ANALISIS KEMAMPUAN GURU BIOLOGI DALAM PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI DI KOTA TAKENGON.
l-~·'1>"J:!.U
KEMAMPUAN GURU BlOLOGI DAL:\~1
PERENCANA1\N
PENILA1~
BELAJAR
a .. .-•.
TESIS
PASCASARJANA
lJNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2011
u~"
Tesis
ANALISIS KEMAMPUAN GURU BIOLOGI DALAM PE.RENCANAAN DAN
PELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA
SMA NEGERI DI KOTA TAKENGON
Disusun dan diajukan oleh:
Samidah
NIM:80974S018
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Hari Selasa Tanggal 21 Juni 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Medan, 16 Juni 2011
Menyetujui
Tim Pembimbing
erbert Sipahutar, M.Sc
NITP. 196106261987101001
KetuaProdi
Pendidikan Biologi
~
Dr. Hasruddin, M.Pd
NITP. 196404241989031027
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI
NO
1.
NAMA
Dr. Fauziyah Harahap, M.Si
N[p_ 196607281991032002
(Pembimbing I)
2.
Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc
N[p_ 196106261987101001
(Pembimbing II)
3.
Dr. Hasruddin, M.Pd
N[p.196404241989031027
(Penguji)
4.
Dr. Ely Djulia, M.Pd
N[p_ 196607241991032012
(Penguji)
5.
Dr. Sumarno, M.Pd
N[p_ 196303201991021001
(Penguji)
KATAPENGANTAR
Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taupiq, dan hidayahnya, sehingga penulisan tesis ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tesis berjudul "AnaUsis Kemampuan Guru Biologi
dalam Pereneanaan dan Pelaksanaan Penilaian Basil Belajar Siswa SMA
Negeri di Kota Takengon".
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tesis ini tidak lepas dari
peran serta berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan peghargaan yang sebesar·besarnya kepada :
1.
Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan studi di Program Pascasarjana Unimed.
2.
Direktur Pascasarjana Unimed yang telah memberikan kemudahan pelayanan
administrasi dalam penyusunan Tesis.
3.
Ketua Program Studi pendidikan biologi Unimed yang telah memberikan
kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan Tesis.
4.
Dr. Fauziyah Harahap, M.Si. selaku pembimbing I yang penuh kesabaran
dalam membimbing dan memberikan motivasi sehingga Tesis ini dapat
selesai.
5.
Prof. Dr. Herbet Sipahutar, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang selalu
memberikan bimbingan dan araban kepada penulis sehingga Tesis ini dapat
selesai.
6.
Dr. Elly Djulia, M.Pd. yang telah menguji dan memberikan masukan terhadap
penyusunan Tesis ini.
7.
Dr. Sumarno. M.Pd. yang telah menguji dan memberikan masukan terhadap
penyusunan Tesis ini.
8.
Dr. Hasruddin. M.Pd yang telah menguji dan memberikan masukan terhadap
penyusunan Tesis ini.
9.
Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah yang telah
memberi izin mengadakan penelitian di wilayah Kabupaten Aceh Tengah.
10. Semua Bapakllbu Kepala Sekolah SMA Negeri se·Kota Takengon yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
ii
11. Semua Bapak/Ibu guru pegasuh mata pelajaran Biologi SMA Negeri se- seKota Takengon, atas bantuan dan ketjasamanya selama melaksanakan
penelitian.
12. Terima kasih kepada keluarga yakni Suami tercinta, ananda Fikri Sinatriya,
Ibu tercinta dan sanak saudara/ri yang telah memberikan dukungan dan
motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Tesis ini.
13. Semua pihak dan instansi terkait yang telah membantu selama pelaksanaan
penelitian sampai selesainya penulisan tesis ini. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan Tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan
penuh rendah hati penulis akan menerima saran dan kritik untuk
menyempurnyakan Tesis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya.
Medan, Mei 2011
Penulis,
Samidah
iii
DAFTARISI
ABSTRAK........................................................................................................................ .
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
ii
DAFTAR lSI.....................................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................
viii
BAB.I
PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
BAB.II
7
8
8
9
Landasan Teoritis............................................................................
Kompetensi Guru ... ... .. .. .. .. ... .......... ...... ....... .. .. ..... ... .. .. ... .... .. ... .. .. .. .
Teori Belajar yang Melandasi Penilaian Kelas...............................
Penilaian Hasil Belajar Siswa............... ........ ..................................
Penilaian Berbasis Kelas......... ......................................................
Kerangka Konseptual......................................................................
10
10
13
15
27
36
METODE PENELITIAN
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
BAB.IV
7
KAJIAN PUSTAKA
2.1
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.2
BAB.III
Latar Belakang Masalah.................................................................. .
Identifikasi Masal.ah............................ ;...........................................
Batasan Masalah..............................................................................
Rumusan Masalah............................................................................
Tujuan Penelitian.......................... ,...................................................
Manfaat Penelitian............................................................................
Lokasi dan Wa.ktu Penelitian............................................................
Populasi dan SIUllpel.........................................................................
Teknik Pengumpulan Data..............................................................
Prosedur Penelitian ..........................................................................
Teknik Analisis Data........................................................................
39
39
39
42
42
BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data...................................................................................
4.2. Pembahasan.....................................................................................
4.3. Keterbatasan Penelitian............................... ::...................................
iv
44
56
72
BAB.V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan............................................... ......................................
5.2. Implikasi.........................................................................................
5.3. Saran-saran......................................................................................
73
73
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
76
v
75
DAFTART ABEL
Tabel
Halaman
2.1. Klasifikasi Teknik, Bentuk dan Jenis Tagihan Penilaian Kelas............................
35
3.1. Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Guru Biologi Kelas XI SMA Negeri di Kota
Takengon...............................................................................................................
39
3.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian..............................................................................
41
3.3. Rentang Persentase Tingkat Kemampuan Guru Biologi dalam Perencanaan dan
Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Siswa..........................................................
43
4.1. Rekapitulasi Perhitungan Angket Penilaian Diri Guru Biologi dalam
Merencanakan Penilaian Kelas......... .. ............... .. ..... .. .............. .......... .................
45
4.2. Rekapitulasi Perhitungan Penelaahan Dokumen Perencanaan Penilaian Kelas.
46
4.3. Rekapitulasi Perhitungan Angket Penilaian Diri Guru Biologi dalam
Melaksankan Penilaian Kelas..... ....... ................... ..... ................................... .......
52
4.4. Rekapitulasi Perhitungan Hasil Observasi Pelaksanaan Penilaian Kelas...........
53
4.5. Rekapitulasi Keterkaitan Pengalaman Mengajar dalam Merencanakan
Penilaian Kelas...................................................................................................
vi
55
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1. Kerangka Konseptual........................................................................................
38
3.1. Prosedur Penelitian...........................................................................................
42
4.1. Gambar Persentase Kemampuan Guru Biologi Kelas XI dalam Menyusun
Dokumen Perencanaan Penilaian Kelas ..........................................................
47
4.2. Persentase Kemampuan Guru Dalam Merencanakan Penilaian Kelas
Berdasarkan Hasil Angket dan Dokumen........................................................
51
4.3. Persentase Kemampuan Guru Dalam Melaksanakan Penilaian Kelas
Berdasarkan Hasil Angket dan Observasi........................................................
54
4.4. Kemampuan Guru Dalam Merencanakan dan Melaksanakan Penilaian
Kelas Berdasarkan Hasil Angket dan Dokumen dan Observasi......................
vii
55
l-~·'1>"J:!.U
KEMAMPUAN GURU BlOLOGI DAL:\~1
PERENCANA1\N
PENILA1~
BELAJAR
a .. .-•.
TESIS
PASCASARJANA
lJNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2011
u~"
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat menuntut
semua pihak,
khususnya
lembaga pendidikan untuk meningkatkan dan
mengembangkan sistem pendidikan nasional agar tercipta manusia-manusia yang
terampil dan berkualitas. Guru merupakan komponen penting didalam pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Lebih jelas ditegaskan dalam Undang-Undang
tentang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Bab II pasal 4 bahwa kedudukan
guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional. Menurut Uno (2007:61) tugas guru sebagai suatu profesi meliputi
mendidik, mengajar, melatih, membantu peserta didik dalam mentrasfonnasikan
dirinya sebagai upaya pembentukan sikap serta membantu peserta didik dalam
mengenali dirinya sendiri.
Profesionalisme seorang guru mutlak diperlukan
sebagai bekal dalam mengakses perubahan baik itu metode pembelajaran ataupun
kemajuan teknologi yang kesemuanya ditujukan untuk kepentingan proses belajar
mengajar. Sebab jika ditinjau dari undang-undang sebagaimana tersebut di atas
tugas guru tidak sekedar menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, tetapi
lebih kepada bagaimana menyiapkan mereka menjadi sumber daya manusia yang
terampil dan siap mengakses kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
liberalisasi yang tetjadi di masa nanti.
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan oleh guru, maka guru harus memiliki kompetensi dalam
melaksanakan proses belajar mengajar. Sebagaimana Finch dan Crunkilton(dalam
1
Mulyasa , 2007) me!ijelaskan kompetensi adalah penguasaan terhadap suatu tugas,
keterampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberbasilan.
Komptensi juga dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai
yang mendasar yang direfleksikan dalam kegiatan sehari-hari. Dengan demikian
kompetensi yang dimiliki guru menunjukkan kualitas guru dalam menjalankan
profesinya sebagai pendidik. Dari beberapa pengertian tersesut diatas maka yang
dimaksud dengan kompetensi guru adalah sejumlah kemampuan yang barus
dimiliki guru dalam menjalankan tugas pembelajaran untuk mencapai tingkatan
guru yang profesional. Kompetensi guru terdiri dari kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
Salah satu kompetensi pedagogik guru yang harus dilaksanakan adalah
kemampuan menyelenggarakan penilaian proses dan basil belajar yang terdiri dari
: 1) memahami prinsip-prinsip penilaian basil belajar sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran yang diampu, 2) menentukan aspek-aspek penilaian basil belajar
yang penting untuk dinilai, 3) menentukan prosedur penilaian basil belajar, 4)
mengembangkan instrumen penilaian basil belajar, 5) mengadministrasikan
penilaian proses dan basil belajar secara berkesinambungan dengan menggunakan
berbagai instrumen, 6) menganalisis basil penilaian basil belajar untuk berbagai
tujuan, 7) melakukan evaluasi proses dan basil belajar. (Permen Diknas no 16
tahun 2007, tanggal 4 Mei 2007 mengenai Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru).
Melaksanakan penilaian merupakan salah satu tugas pokok guru dalam
mengelola aktifitas pembelajaran. Hal ini dijelaskan secara eksplisit dalam PP 19
tahun 2005 pasal 63 ayat ( 1) penilaian pendidikan pa.da jenjang pendidikan dasar
2
dan menengah terdiri atas penilaian basil belajar oleb pendidik, satuan pendidikan,
dan pemerintah. Penilaian basil belajar oleb pendidik dilakukan secara
berkesinambungan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik., bahan
laporan kemajuan basil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
Mengajar efektif dapat menghantarkan anak didik untuk memperoleb basil
belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Namun pembelajaran yang berlangsung selama ini disekolah-sekolah diragukan
dapat menjawab tantangan kehidupan dimasa yang akan datang. Hudoyo (1998)
menyatakan bahwa, pembelajaran selama ini hanya berorientasi pada basil belajar
yang dapat diamati dan dapat diukur yang cenderung kepada penguasaan
pengetahuan sebagai akumulasi dari pengetahuan sebelumnya. Pembelajaran
sebagian besar dilakukan melalui proses penyampaian informasi yang cenderung
hafalan, bukan pemerosesan infonnasi yang mendorong seseorang mampu
berbuat. Sebagaimana Annanto (2001) menyatakan bahwa, pembelajaran selama
ini menghasilkan siswa yang kurang mandiri, tidak berani punya pendapat sendiri,
selalu mobon petunjuk, dan kurang gigih dalam melakukan uji coba.
Perubahan yang dibasilkan dari proses belajar merupakan perubahan
prilaku yang
meliputi tiga ranah yaitu, ranah pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Perubahan tingkah laku yang dimaksudkan adalah perubahan yang dapat
diamati dan dapat diukur, untuk itu pendidik harus memiliki kemampuan dalam
merencanakan dan melaksankan pengukuran terhadap perubahan tingkah laku
siswa sebagai basil proses belajar. Untuk mengukur perubahan tingkah laku
diatas, guru harus menguasai pengetahuan tentang penilaian basil belajar.
3
Menurut Mardapi (dalam R.asyid & Mansur, 2008:7) penilaian merupakan
proses pengwnpulan infonnasi tentang kinerja siswa, untuk digunakan sebagai
dasar dalam membuat keputusan. Selanjutnya Sudjana (2009:3) mengemukan
bahwa penilaian merupakan proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar
yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Berdasarkan defenisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa penilaian merupakan usaha yang dilakukan guru untuk
mendapatkan infonnasi tentang prestasi peserta didik setelah mengikuti proses
belajar mengajar, digunakan
untuk melakukan evaluasi terhadap ketuntasan
belajar peserta didik dan efektifitas proses pembelajaran.
Penilaian hasil belajar idealnya dapat mengungkap semua aspek domain
pembelajaran, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Sebab siswa yang
memiliki kemampuan kognitif baik saat diuji dengan paper-and-pencil test belum
tentu siswa tersebut dapat menerapkan dengan baik pengetahuannya dalam mengatasi
permasalahan kehidupan sehari-hari. Penilaian basil belajar sangat terkait dengan
tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Pada umumnya tujuan
pembelajaran mengikuti pengklasiflkasian hasil belajar yang dilakukan oleh Bloom,
yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam pembelajaran biologi ketiga domain
pembelajaran itu diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik sebagai hasH proses
belajar.
Namun kecenderungan di lapangan menunjukkan bahwa penilaian basil
belajar lebih menitik beratkan pada aspek kognitif. Terbukti dengan tes-tes yang
diselenggarakan di sekolah baik tes tulis maupun tes lisan lebih banyak mengarah
pada pengungkapan kemampuan aspek kognitif. Tuntutan pada kurikulum KTSP
penilaian harus mengarah pada kompetensi siswa, sesuai dengan kompetensi
tuntutan kurikulum. Kompetensi yang dimaksud pada kurikulum adalah
4
kemampuan yang dapat dilakukan peserta didik yang mencakup pengetahuan,
keterampilan dan perilaku. Penilaian harus mengacu pada pencapaian standat
kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum KTSP. Kecenderungan yang
menunjukkan
bahwa,
sekolah dikatakan berkualitas jika siswa-siswinya
memperoleh nilai UN yang setinggi-tingginya dan dapat diterima pada P1N yang
favorit. Pelajaran Biologi tennasuk pelajaran yang di UN-kan, dimana mayoritas
soal UN hanya mengukur kemampuan kognitif. Kondisi ini berdampak pada
siswa dalam mempelajari biologi hanya mengutamakan penguasaan pengetahuan
(kognitif) dibanding dengan implikasi terhadap keterampilan dan prilaku seharihari. Akibatnya siswa tidak dapat menerapkan pengetahuan biologinya dalam
kehidupan sehari-hari. Dilaksanakannya UN dan ujian-ujian lain yang dilakukan
dengan soal yang sama, baik dalam lingkup daerah Kabupaten atau Kota maupun
Nasional, guru-guru menjadi tidak terbiasa untuk menyusun tes buatan sendiri,
sehingga guru memiliki kemampuan dan keterampilan yang sangat minim dalam
menyusun instrumen tes ataupun non tes. Purnomo, (2009) menyatakan bahwa
soal yang dibuat guru dalam Ujian Ahir Sekolah (UAS) masih banyak tidak dapat
digunakan karena tidak memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, tingkat
kesukanm dan daya pembeda soal. Hal ini menunjukkan rendahnya kemampuan
guru dalam menyusun instrumen penilaian. Keadaan ini akan berkontribusi
terhadap rendahnya mutu pendidikan yang berdampak semakin rendahnya
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan.
Sehubungan dengan
itu,
berdasarkan pengamatan penulis setelah
melaksanakan survey pada tanggal 20 oktober 2010 terungkap: "Guru belum
maksimal dalam pelaksanaan evaluasi, penilaian basil belajar biologi siswa hanya
5
berbentuk tes sehingga basil penilaian yang dilakukan cenderung hanya melihat
perkembangan asfek kognitif siswa, penilaian asfek psikomotor dan afektif masih
bersifat subjektif, guru kurang melakukan perencanaan penilaian yang jelas,
dalam melaksanakan penilaian guru belum menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh guru sendiri tetapi masih menggunkan soal-soal yang terdapat
dalam buku paket, pemeriksaan peketjaan peserta didik belum memiliki pedoman
penskoran yangjelas, analisis basil penilaian belum maksimal dilaksanakan".
Indikasi lainnya adalah masih banyaknya guru biologi ditingkat SMA
Kota Takengon yang kurang melaksanakan remedial dan pengayaan sebagai
tindak lanjut dari analisis basil penilaian di sekolah sehingga tidak mengherankan
kemampuan siswa dalam memahami biologi cenderung rendah, hal ini
ditunjukkan dari rendahnya siswa yang mampu bersaing dalam ajang olimpiade
biologi yang dilaksanakan ditingkat propinsi dan tingkat nasional.
Disisi lain
sebagian besar guru masih memiliki pemahaman yang minim dalam menerapkan
teknik penilaian yang sesuai dengan metode pembelajaran yang dilaksanakan.
Weeden, dkk (dalam Rasyid & Mansyur, 2008:81) menyatakan bahwa
prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan jika guru: (1) menyusun rencana secara
cermat, (2) memiliki tujuan pembelajaran secara jelas, (3) percaya pada para
peserta didiknya, (4) memberikan umpan batik yang tepat, dan (S) melibatkan
siswa dalam proses penilaian. Jadi penilaian dapat meningkatkan standar
pencapaian peserta didik dalam pembelajaran, sehingga basil penilaian dapat
dijadikan guru sebagai upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran guna
menjadikan pendidikan yang lebih bermutu sebagaimana yang diharapkan oleh
banyak pihak.
6
1.2. ldentifikui Mualab
Dari latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat diidentifikasikan
beberapa masalah, sebagai berikut :
1. Banyak guru biologi beranggapan cukup dengan memiliki kemampuan
mengelola pembelajaran melalui berbagai pendekatan untuk meningkatkan
mutu pendidikan.
2. Penilaian basil belajar yang dilakukan guru biologi lebih menitikberatkan pada
aspek kognitif, sedangkan penilaian asfek psikomotor dan afektif masih jarang
dilakukan.
3. Guru biologi masih banyak belum maksimal melakukan perencanaan penilaian
basil belajar.
4. Rendalmya kemampuan guru biologi dalam menyusun instrun1en penilaian.
5. Pelaksanakan penilaian yang dilakukan guru· biologi bel urn menggunakan
instrumen yang dikembangkan oleh guru sendiri.
6. Kurangnya pemahaman guru biologi tentang teknik penilaian hasH belajar
siswa.
7. Guru biologi kurang kreatif dalam membuat variasi teknik penilaian.
1.3. Batasan Masalab
Untuk lebih mengarahkan penelitian ini sehingga terfokus dan spesiftk
n1aka masalah dalam penelitian ini dibatasi dalam menganalisis kemampuan guru
dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian basil belajar Biologi siswa
kelas XI IPA di Kota Takengon Tahun Pelajaran 2010/2011.
7
1.4. Rumusan Masalab
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitan ini adalah sebagai berikut.
1.
Bagaimana kemampuan guru biologi dalam merencanakan dan melaksanakan
penilaian berbasis kelas mata pelajaran Biologi kelas XI SMA Negeri di Kota
Takengon?
2.
Bagaimana keterkaitan pengalaman mengajar
guru dalam merencanakan
penilaian berbasis kelas mata pelajaran Biologi kelas XI SMA Negeri di Kota
Takengon?
3.
Apa kendala yang dihadapi guru Biologi kelas XI SMA Negeri di Kota
Takengon dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian berbasis kelas?
1.5. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan guru biologi dalam merencanakan
dan melaksanakan penilaian berbasis kelas mata pelajaran Biologi kelas XI
SMA Negeri di Kota Takengon?
2. Untuk mengetahui bagaimana keterkaitan pengalaman mengajar guru dalam
merencanakan penilaian berbasis kelas mata pelajaran Biologi kelas XI SMA
Negeri di Kota Takengon?
3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru Biologi kelas XI IPA SMA
Negeri di Kota Takengon dalam merencanakan penilaian basil belajar biologi
siswa.
8
1.6. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Tioritis
I.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bem1anfaat bagi pengembangan sumber
daya manusia khususnya guru-guru mata pelajaran biologi SMA Negeri di
Kota Takengon.
2.
Sebagai dasar kajian serta perbandingan bagi peneliti lain yang berminat
dalam penelitian kemampuan profesionalisme guru.
3.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas ilmu tentang sistem
penilaian kelas dalam pembelajaran biologi yang menjadi acuan para guru
dalam melaksanakan tugas di lapangan.
b. Manfaat praktis
1.
Bagi guru informasi dari hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan
untuk mengembangkan sistem penilaian kelas
dalam
pembelajaran biologi di SMA.
2.
Bagi kepala sekolah hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk
mengambil keputusan dalam perancangan dan pengembangan sistem
penilaian formatif di sekolah.
3.
Bagi penentu kebijakan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan sistem
penilaian formatif yang tepat dalam pembelajaran biologi sebagai usaha
peningkatan mutu pendidikan SMA.
4.
Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman tentang
manifestasi penilaian kelas dalam pembelajaran biologi SMA berdasarkan
kurikulutn KTSP.
9
1.7. Depinlsl Operaslonal
Untuk menghindari adanya perbedaaan penafsiran, perlu adanya
penjelasan dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa
konsep istilah dalam penelitia ini sebagai berikut:
1. Kemampuan merupakan perpaduan dari pengetahuan,. keterampilan, nilai
dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan berti11dak.
2. Kemampuan guru merencanakan penilaian hasil belajar siswa dalam
penelitian ini meliputi kemampuan guru dalam menyusun perencanaan
penilaian kelas yang tertuang dalam dokumen RPP dan soal-soal ulangan
harlan.
3. Kemampuan guru melaksanakan penilaian basil belajar siswa dalam
penelitian ini meliputi kemampuan guru melaksanakan penilaian yang
telah dirancang dalam RPP.
4. Penilaian hasil belajar merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bennakna dalam pengambilan keputusan.
5. Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
berupa pengumpulan informasi selama pembelajaran berlangsung melalui
prosedur, alat penilaian, dan berbagai teknik yang sesuai dengan
kompetensi atau indikator yang akan dinilai.
10
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat
disimpu1kan sebagai berikut:
1.
Kemampuan guru bio1ogi ke1as XI SMA Negeri di Kota Takengon dalam
merencanakan penilaian kelas kategori sedang (71, 17%) dan kemampuan
guru melaksanakan penilaian ke1as kategori sedang (75,6%).
2.
Penga1aman mengajar guru bio1ogi tidak berpengaruh terhadap kemampuan
guru bio1ogi dalam merencanakan peni1aian berbasis ke1as.
3.
Hambatan yang dia1ami guru bio1ogi kelas XI SMA Negeri di Kota
Takengon,
dalam
merencanakan
penilaian
basil
belajar
kurangnya
pemahaman guru tentang teknik penilaian dan pengembangan rubrik
penilaian untuk mengukur ranah apektif dan psikoinotor.
5.2. Implikasi
Hasil penelitian ini memberikan gambaran dan masukan kepada pendidik
atau guru, bahwa untuk mengetahui proses pembelajaran berjalan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ditetapkan diperlukan model penilaian yang tepat.
Dengan demikian, diharapkan agar para guru SMA Negeri di Kota Takengon
mempunyai pengetahuan, pemahaman dan wawasan yang luas dalan1 memilili dan
menyusun instrumen peni1aian khususnya untuk mata pelajaran bio1ogi. Dengan
penguasaan pengetahuan, pemahaman, dan wawasan tersebut, maka para guru
diharapkan memiliki kemampaun merencanakan dan me1aksanakan penilaian
secara efektif.
73
Jika melihat luasnya cakupan kompetensi yang terdapat dalam mata
pelajaran biologi, maka diperlukan metode penilaian yang mampu untuk
mengukur setiap asfek. Penilaian kelas merupakan model penilaian yang sangat
tepat digunakan untuk mengukur asfek kognitif, psikomotor dan afektif secara
komprehensif. Selain itu, penilaian yang dilaksanakan oleh guru tidak sekedar
melatih
siswa
mengerjakan
soal-soal
melainkan
betul-betul
dapat
mengembangkan potensinya. Lebih dari itu, penilaian yang dilaksanakan tidak
sekadar mengetahui basil belajar siswa untuk membuat keputusan akan tetapi
mencari gambaran sejauhmana kualitas proses dan hasil pembelajaran yang
selanjutnya ada usaha meningkatkannya.
Hasil penelitian ini mengimplikasikan bertambahnya pemahaman tentang
manifestasi penilaian kelas dalam pembelajaran biologi. Hal ini membuka
cakrawala pengetahuan yang berkaitan dengan penilaian. Sebuah fenomena
menunjukkan bahwa fungsi penilaian formatif kabur ketika tidak dilaksanakan
sesuai kriteria. Oleh karena itu penilaian kelas akan berhasil sesuai harapan
apabila dilaksanakan oleh penilai yang paham tentang penilaian dan mampu
melaksanakannya, ada petunjuk dan kriteria yang jelas, dan ada pemantauan.
lmplementasi sistem penilaian kelas sebagai dasar pertimbangan dalam
menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penunjukan sistem penilaian yang
paling tepat digunakan untuk menilai proses dan basil pembelajaran biologi
sebagai usaha peningkatan mutu pendidikan SMA.
74
5.3. Saran-saran
Berdasarkan uraian di atas yang dapat diberikan dari basil penelitian ini
sebagai berikut:
1.
Guru diharapkan memiliki kemampuan menyusun perencanaan penilaian
kelas sendiri dengan mempedomani prinsip pengembangan penilaian kelas
yang telah diterbitkan panduannya oleh BSNP.
2.
Bagi Dinas Pendidikan atau agar lebih banyak menyelenggarakan kegiatan
pelatihan dan workshop bagi guru dalam rangka upaya meningkatkan
profesionalitas guru terutama dalam mengembangkan perencanaan penialian
berbasis kelas.
3.
Guru diharapkanlebih mengoptimalkan fungsi forum MGMP untuk bertukar
pengalaman tentang penyusunan perencanaan penilaian di tingkat satuan
pendidikan masing-masing.
4.
Guru diharapkan dapat melaksanakan penilaian kelas pada setiap ahir proses
pembelajaran untuk mengevaluasi keberhasilan proses pembelajaran yang
dilakukan.
75
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Armanto, D. 2001. Aspek Perubahan Pendidikan Matematika Melalui Pendidikan
Matematika Realistik. (Makalah Seminar Nasional) Medan:Depag Sumut.
Arends, R. 2008. Learning To Teach. Yogyakarta: Pustak:a Pelajar.
Asrori, M. 2007. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Andersen, Lorin. W. (1981). Assessing affective characteristic in the schools.
Boston: Allyn and Bacon.
Anonim, 2005. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, Tentang UndangUndang Guru dan Dosen.
Anonim, 2007. Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran 1/mu Penegtahuan
dan Teknologi. Jakarta: BSNP.
Anonim, 2006. Panduan Ana/isis Butir Soal. Jakarta: BSNP.
Anonim, 2007. Model Penilaian Kelas. Jakarta: BSNP.
Anonim, 2008. Perangkat Penilaian KTSP SMA. Rancangan Penilaian Basil
Be/ajar. www. dikmenum.go.id. Diak:ses tgli0-12-2010.
Anonim, 2007. Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran 1/mu Pengetahuan
dan Teknologi. www.d.ikmenum.go.id/dataapp/kurikulum. Diak:ses I 0-I 22010.
Aripin, 2010. Analisis Pe1aksanaan Peni1aian Ke1as dalam Pembe1ajaran Bahasa
Indonesia di SD. Surabaya: Tesis lAIN Sunan Ampel.
Budiyono. 2007. Peningkatan Kualitas Pembe/ajaran Matematika Melalui Penilaian
yang Efektif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Furqon. 1999. Sistem Penilaian Kelas untuk Meningkatkan Mutu KBM. Buletin
Pengujian dan Penilaian Pendidikan. Maret. (6-11).
Fernandes. 1983. Evaluation ofEdukational Programmes. Jakarta
Gagne, 1977. The Condition of Learning of Instruction. USA: Holt. Renehartand
Wiston.
76
Hamalik, 0. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Haryono, A. 2009. Autentik Assesment dan Pembelajaran lnovatif dalam
Pengembangan Kemampuan Siswa. JPE, 2 (1).
Haryati, M. 2007. Model dan Teknik Penilaian Pada Tinglwt Satuan Pendidilwn,
Jakarta: Gaung Persada Press.
Hudoyo, H. 1998. Mengajar Be/ajar Matematika. Jakarta: Ditjen PTPPLPTK.
Hanun, M. & Adam, D. 1992. Fortofolio: Its not Just For Artistis Anymore. The
science teacher journal 58 (5), 18-21.
lndrawati, Y. 2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Matematilw
dalam Pelaksaan KBK SMA Kota Semarang. Jurnal Manajemen Bisnis
Sriwijaya. (1) 7.
Kunandar, 2007. Guru Profesional lmplementasi Kurikulum Tinglwt Satuan
Pendidilwn (KTSP) dan Sukses Dalain Sertifilwsi Guru. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Kicken. W, Gruwel, S.B, & Slot, W. 2009. The E.ffocts ofPortofolio-Based Advice
on Development of Self-directed Learning Skills in Secondary Vocational
Education. Journal Education Tech Research Dev (57):439-460.
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakter, dan
lmplementasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Mu1yasa, E. 2007. Kurikulum Tinglwt Satuan Pendidilwn.
Rosda Karya.
Bandung: Remaja
Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
M~id,
A. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya.
Mills, R.P. 1989. Fortofolio Capture Rich Array of Student Performance. The
school administrator. 6.8-11.
Purwanto,N. 2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Purnomo, A. 2007. Kemampuan Guru Merancang Tes Bentuk Pi/ihan Ganda
pada Pelajaran IPS untuk Ujian Ahir Sekolah (UAS). (online) Lembaran
Ilmu Pendidikan, vol 36 no.l.
http://denijusma.tli.files.wordpress.com/2008/10/lik-juni-2007.odfl2 diakses
15 Desember 2009).
77
Popham, W.J. 1995. Clasroom Assessment, What Teacher Need to Know. Boston:
Allin & Bocon.
Rasyid, H dan Mansyur. 2008. Penilaian Hasil Be/ajar. Bandung: Wacana Prima.
Rusyan, T. 2000. Pendekatan dalam Proses Be/ajar Mengajar, Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
Riduwan. 2010. Metode dan teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda Karya
Sudjana, N. 2010. Dasar-dasar Proses Be/ajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru.
Saudagar, F dan ldrus, A. 2009. Pengembangan PrC?fesionalitas Guru. Jakarta:
Gaung Persada Press.
Swniati dan Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandw1ga: Wacana Prima.
Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudijono, A. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sanjaya, W. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Sutarman. 2010. Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Mengembangkan
Instrumen Penilaian Kelas Me Iahti Supervisi Klinis Mata Pelajaran IPA di
SMP Kota Surakarta. Forum Komunikasi Pengembangan Profesi Pendidik
Kota
Surakarta.
htto://jurnal.odii.lioi.go.id/admin/iumal/1208738I.pdf
(diakses 24 April 201 I).
Sapriati, A. 2006. Pengembangan Jnstrumen Penialian Praktikum Fotosintesis.
(Online) Jurnal Pendidikan, Volume 7, No. I.
http://lppm.ut.ac.id!htmpublikasi/OI-amalia.odf (diakses 20 Mei 2011).
Usman, U.M. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Uno, H.B. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta:. Bwni Aksara.
Widoyoko, E.P. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran, Panduan Praktis Bagi
Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
78
Wulan. A.R. 2008. Penggunaan Assessmen Bervariasi pada Implementasi Model
Pembelajaran Berbasis Daily dan Hand On.
htto://file.upi.edu/Direktori/SPS/asesmen bervariasi.pdf. (diakses 2 April
201 1)
Wiyono, 2009. Hubungan Struktur Tingkat Pendidikan Pengalaman, Ketja dan
Usia Guru dengan Motivasi Kerja dan Keefekitivas Ketja
Tim Guru SD.
Jurnal Pendidikan Dasar. VollO No 1 Maret 2009.
79
KEMAMPUAN GURU BlOLOGI DAL:\~1
PERENCANA1\N
PENILA1~
BELAJAR
a .. .-•.
TESIS
PASCASARJANA
lJNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2011
u~"
Tesis
ANALISIS KEMAMPUAN GURU BIOLOGI DALAM PE.RENCANAAN DAN
PELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA
SMA NEGERI DI KOTA TAKENGON
Disusun dan diajukan oleh:
Samidah
NIM:80974S018
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Hari Selasa Tanggal 21 Juni 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Medan, 16 Juni 2011
Menyetujui
Tim Pembimbing
erbert Sipahutar, M.Sc
NITP. 196106261987101001
KetuaProdi
Pendidikan Biologi
~
Dr. Hasruddin, M.Pd
NITP. 196404241989031027
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI
NO
1.
NAMA
Dr. Fauziyah Harahap, M.Si
N[p_ 196607281991032002
(Pembimbing I)
2.
Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc
N[p_ 196106261987101001
(Pembimbing II)
3.
Dr. Hasruddin, M.Pd
N[p.196404241989031027
(Penguji)
4.
Dr. Ely Djulia, M.Pd
N[p_ 196607241991032012
(Penguji)
5.
Dr. Sumarno, M.Pd
N[p_ 196303201991021001
(Penguji)
KATAPENGANTAR
Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taupiq, dan hidayahnya, sehingga penulisan tesis ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tesis berjudul "AnaUsis Kemampuan Guru Biologi
dalam Pereneanaan dan Pelaksanaan Penilaian Basil Belajar Siswa SMA
Negeri di Kota Takengon".
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tesis ini tidak lepas dari
peran serta berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan peghargaan yang sebesar·besarnya kepada :
1.
Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan studi di Program Pascasarjana Unimed.
2.
Direktur Pascasarjana Unimed yang telah memberikan kemudahan pelayanan
administrasi dalam penyusunan Tesis.
3.
Ketua Program Studi pendidikan biologi Unimed yang telah memberikan
kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan Tesis.
4.
Dr. Fauziyah Harahap, M.Si. selaku pembimbing I yang penuh kesabaran
dalam membimbing dan memberikan motivasi sehingga Tesis ini dapat
selesai.
5.
Prof. Dr. Herbet Sipahutar, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang selalu
memberikan bimbingan dan araban kepada penulis sehingga Tesis ini dapat
selesai.
6.
Dr. Elly Djulia, M.Pd. yang telah menguji dan memberikan masukan terhadap
penyusunan Tesis ini.
7.
Dr. Sumarno. M.Pd. yang telah menguji dan memberikan masukan terhadap
penyusunan Tesis ini.
8.
Dr. Hasruddin. M.Pd yang telah menguji dan memberikan masukan terhadap
penyusunan Tesis ini.
9.
Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah yang telah
memberi izin mengadakan penelitian di wilayah Kabupaten Aceh Tengah.
10. Semua Bapakllbu Kepala Sekolah SMA Negeri se·Kota Takengon yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
ii
11. Semua Bapak/Ibu guru pegasuh mata pelajaran Biologi SMA Negeri se- seKota Takengon, atas bantuan dan ketjasamanya selama melaksanakan
penelitian.
12. Terima kasih kepada keluarga yakni Suami tercinta, ananda Fikri Sinatriya,
Ibu tercinta dan sanak saudara/ri yang telah memberikan dukungan dan
motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Tesis ini.
13. Semua pihak dan instansi terkait yang telah membantu selama pelaksanaan
penelitian sampai selesainya penulisan tesis ini. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan Tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan
penuh rendah hati penulis akan menerima saran dan kritik untuk
menyempurnyakan Tesis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya.
Medan, Mei 2011
Penulis,
Samidah
iii
DAFTARISI
ABSTRAK........................................................................................................................ .
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
ii
DAFTAR lSI.....................................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................
viii
BAB.I
PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
BAB.II
7
8
8
9
Landasan Teoritis............................................................................
Kompetensi Guru ... ... .. .. .. .. ... .......... ...... ....... .. .. ..... ... .. .. ... .... .. ... .. .. .. .
Teori Belajar yang Melandasi Penilaian Kelas...............................
Penilaian Hasil Belajar Siswa............... ........ ..................................
Penilaian Berbasis Kelas......... ......................................................
Kerangka Konseptual......................................................................
10
10
13
15
27
36
METODE PENELITIAN
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
BAB.IV
7
KAJIAN PUSTAKA
2.1
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.2
BAB.III
Latar Belakang Masalah.................................................................. .
Identifikasi Masal.ah............................ ;...........................................
Batasan Masalah..............................................................................
Rumusan Masalah............................................................................
Tujuan Penelitian.......................... ,...................................................
Manfaat Penelitian............................................................................
Lokasi dan Wa.ktu Penelitian............................................................
Populasi dan SIUllpel.........................................................................
Teknik Pengumpulan Data..............................................................
Prosedur Penelitian ..........................................................................
Teknik Analisis Data........................................................................
39
39
39
42
42
BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data...................................................................................
4.2. Pembahasan.....................................................................................
4.3. Keterbatasan Penelitian............................... ::...................................
iv
44
56
72
BAB.V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan............................................... ......................................
5.2. Implikasi.........................................................................................
5.3. Saran-saran......................................................................................
73
73
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
76
v
75
DAFTART ABEL
Tabel
Halaman
2.1. Klasifikasi Teknik, Bentuk dan Jenis Tagihan Penilaian Kelas............................
35
3.1. Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Guru Biologi Kelas XI SMA Negeri di Kota
Takengon...............................................................................................................
39
3.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian..............................................................................
41
3.3. Rentang Persentase Tingkat Kemampuan Guru Biologi dalam Perencanaan dan
Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Siswa..........................................................
43
4.1. Rekapitulasi Perhitungan Angket Penilaian Diri Guru Biologi dalam
Merencanakan Penilaian Kelas......... .. ............... .. ..... .. .............. .......... .................
45
4.2. Rekapitulasi Perhitungan Penelaahan Dokumen Perencanaan Penilaian Kelas.
46
4.3. Rekapitulasi Perhitungan Angket Penilaian Diri Guru Biologi dalam
Melaksankan Penilaian Kelas..... ....... ................... ..... ................................... .......
52
4.4. Rekapitulasi Perhitungan Hasil Observasi Pelaksanaan Penilaian Kelas...........
53
4.5. Rekapitulasi Keterkaitan Pengalaman Mengajar dalam Merencanakan
Penilaian Kelas...................................................................................................
vi
55
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1. Kerangka Konseptual........................................................................................
38
3.1. Prosedur Penelitian...........................................................................................
42
4.1. Gambar Persentase Kemampuan Guru Biologi Kelas XI dalam Menyusun
Dokumen Perencanaan Penilaian Kelas ..........................................................
47
4.2. Persentase Kemampuan Guru Dalam Merencanakan Penilaian Kelas
Berdasarkan Hasil Angket dan Dokumen........................................................
51
4.3. Persentase Kemampuan Guru Dalam Melaksanakan Penilaian Kelas
Berdasarkan Hasil Angket dan Observasi........................................................
54
4.4. Kemampuan Guru Dalam Merencanakan dan Melaksanakan Penilaian
Kelas Berdasarkan Hasil Angket dan Dokumen dan Observasi......................
vii
55
l-~·'1>"J:!.U
KEMAMPUAN GURU BlOLOGI DAL:\~1
PERENCANA1\N
PENILA1~
BELAJAR
a .. .-•.
TESIS
PASCASARJANA
lJNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2011
u~"
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat menuntut
semua pihak,
khususnya
lembaga pendidikan untuk meningkatkan dan
mengembangkan sistem pendidikan nasional agar tercipta manusia-manusia yang
terampil dan berkualitas. Guru merupakan komponen penting didalam pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Lebih jelas ditegaskan dalam Undang-Undang
tentang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Bab II pasal 4 bahwa kedudukan
guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional. Menurut Uno (2007:61) tugas guru sebagai suatu profesi meliputi
mendidik, mengajar, melatih, membantu peserta didik dalam mentrasfonnasikan
dirinya sebagai upaya pembentukan sikap serta membantu peserta didik dalam
mengenali dirinya sendiri.
Profesionalisme seorang guru mutlak diperlukan
sebagai bekal dalam mengakses perubahan baik itu metode pembelajaran ataupun
kemajuan teknologi yang kesemuanya ditujukan untuk kepentingan proses belajar
mengajar. Sebab jika ditinjau dari undang-undang sebagaimana tersebut di atas
tugas guru tidak sekedar menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, tetapi
lebih kepada bagaimana menyiapkan mereka menjadi sumber daya manusia yang
terampil dan siap mengakses kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
liberalisasi yang tetjadi di masa nanti.
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan oleh guru, maka guru harus memiliki kompetensi dalam
melaksanakan proses belajar mengajar. Sebagaimana Finch dan Crunkilton(dalam
1
Mulyasa , 2007) me!ijelaskan kompetensi adalah penguasaan terhadap suatu tugas,
keterampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberbasilan.
Komptensi juga dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai
yang mendasar yang direfleksikan dalam kegiatan sehari-hari. Dengan demikian
kompetensi yang dimiliki guru menunjukkan kualitas guru dalam menjalankan
profesinya sebagai pendidik. Dari beberapa pengertian tersesut diatas maka yang
dimaksud dengan kompetensi guru adalah sejumlah kemampuan yang barus
dimiliki guru dalam menjalankan tugas pembelajaran untuk mencapai tingkatan
guru yang profesional. Kompetensi guru terdiri dari kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
Salah satu kompetensi pedagogik guru yang harus dilaksanakan adalah
kemampuan menyelenggarakan penilaian proses dan basil belajar yang terdiri dari
: 1) memahami prinsip-prinsip penilaian basil belajar sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran yang diampu, 2) menentukan aspek-aspek penilaian basil belajar
yang penting untuk dinilai, 3) menentukan prosedur penilaian basil belajar, 4)
mengembangkan instrumen penilaian basil belajar, 5) mengadministrasikan
penilaian proses dan basil belajar secara berkesinambungan dengan menggunakan
berbagai instrumen, 6) menganalisis basil penilaian basil belajar untuk berbagai
tujuan, 7) melakukan evaluasi proses dan basil belajar. (Permen Diknas no 16
tahun 2007, tanggal 4 Mei 2007 mengenai Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru).
Melaksanakan penilaian merupakan salah satu tugas pokok guru dalam
mengelola aktifitas pembelajaran. Hal ini dijelaskan secara eksplisit dalam PP 19
tahun 2005 pasal 63 ayat ( 1) penilaian pendidikan pa.da jenjang pendidikan dasar
2
dan menengah terdiri atas penilaian basil belajar oleb pendidik, satuan pendidikan,
dan pemerintah. Penilaian basil belajar oleb pendidik dilakukan secara
berkesinambungan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik., bahan
laporan kemajuan basil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
Mengajar efektif dapat menghantarkan anak didik untuk memperoleb basil
belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Namun pembelajaran yang berlangsung selama ini disekolah-sekolah diragukan
dapat menjawab tantangan kehidupan dimasa yang akan datang. Hudoyo (1998)
menyatakan bahwa, pembelajaran selama ini hanya berorientasi pada basil belajar
yang dapat diamati dan dapat diukur yang cenderung kepada penguasaan
pengetahuan sebagai akumulasi dari pengetahuan sebelumnya. Pembelajaran
sebagian besar dilakukan melalui proses penyampaian informasi yang cenderung
hafalan, bukan pemerosesan infonnasi yang mendorong seseorang mampu
berbuat. Sebagaimana Annanto (2001) menyatakan bahwa, pembelajaran selama
ini menghasilkan siswa yang kurang mandiri, tidak berani punya pendapat sendiri,
selalu mobon petunjuk, dan kurang gigih dalam melakukan uji coba.
Perubahan yang dibasilkan dari proses belajar merupakan perubahan
prilaku yang
meliputi tiga ranah yaitu, ranah pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Perubahan tingkah laku yang dimaksudkan adalah perubahan yang dapat
diamati dan dapat diukur, untuk itu pendidik harus memiliki kemampuan dalam
merencanakan dan melaksankan pengukuran terhadap perubahan tingkah laku
siswa sebagai basil proses belajar. Untuk mengukur perubahan tingkah laku
diatas, guru harus menguasai pengetahuan tentang penilaian basil belajar.
3
Menurut Mardapi (dalam R.asyid & Mansur, 2008:7) penilaian merupakan
proses pengwnpulan infonnasi tentang kinerja siswa, untuk digunakan sebagai
dasar dalam membuat keputusan. Selanjutnya Sudjana (2009:3) mengemukan
bahwa penilaian merupakan proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar
yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Berdasarkan defenisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa penilaian merupakan usaha yang dilakukan guru untuk
mendapatkan infonnasi tentang prestasi peserta didik setelah mengikuti proses
belajar mengajar, digunakan
untuk melakukan evaluasi terhadap ketuntasan
belajar peserta didik dan efektifitas proses pembelajaran.
Penilaian hasil belajar idealnya dapat mengungkap semua aspek domain
pembelajaran, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Sebab siswa yang
memiliki kemampuan kognitif baik saat diuji dengan paper-and-pencil test belum
tentu siswa tersebut dapat menerapkan dengan baik pengetahuannya dalam mengatasi
permasalahan kehidupan sehari-hari. Penilaian basil belajar sangat terkait dengan
tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Pada umumnya tujuan
pembelajaran mengikuti pengklasiflkasian hasil belajar yang dilakukan oleh Bloom,
yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam pembelajaran biologi ketiga domain
pembelajaran itu diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik sebagai hasH proses
belajar.
Namun kecenderungan di lapangan menunjukkan bahwa penilaian basil
belajar lebih menitik beratkan pada aspek kognitif. Terbukti dengan tes-tes yang
diselenggarakan di sekolah baik tes tulis maupun tes lisan lebih banyak mengarah
pada pengungkapan kemampuan aspek kognitif. Tuntutan pada kurikulum KTSP
penilaian harus mengarah pada kompetensi siswa, sesuai dengan kompetensi
tuntutan kurikulum. Kompetensi yang dimaksud pada kurikulum adalah
4
kemampuan yang dapat dilakukan peserta didik yang mencakup pengetahuan,
keterampilan dan perilaku. Penilaian harus mengacu pada pencapaian standat
kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum KTSP. Kecenderungan yang
menunjukkan
bahwa,
sekolah dikatakan berkualitas jika siswa-siswinya
memperoleh nilai UN yang setinggi-tingginya dan dapat diterima pada P1N yang
favorit. Pelajaran Biologi tennasuk pelajaran yang di UN-kan, dimana mayoritas
soal UN hanya mengukur kemampuan kognitif. Kondisi ini berdampak pada
siswa dalam mempelajari biologi hanya mengutamakan penguasaan pengetahuan
(kognitif) dibanding dengan implikasi terhadap keterampilan dan prilaku seharihari. Akibatnya siswa tidak dapat menerapkan pengetahuan biologinya dalam
kehidupan sehari-hari. Dilaksanakannya UN dan ujian-ujian lain yang dilakukan
dengan soal yang sama, baik dalam lingkup daerah Kabupaten atau Kota maupun
Nasional, guru-guru menjadi tidak terbiasa untuk menyusun tes buatan sendiri,
sehingga guru memiliki kemampuan dan keterampilan yang sangat minim dalam
menyusun instrumen tes ataupun non tes. Purnomo, (2009) menyatakan bahwa
soal yang dibuat guru dalam Ujian Ahir Sekolah (UAS) masih banyak tidak dapat
digunakan karena tidak memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, tingkat
kesukanm dan daya pembeda soal. Hal ini menunjukkan rendahnya kemampuan
guru dalam menyusun instrumen penilaian. Keadaan ini akan berkontribusi
terhadap rendahnya mutu pendidikan yang berdampak semakin rendahnya
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan.
Sehubungan dengan
itu,
berdasarkan pengamatan penulis setelah
melaksanakan survey pada tanggal 20 oktober 2010 terungkap: "Guru belum
maksimal dalam pelaksanaan evaluasi, penilaian basil belajar biologi siswa hanya
5
berbentuk tes sehingga basil penilaian yang dilakukan cenderung hanya melihat
perkembangan asfek kognitif siswa, penilaian asfek psikomotor dan afektif masih
bersifat subjektif, guru kurang melakukan perencanaan penilaian yang jelas,
dalam melaksanakan penilaian guru belum menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh guru sendiri tetapi masih menggunkan soal-soal yang terdapat
dalam buku paket, pemeriksaan peketjaan peserta didik belum memiliki pedoman
penskoran yangjelas, analisis basil penilaian belum maksimal dilaksanakan".
Indikasi lainnya adalah masih banyaknya guru biologi ditingkat SMA
Kota Takengon yang kurang melaksanakan remedial dan pengayaan sebagai
tindak lanjut dari analisis basil penilaian di sekolah sehingga tidak mengherankan
kemampuan siswa dalam memahami biologi cenderung rendah, hal ini
ditunjukkan dari rendahnya siswa yang mampu bersaing dalam ajang olimpiade
biologi yang dilaksanakan ditingkat propinsi dan tingkat nasional.
Disisi lain
sebagian besar guru masih memiliki pemahaman yang minim dalam menerapkan
teknik penilaian yang sesuai dengan metode pembelajaran yang dilaksanakan.
Weeden, dkk (dalam Rasyid & Mansyur, 2008:81) menyatakan bahwa
prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan jika guru: (1) menyusun rencana secara
cermat, (2) memiliki tujuan pembelajaran secara jelas, (3) percaya pada para
peserta didiknya, (4) memberikan umpan batik yang tepat, dan (S) melibatkan
siswa dalam proses penilaian. Jadi penilaian dapat meningkatkan standar
pencapaian peserta didik dalam pembelajaran, sehingga basil penilaian dapat
dijadikan guru sebagai upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran guna
menjadikan pendidikan yang lebih bermutu sebagaimana yang diharapkan oleh
banyak pihak.
6
1.2. ldentifikui Mualab
Dari latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat diidentifikasikan
beberapa masalah, sebagai berikut :
1. Banyak guru biologi beranggapan cukup dengan memiliki kemampuan
mengelola pembelajaran melalui berbagai pendekatan untuk meningkatkan
mutu pendidikan.
2. Penilaian basil belajar yang dilakukan guru biologi lebih menitikberatkan pada
aspek kognitif, sedangkan penilaian asfek psikomotor dan afektif masih jarang
dilakukan.
3. Guru biologi masih banyak belum maksimal melakukan perencanaan penilaian
basil belajar.
4. Rendalmya kemampuan guru biologi dalam menyusun instrun1en penilaian.
5. Pelaksanakan penilaian yang dilakukan guru· biologi bel urn menggunakan
instrumen yang dikembangkan oleh guru sendiri.
6. Kurangnya pemahaman guru biologi tentang teknik penilaian hasH belajar
siswa.
7. Guru biologi kurang kreatif dalam membuat variasi teknik penilaian.
1.3. Batasan Masalab
Untuk lebih mengarahkan penelitian ini sehingga terfokus dan spesiftk
n1aka masalah dalam penelitian ini dibatasi dalam menganalisis kemampuan guru
dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian basil belajar Biologi siswa
kelas XI IPA di Kota Takengon Tahun Pelajaran 2010/2011.
7
1.4. Rumusan Masalab
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitan ini adalah sebagai berikut.
1.
Bagaimana kemampuan guru biologi dalam merencanakan dan melaksanakan
penilaian berbasis kelas mata pelajaran Biologi kelas XI SMA Negeri di Kota
Takengon?
2.
Bagaimana keterkaitan pengalaman mengajar
guru dalam merencanakan
penilaian berbasis kelas mata pelajaran Biologi kelas XI SMA Negeri di Kota
Takengon?
3.
Apa kendala yang dihadapi guru Biologi kelas XI SMA Negeri di Kota
Takengon dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian berbasis kelas?
1.5. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan guru biologi dalam merencanakan
dan melaksanakan penilaian berbasis kelas mata pelajaran Biologi kelas XI
SMA Negeri di Kota Takengon?
2. Untuk mengetahui bagaimana keterkaitan pengalaman mengajar guru dalam
merencanakan penilaian berbasis kelas mata pelajaran Biologi kelas XI SMA
Negeri di Kota Takengon?
3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru Biologi kelas XI IPA SMA
Negeri di Kota Takengon dalam merencanakan penilaian basil belajar biologi
siswa.
8
1.6. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Tioritis
I.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bem1anfaat bagi pengembangan sumber
daya manusia khususnya guru-guru mata pelajaran biologi SMA Negeri di
Kota Takengon.
2.
Sebagai dasar kajian serta perbandingan bagi peneliti lain yang berminat
dalam penelitian kemampuan profesionalisme guru.
3.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas ilmu tentang sistem
penilaian kelas dalam pembelajaran biologi yang menjadi acuan para guru
dalam melaksanakan tugas di lapangan.
b. Manfaat praktis
1.
Bagi guru informasi dari hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan
untuk mengembangkan sistem penilaian kelas
dalam
pembelajaran biologi di SMA.
2.
Bagi kepala sekolah hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk
mengambil keputusan dalam perancangan dan pengembangan sistem
penilaian formatif di sekolah.
3.
Bagi penentu kebijakan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan sistem
penilaian formatif yang tepat dalam pembelajaran biologi sebagai usaha
peningkatan mutu pendidikan SMA.
4.
Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman tentang
manifestasi penilaian kelas dalam pembelajaran biologi SMA berdasarkan
kurikulutn KTSP.
9
1.7. Depinlsl Operaslonal
Untuk menghindari adanya perbedaaan penafsiran, perlu adanya
penjelasan dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa
konsep istilah dalam penelitia ini sebagai berikut:
1. Kemampuan merupakan perpaduan dari pengetahuan,. keterampilan, nilai
dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan berti11dak.
2. Kemampuan guru merencanakan penilaian hasil belajar siswa dalam
penelitian ini meliputi kemampuan guru dalam menyusun perencanaan
penilaian kelas yang tertuang dalam dokumen RPP dan soal-soal ulangan
harlan.
3. Kemampuan guru melaksanakan penilaian basil belajar siswa dalam
penelitian ini meliputi kemampuan guru melaksanakan penilaian yang
telah dirancang dalam RPP.
4. Penilaian hasil belajar merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bennakna dalam pengambilan keputusan.
5. Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
berupa pengumpulan informasi selama pembelajaran berlangsung melalui
prosedur, alat penilaian, dan berbagai teknik yang sesuai dengan
kompetensi atau indikator yang akan dinilai.
10
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat
disimpu1kan sebagai berikut:
1.
Kemampuan guru bio1ogi ke1as XI SMA Negeri di Kota Takengon dalam
merencanakan penilaian kelas kategori sedang (71, 17%) dan kemampuan
guru melaksanakan penilaian ke1as kategori sedang (75,6%).
2.
Penga1aman mengajar guru bio1ogi tidak berpengaruh terhadap kemampuan
guru bio1ogi dalam merencanakan peni1aian berbasis ke1as.
3.
Hambatan yang dia1ami guru bio1ogi kelas XI SMA Negeri di Kota
Takengon,
dalam
merencanakan
penilaian
basil
belajar
kurangnya
pemahaman guru tentang teknik penilaian dan pengembangan rubrik
penilaian untuk mengukur ranah apektif dan psikoinotor.
5.2. Implikasi
Hasil penelitian ini memberikan gambaran dan masukan kepada pendidik
atau guru, bahwa untuk mengetahui proses pembelajaran berjalan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ditetapkan diperlukan model penilaian yang tepat.
Dengan demikian, diharapkan agar para guru SMA Negeri di Kota Takengon
mempunyai pengetahuan, pemahaman dan wawasan yang luas dalan1 memilili dan
menyusun instrumen peni1aian khususnya untuk mata pelajaran bio1ogi. Dengan
penguasaan pengetahuan, pemahaman, dan wawasan tersebut, maka para guru
diharapkan memiliki kemampaun merencanakan dan me1aksanakan penilaian
secara efektif.
73
Jika melihat luasnya cakupan kompetensi yang terdapat dalam mata
pelajaran biologi, maka diperlukan metode penilaian yang mampu untuk
mengukur setiap asfek. Penilaian kelas merupakan model penilaian yang sangat
tepat digunakan untuk mengukur asfek kognitif, psikomotor dan afektif secara
komprehensif. Selain itu, penilaian yang dilaksanakan oleh guru tidak sekedar
melatih
siswa
mengerjakan
soal-soal
melainkan
betul-betul
dapat
mengembangkan potensinya. Lebih dari itu, penilaian yang dilaksanakan tidak
sekadar mengetahui basil belajar siswa untuk membuat keputusan akan tetapi
mencari gambaran sejauhmana kualitas proses dan hasil pembelajaran yang
selanjutnya ada usaha meningkatkannya.
Hasil penelitian ini mengimplikasikan bertambahnya pemahaman tentang
manifestasi penilaian kelas dalam pembelajaran biologi. Hal ini membuka
cakrawala pengetahuan yang berkaitan dengan penilaian. Sebuah fenomena
menunjukkan bahwa fungsi penilaian formatif kabur ketika tidak dilaksanakan
sesuai kriteria. Oleh karena itu penilaian kelas akan berhasil sesuai harapan
apabila dilaksanakan oleh penilai yang paham tentang penilaian dan mampu
melaksanakannya, ada petunjuk dan kriteria yang jelas, dan ada pemantauan.
lmplementasi sistem penilaian kelas sebagai dasar pertimbangan dalam
menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penunjukan sistem penilaian yang
paling tepat digunakan untuk menilai proses dan basil pembelajaran biologi
sebagai usaha peningkatan mutu pendidikan SMA.
74
5.3. Saran-saran
Berdasarkan uraian di atas yang dapat diberikan dari basil penelitian ini
sebagai berikut:
1.
Guru diharapkan memiliki kemampuan menyusun perencanaan penilaian
kelas sendiri dengan mempedomani prinsip pengembangan penilaian kelas
yang telah diterbitkan panduannya oleh BSNP.
2.
Bagi Dinas Pendidikan atau agar lebih banyak menyelenggarakan kegiatan
pelatihan dan workshop bagi guru dalam rangka upaya meningkatkan
profesionalitas guru terutama dalam mengembangkan perencanaan penialian
berbasis kelas.
3.
Guru diharapkanlebih mengoptimalkan fungsi forum MGMP untuk bertukar
pengalaman tentang penyusunan perencanaan penilaian di tingkat satuan
pendidikan masing-masing.
4.
Guru diharapkan dapat melaksanakan penilaian kelas pada setiap ahir proses
pembelajaran untuk mengevaluasi keberhasilan proses pembelajaran yang
dilakukan.
75
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Armanto, D. 2001. Aspek Perubahan Pendidikan Matematika Melalui Pendidikan
Matematika Realistik. (Makalah Seminar Nasional) Medan:Depag Sumut.
Arends, R. 2008. Learning To Teach. Yogyakarta: Pustak:a Pelajar.
Asrori, M. 2007. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Andersen, Lorin. W. (1981). Assessing affective characteristic in the schools.
Boston: Allyn and Bacon.
Anonim, 2005. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, Tentang UndangUndang Guru dan Dosen.
Anonim, 2007. Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran 1/mu Penegtahuan
dan Teknologi. Jakarta: BSNP.
Anonim, 2006. Panduan Ana/isis Butir Soal. Jakarta: BSNP.
Anonim, 2007. Model Penilaian Kelas. Jakarta: BSNP.
Anonim, 2008. Perangkat Penilaian KTSP SMA. Rancangan Penilaian Basil
Be/ajar. www. dikmenum.go.id. Diak:ses tgli0-12-2010.
Anonim, 2007. Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran 1/mu Pengetahuan
dan Teknologi. www.d.ikmenum.go.id/dataapp/kurikulum. Diak:ses I 0-I 22010.
Aripin, 2010. Analisis Pe1aksanaan Peni1aian Ke1as dalam Pembe1ajaran Bahasa
Indonesia di SD. Surabaya: Tesis lAIN Sunan Ampel.
Budiyono. 2007. Peningkatan Kualitas Pembe/ajaran Matematika Melalui Penilaian
yang Efektif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Furqon. 1999. Sistem Penilaian Kelas untuk Meningkatkan Mutu KBM. Buletin
Pengujian dan Penilaian Pendidikan. Maret. (6-11).
Fernandes. 1983. Evaluation ofEdukational Programmes. Jakarta
Gagne, 1977. The Condition of Learning of Instruction. USA: Holt. Renehartand
Wiston.
76
Hamalik, 0. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Haryono, A. 2009. Autentik Assesment dan Pembelajaran lnovatif dalam
Pengembangan Kemampuan Siswa. JPE, 2 (1).
Haryati, M. 2007. Model dan Teknik Penilaian Pada Tinglwt Satuan Pendidilwn,
Jakarta: Gaung Persada Press.
Hudoyo, H. 1998. Mengajar Be/ajar Matematika. Jakarta: Ditjen PTPPLPTK.
Hanun, M. & Adam, D. 1992. Fortofolio: Its not Just For Artistis Anymore. The
science teacher journal 58 (5), 18-21.
lndrawati, Y. 2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Matematilw
dalam Pelaksaan KBK SMA Kota Semarang. Jurnal Manajemen Bisnis
Sriwijaya. (1) 7.
Kunandar, 2007. Guru Profesional lmplementasi Kurikulum Tinglwt Satuan
Pendidilwn (KTSP) dan Sukses Dalain Sertifilwsi Guru. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Kicken. W, Gruwel, S.B, & Slot, W. 2009. The E.ffocts ofPortofolio-Based Advice
on Development of Self-directed Learning Skills in Secondary Vocational
Education. Journal Education Tech Research Dev (57):439-460.
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakter, dan
lmplementasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Mu1yasa, E. 2007. Kurikulum Tinglwt Satuan Pendidilwn.
Rosda Karya.
Bandung: Remaja
Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
M~id,
A. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya.
Mills, R.P. 1989. Fortofolio Capture Rich Array of Student Performance. The
school administrator. 6.8-11.
Purwanto,N. 2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Purnomo, A. 2007. Kemampuan Guru Merancang Tes Bentuk Pi/ihan Ganda
pada Pelajaran IPS untuk Ujian Ahir Sekolah (UAS). (online) Lembaran
Ilmu Pendidikan, vol 36 no.l.
http://denijusma.tli.files.wordpress.com/2008/10/lik-juni-2007.odfl2 diakses
15 Desember 2009).
77
Popham, W.J. 1995. Clasroom Assessment, What Teacher Need to Know. Boston:
Allin & Bocon.
Rasyid, H dan Mansyur. 2008. Penilaian Hasil Be/ajar. Bandung: Wacana Prima.
Rusyan, T. 2000. Pendekatan dalam Proses Be/ajar Mengajar, Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
Riduwan. 2010. Metode dan teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda Karya
Sudjana, N. 2010. Dasar-dasar Proses Be/ajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru.
Saudagar, F dan ldrus, A. 2009. Pengembangan PrC?fesionalitas Guru. Jakarta:
Gaung Persada Press.
Swniati dan Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandw1ga: Wacana Prima.
Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudijono, A. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sanjaya, W. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Sutarman. 2010. Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Mengembangkan
Instrumen Penilaian Kelas Me Iahti Supervisi Klinis Mata Pelajaran IPA di
SMP Kota Surakarta. Forum Komunikasi Pengembangan Profesi Pendidik
Kota
Surakarta.
htto://jurnal.odii.lioi.go.id/admin/iumal/1208738I.pdf
(diakses 24 April 201 I).
Sapriati, A. 2006. Pengembangan Jnstrumen Penialian Praktikum Fotosintesis.
(Online) Jurnal Pendidikan, Volume 7, No. I.
http://lppm.ut.ac.id!htmpublikasi/OI-amalia.odf (diakses 20 Mei 2011).
Usman, U.M. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Uno, H.B. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta:. Bwni Aksara.
Widoyoko, E.P. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran, Panduan Praktis Bagi
Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
78
Wulan. A.R. 2008. Penggunaan Assessmen Bervariasi pada Implementasi Model
Pembelajaran Berbasis Daily dan Hand On.
htto://file.upi.edu/Direktori/SPS/asesmen bervariasi.pdf. (diakses 2 April
201 1)
Wiyono, 2009. Hubungan Struktur Tingkat Pendidikan Pengalaman, Ketja dan
Usia Guru dengan Motivasi Kerja dan Keefekitivas Ketja
Tim Guru SD.
Jurnal Pendidikan Dasar. VollO No 1 Maret 2009.
79