PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK.

(1)

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2 013


(2)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2 013


(3)

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2 013


(4)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2 013


(5)

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2 013


(6)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2 013


(7)

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2 013


(8)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran hanya dapat dicapai jika ada interaksi belajar mengajar antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Interaksi tersebut harus dalam proses komunikasi yang aktif dan edukatif antara guru dengan peserta didik yang saling menguntungkan kedua belah pihak agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efisien dan efektif. Hanya dengan proses pembelajaran yang baik, tujuan pembelajaran dapat dicapai sehingga peserta didik mengalami perubahan perilaku melalui kegiatan belajar. Perubahan tersebut dalam arti dapat menumbuhkembangkan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga peserta didik dapat memperoleh manfaatnya secara langsung dalam perkembangan pribadinya.

Salah satu upaya untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran, dan memantapkan penerimaan peserta didik terhadap isi pembelajaran adalah dengan menggunakan beberapa metode pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran adalah metode kerja kelompok. Menurut Moedjiono ( 1992 : 61 ) mengemukakan bahwa metode kerja kelompok dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi anggota yang satu dengan yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas – tugas belajar secara bersama – sama Metode kerja kelompok dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menjadikan siswa saling berinteraksi antara teman-temannya dengan jalan membuat suatu kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu tugas.

Dalam proses belajar mengajar, terutama dalam pembelajaran matematika, seseorang dituntut untuk mampu mencapai apa yang menjadi tujuan pembelajaran matematika. Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional membuat


(9)

2

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 pedoman pengajaran yang berbentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dan kemudian menjadi acuan bagi insan pendidik dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, table, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Masalah yang sering dihadapi guru dalam proses pembelajaran di kelas, diantaranya adalah :

1. Peserta didik kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

2. Peserta didik belajar hanya secara individual saja, dan kurang melibatkan peserta didik belajar secara kelompok

3. Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar peserta didik kurang memuaskan

4. Guru jarang melaksanakan kerja kelompok kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran


(10)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 Berdasarkan kenyataan di atas, maka penulis merancang kegiatan

pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas peserta didik sehingga diharapkan peserta didik dapat bergairah, lebih aktif dan kreatif serta termotivasi untuk belajar, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan hasil belajar peserta didik dapat memuaskan. Dalam hal ini, penulis menggunakan metode kerja kelompok sebagai upaya meningkatkan kompetensi peserta didik pada pembelajaran hitung campuran bilangan bulat. Penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai penggunaan metode kerja kelompok untuk peningkatan kompetensi peserta didik.

Dari pernyataan di atas, maka pembelajaran selayaknya disajikan pada situasi yang menyenangkan bagi peserta didik agar peserta didik lebih memahami pelajaran. Penulis akan menggunakan metode kerja kelompok untuk menarik minat dan pemahaman peserta didik pada pembelajaran. Penggunaan metode kerja kelompok membuat pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan, materi pelajaran dapat lebih mudah diserap dan diendapkan oleh peserta didik. Peserta didik mungkin sudah memahami permasalahan, konsep dari penjelasan guru, tetapi akan lebih lama terekam di benak peserta didik jika diperkaya dengan kegiatan melihat, mengalami dan memecahkankan masalah sendiri. Metode kerja kelompok dapat menciptakan kesenangan pada waktu pembelajaran berlangsung. Metode kerja kelompok merupakan salah satu metode pembelajaran yang menuntut peserta didik dapat terlibat secara sosio – emosional dan intelektual dalam proses belajar mengajar khususnya pembelajaran hitung campuran bilangan bulat.

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan. Penelitian yang akan penulis lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Metode Kerja Kelompok untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat” (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Paniis Kelas IV Semester I Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang)


(11)

4

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya permasalahan yang akan diteliti adalah

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan menerapkan metode kerja kelompok dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan menerapkan metode kerja kelompok dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang?

3. Bagaimana hasil belajar peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang setelah mengikuti pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penerapan metode kerja kelompok?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. mendeskripsikan perencanaan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan menerapkan metode kerja kelompok dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang

2. mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan menerapkan metode kerja kelompok dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang

3. mendeskripsikan hasil belajar peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang setelah mengikuti pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penerapan metode kerja kelompok

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Peserta didik :


(12)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 b. agar dapat saling bertukar pikiran dan saling membantu dalam kesulitan

c. agar dapat belajar lebih aktif, kreatif dan menciptakan suasana belajar yang kondusif, dan lebih menyenangkan bagi peserta didik.

2. Guru :

a. Memberi masukan kepada guru agar senantiasa menggunakan metode pembelajaran yang relevan dengan materi pembelajaran

b. menciptakan pembelajaran lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. c. Perbaikan proses pembelajaran matematika selanjutnya

d. Memberi kesempatan kepada guru untuk mengembangkan metode pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

3. Peneliti

a. menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang penelitian b. menambah pengalaman menulis karya tulis ilmiah

4. Sekolah

a. meningkatkan profesionalisme guru b. meningkatkan mutu pendidikan

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari perbedaan pendapat tentang arti kata yang terdapat pada judul antara penulis dan pembaca, penulis perlu menjelaskan istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini, sebagai berikut :

1. Metode kerja kelompok

Menurut Moedjiono (1992:61) mengemukakan bahwa metode kerja kelompok dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi anggota yang satu dengan yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas – tugas belajar secara bersama – sama. Metode kerja kelompok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai suatu cara untuk menjadikan siswa saling berinteraksi antara teman – temannya dengan jalan membuat kelompok – kelompok kecil untuk mengerjakan atau menyelesaikan


(13)

6

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 suatu tugas tertentu yang diberikan guru mengenai operasi hitung bilangan

bulat. Tujuan dari kerja kelompok ini adalah agar peserta didik dapat menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah, lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalah, mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi, aktif tergabung dalam pelajaran dan mereka lebih aktif berparsitipasi dalam diskusi, serta mengembangkan rasa menghargai dan menghormati pendapat orang lain.

2. Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat

Salah satu upaya yang ditempuh guru untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang kondusif adalah memilih dan mengembangkan metode mengajar. Pemilihan metode ini berkaitan langsung dengan usaha-usaha guru dalam menampilkan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi pembelajaran. Metode kerja kelompok merupakan bagian dari sekian banyak metode mengajar, yang diharapkan dapat membangkitkan motivasi dan interaksi peserta didik dalam belajar, serta meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran.

Penerapan metode kerja kelompok pada mata pelajaran matematika konsep operasi hitung bilangan bulat dimaksudkan agar:

1). Perhatian peserta didik lebih terpusat pada hal-hal yang dianggap penting sehingga hal- hal yang penting tersebut dapat diamati sepenuhnya. Perhatian peserta didik lebih mudah di pusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal-hal lain.

2). Mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibanding dengan belajar sendiri, karena peserta didik telah memperoleh gambaran dan pengalaman yang jelas dari hasil diskusi.

3). Peserta didik turut aktif berbicara dalam mengeluarkan pendapatnya, maka peserta didik akan memperoleh pengalaman praktek untuk mengembangkan


(14)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 kecakapannya dan memperoleh pengakuan dan penghargaan dari

teman-temannya dan gurunya.

4). Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada diri peserta didik dapat dijawab pada waktu melaksanakan proses kerja kelompok.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), salah satu tujuan mata pelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Tujuan utama mata pelajaran matematika menurut Kurikulum 2006 adalah agar siswa dapat mengenal konsep matematika dan menggunakan penalarannya dalam memecahkan masalah, dapat mengkomunikasikannya dengan menggunakan berbagai macam media, sehingga siswa memiliki sikap menghargai dan menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Operasi hitung bilangan bulat yang menjadi fokus penelitian ini meliputi : 1) Melakukan operasi perkalian, yaitu: menghafal fakta dasar perkalian sebagai

langkah dasar dengan hasil sampai seratus, dan melakukan operasi perkalian dengan cara susun sekurang-kurangnya dua bilangan minimal dua angka. 2) Melakukan operasi pembagian, yaitu : melakukan pembagian dengan sisa

dengan cara susun dan melakukan pembagian tanpa sisa dengan cara susun. 3) Melakukan operasi hitung campuran, yaitu : menentukan hasil operasi hitung


(15)

8

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(16)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research, yang merupakan salah satu upaya guru dalam bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelasnya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai penelitian (Action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik (Mulyasa, 2009:10)

Sebagai jabatan profesional sudah seharusnya guru bersikap profesional. Guru harus terus mengupayakan berbagai strategi baru dalam pembelajaran dalam upaya perbaikan. Berbagai faktor seperti materi, alat peraga, metode, sumber belajar, sarana penunjang, dan lain-lain perlu diperhatikan agar terjadi peningkatan.

Tahap – tahap metode penelitian kelas yang akan dilaksanakan adalah : a) Tahap perencanaan

b) Tahap pelaksanaan tindakan c) Tahap observasi

d) Tahap refleksi

e) Tahap perencanaan tindakan lanjutan

B. Model PTK yang Dikembangkan

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran dan bertujuan untuk memperbaiki, memahami pembelajaran serta situasi di mana pembelajaran itu dilakukan. Selanjutnya mereka menegaskan bahwa penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis, dengan keempat aspek, yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai


(17)

19

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 langkah-langkah yang statis terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan

momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Model yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc. Taggart dalam Kasbolah ( 1998 / 1999 ), dengan menggunakan sistem spiral yang sesuai dengan tahapan penelitian tindakan. Model penelitian tindakan kelas tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Gambar 3.1

Bagan Alur Pelaksanaan Tindakan C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Paniis Jalan Pangkalan Paniis Desa Mulyamekar Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang.

D. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2012/2013, yang berjumlah 38 peserta didik yang terdiri atas 21 peserta didik laki-laki dan 17 peserta didik perempuan, yang berasal dari kalangan keluarga, status ekonomi, sosial, dan budaya yang berbeda. Peserta didik kelas IV berasal dari lingkungan sekitar sekolah.

Rencana Tindakan

Refleksi

Observasi Pelaksanaan


(18)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 E. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model spiral yang terdiri dari 4 tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi dalam setiap siklus. 1) Tahap Perencanaan

Tahapan yang hendak dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah terlebih dahulu menentukan lokasi yang akan dijadikan subjek penelitian kemudian memilih subjek yang akan diteliti. Setelah tahap pertama dilakukan kemudian peneliti melakukan pendekatan dengan Kepala Sekolah dan rekan sejawat untuk diajak sebagai tim pelaksanaan penelitian. Langkah – langkah perencanaan dalam penelitian ini adalah dengan cara membuat skenario pembelajaran untuk selanjutnya diterapkan dalam proses pembelajaran. Peneliti terlebih dahulu menganalisis kurikulum sehingga penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan pendidikan yang sudah digariskan. Mendesain kelas merupakan salah satu langkah yang penting dalam perencanaan sehingga dapat menarik minat dan mendorong peserta didik untuk belajar. Peneliti mempersiapkan sarana dan fasilitas belajar sebagai pendukung dalam penelitian ini. Satu hal lagi dalam membuat langkah perencanaan adalah membuat lembar observasi untuk mengobservasi peserta didik dan guru, serta segala keperluan yang diperlukan untuk melakukan observasi bersama tim yang akan diajak untuk melakukan penelitian. Untuk memperoleh kondisi awal tentang keadaan kelas dilakukan pengamatan langsung di dalam kelas dengan menggunakan alat pengumpul data untuk melihat kamampuan peserta didik dalam menerima pembelajaran. Aspek lainnya yang harus diperhatikan yaitu keadaan lingkungan peserta didik tentang ketersediaan sumber belajar, media/alat peraga yang mendukung proses pembelajaran, sarana pendukung lainnya yang tersedia di sekolah. Setelah peneliti memperhatikan kondisi awal maka langkah selanjutnya yaitu peneliti bersama – sama tim melakukan pembicaraan tentang rencana penelitian yang hendak dilaksanakan dengan menggunakan media


(19)

21

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 pembelajaran yang sesuai dengan rumusan masalah serta melakukan teknik

pemantauan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti bersama tim adalah :

(a) Berusaha menelaah tentang kesulitan – kesulitan yang dialami oleh peserta didik pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung juga menelaah tentang kesulitan yang dialami oleh peneliti sehingga peneliti dapat mengatisipasi setiap kesulitan pada saat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.

(b) Peneliti menetapkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pembelajaran hitung campuran bilangan bulat yang akan disampaikan pada waktu pelaksanaan kegiatan.

(c) Merumuskan rencana pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas pada setiap siklus adalah sebagai berikut : a. Sebelum materi pembelajaran diberikan, guru menginformasikan materi

yang akan dipelajari dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk memotivasi peserta didik dalam menerima pembelajaran yang baru.

b. Siswa dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yang heterogen. Setiap kelompok terdiri atas lima orang peserta didik.

c. Setiap kelompok mendapat tugas yang harus dikerjakan bersama anggota kelompok.

d. Setelah selesai, setiap kelompok menjelaskan hasil kelompoknya dan mendiskusikannya di kelas.

Berdasarkan uraian di atas peneliti mengembangkan penelitiannya dengan tiga siklus sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan dengan alokasi waktu 2 X 35 menit dengan langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :


(20)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 a. Perencanaan tindakan siklus I

b. Pelaksanaan tindakan siklus I c. Observasi siklus I.

d. Refleksi siklus I.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan dengan alokasi waktu 2 X 35 menit dengan langkah-langkah perlaksanaan penelitian sebagai berikut :

a. Perencanaan tindakan siklus II b. Pelaksanaan tindakan siklus II c. Observasi siklus II.

d. Refleksi siklus II

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus III

Pelaksanaan tindakan siklus III dilakukan dengan alokasi waktu 2 X 35 menit dengan langkah-langkah perlaksanaan penelitian sebagai berikut : a. Perencanaan tindakan siklus III

b. Pelaksanaan tindakan siklus III c. Observasi siklus III.

d. Refleksi siklus III. 3) Melaksanakan Observasi

Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dan pengamatan terhadap penelitian tindakan kelas ketika pembelajaran berlangsung. Observasi ini meliputi kegiatan memantau setiap aktivitas peserta didik untuk bahan kajian refleksi. Sehingga dapat diambil suatu keputusan mengenai diteruskan tidaknya penelitian tanpa perubahan, diteruskan dengan interaksi atau diganti dengan tindakan lain.

4) Refleksi

Pada kegiatan ini peneliti mengidentifikasikan permasalahan yang ditemukan. Dari hasil refleksi guru merencanakan siklus selanjutnya untuk memperbaiki kekurangan pada pembelajaran siklus sebelumnya. Hasil


(21)

23

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 tindakan ini, peneliti dapat melihat tingkat keberhasilan dan ketercapaian

tujuan tindakan yaitu untuk meningkatkan kompetensi peserta didik pada pembelajaran hitung campuran bilangan bulat.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :

1. Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar

Perangkat ini meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, soal latihan setiap siklus pada pembelajaran hitung campuran bilangan bulat melalui metode kerja kelompok.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas peserta didik dan guru selama proses belajar mengajar, apakah sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan dalam RPP. Observasi ini dilakukan oleh peneliti untuk mengamati aktivitas peserta dalam pembelajaran hitung campuran bilangan bulat melalui metode kerja kelompok.

3. Soal Ulangan Harian

Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran hitung campuran bilangan bulat melalui metode kerja kelompok, maka peneliti mengadakan ulangan harian yang berbentuk isian karena dalam pengerjaan soal tidak hanya memperhatikan hasil akhir dari pengerjaan tapi juga memperhatikan proses mendapatkan hasil akhir tersebut. Penilaian untuk ulangan harian menggunakan skala 100.

4. Soal Tugas Individu

Tugas individu setiap akhir pertemuan guna mengetahui pengetahuan, pemahaman, serta penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan, tugas individu berupa pekerjaan rumah yang harus dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Tugas diperiksa oleh guru dan diberi nilai dengan


(22)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 menggunakan skala 100 dan diberikan lagi kepada peserta didik agar peserta

didik dapat mengoreksi hasil tugasnya. 5. Soal Tugas Kelompok

Tugas kelompok dilaksanakan pada waktu pembelajaran berlangsung berupa soal latihan. Soal latihan disesuaikan dengan materi yang dipelajari pada setiap siklus. Penilaian tugas kelompok menggunakan skala 100.

G. Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan data dilakukan dengan mengumpulkan data- data yang diperoleh melalui instrumen penelitian. Data-data tersebut digunakan sebagai bahan laporan penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil pengumpulan data dianalisis dari awal sampai akhir kemudian data dikembangkan dalam bentuk kesimpulan dan dibuat laporan.

Data-data yang terkumpul berupa: 1. Tugas Individu

Tugas individu berupa pekerjaan rumah. Tugas individu dilaksanakan untuk mengungkap kemampuan aplikasi sampai evaluasi, serta untuk mengetahui hasil pembelajaran.

2. Tugas Kelompok

Tugas kelompok digunakan untuk menilai kemampuan bekerjasama dalam upaya memecahkan masalah. Tugas kelompok dapat diberikan dalam bentuk soal latihan, untuk menilai kemampuan kerja kelompok dalam memecahkan masalah. 3. Ulangan Harian

Ulangan harian dilakukan setiap akhir siklus untuk mengetahui penguasaan, pemahaman sampai evaluasi, dan untuk mengetahui kompetensi peserta didik pada pembelajaran yang telah dipelajarinya.

4. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana kegiatan belajar peserta didik dalam pembelajaran. Observasi merupakan pengamatan secara langsung terhadap


(23)

25

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi

digunakan peneliti pada setiap pertemuan selama kegiatan belajar mengajar dan diisi oleh observer untuk mengetahui aktivitas peserta didik.

Data-data yang sudah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis. Data hasil belajar peserta didik diperoleh dari hasil evaluasi setelah mengikuti proses pembelajaran baik secara kelompok maupun perorangan yang dilakukan setiap akhir siklus pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan. kompetensi peserta didik pada pembelajaran hitung campuran bilangan bulat melalui metode kerja kelompok.

Hasil observasi diperoleh melalui alat pengumpul data yang telah dipersiapkan untuk dapat menghasilkan temuan dan masukan selama penelitian berlangsung. Hasil observasi/pengamatan dikumpulkan yang selanjutnya dianalisis.

Hasil observasi dan hasil belajar peserta didik secara perorangan dan kelompok pada siklus I, II, dan siklus III kemudian diolah dan dianalisis untuk dijadikan bahan laporan.Teknik analisis data Penelitian Tindakan Kelas berbeda dengan penelitian lainnya. Pelaksanaan analisis data dilakukan sepanjang penelitian dan secara terus menerus mulai dari tahap pengumpulan data hingga penelitian berakhir. Analisis tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari langkah pengumpulan data.

Analisis data yang dilakukan secara terpisah-pisah, dimaksudkan agar dapat ditemukan berbagai informasi yang spesifik dan terfokus dari berbagai informasi yang mendukung maupun informasi yang menjadi penghambat pembelajaran. Dengan cara demikian, pengembangan dan perbaikan atas berbagai kekurangan dapat dilakukan tepat pada aspek yang bersangkutan. Analisis terhadap masing-masing data dilakukan dengan cara sebagai berikut:


(24)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 1.Analisis Data Perencanaan

Analisis data perencanaan dilakukan terhadap aspek-aspek perencanaan: rumusan tujuan pembelajaran, prosedur pembelajaran, media pembelajaran i yang akan digunakan, aktivitas, perencanaan evaluasi.

2.Analisis Data Pelaksanaan Pembelajaran

Analisis data pelaksanaan pembelajaran dilakukan terhadap: (a) aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode kerja kelompok, (b) analisis terhadap aktivitas peserta didik dalam proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode kerja kelompok.


(25)

79

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/J BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang berlangsung selama tiga siklus ini mengahasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menerapkan metode kerja kelompok disusun berdasarkan refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran sebelumnya serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran berikutnya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun untuk mengatasi masalah yang ditemui pada pembelajaran sebelumnya guna meningkatkan hasil pebelajaran selanjutnya. Guru aktif dalam mencari serta merancang media dan materi pembelajaran yang relevan dengan materi yang akan diajarkan. Rencana Pelaksanan Pembelajaran disusun dengan berbagai kegiatan sehingga dapat menunjang efektivitas proses pembelajaran serta mencapai hasil pembelajaran yang maksimal.

2. Pembelajaran operasi hitung bilangan dengan menerapkan metode kerja kelompok di SDN Paniis telah dilaksanakan dengan baik. Dengan menerapkan metode diskusi kelompok pembelajaran menjadi lebih aktif, efektif, dan menyenangkan. Dimana peserta didik ikut aktif terlibat dalam proses pembelajaran dengan penuh antuasias. Proses pembelajaran berubah dari berpusat pada guru (teacher centered) menjadi bepusat pada peserta didik (student centered). Peserta didik aktif menggali informasi dari berbagai sumber belajar yang disediakan guru dan bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang diberikan, belajar bertanggung jawab, belajar mengemukakan pendapat dan saling menghargai pendapat rekannya. Berdasarakan pengamatan menggunakan lenbar observasi dapat diperoleh informasi bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran tiap siklusnya mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari


(26)

No:105/5/PGSD/8/J rata-rata nilai aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya, yaitu pada pra siklus

rata-rata 54,6, siklus I rata-rata 74.7, pada Siklus II 82, dan pada siklus III mencapai 84.

3. Penerapan pembelajaran dengan menerapkan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil pembelajaran operasi bilangan bulat. Hal ini terlihat dari grafik peningkatan nilai rata-rata tes peserta didik sebelum dan sesudah dilakukan penggunaan metode kerja kelompok. Hasil belajar siswa pada pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penggunaan metode kerja kelompok yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan dari tiap siklusnya, pada pra siklus, menunjukkan rata-rata hasil tes individu adalah 49, siklus I menunjukkan rata-rata hasil tes individu adalah 57.Sedangkan pada siklus II menunjukkan peningkatan pada nilai 75, dan pada siklus III mencapai 84,33. padahal KKM yang ditentukan oleh pihak sekolah adalah 70. Dengan demikian di dalam kelas secara umum nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan metode kerja kelompok pada pembelajaran operasi hitung bilangan bulat mengalami peningkatan.

B. Rekomendasi

Pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penggunaan metode kerja kelompok dapat digunakan sebagai pilihan metode belajar mengajar namun hal tersebut tidak lepas dengan adanya kelebihan dan kekurangan metode ini, dan peneliti dapat menyarankan sebagai berikut :

1. Untuk Guru

Guru hendaknya menggunakan metode kerja kelompok di dalam kelas karena dapat memfasilitasi siswa dalam melakukan diskusi dan saling membantu dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh siswa.


(27)

81

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/J 2. Untuk Siswa

Siswa dapat menggunakan metode kerja kelompok pada pembelajaran operasi hitung bilangan bulat untuk meningkatkan hasil belajar dan dapat saling membantu memecahkan masalah, serta dapat saling bertukar pendapat.

3. Kepala sekolah

Peran kepala sekolah dalam penerapan metode kerja kelompok ini sangat diperlukan, misalnya dengan memantau kinerja guru secara langsung baik pada saat proses perencanaan maupun pelaksanaan metode pembelajaran ini di dalam kelas sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

4. Untuk Peneliti Selanjutnya

Sebelum menggunakan metode kerja kelompok di dalam kelas, peneliti hendaknya mengkaji terlebih dahulu metode pembelajaran tersebut dan merencanakan persiapannya dengan teliti serta menyesuaikan dengan kondisi siswa atau kondisi kelas, sehingga dalam pelaksanaannya benar berlangsung sesuai dengan yang diharapkan dan mencapai hasil yang optimal.

Perlu dicoba pada peneliti selanjutnya dari penggunaan metode kerja kelompok untuk materi yang berbeda pada mata pelajaran yang lain.


(28)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 . DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S. (2006).Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Rearch- CAR). Jakarta:Bumi Aksara

Aqib,Z. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Yrama Widya

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.(1999).Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).Jakarta:Depdikbud

Departemen Pendidikan Nasional (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV Mitra Karya

Departemen Pendidikan Nasional (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI.Jakarta: BP.Dharma Bakti

Hernawan, A. H, dkk (2008). Materi Pokok Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Kasbolah, Kasihani. 1998. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Dasar Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud. Mulyasa, H.E. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Remaja

Rosdakarya

Moedjiono. (1992). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2003) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka

Prianto. 2001. Peran Minat dalam Pendidikan. Jakarta : Depdikbud Roestiyah,NK. (1998). Metode Mengajar. Jakarta

Setiawati, dkk. (2007). Bimbingan dan Konseling. Bandung : UPI PRESS

Sujana, Nana.(1989). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya


(29)

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137417-pengertian-pemahaman-siswa/#ixzz2Jhr2ywBO

Jurnal Pendidikan Sejarah, I, (No.4), 88-115. J. Murshell dan Prof. Dr. S Nasution M. A. (2002). Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: Bumi Aksara.


(1)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 1.Analisis Data Perencanaan

Analisis data perencanaan dilakukan terhadap aspek-aspek perencanaan: rumusan tujuan pembelajaran, prosedur pembelajaran, media pembelajaran i yang akan digunakan, aktivitas, perencanaan evaluasi.

2.Analisis Data Pelaksanaan Pembelajaran

Analisis data pelaksanaan pembelajaran dilakukan terhadap: (a) aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode kerja kelompok, (b) analisis terhadap aktivitas peserta didik dalam proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode kerja kelompok.


(2)

79

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/J BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang berlangsung selama tiga siklus ini mengahasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menerapkan metode kerja kelompok disusun berdasarkan refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran sebelumnya serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran berikutnya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun untuk mengatasi masalah yang ditemui pada pembelajaran sebelumnya guna meningkatkan hasil pebelajaran selanjutnya. Guru aktif dalam mencari serta merancang media dan materi pembelajaran yang relevan dengan materi yang akan diajarkan. Rencana Pelaksanan Pembelajaran disusun dengan berbagai kegiatan sehingga dapat menunjang efektivitas proses pembelajaran serta mencapai hasil pembelajaran yang maksimal.

2. Pembelajaran operasi hitung bilangan dengan menerapkan metode kerja kelompok di SDN Paniis telah dilaksanakan dengan baik. Dengan menerapkan metode diskusi kelompok pembelajaran menjadi lebih aktif, efektif, dan menyenangkan. Dimana peserta didik ikut aktif terlibat dalam proses pembelajaran dengan penuh antuasias. Proses pembelajaran berubah dari berpusat pada guru (teacher centered) menjadi bepusat pada peserta didik (student centered). Peserta didik aktif menggali informasi dari berbagai sumber belajar yang disediakan guru dan bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang diberikan, belajar bertanggung jawab, belajar mengemukakan pendapat dan saling menghargai pendapat rekannya. Berdasarakan pengamatan menggunakan lenbar observasi dapat diperoleh informasi bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran tiap siklusnya mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari


(3)

No:105/5/PGSD/8/J rata-rata nilai aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya, yaitu pada pra siklus

rata-rata 54,6, siklus I rata-rata 74.7, pada Siklus II 82, dan pada siklus III mencapai 84.

3. Penerapan pembelajaran dengan menerapkan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil pembelajaran operasi bilangan bulat. Hal ini terlihat dari grafik peningkatan nilai rata-rata tes peserta didik sebelum dan sesudah dilakukan penggunaan metode kerja kelompok. Hasil belajar siswa pada pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penggunaan metode kerja kelompok yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan dari tiap siklusnya, pada pra siklus, menunjukkan rata-rata hasil tes individu adalah 49, siklus I menunjukkan rata-rata hasil tes individu adalah 57.Sedangkan pada siklus II menunjukkan peningkatan pada nilai 75, dan pada siklus III mencapai 84,33. padahal KKM yang ditentukan oleh pihak sekolah adalah 70. Dengan demikian di dalam kelas secara umum nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan metode kerja kelompok pada pembelajaran operasi hitung bilangan bulat mengalami peningkatan.

B. Rekomendasi

Pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penggunaan metode kerja kelompok dapat digunakan sebagai pilihan metode belajar mengajar namun hal tersebut tidak lepas dengan adanya kelebihan dan kekurangan metode ini, dan peneliti dapat menyarankan sebagai berikut :

1. Untuk Guru

Guru hendaknya menggunakan metode kerja kelompok di dalam kelas karena dapat memfasilitasi siswa dalam melakukan diskusi dan saling membantu dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh siswa.


(4)

81

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/J 2. Untuk Siswa

Siswa dapat menggunakan metode kerja kelompok pada pembelajaran operasi hitung bilangan bulat untuk meningkatkan hasil belajar dan dapat saling membantu memecahkan masalah, serta dapat saling bertukar pendapat.

3. Kepala sekolah

Peran kepala sekolah dalam penerapan metode kerja kelompok ini sangat diperlukan, misalnya dengan memantau kinerja guru secara langsung baik pada saat proses perencanaan maupun pelaksanaan metode pembelajaran ini di dalam kelas sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

4. Untuk Peneliti Selanjutnya

Sebelum menggunakan metode kerja kelompok di dalam kelas, peneliti hendaknya mengkaji terlebih dahulu metode pembelajaran tersebut dan merencanakan persiapannya dengan teliti serta menyesuaikan dengan kondisi siswa atau kondisi kelas, sehingga dalam pelaksanaannya benar berlangsung sesuai dengan yang diharapkan dan mencapai hasil yang optimal.

Perlu dicoba pada peneliti selanjutnya dari penggunaan metode kerja kelompok untuk materi yang berbeda pada mata pelajaran yang lain.


(5)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 . DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S. (2006).Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Rearch- CAR). Jakarta:Bumi Aksara

Aqib,Z. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Yrama Widya

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.(1999).Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).Jakarta:Depdikbud

Departemen Pendidikan Nasional (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV Mitra Karya

Departemen Pendidikan Nasional (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI.Jakarta: BP.Dharma Bakti

Hernawan, A. H, dkk (2008). Materi Pokok Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Kasbolah, Kasihani. 1998. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Dasar Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud. Mulyasa, H.E. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Remaja

Rosdakarya

Moedjiono. (1992). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2003) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka

Prianto. 2001. Peran Minat dalam Pendidikan. Jakarta : Depdikbud Roestiyah,NK. (1998). Metode Mengajar. Jakarta

Setiawati, dkk. (2007). Bimbingan dan Konseling. Bandung : UPI PRESS

Sujana, Nana.(1989). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya


(6)

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137417-pengertian-pemahaman-siswa/#ixzz2Jhr2ywBO

Jurnal Pendidikan Sejarah, I, (No.4), 88-115. J. Murshell dan Prof. Dr. S Nasution M. A. (2002). Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: Bumi Aksara.


Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

Pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing untuk meningkatkan pemahaman sifat-sifat operasi hitung bilangan dan aktivitas siswa: penelitian tindakan kelas IV SDN Pesanggrahan 01 Pagi

0 10 352

PENEMENIN Penerapan Papan Magnetik Dan CD Warna Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Kelas IV SDN Kleco I Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Penerapan Papan Magnetik Dan CD Warna Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Kelas IV SDN Kleco I Surakarta.

0 2 8

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM PEMECAHAN MASALAH MELALUI METODE CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (

0 2 12

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SISWA SEKOLAH DASAR.

0 5 74

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK : Penelitian Tindakan Kelas di SDN Paniis Kelas IV Semester I Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang.

0 1 38

Bab 01 – Bilangan Bulat – 06 Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat

0 1 1

Bab 01 – Bilangan Bulat – 07 Penggunaan Operasi Hitung Bilangan Bulat untuk Menyelesaikan Masalah

0 0 1

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SISWA SEKOLAH DASAR - repository UPI

0 0 58