MODIFIKASI CYCLIC NATURAL RUBBER (CNR) MELALUI METODE EPOKSIDASI DAN GRAFTING MONOMER ASAM AKRILAT MENGGUNAKAN BENZOIL PEROKSIDA (BPO).

Volume 5 Nomor 3 Edisi Khusus Desember 2013
Daftar Isi
1

2

3

4

5

6

7
8

9

10


Pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit Manggis (Garcinia
mangostana L) terhadap perubahan kadar enzim ALT, AST hati Mencit
Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium
Glutamate (MSG) dibandingkan dengan Vitamin E
Nora Maulina; Gusbakti Rusip; Betty
Pengaruh model pembelajaran inkuiri dengan menggunakan media
Microsoft Frontpage dan aktifitas belajara terhadap hasil belajar IPA
siswa pada Pokok bahasan Zat Additif Kelas VIII SMP
Ion Genesis Situmorang; Retno Dwi Suyanti; Mahmud
Analisis hubungan antar parameter mutu minyak Industri Oleokimia
Ramlan Silaban; Freddy TM Panggabean; Eka Indah Sari Srg;
Nurjannah; Timotius Agung Soripada
Pengaruh penerapan media e-learning berbasis Weblog dengan model
pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)
terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada Pokok Bahasan Sistem
Koloid
Anna Juniar; Hafni Nasution; Jelita Christianti Simangunsong
Pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit buah Manggis (Garcinia
Mangostana.L) terhadap perubahan makroskopis, mikroskopis pada
ginjal mencit jantan (Mus musculus. L) strain DDW yang di papari

Monosodium glutamate (MSG) dibandingkan dengan vitamin E
Lestari Mukti; Betty; Datten Bangun
Analisis kreatifitas dan hasil belajar pada pembelajaran berbasis
masalah dan Advance Organizer yang diintegrasikan dengan media
berbasis komputer dan media benda riil pada materi larutan Penyangga
Suyit Ratno; Mahmud; Suharta
Kajian biomedik enzim amilase dan pemanfaatannya dalam industri
Henny Erina Saurmauli Ompusunggu; Juwita; Ramlan Silaban
Integrasi strategi pembelajaran dan media pembelajaran untuk
membentuk karakter dan meningkatkan hasil belajar siswa SMA pada
Pokok Bahasan Minyak Bumi
Marni Aritonang; Suharta; Retno Dwi Suyanti
Optimalisasi penggunaan ammonium hidroksida terhadap mutu produk
resin di pabrik Resiprene
Dede Ibrahim Muthawali
Modifikasi cyclic natural rubber (CNR) melalui metode epoksidasi dan
grafting monomer asam akrilat menggunakan benzoil peroksida (BPO)
Ratu Evina Dibyantini; Frisdawati Simanungkalit

MODIFIKASI CYCLIC NATURAL RUBBER (CNR) MELALUI METODE

EPOKSIDASI DAN GRAFTING MONOMER ASAM AKRILAT
MENGGUNAKAN BENZOIL PEROKSIDA (BPO)
Ratu Evina Dibyantini1); Frisdawati Simanungkalit2)
1)
Dosen Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Negeri Medan
2)
Alumni Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan
Abstract
The research study about the grafting degree of Acrilate Acid on the Cyclic Natural
Rubber using two methods. The first one is epoxidation method which is done by adding the
mixture of formiat acid and H2O2 30:60 and then continued by grafting process Acrilate Acid 10
phr. The second one is free radical method which is done by using initiator Benzoyl Peroxide
which is continued by grafting process Acrilyte Acid 10 phr. The both grafting process are done
by reflux technique in the flask which assembled with condenser and oil bath. The epoxidation
method is performed at temperatures of 500C. The free radical method is performed at
tempatures of 1100C. Next step, performs presipitation by using metanol and which is obtained
the precipitated and filtrate. And then, the precipitated is heated at temparatures of 500C and the
qualitative analysis is performed, which is spectra infrared analysis. The result of the spectra
analysis shows the spectra at the area of 1600-1800 cm-1 indicates the carbonyl group of
acrilyte acid which is grafted succesfully. The reaction occurs on the both method is

pollyaddition reaction.
Kata kunci : Cyclic Natural Rubber, Epoksidasi, Grafting, Benzoil Peroksida
Pendahuluan
Cyclic Natural Rubber (CNR) atau
yang dikenal dengan nama karet siklo
merupakan material turunan dari karet alam
yang menjadi produk unggulan industri hilir
karet. Karet siklo merupakan salah satu hasil
modifikasi karet alam secara kimia. Karet
siklo memiliki potensial yang cukup besar
untuk digunakan sebagai bahan baku perekat
dan cat karena memiliki sifat fisik yang
khas, yaitu ringan, kaku serta tahan terhadap
abrasi (daya gesek) serta mempunyai daya
rekat yang baik terhadap logam, kayu, karet,
kulit,

tekstil

dan


Perindustrian, 2009).

kertas

(Departemen

Oleh karena karet siklo merupakan
polimer nonpolar dengan energi permukaan
yang

rendah

sehingga

menyebabkan

interaksi antar-muka dan sifat adhesif yang
rendah terutama bila dicampurkan dengan
polimer polar sehingga karet siklo bersifat

tidak kompatibel terhadap polimer polar
seperti serat alam, material kayu dan lainlain. Untuk mengatasi permasalahan ini,
modifikasi dari struktur kimia karet siklo
menjadi penting untuk dilakukan.
Asam akrilat merupakan zat kimia
yang banyak digunakan dalam pembuatan
poliakrilat yang digunakan sebagi pengental,
dispersan, dan pengontrol energi. Asam

akrilat juga digunakan sebagai komonomer

formiat yang kuat dapat juga membuka

dengan

poliakrimida

cincin oksiran untuk menghasilkan senyawa

anionik dan menghasilkan hidroksiakrilat


turunan hidroksi-formoksi. Karakteristik dari

yang digunakan dalam formulasi industri

senyawa epoksida adalah adanya gugus

coating.

oksiran yang terbentuk oleh oksidasi dari

akrilamida

dalam

Grafting merupakan metode yang

senyawa olefinik atau senyawa aromatik

relatif sederhana dan mudah dilakukan


ikatan ganda. Senyawa epoksida merupakan

untuk memodifikasi polimer. Secara luas

senyawa yang sangat penting sama seperti

teknik grafting telah banyak dilakukan

produk kimia lainnya, misalnya resin. Proses

karena

produksinya yang telah diketahui adalah

efektif

kompatibilitas

untuk


dalam

meningkatkan

campuran

reaktif.

Secara garis besar proses grafting diawali
dengan inisiasi radikal, propagasi dan
terminasi pertumbuhan polimer. Berbagai
zat telah digunakan sebagai monomer
cangkok pada berbagai jenis rantai polimer
menggunakan metode grafting.

rangkap

membentuk


oleh

senyawa

seperti asam m-klorobenzoat, asam perasetat,
dan

peroksida organik

hydroperoxide.

oksigen

aktif

epoksida.

Pada

umumnya, epoksidasi minyak menggunakan

hidrogen peroksida sebagai pereaksi. Sifat
hidrogen peroksida sebagai oksidator tidak
cukup kuat sehingga ditransformasi ke
bentuk yang lebih aktif (asam peroksi).
Asam peroksi yang dibentuk dari
reaksi hidrogen peroksida dengan asam
alifatis rendah (asam formiat dan asam

dengan senyawa tidak jenuh. Sifat asam

tert-butyl

mencegah

reaksi

mengoptimalkan epoksidasi, larutan peroksida
ditambahkan secara bertahap dengan adanya
dan

mempertahankan

suhu

reaksi.

Analisis Spektroskopi FTIR
Spektroskopi infra merah merupakan
suatu cara untuk menentukan dan merekam
hasil

spektra

residu

dengan

serapan

inframerah pada daerah dengan panjang
gelombang dari 1 – 500 µ. Setiap gugus
dalam molekul mempunyai karakteristik
sendiri,

maka

spektroskopi

IR

dapat

digunakan untuk mendeteksi gugus yang
spesifik dalam polimer.

asetat) merupakan bentuk yang reaktif.
Asam peroksi dapat bereaksi sangat cepat

Untuk

seperti

eksotermis yang tidak terkendali dan untuk

pengadukan,

Epoksidasi adalah reaksi oksidasi
ikatan

oksidasi senyawa olefin dengan peracids,

Pada pengukuran secara kuantitatif,
spektra IR secara umum dilakukan dalam
bentuk

film.

Prosedurnya

mencakup

pengukuran intensitas pita serapan relative

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium

dari gugus-gugus fungsional ke pita serapan

Kimia Jurusan Kimia FMIPA Universitas

yang dapat menunjukan polimer induk.

Negeri Medan, Jln. Williem Iskandar Pasar

Kurva kalibrasi standar dari konsentrasi

V Medan Estate . Penelitian dilaksanakan

yang

pada bulan Juli - Agustus 2013.

diketahui

mengkonversi

data

dibutuhkan
intensitas

untuk

Sampel yang digunakan adalah karet

menjadi

siklo yang diproduksi di Pabrik Resiprene.

konsentrasi.
Salah satu tipe instrumen yang

Alat-alat yang digunakan adalah Neraca

adalah

Analitis, Alat-alat Gelas, Labu alas, Oven,

Fourier Transform Infrared Spectroscopy

Oil Bath, Kondensor, Spatula, Pipet Tetes,

(Spektroskopi FTIR). FT-IR merupakan

Stirer, Corong dan Pompa Vakum, Buret,

suatu

untuk

Alat Press, Alat FTIR Bahan-Bahan yang

menganalisa komposisi kimia dari senyawa-

digunakan adalah Cyclo Natural Rubber (R-

senyawa organik, polimer, coating atau

35), Xylen, Hidrogen Peroksida, Asam

pelapisan, material semikonduktor, sampel

Formiat, Aquades, Metanol, Asam Akrilat,

biologi, senyawa-senyawa anorganik, dan

Benzoil peroksida.

mineral.

Prosedur Kerja

dipakai

untuk

teknik

keunggulan

spektroskopi

yang

FTIR
khusus,

IR

digunakan

memiliki
diantaranya

berbagai
adalah

dapat mendeteksi sinyal yang lemah, dapat

Grafting Asam Akrilat Melalui Metode
Epoksidasi

menganalisa sampel pada konsentrasi yang

Menimbang 20 gram karet siklo dan

sangat rendah, serta dapat mempelajari

memasukkan ke dalam labu alas leher tiga

daerah antara 950 dan 1500 cm-1 untuk

500 mL pada oil bath dan menambahkan

larutan senyawa. FT-IR mampu menganalisa

xylen sebanyak 200 mL kemudian diaduk

suatu material baik secara keseluruhan,

sambil dipanaskan. Lalu, menambahkan

lapisan tipis, cairan, padatan, pasta, serbuk,

campuran

asam

serat, dan bentuk yang lainnya dari suatu

peroksida

dengan

material. Spektroskopi FT-IR tidak hanya

Kemudian, hidupkan pemanas dan stirer

mempunyai

larutan selama 2 jam pada suhu 500C.

kemampuan

untuk

analisa

dan

hidrogen

perbandingan

alam

siklo

30:60.

kualitatif, namun juga bisa untuk analisa

Epoksi

kuantitatif.

dipresipitasi dengan penambahan metanol

Metode

karet

formiat

kemudian

untuk memisahkan filtrat dari epoksi karet

alam siklo. Selanjutnya, menimbang 10

CNR larut dengan xylen. Lalu, memasukkan

gram epoksidasi karet alam siklo dan

asam akrilat 10 phr dan BPO 0,1 molar ratio

dilarutkan dengan 100 mL xylen dalam labu

sampai bercampur, diamati pada suhu 1100C

alas pada suhu 800C. Lalu menambahkan 10

dalam waktu 90 menit. Setelah bercampur

phr asam akrilat dan memanaskan larutan

alat dimatikan lalu dikeluarkan hasilnya.

dengan interval waktu 4 jam. Kemudian

Melakukan

larutan dipresipitasi dengan metanol dan

tergrafting yang diperoleh dikeringkan pada

keringkan
mengetahui

pada

suhu

reaksi

500C.

akrilisasi

Untuk

Hasil

CNR

500C. Untuk mengetahui reaksi

suhu

dianalisis

presipitasi.

akrilisasi dianalisis spektroskopi FTIR.

dengan spektroskopi FTIR

Uji Spektroskopi FTIR
Endapan kering yang diperoleh dari

Grafting Asam akrilat Menggunakan

hasil refluks dicetak tekan panas dan akan

Benzoil Peroksida
Menimbang 10 gram sampel dan

didapat

film

campuran

polimer.

Film

dimasukkan dalam 100 mL xylen dalam

spesimen ini dijepit pada tempat sampel

labu alas 250 mL pada oil bath dan

kemudian diletakkan pada alat kearah sinar

menghidupkan pemanas dan stirer hingga

infra merah.

Skema Alir Kerja Pembuatan Epoksidasi Karet Alam Siklo
CNR
-

dilarutkan dengan xylen 200 mL

CNR dalam Xylen
- (+) asam formiat dan H2O2 (30:60)
-

Refluks pada suhu 500C selama 2 jam

Hasil epoksidasi CNR
- Represipitasi dengan metanol
E-CNR Karakterisasi FTIR

Filtrat

Skema 1. Proses Epoksidasi CNR
Proses Grafting Asam Akrilat E-CNR
E-CNR

-

(+) xylen 100 mL

-

Refluks pada suhu 800C

-

(+) 10 phr Asam akrilat lalu lanjut
refluks selama 4 jam

Hasil Akrilasi CNR
-

Filtrat

Represipitasi dengan metanol

ECNR-g-AA Karakterisasi FTIR

Skema 2. Proses Grafting Asam Akrilat Pada E-CNR
Uji Kualitatif CNR Termodifikasi Dengan Metode FTIR
CNR termodifikasi
Dimasukkan ke dalam alat press dan dibentuk
menjadi film
Film CNR modifikasi
Dimasukkan ke alat FTIR
Perekaman dan Karakterisasi
Uji Kualitatif CNR Murni Dengan Metode FTIR
CNR murni
Dimasukkan ke dalam alat press dan dibentuk
menjadi film
Film CNR murni
Dimasukkan ke alat FTIR
Perekaman dan Karakterisasi
Skema 4. Skema Alir Kerja Pembuatan Sampel untuk Uji FTIR
Proses Grafting Asam Akrilat
Reaktor
(Rangkaian Labu Alas Leher Tiga
dalam Oil Bath, Magnet Stirrer,
Termometer, Pendingin Liebig)

10 gr karet siklis
Xylen 100 ml
Refluks
 10 menit
 Suhu 110 0C
 Magnet Stirer
(Larutan Karet Siklis (CNR) dalam Xylen)
Metode: Grafting

Metode a
AA + BPO





Graft Kopolimerisasi
90 Menit
Sistem Tertutup
Suhu (110) 0C
Magnet Stirer

Tuangkan sedikit demi sedikit

Presipitasi
Dalam metanol 500 mL

Endapan Karakterisasi
FTIR

Residu

Skema 3. Proses grafting CNR dengan Asam Akrilat (AA) sistem pelarut Xylen

Hasil dan Pembahasan

asam

Metode Epoksidasi

tersebut adalah sebagai berikut.

metode

Hasil

dari

pencampuran

Pada tahap 1, E-CNR dilarutkan

Pembuatan Epoksi CNR
Pada

akrilat.

Cyclic

dengan pelarut Xylen, pada proses ini,

Natural Rubber (CNR) dicampurkan dengan

diperoleh larutan berwarna cokelat terang.

asam

peroksida

Tahap 2, larutan tersebut direaksikan dengan

dengan perbandingan 30:60. Dari hasil

asam akrilat dan tidak terjadi perubahan

pencampuran diperoleh Epoksi CNR (E-

warna pada larutan. Pada tahap 3 larutan

CNR). Hasil Pencampuran ialah sebagai

tersebut

berikut.

diperoleh larutan berwarna putih susu dan

formiat

Pada

dan

tahap

epoksidasi

hidrogen

1,

CNR

dipresipitasi

dengan

methanol,

dilarutkan

edapan berwarna coklat (A-CNR yang

dengan pelarut Xylen, dan diperoleh larutan

diperoleh) pada dasar gelas kimiaKemudian

berwarna coklat bening. Pada tahap 2,

tahap 4, endapan dikeringkan didalam oven

larutan tersebut direaksikan dengan Asam

pada suhu 500C dan diperoleh hasil endapan

Formiat dan Hidrogen Peroksida, dan

cokelat. Kemudian endapan tersebut di uji

diperoleh larutan berwarna putih susu.

FTIR nya.

Setelah itu, dipanaskan selama 2 jam pada

Metode Radikal Bebas

suhu 500C, selama proses pemanasan,

Pada metode ini, CNR dilarutkan

larutan tidak mengalami perubahan warna.

dengan Xylen yang selanjutnya dilakukan

Pada

dengan

tahap

3,

larutan

dipresipitasikan

penambahan

campuran

benzoil

dengan metanol, warna larutan menjadi

peroksida

kuning kecoklatan dengan ada endapan

pencampuran tersebut ialah sebagai berikut.

cokelat terang (ECNR yang peroleh). Lalu

dan

Pada

asam

tahap

1,

akrilat.

CNR

Hasil

dilarutkan

pada tahap 4, endapan dikeringkan di dalam

dengan

oven pada suhu 500C. Kemudian endapan

berwarna cokelat terang. Pada tahap 2,

tersebut di uji FTIR nya

larutan

Hasil Pembuatan Akrilik Cyclic Natural
Rubber (A-CNR)
Pada tahap ini, E-CNR yang telah
diperoleh sebelumnya, dilarutkan dengan
Xylen yang selanjutnya direaksikan dengan

campuran

Xylen

tersebut
asam

dan

diperoleh

direaksikan
akrilat

dan

larutan

dengan
benzoil

peroksida dan tidak terjadi perubahan warna.
Pada tahap 3, larutan tersebut dipresipitasi
dengan metanol, diperoleh larutan berwarna
putih susu dan edapan berwarna coklat

terang (A-CNR yang diperoleh) pada dasar

pada suhu 500C. Kemudian endapan tersebut

gelas kimia (lihat lampiran). Kemudian

di uji FTIR nya.

tahap 4, endapan dikeringkan didalam oven

Reaksi Penelitian
Metode Epoksidasi
Reaksi Pada Proses Pembuatan ECNR
a. Reaksi Pembentukan Asam Peroksi Karboksilat
O
H

O

O

H +

H

Hidrogen Peroksida

O

C

H

O

H

Asam Formiat

O

C

O

H

Asam Peroksi karboksilat

b. Reaksi Epoksidasi CNR (Cyclic Natural Rubber)
CH 3

CH3

O

O

n

+

H

C

O

O

n

H

O

CNR

+

CNR Epoksidasi

-

H

C

Asam Formiat

Reaksi Pada Proses Pembuatan ACNR
c. Reaksi Grafting Asam Akrilat Pada CNR Epoksidasi

CH3

CH3

O
+

O

CH2

CH2

C

- +
O H

OH

n

O
CH2

O

CH2

C

O n
E-CNR grafting Asam Akrilat

H

Metode Radikal Bebas
a. Dekomposisi Benzoil Peroksida
O

O

O

C

O

1100C

O

C

Benzoil Peroksida

2

C

O

Radikal Benzoil

b. Reaksi Inisiasi
CH 3
CH 2

CH 2

O
C

+

O

CH 2

O
OH

C

+

CH 3
CH 2

.

CH 3

CH 3

c. Reaksi Propagasi
CH 2
O
CH2

CH

C

CH 3
CH 2

CH2

CH 3
CH2

+
OH

.
CH 3

. CH

CH3

CH2
O

C
OH

d. Reaksi Transfer Rantai
CH2
CH2

CH3
CH2

CH2

CH3
CH2

CH2

+

. CH
CH3

CH3

+

.

CH

CH3

CH2

CH3
CH2

CH2

O
C

CH3

CH2
O

CH3

C

OH

OH

e. Terminasi
CH2

CH2

CH3

.

CH

CH2

CH3

CH2

CH2
CH2 CH3

+
CH3

CH3

.

CH

CH2
O

C

CH3

C
H

CH

CH3

C

CH2
O
OH

OH

CH3

ini menunjukkan bahwa adanya absorbsi

Pembahasan
Reaksi yang terjadi pada ke dua
metode

yang

dilakukan

ialah

reaksi

tekukan C-H (dari) benzena tersubstitusi.
Dalam hal ini terjadi monosubstitusi yang

poliadisi. Pada metode epoksidasi yaitu

terjadi

pada

daerah

dimulai dengan mereaksikan CNR dengan

(Fessenden, Fessenden)

cm-1.

730-770

Hidrogen Peroksida dan Asam Formiat,

Perbedaan spektra antara CNR dan

yang bertujuan untuk menghasilkan gugus

E-CNR terjadi pada daerah serapan 650-

epoksi pada struktur CNR. Pencangkokan

1000cm-1

Asam Akrilat pada CNR terjadi ketika

alkena), 1500-1600cm-1 (daerah serapan

polimer tersebut telah mengikat gugus

gugus

epoksi.

3000cm-1

(daerah

alkana).

Terjadinya

Sedangkan pada

metode radikal

(daerah

C=C

serapan

aromatic

gugus

(cincin)),

serapan

C-H

2850-

gugus

C-H

perubahan

ini,

bebas reaksi poliadisi yang terjadi oleh

menunjukkan bahwa telah berkurangnya

radikal

kedalam

ikatan rangkap dari CNR, ini terjadi karena

hidrokarbon adalah jenis inisiasi melalui

terjadinya proses epoksidasi pada CNR yang

dekomposisi peroksida. Pencangkokan asam

ditandai dengan munculnya puncak serapan

akrilat kedalam CNR terjadi ketika polimer

bilangan gelombang pada daerah serapan

tersebut menjadi radikal. Bentuk formasi

973,72 cm-1.

bebas

dari

monomer

pencangkokan asam akrilat ke dalam CNR

Pada metode epoksidasi hasil spektra

dari ke dua metode tersebut dapat berupa

FTIR diperoleh perubahan daerah serapan

ikat silang (cross-linking).

pada E-CNR dan CNR grafting Asam
Akrilat (ECNR-g-AA). Perbedaan spektra

Karakterisasi Spektroskopi FTIR
Spektra FTIR dari CNR murni
menunjukkan adanya gugus C-H alkana
pada daerah spektra 2800-3000 cm-1 yang

antara ECNR dan ECNR-g-AA terjadi pada
daerah

serapan

2800-3000cm-1

(daerah

serapan gugus C-H alkana tajam), 13501470cm-1 (daerah serapan gugus C-H alkana

kemudian ditandai dengan adanya gugus

sedang), 650-1000 cm-1 (daerah serapan

C=C (cincin) aril pada daerah spektra 1450-

gugus alkena), 1500-1600 cm-1 (daerah

-1

1600 cm

untuk daerah aromatis. Serapan

C-H benzena akan muncul pada spektra di
-1

atas 3000 cm . Pada hasil FTIR juga
terdapat spektra pada daerah 759,13. Spektra

serapan gugus C=C aromatik (cincin)),
1600-1680 cm-1 (daerah serapan gugus C=C
alkena ), 1080-1300 cm-1 (daerah serapan

gugus C-O asam karbokilat),. Hal ini

menunjukkan telah berhasil grafting asam

menunjukkan telah tergraftingnya monomer

akrilat pada CNR (Cyclic Natural Rubber).

asam akrilat pada ECNR yang ditandai

Kesimpulan

dengan munculnya puncak serapan bilangan

1. Keberhasilan grafting asam akrilat

gelombang gugus karbonil khas Asam

pada Cyclic Natural Rubber (CNR)

Akrilat (C=O) daerah serapan 1600-1800

ditandai dengan munculnya puncak

cm-1.

serapan bilangan gelombang gugus
Sedangkan pada

metode radikal

karbonil pada daerah serapan 1600-

bebas spektra FTIR setelah dilakukan

1800 cm-1 khas dari asam akrilat

grafting menunjukkan adanya gugus C=O

2. Karakter dari hasil grafting yang

pada daerah spektra 1728,22 cm-1. Adanya

terjadi yaitu poliadisi dengan bentuk

gugus C=O dapat ditandai pada daerah

susunan rantai berupa ikat silang

spektra antara 1600-1800 cm-1. Serapan kuat

(cross-linking).

dan lebar pada daerah 2800-3300 cm-1adalah
rentangan OH yang berimpit dengan serapan
C-H. Gugus C==O dan karboksilat ini telah

Daftar Pustaka

Alfa, A.A., (2000), Pengembangan Karet
Alam Berprotein Rendah sebagai
Bahan Baku Industri Karet Siklo di
PTP Nusantara III, Laporan Akhir
Penelitian, BPTK, Bogor
Alfa, A. A., I. Sailah, dan Y. Syamsu.,
(2003), Pengaruh Perlakuan Lateks
Alam dengan H2O2-NaOCl Terhadap
Karakter Lateks dan Kelarutan
Karet Siklo dari Lateks, Simposium
Nasional Polimer IV, Jakarta, 8 Juli
2003
Bhattacharya, A. dan B.N. Misra., (2004),
Grafting a versatile means to modify
polymers techniques, factors, and

application, Progress in polymer
Science 29: 767-814
Cicilia, B., (2008), Perbandingan Sifat
Vulkanisat Dari Beberapa Jenis
Karet Siklo, Skripsi, IPB, Bogor
Cowd, M.A., (1991), Kimia Polimer,
Penerbit Institut Teknologi Bandung,
Bandung
Direktorat Jenderal Industri Agro dan
Kimia., (2009), Roadmap Industri
Pengolahan Karet Dan Barang
Karet, Departemen Perindustrian,
Jakarta
Eddyanto., (2007), Functionalitation Of
Polymers; Reactive Processing,
Structure
and
Performance

Characteristic,
Thesis,
Aston
University
Fessenden, R. J. dan J. S. Fessenden., 1986,
Organic Chemistry, Third Edition,
Worth Publisher. Inc, Belmont, USA
Mirzatheri, M., (2000), The Cyclization of
Natural Rubber, Iran J. Chem &
Chem Eng., Vol.19
Riyajan, S., Sakdapipanich, J.T., (2006),
Cationic Cyclization Of Deproteinized

Natural Rubber Latex Using Sulfuric
Acid, Mahidol University
Supri, (2003), Kopolimerisasi Cangkok
Gugus Reaktif Asam Adipat Dan
Polistirena Dengan Inisiator Benzoil
Peroksida, Jurnal Sains Kimia Vol.
7, No.1, FMIPA, USU, Medan
Wirjosentono, B., (1998), Struktur dan Sifat
mekanisme Polimer, Intan Dirja
Lela, Medan