SINTESIS DAN KARAKTERISASI PENGHAMBATAN DEGRADASI PADA CNR (CYCLIC NATURAL RUBBER) MENGGUNAKAN PRODUK GMA-ADPA.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI PENGHAMBATAN DEGRADASI PADA CNR (Cyclic Natural Rubber)
MENGGUNAKAN PRODUK GMA-ADPA
Oleh:
Dedy Setiawan 4103210006 Program Studi Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2014
(2)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, penulis telah menyelesaikan penelitian dan sekaligus menyusun skripsi yang berjudul “Sintesis Dan Karakterisasi Penghambatan Degradasi Pada CNR (Cyclic
Natural Rubber)Menggunakan Produk GMA-ADPA”.
Dengan selesainya skripsi ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada; Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si; Dekan FMIPA, Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D; dan Ketua Jurusan Kimia, Drs. Jamalum Purba, M.Si atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan studi Sarjana Sain pada program studi Kimia. Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis ucapkan kepada; Drs. Eddyanto, Ph.D, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan dorongan, bimbingan dan saran mulai dari pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi ini serta Alm. Prof. Dr. Suharta, M.Si ; Dr. Iis Siti Jahro, M.Si ; dan Junifa L.Sihombing, SSi, M.Scyang telah memberikan masukan dan saran dalam kesempurnaan skripsi ini. Penghargaan juga diberikan kepada Ketua Jurusan Kimia Drs. Jamalum Purba, M.Si; Ketua Program Studi Kimia, Drs. Marham Sitorus, M.Si; Kepala Laboratorium Kimia, Drs. Marudut Sinaga, M.Si; dan segenap Instansi yang telah memberikan bantuan fasilitas laboratorium selama penulis melakukan penelitian untuk penyelesaian skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada kedua orang tua, Ayah tercinta Alm. Suryadi dan Ibu tercinta Nurhayati, saudariku Suryani Azizah Nur dan adikku Zainul Arifin. Kepada sahabat-sahabatku tercinta Nurhidayanti, Rahmad, Jihan, Dimas, Sulya, Siska, Desi, Pratiwi, Putri Jumairah, Wiwit, Kiki, Putri Tri serta kepada semua rekan-rekan mahasiswa kimia UNIMED khususnya kimia stambuk 2010, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT selalu memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, Amin.
(3)
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju keberhasilan di dalam dunia polimer khususnya pembuatan produk antidegradan untuk penghambatan degradasi pada karet alam siklis.
Medan, 18 Juli 2014
Dedy Setiawan NIM 4103210006
(4)
SINTESIS DAN KARAKTERISASI PENGHAMBATAN DEGRADASI PADA CNR (Cyclic Natural Rubber)
MENGGUNAKAN PRODUK GMA-ADPA
Dedy Setiawan (4103210006)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan Sintesis dan Karakterisasi Penghambatan Degradasi Pada CNR (Cyclic Natural Rubber) menggunakan produk GMA-ADPA. Proses sintesis dilakukan dalam pelarut Xylene menggunakan metode refluks dengan temperatur 1000C. Proses sintesis menggunakan Benzoil Peroksida sebagai inisiator yang mengawali sederetan reaksi dalam pembentukan CNR radikal dan pencangkokan GMA-ADPA yang dimulai dengan tahapan inisiasi, propagasi, dan terminasi. Karakterisasi produk GMA-ADPA dan pencangkokan GMA-GMA-ADPA terhadap CNR dilakukan dengan analisa infrared (FTIR). Hasil karakterisasi infrared pada GMA-ADPA menunjukan puncak 3378 cm-1 yang menunjukkan adanya ikatan NH dan muncul puncak 1705 cm-1 menunjukkan adanya gugus karbonil C=O. CNR tanpa pemanasan memikiki luas area carbonil sebesar 1,9 sedangkan CNR dengan pemanasan selama 9 hari memiliki luas area carbonil sebesar 29,7. CNR yang menggunakan antidegradan GMA-ADPA dan dipanaskan selama 3 hari memiliki luas area carbonil sebesar 3,1 dan CNR yang menggunakan antidegradan GMA-ADPA dan dipanaskan selama 6 hari memiliki luas area carbonil sebesar 4,1. Artinya CNR yang menggunakan produk GMA-ADPA mampu menahan oksidasi dari CNR yang ditandai dengan luas area gugus carbonil yang lebih kecil dibandingkan CNR yang tidak menggunakan produk GMA-ADPA.
(5)
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan
i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar vii
Daftar Tabel x
Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar belakang 1
1.2. Rumusan masalah 2
1.3. Batasan masalah 3
1.4. Tujuan penelitian 3
1.5. Manfaat penelitian 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1. Karet Alam (Natural Rubber,NR) 4
2.2. Viskositas Mooney Karet Alam 5
2.3. Modifikasi Karet Alam 8
2.4. Karet Alam Siklis 9
2.4.1.Cara Pembuatan Karet alam siklis 12
2.4.2.Reaksi Siklisasi 14
2.5. Antioksidan 18
2.6. Mekanisme Reaksi Oksidasi Polimer 18
2.7. Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) 20
2.8. Inisiator 23
(6)
2.10. Hukum Lambert Beer 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 31
3.2. Alat dan Bahan 31
3.2.1.Alat 31
3.2.2.Bahan 32
3.3. Prosedur Kerja 34
3.4. Flow Chart 35
3.4.1.Flow chart sintesis GMA-ADPA 35
3.4.2.Flow chart sintesis CNR-GMA-ADPA 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 38
4.1. Sintesis GMA-ADPA 38
4.2. Pembentukan CNR radikal 40
4.2.1.Inisiasi 41
4.2.2.Propagasi 42
4.2.3.Terminasi 42
4.3. Hasil Analisa Spektra FTIR 46
4.3.1.Referensi Spektra IR GMA 46
4.3.2.Referensi Spektra IR ADPA 47
4.3.3.Spektra IR GMA-ADPA 48
4.3.4.Spektra IR CNR-GMA-ADPA pemanasan 3 hari 50 4.3.5.Spektra IR CNR-GMA-ADPA pemanasan 6 hari 52 4.3.6.Perbandingan spektra IR CNR-GMA-ADPA dan CNR tanpa
menggunakan GMA-ADPA 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 56
5.1.Kesimpulan 56
5.2.Saran 56
(7)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Panjang gelombang spektra produk sintesis 21
Tabel 2.2 Identifikasi Gugus Fungsi dari Spektra CNR 30
Tabel 3.1. Daftar alat yang digunakan 31
Tabel 3.2. Daftar bahan yang digunakan 32
Tabel 4.1. Identifikasi gugus fungsi secara umum 44
Tabel 4.2. Identifikasi gugus fungsi dari Spektra CNR 45
Tabel 4.3. Identifikasi gugus fungsi dari spektra IR GMA-ADPA 49
Tabel 4.4 Identifikasi gugus fungsi dari spektra IR CNR-GMA-ADPA 3 hari 51
Tabel 4.5. Identifikasi gugus fungsi dari spektra IR CNR-GMA-ADPA 6 hari 53
Tabel 4.6. Perbandingan luas area carbonil CNR yang menggunakan GMA-ADPA dan CNR tanpa menggunakan GMA-ADPA 55
(8)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur Kimia Karet Alam 5 Gambar 2.2. Struktur Kimia Karet Alam Siklis 12 Gambar 2.3. Struktur dan fisik karet alam dan CNR 16 Gambar 2.4. Mekanisme Reaksi Siklisasi Karet Alam menjadi
CNR 17
Gambar 2.5. Mekanisme Degradasi dengan dan tanpa antioksidan 19
Gambar 2.6. Gambar FTIR 20
Gambar 2.7. Ragam Vibrasi 22
Gambar 2.8. Proses penyerapan cahaya oleh zat dalam sel sampel 26 Gambar 2.9. Spektra FTIR CNR 29
Gambar 3.1. Flow Chart 35
Gambar 4.1. Reaksi antara GMA-ADPA 39 Gambar 4.2. Mekanisme reaksi GMA-ADPA 39 Gambar 4.3. Pembentukan Benzoil Peroksida radikal 41 Gambar 4.4. Pembentukan CNR radikal 42 Gambar 4.5. Mekanisme pembentukan CNR-GMA-ADPA 43 Gambar 4.6. Spektra IR CNR 44
Gambar 4.7. Spektra IR GMA 46
Gambar 4.8. Spektra IR ADPA 47
Gambar 4.9. Spektra FTIR GMA-ADPA 48 Gambar 4.10. Spektra FTIR (CNR-GMA-ADPA) dengan pemanasan selama 3 hari 50 Gambar 4.11. Spektra FTIR (CNR-GMA-ADPA) dengan pemansan
selama 6 hari 52 Gambar 4.12. Spektra FTIR CNR tanpa pemanasan dan CNR
pemanasan 9hari vs CNR-GMA-ADPA pemanasan selama 3 hari dan CNR-GMA-ADPA pemanasan
(9)
Gambar 4.13. Diagram batang perbandingan luas area carbonil CNR yang menggunakan GMA-ADPA dan
CNR tanpa menggunakan GMA-ADPA 55
(10)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah para atau Hevea brasiliensis (suku Euphorbiaceae). Dalam industri, karet alam siklis banyak digunakan sebagai bahan resin dalam pembuatan cat, tinta dan sebagai bahan perekat. Karet alam siklis (cyclic natural rubber, CNR) merupakan hasil modifikasi karet alam yang menjadi salah satu produk unggulan industri hilir karet. Karet alam siklis memiliki potensi yang cukup besar untuk digunakan sebagai bahan baku perekat (adhesive) dan cat karena memiliki sifat fisik yang khas, yaitu ringan, kaku, dan tahan terhadap abrasi (daya gesek) serta mempunyai daya rekat yang baik terhadap logam, kayu, karet, kulit, tekstil dan kertas (Departemen perindustrian, 2009).
Karet siklo dapat dibuat dengan empat metode yang berbeda, yaitu dengan cara sebagai berikut: memperlakukan karet dengan panas, mereduksi karet hidroklorida dengan cara pengurangan hidrohalogen, memperlakukan karet dengan senyawa halida dari logam logam amfoter, dan memperlakukan karet dengan katalis bersifat asam pada suhu antara 500-1500C (Naunton, 1961)
Namun karet alam siklis ini sangat rentan (vulnerable) terhadap reaksi oksidasi degradasi oleh senyawa ozon, oksigen atau terhadap sinar utraviolet (uv). Oleh karena itu penyimpanan CNR dalam waktu relatif lama akan menyebabkan terjadinya perubahan sifat fisik dan kimia CNR atau oksidasi yang ditunjukan oleh perubahan warna menjadi kecoklatan, lebih keras dan mempengaruhi kelarutan karet alam siklis ini dalam pelarut-pelarut organik. Reaksi oksidasi degradasi pada polimer dapat terjadi dengan mudah yang banyak dipengaruhi oleh struktur kimia, pemanasan dan penyinaran dan dengan mudah menyebabkan terjadinya pemutusan rantai atau reaksi silang rantai (cros-linking) (Al Malaika)
Metode untuk menghasilkan produk polimer yang stabil terhadap serangan ozon dan oksigen sangat penting. Salah satu metode yang efektif adalah dengan 1
(11)
penggunaan antidegradasi yang ditambahkan atau diikatkan pada produk polimer. Meskipun banyak antioksidan yang tersedia untuk mencegah atau memperlambat reaksi oksidasi degradasi seperti senyawa-senyawa amina dan fenol, akan tetapi tidak efektif dalam penggunaannya karena permasalahan mudah menguap dan mudah terbawa oleh pelarut (leaching) di karenakan titik didih fenol <1000 C.
Salah satu metode untuk mempertahankan keberadaan dan fungsi antidegradasi pada suatu polimer adalah dengan cara mengikat molekul antidegradasi dengan cara mereaksikan senyawa antidegradasi pada rantai polimer. Keberuntungan dengan terbentuknya polimer-antidegradasi (Polimer-grafted-AO) akan mampu memproteksi serangan ozon atau oksigen.
Salah satu metode yang efektif adalah dengan mencangkokan suatu senyawa antidegradan pada polimer dengan cara menempelkan suatu monomer aktif antidegradan pada rantai polimer (grafting). Berdasarkan hal diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk mempelajari dan mengembangkan pembuatan bahan antidegradasi pada karet. Oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian tentang “Sintesis dan Karakterisasi Penghambatan Degradasi pada CNR Menggunakan Produk GMA-ADPA“.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil sintesis dan karakterisasi antidegradasi dari senyawa amina.
2. Bagaimana hasil karakterisasi senyawa antidegradasi pada karet alam siklo (CNR).
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup masalah sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya maka dalam penelitian ini dilakukan batasan masalah :
(12)
1. Sintesis dan karakterisasi antidegradasi pada senyawa amina. 2. Karakterisasi GMA-ADPA pada CNR.
1.4 Tujuan Penelitian
Untuk memfokuskan penelitian ini, tujuan yang akan dicapai adalah :. 1. Mengetahui sintesis dan karakterisasi antidegradasi dari senyawa amina. 2. Mengetahui karakterisasi GMA-ADPA pada CNR.
1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagaimana mempertahankan kualitas produk karet alam siklis (CNR) sebagai salah satu produk unggulan karet Indonesia dengan cara menemukan metode yang tepat untuk memperlambat terjadinya oksidasi dan degradasi produk karet alam siklis dengan penambahan antidegradan ke dalam produk karet alam siklis dari senyawa amina.
(13)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
CNR tanpa pemanasan memikiki luas area carbonil sebesar 1,9 sedangkan CNR dengan pemanasan selama 9 hari memiliki luas area carbonil sebesar 29,7. CNR yang menggunakan antidegradan GMA-ADPA dan dipanaskan selama 3 hari memiliki luas area carbonil sebesar 3,1 dan CNR yang menggunakan antidegradan GMA-ADPA dan dipanaskan selama 6 hari memiliki luas area carbonil sebesar 4,1. Artinya CNR yang menggunakan produk GMA-ADPA mampu menahan oksidasi dari CNR yang ditandai dengan luas area gugus carbonil yang lebih kecil dibandingkan CNR yang tidak menggunakan produk GMA-ADPA.
5.2. Saran
Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan produk GMA-ADPA atau selain GMA-ADPA sebagai bahan antidegradan dikarenakan produk ini mampu menahan oksidasi pada CNR dan perlu disempurnakan sehingga karet alam siklis tidak mudah teroksidasi bila mengalami proses pemanasan dan mudah larut dalam pelarutnya.
(1)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur Kimia Karet Alam 5 Gambar 2.2. Struktur Kimia Karet Alam Siklis 12 Gambar 2.3. Struktur dan fisik karet alam dan CNR 16 Gambar 2.4. Mekanisme Reaksi Siklisasi Karet Alam menjadi
CNR 17 Gambar 2.5. Mekanisme Degradasi dengan dan tanpa antioksidan 19 Gambar 2.6. Gambar FTIR 20 Gambar 2.7. Ragam Vibrasi 22 Gambar 2.8. Proses penyerapan cahaya oleh zat dalam sel sampel 26 Gambar 2.9. Spektra FTIR CNR 29 Gambar 3.1. Flow Chart 35 Gambar 4.1. Reaksi antara GMA-ADPA 39 Gambar 4.2. Mekanisme reaksi GMA-ADPA 39 Gambar 4.3. Pembentukan Benzoil Peroksida radikal 41 Gambar 4.4. Pembentukan CNR radikal 42 Gambar 4.5. Mekanisme pembentukan CNR-GMA-ADPA 43 Gambar 4.6. Spektra IR CNR 44 Gambar 4.7. Spektra IR GMA 46 Gambar 4.8. Spektra IR ADPA 47 Gambar 4.9. Spektra FTIR GMA-ADPA 48 Gambar 4.10. Spektra FTIR (CNR-GMA-ADPA) dengan pemanasan selama 3 hari 50 Gambar 4.11. Spektra FTIR (CNR-GMA-ADPA) dengan pemansan
selama 6 hari 52 Gambar 4.12. Spektra FTIR CNR tanpa pemanasan dan CNR
pemanasan 9hari vs CNR-GMA-ADPA pemanasan selama 3 hari dan CNR-GMA-ADPA pemanasan
(2)
Gambar 4.13. Diagram batang perbandingan luas area carbonil CNR yang menggunakan GMA-ADPA dan
CNR tanpa menggunakan GMA-ADPA 55
(3)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah para atau Hevea brasiliensis (suku Euphorbiaceae). Dalam industri, karet alam siklis banyak digunakan sebagai bahan resin dalam pembuatan cat, tinta dan sebagai bahan perekat. Karet alam siklis (cyclic natural rubber, CNR) merupakan hasil modifikasi karet alam yang menjadi salah satu produk unggulan industri hilir karet. Karet alam siklis memiliki potensi yang cukup besar untuk digunakan sebagai bahan baku perekat (adhesive) dan cat karena memiliki sifat fisik yang khas, yaitu ringan, kaku, dan tahan terhadap abrasi (daya gesek) serta mempunyai daya rekat yang baik terhadap logam, kayu, karet, kulit, tekstil dan kertas (Departemen perindustrian, 2009).
Karet siklo dapat dibuat dengan empat metode yang berbeda, yaitu dengan cara sebagai berikut: memperlakukan karet dengan panas, mereduksi karet hidroklorida dengan cara pengurangan hidrohalogen, memperlakukan karet dengan senyawa halida dari logam logam amfoter, dan memperlakukan karet dengan katalis bersifat asam pada suhu antara 500-1500C (Naunton, 1961)
Namun karet alam siklis ini sangat rentan (vulnerable) terhadap reaksi oksidasi degradasi oleh senyawa ozon, oksigen atau terhadap sinar utraviolet (uv). Oleh karena itu penyimpanan CNR dalam waktu relatif lama akan menyebabkan terjadinya perubahan sifat fisik dan kimia CNR atau oksidasi yang ditunjukan oleh perubahan warna menjadi kecoklatan, lebih keras dan mempengaruhi kelarutan karet alam siklis ini dalam pelarut-pelarut organik. Reaksi oksidasi degradasi pada polimer dapat terjadi dengan mudah yang banyak dipengaruhi oleh struktur kimia, pemanasan dan penyinaran dan dengan mudah menyebabkan terjadinya pemutusan rantai atau reaksi silang rantai (cros-linking) (Al Malaika)
Metode untuk menghasilkan produk polimer yang stabil terhadap serangan ozon dan oksigen sangat penting. Salah satu metode yang efektif adalah dengan 1
(4)
penggunaan antidegradasi yang ditambahkan atau diikatkan pada produk polimer. Meskipun banyak antioksidan yang tersedia untuk mencegah atau memperlambat reaksi oksidasi degradasi seperti senyawa-senyawa amina dan fenol, akan tetapi tidak efektif dalam penggunaannya karena permasalahan mudah menguap dan mudah terbawa oleh pelarut (leaching) di karenakan titik didih fenol <1000 C.
Salah satu metode untuk mempertahankan keberadaan dan fungsi antidegradasi pada suatu polimer adalah dengan cara mengikat molekul antidegradasi dengan cara mereaksikan senyawa antidegradasi pada rantai polimer. Keberuntungan dengan terbentuknya polimer-antidegradasi (Polimer-grafted-AO) akan mampu memproteksi serangan ozon atau oksigen.
Salah satu metode yang efektif adalah dengan mencangkokan suatu senyawa antidegradan pada polimer dengan cara menempelkan suatu monomer aktif antidegradan pada rantai polimer (grafting). Berdasarkan hal diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk mempelajari dan mengembangkan pembuatan bahan antidegradasi pada karet. Oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian tentang “Sintesis dan Karakterisasi Penghambatan Degradasi pada CNR Menggunakan Produk GMA-ADPA“.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil sintesis dan karakterisasi antidegradasi dari senyawa amina.
2. Bagaimana hasil karakterisasi senyawa antidegradasi pada karet alam siklo (CNR).
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup masalah sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya maka dalam penelitian ini dilakukan batasan masalah :
(5)
1. Sintesis dan karakterisasi antidegradasi pada senyawa amina. 2. Karakterisasi GMA-ADPA pada CNR.
1.4 Tujuan Penelitian
Untuk memfokuskan penelitian ini, tujuan yang akan dicapai adalah :. 1. Mengetahui sintesis dan karakterisasi antidegradasi dari senyawa amina. 2. Mengetahui karakterisasi GMA-ADPA pada CNR.
1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagaimana mempertahankan kualitas produk karet alam siklis (CNR) sebagai salah satu produk unggulan karet Indonesia dengan cara menemukan metode yang tepat untuk memperlambat terjadinya oksidasi dan degradasi produk karet alam siklis dengan penambahan antidegradan ke dalam produk karet alam siklis dari senyawa amina.
(6)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
CNR tanpa pemanasan memikiki luas area carbonil sebesar 1,9 sedangkan CNR dengan pemanasan selama 9 hari memiliki luas area carbonil sebesar 29,7. CNR yang menggunakan antidegradan GMA-ADPA dan dipanaskan selama 3 hari memiliki luas area carbonil sebesar 3,1 dan CNR yang menggunakan antidegradan GMA-ADPA dan dipanaskan selama 6 hari memiliki luas area carbonil sebesar 4,1. Artinya CNR yang menggunakan produk GMA-ADPA mampu menahan oksidasi dari CNR yang ditandai dengan luas area gugus carbonil yang lebih kecil dibandingkan CNR yang tidak menggunakan produk GMA-ADPA.
5.2. Saran
Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan produk GMA-ADPA atau selain GMA-ADPA sebagai bahan antidegradan dikarenakan produk ini mampu menahan oksidasi pada CNR dan perlu disempurnakan sehingga karet alam siklis tidak mudah teroksidasi bila mengalami proses pemanasan dan mudah larut dalam pelarutnya.