Analisis Pylon Tinggi Beton Bertulang Pada Jembatan Cable Stayed Terhadap Beban Angin.

(1)

ANALISIS

PYLON

TINGGI BETON BERTULANG

PADA JEMBATAN

CABLE STAYED

TERHADAP BEBAN

ANGIN

Tiara Egamadya Rachmanda NRP : 0521015

Pembimbing : Olga Pattipawaej, Ph.D

Pembimbing Pendamping : Yosafat Aji Pranata, ST., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

ABSTRAK

Jembatan cable-stayed merupakan jembatan yang memiliki bentang panjang dengan pylon tinggi sebagai pendukung utama. Selain memiliki bentang panjang juga indah jika ditinjau dari segi estetika. Perencanaan struktur terhadap beban angin perlu dilakukan, khususnya pada negara-negara kepulauan dengan bentangan pantai yang panjang rentan terhadap serangan angin, hal ini dikarenakan kelangsingan/ketinggian yang cukup mencolok pada bentuk struktur bangunan.

Dalam Tugas Akhir ini dilakukan analisis struktur pylon tinggi beton bertulang terhadap beban angin berdasarkan dua peraturan yaitu UBC 1997 dan AS/NZS 1170.2:2002 untuk mengetahui perilaku struktur akibat beban gravitasi dan beban angin. Analisis menggunakan program SAP 2000 v.10, dengan pola beban angin menggunakan bentuk pola beban merata.

Analisis dengan SAP2000 dilakukan dengan pendekatan dua model yaitu model dengan berat sendiri kabel di satu titik dan model dengan berat sendiri kabel masing-masing 19 titik pada pylon head. Kedua model menghasilkan peralihan yang sama besar pada semua titik ketinggiannnya. Secara umum, untuk kecepatan angin berkisar antara 50 km/jam sampai dengan 280 km/jam, perbedaan hasil peralihan antara UBC 1997 dan AS/NZS 1170.2.2002 berkisar antara 40 % sampai dengan 65 %.


(2)

Universitas Kristen Maranatha vi

DAFTAR ISI

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR………...…………...i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR……...………ii

ABSTRAK……….………iii

PRAKATA……….………iv

DAFTAR ISI………...………...………vi

DAFTAR NOTASI………..………....……..ix

DAFTAR GAMBAR……….xi

DAFTAR TABEL………...…....…...xiv

DAFTAR LAMPIRAN...xvi

BAB 1 PENDAHULUAN………..………1

1.1"Latar Belakang Masalah………….………1

1.2"Tujuan Penulisan………...……….4

1.3"Ruang Lingkup Pembahasan………..4

1.4"Sistematika Pembahasan………...……...……..5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA……….………6

2.1"Pengertian Jembatan Cable-Stayed………...……….6

2.2"Struktur Jembatan Cable-Stayed………..………..7

2.2.1 Pylon………....…….8

2.2.2 Deck dan Stiiffening girders………..………9

2.2.3 Cable Stayed……….…..……….11

2.2.4 Pier………...………...18


(3)

Universitas Kristen Maranatha vii

2.3 Beban………...…….18

2.3.1 Beban Gravitasi………..…….…18

2.3.2 Beban Lateral………..…………..…………..…19

BAB 3 DATA STRUKTUR DAN PEMODELAN..………..20

3.1 Data-data Struktur………..…………...……..……….21

3.1.1 Cable Stayed………...……….………21

3.1.2 Pylon………...21

3.2 Data Beban Angin...23

3.3 Pemodelan Beban Angin...23

3.2.1 UBC 1997...23

3.2.2 AS/NZS 1170.2:2002... ...28

BAB 4 STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN...35

4.1 Asumsi Desain...36

4.2 Pemodelan Beban Angin...37

4.2.1 Berdasarkan UBC 1997...37

4.2.2 Berdasarkan AS/NZS 1170.2:2002...39

4.3 Pemodelan Struktur Dengan SAP 2000 Advance Version 10 (student version)...42

4.3.1 Pemodelan Material...43

4.3.2 Pemodelan Struktur...43

4.3.3 Beban yang digunakan...44

4.3.4 Kombinasi Pembebanan...53


(4)

Universitas Kristen Maranatha viii

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN...64

5.1 Kesimpulan...64

5.2 Saran...65

DAFTAR PUSTAKA...66


(5)

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR NOTASI

b = Dimensi lebar struktur, meter Cdyn = Interaksi penting angin dan struktur

Ce = Koefisien faktor kombinasi antara tinggi struktur, exposure, dan koefisien faktor hembusan

Cfig = Koefisien faktor bergantung kepada bentuk bangunan dan aerodinamik

Cq = Koefisien faktor hembusan h = Tinggi, meter Iw = Faktor Keutamaan Ka = Faktor Reduksi Area Kc = Faktor kombinasi l = Jarak / bentang kabel, meter Md = Faktor Pengali untuk arah

Ms = Faktor pengali pelindung/shielding multiplier Mt = Faktor pengali Topografi

Mz,cat = Faktor pengali untuk ketinggian suatu lahan

P = Tekanan angin desain/Tekanan angin rencana, kg/m2 p = Tekanan angin rencana, kg/m2

q = Beban pada struktur, kg/m qDL = Beban mati, kg/m


(6)

Universitas Kristen Maranatha x

qSDL = Beban mati tambahan, kg/m

qs = Tekanan angin pada kondisi konstan, kN/m2 T = Gaya kabel , kN (1 kg = 10 N).

Vdes,θ = Kecepatan angin rencana berdasarkan kecepatan angin di lokasi, m/det

VR = Batas kecepatan angin minimum, m/detik Vsit, = Kecepatan angin di lokasi, m/detik

= Berat jenis beton, kg/m3


(7)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gambar arsitek jembatan Rion Antirion...2

Gambar 2.1 Pylon ...7

Gambar 2.2 Beberapa bentuk pylon...9

Gambar 2.3 Longitudinal edge beams (Knie Bridge, Germany)...10

Gambar 2.4 Box girders (Oberkasseler Bridge, Germany)...10

Gambar 2.5 Trusses (Öresund Bridge, Sweden)...11

Gambar 2.6 Pola sistem cable stayed……….………12

Gambar 2.7 Berbagai tipe kabel...13

Gambar 2.8 Jembatan sistem satu bidang kabel (Sunshine Skyway bridge, Florida)………..14

Gambar 2.9 Jembatan dua bidang kabel vertikal (Baybridge,Yokohama-Jepang)...15

Gambar 2.10 Jembatan dua bidang kabel miring(Rion-Antirion, Yunani)...15

Gambar 2.11 Jembatan satu bidang asimetri(Skyway bridge, Florida)...16

Gambar 2.12 Pengangkuran pada pylon...17

Gambar 2.13 Pengangkuran pada deck...17

Gambar 3.1 Pylon...22

Gambar 3.2 Pemodelan beban angin pada pylon...34

Gambar 4.1 Diagram Alir analisis kasus...36

Gambar 4.2 Grafik Beban Angin...…….………..……..…..42

Gambar 4.3 Detail Pylon...………..……44


(8)

Universitas Kristen Maranatha xii

Gambar 4.5 Pemodelan Live Load (LL)...47

Gambar 4.6 Pemodelan Beban Dinding...48

Gambar 4.7 Berat sendiri kabel 1 titik.(model 1)...49

Gambar 4.8 Berat sendiri kabel 19 titik (model 2)...50

Gambar 4.9 Komponen gaya kabel arah horisontal dan vertikal...52

Gambar 4.10 Pemodelan Beban Angin...53

Gambar 4.11 Skema bagan alir analisis peralihan...54

Gambar 4.12 Grafik Peralihan Setiap titik pada pylon (Kecepatan 280 km/jam)...56

Gambar 4.13 Grafik Peralihan Setiap titik pada pylon (Kecepatan 220 km/jam)...57

Gambar 4.14 Grafik Peralihan Setiap titik pada pylon (Kecepatan 200 km/jam)...57

Gambar 4.15 Grafik Peralihan Setiap titik pada pylon (Kecepatan 180 km/jam)...58

Gambar 4.16 Grafik Peralihan Setiap titik pada pylon (Kecepatan 160 km/jam)...58

Gambar 4.17 Grafik Peralihan Setiap titik pada pylon (Kecepatan 140 km/jam)...59

Gambar 4.18 Grafik Peralihan Setiap titik pada pylon (Kecepatan 120 km/jam)...59

Gambar 4.19 Grafik Peralihan Setiap titik pada pylon (Kecepatan 100 km/jam)...60


(9)

Universitas Kristen Maranatha xiii

Gambar 4.20 Grafik Peralihan Setiap titik pada pylon (Kec. 90km/jam)...60

Gambar 4.21 Grafik Peralihan Setiap titik pada pylon (Kec. 70km/jam)...61

Gambar 4.22 Grafik Peralihan Setiap titik pada pylon (Kec. 50km/jam)...61

Gambar 4.23 Grafik Peralihan Maksimum...62

Gambar 4.24 Pemodelan Struktur Dengan Peralihan Pada Kecepatan 280 km/jam...63


(10)

Universitas Kristen Maranatha xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Combined Height, Exposures and Gust Factor Coefficient (Ce)1………..……….……….24 Tabel 3.2 Pressure Coefficient (Cq)...25 Tabel 3.3 Wind Stagnation Pressure (qs) at Standard Heigth of 33 feet (10

058 mm)………..………...………26 Tabel 3.4 Occupancy Category...27 Tabel 3.5 Terrain/Height Multipliers For Gust Wind Speeds Limit State

Design-All Regions And Ultimate Limit State-Regions A, W And B………...…………..30 Tabel 3.6 Terrain/Height Multipliers For Gust Wind Speeds Limit State

Design-All Regions And Ultimate Limit State-Regions C And D……….………31 Tabel 3.7 Walls-External Pressure Coefficient Cp,e) For Rectangular

Enclosed Buildings-Windward Wall (W)……….…..33 Tabel 3.8 Area Reduction Factor (Ka)...33 Table 3.9 Action Factors For Wind Pressure Contributing From Two Or

More Building Surfaces To Effects On Major Structural Elements………...………..33 Tabel 4.1 Hasil Beban dengan 11 data kecepatan angin (UBC 1997)……...38 Tabel 4.2 Hasil Beban dengan 11 data kecepatan angin (AS/NZS


(11)

Universitas Kristen Maranatha xv

Tabel 4.3 Persentase Relatif beban Angin dengan 11 data kecepatan angin...……...………..41 Tabel 4.4 Gaya Kabel Dengan 19 kabel……...………..52 Tabel 4.5 Peralihan untuk setiap ketinggian pada pylon untuk kecepatan 280 km/jam...55 Tabel 4.6 Persentase Perbedaan Peralihan Maksimum dengan 11 data


(12)

Universitas Kristen Maranatha xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Contoh Perhitungan………68

Lampiran 2 Hasil Analisis SAP200………..……….70

Gambar L1.1 Model UB01………..……….72

Gambar L1.2 Model UB02………..……….72

Gambar L1.3 Model UB03………..……….73

Gambar L1.4 Model UB04………..……….73

Gambar L1.5 Model UB05………..……….74

Gambar L1.6 Model UB06………..……….74

Gambar L1.7 Model UB07………..……….75

Gambar L1.8 Model UA01………...……….………..……….75

Gambar L1.9 Model UA02………...………….…….……...……..……….76

Gambar L1.10 Model UA03……...……….………..……….76

Gambar L1.11 Model UA04…...……….………..……….77

Gambar L1.12 Model UA05……...……….………..……….77

Gambar L1.13 Model UA06…...……….………..……….78

Gambar L1.14 Model UA07………...….………..……….78

Gambar L1.15 Model UA08…...……….………..……….79

Gambar L1.16 Model UA09………...……….………..……….79

Gambar L1.17 Model UA10……...……….………..……….80

Gambar L1.18 Model UA11……...……….………..……….80

Tabel L.1 Klasifikasi Pemodelan Struktur………..71


(13)

Universitas Kristen Maranatha xvii

Tabel L.2.2 Peralihan untuk Kecepatan 70 km/jam……….…….82

Tabel L.2.3 Peralihan untuk Kecepatan 90 km/jam………...…..…….82

Tabel L.2.4 Peralihan untuk Kecepatan 100 km/jam……….…………..…….83

Tabel L.2.5 Peralihan untuk Kecepatan 120 km/jam……….……..…….84

Tabel L.2.6 Peralihan untuk Kecepatan 140 km/jam……….……..…….85

Tabel L.2.7 Peralihan untuk Kecepatan 160 km/jam……….……..…….86

Tabel L.2.8 Peralihan untuk Kecepatan 180 km/jam……….……..…….86

Tabel L.2.9 Peralihan untuk Kecepatan 200 km/jam……….……..…….87

Tabel L.2.10 Peralihan untuk Kecepatan 220 km/jam……….……..…….88


(14)

68

LAMPIRAN 1

CONTOH PERHITUNGAN

1.1"UBC 1997

a." Kecepatan Angin 120 km/jam Parameter :

-" Ce = 2,3

-" Cq = 3,6

-" qs = 0,69 kN/m2

-" Iw = 1

P = Ce×Cq×qs ×Iw

= 2,3×3,6×0,69×1

= 68075, kN/m2 = 5680 N/m,7 2 = 579,66kg/m2

b." Kecepatan Angin 280 km/jam Parameter :

-" Ce = 2,3

-" Cq = 3,6

-" qs = 2,074 kN/m2

-" Iw = 1

P = Ce×Cq×qs ×Iw

= 2,3×3,6×2,074×1


(15)

69

1.2"AS/NZS 1170.2.2002

a." Kecepatan Angin 120 km/jam Parameter :

-" VR = 120 km/jam = 33,33 m/det

-" Md = 1

-" Mz,cat = 1,2952

-" Ms = 1

-" Mt = 1

-" Cp,e = 0,8

-" Ka = 0,8

-" Kc = 1

-" Cdyn = 1 hertz

-" ρair = 1,2 kg/m3

Vdesθ = VR ×Md ×Mz,cat×Ms ×Mt

= 33,33×1×1,2952×1×1 = 43,17m/det

Cfig = Cp,e×Ka×Kc

= 0,8×0,8×1 = 640,

P = 0,5(ρair

( )

Vdes,θCfig×Cdyn

= 0,5(1,2)×

(

43,17

)

2×0,64×1 = 715,75 Pa = 72,96 kg/m2


(16)

70

b." Kecepatan Angin 280 km/jam Parameter :

-" VR = 280 km/jam = 77,78 m/det

-" Md = 1

-" Mz,cat = 1,2952

-" Ms = 1

-" Mt = 1

-" Cp,e = 0,8

-" Ka = 0,8

-" Kc = 1

-" Cdyn = 1 hertz

-" ρair = 1,2 kg/m3

Vdesθ = VR ×Md ×Mz,cat×Ms ×Mt = 77,78×1×1,2952×1×1 = 100,74m/det

Cfig = Cp,e×Ka×Kc

= 0,8×0,8×1 = 640,

P = 0,5(ρair

( )

Vdes,θCfig×Cdyn

= 0,5(1,2)×

(

100,74

)

2×0,64×1 = 3896,87 Pa = 397,23 kg/m2


(17)

71

LAMPIRAN 2

Hasil Analisis SAP2000

Pemodelan struktur dilakukan dengan beberapa variasi peraturan yang digunakan, dan kecepatan. Analisis dengan SAP2000 secara keseluruhan terdapat 18 kali running berdasarkan variasi tersebut.

Klasifikasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel L1.1. Sedangkan hasil analisis selengkapnya untuk masing-masing tipe struktur ditampilkan dalam Gambar pada Lampiran 1 berikut.

Tabel L 1.1 Klasifikasi Pemodelan Struktur

Model Peraturan Kecepatan Angin

(km/jam)

1 UB01 UBC97 50, 70, 90 dan 100

2 UB02 UBC97 120

3 UB03 UBC97 140

4 UB04 UBC97 160

5 UB05 UBC97 180

6 UB06 UBC97 200

7 UB07 UBC97 220 dan 280

8 UA01 ANZS 50

9 UA02 ANZS 70

10 UA03 ANZS 90

11 UA04 ANZS 100

12 UA05 ANZS 120

13 UA06 ANZS 140

14 UA07 ANZS 160

15 UA08 ANZS 180

16 UA09 ANZS 200

17 UA10 ANZS 220


(18)

72

Gambar L 1.1 Model UB01 (model 1 dan model 2)


(19)

73

Gambar L 1.3 Model UB03(model 1 dan model 2)


(20)

74

Gambar L 1.5 Model UB05 (model 1 dan model 2)


(21)

75

Gambar L 1.7 Model UB07 (model 1 dan model 2)


(22)

76

Gambar L 1.9 Model UA02(model 1 dan model 2)


(23)

77

Gambar L 1.11 Model UA04(model 1 dan model 2)


(24)

78

Gambar L 1.13 Model UA06 (model 1 dan model 2)


(25)

79

Gambar L 1.15 Model UA08 (model 1 dan model 2)


(26)

80

Gambar L 1.17 Model UA10 (model 1 dan model 2)


(27)

81

LAMPIRAN 2

PERALIHAN TIAP-TIAP KETINGGIAN

Peralihan struktur yang diperoleh terdiri dari beberapa variasi peraturan yang digunakan, dan kecepatan. Besarnya peralihan selengkapnya ditampilkan dalam Tabel pada Lampiran 2 berikut :

Tabel L 2.1 Peralihan untuk Kecepatan 50 km/jam

TITIK h PERALIHAN (m)

(m) UBC ANZS

1 0.0 0.0000 0.0000 2 9.3 0.0175 0.0140 3 18.6 0.0328 0.0239 4 27.9 0.0438 0.0285 5 37.3 0.0492 0.0288 6 46.6 0.0491 0.0244 7 55.9 0.0443 0.0169 8 65.2 0.0367 0.0086 9 74.5 0.0293 0.0021 10 76.4 0.0282 0.0014 11 78.4 0.0272 0.0009 12 78.5 0.0272 0.0009 13 80.3 0.0264 0.0006 14 82.3 0.0257 0.0005 15 82.5 0.0256 0.0005 16 84.2 0.0250 0.0004 17 86.2 0.0244 0.0004 18 86.5 0.0243 0.0004 19 88.1 0.0237 0.0003 20 90.1 0.0230 0.0004 21 90.5 0.0228 0.0004 22 92.0 0.0223 0.0004 23 93.9 0.0215 0.0005 24 94.5 0.0213 0.0005 25 95.9 0.0207 0.0005 26 97.8 0.0199 0.0005 27 98.5 0.0196 0.0005 28 99.8 0.0190 0.0005 29 101.7 0.0181 0.0004 30 102.5 0.0177 0.0004 31 103.7 0.0172 0.0004 32 105.6 0.0162 0.0004 33 106.5 0.0158 0.0004 34 107.6 0.0153 0.0004 35 109.5 0.0144 0.0004


(28)

82

Tabel L 2.2 Peralihan untuk Kecepatan 70 km/jam

TITIK h PERALIHAN (m)

(m) UBC ANZS

1 0.0 0.0000 0.0000 2 9.3 0.0175 0.0141 3 18.6 0.0328 0.0241 4 27.9 0.0438 0.0293 5 37.3 0.0492 0.0294 6 46.6 0.0491 0.0251 7 55.9 0.0443 0.0178 8 65.2 0.0367 0.0094 9 74.5 0.0293 0.0029 10 76.4 0.0282 0.0022 11 78.4 0.0272 0.0017 12 78.5 0.0272 0.0017 13 80.3 0.0264 0.0014 14 82.3 0.0257 0.0013 15 82.5 0.0256 0.0013 16 84.2 0.0250 0.0012 17 86.2 0.0244 0.0011 18 86.5 0.0243 0.0011 19 88.1 0.0237 0.0011 20 90.1 0.0230 0.0011 21 90.5 0.0228 0.0011 22 92.0 0.0223 0.0011 23 93.9 0.0215 0.0011 24 94.5 0.0213 0.0011 25 95.9 0.0207 0.0011 26 97.8 0.0199 0.0011 27 98.5 0.0196 0.0011 28 99.8 0.0190 0.0010 29 101.7 0.0181 0.0010 30 102.5 0.0177 0.0010 31 103.7 0.0172 0.0010 32 105.6 0.0162 0.0009 33 106.5 0.0158 0.0009 34 107.6 0.0153 0.0009 35 109.5 0.0144 0.0008

Tabel L 2.3 Peralihan untuk Kecepatan 90 km/jam

TITIK h PERALIHAN (m)

(m) UBC ANZS

1 0.0 0.0000 0.0000 2 9.3 0.0175 0.0142 3 18.6 0.0328 0.0244 4 27.9 0.0438 0.0298 5 37.3 0.0492 0.0283 6 46.6 0.0491 0.0259 7 55.9 0.0443 0.0187 8 65.2 0.0367 0.0107


(29)

83 TabelL 2.3 (Lanjutan)

9 74.5 0.0293 0.0038 10 76.4 0.0282 0.0031 11 78.4 0.0272 0.0026 12 78.5 0.0272 0.0026 13 80.3 0.0264 0.0023 14 82.3 0.0257 0.0021 15 82.5 0.0256 0.0021 16 84.2 0.0250 0.0020 17 86.2 0.0244 0.0019 18 86.5 0.0243 0.0019 19 88.1 0.0237 0.0019 20 90.1 0.0230 0.0019 21 90.5 0.0228 0.0019 22 92.0 0.0223 0.0018 23 93.9 0.0215 0.0018 24 94.5 0.0213 0.0018 25 95.9 0.0207 0.0018 26 97.8 0.0199 0.0017 27 98.5 0.0196 0.0017 28 99.8 0.0190 0.0016 29 101.7 0.0181 0.0016 30 102.5 0.0177 0.0015 31 103.7 0.0172 0.0015 32 105.6 0.0162 0.0014 33 106.5 0.0158 0.0014 34 107.6 0.0153 0.0013 35 109.5 0.0144 0.0013

Tabel L 2.4 Peralihan untuk Kecepatan 100 km/jam

TITIK h PERALIHAN (m)

(m) UBC ANZS

1 0.0 0.0000 0.0000 2 9.3 0.0175 0.0143 3 18.6 0.0328 0.0246 4 27.9 0.0438 0.0301 5 37.3 0.0492 0.0305 6 46.6 0.0491 0.0264 7 55.9 0.0443 0.0192 8 65.2 0.0367 0.0109 9 74.5 0.0293 0.0043 10 76.4 0.0282 0.0036 11 78.4 0.0272 0.0031 12 78.5 0.0272 0.0031 13 80.3 0.0264 0.0028 14 82.3 0.0257 0.0026 15 82.5 0.0256 0.0026 16 84.2 0.0250 0.0024 17 86.2 0.0244 0.0024 18 86.5 0.0243 0.0024 19 88.1 0.0237 0.0023 20 90.1 0.0230 0.0023


(30)

84 Tabel L 2.4 (Lanjutan)

21 90.5 0.0228 0.0023 22 92.0 0.0223 0.0023 23 93.9 0.0215 0.0022 24 94.5 0.0213 0.0022 25 95.9 0.0207 0.0021 26 97.8 0.0199 0.0021 27 98.5 0.0196 0.0020 28 99.8 0.0190 0.0020 29 101.7 0.0181 0.0019 30 102.5 0.0177 0.0019 31 103.7 0.0172 0.0018 32 105.6 0.0162 0.0017 33 106.5 0.0158 0.0017 34 107.6 0.0153 0.0016 35 109.5 0.0144 0.0015

Tabel L 2.5 Peralihan untuk Kecepatan 120 km/jam

TITIK h PERALIHAN (m)

(m) UBC ANZS

1 0.0 0.0000 0.0000 2 9.3 0.0180 0.0144 3 18.6 0.0340 0.0250 4 27.9 0.0458 0.0307 5 37.3 0.0521 0.0314 6 46.6 0.0526 0.0275 7 55.9 0.0481 0.0204 8 65.2 0.0406 0.0121 9 74.5 0.0331 0.0055 10 76.4 0.0319 0.0048 11 78.4 0.0309 0.0043 12 78.5 0.0308 0.0042 13 80.3 0.0300 0.0039 14 82.3 0.0292 0.0037 15 82.5 0.0291 0.0037 16 84.2 0.0285 0.0035 17 86.2 0.0277 0.0035 18 86.5 0.0276 0.0034 19 88.1 0.0269 0.0034 20 90.1 0.0262 0.0033 21 90.5 0.0260 0.0033 22 92.0 0.0253 0.0032 23 93.9 0.0244 0.0031 24 94.5 0.0242 0.0031 25 95.9 0.0235 0.0030 26 97.8 0.0226 0.0029 27 98.5 0.0222 0.0029 28 99.8 0.0216 0.0028 29 101.7 0.0206 0.0027 30 102.5 0.0201 0.0026 31 103.7 0.0195 0.0026


(31)

85 Tabel L 2.5 (Lanjutan)

32 105.6 0.0184 0.0024 33 106.5 0.0180 0.0024 34 107.6 0.0174 0.0023 35 109.5 0.0163 0.0022

Tabel L 2.6 Peralihan untuk Kecepatan 140 km/jam

TITIK h PERALIHAN (m)

(m) UBC ANZS

1 0.0 0.0000 0.0000 2 9.3 0.0194 0.0146 3 18.6 0.0378 0.0255 4 27.9 0.0520 0.0315 5 37.3 0.0606 0.0325 6 46.6 0.0628 0.0288 7 55.9 0.0595 0.0219 8 65.2 0.0523 0.0136 9 74.5 0.0444 0.0070 10 76.4 0.0430 0.0062 11 78.4 0.0418 0.0057 12 78.5 0.0417 0.0056 13 80.3 0.0407 0.0053 14 82.3 0.0397 0.0050 15 82.5 0.0396 0.0050 16 84.2 0.0387 0.0048 17 86.2 0.0377 0.0047 18 86.5 0.0375 0.0047 19 88.1 0.0367 0.0046 20 90.1 0.0355 0.0045 21 90.5 0.0353 0.0045 22 92.0 0.0344 0.0044 23 93.9 0.0332 0.0042 24 94.5 0.0328 0.0042 25 95.9 0.0319 0.0041 26 97.8 0.0306 0.0040 27 98.5 0.0302 0.0039 28 99.8 0.0293 0.0038 29 101.7 0.0279 0.0036 30 102.5 0.0273 0.0036 31 103.7 0.0265 0.0034 32 105.6 0.0250 0.0033 33 106.5 0.0244 0.0032 34 107.6 0.0236 0.0031 35 109.5 0.0221 0.0029


(32)

86

Tabel L 2.7 Peralihan untuk Kecepatan 160 km/jam

TITIK h PERALIHAN (m)

(m) UBC ANZS

1 0.0 0.0000 0.0000 2 9.3 0.0211 0.0148 3 18.6 0.0420 0.0260 4 27.9 0.0591 0.0324 5 37.3 0.0702 0.0337 6 46.6 0.0745 0.0302 7 55.9 0.0724 0.0235 8 65.2 0.0656 0.0153 9 74.5 0.0572 0.0086 10 76.4 0.0557 0.0078 11 78.4 0.0542 0.0073 12 78.5 0.0541 0.0072 13 80.3 0.0529 0.0068 14 82.3 0.0516 0.0066 15 82.5 0.0514 0.0065 16 84.2 0.0503 0.0063 17 86.2 0.0490 0.0062 18 86.5 0.0488 0.0061 19 88.1 0.0476 0.0060 20 90.1 0.0462 0.0059 21 90.5 0.0459 0.0058 22 92.0 0.0447 0.0057 23 93.9 0.0431 0.0056 24 94.5 0.0427 0.0055 25 95.9 0.0415 0.0053 26 97.8 0.0398 0.0051 27 98.5 0.0399 0.0051 28 99.8 0.0380 0.0049 29 101.7 0.0362 0.0047 30 102.5 0.0355 0.0046 31 103.7 0.0344 0.0045 32 105.6 0.0325 0.0042 33 106.5 0.0316 0.0041 34 107.6 0.0306 0.0040 35 109.5 0.0287 0.0037

Tabel L 2.8 Peralihan untuk Kecepatan 180 km/jam

TITIK h PERALIHAN (m)

(m) UBC ANZS

1 0.0 0.0000 0.0000 2 9.3 0.0230 0.0151 3 18.6 0.0468 0.0266 4 27.9 0.0673 0.0335 5 37.3 0.0814 0.0351 6 46.6 0.0881 0.0320 7 55.9 0.0873 0.0254 8 65.2 0.0809 0.0173


(33)

87 Tabel L 2.8 (Lanjutan)

9 74.5 0.0721 0.0105 10 76.4 0.0703 0.0097 11 78.4 0.0686 0.0091 12 78.5 0.0685 0.0090 13 80.3 0.0670 0.0086 14 82.3 0.0654 0.0083 15 82.5 0.0652 0.0083 16 84.2 0.0637 0.0080 17 86.2 0.0621 0.0078 18 86.5 0.0618 0.0078 19 88.1 0.0604 0.0076 20 90.1 0.0585 0.0074 21 90.5 0.0581 0.0074 22 92.0 0.0566 0.0072 23 93.9 0.0544 0.0070 24 94.5 0.0540 0.0069 25 95.9 0.0525 0.0067 26 97.8 0.0504 0.0065 27 98.5 0.0496 0.0064 28 99.8 0.0481 0.0062 29 101.7 0.0459 0.0059 30 102.5 0.0449 0.0058 31 103.7 0.0435 0.0056 32 105.6 0.0411 0.0053 33 106.5 0.0400 0.0052 34 107.6 0.0387 0.0050 35 109.5 0.0363 0.0047

Tabel L 2.9 Peralihan untuk Kecepatan 200 km/jam

TITIK h PERALIHAN (m)

(m) UBC ANZS

1 0.0 0.0000 0.0000 2 9.3 0.0251 0.0153 3 18.6 0.0523 0.0273 4 27.9 0.0763 0.0346 5 37.3 0.0939 0.0367 6 46.6 0.1031 0.0340 7 55.9 0.1040 0.0275 8 65.2 0.0981 0.0194 9 74.5 0.0886 0.0126 10 76.4 0.0866 0.0117 11 78.4 0.0846 0.0110 12 78.5 0.0845 0.0110 13 80.3 0.0827 0.0106 14 82.3 0.0807 0.0102 15 82.5 0.0805 0.0102 16 84.2 0.0787 0.0099 17 86.2 0.0767 0.0097 18 86.5 0.0763 0.0097 19 88.1 0.0745 0.0094 20 90.1 0.0720 0.0092


(34)

88 Tabel 2.9 (Lanjutan)

21 90.5 0.0710 0.0091 22 92.0 0.0699 0.0089 23 93.9 0.0675 0.0086 24 94.5 0.0667 0.0085 25 95.9 0.0650 0.0083 26 97.8 0.0622 0.0080 27 98.5 0.0613 0.0078 28 99.8 0.0594 0.0076 29 101.7 0.0566 0.0073 30 102.5 0.0555 0.0071 31 103.7 0.0537 0.0069 32 105.6 0.0508 0.0065 33 106.5 0.0494 0.0064 34 107.6 0.0478 0.0062 35 109.5 0.0449 0.0058

Tabel L 2.10 Peralihan untuk Kecepatan 220 km/jam

TITIK h PERALIHAN (m)

(m) UBC ANZS

1 0.0 0.0000 0.0000 2 9.3 0.0262 0.0156 3 18.6 0.0550 0.0281 4 27.9 0.0808 0.0359 5 37.3 0.1000 0.0384 6 46.6 0.1105 0.0360 7 55.9 0.1122 0.0298 8 65.2 0.1065 0.0218 9 74.5 0.0968 0.0149 10 76.4 0.0946 0.0140 11 78.4 0.0925 0.0133 12 78.5 0.0923 0.0133 13 80.3 0.0904 0.0128 14 82.3 0.0883 0.0124 15 82.5 0.0880 0.0123 16 84.2 0.0861 0.0120 17 86.2 0.0839 0.0117 18 86.5 0.0835 0.0116 19 88.1 0.0815 0.0114 20 90.1 0.0790 0.0111 21 90.5 0.0785 0.0110 22 92.0 0.0765 0.0107 23 93.9 0.0738 0.0104 24 94.5 0.0730 0.0103 25 95.9 0.0709 0.0100 26 97.8 0.0680 0.0096 27 98.5 0.0670 0.0095 28 99.8 0.0650 0.0092 29 101.7 0.0619 0.0088 30 102.5 0.0606 0.0086 31 103.7 0.0587 0.0083


(35)

89 Tabel 2.10 (Lanjutan)

32 105.6 0.0555 0.0079 33 106.5 0.0540 0.0077 34 107.6 0.0523 0.0074 35 109.5 0.0490 0.0070

Tabel L 2.11 Peralihan untuk Kecepatan 280 km/jam

TITIK h PERALIHAN (m)

(m) UBC ANZS

1 0.0 0.0000 0.0000 2 9.3 0.0262 0.0167 3 18.6 0.0550 0.0308 4 27.9 0.0808 0.0404 5 37.3 0.1000 0.0446 6 46.6 0.1105 0.0435 7 55.9 0.1122 0.0381 8 65.2 0.1065 0.0304 9 74.5 0.0968 0.0232 10 76.4 0.0946 0.0221 11 78.4 0.0925 0.0213 12 78.5 0.0923 0.0212 13 80.3 0.0904 0.0206 14 82.3 0.0883 0.0200 15 82.5 0.0880 0.0200 16 84.2 0.0861 0.0195 17 86.2 0.0839 0.0190 18 86.5 0.0835 0.0189 19 88.1 0.0815 0.0185 20 90.1 0.0790 0.0179 21 90.5 0.0785 0.0178 22 92.0 0.0765 0.0174 23 93.9 0.0738 0.0168 24 94.5 0.0730 0.0166 25 95.9 0.0709 0.0161 26 97.8 0.0680 0.0155 27 98.5 0.0670 0.0153 28 99.8 0.0650 0.0148 29 101.7 0.0619 0.0141 30 102.5 0.0606 0.0139 31 103.7 0.0587 0.0134 32 105.6 0.0555 0.0127 33 106.5 0.0540 0.0123 34 107.6 0.0523 0.0119 35 109.5 0.0490 0.0112


(36)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1" Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau yang terpisahkan oleh laut dan selat. Kondisi geografis tersebut mengakibatkan terus meningkatnya arus lalu lintas kendaraan antar pulau guna menunjang aktifitas dan mobilitas penduduk antar pulau di Indonesia.

Semakin meningkatnya arus lalu lintas kendaraan antar pulau dari tahun ke tahun dan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk menimbulkan


(37)

Universitas Kristen Maranatha

2

peningkatan kebutuhan akan sarana lalu lintas yang tinggi jumlahnya. Oleh karena itu banyak dibangun jaringan penghubung antar pulau seperti terowongan atau jembatan antar pulau sebagai sarana untuk mengatasinya.

Pengetahuan dan teknologi yang telah ada pada masa sekarang ini memungkinkan untuk dapat membangun jembatan bentang panjang. Oleh karena itu dibutuhkan struktur pendukung yang kuat, kokoh dan stabil mengingat perbedaan jarak antara lebar dengan panjangnya memiliki nilai yang besar.

Jembatan cable-stayed merupakan salah satu alternatif pilihan yang cocok

untuk memenuhi kebutuhan tersebut, karena model jembatan cable-stayed

memiliki bentang yang panjang, dan hanya memerlukan pylon tinggi sebagai

pendukung utama. Sehingga sistem struktur jembatan cable-stayed tepat dan

efisien diterapkan sebagai jembatan dengan bentang yang panjang. Oleh karena

itu, struktur jembatan cable-stayed mulai populer dan banyak digunakan. Selain

itu jembatan cable-stayed indah jika ditinjau dari segi estetika.

Gambar 1.1 Gambar arsitek jembatan Rion Antirion


(38)

Universitas Kristen Maranatha

3

Jembatan Rion Antirion yang dibangun di kota Athena, Yunani merupakan

salah satu contoh dari jembatan cable-stayed. Gambar 1.1 memperlihatkan empat

buah pylon pada struktur jembatan (Symposium on Engineering Surveys for

Construction Works and Structural Engineering Nottingham, 2004).

Perencanaan struktur pada umumnya meliputi perencanaan terhadap beban gempa (struktur tahan gempa) dan perencanaan terhadap beban angin. Perencanaan struktur tahan gempa biasanya dilakukan pada daerah-daerah yang rawan gempa, sedangkan perencanaan terhadap beban angin pada umumnya dilakukan pada suatu kasus tertentu. Sebagai contoh adalah karena kelangsingan/ketinggian yang cukup mencolok pada bentuk struktur bangunan (Sukamta, 2005), atau karena kurangnya perhatian para perencana struktur bangunan terhadap beban angin, hal ini disebabkan oleh pengaruh seismik pada perilaku struktur, yang terletak di daerah rawan gempa, seringkali lebih dominan dibandingkan dengan pengaruh beban angin. Namun, pada kenyataannya banyak negara-negara yang terdiri atas kepulauan dengan bentangan pantai berkilo-kilo meter panjangnya yang rentan terhadap serangan angin (Chendrawan, 2006).

Dalam tugas akhir ini akan dilakukan pemodelan dan analisis pada pylon

tinggi beton bertulang. Beban yang bekerja pada struktur adalah beban gravitasi dan beban angin.

Pemodelan beban angin dilakukan berdasarkan peraturan UBC 1997 dan AS/NZS 1170.2:2002. Serangkaian analisis telah dilakukan untuk mempelajari konsekuensi penerapan Standar Australia/Selandia-Baru untuk beban angin AS/NZS 1170.2:2002. Standar ini sangat mirip dengan Standar Amerika ASCE


(39)

Universitas Kristen Maranatha

4

7:2002 yang tampaknya banyak diacu dalam penyusunan konsep Standar Beban Angin Indonesia yang baru (Chendrawan, 2006).

1.2" Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah

1." Melakukan pemodelan dan analisis struktur pylon tinggi beton

bertulang.

2." Melakukan evaluasi perilaku pylon tinggi yaitu peralihan akibat beban angin.

1.3" Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1." Pemodelan dan analisis dilakukan pada struktur jembatan kabel, dan

struktur yang ditinjau adalah model struktur pylon tinggi beton

bertulang jembatan Rion Antirion

2." Beban yang diperhitungkan adalah beban gravitasi dan beban angin

3." Pemodelan beban angin dilakukan berdasarkan UBC 1997 dan

AS/NZS 1170.2:2002

4." Struktur pylon dimodelkan sebagai frame element, dengan asumsi

perletakan sendi pada ujung atas pier tinggi

5." Analisis menggunakan software SAP2000 Advanced version 10

(student version)


(40)

Universitas Kristen Maranatha

5

1.4" Sistematika Pembahasan

Penulisan tugas akhir ini dibagi ke dalam 5 bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, tujuan, ruang lingkup pembahasan, serta sistematika penulisan yang menguraikan ruang lingkup masalah yang akan dibahas.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi jenis material-material dan bagian-bagian dari struktur serta pemodelan beban yang mempengaruhi struktur tersebut.

BAB 3 DATA STRUKTUR DAN PEMODELAN

Pada bab ini, akan diuraikan mengenai data-data struktur yang akan digunakan serta pemodelan beban angin berdasarkan UBC 1997 dan AS/NZS 1170.2:2002.

BAB 4 STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan asumsi pemodelan dan analisis struktur dengan beban angin berdasarkan UBC 1997 dan AS/NZS 1170.2:2002, dengan

menggunakan SAP 2000 Advanced version 10 (student version), serta

pembahasan hasil analisis struktur tersebut.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil dari analisis yang dilakukan dan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut, yang lebih baik dimasa yang akan datang.


(41)

""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""Universitas Kristen Maranatha""

66

DAFTAR PUSTAKA

1." Chendrawan, W. (2006), Analisa Beban Angin Pada Bangunan Industri Berdasarkan Peraturan AS/NZS 1170.2:2002, Seminar Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia 2006.

2." Dyrbye, C. and Hansen, S.O.(1997), Wind Loads on Structures, John Wiley & Sons.

3." Gimsing, N.J. (1998), Cable Supported Bridges-Concept & Design, John Willey & Sons Inc., 2nd edition, Chichester.

4." Hardjasaputra, H. (2005), Struktur Kabel : Teknologi dan Desain, Paper-Seminar “Solusi Inovatif dalam Desain / Kegagalan Struktur Teknik Sipil” Universitas Pelita Harapan,. 19 Oktober 2005, Tangerang, Banten

5." ICBO (1997), Uniform Building Code–1997, International Building Officials, Whittier, California.

6." Irsyam, M. (2006), Seismic Design Criteria For Suramadu Cable Stayed Bridge, Seminar HAKI 2006.

7." Ito, M. et all (1991), Cable-Stayed Bridges-Recent Developments and Their Future, Proceedings of The Seminar, Yokohama, Japan. 10-11 December 1991, Elscvier Science Publisher B.V., Amsterdam

8." Marchetti, M. Et all (2004), Adjustment of the Rion-Antirion Cable-Stayed Bridge An Innovative Multidisciplinary Response to a Construction Challenge, Symposium on Engineering Surveys for Construction Works and Structural Engineering Nottingham, 28 June- 1 July 2004, United Kingdom.

9." Standards Australia/Standards New Zealand (2002), Australian/New Zealand Standard Structural design actions Part 2: Wind actions, AS/NZS 1170.2:2002.

10."Standards Australia/Standards New Zealand, (2002), Structural design actions – Wind actions – Commentary (Supplement to AS/NZS 1170.2:2002), AS/NZS 1170.2 Supplement 1:2002.


(42)

""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""Universitas Kristen Maranatha""

67 11."Sucipto, B. (2002), The Riau Cable Stayed Bridges Improvements of

Construction Methodology of The Batam CSB That Applies To The Siak CSB, The Ninth East Asia-Pasific Conference on Structural Engineering and Construction 2002.

12."Sukamta, D. (2006), Core Dan Outrigger Sebagai Sistem Lateral Pada Apartment The Peak, Seminar Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia 2006, Jakarta.

13."Troitsky, M.S. (1977), Cable-Stayed Bridges, Theory & Design, Cross by Lockwood Staples, London.

14."url :http://img279.echo.cx/img279/7481/baybridge4ip.jpg 15."url :\http://i3.ebayimg.com/01/i/05/3e/52/4d_1_b.JPG 16."url :http://wikipedia.org/wiki/Rio-AntirioBridge

17."url : http://www.civil.usyd.edu.au/courses/civl2230/windactions.ppt 18."url :http://www.fabermaunsell.com/MarketAndServices/39/68/index.jsp 19."url :http://www.gefyra.gr/English/framesetbig.htm

20."url :http://www.hellascams.gr/rion/index.htm

21."url :http://www.insight-magazine.com/indo/edisi_10.html 22."url :http://www.langan.com/hpnews_rionantirion_asp

23."url :http://www.lcpc.fr/en/presentation/moyens/centrifugeuse/indexl.dml. 24."url :http://www.pbs.org/wgbh/nova/bridge/build.html

25."url : http://www.spie.org/web/oer/may/may98/home.html 26."WFO New Orleans Report (2005)


(1)

peningkatan kebutuhan akan sarana lalu lintas yang tinggi jumlahnya. Oleh karena itu banyak dibangun jaringan penghubung antar pulau seperti terowongan atau jembatan antar pulau sebagai sarana untuk mengatasinya.

Pengetahuan dan teknologi yang telah ada pada masa sekarang ini memungkinkan untuk dapat membangun jembatan bentang panjang. Oleh karena itu dibutuhkan struktur pendukung yang kuat, kokoh dan stabil mengingat perbedaan jarak antara lebar dengan panjangnya memiliki nilai yang besar.

Jembatan cable-stayed merupakan salah satu alternatif pilihan yang cocok untuk memenuhi kebutuhan tersebut, karena model jembatan cable-stayed memiliki bentang yang panjang, dan hanya memerlukan pylon tinggi sebagai pendukung utama. Sehingga sistem struktur jembatan cable-stayed tepat dan efisien diterapkan sebagai jembatan dengan bentang yang panjang. Oleh karena itu, struktur jembatan cable-stayed mulai populer dan banyak digunakan. Selain itu jembatan cable-stayed indah jika ditinjau dari segi estetika.

Gambar 1.1 Gambar arsitek jembatan Rion Antirion


(2)

Universitas Kristen Maranatha Jembatan Rion Antirion yang dibangun di kota Athena, Yunani merupakan salah satu contoh dari jembatan cable-stayed. Gambar 1.1 memperlihatkan empat buah pylon pada struktur jembatan (Symposium on Engineering Surveys for Construction Works and Structural Engineering Nottingham, 2004).

Perencanaan struktur pada umumnya meliputi perencanaan terhadap beban gempa (struktur tahan gempa) dan perencanaan terhadap beban angin. Perencanaan struktur tahan gempa biasanya dilakukan pada daerah-daerah yang rawan gempa, sedangkan perencanaan terhadap beban angin pada umumnya dilakukan pada suatu kasus tertentu. Sebagai contoh adalah karena kelangsingan/ketinggian yang cukup mencolok pada bentuk struktur bangunan (Sukamta, 2005), atau karena kurangnya perhatian para perencana struktur bangunan terhadap beban angin, hal ini disebabkan oleh pengaruh seismik pada perilaku struktur, yang terletak di daerah rawan gempa, seringkali lebih dominan dibandingkan dengan pengaruh beban angin. Namun, pada kenyataannya banyak negara-negara yang terdiri atas kepulauan dengan bentangan pantai berkilo-kilo meter panjangnya yang rentan terhadap serangan angin (Chendrawan, 2006).

Dalam tugas akhir ini akan dilakukan pemodelan dan analisis pada pylon tinggi beton bertulang. Beban yang bekerja pada struktur adalah beban gravitasi dan beban angin.

Pemodelan beban angin dilakukan berdasarkan peraturan UBC 1997 dan AS/NZS 1170.2:2002. Serangkaian analisis telah dilakukan untuk mempelajari konsekuensi penerapan Standar Australia/Selandia-Baru untuk beban angin AS/NZS 1170.2:2002. Standar ini sangat mirip dengan Standar Amerika ASCE


(3)

7:2002 yang tampaknya banyak diacu dalam penyusunan konsep Standar Beban Angin Indonesia yang baru (Chendrawan, 2006).

1.2" Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah

1." Melakukan pemodelan dan analisis struktur pylon tinggi beton bertulang.

2." Melakukan evaluasi perilaku pylon tinggi yaitu peralihan akibat beban angin.

1.3" Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1." Pemodelan dan analisis dilakukan pada struktur jembatan kabel, dan struktur yang ditinjau adalah model struktur pylon tinggi beton bertulang jembatan Rion Antirion

2." Beban yang diperhitungkan adalah beban gravitasi dan beban angin 3." Pemodelan beban angin dilakukan berdasarkan UBC 1997 dan

AS/NZS 1170.2:2002

4." Struktur pylon dimodelkan sebagai frame element, dengan asumsi perletakan sendi pada ujung atas pier tinggi

5." Analisis menggunakan software SAP2000 Advanced version 10 (student version)


(4)

Universitas Kristen Maranatha

1.4" Sistematika Pembahasan

Penulisan tugas akhir ini dibagi ke dalam 5 bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, tujuan, ruang lingkup pembahasan, serta sistematika penulisan yang menguraikan ruang lingkup masalah yang akan dibahas.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi jenis material-material dan bagian-bagian dari struktur serta pemodelan beban yang mempengaruhi struktur tersebut.

BAB 3 DATA STRUKTUR DAN PEMODELAN

Pada bab ini, akan diuraikan mengenai data-data struktur yang akan digunakan serta pemodelan beban angin berdasarkan UBC 1997 dan AS/NZS 1170.2:2002.

BAB 4 STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan asumsi pemodelan dan analisis struktur dengan beban angin berdasarkan UBC 1997 dan AS/NZS 1170.2:2002, dengan menggunakan SAP 2000 Advanced version 10 (student version), serta pembahasan hasil analisis struktur tersebut.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil dari analisis yang dilakukan dan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut, yang lebih baik dimasa yang akan datang.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

1." Chendrawan, W. (2006), Analisa Beban Angin Pada Bangunan Industri

Berdasarkan Peraturan AS/NZS 1170.2:2002, Seminar Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia 2006.

2." Dyrbye, C. and Hansen, S.O.(1997), Wind Loads on Structures, John

Wiley & Sons.

3." Gimsing, N.J. (1998), Cable Supported Bridges-Concept & Design, John Willey & Sons Inc., 2nd edition, Chichester.

4." Hardjasaputra, H. (2005), Struktur Kabel : Teknologi dan Desain, Paper-Seminar “Solusi Inovatif dalam Desain / Kegagalan Struktur Teknik Sipil” Universitas Pelita Harapan,. 19 Oktober 2005, Tangerang, Banten

5." ICBO (1997), Uniform Building Code–1997, International Building

Officials, Whittier, California.

6." Irsyam, M. (2006), Seismic Design Criteria For Suramadu Cable Stayed Bridge, Seminar HAKI 2006.

7." Ito, M. et all (1991), Cable-Stayed Bridges-Recent Developments and

Their Future, Proceedings of The Seminar, Yokohama, Japan. 10-11 December 1991, Elscvier Science Publisher B.V., Amsterdam

8." Marchetti, M. Et all (2004), Adjustment of the Rion-Antirion

Cable-Stayed Bridge An Innovative Multidisciplinary Response to a Construction Challenge, Symposium on Engineering Surveys for Construction Works and Structural Engineering Nottingham, 28 June- 1 July 2004, United Kingdom.

9." Standards Australia/Standards New Zealand (2002), Australian/New

Zealand Standard Structural design actions Part 2: Wind actions, AS/NZS 1170.2:2002.

10."Standards Australia/Standards New Zealand, (2002), Structural design actions – Wind actions – Commentary (Supplement to AS/NZS 1170.2:2002), AS/NZS 1170.2 Supplement 1:2002.


(6)

""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""Universitas Kristen Maranatha""

11."Sucipto, B. (2002), The Riau Cable Stayed Bridges Improvements of

Construction Methodology of The Batam CSB That Applies To The Siak CSB, The Ninth East Asia-Pasific Conference on Structural Engineering and Construction 2002.

12."Sukamta, D. (2006), Core Dan Outrigger Sebagai Sistem Lateral Pada

Apartment The Peak, Seminar Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia 2006, Jakarta.

13."Troitsky, M.S. (1977), Cable-Stayed Bridges, Theory & Design, Cross by Lockwood Staples, London.

14."url :http://img279.echo.cx/img279/7481/baybridge4ip.jpg 15."url :\http://i3.ebayimg.com/01/i/05/3e/52/4d_1_b.JPG 16."url :http://wikipedia.org/wiki/Rio-AntirioBridge

17."url : http://www.civil.usyd.edu.au/courses/civl2230/windactions.ppt 18."url :http://www.fabermaunsell.com/MarketAndServices/39/68/index.jsp 19."url :http://www.gefyra.gr/English/framesetbig.htm

20."url :http://www.hellascams.gr/rion/index.htm

21."url :http://www.insight-magazine.com/indo/edisi_10.html 22."url :http://www.langan.com/hpnews_rionantirion_asp

23."url :http://www.lcpc.fr/en/presentation/moyens/centrifugeuse/indexl.dml. 24."url :http://www.pbs.org/wgbh/nova/bridge/build.html

25."url : http://www.spie.org/web/oer/may/may98/home.html 26."WFO New Orleans Report (2005)