Gambaran Penderita Stroke Akibat Perdarahan Intraserebral Di RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013.

(1)

ABSTRAK

Gambaran Penderita Stroke akibat Perdarahan Intraserebral di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013

Helena Claudia Haliem, 2014; Pembimbing 1: dr. July Ivone, MKK., MPd. Ked Pembimbing 2: dr.Dedeh Supantini, SpS.,MPd.Ked Stroke merupakan penyakit terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, serta merupakan penyakit penyebab kecacatan tertinggi di dunia. Pada negara berkembang, angka kejadian stroke perdarahan sekitar 30% dan iskemik 70%. Meski kasusnya lebih sedikit, namun stroke perdarahan sering mengakibatkan kematian.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui angka kejadian stroke akibat perdarahan intraserebral berdasarkan jenis kelamin, usia, faktor risiko, gejala klinik awal, serta angka mortalitas berdasarkan ada tidaknya penurunan kesadaran dan tekanan darah pada pasien di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Periode 2013.

Metode penelitian dilakukan secara survei deskriptif dengan data retrospektif dari data rekam medis pasien stroke di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Periode 2013.

Dari penelitian didapatkan 55 kasus perdarahan intraserebral. Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki 30 orang (54,5%). Kelompok usia terbanyak adalah 50-59 tahun 17 orang (30,9%). Berdasarkan gejala klinik awal, yang terbanyak adalah hemiparesis 34 orang (61,8%). Faktor risiko tersering adalah hipertensi 46 orang (83,6%). Angka mortalitas dalam kaitannya dengan penurunan kesadaran didapatkan hasil 19 orang (95%) mengalami penurunan kesadaran, sedangkan berdasarkan tekanan darah saat onset, 14 orang (70%) memiliki tekanan darah

sistolik di atas ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 100 mmHg.

Kata kunci: stroke, perdarahan intraserebral, RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo


(2)

ABSTRACT

THE CLINICAL DESCRIPTION OF INTRACEREBRAL HAEMORRHAGE STROKE PATIENTS IN PROF. DR. MARGONO SOEKARJO HOSPITAL

PURWOKERTO IN YEAR 2013

Helena Claudia Haliem, 2014; Tutor 1: dr. July Ivone, MKK., MPd.Ked. Tutor 2: dr. Dedeh Supantini, SpS., MPd.Ked. Stroke is one of the three most occurring disease in the world next to heart disease and cancer. This disease is the biggest cause of disability among the world. In developing countries, most incidencies of haemorrhagic stroke is about 30% from all stroke cases, and 70% for ischemic cases. Even though the percentage is shown to be lesser than the ischemic cases, strokes with hemorrhagic occurrences are often lethal.

The purpose of this study was to determine the incidence of stroke due to intracerebral hemorrhage based on sex, age, risk factors, early clinical symptoms, mortality rate that based on loss of consciousness, and blood pressure from stroke patients of Prof. Dr Margono Soekarjo Purwokerto Hospital. This research was done periodically in 2013.

The method used on this research was a descriptive survey with retrospective data from medical records of stroke patients in Prof. Dr Margono Soekarjo Purwokerto Hospital in 2013.

From this research, 55 intracerebral hemorrhage cases were recorded. Most of the cases were male patients, presented in 30 people (54.5%), and the largest age group were 50-59 years old as presented in 17 people (30.9%). The vast majority of early clinical symptoms was hemiparesis, as showed in 34 people (61.8%). The most common risk factor was hypertension as showed in 46 people (83.6%). Loss of consciousness is found in 19 people (95%). Systolic blood pressure ≥ 160 mmHg above and diastolic blood pressure ≥ 100 mmHg is found in 14 people (70%).

Keywords: stroke, intracerebral haemorrhage, Prof. Dr. Margono Soekarjo Hospital Purwokerto.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Maksud Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 4

1.4.1 Manfaat Akademis ... 4

1.4.2 Manfaat Praktis ... 4

1.5 Landasan Teori ... 4

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Otak dan Batang Otak ... 6

2.1.1 Cerebrum (Telencephalon) ... 6


(4)

2.2 Stroke ... 11

2.2.1 Definisi ... 11

2.2.2 Epidemiologi ... 11

2.2.3 Klasifikasi ... 12

2.2.4 Faktor Risiko ... 12

2.2.5 Patogenesis dan Gejala Klinik ... 13

2.2.6 Pemeriksaan Diagnostik pada Stroke Akut ... 16

2.2.7 Penatalaksanaan ... 16

2.2.8 Pencegahan ... 19

2.2.9 Komplikasi ... 20

2.2.10 Prognosis ... 20

3. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian ... 21

3.2 Metode Penelitian ... 21

3.3 Populasi dan Sampel ... 21

3.3.1 Populasi... 21

3.3.1 Sampel ... 21

3.4 Kriteria Penelitian ... 21

3.5 Variabel Penelitian ... 22

3.6 Teknik Pengolahan Data ... 22

3.7 Definisi Operasional... 22

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

3.8.1 Lokasi Penelitian ... 23

3.8.2 Waktu Penelitian ... 24

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Distribusi Angka Kejadian Stroke akibat PIS Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Periode 2013 ... 25 4.2 Distribusi Angka Kejadian Stroke akibat PIS Berdasarkan Usia


(5)

di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Periode

2013 ... 26 4.3 Distribusi Angka Kejadian Stroke akibat PIS Berdasarkan

Gejala Klinik Awal di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto Periode 2013 ... 27 4.4 Gambaran Riwayat Penyakit pada Penderita Stroke akibat PIS

di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Periode

2013 ... 27 4.5 Gambaran Angka Mortalitas Penderita Stroke akibat PIS di

RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Periode 2013

Berdasarkan Ada Tidaknya Penurunan Kesadaran ... 28 4.6 Distribusi penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono

Soekarjo Purwokerto Periode 2013 yang Meninggal Berdasarkan

Tekanan Darah saat onset ... 29

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 31 5.2 Saran ... 31


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Angka Kejadian Stroke akibat PIS

Berdasarkan Jenis Kelamin ... 25 Tabel 4.2 Distribusi Angka Kejadian Stroke akibat PIS

Berdasarkan Usia ... 26 Tabel 4.3 Distribusi Angka Kejadian Stroke akibat PIS

Berdasarkan Gejala Klinik Awal ... 27 Tabel 4.4 Gambaran Riwayat Penyakit Penderita

Stroke akibat PIS ... 27 Tabel 4.5 Gambaran Angka Mortalitas Penderita

Stroke akibat PIS Berdasarkan Ada Tidaknya

Penurunan Kesadaran ... 28 Tabel 4.6 Distribusi penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr.

Margono Soekarjo Purwokerto Periode 2013 yang Meninggal


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cerebrum, Cerebellum, dan Batang Otak ... 8 Gambar 2.2 Circulus Willisi ... 10


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Pengambilan Data di Bagian Rekam Medis

RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo Purwokerto ... 36 Lampiran 2 Data Rekam Medis Penderita Stroke akibat Perdarahan

Intraserebral di RSUD Prof. Dr. Margono


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Stroke merupakan penyakit terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, serta merupakan penyakit penyebab kecacatan tertinggi di dunia. Menurut American Heart Association (AHA), angka kematian penderita stroke di Amerika setiap tahunnya adalah 50 – 100 dari 100.000 orang penderita (Dinata, Safitra, & Sastri, 2013).

Menurut WHO, setiap tahun terdapat 15 juta orang di seluruh dunia mengalami stroke. Sekitar 5 juta menderita kelumpuhan permanen. Di kawasan Asia Tenggara terdapat 4,4 juta orang mengalami stroke (Junaidi, 2011).

Pada tahun 2020 diperkirakan 7,6 juta orang akan meninggal dikarenakan penyakit stroke (Sarigumilan, 2013). Di Indonesia diperkirakan terjadi sekitar 800–1000 kasus stroke setiap tahunnya (Junaidi, 2011).

Insiden stroke perdarahan antara 15–30% dan stroke iskemik antara 70–85%. Akan tetapi, untuk negara-negara berkembang atau Asia angka kejadian stroke perdarahan sekitar 30% dan iskemik 70%. Meski kasusnya lebih sedikit dibanding stroke iskemik, namun stroke perdarahan sering mengakibatkan kematian. Umumnya sekitar 50% kasus stroke perdarahan akan berujung pada kematian, sedangkan pada stroke iskemik hanya 20% yang mengakibatkan kematian (Junaidi, 2011).

Setiap tahun, hampir 37.000 sampai 52.400 orang di Amerika Serikat

mengalami perdarahan intraserebral (PIS). Angka tersebut diperkirakan akan meningkat duakali lipat dalam 50 tahun ke depan oleh karena meningkatnya usia dalam populasi serta berubahnya demografi rasial. Insiden global dari PIS berkisar antara 10 sampai 20 kasus per 100.000 penduduk dan meningkat dengan pertambahan usia. PIS lebih sering dijumpai pada laki-laki ketimbang perempuan, terutama pada kelompok usia lebih tua dari 55 tahun, dan pada populasi tertentu,


(10)

2

seperti ras kulit hitam dan Jepang (Qureshi, Tuhrim, Broderick, Batjer, Hondo, & Hanley, 2001).

Pada saat terjadi serangan stroke pada dasarnya telah terdapat faktor risiko seperti diabetes melitus, hipertensi dan lain-lain. Beberapa faktor risiko sulit bahkan tidak dapat diubah atau dipengaruhi dan beberapa faktor dapat diubah karena berhubungan dengan lingkungan dan pola hidup, atau ada faktor risiko yang merupakan kombinasi faktor lingkungan dan genetik misalnya hipertensi. Diperkirakan hampir 85% dari stroke dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat dimodifikasi (Rosjidi & Nurhidayat, 2014).

Dalam rangka usaha preventif dan promotif tersebut, kita perlu mengetahui bagaimana gambaran penderita stroke akibat perdarahan intraserebral. Oleh karena itu untuk perlu dilakukan penelitian mengenai “Gambaran Penderita Stroke akibat Perdarahan Intraserebral di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini adalah: 1. Berapakah angka kejadian stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono

Soekarjo Purwokerto Tahun 2013.

2. Bagaimanakah distribusi penderita stroke akibat PIS berdasarkan jenis kelamin di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013. 3. Bagaimanakah distribusi penderita stroke akibat PIS berdasarkan usia di

RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013.

4. Apa sajakah faktor risiko yang terdapat pada penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013.

5. Apa sajakah gejala klinik awal yang terdapat pada penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013.

6. Bagaimanakah distribusi penderita stroke akibat PIS yang meninggal dalam kaitannya dengan penurunan kesadaran di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013.


(11)

7. Bagaimanakah distribusi penderita stroke akibat PIS yang meninggal berdasarkan tekanan darah saat onset di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Untuk mengetahui gambaran penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013.

1.3.2 Tujuan Penelitian

- Untuk mengetahui angka kejadian stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013.

- Untuk mengetahui distribusi penderita stroke akibat PIS berdasarkan jenis kelamin di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013 - Untuk mengetahui distribusi penderita stroke akibat PIS berdasarkan usia

di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013

- Untuk mengetahui gambaran penderita stroke akibat PIS berdasarkan gejala klinik awal di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013

- Untuk mengetahui gambaran penderita stroke akibat PIS berdasarkan faktor risiko di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013.

- Untuk mengetahui distribusi penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013 yang meninggal dalam kaitannya dengan penurunan kesadaran.

- Untuk mengetahui distribusi penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013 yang meninggal berdasarkan tekanan darah saat onset.


(12)

4 1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah data mengenai gambaran penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto tahun 2013.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan informasi kepada RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto mengenai gambaran pada penderita stroke akibat PIS sehingga bermanfaat untuk tindakan promotif kepada masyarakat setempat dalam rangka upaya preventif menurunkan angka kejadian stroke.

1.5Landasan Teori

Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan atau gejala hilangnya fungsi

sistem saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang cepat. Gejala- gejala ini berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian (Ginsberg, 2008). Perdarahan intraserebral adalah jenis yang paling umum dari stroke hemoragik (NSA, 2009). Perdarahan intraserebral merupakan jenis stroke yang disebabkan oleh pendarahan di dalam jaringan otak itu sendiri yang sangat menancam jiwa. Stroke terjadi ketika otak kekurangan oksigen karena adanya gangguan suplai darah (Hines, 2013).

Terdapat beberapa faktor risiko stroke yang dapat menyebabkan seseorang rentan terkena stroke. Faktor risiko stroke umumnya dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah (Junaidi, 2011).

Faktor risiko yang dapat diubah antara lain hipertensi, merokok, diabetes melitus, penyakit arteri carotis dan arteri lainnya, atrial fibrilasi, kolesterol, aktivitas fisik rendah dan obesitas. Sedangkan faktor risiko yang tidak dapat


(13)

diubah antara lain usia, genetik, ras, jenis kelamin, dan riwayat stroke sebelumnya (American Stroke Association, 2012).


(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari hasil penelitian ini:

1. Angka kejadian stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo sebanyak 55 orang.

2. Berdasarkan jenis kelamin, penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof Dr. Margono Soekarjo Purwokerto terbanyak adalah laki – laki sebanyak 30 orang (54,5%).

3. Berdasarkan usia pada penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Puwokerto terbanyak adalah 50-59 tahun 17 orang (30,9%).

4. Berdasarkan gejala klinik awal pada penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto yang terbanyak adalah hemiparesis 34 orang (61,8%).

5. Berdasarkan faktor risiko, hipertensi merupakan riwayat penyakit tersering di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto yaitu sebanyak 46 orang (83,6%).

6. Berdasarkan penelitian ini, 19 dari 20 pasien yang meninggal dengan PIS (95%)terdapat penurunan kesadaran.

7. Berdasarkan penelitian ini, 14 dari 20 pasien yang meninggal dengan PIS (70%) memiliki tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan

darah diastolik ≥ 100 mmHg.

5.2 Saran

1. Masyarakat hendaknya meningkatkan pengetahuan mengenai faktor risiko, gejala dan bahaya dari penyakit stroke. Bagi masyarakat yang telah memiliki faktor risiko, terutama faktor risiko yang tidak dapat


(15)

diubah hendaknya dapat mengendalikan faktor risiko tersebut dan melakukan kontrol secara teratur. Selain itu, dengan mengetahui gelaja dan bahaya dari stroke diharapkan masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk berobat.

2. Bagi masyarakat yang telah berusia lanjut diharapkan melakukan kontrol rutin kesehatan dan hidup sehat.

3. Perlu kesadaran masyarakat untuk memperbaiki pola makan dan beralih ke hidup sehat serta melakukan kontrol rutin terhadap faktor risiko yang telah dimiliki.

4. Dapat dilakukan penelitian yang sama dengan jumlah sampel yang lebih besar dengan data rekam medik yang lebih lengkap.

5. Bagi pihak yang mengisi rekam medik, sebaiknya dibuat lebih lengkap sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan dan penelitan lebih lanjut oleh tenaga medis.


(16)

GAMBARAN PENDERITA STROKE AKIBAT PERDARAHAN INTRASEREBRAL DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2013

July Ivone1, Dedeh Supantini2, Helena Claudia Haliem3

1Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,

2Bagian Ilmu Penyakit Saraf, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,

3Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia ABSTRAK

Stroke merupakan penyakit terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, serta merupakan penyakit penyebab kecacatan tertinggi di dunia. Pada negara berkembang, angka kejadian stroke perdarahan sekitar 30% dan iskemik 70%. Meski kasusnya lebih sedikit, namun stroke perdarahan sering mengakibatkan kematian.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui angka kejadian stroke akibat perdarahan intraserebral berdasarkan jenis kelamin, usia, faktor risiko, gejala klinik awal, serta angka mortalitas berdasarkan ada tidaknya penurunan kesadaran dan tekanan darah pada pasien di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Periode 2013.

Metode penelitian dilakukan secara survei deskriptif dengan data retrospektif dari data rekam medis pasien stroke di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Periode 2013.

Dari penelitian didapatkan 55 kasus perdarahan intraserebral. Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki 30 orang (54,5%). Kelompok usia terbanyak adalah 50-59 tahun 17 orang (30,9%). Berdasarkan gejala klinik awal, yang terbanyak adalah hemiparesis 34 orang (61,8%). Faktor risiko tersering adalah hipertensi 46 orang (83,6%). Angka mortalitas dalam kaitannya dengan penurunan kesadaran didapatkan hasil 19 orang (95%) mengalami penurunan kesadaran, sedangkan berdasarkan tekanan darah saat onset, 14 orang (70%) memiliki tekanan darah sistolik di atas ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 100 mmHg.

Kata kunci: stroke, perdarahan intraserebral, RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto ABSTRACT

Stroke is one of the three most occurring disease in the world next to heart disease and cancer. This disease is the biggest cause of disability among the world. In developing countries, most incidencies of haemorrhagic stroke is about 30% from all stroke cases, and 70% for ischemic cases. Even though the percentage is shown to be lesser than the ischemic cases, strokes with hemorrhagic occurrences are often lethal.

The purpose of this study was to determine the incidence of stroke due to intracerebral hemorrhage based on sex, age, risk factors, early clinical symptoms, mortality rate that based on loss of consciousness, and blood pressure from stroke patients of Prof. Dr Margono Soekarjo Purwokerto Hospital. This research was done periodically in 2013.

The method used on this research was a descriptive survey with retrospective data from medical records of stroke patients in Prof. Dr Margono Soekarjo Purwokerto Hospital in 2013.

From this research, 55 intracerebral hemorrhage cases were recorded. Most of the cases were male patients, presented in 30 people (54.5%), and the largest age group were 50-59 years old as presented in 17 people (30.9%). The vast majority of early clinical symptoms was hemiparesis, as showed in 34 people (61.8%). The most common risk factor was hypertension as showed in 46 people (83.6%). Loss of consciousness is found in 19 people (95%). Systolic blood pressure ≥ 160 mmHg above and diastolic blood pressure ≥ 100 mmHg is found in 14 people (70%).


(17)

PENDAHULUAN

Stroke merupakan penyakit

terbanyak ketiga setelah penyakit

jantung dan kanker, serta merupakan penyakit penyebab kecacatan tertinggi

di dunia. Menurut American Heart

Association (AHA), angka kematian

penderita stroke di Amerika setiap

tahunnya adalah 50 – 100 dari 100.000 orang penderita.1

Menurut WHO, setiap tahun terdapat 15 juta orang di seluruh dunia mengalami

stroke. Sekitar 5 juta menderita

kelumpuhan permanen. Di kawasan Asia

Tenggara terdapat 4,4 juta orang

mengalami stroke.2

Pada tahun 2020 diperkirakan 7,6 juta ora ng akan meninggal dikarenakan penyakit stroke (Sarigumilan, 2013). Di Indonesia diperkirakan terjadi sekitar 800–1000 kasus stroke setiap tahunnya.2

Insiden stroke perdarahan antara 15–

30% dan stroke iskemik antara 70–85%.

Akan tetapi, untuk negara-negara

berkembang atau Asia angka kejadian stroke perdarahan sekitar 30% dan iskemik 70%. Meski kasusnya lebih sedikit dibanding stroke iskemik, namun stroke perdarahan sering mengakibatkan kematian. Umumnya sekitar 50% kasus stroke perdarahan akan berujung pada

kematian, sedangkan pada stroke

iskemik hanya 20% yang

mengakibatkan kematian.2

Setiap tahun, hampir 37.000 sampai 52.400 orang di Amerika Serikat mengalami perdarahan intraserebral (PIS). Angka tersebut diperkirakan akan meningkat duakali lipat dalam 50 tahun ke depan oleh karena meningkatnya usia dalam populasi serta berubahnya demografi rasial. Insiden global dari PIS

ketimbang perempuan, terutama pada kelompok usia lebih tua dari 55 tahun, dan pada populasi tertentu, seperti ras kulit hitam dan Jepang.3

Pada saat terjadi serangan stroke pada dasarnya telah terdapat faktor risiko seperti diabetes melitus, hipertensi dan lain-lain. Beberapa faktor risiko sulit bahkan tidak dapat diubah atau dipengaruhi dan beberapa faktor dapat diubah karena berhubungan dengan lingkungan dan pola hidup, atau ada faktor risiko yang merupakan kombinasi faktor lingkungan dan genetik misalnya hipertensi. Diperkirakan hampir 85% dari stroke dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat dimodifikasi.4

Dalam rangka usaha preventif dan

promotif tersebut, kita perlu

mengetahui bagaimana gambaran

penderita stroke akibat perdarahan intraserebral. Oleh karena itu untuk perlu dilakukan penelitian mengenai “Gambaran Penderita Stroke akibat Perdarahan Intraserebral di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Tahun 2013”.

IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini adalah:

1. Berapakah angka kejadian

stroke akibat PIS di RSUD Prof.

Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto Tahun 2013.

2. Bagaimanakah distribusi

penderita stroke akibat PIS berdasarkan jenis kelamin di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013.


(18)

4. Apa sajakah faktor risiko yang terdapat pada penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013.

5. Apa sajakah gejala klinik awal yang terdapat pada penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof.

Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto Tahun 2013.

6. Bagaimanakah distribusi

penderita stroke akibat PIS

yang meninggal dalam

kaitannya dengan penurunan kesadaran di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013.

7. Bagaimanakah distribusi

penderita stroke akibat PIS yang meninggal berdasarkan tekanan darah saat onset di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013.

TUJUAN PENELITIAN

- Untuk mengetahui angka kejadian

stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr.

Margono Soekarjo Purwokerto

Tahun 2013.

- Untuk mengetahui distribusi

penderita stroke akibat PIS

berdasarkan jenis kelamin di RSUD

Prof. Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto Tahun 2013

- Untuk mengetahui distribusi

penderita stroke akibat PIS

berdasarkan usia di RSUD Prof. Dr.

Margono Soekarjo Purwokerto

Tahun 2013

- Untuk mengetahui gambaran

penderita stroke akibat PIS

berdasarkan gejala klinik awal di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013

- Untuk mengetahui gambaran

penderita stroke akibat PIS

berdasarkan faktor risiko di RSUD

Prof. Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto Tahun 2013.

- Untuk mengetahui distribusi

penderita stroke akibat PIS di RSUD

Prof. Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto Tahun 2013 yang

meninggal dalam kaitannya dengan penurunan kesadaran.

- Untuk mengetahui distribusi

penderita stroke akibat PIS di RSUD

Prof. Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto Tahun 2013 yang

meninggal berdasarkan tekanan

darah saat onset.

MANFAAT KARYA TULIS ILMIAH 1. Manfaat Akademis

Menambah data mengenai gambaran penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto tahun 2013.

2. Manfaat Praktis

Memberikan informasi kepada RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto mengenai gambaran pada penderita stroke akibat PIS sehingga bermanfaat

untuk tindakan promotif kepada

masyarakat setempat dalam rangka upaya preventif menurunkan angka kejadian stroke.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN Bahan penelitian menggunakan data rekam medis penderita stoke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013.

Metode penelitian dilakukan secara

survei deskriptif dengan data

retrospektif dari data rekam medis penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013.

POPULASI DAN SAMPEL

Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita stroke akibat PIS di RSUD


(19)

Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

Sampel diambil dari rekam medis di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto, diambil whole sample pada

Tahun 2013.

KRITERIA PENELITIAN

Kriteria inklusi: pasien stroke akibat

perdarahan intraserebral dengan

diagnosis menggunakan CT scan di

RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

VARIABEL PENELITIAN

- Angka kejadian penderita stroke

akibat perdarahan intraserebral

- Jenis kelamin penderita stroke akibat

perdarahan intraserebral

- Usia penderita stroke akibat

perdarahan intraserebral

- Gejala klinik awal penderita stroke

akibat perdarahan intraserebral

- Faktor risiko penderita stroke akibat

perdarahan intraserebral

- Angka mortalitas penderita stroke

akibat perdarahan intraserebral

berdasarkan ada tidaknya penurunan kesadaran dan tekanan darah

DEFINISI OPERASIONAL - Stroke

- Perdarahan intraserebral - Rekam medis

- Hipertensi - Diabetes melitus - Gejala klinik awal - Faktor risiko - Mortalitas

LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Di Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha Bandung dan bagian rekam medik RSUD Prof.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang diambil dari rekam medis di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013 didapatkan angka kejadian stroke akibat PIS sebanyak 55 kasus.

Tabel 4.1 Distribusi Angka Kejadian Stroke akibat PIS Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin pada tabel di atas diketahui jumlah penderita laki-laki yang menderita stroke akibat PIS sebanyak 30 orang (54,5%).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang

menyatakan bahwa stroke akibat

perdarahan intraserebral lebih sering

dijumpai pada laki-laki dibanding

perempuan.3 Stroke akibat perdarahan

intrasebral terjadi sedikit lebih sering

pada laki-laki daripada perempuan.5

Kejadian PIS 15% lebih rendah pada

perempuan dibandingkan laki-laki,

meskipun tidak signifikan secara

statistik.6

Tabel 4.2 Distribusi Angka Kejadian Stroke akibat PIS Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Presentase (%)

30-39 tahun 1 1,8

40-49 tahun 9 16,3

50-59 tahun 17 30,9

60-69 tahun 13 23,6

70-79 tahun 11 20,0

80-89 tahun 4 7,3

Total 55 100,0

Berdasarkan tabel di atas tampak Jenis Kelamin Jumlah Pasien Presentase (%)

Laki-laki 30 54,5

Perempuan 25 45,5


(20)

Hal ini sesuai dengan penelitian Liebeskind (2013) yang menyatakan bahwa insidensi stroke akibat PIS meningkat pada individu yang berusia lebih tua dari 55 tahun dan meningkat dua kali lipat pada setiap dekade sampai usia 80 tahun.7

Penelitian yang dilakukan oleh Ikram, Wieberdink, & Koudstaal (2012)

menyatakan bahwa kejadian PIS

meningkat tajam sesuai dengan

bertambahnya usia. Pada orang-orang berusia 85 tahun ke atas mengalami peningkatan hampir sepuluh kali lipat

risiko tahunan PIS dibandingkan

dengan orang-orang berusia 45–54

tahun.6

Tabel 4.3 Distribusi Angka Kejadian Stroke akibat PIS Berdasarkan Gejala Klinik Awal

Gejala Klinik Awal Jumlah Presentase

(%) Penurunan

kesadaran

31 56,4

Sakit kepala 18 32,7

Hemiparesis 34 61,8

Muntah 9 16,4

Bicara Rero 10 18,2

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa 34 dari 55 pasien (61,8%) dengan PIS ditandai dengan gejala hemiparesis. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Liebeskind, onset gejala PIS biasanya selama aktivitas,

dengan kemajuan perkembangan

berikut: perubahan tingkat kesadaran (50%), mual dan muntah (40-50%), sakit kepala (40%), kejang (6-7%), dan defisit neurologis fokal.7

Gejala awal dari PIS termasuk penurunan tingkat kesadaran (sekitar 50%), sakit kepala (40%), muntah

(40-50%), dan hipertensi (80-90%).8

Tabel 4.4 Gambaran Faktor Risiko Penderita Stroke akibat PIS

Dari 55 kasus, 3 diantaranya tidak memiliki faktor risiko

Faktor Risiko Jumlah Presentase (%)

Hipertensi 46 83,6

Stroke 4 7,3

Diabetes Melitus 2 3,6

Berdasarkan tabel di atas diketahui jumlah penderita stroke akibat PIS yang

memiliki faktor risiko hipertensi

sebanyak 46 orang (83,6 %).

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Smajlovic,

Salihovic, Ibrahimagic, Sinanovic, & Vidovic (2008) yang menyatakan bahwa hipertensi adalah faktor risiko vaskuler yang paling sering pada pasien dengan PIS (83%) diikuti oleh penyakit jantung (31%), merokok (28%) dan diabetes (14%). Penulis lain juga melaporkan hipertensi merupakan faktor risiko vaskuler yang paling sering pada pasien dengan PIS sedangkan frekuensi faktor risiko lain bervariasi.9

Ikram, Wieberdink, & Koudstaal (2012) menyatakan bahwa banyak studi kasus-kontrol dan studi kohort yang menunjukkan bahwa hipertensi adalah faktor risiko tunggal yang paling penting untuk PIS.6

Menurut Magistris, Bazak, dan

Martin (2013) yang menyatakan bahwa hipertensi adalah penyebab paling umum stroke perdarahan. Terhitung hingga lebih dari 60% dari semua kasus PIS. Selain itu, sekitar 2/3 pasien memiliki riwayat hipertensi.10

Tabel 4.5 Distribusi Penderita Stroke akibat PIS yang meninggal dalam kaitannya dengan penurunan kesadaran Dari 55 pasien yang masuk dalam penelitian, 20 diantaranya meninggal.

Penurunan kesadaran

Jumlah Presentase (%)

Ada 19 95

Tidak ada 1 5

Total 20 100,0

Berdasarkan tabel diatas, tampak bahwa 19 dari 20 pasien yang meninggal


(21)

(95%) dengan PIS terdapat penurunan kesadaran.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Rasool, Rahman,

Choudhury, & Singh (2004) yang menyatakan bahwa angka kematian PIS pada 1 bulan tinggi, bervariasi antara 28 dan 52%, dengan sebagian besar kematian terjadi dalam beberapa hari

pertama setelah timbulnya gejala.

Faktor-faktor yang biasa dilaporkan terkait dengan hasil yang buruk termasuk perdarahan berukuran besar, penurunan tingkat kesadaran pada saat masuk, skor Glasgow Coma Scale rendah, peningkatan tekanan darah saat awal, ekstensi ke intraventrikuler dan usia yang lebih tua.11

PIS dua kali lebih umum dibanding perdarahan subaraknoid dan memiliki 40% risiko kematian.5 Prognosis PIS

sangat buruk, fatalitas kasus dalam 30 hari adalah lebih besar dari 40% dan belum meningkat dalam dekade terakhir (Ikram, Wieberdink, & Koudstaal, 2012).6

Tabel 4.6 Distribusi penderita stroke akibat PIS yang meninggal berdasarkan tekanan darah saat onset

Dari 55 pasien yang masuk dalam penelitian, 20 diantaranya meninggal.

Berdasarkan tabel diatas, tampak bahwa 14 dari 20 pasien yang meninggal (70%) dengan PIS memiliki tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 100 mmHg.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang

pasien dengan PIS akut spontan. Peningkatan tekanan darah pada PIS akut berkorelasi dengan hasil yang buruk dalam beberapa penelitian.12

SIMPULAN

Angka kejadian stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo sebanyak 55 orang.

Berdasarkan jenis kelamin, penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof Dr.

Margono Soekarjo Purwokerto

terbanyak adalah laki – laki sebanyak 30 orang (54,5%).

Berdasarkan usia pada penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Puwokerto terbanyak adalah 50-59 tahun 17 orang (30,9%). Berdasarkan gejala klinik awal pada penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto yang terbanyak adalah hemiparesis 34 orang (61,8%).

Berdasarkan faktor risiko, hipertensi merupakan riwayat penyakit tersering di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto yaitu sebanyak 46 orang (83,6%).

Berdasarkan penelitian ini, 19 dari 20 pasien yang meninggal dengan PIS (95%)terdapat penurunan kesadaran. Berdasarkan penelitian ini, 14 dari 20 pasien yang meninggal dengan PIS (70%) memiliki tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik

≥ 100 mmHg.

SARAN

1. Masyarakat hendaknya

meningkatkan pengetahuan

mengenai faktor risiko, gejala dan bahaya dari penyakit stroke. Bagi masyarakat yang telah memiliki faktor risiko, terutama faktor


(22)

Selain itu, dengan mengetahui gelaja dan bahaya dari stroke diharapkan masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk berobat.

2. Bagi masyarakat yang telah

berusia lanjut diharapkan

melakukan kontrol rutin

kesehatan dan hidup sehat.

3. Perlu kesadaran masyarakat

untuk memperbaiki pola makan dan beralih ke hidup sehat serta

melakukan kontrol rutin

terhadap faktor risiko yang telah dimiliki.

4. Dapat dilakukan penelitian yang

sama dengan jumlah sampel yang lebih besar dengan data rekam medik yang lebih lengkap.

5. Bagi pihak yang mengisi rekam

medik, sebaiknya dibuat lebih lengkap sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan dan penelitan lebih lanjut oleh tenaga medis.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dinata, C. A., Safitra, Y., & Sastri, S. (2013). Gambaran Faktor Risiko Inap dan Tipe Stroke pada Pasien Rawat Inap di Bagian

Penyakit Dalam. Jurnal

Kesehatan Andalas , 57-61. 2. Junaidi, I. (2011). Stroke

Waspadai Ancamannya.

Yogyakarta: Penerbit ANDI.

3. Qureshi, A. I., Stanley, T.,

Broderick, J. P., Batjer, H. H., Hondo, H., & Hanley, D. F. (2001). Perdarahan Intraserebral Spontan. (Indrajaya, Ed.) NEJM, 344 (19), 1450-1460.

4. Rosjidi, C. H., & Nurhidayat, S.

(2014). Buku Ajar Peningkatan

Tekanan Intrakranial &

Gangguan Peredaran Darah Otak.

Yogyakarta: Gosyen Publishing.

5. Hines, T. (2013, 3 28). Retrieved

10 28, 2014, from

http://www.mayfieldclinic.com/P E-ICH.HTM

6. Ikram, M. A., Wieberdink, R. G.,

& Koudstaal, P. J. (2012). International Epidemiology of Intracerebral Hemorrhage.

Cardiovasular Disease and Stroke

, 300-306.

7. Liebeskind, D.S. (2013).

Intracerebral Haemorrhage. Retrieved 10 2, 204, from Medscape:

http://emedicine.mescape.com/ar ticle/1163977-overview

8. Jaunch, E. C. (2005, 4 10).

Intracerebral Hemorrhage.

Foundation for Education and Research in Neurological Emergencies , 1-10.

9. Smajlovic, D., Salihovic, D.,

Ibrahimagic, O. C., Sinanovic, O., & Vidovic, M. (2008). Analysis of Risk Factors, Localization and 30-day Prognosis of Intracerebral

Hemorrhage. Bosnian Journal of

Basic Medical Sciences , 121-125. 10. Magistris, F., Bazak, S., & Martin,

J. (2013). Intracerebral

Hemorrhage: Pathophysiology, Diagnosis and Management.

MUJM , 10 (1), 15-22.

11. Rasool, A., Rahman, A.,

Choudhury, S., & Singh, R. (2004). Blood pressure in acute intracerebral hemorrhage.

Journal of Human Hypertension , 187-192.

12. Mullen, M., McKinney, J., & Kasner, S. (2009). Blood pressure management in acute stroke.

Journal of Human Hypertension , 559-569.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

American Stroke Association. (2012). Retrieved 1 30, 2014, from American Heart

Association:

http://www.heart.org/idc/groups/stroke-public/@wcm/@hcm/documents/downloadable/ucm_309713.pdf

Association, A. D. (2004). Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. American Diabetes Association .

Association, N. S. (2009). Retrieved 2014, from www.stroke.com

BKKBN. (n.d.). BKKBN. Retrieved 11 10, 2014

Dinata, C. A., Safitra, Y., & Sastri, S. (2013). Gambaran Faktor Risiko Inap dan Tipe Stroke pada Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam. Jurnal Kesehatan Andalas , 57-61.

Drake, R. L., Vogl, W., & Mitchell, A. W. (2007). Gray's Anatomy for Students. Philadelphia: Elsevier.

Ginsberg, L. (2008). Lecture Notes Neurologi. (I. R. Wardhani, Trans.) Jakarta: Penerbit Erlangga.

Goldman, L., & Ausiello, D. (2007). Cecil Medicine 23rd edition. Philadelphia: Saunders Elsevier.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Hines, T. (2013, 3 28). Retrieved 10 28, 2014, from http://www.mayfieldclinic.com/PE-ICH.HTM

Ikram, M. A., Wieberdink, R. G., & Koudstaal, P. J. (2012). International Epidemiology of Intracerebral Hemorrhage. Cardiovasular Disease and Stroke , 300-306.


(24)

Kelompok Studi Stoke PERDOSSI. (2011). Guideline Stroke 2011. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).

Liebeskind, D.S. (2013). Intracerebral Haemorrhage. Retrieved 10 2, 204, from Medscape: http://emedicine.mescape.com/article/1163977-overview

Magistris, F., Bazak, S., & Martin, J. (2013). Intracerebral Hemorrhage: Pathophysiology, Diagnosis and Management. MUJM , 10 (1), 15-22.

McCance, K. L., Huether, S. E., Brashers, V. L., & Rote, N. S. (2010). Pathophysiology The Biologic Basis for Disease in Adults in Children, ed 6. Missouri: Elsevier.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/menkes/PER/III/2008. Retrieved 11 14, 2014, from http://www.apikes.com/files/permenkes-no-269-tahun-2008.pdf

Mullen, M., McKinney, J., & Kasner, S. (2009). Blood pressure management in acute stroke. Journal of Human Hypertension , 559-569.

Neurologist, M. (2010, 1 1). Intracerebral Hemorrhage. 1-6.

Qureshi, A. I., Stanley, T., Broderick, J. P., Batjer, H. H., Hondo, H., & Hanley, D. F. (2001). Perdarahan Intraserebral Spontan. (Indrajaya, Ed.) NEJM , 344 (19), 1450-1460.

Rasool, A., Rahman, A., Choudhury, S., & Singh, R. (2004). Blood pressure in acute intracerebral hemorrhage. Journal of Human Hypertension , 187-192.

Ritarwan, K. (2003). Pengaruh Suhu Tubuh Terhadap Outcome Penderita Stroke yang Dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan. 1-30.

Rosjidi, C. H., & Nurhidayat, S. (2014). Buku Ajar Peningkatan Tekanan Intrakranial & Gangguan Peredaran Darah Otak. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Sarigumilan, R. (2013). Hubungan Komponen Konsep Diri dengan Kejadian Depresi pada Pasien Pssca Stroke di Poliklinik Saraf RSUP Dr. M. Djamil Padang.


(25)

Setyawan, D. A. (2008). Retrieved 11 20, 2014, from https://adityasetyawan.files.wordpress.com/2008/10/epidemiologi-penyakit-tidak-menular-dan-faktor-resiko.pdf

Simon, R. P., Aminoff, M. J., & Greenberg, D. A. (2009). Clinical Neurology &th Edition. San Francisco: Mc Graw-Hill.

Smajlovic, D., Salihovic, D., Ibrahimagic, O. C., Sinanovic, O., & Vidovic, M. (2008). Analysis of Risk Factors, Localization and 30-day Prognosis of Intracerebral Hemorrhage. Bosnian Journal of Basic Medical Sciences , 121-125.

Snell, R. S. (2009). Neuroanatomi Klinik. (L. Sugiharto, Trans.) Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Singapore: Elsevier.


(1)

Hal ini sesuai dengan penelitian Liebeskind (2013) yang menyatakan bahwa insidensi stroke akibat PIS meningkat pada individu yang berusia lebih tua dari 55 tahun dan meningkat dua kali lipat pada setiap dekade sampai usia 80 tahun.7

Penelitian yang dilakukan oleh Ikram, Wieberdink, & Koudstaal (2012) menyatakan bahwa kejadian PIS meningkat tajam sesuai dengan bertambahnya usia. Pada orang-orang berusia 85 tahun ke atas mengalami peningkatan hampir sepuluh kali lipat risiko tahunan PIS dibandingkan dengan orang-orang berusia 45–54 tahun.6

Tabel 4.3 Distribusi Angka Kejadian Stroke akibat PIS Berdasarkan Gejala Klinik Awal

Gejala Klinik Awal Jumlah Presentase (%) Penurunan

kesadaran

31 56,4

Sakit kepala 18 32,7

Hemiparesis 34 61,8

Muntah 9 16,4

Bicara Rero 10 18,2

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa 34 dari 55 pasien (61,8%) dengan PIS ditandai dengan gejala hemiparesis. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Liebeskind, onset gejala PIS biasanya selama aktivitas, dengan kemajuan perkembangan berikut: perubahan tingkat kesadaran (50%), mual dan muntah (40-50%), sakit kepala (40%), kejang (6-7%), dan defisit neurologis fokal.7

Gejala awal dari PIS termasuk penurunan tingkat kesadaran (sekitar 50%), sakit kepala (40%), muntah (40-50%), dan hipertensi (80-90%).8

Tabel 4.4 Gambaran Faktor Risiko Penderita Stroke akibat PIS

Dari 55 kasus, 3 diantaranya tidak memiliki faktor risiko

Faktor Risiko Jumlah Presentase (%)

Hipertensi 46 83,6

Stroke 4 7,3

Diabetes Melitus 2 3,6

Berdasarkan tabel di atas diketahui jumlah penderita stroke akibat PIS yang memiliki faktor risiko hipertensi sebanyak 46 orang (83,6 %).

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Smajlovic, Salihovic, Ibrahimagic, Sinanovic, & Vidovic (2008) yang menyatakan bahwa hipertensi adalah faktor risiko vaskuler yang paling sering pada pasien dengan PIS (83%) diikuti oleh penyakit jantung (31%), merokok (28%) dan diabetes (14%). Penulis lain juga melaporkan hipertensi merupakan faktor risiko vaskuler yang paling sering pada pasien dengan PIS sedangkan frekuensi faktor risiko lain bervariasi.9

Ikram, Wieberdink, & Koudstaal (2012) menyatakan bahwa banyak studi kasus-kontrol dan studi kohort yang menunjukkan bahwa hipertensi adalah faktor risiko tunggal yang paling penting untuk PIS.6

Menurut Magistris, Bazak, dan Martin (2013) yang menyatakan bahwa hipertensi adalah penyebab paling umum stroke perdarahan. Terhitung hingga lebih dari 60% dari semua kasus PIS. Selain itu, sekitar 2/3 pasien memiliki riwayat hipertensi.10

Tabel 4.5 Distribusi Penderita Stroke akibat PIS yang meninggal dalam kaitannya dengan penurunan kesadaran Dari 55 pasien yang masuk dalam penelitian, 20 diantaranya meninggal.

Penurunan kesadaran

Jumlah Presentase (%)

Ada 19 95

Tidak ada 1 5

Total 20 100,0

Berdasarkan tabel diatas, tampak bahwa 19 dari 20 pasien yang meninggal


(2)

(95%) dengan PIS terdapat penurunan kesadaran.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rasool, Rahman, Choudhury, & Singh (2004) yang menyatakan bahwa angka kematian PIS pada 1 bulan tinggi, bervariasi antara 28 dan 52%, dengan sebagian besar kematian terjadi dalam beberapa hari pertama setelah timbulnya gejala. Faktor-faktor yang biasa dilaporkan terkait dengan hasil yang buruk termasuk perdarahan berukuran besar, penurunan tingkat kesadaran pada saat masuk, skor Glasgow Coma Scale rendah, peningkatan tekanan darah saat awal, ekstensi ke intraventrikuler dan usia yang lebih tua.11

PIS dua kali lebih umum dibanding perdarahan subaraknoid dan memiliki 40% risiko kematian.5 Prognosis PIS

sangat buruk, fatalitas kasus dalam 30 hari adalah lebih besar dari 40% dan belum meningkat dalam dekade terakhir (Ikram, Wieberdink, & Koudstaal, 2012).6

Tabel 4.6 Distribusi penderita stroke akibat PIS yang meninggal berdasarkan tekanan darah saat onset

Dari 55 pasien yang masuk dalam penelitian, 20 diantaranya meninggal.

Berdasarkan tabel diatas, tampak bahwa 14 dari 20 pasien yang meninggal (70%) dengan PIS memiliki tekanan

darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 100 mmHg.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mullen, McKinney, & Kasner (2009) yang menyatakan bahwa peningkatan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dilaporkan di sebagian (75%)

pasien dengan PIS akut spontan. Peningkatan tekanan darah pada PIS akut berkorelasi dengan hasil yang buruk dalam beberapa penelitian.12

SIMPULAN

Angka kejadian stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo sebanyak 55 orang.

Berdasarkan jenis kelamin, penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof Dr. Margono Soekarjo Purwokerto terbanyak adalah laki – laki sebanyak 30 orang (54,5%).

Berdasarkan usia pada penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Puwokerto terbanyak adalah 50-59 tahun 17 orang (30,9%). Berdasarkan gejala klinik awal pada penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto yang terbanyak adalah hemiparesis 34 orang (61,8%).

Berdasarkan faktor risiko, hipertensi merupakan riwayat penyakit tersering di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto yaitu sebanyak 46 orang (83,6%).

Berdasarkan penelitian ini, 19 dari 20 pasien yang meninggal dengan PIS (95%)terdapat penurunan kesadaran. Berdasarkan penelitian ini, 14 dari 20 pasien yang meninggal dengan PIS

(70%) memiliki tekanan darah sistolik ≥

160 mmHg dan tekanan darah diastolik

≥ 100 mmHg. SARAN

1. Masyarakat hendaknya

meningkatkan pengetahuan mengenai faktor risiko, gejala dan bahaya dari penyakit stroke. Bagi masyarakat yang telah memiliki faktor risiko, terutama faktor risiko yang tidak dapat diubah hendaknya dapat mengendalikan faktor risiko tersebut dan melakukan kontrol secara teratur.


(3)

Selain itu, dengan mengetahui gelaja dan bahaya dari stroke diharapkan masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk berobat. 2. Bagi masyarakat yang telah

berusia lanjut diharapkan melakukan kontrol rutin kesehatan dan hidup sehat. 3. Perlu kesadaran masyarakat

untuk memperbaiki pola makan dan beralih ke hidup sehat serta melakukan kontrol rutin terhadap faktor risiko yang telah dimiliki.

4. Dapat dilakukan penelitian yang sama dengan jumlah sampel yang lebih besar dengan data rekam medik yang lebih lengkap. 5. Bagi pihak yang mengisi rekam

medik, sebaiknya dibuat lebih lengkap sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan dan penelitan lebih lanjut oleh tenaga medis.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dinata, C. A., Safitra, Y., & Sastri, S. (2013). Gambaran Faktor Risiko Inap dan Tipe Stroke pada Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam. Jurnal Kesehatan Andalas , 57-61. 2. Junaidi, I. (2011). Stroke

Waspadai Ancamannya. Yogyakarta: Penerbit ANDI. 3. Qureshi, A. I., Stanley, T.,

Broderick, J. P., Batjer, H. H., Hondo, H., & Hanley, D. F. (2001). Perdarahan Intraserebral Spontan. (Indrajaya, Ed.) NEJM, 344 (19), 1450-1460.

4. Rosjidi, C. H., & Nurhidayat, S. (2014). Buku Ajar Peningkatan Tekanan Intrakranial &

Gangguan Peredaran Darah Otak. Yogyakarta: Gosyen Publishing. 5. Hines, T. (2013, 3 28). Retrieved

10 28, 2014, from

http://www.mayfieldclinic.com/P E-ICH.HTM

6. Ikram, M. A., Wieberdink, R. G., & Koudstaal, P. J. (2012).

International Epidemiology of Intracerebral Hemorrhage. Cardiovasular Disease and Stroke , 300-306.

7. Liebeskind, D.S. (2013). Intracerebral Haemorrhage. Retrieved 10 2, 204, from Medscape:

http://emedicine.mescape.com/ar ticle/1163977-overview

8. Jaunch, E. C. (2005, 4 10). Intracerebral Hemorrhage. Foundation for Education and Research in Neurological Emergencies , 1-10.

9. Smajlovic, D., Salihovic, D., Ibrahimagic, O. C., Sinanovic, O., & Vidovic, M. (2008). Analysis of Risk Factors, Localization and 30-day Prognosis of Intracerebral Hemorrhage. Bosnian Journal of Basic Medical Sciences , 121-125. 10. Magistris, F., Bazak, S., & Martin,

J. (2013). Intracerebral

Hemorrhage: Pathophysiology, Diagnosis and Management. MUJM , 10 (1), 15-22. 11. Rasool, A., Rahman, A.,

Choudhury, S., & Singh, R. (2004). Blood pressure in acute intracerebral hemorrhage. Journal of Human Hypertension , 187-192.

12. Mullen, M., McKinney, J., & Kasner, S. (2009). Blood pressure management in acute stroke. Journal of Human Hypertension , 559-569.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

American Stroke Association. (2012). Retrieved 1 30, 2014, from American Heart

Association:

http://www.heart.org/idc/groups/stroke-public/@wcm/@hcm/documents/downloadable/ucm_309713.pdf

Association, A. D. (2004). Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus.

American Diabetes Association .

Association, N. S. (2009). Retrieved 2014, from www.stroke.com

BKKBN. (n.d.). BKKBN. Retrieved 11 10, 2014

Dinata, C. A., Safitra, Y., & Sastri, S. (2013). Gambaran Faktor Risiko Inap dan

Tipe Stroke pada Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam. Jurnal Kesehatan

Andalas , 57-61.

Drake, R. L., Vogl, W., & Mitchell, A. W. (2007). Gray's Anatomy for Students.

Philadelphia: Elsevier.

Ginsberg, L. (2008). Lecture Notes Neurologi. (I. R. Wardhani, Trans.) Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Goldman, L., & Ausiello, D. (2007). Cecil Medicine 23rd edition. Philadelphia:

Saunders Elsevier.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Hines,

T.

(2013,

3

28).

Retrieved

10

28,

2014,

from

http://www.mayfieldclinic.com/PE-ICH.HTM

Ikram, M. A., Wieberdink, R. G., & Koudstaal, P. J. (2012). International

Epidemiology of Intracerebral Hemorrhage. Cardiovasular Disease and Stroke ,

300-306.

Jaunch, E. C. (2005, 4 10). Intracerebral Hemorrhage. Foundation for Education

and Research in Neurological Emergencies , 1-10.


(5)

Kelompok Studi Stoke PERDOSSI. (2011). Guideline Stroke 2011. Jakarta:

Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).

Liebeskind, D.S. (2013). Intracerebral Haemorrhage. Retrieved 10 2, 204, from

Medscape: http://emedicine.mescape.com/article/1163977-overview

Magistris, F., Bazak, S., & Martin, J. (2013). Intracerebral Hemorrhage: Pathophysiology,

Diagnosis and Management. MUJM , 10 (1), 15-22.

McCance, K. L., Huether, S. E., Brashers, V. L., & Rote, N. S. (2010).

Pathophysiology The Biologic Basis for Disease in Adults in Children, ed 6.

Missouri: Elsevier.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 269/menkes/PER/III/2008. Retrieved 11 14, 2014,

from http://www.apikes.com/files/permenkes-no-269-tahun-2008.pdf

Mullen, M., McKinney, J., & Kasner, S. (2009). Blood pressure management in

acute stroke. Journal of Human Hypertension , 559-569.

Neurologist, M. (2010, 1 1). Intracerebral Hemorrhage. 1-6.

Qureshi, A. I., Stanley, T., Broderick, J. P., Batjer, H. H., Hondo, H., & Hanley,

D. F. (2001). Perdarahan Intraserebral Spontan. (Indrajaya, Ed.) NEJM , 344 (19),

1450-1460.

Rasool, A., Rahman, A., Choudhury, S., & Singh, R. (2004). Blood pressure in

acute intracerebral hemorrhage. Journal of Human Hypertension , 187-192.

Ritarwan, K. (2003). Pengaruh Suhu Tubuh Terhadap Outcome Penderita Stroke

yang Dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan. 1-30.

Rosjidi, C. H., & Nurhidayat, S. (2014). Buku Ajar Peningkatan Tekanan

Intrakranial & Gangguan Peredaran Darah Otak. Yogyakarta: Gosyen

Publishing.

Sarigumilan, R. (2013). Hubungan Komponen Konsep Diri dengan Kejadian

Depresi pada Pasien Pssca Stroke di Poliklinik Saraf RSUP Dr. M. Djamil

Padang.


(6)

Setyawan,

D.

A.

(2008).

Retrieved

11

20,

2014,

from

https://adityasetyawan.files.wordpress.com/2008/10/epidemiologi-penyakit-tidak-menular-dan-faktor-resiko.pdf

Simon, R. P., Aminoff, M. J., & Greenberg, D. A. (2009). Clinical Neurology &th

Edition. San Francisco: Mc Graw-Hill.

Smajlovic, D., Salihovic, D., Ibrahimagic, O. C., Sinanovic, O., & Vidovic, M.

(2008). Analysis of Risk Factors, Localization and 30-day Prognosis of

Intracerebral Hemorrhage. Bosnian Journal of Basic Medical Sciences , 121-125.

Snell, R. S. (2009). Neuroanatomi Klinik. (L. Sugiharto, Trans.) Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Singapore:

Elsevier.