ANALISIS PENGARUH REPUTASI AUDITOR,REPUTASI UNDERWRITER, RETURN ON ASSETS (ROA),DAN BESARAN PERUSAHAAN TERHADAP UNDERPRICING PADA PENAWARAN PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA.

ANALISIS PENGARUH REPUTASI AUDITOR,REPUTASI
UNDERWRITER,RETURN ON ASSETS (ROA),DAN BESARAN

PERUSAHAAN TERHADAP UNDERPRICING PADA
PENAWARAN PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :
AMANAH FANITIKA SUKARNO
B 200 010 078

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010

BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif,perusahaan tidak hanya
diharapkan sebagai perusahaan yang sehat dan berinovasi,namun juga dapat
meningkatkan kekayaannya.Pasar modal merupakan tempat bagi perusahaan
dalam menghimpun dana untuk membiayai usahanya,oleh karena itu pasar
modal

dalam

perekonomian

Indonesia

memiliki

peranan

cukup


penting.Dewasa ini perkembangan pasar modal sudah semakin pesat.Hal
tersebut dibuktikan dengan semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Pasar modal merupakan pasar dari sejumlah instrumen keuangan jangka
panjang yang dapat diperjualbelikan dalam bentuk utang atau modal
sendiri.Pasar modal yang merupakan penghubung antara pihak yang
membutuhkan dana dan pihak yang meminjamkan dana atau antara emiten
dan investor (Saputro dan Agung,2005).Pasar modal mengikutsertakan
masyarakat secara langsung,yaitu dengan cara menanamkan dananya ke
dalam suatu perusahaan atau disebut dengan istilah investasi.Investasi dapat
dilakukan dalam bentuk investasi nyata dan investasi keuangan.Contoh
investasi nyata adalah tanah,gedung,real estate.Sedangkan yang termasuk
investasi keuangan adalah saham,obligasi dan kredit bank.

Para pelaku bisnis dan pemerintah dalam pengambilan keputusan
investasi membutuhkan informasi yang relevan tentang peusahaan.Perusahaan
menyediakan informasi untuk investor dan masyarakat tentang kegiatan
mereka.Kurangnya

informasi


akan

menambah

keragu-raguan

dan

menciptakan ketidakpastian.Umumnya,informasi akuntansi dianggap dapat
mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.Informasi dalam
laporan keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat keputusan
investasi.
Sejalan dengan berkembangnya perekonomian,banyak perusahaan yang
melakukan ekspansi usaha.Demi tujuan tersebut perusahaan memerlukan dana
yang relatife besar.Hal ini menuntut manajemen untuk memilih apakah
tambahan modal akan dilakukan dengan cara utang atau menerbitkan saham di
pasar modal.Suyatmin dan Sujadi (2006),salah satu cara bagi perusahaan yang
sedang berkembang usahanya adalah dengan cara melakukan go public.
Pada saat perusahaan memutuskan go public untuk yang pertama

kalinya,tidak ada harga saham sampai dimulainya penjualan saham di pasar
sekunder.Pada saat tersebut umumnya para pemodal memiliki informasi
terbatas

pada

informasi

yang

diungkapkan

dalam

prospektus

penawaran.Prospektus berfungsi sebagai media komunikasi antara emiten dan
investor.Emiten membuat rincian informasi keuangan maupun nonkeuangan.Agar informasi keuangan yang dimuat dalam prospektus dapat
dipercaya,maka laporan keuangan tersebut harus diaudit oleh auditor
(Trisnaningsih,2005).Informasi yang diungkapkan dalam prospektus ini akan


membantu investor untuk membuat keputusan yang pasional mengenai resiko
dan nilai saham yang sesungguhnya yang ditawarkan emiten.
Masalah yang dihadapi ketika perusahaan pertama kali melakukan
penawaran sahamnya ke pasar modal adalah penentuan harga di pasar perdana
tersebut.Keputusan harga penawaran pada pasar perdana akan memiliki
konsekuensi langsung terhadap kesejahteraan (wealth) yang akan semakin
baik.Pemegang saham lama tidak ingin menawarkan saham baru dengan harga
terlalu murah (mengalami underpricing) kepada pemodal baru,sedang
pemodal baru menginginkan untuk memperoleh capital gains dari pembelian
saham perdana tersebut.Harga saham pada penawaran perdana ditentukan
berdasarkan kesepakatan antara perusahaan emiten dengan underwriter
(penjamin emisi).Underwriter dalam hal ini memiliki informasi lebih baik
mengenai permintaan terhadap saham-saham emiten,dibandingkan emiten itu
sendiri.
Adanya perbedaan informasi,kepentingan dan return yang diinginkan
investor mengindikasikan terjadinya underpriced saham pada penawaran
perdana (IPO).Underpriced merupakan kondisi dimana harga saham di pasar
sekunder lebih tinggi dari harga perdananya atau dengan kata lain,saham
perdana (offering price) ditawarkan lebih rendah.Underpriced bila dikatakan

sebagai selisih positif antara harga saham di pasar sekunder dengan harga
saham perdana dan merupakan initial return bagi investor.Menurut Amin
(2007) bagi emiten keadaan underpriced adalah merugikan,karena dana yang
dikumpulkan tidak maksimal.Terjadinya underpriced karena perusahaan

dinilai lebih rendah dari kondisi sesungguhnya oleh underwriter dalam rangka
untuk mengurangi tingkat resiko yang harus dihadapi karena fungsi
penjaminnya.Dilain pihak emiten tidak mengetahui harga pasar modal yang
sesungguhnya.
Faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap tingkat underpriced
tersebut adalah faktor internal dan eksternal.Penelitian ini sebelumnya juga
telah dilakukan sehubungan dengan fenomena underpriced pasar perdana
dengan judul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing pada
Perusahaan Yang Go Publik Di Bursa Efek Jakarta ” oleh Setianingrum

(2008).Hasil dari penelitian tersebut di jelaskan bahwa menggunakan
underwriter yang berkualitas tinggi akan mengurangi tingkat ketidakpastian

(kewajaran harga saham) yang tidak dapat diungkap oleh informasi yang
terdapat dalam prospektus.Penelitian tersebut sesuai dan mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Trisnaningsih (2005) yang menemukan bahwa
ada pengaruh yang signifikan antara reputasi underwriter dan financial
leverage terhadap tingkat underpricing.Juga penelitian yang dilakukan oleh
Saputro dan Agung (2005) yang meneliti tentang faktor –faktor yang
mempengaruhi

tingkat

underpricing

seperti

ukuran

perusahaan,umur

perusahaan,reputasi underwriter dan reputasi auditor.Ukuran perusahaan
dapat menentukan apakah perusahaan tersebut termasuk perusahaan yang
mempunyai asset besar ataupun kecil,karena informasi tersebut sangatlah
penting sebagai pegangan bagi investor dan penjamin emisi untuk

menentukan harga saham.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas,maka dalam
penelitian ini penulis memberi judul “ANALISIS PENGARUH REPUTASI
AUDITOR,REPUTASI UNDERWRITER,RETURN ON ASSETS (ROA),
DAN BESARAN PERUSAHAAN TERHADAP UNDERPRICING PADA
PENAWARAN PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA”.Penelitian
ini ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap tingkat
underpricing pada pasar modal di Indonesia khususnya Bursa Efek Indonesia.

B. PERUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan latar belakang masalah sebagaimana dinyatakan diatas
maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah reputasi Auditor,
reputasi Underwriter , Return on Assets (ROA), dan Besaran Perusahaan
mempengaruhi underpricing.

C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitin ini adalah untuk
memberikan


bukti

empiris

pengaruh

reputasi

Auditor,reputasi

underwriter ,Return on Assets (ROA),dan Besaran Perusahaan terhadap tingkat
underpricing.

D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang
berkepentingan terhadap penawaran saham perdana,terutama bagi :

1. Investor
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi mengenai
hal-hal yang berpengaruh secara signifikan initial return yang diterima

saat IPO,sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan untuk berinvestasi di saham perdana.
2. Emiten
Diharapkan emiten mendapat pengetahuan yang bermanfaat dalam
menentukan harga yang tepat dalam penawaran saham perdana,sehingga
perusahaan akan memperoleh modal dengan maksimal dan biaya yang
relatif murah.
3. Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pustaka bagi yang berminat
mendalam pengetahuan dalam bidang pasar modal,khususnya fenomena
underpricing dalam saham perdana.

4. Peneliti
Hasil penelitian ini sebagai tambahan khasanah kepustakaan dan bahan
masukan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.

E. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memperoleh gambaran singkat,penelitian ini dibagi dalam lima
bab secara garis besarnya disusun sebagai berikut :


Bab I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan teori yang berhubungan dengan materi
skripsi,kerangka teoritis serta pengembangan hipotesis.Teori ini
berasal dari studi kepustakaan dan materi kuliah yang meliputi
pengertian dan pengetahuan harga saham pada pasar modal.
Bab III. METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan ruang lingkup penelitian, variabel dan
pengukurannya,populasi,sampel dan metode analisis data.
Bab IV. ANALISIS DATA
Bab ini menguraikan hasil pengumpulan data,analisis data,dan
interprestasi data.
Bab V. PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran bagi peneliti selanjutnya.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Return On Assets dengan Komisaris Independen sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 64 130

Analisis Hubungan Return on Assets, Financal Leverage, Firm Size, dan Umur Perusahaan dengan Underpricing Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 61 107

Analisis Pengaruh Cash Position, Return On Assets, Firm Size Dan Debt To Equity Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 54 164

Pengaruh Return on Asset, Reputasi Auditor, dan Ukuran Perusahaan terhadap Initial Return (Studi Empiris pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering di BEI tahun 2005-2012)

0 7 142

Determinan underpricing dan pengaruhnya terhadap performa jangka panjang IPO di Indonesia periode 2007-2010

1 5 160

ANOMALI INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia dan Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014)

0 24 250

Pengaruh Reputasi Auditor, Reputasi Underwriter, Financial Leverage dan Earning Per Share (EPS) terhadap Underpricing Pada Penawaran Saham Perdana Di Bursa Efek Indonesia (2002-2007).

0 2 6

Pengaruh Return on Assets (ROA), Umur Perusahaan Ukuran Perusahaan, dan Reputasi Underwriter terhadap Return Awal pada Perusahaan yang IPO di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011.

0 0 23

ANALISIS PENGARUH REPUTASI AUDITOR, REPUTASI UNDERWRITER, JENIS INDUSTRI, RETURN ON EQUITY DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP UNDERPRICING HARGA SAHAM SAAT PENAWARAN UMUM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17

ANALISIS PENGARUH REPUTASI UNDERWRITER, ROE, ROA DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT UNDERPRICING PADA PENAWARAN UMUM PERDANA

0 0 98