PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA : Survey pada Tenaga Kerja di Sentra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung.

(1)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

“PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

(Survey pada Tenaga Kerja di Sentra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung)”

dibawah bimbingan Dr. H. Yayat Achdiat, M.Pd.

Oleh

Raden Ameliawati 1006276

Rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja di sentra industri Tahu Cibuntu

Kota Bandung dalam beberapa bulan terakhir menjadi permasalahan dalam

penelitian ini. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja

adalah upah dan pengalaman kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana pengaruh upah dan pengalaman kerja secara simultan maupun parsial

terhadap produktivitas tenaga kerja di sentra industri Tahu Cibuntu Kota Bandung

dengan sempel sebanyak 317 orang yang diambil secara acak. Metode penelitian

yang digunakan adalah

survey ekplanatori

dengan menggunakan angket sebagai

alat pengumpulan data.Teknik analisis yang digunakan yaitu regresi linier

berganda dimana upah dan pengalaman kerja secara serempak berpengaruh

terhadap produktivitas tenaga kerja dengan R square sebesar 80,2%. Artinya

sebesar 80,2% produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh upah dan pengalaman

kerja. Secara parsial upah dan pengalaman kerja memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja dengan masing-masing koefisien

regresi sebesar 0,000000350 dan 0,0285.


(2)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF WAGES AND WORK EXPERIENCE TO LABOR

PRODUKTIVITY

(Survey On Labors In The Industrial District Labors Of Tahu Cibuntu

Bandung)

Under the guidance of

Dr. H. Yayat Achdiat, M.Pd.

by

Raden Ameliawati 1006276

The low level of labor productivity in the industrial district Tahu Cibuntu

Bandung in recent months become a problem in this research. One of the factors

that affect the productivity of labor are wages and work experience. This study

aims to determine how the influence of the wages and work experience

simultaneously and partially on the productivity of labor in the industrial district

labors of Tahu Cibuntu Bandung with a sample of 317 people were taken

randomly. The method used is explanatory survey using a questionnaire as a data

collection tool. The analysis technique used is multiple linear regression where

wages and work experience simultaneously influence on labor productivity with R

square of 80.2%. This means that 80.2% of labor productivity is influenced by

wage and work experience. Partially wages and work experience has a positive

and significant effect on labor productivity in each regression coefficient of

0.000000350 and 0.0285.


(3)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK

...

Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR

... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH

... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI

...i

DAFTAR TABEL

...v

DAFTAR GAMBAR

... vi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah...

Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ...

Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...

Error! Bookmark not defined.

1.3.1 Tujuan Penelitian...

Error! Bookmark not defined.

1.3.2 Manfaat Penelitian...

Error! Bookmark not defined.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka...

Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Industri Kecil...

Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Produksi ...

Error! Bookmark not defined.

2.1.2.1Fungsi Produksi dengan Satu Input Variabel

Error! Bookmark not defined.

2.1.2.2 Fungsi Produksi Dengan Dua Input Variabel

Error! Bookmark not defined.

2.1.2.2.1 Kurva Produksi Sama (

Isoquant

)...

Error! Bookmark not defined.

2.1.2.2.2 Garis Biaya Sama (

Isocost)

...

Error! Bookmark not defined.

2.1.2.2.3 Keseimbangan Produsen...

Error! Bookmark not defined.

2.1.2.2.4 Return To Scale ...

Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Konsep Produktivitas ...

Error! Bookmark not defined.

2.1.3.1 Produktivitas Tenaga kerja ...

Error! Bookmark not defined.

2.1.3.2Metode Pengukuran Produktivitas ...

Error! Bookmark not defined.

2.1.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja

Error! Bookmark not


(4)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.4.1 Pengertian Upah ...

Error! Bookmark not defined.

2.1.4.2 Teori Upah ...

Error! Bookmark not defined.

2.1.4.3 Metode Pembayaran Upah ...

Error! Bookmark not defined.

2.1.4.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah

Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Pengalaman Kerja ...

Error! Bookmark not defined.

2.1.6 Pengaruh Upah Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja

Error! Bookmark not defined.

2.1.7 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja

Error! Bookmark not d

2.2 Kajian Empirik Penelitian Terdahulu ...

Error! Bookmark not defined.

2.3 Kerangka pemikiran ...

Error! Bookmark not defined.

2.4 Hipotesis...

Error! Bookmark not defined.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ...

Error! Bookmark not defined.

3.3 Populasi dan Sampel ...

Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Populasi ...

Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Sampel ...

Error! Bookmark not defined.

3.4 Operasional Variabel...

Error! Bookmark not defined.

3.5 Sumber Data...

Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik Pengumpulan Data...

Error! Bookmark not defined.

3.7 Teknik Analisis Data...

Error! Bookmark not defined.

3.8 Pengujian Hipotesis ...

Error! Bookmark not defined.

3.8.1 Uji t (Uji Hipotesis Parsial) ...

Error! Bookmark not defined.

3.8.2 Uji F (Uji Hipotesis Simultan) ...

Error! Bookmark not defined.

3.8.3 Uji Koefisien Determinasi (R

2

) ...

Error! Bookmark not defined.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ...

Error! Bookmark not defined.

4.1.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian ...

Error! Bookmark not defined.

4.1.2. Gambaran Umum Responden ...

Error! Bookmark not defined.

4.1.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Error! Bookmark not defined.


(5)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Error! Bookmark not defin

4.1.3. Gambaran Responden Berdasarkan Variabel Yang Diteliti

Error! Bookmark not defined.

4.1.3.1. Upah ...

Error! Bookmark not defined.

4.1.3.2. Pengalaman Kerja...

Error! Bookmark not defined.

4.1.3.3 Produktivitas Tenaga Kerja ...

Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Penyebaran Variabel Berdasarkan Karakteristik Responde n

Error! Bookmark not defined.

4.1.4.1 Penyebaran Upah Berdasarkan Karakteristik Responden

Error! Bookmark not defined

4.1.4.2 Penyebaran Pengalaman Kerja Berdasarkan Karakteristik Responden

Error! Bookmark

4.1.4.3. Penyebaran Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Karakteristik

Responden ...

Error! Bookmark not defined.

4.1.5. Analisis Data ...

Error! Bookmark not defined.

4.1.5.1. Model Penelitian...

Error! Bookmark not defined.

4.1.5.2 Uji Asumsi Klasik ...

Error! Bookmark not defined.

4.1.5.2.1 Uji Multikolinearitas ...

Error! Bookmark not defined.

4.1.5.2.2 Uji Heteroskedastis ...

Error! Bookmark not defined.

4.1.5.2.3 Uji Autokolerasi...

Error! Bookmark not defined.

4.1.6 Pengujian Hipotesis...

Error! Bookmark not defined.

4.1.6.1 Uji Parsial (Uji t) ...

Error! Bookmark not defined.

4.1.6.2 Uji Simultan (Uji F)...

Error! Bookmark not defined.

4.1.6.3 Koefisien Determinasi ...

Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...

Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Pengaruh Upah Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja

Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja

Error! Bookmark not de

4.3 Implikasi Pendidikan ...

Error! Bookmark not defined.

BAB VI

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan ...

Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran...

Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA

... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN ...

Error! Bookmark not defined.


(6)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(7)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA : S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung

Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah Usaha Kecil, Menengah (UKM) danUsaha Besar

(UB) di Jawa Barat Tahun 2008-2012

... Error! Bookmark not defined.

Tabel1.2

Produktivitas

Tenaga

Kerja

pada

Industri

Tahu

Cibuntu

Kota

Bandung

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.3.

Produktivitas Tenaga Kerja Rata-Rata Pada Industri Tahu Cibuntu pada

Periode Bulan Januari- Maret 2014

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.4

Produk Marjinal Tenaga Kerja Pada Sentra Industri Tahu Cibuntu

.... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 3.1

Operasional Variabel

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.1

Daftar Perusahaan Tahu di Sentra Industri Tahu Cibuntu

Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.2

Penyebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.3

Penyebaran Responden Berdasarkan Usia

.... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.5

Penyebaran Responden Berdasarkan Upah

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.6

Penyebaran Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.7

Penyebaran Responden Berdasarkan Produktvitas Tenaga Kerja

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.8

Penyebaran Upah Berdasarkan Usia Tenaga Kerja

Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9

Penyebaran Upah Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10

Penyebaran Pengalaman Kerja Berdasarkan Usia tenaga kerja

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.11

Penyebaran Pengalaman Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.12

Penyebaran Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Usia Tenaga Kerja


(8)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA : S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung

Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.13

Penyebaran Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.14

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

.... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.15

Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Error! Bookmark not defined.


(9)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.

Fungsi Produksi Satu Input Variabel...

Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2

Produk Total Tenaga Kerja

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.3

Produk Marjinal Tenaga Kerja

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.4 Fungsi Produksi Satu Input Variabel

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.5 Kurva

Isoquant

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.6 Kurva Isocost

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.7 Keseimbangan Produsen

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.8

Hubungan Efisisensi, Efektivitas dan Kualitas Dalam Produktivitas

Error! Bookmark

Gambar 2.9

Produktivitas Tenaga Kerja

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.10

Kerangka Pemikiran

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.1.

Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2

Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.3

Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.4

Deskripsi Penyebaran Responden Berdasarkan Upah

Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.5

Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.6

Deskripsi Responden Berdasarkan Produktivitas Tenaga Kerja

Error! Bookmark not d


(10)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA : S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung


(11)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia dituntut untukterus

berupaya dalam meningkatkan pembangunan diberbagai sektor. Sektor industri

merupakan salah satu prioritas pembangunan, karena sektor industri merupakan

roda penggerak perekonomian nasional. Pembangunan pada sektor industri

diharapkan mampu membawa perubahan yang mendasar dalam struktur

perekonomian, sehingga kemajuan pada sektor industri dapat diikuti oleh berbagai

sektor lainnya.

Banyak yang beranggapan bahwa industri besar merupakan roda penggerak

utama terhadap perekonomian, sehingga banyak negaraberlomba-lomba untuk

mengembangkan industri besar. Jika dilihat kembali pengembangan industri besar

justru bukanlah cara terbaik untuk melakukan pembangunan ekonomi di negara

yang sedang berkembang seperti Negara Indonesia. Hal ini terjadi karena indusri

besar cenderung menggunakan mesin-mesin canggih yang hanya menyerap

sedikit tenaga kerja terampil sehingga gagal dalam memecahkan permasalahan

pengangguran. Berbeda dengan industri besar, industri kecil dan menengah dinilai

dapat mengatasi kelemahan tersebut karena pada industri kecil penyerapan tenaga

kerja cenderung lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan mesin-mesin

produksi. Maka tidak heran jika saat ini usaha kecil dan menengah (UKM)

merupakan sektor industri yang sedang mendapat perhatian serius dari pemerintah

indonesia dalam rangka menjalankan pembangunan di bidang ekonomi.

Kontribusi nyata UKM terhadap perekonomian Indonesia terlihat ketika

terjadi krisis moneter hebat yang terjadi di indonesia pada tahun 1998, dengan

pertumbuhan ekonomi indonesia yang mengalami kontraksi sebesar 13.3 % dan

tingkat inflasi yang terus menerus naik hingga mencapai angka 77%. Kondisi

perekonomian yang carut marut dan tidak stabil menyebabkan nilai tukar rupiah

terhadap dolar Amerika semakin melemah, awalnya nilai tukar rupiah terhadap


(12)

2

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dolar sebesar Rp 2.400,00 per dolar, maka setelah adanya krisis tersebut nilai

tukar rupiah terhadap dolar menjadi Rp 16.500,00 per dolar. Maka banyak

perusahaan besar mengalami kebangkrutan karena harga bahan baku impor

mengalami kenaikan secara derastis serta cicilan utang mengalami kenaikan yang

cukup tinggi karena menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Saat perusahaan-perusahaan besar sedang mengalami permasalahan yang

cukup pelik, UKM masih berdiri dengan kokoh dan mampu memberikan

kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian pada masa tersebut. UKM

hadir dan mampu menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat yang tidak

mampu lagi disediakan oleh perusahaan besar. Melihat besarnya peran UKM

terhadap perekonomian maka tidak heran dalam bebrapa tahun terakhir ini jumlah

UKM di Indonesia terus mengalami peningkatan, seperti di daerah Jawa Barat

banyak kota-kota telah menjadi kota sentra industi yang terkenal, contohnya kota

Tasikmalaya yang terkenal dengan sentra industri bordir dan banyak lagi didaerah

lainnya. Perkembangan jumlah UKM di Jawa Barat dari tahun ke tahun sangat

menggembirakan, perkembangan jumlah UKM tersebut dapat dilihat dari

tabelberikut ini :

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah Usaha Kecil, Menengah (UKM) dan Usaha Besar (UB) di Jawa Barat Tahun 2008-2012

Tahun

Usaha Kecil

Usaha Menengah

Usaha Besar

2008

9.832

7.095

1.523

2009

106.752

7.496

1.536

2010

106.592

7.408

1.566

2011

116.062

8.181

3.728

2012

115.749

8.235

1.853

Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Barat

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah UKM dari tahun

2008-2012 terus mengalami peningkatan. Sedangkan jumlah usaha besar

cenderung berfluktuatif. Pada tahun 2008, jumlah UKM sebanyak 112.509 unit

sedangkan usaha besar hanya 1.523 unit dan sampai pada tahun 2012 jumlah

UKM sebanyak 123.984 unit sedangkan usaha besar hanya mencapai 1.853 unit.


(13)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ini menunjukan bahwa peran UKM dalam pembangunan ekonomi terus

meningkat dan menjadi penopang pembangunan karena jumlah pelaku bisnis di

sektor ini cukup besar. Tingginya kontribusi yang diberikan oleh UKM terhadap

pertumbuhan ekonomi membuat semua pihak terutama pemerintah harus

membantu menjaga keberlangsungan usaha pada sektor industri kecil dan

menengah.

Pertumbuhan UKM di Jawa Barat yang sangat besar ini tidak dibarengi

dengan peningkatan produktivitas tenaga kerjanya.Seperti yang dikatakan oleh

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat yang dikutip dari

harian Bisnis.comyang diakses pada sabtu (12 April 2014) menyebutkan bahwa :

Secara makro tingkat produktivitas tenaga kerja di Jabar masih relatif

rendah, sehingga pesimistis bisa menghadapi pasar bebas Asean 2015.

Sektor yang paling rendah tingkat produktivitasnya terdapat pada industri

padat karya, di mana banyak menyerap tenaga kerja dari lulusan SMA.

Kondisi ini membuat industri menjadi lebih berat karena tidak mampu

mengejar kapasitas produksi sehingga daya saing menjadi rendah dibanding

produk impor.

Tingkat produktivitas tenaga kerja merupakan hal yang penting, karena

pekerja merupakan sebuah aset tetapi jika tidak produktif malah akan menjadi

beban. Pentingnya produktivitas tenaga kerja membuat pemerintah kota Bandung

mengelompokan industri kecil ke dalam sektor-sektor industri. Hal tersebut

dilakkukan agar semua sentra industri di kota Bandung dapat terkoordinir dengan

baik. Salah satu sentra yang terkenaladalah sentra industri Tahu Cibuntu. Sentra

industri Tahu Cibuntu adalah sentra industri yang terpusat di daerah Cibuntu,

Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung.Sentra

industri ini merupakan industri kecil menengah yang memproduksi tahu secara

turun temurun.

Tahu merupakan penganan yang berasal dari kedelai dan sangat digemari

oleh masyarakat Indonesia. Murahnya harga tahu dan kandungan protein yang

tinggi membuat sebagian besar masyarakat Indonesia memilih tahu sebagai

makanan pelengkap yang harus ada dimeja makan, sehingga tidak heran jika di


(14)

4

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung Tahu Cibuntu sangat diminati dan bahkan sekarang sudah terkenal

sampai keluar Bandung.

Beberapa tahun terakhir jumlah produksi tahu terus mengalami penurunan.

Penurunan jumlah produksi disebabkan oleh berbagai faktor, salah satu faktor

penyebabnya adalah karena masih rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja.

Hal ini diperkuat dengan penuturan beberapa pengusaha yang mengatakan bahwa

terkadang ada beberapa permintaan tahu tidak bisa terpenuhi karena kurangnya

produksi tahu yang dihasilkan oleh para pekerja.

Tabel 1.2

Produktivitas Tenaga Kerja pada Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung

Pengusaha Bulan

Jumlah Produksi (Jirangan ) Jumlah Tenaga Kerja (Orang) Jam Kerja/ Hari Total Jam Kerja/ Bulan Produktivitas Tenaga Kerja / Orang (Jirangan / Jam) A

Januari 900

8 10 300

0,375

Februari 870 0,365

Maret 920 0,383

B

Januari 1050

22 12 360

0,132

Februari 1110 0,140

Maret 1020 0,128

C

Januari 2160

35 12 360

0,171

Februari 2100 0,166

Maret 2050 0,162

D

Januari 400

4 9 270

0,370

Februari 380 0,352

Maret 380 0,352

E

Januari 500

4 12 360

0,345

Februari 500 0,347

Maret 490 0,340

F

Januari 900

15 12 360

0,167

Februari 850 0,157

Maret 830 0,154

G Januari 600 12 270 0,185


(15)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengusaha Bulan

Jumlah Produksi (Jirangan ) Jumlah Tenaga Kerja (Orang) Jam Kerja/ Hari Total Jam Kerja/ Bulan Produktivitas Tenaga Kerja / Orang (Jirangan / Jam)

Maret 570 0,175

H

Januari 800

4 12 360

0,416

Februari 570 0,395

Maret 540 0,375

I

Januari 800

15 12

360

0,148

Februari 900 0,167

Maret 950 0,176

J

Januari 350

3 12 360

0,324

Februari 340 0,315

Maret 370 0,343

Sumber : data pra penelitian, data diolah

Tabel 1.3.

Produktivitas Tenaga Kerja Rata-Rata Pada Industri Tahu Cibuntu pada Periode

Bulan Januari- Maret 2014

Bulan Jumlah Produksi (Jirangan) Jumlah Tenaga Kerja (Orang) Jam Kerja / Bulan Produktivitas Tenaga Kerja Orang (Jirangan / Jam) Produktivitas Tenaga Kerja / Orang (%)

Januari 8460 122 3360 0,0206 2,06 Februari 8250 122 3360 0,0201 2,01 Maret 8120 122 3360 0,0198 1,98

Sumber : data pra penelitian, data diolah

Data diatas menunjukan bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja pada

sentra industri tahu Cibuntu terus mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir.

Dapat dilihat pada bulan januari tingkat produktivitas tenaga kerja mencapai

angka 2,06 % , pada bulan februari mengalami penurunan menjadi 2,01% dan

pada bulan maret produktivitas tenaga kerja juga mengalami penurunan menjadi

1,98%.

Berdasarkan data diatasdapat dilihat juga produk marjinal tenaga kerja

(Marginal Produt of Labor, MPL) yang dihasilkan oleh tenaga kerja. Produk


(16)

6

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

marginal tenaga kerja adalah jumlah output tambahan yang diperoleh perusahaan

dengan menambah satu unit tenaga kerja dengan menganggap faktor produksi lain

seperti modal konstan. Namun dalam fungsi produksi berlaku hukum

Law Of

Diminishing Returns

, yang menyatakan bahwa produk marginal setiap unit input

akan menurun sebanyak penambahan jumlah input yang bersangkutan, dengan

asumsi semua input lainnya dianggap konstan. Artinya ketika modal tetap, maka

peningkatan jumlah tenaga kerja secara terus menerus akan menurunkan produk

marginal yang dihasilkan oleh tenaga kerja. Penurunan produk marjinal tenaga

kerja tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.4

Produk Marjinal Tenaga Kerja Pada Sentra Industri Tahu Cibuntu

No Nama

Perusahaan

Jumlah

Karyawan Output Produktivitas

Produktivitas tambahan

1 J 3 380 0,327 -

2 E 4 497 0,344 0,017

3 D 4 387 0,358 0,014

4 H 4 637 0,395 0,037

5 A 8 897 0,374 -0,021

6 G 12 600 0,185 -0,190

7 F 15 860 0,159 -0,025

8 I 15 883 0,164 0,004

9 B 22 1060 0,133 -0,030

10 C 35 2103 0,166 0,033

Sumber : data pra penelitian, data diolah

Berdasarkan tabel diatasdapat dilihat bahwa peningkatan jumlah tenaga

kerja secara terus menerus menyebabkan penurunan produktivitas tenga kerja.

Ketika jumlah tenaga kerja sebanyak tiga orang produktivitas tenaga kerja adalah

sebesar 0,327 dan ketika tenaga kerja ditambah menjadi empat orang maka

produktivitas meningkat sampai mencapai angka 0,395. Namun ketika perusahaan

terus menambah tenaga kerja menjadi delapan orang, tingkat produktivitas

mengalami penurunan menjadi 0,374.

Hal ini menunjukan bahwa titik jenuh penggunaan input tenaga kerjahanya

sampai empat orang, walaupun terjadi lagi kenaikan produktivitas ketika adanya


(17)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penambahan input tenaga kerja, kenaikan tersebut tidak sebanding dengan

penambahan jumlah input yang digunakan. Ini disebabkantenaga kerja akan

berebut pekerjaan karena sudah tidak ada lagi yang dapat mereka kerjakan,

sehingga penambahan tenaga kerja secara terus menerus akan menyebabkan

timbulnya pengangguran terselubung.

Berdasarkan hasil pra penelitian dapat diketahui bahwa perurunan

produktivitas tenaga kerja pada sentra industri Tahu Cibuntu disebabkan karena

sebagian tenaga kerja memiliki tingkat pengalaman kerja yang masih rendah

sertaketerampilan membuat tahu yang didapat dengan belajar secara otodidak

membuat pekerjaan yang mereka lakukan belum efektif dan efisien.

Selain itu faktor lain yang menyebabkan rendahnya tingkat produktivitas

tenaga kerja adalah upah yang diterima tenaga kerja masih rendah yaitu berkisar

antara Rp 4.000,00

Rp 5.000,00untuk satu jirangan tahu (1 jirangan = 1000

tahu) dan sistem upah yang digunakan di sentra industri tahu cibuntu adalah

sistem upah menurut satuan hasil, sehingga jumlah upah yang diterima oleh

pekerja menurut sistem ini tergantung dari kegiatan pekerja untuk menghasilkan

atau mengerjakan pekerjaannya. Dengan menggunakan sistem upah ini akan

terlihat perbedaan antara pekerja yang rajin dan kurang rajin, pekerja yang rajin

akan mendapatkan upah yang lebih besar dari pada pekerja yang kurang rajin

karena jumlah upah disesuaikan dengan output yang dihasilkan oleh tenaga kerja.

Penentuan upah di sentra industri ini sesuai dengan teori upah besi yang

mengatakan bahwa besarnya upah yang diberikan kepada tenaga kerja ditentukan

oleh pengusaha.

Dengan adanya permasalahan yang telah dipaparkan diatas maka penulis

tertarik untuk meneliti

“Pengaruh Upah dan Pengalaman Kerja terhadap

Produktivitas Tenaga Kerja (Survey pada Tenaga Kerja di Sentra Industri

Tahu Cibuntu Kota Bandung ).”


(18)

8

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.

Bagaimana pengaruh upah terhadap produktivitas tenaga kerja di

sentra industri Tahu Cibuntu Kota Bandung ?

2.

Bagaimana pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga

kerja di sentra industri Tahu Cibuntu Kota Bandung ?

3.

Bagaimana

pengaruh

upah

dan

pengalaman

kerja

terhadap

produktivitas tenaga kerja di sentra industri Tahu Cibuntu Kota

Bandung ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1.

Mengetahui pengaruh upah terhadap produktivitas tenaga kerja di

sentra industri Tahu Cibuntu Kota Bandung

2.

Mengetahui pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga

kerja di sentra industri Tahu Cibuntu Kota Bandung

3.

Mengetahui

pengaruh

upah

dan

pengalaman

kerja

terhadap

produktivitas tenaga kerja di sentra industriTahu Cibuntu Kota

Bandung

1.3.2 Manfaat Penelitian

1.3.2.1 ManfaatTeoritis

a.

Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

ilmu pengetahuan, khususnya tentang pengaruh upah dan pengalaman

kerja terhadap produktivitas tenaga kerja

b.

Memberikan

sumbangan

pemikiran

bagi

perkembangan

ilmu

ekonomi.

c.

Dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang penelitian sejenis

.


(19)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a.

Bagi pengusaha, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui

faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja

b.

Bagi pemerintah, dapat pula sebagai pertimbangan untuk lebih

mendorong usaha kecil rakyat.

c.

Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja

d.

Bagi

pembaca,

hasil

penelitian

ini

dapat

menambah

dan

mengembangkan wawasan pembaca terkait masalah produktivitas

tenaga kerja dan faktor apa saja yang mempengaruhinya. Selain itu

sebagai referensi bagi pembaca yang tertarik dan ingin mengkaji lebih

dalam tentang penelitian ini.


(20)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1

ObjekPenelitian

Objek penelitian merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari suatu

penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian

yang dilakukan. Objek dalam penelitian ini adalah produktivitas tenaga kerja pada

sentra industri Tahu Cibuntu Kota Bandung. Unit analisis yang diteliti adalah

tenaga kerja.

Penelitian ini mengkaji pengaruh upah dan pengalaman kerja terhadap

produktivitas tenaga kerja survey pada tenaga kerja di sentra industri Tahu

Cibuntu Kota Bandung yang terletak di Kecamatan Bandung Kulon dan Babakan

Ciparay.

3.2

MetodePenelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan menggunakan

alat atau teknik tertentu untuk kepentingan suatu penelitian. Seperti pendapat yang

disampaikan oleh Arikunto (2010:136) yang menyatakan bahwa “Metode

penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

penelitiannya”. Dalam mengadakan suatu penelitian hal pertama yang harus

dilakukan adalah menentukan metode yang akan digunakan, karena metode

penelitian merupakan pedoman atau langkah-langkah dalam penelitian yang akan

membawa peneliti kepada suatu kesimpulan yang merupakan pemecahan dari

masalah yang akan diteliti.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

survey

eksplanatory

yaitu suatu metode yang menjelaskan hubungan kausal antara

variabel-variabel yang diteliti melalui pengujian hipotesis (Suryana, 2000:8).

Dengan kata lain penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari

suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang

pokok.


(21)

3.3

Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Riduwan (2012:54) “Populasi merupakan objek atau subjek yang

berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan

masalah penelitian”

. Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

populasi adalah keseluruhan unit analisia yang akan dijadikan suatu objek yang

berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

tenaga kerja pada sentra industri Tahu Cibuntu Kota Bandung yang berjumlah

sebanyak 1.518 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah “S

ebagian atau wakil populasi yang dite

liti” (Arikunto,

2010:174) dan Riduwan (2012:

56 ) menyebutkan bahwa “Sempel bagian dari

populasi yang mempunyai ciri-

ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”.

Dalam

penelitian

ini

pengambilan

ukuran

sempel

menggunakan

teknik

pengambilan sampel dengan rumus dari Taro Yamane dari Rakhmat yang dikutip

oleh Riduwan (2012:65) sebagai berikut :

=

�.

²

+

Dimana :

n = ukuran sampel keseluruhan

N = ukuran populasi sampel

d = tingkat presisi yang diharapkan

Maka dalam penelitian ini ukuran sempelnya adalah :

=

�. ² +

=

.

. ,

.

+


(22)

49

=

,

.

+

=

.

,

n = 316,579 dibulatkan menjadi 317tenaga kerja di Sentra Industri Tahu Cibuntu

Kota Bandung

3.4

Operasional Variabel

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel

KonsepTeoritis

Konsep Empiris

Indikator

Skala

Produktivitas

tenaga kerja

(Y)

Besarnya produksi yang

dihasilkan per jiwa, per

satu jam / hari kerja (

produksi per man / hour

/ day ) (Hasibuan, 2005:

94)

Produktivitas tenaga

kerja

Output

∑ � ∑

Jawaban responden

mengenai :

Output banyaknya

tahu yang dihasilkan

perbulan

Input : jumlah

tenaga kerja, jumlah

hari kerja per

minggu dan jumlah

jam kerja per hari

Rasio

Upah (X

1

)

Upahdapatdiartikanseba

gaibalasjasa yang

diterimaolehtenagakerja

setelahmelakukansuatu

pekerjaan (Sukirno,

2004:353)

Besarnya upah yang

diterima tenaga kerja

dalam satu bulan

(dalam satuan rupiah )

Jawaban responden

mengenai besarnya

upah yang diterima

selama satu bulan

(dalam satuan

rupiah)

Interval

Pengalaman

Kerja (X

2

)

Waktu pada suatu

pekerjaan (Robbins,

dkk. 2008: 68)

Tahun lamanya tenaga

kerja yang bekerja pada

perusahaan tahu

Jawaban responden

mengenai tahun

lamanya responden

bekerja pada

perusahaan tahu


(23)

3.5

Sumber Data

Sumber data dalam suatu penelitian merupakan subjek dari mana data

tersebut diperoleh (Arikunto, 2010:172). Adapun Sumber data dalam penelitian

yaitu sumber data primer yang diperoleh langsung dari responden yang menjadi

sampel dalam penelitian. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari laporan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat (DISPERINDAG), Dinas

KUMKM Jawa Barat dan artikel dalam internet

3.6

TeknikPengumpulan Data

Pengumpulan data dengan menggunakan teknik tertentudapat menentukan

lancar tidaknya suatu proses penelitian. Maka untuk mendapatkan data yang

diperlukan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, penyebaran

kuesioner dan studi literatur. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara:

1.

Observasi, yaitu dengan meninjau dan mengamati secara langsung objek yang

diteliti,

tujuan

dari

observasi

adalah

untuk

mendapatkan

gambaran

menyeluruh tentang data dan informasi yang diperlukan sesuai dengan

permasalahan

dalam

penelitian.

Dalam

penelitian ini observasi yang

dilakukan adalah observasi tidak terstruktur yaitu pengamatan yang dilakukan

tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan

pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan

2.

Kuesioner,

yaitupengumpulan

data

melaluipenyebaranseperangkatpernyataantertuliskepadaresponden

yang

menjadisampeldalampenelitian.

3.

Studiliteratur,

yaituteknikpengumpulan

data

denganmemperoleh

data-data

daribuku-buku,

laporanilmiah,

media

cetakdan

lain-lain

yang

berhubungandenganmasalah yang diteliti.

3.7

TeknikAnalisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linear

Berganda (

multiple regression

). Tujuannya untuk mengetahui variabel-variabel

yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja.


(24)

51

Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program

komputer

Econometric Views

(Eviews) versi 7. Tujuan Analisis Regresi Linier

Berganda adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau

beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat.

Model analisa data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan

sementara digunakan model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Dimana :

Y = produktivitas tenaga kerja industri Tahu Cibuntu

β

0

= konstanta regresi

β

1

= koefisien regresi X

1

β

2

= koefisien regresi X

2

X

1

= upah

X

2

= pengalaman kerja

e

= faktor pengganggu

Standarisasi Beta

)

(

k y k

b

S

S

)

1

(

)

(

2 2 2

n

n

X

X

n

S

k k k

)

1

(

)

(

2 2 2

n

n

Y

Y

n

S

y k k

Penelitian ini juga menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari :

1.

Uji Multikolinieritas

Menurut

Hair,

dkk(dalam

Kusnendi,

2006:

51), “Multikolinearitas

menunjukan kondisi dimana antarvariabel penyebab terdapat hubungan linear

yang sempurna, eksak,

perfectly predicted

atau

singularity

”. Sedangkan menurut

Rohmana (2010:141)

“Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linear

ant

ar variabel independen”. Karena melibatkan bebrapa variabel independen,


(25)

maka multikolinearitas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana (yang

terdiri atas satu veriabel dependen dan satu veriabel independen).

Ada beberapa cara untuk medeteksi keberadaan Multikolinearitas dalam

model regresi OLS (Gujarati, 2009:166), yaitu:

1.

Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R

2

) dan nilai t

hitung

. Jika R

2

tinggi

(biasanya berkisar 0,8

1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang

signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas.

2.

Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi,

perlu dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya

koefisien korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.

3.

Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap

X

i

terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R

2

dan F. Jika

nilai F

hitung

melebihi nilai kritis F

tabel

pada tingkat derajat kepercayaan

tertentu, maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.

4.

Regresi

Auxiliary

. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat

hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu

variabel independen lainnya.

5.

Variance inflation factor

dan

tolerance(VIF)

Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas

dengan menguji korelasi parsial antar variabel bebas dengan menggunakan

bantuan software Eviews 7. Untuk melihat gejala multikolinearitas dapat dilihat

dari koefisien korelasi

.

Jika koefisien korelasitinggi (0,8

1,0)maka diduga terdapat

multikolinearitas.

Apabila terjadi multikolinearitas menurut Rohmana (2010:149) dapat

disembuhkan dengan cara sebagai berikut:

1)

Tanpa adanya perbaikan,

2)

Dengan Perbaikan

a.

Adanya informasi sebelumnya (informasi apriori).

b.

Menghilangkan satu atau lebih variabel indevenden.

c.

Mengabungkan data

Cross-Section

dan data

Time-Series.


(26)

53

e.

Penambahan data.

2.

Uji Heterokedastisitas

Salah satu asumsi pokok lainnya dalam model regresi linier klasik ialah

bahwa varian-varian setiap

disturbance term

yang dibatasi oleh nilai tertentu

mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama

dengan

2

. Inilah yang disebut sebagai asumsi homoskeditas, (Gujarati,

2009:177).Konsekuensi logis dari adanya heteroskedastis adalah menjadi tidak

efisiennya estimator OLS akibat variansnya tidak lagi minimum. Pada akhirnya

dapat menyesatkan kesimpulan, apalagi bila dilanjutkan untuk meramalkan.

Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya

heteroskedastisitas (Widarjono, 2005:147-161), yaitu sebagai berikut :

1.

Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :

Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan

lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.

Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada

model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

2.

Uji Park (

Park test)

, yakni menggunakan grafik yang menggambarkan

keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X

1

) dengan nilai-nilai taksiran

variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u

2

).

3.

Uji Glejser (

Glejser test)

, yakni dengan cara meregres nilai taksiran absolut

variabel pengganggu terhadap variabel X

i

dalam beberapa bentuk,

diantaranya:

1 i 2 1 i 1 i 2 1

i

X

atau

û

X

û

4.

Uji korelasi rank spearman (

Spearman’s rank correlation test.)

Koefisien

korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi

heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :

         1 n n d 6 -1 rs 2 2 1

Dimana :


(27)

n = jumlah pasangan rank

5.

Uji White (

White Test).

Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melakukan

White Test

, yaitu dengan cara meregresi

residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian

variabel bebas.

Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastis menggunakan metode

Glejser dengan bantuan

software

Eviews 7. Apabila melalui pengujian hipotesis

lewat uji t terhadap variabel independennya tidak signifikan secara statistik,

berarti model tersebut tidak terjadi heteroskedastis, dan begitupun sebaliknya jika

pengujian hipotesis lewat uji t signifikan secara statistik, maka model tersebut

terjadi heteroskedastis.

3.

Uji Autokorelasi

Asumsi penting lainnya yang akan diuji dalam penelitian ini adalah uji

autokorelasi atau serial korelasi. Autokorelasi menggambarkan suatu keadaan

dimana tidak adanya korelasi antara variabel pengganggu

disturbance term

.

Adanya gejala autokorelasi dalam model regresi OLS dapat menimbulkan :

1)

Estimator OLS menjadi tidak efisien karena selang keyakinan melebar

2)

Variance populasi

2

diestimasi terlalu rendah (

underestimated

) oleh varians

residual taksiran (

^

2

).

3)

Akibat butir b, R

2

bisa ditaksir terlalu tinggi (

overestimated

)

4)

Jika

2

tidak diestimasi terlalu rendah, maka varians estimator OLS (

^i

).

5)

Pengujian signifikansi (t dan F) menjadi lemah.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi autokorelasi pada model regresi antara

lain dengan metode Grafik, uji loncatan (

Runs Test

) atau uji Geary (

Geary Test

),

uji Durbion Watson (

Durbin Watson d test

), uji Breusch-Godfrey (

Breusch-Godfrey test

) untuk autokorelasi berorde tinggi.

Dalam penelitian ini pengujian autokorelasi menggunakan uji

Breusch-Godfrey (

Breusch-Godfrey test

) dengan menggunakan bantuan

software

Eviews

7. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas

Chi-Squares

, jika nilai probabilitas lebih besar dari (>) α = 5%, berarti tidak ada


(28)

55

2

1

2

r

n

r

t

autokorelasi dan sebaliknya jika nilai probabilitasnya lebih kecil atau sama

dengan (≤) dari α

s= 5% berarti ada autokorelasi.

3.8

Pengujian Hipotesis

3.8.1 Uji t (Uji Hipotesis Parsial)

Uji t dilakukan guna mengetahui tingkat signifikasi secara statistik dari

pengaruh masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

Uji t dapat dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1)

Membuat hipotesis melalui uji satu arah (

one tile test

)

H

o

: Masing-masing variabel X

i

tidak memiliki pengaruh terhadap Y dimana

i

= X1,X2,X3,X4.

H

i

: Masing-masing variabel X

i

memiliki pengaruh terhadap Y dimana

i

= X1,X2,X3,X4.

2)

Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai-nilai t kritis dari tabel

distribusi t pada α dan

degree of fredom

tertentu. Adapun nilai t hitung dapat

dicari dengan formula sebagai berikut :

=

− �

(Rohmana, 2010:74)

Dimana

merupakan nilai dari hipotesis nul.

Atau, secara sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

=

(Rohmana, 2010:74)

3)

Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya (t tabel) dengan α = 0,05.

Keputusannya menerima atau menolak H

0

, sebagai berikut :

Jika t hitung > nilai t kritis maka H

0

ditolak atau menerima H

1

, artinya

variabel itu signifikan.

Jika t hitung < nilai t kritisnya maka H

0

diterima atau menolak H

1

, artinya


(29)

3.8.2 UjiF (Uji Hipotesis Simultan)

Uji F atau pengujian koefisien regresi secara simultan dilakukan untuk

mengetahui pengaruh bersama secara keseluruhan terhadap variabel terikat

dengan derajat bebas v

1

= k dan v

2

= n-k-1. Untuk mengetahui pengaruh secara

simultan digunakan rumus:

I I

I I YX YX k i YX YX r R k r k n

F 21

1 1    

Atau

2

2 2 2 1 1 1 K I K X X YX X X YX R k R k n F      

Maka kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

Uji Hipotesis dapat diketahui dengan membandingkan antara F hitung dengan F

tabel sebagai berikut :

a)

Hipotesis

H

0

: tidak terdapat pengaruh X

1

, X

2

terhadap Y

1

H

1

: terdapat pengaruh X

1

, X

2

terhadap Y

1

b)

Ketentuan

Jika F

hitung

F

tabel(n-k-1)

, maka pengaruh bersama antara variabel bebas secara

keseluruhan terhadap variabel terikat adalah signifikan.(H

0

ditolak, H

1

diterima)

3.8.3Uji Koefisien Determinasi (R

2

)

Menurut

Rohmana

(2010:76)

dalam regresi berganda kita akan

menggunakan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa baik garis regresi

yang dimiliki. Dalam hal ini mengukur

“Seberapa besar proporsi variansi variabel

dependen dijelaskan oleh semua variabel

independen”

.

R

2

dinamakan koefisien

determinasi atau koefisien penentu. Dinamakan demikian karena 100 % R

2

dari

variasi yang terjadi dalam variabel tak bebas Y dapat dijelaskan oleh variabel

bebas X dengan adanya regresi linier Y atas X (Sudjana, 2005:368).


(30)

57

Formula untuk menghitung koefisien determinasi (R

2

) adalah sebagai

berikut:

=

=

∑ �̂

∑ �

(Rohmana, 2010:76)

Nilai R

2

berkisar antara 0 dan 1 (0 < R

2

< 1), dengan ketentuan sebagai

berikut:

Jika R

2

semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat semakin erat atau dekat, atau dengan kata lain model

tersebut dapat dinilai baik.

Jika R

2

semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat semakin tidak erat atau jauh, atau dengan kata lain

model tersebut dapat dinilai kurang baik.


(31)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB VI

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh upah dan pengalaman kerja

terhadap produktivitas tenaga kerja maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel upah (X

1

)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja (Y)

di sentra industri Tahu Cibuntu Kota Bandung.

2.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel pengalaman

kerja (X

2

) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga

kerja (Y) di sentra industri Tahu Cibuntu Kota Bandung.

3.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui variabel upah (X

1

) dan

pengalaman kerja (X

2

) secara bersama-sama berpengaruh positif dan

signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja (Y) di sentra industri Tahu

Cibuntu Kota Bandung

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang

diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut :

1.

Untuk meningkatkan keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan tersebut

harus mampu untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja secara

individual terlebih dahulu, karena jika produktivitas individual tinggi maka

akan secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja

secara keseluruhan.

2.

Untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja pengusaha harus lebih

memperhatikan upah yang diberikan kepada tenaga kerja. Upah yang

diberikan harus mencukupi kebutuhan hidup tenaga kerja, karena dengan

begitu maka tenaga kerja akan lebih semangat dan fokus dalam bekerja

sehingga produktivitas pun akan meningkat. Namun pemberian upah juga


(32)

83

3.

harus tetap memperhatikan jumlah biaya produksi agar tidak terjadi biaya

yang dikeluarkan lebih besar dari hasil yang akan diperoleh.

4.

Untuk meningkatkan produktivitas, tenaga kerja harus terus menambah

pengalaman kerjanya. Karena dengan pengalaman kerja yang tinggi maka

seorang tenaga kerja akan memiliki keterampilan yang lebih cepat dalam

memproduksi Tahu Cibuntu, sehingga dengan begitu maka produktivitas

tenaga kerja akan meningkat.

5.

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan

memasukan variabel-variabel lainnya seperti tingkat pendidikan, pelatihan,

motivasi atau disiplin kerja. Dengan memasukan variabel-variabel lain

diharapkan dapat membandingkan pengaruh variabel mana yang paling

berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja di sentra industi Tahu

Cibuntu Kota Bandung.


(33)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng,. dan Rohmana, Yana. 2009.

Teori Ekonomi Mikro.

Bandung: UPI

Anoraga, Pandji. 2009.

Manajemen Bisnis.

Jakarta : Rineka Cipta.

Anwar Prabu Mangkunegara. 2007.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 2010.

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

.

Jakarta: Rineka Cipta

Assauri, Sopyan 2008.

Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi

. Jakarta :

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Bilas,Ricard A. 1994.

Teori Mikro Ekonomi.

Jakarta : Erlangga

Dumairy. (1997).

Perekonomian Indonesia.

Jakarta: Erlangga

Giffin, Ricky W. 2003.

Manajemen Jilid 2

. Jakarta : Erlangga

Gujarati, Damordar. 2009.

Ekonometrika Dasar. Jakarta

: Erlangga.

Hasibuan, Melayu S.P. 2005.2008.

Manajemen Sumber Daya Manusia

. Jakarta :

PT Bumi Aksara.

Husein, Umar. 1999.

Sumber Daya manusia Dalam Organisasi

. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama

Joesron, Tati S dan Fathorrozi, M. 2003. Teori Ekonomi Mikro Dilengkapi

Beberapa Bentuk Fungsi Produksi. Jakarta : Salemba Empat

Kusnendi. (2006).

Model-Model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup

Sampel dengan LISREL.

Bandung : Alfabeta

Manulang. (1980).

Pengantar Ekonomi Perusahaan

. Jakarta : Ghalia Indonesia

McEachern, William A. 2001.

Ekonomi Mikro

. Jakarta : Salemba Empat

Mulyono, Mauled. 1993.

Penerapan Produktivitas dalam Organisasi

. Jakarta :

Bumi Aksara

Nordhaus, Samuelson. 2005.

Economics : eighteenth edition

. New York :

McGraw-Hill/Irwin

Rivanto, J. 1985. 1886.

Produktivitas dan Tenaga Kerja Indonesia

. Jakarta :

Lembaga

Sarana

Informasi

Usaha

dan

Produktivitas


(34)

85

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Robbins, Stephan P dan Judge Timothy A. 2008.

Perilaku Organisasi jilid I

(Organizationnal Behaviour)

. Jakarta : Salemba Empat

Rohmana, Yana. 2010.

Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews

.

Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Universitas

Pendidikan Indonesia

Salvatore, Dominick. 2005.

Ekonomi Manajerial

. Jakarta: Salemba Empat.

Sedamaryanti. 2009.

Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja

. Bandung :

CV Manadar Maju

Skousen, Mark. (2005).

Sang Maestro Teori-Teori Ekonomi Modern

:

Sejarah

Pemikiran Ekonomi

. Jakarta: Prenada.

Simanjuntak, Payman J. 1985. 2001.

Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Simanjuntak, Payman J. 2001.

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

.

Jakarta : Lembaga Penerbit FE- UI

Sinungan, Muchdarsyah. 2008.

Produktivitas Apa dan Bagaimana

. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Sinungan, Mucdarsyah. 2008.2009.

Produktivitas Apa dan Bagaimana ?

. Jakarta :

Bumi Aksara.

Suharjono. 2003.

Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah.

Yogyakarta : UPP AMPYKPN.

Sukirno, Sadono. (2004).

Pengantar Teori Mikro Ekonomi

. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada

Sunarya. 2000.

Ekonomi Pembangunan

. Jakarta : Salemba Empat

Viethzal Rivai. 2004.

Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari

Teori ke Praktik

. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Widarjono, Agus. 2007.

Ekonometrika; Teori dan Aplikasi

. Yogyakarta :

EKONOSIA FE UII

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2009.

Manajemen Sumber Daya Manusia Teori,

Aplikasi dan Isu Penelitian

. Bandung : Alfabeta


(35)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi dan Tesis

Mawardani,

Asri.

2012.

Analisis

Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhi

Produktivitas Tenaga Kerja (Survey Pada Tenaga Kerja Industri Tas Di

Desa Rancasalak Kec. Kadu Ngora Kabupaten Garut).

Skripsi pada FPEB

UPI Bandung

: Tidak Diterbitkan.

Priadana, S (1994).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga

Kerja Sebagai Dasar Dalam Penetapan Upah pada Industri Tekstil.

Disertasi. UNPAd. Tidak diterbitkan

Surlem. 2012.

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Karyawan (Suatu Kasus pada Karyawan Pemetik Teh PT. Perkebunan

Nusantara VIII Kebun Ciater Kabupaten Subang

. Skripsi pada FPEB UPI

Bandung : Tidak Diterbitkan.

Online

Bisnis.com. 2014. Produktivitas Tenaga Kerja Masih Rendah. [Online]. Tersedia :

http.industri.bisnis.com/read/20140409/12/218171/produktivitas-tenaga-kerja-masih-rendah [diakses : 5 Mei 2014]

Misbach, Muzamil. 2010.

Pengertian Industri Kecil

. [Online]. Tersedia:

http://bit.ly/1m0ITGp [diakses: 10 Juni 2014


(36)

Raden Ameliawati, 2014

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN

A.

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

B.

Angket

C.

Rekapan Hasil Angket

D.

Nilai Produktivitas Tenaga Kerja

E.

Data Variabel X Dan Y

F.

Hasil Regresi

G.

Tabel Distribusi Data Untuk Analisis Regresi

H.

Perhitungan Manual

I. Dokumentasi

J.

Surat Keputusan

K.

Surat Ijin Penelitian

L.

Lembar Hasil Bimbingan


(37)

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

PENGARUH UPAH DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS

TENAGA KERJA

(Survey pada Tenaga Kerja di Sentra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung)

NO

Variabel

Indikator

Sumber data

Alat

No item

1

Produktivitas

tenaga kerja

(Y)

1.

Jumlah rata-rata output

yang diproduksi selama

satu bulan

2.

Jumlah rata-rata hari kerja

selama satu bulan

3.

Jumlah rata-rata jam

kerja selama satu bulan

Responsen

Kuesioner

1. 2.

3.6.8.9

2

Upah (X

1

)

1.

Jumlah rata-rata upah

yang diterima oleh tenaga

kerja dalam satu bulan

Responden

Kuesioner

4.7

3

Pengalaman

Kerja (X

2

)

1.

Lamanya tenaga kerja

bekerja di perusahaan tahu

Responden

Kuesioner

5.10

LAMPIRAN A


(38)

INSTRUMEN PENELITIAN

ANGKET

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1.

Sebelum Bapak/Ibu menjawab bacalah dengan teliti sampai Bapak/Ibu memahami

pertanyaan yang diberikan

2.

Jawablah pertanyaan dengan jujur dan apa adanya

3.

Semua pertanyaan yang ada mohon untuk dijawab oleh Bapak/Ibu tanpa ada jawaban

yang terlewati

4.

Untuk pertanyaan isian. Bapak/Ibu dipersilahkan untuk mengisi jawaban pada tempat

yang telah disediakan

5.

Untuk pertanyaan pilihan. bapak/ ibu mengisi jawaban dengan memberikan tanda silang

(X) pada pilihan yang tersedia

Identitas Responden

No Responden

:

(dikosongkan)

Jenis kelamin

: L / P (coret yang tidak perlu )

Usia

:

Pendidikan Terakhir : a. SD

d. Diploma

b. SMP

e. Sarjana

c. SMA

f. Lain ya ...

Alamat

: ...

...

Pertanyaan

1.

Berapa jumlah rata-rata tahu yang Bapak/Ibu hasilkan selama satu hari ?...Jirangan

2.

Berapa jumlah rata-rata jam kerja dalam satu hari ? ... Jam

3.

Berapa jumlah rata-rata hari kerja dalam satu minggu ? ... Hari kerja

4.

Berapa upah rata-rata yang Bapak/Ibu terima dalam setiap harinya ?

Upah / jirangan

Upah / hari

Rp...

Rp...

5.

Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja di perusahaan tahu ? ... Tahun

6.

Dalam satu hari saya biasanya dapat membuat tahu rata-rata sebanyak...


(39)

c.

21 - 30 jirangan

d.

31 - 40 jirangan

e.

Lebih dari 40 jirangan

7.

Dalam satu hari biasanya upah yang saya terima rata-rata sebesar...

a.

Rp. 10.000.- sampai Rp. 20.000.-

b.

Rp. 21.000.- sampai Rp. 30.000.-

c.

Rp. 31.000.- sampai Rp. 40.000.-

d.

Rp. 41.000.- sampai Rp. 50.000.-

e.

Lebih dari Rp. 50.000.-

8.

Dalam satu hari saya biasanya bekerja selama... jam kerja

a.

1

4 jam

b.

5

8 jam

c.

9

12 jam

d.

Lebih dari 12 jam

9.

Dalam satu minggu saya biasanya bekerja selama... .. hari

a.

7 hari

b.

6 hari

c.

5 hari

d.

4 hari

e.

Kurang dari 4 hari

10.

Saya sudah bekerja diperusahaan tahu selama kurang lebih ... tahun

a.

1

5 tahun

b.

6

10 tahun

c.

11

15 tahun

d.

16

20 tahun

e.

Lebih dari 20 tahun


(40)

REKAPAN HASIL ANGKET

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (% )

Laki-laki 230 72.56

Perempuan 87 27.44

Jumlah 317 100

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Umur Frekuensi Persentase (% )

17 - 20 2 0.63

20 - 29 77 24.29

30 - 39 147 46.37

40 - 49 81 25.55

50 - 59 10 3.15

Jumlah 317 100

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah Persentase (% )

SD 204 64.35

SMP 90 28.39

SMA 23 7.26

Jumlah 317 100.00

Penyebaran Responden Berdasarkan Upah

Upah Frekuensi Persentase (% )

500.000 - 999.000 5 1.58

1.000.000 - 1.499.000 44 13.88

1.500.000 - 1.999.000 124 39.12

2.000.000 - 2.499.000 34 10.73

2.500.000 - 2.999.000 89 28.08

3.000.000 - 3.499.000 21 6.62

Jumlah 317 100

Penyebaran Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Pengalaman Kerja Frekuensi Persentase (% )

1 - 5 tahun 151 47.63

6-10 tahun 111 35.02

11-15 tahun 41 12.93

16-20 tahun 9 2.84

20-25 tahun 5 1.58

Jumlah 317 100

Deskripsi Produktivitas Tenaga Kerja

Katagori Tingkat

Produktivitas Frekuensi

Persentase (% )

0.2 - 1.0 Rendah 165 52.05

1.1 - 1.9 Sedang 142 44.79

2.0 - 2.9 Tinggi 10 3.15

Jumlah 317 100


(1)

Maka:

R2 = ∝ ∑ +∝ ∑ ∑

R : Koefisien Korelasi Ganda α1. α2 : Koefisien Regresi

R2

=

. . + . .

.

=

.

.

R2

=

0.8022

Jadi. Koefisien Determinasi adalah sebesar :0.8022x 100% = 80.2%

D. Uji F

n k

R k R Fhitung     2 2 1 1

Fhitung : nilai f hitung untuk uji hipotesis

R2 : Koefisien determinasi

n : Banyaknya jumlah responden/sampel penelitian k : Banyaknya jumlah variabel bebas (variabel X)

551 , 636 000630079 , 0 4010775 , 0 ) 314 ( 197845 , 0 4010775 , 0 3 317 0,802155 1 2 0,802155       hitung hitung F F

Ftabel: dari tabel F dengan  0.05 dengan df1 = 1 dan df2 = 317 – 2 – 1 diperoleh F tabel

sebesar 2.99. Mengingat nilai F hitung 636.551 > F tabel 2.99 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

E. Mencari Uji t

Menghitung koefisien korelasi sederhana


(2)

= (317 x 5160076000 – 2164 x 650808000) : √{317 x 1455707000000000 – (650808000)2} {317 x 21798 – (2164 )2 }

= 227.395.580.000 : √{37.908.066.136.000.000}- {2227070} = 227.395.580.000 : 290.557.940.607

=0.782617

Kesalahan baku regresi berganda:

Sy.X1.X2= √{(ΣY2 - aΣY –α1ΣYX1 –α2ΣYX2) : (n-3)}

= √{(526.17 – (0.320851x 391.25) - (0.000000350x 865580823.23) – (0.028567x 3122.56) / (317– 3 )}

= √{400.6282443 – 302.9532881 – 8.920.041.352 : 314} = √{0.026988989}

= 1.64283259

Rumus kesalahan baku penduga:

Sα 1 = S.ZX1.X2 : √{(ΣX12 – nX̃12)(1- rX1X22)}

Sα 2 = SZ.X1.X2 : √{(ΣX22 – nX̃22)(1- rX1X22)}

Dimana:

� ̂12 = Kuadrat dari X1 rata-rata �̂22 = Kuadrat dari X2 rata-rata

Sα 1 = 0.164283259 : √{(1455707000000000– 317 x 4214899669257) (1 – (0.78262)2}

= 0.164283259 : √{46.339.995.710.263} = 0.164283259 : 6.807.348.655

= 0.00000002413

Sα2 = 0.164351 : √{(21798– 317 x 46.60108) x (1 – 0.78262)2}

= 0.164351 : √{2.722.439525} = 0.164351 : 52.17700188

= 0.003148576

Dan telah diketahui bahwa: α1 = 0.000000350


(3)

 Mencari t hitung untuk X1 adalah t = �

�� =

.

. = 14.502829

 Mencari t hitung untuk X2 adalah t = �

�� =

.

. = 9.072811

Dari tabel t diperoleh t tabel sebesar 1.65 (1 arah) sehingga pengaruh untuk tiap variabel bebas adalah:

X1 : thitung14.502829 > t tabel1.65 berarti Ho ditolak dan Ha diterima

X2 : thitung9.072811> t tabel1.65 berarti Ho ditolak dan Ha diterima

Dari hasil perhitungan manual didapat kesamaan jawaban dengan perhitungan Eviews 7 . yang sedikit berbeda hanya angka dibelakang koma.


(4)

DOKUMENTASI

LAMPIRAN I


(5)

RIWAYAT PENULIS

Raden Ameliawati, anak kedua dari tiga bersaudara lahir di Bogor pada tanggal 09 Mei 1993 dari pasangan Muhtarimin dan R. Siti Hodijah.

Pendidikan Formal : SD Negeri Ciputih pada tahun 1998 dan lulus tahun 2004; melanjutkan ke SMP Negeri 1 Sukajaya pada tahun 2004 dan lulus tahun 2007; melanjutkan ke SMA Negeri 1 Leuwiliang pada tahun 2007 dan lulus tahun 2010. Kemudian melanjutkan ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada tahun 2010 di Program Studi Pendidikan Ekonomi.

Pengalaman Organisasi : Anggota KOPMA BS UPI 2010, Staf Departemen Pendidikan BEM MAHAPROPESI tahun 2011 dan 2012, Panitia dalam acara Olimpiade Ekonomi Dan Koperasi Tingkat SMA/MA Se Jawa Barat “Smart And Competent With Cooperative Economics” pada tahun 2011 dan 2012. Panitia pelaksana Ekonomi Forum pada tahun 2011. Penanggung Jawab Soal Olimpiade dalam acara Olimpiade Ekonomi dan Koperasi Tingkat SMA/MA Se Jawa Barat pada tahun 2012 Panitia Pelaksana Penerimaan Anggota Baru (PAB) MAHAPROPESI 2012.

Beberapa kegiatan pun diikuti penyusun untuk menambah pengalaman dan pengetahuan diantaranya yaitu : Seminar Nasional Ekonomi “A Reflection of the ASEAN- China Free

Trade Agreement Impact to Ward Nation Economy” pada tahun 2010, Seminar “Pondasi

Harmoni untuk Koperasi dari Anak Negeri” pada tahun 2010, Seminar “Urgensi Penerapan Sistem Syariah dalam Ekonomi” pada tahun 2011, Seminar “Peran Asuransi Sosial dalam Masyarakat pada tahun 2012, dan Seminar “Customs Goes to Campus” pada tahun 2014.


(6)

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA, UPAH MINIMUM, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP Analisis Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja, Upah Minimum, Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja(Di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Pa

0 2 13

PENGARUH UPAH, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PENGARUH UPAH, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA CV. ADITEK JAYA DI TEGAL.

0 0 13

PENGARUH UPAH TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG PADA Pengaruh Upah Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Langsung Pada PT. Damatex Di Salatiga.

0 0 12

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA : Survey Pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.

0 3 40

PENGARUH PELATIHAN,PENGALAMAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA.

0 2 41

PENGARUH HARGA JUAL DAN MODAL KERJA TERHADAP PENDAPATAN PERAJIN TAHU:Studi Kasus pada Sentra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung.

0 0 35

PENGARUH HARGA JUAL DAN MODAL KERJA TERHADAP PENDAPATAN PERAJIN TAHU :Studi Kasus pada Sentra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung.

9 37 35

PENGARUH MODAL KERJA DAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA : Survey Pada Pengusaha Tahu di Sentra Industri Tahu dan Tempe Cibuntu Kota Bandung.

2 18 37

Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Sentra Industri Tahu Kecamatan Jebres Kota Surakarta IMG 20150703 0001

0 0 1

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA : Survey Pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung - repository UPI S PEK 1101934 Title

0 0 3