TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PEMBERIAN GRASI BAGI TERPIDANA KASUS TINDAK PIDANA NARKOTIKA DIKAITKAN DENGAN TUJUAN PEMIDANAAN.

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PEMBERIAN GRASI BAGI TERPIDANA
KASUS TINDAK PIDANA NARKOTIKA DIKAITKAN DENGAN TUJUAN
PEMIDANAAN
Hendrik Prayugo
110110080077
ABSTRAK
Tindak pidana narkotika tidak hanya menjadi masalah nasional,
namun juga telah menjadi masalah global.Hal ini karena tindak pidana
narkotika yang telah menggunakan modus operandi yang tinggi, canggih
serta didukung oleh jaringan organisasi yang luas sehingga menimbulkan
banyak korban terutama di kalangan generasi muda yang sangat
membahayakan bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.Salah satu
upaya dalam mencegah dan memberantas tindak pidana narkotika melalui
pembaharuan hukum Undang-undang Narkotika.Pembahuruan undangundang tersebut bertujuan menimbulkan efek jera bagi pelaku tindak pidana
narkotika dengan pemberatan sanksi pidana.Namun, upaya pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana narkotika tersebut bertolak belakang dengan
pemberian grasi terpidana tindak pidana narkotika. Pemberian grasi
terpidana tindak pidana narkotika dinilai tidak sejalan di tengah upaya
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana narkotika yang dirasa kurang
maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah: Pertama, untuk mengetahui arah
politik hukum dalam pemberantasan tindak pidana narkotika dan Kedua,

pemberian grasi kepada terpidana dalam kasus tindak pidana narkotika
apakah sejalan dengan tujuan pemidanaan.
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif. Data-data yang
relevan dengan penelitian ini lebih difokuskan pada data sekunder yang
diperoleh melalui studi literatur atau kepustakaan, yang selanjutnya dianalisis
secara deskriptif-analitis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama Politik hukum sebagai
kebijakan dasar pemerintah dalam hal ini adalah lembaga legislatif, yudikatif
dan eksekutif menghendaki upaya-upaya luar biasa dalam mencegah dan
memberantas tindak pidana narkotika.Upaya-upaya luar biasa dalam UU No.
35 Tahun 2009 tentang Narkotika tampak dalam pemberatan sanksi yang
lebih tajam dengan tujuan menimbulkan efek jera serta batasan khusus
pemberian remisi dalam PP Nomor 28 Tahun 2006.Kedua, Pemberian grasi
kepada terpidana dalam kasus tindak pidana narkotika tidak sejalan dengan
tujuan pemidanaan. Pemberian grasi kepada terpidana narkotika dinilai tidak
mendukung dan mengurangi upaya-upaya dalam mencapai tujuan
pemidanaan di tengah upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana
narkotika yang belum maksimal.