Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi (Studi Kasus pada PT. MODERN INTERNASIONAL, Tbk).

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG JADI (STUDI KASUS PADA PT. MODERN INTERNASIONAL, TBK)

Di era globalisasi dewasa ini, persaingan dunia usaha semakin ketat. Pertumbuhan perusahaan yang semakin meningkat, membatasi kemampuan manajer untuk mengawasi masalah operasional perusahaan, sehingga menjadikan fungsi audit internal sebagai fungsi yang paling penting di dalam organisasi. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan dilakukannya pengendalian internal. Audit internal dilakukan dalam menentukan: 1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan, 2) risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi, 3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti, 4) kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi, 5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis, 6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.

Penulis melakukan penelitian pada PT. Modern Internasional, Tbk. Aktivitas utama dari PT. Modern Internasional, Tbk adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang fotografi yang berlokasikan di Bandung. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas audit internal dan pelaksanaan pengendalian internal atas persediaan barang jadi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dilakukan melalui wawancara, kuesioner serta penelitian kepustakaan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan audit internal pada PT. Modern Internasional, Tbk sudah memadai, hal ini dapat dilihat dari adanya tujuan dan ruang lingkup audit internal, wewenang dan tanggungjawab audit internal, independensi dan kompetensi audit internal, program audit internal, pelaksanaan audit internal, serta laporan dan tindak lanjut audit internal. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa auditor internal berperan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal terhadap barang jadi. Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner sebesar 81,28%, maka dapat disimpulkan hipotesis penulis yaitu audit internal sangat berperan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal terhadap barang jadi.

Kata Kunci: audit internal, pengendalian internal, persediaan, pengendalian


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK...iv

KATA PENGANTAR...v

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR LAMPIRAN...xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian...1

1.2 Identifikasi Masalah...5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...5

1.4 Kegunaan Penelitian...5

1.5 Kerangka Pemikiran...6

1.6 Metodologi Penelitian...10

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian...11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan...12

2.2 Audit...13

2.2.1 Pengertian Audit...13

2.2.2 Jenis-jenis Audit...16

2.3 Audit Internal...17


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.3.2 Fungsi dan Tanggung jawab Audit Internal...20

2.3.3 Tujuan dan Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Internal...22

2.3.4 Hubungan Audit Internal dengan Pengendalian Internal...26

2.3.5 Kualifikasi Audit Internal...27

2.3.6 Program Audit Internal...29

2.3.7 Pelaksanaan Audit Internal...30

2.4 Pengendalian Internal...30

2.4.1 Pengertian Pengendalian Internal...31

2.4.2 Tujuan Pengendalian Internal...31

2.4.3 Komponen Pengendalian Internal...32

2.4.4 Keterbatasan Pengendalian Internal...37

2.5 Efektivitas...38

2.5.1 Pengertian Efektivitas...38

2.6 Persediaan...39

2.6.1 Pengertian Persediaan...40

2.6.2 Jenis-jenis Persediaan...41

2.6.3 Metode Pencatatan Persediaan...42

2.6.4 Metode Penilaian Persediaan...43

2.6.5 Pengendalian Internal Persediaan dan Unsur-Unsur Pengelolaan Persediaan Barang Jadi...44

2.6.6 Hubungan Antara Audit Internal dengan Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi...51


(4)

x Universitas Kristen Maranatha BAB III. OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian...55

3.2 Metodologi Penelitian...55

3.2.1 Sumber Data...55

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data...56

3.2.3 Variabel, Indikator Variabel, dan Skala Pengukuran...58

3.2.4 Responden dan Sampel...59

3.2.5 Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis...60

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT.Modern Internasional,Tbk...62

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan...62

4.1.2 Produk Perusahaan……….63

4.1.3 Aktivitas Perusahaan………..64

4.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas………..65

4.2.1 Struktur Organisasi……….65

4.2.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab………..….66

4.3 Pelaksanaan Audit Internal Pada PT.Modern Internasional, Tbk….76 4.3.1 Tujuan Audit Internal……….77

4.3.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Audit Internal…………77

4.3.3 Program Kerja Audit Internal……….79

4.3.4 Pedoman Kerja Audit……….80


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.4 Kegiatan Audit Internal...84

4.4.1 Kualifikasi Audit Internal...84

4.4.2 Lingkungan Pekerjaan Audit Internal...86

4.4.3 Pelaksanaan Audit Internal Pada Persediaan Barang Jadi..87

4.4.4 Laporan Hasil Audit...89

4.4.5 Tindak Lanjut Hasil Audit...89

4.5 Pelaksanaan Pengendalian internal Persediaan Barang Jadi pada PT. Modern Internasional, Tbk...90

4.5.1 Lingkungan Pengendalian...90

4.5.2 Penetapan Risiko yang Memadai...91

4.5.3 Aktivitas Pengendalian Persediaan Barang Jadi...92

4.5.4 Informasi dan Komunikasi...94

4.5.5 Pemantauan...94

4.6 Analisis Data dan Hipotesis...95

4.6.1 Analisis Statistik...95

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN...97

5.1 Kesimpulan...97

5.2 Saran-saran...102

DAFTAR PUSTAKA...104

LAMPIRAN...106


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1: Indikator, Sub Indikator, Skala Pengukuran, dan Instrumen...59


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Kuesioner...106

Lampiran 2: Hasil Jawaban Kuesioner...115

Lampiran 3: Struktur Organisasi...119

Lampiran 4: Pedoman Kerja Audit...120

Lampiran 5: Prosedur Laporan hasil Pemeriksaan (Audit)...122

Lampiran 6: Kartu Stock...129

Lampiran 7: Formulir Pesanan...130

Lampiran 8: Faktur Penjualan...131


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Dalam era globalisasi dewasa ini, negara Indonesia mengalami perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. Perkembangan ini juga dirasakan dan memiliki dampak postif, terutama dalam sektor ekonomi, sehingga secara otomatis akan mendorong perusahaan untuk terus melakukan pembenahan, baik secara internal maupun eksternal, agar menjadi sebuah perusahaan yang terdepan.

Pertumbuhan perusahaan membatasi kemampuan manajer untuk mengawasi masalah operasional yang ada di perusahaan sehingga menjadikan audit internal sebagai fungsi yang sangat penting. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan pengendalian internal. Audit internal dilakukan untuk mengetahui apakah organisasi atau perusahaan telah melakukan atau menerapkan pengendalian internal yang efektif dan efisien (Sawyer’s et al.;2003:54).

Salah satu kunci utama agar suatu perusahaan dapat terus mempertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis dewasa ini adalah dengan menghasilkan, mempertahankan dan meningkatkan laba sesuai dengan tujuan perusahaan. Fokus tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya, sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka waktu panjang.


(9)

2

Universitas Kristen Maranatha Peranan audit internal dalam suatu perusahaan adalah untuk membantu manajemen dalam mengevaluasi, mengawasi dan juga untuk memberikan alternatif yang memungkinkan pihak manajemen dalam meningkatkan volume penjualan. Selain memiliki peranan dalam suatu perusahaan untuk membantu manajemen, audit internal juga memiliki peranan dalam mengawasi dan mengevaluasi efektivitas dari suatu pengendalian internal. Hasil yang diperoleh dari audit internal dapat berupa sebuah analisa yang dijadikan sebagai sumber informasi bagi pimpinan dalam mengambil sebuah tindakan perbaikan yang tepat, khususnya jika dalam suatu perusahaan terjadi sebuah penyimpangan atau penyelewengan. Pengendalian internal meliputi kebijakan, prosedur, teknik, peralatan fisik, dokumentasi yang baik secara langsung maupun tidak langsung dan dapat meminimalisasikan segala bentuk kecurangan dan penyelewengan yang dapat merugikan suatu perusahaan. Agar tujuan pengendalian internal dapat tercapai dan berjalan secara efektif dan efisien, maka diperlukan bagian audit internal yang independen, dengan pemisahan fungsi pertanggungjawaban atas fungsi-fungsi otorisasi, pencatatan dan penyimpangan dalam semua bidang di suatu perusahaan.

Dalam suatu perusahaan, persediaan merupakan harta yang sangat penting. Persediaan merupakan komponen terbesar dalam modal kerja yang mempengaruhi tingkat likuiditas suatu perusahaan, dan harta yang paling berpangaruh terhadap harga pasar, pencurian, kerusakan, dan pemborosan. Oleh karena itu, persediaan membutuhkan perhatian yang fokus dari audit internal dan harus direncanakan serta dikendalikan secara efektif dan efisien. Investasi dalam


(10)

3

Universitas Kristen Maranatha persediaan terkadang memiliki jumlah terbesar dari seluruh investasi perusahaan. Oleh karena itu, pengelolaan persediaan baik secara fisik maupun administratif sangatlah penting bagi manajemen. Pengelolaan persediaan secara fisik perlu diperhatikan karena kelebihan atau kekurangan persediaan merupakan hal yang dapat merugikan suatu perusahaan dan menjadikan perusahaan tersebut tidak berjalan secara efektif dan efisien. Pengelolaan secara administratif harus dilakukan melalui sebuah sistem pencatatan yang dapat memudahkan pengawasan dan dapat menghindari terjadinya sebuah kecurangan dalam pengelolaan persediaan. Oleh karena itu, sebuah pengendalian internal dalam suatu bidang memiliki peranan yang sangat penting dan harus memadai.

Semakin besarnya organisasi dalam suatu perusahaan, maka persoalan yang akan dihadapi oleh perusahaan tersebut akan semakin kompleks, volume kegiatan akan semakin meningkat dan mengakibatkan pimpinan perusahaan akan mengambil sebuah tindakan untuk mendelegasikan wewenang kepada bawahannya. Hal ini dilakukan agar semua prosedur dan metode pengendalian dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Peranan audit internal diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memberikan informasi yang tepat dan benar sebagai dasar pengambilan keputusan dan pengendalian atas operasi perusahaan.

Perkembangan dunia teknologi dewasa ini tumbuh dengan sangat cepat. Inovasi dalam dunia teknologi selalu muncul dan berkembang satiap saat menggantikan inovasi lama. PT. Modern Internasional, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang photography. Alasan penulis memilih PT. Modern Internasional, Tbk sebagai obyek penelitian adalah dengan pertimbangan


(11)

4

Universitas Kristen Maranatha bahwa di jaman modern seperti sekarang ini banyak sekali masyarakat terutama kaum muda yang menggemari hasil dari sebuah teknologi modern. Photo digital adalah salah satu kemajuan teknologi dalam dunia photography.

Pengendalian internal dalam suatu perusahaan tidak hanya menyajikan kewajaran laporan keuangan saja, namun juga menilai operasi dari suatu perusahaan. Kondisi seperti ini membuat PT. Modern Internasional,Tbk melakukan pengendalian internal dalam operasi perusahaannya agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Salah satu faktor penting penunjang kelancaran proses produksi adalah persediaan barang jadi, Persediaan barang jadi menjadi faktor dalam meningkatkan penjualan bagi perusahaan. Pengelolaan persediaan barang jadi bukanlah masalah sederhana dan mudah, kesalahan dalam pengelolaan dapat mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Oleh karena itu, persediaan barang jadi membutuhkan perhatian dari audit internal dalam mengarahkan, mengendalikan, mengevaluasi dan melindungi perusahaan agar tetap berjalan secara efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna menyusun tugas akhir untuk memenuhi syarat dalam menempuh sidang sarjana pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha dengan judul : “Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi (Studi Kasus Pada PT. Modern Internasional,Tbk Bandung).”


(12)

5

Universitas Kristen Maranatha

1.2Identifikasi Masalah

Masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana efektivitas pelaksanaan pengendalian internal persediaan barang jadi pada PT. Modern Internasional,Tbk?

2. Apakah audit internal atas persediaan barang jadi yang dilaksanakan perusahaan telah berjalan dengan efektif?

3. Sejauh mana audit internal atas persediaan barang jadi berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal barang jadi ?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pengendalian internal atas persediaan barang jadi.

2. Untuk mengetahui efektivitas audit internal yang dilaksanakan oleh perusahaan.

3. Untuk mengetahui peranan audit internal atas persediaan barang jadi berperan da1am menunjang efektivitas pengendalian internal barang jadi.

1.4Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kegunaan sebagai berikut :


(13)

6

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan

penulis dan memberikan gambaran yang lebih jelas dan lebih nyata akan kegiatan bisnis yang sebenarnya, terutama mengenai peranan audit internal atas pengelolaan persediaan barang jadi di dalam perusahaan. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu

informasi dan sumbangan pemikiran yang berguna bagi pihak manajemen perusahaan agar dapat mengembangkan dan meningkatkan efektivitas pengendalian intern atas pengelolaan persediaan barang jadi.

3. Bagi pihak-pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk

membantu pihak lain yang akan melakukan penelitian di bidang yang sama dan sebagai bahan perbandingan yang dapat menambah wawasan dan sebagai dasar kelanjutan penelitian.

1.5Kerangka Pemikiran

Persaingan dunia usaha dewasa ini semakin ketat. Perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan dan kemampuan dalam bersaing agar dapat mempertahankan eksistensinya. Kemampuan perusahaan untuk bersaing ditentukan oleh pemanfaatan dan pengelolaan aktivitas perusahaan. Perusahaan harus menghadapi, dan memperhatikan faktor eksternal dan internal (Kuncoro, 2006:5).


(14)

7

Universitas Kristen Maranatha Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pertumbuhan perusahaan. Faktor yang menentukan besarnya laba perusahaan adalah pendapatan dan biaya.

Pertumbuhan perusahaan yang semakin berkembang, membatasi kemampuan manajer untuk mengawasi masalah operasional perusahaan, sehingga menjadikan fungsi audit internal sebagai fungsi yang paling penting di dalam sebuah organisasi. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan dilakukannya pengendalian internal terhadap semua fungsi yang ada di perusahaan tersebut. Audit internal dilakukan untuk mengetahui apakah organisasi telah melakukan atau menerapkan pengendalian internal secara efektif dan efisien (Sawyer’s et al.;2003:54).

Menurut Institute of Internal Auditors (IIA) sebagaimana dikutip oleh Sawyer’s et al.;2003:9 audit internal adalah:

“Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, diciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance processes.”

Definisi diatas diadopsi oleh Sawyer’s yang mendefinisikan audit internal adalah : (Sawyer’s et al.;2003:10):

“Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan control yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah 1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; 2) risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; 3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; 4) kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; 5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis; dan 6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif semua dilakukan dengan tujuan untuk


(15)

8

Universitas Kristen Maranatha dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.”

Pengertian efektivitas dan efisiensi menurut Stoner (1995:9):

“Efektivitas adalah kemampuan untuk meminimalkan penggunaan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi, melakukan hal yang tepat. Sedangkan efisiensi adalah kemampuan untuk menentukan tujuan yang memadai, melakukan hal yang tepat.”

Menurut Cushing, yang dialihbahasakan oleh Ruchyat Kosasih (1988:11), pengertian pengendalian adalah sebagai berikut:

“Pengendalian menyangkut implementasi atau pelaksanaan

kebijaksanaan, evaluasi pelaksanaan bawahan dan pengambilan tindakan koreksi pelaksanaan yang berada di bawah norma atau standar.”

Menurut Auditing Standards Board dalam SAS 78, pengendalian internal (internal control) adalah:

“Internal control is a process, effected by an entity’s board of directors, management and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories: (a) realibility of financial reporting, (b) effectiveness and efficiency of operations, and (c) compliance with applicable laws and regulations.”

Definisi di atas diadopsi oleh Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) (Ikatan Akuntan Indonesia; 2001:319.2), yaitu:

“Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain perusahaan, yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan laporan keuangan, (b) efektifitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.”


(16)

9

Universitas Kristen Maranatha Pengendalian internal tidak dapat dianggap sepenuhnya efektif meski telah mengikuti prosedur-prosedur yang telah disepakati karena tergantung pada kompetensi dan kendala pelaksanaannya. Salah satu cara untuk mengetahui apakah pengendalian internal memadai atau tidak adalah dengan melaksanakan audit oleh auditor yang independen dan kompeten (Arens, et al.;2001:411).

Pengendalian internal yang diterapkan atas persediaan barang jadi salah satu bagian dari pengendalian internal secara keseluruhan. Menurut Smith & Skousen (1992:347) persediaan penting bagi perusahaan karena:

Inventories repression one the most active element in business operation, being continuously acquired or produced and resold. A large part of a company resources is frequency invested in goods purchased or manufactured.”

Maksud pengertian di atas adalah persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam suatu operasi perusahaan, yang secara kontinu diperoleh atau diproduksi dan dijual, sebagian besar sumber daya perusahaan sering kali diinvestasikan dalam bentuk barang yang dibeli atau diproduksi.

Dengan adanya laporan yang dibuat oleh auditor internal mengenai hasil pemeriksaannya, maka dapat membantu manajemen untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi pada pengendalian internal persediaan barang jadi akan semakin efektif dan efisien.

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa audit internal mempunyai peranan yang penting dalam membantu manajemen untuk mengawasi dan menilai efektivitas pengendalian internal barang jadi.


(17)

10

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis menarik suatu hipotesis sebagai berikut: “Audit internal yang memadai mempunyai peran dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi.”

1.6Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analitis yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan untuk menjelaskan karakteristik suatu fenomena atau masalah yang ada, untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah bisnis serta mendapatkan data yang aktual untuk dianalisis dan disajikan kembali sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan perusahaan yang penulis teliti.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis: 1. Penelitian lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung ke objek yang diteliti. Penelitian dilakukan untuk mengumpulkan data primer dengan cara:

a. Pengamatan (Observation) yaitu pengamatan secara langsung terhadap objek yang perlu diteliti.

b. Wawancara (Interview) yaitu pengumpulan data primer yang diperoleh dari pihak-pihak bersangkutan, untuk mendapatkan gambaran secara umum mengenai perusahaan dan masalah-masalah khusus yang sedang diteliti, sehingga data yang objektif bagi peneliti dapat diperoleh.


(18)

11

Universitas Kristen Maranatha c. Meneliti dan mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan yang

berkenaan dengan masalah yang diteliti. 2. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan cara mempelajari dan menelaah teori-teori dari buku dan referensi lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian diadakan di PT. Modern Internasional,Tbk yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani No.234 Bandung. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2010.


(19)

97 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi pada PT. Modern Internasioanal, Tbk Bandung, penulis menyimpulkan bahwa:

1. PT. Modern internasional,Tbk telah melaksanakan audit internal dengan cukup memadai. Hal ini didukung dari aktivitas audit internal yang dilaksanakan dengan cukup efektif dan efisien, yaitu:

a. Tujuan audit internal di PT. Modern internasional,Tbk telah tercapai dan dilakukan atas prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Diharapkan keandalan informasi dapat dicapai agar terjadi keserasian dan kesesuaian antara prosedur dan pelaksanaannya.

b. Wewenang dan tanggung jawab auditor dalam melaksanakan audit, telah dilaksanakan dengan baik. Auditor internal telah bekerja secara konsisten dan menyeluruh dengan melakukan tindakan-tindakan seperti: prtunjuk, larangan, peringatan, serta tindakan lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan pemeriksaan dan bertanggung jawab dalam melaporkan hasil audit kepada pimpinan.

c. Program kerja audit telah berjalan dengan cukup memadai karena di dalam program audit internal tersebut telah berisi penyelesaian, tujuan,


(20)

98

Universitas Kristen Maranatha prosedur, dan langkah-langkah pelaksanaan audit yang memberikan penjelasan pada auditor dalam melakukan audit.

d. Pedoman kerja audit berisikan tindakan dan penyelesaian yang diperlukan oleh auditor untuk menyelesaikan setiap permasalahan berdasarkan dari hasil temuan auditor.

e. PT. Modern internasional,Tbk telah melaksanakan audit dengan memadai. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan audit internal pada PT. Modern internasional,Tbk yang dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

i. Tahap persiapan audit internal yang dilakukan adalah dengan menyiapkan prosedur laporan hasil pemeriksaan yang telah disepakati oleh perusahaan. Dengan maksud untuk membantu pelaksanaan audit dan memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan-hambatan dalam melakukan audit.

ii. Tahap pelaksanaan audit sesuai dengan prosedur yang telah disiapkan yaitu dengan menghitung uang kas dan persediaan secara fisik kemudian membandingkan dengan laporan kas dan laporan persediaan. Pelaksanaan audit ini dilakukan dengan cara mendadak sehingga kemungkinan kecil untuk melakukan kecurangan baik dalam laporan maupun dalam bentuk fisik karena toko/counter tidak mengetahui kapan akan dilakukan proses audit.


(21)

99

Universitas Kristen Maranatha iii. Isi laporan audit mencakup tanggapan dari toko/counter atas

temuan audit yang dilakukan oleh auditor. Tanggapan ini berguna untuk mengetahui mengapa bisa terjadi selisih baik dalam uang kas maupun dalam persediaan.

iv. Tahap penyusunan laporan hasil audit memberikan hasil laporan audit yang lengkap karena auditor memberi tahu kepada toko/counter temuan-temuan auditor yang disertai dengan rekomendasi sehingga toko dapat mengetahui kesalahan yang telah dibuatnya.

v. Tahap monitoring tindak lanjut dilakukan untuk memastikan bahwa toko sudah melakukan rekomendasi yang telah diberikan oleh auditor.

2. PT. Modern internasional,Tbk telah melaksanakan audit internal atas pengendalian internal persediaan barang jadi secara memadai, hal ini dapat dilihat dari:

a. Auditor internal memiliki keahlian dan kemampuan di bidang audit baik dari segi pendidikan maupun pengalaman yang dapat menunjang kinerja perusahaan.

b. Fakta yang diperoleh selama proses audit sesuai dengan hasil temuan, sehingga tidak ditemukannya kecurangan maupun penyelewengan yang dapat merugikan perusahaan.

c. Pelaksanaan audit internal dilakukan sesuai dengan tahapan dan surat perintah yang telah ditentukan dan dikeluarkan oleh perusahaan.


(22)

100

Universitas Kristen Maranatha d. Pelaksanaan audit internal dilakukan oleh auditor internal yang

independen dan kompeten. Sehingga dalam menjalankan tugasnya auditor internal mampu bersikap netral, memberikan informasi yang jelas, akurat, objektif, tepat waktu dan bermanfaat bagi perusahaan. 3. PT. Modern Internasional,Tbk telah melaksanakan pengendalian internal

persediaan barang jadi secara efektif, terlihat dari:

a. Memiliki lingkungan pengendalian yang memadai, sehingga mempengaruhi nilai-nilai etika dan mempunyai komitmen terhadap kompetensi para karyawannya dengan adanya kebijakan dan prosedur kepegawaian yang jelas. Struktur organisasi yang jelas serta terdapatnya direktur yang bertugas mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh manajemen memudahkan dalam pelimpahan dan tanggung jawab.

b. Melakukan monitoring secara terus menerus untuk meminimalkan adanya kecurangan atau kesalahan prosedur yang terjadi di dalam perusahaan.

c. Informasi yang disajikan oleh auditor internal berisi informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu. Informasi dan komunikasi yang baik akan memudahkan manajemen di dalam melakukan evaluasi dan pengambilan keputusan.

d. PT. Modern internasional,Tbk telah menaati hukum dan peraturan yang berlaku baik yang dibuat oleh perusahaan maupun yang dibuat oleh pemerintah.


(23)

101

Universitas Kristen Maranatha 4. Auditor internal PT. Modern Internasional,Tbk telah berperan dalam

menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi, hal ini didasarkan pada:

a. Auditor internal melakukan pemeriksaan terhadap barang jadi berdasarkan jumlah order, kemudian penjualan dicocokkan dengan buku penjualan. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah jumlah order penjualan sesuai dengan buku penjualan.

b. Auditor internal melakukan pemeriksaan atas pengeluaran barang dari gudang berdasarkan dokumen yang diotorisasi oleh bagian penjualan. c. Auditor internal melakukan stock opname dengan memeriksa kartu

gudang yang melekat pada produk barang. Stock opname ini dilakukan secara menyeluruh, dimana hasilnya dibandingkan dengan kartu persediaan gudang. Apabila terdapat perbedaan yang cukup materiil, maka ditelusuri penyebab atau kemungkinan-kemungkinan kesalahan yang terjadi.

d. Auditor internal memeriksa kebenaran atas nilai persediaan barang jadi dengan cara membandingkan nilai yang ada di kartu persediaan dengan jurnal persediaan.

Berdasarkan hasil penelitian, selain hal-hal yang telah dikemukakan di atas, PT. Modern Internasional, Tbk mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:


(24)

102

Universitas Kristen Maranatha a. Auditor kurang memahami standar display produk perusahaan sehingga

ketika melakukan audit persediaan barang, auditor hanya mengecek secara fisik saja.

b. Seringnya terjadi kesalahan dalam input penjualan yang menyebabkan terjadinya selisih ketika di audit.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyampaikan beberapa saran yang sekiranya dapat bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi auditor internal dalam melaksanakan audit pada persediaan barang jadi di masa yang akan datang, antara lain:

1. Auditor internal agar lebih aktif lagi dalam memberikan masukan dan tingkat kesulitan yang terjadi, serta biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi yang dilaporkan agar dalam menindaklanjuti masalah yang terjadi dapat dicari solusi penyelesaian yang tepat.

2. Auditor internal sebaiknya menyediakan jaminan audit internal. Dengan adanya jaminan audit internal, dapat memotivasi untuk meningkatkan kualitas atau mutu laporan hasil pemeriksaan yang telah dibuat oleh auditor internal.

3. Peningkatan wawasan dan pelatihan kepada auditor untuk mengetahui standar display, sehingga ketika melakukan audit persediaan dapat melihat produk-produk yang rusak bukan hanya dari keadaan fisiknya saja.


(25)

103

Universitas Kristen Maranatha 4. Auditor internal dapat terlibat langsung dalam pengawasan pelaksanaan

rekomendasi yang telah diberikan. Sehingga dapat mengetahui apakah rekomendasi tersebut sudah dilaksanakan dengan baik atau tidak.


(26)

104 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert., & Govindarajan, Vijay. 2004. Management Control System. Edisi Ke-11, McGrow-Hill, New York.

Arens, Alvin.A., James, K. Loebbecke. 2000. Auditing An Integrated Approach. Edisi Ke-8, Prentice Hall.Inc,New Jersey.

Arens, Alvin.A, Randal J. Elder, & Mark S. Beasley. 2001. Auditing dan Pelayanan Verifikasi. Jilid 2, Edisi Kesembilan, Indeks.

Champion, Dean J. 1981. Basic Statistic For Social Research. Second Edition. New York: Mac Millan Publishing Co.

Cashin, James A., Paul D., Neuwirth, John F., Levy, 1998, Cashin’s Hand Book For Auditors, 2nd Edition, Mc Graw Hill International.

COSO Report, 1995, Auditing Standard Board.

Dunia, firdaus A. 2005. Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Hartadi, Bambang. 1997. Sistem Pengendalian Internal, Edisi Pertama, Indeks.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

James D. Wilson & John Campbell., 1994, Controllership, alih bahasa Tjintjin Felix Tjendera, Edisi ke-3.

Jogiyanto. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. edisi 2004. BPFE, Yogyakarta.


(27)

105

Universitas Kristen Maranatha Komite S.A.K – Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan.

Lembaga Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kommarudin. 1994. Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kesatu dan edisi Kedua. Bumi Aksara, Jakarta.

Konsorsium Organisasi Audit Internal. 2004. Standar Profesional Audit Internal.

Kuncoro, murajad, Ph.D. 2006. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif?, Erlangga.

Mulyadi, Kanaka Puradiredja. 1999. Auditing, Buku Kesatu dan Kedua, Edisi Kedua, Salemba Empat.

Mulyadi, Kanaka Puradiredja. 1999. Auditing, Buku Kesatu dan Kedua, Edisi Kelima, Salemba Empat.

Sawyer’s, Lawrence B., JD, CIA, PA, Mortimer A. Dittenhofer, Ph.D.,CIA, dan James H. Scheimer, Ph.D.2003. Audit Internal, Jilid Pertama, Edisi 5, Salemba Empat.

Soekanto, Soerjono., 2002, Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi Keempat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Stoner. 1995. Perilaku Organisasi, Edisi Kedua, Salemba Empat.

Tugiman, Hiro. 2006. Pandangan Baru Internal Auditing. kanisius,Yogyakarta.

Wilson, J.D., dkk. 1981. Controllership:The Work of Management Accountant. 3th Edition. John Wiley and Sons,Inc,New York. Diterjemahkan oleh TjinTjin, F.,tjendera. 1997. Controllership: Tugas Akuntan Manajemen. Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga, Jakarta.


(1)

d. Pelaksanaan audit internal dilakukan oleh auditor internal yang independen dan kompeten. Sehingga dalam menjalankan tugasnya auditor internal mampu bersikap netral, memberikan informasi yang jelas, akurat, objektif, tepat waktu dan bermanfaat bagi perusahaan. 3. PT. Modern Internasional,Tbk telah melaksanakan pengendalian internal

persediaan barang jadi secara efektif, terlihat dari:

a. Memiliki lingkungan pengendalian yang memadai, sehingga mempengaruhi nilai-nilai etika dan mempunyai komitmen terhadap kompetensi para karyawannya dengan adanya kebijakan dan prosedur kepegawaian yang jelas. Struktur organisasi yang jelas serta terdapatnya direktur yang bertugas mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh manajemen memudahkan dalam pelimpahan dan tanggung jawab.

b. Melakukan monitoring secara terus menerus untuk meminimalkan adanya kecurangan atau kesalahan prosedur yang terjadi di dalam perusahaan.

c. Informasi yang disajikan oleh auditor internal berisi informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu. Informasi dan komunikasi yang baik akan memudahkan manajemen di dalam melakukan evaluasi dan pengambilan keputusan.


(2)

101

Universitas Kristen Maranatha 4. Auditor internal PT. Modern Internasional,Tbk telah berperan dalam

menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi, hal ini didasarkan pada:

a. Auditor internal melakukan pemeriksaan terhadap barang jadi berdasarkan jumlah order, kemudian penjualan dicocokkan dengan buku penjualan. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah jumlah order penjualan sesuai dengan buku penjualan.

b. Auditor internal melakukan pemeriksaan atas pengeluaran barang dari gudang berdasarkan dokumen yang diotorisasi oleh bagian penjualan. c. Auditor internal melakukan stock opname dengan memeriksa kartu

gudang yang melekat pada produk barang. Stock opname ini dilakukan secara menyeluruh, dimana hasilnya dibandingkan dengan kartu persediaan gudang. Apabila terdapat perbedaan yang cukup materiil, maka ditelusuri penyebab atau kemungkinan-kemungkinan kesalahan yang terjadi.

d. Auditor internal memeriksa kebenaran atas nilai persediaan barang jadi dengan cara membandingkan nilai yang ada di kartu persediaan dengan jurnal persediaan.

Berdasarkan hasil penelitian, selain hal-hal yang telah dikemukakan di atas, PT. Modern Internasional, Tbk mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:


(3)

a. Auditor kurang memahami standar display produk perusahaan sehingga ketika melakukan audit persediaan barang, auditor hanya mengecek secara fisik saja.

b. Seringnya terjadi kesalahan dalam input penjualan yang menyebabkan terjadinya selisih ketika di audit.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyampaikan beberapa saran yang sekiranya dapat bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi auditor internal dalam melaksanakan audit pada persediaan barang jadi di masa yang akan datang, antara lain:

1. Auditor internal agar lebih aktif lagi dalam memberikan masukan dan tingkat kesulitan yang terjadi, serta biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi yang dilaporkan agar dalam menindaklanjuti masalah yang terjadi dapat dicari solusi penyelesaian yang tepat.

2. Auditor internal sebaiknya menyediakan jaminan audit internal. Dengan adanya jaminan audit internal, dapat memotivasi untuk meningkatkan kualitas atau mutu laporan hasil pemeriksaan yang telah dibuat oleh auditor internal.

3. Peningkatan wawasan dan pelatihan kepada auditor untuk mengetahui standar display, sehingga ketika melakukan audit persediaan dapat melihat


(4)

103

Universitas Kristen Maranatha 4. Auditor internal dapat terlibat langsung dalam pengawasan pelaksanaan

rekomendasi yang telah diberikan. Sehingga dapat mengetahui apakah rekomendasi tersebut sudah dilaksanakan dengan baik atau tidak.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert., & Govindarajan, Vijay. 2004. Management Control System. Edisi Ke-11, McGrow-Hill, New York.

Arens, Alvin.A., James, K. Loebbecke. 2000. Auditing An Integrated Approach. Edisi Ke-8, Prentice Hall.Inc,New Jersey.

Arens, Alvin.A, Randal J. Elder, & Mark S. Beasley. 2001. Auditing dan Pelayanan Verifikasi. Jilid 2, Edisi Kesembilan, Indeks.

Champion, Dean J. 1981. Basic Statistic For Social Research. Second Edition. New York: Mac Millan Publishing Co.

Cashin, James A., Paul D., Neuwirth, John F., Levy, 1998, Cashin’s Hand Book For Auditors, 2nd Edition, Mc Graw Hill International.

COSO Report, 1995, Auditing Standard Board.

Dunia, firdaus A. 2005. Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Hartadi, Bambang. 1997. Sistem Pengendalian Internal, Edisi Pertama, Indeks.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

James D. Wilson & John Campbell., 1994, Controllership, alih bahasa Tjintjin Felix Tjendera, Edisi ke-3.


(6)

105

Universitas Kristen Maranatha Komite S.A.K – Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan.

Lembaga Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kommarudin. 1994. Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kesatu dan edisi Kedua. Bumi Aksara, Jakarta.

Konsorsium Organisasi Audit Internal. 2004. Standar Profesional Audit Internal.

Kuncoro, murajad, Ph.D. 2006. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif?, Erlangga.

Mulyadi, Kanaka Puradiredja. 1999. Auditing, Buku Kesatu dan Kedua, Edisi Kedua, Salemba Empat.

Mulyadi, Kanaka Puradiredja. 1999. Auditing, Buku Kesatu dan Kedua, Edisi Kelima, Salemba Empat.

Sawyer’s, Lawrence B., JD, CIA, PA, Mortimer A. Dittenhofer, Ph.D.,CIA, dan James H. Scheimer, Ph.D.2003. Audit Internal, Jilid Pertama, Edisi 5, Salemba Empat.

Soekanto, Soerjono., 2002, Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi Keempat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Stoner. 1995. Perilaku Organisasi, Edisi Kedua, Salemba Empat.

Tugiman, Hiro. 2006. Pandangan Baru Internal Auditing. kanisius,Yogyakarta.

Wilson, J.D., dkk. 1981. Controllership:The Work of Management Accountant. 3th Edition. John Wiley and Sons,Inc,New York. Diterjemahkan oleh TjinTjin, F.,tjendera. 1997. Controllership: Tugas Akuntan Manajemen. Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga, Jakarta.