IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

(1)

i

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMK Tri Mitra Kotabaru - Karawang)

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Pengembangan Kurikulum

Oleh: Helly Apriyanti

NIM 1201181

PROGRAM STUDI

PENGEMBANGAN KURIKULUM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

ii

Helly Apriyanti

Implementasi Pendekatan Pembelajaran Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMK Tri Mitra Kotabaru - Karawang)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Prof. Dr. Mukhidin, S.T., M.Pd NIP. 19531011 190809 446

Pembimbing II

Prof. Dr. Wahyudin, M.Pd NIP. 19510808 197512 1 001

Mengetahui, Ketua Program Studi Pengembangan Kurikulum SPs UPI

Dr. Rusman, M.Pd NIP. 19720505 199802 1 001


(3)

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Implementasi Pendekatan Pembelajaran Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di

SMK Trimitra Kotabaru - Karawang) ” ini beserta seluruh isinya adalah

benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini , atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Desember 2014 Yang membuat pernyataan


(4)

vii

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMK Tri Mitra Kotabaru - Karawang) Helly Apriyanti

1201181

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika, untuk itu dilakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode penelitiannya adalah metode eksperimen kuasi, dan desain penelitiannya yaitu pretes-postes. Populasi di dalam penelitian ini yaitu kelas X dan sampelnya sebanyak 70 siswa, 35 siswa kelas eksperimen dan 35 siswa kelas kontrol dengan pemilihan sampel dilakukan dengan simple

random sampling. Untuk mengetahui hasil belajar siswa digunakan instrumen

penelitian berupa tes yaitu 10 tes berbentuk uraian. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar matematika siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran ekspositori dan peningkatan hasil belajar matematika siswa yang belajar melalui pendekatan saintifik lebih baik dari siswa yang belajar melalui pembelajaran ekspositori. Dengan demikian pendekatan pembelajaran saintifik direkomendasikan sebagai salah satu pendekatan yang dapat diterapkan dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.


(5)

viii

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SCIENTIFIC INSTRUCTIONAL APPROACH IMPLEMENTATION TO

IMPROVE STUDENT’S LEARNING RESULT IN MATHEMATICS

SUBJECT

(Experiment’s Study of Tenth Grade Vocational High School of Tri Mitra Kotabaru – Karawang)

Abstract

This research is taken base on student’s low study result bacground in

mathematics subject, therefore it is done by using scientific instructional approach. The goal of it is knowing scientific instructional approach implementation to improve student’s learning result in mathematics. This uses quantitative approach with quasi experiment method, its experimentn’s design is pretes-postes. Population in this research is tenth grade students and 70 students as the sampling, consist of 35 students as experiment class and 35 students as

control class by choosing simple random sampling. For knowing student’s learning result it’s used test as researching instrument formed in ten essay test.

Based on the analysis result data can be concluded that the result of students mathematics learning who got scientific approach is better than the result of students who used expository instructional and the rising of it result through scientific approach is better than through expository instructional. Therefore scientific instructional approach is recommended as one of approach that can be applicated in learning to improve the result of students in learning mathematics subject.


(6)

ix

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika


(7)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian... 8

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORI ... 10

A. Hasil Belajar dan Hasil Belajar Matematika ... 10

B. Pendekatan Saintifik ... 26

C. Pembelajaran Ekspositori ... 34

D. Hakekat Kurikulum ... 39

E. Penelitian yang berkaitan dengan Pendekatan Saintifik ... 42

F. Asumsi ... 43


(8)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

A. Metode dan Desain penelitian ... 44

B. Populasi dan Sampel ... 45

C. Definisi Operasional ... 45

D. Instrumen Penelitian ... 46

E. Prosedur Penelitian ... 53

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Hasil Penelitian ... 58

1. Deskripsi kemampuan Awal Matematika Siswa ... 59

2. Analisis tes akhir (postes) hasil belajar matematika siswa ... 63

3. Perbandingan peningkatan hasil belajar matematika siswa . 67 B. Pembahasan ... 72

1. Peningkatan hasil belajar matematika siswa ... 72

2. Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 83

A. Kesimpulan ... 83

B. Rekomendasi ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... xv LAMPIRAN


(9)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

No Tabel Nama Tabel Hal

3.1 Interpretasi Koefisien Validitas 47

3.2 Hasil Uji Validitas Butir Soal 48

3.3 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas 49

3.4 Reliabilitas Tes Hasil Belajar Matematika Siswa 50

3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal 50

3.6 Tingkat Kesukaran Butir Soal Hasil Belajar 51

3.7 Klasifikasi Daya Pembeda Soal 52

3.8 Daya Pembeda Soal Hasil Belajar Matematika 52

3.9 Klasifikasi Gain 55

4.1 Statistik Deskriftif Hasil Belajar Matematika Siswa 59 4.2 Uji Normalitas Skor kemampuan Awal (Pretes) Matematika

Siswa 61

4.3 Hasil Uji Mann-Whitney Skor Kemampuan Awal Matematika

Siswa 63

4.4 Uji Normalitas Skor Postes Hasil Belajar Matematika Siswa 64 4.5 Uji Homogenitas Skor Postes Hasil Belajar Matematika Siswa 65 4.6 Uji –t Perbedaan Rerata Postes Hasil Belajar Matematika

Siswa 66

4.7 Statistik Deskriptif Skor Gain Ternormalisasi Hasil Belajar

Matematika Siswa 67

4.8 Uji Normalitas Skor Peningkatan Hasil Belajar Matematika


(10)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.9 Uji Homogenitas Skor Peningkatan Hasil Belajar Matematika

Siswa 69

4.10 Uji – t Perbedaan Rerata Peningkatan Hasil Belajar

Matematika Siswa 71

DAFTAR BAGAN

No Bagan Nama Bagan Halaman

Bagan (1) Hubungan instruksional, proses belajar mengajar dan hasil belajar

11


(11)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

1. Kisi-kisi soal tes hasil belajar matematika siswa 2. Soal tes hasil belajar matematika siswa

3. Jawaban tes hasil belajar matematika siswa Lampiran B

1. Korelasi skor butir dengan skor total 2. Reliabilitas tes

3. Skor data

4. Tingkat kesukaran 5. Daya beda

6. Rekap analisis butir Lampiran C

1. RPP Pendekatan Saintifik 2. RPP Ekspositori

Lampiran D


(12)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika


(13)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Matematika merupakan ratunya ilmu. Matematika merupakan mata pelajaran yang menuntut siswanya untuk berfikir secara logis, kritis, tekun, kreatif, inisiatif, sehingga diharapkan karakteristik terdapat pada siswa yang mempelajari matematika. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai untuk bisa memahami ilmu lainnya. Matematika dapat menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika adalah ilmu pemahaman dan strategi, dimana konsentrasi belajar sangat diperlukan. Belajar matematika sangat penting untuk membantu anak belajar berpikir secara sistematis dan terstruktur.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia. (Depdiknas, 2007 : 66). Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Menurut H.W Fowler (dalam Suryaman, 2010 : 1) matematika merupakan mata pelajaran yang bersifat asbtrak, sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat mengupayakan metode yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa.

Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting diberikan kepada siswa mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi tujuannnya untuk memahami betapa pentingnya matematika, karena dengan mempelajari matematika dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, karena matematika sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Matematika sangat dibutuhkan pada masa sekarang maupun masa yang akan datang, sebagaimana


(14)

2

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dikemukakan oleh Sumarmo (2004 : 2) bahwa pendidikan matematika hakikatnya mempunyai dua arah pengembangan yaitu untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan kebutuhan masa yang akan datang. Di samping itu, siswa diharapkan dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang penekanannya pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta keterampilan dalam penerapan matematika. Pada kenyataannya matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat sulit diterima oleh siswa, karena siswa menganggap matematika sulit untuk dipelajari dan dipahami.

Matematika itu memegang peranan penting dalam pendidikan masyarakat baik sebagai objek langsung (fakta, keterampilan, konsep, prinsip) maupun objek tak langsung (bersikap kritis, logis, tekun, mampu memecahkan masalah dan lain-lain). (Ruseffendi, 2006 : 208). Sedangkan menurut Jihad (2008 : 156) pendidikan matematika di sekolah juga harus dapat membekali siswa dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan matematika yang siap menghadapi perubahan di masa mendatang.

Sabandar (2012 : 1) mengemukakan bahwa belajar matematika berkaitan erat dengan aktivitas dan proses belajar dan berikir. Sedangkan Menurut Wahyudin (1999 : 223) diantara penyebab rendahnya pencapaian siswa dalam pelajaran matematika adalah proses pembelajaran yang belum optimal. Menurut Zulkardi (dalam Mariana, 2013 : 2) permasalahan kondisi pada pendidikan matematika adalah hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Hasil belajar merupakan hasil dari sebuah kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan antara guru dan siswa berupa pengukuran ataupun penilaian dalam bentuk tertulis. (Rohman, 2011 : 72)

Hasil belajar matematika rendah disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:1) salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang bersifat abstrak. Sifat abstrak ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam matematika, 2) ditinjau dari tuntutan kurikulum yang menekankan pada pencapaian target, artinya semua bahan harus selesai diajarkan dan bukan


(15)

3

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika, 3) aktivitas pembelajaran di kelas selama ini berpusat pada guru (teacher center), siswa menjadi pasif dan pembelajaran bermakna yang diharapkan tidak terjadi. (Marpaung, 2001 : 2).

Lembaga-lembaga survey seperti Pusat Statistik Internasional untuk Pendidikan, UNESCO, survei dari the National Center for Education Statistic (NCES), The Third Internasional Mathematic and Sience Study Repeat (TIMMSR), hasil penelitian tim Programme of International Student Assessment (PISA), penelitian Trends in International Mathematics and Science Study (TIMMS), mengemukakan hasil survey mereka bahwa hasil belajar matematika masih kurang memuaskan.

Hasil belajar matematika siswa diperoleh dari suatu penilaian terhadap pengalaman belajar matematika siswa (proses belajar mengajar) baik berupa tes maupun non tes, untuk mengukur sejauh mana peserta didik menerima proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru dan peserta didik dan setelah peserta didik menerima pembelajaran matematika. Penilaian terhadap hasil belajar matematika siswa ini dimaksudkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar matematika yang sudah dilaksanakan, sehingga hasil belajar matematika siswa dapat terus ditingkatkan. (Sudjana, 2011 : 4)

Menurut Wahyudin (dalam Mariana, 2013 : 7) menyatakan bahwa pembelajaran matematika dengan siswa pasif memiliki kemungkinan besar mengalami kegagalan. Menurut Sumarmo (dalam Mariana, 2013 : 7) pembelajaran yang mengutamakan siswa aktif dengan beragam pendekatan mencapai hasil belajar yang lebih baik dengan pembelajaran biasa.

Sanjaya (2008 : 295) mengemukakan bahwa pendekatan pembelajaran matematika pada saat ini berpusat pada guru, yang memiliki ciri bahwa manajemen dan pengelolaan pembelajaran ditentukan sepenuhnya oleh guru. Sedangkan menurut Sanjaya (2008 : 1) salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masih lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berifkir.


(16)

4

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil belajar matematika siswa rendah disebabkan karena kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika sebagai dasar dalam menyelesaikan persoalan matematika, kesalahan dalam menggunakan konsep matematikapun menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa. Konsep-konsep matematika merupakan hal yang paling utama harus dipahami oleh siswa, sehingga konsep tersebut dapat diterapkan dalam penyelesaian persoalan yang ada dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tujuan mata pelajaran matematika Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada poin nomor satu bahwa siswa harus mampu memahami konsep matematika, sehingga mampu menggunakan konsep dalam pemecahan masalah secara luwes, akurat, efisien dan tepat.

Kurangnya pemahaman terhadap konsep matematika berdampak pada hasil belajar matematika siswa, terlihat dari hasil ulangan harian, ulangan tengah semester maupun ulangan akhir semester pada satu tahun terakhir menunjukan rata-rata hasil belajar matematika rendah. Penerapan konsep dalam menjawab soal-soal matematika tidak tertata dengan apik, terlihat dari cara siswa menuangkan jawaban pada lembar jawaban.

Untuk itu perlu adanya perbaikan-perbaikan yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Banyak faktor yang dapat menyebabkan hasil belajar matematika siswa rendah, bisa dari faktor intern yang berhubungan langsung dengan diri siswa itu sendiri, seperti tidak ada minat untuk belajar, kondisi psikologisnya, maupun kondisi fisiknya. Selain itu faktor ekstern yang dapat menyebabkan hasil belajar matematika siswa rendah yaitu bisa dari lingkungan belajar, lingkungan tempat tinggal, sarana prasarana sekolah, maupun pola pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Kategori kemampuan siswa dalam belajar juga dapat dikategorikan siswa yang berkemampuan tinggi, sedang maupun rendah. Untuk itu guru perlu memahami ketiga kategori kemampuan


(17)

5

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswanya, dan memahami karakteristik siswa di dalam kelas sehingga guru dapat memilih pendekatan, metode atau model pembelajaran yang tepat dalam penyampaian materi kepada siswa.

Upaya terus dilakukan dalam hal peningkatan hasil belajar matematika siswa, yaitu dengan cara perbaikan-perbaikan dalam proses pembelajaran melalui strategi, metode, serta teknik dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini menjadi tugas bagi pendidik yang mengajar mata pelajaran matematika, bagaimana pendidik bisa membuat mata pelajaran matematika itu menjadi mudah diterima oleh peserta didik sehingga tidak ada lagi alasan bagi peserta didik untuk menolak mata pelajaran matematika atau bermalas-malasan belajar matematika. Ketepatan dalam pemilihan strategi, metode serta teknik dalam pelaksanaan pembelajaran tentunya harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik.

Klasifikasi kemampuan hasil belajar seperti yang dikemukakan oleh Benyamin Bloom yaitu berkenaan dengan ranah kognitif, psikomotorik dan afektif. Ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran. Ranah psikomotor merupakan kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu obyek.

Sejalan dengan pemberlakuan kurikulum 2013 dimana tujuan dari penyempurnaan kurikulum di Indonesia yaitu tujuan akhirnya bahwa siswa mampu menerapkan sikap spiritual maupun sosial, mampu mengembangkan pengetahuan dan mampu mengaplikasikan keterampilannya. Adanya kurikulum 2013 yang sudah diberlakukan oleh pemerintah tentunya pemerintah ingin meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, sehingga dilakukan penyempurnaan kurikulum sebelumnya dengan adanya perubahan pada standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian.


(18)

6

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan taksonomi Bloom. Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar Peserta Didik

Pada standar proseslah dimana pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, sehingga dikembangkanlah proses pembelajaran yang terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, yang disebut dengan Pendekatan Saintifik atau pendekatan ilmiah. Pendekatan Saintifik dimaksudkan agar peserta didik mampu berfikir kritis, analistis dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi dalam pembelajaran.

Proses pembelajaran menggunakan tahapan-tahapan secara terperinci untuk menjadi acuan bagi peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga diharapkan peserta didik dapat terlibat aktif dalam pembelajaran. Selain itu, siswa juga mampu menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.

Proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan saintifik akan menyentuh tiga ranah, yaitu: 1) Pengetahuan (kognitif) ; Pada ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa”.

2) Sikap (afektif) ; Pada ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa”. 3) Keterampilan (psikomotor) ; Pada


(19)

7

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.

Proses pembelajaran saintifik merupakan perpaduan antara proses pembelajaran yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. (Kemendikbud, 2013)

Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip sebagaimana tercantum dalam lampiran Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 yaitu: (1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.

Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar- benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide- idenya.

Guru memberikan kemudahan untuk proses pembelajaran, dengan mengembangkan suasana belajar yang memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan, menerapkan ide-ide mereka sendiri, menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru mengembangkan kesempatan belajar kepada peserta didik untuk meniti anak tangga yang membawa peserta didik kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula dilakukan dengan bantuan guru tetapi semakin lama semakin mandiri. Guru menjadi


(20)

8

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fasilitator dan memotivasi peserta didik dalam pembelajaran untuk dapat belajar secara mandiri.

Untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa perlu adanya perubahan pendekatan pembelajaran yang tadinya bersifat tradisional dengan pendekatan pembelajaran yang mengaktifkan siswa untuk memahami konsep-konsep matematika sehingga dapat diterapkan dalam pemecahan masalah dan dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran bagaimana siswa terbiasa dalam memecahkan suatu masalah dengan konsep pendekatan ilmiah, dengan membiasakan siswa untuk mengamati berbagai fenomena yang ada, membiasakan siswa untuk bertanya, dengan bertanya melatih siswa untuk berkomunikasi, melatih mengemukakan pendapat, mencoba hasil pemecahan masalah dan berani dalam menginformasikan hasil kesimpulan dari pemecahan masalah.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas X di SMK Trimitra Kotabaru Kabupaten Karawang.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Salah satu karakteristik mata pelajaran matematika yaitu matematika bersifat abstrak, sehingga dalam penyampaian materi matematika memerlukan pendekatan, metode, model pembelajaran yang tepat.

2. Pemahaman konsep matematika merupakan tujuan yang paling utama dalam pembelajaran matematika yang harus dikuasai oleh siswa.


(21)

9

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran matematika, dikarenakan siswa menganggap bahwa mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sulit untuk dipahami.

4. Proses pembelajaran di kelas yang kurang mengaktifkan peran serta siswa dalam pembelajaran.

5. Hasil belajar matematika siswa rendah dapat disebabkan oleh faktor intern maupun dari faktor ekstern.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dan telah memberikan suatu gambaran tentang masalah yang akan diteliti. Maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Apakah hasil belajar matematika siswa yang belajar melalui pendekatan pembelajaran saintifik lebih baik dari siswa yang belajar melalui pembelajaran ekspositori.

2. Apakah peningkatan hasil belajar matematika siswa yang belajar melalui pendekatan pembelajaran saintifik lebih baik dari siswa yang belajar melalui pembelajaran ekspositori.

D. Tujuan Penelitian

Memperhatikan masalah yang timbul dalam pembelajaran diperlukan usaha-usaha agar terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Adapun tujuan penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang belajar melalui pendekatan pembelajaran saintifik lebih baik dari siswa yang belajar melalui pembelajaran ekspositori.

2. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar matematika siswa yang belajar melalui pendekatan pembelajaran saintifik lebih baik dari siswa yang belajar melalui pembelajaran ekspositori.


(22)

10

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Manfaat Penelitian 1. Segi teoritis

a. Menguji teori tentang pendekatan saintifik dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

b. Mengetahui kajian teori tentang pendekatan pembelajaran matematika dengan mengggunakan pendekatan saintifik.

2. Segi praktis

a. Pendekatan saintifik diimplementasikan oleh guru matematika khsusnya dalam proses pembelajaran ,

b. Sebagai bahan pembelajaran dan pengembangan bagi peneliti,

c. Sebagai penelitian lebih lanjut bagi peneliti lain dalam rangka meneliti lebih lanjut tentang pendekatan pembelajaran saintifik.


(23)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi pendekatan pembelajaran saintifik terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hal tersebut dapat diketahui dengan cara melihat hasil belajar matematika siswa dengan pendekatan pembelajaran saintifik dan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru atau pembelajaran ekspositori dan bagaimana peningkatan hasil belajar matematika siswa antara siswa yang mendapat pembelajaran pendekatan saintifik dengan siswa yang mendapat pembelajaran ekspositori.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu dengan desain penelitiannya yaitu pretes-postes, dimana terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas ekperimen dimana kelas ekperimen ini merupakan kelas yang pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik dan kelas kontrol dimana kelas kontrol ini pembelajarannya menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru yaitu ekspositori. Pada eksperimen semu pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dianggap paling dominan. Model desain yang digunakan yaitu pretest-posttest (Nana Syaodih S.,2010 : 207) yakni :

Kelompok Pretes Perlakuan Posttest

Kelas Eksperimen (KE) O X O

Kelas Kontrol (KK) O O

Keterangan :

KE : Kelas Eksperimen KK : Kelas Kontrol O : Pretes atau postes


(24)

45

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X : Pembelajaran pendekatan saintifik

Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas yaitu pembelajaran pendekatan saintifik dan pembelajaran ekspositori, variabel terikat yaitu hasil belajar matematika siswa.

Pada penelitian ini, kelas eksperimen diberi perlakuan khusus yaitu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran tidak diberikan perlakuan khusus, kelas kontrol menggunakan pembelajaran ekspositori.

B. Populasi dan Sampel

Populasi menurut Sugiyono (2012:80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMK Trimitra Kotabaru Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas ekperimen dan kelas kontrol. Sampelnya dipilih menggunakan simple random

sampling. Simple random sampling dikatakan simple karena pengambilan anggota

sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi yang itu. Berdasarkan teknik tersebut diperoleh kelas XA sebagai kelas ekperimen sebanyak 35 Siswa dan Kelas XB sebagai kelas kontrol sebanyak 35 siswa.

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah–istilah yang digunakan dalam penelitian ini, akan dijelaskan beberapa definisi sebagai berikut:


(25)

46

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil belajar matematika yaitu kompetensi materi matematika yang dimiliki peserta didik setelah peserta didik mengikuti proses pembelajaran matematika dalam jangka waktu tertentu.

2. Pendekatan Saintifik

Pendekatan pembelajaran yang mengaktifkan siswa berfikir secara ilmiah yaitu melalui proses mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring.

3. Pembelajaran ekspositori

Pembelajaran ekspositori adalah pembelajaran yang berpusat pada guru dimana guru sudah mempersiapkan segala bahan ajar yang akan disampaikan dan peserta didik hanya menerima saja.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes. Instrumen dalam bentuk tes terdiri dari seperangkat soal tes pengetahuan (kognitif) untuk mengukur hasil belajar matematika siswa. Tes dilakukan dua kali yaitu pretes untuk mengetahui kemampuan awal hasil belajar siswa sebelum mendapat pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik terhadap kelas eksperimen dan pembelajaran ekspositori terhadap kelas kontrol, dan postes untuk melihat hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan pembelajaran pendekatan saintifik terhadap kelas eksperimen dan pembelajaran ekspositori terhadap kelas kontrol.

Tes hasil belajar matematika siswa sebelum digunakan dalam penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba pada siswa yang telah menerima materi peluang dengan tujuan untuk mengetahui apakah soal tersebut sudah memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.

Tahapan yang dilakukan pada uji coba tes hasil belajar sebagai berikut : 1. Validitas Instrumen


(26)

47

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Arikunto (2006 : 168), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Validitas instrumen diketahui dari hasil pemikiran dan hasil pengamatan. Validitas isi dan validitas muka diberikan oleh ahli dalam hal ini adalah dosen pembimbing. Validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran matematika SMK kelas X, apakah soal pada instrumen penelitian sesuai tidak dengan indikator. Validitas muka dilakukan dengan melihat tampilan dari soal itu yaitu keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal sehingga jelas pengertiannya dan tidak salah tafsir. Jadi suatu instrumen dikatakan memiliki validitas muka yang baik apabila instrumen tersebut mudah dipahami oleh peserta didik dan tidak kesulitan dalam menjawab soal.

Tes tersebut kemudian ditinjau validitas empiriknya dengan kriteria tertentu.Kriteria ini digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien validitas alat evaluasi yang dibuat melalui perhitungan korelasi produk momen dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson (Suherman, 2003: 120).

Keterangan:

rxy : Koefisien validitas

X : Skor tiap butir soal yang diraih oleh tiap siswa Y : Skor total yang diraih tiap siswa dari seluruh siswa

N : Jumlah siswa

Interpretasi besarnya koefisien validitas (Suherman, 2003: 113) dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:


(27)

48

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Interpretasi Koefisien Validitas Koefisien Validitas Interpretasi

0,90 < rxy≤ 1,00 Sangat baik

0,60 < rxy≤ 0,90 Baik

0,40 < rxy≤ 0,60 Cukup

0,20 < rxy≤ 0,40 Kurang

0,00 ≤ rxy≤ 0,20 Sangat rendah

Perhitungan validitas butir soal menggunakan software Anates V.4 For

Windows. Untuk validitas butir soal digunakan korelasi product moment dari Karl Pearson, yaitu korelasi setiap butir soal dengan skor total.Hasil validitas

butir soal hasil belajar matematika siswa disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Butir Soal No.Soal Koefisien ( ) Kategori

1 0,693 Baik

2 0,838 Baik

3 0,795 Baik

4 0,672 Baik

5 0,695 Baik

6 0,693 Baik

7 0,742 Baik

8 0,678 Baik

9 0,692 Baik

10 0,727 Baik

Pada tabel 3.2 terlihat jelas bahwa hasil uji validitas butir soal untuk setiap soal dari 10 soal tes uraian berkategori baik. Kesimpulannya adalah


(28)

49

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa 10 soal tes uraian tersebut sudah valid dan layak untuk digunakan dalam penelitian.

2. Reliabilitas butir tes

Uji reliabilitas tes bertujuan untuk menguji tingkat keajegan/kekonsistenan instrumen tersebut bila diberikan kepada subjek yang sama meskipun oleh orang yang berbeda, waktu yang berbeda, atau tempat yang berbeda, maka akan memberikan hasil yang sama atau relatif sama. Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas tes digunakan rumus

Alpha (Suherman, 2003 : 154) yaitu:

Keterangan:

11 : koefisien reliabilitas soal

: banyak butir soal

∑ : Jumlah variansi skor tiap-tiap item : variansi total

Kriteria koefisien reliabitas yang digunakan adalah kriteria Gilford (Suherman, 2003 : 139) seperti ditunjukkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.3

Klasifikasi Tingkat Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Keterangan

0,90 < r11≤ 1,00 Sangat tinggi

0,70 < r11≤ 0,90 Tinggi

0,40 < r11≤ 0,70 Sedang

0,20 < r11≤ 0,40 Rendah


(29)

50

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui instrumen yang digunakan reliabel atau tidak maka dilakukan pengujian reliabilitas dengan rumus Alpha-Croncbach dengan bantuan program Anates V.4 for Windows. Pengambilan keputusan yang dilakukan adalah dengan membandingkan rhitung dan rtabel. Jika rhitung> rtabel

maka soal reliabel, sedangkan jika rhitung≤ rtabel maka soal tidak reliabel.

Untuk dengan derajat kebebasan = 35 diperoleh harga .Hasil perhitungan reliabilitas dari uji coba instrumen diperoleh

. Artinya soal tersebut reliabel karena 0,89 > 0,344 dan

termasuk kategori tinggi. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.4

Reliabilitas Tes Hasil Belajar Matematika

Kriteria Kategori

0,89 0,334 Reliabel Tinggi

Dari hasil analisis dan terlihat jelas pada tabel 3.4 menunjukan bahwa soal hasil belajar matematika siswa telah memenuhi syarat reliabel dan layak untuk digunakan dalam penelitian.

3. Tingkat Kesukaran Soal

Uji tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tergolong sukar, sedang atau mudah. Uji tingkat kesukaran menggunakan rumus berikut ini (Suherman, 2003 : 170):

IK

atau IK

Keterangan :

IK = Indeks Kesukaran.


(30)

51

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

JBB = Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar.

JSA = Jumlah siswa kelompok atas.

JSB = Jumlah siswa kelompok bawah.

Indeks kesukaran (Suherman, 2003 : 170) diklasifikasikan seperti Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5

Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal Indeks Kesukaran (IK) Klasifikasi

IK = 0,00 Soal sangat sukar

0,00< IK < 0,30 Soal sukar 0,3≤ IK < 0,70 Soal sedang 0,70 ≤ IK < 1,00 Soal mudah

IK = 1,00 Soal sangat mudah

Hasil uji coba soal untuk tingkat kesukaran dengan menggunakan bantuan software Anates V.4 For Windows dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.6

Tingkat Kesukaran Butir Soal Hasil Belajar No.Soal Tingkat

Kesukaran Interpretasi

1 73,75 Mudah

2 71,25 Mudah

3 77,50 Mudah

4 57,50 Sedang

5 70,00 Sedang

6 60,00 Sedang

7 68,75 Sedang

8 61,25 Sedang

9 75,00 Mudah


(31)

52

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil uji coba soal untuk tingkat kesukaran, empat soal dengan kategori mudah dan 6 soal kategori sedang. Artinya 40% soal tersebut berkategori mudah, dan 60% soal berkategori sedang.

4. Daya Pembeda Soal

Uji daya pembeda, dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tiap butir soal mampu membedakan antara siswa kelompok atas dengan siswa kelompok bawah. Daya pembeda butir soal dihitung dengan rumus berikut ini (Suherman, 2003 : 160) :

DP

atau DP

Keterangan:

DP : daya pembeda.

: jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar, atau jumlah benar kelompok atas.

: jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar, atau jumlah benar kelompok atas.

: jumlah siswa kelompok atas (higher group atau upper group). : jumlah siswa kelompok rendah (lower group).

Klasifikasi interpretasi daya pembeda soal (Suherman, 2003 : 161) dapat dilihat pada Tabel 3.7

Tabel 3.7

Klasifikasi Daya Pembeda Soal


(32)

53

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DP≤ 0,00 Sangat jelek

0,00 < DP < 0,20 Jelek

0,20 ≤ DP < 0,40 Cukup

0,40 ≤ DP < 0,70 Baik

0,70 < DP ≤ 1,00 Baik sekali

Hasil uji coba instrumen untuk daya pembeda dengan menggunakan software Anates V.4 For Windows dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini.Pada tabel tersebut terlihat jelas bahwa daya pembeda soal menunjukan satu soal dengan kategori baik dan sembilan soal kaegori cukup.

Tabel 3.8

Daya Pembeda Soal Hasil Belajar Matematika No.Soal Tingkat

Kesukaran Interpretasi

1 0,38 Cukup

2 0,48 Baik

3 0,40 Cukup

4 0,35 Cukup

5 0,35 Cukup

6 0,40 Cukup

7 0,38 Cukup

8 0,33 Cukup

9 0,30 Cukup

10 0,35 Cukup

E. Prosedur Penelitian 1. Tahap pendahuluan

a. Penyusunan proposal dan pelaksanaan seminar proposal dan perbaikan hasil seminar proposal.

b. Mengadakan observasi ke sekolah yang akan dijadikan objek penelitian.


(33)

54

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Mengurus surat ijin penelitian untuk disampaikan kepada sekolah yang dituju.

2. Tahap persiapan

a. Membuat persiapan rancangan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik.

b. Membuat alat pengumpul data berupa tes objektif berupa esai.

c. Validasi instrumen, dimana untuk validasi instrumen dilakukan judgment expert atau pendapat para ahli dan setelah divalidasi oleh para ahli dilakukan uji coba instrumen.

d. Setelah instrumen di validasi oleh dosen pembimbing dan ahli materi maka selanjutnya dilakukan uji coba kepada kelompok lain dalam populasi.

e. Melakukan analisis item untuk menguji tingkat kesukaran, daya pembeda soal, indeks soal, indeks validitas dan reliabilitas instrumen. 3. Tahap pelaksanaan

a. Melaksanakan pre test untuk mengetahui kompetensi awal siswa terhadap mata pelajaran matematika materi peluang.

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik untuk kelas eksperimen, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran ekspositori.

c. Melaksanakan postest untuk mengetahui hasil belajar siswa. d. Melakukan observasi terhadap kelas eksperimen.

e. Melakukan tahap analisis data yang sudah diperoleh selama pelaksanaan penelitian, untuk menjawab permasalahan atau hipotesis dan mengambil kesimpulan.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan data


(34)

55

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar matematika siswa terhadap materi yang sudah diberikan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian dengan materi Peluang, dimana sebanyak 10 soal tes untuk diuji cobakan dan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa.

Tes dilakukan melalui pretes yaitu sebelum pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik pada kelas eksperimen dan pembelajaran ekspositori dilaksanakan dan postes baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol setelah pembelajaran pendekatan saintifik dan pembelajaran ekspositori dimulai.

2. Analisis data

Data yang diperoleh meliputi data kuantitatif berupa pretes, postes, N-gain, dimana data tersebut diolah menggunakan software Anates Versi 4.1 untuk memperoleh validitas, reliabilitas, daya pembeda serta derajat kesukaran soal. Data hasil pretes, postes, N-gain, terhadap pembelajaran pendekatan saintifik diolah dengan bantuan program Microsoft Excel dan

software SPSS Versi 17.0 for Windows.

Setelah diperoleh data pretest dan postets, selanjutnya dibuatlah tabel pretes dan postes. Kemudian dihitung rerata dan simpangan baku skor pretes dan postets. Apabila skor pretest tidak berbeda secara signifikan maka untuk pengujian perbedaan rerata dapat digunakan data postets. Namun, Hake (Meltzer, 2002) menyatakan bahwa apabila skor pretes berbeda secara signifikan maka pengujian perbedaan rerata dilakukan terhadap gain ternormalisasi dengan rumus:

s

s

s

s

pre mks pre post g    Keterangan :


(35)

56

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SPost = skor Postes

SPre = skor Pretes

SMaks = skor maksimum

Hasil perhitungan gain kemudian diinterprestasikan dengan menggunakan klasifikasi yang dikemukakan oleh Hake (Meltzer, 2002) sebagai berikut:

Tabel 3.9 Klasifikasi Gain (g)

N-Gain Interprestasi

g ≥ 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g < 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data yang menjadi syarat untuk menemukan jenis statistik yang digunakan dalam analisis selanjutnya. Hipotesis yang digunakan adalah:

H0 : sampel berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berdistribusi normal

Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnova. Kriteria pengujian adalah jika p value (siq) ≥ α = 0,05 maka H0 diterima dan

jika p value (siq) < α = 0,05 maka H0 ditolak.

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas antara kelas eksperimen dan kelas control dilakukan untuk mengetahui apakah varians kedua kelompok homogen atau tidak homegen. Adapaun hipotesis yang diajukan adalah:


(36)

57

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H0: σ12= σ22 : variansi skor pretes siswa kelas ekperimen dan kelas

kontrol homogen

H1: σ12≠ σ22 : variansi skor pretes siswa kelas ekperimen dan kelas

kontrol tidak homogen Keterangan :

σ12 : variansi skor pretes siswa kelas eksperimen

σ22 : variansi skor pretes siswa kelas kontrol

Uji statistiknya menggunakan Levene Statistic dengan kriteria pengujian adalah terima apabila Sig. Based on Mean > taraf signifikansi (α = 0,05)

a. Uji Perbedaan Rerata

Data hasil belajar matematika siswa yang didapatkan dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis dengan uji-t, uji ini dilakukan untuk mengetahui dan memeriksa efektifitas perlakuan. Hipotesis yang diajukan adalah:

H0 : µ1 = µ2 : rerata skor hasil belajar matematika siswa yang belajar

melalui pendekatan saintifik tidak lebih baik dari pada rerata skor hasil belajar matematika siswa yang belajar melalui pembelajaran ekspositori.

H1 : µ1 > µ2 : rerata skor hasil belajar matematika siswa yang belajar

melalui pendekatan saintifik lebih baik dari pada rerata skor hasil belajar matematika siswa yang belajar melalui pembelajaran ekspositori.

Keterangan :

: rerata skor hasil belajar matematika siswa yang belajar melalui pendekatan saintifik


(37)

58

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

: rerata skor hasil belajar matematika siswa yang belajar melalui pembelajaran ekspositori.

Kriteria pengujian dengan α = 0,05 , df = 68 dan uji satu ekor adalah jika thitung > tkritis, maka H0 ditolak, dan jika thitung < tkritis maka H0

diterima.

Pada analisis data, jika data memenuhi syarat normalitas dan homogenitas, maka uji perbedaan rata-rata menggunakan uji parametrik yaitu Uji-t, jika data memenuhi syarat normalitas tetapi tidak homogenitas, maka uji perbedaan rata-rata menggunakan uji parametrik yaitu Uji-t, dan jika data tidak memenuhi syarat normalitas, maka uji perbedaan rata-rata menggunakan uji non parametrik, yaitu uji Mann-Whitney.


(38)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang belajar melalui pendekatan saintifik lebih baik dari siswa yang belajar melalui pembelajaran ekspositori dan apakah peningkatan hasil belajar matematika siswa yang belajar melalui pendekatan saintifik lebih baik dari siswa yang belajar melalui pembelajaran ekspositori.

Berdasarkan hasil data dan analisis hasil penelitian yang dilaksanakan di SMK Tri Mitra Kotabaru Kabupaten Karawang dan telah diuraikan pada bagian BAB IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen sebesar 29,03 lebih besar dari rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol yaitu sebesar 26,69, selisih antara rerata postes kelas eksperimen dengan kelas kontrol yaitu sebesar 2,34. Uji perbedaan rerata postes hasil belajar matematika menggunakan uji parametrik yaitu uji-t dengan hasil t hitung diperoleh 2,319 lebih besar dari t tabel yaitu 1,667. Maka hasil belajar matematika siswa yang belajar melalui pembelajaran pendekatan saintifik lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang belajar dengan pembelajaran ekspositori.

2. Hasil penelitian tentang N-Gain menunjukan bahwa rata-rata N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,5 lebih besar dari rata-rata N-Gain kelas kontrol sebesar 0,45 dan selisihnya yaitu sebesar 0,05. Uji perbedaan rerata peningkatan hasil belajar matematika siswa menggunakan uji parametrik yaitu uji-t dengan hasil t hitung sebesar 2,468 lebih besar dari t kritis yaitu 1,667. Maka peningkatan hasil belajar matematika siswa yang belajar melalui pembelajaran pendekatan saintifik lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang belajar melalui pembelajaran eksposotori.


(39)

84

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitan, pembahasan dan kesimpulan, maka penulis merekomendasikan sebagai berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai pengembang kurikulum dapat terus meningkatkan kompetensi guru tentang kurikulum 2013 khususnya pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan mengadakan pelatihan untuk guru – guru di sekolah.

2. Bagi Teman sejawat atau guru

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik dapat diterapkan pada materi yang lain.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan model pembelajaran matematika.


(40)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung. ROSDA

Arikunto,Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Depdiknas. (2007). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta

Dalyono. (1996). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta Fadlilah. (2014). Implementasi Kurikulum 2013. Yogyakarta. AR-Ruzz Media Furqon. (2009). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/MODEL_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA/H AKIKAT_MATEMATIKA.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/MODEL_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA/Kegiatan_Belajar_2.pdf

Ibrahim. (1988). Inovasi Pendidikan. Jakarta: Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Ihsan B, Ahmad Nurul. (2013). Efektifitas Model Pembelajaran Tipe Student

Team Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fikih. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas

Pendidikan Indonesia

Iskandar. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif dan

Kualitatif. Jakarta : GP Press

Jihad, A. (2008).Pengembangan Kurikulum Matematika (Tinjauan Teoritis dan Historis). Bandung : Multi Presindo

Junaedi, Edi. (2009). Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Model Student


(41)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mata Pelajaran Matematika. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas

Pendidikan Indonesia

Kurinasih, Imas dan Sani, Berlian. (2014). Sukses Mengimplementasikan

Kurikulum 2013. Yogyakarta. Kata Pena.

Marpaung, Y. (2001). Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

Perubahan Paradigma dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah. Jurnal

Matematika atau Pembelajarannya.Bagian I. Prosiding Konfrensi Nasional Matematika XI Universitas Negeri Malang, 22 – 25 Juli 2002.

Mariana, Rina. (2013). Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Open_Ended

terhadap hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika”. Tesis,

Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia

Meltzer, D. E. (2002).”The Relationship between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variable” in

diagnostics Pretest Scores”American Journal of Physiscs.Vol.70 (12) 1259 -1268.

Nasution, S. (1999). Kurikulum dan Pengajaran. Bandung : Bumi Aksara

Nasution, S. (1982). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bandung : Bina Aksara

Permendikbud. (2013). Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Permendikbud Permendikbud, (2013). Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta : Permendikbud

Permendikbud. (2013). Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Permendikbud

Permendikbud. (2013). Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Permendikbud

Permendikbud. (2013). Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Permendikbud


(42)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permendikbud. (2014). Kurikulum 2013 SMK/MAK. Jakarta : Permendikbud Riduwan. (2011). Dasar-dasar Statisik. Bandung : Alfabeta

Riduwan, dan Sunarto. (2012). Pengantar Statistik Pendidikan Sosial Ekonomi

Komuniasi dan Bisnis. Bandung : Alfabeta

Rohman, Asep Saepul. (2011). Kontribusi Kinerja Mengajar Guru terhadap

Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Matematika. Tesis,

Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia

Ruseffendi, E. T. (2006). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.

Bandung : Tarsito.

Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Bandung : Rosda

Sabandar, J. (2012). Thinking Classroom. Dalam Pembelajaran Matematika di

Sekolah. (Online). Tersedia

:http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FPMIPA/JUR.PEND.MATE MATIKA/194705241981031

Sanjaya,Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran . Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya,Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran. Bandung : Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia

Sudijono, Anas. (2003). Pengantasr Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Sudjana, Nana. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya


(43)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif

Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sukmadinata, Nana S. (2012) . Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosda Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung : UPI

Bandung

Sumarmo, U. (2004). Pembelajaran Matematika untuk Mendukung Pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi Makalah pada Pertemuan MGMP Matematika SMPN 1 Tasikmalaya. (12 Februari 2012)

Suryaman, Usoy. (2010). Efektifitas Model Pembelajaran Problem Solving Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika. Tesis,

Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia

Wahyudin.(1999). Kemampuan Guru Matematika, Calon Guru Matematika dan

Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika. Disertasi PPS IKIP Bandung :

Tidak Diterbitkan

Widoyoko, Eko Putro. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis


(44)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika


(1)

84

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitan, pembahasan dan kesimpulan, maka penulis merekomendasikan sebagai berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai pengembang kurikulum dapat terus meningkatkan kompetensi guru tentang kurikulum 2013 khususnya pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan mengadakan pelatihan untuk guru – guru di sekolah.

2. Bagi Teman sejawat atau guru

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik dapat diterapkan pada materi yang lain.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan model pembelajaran matematika.


(2)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung. ROSDA

Arikunto,Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Depdiknas. (2007). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta

Dalyono. (1996). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta Fadlilah. (2014). Implementasi Kurikulum 2013. Yogyakarta. AR-Ruzz Media Furqon. (2009). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/MODEL_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA/H AKIKAT_MATEMATIKA.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/MODEL_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA/Kegiatan_Belajar_2.pdf

Ibrahim. (1988). Inovasi Pendidikan. Jakarta: Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Ihsan B, Ahmad Nurul. (2013). Efektifitas Model Pembelajaran Tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fikih. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia

Iskandar. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta : GP Press

Jihad, A. (2008).Pengembangan Kurikulum Matematika (Tinjauan Teoritis dan Historis). Bandung : Multi Presindo

Junaedi, Edi. (2009). Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Model Student Achievment Divisions (STAD) terhadap Hasil Belajar/Warga Belajar pada


(3)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mata Pelajaran Matematika. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia

Kurinasih, Imas dan Sani, Berlian. (2014). Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Yogyakarta. Kata Pena.

Marpaung, Y. (2001). Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Perubahan Paradigma dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah. Jurnal Matematika atau Pembelajarannya.Bagian I. Prosiding Konfrensi Nasional Matematika XI Universitas Negeri Malang, 22 – 25 Juli 2002.

Mariana, Rina. (2013). Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Open_Ended terhadap hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika”. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia

Meltzer, D. E. (2002).”The Relationship between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variable” in diagnostics Pretest Scores”American Journal of Physiscs.Vol.70 (12) 1259 -1268.

Nasution, S. (1999). Kurikulum dan Pengajaran. Bandung : Bumi Aksara

Nasution, S. (1982). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bandung : Bina Aksara

Permendikbud. (2013). Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Permendikbud Permendikbud, (2013). Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta : Permendikbud

Permendikbud. (2013). Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Permendikbud

Permendikbud. (2013). Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Permendikbud

Permendikbud. (2013). Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Permendikbud


(4)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permendikbud. (2014). Kurikulum 2013 SMK/MAK. Jakarta : Permendikbud Riduwan. (2011). Dasar-dasar Statisik. Bandung : Alfabeta

Riduwan, dan Sunarto. (2012). Pengantar Statistik Pendidikan Sosial Ekonomi Komuniasi dan Bisnis. Bandung : Alfabeta

Rohman, Asep Saepul. (2011). Kontribusi Kinerja Mengajar Guru terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Matematika. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia

Ruseffendi, E. T. (2006). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito.

Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Bandung : Rosda

Sabandar, J. (2012). Thinking Classroom. Dalam Pembelajaran Matematika di

Sekolah. (Online). Tersedia

:http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FPMIPA/JUR.PEND.MATE MATIKA/194705241981031

Sanjaya,Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran . Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya,Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran. Bandung : Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia

Sudijono, Anas. (2003). Pengantasr Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Sudjana, Nana. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya


(5)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sukmadinata, Nana S. (2012) . Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosda Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung : UPI

Bandung

Sumarmo, U. (2004). Pembelajaran Matematika untuk Mendukung Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Makalah pada Pertemuan MGMP Matematika SMPN 1 Tasikmalaya. (12 Februari 2012)

Suryaman, Usoy. (2010). Efektifitas Model Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia

Wahyudin.(1999). Kemampuan Guru Matematika, Calon Guru Matematika dan Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika. Disertasi PPS IKIP Bandung : Tidak Diterbitkan

Widoyoko, Eko Putro. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.


(6)

Helly Apriyanti, 2014

Implementasi pendekatan pembelajaran saintifik untuk meningkatkan haasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika


Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

pengaruh pendekatan saintifik kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa pada konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungan (Kuasi Eksperimen di MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang)

0 7 197

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Mo

0 2 13

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ppkn Untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Siswa.

0 2 29

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 1 KARAWANG.

0 2 37

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG.

0 3 31

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEER LESSON UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA Penerapan Strategi Pembelajaran Peer Lesson Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas VI SD Negeri 2 Delan

0 2 14

PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG.

1 2 63

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG POKOK BAHASAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 39

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA - repository UPI T PK 1201181 Title

0 0 3