Pengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa SMA Negeri 1 Dukun Magelang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PROSES DAN
HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA
NEGERI 1 DUKUN MAGELANG

Laela Dian Cahyani
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008
Tujuan penelitiaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi
belajar, kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi dengan
menggunakan metode inquiri Siswa SMA Negeri 1 Dukun Magelang. Penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2008. Data diperoleh
dengan observasi langsung (pengamatan kelas), wawancara dan kuesioner.
Analisis data dilakukan dengan metode dekriptif.
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) Penggunaan
metode inquiri mata pelajaran ekonomi dalam penelitian ini belum dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa (siklus I = 83,78%; siklus II = 80,56%;

siklus III = 92,11%) (2) Penggunan metode inquiri mata pelajaran ekonomi belum
dapat meningkatkan kualitas proses (kualitas pembelajaran guru, siklus I, =
7,43%; siklus II = 7,06%; siklus III = 8,86%; kualitas proses dalam penilaian
penampilan personal dan sosial siswa, siklus I = 7 %; siklus II = 6,7% siklus III =
8,25%) (3) Penggunaan metode inquiri belum dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi (siklus I = 54,05%; siklus II = 44,44%; siklus
III = 94,74%).

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE INFLUENCE OF APPLYING INQUIRY METHOD IN INCREASING
LEARNING MOTIVATION, PROCESS QUALITY AND LEARNING
RESULT OF STUDYING ECONOMICS OF THE STUDENTS OF 1
STATE SENIOR HIGH SCHOOL DUKUN MAGELANG

Laela Dian Cahyani
Sanata Dharma University

Yogyakarta
2008

The aims of this study are to recognize the influence of learning
motivation, process quality and the learning result of stud ying economic by
applying the inquiry method of the students of 1 State Senior High School Dukun
Magelang. This class action research was conducted from March until April 2008.
The data were gained by direct observation (class observation), interviews and
questionnaire. The data analysis was done by applying descriptive method.
The results of data analysis are: (1) learning motivation level by using
Economics Inquiry method in this research does not increase the students’
learning motivation (1st cycle = 83,78%; 2nd cycle = 80,56%, 3rd cycle = 92,11%);
(2) applying inquiry method in studying economic has not increased process
quality (the quality of teaching learning, 1st cycle = 7, 43%; 2nd cycle = 7, 06%;
3rd cycle = 8, 86%; process quality in evaluating the students’ social and personal
appearance, 1st cycle = 7%; 2nd cycle = 6, 7% 3rd cycle = 8, 25%); (3) the
application of inquiry method has not increased the result of student’s learning in
studying economics (1st cycle = 54, 04; 2nd cycle = 44, 44%; 3rd cycle = 94, 74%).

xi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS
PROSES DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
EKONOMI SISWA SMA NEGERI 1 DUKUN MAGELANG

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :
Laela Dian Cahyani
NIM: 031334065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:
Sang Pencipta Alam Semesta
Bapak Suyono dan Ibu Sri Morosumiwin
Nenekku Tercinta

Windia, Dedy, Fina, Yulistia

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO
Kesedihan, kebahagiaan, keheningan mer upakan
bagian dar i hidup, kar ena hidup mer upakan sebuah
seni yang bisa diukir , dilukis melalui t indakan, pikir an
dan kat a-kat a. Lakukanlah semua dengan bij ak dan
mensyukur i apa yang t elah mej adi kar unia dar i Tuhan.

Nilai tertinggi dari seorang manusia bukanlah di mana I a berbijak
pada saat-saat nyaman dan menyenangkan, tetapi dimana I a berbijak
pada saat-saat t ant ang dan pertentangan (M artin L uther)

Ada dua pilihan pokok dalam hidup ini, menerima
kondisi apa adanya atau menerima tanggung jawab
untuk mengubahnya.


v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis
ini tidak memuatt karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang
telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana
layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Oktober 2008
Penulis

Laela Dian Cahyani

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: LAELA DIAN CAHYANI

Nomor Mahasiswa

: 031334065

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PROSES
DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA
SMA NEGERI 1 DUKUN MAGELANG

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 29 Oktober 2008
Yang menyatakan

(LAELA DIAN CAHYANI)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kata Pengantar

Sesunggunya, segala puji dan syukur bagi Tuhan YME
penulis meminta pertolongan dan ampunan kepada-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar,
kualitas proses dn hasil beljar mata pelajaran ekonomi siswa SMA
Negeri 1 Dukun Magelang”.
Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung ikut terlibat dalam penyelesaian
skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada berbagai pihak atas bantuan bimbingan, petunjuk, nasehat, dan
semangat yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih ini penulis haturkan kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata
Dharma.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen
pembimbing

yang


telah

membimbing

dengan

penuh

kesabaran, pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran dari awal
hingga selesainya skripsi ini.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Bapak Ig. Suwarjo, S.Pd. selaku kepala sekolah SMA Negeri 1
Dukun Magelang yang telah memberikan kesempatan bagi
peneliti untuk melakukan penelitian.
6. Bapak Drs. Dwi Anggoro, selaku guru mitra penelitian yang

telah berkolaborasi, membimbing dan membantu peneliti
dalam melakukan penelitian.
7. All Crew XI IPS2 SMA Negeri 1 Dukun Magelang: Angga,
Danan, Rafika, Risma, Siti Mujianah, dkk. Terima kasih atas
partisipasi, kebersamaan dan keceriaan kalian.
8. Kedua ortuku (Bpk. Suyono dan Ibu Wiwin), yang telah
membesarkan dan selalu memberi dukungan dalam hidup-Ku
moril maupun materiil. Kakakku Windia dan adikku (Dedy,
Fina, Yulis) “Kasih ya atas pemberian dorongan dan motivasi
dalam hidup..sekarang aku sudah lulus” serta Nenekku, Alm.
Paklek dan keponakanku : Devi, Tiara & Farah.
9. Kost Community Brojodento 2 : Yuyun, Mbak Lia, Siska
Kodong, Yulita, Ci2l, Vani dan Niken ndut. Jaga kebersamaan
dan terima kasih segalanya karena telah membuka mata tuk
mengenl satu sama laen.
10. Teman-teman community PAK’B: sobatku Mbk Ana (diet
yukk!), Dewi, Emon”Yohanes”(makacih yach ku tlah

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

merepotkan-Mu),

Ni2ng,

Santy,

Met-You

(kacih

ya

pinjamannya), Siska, Dwi, Yisca, Septy, Tiara, St.Yekti, Feli,
Uke, Tari, Siwi, Wita, Adel, Wulan, W@ntet, @rie, @gus,
Yudo, Br@m.
11. Teman- teman seperjuangan PPL di SMA 11 Yogyakarta,
serta teman-teman PBM, Volunter dan anak-anak Pingit
(kapan bisa bersama lagi yach??)
12. Serta orang-orang yang Ku kenal, teman-teman dan semua
pihak yang turut membantu yang namanya tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Hidup untuk berbagi hidup, dan mengkomunikasikan
pengharapan. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap smoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca, lembaga maupun perkembangan ilmu
pengetahuan selanjutnya.

Penulis

Laela Dian Cahyani

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PROSES DAN
HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA
NEGERI 1 DUKUN MAGELANG

Laela Dian Cahyani
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008
Tujuan penelitiaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi
belajar, kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi dengan
menggunakan metode inquiri Siswa SMA Negeri 1 Dukun Magelang. Penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2008. Data diperoleh
dengan observasi langsung (pengamatan kelas), wawancara dan kuesioner.
Analisis data dilakukan dengan metode dekriptif.
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) Penggunaan
metode inquiri mata pelajaran ekonomi dalam penelitian ini belum dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa (siklus I = 83,78%; siklus II = 80,56%;
siklus III = 92,11%) (2) Penggunan metode inquiri mata pelajaran ekonomi belum
dapat meningkatkan kualitas proses (kualitas pembelajaran guru, siklus I, =
7,43%; siklus II = 7,06%; siklus III = 8,86%; kualitas proses dalam penilaian
penampilan personal dan sosial siswa, siklus I = 7 %; siklus II = 6,7% siklus III =
8,25%) (3) Penggunaan metode inquiri belum dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi (siklus I = 54,05%; siklus II = 44,44%; siklus
III = 94,74%).

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE INFLUENCE OF APPLYING INQUIRY METHOD IN INCREASING
LEARNING MOTIVATION, PROCESS QUALITY AND LEARNING
RESULT OF STUDYING ECONOMICS OF THE STUDENTS OF 1
STATE SENIOR HIGH SCHOOL DUKUN MAGELANG

Laela Dian Cahyani
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2008

The aims of this study are to recognize the influence of learning
motivation, process quality and the learning result of stud ying economic by
applying the inquiry method of the students of 1 State Senior High School Dukun
Magelang. This class action research was conducted from March until April 2008.
The data were gained by direct observation (class observation), interviews and
questionnaire. The data analysis was done by applying descriptive method.
The results of data analysis are: (1) learning motivation level by using
Economics Inquiry method in this research does not increase the students’
learning motivation (1st cycle = 83,78%; 2nd cycle = 80,56%, 3rd cycle = 92,11%);
(2) applying inquiry method in studying economic has not increased process
quality (the quality of teaching learning, 1st cycle = 7, 43%; 2nd cycle = 7, 06%;
3rd cycle = 8, 86%; process quality in evaluating the students’ social and personal
appearance, 1st cycle = 7%; 2nd cycle = 6, 7% 3rd cycle = 8, 25%); (3) the
application of inquiry method has not increased the result of student’s learning in
studying economics (1st cycle = 54, 04; 2nd cycle = 44, 44%; 3rd cycle = 94, 74%).

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................. .

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................

iii

HALAMAN PERS EMBAHAN..............................................................

iv

MOTTO...................................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..................................................

vi

KATA PENGANTAR.............................................................................

vii

ABSTRAK .............................................................................................

x

ABSTRACT..............................................................................................

xi

DAFTAR ISI...........................................................................................

xii

DAFTAR TABEL ..................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................

1

B. Batasan Masalah..........................................................................

4

C. Rumusan Penelitian ....................................................................

4

D. Tujuan Penelitian.........................................................................

4

E. Manfaat Penelitian.......................................................................

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Inquiri.............................................................................

6

B. Motivasi ......................................................................................

10

C. Belajar ........................................................................................

15

D. Proses dan Kualitas Proses ..........................................................

18

E. Hasil Belajar ................................................................................

23

F. Kerangka Berfikir........................................................................

26

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitia ...................................................................

29

B. Desain Penelitian.........................................................................

29

C. Pemilihan Tempat dan Waktu Penelitian....................................

33

D. Subyek dan Obyek Penelitian ....................................................

33

E. Data Yang Dibutuhkan................................................................

33

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian....................................

34

G. Teknik Pengumpulan Data..........................................................

36

H. Prosedur Penelitian .....................................................................

38

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Lingkungan Sekolah....................................................................

44

B. Identitas Sekolah.........................................................................

44

C. Visi dan Misi...............................................................................

44

D. Tujuan dan Sasaran ....................................................................

46

E. Keadaan Sekolah.........................................................................

47

F. Personil Sekolah..........................................................................

49

G. Prestasi Sekolah...........................................................................

49

H. Struktur Kurikulum .....................................................................

51

1. Mata Pelajaran.................................................................

51

2. Muatan Lokal .................................................................

52

3. Kegiatan Ekstrakurikuler.................................................

52

4. Vita Communica .............................................................

53

5. Beban Belajar ..................................................................

53

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi ...........................................................................

55

1. Siklus Pertama ................................................................

55

2. Sikuls Kedua ...................................................................

70

3. Siklus Ketiga ...................................................................

87

B. Analisis Motivasi Belajar, Kua litas Proses, dan Hasil Belajar
1. Sebelum Menggunakan Metode Inquiri................................

102

2. Sesudah Menggunakan Metode Inquiri.................................

108

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Siklus Pertama .................................................................

108

b. Siklus Kedua ...................................................................

119

c. Siklus Ketiga ...................................................................

133

BAB IX KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan ........................................................................

151

B. Saran ..................................................................................

152

C. Keterbatasan Penelitian......................................................

153

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

156

LAMPIRAN ...........................................................................................

158

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Penilaian dengan menggunakan PAP II .....................................

35

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Motivasi..........................................................

40

Tabel 5.1 Pengamatan terhadap Aktivitas guru pada Siklus I....................

61

Tabel 5.2 Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa di Kelas pada Siklus I ...

63

Tabel 5.3 Kesan Guru Mitra terhadap Perangkat pembelajaran dan
Penggunaan Pembelajaran Metode Inquiri Siklus I ...................

64

Tabel 5.4 Kesan siswa terhadap Perangkat Pembelajaran dan
Penggunaan pembelajaran Metode Inquiri Sikuls I ...................

66

Tabel 5.5 Pengamatan terhadap Aktivitas Guru Pada Siklus II .................

77

Tabel 5.6 Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa di Kelas pada Siklus II..

79

Tabel 5.7 Kesan Guru Mitra terhadap Perangkat Pembelajaran dan
Penggunaan Pembelajaran Metode Inquiri Siklus II..................

81

Tabel 5.8 Kesan Sistem terhadap Perangkat Pembelajaran dan
Penggunaan pembelajaran Metode Inquiri Siklus II...................

83

Tabel 5.9 Pengamatan terhadap Aktivitas Guru pada Siklus II .................

94

Tabel 5.10 Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa di kelas pada
Siklus II ....................................................................................

95

Tabel 5.11 KesanGuru Mitra terhadap Perangkat Pembelajaran dan
Penggunaan pembelajaran Metode inquiri Siklus II ................

97

Tabel 5.12 Kesan siswa terhadap Perangkat Pembalajaran dan
Penggunaan Pembelajaran Metode inquiri Siklus III...............

99

Tabel 5.13 Aktivitas Guru dikelas sebelum Penggunaan Metode Inquiri..

102

Tabel 5.14 Kualitas Pembelajaran sebelum Penggunaan Metode inquiri..

104

Tabel 5.15 Daftar Nilai Kelas XI IPS2 Semester Gasal Tahun Pelajaran
2007/2008 Mata Pelajaran Ekonomi ......................................

106

Tabel 5.16 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Metode inquiri Tipe Siklus I ...................................................

109

Tabel 5.17 Penilaian Kualitas Pembelajaran Siklus I ...............................

111

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.18 Penilaian Penampilan personal dan Sosial siswa Siklus II ......

112

Tabel 5.19 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus II.............................

114

Tabel 5.20 Analisis Indeks Kesukaran Soal Siklus II ...............................

116

Tabel 5.21 Kriteria Keberhasilan Berdasarkan Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran dengan Metode Inquiri pada Siklus II ...............

118

Tabel 5.22 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar siswa terhadap
Metode inquiri Tipe Siklus II...................................................

120

Tabel 5.23 Penilaian Kualitas Pembelajaran Siklus II ..............................

122

Tabel 5.24 Penilaian Penampilan Personal dan Sosial Siswa Siklus II ....

124

Tabel 5.25 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus II.............................

127

Tabel 5.26 Analisis Indeks Kesukaran Soal Siklus II ................................

129

Tabel 5.27 Kriteria Keberhasilan Berdasarkan Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran dengan Metode inquiri pada Siklus II .............

131

Tabel 5.28 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Metode Inquiri Siklus III..........................................................

134

Tabel 5.29 Penilaian Kualitas Pembelajaran Siklus III..............................

137

Tabel 5.30 Penilaian Ketrampilan Personal dan Sosial Sistem
Siklus III ...................................................................................

138

Tabel 5.31 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus III............................

141

Tabel 5.32 Analisis Indeks Kesukaran Soal Siklus III...............................

143

Tabel 5.33 Kriteria Keberhasilan Berdasarkan Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran dengan Metode Inquiri pada Siklus III .............

145

Tabel 5.34 Hasil Analisis Motivasi Belajar, Kualitas Proses dan Hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi dengan Metode
Inquiri.......................................................................................

147

Tabel 5.35 Indikator Kberhasilan Tndakan Dalam Siklus I, II dan III ......

150

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model PTK ..........................................................................

xvii

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Surat Permohonan Ijin Penelitian..............................................

157

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian..........................

158

Instrumen Pra Penelitian .....................................................

160

Perangkat Pembelajaran.............................................................

166

Instrumen Penelitian..................................................................

195

Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner.....................................

229

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kebijakan pendidikan terus berkembang, hal ini dapat kita lihat bahwa
pendekatan pembelajaran dalam bentuk pendekatan kontekstual (contextual
and teaching learning ) dewasa ini sedang digalakkan penggunaannya.
Dengan pendekatan kontekstual siswa dituntut untuk membangun konsep
keilmuannya sendiri secara induktif, yaitu pola pikir yang didasarkan pada
fakta-fakta yang ada, kemudian setelah itu ditarik kesimpulannya. Contextual
and teaching learning adalah konsep pembelajaran yang membantu guru
menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia yang nyata dan
memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dalam
kehidupan sehari hari sebagai anggota masyarakat dan keluarga (Blanchard,
2001).
Metode inquiri termasuk dalam pendekatan kontekstual, karena dalam
metode ini siswa dituntut untuk merumuskan permasalahannya sendiri sampai
akhirnya bisa menyusun sebuah teori. Hal ini sesuai dengan tujuan
pembelajaran

kontekstual,

yaitu

siswa

makin

akrab

dengan

lingkungannya. Sudah bukan saat lagi siswa hanya duduk manis saat
mengikuti pelajaran di kelas.
Metode inquiri cocok dikembangkan karena memang cara pembelajaran
pasif sudah saatnya untuk ditinggalkan. Dahulu orang beranggapan proses
belajar hanya melulu menggunakan otak saja, yaitu proses berpikir anggota

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2
tubuh lain tidak ikut terlibat. Hal ini jelas terlihat saat kita duduk di bangku
SD, guru mengajarkan kita posisi saat menerima pelajaran yaitu duduk
dengan badan tegak dan tangan terlipat di atas meja. Tidak ada komunikasi
dua arah yang terjadi, karena guru hanya mentransfer ilmunya sedangkan
siswa siap menerima ilmu itu.
Dalam pembelajaran berbasis inquiri, belajar adalah aktivitas bertanya
pada diri sendiri dan mencari tahu sendiri ja wabannya. Dengan metode ini
siswa dapat memperoleh pengetahuan dan ketrampilan bukan dari guru atau
hasil mengingat seperangkat fakta-fakta . Tidak melakukan aktivitas berarti
siswa itu belum bisa dikatakan sebagai belajar. Metode inquiri ini cocok
diterapkan dalam pelajaran ekonomi karena materi yang ada dalam mata
pelajaran ekonomi adalah materi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari,
sehingga ilmu yang akan disampaikan kepada siswa akan lebih tahan lama
apabila siswa itu bisa mengalaminya sendiri. Misalnya dalam materi pasar,
siswa akan lebih memahami apa dan bagaimana pasar itu apabila siswa itu
beraktivitas sendiri. Dengan pergi ke pasar, siswa bisa mendefinisikan sendiri
apa itu arti pasar, dan akan banyak sekali pelajaran yang bisa didapat dengan
pergi ke pasar. Ilmu yang didapat juga akan lebih tahan lama dari pada
siswa hanya menghafalkan arti pasar dari buku yang sudah ada, karena
belajar akan lebih lama bermakna dengan cara melakukan. Oleh karena
itu, seorang guru harus menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk
menciptakan belajar mengajar yang dapat menghantarkan anak didik
sampai ke tujuan. Hal tersebut sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional
berdasarkan Undang Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3
mengembangkan potensi peserta didik sehingga menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggungjawab. Untuk itu diperlukan adanya perubahan dalam
pembelajaran sesuai perkembangannya.
Namun kenyataannya, sesuai dengan pengamatan yang dilakukan peneliti
metode inquiri belum banyak dipakai oleh guru dalam melakukan
pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 1
Dukun Magelang kelas XI-IPS2 yang selama ini masih menggunakan metode
konvensional. Berdasarkan hasil observasi pada hari Senin 24 Maret 2008
ditemukan bahwa ratarata siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran yang
mengakibatkan siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pelajaran ekonomi
sehingga hasil belajarnya juga belum maksimal. Di sisi lain, motivasi
memiliki peranan penting untuk menentukan tinggi rendahnya hasil belajar.
Hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai yang didapatkan ketika ulangan
harian, saat guru mengajukan pertanyaan dan dapat dilihat secara keseluruhan
dari nilai rapornya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu menerapkan penggunaan metode
inquiri dan menyelidiki dampak penggunaan metode tersebut pada
peningkatan motivasi belajar siswa, kualitas proses dan hasil belajar dalam
pembelajaran ekonomi di SMA. Harapannya adalah dengan menerapkan
metode inquiri siswa termotivasi untuk belajar, sehingga hasil belajar siswa
akan meningkat. Penelitian ini selanjutnya dituangkan dalam judul “ Pengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4
penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas
proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa SMA N 1 Dukun
Magelang ”.

B. Batasan Masalah
Menyadari banyaknya masalah yang ada dalam usaha meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam pembelajaran ekonomi Kelas XI-IPS2 SMA
Negeri 1 Dukun Magelang, maka peneliti membatasi beberapa masalah yaitu
metode inquiri, motivasi belajar, kualitas proses, dan hasil belajar.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dibuat
perumusan masalah: Apakah penggunaan metode inquiri dapat meningkatkan
motivasi belajar, kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi
siswa kelas XI-IPS 2 SMA Negeri 1 Dukun Magelang.

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi
belajar, kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas
XI-IPS 2 SMA Negeri 1 Dukun Magelang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

E. Manfaat Penelitian
1.

Bagi sekolah
Dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
kebijakan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar.

2.

Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori yang
diperoleh selama kuliah dengan keadaan sesungguhnya serta sebagai
bekal dalam memasuki dunia kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Inquiri
1. Pengertian Inquiri
Model inquiri adalah sebuah model pembelajaran yang dikembangkan
oleh J. Richard Suchman sejak tahun 1962 (Joyce, et.al., 1992 : 2000). Ia
berpendapat bahwa setiap individu memiliki keinginan meneliti secara
alamiah. Keinginan yang ada pada individu tidak terarah, oleh karena itu
diperlukan latihan meneliti. Model inquiri adalah pola belajar mengajar yang
dirancang untuk melatih siswa melakukan proses meneliti. Penelitian itu dapat
terjadi bila siswa dihadapkan pada masalah yang mengandung tantangan
intelektual secara bebas, terarah ke dalam kegiatan meneliti untuk
memperoleh pengetahuan (Fudyartanto, 1986 : 119). Model inquiri dirancang
untuk menciptakan tantangan untuk bernalar. Keingintahuan yang tidak
terarah, kemudian diarahkan dengan langkah-langkah dan bereksperimen.
Oleh karena itu, model ini bukan hanya melatih keterampilan meneliti,
menyadarkan pentingnya penelitian, tetapi juga mengaktifkan siswa belajar
memperoleh pengetahuan. Pengajaran berdasarkan inquiri adalah suatu
strategi yang berpusat pada siswa dimana kelompok siswa in quiri dihadapkan
ke dalam suatu si u atau mencari jawaban-jawaban terhadap isi pertanyaan
melalui suatu prosedur yang digariskan secara jelas dan terstruktur (Kourskly,
1987 : 68). Sund (1975) dalam bukunya Fudyartanto (1986:120) menyatakan
bahwa “discovery” adalah proses mental dimana individu mengasimilasi

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7
konsep dan prinsip. Suatu kegiatan “discovery” adalah suatu kegiatan
pelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mental sendiri. Proses
mental misalnya mengama ti, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan,
mengukur, menarik kesimpulan dan sebagainya.
2. Prosedur Pelaksanaan
Penggunaan model inquiri dapat dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut.
a.

Mengidentifikasi dan merumuskan situasi yang menjadi fokus inquiri
secara jelas.

b.

Mengajukan suatu pertanyaan tentang fakta.

c.

Memformulasikan hipotesis atau beberapa hipotesis untuk menjawab
pertanyaan langkah kedua.

d.

Mengumpulkan informasi yang relevan dengan hipotesis dan menguji
setiap hipotesis dengan data yang terkumpul.

e.

Merumuskan jawaban atas pertanyaan sesungguhnya dan menyatakan
jawaban sebagai proposisi tentang fakta jawaban itu merupakan sintesis
antara hipotesis yang diajukan dan hasil-hasil dari hipotesis yang diuji
dengan informasi yang terkumpul.
Guru

membagi

tugas,

meneliti

suatu

masalah

yang

di

atas

(mengidentifikasi dan merumuskan situasi, mengajukan suatu pertanyaan,
memformulasikan hipotesis, mengumpulkan informasi sampai merumuskan
jawaban). Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing
kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian, mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8
mempelajari, meneliti dan membahas tugasnya dalam kelompok. Setelah itu
dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Akhirnya hasil laporan kerja
kelompok dilaporkan ke sidang pleno dan terjadilah diskusi secara luas.
Guru menggunakan teknik ini sewaktu mengajar memiliki tujuan
demikian, agar siswa terangsang oleh tugas dan aktif mencari serta meneliti
sendiri

pemecahan

masalahnya.

pengalaman-pengalaman

belajar

Pengajaran
untuk

inquiri

menjamin

harus

siswa

meliputi

agar

dapat

mengembangkan proses “inquiri”. Jelaslah bahwa siswa dapat berkembang
kemampuan berpikir “discovery-inquiry” hanya apabila ia terlibat dalam
kegiatan yang menuntut pelaksanaan tugas mental. Siswa sesungguhnya tidak
pernah menguasai setiap tugas mental dengan sempurna, maka hanya ada
suatu tingkatan dimana siswa itu menjadi ahli dalam mempelajari tentang
bagaimana to discover to inquiry.
Tugas suatu sistem sekolah adalah membentuk kurikulum sedemikian
rupa sehingga siswa dapat memanifestasikan kemampuan discovery atau
inquirinya. Proses inquiri menuntut guru bertindak sebagai fasilitator,
narasumber dan penyuluh kelompok. Para siswa didorong untuk mencari
pengetahuan sendiri, bukan dijejali dengan pengetahuan.
3. Keunggulan Metode Inquiri
Teknik metode inquiri memiliki keunggulan. Menurut Roestiyah (2001 :
76) mengemukakan sebagai berikut.
a.

Dapat membentuk dan menggambarkan self concept pada diri siswa
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide yang
baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9
b.

Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses
belajar yang baru.

c.

Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
bersikap objektif, jujur dan terbuka.

d.

Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya
sendiri.

e.

Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.

f.

Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.

g.

Dapat mengembangkan bakat/kecakapan individu.

h.

Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.

i.

Guru dapat menghindari diri caracara belajar yang tradisional.

j.

Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

4. Kelemahan Metode Inquiri
Suatu kelemahan dalam penggunaan metode inquiri menurut Roestiyah
(2001 : 77) adalah sebagai berikut.
a.

Strategi ini berdasarkan asumsi bahwa kesiapan pikiran tertentu untuk
belajar. Bagi siswa yang kurang pandai akan mengalami kesulitan
melakukan abstraksi atau berpikir atau mengungkapkan hubungan antara
konsep yang tertulis maupun lisan, sehingga pada gilirannya akan
menimbulkan frustrasi.

b.

Metode ini tidak efisien untuk mengajar pada jumlah siswa yang banyak
karena membutuhkan waktu lama untuk membantu mereka melakukan
penemuan teori atau pemecahan masalah lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10
c.

Harapan akan buyar apabila berhadapan dengan sis wa atau guru yang
telah biasa dengan cara mengajar yang lama.

5. Asumsi-asumsi yang mendasari Metode Inquiri
Dalam model inquiri terdapat beberapa asumsi-asumsi yang mendasari,
yaitu sebagai berikut.
a.

Keterampilan berpikir kritis dan berpikir edukatif yang diperlukan
berkaitan dengan pengumpulan data yang bertalian dengan kelompok
hipotesis.

b.

Keuntungan bagi siswa dari pengalaman kelompok dimana mereka
berkomunikasi, berbagi tanggung jawab dan bersama-sama mencari
pengetahuan.

c.

Kegiatan-kegiatan belajar disajikan dengan semangat berbagai inquiri dan
discovery menambah motivasi dan memajukan partisipasi.

B. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motif berasal dari bahasa Latin “moveers” yang berarti menggerakkan.
Kata motivasi lalu diartikan sebagai usaha menggerakkan. Untuk memperoleh
pengertian yang cukup baku dan jelas, maka perlu mencari bandingan pada
pendapat beberapa orang.
a.

Menurut Atkinson (Taufiq, 1997:207) motivasi menunjukkan tendensi
berbuat yang meningkat untuk menghasilkan satu atau lebih pengaruhpengaruhnya (satu hasil atau lebih).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11
b.

Menurut A.W. Bernard (Chauhan, 1979 : 196) motivasi menunjukkan
semua fenomena yang dilibatkan dalam stimulasi (perangsangan)
tindakan ke arah tujuan-tujuan tertentu dimana sebelumnya kecil atau
tidak ada gerakan ke arah tujuan itu. Jadi motivasi adalah usaha
memperbesar atau mengadakan gerakan mencapai tujuan tertentu.

c.

Menurut Abraham Maslow (Fudyartanto, 2002 : 256) motivasi adalah
konstan (tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan kompleks dan
bahwa hal itu kebanyakan merupakan karakteristik universal pada tiap
kegiatan organisme.

d.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi adalah :
a. dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar
untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu;
b. usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatan.
Motivasi berlaku untuk semua kegiatan termasuk kegiatan belajar. Jadi

jika dikatakan motivasi belajar, maksudnya adalah mendorong atau memberi
semangat kepada individu untuk melakukan kegiatan belajar agar lebih giat
belajar supaya prestasinya meningkat menjadi lebih baik.
2. Fungsi Motivasi
Dalam proses belajar mengajar motivasi itu sangat penting, tidak hanya
bagi peserta didik tetapi juga penting bagi guru, dosen maupun karyawan
sekolah. Fudyartanto (2002 : 258) mengemukakan secara umum
beberapa fungsi motivasi, yaitu sebagai berikut :

ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12
a.

Motif menggerakkan dan mengatur tingkah laku manusia .
Keadaan motif digambarkan sebagai pembimbing, pengarah dan
pengorientasi tujuan. Bahwa pada tingkah laku yang bermotif, bergerak
dalam satu arah khusus atau spesifik. Tingkah laku itu bermaksud
berketekunan dan berkegigihan.

b.

Motif sebagai penyeleksi tingkah laku.
Dengan adanya motif maka tingkah laku manusia tidak membayar tanpa
arah kepada tujuan yang terseleksi, yang menyiapkan individu itu sendiri.
Misalnya siswa yang ingin lulus ujian, maka ia mengkonsentrasi pada
cara-cara yang terseleksi untuk mencapai tujuan tersebut.

c.

Motif memberi energi dan menahan tingkah laku.
Motif sebagai alasan predisposisi perbuatan sehingga berarti menjadi
tenaga dorong dan peningkatan tenaga, sehingga terjadilah perbuatan
yang nampak organisme. Motif juga berfungsi untuk mempertahankan
agar perbuatan itu adalah minat berlangsung lama. Energi psikis yang
disediakan tergantung dari besar kecilnya motif. Jika motif itu kuat maka
akan tersedia energi yang besar dan begitu juga sebaliknya. Hebb
(Fudyartanto, 2002 : 259) berpendapat bahwa efisiensi dan kesempurnaan
(kelengkapan) akan bertambah besar dalam keadaan motif yang ada pada
tingkah laku. Artinya semakin besar motif, maka tingkah laku akan
bertambah efisien dan sempurna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

3. Teori Motivasi
a.

Teori Aktualisasi Diri dari Maslow
Abraham Maslow (1908-1970) adalah seorang psikolog humanis. Ia
percaya bahwa manusia dapat bekerja ke arah kehidupan yang lebih baik.
Ia menegaskan bahwa kebutuhan-kebutuhan tertata secara hierarkis. Jika
kebutuhan dasar terpenuhi, maka timbul kebutuhan yang lebih tinggi dan
seterusnya (Fudyartanto, 2002 : 27). Maslow membedakan 2 (dua)
kelompok kebutuhan, yaitu :
a. Kebutuhan metabolisme (deficit needs), yaitu kebutuhan fisiologis.
Misalnya : lapar dan haus. Jika ini sudah terpadu akan mencapai
lainnya, misalnya : rasa aman, cinta, kebersamaan dan penonjolan
diri.
b. Kebutuhan tumbuh ( self actualization ).
Maslow menolak anggapan psikolog bahwa manusia itu egois, jahat
dan anti sosial. Ia percaya bahwa ada tingkatan kemanusiaan.

b.

5

Aktualisasi diri

5

4

Penonjolan diri

4

3

Kebersamaan diri

3

2

Ketentraman

2

1

Fisiologi

1

Teori Motivasi Berprestasi
Teori ini dikemukakan oleh David C. McClelled dari Universitas
Harvard, USA (Fudyartanto, 2002 : 278). Menurutnya, manusia itu satu
sama lain mempunyai motif yang berbeda-beda. Pengembangan motif
prestasi dipengaruhi oleh sejumlah variabel di rumah, sekolah, da n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14
masyarakat. Rumah (keluarga) memegang peranan penting pada awal
perkembangan motif dan sikap anak. Harapan dan bimbingan orangtua
pada anak-anak mengembangkan kebutuhan prestasi kepada yang lebih
tinggi.

Demikian

juga

masyarakat

dengan

pandangan

hidupnya

mempunyai peranan penting dalam perkembangan motif prestasi. Sekolah
akan membantu mengembangkan perkembangan kepribadian anak pada
sikap

yang

positif

pada

anak-anak.

Cara

guru

membimbing

perkembangan anak adalah memberikan cerita-cerita orang-orang besar
yang berhasil dalam perjuangan hidupnya untuk menunjukkan betapa
pentingnya motif prestasi.
c.

Teori Motivasi Belajar
Pembicaraan motivasi belajar memakai dasar teori belajar koneksionisme
SR dan teori belajar kognitif (Fudyartanto, 2002 : 285). Menurut teori
belajar koneksionisme SR, manusia adalah sebagai mesin yang
dikendalikan oleh prinsip-prinsip tetap dan motivasi adalah tingkah laku
berasal dari dorongan fisiologis. Motivasi adalah suatu dorongan untuk
berbuat yang dihasilkan dari stimulus. Stimulus dapat dari luar atau dari
dalam diri manusia sendiri. Teori SR menekankan pentingnya
pengalaman masa lalu untuk menjelaskan sebab tingkah laku sekarang.
Konsep motivasi berbeda dengan konsep motivasi menurut SR. Menurut
teori kognitif, motivasi timbul dari situasi yang diciptakan dengan
keseimbangan dalam medan hidup individu. Semua tingkah laku
mempunyai arah dan tujuan. Sebagai contoh, ketika individu pergi ke
suatu tujuan mengalami suatu hambatan kemudian timbul suatu tegangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15
dari dalam individu untuk mencoba memindahkan suatu hambatan
tersebut. Maka tujuan yang dilepaskan dari tegangan tersebut merupakan
suatu permotivasian yang mementingkan pada pengalaman sekarang
(masa kini) sesuai dengan teori kognitif yang memiliki suatu arti
pendekatan situasiona l pada motivasi tingkah laku.

C. Belajar
1. Pengertian Belajar
Pendidikan di sekolah mengarahkan belajar anak supaya memperoleh
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai yang dapat
menunjang perkembangannya.
“Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan
dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang
belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan
mengamati orang itu. Bahkan hasil belajar orang itu tidak langsung
kelihatan, tanpa orang itu melakukan sesuatu yang menampakkan
kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar. Maka,
berdasarkan perilaku yang disaksikan dapat ditarik kesimpulan
bahwa seseorang telah belajar (Winkel, 1987:35)”.
Definisi belajar berbeda menurut teori yang dianut. Secara tradisional
belajar dianggap sebagai menambah pengetahuan, yang diutamakan adalah
aspek intelektual. Pendapat lain yang lebih populer ialah memandang belajar
sebagai perubahan kelakuan, yaitu “change of behavior”. Menurut Ernest R.
Hilgard, dalam bukunya Nasution (2003:59) dinyatakan sebagai Learning is
the process, by wich an activity originates or is changed through training
procedures (whether in the laboratory on in the natural environment) as
distinguishe form changes by factors not attributable to training .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16
Seorang belajar bila ia ingin melakukan suatu kegiatan sehingga
kelakuannya berubah. Ia dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak
dapat dilakukannya. Ia menghadapi situasi dengan cara lain. Kelakuan harus
kita pandang dalam arti yang luas ya ng meliputi pengamatan, pengenalan,
perbuatan, keterampilan, minat, penghargaan, sikap dan lain nya. Jadi, belajar
tidak hanya mengenai bidang intelektual saja, akan tetapi seluruh pribadi
anak, kognitif, afektif, maupun psikomotorik (Nasution, 2003:59).
2. Prinsip-prinsip Belajar
Adapun prinsip-prinsip belajar menurut teori Gestalt (Nasution, 2003:7280) adalah.
a.

Belajar itu berdasarkan keseluruhan
Pendidik-pendidik modern berpendapat bahwa mata yang lepas kurang
manfaatnya sebab tidak berdasarkan atas keseluruhan ini. Itu sebabnya
maka orang berusaha untuk mengadakan hubungan antara berbagai mata
pelajaran yang disebut korelasi antara mata pelajaran, malahan dapat juga
meniadakan

segala

batas-batas

antara

mata

pelajaran

dengan

mengintegrasikannya.
b.

Anak yang belajar merupakan keseluruhan
Sekolah hendaknya dijadikan bukan

hanya tempat anak mempelajari

berbagai ilmu, akan tetapi juga tempat mereka hidup dan belajar hidup.
Kurikulum sekolah disesuaikan dengan apa yang diperlukan anak bagi
kehidupannya sehar i-hari. Dengan demikian dicegah adanya jurang yang
sering terdapat antara sekolah dengan kehidupan di luar sekolah untuk
mencapai integrasi pribadi murid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17
c.

Dengan “insight” dimaksud suatu saat dalam proses belajar, sewaktu
seseorang melihat atau mendapat pengertian tentang seluk beluk sesuatu,
atau melihat hubungan tertentu antara unsurunsur dalam suatu situasi
yang mengandung suatu problema atau kepemilikan.

d.

Belajar berdasarkan pengalaman
Belajar memberi hasil yang sebaikbaiknya bila didasarkan pada
pengalaman. Pengalaman ialah suatu interaksi yakni aksi dan reaksi,
antara individu dengan lingkungan. Individu menjalani pengaruh
lingkungan. Jadi, ada aksi dari lingkungan terhadap individu, akan tetapi
sebaliknya individu bereaksi terhadap pengaruh lingkungan itu.

e.

Belajar ialah suatu proses perkembangan
Manusia ialah suatu organisme yang tumbuh dan berkembang menurut
caracara tertentu. Kita tidak dapat mengajarkan segala sesuatu yang kita
kehendaki. Anak-anak baru dapat mempelajarinya dan mencernakannya,
bila ia telah matang untuk bahan pelajarannya itu. Kesiapan anak untuk
mempelajari sesuatu tidak hanya ditentukan oleh kematangan atau taraf
pertumbuhan batiniah, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan, yakni
oleh pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh.

f.

Belajar ialah proses yang kontin iu
Kontinuitas diusahakan dengan meniadakan tinggal kelas. Anak yang
tinggal kelas tidak kontinu pelajarannya, oleh sebab itu ia harus
mengulangi bahan yang sama selama satu tahun. Kurikulum hendaknya
disusun sedemikian, sehingga tiap anak terus maju sesuai dengan
kecepatannya masing-masing. Kontinuitas harus pula ada dalam pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18
sekolah rendah, menengah, dan tinggi. Seperti anak maju dari kelas yang
satu ke kelas berikutnya. Demikian pula anak itu harus pula maju dari
sekolah rendah ke sekolah menengah dan seterusnya.
g.

Belajar lebih berhasil bila dihubungkan dengan minat keinginan dan
tujuan anak.
Hal ini tercapai apabila pelajaran itu langsung berhubungan dengan apa
yang diperlukan murid-murid dalam kehidupannya seha ri-hari atau
apabila mereka tahu dan menerima tujuannya. Akan tetapi dalam
hubungannya dengan cita-cita anak itu, usaha itu mengandung arti
baginya. Ia memahami tujuan pelajaran itu, ia yakin akan ada faedah bagi
kehidupannya dan karena itu ia giat belajar. Dikatakan bahwa anak itu
didorong oleh motivasi yang intrinsik, sebab ia ingin mencapai tujuan
yang terkandung dalam pelajaran itu sendiri.

D. Proses dan Kualitas Proses
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin “processus” yang berarti
“berjalan ke depan”. Kata “berjalan ke depan” mempunyai konotasi urutan
langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan. Menurut
Chaplin (1972), dalam bukunya Muhibinsyah (2003:109), proses adalah : Any
change in any object or organism, particulary a behavioral or psychological
change (proses adalah suatu perubahan khususnya yang menyangkut perubahan
tingkah laku atau perubahan kejiwaan). Dalam psikologi belajar, proses berarti
caracara atau langkah-langkah khusus yang mengalami beberapa perubahan yang
ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu (Reber, 1988 dalam bukunya
Muhibin, 2003:109).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19
Jika kita perhatikan ungkapan any change in object or organism dalam
definisi Chaplin dan katakata “Cara-cara atau langkah-langkah” (manners or
operations) dalam definisi Reber, istilah “tahapan perubahan” dapat kita pakai
sebagai persamaan kata proses. Jadi, proses dapat diartikan sebagai tahapan
perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa.
Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju
dari pada keadaan sebelumnya.
Proses belajar mengajar menghasilkan hasil pengajaran. Meskipun tujuan
belajar telah dinyatakan dengan jelas dan baik namun belum tentu hasil yang
diperoleh itu baik.
Suatu

pengajaran

disebut

berhasil

baik,

bila

pengajaran

tersebut

membangkitkan proses belajar efektif. Dalam hal ini masalah yang menentukan
bukan metode atau prosedur yang digunakan dalam pengajaran, bukan kolot atau
modernnya pengajaran, bukan pula konvensional atau professifnya pengajaran.
Semuanya itu mungkin penting artinya, tetapi tidak merupakan pertimbangan
terakhir, karena hanya berkenaan dengan “alat” dan bukan dengan “tujuan”
pengajaran. Bagi pengukuran suksesnya pengajaran, syarat tertingi iala h: hasilnya.
Hasil yang disebut baik hendaknya dinilai dari.
1.

Hasil yang tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa
Mungkin seorang guru merupakan seorang “pelatih yang baik” bagi siswa
yang akan menghadapi ujian. Tapi bila hasil pengajarannya tidak tahan
lama dan lekas menghilang, maka hasil pengajaran tersebut tidak efektif.
Seorang guru harus mempertimbangkan berapa banyak dari yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20
diajarkannya yang akan masih diingat kelak oleh siswa, setelah lewat
seminggu, sebulan, setahun atau sepuluh tahun.
2.

Hasil yang merupakan pengetahuan

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

20 71 72

PENGGUNAAN METODE CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI KEGIATAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATA Penggunaan Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Partisipasi Kegiatan Belajar Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris Pada Aspek Speaking Siswa Kelas

1 9 16

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survey Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cikalongwetan ).

0 1 27

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE ... 1 PB

0 1 15

PENGARUH PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SMA NEGERI 6 PONTIANAK

0 0 11

PENGARUH PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SMA NEGERI 6 PONTIANAK

0 0 12

PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn SISWA SEKOLAH DASAR PARWONO Guru SD Negeri 006 Sungai Buluh Kecamatan Singingi Hilir parrwonogmail.com ABSTRAK - PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn SISWA SEKO

0 0 8

PENERAPAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Supriatin Guru SMP Negeri 1 Mempura supriatin048gmail.com ABSTRAK - PENERAPAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

0 3 14

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 1 DUKUN MAGELANG

0 0 215