PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 1 DUKUN MAGELANG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS
PROSES DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
EKONOMI SISWA SMA NEGERI 1 DUKUN MAGELANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Laela Dian Cahyani
NIM: 031334065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Sang Pencipta Alam Semesta
Bapak Suyono dan Ibu Sri Morosumiwin
Nenekku Tercinta Windia, Dedy, Fina, YulistiaPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Kesedihan, kebahagiaan, keheningan mer upakan
bagian dar i hidup, kar ena hidup mer upakan sebuah
seni yang bisa diukir , dilukis melalui t indakan, pikir an
dan kat a- kat a. Lakukanlah semua dengan bij ak dan
mensyukur i apa yang t elah mej adi kar unia dar i Tuhan.
Nilai t ert inggi dari seorang manusia bukanlah di mana I a berbijak
pada saat -saat nyaman dan menyenangkan, t et api dimana I a berbijak
pada saat -saat t ant ang dan pertentangan (M artin L uther)
Ada dua pilihan pokok dalam hidup ini, menerima
kondisi apa adanya atau menerima tanggung jawab
untuk mengubahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis
ini tidak memuatt karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang
telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana
layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 7 Oktober 2008 Penulis Laela Dian Cahyani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
LAELA DIAN CAHYANI
Nama :
031334065
Nomor Mahasiswa : Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PROSES
DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA
SMA NEGERI 1 DUKUN MAGELANGbeserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 29 Oktober 2008 Yang menyatakan
(LAELA DIAN CAHYANI)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kata Pengantar
Sesunggunya, segala puji dan syukur bagi Tuhan YMEpenulis meminta pertolongan dan ampunan kepada-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar,
kualitas proses dn hasil beljar mata pelajaran ekonomi siswa SMA
Negeri 1 Dukun Magelang”.Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung ikut terlibat dalam penyelesaian
skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada berbagai pihak atas bantuan bimbingan, petunjuk, nasehat, dan
semangat yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih ini penulis haturkan kepada:1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran dari awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Bapak Ig. Suwarjo, S.Pd. selaku kepala sekolah SMA Negeri 1
Dukun Magelang yang telah memberikan kesempatan bagi peneliti untuk melakukan penelitian.
6. Bapak Drs. Dwi Anggoro, selaku guru mitra penelitian yang
telah berkolaborasi, membimbing dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.IPS
7. All Crew XI
2 SMA Negeri 1 Dukun Magelang: Angga, Danan, Rafika, Risma, Siti Mujianah, dkk. Terima kasih atas partisipasi, kebersamaan dan keceriaan kalian.
8. Kedua ortuku (Bpk. Suyono dan Ibu Wiwin), yang telah
membesarkan dan selalu memberi dukungan dalam hidup-Ku moril maupun materiil. Kakakku Windia dan adikku (Dedy, Fina, Yulis) “Kasih ya atas pemberian dorongan dan motivasi dalam hidup..sekarang aku sudah lulus” serta Nenekku, Alm. Paklek dan keponakanku : Devi, Tiara & Farah.
9. Kost Community Brojodento 2 : Yuyun, Mbak Lia, Siska
Kodong, Yulita, Ci2l, Vani dan Niken ndut. Jaga kebersamaan dan terima kasih segalanya karena telah membuka mata tuk mengenl satu sama laen.10. Teman-teman community PAK’B: sobatku Mbk Ana (diet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merepotkan-Mu), Ni2ng, Santy, Met-You (kacih ya pinjamannya), Siska, Dwi, Yisca, Septy, Tiara, St.Yekti, Feli, Uke, Tari, Siwi, Wita, Adel, Wulan, W@ntet, @rie, @gus, Yudo, Br@m.
11. Teman- teman seperjuangan PPL di SMA 11 Yogyakarta, serta teman-teman PBM, Volunter dan anak-anak Pingit (kapan bisa bersama lagi yach??)
12. Serta orang-orang yang Ku kenal, teman-teman dan semua pihak yang turut membantu yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Hidup untuk berbagi hidup, dan mengkomunikasikan
pengharapan . Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap smoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca, lembaga maupun perkembangan ilmu
pengetahuan selanjutnya.Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PROSES DAN
HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA
NEGERI 1 DUKUN MAGELANG
Laela Dian Cahyani
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008
Tujuan penelitiaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar, kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi dengan menggunakan metode inquiri Siswa SMA Negeri 1 Dukun Magelang. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2008. Data diperoleh dengan observasi langsung (pengamatan kelas), wawancara dan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan metode dekriptif.
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) Penggunaan metode inquiri mata pelajaran ekonomi dalam penelitian ini belum dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (siklus I = 83,78%; siklus II = 80,56%; siklus III = 92,11%) (2) Penggunan metode inquiri mata pelajaran ekonomi belum dapat meningkatkan kualitas proses (kualitas pembelajaran guru, siklus I, = 7,43%; siklus II = 7,06%; siklus III = 8,86%; kualitas proses dalam penilaian penampilan personal dan sosial siswa, siklus I = 7 %; siklus II = 6,7% siklus III = 8,25%) (3) Penggunaan metode inquiri belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi (siklus I = 54,05%; siklus II = 44,44%; siklus
III = 94,74%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF APPLYING INQUIRY METHOD IN INCREASING
LEARNING MOTIVATION, PROCESS QUALITY AND LEARNING
RESULT OF STUDYING ECONOMICS OF THE STUDENTS OF 1
STATE SENIOR HIGH SCHOOL DUKUN MAGELANG
Laela Dian Cahyani
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2008
The aims of this study are to recognize the influence of learning motivation, process quality and the learning result of stud ying economic by applying the inquiry method of the students of 1 State Senior High School Dukun Magelang. This class action research was conducted from March until April 2008. The data were gained by direct observation (class observation), interviews and questionnaire. The data analysis was done by applying descriptive method.
The results of data analysis are: (1) learning motivation level by using Economics Inquiry method in this research does not increase the students’
st nd rd
learning motivation (1 cycle = 83,78%; 2 cycle = 80,56%, 3 cycle = 92,11%); (2) applying inquiry method in studying economic has not increased process
st nd
quality (the quality of teaching learning, 1 cycle = 7, 43%; 2 cycle = 7, 06%;
rd
3 cycle = 8, 86%; process quality in evaluating the students’ social and personal
st nd rd
appearance, 1 cycle = 7%; 2 cycle = 6, 7% 3 cycle = 8, 25%); (3) the application of inquiry method has not increased the result of student’s learning in
st nd rd studying economics (1 cycle = 54, 04; 2 cycle = 44, 44%; 3 cycle = 94, 74%).
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................. . i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iii HALAMAN PERS EMBAHAN.............................................................. iv MOTTO................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................. vi KATA PENGANTAR............................................................................. vii ABSTRAK ............................................................................................. x ABSTRACT.............................................................................................. xi
DAFTAR ISI........................................................................................... xii DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..............................................................
1 B. Batasan Masalah..........................................................................
4 C. Rumusan Penelitian ....................................................................
4 D. Tujuan Penelitian.........................................................................
4 E. Manfaat Penelitian.......................................................................
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Inquiri.............................................................................
6 B. Motivasi ......................................................................................
10 C. Belajar ........................................................................................ 15
D. Proses dan Kualitas Proses .......................................................... 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitia ................................................................... 29 B. Desain Penelitian......................................................................... 29 C. Pemilihan Tempat dan Waktu Penelitian.................................... 33 D. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................... 33 E. Data Yang Dibutuhkan................................................................ 33 F. Definisi Operasional Variabel Penelitian.................................... 34 G. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 36 H. Prosedur Penelitian ..................................................................... 38 BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Lingk ungan Sekolah....................................................................
52 3. Kegiatan Ekstrakurikuler.................................................
70 3. Siklus Ketiga ...................................................................
55 2. Sikuls Kedua ...................................................................
55 1. Siklus Pertama ................................................................
53 BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN A. Hasil Observasi ...........................................................................
53 5. Beban Belajar ..................................................................
52 4. Vita Communica .............................................................
51 2. Muatan Lokal .................................................................
44 B. Identitas Sekolah.........................................................................
51 1. Mata Pelajaran.................................................................
49 H. Struktur Kurikulum .....................................................................
49 G. Prestasi Sekolah...........................................................................
47 F. Personil Sekolah..........................................................................
46 E. Keadaan Sekolah.........................................................................
44 D. Tujuan dan Sasaran ....................................................................
44 C. Visi dan Misi...............................................................................
87 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Siklus Pertama ................................................................. 108
b. Siklus Kedua ................................................................... 119
c. Siklus Ketiga ................................................................... 133
BAB IX KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Kesimpulan ........................................................................ 151 B. Saran .................................................................................. 152 C. Keterbatasan Penelitian...................................................... 153 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 156 LAMPIRAN ........................................................................................... 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Penilaian dengan menggunakan PAP II ..................................... 35Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Motivasi.......................................................... 40Tabel 5.1 Pengamatan terhadap Aktivitas guru pada Siklus I.................... 61Tabel 5.2 Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa di Kelas pada Siklus I ... 63Tabel 5.3 Kesan Guru Mitra terhadap Perangkat pembelajaran danPenggunaan Pembelajaran Metode Inquiri Siklus I ................... 64
Tabel 5.4 Kesan siswa terhadap Perangkat Pembelajaran danPenggunaan pembelajaran Metode Inquiri Sikuls I ................... 66
Tabel 5.5 Pengamatan terhadap Aktivitas Guru Pada Siklus II ................. 77Tabel 5.6 Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa di Kelas pada Siklus II.. 79Tabel 5.7 Kesan Guru Mitra terhadap Perangkat Pembelajaran danPenggunaan Pembelajaran Metode Inquiri Siklus II.................. 81
Tabel 5.8 Kesan Sistem terhadap Perangkat Pembelajaran danPenggunaan pembelajaran Metode Inquiri Siklus II................... 83
Tabel 5.9 Pengamatan terhadap Aktivitas Guru pada Siklus II ................. 94Tabel 5.10 Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa di kelas padaSiklus II .................................................................................... 95
Tabel 5.11 KesanGuru Mitra terhadap Perangkat Pembelajaran danPenggunaan pembelajaran Metode inquiri Siklus II ................ 97
Tabel 5.12 Kesan siswa terhadap Perangkat Pembalajaran danPenggunaan Pembelajaran Metode inquiri Siklus III............... 99
Tabel 5.13 Aktivitas Guru dikelas sebelum Penggunaan Metode Inquiri.. 102Tabel 5.14 Kualitas Pembelajaran sebelum Penggunaan Metode inquiri.. 104Tabel 5.15 Daftar Nilai Kelas XI IPS2 Semester Gasal Tahun Pelajaran2007/2008 Mata Pelajaran Ekonomi ...................................... 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.18 Penilaian Penampilan personal dan Sosial siswa Siklus II ...... 112Tabel 5.19 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus II............................. 114Tabel 5.20 Analisis Indeks Kesukaran Soal Siklus II ............................... 116Tabel 5.21 Kriteria Keberhasilan Berdasarkan Pelaksanaan TindakanPembelajaran dengan Metode Inquiri pada Siklus II ............... 118
Tabel 5.22 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar siswa terhadapMetode inquiri Tipe Siklus II................................................... 120
Tabel 5.23 Penilaian Kualitas Pembelajaran Siklus II .............................. 122Tabel 5.24 Penilaian Penampilan Personal dan Sosial Siswa Siklus II .... 124Tabel 5.25 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus II............................. 127Tabel 5.26 Analisis Indeks Kesukaran Soal Siklus II ................................ 129Tabel 5.27 Kriteria Keberhasilan Berdasarkan Pelaksanaan TindakanPembelajaran dengan Metode inquiri pada Siklus II ............. 131
Tabel 5.28 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar Siswa TerhadapMetode Inquiri Siklus III.......................................................... 134
Tabel 5.29 Penilaian Kualitas Pembelajaran Siklus III.............................. 137Tabel 5.30 Penilaian Ketrampilan Personal dan Sosial SistemSiklus III ................................................................................... 138
Tabel 5.31 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus III............................ 141Tabel 5.32 Analisis Indeks Kesukaran Soal Siklus III............................... 143Tabel 5.33 Kriteria Keberhasilan Berdasarkan Pelaksanaan TindakanPembelajaran dengan Metode Inquiri pada Siklus III ............. 145
Tabel 5.34 Hasil Analisis Motivasi Belajar, Kualitas Proses dan HasilBelajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi dengan Metode Inquiri....................................................................................... 147
Tabel 5.35 Indikator Kberhasilan Tndakan Dalam Siklus I, II dan III ...... 150PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Model PTK .......................................................................... 32PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Surat Permohonan Ijin Penelitian.............................................. 157
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian.......................... 158
Instrumen Pra Penelitian ..................................................... 160
Perangkat Pembelajaran............................................................. 166
Instrumen Penelitian.................................................................. 195
Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner..................................... 229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Kebijakan pendidikan terus berkembang, hal ini dapat kita lihat bahwa pendekatan pembelajaran dalam bentuk pendekatan kontekstual (contextual and teaching learning ) dewasa ini sedang digalakkan penggunaannya.
Dengan pendekatan kontekstual siswa dituntut untuk membangun konsep keilmuannya sendiri secara induktif, yaitu pola pikir yang didasarkan pada fakta-fakta yang ada, kemudian setelah itu ditarik kesimpulannya. Contextual and teaching learning adalah konsep pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia yang nyata dan memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dalam kehidupan sehari hari sebagai anggota masyarakat dan keluarga (Blanchard, 2001).
Metode inquiri termasuk dalam pendekatan kontekstual, karena dalam metode ini siswa dituntut untuk merumuskan permasalahannya sendiri sampai akhirnya bisa menyusun sebuah teori. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran kontekstual, yaitu siswa makin akrab dengan lingkungannya. Sudah bukan saat lagi siswa hanya duduk manis saat mengikuti pelajaran di kelas.
Metode inquiri cocok dikembangkan karena memang cara pembelajaran pasif sudah saatnya untuk ditinggalkan. Dahulu orang beranggapan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tubuh lain tidak ikut terlibat. Hal ini jelas terlihat saat kita duduk di bangku
SD, guru mengajarkan kita posisi saat menerima pelajaran yaitu duduk
dengan badan tegak dan tangan terlipat di atas meja. Tidak ada komunikasi
dua arah yang terjadi, karena guru hanya mentransfer ilmunya sedangkan
siswa siap menerima ilmu itu.Dalam pembelajaran berbasis inquiri, belajar adalah aktivitas bertanya
pada diri sendiri dan mencari tahu sendiri ja wabannya. Dengan metode ini
siswa dapat memperoleh pengetahuan dan ketrampilan bukan dari guru atau
hasil mengingat seperangkat fakta-fakta . Tidak melakukan aktivitas berarti
siswa itu belum bisa dikatakan sebagai belajar. Metode inquiri ini cocok
diterapkan dalam pelajaran ekonomi karena materi yang ada dalam mata
pelajaran ekonomi adalah materi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari,
sehingga ilmu yang akan disampaikan kepada siswa akan lebih tahan lama
apabila siswa itu bisa mengalaminya sendiri. Misalnya dalam materi pasar,
siswa akan lebih memahami apa dan bagaimana pasar itu apabila siswa itu
beraktivitas sendiri. Dengan pergi ke pasar, siswa bisa mendefinisikan sendiri
apa itu arti pasar, dan akan banyak sekali pelajaran yang bisa didapat dengan
pergi ke pasar. Ilmu yang didapat juga akan lebih tahan lama dari pada
siswa hanya menghafalkan arti pasar dari buku yang sudah ada, karena
belajar akan lebih lama bermakna dengan cara melakukan. Oleh karena
itu, seorang guru harus menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk
menciptakan belajar mengajar yang dapat menghantarkan anak didik
sampai ke tujuan. Hal tersebut sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 mengembangkan potensi peserta didik sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggungjawab. Untuk itu diperlukan adanya perubahan dalam pembe lajaran sesuai perkembangannya.
Namun kenyataannya, sesuai dengan pengamatan yang dilakukan peneliti
metode inquiri belum banyak dipakai oleh guru dalam melakukan pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Dukun Magelang kelas XI-IPS yang selama ini masih menggunakan metode2 konvensional. Berdasarkan hasil observasi pada hari Senin 24 Maret 2008 ditemukan bahwa ratarata siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran yang mengakibatkan siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pelajaran ekonomi sehingga hasil belajarnya juga belum maksimal. Di sisi lain, motivasi
memiliki peranan penting untuk menentukan tinggi rendahnya hasil belajar.
Hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai yang didapatkan ketika ulangan harian, saat guru mengajukan pertanyaan dan dapat dilihat secara keseluruhan dari nilai rapornya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu menerapkan penggunaan metodeinquiri dan menyelidiki dampak penggunaan metode tersebut pada
peningkatan motivasi belajar siswa, kualitas proses dan hasil belajar dalam pembelajaran ekonomi di SMA. Harapannya adalah dengan menerapkan metode inquiri siswa termotivasi untuk belajar, sehingga hasil belajar siswaPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa SMA N 1 Dukun Magelang ”.
B. Batasan Masalah Menyadari banyaknya masalah yang ada dalam usaha meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran ekonomi Kelas XI-IPS
2 SMA Negeri 1 Dukun Magelang, maka peneliti membatasi beberapa masalah yaitu metode inquiri, motivasi belajar, kualitas proses, dan hasil belajar.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dibuat perumusan masalah: Apakah penggunaan metode inquiri dapat meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI-IPS
2 SMA Negeri 1 Dukun Magelang.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI-IPS SMA Negeri 1 Dukun Magelang.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 E.
Manfaat Penelitian
1. Bagi sekolah Dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar.
2. Bagi penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah dengan keadaan sesungguhnya serta sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A.
Metode Inquiri 1 . Pengertian Inquiri Model inquiri adalah sebuah model pembelajaran yang dikembangkan oleh J. Richard Suchman sejak tahun 1962 (Joyce, et.al., 1992 : 2000). Ia berpendapat bahwa setiap individu memiliki keinginan meneliti secara alamiah. Keinginan yang ada pada individu tidak terarah, oleh karena itu diperlukan latihan meneliti. Model inquiri adalah pola belajar mengajar yang dirancang untuk melatih siswa melakukan proses meneliti. Penelitian itu dapat terjadi bila siswa dihadapkan pada masalah yang mengandung tantangan intelektual secara bebas, terarah ke dalam kegiatan meneliti untuk memperoleh pengetahuan (Fudyartanto, 1986 : 119). Model inquiri dirancang untuk menciptakan tantangan untuk bernalar. Keingintahuan yang tidak terarah, kemudian diarahkan dengan langkah-langkah dan bereksperimen. Oleh karena itu, model ini bukan hanya melatih keterampilan meneliti, menyadarkan pentingnya penelitian, tetapi juga mengaktifkan siswa belajar memperoleh pengetahuan. Pengajaran berdasarkan inquiri adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa dimana kelompok siswa in quiri dihadapkan ke dalam suatu isu atau mencari jawaban-jawaban terhadap isi pertanyaan melalui suatu prosedur yang digariskan secara jelas dan terstruktur (Kourskly, 1987 : 68). Sund (1975) dalam bukunya Fudyartanto (1986:120) menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 konsep dan prinsip. Suatu kegiatan “discovery” adalah suatu kegiatan pelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mental sendiri. Proses mental misalnya mengama ti, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, menarik kesimpulan dan sebagainya.
2 . Prosedur Pelaksanaan Penggunaan model inquiri dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi dan merumuskan situasi yang menjadi fokus inquiri secara jelas.
b. Mengajukan suatu pertanyaan tentang fakta.
c. Memformulasikan hipotesis atau beberapa hipotesis untuk menjawab pertanyaan langkah kedua.
d. Mengumpulkan informasi yang relevan dengan hipotesis dan menguji setiap hipotesis dengan data yang terkumpul.
e. Merumuskan jawaban atas pertanyaan sesungguhnya dan menyatakan jawaban sebagai proposisi tentang fakta jawaban itu merupakan sintesis antara hipotesis yang diajukan dan hasil-hasil dari hipotesis yang diuji dengan informasi yang terkumpul.
Guru membagi tugas, meneliti suatu masalah yang di atas (mengidentifikasi dan merumuskan situasi, mengajukan suatu pertanyaan, memformulasikan hipotesis, mengumpulkan informasi sampai merumuskan jawaban). Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 mempelajari, meneliti dan membahas tugasnya dalam kelompok. Setelah itu dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Akhirnya hasil laporan kerja kelompok dilaporkan ke sidang pleno dan terjadilah diskusi secara luas.
Guru menggunakan teknik ini sewaktu mengajar memiliki tujuan demikian, agar siswa terangsang oleh tugas dan aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan masalahnya. Pengajaran inquiri harus meliputi pengalaman-pengalaman belajar untuk menjamin siswa agar dapat mengembangkan proses “inquiri”. Jelaslah bahwa siswa dapat berkembang kemampuan berpikir “discovery-inquiry” hanya apabila ia terlibat dalam kegiatan yang menuntut pelaksanaan tugas mental. Siswa sesungguhnya tidak pernah menguasai setiap tugas mental dengan sempurna, maka hanya ada suatu tingkatan dimana siswa itu menjadi ahli dalam mempelajari tentang bagaimana to discover to inquiry.
Tugas suatu sistem sekolah adalah membentuk kurikulum sedemikian rupa sehingga siswa dapat memanifestasikan kemampuan discovery atau inquirinya. Proses inquiri menuntut guru bertindak sebagai fasilitator, narasumber dan penyuluh kelompok. Para siswa didorong untuk mencari pengetahuan sendiri, bukan dijejali dengan pengetahuan.
3 . Keunggulan Metode Inquiri Teknik metode inquiri memiliki keunggulan. Menurut Roestiyah (2001 : 76) mengemukakan sebagai berikut.
a. Dapat membentuk dan menggambarkan self concept pada diri siswa sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur dan terbuka.
d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.
e. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
f. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.
g. Dapat mengembangkan bakat/kecakapan individu.
h. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
i. Guru dapat menghindari diri caracara belajar yang tradisional.
j. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
4 . Kelemahan Metode Inquiri Suatu kelemahan dalam penggunaan metode inquiri menurut Roestiyah (2001 : 77) adalah sebagai berikut.
a. Strategi ini berdasarkan asumsi bahwa kesiapan pikiran tertentu untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai akan mengalami kesulitan melakukan abstraksi atau berpikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep yang tertulis maupun lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustrasi.
b. Metode ini tidak efisien untuk mengajar pada jumlah siswa yang banyak karena membutuhkan waktu lama untuk membantu mereka melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
c. Harapan akan buyar apabila berhadapan dengan sis wa atau guru yang telah biasa dengan cara mengajar yang lama.
5 . Asumsi-asumsi yang mendasari Metode Inquiri Dalam model inquiri terdapat beberapa asumsi-asumsi yang mendasari, yaitu sebagai berikut.
a. Keterampilan berpikir kritis dan berpikir edukatif yang diperlukan berkaitan dengan pengumpulan data yang bertalian dengan kelompok hipotesis.
b. Keuntungan bagi siswa dari pengalaman kelompok dimana mereka berkomunikasi, berbagi tanggung jawab dan bersama-sama mencari pengetahuan.
c. Kegiatan-kegiatan belajar disajikan dengan semangat berbagai inquiri dan discovery menambah motivasi dan memajukan partisipasi.
B. Motivasi 1 . Pengertian Motivasi Motif berasal dari bahasa Latin “moveers” yang berarti menggerakkan.
Kata motivasi lalu diartikan sebagai usaha menggerakkan. Untuk memperoleh pengertian yang cukup baku dan jelas, maka perlu mencari bandingan pada pendapat beberapa orang.
a. Menurut Atkinson (Taufiq, 1997:207) motivasi menunjukkan tendensi berbuat yang meningkat untuk menghasilkan satu atau lebih pengaruh- pengaruhnya (satu hasil atau lebih).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Menurut A.W. Bernard (Chauhan, 1979 : 196) motivasi menunjukkan semua fenomena yang dilibatkan dalam stimulasi (perangsangan) tindakan ke arah tujuan-tujuan tertentu dimana sebelumnya kecil atau tidak ada gerakan ke arah tujuan itu. Jadi motivasi adalah usaha
memperbesar atau mengadakan gerakan mencapai tujuan tertentu.
c. Menurut Abraham Maslow (Fudyartanto, 2002 : 256) motivasi adalah konstan (tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan kompleks dan bahwa hal itu kebanyakan merupakan karakteristik universal pada tiap kegiatan organisme.
d. Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi adalah :
a. dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu; b. usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatan.
Motivasi berlaku untuk semua kegiatan termasuk kegiatan belajar. Jadi jika dikatakan motivasi belajar, maksudnya adalah mendorong atau memberi semangat kepada individu untuk melakukan kegiatan belajar agar lebih giat belajar supaya prestasinya meningkat menjadi lebih baik.2 . Fungsi Motivasi Dalam proses belajar mengajar motivasi itu sangat penting, tidak hanya bagi peserta didik tetapi juga penting bagi guru, dosen maupun karyawan sekolah. Fudyartanto (2002 : 258) mengemukakan secara umum ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12 a. Motif menggerakkan dan mengatur tingkah laku manusia .
Keadaan motif digambarkan sebagai pembimbing, pengarah dan pengorientasi tujuan. Bahwa pada tingkah laku yang bermotif, bergerak dalam satu arah khusus atau spesifik. Tingkah laku itu bermaksud berketekunan dan berkegigihan.
b. Motif sebagai penyeleksi tingkah laku.
Dengan adanya motif maka tingkah laku manusia tidak membayar tanpa arah kepada tujuan yang terseleksi, yang menyiapkan individu itu sendiri.
Misalnya siswa yang ingin lulus ujian, maka ia mengkonsentrasi pada cara-cara yang terseleksi untuk mencapai tujuan tersebut.
c. Motif memberi energi dan menahan tingkah laku.
Motif sebagai alasan predisposisi perbuatan sehingga berarti menjadi tenaga dorong dan peningkatan tenaga, sehingga terjadilah perbuatan yang nampak organisme. Motif juga berfungsi untuk mempertahankan agar perbuatan itu adalah minat berlangsung lama. Energi psikis yang disediakan tergantung dari besar kecilnya motif. Jika motif itu kuat maka akan tersedia energi yang besar dan begitu juga sebaliknya. Hebb (Fudyartanto, 2002 : 259) berpendapat bahwa efisiensi dan kesempurnaan (kelengkapan) akan bertambah besar dalam keadaan motif yang ada pada tingkah laku. Artinya semakin besar motif, maka tingkah laku akan bertambah efisien dan sempurna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 3 .
Teori Motivasi
a. Teori Aktualisasi Diri dari Maslow Abraham Maslow (1908-1970) adalah seorang psikolog humanis. Ia percaya bahwa manusia dapat bekerja ke arah kehidupan yang lebih baik. Ia menegaskan bahwa kebutuhan-kebutuhan tertata secara hierarkis. Jika kebutuhan dasar terpenuhi, maka timbul kebutuhan yang lebih tinggi dan seterusnya (Fudyartanto, 2002 : 27). Maslow membedakan 2 (dua) kelompok kebutuhan, yaitu : a. Kebutuhan metabolisme (deficit needs), yaitu kebutuhan fisiologis.
Misalnya : lapar dan haus. Jika ini sudah terpadu akan mencapai lainnya, misalnya : rasa aman, cinta, kebersamaan dan penonjolan diri.
b. Kebutuhan tumbuh ( self actualization ).
Maslow menolak anggapan psikolog bahwa manusia itu egois, jahat dan anti sosial. Ia percaya bahwa ada tingkatan kemanusiaan.
Aktualisasi diri 5
5 Penonjolan diri 4
4
3 Kebersamaan diri 3
2 Ketentraman 2
1 Fisiologi 1
b. Teori Motivasi Berprestasi Teori ini dikemukakan oleh David C. McClelled dari Universitas Harvard, USA (Fudyartanto, 2002 : 278). Menurutnya, manusia itu satu sama lain mempunyai motif yang berbeda-beda. Pengembangan motif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 masyarakat. Rumah (keluarga) memegang peranan penting pada awal perkembangan motif dan sikap anak. Harapan dan bimbingan orangtua pada anak-anak mengembangkan kebutuhan prestasi kepada yang lebih tinggi. Demikian juga masyarakat dengan pandangan hidupnya mempunyai peranan penting dalam perkembangan motif prestasi. Sekolah akan membantu mengembangkan perkembangan kepribadian anak pada sikap yang positif pada anak-anak. Cara guru membimbing perkembangan anak adalah memberikan cerita-cerita orang-orang besar yang berhasil dalam perjuangan hidupnya untuk menunjukkan betapa pentingnya motif prestasi.
c. Teori Motivasi Belajar Pembicaraan motivasi belajar memakai dasar teori belajar koneksionisme SR dan teori belajar kognitif (Fudyartanto, 2002 : 285). Menurut teori belajar koneksionisme SR, manusia adalah sebagai mesin yang dikendalikan oleh prinsip-prinsip tetap dan motivasi adalah tingkah laku berasal dari dorongan fisiologis. Motivasi adalah suatu dorongan untuk berbuat yang dihasilkan dari stimulus. Stimulus dapat dari luar atau dari dalam diri manusia sendiri. Teori SR menekankan pentingnya pengalaman masa lalu untuk menjelaskan sebab tingkah laku sekarang. Konsep motivasi berbeda dengan konsep motivasi menurut SR. Menurut teori kognitif, motivasi timbul dari situasi yang diciptakan dengan keseimbangan dalam medan hidup individu. Semua tingkah laku mempunyai arah dan tujuan. Sebagai contoh, ketika individu pergi ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 dari dalam individu untuk mencoba memindahkan suatu hambatan tersebut. Maka tujuan yang dilepaskan dari tegangan tersebut merupakan suatu permotivasian yang mementingkan pada pengalaman sekarang (masa kini) sesuai dengan teori kognitif yang memiliki suatu arti pendekatan situasiona l pada motivasi tingkah laku.
C. Belajar
1. Pengertian Belajar
Pendidikan di sekolah mengarahkan belajar anak supaya memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai yang dapat menunjang perkembangannya.
“Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang itu. Bahkan hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan, tanpa orang itu melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar. Maka, berdasarkan perilaku yang disaksikan dapat ditarik kesimpulan bahwa seseorang telah belajar (Winkel, 1987:35)”.
Definisi belajar berbeda menurut teori yang dianut. Secara tradisional belajar dianggap sebagai menambah pengetahuan, yang diutamakan adalah aspek intelektual. Pendapat lain yang lebih populer ialah memandang belajar sebagai perubahan kelakuan, yaitu “change of behavior”. Menurut Ernest R.
Hilgard, dalam bukunya Nasution (2003:59) dinyatakan sebagai Learning is the process, by wich an activity originates or is changed through training procedures (whether in the laboratory on in the natural environment) as
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 Seorang belajar bila ia ingin melakukan suatu kegiatan sehingga kelakuannya berubah. Ia dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya. Ia menghadapi situasi dengan cara lain. Kelakuan harus kita pandang dalam arti yang luas ya ng meliputi pengamatan, pengenalan, perbuatan, keterampilan, minat, penghargaan, sikap dan lain nya. Jadi, belajar tidak hanya mengenai bidang intelektual saja, akan tetapi seluruh pribadi anak, kognitif, afektif, maupun psikomotorik (Nasution, 2003:59).
2 . Prinsip-prinsip Belajar Adapun prinsip-prinsip belajar menurut teori Gestalt (Nasution, 2003:72- 80) adalah.
a. Belajar itu berdasarkan keseluruhan Pendidik-pendidik modern berpendapat bahwa mata yang lepas kurang manfaatnya sebab tidak berdasarkan atas keseluruhan ini. Itu sebabnya maka orang berusaha untuk mengadakan hubungan antara berbagai mata pelajaran yang disebut korelasi antara mata pelajaran, malahan dapat juga meniadakan segala batas-batas antara mata pelajaran dengan mengintegrasikannya.
b. Anak yang belajar merupakan keseluruhan Sekolah hendaknya dijadikan bukan hanya tempat anak mempelajari berbagai ilmu, akan tetapi juga tempat mereka hidup dan belajar hidup. Kurikulum sekolah disesuaikan dengan apa yang diperlukan anak bagi kehidupannya sehar i-hari. Dengan demikian dicegah adanya jurang yang sering terdapat antara sekolah dengan kehidupan di luar sekolah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Dengan “insight” dimaksud suatu saat dalam proses belajar, sewaktu