Sikap Masyarakat Terhadap Perusahaan Tambang Andesit Di Desa Cipinang Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Winda Septi Kusuma
NIM 1112015000075
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
(2)
(3)
(4)
(5)
Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Latar belakang penelitian ini adalah adanya perusahaan tambang yang ada di Desa Cipinang yang cukup banyak. Sehingga menarik peneliti untuk melakukan peneliti untuk mengetahui dampak perusahaan dan mengetahui seperti apa sikap masyarakat terhadap perusahaan tambang andesit tersebut. Untuk menjawab keingintahuan penulis maka penulis melakukan melakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara ke desa tersebut. Dengan 10 narasumber yang dipilih secara acak dengan beberapa kriteria. Dan yang terpilih menjadi responden yaitu Tokoh Masyarakat, Ketua RT, Ketua RW, Ibu Rumah Tangga, Pemuda Desa dan Staf Desa. Dari hasil penelitian tersebut maka dapat diketahui bahwa dampak yang ditimbulkan perusahaan yakni adanya kerusakan lingkungan. Diantaranya yaitu menurunnya kualitas dan kuantitas air, adanya polusi udara, polusi suara serta kerusakan fasilitas jalanan umum desa. Dari adanya dampak tersebut maka dapat diketahui sikap masyarakat terhadap perusahaan tambang adalah negatif.
Kata Kunci : Sikap, Tambang Andesit, Lingkungan.
(6)
Geography Program, Department of Education Social Sciences (IPS), Tarbiyah and Teaching Science Faculty, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.
The background of this the existence of mining in Cipinang Village considerable. So that the writer want to know company toward andesite damage and the writer wants to know the public attitude toward andesit mining company. To answer the writer’s curiosty, the writer should do research by qualitative methods. With data collection technique observation and interview to the villagers. There are 10 selected interviewees randomly with some criterias, they are public figure, chairman of RT, chairman of RW, house wife, the village youngster and the village staff. From the research result we know that the company is enviromental damage. Such as decreasing of water quality and quantity, air pollution, noise pollution and the damage of village public road facilities. From existence that damage, we know that the public attitude toward andesite mining is negative.
Keyword : Attitude, Andesite, Enviromental.
(7)
Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan lancar. Tak lupa shalawat dan salam selalu tercurah limpahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya.
Penelitian ini dilakukan guna memenuhi persyaratan kelulusan guna memeproleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penulisan penelitian skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Namun berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya penelitian skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun penelitian pendidikan ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis sampaikan kepada:.
Dalam penyusunan Skripsi ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A yang senantiasa selalu ada untuk seluruh mahasiswa/i tarbiyah. 2. Ketua Prodi Jurusan PIPS, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd yang selalu
ceria dan sabar membimbing mahasiswa/i IPS.
3. Sekretaris Jurusan Pak Syaripulloh, M.Si yang selalu sabar membimbing mahasiswa/i P.IPS.
4. Dosen-dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang senantiasa tulus memberikan ilmu bagi mahasiswa/I P.IPS.
5. Dosen Pembimbing Skripsi I, Bapak Andri Ardiansyah, M.Si yang senantiasa membimbing dengan penuh kesabaran.
(8)
7. Dosen pembimbing akademik, Ibu Dr. Ulfah Fajarini, M.Si,, yang sudah membimbing penulis dengan sangat baik dengan penuh kesabaran selama empat tahun menjalani pembelajaran perkuliahan.
8. Kepala Desa Cipinang Bapak Sukatma dan jajarannya yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di wilayahnya semoga penelitian benar-benar bermanfaat untuk Desa Cipinang.
9. Bapak/Ibu para informan yang telah bersedia menjadi narasumber untuk penelitian ini.
10.Kedua orangtua yang teramat sangat saya saya cintai dan saya sayangi. Mamah, Bapak terimakasih untuk selalu memberikan doa yang tiada henti hingga skripsi ini mampu terselesaikan dengan baik. Terimakasih juga sudah memberi pendidikan yang luar biasa hingga saat ini. Adik satu-satunya Rifo Kris Baharta yang selalu direpotkan menjadi supir antar jemput selama berkuliah disini.
11.Keluarga Besar Ambalan Pangeran Shageri dan Ratu Rapiah, Gerakan Pramuka SMAN 1 Rumpin. Para Pembina kebanggaan Bu Deuis, Pak Adang, Ayah, partner pendamping Malik Abdul Azis dan seluruh aa teteh pasharara, terimakasih atas dorongan semangat dan motivasi yang tiada henti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
12.Keluarga Besar Racana Fatahillah - Nyi Mas gandasari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang senantiasa memberi banyak pelajaran berharga bagi penulis selama berkuliah disini.
13.Sahabat-sahabat yang selalu ada memberi bantuan ketika penulis dalam kesusahan, M. Ikrom Rosyidin. Nurlela, Aniszul, Maulyda, Ana Mariana, Fildzah Oktaviani dan Noviana Anggraeni. Terimakasih atas segala bantuannya kawan.
14.Teman-teman seperjuangan Geografi 2012. Terimakasih untuk setiap kenangan indah yang telah terukir.
(9)
terjalin dengan baik atas ridho-Nya. Love!
16.Sahabat rasa keluarga, lemoters 2012. Kak Anis, Kak Baiti, Kak lastri, Kak Haifa, Kak Amel, Kak Priska, Kak Vina, Kak Lian, Teh Aqila, Ambar, Nurul, Ois, Kak Wahyu, Kak Aan, Bang Khudori, Bang Ocid, Pakde, Ozi, Jamil, Roma dan Agus. Terimakasih sudah memberi warna-warna indah perjuangan di Racana. Menjadi sahabat yang seperti keluarga ketika jauh dari rumah. Terimakasih selalu memberi nasehat dikala kesusahan dan memberi teguran dikala salah. Sayang Lemot!
17.Adik, sahabat, teman curhat, teman jalan, teman berantem, kesayanganku 8 kesatria dan 8 bidadariku. Yeni, Zahra, Dina, Lenny, Iik, Wiwi, Sri, Riah, Emul, Obay, Udin, Beni, Paris, Paisal, Robi, Saptaji. Terimakasih doa-doa dan semangatnya yaaah kalianku.
18.Yang selalu siap sedia mengantar penulis untuk melakukan penelitian ini Mulyadi, Paisal, Ryan. Dan yang selalu ada untuk membantu membuat transkip Yeni, Udin, Obay, Maul, Dimas, Dwi, Kiki, Agnes, Qory, Rindi, Nabila.
19.Adik-adik kebanggaanku pasukan 515 Wita, Sri, Ai, Wanti, Tiwi, Pikri, Dwi, Dimas, Jodi, Galih, Septian, Maul, Wandi, Jalal, Dinu, Ajmal, Jalaludin dan otong. Terimakasih selalu mau direpotin tetehnya yang bawel dan selalu siap sedia nganter jemput Ciputat-Rumpin. Sayang kalian.
20.Sahabat yang tiada dua, Sada, Pipit, Yuni, Kiki. Terimakasih buat semangatnya ya genks.
21.Kakak-kakak yang selalu ada mendengar segala keluh kesah, Kak Anis, Kak Baiti dan Kak Lastri. Hatur nuhun Kakak-kakakku.
22.Kakak, sahabat, penyemangat tiada henti, seseorang yang senantiasa memberi nasihat dan selalu sabar a Endri Supriatna. Terimakasih atas segala halnya.
(10)
tak bisa disebut satu persatu. Terimakasih tiada henti untuk kalian.
24.Teman-teman seperjuangan Pendidikan IPS 2012. Semoga kita bertemu kembali di puncak kesuksesan.
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait khusunya dan bagi seluruh pembaca pada umumnya. Akhirnya penulis mohon maaf apabila banyak kesalahan yang telah penulis lakukan selama ini. Semoga penelitian ini dapat diterima dengan baik dan sebagai pelajaran bagi semuanya. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 14 Desember 2016
Winda Septi Kusuma
(11)
PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II : KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Sikap ... 9
2. Masyarakat ... 15
3. Perusahaan ... 19
4. Batuan Andesit ... 22
5. Kerusakan Lingkungan ... ... 24
B. Penelitian yang Relevan ... 25
BAB III : METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
B. Metode Penelitian ... 29
C. Populasi dan Sampel ... 30
D. Teknik Pengumpulan Data ... 31
E. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 33
F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ... 33
G. Analisis data ... 34
(12)
A. Kesimpulan ... 61
B. Implikasi ... 61
C. Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... xii LAMPIRAN-LAMPIRAN
(13)
Tabel 2.1 : Penelitian yang Relevan
Table 3.1 : Progres Kegiatan Penelitian
Tabel 4.1 : Data Kepala Keluarga
Tabel 4.2 : Data Penduduk Desa Cipinang
Tabel 4.3 : Mata Pencaharian Penduduk
Tabel 4.4 : Tingkat Pendidikan
Tabel 4.5 : Karakteristik Informan
(14)
Gambar 3.2 : Komponen Dalam Analisis Data Miles dan Huberman
Gambar 4.1 : Peta Administrasi Kecamatan Rumpin
Gambar 4.2 : Data Kepala Keluarga
Gambar 4.3 : Data Penduduk Desa Cipinang
Gambar 4.4 : Mata Pencaharian Penduduk
Gambar 4.5 : Tingkat Pendidikan
(15)
Lampiran 2 : Surat Pembimbing Skripsi
Lampiran 3 : Uji Referensi
Lampiran 4 : Kisi-Kisi Penelitian
Lampiran 5 : Pedoman Wawancara
Lampiran 6 : Transkip Wawancara
Lampiran 7 : Lembar Observasi
Lampiran 8 : Studi Dokumentasi
Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian
(16)
Indonesia merupakan salah satu Negara yang berada di benua Asia, Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau adalah Negara kepulauan terbesar di dunia, jumlah pulaunya tidak kurang dari 17.504 pulau.1 Sebagai Negara kepulauan raksasa Indonesia memiliki banyak potensi alam dan kekayaan alam. Diantara potensi sumber daya alam yang ada salah satunya adanya sumber daya mineral.
Sumber daya mineral merupakan sumber daya alam yang proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun dan sifat utamanya tidak terbarukan.2 Sumber daya mineral merupakan kekayaan alam Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan. Pasal 33 Undang-undang dasar 1945 menyebutkan “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran.”
Sumber daya mineral salah satunya yaitu bahan galian industri. Indonesia memiliki banyak sumber daya mineral untuk industri dengan berbagai golongan yang cukup melimpah. Untuk mengelola sumber daya mineral maka didirikanlah perusahaan-perusahaan pertambangan. Perusahaan pertambangan yang ada di Indonesia mulai dari pertambangan emas, minyak bumi, batu bara yang termasuk dalam sumber daya mineral golongan A yakni sumber daya yang sifatnya strategis, hingga batuan andesit yang termasuk golongan C yakni non strategis.
Kekayaan alam Indonesia yang berupa sumber daya mineral itu dapat dinikmati oleh seluruh warga negara Indonesia. Begitupun bagi masyarakat yang ingin membuka perusahaan tambang sendiri. Seperti yang tercantum pada Undang-undang pasal 5 bab III Nomor 11 tahun 1967 yaitu tentang Bentuk dan Organisasi Perusahaan Pertambangan.
1
Ensiklopedia Geografi Indonesia (Jakarta: PT. Lentera Abadi, 2006), h. 3
2
Sukandarrumidi, Bahan Galian Industri (Yogkarta: Gadjah Mada University Press, 1999) , h.1.
1
(17)
Usaha Pertambangan dapat dilaksanakan oleh : 1. Instansi pemerintah yang ditunjuk menteri; 2. Perusahaan Negara;
3. Perusahaan Daerah;
4. Perusahaan dengan Modal bersama Negara dan daerah; 5. Koperasi;
6. Badan atau perseorangan swasta yang memenuhi syarat.
Adanya perusahaan tambang tentulah mendatangkan keuntungan secara finansial. Sumber daya yang cukup potensial ini, jika diolah dengan baik merupakan sumber devisa negara dan juga sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini dapat digunakan untuk memenuhi biaya kegiatan pemerintah dan pembangunan daerah. Tak hanya menambah keuntungan bagi pendapatan daerah, adanya perusahaan tambang juga menguntungkan bagi masyarakat yang berada disekitar perusahaan. Adanya perusahaan tambang mampu menampung masyarakat sekitar untuk menjadi karyawan didalam perusahaan tersebut. Hal ini membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Namun dalam pemanfaatannya, di samping adanya keuntungan ekonomi perusahaan tambang juga seringkali menimbulkan pencemaran lingkungan, serta konflik dengan pemangku adat dan budaya masyarakat setempat, sehingga para pecinta lingkungan seringkali memberikan kritik yang tajam terhadap kegiatan pertambangan.
Di Indonesia memiliki banyak perusahaan pertambangan, salah satu dan yang terbesar yakni pertambangan emas Freeport. PT Freeport yang berinduk di Amerika, memiliki tambang emas dilahan Grasberg papua. Grasberg ikon tambang raksasa di Papua memiliki cadangan tembaga dan emas yang berlimpah. Kekayaan sumber daya alam tersebut membuat Freeport enggan hengkang dari Indonesia, karena lokasi tambang lain milik perusahaan itu tak sanggup menawarkan tembaga dan emas yang menggiurkan seperti yang ada di Papua. Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Mohamad Hidayat membeberkan betapa kayanya tambang Grasberg di Papua hingga PT Freeport Indonesia berani
(18)
memnanamkan investasi dengan nilai miliaran dolar Amerika Serikat (AS). Kata Hidayat dalam Liputan 6, nilai aset Freeport Indonesia di periode yang sama senilai US$ 8,265 miliar.
Adanya perusahaan tambang emas di papua mendatangkan keuntungan ekonomi terhadap Pendapatan Daerah, lebih dari itu bahkan keuntungan terhadap Negara, karna perusahaan tambang Freeport bukanlah perusahaan kecil. Hal ini juga menunjukkan bahwa begitu kayanya sumber daya mineral khususnya emas di Indonesia.
Namun bukan hanya keuntungan, kerugian pun juga datang dari perusahaan tambang Freeport. Kerugian yang didatangkan yaitu dapat merusak lingkungan di Papua. Salah satunya yaitu, terjadinya longsor di daerah tambang terbuka Grasberg pada 9 Oktober 2014, insiden ini menewaskan delapan orang pekerja. Sejak beroperasi, PT Freeport telah mengubah bentang alam. Gunung Grasberg di Papua, kini telah berubah menjadi lubang raksasa sedalam 700 meter. Dari berita yang diliput oleh Liputan 6, Freeport juga dituding mencemari tiga badan sungai di Mimika yang mengalir ke Laut Arafura. Setiap hari ada 200 ribu ton tailing atau limbah pasir yang dibuang ke tempat itu.
Tak hanya perusahaan sebesar Freeport yang memilki dampak terhadap lingkungan. Perusahaan pertambangan-pertambangan walaupun kecil pasti memiliki dampak terhadap lingkungan termasuk perusahaan tambang andesit . Andesit adalah batuan beku yang dihaluskan menjadi butiran-butiran pasir yang merupakan bahan galian industri golongan c yang dipakai untuk bahan bangunan.
Salah satu kecamatan di kabupaten Bogor memiliki cukup banyak perusahaan tambang andesit, yakni di Kecamatan Rumpin. Rumpin merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor yang terdiri dari 14 desa. Kondisi georafis Rumpin yang terdiri dari jajaran bukit-bukit dan di lewati oleh sungai Cisadane terlihat indah dan asri. Namun kondisi saat ini tidaklah seindah yang dibayangkan, jajaran bukit-bukit ini ternyata dilihat sebagai peluang usaha bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak pada
(19)
bidang pertambangan. Sejak tahun 90an sudah ada transaksi jual beli bukit, namun baru pada awal tahun 2000 bukit-bukit yang ada di Kecamatan Rumpin mulai di eksploitasi yang kemudian dihaluskan untuk jadi pasir yang akan dijual ke berbagai daerah lain, salah satunya yaitu Jakarta sebagai Ibu Kota Negara.
Saat ini ada sebanyak 8 perusahaan yang tercantum di data Kecamatan Rumpin. Adapun data perusahaannya adalah3 :
Tabel 1.1
Data jumlah perusahaan tambang batu andesit di Kecamatan Rumpin
No Nama Perusahaan Alamat
1 PT. HOLCIM DESA SUKASARI
2 PT. BATU SAMPURNA MAKMUR DESA SUKASARI
3 PT. PION QUARY NUSANTARA DESA SUKASARI
4 PT. KARYA CITRA QUARINDO DESA CIPINANG
5 PT. MUSIKA PURBANTARA UTAMA DESA CIPINANG
6 PT. LOLA LAUT TIMUR DESA CIPINANG
7 PT. TARABATUH MANUNGGAL DESA CIPINANG
8 PT. LOTUS SG LESTARI DESA CIPINANG
*Sumber Kantor Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Bogor tahun 2016
Dampak adanya perusahaan tambang andesit ini mendatangkan keuntungan pada aspek ekonomi, sama halnya dengan tambang emas Freeport. Tambang andesit pun menyumbangkan pendapatannya terhadap Pendapatan Asli Daerah. Semakin banyaknya perusahaan tambang makin banyak pula Pendapatan Asli daerah yang diperoleh. Di Rumpin terdapat 8 tambang yang tercatat, dengan perusahaan sebanyak ini seharusnya Rumpin mampu menjadi salah satu kecamatan yang maju di Kabupaten Bogor. Idealnya semakin banyaknya Pendapatan Asli Daerah (PAD) maka semakin banyak juga pembangunan yang dilakukan.
3
Sumber data dari Kantor Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Bogor Tahun 2016
(20)
Namun terlepas dari banyaknya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperoleh. Keuntungan dalam aspek ekonomi juga dirasakan oleh masyarakat. Adanya perusahaan tambang andesit ini menjadi peluang pekerjaan bagi masyarakat selain bisa bekerja sebagai karyawan perusahaan, masyarakat bisa menjadi distributor pasir andesit dengan membuka lahan sebagai tempat pembuangan sementara sebelum diangkut ke daerah lain atau juga bisa menjadi kuli angkut pasirnya.
Sama halnya dengan Freeport, perusahaan tambang andesit pun tak dipungkiri menyebabkan adanya kerusakan lingkungan. Rawannya kerusakan lingkungan yang dikhawatirkan yakni adanya pencemaran udara. Andesit didapat dari peledakan bukit-bukit, yang kemudian dihaluskan menjadi butiran pasir. Butiran pasir andesit merupakan partikel pertikel kecil yang dapat berhamburan di udara, terlebih apabila butiran pasir andesit itu sedang dalam perjalanan pengangkutan. Butiran pasir-pasir andesit yang berhamburan di udara besar kemungkinan mempengaruhi kualitas udara lingkungan sekitar. Telebih pasir diangkut dengan menggunakan mobil, asap mobil ini pun mempengaruhi pencemaran udara.
Selain itu untuk pengangkutan pasir dari perusahaan menuju tempat tujuan menggunakan alat transportasi yang besar-besar, seperti truk dan tronton. Kendaraan besar-besar ini memiliki berat hingga 10 ton. Setiap perusahaan tambang pasir bisa memiliki lebih 5 mobil. Maka bisa 40 lebih mobil dari semua perusahaan yang yang berlalu lalang setiap harinya melintasi jalanan utama kecamatan Rumpin. Banyaknya serta seringnya mobil ini berlalu lalang berpengaruh terhadap kondisi jalanan di Rumpin. Hal ini menyebabkan banyak jalan yang ada di Rumpin rusak. Sehingga Rumpin dikenal dengan Kecamatan dengan jalanan yang jelek.
Desa Cipinang merupakan salah satu desa yang didesanya terdapat perusahaan tambang andesit. Ada sebanyak 5 perusahaan tambang ansdesit yang cukup besar beroperasi disana. Lima perusahaan tambang yang beroperasi setiap harinya dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, mulai dari peluang kerja bagi masyarakat, hingga kerusakan
(21)
lingkungan seperti penurunan kualitas udara, penurunan kualitas air, serta rusaknya fasilitas jalanan dapat dirasakan oleh masyrakat Cipinang setiap harinya. Hal ini tentu membuat masyarakat hidup kurang nyaman.
Adanya kerusakan lingkungan yang terjadi di Desa Cipinang ini tentu akan mengganggu masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya, namun hal itu tidak terlihat secara kasat mata. Masyarakat terlihat baik-baik saja dalam menjalankan kehidupannya, masyarakat Desa Cipinang pun tidak melakukan unjuk rasa terhadap adanya kerusakan jalan yang terjadi di Desanya. Dan ini sangat bertolak belakang dari desa tetangganya yaitu Desa Sukasari yang melakukan unjuk rasa di Kantor Kecamatan yang menginginkan adanya perbaikan jalan ke wilayahnya.
Melihat bahwa kerusakan lingkungan dan jalanan yang ditimbulkan perusahaan tambang batuan andesit ini tidak memicu masyarakat untuk melakukan protes dan terlihat menerima dengan keadaan yang ada, maka peneliti tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “Sikap Masyarakat Terhadap Perusahaan Tambang Andesit di Desa Cipinang Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor”.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari masalah yang telah dijelaskan di atas maka dapat diidentifikasikan masalahnya yaitu:
1. Adanya perusahaan tambang andesit menyebabkan kerusakan lingkungan di Desa Cipinang.
C. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH
Dari identifikasi masalah yang ada maka penyusun membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah diatas yaitu:
1. Adanya perusahaan tambang andesit menyebabkan kerusakan lingkungan di Desa Cipinang khususnya pada RW 03.
dari pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan masalahnya, yaitu:
(22)
1. Bagaimanakah bentuk kerusakan lingkungan yang dirasakan oleh masyarakat Desa Cipinang di RW 03?
D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui bentuk kerusakan lingkungan yang dirasakan oleh masyarakat.
2. Untuk mengetahui bagaimana sikap masyarakat terhadap perusahaan tambang andesit.
E. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai : 1. Teoritis
Manfaat diadakan penelitian diharapkan mampu memberikan masukan kepada pemerintah maupun perusahaan untuk memberikan kebijakan-kebijakan yang mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
2. Praktis
a) Bagi Instansi
Penelitian ini diharapkan menjadi suatu masukan bagi instansi-instansi pemerintah dan instansi-instansi-instansi-instansi terkait untuk memberikan kebijakan-kebijakan bagi masyarakat Desa Cipinang Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.
b) Bagi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pengayaan pengetahuan bagi Mata Pelajaran Geografi tentang materi Sumber Daya Alam, Manusia dan Lingkungannya pada kelas XI.
c) Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi para peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut tentang sikap masyarakat terhadap perusahaan tambang andesit.
(23)
d) Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan penamabah pengetahuan masyarakat tentang sikap, pertambangan andesit dan menjadi acuan masyarakat untuk mengambil sikap yang lebih bijak demi kemajuan desa.
(24)
BAB II KAJIAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
1. SIKAP
a. Pengertian Sikap
Sikap adalah cara seseorang melihat ‘sesuatu’ secara mental (dari dalam diri) yang mengarah pada perilaku yang ditujukan orang lain, ide, objek maupun kelompok tertentu1.
Myers dalam Hutagalung mendefinisikan sikap adalah evaluasi menyeluruh terhadap suatu objek berdasarkan informasi kognitif, afektif dan behavioral.2
Menurut Eagly dan Chaiken dalam Hutagalung sikap merupakan penilaian evaluativ multikomponen terhadap suatu objek. 3
Sikap terjadi dengan segera dan pasti, bahkan sebelum kita berusaha memahai arti dari stimuli tersebut atau mengintegrasikan sikap tersebut dengan pengalaman yang kita miliki sebelumnya.4
Sikap adalah kecenderungan manusia untuk bertingkah laku terhadap suatu objek5.
Dari definisi-definisi tersebut diatas tampak bahwa meskipun ada perbedaan namun semua menujukkan bahwa sikap mempunyai ciri khas yakni mempunyai objek dan mengandung penilaian.
Sikap mengandung 3 bagian yaitu6 :
1. Komponen Kognitif adalah komponen yang berisikan apa yang diyakini dan apa yang dipikirkan seseorang mengenai objek sikap tertentu (fakta), pengetahuan dan keyakinan. berhubungan dengan gejala mengenal pikiran.
1
Inge Hutagalung,.Pengembangan KepribadianTinjauan Praktis Pribadi Positif, (Jakarta: PT Indeks, 2007) , h. 51.
2
Ibid., h.52
3
Ibid.
4
Robert A. Baron. Psikologi Sosial, (Jakarta : PT. Indeks, 2006) , h. 120
5
Tb. Zulrizka Iskandar, Psikologi Lingkungan:Metode dan Aplikasi. (Bandung:PT .Refika Aditama, 2013), h. 215.
6
Hutagalung, op. cit., h. 53 .
9
(25)
Ini berarti berwujud pengolahan, pengalaman, dan keyakinan serta harapan-harapan individu tentang objek atau kelompok objek tertentu. 2. Aspek Afektif berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan
tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati, antipati, dan sebagainya yang ditujukan kepada objek-ojek tertentu.
3. Aspek Konatif: berwujud proses tendensi/kecenderungan untuk berbuatu sesuatu objek, misalnya kecenderungan memberi pertolongan, menjauhkan diri dan sebagainya.
Psikolog sosial memandang sikap sebagai sesuatu yang penting karena, pertama sikap sangat mempengaruhi pemikiran sosial kita.
b. Bentuk Sikap
Sikap dapat dibedakan atas bentuknya yakni sikap positif dan negatif7 : 1) Sikap positif merupakan perwujudan nyata dari intesitas perasaan yang
memerhatikan hal-hal yang positif diantaranya yaitu menunjukkan atau memperlihatkan, merima, mengakui, menyetujui, serta melaksanakan norma-norma yang berlaku di mana individu itu berada.
2) Sikap negatif yakni sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan penolakan atau tidak menyetujui terhadap norma-norma yang berlaku di mana individu itu berada. Sikap negatif harus dihindari karena hal ini mengarahkan pada kesulitan diri dan kegagalan. Sikap ini tercermin pada muka yang muram, sedih, surau parau, penampilan diri yang tidak bersahabat. Sesuatu yang menunjukkan ketidakramahan, ketidak menyenangkan, dan tidak memilki kepercayaan diri.
Sikap positif/negatif ini tentu saja berhubungan dengan norma. Orang tidak akan tahu apakah sikap seseorang itu positif atau negatif tanpa mengetahui norma yang berlaku. Oleh karena itu untuk menentukan apakah sikap ini positif/ negatif perlu dikonsultasikan dengan norma yang berlaku di situ.8
7
Ibid., h. 56 , 8
Ibid.
(26)
c. Pembentukan Dan Perubahan Sikap
Masalah pembentukan sikap ini menurut Krech dan kawan-kawan tidak hanya ditunjukan untuk ilmu sosial saja, tetapi juga penting bagi semua orang yang ingin memengaruhi kegiatan sosial seperti, orang tua, pendidik, pemimpin, pembaharu, politikus, pedagang dan orang-orang yang tertarik untuk mengembangkan sikap-sikap baru dan cara menguatkan atau melemahkan sikap.9
Menurut alex sobur dalam bukunya psikologi umum, ada beberapa faktor yang memengaruhi proses pembentukan sikap, yaitu :
1) Adanya akumulasi pengalaman dari tanggapan-tanggapan tipe yang sama.
2) Pengamatan terhadap sikap lain yang berbeda.
3) Pengalaman baik ataupun buruk yang pernah dialami.
4) Hasil peniruan terhadap sikap pihak lain secara sadar ataupun tidak sadar.
Pada dasarnya, pembentukan sikap tidak terjadi dengan sembarangan. Pembentukannya senantiasa berlangsung dalam interaksi manusia dan berkenaan dengan objek tertentu. Interaksi sosial diluar maupun didalam kelompok bisa mengubah sikap atau membentuk sikap yang baru.10
Perubahan sikap pada individu, ada yang terjadi dengan mudah ada yang sukar. Hal ini bergantung pada kesiapan seseorang untuk menerima atau menolak rangsangan yang datang kepadanya. Selain itu, perubahan yang terjadi pada diri seseorang tetapi juga menyebabkan terjadinya perubahan pada masyarakat dan kebudayaan.11
d. Fungsi Sikap
Pada hakikatnya, sikap memiliki fungsi-fungsi psikologis yang berbeda. Orang yang berbeda mungkin memiliki sikap yang sama karena alasan yang berbeda, dan seseorang memegang sikap tertentu karena lebih dari satu alasan. Fungsi sikap bagi seseorang juga mempengaruhi tingkat konsistensi
9
Alex Sobur., Psikologi Umum, (Bandung:Pustaka Setia, 2003). H. 362
10
Ibid., h. 363.
11
Ibid., h. 385.
(27)
orang itu dalam memegang sikapnya dan tingkat kemudahan mengubah sikap.12
Menurut katz untuk memenuhi kehidupan sosial sikap memberikan fungsi kepada individu. Pertama, sikap memungkinkan kita untuk mengorganisasikan pengalaman sosial kita dan memberinya makna. Kedua sikap memberikan fungsi kegunaan untuk menegaskan sikap orang lain. Ketiga sikap memberikan fungsi perlindungan, yang menjaga kita dari ancaman terhadap harga diri kita.13
Rita L Atkinson dan kawan-kawan menyebut adanya lima fungsi sikap, yakni:14
1) Fungsi Instrumental, sikap ini semata-mata mengekspresikan keadaan spesifik keinginan umum kita untuk mendapatkan manfaat atau hadiah dan menghindari hukuman.
2) Fungsi Pengetahuan, sikap yang membantu memahami dunia yang
membawa keteraturan bagi berbagai informasi yang harus kita asimilasikan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Fungsi Nilai Ekspresif, sikap yang mengekspresikan nila-nilai atau menecerminkan diri kita.
4) Fungsi pertahanan ego, sikap yang melindungi kita dari kecemasan atau ancaman bagi harga diri kita.
5) Fungsi penyesuaian sosial, sikap yang membantu kita merasa menjadi bagian dari komunitas.
e. Pengukuran Sikap
Salah satu aspek yang sangat penting guna memahami sikap dan perilaku manusia adalah masalah pengungkapan atau pengukuran. Sesungguhnya sikap dapat dipahami lebih daripada sekedar seberapa positif atau seberapa negatifnya perasaan seseorang.15
12
Ibid ., h. 369.
13
Ibid.
14
Ibid., h. 369-370
15
Saifuddin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya edisi kedua, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cetakan 4.2003) h. 87
(28)
Pengukuran dan pemahaman terhadap sikap idealnya harus mencakup karakteristik sikap. Karakteristik sikap menurut sax dalam bukunya yang berjudul Principles of Educational and Pshycological Measurement and Evaluation menyebutkan bahwa karakteristik sikap meliputi arah. Intesitas, keluasan, konsistensi dan spontanitas.16 Berikut penjelasan karakteristik sikap, diantaranya yaitu :
1) Sikap mempunyai arah, artinya sikap terpilah pada dua arah kesetujuan antara setuju dan tidak setuju, apakah mendukung atau tidak mendukung, memihak atau tidak memihak terhadap sesuatu atau seseorang sebagai objek.
2) Sikap memiliki intesitas, artinya kedalaman atau kekuatan sikap terhadap sesuatu belum tentu sama walaupun arahnya mungkin tidak berbeda. 3) Sikap memiliki keluasan, yakni kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap
suatu objek sikap dapat mengenai hanya aspek yang sedikit dan sangat spesifik akan tetapi dapat pula mencakup banyak sekali aspek yang ada pada objek sikap.
4) Sikap memiliki konsistensi, yaitu kesesuaian antara pernyataan sikap yang dikemukakan dengan responnya terhadap objek sikap termaksud. Sikap juga memiliki spontanitas, yaitu menyangkut sejauh mana kesiapan individu untuk menyatakan sikapnya secara spontan. Sikap dikatakan memiliki spontanitas yang tinggi apabila dapat dinyatakan secara terbuka tanpa harus melakukan pengungkapan atau desakan lebih dahulu agar individu mengemukakaknnya.
Berbagai teknik dan metode telah dikembangkan oleh para ahli guna mengungkap sikap manusia dan memberikan interpretasi yang valid. Usaha pengukuran sikap sendiri dipacu oleh sebuah artikel yang ditulis oleh Louis Thustone tahun 198 yang berjudul Attitude Can Be Measured dan ternyata sampai sekarang sudah dari 500 macam metode pengukuran sikap yang muncul.17
16
Ibid.
17
Ibid., h. 89-90
(29)
Berikut ini adalah uraian mengenai beberapa metode pengungkapan sikap secara historic yang telah dilakukan orang :
1) Observasi Perilaku
“Sikap sangatlah masuk akal tampaknya, apabila sikap ditafsirkan dari bentuk perilaku yang tampak. Dengan kata lain untuk mengetahui sikap seseorang terhadap sesuatu kita dapat memperhatikan perilakunya. Sebab perilaku merupakan salah satu indikator sikap individu. dengan demikian perilaku yang kita amati mungkin saja dapat menjadi indikator sikap dalam konteks situasional tertentu akan tetapi interpretasi sikap harus sangat berhati-hati apabila hanya didasarkan dari pengamatan terhadap perilaku yang ditampakkan oleh seseorang.”18
2) Penanyaan langsung.
“Wajar kalau banyak yang beranggapan bahwa sikap seseorang dapat diketahui dengan menanyakan langsung pada yang bersangkutan. Asumsi yang mendasari metode penanyaan langsung guna pengungkapan sikap pertama adalah bahwa individu merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri, dan yang kedua asumsi keterusterangan bahwa manusia akan menegmukakan secara terbuka apa yang dirasakannya. Namun ternyata asumsi tersebut dapat diruntuhkan karna ternyata orang akan menegmukakan pendapat dan jawaban yang sebenarnya secara terbuka hanya apabila situasi dan kondisi memungkinkan. Misalnya seorang yang sangat suka mendengar lagu dangdut akan malu mengakui hal tersebut apabila hal tersebut dianggap mengancam harga dirinya karna dikaitkan bahwa music dangdut identic dengan lagu orang pinggiran. Selain itu sebenarnya tidak semua orang benar-benar mengetahui tentang dirinya sendiri. Walaupun kita bertyerus terang, seringkali kita sulit untuk mengatakan dengan tegas apakah kita suka atau tidak suka terhadap sesuatu. Keberatan lain dengan metode ini adalah kenyataan bahwa sikap terlalu kompleks untuk diungkap dengan pertanyaan tunggal. Jadi jelaslah bahwa cara pengungkapan sikap dengan penanyaan langsung memiliki keterbatasan dan kelemahan yang mendasar, metode ini akan menghasilkan ukuran yang valid hanya apabila situasi dan kondisinya memungkinkan kebebasan berpendapat tanpa tekanan psikologis maupun fisik.”19
3) Pengungkapan langsung
“Prosedur pengungkapan langsung dengan aitem tunggal sangat sederhana. Responden diminta menjawab langsung suatu
18
Ibid., h. 90
19
Ibid ., h. 91-93
(30)
pernyataan sikap tertulis dengan memberi tanda setuju atau tidak setuju. Penyajian dan pemberian responnya yang dilakukan secara tertulis memungkinkan individu untuk menyatakan sikap secara lebih jujur bila ia tidak perlu menuliskan nama atau identitasnya.”20
4) Skala Sikap
“Skala sikap berupa kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai suatu objek sikap . dari respons subjek pada setiap pernyataan itu kemudian dapat disimpulkan mengenai arah dan intensitas sikap seseorang. Pada beberapa bentuk skala dapat pula diungkap mengenai keluasan serta konsistnsi sikap. Penyusunan skala sikap sebagai instrument pengungkapan sikap individu ataupun sikap kelompok bukanlah hal yang mudah. Betapa pun besar usaha dan kerja yang dicurahkan dalam penyusunan skala sikap, tetap saja terdapat celah-celah kelemahan yang menjadikan skala itu kurang berfungsi sebagaimana mestinya sehingga tujuan pengungkapan sikap yang diinginkan tidak seluruhnya tercapai.”21
5) Pengukuran Terselubung
“Metode pengukuran terselubung sebenarnya berorientasi kembali ke metode observasi perilaku yang telah dikemukakan di atas, akan tetapi sebagai objek pengamatan bukan lagi perilaku tampak yang disadari atau sengaja dilakukan oleh seseorang melainkan reaksi-reaksi fisiolaogis yang terjadi lebih diluar kendali orang yang bersangkutan.”22
2. MASYARAKAT
a. Pengertian Masyarakat
Dalam arti luas masyarakat dimaksud keseluruhan hubungan – hubungan dalam hidup bersama dan tidak batasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Dalam arti sempit masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.23
Menurut M.J Herskovits mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.24
20
Ibid., h. 93.
21
Ibid., h. 95.
22
Ibid., h. 99.
23
Drs. H. Abu Ahmadi. Ilmu Sosial Dasar. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), h. 226
24
Ibid., h. 225
(31)
R. Linton seorang ahli antropologi mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. 25
Lalu menurut S.R Steinmetz seorang sosiolog Belanda mengatakan, bahwa masyarakat adalah sekelompok manusia terbesar yang meliputi pengelompokan-pengelompakan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.26
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling “bergaul”, atau dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dengan berbagai macam prasarana, yang memungkinkan para warganya dapat saling berinteraksi.27
Jadi, masyarakat timbul dari kumpulan individu yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama.28 Mengingat definisi-definisi masyarakat tersebut di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut29 :
1) Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak.
2) Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu. 3) Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk
menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Ada tiga jenis masyarakat dilihat dari lingkungan hidupnya, yaitu30 :
a) Masyarakat Primitif, yaitu masyarakat yang terisolir atau
mengisolisasikan diri dengan dunia atau masyarakat luar, cara hidupnya masih terbelakang, kebutuhannya masih sederhana,
25
Ibid., h. 226
26
Ibid.
27
Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antripologi. (Jakarta: Rineka Cipta.2009), h. 116
28
Beni Ahmad Saebani, Pengantar Antropologi. (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012) , h. 138
29
Abu Ahmadi., op. cit.
30
Yesmil anwar dan adang.Sosiologi Untuk Universitas.(Bandung: PT Refika Aditama.2013) , h. 173
(32)
kebudayaannya masih rendah serta tempat tinggalnya pun berpindah-pindah.
b) Masyarakat desa, yaitu masyarakat yang agraris yang kebutuhan hidupnya banyak bergantung dari hasil bertani dan menangkap ikan, kehidupan mereka sangat bergantung kepada iklim dan pergantian musim. Hubungan antar individu bersifat primer dan sifat kegotongroyongan yang cukup kuat.
c) Masyarakat kota, yaitu masyarakat yang merupakan tempat
berbaurnya segala macam suku bangsa dan bertumpunya hasil-hasil teknologi modern. Setiap individu selalu berlomba memenuhi kebutuhan hidupnya, sifat-sifat individualitas segera tumbuh dan berkembang di masyarakat kota.
b. Tipe-tipe Masyarakat
Menilik kenyataan dilapangan suatu kelompok masyarakat dapat berupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku. Dalam pertumnuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).31
1) Masyarakat Sederhana
Dalam masyarakat pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitive atau belum sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju.
2) Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan terbatas sampai pada cakupan nasional, regional maupun internasional.
31
Abu Ahmadi, op. cit., h. 97
(33)
c. Pengelompokkan Dalam Masyarakat
“Para antropolog dan sosiolog mengklasifikan pengelompokkan masyarakat menjadi dua jenis, yaitu pengelompokkan sosial yang kecil dan pengelompokkan sosial atas dasar kepentingan. Harsoyo menjelaskan bahwa prinsip pengelompokkan sosial menggambarkan kualitas interaksi sosial tertentu. Pada kelompok sosial yang kecil seperti keluarga, kualitas interarksinya lebih mudah dan para anggota keluarga dapat berhubungan secara langsung dan berhadapan. Adapun pada kelompok sosial yang besar, hubungan antar manusia dapat dilakukan atas dasar kepentingan, seperti kelompok politik, kepentingan ekonomi dan kepentingan kerjasama antarnegara.” 32
Dalam perspektif antropologi, pengelompokan sosial dapat dilihat dari aspek kekerabatan yaitu keluarga inti dan kelompok kerabat yang lebih besar.
1) Keluarga Inti
Keluarga inti adalah kelompok yang batasnya ditetapkan oleh hubungan seksual yang teratur, tepat, tahan lama dan adanya factor hubungan darah. Keluarag inti diikat oleh adanya perkawinan yang menyatuka dua manusia dengan jenis kelamin yang berbeda sebagai suami-istri.33 Menurut G.P Murdock dalam buku Pengantar Antropologi, keluarga sebagai kelompok sosial mempunyai sifat-sifat: 1.) tempat tinggal yang sama; 2.) kerjasam ekonomi; 3.) reproduksi. 2) Kelompok Kerabat yang lebih besar
Keompok sosial yang yang didasarkan atas hubungan kerabat disebut kelompok kerabat. Disamping kelompok kerabat yang kecil, yaitu keluarga inti, terdapat kelompok kelompok kerabat yang lebih besar seperti : 1.) kelompok kerabat poligamis, terdiri atas bebrapa keluarga inti yang diikat oleh seorang suami atau istri; 2.) extended family, terdiri atas dua atau lebih keluarga inti yang dipersatukan oleh hubungan kerabat, seperti hubungan antara anak dan orangtua dan antara dua saudara sekandung; 3.) kelompok kerabat berdiri atas garis ketrunan unilateral.
32
Saebani,op. cit., h. 150
33
Ibid., h. 151
(34)
d. Lembaga Kemasyarakatan
Lembaga kemasyarakatan merupakan terjemahan langsung dari istilah asing social-institution. Lembaga kemasyrakatan terdapat didalam setiap masyarakat tanpa mempedulikan apakah masyarakat mempunyai taraf kebudayaan bersahaja atau modern. Karena setiap masyarakat tentu mempunyai kebutuhan-kebutuhan pokok yang apabila dikelompok-kelompokkan, terhimpun menjadi lembaga kemsyarakatan34.
Untuk memberikan suatu batasan, dapatlah dikatakan bahwa lembaga kemasyarakatan merupakan himpunan norma-norma segala tingkatan yang bekisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat. Lembaga-lembaga kemasyraktan yang bertujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok manusia pada dasarnya memilki beberapa fungsi, yaitu :
1) Memberikan pedoman pada anggota masyarakat. 2) Menjaga keutuhan masyarakat.
3) Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial.
3. PERUSAHAAN
a. Perusahaan dan tujuannya
Perusahaan atau bisinis ialah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang dan/atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.35
Setiap perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produksi yang diperlukan oleh konsumen. Tujuan perusahaan membuat produk adalah untuk mendapatkan laba , yakni imbalan yang diperoleh perusahaan dan penyediaan suatu produk bagi konsumen. Laba merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah perusahaan.36
34
Sukanto Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Cetakan-iv (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.2002) h. 198
35
Mahmud Machfoedz. Pengantar Bisinis Modern. (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2007) h.1.
36
Ibid., h.2
(35)
Banyak pihak berpendapat bahwa tujuan suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba, namun demikian memaksimalkan laba dinilai kurang tepat sebagai pedoman pengambilan keputusan dibidang keuangan. Hal ini karena :37
1) Memaksimalkan laba tidak memerhatikan dimensi waktu atau
berorientasi jangka pendek.
2) Terminologi laba mempunyai pengertian ganda, karena terdapat banyak pengertian laba (laba kotor, laba operasi, laba bersih dan sebagainya).
3) Memaksimalkan laba tidak memerhatikan factor risiko.
4) Memaksimalkan laba tidak atau kurang memerhayikan tanggung jawab sosial.
“Mengingat tujuan memaksimalkan laba dinilai kurang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan di bidang keuangan, para pakar di bidang keuangan merumuskan tujuan normatif suatu perusahaan, yaitu memaksimalkan nilai perusahaan atau kekayaan bagi pemegang saham, yang dalam jangka pendek bagi perusahaan yang sudah go public tercermin pada harga pasar saham perusahaan yang bersangkutan dipasar modal”.38
Memaksimalkan nilai perusahaan dinilai lebih tepat sebagai tujuan perusahaan karena39 :
1) Memaksimalkan nilai perusahaan berarti memaksimalkan nilai sekarang dari semua keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham dimasa yang akan datang atau berorientasi jangka panjang. 2) Mempertimbangkan faktor risiko.
3) Memaksimalkan nilai perusahaan lebih menekankan pada arus kas daripada sekedar laba menurut pengertian akuntansi.
4) Memaksimalkan nilai perusahaan tidak mengabaikan tanggung jawab sosial.
37
I Made Sudana, Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2011) h. 7-8
38
Ibid.
39
Ibid.
(36)
b. Bentuk Perusahaan
Ditinjau dari bentuk badan hukum suatu organisasi perusahaan dapat dibedakan menjadi lima macam. Masing-masing bentuk organisasi perusahaan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan dalam kaitannya dengan usia perusahaan, kemampuan perusahaan dalam memperoleh dana dan pajak. Bentuk-bentuk perusahaan diantaranya yaitu :
1) Usaha Mandiri atau Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah suatu perusahaan yang dimiliki oleh satu orang. Bentuk perusahaan ini paling mudah untuk memulainya dan merupakan bentuk organisasi perusahaan yang paling sedikit diatur.40
2) Usaha Modal Bersama (Partnership)
Usaha modal bersama atau partnership yaitu perusahaan yang dapat dengan mudah didirikan. Perusahaan ini dikelola oleh dua orang atau lebih dengan tujuan untuk mendapatkan laba.41
3) Korporasi
Korporasi adalah lembaga usaha berbadan hukum yang tidak kelola secara langsung oleh pemilikinya.42
4) Koperasi
Koperasi ialah perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang atau perusahaan mempunyai kepentingan yang samauntuk mengunrangi biaya dan mendapatkan kekuatan ekonomis melalui kepemilikan bersama.43
5) Joint Ventures
Joint Ventures yaitu gabungan dua atau lebih perusahaan untuk mengerjakan suatu proyek dan dalan jangka waktu yang ditetapkan.44
40
Ibid,. h.7.
41
Mahfoedz, op. cit. h. 17
42
Ibid., h.20
43
Ibid., h.4
44
Ibid., h.5
(37)
c. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab sosial atau corporate social responbility (CSR), merupakan tanggung jawab sebuah organisasi perusahaan terhadap dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatannya kepada masyarakat dan lingkungan. Tanggung jawab sosial dapat diwujudkan dalam bentuk perilau transparan dan etis, yang sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, mempertimbangkan harapan para pemagu kepentingan , sejalan dengan hukum yang berlaku serta norma perilaku internasional. 45
Dalam mencapai tujuan perusahaan perusahaan tidak boleh mengabaikan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat menyangkut aspek yang sangat luas, seperti perlindungan terhadap konsumen, pembayaran upah yang wajar terhadap karyawan, keselamatan kerja, dukungan kepada dunia pendidikan, kesehatan dan terhadap lingkungan.46
Tanggung jawab sosial perusahaan sejalan dengan Undang-undang No.19 tahun 2004 tentang badan Usaha Milik Negara, yang kemudian dijabarkan dalam peraturan menteri BUMN No.4 Tahun 2007, yang mengatur tentang besaran dana dan tata cara pelaksanaan tanggung jawab sosial bagi perusahaan BUMN.47
Selain itu Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang menyatakan bahwa perusahaan yang kegiatannya terkait dengan sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.48
4. BATUAN ANDESIT
Batuan dan mineral yang biasanya disebut agromineral berperan cukup potensial di bidang pertanian karena banyak unsur hara esensial yang
45
I made. Op. cit. h. 10
46
Ibid., h.11
47
Ibid.
48
Ibid.
(38)
dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman sekaligus meningkatkan produktivitas lahan. Salah satu jenis agromineral tersebut adalah batuan andesit.49
Batu Andesit adalah jenis batuan beku luar yang merupakan hasil pembekuan magma yang bersifat intermediet sampai basa dipermukaan bumi. yang berasal dari produk gunung api.50
Batuan andesit tergolong jenis batuan beku luar (hasil pembekuan magma di permukaan bumi) yang bersifat masif, keras, dan tahan terhadap hujan.51
Batu Andesit ini dapat dibagi dua jenis berdasarkan tempat terbentuknya. Batuan Andesit pertama adalah batuan beku yang membeku atau terbentuknya didalam tanah, sedangkan batuan andesit kedua pembekuannya terjadi dipermukaan yang sering disebut lafa.
“Saat ini batuan andesit banyak digunakan untuk sektor konstruksi terutama infrastruktur seperti sarana jalan raya, jembatan, gedung-gedung, irigasi, maupun perumahan dan fasilitas umum lainnya. Potensi andesit di Indonesia sangat besar dan tersebar di setiap provinsi. Kandungan mineral yang ada di dalam batuan andesit berupa kalium feldspar dengan jumlah <10% dari kandungan feldspar total, natriumplagioklas, kuarsa <10%, feldspatoid <10%, bornblende, biotit, dan piroksen.”52
“Pemanfatan batuan beku andesit dapat digunakan sebagai bahan baku bangunan. Batuan Andesit memiliki peranan yang cukup penting dalam sektor konstruksi, khususnya untuk pembangunan infrastruktur, seperti pondasi untuk jalan raya, untuk bahan campuran beton, agregat, makadam, dan sebagainya. Berdasarkan informasi yang didapat dari buku “Bahan Galian Industri” yang ditulis oleh Sukandarumidi, dikatakan bahwa secara umum batuan ini memiliki ciri-ciri fisik yaitu umumnya berwarna gelap (abu-abu sampai hitam), tahan terhadap air hujan, dengan berat jenis rata-rata 2,3 – 3 g/cm3 dan nilai kuat tekan berkisar antara 600 - 2400 g/cm2. Untuk kebutuhan bahan baku bangunan umumnya dibutuhkan batuan andesit dengan sifat keteknikan tertentu yang diuji di laboratorium, serta ditunjang hasil analisa petrografi untuk mengetahui komposisi mineral penyusun batuan, maupun untuk mengetahui komposisi mineral gelas,
49
Richard Alex Stepanus, Bintang, Jamilah, “Pengaruh Beberapa Kehalusan Tepung Andesit dan Pengekstrak Terhadap Ketersediaan Hara Ultisol”, Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 884 - 892, Maret 2014, h. 885
50
Sukandarrumidi.Bahan Galian Industri (Yogkarta:Gadjah Mada University Press, 1999), h. 15
51
Richard. Loc. Cit.
52
Ibid. h. 885-886
(39)
dimana yang diharapkan persentase kehadirannya tidak lebih dari 50% dikarenakan sifat gelas yang mempengaruhi kekompakan batuan”.53
“Produksi andesit dihasilkan dari penggunaan sejumlah bahan peledak. Perbandingan antara kuantitas bahan peledak (kg) yang digunakan dengan produksi batuan andesit (ton) hasil peledakan diistilahkan sebagai powder factor. Sebagai gambaran bahwa semakin besar bahan peledak yang digunakan akan semakin besar produksi andesit hasil peledakan. Powder factor cenderung mengarah pada nilai ekonomis suatu kegiatan peledakan karena berkaitan dengan harga bahan peledak yang dibeli dan produksi batuan yang dihasilkan untuk dijual perusahaan tambang. Untuk mengetahui pengaruh kuantitas bahan peledak terhadap produksi andesit yang dihasilkannya, maka menurut Jullien dkk.(2012) rentang waktu satu tahun dianggap sebagai masa waktu yang ideal untuk mempelajari dan memahami seluk-beluk produksi pertambangan yang menghasilkan agregat seperti pertambangan batuan andesit”.54
5. KERUSAKAN LINGKUNGAN
Pengertian Lingkungan menurut Gatot P. Soemartono dalam buku Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia karya Syahrul Machmud, S.H., M.H menyatakan bahwa :
“Secara umum lingkungan hidup di artikan sebagai segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Batas ruang lingkungan menurut pengertian ini bisa sangat luas, namun praktisnya dibatasi ruang lingkungan dengan faktor-faktor yang dapat dijangkau oleh manusia seperti faktor alam, factor politik, factor ekonomi, factor sosial dan lain-lain.”55
Menurut Soejono masih dalam buku yang sama mengartikan lingkungan hidup sebagai lingkungan hidup fisik atau jasmani yang mencakup dan meliputi semua unsur faktor fisik jasmaniah yang terdapat dalam alam.56
53
Willy Apryanto P.DS, Djauhari Noor, M.A. Karmadi, “Geologi Dan Potensi Sumberdaya Andesit Daerah Sarimukti Dan Sekitarnya Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Jawa Barat” Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan. h. 8
54
Mohammad Yani, Irzaman, “Dampak Kegiatan Peledakan Pertambangan Andesit Terhadap Lingkungan Pemukiman Di Gunung Sudamanik Kecamatan Cigudeg
Kabupaten Bogor” Jurnal. Manusia dan Lingkungan, Vol. 22, No.2, Juli 2015: 135-141. h. 136
55
Syahrul Machmud. Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia (Bandung:CV.Mandar Maju),h. 34
56
Ibid., h. 35
(40)
Aspek lingkungan hidup kemungkinan terganggu akibat kegiatan eksploitasi sumber daya alam. Mineral dan batuan sebagai salah satu sumber daya alam pada umumnya tersebar di daerah terpencil yang masih memerlukan pengembangan.
Kerusakan lingkungan yang disebabkan karena lingkungan yang tercemar datang dari beberapa sumber dan memasuki udara, air dan tanah dengan berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran sampah57.
“Persoalan lingkungan mulai menjadi topik dunia ketika manusia mulai merasakan dampaknya yang semakin meluas yakni terlihat pada banyaknya bencana yang terjadi di muka bumi ini akibat berbagai aktivitas manusia itu sendiri seperti banjir, tanah longsor, pencemaran air akibat limbah industri, dan lain sebagainya. Dalam kondisi seperti ini, lingkungan hidup perlu diatur dan dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal, mencukupi kebutuhan generasi saat sini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan kehidupan generasi yang akan datang.”58
B. PENELITIAN YANG RELEVAN
1. Skripsi Sikap masyarakat terhadap penambangan andesit pada kawasan lindung didesa mekar manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa masyarakat desa mekar manik tidak semua mengetahui tentang kawasan hutan lindung. Lalu hasil skala likert menytakan bahwa masyarakat menyatakan sikap negative pada aktivitas penambangan andesit yang dilakukan di kawasan desa mekar manik ini, karna masyarakat merasakan dampak negative yakni menrunnya kualitas air, udara dan rusaknya fasilitas jalan umum. (Skripsi)
2. Sikap masyarakat Desa Gunung Masigit terhadap penetapan karst pasir pawon sebagai hutan lindung.
57
Alifia . Jurnal Kerusakan Lingkungan. Kurukulum dan teknologi Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang.
58
Yulinda dai, “Sikap Masyarakat terhadap Limbah Pertambangan Di Desa Ilangata Kecamatan Anggrek”
Kabupaten Gorontalo Utara
(41)
Penelitian ini diteliti untuk mengetahui sejauh apa ketergantungan masyarakat terhadap pertambnagan karst didesa gunung masigit, mengetahui kebijakan pemerintah yang diterapkan untuk masyarakat dan menegetahui seperti apa sikap masyarakat terhadap penetapan perlindungan karst pasir pawon.
Dari hasil penelitian ini rencana pengelolaan Pasir Pawon yang dilakukan oleh Pemkab Bandung Barat belum dipahami secara benar oleh masyarakat sekitar. Hal ini karena masyarakat belum optimal dilibatkan dalam perencanaan konsep pengelolaan. Padahal masyarakat adalah pihak yang pasti terkena dampak langsung dalam pengelolaannya, walaupun memang masyarakat tidak bisa menentukan wewenang secara legalitas. Sosialisasi yang dilakukan oleh Pemkab belum dirasakan oleh masyarakat. Kendala sosialisasi disebabkan oleh persepsi dan sikap masyarakat yang masih menganggap bahwa karst hanya dapat dimanfaatkan untuk pertambangan. Persepsi negatif terhadap rencana ini dikemukan oleh masyarakat yang berpforfesi sebagai penambang sementara persepsi positif diberikan oleh masyarakat yang berprofesi sebagaipetani. (Jurnal)
3. Dampak Kegiatan Peledakan Pertambangan Andesit Terhadap Lingkungan Pemukiman Di Gunung Sudamanik Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak getaran tanah dan bunyi ledakan yang diakibatkan kegiatan peledakan pertambangan andesit terhadap kenyamanan masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung
Sudamanik. Hasilnya, Tingkat getaran tanah akibat peledakan
pertambangan andesit masih di bawah baku mutu SNI 7571: 2010, yang berarti bahwa kegiatan peledakan tidak menyebabkan keretakan konstruksi rumah masyarakat pada lingkungan pemukiman yang berada di sekitar pertambangan andesit, yang berarti bahwa kegiatan peledakan tidak menyebabkan kebisingan atau tidak mengganggu kenyamanan masyarakat pada pemukiman yang berada di sekitar pertambangan andesit. (Jurnal)
(42)
Tabel 2.1
Penelitian yang Relevan
No Nama Peneliti Judul Persamaan dan Perbedaan
dengan Penelitian yang dilakukan oleh Penulis
1. Rina Mardianti Sikap masyarakat
terhadap penambangan andesit pada kawasan lindung didesa mekar manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung
Persamaan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti sikap masyarakat dan penambangan andesit.
Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada variabel Y, yakni Perusahaan Tambang Andesit.
Agung Gunawan, Agrini Vera Utari, Rian Ristia
Wulandari E, Soraya Nurul Ichwani
Sikap masyarakat Desa
Gunung Masigit terhadap penetapan karst pasir pawon sebagai hutan lindung.
Persamaan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti sikap masyarakat.
Perbedaan penelitian ini yaitu terletak pada variabel Y.
Aljon Albertus Manotar Simbolon, Muhamad Yani dan Irzaman Dampak Kegiatan Peledakan Pertambangan Andesit Terhadap Lingkungan Pemukiman Di Gunung Sudamanik Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor
Persamaan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang tambang andesit dan kaitannya dengan masyarakat.
Perbedaan peneitian yaitu penelitian yang menjadi variabel utamanya adalah tambang andesit.
(43)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
1. TEMPAT PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Desa Cipinang Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor – Jawa Barat.
Gambar 3.1
Peta Administrasi Kecamatan Rumpin
2. WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Agustus 2016. Dengan terbatasnya waktu penelitian maka proses penelitian ini akan dilaksanakan seefisien mungkin guna mendapatkan hasil yang tepat dan diharapkan mendapatkan hasil yang akurat dan relevan.
(44)
Tabel 3.1
Progres Kegiatan Penelitian
B. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah metode kualitatif.
Metode penelitian kualitatif yaitu metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti adalah instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian lebih menekankan makna.1
Menurut bogdan dan taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.2
Penulis buku penelitian kualitatif lainnya yaitu denzin dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan
1
Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung.Alfabeta CV, 2013),cet.19 ,h.9
2
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012) cet.30, h.4
Progres Kegiatan Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan v v v v
Pendalaman teori v v v v
Penelitian dan Observasi
v v
Pengolahan Data v v
Penyusunan hasil penelitian
v v v v
(45)
latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.3
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, persaan dan perilaku individu atau sekelompok orang.4
Dalam metode penelitian kualitatif ini digunakan Grounded Theory, dalam Grounded Theory ini pembentukan dan pengembangan konsep-konsep, kategori dan proporsi yang merupakan suatu keharusan untuk penyusunan teori. Ketiga hal ini harus diuji dengan teori dasarnya dan fenomenon sebagai sumbernya yang kemudian dideskripsikan secara induktif.5
C. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah adalah keseluruhan objek penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitiannya merupakan penelitian populasi.6
Populasi juga dapat diartikan sebagai sekumpulan individu yang memiliki kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan yang dijadikan sebagai obyek dalam penelitian. Yang dimaksud dengan kualitas serta ciri-ciri disini adalah variabel dari masalah yang akan diteliti.
Maka dari itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini masyarakat Desa Cipinang tepatnya di RW 03 yang meliputi Kp. Tegal Mangga, Kp. Kelapa Tiga dan Kp. Tegal Kiari.
Sampel menurut Suharsimi Arikunto adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi. Sampel
3
Ibid., h.5
4
Ibid.
5
Ibid., h.73. 6
Prof. Dr. Suharsini Akunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:PT Asdi Mahasatya.2006) cet.13 h.130
(46)
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan sampel apabila kita bermaksud untuk meng-generalisasikan hasil penelitian sampel.7
Jadi sampel disini akan mewakili dari populasi yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun jenis sampel yang akan digunakan adalah jenis random sampel atau penentuannya secara acak. Dimana peneliti akan memilih responden yang bertempat tinggal di Desa Cipinang yang berada disekitar perusahaan tambang andesit yang tersebar yang ada di RW 03 tepatnya di Kp. Tegal mangga, Kp. Kelapa Tiga dan Kp. Tegal Kiari selama waktu yang diperlukan agar benar-benar mendapatkan hasil yang diinginkan.
Selanjutnya peneliti melakukan sesi wawancara mendalam terhadap 10 orang responden masyarakat yang tinggal disekitar perusahaan..
Agar hasil penelitian relevan, terarah dan representatif, berikut adalah kriteria responden untuk penelitian ini:
1.) Penduduk Desa Cipinang yang tinggal RW 03 sebanyak 5 orang.
2.) Tokoh masyarakat desa Cipinang yang ada di RW 03 sebanyak 2 orang.
3.) Ketua RT 02 sebanyak 2 orang.
4.) Aparat Pemerintah Desa Cipinang 1 orang.
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Mengumpulkan data menjadi hal yang penting dalam sebuah penelitian, agar mendapat data yang valid digunakan dua sumber data berdasarkan metode kulitatif sebagai berikut :
a. Data Primer 1.) Observasi
Observasi untuk penelitian ini ilakukan dengan cara mendatangi langsung lokasi penelitian yaitu Desa Cipinang Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.
7
Ibid., h.131
(47)
2.) Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap responden yang menjadi objek penelitian. Wawancara yang dilakukan yaitu wawancara semi terstruktur dengan berpedoman pada pedoman wawancara dan daftar pertanyaan yang sudah dibuat.
Dalam hal ini maka mula-mula interviewer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut.8 b. Data Sekunder
1.) Data Monografi Desa Cipinang Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.
2.) Dokumentasi, yakni mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.9
Mula-mula peneliti akan mendatangi tempat penelitian di Desa Cipinang, kemudian melakukan pengamatan terhadap kondisi lingkungan dan sikap masyarakat desa atau disebut dengan observasi.
Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian tersebut bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan yang kemudian dicatat seobyektif mungkin.10
Dalam pelaksanaan pengamatan peneliti pun akan mencari masyarakat untuk dijadikan responden dalam pengumpulan data wawancara. Dalam wawancara ini peneliti akan mencari 10 responden yang terdiri dari masyarakat, tokoh masyarakat, kepala RT/RW dan aparat pemenrintah desa.
8
Op. cit., suharsimi h. 227
9
Ibid,. h. 231.
10
W. Gulo. Metode Penelitian. (Jakarta: PT. Grafindo, 2010) cet.6, h. 116
(48)
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi langsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka.11
Disamping data primer yakni obesrvasi dan wawancara, maka dibutuhkan data sekunder berupa data monografi desa yang berupa profil desa serta data penduduk. Selain itu diperlukan juga data dokumentasi supaya penelitian yang dilakukan akan lebih valid. Dalam pengumpulan data primer maupun sekunder dilakukan dengan beriringan.
E. PROSEDUR PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Setelah data yang diperlukan terkumpul selanjutnya yaitu pengolahan data, secara sistematis langkah-langkah yang dilakukan untuk mengolah data sebagai berikut :
1. Memeriksa hasil wawancara dan kelengkapan hasil penelitian lainnya. 2. Membuat transkip wawancara untuk memudahkan membuat deskripsi
data.
3. Mengelompokkan hasil wawancara kedalam tema-.
4. Mentabulasikan data yang telah terkumpul kedalam tabel-tabel. 5. Menghitung sikap dengan skala likert.
6. Mendeskripsikan data sesuai dengan pertanyaan yang peneliti ajukan.
F. PEMERIKSAAN ATAU PENGECEKAN KEABSAHAN DATA
Pemeriksaan dan pengecekan keabsahan data dengan cara triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.12
Dalam penelitian data yang akan di triangulasi yaitu hasil pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi.
11
Ibid,. h. 119 12
Lexy J. Moleong. Metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2014) cet.33, h. 331
(49)
Triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode atau teori.13
G. ANALISIS DATA
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasi dalam kategori, menjabarkan dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyususn ke dalam pola, memilih mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan agar mudah dipahami.14 Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum terjun kelapangan , saat terjun kelapangan dan setelah terjun kelapangan.
Menurut Miles dan Huberman analisis sederhana yang berbasis pada catatan lapangan dan catatan wawancara dilakukan analisis kategori dengan memperhatikan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.15 Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.16
2) Penyajian Data
13
Ibid., h. 332
14
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung. Alfabeta, 2015) h. 245
15
Nusa Putra, Penelitian Kualitatif proses dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Indeks, 2012) h. 204
16
Op.cit,. h. 247
(50)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data atau penyajian data. Menurut Miles dan Huberman yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.17
Teknik penyajian data dalam penelitian kualitatif yang umum dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang menyajikan secara panjang lebar temuan penelitian.18
3) Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan berisi pernyataan yang bersifat umum tentang hasil-hasil penelitian. Kesimpulan merupakan jawaban terhadap masalah yang telah di rumuskan pada Bab I. kesimpulan berbeda dengan hasil penelitian. Hasil penelitian merupakan berisi temuan pada saat penelitian, baik temuan dalam bentuk deskripsi data hasil penelitian maupun temuan dalam bentuk deskripsi.19
Gambar 3.2
Komponen Dalam Analisis Data Miles dan Huberman
17
Op. cit. h 49
18
Dr. Kadir dkk. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Jakarta: UIN Jakarta:2016), h. 71
19
Ibid., h. 80
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan
Penyajian Data
(51)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Lokasi, Letak dan Luas Wilayah Penelitian
Desa Cipinang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor terbentuk pada tahun 1946. Desa Cipinang terletak pada 106,623o BT – 6,439o LS. Desa Cipinang merupakan desa yang dikelilingi perbukitan. Daerah perbukitan umumnya teduh namun karna perbukitan yang ada sudah diambil maka daerahnya menjadi panas. Desa Cipinang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Jarak tempuh desa ke kecamatan sejauh 0,02 KM dan jarak ke pusat pemerintah kabupaten sejauh 50 KM.
Desa cipinang yang dikepalai oleh Sukatma memiliki luas 999,625 Ha yang terbagi menjadi lahan sawah sebesar 23 Ha, lahan perkebunan 300 Ha, lahan ladang 190 Ha, lahan lainnya 50 Ha dan lahan kas tanah desa 9. 3 ha.
Adapun batas-batas Desa Cipinang sebagai berikut : - Sebelah utara berbatasan dengan Desa Sukasari
- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kampung Sawah
- Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tegallega Kecamatan Cigudeg
- Sebelah timur berbatasan dengan Desa Rumpin
(52)
Gambar 4.1
Peta Administrasi Kecamatan Rumpin
b. Keadaan Iklim Daerah Penelitian
Iklim adalah perubahan nilai unsur-unsur cuaca (hari demi hari dan bulan demi bulan) dalam jangka panjang di suatu wilayah.1
Klasifikasi Iklim Menurut Junghuhn :
Suhu di udara di Desa Cipinang yang berketinggian 0 - 600 m di atas permukaan laut ini berkisar antara 26,3° - 22°C. Menurut Junghuhn pembagian daerah iklim dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Daerah panas/tropis, yaitu zone iklim yang berada pada ketinggian antara 0 - 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° - 22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat.
2) Daerah sedang, yaitu zone iklim yang berada pada ketingggian 600 - 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° - 17,1°C. Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.
1
Andri Noor Ardiansyah, Klimatologi Umum, (Tangerang Selatan : UIN Jakarta Press, 2013), h. 71
(53)
3) Daerah sejuk, yaitu zone iklim dengan tinggi tempat 1500 - 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° - 11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
4) Daerah dingin, yaitu zone iklim dengan tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° - 6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya.2
Dilihat berdasarkan klasifikasi Junghun diatas, maka Desa Cipinang yang berada pada ketinggian 0 - 600 m dari permukaan laut dan memiliki berkisar 26,3° - 22°C termasuk kedalam daerah panas/tropis. Daerah panas/tropis ini sangat cocok ditanami padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat. Tanaman-tanaman tersebut pun banyak di tanam oleh masyarakat sekitar.
c. Keadaan Penduduk Desa Cipinang
Dengan luas wilayah yang cukup luas Desa Cipinang memiliki 5.500 kepala keluarga yang terbagi menjadi Keluarga Pra sejahtera, Keluarga Sejahtera, Keluarga Sejahtera II, Keluarga Sejahtera III, Keluarga Sejahtera III plus. Adapun pembagiannya sebagai berikut :
Tabel 4.1
Data Kepala Keluarga
No Keluarga Jumlah
1 Keluarga Pra sejahtera 500
2 Keluarga Sejahtera I 950
3 Keluarga Sejahtera II 1.850
4 Keluarga Sejahtera III 1500
5 Keluarga Sejahtera III plus 700
Total 550 Ha
*Sumber Profil Desa Cipinang
2
Ibid., h.93
(54)
Gambar 4.2
Diagram Jumlah Keluarga
Jumlah penduduk Desa Cipinang 12.428 Jiwa, dengan pembagian sebagian sebagai berikut :
Tabel 4.2
Data Penduduk Desa Cipinang
No Penduduk Jumlah
1 Usia 0-17 3.902 Jiwa
2 18-56 7.510 Jiwa
3 56 > 1.016 Jiwa
Total 12.428 Jiwa
*Sumber Profil Desa Cipinang
Gambar 4.3
Diagaram data Penduduk
31%
61% 8%
Usia 0-17
18-56
56 > 9%
17%
34% 27%
13% Keluarga Pra sejahtera
Keluarga Sejahtera I
Keluarga Sejahtera II
Keluarga Sejahtera III
Keluarga Sejahtera III plus
(55)
Dengan jumlah penduduk yang banyak, mata pencaharian penduduk berbeda-beda, berikut mata pencaharian masyarakat Desa Cipinang.
Tabel 4.3
Mata Pencaharian Penduduk
No Mata Pencaharian Jumlah
1 Petani 1.071
2 PNS 23
3 TNI/Polri 3
4 Buruh tani 65
5 Pengrajin 8
6 Lain-lain 750
7 Tidak Bekerja 850
Total 550 Ha
*Sumber Profil Desa Cipinang
Gambar 4.4
Diagram Mata Pencaharian Penduduk
0 200 400 600 800 1000 1200
(56)
d. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Cipinang
Tingkat pendidikan yang ada di Desa Cipinang masih sangat rendah. Hal ini dapat diketahui dari data yang didapat.
Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan
No Mata Pencaharian Jumlah
1 Taman Kanak-kanak 39
2 Sekolah dasar 2.400
3 SMP 450
4 SMA 350
5 Akademi 20
6 Sarjana 10
7 Pasca Sarjana 5
Total
*Sumber Profil Desa Cipinang
Gambar 4.5
Diagram Tingkat Pendidikan
0 5000 10000 15000 20000 25000
(57)
2. Karakteristik Informan
Secara umum gambaran karakteristik informan yang berhasil diwawancarai beserta identitasnya sebagai berikut:
Tabel 4.5
Karakteristik Informan
No Nama
Informan
Jenis Kelamin
Alamat Status
1 Paisal Laki-laki Kp. Tegal
Mangga Rt 03 Rw 03 Desa
Cipinang, Kecamatan Rumpin Pemuda Desa Cipinang, yang rumahnya dekat dengan perusahaan tambang.
2 Bu Pipin Perempuan Kp. Tegal
Mangga Rt 03 Rw 03 Desa
Cipinang, Kecamatan
Rumpin
Aktivis ibu-ibu PKK
3 Pak H.Dani Laki-laki Kp. Tegal
Mangga Rt 03 Rw 03 Desa
Cipinang, Kecamatan
Rumpin
Tokoh Masyarakat
(58)
No Nama Informan
Jenis Kelamin
Alamat Status
4 Anto Laki-laki Kp. Tegal
Mangga Rt 03 Rw 03 Desa
Cipinang, Kecamatan
Rumpin
Pemuda Desa Cipinang
5 Pak Suardi Laki-laki Kp. Tegal
Mangga Rt 03 Rw 03 Desa
Cipinang, Kecamatan
Rumpin
Ketua RT 03
6 Pak Kusnadi Laki-laki Kp. Tegal
Mangga Rt 03 Rw 03 Desa
Cipinang, Kecamatan
Rumpin
Ketua RW.
7 Pak Lukman Laki-laki Kp. Kelapa
Tiga Rt 03 Rw 03 Desa Cipinang, Kecamatan
Rumpin
(59)
No Nama Informan
Jenis Kelamin
Alamat Status
8. Pak Awang Laki-laki Kp. Tegal Kiari
Rt 008 Rw 03 Desa Cipinang,
Kecamatan Rumpin
Ketua RT 08
9 Ibu Maryati Perempuan Kp. Tegal Kiari
Rt 08 Rw 03 Desa Cipinang,
Kecamatan Rumpin
Rumah Tangga
10 Pak Alif Laki-laki Kp. Tegal Kiari
Rt 08 Rw 03 Desa Cipinang,
Kecamatan Rumpin
Tokoh Masyarakat
B.Sikap Masyarakat Terhadap Perusahaan Tambang Batu Andesit
1. Sikap masyarakat dalam ranah kognitif terhadap perusahaan tambang batu andesit
Komponen kognitif dalam sikap yakni segala hal yang bisa dirasakan ataupun dipelajari langsung oleh individu. segala hal yang dirasakan ini meliputi pengalaman yang dirasakan individu, baik itu menambah pengetahuan maupun keyakinan.
a. Mengetahui tentang Perusahaan tambang yang ada di Desa Cipinang.
Pengetahuan masyarakat Desa Cipinang tentang perusahaan tambang cukup baik. Dari 10 orang yang menjadi narasumber penelitian ini semuanya mengetahui tentang adanya perusahaan tambang yang ada di desa mereka,
(60)
hanya saja jumlah dan nama perusahaan yang ada hanya beberapa orang yang mengetahui dengan baik dan benar.
“Yang jelas yang saya tahu Cuma yang dekat dengan lingkungan saya yaitu : PT Karya citra Quarindo, PT Musika,PT Lola laut timur , PT Lotus, Setau saya itu saja yang besar, termasuk ada satu PT yaitu PT HOLCIM itu juga sudah terbagi dua daerahnya Yaitu Cipinang dan Sukasari.”3
“tau sih sebagian yaitu pertama PT Quarindo, PT Musika, yang ketiga Lola, yang keempat Lotus.”4
Menurut data yang diperoleh dari kantor ESDM Kabupaten Bogor yaitu ada PT. Musika Purbantara Utama, PT. Karya Citra Quarindo, PT. Lola Laut Timur, PT. Lotus Lestari SG, PT. Pion Quary Nusantara. Sedangkan menurut staf desa Bapak Lukman ada perusahaan atau PT yang namanya belum terdaftar di kantor ESDM.
“PT. Karya Quarindo, Preecast, PT. Musika Purbantara Utama, PT. Lola Laut Timur, PT. Lotus SG Lestari, PT. Tarabatu Manunggal, PT. Batu Sampurna Makmur, PT. Holcim Beton.”5
Adapun yang disebut oleh Bapak Lukman dan Bapak tentang PT. Holcim sesungguhnya dalam data kantor ESDM berada di daerah Desa Sukasari, namun karna Desa Sukasari yang berbatasan langsung dengan Desa Cipinang sehingga membuat masyarakat yang kurang menegetahui batas-batas Desa Cipinang mengira PT. Holcim masih termasuk kedalam Desa Cipinang. Selain itu letak PT.Holcim sebagian kecil masih termasuk dalam Desa Cipinang.
Pengetahuan masyarakat tentang keberadaan perusahaan secara umum para informan ini mengetahui dengan betul tentang adanya perusahaan tambang yang berada didaerahnya. Pengetahuan ini tidak lain didapat dari pengalaman, penglihatan sehari-hari dan dari informasi yang didapat dari warga.
3
Wawancara pribadi dengan pak H.Dani selaku tokoh masyarakat Desa Cipinang,
4
Wawancara pribadi dengan Paisal selaku aktivis pemuda Desa Cipinang.
5
Wawancara pribadi dengan pak Lukman selaku staf desa
(61)
Selaras dengan hal tersebut berdasarkan hasil observasi peneliti memang benar ada Perusahaan tambang andesit di Desa Cipinang diantaranya yaitu, PT.Lola Laut Timur, PT. Musika Purbantara Utama, PT. Cipta Karya Quarindo, PT. Pion Quary Nusantara dan PT. Loyus SG Lestari. Kebenaran pengetahuan masyarakat ini juga sesuai dengan data yang di dapat dari Kantor ESDM Kabupaten Bogor dan dapat dilihat di BAB I pada halaman 4 dalam skripsi ini.
b. Mengetahui barang yang di produksi perusahaan tambang dan batuan andesit
Perusahaan melakukan produksi sekaligus perdagangan untuk mendapatkan keuntungan. Begitupun perusahaan yang ada di Desa Cipinang yang bergerak dalam usaha perdagangan barang tambang. Barang tambang yang didapatkan perusahaan merupakan sumber daya alam yang dimiliki oleh desa cipinang. Meskipun sumber daya yang didapat dari desa cipinang namun masyarakat pun tidak mengetahui betul apa yang diproduksi oleh perusahaan tambang yang berada di wilayahnya.
“kebanyakan sih andesit, tentang batu. selain itu, ada juga ambil teras, pasir. sama itu juga, kupasan mau ngambil batu trus bawahnya tanah, trus ada itu teras, yang di ambil.”6
“Batu,bukan abu,skiming,skrip,batu belah.”7
“Sama produksi pertambangan yaitu semacam Split,split juga bermacam macam ada tipe {1,2},{1,3} termasuk abu juga”8
Dari wawancara pribadi dengan beberapa orang diatas dapat diketahui bahwa masyarakat tidak mengetahui betul dengan apa yang diproduksi oleh perusahaan tambang. Bahkan batuan andesit yang merupakan sumber daya alam dari desa tersebut tidak begitu diketahui oleh masyarakat.
6
Wawancara pribad dengan paisal selaku aktivis pemuda desa Cipinang
7
Wawancara prbadi dengan Pak Kusnadi selaku ketua RW
8
Wawancara pripadi dengan pak H.Dani selaku tokoh masyarakat.
(62)
Batu Andesit adalah jenis batuan beku luar yang merupakan hasil pembekuan magma yang bersifat intermediet sampai basa dipermukaan bumi. yang berasal dari produk gunung api.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa batuan andesit adalah bahan utama untuk produksi batuan, pasir dan abu. Proses produksi yang dilakukan berdasarkan pengamatan yakni batu andesit diambil dan dipecahkan dengan ledakan, kemudian dari ledakan itu yang dibuat batu, pasir ataupun abu untuk dijual.
“Andesit? ngga tau. Apa tuh?”9
“kebanyakan sih andesit, tentang batu.”10
Dari dua pernyataan dari narasumber tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang produksi perusahaan tambang tidak begitu mengetahui, karna masyarakat tidak terlibat langsung dalam proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan tambang tersebut.
Rendahnya pengetahuan masyarakat desa ini sangat wajar, karena tingkat pendidikan di desa ini pun sangat rendah. Sebagian besar masyarakat desa ini hanya berpendidikan sampai Sekolah Dasar sesuai dengan data yang didapat langsung dari Desa Cipinang, sehingga sangat wajar jika masyarakat tidak mengetahui tentang batuan andesit. Selain itu pelajaran tentang batuan andesit diajarkan pada tingkat Sekolah Menengah Atas dan belum didapatkan di pendidikan sekolah dasar.
c. Mengetahui adanya kontribusi perusahaan tambang untuk
masyarakat.
Kontribusi perusahaan terhadap masyarakat disebut juga tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responbility (CSR) harus di berikan sesuai dengan Undang-undang No.19 tahun 2004 tentang badan Usaha Milik Negara, yang kemudian dijabarkan dalam peraturan
9
Wawancara pribadi dengan Bu Pipin selaku ibu aktivis PKK
10
Wawancara pribadi dengan paisal selaku pemuda desa cipinang
(1)
(2)
(3)
Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian
Wawancara dengan Paisal Wawancara dengan Pak H.Dani
(4)
Wawancara dengan Ketua RW Pak Kusnadi
Wawancara dengan Bu Maryati
(5)
Area sekitar Perusahaan Tambang Kondisi jalanan kp. Tegal Kiari
Mobil besar mendominasi jalanan Kondisi Jalanan di depan Kantor Desa Cipinang
(6)
Biodata Penulis
Winda Septi Kusuma, dilahirkan 22 tahun silam tepatnya 14 September 1994 di Sukabumi, Jawa Barat. Anak pertama dari dua bersaudara ini dilahirkan dari keluarga yang memiliki dua suku bangsa. Ayah Kusrin bersuku Jawa, dan Ibu Susi Herlianti bersuku Sunda. Mengenyam dunia pendidikan sejak umur 5 tahun di taman kanak-kanak Ngadisuko Jawa Timur. Kemudian Sekolah Dasar pindah ke Bogor dan bersekolah di SDN Cipinang 01, berlanjut ke Sekolah Menegah Pertama di SMPN 01 Rumpin dan mengenyam bangku Sekolah Menengah Atas di SMAN 01 Rumpin. Selepas SMA mencoba memasuki dunia perkuliahan dan diterima di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta sampai saat ini.
Semenjak SMP sangat senang berorganisasi, mulai dari Osis, Paskibra hingga Pramuka. Terlebih dunia kepramukaan sampai saat ini masih sangat senang menggelutinya. Ketertarikannya pada dunia kepramukaan bermula pada SMP terpilih menjadi Pasukan Khusus Pramuka, SMA menjadi Ketua di Ambalan Pangeran Shageri dan Ratu Rapiah Gerakan Pramuka SMAN 01 Rumpin, hingga masuk ke perguruan tinggi, kembali Gerakan Pramuka-lah yang menjadi tempatnya bernaung dan tergabung dalam Racana Fathillah – Nyi Mas Gandasari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan dipercayai sebagai Bendahara Umum. Loyalitasnya pada Gerakan Pramuka tak lain karna dari Gerakan Pramuka-lah
yang telah memberi banyak ilmu, kemandirian dan pengalaman yang berharga.