Analisis unjuk kerja jaringan internet pada jaringan multi service acces node : studi kasus PT Telkom MSC Semarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS UNJUK KERJA INTERNET PADA JARINGAN
MULTI SERVICE ACCES NODE
“STUDI KASUS PT TELKOM MSC SEMARANG”
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh:
Kristi Wisnu Aji
075314016
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALYST PERFORMANCE INTERNET ON MULTY
SERVICE ACCES NODE
"CASE STUDY PT TELKOM MSC SEMARANG"
A THESIS
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
to Obtain the Sarjana Komputer Degree
in Informatics Engineering Study Program
By:
Kristi Wisnu Aji
075314016
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM
INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2013
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
MSAN merupakan perangkat access network yang melayani multi servis,
seperti Asymmetric Digital Subscriber Line(ADSL), SymmetricalDigital Subscriber
Line (SDSL), dan Ethernet.MSAN merupakan generasi ketiga dari teknologi Optical
Access Network(OAN) yang memiliki kemampuan untuk memberikan berbagai jenis
layanan. Secara umum MSANakan sampai ke pelanggan dengan layanan triple play
yaitu menyalurkan layanan High Speed Internet Access (HSIA).Saat ini PT. Telkom
meluaskan
layanan
MSAN
kesuluruh
Indonesia.
MSAN
yang
telah
diimplementasikan di daerah regional- regional seperti di Jabodetabek, Jabar, Jatim
dan wilayah Indonesia timur. Namun belum melakukan pengukuran dan
penghitungan parameter kinerja jaringan dari sisi user. Parameter kinerja jaringan
yang diukur dan dihitung adalah delay, packet loss, dan throughput.
Dalam skrispsi ini, pengukuran dan penghitungan kinerja internet pada
jaringan MSAN dilakukan dalam kondisi normal dan sibuk dengan banyak pengguna
yang berbeda masing-masing kondisi. Pengukuran ini dilakukan dengan cara
mengunduh file JPG, MP3, dan MPEG. Pengunduhan dilakukan selama 5 hari dan
setiap hari dilakukan 10 kali pengunduhan, 5 kali pada jam sibuk dan 5 kali pada jam
normal untuk masing-masing file. Untuk mendapatkan delay dan throghput
digunakan software DU meter. Sedangkan packet loss diperoleh dari software Axence
Net Tool.
Secara keseluruhan kinerja jaringan internet pada jaringan MSAN di PT
Telkom MSC Semarang sudah termasuk baik karena kinerja jaringannya pada saat
normal dan sibuk cenderung dalam kategori baik. Delay termasuk kategori excellent
sesuai standar ITU-T. Packet lossdi semua kondisi menunjukkan tidak ada yang
buruk sesuai standar ITU. Throughputjuga dalam kategori baik.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABTRACT
MSAN is a multi-services access network device, like ADSL, SDSL, and
ethernet. MSAN is OAN's third generation which has the ability to deliver many
services. In general, MSAN will be received by the customer or user through triple
play service which deliver HSIA. Nowadays, PT. Telkom is developing the MSAN
all around Indonesia. Although the performance parameter on the users's end has not
been counted and measured yet, MSAN has been carried out in several regions such
as Jabodetabek, West Java, East Java, and Indonesia East regions. The performance
parameters are delay, packet loss, and throughput.
In this thesis, the measuring and counting of MSAN internet performances are
done in several different circumstances, normal and busy hours. the measuring are
done by downloading JPG, MP3, and MPEG files. these proccesses have to be done
during 5 days with 10 downloads per day. Five downloads for each circumstance,
normal and busy hours. DU meter sofware is used to check the delay and throughput,
while Axence Net Tool is used to check the packet loss.
Overall, the MSAN performance at PT. Telkom MSC, Semarang is
considered as good because of its stability through nomal and busy hours. According
to ITU-T standards, the delay is excellent, packet loss is not bad, and throughput is
good.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan anugerah yang
telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skrispi“Analisa Unjuk Kerja
Internet Pada Jaringan Multi Service Acces Node “Studi Kasus PT.Telkom
MSC SEMARANG””
ini dengan baik. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan
sejumlah pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Tuhan Yesus Kristus, yang selalu mendampingi setiap langkah hidup
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2.
Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi.
3.
Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika.
4.
Bapak Damar Widjaja, S.T., M.T selaku dosen pembimbing skripsi dari
penulis dan motivator dalam menjalani hidup sebagai mahasiswa.
5.
Bapak Alb. Agung Hadhiatma, S.T., M.T. dan H. Agung Hermawan, S.T.,
M.Kom.selaku penguji skripsi ini.
6.
Ibu Puput Sri Amintasih terkasih, Bapak Karyanto, MasRovi dan mbak tatik
mbak dian, mas suko, keponkan kanda, nathan,tea, aga. Dan bapak Boni dan
Ibu lies de Rere dan Rani. Keluarga besar dari penulis yang telah memberi
dukungan doa, materi, dan semangat. Tanpa semua itu penulis tidak akan
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Kesabaran dan kasih adalah kunci dari
kehidupan. (Penulis)
Mimpi adalah bagian terpenting untuk meraih sukses.(Penulis)
Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman.
(albert Einstein)
” I never think of the future. It comes soon enough. “
(Albert Einstein)
“You’llNever Walk Alone”
(Oscar Hammerstein II)
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Konfigurasi MSAN menurut NEC Indonesia ............ 9
Gambar 2.2
Konfigurasi perangkat-perangkat NGN..................... 11
Gambar 2.3
Screenshoot software Axence Net Tool...................... 21
Gambar 2.4
Grafik DU Meter ...................................................... 17
Gambar 3.1
Flowchart alur pengujian .......................................... 24
Gambar 3.2
Model jaringan MSAN yang dianalisis ..................... 25
Gambar 4.1
Grafik pengukuran delay (latency) berdasarkan
besaran file .............................................................. 31
Gambar 4.2
Grafik pengukuran Throughput berdasarkan
besaran file ............................................................... 33
Gambar 4.3
Grafik pengukuran Packetloss berdasarkan besaran
file ............................................................................ 34
Gambar 4.4
Grafik delay ............................................................. 36
Gambar 4.5
Grafik throughput ..................................................... 37
Gambar 4.6
Grafik Packet loss..................................................... 39
Gambar 4.7
Grafik pengukuran delay (latency) berdasarkan
MSAN ...................................................................... 40
Gambar 4.8
Grafik pengukuran throughput berdasarkan MSAN... 42
Gambar 4.9
Grafik pengukuran packetloss berdasarkan MSAN ... 43
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Jenis Delay .............................................................. 18
Tabel 2.2
Kebutuhan Aplikasi Terhadap QoS .......................... 20
Tabel 3.1
Standar Delay ........................................................... 28
Tabel 3.2
Standar Packet Loss .................................................. 29
Tabel 4.1
Data Pengukuran rata-rata delay (latency)
selama 5 hari dengan ukuran (dalam ms). ................ 30
Tabel 4.2
Perbandingan delay (latency) Telkom MSC dengan
ITU-T X.642 ............................................................ 32
Tabel 4.3
Data Pengukuran rata-rata Throughput
selama 5 hari dalam ukuran (dalam KBps)................. 32
Tabel 4.4
Data Pengukuran rata-rata packetloss selama 5
hari dalam ukuran (dalam %).................................... 34
Tabel 4.5
Data Pengukuran rata-rata delay(latency) selama
5 hari dengan ukuran (dalam ms)............................... 35
Tabel 4.6
Data Pengukuran rata-rata throughput
berdasarkan hari (dalam Kbps)................................. 37
Tabel 4.7
Data Pengukuran rata-rata packetloss berdasarkan
hari (dalam %)............................................................ 38
Tabel 4.8
Data Pengukuran rata-rata delay (latency)
berdasarkan MSAN (dalam ms)................................. 40
Tabel 4.9
Data Pengukuran rata-rata throughput
berdasarkan MSAN (dalam Kbps)............................. 41
Tabel 4.10
Data Pengukuran rata-rata packetloss
berdasarkan MSAN (dalam %).................................. 43
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ....................................................................................... i
LEMBAR JUDUL ....................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA ............................................ v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .. ................ vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
ABSTRACT .. .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
MOTTO ....................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xiv
I.
PENDAHULUAN ................................................................................ 1
I.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
I.3 Tujuan .............................................................................................. 3
I.4 Manfaat ............................................................................................ 3
I.5 Batasan Masalah ............................................................................... 4
I.6 Metodologi Penulisan ....................................................................... 4
I.7 Sistematika Penulisan ....................................................................... 6
II. DASAR TEORI .................................................................................... 7
II.1 Next Generation Network ............................................................... 7
II.2 DEFINISI MSAN ........................................................................... 8
II.3 Gambaran Umum MSAN ............................................................... 8
II.3.1 Teknologi MSAN dengan Roadmap .... .................................. 10
II.3.2 Teknologi IP DSLAM..... ....................................................... 10
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
II.4 Keistimewaan MSAN ..................................................................... 12
II.5 Parameter Performansi Jaringan ...................................................... 14
II.6 Metode statistika ............................................................................ 20
II.7 Alat pengukur ................................................................................. 20
III. Rancangan Penelitian ............................................................................ 24
III.1 Diagram Alur Pengujian ................................................................. 24
III.2 Model Jaringan MSAN yang diteliti ............................................... 25
III.3 Rencana Kerja ................................................................................ 26
III.4 Rencana Analisa...... ........................................................................ 27
III.5 Pengolahan dan Analisa Data ......................................................... 27
III.6.1 Delay .................................................................................... 27
III.6.2 Packet Loss ........................................................................... 28
III.6.3 Throughput ........................................................................... 28
IV. Data DAN Analisa Kinerja Jaringan ...................................................... 30
IV.1 Data dan Analisa MSAN 1 dan MSAN 2 Berdasarkan File ............ 30
IV.1.1 Delay (latency).. ................................................................... 30
IV.1.2 Throughput ... ....................................................................... 32
IV.1.3 Packet Loss .......................................................................... 34
IV.2 Data dan Analisa MSAN 1 dan MSAN 2 Berdasarkan Hari ............ 35
IV.2.1 Delay (latency) ..................................................................... 35
IV.2.2 Throughput........................................................................... 37
IV.2.3 packet Loss ........................................................................... 38
IV.3 Analisa MSAN 1 dan MSAN 2 ....................................................... 40
IV.3.1 Delay (latency) ...................................................................... 40
IV.3.2 Throughput ............................................................................ 41
IV.3.3 Packet Loss ........................................................................... 42
IV.4 Analisa Keseluruhan MSAN............................................................. 44
IV.4.1 Delay (latency) ....................................................................... 44
IV.4.2 Throughtput ............................................................................ 44
IV.4.3 Packet loss .............................................................................. 44
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 45
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
V.1 Kesimpulan .............................................................................. 45
V.2 Saran ........................................................................................ 46
Daftar Pustaka .............................................................................................. 47
Lampiran Data .............................................................................................. 48
Lampiran MSAN .......................................................................................... 60
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Judul
Analisis Unjuk Kerja Internet Pada Jaringan Multi Service Acces Node
(MSAN) “studi kasus di PT. Telkom MSC Semarang” diukur dari Delay,
Packet Loss, Troughput.
1.2
Latar Belakang
Teknologi komunikasi di Indonesia berkembang sangat cepat. Kebutuhan
masyarakat Indonesia akan layanan telekomunikasi yang bukan sekedar suara tapi
juga data dan multimedia, membuat beberapa perusahaan telekomunikasi di
Indonesia terus mengembangkan diri. Salah satunya adalah PT. Telkom
Indonesia. Saat
ini, PT. Telkom sedang menjalankan sistem jaringan
telekomunikasi yang efisien. Jaringan telekomunikasi yang dikembangkan PT.
Telkom diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, yaitu
kebutuhan akan telekomunikasi komunikasi yang berupa suara, data, dan
multimedia.
Beberapa
tahun
terakhir
ini,
dunia
telekomunikasi
telah
memperkenalkan jenis jaringan yang berbasis paket yang disebut Next Generation
Network (NGN). PT. Telkom Indonesia sedang mengembangkan dan telah
mengimplementasikan jaringan Multi Service Acces Node (MSAN) untuk menuju
ke arah NGN [1].
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
MSAN merupakan perangkat access network yang melayani multi servis,
seperti Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), Symmetrical Digital
Subscriber Line (SDSL), dan Ethernet [2]. MSAN merupakan generasi ketiga dari
teknologi Optical Access Network (OAN) yang memiliki kemampuan untuk
memberikan berbagai jenis layanan. Secara umum MSAN akan sampai ke
pelanggan dengan layanan triple play yaitu menyalurkan layanan High Speed
Internet Access (HSIA), voice, packet, dan layanan IPTV. Layanan triple play
disalurkan secara bersamaan melalui infrastruktur yang sama yaitu MSAN.
Saat ini PT. Telkom meluaskan layanan MSAN kesuluruh Indonesia.
MSAN
yang telah diimplementasikan di daerah regional- regional seperti di
Jabodetabek, Jabar, Jatim dan wilayah Indonesia timur. Proyek MSAN ini
menarik perhatian beberapa vendor besar seperti huawei, ZTE, dan NSN untuk
ikut memberikan produknya kepada pihak PT. Telkom. PT. Telkom biasanya
hanya melakukan perawatan terhadap perangkat kerasnya saja. Misalnya
membersihkan atau mengganti kabel yang biasa dilakukan oleh PT. Telkom. Tapi,
pengecekan terhadap performansi MSAN tidak dilakukan oleh PT. Telkom.
Pengecekan performansi biasanya dilakukan oleh pihak perusahaan yang bekerja
sama dengan PT. Telkom seperti ZTE, huawei, dan NSN. Sementara itu, PT.
Telkom yang biasa melakukan maintenance dan service
merasa perlu tahu
performansi dari MSAN. Data performansi MSAN akan dijadikan bahan evaluasi
PT. Telkom untuk terus meningkatkan kepuasan pelanggan.
Pada tugas akhir ini, penulis ingin meneliti performansi MSAN dari sisi
user. MSAN yang diteliti oleh penulis adalah MSAN yang telah terpasang di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
wilayah Semarang. Data hasil penelitian bisa digunakan PT. Telkom untuk terus
memuaskan pelanggan. Terlebih dapat memberikan bantuan kepada beberapa
pegawai PT. Telkom MSC untuk mengecek performansi MSAN. Hal yang
dianalisis berhubungan dengan Quality of Service (QoS) dari MSAN berupa
delay, troughput, dan packet loss.
1.3
Rumusan Masalah
Beberapa permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana performansi koneksi internet pada jaringan MSAN dengan
mengukur parameter delay, packet loss, dan throughput.
1.4
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah mengukur dan menganalisa
performansi MSAN melalui data kinerja jaringan yaitu delay, throughput, dan
packet loss yang diambil dan kemudian dijadikan evaluasi bagi PT. Telkom
Semarang sehingga mampu memberikan yang terbaik bagi pelanggan.
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah agar PT. Telkom Semarang dapat
memanfaatkan hasil dan informasi tentang kinerja jaringan MSAN untuk
mengoptimalkan jaringan MSAN dan menjadi lebih baik dalam pelayanan
terhadap para pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1.6
Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka penulis akan
membatasi dalam penulisan ini dengan hal - hal sebagai berikut:
1. Jaringan yang dibahas hanya jaringan MSAN
2. Parameter yang diukur diperoleh dari sisi pelanggan.
3. Kinerja yang dianalisis hanya mencakup delay, packet loss, dan
throughput.
4. Tidak membahas masalah IP pada setiap pelanggan dan MSAN.
5. Tidak membahas algoritma routing pada jaringan MSAN.
6. Pengukuran akan dilakukan selama 5 hari. Pengambilan data dilakukan
sehari 2 jam, yaitu jam sibuk 09.00-11.00 dan jam normal 13.0016.00.
7. Pengukuruan dilaksanakan selama 5 hari.
1.7
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis pada penulisan Tugas
Akhir ini adalah:
1. Studi kasus
Mewawancarai
beberapa
orang
permasalahan mengenai MSAN.
2. Studi literatur
PT.
Telkom
MSC
tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Mempelajari
tentang
jaringan
MSAN
dan
QOS
dengan
mengumpulkan jurnal-jurnal, buku-buku, dan referensi lainnya yang
dapat mendukung topik ini.
3. Metode pengumpulan data
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah berupa hasil pengukuran
terhadap delay, packet loss, dan throughput pada jaringan MSAN,
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
a) Metode observasi
Kegiatan
observasi
dalam
penelitian
dilakukan
untuk
mengamati proses penggunaan jaringan MSAN, yang diamati
langsung ditempat penilitian.
b) Metode dokumentasi
Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
gambar atau foto tentang tempat penelitian, perangkat dan
software serta data-data yang yang didapat saat penelitian.
4. Metode analisis data
Dalam metode ini penulis menganalisa dan menyimpulkan hasil
penelitian yang telah didapat. Hal itu dilakukan dengan melakukan
perbandingan terhadap data dari beberapa kali pengukuran dan dicari
penyebab jika terjadi perbedaan terhadap data tersebut. Dari hal-hal
tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang performansi jaringan MSAN
tersebut sudah baik atau belum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.8
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah,
metodologi penelitian yang digunakan, dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini berisi landasan teori yang mendukung penulisan tugas akhir
ini, seperti teori MSAN dan QOS.
BAB III RANCANGAN PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang rencana kerja yang akan dilakukan
peneliti dalam mengerjakan tugas akhir ini.
BAB IV HASIL dan PENGAMATAN
Bab ini berisi performansi pada MSAN di PT. TELKOM,
pengukuran dan analisa terhadap hasil pengukuran yang didapat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bagian terakhir yang berisi kesimpulan yang
diperoleh dari hasil penelitian dan saran yang bermanfaat untuk
pengembangan sistem jaringan komputer di masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Next Generation Network
Pengembangan infrastruktur akses broadband yang dapat mendukung
Next Generation Network (NGN) dan transisi dari Public Switching
Telephone Network (PSTN) membutuhkan suatu konsep jaringan akses
multiservice yang dapat mengakomodasi perubahan layer service node secara
fleksibel dan ekonomis [3]. Tanpa konsep ini, setiap transisi service node,
misalnya dari jaringan Time-Devision Multiplexing (TDM) menuju jaringan
paket akan memunculkan jenis acces node baru. Di lapangan dijumpai
perangkat acces node yang digunakan hanya bagi layanan Plain Old
Telephone Service (POTS), acces gateway untuk layanan voice paket, dan
acces node untuk layanan akses broadband. Perangkat acces node tersebut
diimplementasikan secara kolektif. Akibatnya tidak sedikit kendala dan
masalah yang terjadi dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan perangkat
tersebut termasuk penyediaaan sumber daya manusia yang berkompeten.
Konsep MSAN merupakan suatu konsep jaringan akses yang
menyediakan memberikan layanan data, suara, dan video dalam satu
perangkat. Solusi yang diberikan MSAN akan menjadi efisien di era NGN.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2.2
DEFINISI MSAN
MSAN yaitu suatu platform jaringan akses yang menyediakan layanan
umum untuk memberikan layanan broadband dan narrowband dalam
jaringan PSTN dan NGN [3]. MSAN memiliki tiga fungsi penting yaitu :
1. Sebagai sistem akses broadband.
2. Sebagai akses gateway dalam NGN.
3. Sebagai jaringan akses tradisional PSTN jaringan telphone.
Namun secara umum, MSAN adalah layanan multiservice yang sejalan
dengan NGN yang menyediakan fungsi broadband akses multiplexer sebagai
Internet Protocol Digital Subscriber Line Acces Multiplexer (IP DSLAM)
yang berdasarkan pada teknologi Internet Protcol (IP), Asynchronus Transfer
Mode (ATM), atau TDM melalui jaringan kabel tembaga atau fiber optik.
MSAN diimplementasikan untuk menyediakan suatu solusi layanan
berbasis jaringan lokal akses fiber atau tembaga dengan cost-effective pada
suatu layer jaringan yang konvergen dengan layanan PSTN, NGN dan
jaringan broadband berada pada daerah yang sama.
2.3
GAMBARAN UMUM MSAN
MSAN menghubungkan pelanggan telepon ke core network sehingga
pelanggan dimungkinkan untuk memperoleh sambungan telepon biasa,
Integrated Services Digital Network (ISDN) atau fasilitas broadband seperti
DSL dengan hanya menggunakan single platform [3]. MSAN merupakan
gabungan dari beberapa teknologi antara lain Telepon TDM yang didalamnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
terdapat ISDN, Passive Optical Network (PON), dan Fiber to The X (FTTX).
Gambar 2.1 menunjukkan konfigurasi MSAN secara umum menurut versi
Nippon Electric Company (NEC) Indonesia.
Gambar 2.1 Konfigurasi MSAN menurut NEC Indonesia [3].
Pelanggan dilayani dari acces node yang terdistribusi di sekitar
pelanggan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. MSAN merupakan
platform akses tunggal yang memiliki kemampuan untuk menggabungkan
semua layanan. Layanan akses ini didukung oleh backbone operator menuju
ke resedensial, tele-working, dan skenario aplikasi bisnis. Aplikasi bisnis
merupakan harapan dari operator untuk memberikan solusi akses. Solusi
akses ini harus berkemampuan multiservice, multivendor, multiskenario dan
aman untuk digunakan di masa yang akan datang.[4] Solusi teknologi MSAN
pada dasarnya dapat dibedakan ke dalam dua urutan besar roadmap yang
berasal dari dua teknologi multiservice akses yang berkembang pada saat
yang bersamaan yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2.3.1 Teknologi MSAN dengan Roadmap.
Teknologi ini merupakan teknologi Optical Access Network (OAN)
generasi II yang memungkinkan layanan telepon berbasis TDM dan data
paket menggunakan xDSL dilewatkan pada satu perangkat platform.
Roadmap teknologi MSAN berbasis teknologi Multi Service Optical Access
Network (MSOAN)
mampu berintegrasi dengan platform eksisting.
Kemampuan tersebut antara lain TDM switch dan kemampuan integrasi
layanan dengan platform NGN sebagai akses gateway dan broadband sistem
untuk layanan internet sebagai DSLAM.
2.3.2 Teknologi IP DSLAM
Teknologi IP DSLAM merupakan teknologi broadband akses yang
sangat baik dalam memberikan layanan broadband. Untuk layanan suara,
secara alami IP DSLAM masih menggunakan koneksi fisik split dari layanan
broadband ke TDM switch. Teknologi MSAN yang berbasis IP DSLAM
dilakukan dengan menempatkan fungsi akses gateway di IP DSLAM sebagai
mediasi ke softswitch selain fungsi broadband akses multiplexer ke layanan
data. Gambar 2.2 merupakan konfigurasi perangkat NGN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Gambar 2.2 Konfigurasi perangkat-perangkat NGN [3]
Trafik mengalir sebagai data terintegrasi dalam protokol Multi Protocol
Label Switching (MPLS), dengan koneksi yang disusun dalam Voice Call
(VC) berbasis IP. Dari MSAN, trafik dilarikan ke Metro Node, yang
merupakan NGN media gateway dengan kapasitas besar. Metro Node adalah
jaringan komputer yang mencakup area luas. Metro Node saling dihubungkan
dengan IP core network.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2.4
Kedudukan MSAN
Konsep MSAN merupakan suatu konsep jaringan akses yang
terintegrasi yang dapat menyediakan varian layanan data, suara, dan video
dalam satu platform perangkat [4]. MSAN juga mengubah lalu lintas dari
teknologi last mile (misalnya, ADSL) ke Ethernet untuk pengiriman ke
pelanggan.
Pada layer 2 MSAN menggunakan ethernet untuk meneruskan lalu
lintas internet dari pelanggan ke internet. MSAN meneruskan dan mengontrol
aktifitas internet dari pelanggan ke core network kemudian disambungkan ke
internet.
Pada layer 3 MSAN lebih menggunakan fungsi router ip untuk
meneruskan lalu lintas internet dan iptv. Waktu pelanggan menginginkan
pergantian channel maka MSAN akan merubah ip pada channel yang
diinginkan pelanggan.
2.5
Keistimewaan MSAN
Beberapa keistimewaan yang dimiliki MSAN antara lain [4]:
a) Kemampuan multi-service
MSAN menyediakan layanan narrowband untuk data dan suara serta
layanan broadband untuk kemampuan internet, data, dan multimedia.
Layanan MSAN memungkinkan kemampuan download file dan penjelajahan
internet yang lebih cepat bagi pelanggan. Dengan fleksibilitas kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
multiservice mampu menyediakan operator telekomunikasi dengan kapasitas
penghasilan yang lebih besar.
b)
Modularitas perangkat FTTx
Node akses MSAN telah didesain untuk dapat melayani pelanggan
sampai dengan 2000 pelanggan. Modularitas ini menyiratkan bahwa lokasi
penempatan node sebaiknya diletakkan di dalam gedung atau ditanam.
c)
Penggunaan interface standar
MSAN dirancang untuk solusi multi vendor. Penggunaan interface
standar berada di layer transport, layer signalling, dan level manajemen
jaringan. Hal ini memungkinkan MSAN untuk secara penuh interoperable
dengan peralatan vendor lain, sehingga dengan begitu memungkinkan
operator untuk memilih solusi jaringan sesuai dengan pemeliharaan yang baik
secara layer demi layer.
d)
Cakupan topologi yang luas, kapasitas dan penempatan
MSAN memastikan bahwa pilihan terbaik dari sisi ekonomis/teknis
selalu ada sehingga akan meminimalisasi biaya investasi untuk mendapatkan
suatu
keuntungan/pengembaliaan
modal
yang
mendukung beberapa hal sebagi berikut :
1.
Cakupan topologi yang luas (ring, star, tree) .
maksimum.
MSAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2.
Teknologi yang berbeda dengan penggunaan tembaga atau serat optik
dalam berbagai kombinasi (misalnya dengan FTTx dan xDSL).
3.
Melayani area demografis dengan kapasitas setiap node berkisar antara
30 sampai dengan 2000 line dan dapat dipasang di lokasi indoor atau
outdoor.
e)
Manajemen jaringan yang terintegrasi
Transport layanan narrowband dan layanan broadband diatur di dalam
suatu common system. Pemakaian MSAN yang mudah untuk dioperasikan
dapat menampilkan seluruh data operasional, seperti performansi, konfigurasi
layanan, alarm, security, dan lainnya.
Monitor tunggal seluruh alarm di
elemen jaringan dapat ditampilkan, sehingga akan mengurangi sumber daya
yang dibutuhkan untuk mengatur dan memonitor layer jaringan.
2.6
PARAMETER PERFORMASNSI JARINGAN Quality of Service
Quality of Service (QoS) didefinisikan sebagai suatu pengukuran
tentang seberapa baik suatu jaringan dan merupakan suatu usaha untuk
mendefinisikan karaktristik dan sifat dari suatu layanan [5]. QoS mengacu
pada kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik
pada trafik jaringan tertentu dengan teknologi yang berbeda-beda. Tujuan dari
QoS adalah untuk memenuhi layanan yang berbeda yang menggunakan
infrastruktur yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Kinerja jaringan dapat bervariasi akibat dari beberapa masalah, seperti
halnya masalah bandwidth, delay, jitter, trougput, dan packet loss yang dapat
membuat efek yang cukup besar bagi beberapa aplikasi. Sebagai contoh,
komunikasi suara atau video streaming dapat membuat pengguna mengeluh
ketika paket data yang dialirkan di atas bandwidth yang tidak cukup baik
dengan delay yang tidak dapat diprediksi atau jitter yang berlebihan. Fitur
QoS bisa digunakan untuk memprediksi bandwidth, jitter, dan delay dapat
diprediksi.
Beberapa alasan yang menyebabkan QoS penting adalah :
1.
Memberikan prioritas terhadap aplikasi-aplikasi yang kritis.
2.
Memaksimalkan penggunaan investasi jaringan.
3.
Merespon perubahan aliran trafik yang ada di jaringan.
4.
Meningkatkan performansi untuk aplikasi yang sensitif terhadap delay,
seperti voice dan video.
Terdapat banyak hal yang bisa terjadi pada paket ketika ditransmisikan
dari asal sampai tujuan yang mengakibatkan masalah-masalah dilihat dari
sudut pandang pengirim atau penerima, dan sering disebut dengan parameterparameter QoS.
1. Throughput
Throughput yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur
dengan satuan bps (bit per second). Throughput merupakan jumlah total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kedatangan paket yang sampai ke tujuan selama interval tertentu dibagi
oleh durasi interval waktu tersebut. Ada juga yang disebut dengan
goodput. Goodput merupakan kecepatan transfer yang berada antara
aplikasi di pengirim ke aplikasi di penerima. Semakin besar nilai
throughput, maka semakin baik kualitas jaringan tersebut.
2. Packet Loss
Packet Loss merupakan parameter yang menunjukkan jumlah total paket
yang hilang pada saat transmisi. Packet loss diukur dalam persen (%).
Paket dapat hilang karena disebabkan oleh collision dan congestion pada
jaringan. Hal ini berpengaruh pada semua aplikasi, karena retransmisi
akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan, meskipun
bandwidth yang disediakan mencukupi. Bandwidth adalah lebar jalur yang
dipakai untuk transmisi data atau kecepatan jaringan. Secara umum
perangkat jaringan memiliki buffer (tampungan sementara) untuk
menampung data yang diterima. Jika terjadi congestion yang cukup lama,
maka buffer akan penuh dan tidak bisa menampung data baru yang akan
diterima, sehingga mengakibatkan paket selanjutnya hilang. Berdasarkan
standar
ITU-T
X.642
(
rekomendasi
X.642
International
Telecommunication Union) ditentukan persentase packet loss untuk
jaringan adalah :
Good (0-1%)
Acceptable (1-5%)
Poor (5-10%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Secara sistematis packet loss dapat dihubungkan dengan cara :
Packet loss =
��
��
� 100% ………………………………………. (2.1)
Dengan Pd adalah jumlah packet yang mengalami drop dan Ps adalah
jumlah packet yang dikirim.
3. Packet Drop
Packet drop berkaitan dengan antrian pada link. Jika ada paket datang
pada suatu atrian yang sudah penuh, maka paket akan didrop/dibuang sesuai
dengan jenis antrian yang dipakai.
4. Delay (Latency)
Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari
asal sampai ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik,
congestion, atau juga waktu proses yang lama. Selain itu adanya antrian atau
mengambil rute lain untuk menghindari kemacetan juga dapat mempengaruhi
delay. Oleh karena itu mekanisme antrian dan routing juga berperan dalam
hal ini. Semakin kecil nilai delay, maka semakin baik kualitas jaringan
tersebut. Tabel 2.3 menunjukkan beberapa jenis delay.
Tabel 2.1 Jenis Delay
Jenis Delay
Processing delay
Keterangan
Delay ini terjadi pada saat proses coding,
compression, decompression dan decoding.
Delay ini tergantung standar codec yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
digunakan.
yang
disebabkan
oleh
Packetization
Delay
delay
pengakumulasian bit voice sample ke
frame. Seperti contohnya standar G.711
untuk payload 160 bytes memakan waktu
20 ms.
Serialization delay
Delay ini terjadi karena adanya waktu yang
dibutuhkan untuk pentransmisian paket IP
dari sisi originating (pengirim).
Propagation delay
Delay ini terjadi karena perambatan atau
perjalanan paket IP di media transmisi ke
alamat tujuan. Seperti contohnya delay
propagasi dia dalam table akan memakan
waktu 4-6 µs perkilometer.
Queuing delay
Delay ini disebabkan karena waktu tunggu
paket selama antrian sampai dilayani.
Component delay
Delay ini disebabkan oleh banyaknya
komponen yang digunakan didalam sistem
transmisi.
5. Jitter
Jitter didefinisikan sebagai variasi delay dari sebuah paket yang berasal
dari aliran data yang sama. Jitter yang tinggi artinya perbedaan waktu delay
besar, sedangkan jitter yang rendah artinya perbedaan waktu delay kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Jitter dapat diakibatkan oleh variasi-variasi panjang antrian, waktu
pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang (reasembly)
paket-paket di akhir perjalanan.
6. Reliability
Realibility adalah karakteristik kehandalan sebuah aliran data dalam
jaringan internet. Masing-masing program aplikasi memiliki kebutuhan
realibility yang berbeda. Jaringan internet harus dapat diandalkan
dibandingkan dengan konferensi audio atau saluran telepon.
7. Bandwidth
Bandwith adalah lebar jalur yang dipakai untuk transmisi data atau
kecepatan jaringan. Aplikasi yang berbeda membutuhkan bandwith yang
berbeda.
Dalam beberapa aplikasi, kebutuhan akan parameter QoS berbedabeda. Tabel 2.2 memperlihatkan bahwa kebutuhan untuk e-mail sangat tinggi
terhadap reliability, begitu juga dengan file transfer (FTP). Namun, e-mail
rendah atau tidak sensitif terhadap delay, jitter, dan bandwidth. Untuk
aplikasi semacam audio atau video, telephony, dan video conferencing sangat
sensitif terhadap jitter sehingga tidak menjamin reliability data yang
ditransmisikan.
Tabel 2.2 Kebutuhan Aplikasi Terhadap QoS [5].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.7
Metode Statistika
Proses mengolah data dalam tugas akhir ini digunakan beberapa rumus
statistik. Untuk data pengukuran digunakan perhitungan mean (nilai rata-rata)
[5].
i.
Mean (Rata-Rata)
Mean adalah ukuran rata-rata yang merupakan penjumlahan dari
seluruh nilai dibagi jumlah datanya.
x x x ...................... x
2
n ......................(2.1)
X 1 2
n
2.8
Alat Pengukuran
Proses pengukuran dalam Tugas Akhir ini akan menggunakan Software
Axence Net Tool atau wireshark [6].
1. Software Axence Net Tool
Software Axence Net Tool ini dibuat oleh Axence Sofware, Inc yang
berfungsi untuk memonitor performansi jaringan dengan cepat. Axence Net
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tool berbasis grafik (GUI) sehingga dapat mudah dipahami. Gambar 2.3
menunjukkan screenshot grafik dari software Axence Net Tool .
Gambar 2.3 Screenshoot software Axence Net Tool [6].
Terdapat berbagai macam menu yang dapat digunakan untuk mengukur
performansi jaringan.
New Watch
Menu ini menampilkan host yang dimonitor, response time dan paket yang
dikirim maupun yang hilang. Terdapat juga grafik yang menunjukkan antara
response time dan packet lost (%).
Win Tool
Untuk mengidentifikasi informasi tentang perangkat atau device yang
dimiliki suatu host.
Local Info
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Menampilkan beberapa tabel informasi tentang konfigurasi jaringan
seperti statistik TCP/UDP dan ICMP, IP address table, ARP table, IP routing
table, dan informasi network adapter.
Net Stat
Menampilkan daftar koneksi yang masuk dan koneksi yang keluar, dan
informasi tentang port-port TCP/UDP.
Ping
Melakukan pengecekan terhadap koneksi suatu host dengan proses ping.
Trace
Menunjukkan rute koneksi dan informasi yang dilakukan suatu host.
Lookup
Untuk mengetahui informasi tentang DNS (Domain Name Server)
Bandwidth
Untuk mengetahui berapa bandwidth yang ada di jaringan.
Net Check
Untuk mengukur kualitas hardware yang ada di jaringan.
TCP/IP Workshop
Untuk melakukan troubleshooting terhadap koneksi TCP dan UDP serta
melakukan tes terhadap layanan yang berbeda.
Scan Host
Melakukan scanning terhadap host yang berada di jaringan beserta portport yang digunakan.
Scan Network
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Melakukan scanning terhadap jaringan untuk menemukan IP address,
nama host, MAC, service, system dan response time.
SNMP
Untuk melakukan pencarian informasi terhadap suatu host dengan
memakai bantuan SNMP agent.
2. DU METER
DU Meter merupakan sebuah software untuk mengukur kecepatan transfer
data aktual atau throughput sebuah jaringan. Tanda anak panah ke bawah
dengan warna merah menunjukkan transfer rate karena aktivitas download,
sedangkan tanda anak panah ke atas dengan warna hijau menunjukkan
transfer rate karena aktivitas upload. Gambar 2.4 menunjukkan screenshot
grafik upload dan download menggunakan DU Meter.
Gambar 2.4 Grafik DU Meter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
3.1 Diagram Alur Pengujian
Dalam pengujian MSAN inimemerlukan alur data agar memperoleh hasil
yang tepat. Gambar 3.1 menunjukkan flowchart alur pengujian yang digunakan oleh
penulis.
Mulai
Penentuan Desain Jaringan
Konfigurasi sistem
Pecatatan delay, packet, dan throughput
Befungsi?
Analisa data
selesai
Gambar 3.1 Flowchart alur pengujian.
Penulis memulai dengan menentukan model jaringan yang akan diambil
datathroughput, delay, dan packet loss. Kemudian penulis mencoba untuk melihat
konfigurasi dari sistem MSAN. Setelah penulis mengetahui bagaimana sistem
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
MSAN, penulis mengambil data, jika data bisa diperoleh, maka akan dilanjutkan
dengan analisa data dan mengambil kesimpulan tentang data apakah sudah baik atau
belum. Setelah menentukan hasil kesimpulan proses selesai. Jika penulis tidak bisa
mengambil data, maka penulis mencoba melihat kembali konfigurasi sistem MSAN
dan melakukan percobaan pengambilan data kembali.
3.2 Model Jaringan pada MSAN yang diteliti
Gambar 3.1 menunjukkan jaringan yang dimiliki oleh PT. Telekomunikasi
MSC, Tbk Semarang. Jaringan menghubungkan MSAN dengan pelanggan.
Gambar 3.1 Model jaringan MSAN yang dianalisis
Gambar 3.1 merupakan model jaringan dari MSAN yang akan diambil data
packetloss, delay, dan troughput oleh peneliti.Terdapat beberapa asumsi sebelum
melakukan pengukuran terhadap kinerja MSAN. Asumsi tersebut yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1. Pengukuran yang dilakukan tidak mempertimbangkan kondisi internal
yang ada dalam jaringan MSAN, misalkan gangguan transmisi atau cuaca.
2. Pengukuran dilakukan di PT. Telkom MSC Semarang dari komputer
pelanggan langsung ke MSAN.
3. Tidak tergantung pada besaran packet yang dikirimkan.
3.3 Rencana Kerja
Rencana Kerja yang akan digunakan dalam proses pengukuran adalah sebagai
berikut:
1. Memastikan model jaringan yang diukur.
2. Mengunduh fileJPG, mp3 , mpegdari server internet melalui komputer yang
tersambung ke MSAN.
3. Besarnya file jpg (402 KB), MP3 (4260 KB), dan MPEG (22000 KB)
4. Pengukuran
delay,
throughput,danpacket
loss
akan
dilakukan
dengan
menggunakan SoftwareAxence Net Tooldan DU Meter.
5. Pengukuran dilakukan selama 5 hari. Pengukuran dilakukan 2 kali dalam sehari
yaitu jam sibuk dan jam normal. Jam 09:00 untuk jam sibuk dan jam 13:00 untuk
jam normal (berdasarkan survey dan informasi karyawan PT. Telkom MSC).
6. Selalu mengakses internet dan mengunduh data.
7. Setiap mengunduh file akan dilakukan percobaan pengunduhan sebanyak 10
kali. 5 kali pada jam sibuk dan 5 kali pada jam normal.
8. Melihat pada output alat pengukuran delay, throughput, dan packet loss
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pada saat mengunduh file.
9. MSAN yang akan di ambil datanya berada di 2 titik.MSAN yang akan diuji
MSAN 1 diwilayah krapyak Semarang Barat dan MSAN 2 di Jl letjend
Sudirman
3.4 Rencana Analisa
Rencana analisa data yang akan digunakan dalam proses analisa adalah
sebagai berikut:
1. Mengambil rata-rata dari data yang telah di ambil meliputi rata-rata
throughput, delay, dan packetloss. Rata-rata yang digunakan adalah ratarata dari setiap pengambilan data.
2. Menganalisa semua data dari 5 hari pengukuran.
3. Menampilkan hasil analisa dalam bentuk grafik dan tabel.
4. Mengambil kesimpulan.
3.6Pengolahan dan Analisa Data
3.6.1 Delay
Pengukuran delay dilakukan dengan mengunduh beberapa filedi waktu sibuk
dan normal selama 5 hari.Pengukuran menggunakan DU meter sehingga dapat dilihat
waktu yang dibutuhkan data yang diambil dari server internet tertentu sampai ke
client. Hasil pengukuran akan dibandingkan dengan standarisasi ITU-T X.642, untuk
mengetahui hasil pengukuran besar kecilnya delay tersebut termasuk dalam kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
yang baik atau buruk.Jika termasuk dalam kategori belum baik, maka akan dicari
penyebabnya. Tabel 3.2 menunjukkan standart delay yang dimiliki ITU-T X 642.
Tabel 3.1 Standar Delay [6]
KATEGORI
BESAR DELAY
Excellent
< 150 ms
Good
150 s/d 300 ms
Poor
300 s/d 450 ms
Unacceptable
> 450 ms
3.6.2 Throughput
Pengukuran throughput dilakukanketika proses pengunduhan setiap file.
Penulis
menggunakan
softwareDU
METER.
DU
METERakan
langsung
memperlihatkan besarnya throughput. Kemudian throughput akan di rata-rata dan
dianalisis. Setelah mendapatkan hasil makadibandingkan teori throughput yang ada di
bab 2 .Hasil analisis throughput tersebut dapat diketahui sudah baik atau belum.
3.6.3Packet Loss
Packetloss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi
yang
menunjukkan
jumlah
total
paket
yang
hilang
Pengukuran
Packetlossmenggunakan software yang berbeda, yaitu Axence Net Tool. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
menggunakan software ini,besar kecilnya paket yang hilang dapat dilihat pada saat
transmisi data. Berdasarkan standar ITU-T X.642 (rekomendasi X.642 International
Telecommunication Union), standar prosentasepacketloss untuk jaringan adalah
sebagai berikut: Sangat bagus (0 - 1%), Bagus (1% - 3% ), Sedang (4% - 15%), dan
Buruk (16% - 25%). Dapat dilihat pula standar persentase packet loss melalui standar
ITU-T X.642 yaitu pada Tabel 3.2 sebagai berikut [6]
Tabel 3.2 Standar Packet Loss[6]
KATEGORI
PACKET LOSS
Sangat bagus
0 – 1%
Bagus
1 – 3%
Sedang
4 – 15%
Buruk
16– 25%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
DATA DAN ANALISIS KINERJA JARINGAN
4.1
DATA PENELITIAN dan ANALISA MSAN 1 dan MSAN 2
BERDASARKAN BESAR FILE
Pengukuran dilakukan di dua titik MSAN 1 berada di Diwilayah krapyak
semarang barat dan MSAN 2 berada di JL. Letjend Sudirman. Hasil pengukuran
di semarang yang didapat selama lima hari berupa rata-rata dari delay(latency),
packet loss, dan throughput ditunjukkan dalam bentuk tabel dan grafik tabel
dibawah ini.
4.1.1 Delay (latency)
Data delay (latency) selama 5 hari dapat dilihat dalam tabel dan grafik di
subab ini. Tabel 4.1 menunjukkan data pengukuran rata-rata delay (latency) per
file (dalam KB). Tabel 4.1 akan dibuat kedalam bentuk grafik agar memberikan
penjelaskan lebih detail. Gambar grafik 4.1 menunjukkan grafik rata-rata
pengukuran delay (latency) selama 5 hari berdasarkan file yang diunduh.
Tabel 4.1 Data Pengukuran rata-rata delay (latency) selama 5 hari dengan ukuran
(dalam ms).
File(KB) MSAN1
MSAN 2
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
delay (ms)
31
Sibuk
Normal
Sibuk
Normal
402
42,53
27,56
27,71
21,99
4260
60,26
41,072
47,83
31,09
22000
121,85
118,02
122,66
115,85
delay (latency)
140
120
100
80
60
40
20
0
sibuk MSAN1
normal MSAN 1
sibuk MSAN 2
0
4000
8000
12000 16000 20000 24000
normal MSAN 2
ukuran besaran paket (KB)
Gambar 4.1 Grafik pengukuran delay (latency) berdasarkan besaran file.
Sesuai dengan standar ITU-T X.642 delay (latency), saat kondisi normal
maupun sibuk, dengan ukuran file 402 KB , termasuk dalam kondisi excellent
yaitu kurang dari 150 ms/0.15 second. Sedangkan untuk ukuran file 4260 KB dan
22000 KB termasuk dalam kondisi good, yaitu antara 150 s/d 300 ms. Semakin
besar ukuran file, maka delay (latency) juga semakin besar. Besar delay (latency)
akan mencapai kondisi yang hampir sama pada saat ukuran file 22000 KB terlepas
apakah pada saat keadaan normal atau keadaan sibuk.
Hasil pengukuran delay(latency) selama 5 hari menunjukkan bahwa delay
(latency) waktu normal dan sibuk berbeda. MSAN 1, menunjukkan bahwa grafik
sibuk memiliki delay (latency) yang lebih besar dari pada grafik normal.
Demikian juga pada MSAN 2. Table 4.2 menunjukkan perbandingan delay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
(latency) dari Telkom MSC dengan ITU-T X.642. Jika dibandingkan dengan
standar ITU-T X.642 maka, MSAN 1 dan MSAN 2 memiliki delay (latency)
dengan standar yaitu excellent.
Table 4.2 Perbandingan delay (latency) Telkom MSC dengan ITU-T X.642
File (KB)
MSAN1
MSAN 2
ITU-T X.642
Sibuk
Normal
Sibuk
Normal
402
42,53
27,56
27,71
21,99
4260
60,26
41,072
47,83
31,09
22000
121,85
117,9
122,66
115,85
Excellent
Excellent
Excellent
4.1.2 Throughput
Data throughput selama 5 hari dapat dilihat dalam tabel dan grafik di
subab ini. Tabel 4.3 menunjukkan data pengukuran rata-rata throughput per file.
Throughput selama 5 hari juga dapat digambarkan pada Gambar 4.1.2 yang
menunjukkan grafik rata-rata pengukuran throughput selama 5 hari berdasarkan
file yang diunduh.
Tabel 4.3 Data Pengukuran rata-rata Throughput selama 5 hari dalam ukuran
(dalam KBps).
file (KB) MSAN1
402
MSAN 2
Sibuk
Normal
Sibuk
Normal
47,01
88,98
53,8
64,04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
4260
350,07
694,28
538,63
745,56
22000
1102,44
1476
1035,38
2212
Grafik Throughput
throughput kbps
2400
2000
1600
1200
sibuk MSAN 1
800
normal MSAN 1
400
sibuk MSAN 2
0
normal MSAN 2
0
4000
8000
12000 16000 20000 24000
ukuran file KB
Gambar 4. 2 Grafik pengukuran Throughput berdasarkan besaran file.
Semakin besar ukuran file, maka throughput juga semakin besar. Besar
throughput mencapai kondisi yang hampir sama pada saat ukuran file 402 KB,
4260 KB, maupun 22000 KB terlepas apakah pada saat keadaan normal atau
keadaan sibuk. Tetapi perbedaan throughput antara keadaan normal dan keadaan
sibuk cukup besar.
Gambar 4.2 ini menunjukkan bahwa pada MSAN 1, throughput pada jam
normal selalu lebih besar dari pada jam sibuk. Ini berarti kualitas jaringan pada
MSAN 1 lebih baik waktu normal dari pada jam sibuk. Jika mengacu pada BAB
2, semakin besar throughtput pada sebuah jaringan semakin baik juga kualitas
jaringannya. Hal ini juga terjadi pada MSAN 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
4.1. 3 Packet Loss
Data Packet loss selama 5 hari dapat dilihat dalam tabel dan grafik di
subab ini. Tabel 4.4 menunjukkan data pengukuran rata-rata packet loss per file.
Packetloss selama
ANALISIS UNJUK KERJA INTERNET PADA JARINGAN
MULTI SERVICE ACCES NODE
“STUDI KASUS PT TELKOM MSC SEMARANG”
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh:
Kristi Wisnu Aji
075314016
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALYST PERFORMANCE INTERNET ON MULTY
SERVICE ACCES NODE
"CASE STUDY PT TELKOM MSC SEMARANG"
A THESIS
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
to Obtain the Sarjana Komputer Degree
in Informatics Engineering Study Program
By:
Kristi Wisnu Aji
075314016
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM
INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2013
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
MSAN merupakan perangkat access network yang melayani multi servis,
seperti Asymmetric Digital Subscriber Line(ADSL), SymmetricalDigital Subscriber
Line (SDSL), dan Ethernet.MSAN merupakan generasi ketiga dari teknologi Optical
Access Network(OAN) yang memiliki kemampuan untuk memberikan berbagai jenis
layanan. Secara umum MSANakan sampai ke pelanggan dengan layanan triple play
yaitu menyalurkan layanan High Speed Internet Access (HSIA).Saat ini PT. Telkom
meluaskan
layanan
MSAN
kesuluruh
Indonesia.
MSAN
yang
telah
diimplementasikan di daerah regional- regional seperti di Jabodetabek, Jabar, Jatim
dan wilayah Indonesia timur. Namun belum melakukan pengukuran dan
penghitungan parameter kinerja jaringan dari sisi user. Parameter kinerja jaringan
yang diukur dan dihitung adalah delay, packet loss, dan throughput.
Dalam skrispsi ini, pengukuran dan penghitungan kinerja internet pada
jaringan MSAN dilakukan dalam kondisi normal dan sibuk dengan banyak pengguna
yang berbeda masing-masing kondisi. Pengukuran ini dilakukan dengan cara
mengunduh file JPG, MP3, dan MPEG. Pengunduhan dilakukan selama 5 hari dan
setiap hari dilakukan 10 kali pengunduhan, 5 kali pada jam sibuk dan 5 kali pada jam
normal untuk masing-masing file. Untuk mendapatkan delay dan throghput
digunakan software DU meter. Sedangkan packet loss diperoleh dari software Axence
Net Tool.
Secara keseluruhan kinerja jaringan internet pada jaringan MSAN di PT
Telkom MSC Semarang sudah termasuk baik karena kinerja jaringannya pada saat
normal dan sibuk cenderung dalam kategori baik. Delay termasuk kategori excellent
sesuai standar ITU-T. Packet lossdi semua kondisi menunjukkan tidak ada yang
buruk sesuai standar ITU. Throughputjuga dalam kategori baik.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABTRACT
MSAN is a multi-services access network device, like ADSL, SDSL, and
ethernet. MSAN is OAN's third generation which has the ability to deliver many
services. In general, MSAN will be received by the customer or user through triple
play service which deliver HSIA. Nowadays, PT. Telkom is developing the MSAN
all around Indonesia. Although the performance parameter on the users's end has not
been counted and measured yet, MSAN has been carried out in several regions such
as Jabodetabek, West Java, East Java, and Indonesia East regions. The performance
parameters are delay, packet loss, and throughput.
In this thesis, the measuring and counting of MSAN internet performances are
done in several different circumstances, normal and busy hours. the measuring are
done by downloading JPG, MP3, and MPEG files. these proccesses have to be done
during 5 days with 10 downloads per day. Five downloads for each circumstance,
normal and busy hours. DU meter sofware is used to check the delay and throughput,
while Axence Net Tool is used to check the packet loss.
Overall, the MSAN performance at PT. Telkom MSC, Semarang is
considered as good because of its stability through nomal and busy hours. According
to ITU-T standards, the delay is excellent, packet loss is not bad, and throughput is
good.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan anugerah yang
telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skrispi“Analisa Unjuk Kerja
Internet Pada Jaringan Multi Service Acces Node “Studi Kasus PT.Telkom
MSC SEMARANG””
ini dengan baik. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan
sejumlah pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Tuhan Yesus Kristus, yang selalu mendampingi setiap langkah hidup
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2.
Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi.
3.
Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika.
4.
Bapak Damar Widjaja, S.T., M.T selaku dosen pembimbing skripsi dari
penulis dan motivator dalam menjalani hidup sebagai mahasiswa.
5.
Bapak Alb. Agung Hadhiatma, S.T., M.T. dan H. Agung Hermawan, S.T.,
M.Kom.selaku penguji skripsi ini.
6.
Ibu Puput Sri Amintasih terkasih, Bapak Karyanto, MasRovi dan mbak tatik
mbak dian, mas suko, keponkan kanda, nathan,tea, aga. Dan bapak Boni dan
Ibu lies de Rere dan Rani. Keluarga besar dari penulis yang telah memberi
dukungan doa, materi, dan semangat. Tanpa semua itu penulis tidak akan
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Kesabaran dan kasih adalah kunci dari
kehidupan. (Penulis)
Mimpi adalah bagian terpenting untuk meraih sukses.(Penulis)
Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman.
(albert Einstein)
” I never think of the future. It comes soon enough. “
(Albert Einstein)
“You’llNever Walk Alone”
(Oscar Hammerstein II)
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Konfigurasi MSAN menurut NEC Indonesia ............ 9
Gambar 2.2
Konfigurasi perangkat-perangkat NGN..................... 11
Gambar 2.3
Screenshoot software Axence Net Tool...................... 21
Gambar 2.4
Grafik DU Meter ...................................................... 17
Gambar 3.1
Flowchart alur pengujian .......................................... 24
Gambar 3.2
Model jaringan MSAN yang dianalisis ..................... 25
Gambar 4.1
Grafik pengukuran delay (latency) berdasarkan
besaran file .............................................................. 31
Gambar 4.2
Grafik pengukuran Throughput berdasarkan
besaran file ............................................................... 33
Gambar 4.3
Grafik pengukuran Packetloss berdasarkan besaran
file ............................................................................ 34
Gambar 4.4
Grafik delay ............................................................. 36
Gambar 4.5
Grafik throughput ..................................................... 37
Gambar 4.6
Grafik Packet loss..................................................... 39
Gambar 4.7
Grafik pengukuran delay (latency) berdasarkan
MSAN ...................................................................... 40
Gambar 4.8
Grafik pengukuran throughput berdasarkan MSAN... 42
Gambar 4.9
Grafik pengukuran packetloss berdasarkan MSAN ... 43
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Jenis Delay .............................................................. 18
Tabel 2.2
Kebutuhan Aplikasi Terhadap QoS .......................... 20
Tabel 3.1
Standar Delay ........................................................... 28
Tabel 3.2
Standar Packet Loss .................................................. 29
Tabel 4.1
Data Pengukuran rata-rata delay (latency)
selama 5 hari dengan ukuran (dalam ms). ................ 30
Tabel 4.2
Perbandingan delay (latency) Telkom MSC dengan
ITU-T X.642 ............................................................ 32
Tabel 4.3
Data Pengukuran rata-rata Throughput
selama 5 hari dalam ukuran (dalam KBps)................. 32
Tabel 4.4
Data Pengukuran rata-rata packetloss selama 5
hari dalam ukuran (dalam %).................................... 34
Tabel 4.5
Data Pengukuran rata-rata delay(latency) selama
5 hari dengan ukuran (dalam ms)............................... 35
Tabel 4.6
Data Pengukuran rata-rata throughput
berdasarkan hari (dalam Kbps)................................. 37
Tabel 4.7
Data Pengukuran rata-rata packetloss berdasarkan
hari (dalam %)............................................................ 38
Tabel 4.8
Data Pengukuran rata-rata delay (latency)
berdasarkan MSAN (dalam ms)................................. 40
Tabel 4.9
Data Pengukuran rata-rata throughput
berdasarkan MSAN (dalam Kbps)............................. 41
Tabel 4.10
Data Pengukuran rata-rata packetloss
berdasarkan MSAN (dalam %).................................. 43
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ....................................................................................... i
LEMBAR JUDUL ....................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA ............................................ v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .. ................ vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
ABSTRACT .. .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
MOTTO ....................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xiv
I.
PENDAHULUAN ................................................................................ 1
I.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
I.3 Tujuan .............................................................................................. 3
I.4 Manfaat ............................................................................................ 3
I.5 Batasan Masalah ............................................................................... 4
I.6 Metodologi Penulisan ....................................................................... 4
I.7 Sistematika Penulisan ....................................................................... 6
II. DASAR TEORI .................................................................................... 7
II.1 Next Generation Network ............................................................... 7
II.2 DEFINISI MSAN ........................................................................... 8
II.3 Gambaran Umum MSAN ............................................................... 8
II.3.1 Teknologi MSAN dengan Roadmap .... .................................. 10
II.3.2 Teknologi IP DSLAM..... ....................................................... 10
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
II.4 Keistimewaan MSAN ..................................................................... 12
II.5 Parameter Performansi Jaringan ...................................................... 14
II.6 Metode statistika ............................................................................ 20
II.7 Alat pengukur ................................................................................. 20
III. Rancangan Penelitian ............................................................................ 24
III.1 Diagram Alur Pengujian ................................................................. 24
III.2 Model Jaringan MSAN yang diteliti ............................................... 25
III.3 Rencana Kerja ................................................................................ 26
III.4 Rencana Analisa...... ........................................................................ 27
III.5 Pengolahan dan Analisa Data ......................................................... 27
III.6.1 Delay .................................................................................... 27
III.6.2 Packet Loss ........................................................................... 28
III.6.3 Throughput ........................................................................... 28
IV. Data DAN Analisa Kinerja Jaringan ...................................................... 30
IV.1 Data dan Analisa MSAN 1 dan MSAN 2 Berdasarkan File ............ 30
IV.1.1 Delay (latency).. ................................................................... 30
IV.1.2 Throughput ... ....................................................................... 32
IV.1.3 Packet Loss .......................................................................... 34
IV.2 Data dan Analisa MSAN 1 dan MSAN 2 Berdasarkan Hari ............ 35
IV.2.1 Delay (latency) ..................................................................... 35
IV.2.2 Throughput........................................................................... 37
IV.2.3 packet Loss ........................................................................... 38
IV.3 Analisa MSAN 1 dan MSAN 2 ....................................................... 40
IV.3.1 Delay (latency) ...................................................................... 40
IV.3.2 Throughput ............................................................................ 41
IV.3.3 Packet Loss ........................................................................... 42
IV.4 Analisa Keseluruhan MSAN............................................................. 44
IV.4.1 Delay (latency) ....................................................................... 44
IV.4.2 Throughtput ............................................................................ 44
IV.4.3 Packet loss .............................................................................. 44
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 45
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
V.1 Kesimpulan .............................................................................. 45
V.2 Saran ........................................................................................ 46
Daftar Pustaka .............................................................................................. 47
Lampiran Data .............................................................................................. 48
Lampiran MSAN .......................................................................................... 60
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Judul
Analisis Unjuk Kerja Internet Pada Jaringan Multi Service Acces Node
(MSAN) “studi kasus di PT. Telkom MSC Semarang” diukur dari Delay,
Packet Loss, Troughput.
1.2
Latar Belakang
Teknologi komunikasi di Indonesia berkembang sangat cepat. Kebutuhan
masyarakat Indonesia akan layanan telekomunikasi yang bukan sekedar suara tapi
juga data dan multimedia, membuat beberapa perusahaan telekomunikasi di
Indonesia terus mengembangkan diri. Salah satunya adalah PT. Telkom
Indonesia. Saat
ini, PT. Telkom sedang menjalankan sistem jaringan
telekomunikasi yang efisien. Jaringan telekomunikasi yang dikembangkan PT.
Telkom diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, yaitu
kebutuhan akan telekomunikasi komunikasi yang berupa suara, data, dan
multimedia.
Beberapa
tahun
terakhir
ini,
dunia
telekomunikasi
telah
memperkenalkan jenis jaringan yang berbasis paket yang disebut Next Generation
Network (NGN). PT. Telkom Indonesia sedang mengembangkan dan telah
mengimplementasikan jaringan Multi Service Acces Node (MSAN) untuk menuju
ke arah NGN [1].
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
MSAN merupakan perangkat access network yang melayani multi servis,
seperti Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), Symmetrical Digital
Subscriber Line (SDSL), dan Ethernet [2]. MSAN merupakan generasi ketiga dari
teknologi Optical Access Network (OAN) yang memiliki kemampuan untuk
memberikan berbagai jenis layanan. Secara umum MSAN akan sampai ke
pelanggan dengan layanan triple play yaitu menyalurkan layanan High Speed
Internet Access (HSIA), voice, packet, dan layanan IPTV. Layanan triple play
disalurkan secara bersamaan melalui infrastruktur yang sama yaitu MSAN.
Saat ini PT. Telkom meluaskan layanan MSAN kesuluruh Indonesia.
MSAN
yang telah diimplementasikan di daerah regional- regional seperti di
Jabodetabek, Jabar, Jatim dan wilayah Indonesia timur. Proyek MSAN ini
menarik perhatian beberapa vendor besar seperti huawei, ZTE, dan NSN untuk
ikut memberikan produknya kepada pihak PT. Telkom. PT. Telkom biasanya
hanya melakukan perawatan terhadap perangkat kerasnya saja. Misalnya
membersihkan atau mengganti kabel yang biasa dilakukan oleh PT. Telkom. Tapi,
pengecekan terhadap performansi MSAN tidak dilakukan oleh PT. Telkom.
Pengecekan performansi biasanya dilakukan oleh pihak perusahaan yang bekerja
sama dengan PT. Telkom seperti ZTE, huawei, dan NSN. Sementara itu, PT.
Telkom yang biasa melakukan maintenance dan service
merasa perlu tahu
performansi dari MSAN. Data performansi MSAN akan dijadikan bahan evaluasi
PT. Telkom untuk terus meningkatkan kepuasan pelanggan.
Pada tugas akhir ini, penulis ingin meneliti performansi MSAN dari sisi
user. MSAN yang diteliti oleh penulis adalah MSAN yang telah terpasang di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
wilayah Semarang. Data hasil penelitian bisa digunakan PT. Telkom untuk terus
memuaskan pelanggan. Terlebih dapat memberikan bantuan kepada beberapa
pegawai PT. Telkom MSC untuk mengecek performansi MSAN. Hal yang
dianalisis berhubungan dengan Quality of Service (QoS) dari MSAN berupa
delay, troughput, dan packet loss.
1.3
Rumusan Masalah
Beberapa permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana performansi koneksi internet pada jaringan MSAN dengan
mengukur parameter delay, packet loss, dan throughput.
1.4
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah mengukur dan menganalisa
performansi MSAN melalui data kinerja jaringan yaitu delay, throughput, dan
packet loss yang diambil dan kemudian dijadikan evaluasi bagi PT. Telkom
Semarang sehingga mampu memberikan yang terbaik bagi pelanggan.
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah agar PT. Telkom Semarang dapat
memanfaatkan hasil dan informasi tentang kinerja jaringan MSAN untuk
mengoptimalkan jaringan MSAN dan menjadi lebih baik dalam pelayanan
terhadap para pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1.6
Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka penulis akan
membatasi dalam penulisan ini dengan hal - hal sebagai berikut:
1. Jaringan yang dibahas hanya jaringan MSAN
2. Parameter yang diukur diperoleh dari sisi pelanggan.
3. Kinerja yang dianalisis hanya mencakup delay, packet loss, dan
throughput.
4. Tidak membahas masalah IP pada setiap pelanggan dan MSAN.
5. Tidak membahas algoritma routing pada jaringan MSAN.
6. Pengukuran akan dilakukan selama 5 hari. Pengambilan data dilakukan
sehari 2 jam, yaitu jam sibuk 09.00-11.00 dan jam normal 13.0016.00.
7. Pengukuruan dilaksanakan selama 5 hari.
1.7
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis pada penulisan Tugas
Akhir ini adalah:
1. Studi kasus
Mewawancarai
beberapa
orang
permasalahan mengenai MSAN.
2. Studi literatur
PT.
Telkom
MSC
tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Mempelajari
tentang
jaringan
MSAN
dan
QOS
dengan
mengumpulkan jurnal-jurnal, buku-buku, dan referensi lainnya yang
dapat mendukung topik ini.
3. Metode pengumpulan data
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah berupa hasil pengukuran
terhadap delay, packet loss, dan throughput pada jaringan MSAN,
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
a) Metode observasi
Kegiatan
observasi
dalam
penelitian
dilakukan
untuk
mengamati proses penggunaan jaringan MSAN, yang diamati
langsung ditempat penilitian.
b) Metode dokumentasi
Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
gambar atau foto tentang tempat penelitian, perangkat dan
software serta data-data yang yang didapat saat penelitian.
4. Metode analisis data
Dalam metode ini penulis menganalisa dan menyimpulkan hasil
penelitian yang telah didapat. Hal itu dilakukan dengan melakukan
perbandingan terhadap data dari beberapa kali pengukuran dan dicari
penyebab jika terjadi perbedaan terhadap data tersebut. Dari hal-hal
tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang performansi jaringan MSAN
tersebut sudah baik atau belum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.8
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah,
metodologi penelitian yang digunakan, dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini berisi landasan teori yang mendukung penulisan tugas akhir
ini, seperti teori MSAN dan QOS.
BAB III RANCANGAN PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang rencana kerja yang akan dilakukan
peneliti dalam mengerjakan tugas akhir ini.
BAB IV HASIL dan PENGAMATAN
Bab ini berisi performansi pada MSAN di PT. TELKOM,
pengukuran dan analisa terhadap hasil pengukuran yang didapat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bagian terakhir yang berisi kesimpulan yang
diperoleh dari hasil penelitian dan saran yang bermanfaat untuk
pengembangan sistem jaringan komputer di masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Next Generation Network
Pengembangan infrastruktur akses broadband yang dapat mendukung
Next Generation Network (NGN) dan transisi dari Public Switching
Telephone Network (PSTN) membutuhkan suatu konsep jaringan akses
multiservice yang dapat mengakomodasi perubahan layer service node secara
fleksibel dan ekonomis [3]. Tanpa konsep ini, setiap transisi service node,
misalnya dari jaringan Time-Devision Multiplexing (TDM) menuju jaringan
paket akan memunculkan jenis acces node baru. Di lapangan dijumpai
perangkat acces node yang digunakan hanya bagi layanan Plain Old
Telephone Service (POTS), acces gateway untuk layanan voice paket, dan
acces node untuk layanan akses broadband. Perangkat acces node tersebut
diimplementasikan secara kolektif. Akibatnya tidak sedikit kendala dan
masalah yang terjadi dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan perangkat
tersebut termasuk penyediaaan sumber daya manusia yang berkompeten.
Konsep MSAN merupakan suatu konsep jaringan akses yang
menyediakan memberikan layanan data, suara, dan video dalam satu
perangkat. Solusi yang diberikan MSAN akan menjadi efisien di era NGN.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2.2
DEFINISI MSAN
MSAN yaitu suatu platform jaringan akses yang menyediakan layanan
umum untuk memberikan layanan broadband dan narrowband dalam
jaringan PSTN dan NGN [3]. MSAN memiliki tiga fungsi penting yaitu :
1. Sebagai sistem akses broadband.
2. Sebagai akses gateway dalam NGN.
3. Sebagai jaringan akses tradisional PSTN jaringan telphone.
Namun secara umum, MSAN adalah layanan multiservice yang sejalan
dengan NGN yang menyediakan fungsi broadband akses multiplexer sebagai
Internet Protocol Digital Subscriber Line Acces Multiplexer (IP DSLAM)
yang berdasarkan pada teknologi Internet Protcol (IP), Asynchronus Transfer
Mode (ATM), atau TDM melalui jaringan kabel tembaga atau fiber optik.
MSAN diimplementasikan untuk menyediakan suatu solusi layanan
berbasis jaringan lokal akses fiber atau tembaga dengan cost-effective pada
suatu layer jaringan yang konvergen dengan layanan PSTN, NGN dan
jaringan broadband berada pada daerah yang sama.
2.3
GAMBARAN UMUM MSAN
MSAN menghubungkan pelanggan telepon ke core network sehingga
pelanggan dimungkinkan untuk memperoleh sambungan telepon biasa,
Integrated Services Digital Network (ISDN) atau fasilitas broadband seperti
DSL dengan hanya menggunakan single platform [3]. MSAN merupakan
gabungan dari beberapa teknologi antara lain Telepon TDM yang didalamnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
terdapat ISDN, Passive Optical Network (PON), dan Fiber to The X (FTTX).
Gambar 2.1 menunjukkan konfigurasi MSAN secara umum menurut versi
Nippon Electric Company (NEC) Indonesia.
Gambar 2.1 Konfigurasi MSAN menurut NEC Indonesia [3].
Pelanggan dilayani dari acces node yang terdistribusi di sekitar
pelanggan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. MSAN merupakan
platform akses tunggal yang memiliki kemampuan untuk menggabungkan
semua layanan. Layanan akses ini didukung oleh backbone operator menuju
ke resedensial, tele-working, dan skenario aplikasi bisnis. Aplikasi bisnis
merupakan harapan dari operator untuk memberikan solusi akses. Solusi
akses ini harus berkemampuan multiservice, multivendor, multiskenario dan
aman untuk digunakan di masa yang akan datang.[4] Solusi teknologi MSAN
pada dasarnya dapat dibedakan ke dalam dua urutan besar roadmap yang
berasal dari dua teknologi multiservice akses yang berkembang pada saat
yang bersamaan yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2.3.1 Teknologi MSAN dengan Roadmap.
Teknologi ini merupakan teknologi Optical Access Network (OAN)
generasi II yang memungkinkan layanan telepon berbasis TDM dan data
paket menggunakan xDSL dilewatkan pada satu perangkat platform.
Roadmap teknologi MSAN berbasis teknologi Multi Service Optical Access
Network (MSOAN)
mampu berintegrasi dengan platform eksisting.
Kemampuan tersebut antara lain TDM switch dan kemampuan integrasi
layanan dengan platform NGN sebagai akses gateway dan broadband sistem
untuk layanan internet sebagai DSLAM.
2.3.2 Teknologi IP DSLAM
Teknologi IP DSLAM merupakan teknologi broadband akses yang
sangat baik dalam memberikan layanan broadband. Untuk layanan suara,
secara alami IP DSLAM masih menggunakan koneksi fisik split dari layanan
broadband ke TDM switch. Teknologi MSAN yang berbasis IP DSLAM
dilakukan dengan menempatkan fungsi akses gateway di IP DSLAM sebagai
mediasi ke softswitch selain fungsi broadband akses multiplexer ke layanan
data. Gambar 2.2 merupakan konfigurasi perangkat NGN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Gambar 2.2 Konfigurasi perangkat-perangkat NGN [3]
Trafik mengalir sebagai data terintegrasi dalam protokol Multi Protocol
Label Switching (MPLS), dengan koneksi yang disusun dalam Voice Call
(VC) berbasis IP. Dari MSAN, trafik dilarikan ke Metro Node, yang
merupakan NGN media gateway dengan kapasitas besar. Metro Node adalah
jaringan komputer yang mencakup area luas. Metro Node saling dihubungkan
dengan IP core network.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2.4
Kedudukan MSAN
Konsep MSAN merupakan suatu konsep jaringan akses yang
terintegrasi yang dapat menyediakan varian layanan data, suara, dan video
dalam satu platform perangkat [4]. MSAN juga mengubah lalu lintas dari
teknologi last mile (misalnya, ADSL) ke Ethernet untuk pengiriman ke
pelanggan.
Pada layer 2 MSAN menggunakan ethernet untuk meneruskan lalu
lintas internet dari pelanggan ke internet. MSAN meneruskan dan mengontrol
aktifitas internet dari pelanggan ke core network kemudian disambungkan ke
internet.
Pada layer 3 MSAN lebih menggunakan fungsi router ip untuk
meneruskan lalu lintas internet dan iptv. Waktu pelanggan menginginkan
pergantian channel maka MSAN akan merubah ip pada channel yang
diinginkan pelanggan.
2.5
Keistimewaan MSAN
Beberapa keistimewaan yang dimiliki MSAN antara lain [4]:
a) Kemampuan multi-service
MSAN menyediakan layanan narrowband untuk data dan suara serta
layanan broadband untuk kemampuan internet, data, dan multimedia.
Layanan MSAN memungkinkan kemampuan download file dan penjelajahan
internet yang lebih cepat bagi pelanggan. Dengan fleksibilitas kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
multiservice mampu menyediakan operator telekomunikasi dengan kapasitas
penghasilan yang lebih besar.
b)
Modularitas perangkat FTTx
Node akses MSAN telah didesain untuk dapat melayani pelanggan
sampai dengan 2000 pelanggan. Modularitas ini menyiratkan bahwa lokasi
penempatan node sebaiknya diletakkan di dalam gedung atau ditanam.
c)
Penggunaan interface standar
MSAN dirancang untuk solusi multi vendor. Penggunaan interface
standar berada di layer transport, layer signalling, dan level manajemen
jaringan. Hal ini memungkinkan MSAN untuk secara penuh interoperable
dengan peralatan vendor lain, sehingga dengan begitu memungkinkan
operator untuk memilih solusi jaringan sesuai dengan pemeliharaan yang baik
secara layer demi layer.
d)
Cakupan topologi yang luas, kapasitas dan penempatan
MSAN memastikan bahwa pilihan terbaik dari sisi ekonomis/teknis
selalu ada sehingga akan meminimalisasi biaya investasi untuk mendapatkan
suatu
keuntungan/pengembaliaan
modal
yang
mendukung beberapa hal sebagi berikut :
1.
Cakupan topologi yang luas (ring, star, tree) .
maksimum.
MSAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2.
Teknologi yang berbeda dengan penggunaan tembaga atau serat optik
dalam berbagai kombinasi (misalnya dengan FTTx dan xDSL).
3.
Melayani area demografis dengan kapasitas setiap node berkisar antara
30 sampai dengan 2000 line dan dapat dipasang di lokasi indoor atau
outdoor.
e)
Manajemen jaringan yang terintegrasi
Transport layanan narrowband dan layanan broadband diatur di dalam
suatu common system. Pemakaian MSAN yang mudah untuk dioperasikan
dapat menampilkan seluruh data operasional, seperti performansi, konfigurasi
layanan, alarm, security, dan lainnya.
Monitor tunggal seluruh alarm di
elemen jaringan dapat ditampilkan, sehingga akan mengurangi sumber daya
yang dibutuhkan untuk mengatur dan memonitor layer jaringan.
2.6
PARAMETER PERFORMASNSI JARINGAN Quality of Service
Quality of Service (QoS) didefinisikan sebagai suatu pengukuran
tentang seberapa baik suatu jaringan dan merupakan suatu usaha untuk
mendefinisikan karaktristik dan sifat dari suatu layanan [5]. QoS mengacu
pada kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik
pada trafik jaringan tertentu dengan teknologi yang berbeda-beda. Tujuan dari
QoS adalah untuk memenuhi layanan yang berbeda yang menggunakan
infrastruktur yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Kinerja jaringan dapat bervariasi akibat dari beberapa masalah, seperti
halnya masalah bandwidth, delay, jitter, trougput, dan packet loss yang dapat
membuat efek yang cukup besar bagi beberapa aplikasi. Sebagai contoh,
komunikasi suara atau video streaming dapat membuat pengguna mengeluh
ketika paket data yang dialirkan di atas bandwidth yang tidak cukup baik
dengan delay yang tidak dapat diprediksi atau jitter yang berlebihan. Fitur
QoS bisa digunakan untuk memprediksi bandwidth, jitter, dan delay dapat
diprediksi.
Beberapa alasan yang menyebabkan QoS penting adalah :
1.
Memberikan prioritas terhadap aplikasi-aplikasi yang kritis.
2.
Memaksimalkan penggunaan investasi jaringan.
3.
Merespon perubahan aliran trafik yang ada di jaringan.
4.
Meningkatkan performansi untuk aplikasi yang sensitif terhadap delay,
seperti voice dan video.
Terdapat banyak hal yang bisa terjadi pada paket ketika ditransmisikan
dari asal sampai tujuan yang mengakibatkan masalah-masalah dilihat dari
sudut pandang pengirim atau penerima, dan sering disebut dengan parameterparameter QoS.
1. Throughput
Throughput yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur
dengan satuan bps (bit per second). Throughput merupakan jumlah total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kedatangan paket yang sampai ke tujuan selama interval tertentu dibagi
oleh durasi interval waktu tersebut. Ada juga yang disebut dengan
goodput. Goodput merupakan kecepatan transfer yang berada antara
aplikasi di pengirim ke aplikasi di penerima. Semakin besar nilai
throughput, maka semakin baik kualitas jaringan tersebut.
2. Packet Loss
Packet Loss merupakan parameter yang menunjukkan jumlah total paket
yang hilang pada saat transmisi. Packet loss diukur dalam persen (%).
Paket dapat hilang karena disebabkan oleh collision dan congestion pada
jaringan. Hal ini berpengaruh pada semua aplikasi, karena retransmisi
akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan, meskipun
bandwidth yang disediakan mencukupi. Bandwidth adalah lebar jalur yang
dipakai untuk transmisi data atau kecepatan jaringan. Secara umum
perangkat jaringan memiliki buffer (tampungan sementara) untuk
menampung data yang diterima. Jika terjadi congestion yang cukup lama,
maka buffer akan penuh dan tidak bisa menampung data baru yang akan
diterima, sehingga mengakibatkan paket selanjutnya hilang. Berdasarkan
standar
ITU-T
X.642
(
rekomendasi
X.642
International
Telecommunication Union) ditentukan persentase packet loss untuk
jaringan adalah :
Good (0-1%)
Acceptable (1-5%)
Poor (5-10%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Secara sistematis packet loss dapat dihubungkan dengan cara :
Packet loss =
��
��
� 100% ………………………………………. (2.1)
Dengan Pd adalah jumlah packet yang mengalami drop dan Ps adalah
jumlah packet yang dikirim.
3. Packet Drop
Packet drop berkaitan dengan antrian pada link. Jika ada paket datang
pada suatu atrian yang sudah penuh, maka paket akan didrop/dibuang sesuai
dengan jenis antrian yang dipakai.
4. Delay (Latency)
Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari
asal sampai ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik,
congestion, atau juga waktu proses yang lama. Selain itu adanya antrian atau
mengambil rute lain untuk menghindari kemacetan juga dapat mempengaruhi
delay. Oleh karena itu mekanisme antrian dan routing juga berperan dalam
hal ini. Semakin kecil nilai delay, maka semakin baik kualitas jaringan
tersebut. Tabel 2.3 menunjukkan beberapa jenis delay.
Tabel 2.1 Jenis Delay
Jenis Delay
Processing delay
Keterangan
Delay ini terjadi pada saat proses coding,
compression, decompression dan decoding.
Delay ini tergantung standar codec yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
digunakan.
yang
disebabkan
oleh
Packetization
Delay
delay
pengakumulasian bit voice sample ke
frame. Seperti contohnya standar G.711
untuk payload 160 bytes memakan waktu
20 ms.
Serialization delay
Delay ini terjadi karena adanya waktu yang
dibutuhkan untuk pentransmisian paket IP
dari sisi originating (pengirim).
Propagation delay
Delay ini terjadi karena perambatan atau
perjalanan paket IP di media transmisi ke
alamat tujuan. Seperti contohnya delay
propagasi dia dalam table akan memakan
waktu 4-6 µs perkilometer.
Queuing delay
Delay ini disebabkan karena waktu tunggu
paket selama antrian sampai dilayani.
Component delay
Delay ini disebabkan oleh banyaknya
komponen yang digunakan didalam sistem
transmisi.
5. Jitter
Jitter didefinisikan sebagai variasi delay dari sebuah paket yang berasal
dari aliran data yang sama. Jitter yang tinggi artinya perbedaan waktu delay
besar, sedangkan jitter yang rendah artinya perbedaan waktu delay kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Jitter dapat diakibatkan oleh variasi-variasi panjang antrian, waktu
pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang (reasembly)
paket-paket di akhir perjalanan.
6. Reliability
Realibility adalah karakteristik kehandalan sebuah aliran data dalam
jaringan internet. Masing-masing program aplikasi memiliki kebutuhan
realibility yang berbeda. Jaringan internet harus dapat diandalkan
dibandingkan dengan konferensi audio atau saluran telepon.
7. Bandwidth
Bandwith adalah lebar jalur yang dipakai untuk transmisi data atau
kecepatan jaringan. Aplikasi yang berbeda membutuhkan bandwith yang
berbeda.
Dalam beberapa aplikasi, kebutuhan akan parameter QoS berbedabeda. Tabel 2.2 memperlihatkan bahwa kebutuhan untuk e-mail sangat tinggi
terhadap reliability, begitu juga dengan file transfer (FTP). Namun, e-mail
rendah atau tidak sensitif terhadap delay, jitter, dan bandwidth. Untuk
aplikasi semacam audio atau video, telephony, dan video conferencing sangat
sensitif terhadap jitter sehingga tidak menjamin reliability data yang
ditransmisikan.
Tabel 2.2 Kebutuhan Aplikasi Terhadap QoS [5].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.7
Metode Statistika
Proses mengolah data dalam tugas akhir ini digunakan beberapa rumus
statistik. Untuk data pengukuran digunakan perhitungan mean (nilai rata-rata)
[5].
i.
Mean (Rata-Rata)
Mean adalah ukuran rata-rata yang merupakan penjumlahan dari
seluruh nilai dibagi jumlah datanya.
x x x ...................... x
2
n ......................(2.1)
X 1 2
n
2.8
Alat Pengukuran
Proses pengukuran dalam Tugas Akhir ini akan menggunakan Software
Axence Net Tool atau wireshark [6].
1. Software Axence Net Tool
Software Axence Net Tool ini dibuat oleh Axence Sofware, Inc yang
berfungsi untuk memonitor performansi jaringan dengan cepat. Axence Net
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tool berbasis grafik (GUI) sehingga dapat mudah dipahami. Gambar 2.3
menunjukkan screenshot grafik dari software Axence Net Tool .
Gambar 2.3 Screenshoot software Axence Net Tool [6].
Terdapat berbagai macam menu yang dapat digunakan untuk mengukur
performansi jaringan.
New Watch
Menu ini menampilkan host yang dimonitor, response time dan paket yang
dikirim maupun yang hilang. Terdapat juga grafik yang menunjukkan antara
response time dan packet lost (%).
Win Tool
Untuk mengidentifikasi informasi tentang perangkat atau device yang
dimiliki suatu host.
Local Info
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Menampilkan beberapa tabel informasi tentang konfigurasi jaringan
seperti statistik TCP/UDP dan ICMP, IP address table, ARP table, IP routing
table, dan informasi network adapter.
Net Stat
Menampilkan daftar koneksi yang masuk dan koneksi yang keluar, dan
informasi tentang port-port TCP/UDP.
Ping
Melakukan pengecekan terhadap koneksi suatu host dengan proses ping.
Trace
Menunjukkan rute koneksi dan informasi yang dilakukan suatu host.
Lookup
Untuk mengetahui informasi tentang DNS (Domain Name Server)
Bandwidth
Untuk mengetahui berapa bandwidth yang ada di jaringan.
Net Check
Untuk mengukur kualitas hardware yang ada di jaringan.
TCP/IP Workshop
Untuk melakukan troubleshooting terhadap koneksi TCP dan UDP serta
melakukan tes terhadap layanan yang berbeda.
Scan Host
Melakukan scanning terhadap host yang berada di jaringan beserta portport yang digunakan.
Scan Network
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Melakukan scanning terhadap jaringan untuk menemukan IP address,
nama host, MAC, service, system dan response time.
SNMP
Untuk melakukan pencarian informasi terhadap suatu host dengan
memakai bantuan SNMP agent.
2. DU METER
DU Meter merupakan sebuah software untuk mengukur kecepatan transfer
data aktual atau throughput sebuah jaringan. Tanda anak panah ke bawah
dengan warna merah menunjukkan transfer rate karena aktivitas download,
sedangkan tanda anak panah ke atas dengan warna hijau menunjukkan
transfer rate karena aktivitas upload. Gambar 2.4 menunjukkan screenshot
grafik upload dan download menggunakan DU Meter.
Gambar 2.4 Grafik DU Meter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
3.1 Diagram Alur Pengujian
Dalam pengujian MSAN inimemerlukan alur data agar memperoleh hasil
yang tepat. Gambar 3.1 menunjukkan flowchart alur pengujian yang digunakan oleh
penulis.
Mulai
Penentuan Desain Jaringan
Konfigurasi sistem
Pecatatan delay, packet, dan throughput
Befungsi?
Analisa data
selesai
Gambar 3.1 Flowchart alur pengujian.
Penulis memulai dengan menentukan model jaringan yang akan diambil
datathroughput, delay, dan packet loss. Kemudian penulis mencoba untuk melihat
konfigurasi dari sistem MSAN. Setelah penulis mengetahui bagaimana sistem
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
MSAN, penulis mengambil data, jika data bisa diperoleh, maka akan dilanjutkan
dengan analisa data dan mengambil kesimpulan tentang data apakah sudah baik atau
belum. Setelah menentukan hasil kesimpulan proses selesai. Jika penulis tidak bisa
mengambil data, maka penulis mencoba melihat kembali konfigurasi sistem MSAN
dan melakukan percobaan pengambilan data kembali.
3.2 Model Jaringan pada MSAN yang diteliti
Gambar 3.1 menunjukkan jaringan yang dimiliki oleh PT. Telekomunikasi
MSC, Tbk Semarang. Jaringan menghubungkan MSAN dengan pelanggan.
Gambar 3.1 Model jaringan MSAN yang dianalisis
Gambar 3.1 merupakan model jaringan dari MSAN yang akan diambil data
packetloss, delay, dan troughput oleh peneliti.Terdapat beberapa asumsi sebelum
melakukan pengukuran terhadap kinerja MSAN. Asumsi tersebut yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1. Pengukuran yang dilakukan tidak mempertimbangkan kondisi internal
yang ada dalam jaringan MSAN, misalkan gangguan transmisi atau cuaca.
2. Pengukuran dilakukan di PT. Telkom MSC Semarang dari komputer
pelanggan langsung ke MSAN.
3. Tidak tergantung pada besaran packet yang dikirimkan.
3.3 Rencana Kerja
Rencana Kerja yang akan digunakan dalam proses pengukuran adalah sebagai
berikut:
1. Memastikan model jaringan yang diukur.
2. Mengunduh fileJPG, mp3 , mpegdari server internet melalui komputer yang
tersambung ke MSAN.
3. Besarnya file jpg (402 KB), MP3 (4260 KB), dan MPEG (22000 KB)
4. Pengukuran
delay,
throughput,danpacket
loss
akan
dilakukan
dengan
menggunakan SoftwareAxence Net Tooldan DU Meter.
5. Pengukuran dilakukan selama 5 hari. Pengukuran dilakukan 2 kali dalam sehari
yaitu jam sibuk dan jam normal. Jam 09:00 untuk jam sibuk dan jam 13:00 untuk
jam normal (berdasarkan survey dan informasi karyawan PT. Telkom MSC).
6. Selalu mengakses internet dan mengunduh data.
7. Setiap mengunduh file akan dilakukan percobaan pengunduhan sebanyak 10
kali. 5 kali pada jam sibuk dan 5 kali pada jam normal.
8. Melihat pada output alat pengukuran delay, throughput, dan packet loss
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pada saat mengunduh file.
9. MSAN yang akan di ambil datanya berada di 2 titik.MSAN yang akan diuji
MSAN 1 diwilayah krapyak Semarang Barat dan MSAN 2 di Jl letjend
Sudirman
3.4 Rencana Analisa
Rencana analisa data yang akan digunakan dalam proses analisa adalah
sebagai berikut:
1. Mengambil rata-rata dari data yang telah di ambil meliputi rata-rata
throughput, delay, dan packetloss. Rata-rata yang digunakan adalah ratarata dari setiap pengambilan data.
2. Menganalisa semua data dari 5 hari pengukuran.
3. Menampilkan hasil analisa dalam bentuk grafik dan tabel.
4. Mengambil kesimpulan.
3.6Pengolahan dan Analisa Data
3.6.1 Delay
Pengukuran delay dilakukan dengan mengunduh beberapa filedi waktu sibuk
dan normal selama 5 hari.Pengukuran menggunakan DU meter sehingga dapat dilihat
waktu yang dibutuhkan data yang diambil dari server internet tertentu sampai ke
client. Hasil pengukuran akan dibandingkan dengan standarisasi ITU-T X.642, untuk
mengetahui hasil pengukuran besar kecilnya delay tersebut termasuk dalam kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
yang baik atau buruk.Jika termasuk dalam kategori belum baik, maka akan dicari
penyebabnya. Tabel 3.2 menunjukkan standart delay yang dimiliki ITU-T X 642.
Tabel 3.1 Standar Delay [6]
KATEGORI
BESAR DELAY
Excellent
< 150 ms
Good
150 s/d 300 ms
Poor
300 s/d 450 ms
Unacceptable
> 450 ms
3.6.2 Throughput
Pengukuran throughput dilakukanketika proses pengunduhan setiap file.
Penulis
menggunakan
softwareDU
METER.
DU
METERakan
langsung
memperlihatkan besarnya throughput. Kemudian throughput akan di rata-rata dan
dianalisis. Setelah mendapatkan hasil makadibandingkan teori throughput yang ada di
bab 2 .Hasil analisis throughput tersebut dapat diketahui sudah baik atau belum.
3.6.3Packet Loss
Packetloss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi
yang
menunjukkan
jumlah
total
paket
yang
hilang
Pengukuran
Packetlossmenggunakan software yang berbeda, yaitu Axence Net Tool. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
menggunakan software ini,besar kecilnya paket yang hilang dapat dilihat pada saat
transmisi data. Berdasarkan standar ITU-T X.642 (rekomendasi X.642 International
Telecommunication Union), standar prosentasepacketloss untuk jaringan adalah
sebagai berikut: Sangat bagus (0 - 1%), Bagus (1% - 3% ), Sedang (4% - 15%), dan
Buruk (16% - 25%). Dapat dilihat pula standar persentase packet loss melalui standar
ITU-T X.642 yaitu pada Tabel 3.2 sebagai berikut [6]
Tabel 3.2 Standar Packet Loss[6]
KATEGORI
PACKET LOSS
Sangat bagus
0 – 1%
Bagus
1 – 3%
Sedang
4 – 15%
Buruk
16– 25%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
DATA DAN ANALISIS KINERJA JARINGAN
4.1
DATA PENELITIAN dan ANALISA MSAN 1 dan MSAN 2
BERDASARKAN BESAR FILE
Pengukuran dilakukan di dua titik MSAN 1 berada di Diwilayah krapyak
semarang barat dan MSAN 2 berada di JL. Letjend Sudirman. Hasil pengukuran
di semarang yang didapat selama lima hari berupa rata-rata dari delay(latency),
packet loss, dan throughput ditunjukkan dalam bentuk tabel dan grafik tabel
dibawah ini.
4.1.1 Delay (latency)
Data delay (latency) selama 5 hari dapat dilihat dalam tabel dan grafik di
subab ini. Tabel 4.1 menunjukkan data pengukuran rata-rata delay (latency) per
file (dalam KB). Tabel 4.1 akan dibuat kedalam bentuk grafik agar memberikan
penjelaskan lebih detail. Gambar grafik 4.1 menunjukkan grafik rata-rata
pengukuran delay (latency) selama 5 hari berdasarkan file yang diunduh.
Tabel 4.1 Data Pengukuran rata-rata delay (latency) selama 5 hari dengan ukuran
(dalam ms).
File(KB) MSAN1
MSAN 2
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
delay (ms)
31
Sibuk
Normal
Sibuk
Normal
402
42,53
27,56
27,71
21,99
4260
60,26
41,072
47,83
31,09
22000
121,85
118,02
122,66
115,85
delay (latency)
140
120
100
80
60
40
20
0
sibuk MSAN1
normal MSAN 1
sibuk MSAN 2
0
4000
8000
12000 16000 20000 24000
normal MSAN 2
ukuran besaran paket (KB)
Gambar 4.1 Grafik pengukuran delay (latency) berdasarkan besaran file.
Sesuai dengan standar ITU-T X.642 delay (latency), saat kondisi normal
maupun sibuk, dengan ukuran file 402 KB , termasuk dalam kondisi excellent
yaitu kurang dari 150 ms/0.15 second. Sedangkan untuk ukuran file 4260 KB dan
22000 KB termasuk dalam kondisi good, yaitu antara 150 s/d 300 ms. Semakin
besar ukuran file, maka delay (latency) juga semakin besar. Besar delay (latency)
akan mencapai kondisi yang hampir sama pada saat ukuran file 22000 KB terlepas
apakah pada saat keadaan normal atau keadaan sibuk.
Hasil pengukuran delay(latency) selama 5 hari menunjukkan bahwa delay
(latency) waktu normal dan sibuk berbeda. MSAN 1, menunjukkan bahwa grafik
sibuk memiliki delay (latency) yang lebih besar dari pada grafik normal.
Demikian juga pada MSAN 2. Table 4.2 menunjukkan perbandingan delay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
(latency) dari Telkom MSC dengan ITU-T X.642. Jika dibandingkan dengan
standar ITU-T X.642 maka, MSAN 1 dan MSAN 2 memiliki delay (latency)
dengan standar yaitu excellent.
Table 4.2 Perbandingan delay (latency) Telkom MSC dengan ITU-T X.642
File (KB)
MSAN1
MSAN 2
ITU-T X.642
Sibuk
Normal
Sibuk
Normal
402
42,53
27,56
27,71
21,99
4260
60,26
41,072
47,83
31,09
22000
121,85
117,9
122,66
115,85
Excellent
Excellent
Excellent
4.1.2 Throughput
Data throughput selama 5 hari dapat dilihat dalam tabel dan grafik di
subab ini. Tabel 4.3 menunjukkan data pengukuran rata-rata throughput per file.
Throughput selama 5 hari juga dapat digambarkan pada Gambar 4.1.2 yang
menunjukkan grafik rata-rata pengukuran throughput selama 5 hari berdasarkan
file yang diunduh.
Tabel 4.3 Data Pengukuran rata-rata Throughput selama 5 hari dalam ukuran
(dalam KBps).
file (KB) MSAN1
402
MSAN 2
Sibuk
Normal
Sibuk
Normal
47,01
88,98
53,8
64,04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
4260
350,07
694,28
538,63
745,56
22000
1102,44
1476
1035,38
2212
Grafik Throughput
throughput kbps
2400
2000
1600
1200
sibuk MSAN 1
800
normal MSAN 1
400
sibuk MSAN 2
0
normal MSAN 2
0
4000
8000
12000 16000 20000 24000
ukuran file KB
Gambar 4. 2 Grafik pengukuran Throughput berdasarkan besaran file.
Semakin besar ukuran file, maka throughput juga semakin besar. Besar
throughput mencapai kondisi yang hampir sama pada saat ukuran file 402 KB,
4260 KB, maupun 22000 KB terlepas apakah pada saat keadaan normal atau
keadaan sibuk. Tetapi perbedaan throughput antara keadaan normal dan keadaan
sibuk cukup besar.
Gambar 4.2 ini menunjukkan bahwa pada MSAN 1, throughput pada jam
normal selalu lebih besar dari pada jam sibuk. Ini berarti kualitas jaringan pada
MSAN 1 lebih baik waktu normal dari pada jam sibuk. Jika mengacu pada BAB
2, semakin besar throughtput pada sebuah jaringan semakin baik juga kualitas
jaringannya. Hal ini juga terjadi pada MSAN 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
4.1. 3 Packet Loss
Data Packet loss selama 5 hari dapat dilihat dalam tabel dan grafik di
subab ini. Tabel 4.4 menunjukkan data pengukuran rata-rata packet loss per file.
Packetloss selama