Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa.

(1)

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK MENINGKATKAN

KECAKAPAN KEWARGANEGARAAN SISWA (Studi Deskriptif Analitis di SMA Negeri Kabupaten Bangka)

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

Oleh Derry Nodyanto

NIM 1302797

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2 0 1 5


(2)

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM

PEMBELAJARAN PPKn UNTUK MENINGKATKAN

KECAKAPAN KEWARGANEGARAAN SISWA

(Studi Deskriptif Analitis di SMA Negeri Kabupaten Bangka)

Oleh

Derry Nodyanto, S.Pd.

FKIP Universitas Sriwijaya Palembang, 2006

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada program studi Pendidikan Kewarganegaraan

© DERRY NODYANTO Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

Dengan dicetak ulang, difotokopi, atau dengan cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM

PEMBELAJARAN PPKn UNTUK MENINGKATKAN

KECAKAPAN KEWARGANEGARAAN SISWA

(

Studi Deskriptif Analitis di SMA Negeri Kabupaten Bangka)

Oleh

Derry Nodyanto, S.Pd.

FKIP Universitas Sriwijaya Indralaya, 2006

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada program studi Pendidikan Kewarganegaraan

© DERRY NODYANTO Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

Dengan dicetak ulang, difotokopi, atau dengan cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(4)

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

HALAMAN PENGESAHAN

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM

PEMBELAJARAN PPKN UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN KEWARGANEGARAAN SISWA

(Studi Deskriptif Analitis di SMA Negeri Kabupaten Bangka)

Oleh Derry Nodyanto

NIM 1302797

Disetujui dan Disahkan Oleh

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Aim Abdul Karim, M.Pd NIP 19590714 198601 1 001

Pembimbing II

Dr. Kokom Komalasari, M.Pd NIP 19721001 200112 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP 19630820 198803 1 001


(5)

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

Tesis ini telah diuji pada Sidang Tahap 2 Hari/Tanggal : Selasa, 26 Mei 2015

Tempat : Ruang Sidang Lantai 5 Gedung Sekolah Pascasarjana UPI Tim Penguji :

Penguji 1

Prof. Dr. H. Aim Abdul Karim, M.Pd NIP 19590714 198601 1 001

Penguji 2

Dr. Kokom Komalasari, M.Pd NIP 19721001 200112 2 001 Penguji 3

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP 19630820 198803 1 001 Penguji 4

Dr. M. Halimi, M.Pd

NIP 19580605 198803 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP 19630820 198803 1 001


(6)

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

ABSTRAK

Derry Nodyanto (1302797). Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PPKn untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa (Studi Deskriptif Analitis di SMA Negeri Kabupaten Bangka).

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn untuk meningkatkan kecakapan kewarganegaraan siswa di SMA Negeri Kabupaten Bangka. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data digunakan dalam menghimpun data dan informasi yakni wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini terdiri atas tiga orang guru PPKn dan siswa kelas XI yang telah ditentukan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa guru sudah menunjukkan pemahaman yang cukup tentang pendekatan saintifik dan masih perlu ditingkatkan berkaitan dengan pemilihan model-model pembelajaran yang tepat sesuai dengan pendekatan saintifik. Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru pada umumnya sudah menggambarkan pendekatan saintifik namun belum maksimal terutama pada kegiatan menanya. Pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik sudah dilaksanakan oleh guru tetapi belum maksimal, yaitu kegiatan menanya pada pertemuan pertama semua guru tidak melaksanakannya. Selain itu tidak terlihat guru menggunakan media pembelajaran serta penilaian. Penilaian masih terbatas pada kegiatan meluruskan, memperkuat, dan memberikan apresiasi terhadap presentasi yang dilakukan siswa. Selanjutnya penerapan pendekatan saintifik memperlihatkan perubahan yang cukup baik terhadap kecakapan kewarganegaraan siswa yang meliputi intellectual skills dan

participation skills. Kendala yang dialami dalam implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn terkait dengan mindset atau pola pikir anak yang cenderung masih menunggu untuk diberikan pembelajaran, sumber belajar yang belum mendukung atau terbatas, alokasi waktu yang sedikit serta penilaian yang dirasakan oleh guru sangat banyak sehingga menyita waktu dan mengganggu proses pembelajaran. Kendala tersebut diminimalisir dengan upaya sosialiasi Kurikulum 2013 secara maksimal dan melakukan sharing dengan kepala sekolah dan rekan-rekan guru yang lebih berpengalaman atau kompeten. Rekomendasi penelitian ditujukan kepada pihak-pihak terkait, khususnya guru diharapkan senantiasa melaksanakan pembelajaran yang berpusat kepada siswa dan pencapaian tujuan pembelajaran tidak hanya berfokus kepada aspek pengetahuan tetapi juga aspek sikap dan keterampilan.

Kata Kunci : Pendekatan Saintifik, Pembelajaran PPKn, Kecakapan Kewarganegaraan Siswa


(7)

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

ABSTRACT

Derry Nodyanto (1302797). The Implementation of Scientific Approach of Pancasila and Civic Education to Increase Students Civic Skills (an Analytical Descriptive Study at Senior High Schools in Bangka Regency).

This study aims at exploring the implementation of scientific approach in Pancasila and Civic Education to increase students civic skills at Senior High Schools in Bangka Regency. This study used mixed method and Descriptive method. Data were collected by using data collection technique and information used interviews, observation, and documentations. Research subjects consisted of three of Pancasila and Civic Education teachers and determined student of grade XI. The result showed that the Pancasila and Civic Education teachers has proved enough understanding on scientific approach but it was still needed some improvement related to teaching and learning models choice. Lesson plans made were generally describing scientific approach but not fully satisfied, especially in discussion activities. During learning Pancasila and Civic Education activities, the approach had been conducted but not reached the satisfaction especially in discussion activities for the first meeting. The teacher did not employe teaching and learning media nor assessment. Main assesment only refered to complete, to consolidate and to appreciate the presentation of the students. The implementation of scientific method showed good improvement on civic skills such intellectual skills and participation skills. The obstacles met in implementing the approach was related to mindset where the students were taken care of teacher for the material given, limited access for learning sources,time alocation, and number of assesments which wasted the time. The obstacles can be minimized maximally by socialized effort of curicullum 2013 and done sharing with headmasters and experienced teachers. The recommendation for teacher to conduct students center, beside teaching and learning goal is not only focussing on cognitive aspects but also afective or attitude, and skill achievement


(8)

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 10

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 11

D. Tujuan Penelitian ... 11

E. Manfaat Penelitian ... 12

F. Struktur Organisasi Tesis ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Implementasi Kurikulum 2013 ... 15

1. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 ... 15

2. Tujuan Kurikulum 2013 ... 16

3. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 ... 18

4. Kurikulum 2013 berbasis Kompetensi ... 19

5. Kunci Sukses Kurikulum 2013 ... 21

B. Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran (Pendekatan Saintifik) ... 25

1. Pengertian Pendekatan Saintifik ... 25

2. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ... 28

3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ... 29

4. Langkah-Langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ... 30


(9)

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

5. Model-Model Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ... 35

6. Kriteria Proses Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ... 40

7. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Perencanaan Pembelajaran ... 42

C.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ... 46

1. Hakekat Mata Pelajaran PPKn ... 46

2. Pembelajaran PPKn ... 51

3. Kompetensi Kewarganegaraan ... 56

D.Kecakapan Kewarganegaraan (Civic Skills)... 59

E.Penelitian Terdahulu ... 63

F. Paradigma Penelitian ... 67

BAB III METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian ... 68

B.Partisipan dan Tempat Penelitian ... 71

C.Definisi Konseptual ... 72

D.Instrument Penelitian ... 74

E.Proses Pengembangan Instrumen ... 75

F. Teknik Pengumpulan Data ... 77

G.Teknik Analisis Data ... 79

H.Isu Etik ... 81

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 82

B. Deskripsi Temuan Penelitian ... 87

1. Deskripsi Hasil Wawancara ... 87

2. Deskripsi Hasil Studi Dokumentasi ... 135

3. Deskripsi Hasil Observasi ... 166


(10)

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ... 213 B. Rekomendasi ... 215 DAFTAR PUSTAKA ... 217


(11)

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan aspek metode penelitian sebagai bagian dari penelitian yang banyak berperan dalam proses pengumpulan data dan analisis data : (1) Desain Penelitian; (2) Partisipan dan tempat penelitian; (3) Definisi Konseptual; (4) Instrumen Penelitian; (5) Proses Pengembangan Instrumen; (6) Pengumpulan data; (7) Analisis data.

A.Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran (Mixed Design). Creswell (2010, hlm. 5) mengemukakan penelitian metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif. Pendekatan penelitian Mixed Design ini bersifat

dominant-less dominant, yang dominant dalam penelitian ini yakni pendekatan kualitatif, sedangkan yang less dominant yakni pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang sejak mereduksi, menyajikan, dan memverifikasi serta menyimpulkan data tidak menggunakan perhitungan-perhitungan secara matematis dan statistik, melainkan lebih menekankan pada kajian interpretatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang pemecahan masalahnya dengan menggunakan data empiris (Masyuri dan Zainuddin, 2011, hlm. 20). Sebagaimana Creswell (2010, hlm. 4) memaparkan bahwa penelitian kualitatif adalah:

Metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pernyataan-pernyataan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari data partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. laporan akhir untuk penelitian ini memiliki struktur atau kerangka yang fleksibel. Siapapun yang terlibat dalam bentuk penelitian ini harus menerapkan cara pandang penelitian yang bergaya induktif, berfokus terhadap makna individual, dan menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan.


(12)

69

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

Senada dengan hal di atas, Sugiyono (2010, hlm. 1) juga menjelaskan bahwa:

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat diketahui bahwa yang terpenting dalam penelitian kualitatif segala sesuatunya berjalan dengan alamiah. Penelitian dan pengamatan dilakukan berdasarkan pada kenyataan yang ada di lapangan, bukan penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan terhadap objeknya. Penelitian kualitatif dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang kemudian dianalisis secara induktif yaitu merumuskan suatu kesimpulan umum dari hal-hal yang bersifat khusus yang telah didapat dari informasi pada saat penelitian.Pada penelitian ini, peneliti berusaha menganalisis kenyataan yang ada di lapangan mengenai implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn untuk meningkatkan kecakapan kewarganegaraan siswa di SMA Negeri Kabupaten Bangka.

Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan Mixed Design, maka dari itu selain menggunakan pendekatan kualitatif penelitian ini juga menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini bersifat less-dominant, sehingga data yang ada digunakan sebagai data pelengkap dari data yang didapat dari pendekatan kualitatif.

Kegiatan penelitian akan mencapai hasil yang baik apabila dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian yang telah ditetapkan. Prosedur tersebut menjadi pedoman dan acuan bagi peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian. Dalam hal ini peneliti menentukan metode penelitian yang akan digunakan harus memperhatikan gejala-gejala yang ada di lapangan, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian, serta manfaat yang akan didapat setelah melakukan penelitian.


(13)

70

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang berusaha mendeskripsikan berbagai informasi dengan melakukan kajian analitis kritis terhadap informasi atau data yang diperoleh tersebut.

Nasution (2003, hlm. 24) mengemukakan penelitian deksriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengadakan deskripsi untuk memberikan gambaran yang jelas tentang situasi-situasi sosial. Sedangkan Nazir (2012, hlm. 34) mengatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Hal senada diungkapkan oleh Best dalam Sukardi (2004, hlm. 157) menyebutkan bahwa metode deskriptif berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Lebih lanjut, Sukardi (2004, hlm. 157) mengatakan bahwa:

Penelitian deskriptif merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

Berdasarkan pendapat diatas, maka penelitian yang menggunakan metode deskriptif berusaha menggambarkan dan menjelaskan kejadian suatu peristiwa atau objek yang terjadi di lapangan. Dalam penelitian ini metode deskriptif digunakan peneliti untuk menganalisis secara cermat segala aktivitas guru dan siswa dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn untuk meningkatkan kecakapan kewarganegaraan siswa di SMA Negeri Kabupaten Bangka.


(14)

71

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

B.Partisipan dan Tempat Penelitian 1. Partisipan Penelitian

Adapun partisipan dalam penelitian ini adalah guru PPKn dan siswa kelas XI di SMA Negeri Kabupaten Bangka. Dari gambaran jumlah partisipan tersebut cukup banyak, oleh karena itu diperlukan pengambilan sampel. Adapun teknik pengambilan sampel dilakukan yaitu purposive sampling. Sampling Purposive

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 2013, hlm. 124). Jadi partisipan dalam penelitian ini adalah tiga orang guru PPKn yang mengajar di kelas XI serta siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Pemali, SMA Negeri 1 Sungailiat, dan SMA Negeri 1 Belinyu. Pertimbangan pemilihan sekolah yang dimaksud karena merupakan SMA Piloting yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka sebagai sekolah percontohan yang tetap melaksanakan Kurikulum 2013. Kemudian untuk pemilihan siswa kelas XI SMA dengan pertimbangan mereka sudah banyak menerima dan mengalami pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Dari tiga sekolah tersebut, diambil masing-masing satu kelas yang telah ditentukan. Jadi dalam penelitian ini, peneliti tidak mengambil secara keseluruhan komponen-komponen yang ada pada tiga sekolah tersebut. Tujuan pembatasan ini adalah agar kajian analisis implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran PKn dapat dilakukan secara komprehensif dan mendalam.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bangka, tepatnya di SMA Negeri 1 Pemali, Jalan Dr. Soetomo Air Duren Kecamatan Pemali, SMA Negeri 1 Sungailiat, Jalan Pemuda Kecamatan Sungailiat, dan SMA Negeri 1 Belinyu, Jalan Mayor Syafrie Rachman Kecamatan Belinyu. Alasan pemilihan ketiga sekolah ini karena sekolah yang dimaksud merupakan sekolah percontohan (piloting) yang tetap melaksanakan Kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajarannya.


(15)

72

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

C.Definisi Konseptual 1. Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran oleh guru PPKn pada kelas XI di SMA Negeri 1 Pemali, SMA Negeri 1 Sungailiat, dan SMA Negeri 1 Belinyu dengan mengacu pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses dan dikaitkan dengan pendekatan saintifik yaitu RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD) melalui pendekatan saintifik, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan.

2. Kecakapan Kewarganegaran

Kecakapan kewarganegaraan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagaimana Permendikbud No. 59 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMA/MA yang menyatakan bahwa tujuan matapelajaran PPKn adalah mengembangkan potensi peserta didik dalam seluruh dimensi kewarganegaraan, terutama dikaitkan dengan fokus penelitian yakni: civic skills yang sesuai dengan karakteristik dan perkembangan siswa SMA, yang terdiri dari keterampilan intelektual (intellectual skills) dan keterampilan partisipasi (participation skills).

Berikut ini dikemukakan indikator pendekatan saintifik dan kecakapan kewarganegaraan sesuai dengan fokus penelitian.

Tabel 3.1

No Definisi Konseptual Indikator

1 Pendekatan Saintifik Mengikuti langkah-langkah pendekatan saintifik meliputi :

1. Mengamati

Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, menyimak, mendengar, dan membaca) hal yang penting dari suatu benda atau objek.


(16)

73

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

2. Menanya

Membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan (hasil pengamatan objek yang konkret sampai yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, ataupun hal lain yang lebih abstrak. 3. Mengumpulkan Informasi

Menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara (membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen). 4. Mengasosiasikan

Memproses informasi yang sudah dikumpulkan dan mengolah informasi yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber. 5. Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.

2 Kecakapan Kewarganegaraan a. Keterampilan Intelektual

(Intellectual Skills)

1. Mengemukakan pikiran secara lisan atau tulisan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Menganalisis masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran dengan menggunakan berbagai sumber informasi yang tersedia.

3. Membuat kesimpulan yang sesuai dengan hasil diskusi.

4. Menyelesaikan tugas dengan memunculkan informasi berupa fakta-fakta.


(17)

74

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

b. Keterampilan Partisipasi (Participation Skills)

1. Bekerjasama dalam kelompok diskusi dengan penuh tanggung jawab

2. Berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan diskusi di kelas secara cerdas dan bertanggung jawab

3. Mengemukakan ide atau memberikan argumentasi dengan menggunakan tata krama yang santun, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

4. Berkomunikasi secara cerdas dan etis dengan sesama/teman sejawat.

5. Membangun kerjasama yang baik dengan teman.

6. Berlomba dengan orang lain untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi kelompok. 7. Berusaha meningkatkan kemampuan

pribadi dan kelompok. D. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan jenis instrumen, yaitu :

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas dari subjek penelitian di lokasi penelitian. Lembar observasi ini memuat daftar aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran. Instrumen keterlaksanaan pembelajaran ini berbentuk rating scale dengan skala likert dengan kategori sebagai berikut : Sangat Baik = 5; Baik = 4; Cukup = 3, dan Kurang = 2.

2. Format Wawancara

Pedoman wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi secara akurat dan mendalam dari subjek penelitian. Wawancara dilaksanakan untuk menemukan jawaban yang dianggap mewakili jawaban dari rumusan masalah sehingga peneliti dapat menganalisa dan menafsirkan jawaban untuk membatasi topik pembahasan sehingga tidak terlalu melebar dari informasi yang dibutuhkan.


(18)

75

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

3. Dokumentasi

Dokumen diperlukan untuk memperkuat informasi mengenai jawaban yang telah diberikan. Dokumen tersebut diperoleh melalui dokumentasi dari data-data dan informasi yang relevan.

E.Proses Pengembangan Instrumen

Sama halnya dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif juga memerlukan pengujian terhadap keabsahan data penelitian. Sugiyono (2013, hlm. 366) dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif menggunakan istilah yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Jadi uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas interbal), transferability

(validitas eksternal), dependability (realibilitas), dan comfirmability

(obyektivitas), Sugiyono (2013, hlm. 366). Masing-masing uji keabsahan tersebut berbeda satu sama lain.

Berikut ini dapat dilihat penjelasan makna masing-masing. 1. Uji Credibility

Uji credibility data atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dapat dilakukan antara lain ( Sugiyono, 2013, hlm. 368):

a. Perpanjangan pengamatan yaitu difokuskan pada pengujian terhadap data yang diperoleh,mengenai benar atau tidak data yang diperoleh setelah dicek kembali kelapangan, berubah atau tidak. Bila setelah dicek kembali sudah benar berarti kredibel maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.

b. Meningkatkan ketekunan yaitu melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Cara yang bisa dilakukan adalah membaca referensi buku dan dokumen terkait dengan temuan yang diteliti.

c. Triangulasi yaitu pengecekan data dari berbagai sumber, dengan berbagai cara dan dengan berbagai waktu.

d. Analisis kasus negatif yaitu peneliti mencari data yang bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Jika tidak ada data yang bertentangan maka hasil penelitian dapat dipercaya.

e. Menggunakan bahan referensi yaitu adanya data pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti sebagai contoh data hasil wawancara berupa rekaman maupun berupa foto-foto.

f. Member Check yaitu peneliti melakukan diskusi dengan pemberi data dan menyampaikan temuannya yang mungkin data tersebut akan ditambahi, maupun dikurangi sampai terdapat kesepakatan.


(19)

76

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

Dalam hal ini peneliti dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan di atas guna memperoleh data dan informasi akurat serta untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat yang terhadap hasil penelitian tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn di SMA Negeri Kabupaten Bangka, yaitu SMA Negeri 1 Pemali, SMA Negeri 1 Sungailiat, dan SMA Negeri 1 Belinyu yang merupakan sekolah model yang tetap melaksanakan Kurikulum 2013. 2. Uji Transferability

Setelah melaksanakan uji credibility maka perlu dilaksanakan pengujian selanjutnya yaitu uji transferability.

“Uji transferability merupakan uji terhadap ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Nilai transfer berkaitan dengan pernyataan hingga mana penelitian dapat diterapkan dalam situasi lain” ( Sugiyono, 2013, hlm. 376).

Uji transferability peneliti lakukan untuk memberikan pemahaman yang rinci, jelas dan sistematis, dan dapat dipercaya mengenai implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn untuk meningkatkan kecakapan kewarganegaraan siswa di SMA Negeri Kabupaten Bangka.

3. Uji Dependability

Uji dependability dilaksanakan setelah uji transferability selesai dilaksanakan.“Uji dependability dapat dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian, dilakukan oleh pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitiannya” (Sugiyono, 2013, hlm. 377).

Uji dependability peneliti lakukan dengan cara meminta pembimbing dalam mengaudit cara peneliti menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data sampai pada pembuatan kesimpulan mengenai implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn untuk meningkatkan kecakapan kewarganegaraan siswa di SMA Negeri Kabupaten Bangka.


(20)

77

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

4. Uji Comfirmability

Pada dasarnya uji comfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan.

“Menguji comfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan

proses yang dilakukan bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar comfirmability” ( Sugiyono, 2011, hlm. 378).

Dengan demikian uji comfirmability peneliti lakukan dengan cara menguji kesesuaian/kerelevansian hasil penelitian mengenai implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn untuk meningkatkan kecakapan kewarganegaraan siswa di SMA Negeri Kabupaten Bangka.dengan proses penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti.

F.Teknik Pengumpulan Data

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam upaya menghimpun data yang dibutuhkan guna menjawab permasalahan penelitian.

Dalam penelitian ini, ada tiga teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: (1) teknik observasi, (2) teknik wawancara, dan (3) Studi dokumentasi. Berikut penjelasan dari masing-masing teknik pengumpulan data yang akan digunakan :

a. Observasi

Creswell (2010, hlm. 267) “observasi dalam penelitian kualitatif merupakan observasi yang didalamnya peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas-aktivitas individu-individu di lokasi penelitian”.

Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang proses pembelajaran PPKn dengan menggunakan pendekatan saintifik untuk meningkatkan kecakapan kewarganegaraan siswa di SMA Negeri Kabupaten Bangka. Teknik observasi yang akan dilakukan adalah teknik observasi langsung non parsipatoris. Artinya peneliti bertindak langsung sebagai pengamat dalam proses pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas.


(21)

78

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

b. Wawancara

Sugiyono (2013, hlm. 240) mengemukakan wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan menemukan suatu masalah yang ingin diteliti, tetapi juga apabila ingin mengetahui hal dari responden yang mendalam.

Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan maksud untuk memperoleh informasi tentang pemahaman guru PPKn dalam mengimplementasikan pembelajaran PPKn dengan menggunakan pendekatan saintifik, cara guru mempersiapkan pembelajaran, proses pembelajaran dengan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan dalam pembelajaran PKn. Wawancara dilakukan secara langsung antara peneliti dengan subjek penelitian secara dialogis, tanya jawab, dan diskusi. Selain memewancarai guru, dalam hal ini untuk untuk memperkuat data penelitian, peneliti juga mewawancarai beberapa orang siswa sesuai dengan fokus penelitian.

c. Dokumentasi

Hasil penelitian akan lebih dapat dipercaya apabila didukung dengan adanya dokumen yang berkaitan dengan hasil wawancara dan observasi melalui proses dokumentasi. Intinya hasil observasi atau wawancara akan semakin kredibel/ dapat dipercaya jika didukung dengan bukti-bukti dari dokumen yang ada. Dalam penelitian ini dokumentasi diperlukan untuk memperoleh data-data yang relevan dengan fokus penelitian, seperti catatan dan dokumen ataupun arsip-arsip lain yang dipandang perlu untuk membantu analisis, terutama yang berhubungan dengan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn untuk meningkatkan kecakapan kewarganegaraan siswa di SMA Negeri Kabupaten Bangka.


(22)

79

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

G.Teknik Analisis Data

Setelah melakukan teknik pengumpulan data maka langkah berikutnya yang perlu dilakukan ialah teknik analisa data. Analisis data adalah suatu proses penyusunan, pengelompokan kembali data-data yang telah terkumpul sehingga mudah dipahami dan datanya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data dapat dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat suatu kesimpulan.

1. Teknik Analisa Data Kualitatif

Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman, yang terdiri atas data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

a. Reduksi Data

Data yang didapatkan melalui proses penelitan begitu banyak oleh karena itu perlu adanya proses reduksi data. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 247) mengemukakan bahwa mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak penting. Dengan kata lain, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya, dan mencarinya jika diperlukan nantinya.

b. Penyajian Data

Penyajian data adalah proses lanjutan setelah dilaksanakannya reduksi data. Melalui penyajian data ini diharapkan data lebih terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 249) mengemukakan bahwa penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan dan hubungan antar katagori dan sejenisnya.


(23)

80

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

c. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Setelah dilakukan reduksi data dan penyajian data langkah selanjutnya adalah melakukan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Verifikasi adalah pemaknaan terhadap data yang telah dikumpulkan mengenai implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn untuk meningkatkan kecakapan kewarganegaraan siswa di SMA Negeri Kabupaten Bangka.

Gambar 3.1

Komponen-komponen analisa data kualitatif Sumber: Miles & Huberman(1992) 2. Teknik Analisa Data Kuantitatif

Untuk analisa data kuantitatif peneliti memberikan skor untuk masing-masing hasil observasi terhadap guru maupun siswa dengan rumus sebagai berikutn :

Nilai = skor yang didapat x 100 skor maksimal

Untuk menentukan kategori nilai tersebut menggunakan cara sebagai berikut :

≤ 50 = sangat rendah / sangat kurang

51-59 = rendah / kurang 60-69 = cukup

70-79 = tinggi / baik

≥ 80 = sangat tinggi / sangat baik

Pengumpulan data

Reduksi data

Kesimpulan: Penarikan/verifikasi

Penyajian data


(24)

81

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

H. Isu Etik

Pada bagian ini peneliti harus mampu menjelaskan dengan baik bahwa penelitian yang dilakukan tidak akan menimbulkan negatif kepada partisipan maupun lembaga tempat penelitian dilaksanakan baik secara fisik maupun nonfisik. Pada penelitian ini peneliti terlebih dahulu akan meminta persetujuan kepada partisipan mengenai kerahasiaan identitas, persetujuan lembaga tempat penelitian dilaksanakan dan pengungkapan informasi yang akan diuraikan dalam temuan dan pembahasan hasil penelitian. Selain itu peneliti senantiasa akan membangun keakraban dengan partisipan sehingga diharapkan tidak menimbulkan keterpaksaan dan harus membaca kondisi pada saat pelaksanaan penelitian sehingga tidak memunculkan gangguan terhadap aktivitas yang berlangsung pada tempat penelitian yang peneliti lakukan. Dengan demikian data dan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh secara maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan.


(25)

82

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa


(26)

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2014) Desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013. Bandung : Refika Aditama.

Ango, M.L. (2002) “Mastery of science process skills and their effective use in the

teaching of science : An educology of science education in the Nigerian context. International journal of educolog. Vol 16, (1),11-30.

Ananda, R. (2014) Analisis implementasi pendekatan scientifik dalam pembelajaran PKn (studi kasus di kelas IV SD Islam Ibnu Sina Kabupaten Bandung, dan kelas III SD laboratorium UPI Cibiru).Tesis, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Arpannudin, I. (2014) Pengaruh penggunaan media video dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan terhadap sikap antikorupsi siswa (penelitian kuasi eksperimen di kelas X SMA Negeri 8 Bandung) Tesis, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Arifin Z. (2013) Menjadi guru profesional (isu dan tantangan masa depan),

Edutech: Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia vol. 1 no. 3, hlm. 142.

Branson, dkk. (1999) Belajar civic education dari Amerika. Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKIS) & The Asian Foundation (TAF): Yogyakarta.

Budimansyah, D. (2010) Penguatan pendidikan kewarganegaraan untuk membangun karakter bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Budimansyah, D. (2010) Tantangan globalisasi terhadap pembinaan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air di sekolah, Acta Civicus: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, vol. 3 no. 2, hlm. 1.

Budimansyah dan Komalasari (2008) Pengaruh pembelajaran kontekstual dalam Pendidikan Kewarganegaraan terhadap kompetensi kewarganegaraan. Jurnal Acta civicus, 2 (1) hlm.76-97.

Budimansyah dan Suryadi. (2008) PKn dan masyarakat multikultural. Bandung: Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Creswell. (2010) Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Fauziah, R, dkk (2013) “Pendekatan saintifik elektronika dasar berorientasi

berbasis masalah”. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, FPTK UPI. Jurnal INVOTEC, Vol IX, No.2, 165-178.


(27)

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

Haryono. (2006) Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan sains. Jurnal Pendidikan Dasar, 7, 1-13.

Hendrawan dan Fabriana. (2013) Kurikulum 2013 ; oase di tengah-tengah negeri

”darurat pendidikan. Tersedia di:

http://www.slideshare.net/awanttobecolumnist/kurikulum-2013 26702929?related=1 [Diakses 4 Desember 2014).

Himmelmann, G (2013) “Competences for teaching, learning and living

democratic citizenship” dalam Murray Print dan Dirk Lange (eds.), civic education and competences for engaging citizens in democracies. Rotterdam : sense publisher.pp.3-8.

Hosnan. (2014) Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Joyce, B and Weil, M. (2009) Models of teaching: model-model pengajaran

(Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kawuryan, S.P. (2013) Materi diklat PKn. Tersedia di:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Materi%20Diklat%20PKn.pdf[Diakses 4 Desember 2014].

Komalasari, K. (2008) Pengaruh pembelajaran kontekstual dalam PKn terhadap kompetensi kewarganegaraan siswa SMP. Disertasi, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Komalasari, K. (2011) Pembelajaran kontekstual, konsep dan aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Kustijono. (2014) Pandangan guru terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 dalam pembelajaran fisika SMK di kota Surabaya. Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), ISSN:fisikaunesa.net.

Lazim, M. (2013). Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Tersedia

di :

http://p4tksbjogja.com/index.php?option=com_content&view=article&id=386:pe nerapan-pendekatan saintifik-dalam-pembelajaran. [Diakses 4 Desember 2014].

Maftuh, B dan Sapriya. (2005) “Pembelajaran PKn melalui pemetaan konsep”.

Jurnal Civicus. Vol 1, (5), 319-392.

Masyuri dan Zinuddin. (2008). Metodologi penelitian pendekatan praktis dan aplikatif. Malang: Refika Aditama.

Milles & Huberman. (1992) Analisis data kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

McCollum. (2009) A scientific approach to teaching Tersedia di:

http://kamccollum.wordpress.com/2009/08/01/a-scientific-approach-to teaching/[Diakses 4 Desember 2014].


(28)

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

Muhajir dan Khatimah. (2013) Buku pedoman pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Mulyasa. (2003) Kurikulum berbasis kompetensi: konsep, karakteristik dan implementasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2014) Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, S (2003) Metode research (penelitian ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Nazir. (2012). Metode penelitian. GI

Nur, M. (1998) Proses belajar mengajar dengan metode pendekatan keterampilan proses. Surabaya : SIC.

Oemar, H. (2007) Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SD/MI.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMA/MA.

Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2013 tentangStandar Isi. Riduwan. (2006) Metode teknik menyusun tesis. Bandung : Alfabeta.

Rusman (2013) Kurikulum 2013 (suatu analisis pengembangan kurikulum di Indonesia, Edutech: Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia vol. 1 no. 2, hlm. 9.

Sabarudin. (2010) Pengaruh pembelajaran konsep demokrasi berbasis sketsa kewarganegaraan terhadap upaya membangun karakter unggul siswa SMA (penelitian quasi-experimental di SMA Negeri 1 Manggar Belitung Timur). Tesis, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.\

Sanjaya, W. (2009) Kurikulum dan pembelajaran, teori dan praktik pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


(29)

Derry Nodyanto, 2015

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa

Sapriya dan Winataputra. (2004) Pendidikan Kewarganegaraan : model pengembangan materi dan pembelajaran. Bandung : Laboratorium PKn FPIPS UPI.

Suherman, A. (2014) Implementasi kurikulum baru tahun 2013 mata pelajaran pendidikan jasmani (studi deskriptif kualitatif pada SDN cilengkrang, Mimbar Sekolah Dasar: Portal Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia vol. 1 no. 1, hlm. 3.

Sugiyono. (2013) Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suryadi, (2000) Pendidikan Kewarganegaraan menyonsong masa depan bangsa tahun 2025, Acta Civicus: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, vol. 3 no. 1, hlm. 12-13.

Susilana dan Ihsan. (2014) Pendekatan saintifik dalam implementasi kurikulum 2013 berdasarkan kajian teori psikologi belajar, Edutech: Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia vol. 1 no. 2, hlm. 1-2.

Winataputra. (1999) Civic Education Classroom as A Laboratory for Democracy. Bandung: CICED

Winataputra. (2001) Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan sebagai wahana pendidikan demokrasi. Disertasi, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Winataputra, dkk. (2010) Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Winataputra dan Budimansyah (2007) Civic education (konteks, landasan, bahan ajar, dan kultur kelas. Bandung: Program Studi PKn SPS UPI.


(1)

81

H. Isu Etik

Pada bagian ini peneliti harus mampu menjelaskan dengan baik bahwa penelitian yang dilakukan tidak akan menimbulkan negatif kepada partisipan maupun lembaga tempat penelitian dilaksanakan baik secara fisik maupun nonfisik. Pada penelitian ini peneliti terlebih dahulu akan meminta persetujuan kepada partisipan mengenai kerahasiaan identitas, persetujuan lembaga tempat penelitian dilaksanakan dan pengungkapan informasi yang akan diuraikan dalam temuan dan pembahasan hasil penelitian. Selain itu peneliti senantiasa akan membangun keakraban dengan partisipan sehingga diharapkan tidak menimbulkan keterpaksaan dan harus membaca kondisi pada saat pelaksanaan penelitian sehingga tidak memunculkan gangguan terhadap aktivitas yang berlangsung pada tempat penelitian yang peneliti lakukan. Dengan demikian data dan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh secara maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan.


(2)

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2014) Desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013. Bandung : Refika Aditama.

Ango, M.L. (2002) “Mastery of science process skills and their effective use in the teaching of science : An educology of science education in the Nigerian context. International journal of educolog. Vol 16, (1),11-30.

Ananda, R. (2014) Analisis implementasi pendekatan scientifik dalam pembelajaran PKn (studi kasus di kelas IV SD Islam Ibnu Sina Kabupaten Bandung, dan kelas III SD laboratorium UPI Cibiru).Tesis, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Arpannudin, I. (2014) Pengaruh penggunaan media video dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan terhadap sikap antikorupsi siswa (penelitian kuasi eksperimen di kelas X SMA Negeri 8 Bandung) Tesis, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Arifin Z. (2013) Menjadi guru profesional (isu dan tantangan masa depan),

Edutech: Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia vol. 1 no. 3, hlm. 142.

Branson, dkk. (1999) Belajar civic education dari Amerika. Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKIS) & The Asian Foundation (TAF): Yogyakarta.

Budimansyah, D. (2010) Penguatan pendidikan kewarganegaraan untuk

membangun karakter bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Budimansyah, D. (2010) Tantangan globalisasi terhadap pembinaan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air di sekolah, Acta Civicus: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, vol. 3 no. 2, hlm. 1.

Budimansyah dan Komalasari (2008) Pengaruh pembelajaran kontekstual dalam

Pendidikan Kewarganegaraan terhadap kompetensi kewarganegaraan. Jurnal

Acta civicus, 2 (1) hlm.76-97.

Budimansyah dan Suryadi. (2008) PKn dan masyarakat multikultural. Bandung: Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Creswell. (2010) Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Fauziah, R, dkk (2013) “Pendekatan saintifik elektronika dasar berorientasi berbasis masalah”. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, FPTK UPI. Jurnal INVOTEC, Vol IX, No.2, 165-178.


(4)

Haryono. (2006) Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan sains. Jurnal Pendidikan Dasar, 7, 1-13.

Hendrawan dan Fabriana. (2013) Kurikulum 2013 ; oase di tengah-tengah negeri

”darurat pendidikan. Tersedia di:

http://www.slideshare.net/awanttobecolumnist/kurikulum-2013 26702929?related=1 [Diakses 4 Desember 2014).

Himmelmann, G (2013) “Competences for teaching, learning and living democratic citizenship” dalam Murray Print dan Dirk Lange (eds.), civic education and competences for engaging citizens in democracies. Rotterdam : sense publisher.pp.3-8.

Hosnan. (2014) Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Joyce, B and Weil, M. (2009) Models of teaching: model-model pengajaran

(Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kawuryan, S.P. (2013) Materi diklat PKn. Tersedia di:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Materi%20Diklat%20PKn.pdf[Diakses 4 Desember 2014].

Komalasari, K. (2008) Pengaruh pembelajaran kontekstual dalam PKn terhadap kompetensi kewarganegaraan siswa SMP. Disertasi, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Komalasari, K. (2011) Pembelajaran kontekstual, konsep dan aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Kustijono. (2014) Pandangan guru terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 dalam pembelajaran fisika SMK di kota Surabaya. Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), ISSN:fisikaunesa.net.

Lazim, M. (2013). Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Tersedia

di :

http://p4tksbjogja.com/index.php?option=com_content&view=article&id=386:pe nerapan-pendekatan saintifik-dalam-pembelajaran. [Diakses 4 Desember 2014]. Maftuh, B dan Sapriya. (2005) “Pembelajaran PKn melalui pemetaan konsep”.

Jurnal Civicus. Vol 1, (5), 319-392.

Masyuri dan Zinuddin. (2008). Metodologi penelitian pendekatan praktis dan aplikatif. Malang: Refika Aditama.

Milles & Huberman. (1992) Analisis data kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

McCollum. (2009) A scientific approach to teaching Tersedia di:

http://kamccollum.wordpress.com/2009/08/01/a-scientific-approach-to teaching/[Diakses 4 Desember 2014].


(5)

Muhajir dan Khatimah. (2013) Buku pedoman pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Mulyasa. (2003) Kurikulum berbasis kompetensi: konsep, karakteristik dan implementasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2014) Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, S (2003) Metode research (penelitian ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Nazir. (2012). Metode penelitian. GI

Nur, M. (1998) Proses belajar mengajar dengan metode pendekatan keterampilan proses. Surabaya : SIC.

Oemar, H. (2007) Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SD/MI.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMA/MA.

Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2013 tentangStandar Isi. Riduwan. (2006) Metode teknik menyusun tesis. Bandung : Alfabeta.

Rusman (2013) Kurikulum 2013 (suatu analisis pengembangan kurikulum di Indonesia, Edutech: Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia vol. 1 no. 2, hlm. 9.

Sabarudin. (2010) Pengaruh pembelajaran konsep demokrasi berbasis sketsa kewarganegaraan terhadap upaya membangun karakter unggul siswa SMA (penelitian quasi-experimental di SMA Negeri 1 Manggar Belitung Timur). Tesis, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.\

Sanjaya, W. (2009) Kurikulum dan pembelajaran, teori dan praktik pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


(6)

Sapriya dan Winataputra. (2004) Pendidikan Kewarganegaraan : model pengembangan materi dan pembelajaran. Bandung : Laboratorium PKn FPIPS UPI.

Suherman, A. (2014) Implementasi kurikulum baru tahun 2013 mata pelajaran pendidikan jasmani (studi deskriptif kualitatif pada SDN cilengkrang, Mimbar Sekolah Dasar: Portal Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia vol. 1 no. 1, hlm. 3.

Sugiyono. (2013) Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suryadi, (2000) Pendidikan Kewarganegaraan menyonsong masa depan bangsa tahun 2025, Acta Civicus: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, vol. 3 no. 1, hlm. 12-13.

Susilana dan Ihsan. (2014) Pendekatan saintifik dalam implementasi kurikulum 2013 berdasarkan kajian teori psikologi belajar, Edutech: Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia vol. 1 no. 2, hlm. 1-2.

Winataputra. (1999) Civic Education Classroom as A Laboratory for Democracy. Bandung: CICED

Winataputra. (2001) Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan sebagai wahana pendidikan demokrasi. Disertasi, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Winataputra, dkk. (2010) Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Winataputra dan Budimansyah (2007) Civic education (konteks, landasan, bahan ajar, dan kultur kelas. Bandung: Program Studi PKn SPS UPI.