwa Royal Jelly dapat

meningkatkan daya tahan otot karena menekan terjadinya kelelahan otot 9.

Penelitian lain juga menyebutkan bahwa Royal jelly di jadikan sebagai suplemen untuk atlet profesional demi meningkatkan performa setelah di lakukan penelitian di Rusia, dimana dilakukan uji pada atlet terlatih. Tes tersebut dilakukan secara pre test dan post test setelah 21 hari para atlet mengkonsumsi Royal Jelly sebanyak 4 pil secara sublingual setiap hari, masing-masing berisi 369 mg laktosa dan glukosa. Setelah perlakuan, dilakukan tes ketahanan dan atlet diuji dengan treadmil, sampai atlet menolak beban lanjutan. Dari hasil penelitian terbukti bahwa daya tahan atlet yang mengkonsumsi suplemen Royal Jelly adalah signifikan lebih baik daripada kontrol 10.

Dari beberapa penelitian diatas dapat menunjukkan bahwa Royal Jelly dapat meningkatkan daya tahan otot dan kekuatan otot serta dapat mendukung hasil penelitian ini.

SIMPULAN

Royal Jelly meningkatkan kekuatan otot lengan.

Royal Jelly meningkatkan daya tahan otot lengan.

SARAN

Dapat dilakukan penelitian terhadap zat atau bahan alami lain yang dapat meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot lengan.

Perlu dilakukan penelitian langsung terhadap atlet basket profesional, dengan waktu latihan yang lebih intens.

Disarankan untuk para atlet basket untuk menggunakan Royal Jelly sebagai suplemen penambah daya tahan otot dan kekuatan otot.

DAFTAR PUSTAKA

1. International Amateur Athletic

Federation Online. [Online] http://www.iaaf.org/search/?q=basket


(3)

ball-muscle+endurance&x=-554&y=-190

2. Masteris, R. 2005, Bahan Penataran dan Penyegaran Bagi Pelatih Tingkat Dasar Perbasi.

3. Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Text Book Of Medical Physiology. Philadelphia: Elsevier Saunders. 4. Abidin, Z. (2010). Tinjauan Gizi

Atlet Renang

5. Bogdanov, S. (2012). Honey as Nutrient and Functional Food. Bee Product Science .

6. Murray, R. K., Granner, D. K., &

Rodwell, W. V. (2006). Harper's

Illustrated Biochemistry (27 ed.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

7. www.whfoods.com. [Online] http://www.whfoods.com.

8. S.A. Elnagar, O. E.-E. (2010). Royal Jelly :can it reduce physiological strain of growing rabbits under Egyptian summer conditions? 9. Kamakura, M; Mitani, N; Fukuda,

T; Fukushima, M (2010) Antifatigue effect of fresh royal jelly in mice. Journal Of Nutritional Science and Vitaminology.

10. Bogdanov, S. (2012). Royal Jelly, Bee Brood: Composition, Health, Medicine: A Review.


(4)

49

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. (2010). Tinjauan Gizi Atlet Renang

Al-Masri, A (2011) The royal jelly. Honeybee kingdom and its derivaton, In

Bartolome, JAALFMP(ed.) Arabic Book House Publishers.

Asafova, N; Orlov, B; Kozin, R (2001) Physiologically active bee products (in

Russian). Y.A.Nikolaev Nijnij Novgorod

Bogdanov, S. (2012). Honey as Nutrient and Functional Food. Bee Product

Science .

Bogdanov, S. (2011). The Honey Book. Bee Product Science .

Bogdanov, S. (2012). Royal Jelly, Bee Brood: Composition, Health, Medicine: A

Review.

Broad, A. H. (2010). Honey Nutrition and Healt. Nutritional Honey Broad .

Calfee R, Fadale P (2006). Popular ergogenic drugs and supplements in young

athletes. Pediatrics, 117: e554

Edriyanti, A. (2013). Hubungan Kekuatan Otot Lengan terhadap Kemampuan

Shooting pada Ekstrakulikuler Bola Basket SMA Negeri 2 Kota Jambi

Elnagar SA (2010). Royal jelly counteracts bucks Summer Infertility.

Anim. Reprod. Sci. 121: 174-180.

Ganong, W. L. (2009). Ganong's Review of Medical Physiology (23rd Edition

ed.). (K. E. Barret, S. M. Barman, S. Boitano, & H. L. Brooks, Eds.) USA:

Mcgraw-hill LANGE Basic Science.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Text Book Of Medical Physiology.

Philadelphia: Elsevier Saunders.

Indah, M. (2007). Glikolisis sebagai Metabolisme Karbohidrat untuk

Menghasilkan Energi.

Kamakura, M; Mitani, N; Fukuda, T; Fukushima, M (2010) Antifatigue effect of

fresh royal jelly in mice. Journal Of Nutritional Science and Vitaminology.

McGill.

(n.d.).

Mc

Gill.

Retrieved

from

The

Brain

Mc

Gill:

http://thebrain.mcgill.ca/flash/a/a_07/a_07_p/a_07_p_tra/a_07_p_tra.html

Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, W. V. (2006). Harper's Illustrated


(5)

50

Psychologist

World.

(2013).

Retrieved

from

http://www.psychologistworld.com/memory/peterson_decay.php

Masteris, R. (2005). Bahan Penataran dan Penyegaran Bagi Pelatih Tingkat Dasar

Perbasi.

S.A. Elnagar, O. E.-E. (2010). Royal Jelly :can it reduce physiological strain of

growing rabbits under Egyptian summer conditions?

Schmidt, M. (1956). Royal Jelly in Diet, Prophylaxis, and Therapy.

Sherwood, L. (2010). Physiology (7 ed.). Baltimore: Thompson Brooks.

Sherwood, L. (2007). The Central Nervous System in Human Physiology from

Cell to System. Pasific Groove USA: Brooks/ Cole.

Takenaka T (1982). Chemical composition of royal jelly. Honeybee Sci. 3: 69-74.

Tortora, G., & Derrickson, B. (2009). Principles of Anatomy and Physiology.

USA: Wiley.

Value-Added Products From Beekeeping. (2001). Fao Corporate Document

Repository .

www.honey.com. (2013). National Honey Broad. Retrieved from National Honey

Broad: http://www.honey.com/about/about-nhb

http://www.apitherapy.org

http://www.beefertile.com/both/royal-jelly.html

www.beritabasket.com

http://www.chemistrylearning.com/krebs-cycle/

http://digilib.unila.ac.id

http://www.iaaf.org/search/?q=basketball-muscle+endurance&x=-554&y=-190

International Amateur Athletic Federation Online. [Online]

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/957.html

http://www.nutritionj.com/content/11/1/77

http://www.perbasi.or.id


(6)