PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MEDIA FOTO PERISTIWA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK.

(1)

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII

SMP Negeri 1 Lembang)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh Lena Mariana

1104353

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

oleh Lena Mariana NIM 1104353

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

© Lena Mariana 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

NIM 1104353

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MEDIA FOTO PERISTIWA

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII

SMP Negeri 1 Lembang) disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Dra. Hj. Yeti Mulyati, M.Pd. NIP 196008091986012001

Pembimbing II,

Nenden Lilis Aisyah, M.Pd. NIP 197109262003122001

diketahui

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002


(4)

(5)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MEDIA FOTO PERISTIWA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa Dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang).

Oleh Lena Mariana NIM 1104353

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dilatih. Oleh karena itu, pembelajaran menulis seyogyanya memberikan pengalaman latihan-latihan menulis, bukan mempelajari teori menulis. Selain itu, saat ini pembelajaran menulis cerita pendek masih tergolong kurang memberikan kesan yang baik dan belum mampu mengembangkan tulisan peserta didik.

Dalam hal ini diperlukan sebuah model dan media pembelajaran yang tepat. Salah satunya adalah pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa diharapkan dapat menjadi alternatif untuk digunakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan desain penelitian kelompok tak setara. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes dan nontes. Metode tes yang digunakan berupa tes soal uraian dan metode nontes yang digunakan adalah metode interviu, dokumentasi, observasi, dan angket. Jumlah subjek penelitian adalah 72 orang yang terdiri atas kelas ekperimen dan kelas kontrol masing-masing 36 orang.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan uji hipotesis perbedaan dua rata-rata pada taraf kepercayaan 95% diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan peserta didik dalam menulis cerita pendek di kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dan kelas kontrol dalam pembelajaran biasa dengan menggunakan metode terlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan di kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa terbukti lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran terlangsung.


(6)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MEDIA FOTO PERISTIWA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa Dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang).

Oleh Lena Mariana NIM 1104353

Writing skills is one language skills need to be trained. Therefore, learning to write should provide experience writing exercises, instead of studying the theory of writing. In addition, writing short stories is still quite lacking. In this case needed a model and appropriate learning media. One of them is based contextual learning events photo media. This study aimed to test the effectiveness of the based contextual learning events photo media in learning to write short stories expected to be an alternative for use in learning to write short stories. The method used in this study is a quasi experimental study design was similar groups. Data collection is done by using the test method and nontes. The number of study subjects was 72 people consisting of experimental classes and control classes each 36 people. Based on the results of data processing to test the hypothesis of two average difference in level of 95% is known that based contextual learning events photo media effective for use in learning to write short stories.


(7)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI LEMBAR HAK CIPTA

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH... ii

ABSTRAK... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Definisi Operasional ... 6

BAB II IHWAL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL, MEDIA PEMBELAJARAN FOTO PERISTIWA, DAN PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK... 8

A. Ihwal Pembelajaran Kontekstual ... 8

1. Hakikat Pembelajaran Kontekstual... 8

2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kontekstual ... 11

3. Langkah- langkah Pembelajaran Kontekstual ... 11

4. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kontekstual ... 13

B. Ihwal Media Pembelajaran Foto Peristiwa ... 14

1. Hakikat Media Pembelajaran... 14

2. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 15 3. Keunggulan dan Kelemahan Media Pembelajaran


(8)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berbasis Visual ... 17

4. Kaitan antara Pembelajaran Kontekstual dengan Media Pembelajaran Foto Peristiwa... 18

C. Ihwal Pembelajaran Menulis Cerita Pendek ... 12

1. Hakikat Pembelajaran Menulis ... 18

2. Ihwal Cerita Pendek... 20

3. Unsur-Unsur Intrinsik Cerita Pendek ... 20

4. Penilaian Cerita Pendek ... 25

D. Anggapan dasar ... 26

E. Hipotesis ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Metode dan Desain Penelitian ... 28

B. Teknik Pengumpulan Data ... 29

C. Instrumen Penelitian ... 30

1. Instrumen Tes ... 30

2. Instrumen Nontes ... 34

3. Instrumen Perlakuan ... 40

4. Validasi Instrumen ... 45

D. Teknik Pengolahan Data ... 45

E. Populasi dan Sampel ... 50

1. Populasi... 50

2. Sampel ... 51

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Deskripsi Profil Pembelajaran Menulis Cerita Pendek di SMP Negeri 1 Lembang Kelas VII ... 52

B. Deskripsi Proses Implementasi Pembelajaran Kontekstual Berbasis Foto Peristiwa dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek ... 56

C. Perbedaan Kemampuan Peserta Didik di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 59


(9)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Data dan Deskripsi Kemampuan Peserta Didik pada Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol ... 59

a. Kemampuan Peserta Didik Tes Awal Kelas Eksperimen... 59

b. Kemampuan Peserta Didik Tes Awal Kelas Kontrol ... 73

c. Kemampuan Peserta Didik Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 87

d. Kemampuan Peserta Didik Tes Akhir Kelas Kontrol... 99

2. Uji Prasyarat Analisis Data...111

a. Uji Normalitas Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...111

b. Uji Homogenitas ...114

3. Uji Hipotesis ...115

D. Pembahasan ...118

BAB V PENUTUP ...124

A. Simpulan ...124

B. Saran ...125


(10)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Zainurrahman (2011, hlm. 2) mengemukakan bahwa “di antara keterampilan berbahasa yang lain, menulis merupakan salah satu keterampilan yang tidak dikuasai oleh setiap orang.” Sementara itu, Satria Darma, Ketua Forum Pengembangan Budaya Literasi Indonesia pada Harian Republika Online (Tanpa Nama, 2014) mengatakan bahwa “berdasarkan survei banyak lembaga internasional, budaya literasi masyarakat Indonesia kalah jauh dengan negara lain di dunia. Lemahnya budaya literasi juga terjadi pada peserta didik terutama dalam menulis cerita pendek.”

Hal ini disinggung pula pada Harian Republika Online (2011) bahwa “ anak-anak memiliki imajinasi yang perlu dilatih untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek (cerpen). Sebab, tak jarang ketika anak-anak belajar menulis cerpen, mereka akan mengalami kesulitan saat melanjutkan paragraf pertama.” Dalam harian online tersebut juga, Nurhayati, pengajar sastra Indonesia Sekolah Menengah Smart Ekselensia Indonesia menuturkan bahwa “kesulitan itu merupakan akibat dari minimnya penggunaan daya imajinasi saat menulis.”

Faktor lain yang menjadi penyebab lemahnya kemampuan peserta didik dalam hal menulis dikemukakan juga oleh Alwasilah (2007, hlm. 47-48) yang mengungkapkan bahwa “siswa lebih banyak diajari tata bahasa atau teori menulis dan sedikit berlatih menulis...Selain itu, siswa juga tidak memiliki keberanian untuk menulis karena takut berbuat salah dan ditertawakan orang.”

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kurangnya budaya literasi masyarakat Indonesia juga terjadi di kalangan pelajar Indonesia, terutama dalam menulis cerita pendek. Permasalahan tersebut terjadi dalam pembelajaran menulis di sekolah. Selain beberapa faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik sendiri, tetapi yang menarik adalah faktor yang berkaitan dengan pembelajaran menulis di sekolah. Artinya, dalam hal ini diperlukan adanya sebuah model pembelajaran yang lebih menekankan pada kegiatan menulis peserta didik, bukan pada teori menulisnya saja. Salah satu model pembelajaran yang memungkinkan untuk diterapkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan


(11)

di atas adalah pembelajaran kontekstual yang memiliki beberapa keunggulan di dalamnya.

Johnson (2008, hlm. 61-62) mengemukakan bahwa

sistem CTL berhasil karena sistem ini meminta siswa untuk bertindak dengan cara yang alami bagi manusia. Cara itu sesuai dengan fungsi otak, dengan psikologi dasar manusia, dan dengan tiga prinsip yang menembus alam semesta yang ditemukan para fisikawan dan ahli biologi modern. Prinsip-prinsip tersebut-kesaling-bergantungan (interdependence), diferensiasi, dan pengaturan diri sendiri-memompa segala sesuatu yang hidup, termasuk manusia.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran kontekstual memberikan hasil yang baik karena di dalam sistemnya memuat tiga prinsip alami yang dapat menstimulus segala sesuatu yang hidup termasuk manusia yang dalam hal ini adalah peserta didik untuk berkembang dan mengembangkan diri. Selain itu, dalam penerapannya Johnson (2002) (dalam Suryaman, 2009, hlm. 103) juga mengungkapkan bahwa

Pembelajaran kontekstual merupakan strategi yang diarahkan kepada upaya membantu atau menginspirasi peserta didik melalui proses pengaitan suatu standar kompetensi dengan situasi dunia nyata. Proses yang dapat dikembangkan adalah melalui dorongan ke arah berkembangnya pengalaman baru dengan cara memadukan antara pengetahuan dengan penerapan di dalam kehidupan peserta didik. Proses demikian akan mengakrabkan peserta didik dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga, masyarakat maupun dunia kerja. Harapannya adalah peserta didik menjadi lebih termotivasi untuk belajar.

Muslich (2009, hlm. 41) juga mengungkapkan bahwa “landasan filosofis CTL adalah konstruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekadar menghafal, tetapi merekonstruksi atau membangun pengetahuan dan keterampilan baru lewat fakta-fakta atau proposisi yang mereka alami dalam kehidupannya.”

Berdasarkan pendapat di atas, maka pembelajaran kontekstual menekankan pada pengalaman-pengalaman peserta didik ketika belajar dengan lingkungannya untuk diubah menjadi sebuah pengetahuan dan keterampilan baru. Dengan pemanfaatan ketiga prinsip yang disebutkan sebelumnya membuat pembelajaran kontekstual dapat menghubungkan pengalaman peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan yang akan dipelajarinya sehingga peserta didik akan lebih memaknai apa yang dipelajarinya. Begitu pula dalam pembelajaran cerpen,


(12)

pembelajaran kontekstual memungkinkan memberikan pengalaman belajar yang jauh lebih baik. Hal ini dikarenakan pembelajaran kontekstual merekonstruksi pengalaman peserta didik sebelumnya dengan pengalaman barunya ketika belajar sehingga membentuk pengetahuan dan keterampilan baru. Hal inilah yang menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual mampu membangun pembelajaran menulis cerpen peserta didik di dalam kelas menjadi lebih baik dan bermakna.

Penelitian tentang penerapan pembelajaran kontekstual juga pernah dilakukan sebelumnya dan memberikan hasil yang maksimal. Salah satunya adalah penelitian berjudul Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Menggunakan Pendekatan

Kontekstual pada Siswa Kelas VII MTs Attarbiyah yang dilakukan oleh Mardi

Mardiana. Penelitian tersebut membuktikan bahwa pembelajaran kontekstual dapat digunakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman pribadi.

Selain itu, penelitiaan terhadap pembelajaran kontekstual juga dilakukan oleh Puspita Maelani tahun 2013 dengan judul Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kontekstual Metode Discovery terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa: Studi Eksperimen Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas X SMA 1 Ciruas dengan Standar Kompetensi Memahami Uang dan Perbankan. Dalam

penelitian tersebut dengan tingkat kepercayaan 95% ditunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual metode discovery memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran diskusi biasa.

Kedua penelitian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual memberikan pengaruh yang baik bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran kontekstual memungkinkan untuk diujicobakan kembali. Akan tetapi, dalam penerapan sebuah model pembelajaran akan lebih efektif dengan didukung oleh media pembelajaran yang sesuai. Munadi (2008, hlm. 37) mengungkapkan bahwa “tujuan utama media adalah untuk mengefektifkan proses komunikasi pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang diinginkan (adanya perubahan tingkah laku).” Media pembelajaran yang perlu diperhitungkan adalah media foto peristiwa.


(13)

Penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan media foto salah satunya adalah penelitian berjudul Penggunaan Media Foto Feature Jurnalistik dalam

Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi: Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Peserta Didik Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013 yang dilakukan oleh Betta Anugrah Setiani tahun 2013. Dalam

penelitian ini juga ditunjukkan bahwa media foto feature dapat digunakan dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan hasil yang cukup baik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media

Foto Peristiwa dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek . Penelitian yang akan

dilakukan ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pembelajaran kontekstual dan media foto peristiwa. Perbedaan tersebut terletak pada materi pembelajarannya dan jenjang pendidikan yang dijadikan sasaran penelitian. Materi pembelajaran dalam penelitian ini adalah menulis cerita pendek. Jenjang pendidikan yang diambil dalam penelitian ini juga berbeda dengan penelitian sebelumnya. Selain itu, pembelajaran kontekstual dala penelitian ini juga diberikan warna berupa media foto peristiwa yang menjadi perbedaan secara konseptual dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, identifikasi masalah penelitian yang diajukan dalam rancangan ini adalah sebagai berikut.

1) Penggunaan model pembelajaran dalam pembelajaran menulis cerita pendek masih perlu dikembangkan untuk memberikan hasil yang maksimal;

2) Penggunaan media pembelajaran diperlukan untuk lebih mengefektifkan model pembelajaran yang digunakan;

3) Peserta didik mengalami kesulitan menuliskan ide cerita dalam pembelajaran menulis cerita pendek;

4) Pembelajaran menulis, khususnya menulis cerita pendek di kelas masih belum memberikan rangsangan bagi peserta didik untuk mengeluarkan ide-ide cerita secara fokus dan membuat peserta didik tidak takut salah untuk menulis.


(14)

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimana profil pembelajaran menulis cerita pendek di SMP Negeri 1

Lembang kelas VII?

2) Bagaimana proses implementasi pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dalam pembelajaran menulis cerita pendek pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Lembang di kelas eksperimen?

3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerita pendek peserta didik SMP Negeri 1 Lembang kelas VII dengan menggunakan pembelajaran kontekstual di kelas eksperimen dan model pembelajaran terlangsung di kelas kontrol?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk memberikan alternatif model pembelajaran dalam pembelajaran menulis di kelas, khususnya pembelajaran menulis cerita pendek.

Selain itu, tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) mendeskripsikan profil pembelajaran menulis cerita pendek di SMP Negeri 1 Lembang kelas VII;

2) mendeskripsikan proses implementasi pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dalam pembelajaran menulis cerita pendek pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Lembang di kelas eksperimen;

3) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerita pendek peserta didik SMP Negeri 1 Lembang kelas VII dengan menggunakan pembelajaran kontekstual di kelas eksperimen dan di kelas kontrol dengan pembelajaran biasa menggunakan metode terlangsung?

E. Manfaat Penelitian

Manfaat hasil penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) bagi peserta didik diharapkan dapat memberi motivasi dan pengalaman belajar yang lebih baik, serta antusiasme peserta didik dalam pembelajaran menulis cerita pendek;


(15)

2) bagi pendidik diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan yang terjadi di lapangan;

3) bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan mengetahui keefektifan pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dalam pembelajaran menulis cerita pendek.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian tentang konsep-konsep dalam rancangan penelitian ini, penulis menguraikan definisi operasional sebagai berikut.

1) Pembelajaran kontekstual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang menekankan pada hubungan antara pengalaman peserta didik sebelumnya dengan pengetahuan dan keterampilan yang akan dipelajarinya untuk membangun sebuah makna.

2) Media foto peristiwa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah foto yang menampakan sebuah peristiwa, digunakan untuk membantu peserta didik menemukan bahan cerita dalam proses pembelajaran cerita pendek.

3) Kemampuan menulis cerita pendek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan peserta didik dalam mengolah pengalaman hidupnya menjadi sebuah cerita pendek.

4) Pembelajaran menulis cerita pendek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik dalam mengolah pengalaman hidupnya menjadi sebuah cerita pendek secara tersusun sesuai dengan karakteristik dari cerita pendek.

G. Struktur Organisasi

Skripsi ini terdiri atas lima bab yang disusun secara runtut sesuai dengan tahapan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Adapun rincian dari masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan. Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah yang menjadi landasan penelitian ini perlu dilakukan, identifikasi masalah dari latar belakang yang telah dijabarkan, rumusan masalah terkait hal-hal yang menjadi titik pusat penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian.


(16)

Bab II Ihwal Pembelajaran Kontekstual, Media Pembelajaran Foto Peristiwa, dan Pembelajaran Menulis Cerita Pendek. Bagian ini merupakan kajian pustaka pada skripsi. Pada bab ini akan dibahas teori yang digunakan dalam penelitian.

Bab III Metodologi Penelitian. Pada bab ini akan dibahas jenis metode dan desain penelitian yang digunakan secara runut sesuai dengan tahapan-tahapan berdasarkan jenis metode penelitian yang digunakan.

Bab IV Analisis Data dan Pembahasan. Pada bab ini akan dipaparkan hasil analisis data yang ditemukan oleh peneliti berdasarkan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peneliti dan pembahasannya.

Bab V Simpulan dan Saran. Pada bagian ini akan disajikan simpulan yang ditemukan oleh peneliti dalam penelitian ini dan saran yang berguna bagi pembaca dan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian skripsi ini.


(17)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam rancangan penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Penelitian ini bermaksud untuk mengujicobakan sebuah teori pembelajaran, yakni pembelajaran kontekstual berbasis Media Foto Peristiwa dalam pembelajaran menulis cerita pendek.

Berdasarkan konsep data-data awal penelitian yang berkaitan dengan latar belakang, rumusan masalah, dan sumber penelitian, peneliti merumuskan metode penelitian dalam rancangan penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi.

Desain penelitian eksperimen kuasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain dengan kelompok tak setara. Ali (2010, hlm. 107) mengungkapkan bahwa

dalam pelaksanaannya, pelaku riset memilih kelompok-kelompok subyek yang

ada (kelompok intak) untuk ditetapkan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok lain ditetapkan sebagai kelompok kontrol. Oleh karena masing-masing kelompok, baik kelompok eksperimen maupun kontrol, adalah kelompok intak maka jumlah subyek pada masing-masing kelompok itu berpeluang tidak setara dalam sejumlah aspeknya. Itu sebabnya desain ini dinamai dengan Desain dengan Kelompok Kontrol Tak-setara.

Berdasarkan penjelasan ahli di atas tentang desain penelitian ini, maka peneliti menggunakan desain ini karena dapat membantu jalannya penelitian sesuai dengan sumber data penelitian. Adapun desain secara rinci adalah sebagai berikut.

O1 X O2 --- O1 O2

(Ali, 2010, hlm. 107) keterangan :

O1 = tes awal O2 = tes akhir X = perlakuan


(18)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam desain ini terdapat dua kelompok intak, yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tahap pertama yang dilakukan dalam desain ini adalah dilakukan pengukuran awal (O1) terhadap kedua kelompok. Selanjutnya, kelompok eksperimen diberi perlakuan (X), sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan (X). Pembelajaran tetap dilakukan terhadap kelompok kontrol, tetapi sebagaimana pembelajaran biasa. Setelah itu, peneliti melakukan pengukuran akhir atau pascaperlakuan (O2) kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu melalui metode tes dan nontes. Arikunto (2006, hlm. 150) mengungkapkan bahwa

“tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.” Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan awal dan akhir peserta didik dalam menulis cerita pendek di kelas ekperimen dan kelas kontrol.

Metode nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode interviu atau metode wawancara, metode dokumentasi, metode observasi, dan metode angket. Pertama, metode interviu. Jenis interviu dalam penelitian ini adalah

interviu bebas terpimpin. “Interviu bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara

interviu bebas dan interviu terpimpin. Dalam melaksanakan interviu, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang

hal-hal yang akan ditanyakan.” (Arikunto, 2006, hlm. 156).

Kedua, metode dokumentasi. Arikunto (2006, hlm. 158) mengemukakan

bahwa “dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.” Dokumen yang menjadi objek analisis dalam penelitian ini adalah Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII.

Ketiga, metode angket atau kuesioner. “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan


(19)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.” (Arikunto, 2006, hlm. 151). Keusioner ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan pembelajaran menulis cerpen sebelumnya dengan menggunakan metode terlangsung dan setelah penerapan pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa. Keduanya berisi respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran menulis cerita pendek yang sudah mereka alami.

Keempat, metode observasi. Observasi digunakan untuk memotret pembelajaran menulis cerpen melalui pembelajaran kontekstual berbasis foto peristiwa di kelas ekperimen.

C. Instrumen Penelitian

Arikunto (2006, hlm. 160) mengemukakan bahwa “instrumen penelitian adalah

alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.” Instrumen penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini digunakan berdasarkan tahapan-tahapan desain penelitian dan metode pengumpulan data yang sudah dipaparkan.

1. Instrumen Tes

Istrumen tes dalam penelitian ini berupa soal uraian. Instrumen tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan awal dan akhir peserta didik dalam menulis cerita pendek di kelas ekperimen dan kontrol. Berikut tabel kisi-kisi instrumen tes, lembar soal, dan lembar penilaian.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Intrumen Tes Awal dan Akhir

Sekolah : SMP Negeri 1 Lembang Mata pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas/ Semes. : VII/ 2

No. Indikator Soal Materi Bentuk

Soal

Jenjang Soal

No. Soal

1 Peserta didik mampu menulis cerita pendek sesuai dengan karakteristiknya

Cerita pendek dan unsur-unsur intrinsik cerpen (Tema, tokoh dan

penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa.)

Uraian K3-Aplikasi


(20)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Lembar Soal Lembar Soal/ Tes

Mata Pelajaran Kelas Hari, Tanggal Waktu

: Bahasa Indonesia : VII

:... : 60 menit

Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa

dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”. Instrumen ini tidak ada kaitan dengan

kelulusan ataupun dalam pengisian nilai rapor.

Petunjuk: Jawablah soal dalam instrumen penilaian ini dengan sungguh-sungguh.

Kalian diberi waktu pengerjaan soal selama 60 menit. Kerjakan dengan baik yah! 

Butir-butir soal:

Buatlah sebuah cerita pendek dengan tema bebas! Cerita pendek yang kamu buat memuat ketentuan sebagai berikut.

1) Cerita memuat unsur-unsur intrinsik cerita pendek (tema, tokoh, alur, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa).


(21)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Lembar Penilaian Aspek yang

Dinilai

Skor Kategori Deskriptor

Kelengkapan unsur formal (bobot 2)

4 SB Tulisan terdiri atas judul, nama pengarang, dialog, dan narasi.

3 B Tulisan tidak memuat salah satu kelengkapan unsur formal.

2 C Tulisan minimal memuat dua kelengkapan unsur formal.

1 K Tulisan tidak memuat kelengkapan unsur formal. Kelengkapan unsur-unsur intrinsik cerpen (bobot 3)

Ket: ada atau tidaknya pengaruh model kontekstual ada pada bagian ini. Dibahas di bab 4, analisis cerpen.

4 SB Tulisan memuat semua unsur intrinsik cerpen (Tema, Alur, Latar/setting, Tokoh, Sudut Pandang, Gaya Bahasa).

3 B Tulisan tidak memuat salah satu unsur intrinsik cerpen.

2 C Tulisan tidak memuat maksimal tiga unsur intrinsik cerpen.

1 K Tulisan tidak memuat unsur intrinsik cerpen. Keterpaduan

(bobot 4)

4 SB Terdapat hubungan antarunsur intrinsik cerpen yang kuat. (Misalnya, watak tokoh penuduh digambarkan dalam dialognya mengandung kata-kata yang “menuduh”, bahasanya tidak santun, suasana ketika terdapat tokoh tersebut menjadi tegang, konflik yang muncul juga berhubungan karena sifat tokoh tersebut. Intinya semua unsur saling terhubung). 3 B Hubungan antarunsur intrinsik cukup kuat.

(Terdapat satu unsur intrinsik yang tidak padu) 2 C Hubungan antarunsur intrinsik kurang kuat.


(22)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak padu)

1 K Tidak terdapat hubungan antarunsur intrinsik cerpen. (tidak padu)

Penggunaan ejaan (bobot 1)

4 SB Tidak terdapat kesalahan penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

Aspek penulisan EYD meliputi penulisan: (1) huruf kapital; (2) kata turunan; (3) tanda baca; (4) kata depan di, ke, dan dari; (5) kata ganti. 3 B Terdapat satu kesalahan dalam aspek penulisan

EYD.

2 C Terdapat maksimal empat kesalahan dalam aspek penulisan EYD.

1 K Terdapat kesalahan dalam seluruh aspek penulisan EYD.

Keterangan:

SB = Sangat Baik; B = Baik; C = Cukup; K = Kurang Nilai = Skor Perolehan x 100 (nilai maksimal)

Skor Maksimal

Setelah nilai peserta didik sudah dihitung, kemudian nilai tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori nilai berikut ini.

Tabel 3.4

Kategori Penilaian Cerita Pendek

Skala nilai Kategori

90-100 Sangat baik ( A)

77-89 Baik (B)

64-76 Cukup (C)

≤63 Kurang (D)

Sumber: lembar penilaian dan kategori penilaian diadapti dari Jacob Sumardjo “ Seluk-beluk & Petunjuk Menulis Cerita Pendek


(23)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Instrumen Nontes

Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, pedoman dokumentasi, dan angket. Berikut tabel pedoman wawancara, pedoman dokumentasi, dan angket.

1) Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui profil pembelajaran menulis cerita pendek di SMP Negeri 1 Lembang Kelas VII. Sasaran utama dari instrumen ini adalah untuk memotret metode terlangsung yang digunakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek di SMP Negeri 1 Lembang. Berikut tabel lembar pedoman wawancara.

Tabel 3.5

Lembar Pedoman Wawancara

Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian

skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa

dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”. Instrumen ini tidak ada kaitannya dengan penilaian terhadap penilaian proses pembelajaran yang sudah berlangsung di SMPN 1 Lembang.

Butir-butir wawancara:

1. Metode apa yang pernah diterapkan dalam proses pembelajaran menulis cerpen di kelas VII?

2. Seperti apa langkah-langkah metode pembelajaran yang digunakan oleh Ibu? 3. Media apa yang Ibu gunakan?

4. Bagaimana suasana belajarnya ketika Ibu menggunakan metode dan media tersebut? Bagaimana reaksi siswa dalam kelas?

5. Apa saja kendala yang pernah dihadapi dalam proses pembelajaran menulis cerpen di kelas VII?

6. Bagaimana cara mengatasai kendala-kendala tersebut?

2) Pedoman dokumentasi

Pedoman dokumentasi ini digunakan untuk mengetahui lebih detail tentang penerapan metode terlangsung di SMP Negeri 1 Lembang. Bentuk dokumen yang dianalisis berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru. Berikut tabel lembar pedoman dokumentasi.


(24)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6

Lembar Pedoman Dokumentasi

Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian

skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”. Instrumen ini tidak ada kaitannya dengan

penilaian terhadap penilaian proses pembelajaran yang sudah berlangsung di SMPN 1 Lembang.

Butir-butir daftar ceklis:

No Aspek

Hasil Pengamatan

Dokumen RPP Keterangan

Ada/ Ya Tidak Pendahuluan

1 Mengondisikan kelas 2 Tujuan pembelajaran 3 Pokok bahasan 4 Menggiring peserta

didik pada materi pembelajaran

Inti

5 Langkah-langkah pembelajaran yang digunakan berdasarkan tahap

1) Stimulation

(stimulasi/ pemberian rangsangan)

2) Problem Statemen

(pertanyaan/

identifikasi masalah)

3) Data collection

(pengumpulan data)

4) Data processing

(pengolahan data)

5) Verification

(pembuktian)


(25)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(menarik kesimpulan/ generalisasi) 6 Penggunaan media

pembelajaran 7 Gambaran aktivitas

peserta didik

Penutup

8 Umpan balik (tugas/ pokok bahasan yang disampaikan)

9 Reflekasi 3) Angket

Angket digunakan untuk mengetahui kesan dan pengalaman peserta didik, serta berbagai informasi yang berkaitan dengan pembelajaran menulis cerita pendek. Angket diberikan kepada peserta didik sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan setelah perlakuan. Angket sebelum perlakuan atau praperlakuan dikhususkan untuk memotret gambaran awal tentang kesan dan pengalaman peserta didik dalam pembelajaran menulis cerita pendek di SMP Negeri 1 Lembang. Angket setelah perlakuan atau pascaperlakuan dikhususkan untuk mendapatkan informasi tentang respon peserta didik terhadap pembelajaran menulis dengan menggunakan pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa. Berikut tabel lembar angket sebelum dan sesudah perlakuan.

Tabel 3.7

Lembar Angket Peserta Didik Sebelum Perlakuan

Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian

skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa

dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”. Instrumen ini tidak ada kaitan dengan

kelulusan atau dalam pengisian nilai rapor.

Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan

tanda centang (√) untuk kolom Ya dan Tidak. Bagi pertanyaan yang membutuhkan jawaban tertulis, tulislah jawabanmu dalam kolom berisi titik-titik.


(26)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Alternatif Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah kamu ernah membaca cerita pendek?

2 Berapa banyak cerita pendek

yang pernah kamu bac? ....

3 Sebutkan du judul dan

pengarang cerita pendek yang pernah kamu baca!

....

4 Apakah kamu suka membuat buku catatan harian di rumah? 5 Apakah kamu menyukai

kegiatan menulis cerita pendek?

6 Apakah kamu bisa menulis cerita pendek?

7 Apakah kamu pernah menulis cerita pendek?

8 Sebutkan satu judul cerita pendek yang pernah kamu buat!

...

9 Apakah kamu mengalami kesulitan ketika menulis cerita pendek?

10 Apa saja kesulitan yang kamu hadapi ketika menulis cerita pendek?

...

11 Apakah kamu pernah belajar menulis cerita pendek dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas?

12 Apakah kamu merasa senang ketika belajar menulis cerita pendek di kelas?

13 Apa saja kesulitan yang kamu hadapi ketika belajar menulis cerita pendek di kelas?

...

14 Apakah kamu pernah diajarkan menulis cerita pendek

menggunakan media (selain buku teks) oleh gurumu?


(27)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8

Lembar Angket Peserta Didik Setelah Perlakuan

Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian

skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa

dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”. Instrumen ini tidak ada kaitan dengan

kelulusan atau dalam pengisian nilai rapor.

Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan

tanda centang (√) untuk kolom Ya dan Tidak!

Butir-butir angket:

No Pertanyaan

Alternatif

Jawaban Skor

Ya Tidak

1 Apakah sekarang kamu lebih menyukai kegiatan menulis cerita pendek dibandigkan sebelumnya?

2 Apakah sekarang kamu merasa menulis cerita pendek itu mudah?

3 pakah sebuah foto peristiwa dapat

membantumu untuk menulis cerita pendek? 4 Apakah sekarang kamu lebih semangat dan

senang menulis cerita pendek? 4) Daftar Cek

Daftar cek digunakan untuk memperoleh informasi seputar proses implementasi pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Aspek-aspek yang diamati dalam daftar cek ini meliputi aktivitas guru dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dan aktivitas peserta didik dalam merespon situasi belajar yang dirancang oleh guru. Berikut tabel lembar daftar cek atau lembar observasi aktivitas guru dan siswa.


(28)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.9

Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik

Hari/ Tanggal : Kelas : Nama Observer : Pertemuan ke :

Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian

skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa

dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”.

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sudah disediakan! Butir-butir lembar observasi:

No Aspek

Tanda Cek Keterangan

Ada/

Ya Tidak Pendahuluan

1 Mengondisikan kelas 2 Tujuan pmbelajaran 3 Pokok bahasan 4 Menggiring peserta

didik pa materi pembelajaran

Inti

5 Langkah-langkah pembelajaran yang digunakan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran kontekstual.

6 Penggunaan media pembelajaran foto peristiwa nampak dalam proses pembelajaran.

Penutup

8 Umpan balik (tugas/ pokok bahasan yang


(29)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disampaikan) 9 Reflekasi

Observer,

(_______________________) 3. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah berupa ancangan model yang terdiri atas rasional, prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual, dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Ancangan model digunakan sebagai acuan agar langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual dalam penelitian ini. Ancangan model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Rasional

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dapat dikuasai dengan terus berlatih. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran menulis, khususnya pembelajaran menulis cerita pendek akan tercapai dengan menggunakan model dan media pembelajaran yang tepat. Salah satunya adalah model pembelajaran kontekstual. Berdasarkan prinsip-prinsipnya, pembelajaran kontekstual berhasil karena membantu peserta didik untuk memaknai pengalaman belajarnya dengan menghubungkan pengalaman peserta didik dan pengetahuan baru yang sedang dipelajarinya.

Selain itu, media pembelajaran juga perlu digunakan dalam pembelajaran untuk menarik perhatian peserta didik sehingga membantunya dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah satunya adalah media foto peristiwa yang dapat digunakan sebagai bentuk visual yang menarik dan sebagai salah satu bentuk stimulus agar melatih kemampuan peserta didik dalam mendeskripsikan sebuah tempat ataupun tokoh yang tampak pada foto peristiwa tersebut. Berdasarkan rasionalitas tersebut, pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dapat diujicobakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek.


(30)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kontekstual

Prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut.

1) Kesaling-bergantungan, setiap peserta didik yang berbeda saling terhubung satu sama lain sehingga dapat memecahkan masalah bersama dan dapat saling bertukar pendapat.

2) Diferensiasi, mengarahkan peserta didik untuk saling menghormati perbedaan-perbedaan. Perbedaan-perbedaan tersebut digunakan untuk saling melengkapi dan mengembangkan pengetahuan yang dimiliki.

3) Pengorganisasian diri, mengarahkan peserta didik agar mampu mengenali diri sendiri, mengenali kemampuan dan minat mereka sehingga peserta didik mendapatkan manfaat atas hasil umpan balik yang diberikan dari penilaian autentik.

Tabel 3.10

Rancangan Pelaksananaan Pembelajaran (RPP) Perlakuan Pertama dan Kedua

Sekolah : SMP Negeri 1 Lembang Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas/ Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2x40 menit)

Kompetensi Dasar : 4.2 Menyusun cerita pendek baik melalui lisan maupun

tulisan.

Indikator : Peserta didik mampu menulis sebuah cerita pendek secara tertulis.

Materi : Unsur-unsur intrinsik cerita pendek:

- tema berisi gagasan utama atau ide dasar dari sebuah cerita pendek.

- latar berisi penggambaran tempat dan waktu peristiwa dalam cerita pendek.

- tokoh merupakan pelaku cerita dalam cerita pendek. - alur berisi konflik yang memuat jalan cerita dari awal


(31)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sampai akhir.

- sudut pandang merupakan posisi pengarang dalam cerita pendek.

- gaya bahasa, penggunaan bahasa pengarang dalam cerita pendek.

Kegiatan Pembelajaran:

Langkah-Langkah Pembelajaran Tujuan

Pendahuluan Masyarakat Belajar

Guru mengondisikan kegiatan pembelajaran dengan cara diskusi kelas.

Peserta didik dapat memahami dan terbiasa pada

perbedaan-perbedaan cara berpikir,

berpendapat, cara belajar dengan temannya.

Inti Konstruktivisme Guru meminta peserta didik untuk

menceritakan salah satu pengalaman peserta didik yang berkesan.

Mengarahkan peserta didik untuk

menghubungkan pengalaman sebelumnya atau sehari-hari peserta didik dengan materi pembelajaran yang akan dipelajarinya. Guru mengarahkan

peserta didik untuk mengeksplor unsur-unsur cerita yang terdapat dalam cerita pengalaman tersebut.

Pemodelan Guru memberikan contoh model berupa tayangan televisi yang memiliki unsur-unsur cerita pendek, yaitu kartun. Mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan sendiri

pengetahuan dan keterampilan baru yang sedang dipelajarinya. Guru mengarahkan

peserta didik mencari contoh lain yang memiliki unsur-unsur cerita di dalamnya, selain cerita


(32)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengalaman dan contoh model yang guru berikan.

Guru juga mengarakan peserta didik untuk mampu membedakan unsur-unsur cerita pengalaman dengan unsur-unsur cerita pada cerita pendek atau unsur-unsur intrinsik cerita pendek.

Bertanya Guru menstimulus peserta didik untuk bertanya tentang segala sesuatu yang belum dimengerti terkait unsur-unsur cerita dan unsur-unsur cerita pendek.

Memunculkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap

pengetahuan dan keterampilan baru yang sedang dipelajarinya.

Inkuiri Guru menyajikan sebuah foto peristiwa

berjudul “Pulang Sekolah”.

Mengarahkan peserta didik agar lebih memaknai dan menemukan pengetahuan dan keterampilan baru yang sedang dipelajarinya. Guru memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplor unsur-unsur intrinsik dalam foto peristiwa tersebut. Guru meminta peserta didik secara bergantian berlomba-lomba untuk menentukan dan mendeskripsikan unsur intrinsik latar, tokoh, dan konflik yang mungkin tercipta berdasarkan foto peristiwa tersebut di depan kelas.


(33)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menambahkan atau mengurangi objek yang terdapat pada foto peristiwa.

Guru mengarahkan peserta didik untuk menuliskan hasil temuannya menjadi sebuah cerita pendek.

Penilaian Autentik

Guru meminta peserta didik menilai dan mengomentari tulisan teman berdasarkan format penilaian yang diberikan oleh guru.

Mengarahkan peserta didik untuk tidak takut salah dan tidak malu karya tulisannya dibaca oleh orang lain. Guru menganalisis

kesalahan secara umum peserta didik dalam tulisan yang dibuatnya untuk dikoreksi dan dijadikan bahan refleksi.

Penutup Refleksi Guru membahas hasil koreksi terhadap tulisan peserta didik yang telah dibuat.

Mengarahkan peserta didik untuk mengetahui letak

kesalahannya ketika menulis cerita pendek dan membetulkannya. Guru meminta peserta

didik untuk menceritakan pengalaman belajar mereka.

Keterangan: RPP penelitian ini digunakan untuk dua kali perlakuan. Perbedaannya terletak pada media foto peristiwa yang digunakan dan penekanan tulisan peserta didik. Pada perlakuan pertama, peserta didik diarahkan untuk mendeskripsikan latar dan tokoh, sedangkan pada perlakuan kedua, peserta didik diarahkan untuk memunculkan konflik. Foto peristiwa dalam penelitian ini terlampir.


(34)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Validasi Instrumen

Setiap instrumen dalam penelitian perlu divalidasi agar hasil penelitiannya tidak diragukan kebenarannya. Ali (2010) mengungkapkan bahwa validitas atau kesahihan menunjukkan pada kemampuan suatu instrumen (alat pengukur) mengukur apa yang harus diukur.

Sugiyono (2010) mengemukakan bahwa kualitas instrumen yang digunakan memengaruhi kualitas data. Kualitas data ini akan memengaruhi kualitas penelitian. Instrumen yang digunakan harus valid. Valid berarti dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Validitas instrumen terdiri atas validitas eksternal empiris dan validitas internal rasional. Uji validitas eksternal empiris dilakukan dengan cara membandingkan dengan standar yang telah terjadi, sedangkan uji validitas internal rasional dilakukan dengan mengonsultasikannya dengan ahli dalam bidang tertentu sesuai dengan variabel penelitian (Sugiyono, 2010)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian yang terdiri atas intrumen tes dan instrumen nontes. Instrumen dalam penelitian ini telah melalui tahap validitas internal rasional oleh ahli dalam pembelajaran menulis, yaitu Dr. Isah Cahyani, M.Pd. dan ahli dalam sastra, khususnya prosa, yaitu Halimah, M.Pd.

D. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah kegiatan pengumpulan data hasil menulis cerita pendek pada keadaan sebelum ataupun setelah dilakukan perlakuan menggunakan pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa. Data yang diperoleh akan dianalisis dan digunakan untuk menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Data-data kuantitatif akan diolah melalui perhitungan statistik, sedangkan data-data kualitatif disisihkan untuk sementara, karena hanya

sebagai data pendukung. Arikunto (2006, hlm. 239) mengungkapkan bahwa “Data

kualitatif yang berbentuk kata-kata tersebut disisihkan untuk sementara, karena akan sangat berguna untuk menyertai dan melengkapi gambaran yang diperoleh dari analisis data kuantitatif. Data yang diperoleh dari angket atau ceklis dijumlahkan atau dikelompokkan sesuai dengan bentuk instrumen yang


(35)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan.” Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data kuantitatif

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Mengolah hasil tes awal dan tes akhir menjadi skor kemudian nilai dengan rumus

nilai = skor peserta didik x nilai maksimal skor maksimal

2) hasil tes awal dan akhir dirata-ratakan dari tiga penilai. nilai akhir = P1+P2+P3

3 3) Uji reliabilitas.

Uji reliabilitas antarpenilai, digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas penilaian antarpenilai. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS

20.0 for windows dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a) Memasukan name P1 untuk penilai 1, P2 untuk penilai 2, dan P3 untuk penilai 3 pada variabel view.

b) Masukan data variabel P1, P2, dan P3 pada data view. c) Pilih Analyze Scale Reliability Analysis.

d) Tarik P1, P2, dan P3 ke kolom items, setelah itu pilih ok.

e) Kemudian muncul hasil analisis uji reliabilitas tes awal dan tes akhir kelas eksperimen.

f) Setelah didapatkan nilai Cronbach’s Alpha, selanjutnya cocokan dengan tabel

Guilfoard di bawah ini.

Tabel 3.11

Tabel Guilford untuk Reliabilitas Antarpenimbang

Rentang Kriteria

0,80-1,00 Korelasi reliabilitas sangat tinggi 0,60-0,80 Korelasi reliabilitas tinggi

0,40-0,60 Korelasi reliabilitas sedang

0,20-0,40 Korelasi reliabilitas rendah


(36)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan

SPSS 20.0 for windows. Susetyo (2010) cara perhitungan normalitas data tersebut

dapat dilihat dari beberapa cara, yaitu: (1) nilai Skewnees; (2) histogram display

normal curve; (3) normal curve P-Plot. Pengujian normalitas dalam penelitian ini

menggunakan dua cara, yaitu menggunakan nilai Skewnees dan histogram display

normal curve dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a) Nilai Skewnees

Distribusi normal data dapat dilihat dari nilai kemiringan kurva yang terbentuk. Nilai skewness yang baik adalah mendekati angka nol (0) yang menandakan kemiringan kecenderungan seimbang atau mendekati distribusi normal, dan nilai ini bersifat mutlak (+/-), ketinggian kurva dilihat dari nilai kurtosis. Nilai kurtosis tidak memberikan pengaruh terhadap penilaian distribusi normal. Langkah-langkah untuk mengetahui nilai Skewnees dan nilai kurtosis sebagai berikut dengan pilih:

(1) analyze;

(2) descriptive statistic;

(3) descriptive;

(4) nama variabel yang akan diuji dan masukkan dalam kolom variabel; (5) option;

(6) Skewnees dan Kurtosis;

(7) continue;

(8) Ok.

(Susetyo, 2010, hlm. 272)

b) Histogram display normal curve

Data berdistribusi normal dapat ditentukan berdasarkan bentuk gambar kurva yang kemiringan cenderung seimbang, antara sisi kiri dan kanan, dan kurva menyerupai lonceng. Nilai Skewnees yang mendekati nol (0), gambar kurva semakin memiliki kemiringan yang seimbang. Langkah-langkah melihat gambar kurva normal adalah pilih:


(37)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) graph;

(2) legacy dialog dan pilih histogram;

(3) nama variabel dan masukkan dalam kolom variabel;

(4) display normal curve;

(5) Ok.

(Susetyo, 2010, hlm. 272-273)

5) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data tes awal dan akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang sama. Uji homogenitas varians ini dilakukan secara manual dengan SPSS 20.0 for windows khusus untuk mencari nilai standar deviasi dan varians. Berikut langkah-langkah uji homogenitas di bawah ini.

(1) Menentukan standar deviasi dan varians dengan menggunakan SPSS 20.0 for

windows dengan pengujian statistik deskriptif, yaitu: pilih analyze

descriptive statistic descriptive nama variabel yang akan diuji dan

masukkan dalam kolom variabel option standar deviasi, varians, range,

minimum, maximum, mean. Kemudian akan muncul tabel seperti di bawah

ini.

Tabel 3.12

Contoh Tabel Statistik Deskriptif

N Range Minimal Maksimal Mean Std. Deviasi

Varians TA1A2Eks 36 41,56 47,50 89,06 72,6808 8,70690 75,810 TA1A2Kon 36 29,69 61,35 91,04 79,0564 8,87603 78,784 Valid N

(listwise) 36

Langkah selanjutnya tinggal memasukan nilai standar deviasi dan varians pada rumus manual agar penghitungan terlihat lebih jelas, yaitu.

Varians = (sd)²

(2) Menentukan Fhitung dengan rumus


(38)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

Vb = varian terbesar Vk = varian terkecil

(3) Menentukan derajat kebebasan (dk): dkA = A-1

dkB= N-A

Keterangan:

dk = derajat kebebasan n = jumlah sampel (4) Menentukan Ftabel:

Ftabel= F(α)(dk1/dk2)

(5) Kriteria homogenitas

Data akan dinyatakan homogen jika Fhitung < Ftabel

6) Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui hipotesis yang telah dibuat diterima atau ditolak. Berikut langkah- langkah dalam melakukan Uji hipotesis. (1) Menghitung perbedaan atau gain (X), nilai tes awal (X1) dan tes akhir (X2)

kelas ekperimen dan perbedaan atau gain (Y), nilai tes awal (Y1) dan tes akhir

(Y2) kelas kontrol. Langkah ini digunakan untuk mengetahui peningkatan

pemahaman siswa di kedua kelas dan membantu perhitungan selanjutnya. Hasil penghitungan ini kemudian disebut tabel distribusi perbedaan rata-rata nilai tes awal dan akhir.

Tabel 3.13

Perbedaan Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Subjek (n) Tes Awal (X1) Tes Akhir (X2) Beda (X) X

2 Subjek (n) Tes Awal (Y1) Tes Akhir (Y2) Beda (Y) Y

2

1 dst.


(39)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2) Melakukan Uji hipotesis dengan rumus Uji–t sehingga didapatkan nilai thitung

yang akan dibandingkan dengan ttabel. Rumus Uji-t adalah sebagai berikut.

Keterangan:

M : nilai rata-rata perkelompok N : banyaknya subjek

x : deviasi setiap nilai xЇ dan xІ y : deviasi setiap nilai yЇ dan yІ (3) Menentukan taraf signifikansi (4) Menentukan derajat kebebasan

dk = Nx + Ny - 2 (5) Menentukan ttabel

Apabila interpolasi dengan rumus ttabel= t(α)t(dk)

(6) Kriteria Uji Hipotesis

Jika thitung < ttabel maka Ha ditolak atau H0 diterima, dan begitu pula sebaliknya

apabila thitung > ttabel maka Ha diterima atau H0 ditolak.

(Subana dkk., 2005, hlm. 172-173)

E. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Populasi

Berdasarkan pertimbangan kesesuaian karakteristik metode dan materi yang akan diteliti, populasi yang dijadikan objek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik SMP Negeri 1 Lembang kelas VII. Alasan penulis memilih objek penelitian ini adalah selain karena kesesuaian materi yang akan diteliti, juga peserta didik SMP Negeri 1 Lembang kelas VII dalam hal menulis perlu diberikan pengalaman-pengalaman yang dapat menginspirasi mereka untuk menghasilkan cerita pendek yang lebih baik.


(40)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Sampel

Sampel dalam penelitian terdiri atas dua kelas untuk dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini sampel tidak dibentuk secara acak, tetapi dibentuk dari kelompok yang sudah ada. Ali (2009) mengungkapkan bahwa “adapun pada studi kuasi-eksperimental subyek sampel diambil dari kelompok yang ada, atau disebut juga dengan kelompok intak, yang berarti tidak membentuk kelompok baru sebagaimana dalam eksperimen sejati.” Oleh karena itu, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dibentuk dari kelas yang sudah ada, yaitu kelas VII-G sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-H sebagai kelas kontrol.


(41)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1) Profil pembelajaran menulis di SMP Negeri 1 Lembang berlangsung dengan cukup baik melalui pembelajaran terlangsung, yaitu Discovery Learning dengan media pembelajaran yang biasa digunakan adalah media lagu. Peserta didik tampak senang dan antusias saat pembelajaran berlangsung, tetapi kemampuan peserta didik dalam menulis cerita pendek belum mampu mengembangkan ide dengan baik. Pada hasil tes awal kemampuan peserta didik dalam menulis cerita pendek di kelas eksperimen dan kelas kontrol didapatkan data bahwa nilai rata-rata peserta didik di kelas eksperimen dan kontrol adalah 69,84 dan 70,25. Sesuai dengan format penilaian menulis cerita pendek dalam penilaian ini kedua nilai rata-rata peserta didik tersebut termasuk ke dalam kategori cukup. Nilai tertinggi dan terendah di kelas eksperimen adalah 86,67 berkategori baik dan 52,50 berkategori kurang, sedangkan di kelas kontrol adalah 83,33 berkategori baik dan 56,67 berkategori kurang. Berdasarkan hasil analisis cerita pendek peserta didik disimpulkan bahwa cerita pendek peserta didik masih belum memenuhi aspek kepaduan antarunsur intrinsik cerita pendek sebagai salah satu ciri utama cerita pendek dan penggunaan ejaan. Peserta didik juga kurang mengapresiasi cerita pendek baik dalam kegiatan membaca maupun menulis.

2) Proses implementasi pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Lembang di kelas eksperimen berlangsung kondusif. Peserta didik tampak antusias ketika menggali dan mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik terutama unsur latar, tokoh, dan alur yang tampak pada foto peristiwa yang disajikan. Selain itu, peserta didik juga menjadi lebih menyukai kegiatan menulis cerita pendek dan mengatasi kesulitan yang dialami ketika menulis cerita pendek daripada sebelumnya. Akan tetapi, ada tahapan yang kurang terimplementasikan, yaitu tahap


(42)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

refleksi yang tidak sampai tuntas membahas hasil koreksi guru terhadap cerita pendek peserta didik dalam aspek penggunaan ejaan.

3) Berdasarkan hasil tes awal dan tes akhir di kelas ekperimen dan kontrol, terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerita pendek di kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dan kelas kontrol melalui pembelajaran terlangsung. Selain itu, hasil uji hipotesis perbedaan dua rata-rata dengan derajat kebebasan 70 dan taraf kepercayaan 95% diketahui bahwa thitung ttabel atau

6,38 1,9966. Dengan demikian, berdasarkan hasil pengujian tersebut disimpulkan bahwa hipotesis kerja (H1) dapat diterima, yaitu terdapat

perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerita pendek peserta didik pada kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dengan kelas kontrol melalui pembelajara terlangsung. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek sehingga hendakya menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa model pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa terbukti efektif dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Oleh karena itu, model pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa hendaknya dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Selain itu, ada beberapa saran lain yang dapat penulis sampaikan, yaitu sebagai berikut.

1) Penerapan pembelajaran kontesktual berbasis media foto peristiwa dalam penelitian ini terbatas pada pembelajaran menulis cerita pendek. Oleh karena itu, diharapkan ada penelitian lanjutan terhadap pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dalam jenis tulisan yang lainnya.


(43)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Peneliti yang akan menggunakan pembelajaran kontekstual hendaknya memperhatikan beberapa hal terkait sintak atau langkah-langkah pembelajaran kontekstual.


(44)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2010). Metodologi dan aplikasi riset pendidikan. Jakarta: Pustaka Cendekia Utama

Alwasilah A.Ch. dan Alwasilah. (2007). Pokoknya menulis: cara baru menulis

dengan metode kolaborasi. Bandung: Kiblat.

Anitah, S. (2010). Media pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka bekerja sama dengan FKIP UNS.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2014). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Daryanto. (2013). Media pembelajaran: peranannya sangat penting dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Johnson, E.B. (2008). Contextual teaching & learning: menjadikan kegiatan

belajar mengajar mengasyikan dan bermakna. Bandung: MLC.

Kosasih, E. (2010). Pendekatan berbasis kecakapan hidup dan pembelajaran

kontekstual. Bandung: Genesindo

Kusumaningsih, Dewi. dkk. (2013). Terampil berbahasa indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.

Maelani, P. (2013). Pengaruh penerapan model pembelajaran kontekstual metode

discovery terhadap kemampuan berpikir kritis siswa: studi eksperimen mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas x sma 1 ciruas dengan standar kompetensi memahami uang dan perbankan. (Skripsi). Universitas

Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.

Mardiana, M. (2012). Pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan

pendekatan kontekstual pada siswa kelas vii mts attarbiyah. (Skripsi).

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi, Bandung. Munadi, Y. (2008). Media pembelajaran: sebuah pendekatan baru. Jakarta:

Gaung Persada (GP) Press

Muslich, M. (2009). KTSP: Pembelajaran berbasis kompetensi dan kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.


(1)

2. Sampel

Sampel dalam penelitian terdiri atas dua kelas untuk dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini sampel tidak dibentuk secara acak, tetapi dibentuk dari kelompok yang sudah ada. Ali (2009) mengungkapkan bahwa “adapun pada studi kuasi-eksperimental subyek sampel diambil dari kelompok yang ada, atau disebut juga dengan kelompok intak, yang berarti tidak membentuk kelompok baru sebagaimana dalam eksperimen sejati.” Oleh karena itu, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dibentuk dari kelas yang sudah ada, yaitu kelas VII-G sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-H sebagai kelas kontrol.


(2)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1) Profil pembelajaran menulis di SMP Negeri 1 Lembang berlangsung dengan cukup baik melalui pembelajaran terlangsung, yaitu Discovery Learning dengan media pembelajaran yang biasa digunakan adalah media lagu. Peserta didik tampak senang dan antusias saat pembelajaran berlangsung, tetapi kemampuan peserta didik dalam menulis cerita pendek belum mampu mengembangkan ide dengan baik. Pada hasil tes awal kemampuan peserta didik dalam menulis cerita pendek di kelas eksperimen dan kelas kontrol didapatkan data bahwa nilai rata-rata peserta didik di kelas eksperimen dan kontrol adalah 69,84 dan 70,25. Sesuai dengan format penilaian menulis cerita pendek dalam penilaian ini kedua nilai rata-rata peserta didik tersebut termasuk ke dalam kategori cukup. Nilai tertinggi dan terendah di kelas eksperimen adalah 86,67 berkategori baik dan 52,50 berkategori kurang, sedangkan di kelas kontrol adalah 83,33 berkategori baik dan 56,67 berkategori kurang. Berdasarkan hasil analisis cerita pendek peserta didik disimpulkan bahwa cerita pendek peserta didik masih belum memenuhi aspek kepaduan antarunsur intrinsik cerita pendek sebagai salah satu ciri utama cerita pendek dan penggunaan ejaan. Peserta didik juga kurang mengapresiasi cerita pendek baik dalam kegiatan membaca maupun menulis.

2) Proses implementasi pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Lembang di kelas eksperimen berlangsung kondusif. Peserta didik tampak antusias ketika menggali dan mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik terutama unsur latar, tokoh, dan alur yang tampak pada foto peristiwa yang disajikan. Selain itu, peserta didik juga menjadi lebih menyukai kegiatan menulis cerita pendek dan mengatasi kesulitan yang dialami ketika menulis cerita pendek daripada sebelumnya. Akan tetapi, ada tahapan yang kurang terimplementasikan, yaitu tahap


(3)

refleksi yang tidak sampai tuntas membahas hasil koreksi guru terhadap cerita pendek peserta didik dalam aspek penggunaan ejaan.

3) Berdasarkan hasil tes awal dan tes akhir di kelas ekperimen dan kontrol, terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerita pendek di kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dan kelas kontrol melalui pembelajaran terlangsung. Selain itu, hasil uji hipotesis perbedaan dua rata-rata dengan derajat kebebasan 70 dan taraf kepercayaan 95% diketahui bahwa thitung ttabel atau 6,38 1,9966. Dengan demikian, berdasarkan hasil pengujian tersebut disimpulkan bahwa hipotesis kerja (H1) dapat diterima, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerita pendek peserta didik pada kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dengan kelas kontrol melalui pembelajara terlangsung. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek sehingga hendakya menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa model pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa terbukti efektif dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Oleh karena itu, model pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa hendaknya dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Selain itu, ada beberapa saran lain yang dapat penulis sampaikan, yaitu sebagai berikut.

1) Penerapan pembelajaran kontesktual berbasis media foto peristiwa dalam penelitian ini terbatas pada pembelajaran menulis cerita pendek. Oleh karena itu, diharapkan ada penelitian lanjutan terhadap pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dalam jenis tulisan yang lainnya.


(4)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Peneliti yang akan menggunakan pembelajaran kontekstual hendaknya memperhatikan beberapa hal terkait sintak atau langkah-langkah pembelajaran kontekstual.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2010). Metodologi dan aplikasi riset pendidikan. Jakarta: Pustaka Cendekia Utama

Alwasilah A.Ch. dan Alwasilah. (2007). Pokoknya menulis: cara baru menulis dengan metode kolaborasi. Bandung: Kiblat.

Anitah, S. (2010). Media pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka bekerja sama dengan FKIP UNS.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2014). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Daryanto. (2013). Media pembelajaran: peranannya sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Johnson, E.B. (2008). Contextual teaching & learning: menjadikan kegiatan belajar mengajar mengasyikan dan bermakna. Bandung: MLC.

Kosasih, E. (2010). Pendekatan berbasis kecakapan hidup dan pembelajaran kontekstual. Bandung: Genesindo

Kusumaningsih, Dewi. dkk. (2013). Terampil berbahasa indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.

Maelani, P. (2013). Pengaruh penerapan model pembelajaran kontekstual metode discovery terhadap kemampuan berpikir kritis siswa: studi eksperimen mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas x sma 1 ciruas dengan standar kompetensi memahami uang dan perbankan. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.

Mardiana, M. (2012). Pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas vii mts attarbiyah. (Skripsi). Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi, Bandung. Munadi, Y. (2008). Media pembelajaran: sebuah pendekatan baru. Jakarta:

Gaung Persada (GP) Press


(6)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurgiyantoro, B. (2013). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Reksoatmodjo, T.N. (2010). Pengembangan kurikulum pendidikan teknologi dan kejuruan. Bandung: Refika Aditama.

Sanjaya, W. (2008). Pembelajaran dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Setiani, B.A. (2013). Penggunaan media foto feature jurnalistik dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi: penelitian kuasi eksperimen terhadap peserta didik kelas x semester ii SMA Negeri 1 Bandung tahun ajaran 2012/ 2013. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.

Subana, dkk. (2000). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Sugiyono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sumardjo, J. (2004). Seluk-beluk & petunjuk menulis cerita pendek. Bandung: Pustaka Latifah.

Suryaman, M. (2009). Kegiatan Berbahasa dan Bersastra Berbasis Pendekatan Kontekstual di dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam Anshori S. Dadang dan Sumiyadi (Penyunting), Bahasa dan Sastra dalam Persfektif Pendidikan (hlm. 100-118). Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI.

Susetyo, Budi. (2012). Statistika untuk analisis data penelitian: dilengkapi dengan cara perhitungan dengan spss da m.s. office excel. Bandung: Refika Aditama.

Tanpa Nama. (2011). Inilah alasan siswa sulit menulis cerpen.[Online]. Diakses dari http://www.republika.co.id/berita/koran/didaktika/11/12/8/ngm3g840-inilah-alasan-siswa-sulit-menulis-cerpen.

Tanpa Nama. (2014). Literasi indonesia sangat rendah. [Onlie]. Diakses dari http://www.republika.co.id/berita/koran/didaktika/14/12/15/ngm3g840-literasi-indonesia-sangat-rendah.

Zainurrahman. (2011). Menulis: dari teori hingga praktik (penawar racun plagiarisme). Bandung: Alfabeta.