NASKAH PUBLIKASI Analisis Rasionalitas Investor Dalam Pemilihan Saham Dan Penentuan Portofolio Optimal Menggunakan Indeks Tunggal Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Indeks Lq- 45 Di Bei Periode Tahun 2010-2012.

(1)

i

NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN

MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS LQ 45 DI BEI TAHUN 2010 – 2012

Disusun Oleh :

NIA INTAN PERMATASARI B 200 110 250

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca Naskah Publikasi dengan judul:

ANALISIS RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN

MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS LQ 45 DI BEI TAHUN 2010 – 2012

Yang ditulis oleh:

NIA INTAN PERMATASARI B 200 110 250

Penandatanganan berpendapat bahwa Naskah Publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, Oktober 2015 Pembimbing

Drs. Eko Sugiyanto, M.Si

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi UMS


(3)

1

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penentuan portofolio optimal menggunakan model indeks tunggal dan mengidentifikasi ada tidaknya rasionalitas investor dalam pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal di Bursa Efek Indonesia, sehingga dapat mengetahui bagimanakah komposisi portofolio optimal yang dibentuk dengan model indeks tunggal untuk saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan apakah terdapat rasionalitas investor dalam pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini merupakan studi empiris. Populasi yang diambil dalam penelitian ini seluruh saham perusahaan yang terdaftar dan aktif diperdagangan di BEI yang tergabung dalam indeks LQ-45 selama 36 periode pengamatan dimulai dari bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Desember 2012. Adapun

teknik pengambilan sampel dengan metode non probability sampling yang

digunakan adalah berupa judgement sampling. Penelitian ini menggunakan saham

yang tercatat di Bursa Efek Jakarta yang termasuk dalam indeks LQ-45 dan secara berturut-turut masuk dalam perhitungan indeks LQ-45 selama 36 periode pengamatan dari bulan Januari 2010 sampai dengan Desember 2012. Teknik analisis data yang digunakan diantaranya perhitungan portofolio indeks tunggal, rasionalitas investor ditentukan dengan cara membandingkan rata-rata frekuensi perdagangan saham antara saham-saham yang diikutkan dalam portofolio optimal dengan saham-saham yang tidak diikutkan dalam portofolio optimal, dan pengujian hipotesis dengan uji Independent Sample T-Test.

Dari hasil perhitngan diperoleh hasil bahwa: (1) Portofolio optimal yang dibentuk berdasarkan model indeks tunggal dari 29 sampel penelitian hanya 17 perusahaan yang masuk dalam pembentukan portofolio optimal; (2) Berdasarkan

hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan independent sample t-test

diketahui thitung 0,930 dengan nilai probabilitas 0,361. Oleh karena nilai

probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, atau kedua rata-rata (mean) frekuensi perdagangan saham kandidat portofolio optimal dan saham bukan kandidat portofolio optimal tidak ada perbedaan, yaitu saham kandidat portofolio optimal memiliki rata-rata frekuensi perdagangan saham yang lebih besar daripada saham bukan kandidat protofolio optimal namun tidak signifikan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat rasionalitas investor dalam pemilihan saham dan pembentukan portofolio optimal berdasarkan model indeks tunggal di bursa Efek Indonesia tahun 2010 – 2012.


(4)

2

A. PENDAHULUAN

Pasar modal pada dasarnya merupakan lembaga diluar perbankkan yang dapat digunakan sebagai media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi investor. Kehadiran pasar modal sebagai realitas ekonomi membuka peluang bagi diperolehnya dana-dana di luar sistem perbankan. Pelaku pasar modal adalah perusahaan dan pemerintah, investor, dan Bapepam-LK. Semua pihak ini bekerja sama sehingga proses transaksi yang terjadi di pasar modal bisa terjamin keamanannya serta terstruktur secara rapi. (Windy, dkk 2014). Banyak manfaat yang diperoleh dengan dibentuknya pasar modal. Kehadiran pasar modal sebagai realitas ekonomi membuka peluang bagi perolehannya dana-dana diluar sistem perbankan. Oleh karena itu pasar modal menyediakan fasilitas yang memungkin kan untuk memindahkan dana, dari pihak yang kelebihan dana ke pihak yang kekurangan dana, maka pasar modal diharapkan menjadi alternatif penghimpun dana disamping system perbankan. (Winarto, 2009)

B. LANDASAN TEORI 1. Pasar Modal

Menurut UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995 dinyatakan bahwa pasar modal, yaitu suatu tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, serta lembaga dan profesi yang

berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat untuk

mempertemukan pihak yang membutuhkan dana jangka panjang dan pihak yang membutuhkan investasi pada instrument financial (saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain).

2. Investor dan Investasi

Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu (Hartono, Jogiyanto 2007: 5). Sesuai dengan tujuan investasi yaitu mengharapkan


(5)

3

memperoleh keuntungan pada periode yang akan datang baik keuntungan selisih harga jual dengan harga beli (capital gains).

3. Pengertian Indeks LQ-45

LQ45 merupakan suatu forum yang didalamnya berisi perusahaan – perusahaan yang saham-sahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Tidak sembarang perusahaan yang dapat masuk dalam

kriteria LQ45. Indeks LQ45 adalah perhitungan dan 45saham, yang diseleksi

melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham-saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Indeks LQ 45 berisi 45 saham yang disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah.

4. Saham

Saham merupakan salah satu sekuritas yang diperdagangan di bursa efek selain obligasi dan sertifikat dan salah satu altematif media investasi memiliki potensi tingkat keuntungan dan kerugian yang lebih besar dibandingkan media investasi lainnya dalam jangka panjang. Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.

5. Pemilihan Portofolio Optimal

Portofolio optimal merupakan pilihan dan berbagai sekuritas dan portofolio efisien. Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumican risikonya, atau menentukan tingkat risiko yang tertentu dan kemudian

memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih

portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dan dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio.


(6)

4

6. ModelIndeks Tunggal

Model indeks tunggal menjelaskan hubungan antara return dan setiap sekuritas individual dengan return pasar (Prayogo dan Ariyani : 2013) membentuk portofolio dengan membandingkan antara excess return to beta (ERB) yang merupakan kelebihan pengembalian atas tingkat keuntungan bebas resiko pada asset lain dan cut-off rate (C1). Cutt-of rate itu sendiri tidak

lain merupakan perbandingan antara varian return pasae dengan sensitivitas return saham individu terhadap varian error saham. Konsep perhitungannya di

dasarkan pada model perhitungan Elton dan Gruber (1995),yaitu dengan cara

menentukan ranking saham-saham yang memiliki ERB tertinggi ke ERB yang lebih rendah. Pemeringkatan bertujuan untuk mengetahui kelebihan return saham terhadap return bebas risiko per unit risiko. (Prayogo dan Ariyani : 2013)

C. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu studi empiris, yaitu data yang digunakan merupakan fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi. Studi empiris merupakan penelitian terhadap fakta untuk menjelaskan mengenai karateristik suatu populasi atau fenomena sekarang atau memprediksi frenomena yang akan datang melalui rekontruksi masa lalu secara sistematik, obyektif, dan akurat (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999 : 6) Dalam hal ini peneliti mengumpulkan daftar harga

saham, tingkat suku bunga SBI, dan data penghitung indeks LQ- 45 yang

diperoleh dan Pojok Bursa Efek Jakarta di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah seluruh kelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karateristik tertentu. (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo 1999: 115) Populasi yang diambil dalam penelitian ini


(7)

5

adalah seluruh saham perusahaan yang terdaftar dan aktif diperdagangkan di BEI yang tergabung dalam indeks LQ-45 selama periode pengamatan dimulai dan tahun 2010-2012.

Sampel adalah bagian dan populasi yang karateristiknya hendak diselidiki dan dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi (Djarwanto

dan Supomo, 1993: 108). Tehnik pengambilan sampel menggunakan non

probability sampling. Metode ini memberi peluang yang sama bagi setiap

unsur populasi guna dipilih menjadi sampel .Metode non probability

sampling yang di gunakan adalah berupa judgement sampling, yaitu

pemilihan informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu (Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 1999: 120-131). Karateristik sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah saham yang tercacat di Bursa Efek Indonesia yang termasuk dalam perhitungan indeks LQ-45 selama 36 periode pengamatan dari bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Desember 2012. Penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan sekali. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria lagi maka akan dikeluarkan dan perhitungan indeks dan digantikan saham lainnya yang memenuhi kriteria.

3. Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui perantara (Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999 : 147). Data yang ada dalam penelitian ini adalah data frekuensi perdagangan saham, harga saham bulanan, tingkat bunga SBI, dan data penghitung indeks LQ-45 bursa efek yang diperoleh dan situs bank Indonesia, Pojok Bursa Efek Jakarta di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Metode Analisis Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, dengan mengumpulkan data sekunder berupa data-data saham yang listed dan secara berturut-turut masuk sebagai faktor penghitung indeks LQ-45 selama 36 kali pengamatan


(8)

6

dan bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Desember 2012, yaitu data harga saham bulan, data frekuensi perdagangan saham, tingkat suku bunga SBI, dan data penghitung indeks LQ - 45.

D. HASIL PENELITIAN

Salah satu strategi untuk mengurangi risiko investasi pada saham adalah dengan melakukan diversifikasi saham dalam suatu portofolio. Diversifikasi portofolio merupakan pembentukan portofolio sedemikian rupa sehingga mengurangi risiko portofolio tanpa mengorbankan return. Diversifikasi portofolio saham dilakukan dengan membeli beberapa saham dari berbagai perusahaan. Kesalahan dalam penentuan pemilihan saham akan berpengaruh terhadap return, sehingga return yang diperoleh dari portofolio tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan model indeks tunggal.

Portofolio optimal yang dibentuk berdasarkan model indeks tunggal dari 29 sampel penelitian hanya 17 perusahaan yang masuk dalam pembentukan portofolio optimal, perusahaan tersebut antara lain : saham AALI dengan proporsi 22,14%, ANDRO = 11,70%, ANTM = 17,32%, ASII = 4,57%, BBRI =3,25%, BDMN = 7,45%, BUMI = 16,38%, ELTY = 15,41%, INCO = 8,31%, INDY = 9,75%, ITMG = 1,87%, LSIP = 6,11%, PGAS = 10,07%, PTBA = 13,35%, TINS = 7,47%, TLKM = 27,50%, dan UNTR = 4,43%, dimana investor yang rasional akan memilih saham-saham tersebut di dalam investasinya. Adapun perusahaan yang tidak masuk dalam kandidat portofolio optimal adalah saham BBCA, BBNI, BMRI, ENRG, GGRM, INDF, INTP, JSMR, KLBF, LPKR, SMGR, dan UNVR.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan

independent sample t-test, maka dapat diketahui dengan melakukan analisa

menggunakan F test untuk menguji kesamaan varians kedua populasi, dimana

terlihat bahwa Fhitung untuk frekuensi perdagangan dengan equal variance

assumed (diasumsikan bahwa kedua varians sama) adalah 2,251 dengan nilai


(9)

7

kedua varians sama. Karena tidak ada perbedaan yang nyata dari kedua varians, maka penggunaan varians untuk membandingkan rata-rata populasi (atau test equality of means) menggunakan ttest dengan dasar equal variance

assumed (diasumsikan kedua varians sama).

Analisis dengan menggunakan uji t test untuk asumsi varians sama terlihat bahwa thitung untuk frekuensi perdagangan dengan Equal variance

assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 0,930 dengan nilai probabilitas

0,361. Oleh karena nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, atau kedua rata-rata (mean) frekuensi perdagangan saham kandidat portofolio optimal dan saham bukan kandidat portofolio optimal tidak ada perbedaan, yaitu saham kandidat portofolio optimal memiliki rata-rata frekuensi perdagangan saham yang lebih besar daripada saham bukan kandidat portofolio optimal namun tidak signifikan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat rasionalitas investor dalam pemilihan saham dan pembentukan portofolio optimal berdasarkan model lndeks tunggal di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Portofolio optimal yangdibentuk berdsarkanmodel indeks tunggal dari 29 sampel penelitian hanya 17 perusahaan yang masuk dalam pembentukan portofolio optimal, perusahaan tersebut antara lain : saham AALI dengan proporsi 22,14%, ANDRO = 11,70%, ANTM = 17,32%, ASII = 4,57%, BBRI =3,25%, BDMN = 7,45%, BUMI = 16,38%, ELTY = 15,41%, INCO = 8,31%, INDY = 9,75%, ITMG = 1,87%, LSIP = 6,11%, PGAS = 10,07%, PTBA = 13,35%, TINS = 7,47%, TLKM = 27,50%, dan UNTR = 4,43%, dimana investor yang rasional akan memilih saham-saham tersebut di dalam investasinya. Adapun perusahaan yang tidak masuk dalam


(10)

8

kandidat portofolio optimal adalah saham BBCA, BBNI, BMRI, ENRG, GGRM, INDF, INTP, JSMR, KLBF, LPKR, SMGR, dan UNVR.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan independent

sample t-test, maka dapat diketahui dengan melakukan analisa

menggunakan Ftest untuk menguji kesamaan varians kedua populasi,

dimana terlihat bahwa Fhitung untuk frekuensi perdagangan dengan equal

variance assumed (diasumsikan bahwa kedua varians sama) adalah 0,930

dengan nilai probabilitas 0,361. Oleh karena nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, atau kedua rata-rata (mean) frekuensi perdagangan saham kandidat portofolio optimal dan saham bukan kandidat portofolio optimal tidak jauh berbeda, yaitu saham kandidat portofolio optimal memiliki rata-rata frekuensi perdagangan saham yang lebih besar daripada saham bukan kandidat portofolio optimal namun tidak signifikan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat rasionalitas investor dalam pemilihan saham dan pembentukan portofolio optimal berdasarkan model lndeks tunggal di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012.

B. Saran

Berdaarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disarankan sebagai berikut :

1. Bagi investor yang ingin menanamkan dananya lebih baik

menginvestasikan pada beberapa sekuritas atau membentuk suatu portofolio yang otimal karena dapat menurunkan risiko yang akan ditanggung oleh onvestor.

2. Untuk membentuk suatu portofolio yang optimal para investor perlu

mempertimbangkan berbagai pilihan investasi pada saham-saham, apakah akan memilih rata-rata frekuensi perdagangan masuk kandidat portofolio dan rata-rata frekuensi perdagangan saham perusahaan yang tidak masuk kandidat portofolio. Karena berdsarkan pada penelitian ini, ternyata ada perbedaan antara rata-rata frekuensi perdagangan saham perusahaan yang masuk kandidat portofolio dan rata-rata frekuensi perdagangan saham


(11)

9

perusahaan yang tidak masuk kandidat portofolio. Oleh karena itu sebelum menginvestasikan dananya para investor dapat memilih menggunakan model yang manadalam membentuk suatu portofolio agar return yang diperoileh dapat dimaksimalkan. Sebaiknya investor yang belum berpengalaman lebih baik menggunakan perhitungan model indeks tunggal agar tidak salah dalam memilih perusahaan yang akan dibentuk portofolio. Sedangkan bagi investor yang sudah lama berkecimpung dalam pasar modal dan sudah sangat berpengalaman, maka dapat membentuk suatu portofolio dengan memilih perusahaan secara acak atau menggunakan model random.

3. Saran untuk penelitian yang akan datang, diharapkan dapat menambah periode pengamatan serta dalam perhitungan portofolio tidak hanya menggunakan perhitungan model indeks tunggal namun juga dapat menggunakan perhitungan model random atau model yang lain misalnya model Indeks Sharpe, Trynor, Jensen, M2 dan T2.


(12)

10

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat

Djarwanto, Pangestu Subagyo. 1996. Statistik Induktif Yogyakarta: BPFE.

Gujarati, Damodar N. 2008. Dasar-Dasar Ekonomika Edisi Ketiga. Erlangga: Jakarta.

Hartono, Jogiyanto. 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE. Yogyakarta

https://coki002.wordpress.comljenis-jenis-risiko-dalam-investasi-saham-di-pasar- modal/

Indriyantoro, Nur, Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi partama. Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP

AMP YKPN. Yogyakarta.

Prayogo, Ardyan dan Ariyani, Vivi. 2013. Pembentukan Portofolio Optimal Pada

Perusahaan Keuangan di BEI Program Studi Manajemen, Universitas

Katolik Widya Mandala Madiun, Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi Vol. 1 No. 1, Februari.

Risnawati, Yeprimar. 2009. Analisis Investasi dan Penentuan Porto folio Saham Optimal Di Bursa Efek Indonesia (Studi Komparatif Menggunakan

Model Indeks Tunggal Dan Random Pada Saham LQ-45 ). Fakultas

Ekonomi, Universitas Sebelas Maret.

Rosyadi, Imron. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Jilid I. Fakultas Ekonomi UMS : Surakarta.

Setiawan, Heru, Lukrnan Syamsudin dan Urnar Nirman. 2010. Analisis Investasi

Dalam Menentukan Portofolio Optimal di Bursa Efek Jakarta.

Program Magister PPSUB / Fakultas Ekonomi, Universitas Pasundan, Bandung. Wacana Vol. 13 No. 4 Oktober ISSN. 1411-0199.

Triyono, Sutarto, danFauzan. 2004. Investasi. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tandelin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM


(13)

11

Windy, Wibowo, Rahayu, S Mangesti dan Maria Endang, N. P. 2014. Penerapan

Indeks Tunggai Untuk Menetapkan Koniposisi Portofoiio Optimal (Studi Pada Saham-Saharn Lq 45 yang Listing Di Bursa Efek

Indonesia (BEJ) Tahun 2010-2012). Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya, Malang. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 9 No. 1 April.

Winarto, Hari. 2009.Penentuan Portofolio Optimal dengan Model Indeks Tunggal

dan Rasionalitas Investor terhadap Pemilihan Saham di Bursa Efek

Jakarta. Majalah llmiah Ekonomika Vol 12 No 1, Februari: 1-60

Yuniarti, Sari. 2010. Pembentukan Portofolio Optimal Saham-saham Perbankan

Model dengan Menggunakan Indeks Tunggal. Program D-III

Keuangan dan Perbankan, Universitas Merdeka Malang. Jurnal


(1)

6

dan bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Desember 2012, yaitu data harga saham bulan, data frekuensi perdagangan saham, tingkat suku bunga SBI, dan data penghitung indeks LQ - 45.

D. HASIL PENELITIAN

Salah satu strategi untuk mengurangi risiko investasi pada saham adalah dengan melakukan diversifikasi saham dalam suatu portofolio. Diversifikasi portofolio merupakan pembentukan portofolio sedemikian rupa sehingga mengurangi risiko portofolio tanpa mengorbankan return. Diversifikasi portofolio saham dilakukan dengan membeli beberapa saham dari berbagai perusahaan. Kesalahan dalam penentuan pemilihan saham akan berpengaruh terhadap return, sehingga return yang diperoleh dari portofolio tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan model indeks tunggal.

Portofolio optimal yang dibentuk berdasarkan model indeks tunggal dari 29 sampel penelitian hanya 17 perusahaan yang masuk dalam pembentukan portofolio optimal, perusahaan tersebut antara lain : saham AALI dengan proporsi 22,14%, ANDRO = 11,70%, ANTM = 17,32%, ASII = 4,57%, BBRI =3,25%, BDMN = 7,45%, BUMI = 16,38%, ELTY = 15,41%, INCO = 8,31%, INDY = 9,75%, ITMG = 1,87%, LSIP = 6,11%, PGAS = 10,07%, PTBA = 13,35%, TINS = 7,47%, TLKM = 27,50%, dan UNTR = 4,43%, dimana investor yang rasional akan memilih saham-saham tersebut di dalam investasinya. Adapun perusahaan yang tidak masuk dalam kandidat portofolio optimal adalah saham BBCA, BBNI, BMRI, ENRG, GGRM, INDF, INTP, JSMR, KLBF, LPKR, SMGR, dan UNVR.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan

independent sample t-test, maka dapat diketahui dengan melakukan analisa

menggunakan F test untuk menguji kesamaan varians kedua populasi, dimana terlihat bahwa Fhitung untuk frekuensi perdagangan dengan equal variance

assumed (diasumsikan bahwa kedua varians sama) adalah 2,251 dengan nilai


(2)

7

kedua varians sama. Karena tidak ada perbedaan yang nyata dari kedua varians, maka penggunaan varians untuk membandingkan rata-rata populasi (atau test equality of means) menggunakan ttest dengan dasar equal variance

assumed (diasumsikan kedua varians sama).

Analisis dengan menggunakan uji t test untuk asumsi varians sama terlihat bahwa thitung untuk frekuensi perdagangan dengan Equal variance

assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 0,930 dengan nilai probabilitas

0,361. Oleh karena nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, atau kedua rata-rata (mean) frekuensi perdagangan saham kandidat portofolio optimal dan saham bukan kandidat portofolio optimal tidak ada perbedaan, yaitu saham kandidat portofolio optimal memiliki rata-rata frekuensi perdagangan saham yang lebih besar daripada saham bukan kandidat portofolio optimal namun tidak signifikan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat rasionalitas investor dalam pemilihan saham dan pembentukan portofolio optimal berdasarkan model lndeks tunggal di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012.

E. KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Portofolio optimal yangdibentuk berdsarkanmodel indeks tunggal dari 29 sampel penelitian hanya 17 perusahaan yang masuk dalam pembentukan portofolio optimal, perusahaan tersebut antara lain : saham AALI dengan proporsi 22,14%, ANDRO = 11,70%, ANTM = 17,32%, ASII = 4,57%, BBRI =3,25%, BDMN = 7,45%, BUMI = 16,38%, ELTY = 15,41%, INCO = 8,31%, INDY = 9,75%, ITMG = 1,87%, LSIP = 6,11%, PGAS = 10,07%, PTBA = 13,35%, TINS = 7,47%, TLKM = 27,50%, dan UNTR = 4,43%, dimana investor yang rasional akan memilih saham-saham tersebut di dalam investasinya. Adapun perusahaan yang tidak masuk dalam


(3)

8

kandidat portofolio optimal adalah saham BBCA, BBNI, BMRI, ENRG, GGRM, INDF, INTP, JSMR, KLBF, LPKR, SMGR, dan UNVR.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan independent

sample t-test, maka dapat diketahui dengan melakukan analisa

menggunakan Ftest untuk menguji kesamaan varians kedua populasi, dimana terlihat bahwa Fhitung untuk frekuensi perdagangan dengan equal

variance assumed (diasumsikan bahwa kedua varians sama) adalah 0,930

dengan nilai probabilitas 0,361. Oleh karena nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, atau kedua rata-rata (mean) frekuensi perdagangan saham kandidat portofolio optimal dan saham bukan kandidat portofolio optimal tidak jauh berbeda, yaitu saham kandidat portofolio optimal memiliki rata-rata frekuensi perdagangan saham yang lebih besar daripada saham bukan kandidat portofolio optimal namun tidak signifikan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat rasionalitas investor dalam pemilihan saham dan pembentukan portofolio optimal berdasarkan model lndeks tunggal di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012.

B. Saran

Berdaarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disarankan sebagai berikut :

1. Bagi investor yang ingin menanamkan dananya lebih baik menginvestasikan pada beberapa sekuritas atau membentuk suatu portofolio yang otimal karena dapat menurunkan risiko yang akan ditanggung oleh onvestor.

2. Untuk membentuk suatu portofolio yang optimal para investor perlu mempertimbangkan berbagai pilihan investasi pada saham-saham, apakah akan memilih rata-rata frekuensi perdagangan masuk kandidat portofolio dan rata-rata frekuensi perdagangan saham perusahaan yang tidak masuk kandidat portofolio. Karena berdsarkan pada penelitian ini, ternyata ada perbedaan antara rata-rata frekuensi perdagangan saham perusahaan yang masuk kandidat portofolio dan rata-rata frekuensi perdagangan saham


(4)

9

perusahaan yang tidak masuk kandidat portofolio. Oleh karena itu sebelum menginvestasikan dananya para investor dapat memilih menggunakan model yang manadalam membentuk suatu portofolio agar return yang diperoileh dapat dimaksimalkan. Sebaiknya investor yang belum berpengalaman lebih baik menggunakan perhitungan model indeks tunggal agar tidak salah dalam memilih perusahaan yang akan dibentuk portofolio. Sedangkan bagi investor yang sudah lama berkecimpung dalam pasar modal dan sudah sangat berpengalaman, maka dapat membentuk suatu portofolio dengan memilih perusahaan secara acak atau menggunakan model random.

3. Saran untuk penelitian yang akan datang, diharapkan dapat menambah periode pengamatan serta dalam perhitungan portofolio tidak hanya menggunakan perhitungan model indeks tunggal namun juga dapat menggunakan perhitungan model random atau model yang lain misalnya model Indeks Sharpe, Trynor, Jensen, M2 dan T2.


(5)

10

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat

Djarwanto, Pangestu Subagyo. 1996. Statistik Induktif Yogyakarta: BPFE.

Gujarati, Damodar N. 2008. Dasar-Dasar Ekonomika Edisi Ketiga. Erlangga: Jakarta.

Hartono, Jogiyanto. 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE. Yogyakarta

https://coki002.wordpress.comljenis-jenis-risiko-dalam-investasi-saham-di-pasar- modal/

Indriyantoro, Nur, Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi partama. Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Prayogo, Ardyan dan Ariyani, Vivi. 2013. Pembentukan Portofolio Optimal Pada

Perusahaan Keuangan di BEI Program Studi Manajemen, Universitas

Katolik Widya Mandala Madiun, Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi Vol. 1 No. 1, Februari.

Risnawati, Yeprimar. 2009. Analisis Investasi dan Penentuan Porto folio Saham Optimal Di Bursa Efek Indonesia (Studi Komparatif Menggunakan

Model Indeks Tunggal Dan Random Pada Saham LQ-45 ). Fakultas

Ekonomi, Universitas Sebelas Maret.

Rosyadi, Imron. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Jilid I. Fakultas Ekonomi UMS : Surakarta.

Setiawan, Heru, Lukrnan Syamsudin dan Urnar Nirman. 2010. Analisis Investasi Dalam Menentukan Portofolio Optimal di Bursa Efek Jakarta. Program Magister PPSUB / Fakultas Ekonomi, Universitas Pasundan, Bandung. Wacana Vol. 13 No. 4 Oktober ISSN. 1411-0199.

Triyono, Sutarto, danFauzan. 2004. Investasi. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tandelin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM


(6)

11

Windy, Wibowo, Rahayu, S Mangesti dan Maria Endang, N. P. 2014. Penerapan Indeks Tunggai Untuk Menetapkan Koniposisi Portofoiio Optimal (Studi Pada Saham-Saharn Lq 45 yang Listing Di Bursa Efek

Indonesia (BEJ) Tahun 2010-2012). Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya, Malang. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 9 No. 1 April.

Winarto, Hari. 2009.Penentuan Portofolio Optimal dengan Model Indeks Tunggal dan Rasionalitas Investor terhadap Pemilihan Saham di Bursa Efek

Jakarta. Majalah llmiah Ekonomika Vol 12 No 1, Februari: 1-60

Yuniarti, Sari. 2010. Pembentukan Portofolio Optimal Saham-saham Perbankan

Model dengan Menggunakan Indeks Tunggal. Program D-III

Keuangan dan Perbankan, Universitas Merdeka Malang. Jurnal Keuangan dan Perbankan, vol 14, No.3 September, him 459-466.


Dokumen yang terkait

ANALISIS RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN Analisis Rasionalitas Investor Dalam Pemilihan Saham Dan Penentuan Portofolio Optimal Menggunakan Indeks Tunggal Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Indek

0 3 13

PENDAHULUAN Analisis Rasionalitas Investor Dalam Pemilihan Saham Dan Penentuan Portofolio Optimal Menggunakan Indeks Tunggal Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Indeks Lq- 45 Di Bei Periode Tahun 2010-2012.

0 2 7

ANALISIS PENGARUH RASIONALITAS INVESTOR TERHADAP PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL ANALISIS PENGARUH RASIONALITAS INVESTOR TERHADAP PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SELAMA

0 2 13

ANALISIS RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL Analisis Rasionalitas Investor Dalam Pemilihan Saham Dan Penentuan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Indeks LQ 45

0 1 13

PENDAHULUAN Analisis Rasionalitas Investor Dalam Pemilihan Saham Dan Penentuan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Indeks LQ 45 Di BEI Tahun 2007-2009.

0 1 7

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham-Saham pada Indeks LQ-45 Menggunakan Model Indeks Tunggal Periode 2014-2015.

0 1 68

Pembentukan Portofolio Optimal dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal pada Saham yang Terdapat di Indeks LQ-45 Periode 2010-2014.

0 1 23

Analisis Portofolio Optimal pada saham – saham indeks Lq 45 dengan menggunakan Metode Indeks Tunggal di Bei periode waktu 2006 sampai 2010.

0 0 118

Rasionalitas Investor dalam Memilih Saham dan Menentukan Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal pada Saham-saham Kelompok Indeks LQ-45 Esi Fitriani Komara

0 1 17

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Kasus: Saham LQ 45 Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2016)

0 0 24