Efek Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana Linn.) Terhadap Kultur Sel Fibroblas NIH3T3.
ABSTRAK
EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) TERHADAP KULTUR SEL FIBROBLAS NIH3T3
Sherliana Kristanti, 2013, Pembimbing 1: Dr. Hana Ratnawati, dr.,M.Kes.,PA (K) Pembimbing 2: Sri Nadya J. Saanin, dr., M.Kes
Latar belakang: Berbagai derivat xanton dalam kulit buah manggis ternyata
memiliki banyak manfaat terutama sebagai anti kanker, tetapi perlu diteliti efek kulit manggis terhadap jaringan normal. Sel fibroblas merupakan sel yang paling umum ditemui pada jaringan ikat dan mensintesis beberapa komponen matriks ekstraseluler. Salah satu kultur sel fibroblas yang sering dipakai dalam penelitian yaitu kultursel fibroblas NIH3T3.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui efek sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit
Manggis (EEKM) terhadap kultur sel fibroblas NIH3T3.
Metode Penelitian: Eksperimental laboratorik dengan Rancangan Acak Lengkap
(RAL). Data yang diperoleh yaitu perbandingan rerata persentase sel fibroblas hidup antar kelompok setelah pemberian berbagai konsentrasi EEKM dengan kontrol pembanding doksorubisin dan dianalisis menggunakan One Way Anova dan Post Hoc Tukey HSD.
Hasil: Ekstrak etanol kulit manggis memiliki efek yang tidak berbeda dengan
kontrol negatif pada konsentrasi 0,625µg/ml, 1,25µg/ml, 2,5µg/ml, 5,0µg/ml, 7,5µg/ml, 10µg/ml maupun 15µg/ml.
Simpulan: Ekstrak Etanol Kulit Manggis tidak berefek sitotoksik terhadap kultur
sel fibroblas.
Kata Kunci: kultur sel fibroblas NIH3T3, efek sitotoksik, ekstrak etanol kulit
(2)
ABSTRACT
EFFECT OF MANGOSTEEN PEEL ETHANOL EXTRACT (Garcinia mangostana Linn.) AGAINTS FIBROBLAST NIH3T3 CELL CULTURE
Sherliana Kristanti, 2013, 1st tutor : Hana Ratnawati, Dr., dr., M.Kes., PA (K) 2nd tutor : Sri Nadya J. Saanin, dr., M.Kes
Background: Various derivatives of xanthone in mangosteen peel have many
benefits especially as anticancer. However it is needed to study mangosteen peel effect to normal tissue. Fibroblasts are the most common cells found in connective tissue and synthesize several extracellular matrix components. Fibroblast cell NIH3T3 derived from mouse and often used in research.
Objective: The purpose of this study was to determine the cytotoxic effects of
Mangosteen Peel Ethanol Extract (MPEE) against fibroblast NIH3T3 cell cultures.
Methods: Laboratoric experimental in vitro with Complete Randomized Design
(CRD). Data obtained by the comparison of the average percentage of fibroblast cell alived between groups after administration of MPEE in various concentration with comparison control by doxorubicin and analyzed using One Way Anova and Post Hoc Tukey HSD.
Result: The ethanol extract of mangosteen peel did not have a significant
difference compared to the negative control groups at concentrations 0,625μg/ml,
1,25μg/ml, 2,5μg/ml, 5,0μg/ml, 7,5μg/ml, 10μg/ml and 15μg/ml.
Conclusions: Ethanol Extract of Mangosteen peel did not have cytotoxic effect on
fibroblast cell.
Keywords: fibroblast cell cultures NIH3T3, cytotoxic effects, ethanol extract of
(3)
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
SURAT PERNYATAAN... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 2
1.4.1 Manfaat Akademis ... 2
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3
1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sel Fibroblas ... 6
2.2 Gambaran Histologi Sel Fibroblas ... 6
2.3 Fungsi Sel Fibroblas ... 8
2.4 Kultur Sel Fibroblas NIH3T3... 10
2.5 Manggis (Garcinia mangostana Linn)... 11
2.5.1 Taksonomi Manggis (Garcinia mangostana Linn.) ... 12
(4)
2.6.1 Efek Ekstrak Etanol Kulit Manggis ... 16
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 21
3.1.1Alat Penelitian ... 21
3.1.2 Bahan Penelitian ... 22
3.2 Persiapan Penelitian ... 22
3.2.1 Sterilisasi Alat ... 22
3.2.2 Pembuatan Media DMEM ... 22
3.2.3 Pembuatan Media Pertumbuhan ... 23
3.2.4 Preparasi Sel Fibroblas NIH3T3 ... 23
3.2.5 Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Manggis ... 24
3.2.5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan ... 24
3.2.5.2 Cara Kerja Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Manggis... 24
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26
3.4 Metode Penelitian ... 26
3.4.1 Desain Penelitian ... 26
3.4.2 Variabel Penelitian ... 26
3.4.3 Metode Persiapan Penghitungan Sel ... 27
3.4.4 Uji Sitotoksisitas dengan MTT Assay ... 28
3.5 Metode Analisis ... 29
3.5.1 Hipotesis Statistik ... 29
3.5.2 Kriteria Uji ... 29
3.6 Pengelompokan Tingkat Toksisitas ... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 30
4.1.1 Ekstrak Etanol Kulit Manggis ... 30
4.1.1.1 Uji Sitotoksik ... 30
4.1.2.1 Uji Statistik ... 31
(5)
4.3 Uji Hipotesis ... 35
4.3.1 One Way Anova ... 35
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 37
5.2 Saran ... 37
DAFTAR PUSTAKA ... 38
LAMPIRAN ... 41
(6)
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Uji Sitotoksisitas EEKM Terhadap Kultur Sel Fibroblas NIH3T3 ... 30 Tabel 4.2 Hasil One Way Anova Sitotoksisitas EEKM Terhadap Kultur Sel
Fibroblas NIH3T3 ... 31 Tabel 4.3 Hasil Post Hoc Test HSD Sitotoksisitas EEKM Terhadap Kultur Sel
(7)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambaran Histologi Sel Fibroblas dengan Pewarnaan H&E... 8
Gambar 2.2 Sel Fibroblas NIH3T3 ... 11
Gambar 2.3 Manggis (Garcinia mangostana Linn.) ... 13
Gambar 2.4 Struktur Kimia Xanton ... 15
Gambar 3.1 Tahapan Ekstraksi Ekstrak Etanol Kulit Manggis ... 25
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Konsentrasi Sel Fibroblas Setelah Pemberian EEKM dan Doksorubisin ... 31
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Hasil ELISA Reader Ekstrak Etanol Kulit Manggis Terhadap Kultur Sel Fibroblas NIH3T3 ... 41 Lampiran II Hasil Statistik One Way Anova dan Post Hoc Tukey-HSD... 42 Lampiran III Foto-foto Penelitian ... 47
(9)
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Manggis merupakan tumbuhan fungsional karena sebagian besar tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai obat. Akan tetapi, masih belum diketahui efek sampingnya (Pasaribu et al, 2012). Kulit buah manggis yang selama ini dibuang sebagai limbah, ternyata memiliki banyak manfaat penting bagi kesehatan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa xanton yang terkandung dalam kulit buah manggis memiliki efek anti-mikroba dan anti-inlfamasi (Weecharangsan et al, 2006). Pada tahun 2002 para ilmuwan dari The National
Research Institute of Chinese Medicine di Taiwan menemukan bahwa Garcinone
E yang merupakan derivat xanton sangat efektif untuk menghambat kanker hati, kanker lambung, dan kanker paru-paru. Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa senyawa xanton mempunyai aktivitas anti-oksidan dan anti-kanker dengan menangkal radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Empat turunan xanton yang lain, yaitu α-mangostin, β-mangostin, γ-mangostin, dan methoxy-β -mangostin juga dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan memiliki potensi aktivitas anti-proliferasi. Sifat kemopreventif dan kemoterapi xanton pada kulit manggis banyak digunakan sebagai penghambat proses karsinogenesis (Putri, 2015).
Dengan banyaknya manfaat kulit manggis untuk kesehatan, perlu diketahui pengaruh kulit manggis terhadap jaringan normal. Bila ternyata kulit manggis bersifat toksik terhadap jaringan normal, maka tidak dapat dimanfaatkan untuk terapi. Itu sebabnya penulis bermaksud meneliti pengaruh kulit manggis terhadap jaringan normal.
Sel fibroblas merupakan sel yang paling umum ditemui pada jaringan ikat dan mensintesis beberapa komponen matriks ekstraseluler (kolagen retikuler, elastin), beberapa makromolekul anionik (glikosaminoglikans dan proteoglikans) serta glikoprotein multiadesif (laminin dan fibronektin) yang dapat mendorong
(10)
perlekatan sel. Di samping itu, sel fibroblas juga mensekresikan sitokin dan
growth factors, yang antara lain dapat menstimulasi proliferasi sel dan
menghambat proses diferensiasi sel (Mallon et al, 2006). Fibroblas adalah sel yang paling mudah dikultur dari vertebra dan telah digunakan secara luas dalam banyak penelitian kultur jaringan (Lahirin, 2011). Salah satu kultur sel fibroblas yang sering digunakan dalam penelitian yaitu sel fibroblas NIH3T3.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, penulis akan meneliti efek ekstrak etanol kulit manggis terhadap kultur sel fibroblas NIH3T3. Sebagai pembanding, akan digunakan doksorubisin yaitu suatu obat anti kanker berspektrum luas.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah:
• Apakah ekstrak etanol kulit manggis berefek toksik terhadap kultur sel fibroblas NIH3T3.
1.3.Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak etanol kulit manggis bersifat toksik terhadap kultur sel fibroblas NIH3T3.
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Menambah wawasan akademis ilmu pengetahuan kedokteran, khususnya farmakologi herbal mengenai pengaruh ekstrak etanol kulit manggis terhadap kultur sel fibroblas NIH3T3 dan memberikan informasi bagi penelitian selanjutnya.
(11)
1.4.2 Manfaat Praktis
Untuk mendukung dan menerapkan pemanfaatan ekstrak etanol kulit manggis bagi masyarakat sebagai pengobatan alternatif yang aman dikonsumsi.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Kulit buah manggis mengandung sejumlah besar senyawa biologis aktif, seperti xanton yang memiliki beberapa derivat seperti α-mangostin, β-mangostin, γ-mangostin, garcinone E, methoxy-β-mangostin. Senyawa xanton mempunyai kemampuan sebagai antioksidan, antibakteri, antifungi, antiinflamasi, bahkan dapat menjadi penghambat pertumbuhan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Xanton dan derivatnya terutama α-mangostin dan β-mangostin memiliki aktivitas
anti-kanker, antara lain penangkalan siklus sel, menekan proliferasi sel kanker, menginduksi apoptosis dan diferensiasi, mengurangi peradangan, menghambat adesi, invasi dan metastasis sel kanker serta menghambat beberapa target molekul yang berperan dalam patogenesis kanker seperti kinase, siklooksigenase,
ribonukleotida, reduktase dan DNA polymerase. Sedangkan γ-mangostin juga memiliki banyak manfaat dalam memberikan proteksi atau melakukan upaya pencegahan terhadap serangan penyakit dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh (Putri, 2015). Efek dari α-mangostin dan β-mangostin pada sel DLD-1 pada karsinoma kolon terbukti dapat menginduksi agar siklus sel tetap berada pada fase
G1 dan γ-mangostin pun berpengaruh pada fase S dari siklus sel. Sehingga dengan
terhambatnya siklus sel, proliferasi dari sel kanker pun akan dihambat (Shan et al, 2011).
Menurut penelitian Jung et al tahun 2006, xanton terutama α-mangostin, γ -mangostin, gartanin, dan garcinone E yang terdapat pada kulit manggis memiliki efek antioksidan yang dapat mengikat radikal bebas seperti ONOO- yang berikatan dengan nitric oxide (NO-), sehingga dapat mencegah proses degenerasi
(12)
sel pada dosis IC50 > 30 µM. Chomnawang et al (2007) juga menegaskan bahwa
ekstrak etanol kulit manggis dapat mengurangi produksi Reactive Oxygen Species (ROS) oleh sel Polymorphonuclear leucocytes (Chaverri et al, 2008).
Penelitian lain mengenai aktivitas antioksidan kulit buah manggis menyebutkan bahwa kulit manggis dapat mempercepat proses pemulihan sel dengan mempercepat proses proliferasi fibroblas (Maulina & Sugihartini, 2015). Seperti pada penelitian Sampath et al (2007) yang menyebutkan bahwa α -mangostin memiliki efek antioksidan pada lipid peroxidation dalam porses terjadinya myokard infark. Serta penelitian Chin et al (2008) yang menyebutkan
bahwa γ-mangostin juga memiliki efek antioksidan yang dapat mencegah
kerusakan sel dengan mengikat radikal bebas, serta membuktikan α-mangostin dan γ-mangostin dapat menghambat produksi prostaglandin pada proses inflamasi (Chaverri et al, 2008).
Pada penelitian ini akan digunakan doksorubisin, suatu obat anti kanker yang sering digunakan untuk terapi bermacam-macam kanker, mekanisme kerja doksorubisin pada sel kanker yaitu dengan menghambat atau menginhibisi perkembangan sel kanker. Doksorubisin bekerja dengan memblok enzim topoisomnerase-2 yang dibutuhkan sel kanker untuk tumbuh dan berkembang (Cancer Research UK Team, 2015).
Fibroblas merupakan sel dominan dalam jaringan ikat. Fibroblas adalah sel gepeng dengan inti lonjong sedikit kromatin, dan satu atau dua nukleolus. Sel ini sangat aktif dengan sitoplasma bercabang yang tidak teratur, dan menyintesis serat kolagen, serat retikular, dan serat elastik serta karbohidrat misalnya glikosaminoglikan, proteoglikan, dan glikoprotein matriks ekstraselular (Eroschenko, 2010).
Kultur sel fibroblas NIH3T3 merupakan kultur sel fibroblas yang berasal dari embrio tikus putih galur Swiss Webster yang telah menjadi standar untuk sel fibroblas dan dikembangkan oleh National Institute of Health. Menurut National
Human Genome Research Institue, sel ini banyak digunakan dalam berbagai
penelitian karena secara genetika, karakteristik biologis dan banyak kondisi manusia yang dapat direplikasikan pada tikus (Lahirin, 2011).
(13)
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Ekstrak etanol kulit manggis tidak bersifat toksik terhadap kultur sel fibroblas NIH3T3.
(14)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Ekstrak Etanol Kulit Manggis tidak berefek sitotoksik terhadap kultur sel fibroblas NIH3T3.
5.2 Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai:
1. Uji sitotoksisitas ekstrak etanol kulit manggis terhadap sel dari jaringan tubuh normal yang lain.
2. Dilakukan penelitian Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Manggis secara in vivo terhadap hewan coba.
(15)
EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS
(Garcinia mangostana Linn.) TERHADAP
KULTUR SEL FIBROBLAS NIH3T3
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
SHERLIANA KRISTANTI
1310060
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
(16)
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Efek Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia
Mangostana Linn.) terhadap Kultur Sel Fibroblas NIH3T3”. Karya Tulis Ilmiah
ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung. Karya Tulis Ilmiah ini berhasil tersusun dengan baik berkat bantuan, dukungan secara moral maupun materiil, bimbingan, dan saran-saran dari berbagai pihak, maka penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes, PA (K) selaku pembimbing pertama yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Sri Nadya J. Saanin, dr., M.Kes selaku pembimbing kedua yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepadaa penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Petugas di Bagian Laboratorium ProStem Jakarta yang membantu penulis dalam melakukan penelitian sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.
4. Kedua orangtua saya Yap Imam Hindarto dan Liem Sui Tjen serta kakak saya, Boby Hartanto dan Ricky Fajar Adiputra, yang selalu mendoakan, mendukung, memberi semangat serta bantuan moral dan materiil kepada penulis.
5. Teman seperjuangan penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah, Stefanie Djoenneady dan Sylvania Franseda yang telah saling membantu, memberi semangat dan bekerjasama dalam melaksanakan penelitian ini.
(17)
Terima kasih atas kerjasama yang baik dan pengorbanan yang telah diberikan selama ini.
6. Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha : Puput Fatimah, Mellavenia, Elizabeth Setiyanto Wijaya, Kevin Samuel Marpaung, Victor Yohanes Setiawan, Gregorius Louis Agung Tanuwijaya, Nadia Verina Sudana, Geby Khomaro Putri, Danny R. Garna, M. Gumelar Arafah, dan teman-teman lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu namanya yang telah memberikan dukungan dan bantuan tenaga serta moral dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Rekan-rekan Antidote angkatan 2013 yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Kepada pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan dorongan dan semangat maupun bantuan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Penulis berharap karya tulis ini dapat berguna masyarakat Indonesia terutama bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.
Bandung, Oktober 2016
Sherliana Kristanti Penulis
(18)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmat, N., Nik Azmin, N., Ghani, N. A., Aris, S. S., Sidek, N. Z., Abdullah, S., et al. (2010). Bioactive Xanthones From The Pericarp Of Garcinia Mangostana. Middle-East Journal Of Scientific Research, 123-127.
Aisha, A. F., Abu-Salah, K. M., Ismail, Z., & Majid, A. S. (2012). In vitro and in vivo anti-colon cancer effects of Garcinia mangostana xanthones extract.
BMC Complementary and Alternative Medicine , 104.
Alberts, B., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Roberts, K., & Walter, P. (2002).
Molecular Biology of the Cell, 4th edition. New York: Garland Science.
Cancer Research UK Team. (2015, December 29). Doxorubicin. Retrieved October 10, 2016, from Cancer Research UK:
http://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/cancers-in-general/treatment/cancer-drugs/doxorubicin
CCRC. (2013). SOP Uji toksisitas. Retrieved August 8, 2016, from Cancer
Chemoprevention Research Center: http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=240
Chaverri, J., Rodriguez, N. C., Ibara, O. M., & Rojas, J. P. (2008). Medicinal Properties of mangostin (Garcinia mangostana). Food and Chemical
Toxicology, 3227-3239.
Collection, A. T. (2013). NIH/3T3. Retrieved July 28, 2016, from ATCC: https://www.atcc.org/products/all/CRL-1658.aspx#documentation
ECACC. (2010). Fundamental Techniques in Cell Culture. Salisbury, UK: The European Collection of Cell Cultures (ECACC).
Emilda, Y., Budipramanan, E., & Kuntari, S. (2014). Uji toksisitas ekstrak bawang putih (Allium Sativum) terhadap kultur sel fibroblast. Dental
Journal, 215-219.
Eroschenko, V. P. (2010). Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional Ed
11. Jakarta: EGC.
Fu, C., Loo, A., Chia, F. P., & Huang, D. (2007). Oligomeric proanthocyanidins from mangosteen pericarp. J Agric Food Chem, 7689-7694.
(19)
Heravi, F., Ramezani, M., Poosti, M., Hosseini, M., Shajiei, A., & Ahrari, F. (2013). In Vitro Cytotoxicity Assessment of an Orthodontic Composite Containing Titanium-dioxide Nano-particles. Dental Research, Dental
Clinics, Dental Prospects.
Hermawan, A. (2014). Doxorubicin. Retrieved October 10, 2016, from Cancer
Chemoprevention Research Center: http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2246
Hung, S. H., Shen, K. H., Wu, C. H., Liu, C. L., & Shih, Y. W. (2009). Alpha-mangostin suppresses PC-3 human prostate carcinoma cell metastasis by inhibiting matrix metalloproteinase-2/9 and urokinase-plasminogen expression through the JNK signaling pathway. J Agric Food Chem, 1291-1298.
Kurniawati , Y., Sudigdo, A., Achadiyani, Suwarsa, O., Erlangga, D., & Putri, T. (2015). Kultur Primer Fibroblas : Penelitian Pendahuluan. MKA, 33-40. Lahirin, R. (2011). Serum Darah Tali Pusat Manusia Dapat Meningkatkan
Proliferasi Fibroblas pada Tikus (Galur NIH3T3) Lebih Banyak daripada Serum Fetus Sapi. Denpasar.
Leeson, C. R., Leeson, T. S., & Paparo, A. A. (1995). Buku Ajar Histologi. Jakarta: EGC.
Lim, T. K. (2012). Edible Medicinal an Non-Medicinal Plants Vol 2. New York: Springer.
Mallon, B. S., Park, K. Y., Chen, K. G., Hamilton, R. S., & McKay, R. D. (2006). Toward xeno-free culture of human embryonic stem cells. The
International Journal of Biochemistry and Cell Biology, 1063-1075.
Maulina, L., & Sugihartini, N. (2015). Formulasi Gel Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) dengan Variasi Gelling Agent Sebagai Sediaan Luka Bakar. Pharmaҫiana, 43-52.
Mescher, A. L. (2010). Junqueira's Basic Histology Text and Atlas 12th edition. Bloomington: McGraw Hill.
(20)
Moongkarndi, P., Kosem, N., Luanratana, O., Jongsomboonkusol, S., & Narongchai, P. (2004). Antiproliferative activity of Thai medicinal plant extracts on human breast adenocarcinoma cell line. Fitoterapia, 375-377. Moore, G., Goldman, D., Garland, M., & Anderson, K. (2007). National Research
of Agriculture Service. Retrieved September 8, 2016, from United States
Departement of Agriculture:
http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=GAMA10
Morton, J. F. (1987). Mangosteen (Garcinia mangostana Linn.). Fruits of Warm
Climates, 301-304.
Pasaribu, F., Sitorus, P., Bahri, S. (2012). Uji Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah.
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 1-8.
Putri, N. D. (2015). Effectivity Of Xanthones In Mangosteen's Pericarp To Inhibiting Formation Of Cancer Cells. J Majority, 76-81.
Ross, M. H., & Pawlina, W. (2011). Histology A Text and Atlas with Correlated
Cell an Molecular Biology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Selborne. (2006). Cell Culture. Retrieved July 15, 2016, from Selborne Biological Service: http://www.selbornebiological.com/products/cell_culture.htm Shan, T., Ma, Q., Liu, J., Li, W., Wang, F., & Wu, E. (2011). Xanthones from
Mangosteen Extracts as Natural Chemopreventive Agents: Potential Anticancer Drugs. Curr Mol Med, 666-677.
Todaro, G. J., & Green, H. (1963). Quantitative Studies of The Growth of Mouse Embryo Cells in Culture and Their Development Into Established Lines.
The Journal of Cell Biology, 299-313.
Weecharangsan, W., Opanasopit, P., Sukma, M., Ngawhirunpat, T., Sotanaphun, U., & Siripong, P. (2006). Antioxidative and Neuroprotective Activities of Extracts from the Fruit Hull of Mangosteen ( Garcinia mangostana Linn.).
(1)
EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS
(Garcinia mangostana Linn.) TERHADAP
KULTUR SEL FIBROBLAS NIH3T3
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
SHERLIANA KRISTANTI
1310060
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
(2)
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Efek Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia
Mangostana Linn.) terhadap Kultur Sel Fibroblas NIH3T3”. Karya Tulis Ilmiah
ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung. Karya Tulis Ilmiah ini berhasil tersusun dengan baik berkat bantuan, dukungan secara moral maupun materiil, bimbingan, dan saran-saran dari berbagai pihak, maka penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes, PA (K) selaku pembimbing pertama yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Sri Nadya J. Saanin, dr., M.Kes selaku pembimbing kedua yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepadaa penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Petugas di Bagian Laboratorium ProStem Jakarta yang membantu penulis dalam melakukan penelitian sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.
4. Kedua orangtua saya Yap Imam Hindarto dan Liem Sui Tjen serta kakak saya, Boby Hartanto dan Ricky Fajar Adiputra, yang selalu mendoakan, mendukung, memberi semangat serta bantuan moral dan materiil kepada penulis.
(3)
Terima kasih atas kerjasama yang baik dan pengorbanan yang telah diberikan selama ini.
6. Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha : Puput Fatimah, Mellavenia, Elizabeth Setiyanto Wijaya, Kevin Samuel Marpaung, Victor Yohanes Setiawan, Gregorius Louis Agung Tanuwijaya, Nadia Verina Sudana, Geby Khomaro Putri, Danny R. Garna, M. Gumelar Arafah, dan teman-teman lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu namanya yang telah memberikan dukungan dan bantuan tenaga serta moral dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Rekan-rekan Antidote angkatan 2013 yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Kepada pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan dorongan dan semangat maupun bantuan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Penulis berharap karya tulis ini dapat berguna masyarakat Indonesia terutama bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.
Bandung, Oktober 2016
Sherliana Kristanti Penulis
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmat, N., Nik Azmin, N., Ghani, N. A., Aris, S. S., Sidek, N. Z., Abdullah, S., et al. (2010). Bioactive Xanthones From The Pericarp Of Garcinia Mangostana. Middle-East Journal Of Scientific Research, 123-127.
Aisha, A. F., Abu-Salah, K. M., Ismail, Z., & Majid, A. S. (2012). In vitro and in vivo anti-colon cancer effects of Garcinia mangostana xanthones extract.
BMC Complementary and Alternative Medicine , 104.
Alberts, B., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Roberts, K., & Walter, P. (2002).
Molecular Biology of the Cell, 4th edition. New York: Garland Science.
Cancer Research UK Team. (2015, December 29). Doxorubicin. Retrieved October 10, 2016, from Cancer Research UK:
http://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/cancers-in-general/treatment/cancer-drugs/doxorubicin
CCRC. (2013). SOP Uji toksisitas. Retrieved August 8, 2016, from Cancer
Chemoprevention Research Center: http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=240
Chaverri, J., Rodriguez, N. C., Ibara, O. M., & Rojas, J. P. (2008). Medicinal Properties of mangostin (Garcinia mangostana). Food and Chemical
Toxicology, 3227-3239.
Collection, A. T. (2013). NIH/3T3. Retrieved July 28, 2016, from ATCC: https://www.atcc.org/products/all/CRL-1658.aspx#documentation
ECACC. (2010). Fundamental Techniques in Cell Culture. Salisbury, UK: The European Collection of Cell Cultures (ECACC).
Emilda, Y., Budipramanan, E., & Kuntari, S. (2014). Uji toksisitas ekstrak bawang putih (Allium Sativum) terhadap kultur sel fibroblast. Dental
Journal, 215-219.
Eroschenko, V. P. (2010). Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional Ed
11. Jakarta: EGC.
(5)
Heravi, F., Ramezani, M., Poosti, M., Hosseini, M., Shajiei, A., & Ahrari, F. (2013). In Vitro Cytotoxicity Assessment of an Orthodontic Composite Containing Titanium-dioxide Nano-particles. Dental Research, Dental
Clinics, Dental Prospects.
Hermawan, A. (2014). Doxorubicin. Retrieved October 10, 2016, from Cancer
Chemoprevention Research Center: http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2246
Hung, S. H., Shen, K. H., Wu, C. H., Liu, C. L., & Shih, Y. W. (2009). Alpha-mangostin suppresses PC-3 human prostate carcinoma cell metastasis by inhibiting matrix metalloproteinase-2/9 and urokinase-plasminogen expression through the JNK signaling pathway. J Agric Food Chem, 1291-1298.
Kurniawati , Y., Sudigdo, A., Achadiyani, Suwarsa, O., Erlangga, D., & Putri, T. (2015). Kultur Primer Fibroblas : Penelitian Pendahuluan. MKA, 33-40. Lahirin, R. (2011). Serum Darah Tali Pusat Manusia Dapat Meningkatkan
Proliferasi Fibroblas pada Tikus (Galur NIH3T3) Lebih Banyak daripada Serum Fetus Sapi. Denpasar.
Leeson, C. R., Leeson, T. S., & Paparo, A. A. (1995). Buku Ajar Histologi. Jakarta: EGC.
Lim, T. K. (2012). Edible Medicinal an Non-Medicinal Plants Vol 2. New York: Springer.
Mallon, B. S., Park, K. Y., Chen, K. G., Hamilton, R. S., & McKay, R. D. (2006). Toward xeno-free culture of human embryonic stem cells. The
International Journal of Biochemistry and Cell Biology, 1063-1075.
Maulina, L., & Sugihartini, N. (2015). Formulasi Gel Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) dengan Variasi Gelling Agent Sebagai Sediaan Luka Bakar. Pharmaҫiana, 43-52.
Mescher, A. L. (2010). Junqueira's Basic Histology Text and Atlas 12th edition. Bloomington: McGraw Hill.
(6)
Moongkarndi, P., Kosem, N., Luanratana, O., Jongsomboonkusol, S., & Narongchai, P. (2004). Antiproliferative activity of Thai medicinal plant extracts on human breast adenocarcinoma cell line. Fitoterapia, 375-377. Moore, G., Goldman, D., Garland, M., & Anderson, K. (2007). National Research
of Agriculture Service. Retrieved September 8, 2016, from United States
Departement of Agriculture:
http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=GAMA10
Morton, J. F. (1987). Mangosteen (Garcinia mangostana Linn.). Fruits of Warm
Climates, 301-304.
Pasaribu, F., Sitorus, P., Bahri, S. (2012). Uji Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah.
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 1-8.
Putri, N. D. (2015). Effectivity Of Xanthones In Mangosteen's Pericarp To Inhibiting Formation Of Cancer Cells. J Majority, 76-81.
Ross, M. H., & Pawlina, W. (2011). Histology A Text and Atlas with Correlated
Cell an Molecular Biology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Selborne. (2006). Cell Culture. Retrieved July 15, 2016, from Selborne Biological Service: http://www.selbornebiological.com/products/cell_culture.htm Shan, T., Ma, Q., Liu, J., Li, W., Wang, F., & Wu, E. (2011). Xanthones from
Mangosteen Extracts as Natural Chemopreventive Agents: Potential Anticancer Drugs. Curr Mol Med, 666-677.
Todaro, G. J., & Green, H. (1963). Quantitative Studies of The Growth of Mouse Embryo Cells in Culture and Their Development Into Established Lines.
The Journal of Cell Biology, 299-313.
Weecharangsan, W., Opanasopit, P., Sukma, M., Ngawhirunpat, T., Sotanaphun, U., & Siripong, P. (2006). Antioxidative and Neuroprotective Activities of Extracts from the Fruit Hull of Mangosteen ( Garcinia mangostana Linn.).