PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL REALITA UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA SINGLE PARENT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN AJARAN 2013/2014.
PENGARUH
KONSELING
INDIVIDUAL
REALITA
UNTUK
MENINGKATKAN HARGA DIRI SISWA YANG BERASAL DARI
KELUARGA SINGLE PARENT PADA SISWA KELAS X
SMA N 1 BINJAI KABUPATEN LANGKAT
TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan
OLEH:
POPY HERAWATI SINAGA
1103351031
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
PENGARUH
KONSELING
INDIVIDUAL
REALITA
UNTUK
MENINGKATKAN HARGA DIRI SISWA YANG BERASAL DARI
KELUARGA SINGLE PARENT PADA SISWA KELAS X
SMA N 1 BINJAI KABUPATEN LANGKAT
TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
OLEH:
POPY HERAWATI SINAGA
1103351031
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat
rahmat serta kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Selanjutnya salawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW sebagai risalah dan membawa kebenaran serta keselamatan dunia dan
akhirat. Adapun judul skripsi penulis adalah “Pengaruh Konseling Individual
Realita untuk Meningkatkan Harga Diri Siswa yang Berasal dari Keluarga
Single Parent pada siswa Kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat
Tahun Ajaran 2013/2014”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada program
studi Bimbingan dan Konseling jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga
pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun
tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai,
terutama kepada yang saya hormati:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan
ii
2. Bapak Drs. Nasrun, MS sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku pembantu Dekan I, beserta Pembantu
Dekan II dan Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan Dan Bimbingan dan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku
Sekretaris Jurusan
5. Bapak Dr. M. Rajab Lubis, MS selaku dosen pembimbing akademik dan
pembimbing skripsi yang telah banyak membantu dalam memberikan
saran dan masukan, serta memberikan bimbingan dan motivasi kepada
penulis selama penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas
kebaikan yang telah bapak berikan selama ini kepada saya.
6. Dra. Nur’aini, MS, Dra. Zuraida Lubis, M.Pd dan Prof. Dr. Asih Menanti,
MS,S.Psi selaku dosen narasumber dan penguji skripsi yang telah
memberikan pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini.
7. Kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan yang telah memberikan ilmu yang melimpah selama proses
perkuliahan sehingga penulis memiliki bekal untuk mengaplikasikan
ilmunya.
8. Seluruh staff FIP Unimed yang telah memberikan kemudahan dalam
pengurusan pengajuan judul skripsi hingga pengajuan sidang, khususnya
jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan
banyak bekal ilmu hingga penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini.
iii
9. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat dan
seluruh Bapak/Ibu Guru beserta Staff pegawai di sekolah yang telah
memberikan izin dan kemudahan dalam memperoleh data penelitian yang
penulis butuhkan.
10. Teristimewa sekali penulis sampaikan kepada Ayahanda Dahlan Sinaga
dan Ibunda tercinta Hamma Tumangger, terimakasih atas segala dukungan
dan perhatian penuh yang tiada henti diberikan setiap waktu serta usaha
dan dorongan moril dan materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
11. Abanganda saya Josmar Sinaga, Irwansyah Sinaga dan kakanda tercinta
Novalita Sinaga, serta adik-adik terbaik dan termanis Naik Parluhutan
Sinaga dan Nurhasanah Sinaga, dan keponakan termanis saya Al’Adawi
Sinaga terimakasih banyak untuk doa dan dukungannya selama proses
pengerjaan skripsi ini.
12. Sahabat terbaik dan termanis Siti Nurhayati Lubis dan Fitri Nurul hanie,
terimakasih banyak untuk kesabaran, pengertian dan bantuannya selama
penyelesaian skripsi ini. Semoga kebaikan kalian mendapat ganjaran yang
baik dan di ridhoi Allah SWT.
13. Buat teman-teman seperjuangan saya kelas BK Ekstensi 2010, yang telah
memberikan dukungannya, semoga kita tetap terjalin dalam silaturahmi
yang baik dan semoga kita menjadi pemimpi yang tidak pernah berhenti.
14. Rekan PPLT Universitas Negeri Medan tahun 2013 SMP Negeri 3
Perbaungan yang telah banyak memberikan doa dan support dalam
penyelesaian skripsi ini
iv
15. Untuk teman satu bimbingan skripsi Eka, Popy Tya, Lolo, Adisti,
terimakasih untuk bantuan dan motivasi yang diberikan kepada penulis
dalam penyelesaian skripsi ini
16. Serta semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian skripsi
ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu–persatu.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis
mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal
mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari skripsi ini
masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua khususnya dalam memperkaya Ilmu Pendidikan di bidang
Bimbingan Konseling. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan,
Penulis
Agustus 2014
Popy Herawati Sinaga
NIM.1103351031
v
ABSTRAK
Popy Herawati Sinaga, 1103351031. Pengaruh Konseling Individual Realita
Untuk Meningkatkan Harga Diri Siswa Yang Berasal Dari Keluarga
Single Parent Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Binjai Kabupaten
Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh layanan konseling
individual realita untuk meningkatkan harga diri siswa yang berasal dari keluarga
single parent pada siswa kelas X SMA N 1 Binjai. Penelitian ini dilaksanakan
selama dua bulan yakni pada bulan Juni - Agustus 2014. Rumusan masalah dari
penelitian ini adalah apakah ada pengaruh konseling individual realita terhadap
peningkatan harga diri siswa yang berasal dari keluarga single parent pada siswa
kelas X tahun ajaran 2013/2014.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas X SMA Negeri 1
Binjai yang berjumlah 177 siswa. Sampel ditarik dengan menggunakan metode
random sampling, dari 10 orang siswa/i kelas X yang berasal dari keluarga single
parent diambil 6 orang yang masuk dalam kriteria yang telah ditetapkan.
Instrument penelitian adalah angket yaitu angket tentang harga diri. Bentuk
angket yang digunakan adalah bentuk pilihan atau multiple choice sebanyak 52
butir yang terlebih dahulu diujicobakan kepada siswa kelas X4 kemudian
dianalisis untuk mendapatkan butir item angket yang valid dan reliabel. Dari hasil
ujicoba diperoleh 30 butir item angket yang valid dan relibel sehingga dapat
digunakan untuk pengumpulan data selanjutnya. Dari hasil angket dalam pre-test
diperoleh rata-rata sebesar 74,16 dan post-test diperoleh rata-rata sebesar 96,5.
Dari hasil tersebut tampak terjadi peningkatan harga diri siswa = 22,34 (30,11%).
Teknik uji hipotesis menggunakan rumus uji non-parametrik wilxoson,
dengan perolehan Jhitung sebesar 10 dan Jtabel sebesar 0. Maka hipotesis penelitian
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada pelaksanaan
konseling individual teknik realita terhadap harga diri siswa kelas X yang berasal
dari keluarga single parent di SMA Negeri 1 Binjai dapat diterima. Hal ini
terlihat dari Jhitung> Jtabel (10 > 0).
Kata kunci : Konseling individual, teknik realita, harga diri, single parent
i
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ...............................................................
1.2. Identifikasi Masalah .....................................................................
1.3. Batasan Masalah ...........................................................................
1.4. Rumusan Masalah .........................................................................
1.5. Tujuan Penelitian ..........................................................................
1.6. Manfaat Penelitian ........................................................................
1
6
6
7
7
7
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teori
2.2. Harga Diri
2.2.1. Pengertian Harga Diri .......................................................
2.2.2. Karakteristik Harga Diri ...................................................
2.2.3. Aspek-aspek Harga Diri ...................................................
2.2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri ...............
2.3. Harga diri Anak pada Keluarga Single Parent ..........................
2.4. Konseling Individual Realita
2.4.1. Pengertian Konseling Individual dan Karakteristik .........
2.4.2. Proses dan Tahapan Konseling Individual .......................
2.4.3. Pengertian Konseling Realita ...........................................
2.4.4. Ciri-ciri Konseling Realita ...............................................
2.4.5. Tujuan Konseling Realita .................................................
2.4.6. Prosedur dan Teknik Konseling Realita ............................
2.5. Peran Konseling Realita dalam Meningkatkan Harga Diri
Siswa .........................................................................................
2.6. Kerangka Konseptual .................................................................
2.7. Hipotesis Penelitian ...................................................................
9
13
15
16
18
20
24
26
28
29
31
34
37
38
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
Jenis Penelitian ..........................................................................
Desain Penelitian ........................................................................
Subjek Penelitian ........................................................................
Operasionalisai Variabel Penelitian ...........................................
Instrument Pengumpulan Data ...................................................
vi
39
39
40
41
41
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................. 45
3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 46
BAB IV : HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................
4.2. Persiapan Penelitian
4.2.1. Proses Perijinan ..................................................................
4.2.2. Gambaran Umum Subjek Penelitian ..................................
4.3. Uji Persyaratan Analisis
4.3.1. Uji coba Instrument ...........................................................
4.3.2. Uji Validitas ......................................................................
4.3.3 Uji Reabilitas ....................................................................
4.4. Deskripsi Hasil Penelitian
4.4.1. Pre-Test Harga Diri Siswa ................................................
4.4.2. Pos-Test Harga Diri Siswa ................................................
4.4.3. Uji Normalitas .....................................................................
4.4.4. Uji Homogenitas .................................................................
4.4.5. Uji Hipotesis........................................................................
4.4.6. Analisis Persentasi dan Peningkatan Harga Diri Siswa ......
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................
47
48
49
49
49
50
50
52
54
54
55
55
56
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN ....................................................................... 58
5.2. SARAN .................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 59
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Halaman
Depan Sekolah SMA N 1 Binjai ..................................................... 87
Siswa Kelas X4 Sedang Mengisi Angket Uji Coba Harga Diri ...... 87
Siswa Kelas X yang single parent Sedang Mengerjakan
Angket Sikap Harga Diri (Pre-Test) ............................................... 88
Peneliti Sedang Memberikan Perlakuan (Konseling Individual)
kepada Sampel Pertama .................................................................. 88
Peneliti Sedang Memberikan Perlakuan (Konseling Individual)
kepada Sampel Kedua ..................................................................... 89
Peneliti Sedang Memberikan Perlakuan (Konseling Individual)
kepada Sampel Ketiga ..................................................................... 89
Peneliti Sedang Memberikan Perlakuan (Konseling
Individual) kepada Sampel Keempat .............................................. 90
Beberapa Siswa Sedang Mengerjakan Angket Harga Diri
(Post-Test) ....................................................................................... 90
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia dan kehidupan kita sering mendengar tentang kepemilikan harga
diri. Tiap manusia yang ada di dunia ini pasti memiliki harga diri dan tentunya
masing-masing orang selalu menginginkan harga diri yang tinggi.
Dalam proses pembentukan dan proses kehidupan kita, ternyata tidak mudah
dalam membentuk sikap diri yang positif. Karena kita mungkin mempunyai
pandangan yang tidak menyenangkan terhadap diri kita sendiri karena pengaruh
komentar teman-teman, orangtua, saudara atau orang lain. Bisa juga karena kita
merasa gagal, tidak dapat berbuat apa-apa, merasa tidak dapat bertanggung jawab
terhadap sesuatu yang ditugaskan, atau tidak berkata jujur dan sebagainya.
Selanjutnya harga diri pada tingkat apapun merupakan pengalaman paling
pribadi yang berada dalam inti kehidupan ini. Harga diri adalah apa yang kita
pikirkan dan rasakan tentang diri kita sendiri, bukanlah apa yang dipikirkan oleh
orang lain tentang siapa kita sebenarnya (Gea,dkk 2003 :107). Tak seorang pun
yang dapat mengendalikan kita dan mempercayai kepercayaan dan kecintaan kita
terhadap diri sendiri.
Banyak orang yang beranggapan bahwa harga dirinya akan naik jika ia dapat
mengekspresikan kemarahannya. Menurutnya, dengan berani marah kepada siapa
saja maka orang-orang akan menilainya sebagai seseorang yang keras sehingga
setiap orang akan takut dan takluk kepadanya. Harga diri merupakan penilaian
dan penghargaan seseorang terhadap dirinya. Penilaian orang lain dapat
1
2
mempengaruhi bagaimana seseorang bertingkah laku dalam kehidupan seharihari. Tapi yang terutama adalah penilaian terhadap diri sendiri.
Jika kita mendalami benar hakikat sejati harga diri, maka kita akan tahu
bahwa harga diri tidak bersifat kompetitif (persaingan) dan komparatif
(perbandingan).... “Harga diri yang sejati tidak diungkapkan melalui pemujaan
diri dengan mengorbankan orang lain, atau menyengsarakan orang lain untuk
kebahagiaan sendiri. Kesombongan seperti ini hanyalah menggambarkan betapa
rapuhnya harga diri orang tersebut”(Gea,dkk 2003:108)
Grant (2000:5)
Harga diri adalah sikap menerima diri apa adanya....Harga diri dapat
dikenali melalui cara kita bertindak dan berperilaku, melalui sikap
dan keyakinan serta cara kita memandang diri kita, dan lewat emosiemosi kita. Semua ini berhubungan dengan usaha membangun dan
mengembangkan harga diri yang positif.
Harga diri adalah sesuatu yang dapat
dikembangkan. Masa remaja
merupakan salah satu periode dalam hidup yang paling penting dalam hal
perkembangan harga diri. Mengembangkan harga diri berarti mengembangkan
keyakinan-keyakinan pada diri sendiri bahwa kita mampu untuk hidup dan patut
untuk berbahagia dalam menghadapi kehidupan dengan penuh keyakinan, berbuat
kebaikan, optimisme dan semuanya akan membantu kita mencapai tujuan hidup
yang bahagia. Yang berarti bahwa dengan mengembangkan harga diri berarti
memperluas kapasitas untuk mencapai kebahagiaan (Gea,dkk 2003 :108)
Salah satu pihak yang sangat berperan dalam mengembangkan harga diri
anak adalah keluarga atau orang tua. “Orang tua adalah sumber yang sangat
mempengaruhi kualitas harga diri anak-anaknya”(Grant:2000:15). Orang tua
memiliki tanggung jawab besar untuk memenuhi kebutuhan harga diri anak,
3
melalui pemberian kasih sayang yang tulus sehingga anak dapat tumbuh dan
berkembang secara wajar dan sehat, yang didalamnya terkandung perasaan harga
diri yang stabil dan mantap. Disinilah, tampak arti penting peran orangtua sebagai
fasilitator.
Rasa harga diri anak akan tumbuh bila mereka tahu bahwa kedua orangtua
memberikan perhatian yang cukup kepada mereka. Peran orang tua dalam
memberikan kasih sayang dan penerimaan yang tulus akan memenuhi kebutuhan
rasa cinta anak (siswa). Kebutuhan cinta akan terpenuhi apabila kedua orang tua
berperan secara baik. Meskipun kasih sayang yang penuh dari orang tua tidak
selamanya membentuk harga diri positif pada siswa. Namun akan berbeda kasih
sayang didapatkan oleh anak (siswa) dari keluarga single parent. Karena disini
siswa hanya melihat dan mencontoh satu peran dari orangtua. Ketika kasih sayang
diperoleh penuh dari kedua orang tua belum tentu berdampak baik pada harga diri
siswa. Maka harga diri siswa dari orang tua tunggal akan akan sangat berbeda
dengan orang tua utuh. Karena orang tua sebagai single parent harus berperan
ganda untuk mendidik dan membesarkan anaknya.
Selanjutnya kasih sayang dan perhatian yang hanya diperoleh dari single
parent, dapat membentuk harga diri negatif pada anak. Karena kasih sayang
yang diberikan oleh orang tua single parent tidak sama besarnya dengan orang tua
utuh. Anak yang berlatarbelakang dari keluarga single parent lebih cenderung
pasif (pendiam), menarik diri dari lingkungan, dan pesimis. Di sekolah sering
dijumpai anak seperti contoh tersebut, dan ada juga anak yang suka membuat
keributan di dalam kelas, karena hanya ingin dapat perhatian dari teman dan guru.
4
Persepsi siswa tentang harga dirinya yang diperoleh dari orang tua tunggal
yang negatif atau rendah pada diri mereka sendiri akan menemui rintangan dalam
mengatasi masalah, menjadi pasif, menarik diri, mudah frustrasi dan bahkan tidak
bahagia. Ketika dihadapkan tantangan, mereka mudah sekali untuk bilang ”tidak
bisa”. Namun siswa yang terlalu memandang tinggi dirinya juga tidak berdampak
baik. Mereka akan cenderung merasa paling baik, tidak mau dikalahkan dan
meremehkan orang lain. Siswa semacam ini akan sulit untuk menerima kekalahan
dan sulit beradaptasi yang membatasi keleluasaannya. Namun sebaliknya, ketika
siswa yang berpandangan positif tentang dirinya akan mudah mengatasi konflik
dan tidak mudah tepengaruh oleh hal-hal negatif. Mereka akan tumbuh menjadi
individu yang optimis. Jadi harga diri yang sehat adalah harga diri yang dapat
membekali siswa untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan dimana pun dia
berada, tidak kurang atau berlebihan.
Karakteristik anak dengan harga diri yang rendah menurut Clemes dan Bean
(2001:4-5) diantaranya adalah: 1) merendahkan bakat dirinya; 2) merasa bahwa
orang lain tidak menghargainya; 3) merasa tidak berdaya; 4) mudah dipengaruhi
oleh orang lain; 5) menunjukkan deretan emosi dan perasaan yang sempit; 6)
menghindari situasi yang menimbulkan kecemasan; 7) menjadi
defensif dan
mudah frustrasi; 8) menyalahkan orang lain atas kelemahannya sendiri.
Kemudian berdasarkan wawancara awal peneliti ke SMA N 1 Binjai,
Kabupaten Langkat pada hari kamis tanggal sembilan januari 2014, pukul 10.00
wib. Peneliti mendapat informasi dari guru bimbingan konseling bahwa ada
kurang lebih sepuluh orang siswa/i yang berasal dari keluarga single parent
mengalami masalah yaitu; siswa sering diam di dalam kelas, sering menarik diri
5
dari teman-teman (minder), tidak antusias terhadap hal yang baru, tidak mandiri
dalam belajar, tidak percaya diri dan bahkan ada juga siswa yang sering membuat
keributan dan suka menggangu teman pada saat pelajaran berlangsung, karena
hanya ingin mencari perhatian dari guru dan teman- temannya. Sehingga siswa
tersebut sering di panggil oleh guru bimbingan konseling.
Suatu upaya yang dapat dilakukan untuk membantu siswa meningkatkan
harga diri adalah konseling individual realita. Konseling ini dapat membantu
siswa dalam memahami dan menerima kekurangan pada dirinya. Menurut Glasser
(1965) (Corey, 2010:264) basis dari terapi realitas adalah membantu klien/siswa
dalam memenuhi kebutuhan psikologis, yang mencakup “kebutuhan untuk
mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk merasakan bahwa kita berguna baik
bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain”.
Pada kenyataannya, proses dan model yang digunakan saat ini dalam layanan
bimbingan konseling di sekolah belum efektif dalam membantu siswa. Siswa
tidak memahami permasalahan yang sedang dihadapinya, karena pada saat
konseling siswa hanya mendengarkan tanpa memahami apa makna dari konseling
tersebut. Maka dari itu peneliti ingin mencoba konseling individual realita untuk
mengembangkan harga diri siswa dengan mengerti dan paham dengan kenyataan
yang ada dalam dirinya, sehingga siswa dapat kembali tumbuh dan berkembang
secara optimal.
Berdasarkan keseluruhan uraian diatas maka penulis menganggap perlu
untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Konseling Individual
Realita untuk Meningkatkan Harga Diri Siswa yang Berasal dari Keluarga
6
Single Parent pada siswa Kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat
Tahun Ajaran 2013/2014”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang dan fokus masalah maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah seperti: 1) Siswa tidak
memiliki rasa harga diri yang baik, dilihat dari beberapa contoh dari sikap dan
perilaku yang sering ditujukkan oleh siswa di dalam lingkungan sekolah seperti di
dalam kelas, siswa sering mencari perhatian dari guru dan teman-temanya dengan
membuat keributan di dalam kelas, tidak percaya diri dalam belajar dan bergaul
dengan teman-temannya baik di dalam kelas maupun di luar kelas, menarik diri
dari teman-teman (minder), tidak aktif di dalam kelas dan kurang antusias dengan
hal yang baru; 2) Peran orang tua tunggal (single parent) dapat mempengaruhi
rasa harga diri siswa; 3) Penggunaan konseling realita dapat meningkatkan harga
diri siswa yang berasal dari keluarga single parent.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ada ,maka penulis
perlu melakukan batasan masalah agar penelitian yang dilakukan lebih terarah.
Pembatasan masalah dalam penelitian di titik beratkan pada “Pengaruh Konseling
Individual
Realita untuk Meningkatkan Harga Diri Siswa yang berasal dari
Keluarga Single Parent pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten
Langkat Tahun Ajaran 2013/2014”
7
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh
Konseling Individual
Realita Terhadap Peningkatan Harga Diri Siswa yang
Berasal dari Keluarga Single Parent pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai
Kabupaten langkat Tahun Ajaran 2013/2014”
1.5. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Untuk
mengetahui
Pengaruh
Konseling
Individual
Realita
dalam
Meningkatkan Harga Diri Siswa yang berasal dari keluarga Single Parent pada
siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran
2013/2014”
b. Tujuan Khusus
1. Untuk membantu siswa dalam meningkatkan rasa percaya dirinya dalam
belajar dan bergaul dengan teman-temannya melalui konseling indivual
realita.
2. Memberikan motivasi/dorongan yang baik dan positif bagi siswa dari
keluarga single parent yang memiliki harga diri rendah
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
a) Manfaat Praktis
a. Untuk menambah wawasan peneliti dalam pengembangan ilmu yang
berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling.
8
b. Bahan masukan bagi sekolah, guru bidang studi maupun guru
pembimbing dalam pelaksanaan program layanan konseling individual
realita di sekolah dalam meningkatkan harga diri siswa.
c. Bahan masukan bagi para petugas bimbingan dan konseling sehingga
proses layanan konseling individual realita dapat dilaksanakan tepat
sasaran dan tepat guna.
d. Menambah referensi dan informasi bagi peneliti lanjutan dalam
melakukan penelitian di bidang yang sama.
e. Bagi jurusan PPB/BK dan mahasiswa UNIMED dapat digunakan sebagai
referensi dalam menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan terkait
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
b) Manfaat Konseptual
Secara konseptual dan teoritis penelitian ini dapat menguji pengaruh layanan
konseling individual teknik realita dalam meningkatkan harga diri siswa, serta
untuk menambah teori mengenai harga diri dan konseling individual dengan
teknik realita.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka
diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan dalam
pelaksanaan konseling individu dengan menggunakan teknik realita untuk
meningkatkan harga diri siswa yang berasal dari keluarga single parent pada
siswa kelas X di SMA Negeri 1 Binjai T.A 2013/2014. Ini dapat dilihat dari hasil
uji hipotesis non-parametrik wilxoson pada lampiran 13.
5.2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,
diantaranya :
1. Bagi pihak sekolah terutama kepada guru pembimbing, hendaknya lebih
memperhatikan teknik yang digunakan dalam konseling individu sehingga
berpengaruh terhadap peningkatan harga diri siswa, salah satu cara yang
dapat digunakan adalah teknik realita dalam pelaksanaan konseling
individual. Serta memberikan penanganan sedini mungkin kepada siswa/i
yang bermasalah dengan harga dirinya.
2. Guru pembimbing di sekolah hendaknya lebih sering mengontrol atau
memperhatikan sikap siswa sehari-hari agar tidak terjadi penyimpangan
sikap.
58
59
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan (Konsep Dasar Aplikasi
Kebutuhan Dasar Klien). Jakarta: Salemba Medika
Brecht, Grant. 2000. Mengenal Dan Mengembangkan Harga Diri. Jakarta:
Prenhallindo
Churaisin,
2004.
Aspek-Aspek
Harga
Diri.
(Online),
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/industrial
technology/2009/Artikel_10504036.pdf,) diakses 15 Februari 2014
dalam
Clemes, dkk. 2001. Bagaimana Meningkatkan Harga Diri Remaja. Jakarta: Bina
Aksara
Corey, Gerald. 2010. Teori Dan Praktek Konseling & Psikoterapi. Bandung:
Refika Aditama
Gea Antonius,Dkk. 2003. Relasi Dengan Diri Sendiri. Jakarta: Pt Alex Media
Komputindo
Hambali, Adang. 2013. Psikologi Kepribadian Lanjutan ( Studi Atas Teori Dan
Tokoh Psikologi Kepribadian). Bandung: Pustaka Setia
Hurlock
(1999).
Pengertian
Single
Parent.
(Online)
Http://Www.Psychologymania.Com/2013/01/Pengertian-Single
Parent.Html, diakses 15 Februari 2014
dalam
Lubis, Namora, L. 2011. Memahami Dasar-dasar Konseling dalam Teori dan
Praktek. Jakarta: Kencana
Lusi Cristiani. 2013. Meningkatkan Harga Diri Siswa Melalui Penerapan
Konseling Realita Di Kelas Xii Sma Negeri 19 Medan Kecamatan Seruwai
Belawan Tahun Ajaran 2012/2013. Medan:Universitas Negeri Medan.
Skripsi Tidak Dipublikasikan
Prayitno, Amti, R. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Asdi
Mahasatya
Rombe, 1997. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri. (Online) dalam
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/industrial
technology/2009/Artikel_10504036.pdf, diakses 15 Februari 2014
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Willis, Sofyan. 2010. Konseling Individual Teori Dan Praktek. Bandung: Alfabeta
60
Winkel,W.S dan Astuti, S. 2006. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi
KONSELING
INDIVIDUAL
REALITA
UNTUK
MENINGKATKAN HARGA DIRI SISWA YANG BERASAL DARI
KELUARGA SINGLE PARENT PADA SISWA KELAS X
SMA N 1 BINJAI KABUPATEN LANGKAT
TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan
OLEH:
POPY HERAWATI SINAGA
1103351031
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
PENGARUH
KONSELING
INDIVIDUAL
REALITA
UNTUK
MENINGKATKAN HARGA DIRI SISWA YANG BERASAL DARI
KELUARGA SINGLE PARENT PADA SISWA KELAS X
SMA N 1 BINJAI KABUPATEN LANGKAT
TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
OLEH:
POPY HERAWATI SINAGA
1103351031
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat
rahmat serta kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Selanjutnya salawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW sebagai risalah dan membawa kebenaran serta keselamatan dunia dan
akhirat. Adapun judul skripsi penulis adalah “Pengaruh Konseling Individual
Realita untuk Meningkatkan Harga Diri Siswa yang Berasal dari Keluarga
Single Parent pada siswa Kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat
Tahun Ajaran 2013/2014”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada program
studi Bimbingan dan Konseling jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga
pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun
tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai,
terutama kepada yang saya hormati:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan
ii
2. Bapak Drs. Nasrun, MS sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku pembantu Dekan I, beserta Pembantu
Dekan II dan Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan Dan Bimbingan dan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku
Sekretaris Jurusan
5. Bapak Dr. M. Rajab Lubis, MS selaku dosen pembimbing akademik dan
pembimbing skripsi yang telah banyak membantu dalam memberikan
saran dan masukan, serta memberikan bimbingan dan motivasi kepada
penulis selama penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas
kebaikan yang telah bapak berikan selama ini kepada saya.
6. Dra. Nur’aini, MS, Dra. Zuraida Lubis, M.Pd dan Prof. Dr. Asih Menanti,
MS,S.Psi selaku dosen narasumber dan penguji skripsi yang telah
memberikan pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini.
7. Kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan yang telah memberikan ilmu yang melimpah selama proses
perkuliahan sehingga penulis memiliki bekal untuk mengaplikasikan
ilmunya.
8. Seluruh staff FIP Unimed yang telah memberikan kemudahan dalam
pengurusan pengajuan judul skripsi hingga pengajuan sidang, khususnya
jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan
banyak bekal ilmu hingga penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini.
iii
9. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat dan
seluruh Bapak/Ibu Guru beserta Staff pegawai di sekolah yang telah
memberikan izin dan kemudahan dalam memperoleh data penelitian yang
penulis butuhkan.
10. Teristimewa sekali penulis sampaikan kepada Ayahanda Dahlan Sinaga
dan Ibunda tercinta Hamma Tumangger, terimakasih atas segala dukungan
dan perhatian penuh yang tiada henti diberikan setiap waktu serta usaha
dan dorongan moril dan materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
11. Abanganda saya Josmar Sinaga, Irwansyah Sinaga dan kakanda tercinta
Novalita Sinaga, serta adik-adik terbaik dan termanis Naik Parluhutan
Sinaga dan Nurhasanah Sinaga, dan keponakan termanis saya Al’Adawi
Sinaga terimakasih banyak untuk doa dan dukungannya selama proses
pengerjaan skripsi ini.
12. Sahabat terbaik dan termanis Siti Nurhayati Lubis dan Fitri Nurul hanie,
terimakasih banyak untuk kesabaran, pengertian dan bantuannya selama
penyelesaian skripsi ini. Semoga kebaikan kalian mendapat ganjaran yang
baik dan di ridhoi Allah SWT.
13. Buat teman-teman seperjuangan saya kelas BK Ekstensi 2010, yang telah
memberikan dukungannya, semoga kita tetap terjalin dalam silaturahmi
yang baik dan semoga kita menjadi pemimpi yang tidak pernah berhenti.
14. Rekan PPLT Universitas Negeri Medan tahun 2013 SMP Negeri 3
Perbaungan yang telah banyak memberikan doa dan support dalam
penyelesaian skripsi ini
iv
15. Untuk teman satu bimbingan skripsi Eka, Popy Tya, Lolo, Adisti,
terimakasih untuk bantuan dan motivasi yang diberikan kepada penulis
dalam penyelesaian skripsi ini
16. Serta semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian skripsi
ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu–persatu.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis
mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal
mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari skripsi ini
masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua khususnya dalam memperkaya Ilmu Pendidikan di bidang
Bimbingan Konseling. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan,
Penulis
Agustus 2014
Popy Herawati Sinaga
NIM.1103351031
v
ABSTRAK
Popy Herawati Sinaga, 1103351031. Pengaruh Konseling Individual Realita
Untuk Meningkatkan Harga Diri Siswa Yang Berasal Dari Keluarga
Single Parent Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Binjai Kabupaten
Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh layanan konseling
individual realita untuk meningkatkan harga diri siswa yang berasal dari keluarga
single parent pada siswa kelas X SMA N 1 Binjai. Penelitian ini dilaksanakan
selama dua bulan yakni pada bulan Juni - Agustus 2014. Rumusan masalah dari
penelitian ini adalah apakah ada pengaruh konseling individual realita terhadap
peningkatan harga diri siswa yang berasal dari keluarga single parent pada siswa
kelas X tahun ajaran 2013/2014.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas X SMA Negeri 1
Binjai yang berjumlah 177 siswa. Sampel ditarik dengan menggunakan metode
random sampling, dari 10 orang siswa/i kelas X yang berasal dari keluarga single
parent diambil 6 orang yang masuk dalam kriteria yang telah ditetapkan.
Instrument penelitian adalah angket yaitu angket tentang harga diri. Bentuk
angket yang digunakan adalah bentuk pilihan atau multiple choice sebanyak 52
butir yang terlebih dahulu diujicobakan kepada siswa kelas X4 kemudian
dianalisis untuk mendapatkan butir item angket yang valid dan reliabel. Dari hasil
ujicoba diperoleh 30 butir item angket yang valid dan relibel sehingga dapat
digunakan untuk pengumpulan data selanjutnya. Dari hasil angket dalam pre-test
diperoleh rata-rata sebesar 74,16 dan post-test diperoleh rata-rata sebesar 96,5.
Dari hasil tersebut tampak terjadi peningkatan harga diri siswa = 22,34 (30,11%).
Teknik uji hipotesis menggunakan rumus uji non-parametrik wilxoson,
dengan perolehan Jhitung sebesar 10 dan Jtabel sebesar 0. Maka hipotesis penelitian
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada pelaksanaan
konseling individual teknik realita terhadap harga diri siswa kelas X yang berasal
dari keluarga single parent di SMA Negeri 1 Binjai dapat diterima. Hal ini
terlihat dari Jhitung> Jtabel (10 > 0).
Kata kunci : Konseling individual, teknik realita, harga diri, single parent
i
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ...............................................................
1.2. Identifikasi Masalah .....................................................................
1.3. Batasan Masalah ...........................................................................
1.4. Rumusan Masalah .........................................................................
1.5. Tujuan Penelitian ..........................................................................
1.6. Manfaat Penelitian ........................................................................
1
6
6
7
7
7
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teori
2.2. Harga Diri
2.2.1. Pengertian Harga Diri .......................................................
2.2.2. Karakteristik Harga Diri ...................................................
2.2.3. Aspek-aspek Harga Diri ...................................................
2.2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri ...............
2.3. Harga diri Anak pada Keluarga Single Parent ..........................
2.4. Konseling Individual Realita
2.4.1. Pengertian Konseling Individual dan Karakteristik .........
2.4.2. Proses dan Tahapan Konseling Individual .......................
2.4.3. Pengertian Konseling Realita ...........................................
2.4.4. Ciri-ciri Konseling Realita ...............................................
2.4.5. Tujuan Konseling Realita .................................................
2.4.6. Prosedur dan Teknik Konseling Realita ............................
2.5. Peran Konseling Realita dalam Meningkatkan Harga Diri
Siswa .........................................................................................
2.6. Kerangka Konseptual .................................................................
2.7. Hipotesis Penelitian ...................................................................
9
13
15
16
18
20
24
26
28
29
31
34
37
38
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
Jenis Penelitian ..........................................................................
Desain Penelitian ........................................................................
Subjek Penelitian ........................................................................
Operasionalisai Variabel Penelitian ...........................................
Instrument Pengumpulan Data ...................................................
vi
39
39
40
41
41
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................. 45
3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 46
BAB IV : HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................
4.2. Persiapan Penelitian
4.2.1. Proses Perijinan ..................................................................
4.2.2. Gambaran Umum Subjek Penelitian ..................................
4.3. Uji Persyaratan Analisis
4.3.1. Uji coba Instrument ...........................................................
4.3.2. Uji Validitas ......................................................................
4.3.3 Uji Reabilitas ....................................................................
4.4. Deskripsi Hasil Penelitian
4.4.1. Pre-Test Harga Diri Siswa ................................................
4.4.2. Pos-Test Harga Diri Siswa ................................................
4.4.3. Uji Normalitas .....................................................................
4.4.4. Uji Homogenitas .................................................................
4.4.5. Uji Hipotesis........................................................................
4.4.6. Analisis Persentasi dan Peningkatan Harga Diri Siswa ......
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................
47
48
49
49
49
50
50
52
54
54
55
55
56
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN ....................................................................... 58
5.2. SARAN .................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 59
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Halaman
Depan Sekolah SMA N 1 Binjai ..................................................... 87
Siswa Kelas X4 Sedang Mengisi Angket Uji Coba Harga Diri ...... 87
Siswa Kelas X yang single parent Sedang Mengerjakan
Angket Sikap Harga Diri (Pre-Test) ............................................... 88
Peneliti Sedang Memberikan Perlakuan (Konseling Individual)
kepada Sampel Pertama .................................................................. 88
Peneliti Sedang Memberikan Perlakuan (Konseling Individual)
kepada Sampel Kedua ..................................................................... 89
Peneliti Sedang Memberikan Perlakuan (Konseling Individual)
kepada Sampel Ketiga ..................................................................... 89
Peneliti Sedang Memberikan Perlakuan (Konseling
Individual) kepada Sampel Keempat .............................................. 90
Beberapa Siswa Sedang Mengerjakan Angket Harga Diri
(Post-Test) ....................................................................................... 90
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia dan kehidupan kita sering mendengar tentang kepemilikan harga
diri. Tiap manusia yang ada di dunia ini pasti memiliki harga diri dan tentunya
masing-masing orang selalu menginginkan harga diri yang tinggi.
Dalam proses pembentukan dan proses kehidupan kita, ternyata tidak mudah
dalam membentuk sikap diri yang positif. Karena kita mungkin mempunyai
pandangan yang tidak menyenangkan terhadap diri kita sendiri karena pengaruh
komentar teman-teman, orangtua, saudara atau orang lain. Bisa juga karena kita
merasa gagal, tidak dapat berbuat apa-apa, merasa tidak dapat bertanggung jawab
terhadap sesuatu yang ditugaskan, atau tidak berkata jujur dan sebagainya.
Selanjutnya harga diri pada tingkat apapun merupakan pengalaman paling
pribadi yang berada dalam inti kehidupan ini. Harga diri adalah apa yang kita
pikirkan dan rasakan tentang diri kita sendiri, bukanlah apa yang dipikirkan oleh
orang lain tentang siapa kita sebenarnya (Gea,dkk 2003 :107). Tak seorang pun
yang dapat mengendalikan kita dan mempercayai kepercayaan dan kecintaan kita
terhadap diri sendiri.
Banyak orang yang beranggapan bahwa harga dirinya akan naik jika ia dapat
mengekspresikan kemarahannya. Menurutnya, dengan berani marah kepada siapa
saja maka orang-orang akan menilainya sebagai seseorang yang keras sehingga
setiap orang akan takut dan takluk kepadanya. Harga diri merupakan penilaian
dan penghargaan seseorang terhadap dirinya. Penilaian orang lain dapat
1
2
mempengaruhi bagaimana seseorang bertingkah laku dalam kehidupan seharihari. Tapi yang terutama adalah penilaian terhadap diri sendiri.
Jika kita mendalami benar hakikat sejati harga diri, maka kita akan tahu
bahwa harga diri tidak bersifat kompetitif (persaingan) dan komparatif
(perbandingan).... “Harga diri yang sejati tidak diungkapkan melalui pemujaan
diri dengan mengorbankan orang lain, atau menyengsarakan orang lain untuk
kebahagiaan sendiri. Kesombongan seperti ini hanyalah menggambarkan betapa
rapuhnya harga diri orang tersebut”(Gea,dkk 2003:108)
Grant (2000:5)
Harga diri adalah sikap menerima diri apa adanya....Harga diri dapat
dikenali melalui cara kita bertindak dan berperilaku, melalui sikap
dan keyakinan serta cara kita memandang diri kita, dan lewat emosiemosi kita. Semua ini berhubungan dengan usaha membangun dan
mengembangkan harga diri yang positif.
Harga diri adalah sesuatu yang dapat
dikembangkan. Masa remaja
merupakan salah satu periode dalam hidup yang paling penting dalam hal
perkembangan harga diri. Mengembangkan harga diri berarti mengembangkan
keyakinan-keyakinan pada diri sendiri bahwa kita mampu untuk hidup dan patut
untuk berbahagia dalam menghadapi kehidupan dengan penuh keyakinan, berbuat
kebaikan, optimisme dan semuanya akan membantu kita mencapai tujuan hidup
yang bahagia. Yang berarti bahwa dengan mengembangkan harga diri berarti
memperluas kapasitas untuk mencapai kebahagiaan (Gea,dkk 2003 :108)
Salah satu pihak yang sangat berperan dalam mengembangkan harga diri
anak adalah keluarga atau orang tua. “Orang tua adalah sumber yang sangat
mempengaruhi kualitas harga diri anak-anaknya”(Grant:2000:15). Orang tua
memiliki tanggung jawab besar untuk memenuhi kebutuhan harga diri anak,
3
melalui pemberian kasih sayang yang tulus sehingga anak dapat tumbuh dan
berkembang secara wajar dan sehat, yang didalamnya terkandung perasaan harga
diri yang stabil dan mantap. Disinilah, tampak arti penting peran orangtua sebagai
fasilitator.
Rasa harga diri anak akan tumbuh bila mereka tahu bahwa kedua orangtua
memberikan perhatian yang cukup kepada mereka. Peran orang tua dalam
memberikan kasih sayang dan penerimaan yang tulus akan memenuhi kebutuhan
rasa cinta anak (siswa). Kebutuhan cinta akan terpenuhi apabila kedua orang tua
berperan secara baik. Meskipun kasih sayang yang penuh dari orang tua tidak
selamanya membentuk harga diri positif pada siswa. Namun akan berbeda kasih
sayang didapatkan oleh anak (siswa) dari keluarga single parent. Karena disini
siswa hanya melihat dan mencontoh satu peran dari orangtua. Ketika kasih sayang
diperoleh penuh dari kedua orang tua belum tentu berdampak baik pada harga diri
siswa. Maka harga diri siswa dari orang tua tunggal akan akan sangat berbeda
dengan orang tua utuh. Karena orang tua sebagai single parent harus berperan
ganda untuk mendidik dan membesarkan anaknya.
Selanjutnya kasih sayang dan perhatian yang hanya diperoleh dari single
parent, dapat membentuk harga diri negatif pada anak. Karena kasih sayang
yang diberikan oleh orang tua single parent tidak sama besarnya dengan orang tua
utuh. Anak yang berlatarbelakang dari keluarga single parent lebih cenderung
pasif (pendiam), menarik diri dari lingkungan, dan pesimis. Di sekolah sering
dijumpai anak seperti contoh tersebut, dan ada juga anak yang suka membuat
keributan di dalam kelas, karena hanya ingin dapat perhatian dari teman dan guru.
4
Persepsi siswa tentang harga dirinya yang diperoleh dari orang tua tunggal
yang negatif atau rendah pada diri mereka sendiri akan menemui rintangan dalam
mengatasi masalah, menjadi pasif, menarik diri, mudah frustrasi dan bahkan tidak
bahagia. Ketika dihadapkan tantangan, mereka mudah sekali untuk bilang ”tidak
bisa”. Namun siswa yang terlalu memandang tinggi dirinya juga tidak berdampak
baik. Mereka akan cenderung merasa paling baik, tidak mau dikalahkan dan
meremehkan orang lain. Siswa semacam ini akan sulit untuk menerima kekalahan
dan sulit beradaptasi yang membatasi keleluasaannya. Namun sebaliknya, ketika
siswa yang berpandangan positif tentang dirinya akan mudah mengatasi konflik
dan tidak mudah tepengaruh oleh hal-hal negatif. Mereka akan tumbuh menjadi
individu yang optimis. Jadi harga diri yang sehat adalah harga diri yang dapat
membekali siswa untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan dimana pun dia
berada, tidak kurang atau berlebihan.
Karakteristik anak dengan harga diri yang rendah menurut Clemes dan Bean
(2001:4-5) diantaranya adalah: 1) merendahkan bakat dirinya; 2) merasa bahwa
orang lain tidak menghargainya; 3) merasa tidak berdaya; 4) mudah dipengaruhi
oleh orang lain; 5) menunjukkan deretan emosi dan perasaan yang sempit; 6)
menghindari situasi yang menimbulkan kecemasan; 7) menjadi
defensif dan
mudah frustrasi; 8) menyalahkan orang lain atas kelemahannya sendiri.
Kemudian berdasarkan wawancara awal peneliti ke SMA N 1 Binjai,
Kabupaten Langkat pada hari kamis tanggal sembilan januari 2014, pukul 10.00
wib. Peneliti mendapat informasi dari guru bimbingan konseling bahwa ada
kurang lebih sepuluh orang siswa/i yang berasal dari keluarga single parent
mengalami masalah yaitu; siswa sering diam di dalam kelas, sering menarik diri
5
dari teman-teman (minder), tidak antusias terhadap hal yang baru, tidak mandiri
dalam belajar, tidak percaya diri dan bahkan ada juga siswa yang sering membuat
keributan dan suka menggangu teman pada saat pelajaran berlangsung, karena
hanya ingin mencari perhatian dari guru dan teman- temannya. Sehingga siswa
tersebut sering di panggil oleh guru bimbingan konseling.
Suatu upaya yang dapat dilakukan untuk membantu siswa meningkatkan
harga diri adalah konseling individual realita. Konseling ini dapat membantu
siswa dalam memahami dan menerima kekurangan pada dirinya. Menurut Glasser
(1965) (Corey, 2010:264) basis dari terapi realitas adalah membantu klien/siswa
dalam memenuhi kebutuhan psikologis, yang mencakup “kebutuhan untuk
mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk merasakan bahwa kita berguna baik
bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain”.
Pada kenyataannya, proses dan model yang digunakan saat ini dalam layanan
bimbingan konseling di sekolah belum efektif dalam membantu siswa. Siswa
tidak memahami permasalahan yang sedang dihadapinya, karena pada saat
konseling siswa hanya mendengarkan tanpa memahami apa makna dari konseling
tersebut. Maka dari itu peneliti ingin mencoba konseling individual realita untuk
mengembangkan harga diri siswa dengan mengerti dan paham dengan kenyataan
yang ada dalam dirinya, sehingga siswa dapat kembali tumbuh dan berkembang
secara optimal.
Berdasarkan keseluruhan uraian diatas maka penulis menganggap perlu
untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Konseling Individual
Realita untuk Meningkatkan Harga Diri Siswa yang Berasal dari Keluarga
6
Single Parent pada siswa Kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat
Tahun Ajaran 2013/2014”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang dan fokus masalah maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah seperti: 1) Siswa tidak
memiliki rasa harga diri yang baik, dilihat dari beberapa contoh dari sikap dan
perilaku yang sering ditujukkan oleh siswa di dalam lingkungan sekolah seperti di
dalam kelas, siswa sering mencari perhatian dari guru dan teman-temanya dengan
membuat keributan di dalam kelas, tidak percaya diri dalam belajar dan bergaul
dengan teman-temannya baik di dalam kelas maupun di luar kelas, menarik diri
dari teman-teman (minder), tidak aktif di dalam kelas dan kurang antusias dengan
hal yang baru; 2) Peran orang tua tunggal (single parent) dapat mempengaruhi
rasa harga diri siswa; 3) Penggunaan konseling realita dapat meningkatkan harga
diri siswa yang berasal dari keluarga single parent.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ada ,maka penulis
perlu melakukan batasan masalah agar penelitian yang dilakukan lebih terarah.
Pembatasan masalah dalam penelitian di titik beratkan pada “Pengaruh Konseling
Individual
Realita untuk Meningkatkan Harga Diri Siswa yang berasal dari
Keluarga Single Parent pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten
Langkat Tahun Ajaran 2013/2014”
7
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh
Konseling Individual
Realita Terhadap Peningkatan Harga Diri Siswa yang
Berasal dari Keluarga Single Parent pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai
Kabupaten langkat Tahun Ajaran 2013/2014”
1.5. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Untuk
mengetahui
Pengaruh
Konseling
Individual
Realita
dalam
Meningkatkan Harga Diri Siswa yang berasal dari keluarga Single Parent pada
siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran
2013/2014”
b. Tujuan Khusus
1. Untuk membantu siswa dalam meningkatkan rasa percaya dirinya dalam
belajar dan bergaul dengan teman-temannya melalui konseling indivual
realita.
2. Memberikan motivasi/dorongan yang baik dan positif bagi siswa dari
keluarga single parent yang memiliki harga diri rendah
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
a) Manfaat Praktis
a. Untuk menambah wawasan peneliti dalam pengembangan ilmu yang
berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling.
8
b. Bahan masukan bagi sekolah, guru bidang studi maupun guru
pembimbing dalam pelaksanaan program layanan konseling individual
realita di sekolah dalam meningkatkan harga diri siswa.
c. Bahan masukan bagi para petugas bimbingan dan konseling sehingga
proses layanan konseling individual realita dapat dilaksanakan tepat
sasaran dan tepat guna.
d. Menambah referensi dan informasi bagi peneliti lanjutan dalam
melakukan penelitian di bidang yang sama.
e. Bagi jurusan PPB/BK dan mahasiswa UNIMED dapat digunakan sebagai
referensi dalam menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan terkait
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
b) Manfaat Konseptual
Secara konseptual dan teoritis penelitian ini dapat menguji pengaruh layanan
konseling individual teknik realita dalam meningkatkan harga diri siswa, serta
untuk menambah teori mengenai harga diri dan konseling individual dengan
teknik realita.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka
diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan dalam
pelaksanaan konseling individu dengan menggunakan teknik realita untuk
meningkatkan harga diri siswa yang berasal dari keluarga single parent pada
siswa kelas X di SMA Negeri 1 Binjai T.A 2013/2014. Ini dapat dilihat dari hasil
uji hipotesis non-parametrik wilxoson pada lampiran 13.
5.2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,
diantaranya :
1. Bagi pihak sekolah terutama kepada guru pembimbing, hendaknya lebih
memperhatikan teknik yang digunakan dalam konseling individu sehingga
berpengaruh terhadap peningkatan harga diri siswa, salah satu cara yang
dapat digunakan adalah teknik realita dalam pelaksanaan konseling
individual. Serta memberikan penanganan sedini mungkin kepada siswa/i
yang bermasalah dengan harga dirinya.
2. Guru pembimbing di sekolah hendaknya lebih sering mengontrol atau
memperhatikan sikap siswa sehari-hari agar tidak terjadi penyimpangan
sikap.
58
59
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan (Konsep Dasar Aplikasi
Kebutuhan Dasar Klien). Jakarta: Salemba Medika
Brecht, Grant. 2000. Mengenal Dan Mengembangkan Harga Diri. Jakarta:
Prenhallindo
Churaisin,
2004.
Aspek-Aspek
Harga
Diri.
(Online),
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/industrial
technology/2009/Artikel_10504036.pdf,) diakses 15 Februari 2014
dalam
Clemes, dkk. 2001. Bagaimana Meningkatkan Harga Diri Remaja. Jakarta: Bina
Aksara
Corey, Gerald. 2010. Teori Dan Praktek Konseling & Psikoterapi. Bandung:
Refika Aditama
Gea Antonius,Dkk. 2003. Relasi Dengan Diri Sendiri. Jakarta: Pt Alex Media
Komputindo
Hambali, Adang. 2013. Psikologi Kepribadian Lanjutan ( Studi Atas Teori Dan
Tokoh Psikologi Kepribadian). Bandung: Pustaka Setia
Hurlock
(1999).
Pengertian
Single
Parent.
(Online)
Http://Www.Psychologymania.Com/2013/01/Pengertian-Single
Parent.Html, diakses 15 Februari 2014
dalam
Lubis, Namora, L. 2011. Memahami Dasar-dasar Konseling dalam Teori dan
Praktek. Jakarta: Kencana
Lusi Cristiani. 2013. Meningkatkan Harga Diri Siswa Melalui Penerapan
Konseling Realita Di Kelas Xii Sma Negeri 19 Medan Kecamatan Seruwai
Belawan Tahun Ajaran 2012/2013. Medan:Universitas Negeri Medan.
Skripsi Tidak Dipublikasikan
Prayitno, Amti, R. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Asdi
Mahasatya
Rombe, 1997. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri. (Online) dalam
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/industrial
technology/2009/Artikel_10504036.pdf, diakses 15 Februari 2014
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Willis, Sofyan. 2010. Konseling Individual Teori Dan Praktek. Bandung: Alfabeta
60
Winkel,W.S dan Astuti, S. 2006. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi