PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI.

(1)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung Tahun Pelajaran 2013/2014)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Bahasa Indonesia

Oleh

DEDE SYARIPUDIN NIM 1007313

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

SEKOLAH PASCASARJANA


(2)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014

PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh

Drs. Dede Syaripudin IKIP Bandung, 1991

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

© Dede Syaripudin 2014 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.

Lembar Pengesahan

PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Dede Syaripudin 1007313

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I,

Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum. NIP 196310241988031003

Pembimbing II,

Dr. Yeti Mulyati, M.Pd. NIP 196008091986012001


(4)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Diketahui oleh:

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia


(5)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK . . . i

KATA PENGANTAR . . . ii

UCAPAN TERIMA KASIH . . . iii

DAFTAR ISI . . . v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian . . . 1

B. Identi fikasi Masalah Penelitian . . . 7

C. Rum usan Masalah Penelitian . . . 8

D. Tujua n Penelitian . . . 8

E. Manf aat Penelitian . . . .. 9

F. Angg apan Dasar . . . 10

G. Hipot esis Penelitian . . . 10

H. Meto de dan Teknik Penelitian . . . 11

I. Defin isi Operasional . . . 11


(6)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II IHWAL PENDEKATAN SAINTIFIK, PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP, DAN MENULIS EKSPOSISI

A. Pend

ekatan Saintifik Sebagai Basis Pengembangan Model Pembelajaran 13

1. Peng

ertian Pendekatan Saintifik . . . 13

2. Tujua

n Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik . . . 15

3. Prinsi

p-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik . . . 16

4. Lang

kah- langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik 17

5. Pener

apan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran . . . 20

6. Tekni

k Penilaian dalam Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik 27

B. Pendi

dikan Kecakapan Hidup . . . 27

1. Peng

ertian Kecakapan Hidup . . . 27

2.

Jenis-jenis Kecakapan Hidup . . . 29

3. Penti

ngnya Pendidikan Kecakapan Hidup . . . 39

C. Menu

lis . . . 41

1) Peng


(7)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Fung

si, Tujuan, dan Manfaat Menulis . . . 42

3) Ciri

Tulisan yang Baik . . . 43

4) Tujua

n Menulis . . . 43

D. Menu

lis Eksposisi . . . 44

1. Peng

ertian Eksposisi . . . 44

2. Tekni

k Penulisan Karangan Eksposisi . . . 44

3. Syara

t Menulis Eksposisi . . . 45

4. Meto

de Penulisan Eksposisi . . . 45

5. Tekni

k Penilaian . . . 46

E. M

odel Pembelajaran Menulis Eksposisi Melalui Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup . . . 51

1. Prose

s Pembelajaran . . . 51

2. Strate

gi Pembelajaran . . . 52

3. Lang

kah- langkah Pembelajaran . . . 55

4. Pener

apan Model Pembelajaran Menulis Eksposisi Melalui Penggunaan Pendekatan


(8)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Evalu

asi Pembelajaran . . . . 60

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Meto

de Desain Penelitian . . . . . . . 61

B. Desai

n Penelitian . . . . . 61

C. Prose

dur Penelitian . . . 62

D. Parad

igma Penelitian . . . 63

E. Popul

asi dan Sampel . . . 65

F. Tekni

k Pengumpulan Data . . . 65

G. Instru

men Penelitian . . . 67

H. Tekni

k Pengolahan Data . . . 75

BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA KEMAMPUAN MENULIS

A. D

eskripsi Kualitatif dan Kuantitatif Kemampuan Awal Profil Menulis Karangan Eksposisi Siswa di Kelas Eksperimen . . . 77

1. Anali


(9)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Anali

sis Kuantitatif Kemampuan Awal di Kelas Eksperimen . . . 92

B. D

eskripsi Kualitatif dan Kuantitatif Kemampuan Awal Profil Menulis Karangan Eksposisi Siswa di Kelas Kontrol . . . 96

1. Anali

sis Kualitatif Kemampuan Awal di Kelas Kontrol . . . 97

2. Anali

sis Kuantitatif Kemampuan Awal di Kelas Kontrol . . . 99

C. Desk

ripsi Kualitatif dan Kuantitatif Kemampuan Akhir Profil Menulis Karangan Eksposisi Siswa di Kelas Eksperimen . . . 113

1. Anali

sis Kualitatif Kemampuan Akhir di Kelas Eksperimen . . . 114

2. Anali

sis Kuantitatif Kemampuan Akhir di Kelas Eksperimen . . . 128

D. D

eskripsi Kualitatif dan Kuantitatif Kemampuan Akhir Profil Menulis Karangan Eksposisi Siswa di Kelas Kontrol . . . 132

1. Anali

sis Kualitatif Kemampuan Akhir di Kelas Kontrol . . . 133

2. Anali

sis Kuantitatif Kemampuan Akhir di Kelas Kontrol . . . 146

BAB V PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

A. R

ancangan Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup . . . 151


(10)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. I

mplementasi Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi . . . 168

1. Pelak

sanaan Pembelajaran pada Pertemuan Pertama . . . 168

a. Hasil

dan Analisis Lembar Observasi Kegiatan Guru . . . 168

b. Hasil

dan Analisis Lembar Observasi Kegiatan Siswa. . . . 173

2. Pelak

sanaan Pembelajaran pada Pertemuan Kedua . . . 175

a. Hasil

dan Analisis Lembar Observasi Kegiatan Guru . . . 176

b. Hasil

dan Analisis Lembar Observasi Kegiatan Siswa . . . 179

C. T

anggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup . . . .. . . 181

D. U

ji Efektivitas Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Pembelajaran . . . 183

E. Pemb

ahasan . . . 198

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN . . . 200

A. Simp


(11)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

. . . . . . .. . . . 202


(12)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Eksposisi”.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minat siswa dalam pembelajaran menulis karangan sangat kurang. Hal itu disebabkan disebabkan metode dan media yang digunakan oleh guru tidak menarik sehingga mereka merasa bosan dan suasana pembelajarannya pun tidak menarik. Berlandaskan hal tersebut, diterapkan sebuah pendekatan pembelajaran dan diujicobakan di SMP Negeri 2 Cimanggung.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen. Rancangan penelitian menggunakan pretes dan postes di setiap kelompok yang akan diteliti, yaitu dengan memberikan perlakuan pada suatu sampel yang telah diberikan pretes sebelumnya. Untuk menguji keberhasilan perlakuan yang diberikan, dilakukan postes terhadap kelompok tersebut. Dengan metode tersebut, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes untuk mengukur kemampuan menulis karangan eksposisi sebelum dan sesudah penggunaan pendekatan yang diterapkan, observasi untuk menilai jalannya proses pembelajaran dengan pendekatan yang diterapkan, dan angket untuk menjaring tanggapan dari siswa mengenai penggunaan pendekatan yang diterapkan.

Berdasarkan uji hipotesis dengan uji persyaratan terlebih dahulu dapat diketahui bahwa penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup efektif dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Hal ini terbukti dari pengujian hipotesis melalui uji-t yang menunjukkan bahwa hasil uji-t independen data postes kelas eksperimen dan kontrol adalah signifikan karena memiliki nilai P < 0,05. Hal ini menunjukkan adanya penerimaan hipotesis. Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan mengenai pembelajaran menulis karangan eksposisi antara kelas eksperimen dan kontrol.


(13)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI


(14)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Indonesia sudah lama memberlakukan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, namun belum mampu menjadikan pendidikan sebagai suatu yang diperlukan untuk masa depan. Delors dalam Sumantri (2007:23) memandang bahwa pendidikan dasar masa depan merupakan sebuah paspor untuk hidup, yang sangat diperlukan oleh setiap individu untuk hidup dan mampu memilih apa yang mereka lakukan, mengambil bagian dalam pembangunan masyarakat masa depan secara kolektif, dan terus-menerus belajar. Dengan demikian, pendidikan dasar hendaknya mampu memberikan bekal bagi wajib belajar untuk hidup di masa yang akan datang. Selanjutnya, Sumantri (2007:18) menjelaskan bahwa pendidikan dasar sebenarnya memiliki fungsi pokok yang luas dan komprehensif, yang tidak hanya dipergunakan untuk masyarakat, tetapi hendaknya tertuju pada suatu kajian tentang praktik dan kebijakan pendidikan dasar yang memberikan suatu landasan yang mantap bagi praktik belajar peserta didik di masa depan, dan sekaligus mengembangkan kecakapan hidup yang esensial untuk sebuah kehidupan. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwasanya pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang mampu memberikan bekal bagi peserta didik untuk mampu hidup di masyarakat yang akan datang.

Indonesia juga telah memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik (Mulyasa, 2006:8). Dengan adanya kebijakan ini, besar kemungkinan ditemukan perbedaan kurikulum antarsekolah. Satu-satunya yang menjadi acuan penyusunan kurikulum adalah adanya standar kompetensi yang tetap dirumuskan secara sentralistis sebagai barometer kualitas pendidikan di Indonesia.


(15)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara garis besar penyusunan kurikulum diserahkan kepada sekolah masing-masing, yang diberikan kewenangan lebih besar dalam mengembangkan kurikulum sendiri. Akan tetapi, berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis bahwasanya pelaksanaan di lapangan berkenaan dengan penyusunan kurikulum masih adanya kesulitan. Hal ini dikarenakan oleh kondisi yang merujuk tidak sesuai dengan karakteristik tujuan pelajaran yang hendak dicapai, karakteristik materi pelajaran, karakteristik peserta didik, karakteristik guru, karakteristik lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana, serta berbagai kondisi pendukung lainnya. Pada dasarnya, kurikulum berfungsi sebagai pedoman bagi satuan pendidikan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran yang berperan penting dalam mempersiapkan lulusan yang akan dihasilkan. Akan tetapi, selama ini penerapan kurikulum dinilai sarat akan muatan pembelajaran. Beratnya beban kurikulum yang harus dilaksanakan oleh guru mengakibatkan orientasi pembelajaran lebih banyak menyentuh aspek kognitif saja. Keterbatasan waktu dan banyaknya beban kurikulum mengakibatkan siswa hanya dipersiapkan untuk menyelesaikan seluruh beban kurikulum, sehingga kurangnya kesempatan peserta didik untuk praktik langsung di lapangan dalam mengembangkan keterampilan. Oleh karena itu, diperlukan model implementasi kurikulum yang sesuai dengan kondisi sekolah.

Dalam merumuskan model pembelajaran yang mampu menghubungkan antara teori dan praktik di lapangan tidaklah mudah. Kurikulum yang terlalu ketat akan mempengaruhi keleluasaan guru untuk melaksanakan kurikulum tersebut dalam praktik pembelajaran. Adapun salah satu program yang ditawarkan oleh pemerintah adalah mengembangkan pendidikan melalui pendekatan Broad Base Education (BBE) yang kemudian dijabarkan dalam pendidikan kecakapan hidup. Landasan dalam mengembangkan kurikulum kecakapan hidup adalah PP nomor 19 tahun 2005 pasal 13 ayat (1) yang menyatakan bahwa kurikulum untuk SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat, SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan kecakapn hidup, ayat (2) pendidikan kecakapan hidup


(16)

3

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) mencakup kecakapan personal (pribadi), kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional. Sementara dalam panduan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP, kurikulum untk SD/MI/ SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/SMAK dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup. Atas dasar itu, baik sekolah formal maupun nonformal memiliki kepentingan untuk mengembangkan pembelajaran berorientasi kecakapan hidup.

Adapun pendidikan kecakapan hidup pada jenjang TK/SD/SMP lebih menekankan pada kecakapan hidup umum, yaitu mencakup aspek kecakapan personal dan kecakapan sosial. Hal ini memberikan gambaran bahwa untuk jenjang yang lebih rendah berorientasi pada kecakapan hidup yang bersifat dasar/umum sesuai dengan tingkat perkembangannya. Bukan berarti bahwa pada jenjang ini tidak perlu dikembangkan kecakapan hidup spesifik, yakni kecakapan akademik dan vokasional, akan tetapi apabila akan dikembangkan hanya pada tataran awal. Susilana (2006:75) mengemukakan bahwa pendidikan yang berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup merupakan bagian dalam pengembangan kurikulum terpadu karena pengembangan kecakapan hidup seharusnya tidak berdiri sendiri tetapi terintegrasi dengan disiplin ilmu atau mata pelajaran yang lain.

Kurikulum terintegrasi menurut Drake (2004:6) adalah bagaimana membuat sebuah hubungan, baik hubungan antarmata pelajaran, hubungan dengan kehidupan maupun hubungan antarketerampilan dan pengetahuan, sedangkan menurut Beane (1997:2) adalah suatu desain kurikulum yang mencari seluruh hubungan secara langsung antara berbagai hal baik dengan masyarakat maupun antara subjek. Jadi, kurikulum terintegrasi merupakan salah satu pendekatan kurikulum yang mampu mengakomodasi pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup yang diintegrasikan dengan mata pelajaran. Proses pembelajaran yang menggunakan kurikulum terpadu dilakukan secara keseluruhan, yakni peserta


(17)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik ditempatkan dalam posisi sentral. Peserta didik belajar secara aktif terutama dalam pengembangan kemampuan berpikir.

Pendidikan kecakapan hidup dapat diintegrasikan pada semua mata pelajaran, salah satunya pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Adapun standar kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa bahwa belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis serta menimbulkan penghargaan terhadap hasil cipta manusia Indonesia (Depdiknas, 2006:13). Kemudian kaitan antara pendidikan kecakapan hidup dengan mata pelajaran bahasa Indonesia yakni dalam kecakapan hidup ada kecakapan sosial yang harus dimiliki oleh peserta didik yang berupa kecakapan berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Salah satu kategori kecakapan hidup yang perlu dikembangkan secara terus-menerus agar menjadi kebiasaan siswa adalah kecakapan akademik. Kecakapan akademik ini sangat penting untuk membantu siswa memperoleh kecakapan analitis, sintesis, ilmiah, dan teknologi yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan di masa yang akan datang. Selain itu, kecakapan personal dan sosial siswa dapat dikembangkan melalui pembelajaran kontekstual. Guru dapat menciptakan lingkungan belajar bagi siswa dengan menerapkan model-model pembelajaran yang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berinteraksi dengan sesamanya secara aktif.

Salah satu keterampilan yang akan dijadikan penelitian dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah menulis, khususnya keterampilan menulis eksposisi. Hal ini didasarkan atas studi pendahuluan yang dilakukan penulis terhadap salah satu guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Cimanggung yang bahwasanya sebagian dari siswa kelas VII masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi yang dikarenakan oleh beberapa faktor, di antaranya kurangnya motivasi untuk menulis di kalangan sebagian siswa, masih


(18)

5

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adanya kesalahan dalam hal ejaan, kurangnya porsi waktu berlatih kepada siswa secara maksimal, penggunaan metode pembelajaran yang kurang variatif, dan guru belum pernah menggunakan media dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Selain melakukan wawancara, penulis juga memberikan angket prapenelitian kepada siswa kelas VII yang akan dijadikan subjek penelitian guna untuk mengetahui sejauh mana motivasi siswa dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Adapun hasil dari pengisian angket adalah kebanyakan siswa menyatakan bahwa pembelajaran menulis karangan eksposisi itu biasa saja. Hal tersebut menandakan bahwa pembelajaran menulis begitu membosankan bagi siswa. Sekaitan dengan hasil studi pendahuluan, Akhadiah (1996) menegaskan pula bahwa tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Hal yang dikemukakan di atas memang benar adanya, menulis itu tidak sesederhana yang dibayangkan karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi, yakni bahwa tulisan yang baik itu harus memperhatikan beberapa ciri, diantaranya bermakna, singkat, padat, jelas, lugas, memenuhi kaidah kebahasaan, dan komunikatif. Begitu juga dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi yang merupakan salah satu materi yang terdapat dalam kurikulum 2013 kelas VII. Seperti halnya menulis lainnya, menulis eksposisi juga tidak mudah, memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan latihan yang terus-menerus. Demikian juga dengan penggunaan metode maupun media pembelajarannya harus diperhatikan, supaya mempermudah dan lebih memotivasi siswa untuk menulis eksposisi.

Adanya fenomena pembelajaran menulis yang dirasakan kurang bermakna, kemudian siswa kurang dikenalkan dan dilatih kecakapan menulis yang sebenarnya banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, maka sudah jelas guru harus dapat membuat dan mencari solusi agar pembelajaran lebih variatif, aktif, dan inovatif. Guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran menulis dengan baik. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan tersebut, bukan hanya kompetensi guru yang memadai, melainkan didukung


(19)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan metode pembelajaran maupun media pembelajaran yang lengkap. Salah satunya, melalui penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran keterampilan menulis eksposisi. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ilmiah. Upaya penerapan Pendekatan saintifik/ilmiah dalam proses pembelajaran ini sering disebut-sebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013, yang tentunya menarik untuk dipelajari dan dielaborasi lebih lanjut. Sudrajat (2013) mengemukakan bahwa melalui pendekatan saintifik/ilmiah, selain dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini apalagi fitnah dalam melihat suatu fenomena. Mereka dilatih untuk mampu berpikir logis, runut, dan sistematis, dengan menggunakan kapasitas berpikir tingkat tinggi (High Order Thingking/HOT). Combie White (1997) dalam Sudrajat (2013) mengemukakan pada bukunya yang berjudul “Curriculum

Innovation; A Celebration of Classroom Practice” telah mengingatkan kita tentang pentingnya membelajarkan para siswa tentang fakta-fakta. “Tidak ada yang lebih penting, selain fakta“.

Sekaitan dengan penjelasan teori yang berkenaan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran keterampilan menulis eksposisi bahwasanya penulis akan menerapkan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup yang bertujuan untuk membentuk suatu pembelajaran yang mengarahkan siswa dalam memperoleh kecakapan hidup bukan hanya ilmu secara teoretis. Artinya, siswa harus dibekali dengan keterampilan-keterampilan hidup yang diperlukan dalam kehidupannya di tengah-tengah masyarakat kelak melalui kebermaknaan pembelajaran menulis eksposisi. Hal inilah yang menjadi perhatian penulis untuk merancang sebuah penelitian yang berkenaan dengan pembelajaran keterampilan


(20)

7

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menulis, yakni dengan judul Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Eksposisi (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung Tahun Pelajaran 2013/2014).

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Pembelajaran bahasa Indonesia yang berorientasi pada kecakapan hidup harus memperhatikan beberapa hal, yakni tidak mengubah sistem pendidikan yang berlaku dan tidak mengubah kurikulum yang berlaku; pembelajaran menggunakan prinsip empat pilar, yaitu belajar untuk tahu, belajar menjadi diri sendiri, belajar untuk melakukan, dan belajar untuk mencapai kehidupan bersama; kontekstual (mengaitkan dengan kehidupan nyata) dengan menggunakan potensi lingkungan sekitar sebagai wahana pendidikan; pembelajaran dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas, dan tidak menambah jam pelajaran; mengarah kepada tercapainya hidup sehat dan berkualitas serta memperluas wawasan. Adapun penerapan pendidikan kecakapan hidup pada pembelajaran keterampilan menulis eksposisi. Hal ini didasarkan atas studi pendahuluan yang dilakukan penulis terhadap salah satu guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Cimanggung yang bahwasanya sebagian dari siswa kelas VII masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi yang dikarenakan oleh beberapa faktor, di antaranya kurangnya motivasi untuk menulis di kalangan sebagian siswa, masih adanya kesalahan dalam hal ejaan, kurangnya porsi waktu berlatih kepada siswa secara maksimal, penggunaan metode pembelajaran yang kurang variatif, dan guru belum pernah menggunakan media dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Selain melakukan wawancara, penulis juga memberikan angket prapenelitian kepada siswa kelas VII yang akan dijadikan subjek penelitian guna untuk mengetahui sejauh mana motivasi siswa dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Adapun hasil dari pengisian angket adalah kebanyakan siswa menyatakan bahwa pembelajaran menulis karangan eksposisi itu biasa saja. Hal tersebut menandakan bahwa pembelajaran menulis begitu membosankan bagi siswa.


(21)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adanya fenomena pembelajaran menulis yang dirasakan kurang bermakna, kemudian siswa kurang dikenalkan dan dilatih kecakapan menulis yang sebenarnya banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, maka sudah jelas guru harus dapat membuat dan mencari solusi agar pembelajaran lebih variatif, aktif, dan inovatif. Guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran menulis dengan baik

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut.

1) Bagaimanakah profil kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup?

2) Bagaimanakah profil kemampuan menulis karangan eksposisi siswa di kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan metode konvensional?

3) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup di kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung?

4) Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi.


(22)

9

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas eksperimen; 2) kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas kontrol;

3) pelaksanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup di kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung;

4) peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung antara siswa yang menggunakan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dengan siswa yang menggunakan metode konvensional.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik yang bersifat teoretis maupun yang bersifat praktis. Adapun manfaat-manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bahwa pendekatan saintifik dapat diintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup.

2) Manfaat Praktis

Secara umum penelitian ini diharapkan mampu menjadi sebuah solusi dalam mengatasi masalah praktik pembelajaran menulis di dalam kelas, baik itu untuk pihak guru, maupun pihak siswa.

a) Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk memilih pendekatan, metode, dan teknik pengajaran yang sesuai agar mampu menarik minat siswa serta dapat menjadi masukan bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih bervariasi.

b) Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis, khususnya dalam menulis karangan eksposisi.

c) Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai pembelajaran menulis karangan eksposisi, serta mampu


(23)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan pembelajaran bahasa Indonesia yang menarik minat siswa dalam meningkatkan prestasi belajar.

F. Anggapan Dasar

Penelitian ini dilandasi oleh beberapa anggapan dasar, yakni sebagi berikut. 1) Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap

proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Untuk itu, penggunaan pendekatan pembelajaran yang relevan dengan materi pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

2) Pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran keterampilan menulis bertujuan untuk membentuk suatu pembelajaran yang mengarahkan siswa dalam memperoleh kecakapan hidup bukan hanya ilmu secara teoretis. Artinya, siswa harus dibekali dengan keterampilan-keterampilan hidup yang diperlukan dalam kehidupannya di tengah-tengah masyarakat kelak melalui kebermaknaan pembelajaran menulis.

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis rumuskan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut.


(24)

11

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H1 = Terdapat perbedaan yang signifika kemampuan menulis karangan ekpsosisi

di kelas VII (tujuh) antara siswa yang menggunakan pendekatan saintif ik berbasis pendidikan kecakapan hidup dengan siswa yang menggunakan metode konvensional.

H0 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan menulis karangan

ekpsosisi di kelas VII (tujuh) antara siswa yang menggunakan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dengan siswa yang menggunakan metode konvensional.

H. Metode dan Teknik Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk menguji penggunaan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup untuk diterapkan pada proses pembelajaran menulis karangan eksposisi pada siswa SMP Negeri 2 Cimanggung. Rancangan penelitian menggunakan prates dan pascates di setiap kelompok yang akan diteliti, yaitu dengan memberikan perlakuan pada suatu sampel yang telah diberikan prates sebelumnya. Untuk menguji keberhasilan perlakuan yang diberikan dilakukan pascates terhadap kelompok tersebut. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desain Kelompok Kontrol Non-Ekuivalen. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010:78).

I. Definisi Operasional

Variabel penelitian ini memfokuskan keefektifan pendekatan pembelajaran, yakni pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Variabel ini terdiri atas variabel bebas dan terikat. Variabel bebasnya adalah pembelajaran menulis karangan eksposisi, sedangkan variabel terikatnya adalah keefektifan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup.


(25)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup adalah salah satu pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran menulis karangan eksposisi, di mana siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, misalnya yakni melalui pengalaman langsung siswa untuk menanam buah tomat, sehingga siswa mampu menuangkan ide berdasarkan pengalaman ke dalam bentuk karangan eksposisi. Dengan demikian, siswa bukan diajak untuk beropini dalam melihat suatu fenomena, melainkan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah yang bertujuan agar siswa memperoleh keterampilan hidup yang akan dibutuhkannya kelak.

2) Karangan eksposisi adalah suatu jenis karangan yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca.

3) Kemampuan menulis karangan eksposisi adalah kemampuan siswa untuk menulis suatu karangan. Karangan tersebut berusaha untuk memaparkan atau menerangkan suatu gagasan dengan menggunakan bahasa berita dan hanya menjelaskan dan memberikan keterangan belaka tanpa adanya paksaan kepada pembaca untuk mengikuti apa yang telah dipaparkan oleh penulis.


(26)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada metodologi penelitian ini akan menguraikan tentang metode penelitian, desain penelitian, prosedur penelitian, paradigma penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik pengolahan data.

A.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk menguji penggunaan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi pada siswa SMP Negeri 2 Cimanggung. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas pada kelompok perlakuan (eksperimen) ialah penggunaan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup, sedangkan variabel terikat dari kedua kelompok perlakuan tersebut adalah menulis karangan eksposisi. Rancangan penelitian menggunakan prates dan pascates di setiap kelompok yang akan diteliti, yaitu dengan memberikan perlakuan pada suatu sampel yang telah diberikan prates sebelumnya. Untuk menguji keberhasilan perlakuan yang diberikan dilakukan pascates terhadap kelompok tersebut.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desain Kelompok Kontrol Non-Ekuivalen. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010:79). Untuk lebih jelasnya rancangan desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut.


(27)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan

X = pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup

O = tes yang diberikan untuk mengetahui kemampuan menulis karangan eksposisi (pretes dan postes)

C.Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini akan dijelaskan melalui langkah-langkah sebagai berikut.

1) Peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan pembelajaran oleh siswa dengan mewawancarai salah satu guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Cimanggung. Selain itu, peneliti juga mewawancarai beberapa siswa. Dari studi pendahuluan tersebut didapatkan permasalahan yaitu rendahnya kemampuan menulis.

2) Melakukan pengkajian literatur untuk memutuskan metode yang dirasa tepat untuk permasalahan tersebut.

3) Membuat rencana penelitian yang di dalamnya mencakup (a) memilih rancangan penelitian yang tepat, (b) menentukan populasi dan sampel, (c) membuat instrumen dan memvalidasi instrumen, dan (d) mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, pengolahan data, dan menentukan hipotesis.

O1 X O2 ...

O3 Y O4

(Sugiyono, 2010:79) Gambar 3.1


(28)

63

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Mengadakan pretes baik di kelas kontrol maupun kelas eksperimen untuk melihat kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi.

5) Mulai melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup.

6) Melakukan postes terhadap kedua kelas untuk melihat adakah perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dengan kelas kontrol.

7) Menganalisis data dan melakukan tes signifikasi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya.

8) Menginterpretasikan hasil dan merumuskan kesimpulan.

D.Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian ini berpijak pada fenomena pembelajaran menulis di SMP yang masih kurang, minat siswa dalam pembelajaran menulis kurang dan siswa mengalami kesulitan dalam mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman, melalui sebuah karangan, serta metode pembelajaran yang kurang variatif sehingga siswa menjadi jenuh. Penelitian ini mengamati penerapan sebuah pendekatan pembelajaran yang diujicobakan pada kelas eksperimen. Untuk lebih menguatkan keefektivan pendekatan yang diujicobakan, penelitian inipun mengamati pembelajaran dengan metode konvensional, yakni ceramah (pembanding) di kelas kontrol. Setelah mengamati pembelajaran di dua kelas tersebut, penelitian ini hendaknya membandingkan hasil pembelajaran, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Untuk lebih jelasnya lihat bagan berikut.


(29)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kelas

Eksperimen

Masalah 1. Kurangnya motivasi

untuk menulis di kalangan sebagian siswa

2. Masih adanya kesalahan dalam hal ejaan

3. Kurangnya porsi berlatih kepada siswa secara maksimal 4. Penggunaan metode

pembelajaran yang kurang variatif

Kelas Kontrol

Prates Pascates

Perlakuan dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup

Perlakuan dengan menggunakan metode konvensional

Bandingkan Hasil belajar kelas eksperimen

Hasil belajar kelas kontrol Gambar 3.1


(30)

65

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Populasi dan Sampel

1) Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung yaitu berjumlah 215 siswa dari tujuh buah kelas.

2) Sampel

Dari observasi awal di SMP Negeri 2 Cimanggung dan melihat keberagaman siswa dengan segi kemampuan dan latar belakang sosial, maka pemilihan sampel dilakukan dengan teknik cluster sample random karena peneliti mengambil kelas yang sudah ada untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Hal ini merupakan salah satu ciri dari penelitian kuasi eksperimen yaitu tidak dilakukannya penugasan secara acak. Maka sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-B berjumlah 30 orang sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VII-F berjumlah 30 orang sebagai kelas kontrol

Adapun banyaknya sampel yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini, dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 3.1

Data Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Eksperimen 16 14 30

2 Kontrol 9 21 30

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, dan angket.


(31)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa terutama hasil belajar yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran serta tujuan pengajaran. Tes ini dilakukan penulis untuk memperoleh data dan informasi tentang prestasi hasil belajar siswa pada pokok bahasan tertentu dalam kegiatan belajar mengajar. Bentuk tes yang digunakan adalah bentuk tes uraian, yaitu bentuk tes yang terdiri atas pertanyaan atau suruhan yaitu menulis karangan. Tes dilakukan dalam bentuk tes awal dan tes terakhir. Tes awal digunakan untuk mengukur kemampuan siswa menulis karangan eksposisi sebelum diberikan pembelajaran (perlakuan), dan tes akhir digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa setelah diberikan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup.

2) Observasi

Observasi dibuat untuk melakukan pengamatan langsung terhadap objek atau situasi yang diteliti. Dalam hal ini pengamatan langsung terhadap berbagai kejadian atau situasi nyata di kelas, sehingga melalui teknik ini penulis dapat merekam atau mencatat secara teliti dan utuh peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan penelitian. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengamati aktivitas yang terkait dengan pelaksanaan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi.

3) Angket

Angket atau kusioner merupakan alat penelitian berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari jumlah responden. Angket yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan angket respons secara tertutup karena jawaban pertanyaan telah disertakan atau disediakan oleh penulis di dalam angket tersebut. Angket diberikan sesudah perlakuan penggunaan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup. Tujuannya untuk mengetahui respons siswa terhadap penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi.


(32)

67

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G.Instrumen Penelitian

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, dan angket.

1) Tes

Lembar tes digunakan untuk mendapatkan data kemampuan menulis karangan eksposisi siswa. Penelitian ini akan menggunakan teknik tes berupa prates dan postes. Prates dilakukan untuk semua kelompok. Setelah melakukan pretes, kelas eksperimen belajar dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dan kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Setelah itu dilakukan postes untuk kedua kelompok. Lenbar tes kemampuan ini berupa kertas A4 atau kertas folio. Lembar tes ini diberikan kepada siswa pada prates dan postes. Hal ini dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi dimulai dari prates sampai dengan postes. Lembar tes kemampuan ini dikumpulkan, tujuannya yaitu melihat proses pembelajaran menulis siswa, apakah ada peningkatan atau tidak. Selain dari kumpulan karangan tersebut dapat dilihat letak kesalahan siswa.

Berikut adalah pedoman penilaian karangan eksposisi yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini diadaptasi dari McCrimmon (1984)

Tabel 3.2

Pedoman Penilaian Menulis Karangan Eksposisi

Nomor Aspek yang Dinilai Bobot Penilaian

1 2 3


(33)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 3 4 5

Kerangka karangan Koherensi dan Kohesi Bentuk karangan

Perbendaharaan kata/diksi

30 20 10 20

Jumlah 100

(McCrimmon, 1984) Pedoman penulisan karangan eksposisi tersebut di atas masing-masing bobot penilaiannya berbeda. Yang dapat membedakan bobot tersebut ditentukan dari tingkat kesulitan terhadap komponen-komponen penilaian yang telah ditentukan dalam menulis karangan eksposisi. Masing-masing skor pada aspek yang dinilai, menggunakan lima interval. Jika seluruhnya dijumlahkan, maka memperoleh nilai 100, untuk lima interval tersebut dengan bobot yang berbeda-beda. Sebaran komponen tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3

Pedoman Penilaian Menulis Karangan Eksposisi No. Aspek yang

Dinilai

Kriteria Penilaian

Skor Kategori

1 2 3 4 5

1 Kesesuaian judul dengan topik

Padat, informatif, substantif, judul sesuai dengan topik, relevan dengan permasalahan.

Padat, informatif, substantif, judul sesuai dengan topik, relevan dengan permasalahan tetapi tidak lengkap. Informatif, judul sesuai dengan topik, relevan dengan permasalahan, dan pengembangan gagasan tidak lengkap. Judul dengan topik kurang sesuai, kurang relevan dengan permasalahan, dan pengembangan gagasan tidak lengkap.

Topik dengan judul tidak sesuai, tidak relevan dengan permasalahan, tidak

17-20

13-16

9-12

5-8

1-4

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang


(34)

69

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

layak dinilai.

2 Kerangka Karangan dan Teknik

Pengembangan

Pengembangan lancar, tertata dengan baik, urutan logis dan sistematis, dan lengkap.

Pengembangan lancar, tertata dengan baik, urutan logis dan sistematis, tetapi kurang lengkap.

Pengembangan lancar, tertata dengan baik, urutan kurang logis dan belum sistematis, dan belum lengkap.

Pengembangan kurang lancar, tidak tertata dengan baik, urutan kurang logis dan tidak sistematis, kurang lengkap.

Pengembangan tidak lancar, tidak tertata dengan baik, urutan kurang logis dan tidak sistematis, tidak layal dinilai. 25-30 19-24 13-18 7-12 1-6

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

3 Koherensi dan Kohesi

Dapat menjalin kesinambungan antarkalimat dalam paragraf, kalimat penjelas mendukung kalimat utama, penulisan kalimat efektif, tepat menggunakan unsur leksikal dan gramatikal.

Dapat menjalin kesinambungan dalam paragraf, kalimat penjelas mendukung kalimat utama, tetapi penulisan kalimat tidak efektif, tepat menggunakan unsur leksikal dan gramatikal.

Dapat menjalin kesinambungan antarkalimat dalam paragraf, kalimat penjelas mendukung kalimat utama, tetapi penulisan kalimat tidak efektif, dan tidak tepat menggunakan unsur leksikal dan gramatikal.

Dapat menjalin kesinambungan

17-20

13-15

9-12

5-8

Sangat Baik

Baik

Cukup


(35)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antarkalimat dalam paragraf, kalimat penjelas tidak mendukung kalimat utama, penulisan kalimat tidak efektif, tidak tepat menggunakan unsur leksikal dan gramatikal.

Kurang menguasai unsur-unsur koherensi dan kohesi, sehingga tidak layak untuk dinilai.

1-4 Sangat

Kurang 4 Bentuk

Karangan

Menguasai bentuk karangan eksposisi, baik dari pemaparan maupun isi dan penutup karangan.

Menguasai bentuk karangan eksposisi, isi dan penutup baik, tetapi pemaparan belum informatif.

Mengetahui bentuk karangan eksposisi, tetapi masih terdapat kesalahan pada penutup karangan.

Menguasai bentuk karangan eksposisi, tetapi belum dapat memaparkan isi dan terdapat kesalahan pada penutup. Kurang mengetahui bentuk karangan, sehingga tidak layak dinilai.

9-10

7-8

5-6

3-4

1-2

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang 5 Penggunaan

Diksi dan

Bahasa

Banyak perbendaharaan kata yang canggih, pilihan kata tepat, menguasai pembentukan kata.

Banyak perbendaharaan kata, pilihan kata tepat, belum menguasai pembentukan kata, tetapi tidak mengaburkan makna.

Banyak perbendaharaan kata, kadang-kadang pilihan kata belum tepat, tetapi tidak mengaburkan makna.

Kurang perbendaharaan kata, pilihan kata terbatas, belum menguasai pembentukan kata.

17-20

13-16

9-12

5-6

Sangat Baik

Baik

Cukup


(36)

71

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurang perbendaharaan kata, penggunaan kosakata rendah, penggunaan diksi asal-asalan, sehingga diksi yang digunakan tidak sesuai dengan bentuk karangan.

1-4 Sangat

Kurang

Jumlah 100

(McCrimmon, 1984) Masing-masing aspek memiliki bobot yang berbeda dengan pertimbangan tingkat kesulitan setiap komponen karangan pada aspek tersebut. Skor tertinggi adalah 100. Untuk mengetahui tingkat keefektifan model pembelajaran yang digunakan adalah melalui perolehan nilai mengarang siswa yang akan diinterpretasikan dengan menggunakan angka besarnya nilai, yang mengacu kepada Degeng (2003:18) pada tabel berikut ini.

Tabel 3.4

Interpretasi Nilai Menulis Karangan Eksposisi

No. Besarnya Nilai Interpretasi

1 80,00-100,00 Sangat Tinggi

2 60,00-79,99 Tinggi

3 40,00-59,99 Agak Rendah

4 20,00-39,99 Rendah

5 0,00-19,99 Sangat Rendah

(Degeng, 2003:18) 2) Observasi

Lembar observasi digunakan penulis untuk mendapatkan data yang dijadikan bahan informasi tentang kualitas pembelajaran. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran langsung mengenai aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran menulis karangan eksposisi yang berlangsung. Jadi, setiap observer mengamati setiap perilaku siswa dan guru di kelas.


(37)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Format observasi pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.5

Format Pedoman Observasi Pembelajaran No Aspek yang

Diamati

Indikator Nilai

1 2 3 4

1 2 3 4

1 Perangkat Pembelajaran (RPP)

a. RPP sesuai dengan SK-KD

b. Tujuan pembelajaran sesuai dengan SK-KD

c. Standar kompetensi sesuai dengan silabus

d. Kompetensi dasar sesuai dengan silabus

e. Indikator pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

f. Pembukaan pembelajaran dan apersepsi

g. Inti pembelajaran

h. Penutupan pembelajaran

i. Rancangan evaluasi sesuai dengan tujuan pembelajaran

j. Sumber materi sesuai dengan pembelajaran

k. Media sesuai dengan tujuan pembelajaran

2 Proses Pembelajaran

a. Guru membuka pelajaran dan melakukan apersepsi

b. Guru menyajikan materi dengan jelas

c. Guru menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan RPP d. Guru menggunakan bahasa yang

jelas dan mudah dipahami oleh siswa


(38)

73

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Guru terampil menerapkan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi

g. Guru aktif berinteraksi dengan siswa h. Guru mengkondisikan siswa ke

dalam keadaan yang tenang, suasana belajar yang santai dan tidak tegang i. Guru menggunakan media sesuai

dengan kebutuhan pembelajaran j. Guru melakukan refleksi dan

membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran sebagai tahap generalisasi

k. Guru memberikan kesempatan bertanya sebagai bentuk perlakuan l. Guru memberikan reward berupa

pernyataan positif sebagai perlakuan m. Guru memberikan tugas

ko-kurikuler sebagai bentuk umpan balik

n. Guru menutup pembelajaran dan memberi kesan baik kepada siswa

Jumlah Skor

Skor Akhir =

x 100

Keterangan Skor Ideal = . . .

Tabel 3.6

Penilaian Kreativitas Siswa Dalam


(39)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Aspek yang Dinilai/Diobservasi Skor Kategori

1 Kreatif, aktif, lancar menemukan ide baik secara individu atau secara bersama-sama, dan dapat mengembangkan ide.

4,1-5 Sangat Baik

2 Kreatif, aktif, lancar menemukan ide baik secara individu atau secara bersama-sama tetapi belum dapat mengembangkan ide secara individu.

3,1-4 Baik

3 Kreatif, aktif, belum dapat menemukan ide secara individu, dan masih perlu bimbingan guru untuk mengembangkan ide.

2,1-3 Cukup

4 Aktif, belum kreatif menemukan ide secara individu, sehingga belum dapat mengembangkan ide.

1,1-2 Kurang

5 Aktif, tidak kreatif menemukan ide secara individu atau secara bersama, sehingga tidak bisa untuk mengembangkan ide.

0-1 Sangat

Kurang

Jumlah 15

(Sugiyono, 2006:104) Pedoman penilaian tabel di atas digunakan untuk menilai kreativitas siswa pada saat proses pembelajaran. Setelah memperoleh hasil penjumlahan skor, untuk mengetahui kategori tingkat kreativitas siswa, selanjutnya nilai tersebut diinterpretasikan berdasarkan rumus pada tabel berikut.

Tabel 3.7

Interpretasi Nilai Hasil Observasi

No. Besarnya Nilai Interpretasi

1 13-15 Sangat Tinggi

2 10-12 Tinggi

3 7-9 Agak Rendah

4 4-6 Rendah

5 1-3 Sangat Rendah

(Sugiyono, 2006:18) 3) Angket


(40)

75

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Angket yang disebarkan berupa angket dengan pertanyaan-pertanyaan tertutup. Peneliti merumuskan beberapa pertanyaan dengan disertai beberapa pilihan jawaban, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang dianggap sesuai dengan pengalamannya.

Tabel 3.8 Format Angket

No Pernyataan 1 2 3 4

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Keterampilan menulis sangat penting 2 Semua orang harus belajar menulis 3 Materi pembelajaran menulis mengenai

pendidikan kecakapan hidup menjadi karangan eksposisi menjadi bermanfaat 4 Materi pembelajaran menulis mengenai

pendidikan kecakapan hidup menjadi karangan eksposisi menjadi mudah 5 Pembelajaran menulis karangan

eksposisi dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup sangat menyenangkan

6 Pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup menjadi sangat mudah

7 Dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup saya dapat menulis dengan santai

8 Dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup saya dapat mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman, dan pesan secara tertulis melalui sebuah karangan

9 Dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup saya mendapat inspirasi

10 Dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup saya dapat menulis dengan lancar

11 Pendidikan kecakapan hidup dalam pendekatan saintifik membuat saya


(41)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih tertarik untuk menulis karangan eksposisi

12 Pendidikan kecakapan hidup yang diajarkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia membuat saya memahami dan memperoleh bahan untuk menulis 13 Kegiatan menentukan tema dan

pokok-pokok penjelas memudahkan saya dalam menulis karangan eksposisi 14 Pertanyaan yang dilontarkan guru

sebagai rangsangan menulis membuat saya mengingat kejadian sebelumnya 15 Saya senang belajar menulis karangan

eksposisi

H.Teknik Pengolahan Data

Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik deskriptif dan inferensial. Teknik statistik deskriptif dan inferensial ini digunakan sebagai alat bantu penulis dalam memahami data. Langkah awal yang akan dilakukan yaitu melakukan pengolahan data untuk menguji hipotesis dengan bantuan software excel dan SPPS 18. Berikut proses pengolahan data penelitian ini.

1) Memberikan skor pada hasil karangan eksposisi siswa dengan instrumen yang digunakan seperti pada tabel 3.3 di mana secara garis besar menilai aspek unsur karangan eksposisi, bahasa, isi, pengorganisasian, dan tata tulis.

2) Menyajikan statistik deskriptif skor prates dan pascates yang meliputi skor tertinggi, skor terendah, dan rata-rata.

3) Melakukan uji normalitas pada data skor prates dan pascates kemampuan menulis karangan eksposisi. Susetyo (2010:271) mengemukakan bahwa pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui bentuk distribusi data (sampel) yang digunakan dalam penelitian. Data yang mendekati distribusi normal memiliki kemiringan yang cenderung seimbang.


(42)

77

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Menguji homogenitas data prates dan pascates kemampuan menulis karangan eksposisi dengan tujuan untuk mengetahui apakah varians kedua kelompok homogen atau tidak homogen. Susetyo (2010:296) memaparkan langkah-langkah pengujian homogenitas dengan SPSS sebagai berikut. 5) Menguji perbedaan antara prates dan pascates kedua kelompok

kemampuan menyimak informasi dengan uji t.

a. Masukkan data dalam format SPSS dengan format kolom satu penimbang dan kolom dua nilai.

b. Pilih menu analysis,compare means, dan pilih oneway anova. c. Pilih option dan tandai descriptive dan homogenety df variance test. d. Pilih continue.

e. Pilih ok.

6) Menentukan signifikansi hasil kedua tes.


(43)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Pada bab ini akan menguraikan tentang penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi di SMP Negeri 2 Cimanggung tahun pelajaran 2013/2014 yang meliputi rancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi kegiatan guru dan siswa, tanggapan siswa terhadap pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup, pengujian persyaratan analisis data, dan pengujian hipotesis.

A. Rancangan Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup

1. Rancangan Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup

1.1Rasional

Menulis karangan eksposisi merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Menulis karangan eksposisi ini merupakan kegiatan berbahasa yang menuntut siswa untuk dapat memaparkan atau menerangkan suatu gagasan dengan menggunakan bahasa berita dan hanya menjelaskan dan memberikan keterangan belaka tanpa adanya paksaan kepada pembaca untuk mengikuti apa yang telah dipaparkan oleh penulis. Dalam prosesnya, kegiatan ini seringkali tidak berjalan sesuai dengan harapan. Siswa seringkali malas bahkan mereka berpikir bahwa menulis adalah kegiatan yang sangat membosankan. Ini terbukti dari hasil observasi awal yang telah dilakukan.

Keadaan seperti yang telah diuraikan tentu harus diperbaiki. Bukan saja untuk mengejar target kompetensi dasar yang telah ditetapkan, melainkan juga untuk meningkatkan kemampuan siswa sebagai bekal ia berkompetensi dalam


(44)

152

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dunia pembelajaran. Seperti yang kita ketahui, kemampuan menulis memang keterampilan berbahasa yang akan diperlukan dalam berbagai aspek pembelajaran, termasuk dalam hal menulis karangan eksposisi.

Langkah awal yang harus dilakukan untuk memperbaiki kemampuan menulis karangan eksposisi siswa adalah dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran yang menarik agar dapat mengubah paradigma siswa yang menganggap menulis sebagai kegiatan yang membosankan. Salah satu langkah itu dapat ditempuh dengan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai. Salah satunya adalah pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup.

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum

atau prinsip yang “ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk

memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.

1.2Tujuan

Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut.

a) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.


(45)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.

c) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.

d) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.

e) Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah.

f) Untuk mengembangkan karakter siswa. (Kurikulum 2013 dalam Hariadi, 2013)

1.3Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

a) Pembelajaran berpusat pada siswa.

b) Pembelajaran membentuk student’s self concept. c) Pembelajaran terhindar dari verbalisme.

d) Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.

e) Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa. f) Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar

guru.

g) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi.

h) Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.


(1)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan serangkaian penelitian yang dilakukan mengenai penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi di SMP Negeri 2 Cimanggung, peneliti dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut.

Pertama, untuk mengetahui profil kemampuan menulis karangan eksposisi

di kelas eksperimen sebelum diterapkan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dapat dilihat dari hasil pretes. Berdasarkan hasil pretes di kelas eksperimen diperoleh data bahwa tidak ada siswa yang masuk dalam kategori sangat baik. Untuk itu, pendeskripsian analisis kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas eksperimen dimulai dari kemampuan siswa yang berkategori

baik, cukup, dan kurang. Siswa yang masuk kategori baik berjumlah 10 orang

dan jika dipersentasekan adalah 31,25%, siswa yang masuk kategori cukup berjumlah 12 orang dan jika dipersentasekan adalah 37,5%, dan siswa yang masuk kategori kurang berjumlah 10 orang dan jika dipersentasekan adalah 31,25%. Kemudian, untuk mengetahui profil kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas eksperimen sesudah diterapkan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dapat dilihat dari hasil postes. Berdasarkan hasil postes di kelas eksperimen diperoleh data bahwa lebih banyak siswa yang masuk dalam kategori sangat baik, baik, dan cukup. Di tes akhir ini tidak ada siswa yang masuk dalam kategori kurang. Siswa yang masuk kategori baik sekali sebanyak 19 orang atau 59,38%, kategori baik sebanyak 6 orang atau 18,75%, dan kategori

cukup sebanyak 7 orang atau 21,88%.

Kedua, untuk mengetahui profil kemampuan menulis karangan eksposisi


(2)

201

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pretes. Berdasarkan hasil pretes di kelas kontrol diperoleh data bahwa tidak ada siswa yang masuk dalam kategori sangat baik, tetapi kategori baik, cukup, dan

kurang. Siswa yang masuk kategori baik sebanyak 8 orang atau 25%, kategori

cukup sebanyak 14 orang atau 43,75%, dan kategori kurang sebanyak 10 orang

atau 31,25%. Kemudian, untuk mengetahui profil kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas kontrol sesudah diterapkan metode konvensional dapat dilihat dari hasil postes. Berdasarkan hasil postes di kelas kontrol diperoleh data bahwa lebih banyak siswa yang masuk dalam kategori baik sekali, baik, dan cukup. Siswa yang masuk kategori baik sekali sebanyak 13 orang atau 40,62% , kategori baik sebanyak 12 orang atau 37,5%, dan kategori cukup sebanyak 7 orang atau 21,87%.

Ketiga, pelaksanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dilakukan

di kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan masing-masing di kelas sampel. Namun, sebelum melaksanakan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dilakukan pretes terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal menulis karangan siswa. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemberian perlakuan. Kemudian, pengumpulan data terakhir (postes). Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan akhir menulis karangan eksposisi siswa setelah menggunakan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup.

Keempat, berdasarkan uji hipotesis dengan uji persyaratan terlebih dahulu

dapat diketahui bahwa penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup efektif dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Hal ini terbukti dari pengujian hipotesis melalui uji-t yang menunjukkan bahwa hasil uji-t independen data postes kelas eksperimen dan kontrol adalah signifikan karena memiliki nilai P < 0,05. Hal ini menunjukkan adanya penerimaan hipotesis. Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan mengenai pembelajaran menulis karangan eksposisi antara kelas eksperimen dan kontrol. Selain dapat dilihat dari


(3)

202

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nilai P, pernyataan itu diperkuat oleh perbedaan rata-rata kedua kelas ini yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup memberikan pengaruh terhadap kelas eksperimen.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup, peneliti memberikan saran sebagai berikut.

1) Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup efektif dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi, sehingga penelitian ini sangat bermanfaat bagi guru atau pendidik dalam memanfaatkan pendekatan ini sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran menulis karangan. Namun, dalam pelaksanaan pembelajarannya, guru perlu mempertimbangkan pemilihan pendidikan kecakapan hidup yang akan digunakan.

2) Peneliti berharap adanya penelitian lanjutan khususnya mengenai pengembangan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup yang bukan hanya diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi saja, tetapi pada pembelajaran keterampilan bahasa Indonesia lainnya.


(4)

203

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S. dkk. (1993). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Akhadiah, S.dkk. (1996). Menulis. Jakarta : Depdikbud.

Alwasilah, A. Chaedar. dan Semmy Suzanna Alwasilah. (2005). Pokoknya

Menulis. Bandung: Kiblat Utama.

Baldwin, A.L. (1967). Theories of Child Development. New York: John Wiley & Sons.

Beane, A. James. (1997). Curriculum Integration Desinging The Core of

Democratic Education. New York: Teachers College Press.

Carin, A.A. & Sund, R.B. (1975). Teaching Science trough Discovery, 3rd Ed. Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company.

Darmadi, Kaswan. (1996). Meningkatkan Kemampuan Menulis. Yogyakarta: Andi.

Degeng, I.N. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri Malang. Fakultas Ilmu Pendidikan.

Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tentang Standar Isi (SI), dan 23 Tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta

Nomor 24 Tentang Pelaksanaan SI dan SKL. Jakarta.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Development Basic Educational. 2003. Pengajaran Profesional dan

Pembelajaran Bermakna. Jakarta: DBE3.

Dirjen Dikdasmen. (2003). Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan

Hidup (Life Skills) Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Ditjen Diklusepa

Depdiknas.

Dirjen Dikdasmen. (2004). Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan

Hidup Pendidikan Nonformal. Jakarta: Bagian Proyek Life Skills PLS

Ditjen Diklusepa Depdiknas.

Drake, M. S. & Rebbesa C.B. (2004). Meeting Standard Through Integrated

Curriculum. USA: ASCD.

Gie, The Liang. (1992). Pengantar Dunia Karang-Mengarang. Yogyakarta: Liberty.


(5)

204

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasbi, Muhammad. (2006). “Evaluasi Penyelanggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Pendidikan Luar Sekolah” (makalah). Makasar: Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah Regional V Makasar. Jacobs, Holly L. dkk. (1981). Testing ESL, Composition: A Practice Approach.

London: Newburry House Publishers Inc.

Jamaluddin. (2003). Problematik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Jones, Paull. (1993). Writting Scientific Papers and Reports. Brown Co. Publisher, Dubuque, Lowa.

Keraf, Gorys. (1986). Eksposisi dan Deskripsi. Ende: Nusa Indah.

Marwoto, Suyatmi dan Suyitno. (1987). Komposisi Praktis. Yogyakarta: Hanindita.

McCrimmon, James M. (1984). Writting With a Purpose. Boston: Houghton Miffin Company

Mulyasa, E. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muslich, Mansur. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar

Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasucha, Yakub. dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Ilmiah. Solo: Media Perkasa.

Nur, M. & Wikandari, P.R. (2000). Pengajaran Berpusat Kepada Siswa Dan

Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran. Surabaya : Universitas

Negeri Surabaya University Press.

Nurgiyantoro, B. (2012). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE UGM.

Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

PP nomor 19 tahun 2005 pasal 13 ayat (1) dan (2) mengenai landasan dalam mengembangkan kurikulum kecakapan hidup.

Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 pasal 1 tentang Standar Nasional Pendidikan


(6)

205

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pusat Kurikulum. (2006). Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Hidup. Jakarta: Pusat Kurikulum.

Sudrajat, Akhmad. (2013). “Pendekatan Saintifik/Ilmiah dalam Proses

Pembelajaran”. [Artikel Online]. Tersedia:

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/07/18/pendekatan-saintifikilmiah-dalam-proses-pembelajaran/ [Diunduh 18 Februari 2014] Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono, R. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (1988). Prinsip dan Landasan Pengembangan

Kurikulum. Jakarta: P2LPTK Depdikbud.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Kesuma Karya.

Sumantri, M. (2007). “Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)”. Jurnal Inovasi Kurikulum Vol. 1, 4 halaman (hal. 21-25).

Susetyo, Budi. (2010). Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama.

Susilana, R. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Tim Pengembang MKDP FIP-UPI.

Tarigan, H.G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim BBE. (2002). Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup Melalui

Pendekatan Berbasis Luas. Jakarta: Depdiknas.

Wahyudi. (2004). “Pengajaran dan Pembelajaran Sastra di Indonesia: Kenyataan Perkembangan dan Harapan” (makalah). Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya: Universitas Indonesia.