PENERAPAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH GURU DAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMK.

(1)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH GURU DAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH

TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Fisika

oleh: DERI ANDESPA

0800431

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH GURU DAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH

TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMK

Disusun oleh

Deri Andespa 0800431

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,

Drs.Muslim, M.Pd NIP.196406061990031003

Pembimbing II

Ridwan Efendi, S.Pd, M.Pd NIP.197701102008010011

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Fisika

Dr. Ida Kaniawati, M.Si NIP.196807031992032001


(3)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENERAPAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH GURU DAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMK” ini sepenuhnya merupakan karya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, November 2012 Yang membuat pernyataan,


(4)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan

Remedial Teaching

Dengan Variasi

Metode Oleh Guru Dan

Remedial Teaching

dengan

Variasi

Metode

Oleh

Tutor

Sebaya

Dalam

Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Oleh Deri Andespa

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Deri Andespa 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(5)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH GURU DAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH TUTOR SEBAYA

DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMK Deri Andespa

NIM. 0800431

Pembimbing I: Drs. Muslim, M.Pd. Pembimbing II: Ridwan Efendi, M.Pd.

Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA-UPI Bandung ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa pelaksanaan pembelajaran remedial di sekolah tidak terlaksana sebagaimana mestinya, sehingga mengakibatkan rendahnya penguasaan konsep siswa. Salah satu sebab rendahnya penguasaan konsep siswa adalah kurang tepatnya metode pembelajaran remedial yang digunakan guru dalam pembelajaran. Remedial teaching dengan variasi metode oleh guru dan remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya, merupakan salah satu bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial yang diberikan kepada siswa yang tidak tuntas. Metode tersebut dapat menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa yang belum tuntas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep siswa setelah diterapkan remedial teaching dengan variasi metode oleh guru, dan setelah diterapkan remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya. Dari hasil penelitian tersebut, akan diperoleh metode remedial teaching mana yang lebih dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment. Karena dalam penelitian ini menggunakan dua kelas eksperimen dan tanpa kelas kontrol, maka desain penelitian yang digunakan adalah the static group pretest-posttest design. Sampel penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling, maka dipilih sebanyak dua kelas dari populasi siswa kelas XI salah satu SMK Negeri di Bandung tahun pelajaran 2012/2013. Hasil pengolahan data penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen pertama, yang mendapat perlakuan berupa pemberian remedial teaching dengan variasi metode oleh guru, diperoleh rata-rata gain ternormalisasi sebesar 0,67 dengan kategori sedang. Sedangkan hasil pengolahan data penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen kedua, yang mendapat perlakuan berupa pemberian remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya, diperoleh rata-rata gain ternormalisasi sebesar 0,81 dengan kategori tinggi. Dari perolehan nilai rata-rata gain ternormalisasi untuk masing-masing kelas eksperimen tersebut, terlihat adanya perbedaan hasil yang diperoleh. Perbedaan hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa, penerapan remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa yang belum tuntas atau remedial, dibandingkan dengan pemberian remedial teaching dengan variasi metode oleh guru.


(6)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH GURU DAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH TUTOR SEBAYA

DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMK Deri Andespa

NIM. 0800431

Pembimbing I: Drs. Muslim, M.Pd. Pembimbing II: Ridwan Efendi, M.Pd.

Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA-UPI Bandung

ABSTRACT

The research is motivated by the fact that the implementation of remedial teaching in schools is not done properly, resulting in poor student mastery of concepts. One reason for the lack of mastery of concepts students are less precise remedial teaching methods used by teachers in learning. Remedial teaching with a variety of methods by teachers and remedial teaching with a variety of methods by peer tutors, is one form of implementation of remedial teaching given to students who do not complete. This method can be an alternative to improve students' mastery of concepts that have not been completed. This study aims to determine the increase in students' mastery of concepts as applied to remedial teaching by teachers with a variety of methods, and after application of remedial teaching with a variety of methods by peer tutors. From this research, will be obtained remedial teaching method which is more can improve students' mastery of concepts. The research method used was quasi experiment. Because in this study used two experimental classes and classless control, the design of the study is the static group pretest-posttest design. The samples were selected using purposive sampling technique, then selected by two classes of the population of one of the students of class XI Vocational High School in Bandung school year 2012/2013. The results of the data processing students' mastery of concepts in the first class of experiments, which are treated for the provision of remedial teaching by teachers with a variety of methods, obtained an average gain of 0.67 normalized by category. While the results of data processing students' mastery of concepts in the class the second experiment, which are treated for the provision of remedial teaching with a variety of methods by a peer tutor, obtained an average gain of 0.81 normalized with the high category. Of the acquisition value of the average normalized gain for each class experiment, seen a difference in the results obtained. The difference in the results obtained show that, the implementation of remedial teaching with a variety of methods by peer tutors are more effective in improving students' mastery of concepts that have not been completed or remedial, compared with the provision of remedial teaching with a variety of methods by teachers. Keywords: Remedial Teaching, Mastering Concepts, Peer Tutor


(7)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Batasan Masalah ... D. Tujuan Penelitian ... E. Manfaat Penelitian ... F. Variabel Penelitian ... G. Definisi Operasional ...

1 10 11 12 13 13 14 BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsep Remedial Teaching ... 1. Pengertian Remedial Teaching... 2. Perlunya Remedial Teaching... 3. Tujuan Remedial Teaching...

16 16 18 20


(8)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Fungsi Remedial Teaching ... 5. Srategi dan Teknik Pendekatan Remedial Teaching... 6. Metode dalam Remedial Teaching... 7. Langkah-Langkah Pelaksanaan Remedial Teaching... B. Penguasaan Konsep ... C. Langkah-Langkah Penerapan Remedial Teaching... D. Konsep Suhu dan Kalor...

21 23 29 43 50 61 64 BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ………. B. Desain Penelitian ………..……… C. Populasi dan Sampel ……….……….... D. Instrumen Penelitian ...

E. Teknik Pengumpulan Data …………... F. Prosedur Penelitian………. G. Analisis Uji Coba Instrumen Penenlitian………….………….. H. Teknik Pengolahan Data ………

65 65 67 67 73 75 78 80 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian ..………... B. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran………..…. C. Analisis Tes Awal ..………... D. Analisis Tes Akhir ..………... E. Analisis Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa... F. Pembahasan Hasil Penelitian...

84 88 89 93 96 112


(9)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... B. Saran ...

121 122 DAFTAR PUSTAKA ... 123 LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Perangkat Pembelajaran ... B. Uji Coba Instrumen Penelitian ... C. Instrumen Penelitian……….. D. Analisis Hasil Penelitian………..………..……..……….. E. Dokumentasi………..…..……… …. F. Format Isian……… G. Surat-surat Penelitian... H. Studi Pendahuluan……….

126 161 214 241 271 274 275 276 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 283


(10)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. 1 Hasil Observasi Nilai Ujian Akhir Semester (UAS)……..…

Tabel 3. 1 Kriteria Validitas Tes... Tabel 3. 2 Interpretasi Reliabilitas... Tabel 3. 3 Interpretasi Tingkat Kesukaran... Tabel 3. 4 Interpretasi Daya Pembeda ……..…...……... Tabel 3. 5 Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian ……… Tabel 3. 6 Kriteria Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran...… Tabel 3. 7 Interval Gain Ternormalisasi... Tabel 4. 1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian ...……... Tabel 4. 2 Rekapitulasi Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Remedial

Pada Kedua Kelas Eksperimen... Tabel 4. 3 Rekapitulasi Rata-rata Gain Ternormalisasi untuk Kelas

Eksperimen Pertama……… Tabel 4. 4 Rekapitulasi Rata-rata Gain Ternormalisasi untuk Kelas

Eksperimen Kedua……….. Tabel 4. 5 Persentase Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa pada Setiap

Sub-Konsep Materi .………. Tabel 4. 6 Rekapitulasi Penguasaan Konsep Siswa pada Kelas Eksperimen

Pertama dan pada Kelas Eksperimen kedua .……….…. Tabel 4. 7 Rekapitulasi Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa untuk

setiap Jenjang Kognitif yang Diteliti ...………..

7 69 71 72 73 79 81 83 85 88 99 101 102 110 111


(11)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2. 1 Langkah-Langkah Penerapan Remedial Teaching...

Gambar 3. 1 The Static Group Pretest-Posttest Design...……... Gambar 3. 2 Alur Penelitian………. Gambar 4. 1 Ketuntasan Awal Siswa pada Kelas Eksperimen

Pertama...……... Gambar 4. 2 Ketuntasan Awal Siswa pada Kelas Eksperimen

Kedua...……... Gambar 4. 3 Persentase Ketercapaian Indikator Pembelajaran Awal... Gambar 4. 4 Persentase Ketuntasan Akhir Siswa pada Kelas Eksperimen

Pertama...……... Gambar 4. 5 Persentase Ketuntasan Akhir Siswa pada Kelas Eksperimen

Kedua...……... Gambar 4. 6 Persentase Ketercapaian Indikator Pembelajaran

Akhir...……... Gambar 4. 7 Distribusi Skor Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Pada Kelas

Eksperimen Pertama...……... Gambar 4. 8 Distribusi Skor Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Pada Kelas

Eksperimen Kedua...……... Gambar 4. 9 Diagram Batang Persentase Siswa yang Mendapat Nilai Gain

Sedang dan Tinggi Pada Kelas Eksperimen Pertama...

63 66 77

98

90 92 94

95

96

97

98


(12)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4. 10 Diagram Batang Persentase Siswa yang Mendapat Nilai Gain Sedang dan Tinggi Pada Kelas Eksperimen Kedua... Gambar 4. 11 Diagram Batang Persentase Tes Awal dan Tes Akhir untuk

Setiap Jenjang Kognitif yang Diteliti di Kelas Eksperimen Pertama... Gambar 4. 12 Diagram Batang Gain yang Dinormalisasi Tiap Jenjang

Kognitif Pada Kelas Eksperimen Pertama... Gambar 4. 13 Diagram Batang Persentase Tes Awal dan Tes Akhir untuk

Setiap Jenjang Kognitif yang Diteliti di Kelas Eksperimen Kedua... Gambar 4. 14 Diagram Batang Gain yang Dinormalisasi Tiap Jenjang

Kognitif Pada Kelas Eksperimen Kedua...

101

106

107

108


(13)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)……… A.1.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 1……… A.1.b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 2………

A.1.c Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 3

• Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Remedial (RPPR)

denganVariasi Metode Oleh Guru……….…… • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Remedial (RPPR) dengan

Metode Tutor Sebaya……….…

A.1.d Skenario Pembelajaran 3

• Skenario Pembelajaran Remedial (SPR) denganVariasi Metode

Oleh Guru……… • Skenario Pembelajaran Remedial (SPR) dengan Metode Tutor

Sebaya………

Lampiran B

B.1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba……… B.2 Instrumen Uji Coba……… B.3 Distribusi Skor Uji Coba Instrumen………..……… B.4 Analisis Uji Coba Instrumen……….…………

126 127 138

145

151

155

158

162 181 190 192


(14)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lampiran C

C.1 Instrumen Tes

C.1.a Kisi-Kisi Soal……….…… C.1.b Soal……… C.2 Format Angket Keterlaksanaan Model Pembelajaran

C.2.a Format Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Remedial dengan Variasi Metode Oleh Guru (CPDT) ……….…… C.2.b Format Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Remedial

dengan Metode Tutor Sebaya………

Lampiran D

D.1 Distribusi Skor Tes Awal dan Tes Akhir Tiap Kelas Eksperimen …… D.2 Analisis Ketuntasan Awal dan Akhir Siswa……… D.3 Analisis Ketercapaian Indikator Pembelajaran Awal dan Akhir……… D.4 Analisis Gain Ternormalisasi Tiap Kelas Eksperimen……… D.5 Analisis Jenjang Kognitif yang Diteliti………..……. D.6 Keterlaksanaan Model Pembelajaran………..…

Lampiran E

Dokumentasi Penelitian………

Lampiran F

F.1 Format Isian Bimbingan Skripsi/Tugas Akhir……… F.2 Format Isian Judgment……… F.3 Format Isian Lembar Observasi Keterlaksanaan Model

Pembelajaran………

215 230

237

239

242 254 258 260 262 270

271


(15)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lampiran G

G.1 Surat Pengantar Studi Pendahuluan……… G.2 Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Penilai Instrumen

Penelitian………..… G.3 Surat Pengantar Uji Coba Instrumen Penelitian Dan Surat Pengantar

Penelitian………..… G.4 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian………..……

Lampiran H

H.1 Format Wawancara Guru……….……… H.2 Format Angket Siswa……… H.3 Rekap Hasil Wawancara Guru………..…… H.4 Rekap Hasil Analisis Angket Siswa……….………

275

277 278 279 282


(16)

1

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah melalui proses pembelajaran. Guru sangat berperan penting dalam peningkatan mutu pembelajaran, guru diharapkan mampu mengembangkan dan memilih strategi yang tepat demi tercapainya tujuan pembelajaran. Suasana belajar siswa sangat tergantung pada kondisi pembelajaran dan kesanggupan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru. Jika pendekatan pembelajarannya menarik dan terpusat pada siswa (student centered learning) maka motivasi dan perhatian siswa akan terbangkitkan sehingga akan terjadi peningkatan interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat.

Remedial Teaching merupakan salah satu metode pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa terutama bagi siswa yang belum berhasil dalam hal pencapaian kompetensi (Depdiknas, 2003). Siswa yang tergolong lambat menguasai suatu standar kompetensi pada pembelajaran biasa yang diikuti dalam kelas regular, menunjukan bahwa siswa tersebut kurang maksimal dalam menggali pengetahuan


(17)

2

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang ada di dalam dirinya, sehingga memerlukan pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial fokus terhadap topik tertentu (sesuai dengan kebutuhannya), tergantung pada usia siswa dan kesulitan yang dialaminya dalam memahami suatu topik. Bagi siswa yang sudah baik hasil belajarnya, cukup diberi pengayaan dengan tugas rumah. Agar pembelajaran remedial dapat mencapai hasil yang diharapkan, maka pelaksanaannya perlu melalui prosedur atau langkah-langkah yang memadai serta menggunakan metode yang tepat. Dalam usaha memberikan bantuan pembelajaran remedial kepada anak yang menghadapi kesulitan belajar, dapat ditempuh langkah-langkah yaitu manandai atau mengenali murid yang mengalami kesulitan belajar, mengetahui sifat dan jenis kesulitan belajar, mengetahui latar belakang kesulitan belajar, menetapkan kemungkinan-kemungkinan usaha bantuan serta evaluasi dan tindak lanjut (Depdikbud, 2002).

Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Untuk memahami konsep penyelenggaraan model pembelajaran remedial, terlebih dahulu perlu diperhatikan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan berdasarkan Permendiknas 22, 23, 24 Tahun 2006 dan Permendiknas No. 6 Tahun 2007 menerapkan sistem pembelajaran berbasis kompetensi, sistem belajar tuntas, dan sistem pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Sistem yang dimaksud ditandai dengan dirumuskannya secara jelas standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar


(18)

3

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(KD) yang harus dikuasai peserta didik. Penguasaan SK dan KD setiap peserta didik diukur menggunakan sistem penilaian acuan kriteria. Jika seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan. Standar atau kriteria ketercapaian kompetensi yang digunakan mengacu kepada penjelasan Depdiknas (2004) bahwa “peserta didik yang telah memenuhi semua persyaratan minimal dinyatakan kompeten dikonversi dengan lambang angka 70 (dalam skala 0 s/d 100) sebagai batas tuntas)”.

Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, dimulai dari penilaian kemampuan awal peserta didik terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari. Kemudian dilaksanakan pembelajaran menggunakan berbagai metode seperti ceramah, demonstrasi dan pembelajaran kolaboratif/kooperatif. Melengkapi metode pembelajaran digunakan juga berbagai media seperti media audio, video, dan audiovisual dalam berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video, komputer, multimedia, dsb (Akhmad, 2008).

Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, diadakan penilaian proses menggunakan berbagai teknik dan instrumen dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa jauh penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari. Pada akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih formal berupa ulangan harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk menentukan tingkat pencapaian belajar peserta didik, apakah seorang peserta didik gagal atau berhasil mencapai tingkat


(19)

4

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penguasaan tertentu yang telah dirumuskan pada saat pembelajaran direncanakan (Akhmad, 2008).

Apabila dijumpai adanya peserta didik yang tidak mencapai penguasaan kompetensi yang telah ditentukan, maka muncul permasalahan mengenai apa yang harus dilakukan oleh pendidik. Salah satu tindakan yang diperlukan adalah pemberian program pembelajaran remedial atau perbaikan. Dengan kata lain, remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pemberian program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Dengan diberikannya pembelajaran remedial bagi peserta didik yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, maka peserta didik ini memerlukan waktu lebih lama daripada mereka yang telah mencapai tingkat penguasaan. Mereka juga perlu menempuh penilaian kembali setelah mendapatkan program pembelajaran remedial (Akhmad, 2008).

Kenyataan yang terjadi dilapangan mengindikasikan bahwa pelaksanaan pembelajaran remedial di sekolah tidak terlaksana sebagaimana mestinya. Pembelajaran remedial yang dilakukan guru kepada siswa peserta remedial tidak seperti yang telah diatur oleh pemerintah. Kebanyakan proses remedial yang dilakukan guru di sekolah tanpa dibarengi dengan proses remedial teaching dan remedial test. Seperti yang diungkapkan oleh Rikard Rahmat pada blognya yang


(20)

5

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengungkapkan pro dan kontra tentang remedial, Rahmat (2009) mengungkapkan beberapa alasan tentang mengapa remedial tidak perlu dilaksanakan diantaranya:

“Tes remedial yang selama ini dilakukan oleh sekolah-sekolah di seantaro tanah air jarang sekali didahului remedial teaching (pengajaran remedial). Padahal, syarat mutlak pendekatan belajar tuntas adalah jika siswa tidak mencapai batas lulus KKM, kepadanya harus diberikan pengajaran remedial dengan metode yang berbeda”.

Selain itu juga dijelaskan oleh Carrol dalam DIKLAT/BIMTEK KTSP (2009), bahwa ”Peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik. Siswa yang belum tuntas maka siswa tersebut melakukan program remedial (remedial teaching dan remedial test) dan yang sudah tuntas melakukan pengayaan dengan materi yang sama”.

Selain penjelasan diatas, hal ini juga diperkuat dengan hasil observasi yang penulis lakukan di beberapa sekolah diantaranya salah satu SMK di Garut, dua SMA Negeri di Bandung, dan salah satu SMA Negeri di Cimahi yakni melalui wawancara dengan guru pelajaran fisika di sekolah tersebut. Dari hasil wawancara dengan guru diperoleh informasi bahwa pemberian pembelajaran remedial kepada siswa yang tidak tuntas hanya dengan memberikan tambahan tugas dengan mengerjakan soal-soal fisika tampa memberikan bimbingan belajar (remedial teaching) dan tidak melakukan penilaian kembali (remedial test) apakah siswa yang remedial tersebut


(21)

6

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

benar-benar sudah menguasai materi setelah diberikan tugas. Setelah tugas tersebut dikumpulkan, maka siswa tersebut dinyatakan tuntas. Hal ini disebabkan tidak tersedianya waktu lebih bagi guru untuk melakukan pembelajaran ulang atau bimbingan.

Selain itu berdasarkan pengalaman peneliti saat PLP, banyak ditemukan siswa yang belum memahami materi sebelumnya yang saling terkait dengan materi berikutnya, sehingga ketika peneliti akan menjelaskan materi berikutnya, peneliti justru harus mengulang materi sebelumnya tersebut dan akibatnya waktu penyampaian materi yang seharusnya diajarkan jadi terpakai dan berkurang. Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak akan bisa memahami materi berikutnya jika siswa tersebut tidak memahami materi sebelumnya. Artinya, siswa yang belum menguasai materi sebelumnya tersebut perlu diberikan pembelajaran ulang sehingga siswa tersebut dapat memahami materi dengan utuh dan menyeluruh.

Kemudian peneliti juga melakukan studi pendahuluan disalah satu SMK Negeri di Bandung terhadap siswa kelas X, dari hasil observasi tersebut diperoleh data sebagai berikut: rata-rata nilai UAS yang diperoleh siswa di kelas X berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Jumlah siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM sebesar 94% atau berjumlah 34 orang siswa dari total 36 orang siswa di kelas tersebut. Adapun yang tuntas hanya 5,1% atau berjumlah 2 orang siswa. KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran fisika sebesar 70. Penjelasan tersebut ditunjukkan pada tabel di bawah ini:


(22)

7

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1 Hasil Observasi Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) Jumlah

siswa

KKM Jumlah Siswa yang mendapat nilai UAS < 70 Jumlah Siswa yang mendapat nilai UAS = 70 Jumlah Siswa yang mendapat nilai UAS > 70

36 70 Nilai antara 40 sampai 57 ada 9 siswa

Nilai antara 50 sampai 57 ada 15 siswa

Nilai antara 60 sampai 67 ada 10 siswa

- Nilai 72,50 ada 1 siswa

Nilai 80,0 ada 1 siswa

Keterangan: hanya 2 orang siswa yang lulus sedangkan yang tidak lulus ada 34 orang siswa dari 36 jumlah siswa

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah siswa yang tidak tuntas sangat banyak. Kemudian penulis melakukan wawancara terhadap guru untuk mengetahui perlakuan apa yang diberikan guru terhadap siswa yang tidak tuntas. Melalui wawancara tersebut guru menjelaskan bahwa rendahnya hasil belajar fisika siswa tersebut disebabkan rendahnya penguasaan konsep siswa terhadap pelajaran fisika dan pada saat awal masuk ke SMK, diketahui perolehan nilai fisika mereka waktu SMP juga rendah. Sehingga selama


(23)

8

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemberian tes/ulangan/UTS dan bahkan UAS selalu dijumpai banyak siswa yang tidak tuntas. Untuk siswa yang tidak tuntas diberikan remedial dengan pemberian tugas berupa pengerjaan latihan soal dalam jumlah yang lebih banyak. Kemudian tugas tersebut dikumpulkan, siswa yang mengumpulkan tugas tersebut dinyatakan tuntas dan mendapat nilai sesuai KKM. Guru juga menjelaskan tidak pernah melakukan pembelajaran ulang terhadap siswa yang belum tuntas dengan alasan tidak tersedianya waktu lebih untuk melakukan pembelajaran ulang. Dari wawancara tersebut guru berharap ada sebuah metode pembelajaran yang efektif diterapkan kepada siswa yang remedial, tampa mengganggu jalannya proses belajar mengajar berikutnya dan membutuhkan waktu yang singkat dan efektif dalam pelaksanaanya.

Selain itu, selama studi pendahuluan di sekolah tersebut, penulis juga menyebarkan angket kepada 66 orang siswa kelas X di SMK yang akan penulis teliti. Hasil analisis angket tersebut dapat dilihat pada lampiran H halaman 266 atau seperti yang dijelaskan berikut ini:

1. Dari 66 responden, yang menyatakan menyukai pelajaran fisika ada 12,12% siswa, kimia 25,75%, Teknik 45,45%, dan pelajaran lainnya 16,66%.

2. Pendapat siswa tentang fisika: mudah 16,66%, biasa-biasa saja 21,21%, sulit 62,12%.


(24)

9

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tanggapan siswa terhadap metode yang biasa digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran fisika di kelas: ceramah 59,09%, diskusi 22,72%, demonstrasi dan eksperimen 18,18%.

4. Tanggapan siswa terhadap nilai Fisika yang diperoleh: dibawah KKM 77,27%, diatas KKM 16,66% dan tidak tahu 6,06%.

5. Apakah guru pernah memberikan remedial kepada siswa yang tidak lulus?, tanggapan siswa adalah 100% siswa menyatakan pernah.

6. Apakah guru pernah melakukan pembelajaran ulang atau bimbingan belajar kepada siswa yang tidak lulus?, tanggapan siswa adalah 100% siswa menyatakan tidak pernah.

7. Apa bentuk pembelajaran remedial yang sering diberikan guru kepada siswa yang tidak tuntas?, tanggapan siswa adalah pemberian tugas 100%. 8. Apakah guru pernah memberikan tes lagi kepada siswa yang belum tuntas

setelah diberikan remedial?, tanggapan siswa adalah 100% menyatakan tidak pernah.

Dari penjelasan analisis angket di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang menyukai pelajaran fisika sangat sedikit sekali. Siswa beranggapan bahwa fisika itu sangat sulit. Metode yang sering digunakan guru dalam mengajar fisika di kelas adalah metode ceramah. Banyak siswa memperoleh nilai fisika dibawah KKM, siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM diberikan remedial oleh guru, akan tetapi guru tidak pernah melakukan


(25)

10

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran ulang atau bimbingan dan tidak pernah melakukan tes ulang kepada siswa yang tidak lulus tersebut. Bentuk remedial yang sering diberikan guru adalah pemberian tugas.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Remedial Teaching dengan Variasi Metode Oleh Guru dan Remedial Teaching dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah Penerapan Remedial Teaching dengan Variasi Metode Oleh Guru dan Remedial Teaching dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa?”

Untuk lebih jelasnya, perumusan masalah dapat dirinci menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penerapan remedial teaching dengan variasi metode oleh guru dalam meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa?


(26)

11

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimanakah penerapan remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya dalam meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa?

3. Metode remedial teaching manakah yang lebih efektif digunakan pendidik dalam meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa?

C. Batasan Masalah

Berhubung karena aspek yang berkaitan dengan penelitian cukup komplek, dan mengingat keterbatasan peneliti serta untuk lebih memfokuskan pembahasannya, maka dilakukan pembatasan masalah, yaitu:

1. Bentuk pembelajaran remedial ada empat macam, yakni pemberian pembelajaran ulang dengan variasi metode oleh guru, pemberian bimbingan secara khusus, pemberian tugas latihan secara khusus, dan pemanfaatan tutor sebaya. Pada penelitian ini hanya menggunakan bentuk pembelajaran remedial dengan variasi metode oleh guru dan pemanfaatan tutor sebaya. Standar ketercapaian proses pembelajaran remedial adalah jika 70% dari jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran remedial memperoleh nilai di atas KKM.

2. Faktor yang menyebabkan ketidaktuntasan siswa menurut Fontana (Arjuna, 2012), meliputi aspek internal dan eksternal. Faktor Internal (dari dalam diri) yaitu Kemampuan intelektual (kognitif), afeksi seperti perasaan dan


(27)

12

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

percaya diri, motivasi, kematangan untuk belajar, usia, jenis kelamin, kebiasaan belajar, kemampuan mengingat, dan kemampuan penginderaan seperti melihat, mendengarkan dan merasakan. Faktor Eksternal (dari luar) yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi proses pembelajaran seperti guru, kualitas pembelajaran, instrument atau fasilitas pembelajaran baik berupa Hardware maupun Software serta lingkungan, baik lingkungan sosial dan alam. Akan tetapi yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah pada aspek internal yaitu aspek penguasaan konsep siswa terhadap materi, yang menunjukan kemampuan kognitif siswa terhadap materi yang diajarkan. Penguasaan konsep yang digunakan yaitu berdasarkan aspek kognitif menurut Anderson. Ranah kognitif yang diteliti hanya aspek mengingat (remembering) (C1), aspek memahami (understanding) (C2), aspek mengaplikasi (applying) (C3), dan aspek menganalisis (analyzing) (C4).

D. Tujuan penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan diawal, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Peningkatan penguasaan konsep fisika siswa setelah diterapkannya remedial teaching dengan variasi metode oleh guru.


(28)

13

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Peningkatan penguasaan konsep fisika siswa setelah diterapkannya remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya.

3. Metode remedial teaching manakah yang lebih efektif digunakan pendidik dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa yang remedial.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini yaitu:

1. Bagi guru, dengan penelitian ini guru dapat mengetahui metode remedial teaching yang lebih efektif digunakan untuk meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa yang remedial, serta dapat menerapkan prosedur pelaksanaan pembelajaran remedial secara benar di sekolah.

2. Bagi siswa, hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi siswa dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa terhadap mata pelajaran fisika khususnya dan mata pelajaran lain pada umumnya.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran di sekolah itu sendiri.

4. Bagi sumbangan pendidikan, hasil penelitian ini dapat digunakan dalam memperbaiki penerapan pelaksanaan pembelajaran remedial di Indonesia.


(29)

14

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel penelitian adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebasnya adalah remedial teaching dengan variasi metode oleh guru dan remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya.

2. Variabel terikatnya adalah penguasaan konsep siswa terhadap pelajaran fisika.

G. Definisi Operasional

1. Remedial teaching dengan variasi metode oleh guru maksudnya adalah pemberian metode dan media yang berbeda dengan saat pembelajaran sebelum remedial teaching. Yakni dengan menggunakan metode ceramah plus diskusi dan tugas. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanan tes atau pertanyaan. Pelaksanaan remedial teaching dengan variasi metode oleh guru ini dapat diketahui dengan menggunakan observer selama pelaksanaan pembelajaran. Observer bertugas untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran remedial dari awal sampai akhir yang dicantumkan dalam lembar observasi.

2. Remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya adalah pemberian pembelajaran ulang dengan memanfaatkan seorang teman atau beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru (sesuai kriteria menjadi tutor


(30)

15

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebaya) dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Pengajaran dengan tutor sebaya adalah kegiatan belajar siswa dengan memanfaatkan teman sekelas yang mempunyai kemampuan lebih untuk membantu temannya dalam melaksanakan suatu kegiatan atau memahami suatu konsep. Pelaksanaan remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya ini dapat diketahui dengan menggunakan observer selama pelaksanaan pembelajaran. Observer bertugas untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran remedial dari awal sampai akhir yang dicantumkan dalam lembar observasi.

3. Penguasaaan konsep adalah suatu tingkatan kemampuan seseorang dimana tidak sekedar mampu menyebutkan atau menghafal konsep-konsep, tetapi lebih dari itu, mampu memahami, mendefinisikan atau menjelaskan konsep-konsep dengan cara apapun, serta mampu menerapkannya dalam berbagai macam permasalahan dalam situasi apapun. Penguasaan konsep yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada tingkatan kemampuan kognitif siswa menurut Taksonomi Anderson. Aspek-aspek yang diteliti yaitu meliputi: aspek mengingat (remembering) (C1), aspek memahami (understanding) (C2), aspek aplikasi (applying) (C3), dan aspek menganalisis (analyzing) (C4). Peningkatan penguasaan konsep siswa dapat diketahui dengan menggunakan instrumen tes, instrumen tes diberikan saat


(31)

16

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tes awal atau sebelum perlakuan kemudian dilanjutkan dengan pemberian tes akhir setelah diberikan perlakuan. Dari nilai tes awal dan tes akhir yang didapatkan akan diperoleh gain ternormalisasinya.


(32)

65

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian, uji coba instrumen, dan teknik analisis data.

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Isaac (Panggabean, 1996) mengungkapkan tujuan penelitian eksperimental semu adalah:

Tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan.

Metode penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok pembanding (kelompok kontrol).

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan dua


(33)

66

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode remedial teaching dalam meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa, sehingga dibutuhkan dua kelas eksperimen yang akan diukur peningkatan pemahaman konsepnya. Oleh karena itu, desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah the static group pretest-posttest design. Dalam desain ini terdapat dua kelas eksperimen yang mendapat perlakuan berbeda, dengan masing-masing kelas mendapatkan dua kali tes yaitu tes awal (Pretest) sebelum mendapatkan perlakuan dan tes akhir (Posttest) setelah mendapatkan perlakuan. Penjelasannya seperti gambar berikut:

Pretest Treatment Posttest

T1 X1 T2

T1 X2 T2

Gambar 3.1 Desain Penelitian

The Static Group Pretest-Posttest Design

Keterangan:

T1 : Pretest (pretest diberikan sebelum perlakuan/treatment). X1 : Treatment yang diberikan menggunakan remedial

teaching dengan variasi metode oleh guru (Kelas Eksperimen Pertama).


(34)

67

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X2 : Treatment yang diberikan menggunakan remedial

teaching dengan metode tutor sebaya (Kelas Eksperimen kedua).

T2 : Posttest (posttest diberikan setelah perlakuan/treatment). C. Populasi Dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMK di Kota Bandung. Sedangkan sampel pada penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMK di Kota Bandung. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik Purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan atau tujuan tertentu” (Arikunto, 2008). Misalnya pemilihan kelas yang akan dipakai sebagai kelas eksperimen, kelas yang bisa dipakai adalah kelas X dan kelas XI semester satu, karena mempertimbangkan bahwa kalau menggunakan kelas XII untuk kelas eksperimen tidak diperbolehkan oleh pihak sekolah karena mereka akan dipersiapkan untuk UAN, begitupun untuk kelas XI semester 2 tidak bisa dijadikan sampel penelitian karena mereka akan praktek industri.

Karena penelitian ini membutuhkan dua kelas eksperimen, maka peneliti menggunakan kelas XI PPU1 (Permesinan Pesawat Udara) dan kelas XI EPU 1 (Elektronika Pesawat Udara) selama penelitian berlangsung.


(35)

68

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini peneliti membuat seperangkat instrumen penelitian. Instrumen-instrumen tersebut adalah sebagai berikut:

a) Instrumen Tes

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2008). Tes yang digunakan pada penelitian ini hanya untuk mengukur penguasaan konsep ranah kognitif, yang meliputi: aspek mengingat (remembering) (C1), aspek memahami (understanding) (C2), aspek aplikasi (applying) (C3), dan aspek menganalisis (analyzing) (C4). b) Instrumen Non-Tes

Instrumen non-tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan angket. Wawancara dan angket ini digunakan untuk memperoleh latar belakang masalah saat studi pendahuluan.

c) Proses pengembangan instrumen

Pengembangan instrumen lebih banyak dilakukan terhadap instrumen tes. Sebelum instrumen tes digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu penulis mengujicobakan instrumen tersebut kepada siswa yang telah memperoleh materi yang akan diujicobakan. Data hasil uji coba tes dianalisis untuk mendapatkan keterangan apakah instrumen tersebut layak atau tidak digunakan dalam


(36)

69

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian. Berikut dipaparkan analisis-analisis yang digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya instrumen tes penelitian.

Analisis Validitas

Validitas tes adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes (Arikunto, 2010). Tes yang valid (absah = sah) adalah tes yang benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas butir soal dari suatu tes dapat menggunakan suatu teknik korelasi product moment seperti yang dikemukakan oleh Pearson yang dirumuskan sebagai berikut:

  

 

2 2

2

 

2

   Y Y N X X N Y X XY N rxy

Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara variable x dan y X = Skor siswa tiap butir soal

Y = Skor total tiap siswa uji coba N = Jumlah siswa

Harga koefisien korelasi yang didapat, diinterpretasikan dengan menggunakan tolak ukur sebagai berikut :

Tabel 3.1 Kriteria Validitas Tes

(Arikunto, 2010)


(37)

70

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nilai rxy Kriteria

1,00 Sempurna 0,800-0,99 Sangat tinggi 0,600-0,79 Tinggi

0,40-0,59 Cukup 0,20-0,39 Rendah 0,00-0,19 Sangat rendah

< 0.00 Tidak sempurna

(Arikunto, 2010) Analisis Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg atau tidak berubah-ubah (Arikunto, 2010). Tes yang reliable adalah tes yang menghasilkan skor yang tidak berubah-ubah ketika diteskan pada situasi yang berbeda. Nilai reliabilitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien reliabilitas. Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas adalah dengan menggunakan metode belah dua (split-half method) ganjil genap karena instrumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda. Pada saat pemberian skor, tes dibelah menjadi dua sehingga tiap siswa memperoleh dua macam skor, yakni skor yang diperoleh dari soal-soal yang bernomor ganjil dan skor yang diperoleh dari soal – soal yang bernomor genap. Selanjutnya skor ganjil dikorelasikan dengan skor genap, hasilnya adalah koefesien korelasi rgg. Koefisien korelasi ganjil – genap

tersebut dikoreksi sehingga menjadi koefesien reliabilitas tes, dengan menggunakan rumus Spearman – Brown :


(38)

71

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

% 100 x I I S S TK B A B A   

Keterangan : r11 = koefisien realibilitas tes

rgg = koefisien korelasi ganjil – genap

Tabel 3.2

Interpretasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria

0.80 – 1.00 Sangat tinggi 0.60 – 0.79 Tinggi 0.40 – 0.59 Sedang 0.200 – 0.39 Rendah

0.00 – 0.19 Sangat rendah

Analisis Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (Arikunto, 2010). Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus :

(Arikunto, 2010)

(Arikunto, 2010) (Persamaan 3.2)

(Arikunto, 2010)


(39)

72

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

SA = jumlah skor kelompok atas SB = jumlah skor kelompok bawah IA = jumlah skor ideal kelompok atas

IB = jumlah skor ideal kelompok bawah

Untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran tiap item soal tiap tahap dilakukan dengan interpretasi berikut ini :

Tabel 3.3

Interpretasi Tingkat Kesukaran

Nilai TK Interpretasi

0% – 15% Sangat sukar 16% – 30% Sukar

31% – 70% Sedang 71% – 85% Mudah

86% - 100% Sangat mudah

(Arikunto, 2010) Analisis Daya Pembeda


(40)

73

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 2010).

Untuk menghitung daya pembeda tiap item soal terlebih dahulu menentukan skor total siswa dari siswa yang memperoleh skor tinggi ke rendah. Kemudian dibagi dua menjadi kelompok atas dan kelompok bawah. Kemudian menghitung daya pembeda dengan menggunakan rumus :

Keterangan:

DP = daya pembeda

Sa = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab dengan benar Sb = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab dengan benar Ja = jumlah siswa kelompok atas

Jb = jumlah siswa kelompok bawah

Nilai daya pembeda (DP) yang diperoleh, kemudian diinterpretasikan pada kategori berikut ini :

Tabel 3.4

Interpretasi Daya Pembeda Instrumen Tes

(Persamaan 3.4) (Arikunto, 2010)


(41)

74

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai DP Interpretasi

0,00 – 0,20 Poor (jelek)

0,20 – 0,40 Satisfactory (cukup) 0,40 – 0,70 Good (baik)

0,70 – 1,00 Excellent (baik sekali)

negatif Tidak baik, soal sebaiknya di buang

(Arikunto, 2010)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk memperoleh data yang mendukung pencapaian tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara dan angket.

a) Tes

Dalam penelitian ini, instrumen tes yang digunakan adalah tes tertulis (paper and pencil test) yaitu tes penguasaan konsep berupa soal pilihan ganda yang dibuat berdasarkan indikator ranah kognitif, yang meliputi: aspek mengingat (remembering) (C1), aspek memahami (understanding) (C2), aspek aplikasi (applying) (C3), dan aspek menganalisis (analyzing) (C4)

b) Wawancara

Kegiatan wawancara dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Kegiatan wawancara ini ditujukan untuk guru mata pelajaran fisika yang berada di tempat penelitian. Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan


(42)

75

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wawancara ini ialah untuk mengetahui beberapa hal diantaranya: kondisi siswa di sekolah tempat penelitian, nilai standar kelulusan/KKM yang ditetapkan oleh sekolah, kegiatan pembelajaran yang selama ini dilaksanakan oleh guru dan siswa serta kondisi sekolah seperti sarana dan prasarana yang tersedia.

c) Angket

Pengumpulan data dengan teknik angket dilakukan ketika studi pendahuluan. Angket disebarkan kepada siswa guna memperkuat data studi pendahuluan yang telah diperoleh sebelumnya.

F. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

a. Tahap Persiapan

1) Melakukan studi lapangan / studi pendahuluan. 2) Merumuskan masalah penelitian.

3) Melakukan studi literatur.


(43)

76

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Membuat dan menyusun perangkat pembelajaran serta instrumen penelitian.

6) Judgment instrument penelitian kepada dua dosen dan guru mata pelajaran fisika yang berada di sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.

7) Mengujicobakan instrumen penelitian yang telah dijudgmen. 8) Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian, kemudian

menentukan soal yang layak untuk dijadikan insrumen penelitian. b. Tahap Pelaksanaan

1) Penentuan kelas eksperimen

2) Memberikan pembelajaran awal dengan metode ceramah dan demonstrasi oleh guru pada kedua kelas eksperimen.

3) Memberikan tes formatif atau tes awal untuk memperoleh siswa yang tuntas dan tidak tuntas.

4) Pengelolahan tes formatif atau tes awal. Siswa yang tuntas dijadikan tutor sebaya dan mendapat bimbingan oleh guru sedangkan siswa yang tidak tuntas diberikan pembelajaran remedial (perlakuan).

5) Siswa yang tidak tuntas dibagi kedalam dua kelas. Kelas pertama mendapat pembelajaran remedial dengan variasi metode oleh guru dan kelas yang kedua mendapat pembelajaran dengan metode tutor sebaya.


(44)

77

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Setelah perlakuan dilakukan tes akhir kepada kedua kelas eksperimen.

c. Tahap Akhir

1) Mengolah dan menganalisis hasil data tes formatif atau tes awal tes akhir.

2) Memberikan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.


(45)

KKM

< KKM

Studi Lapangan

Merumuskan Masalah

Perangkat Pembelajaran

Pengembangan Instrumen Penelitian

Mengolah Data

Analisis

Kesimpulan Pembelajaran Langsung

Gambar 3.2 Alur Penelitian

Tuntas

Validasi Instrumen Penelitian

Tes Awal atau Pretest

Remedial Teaching

dengan Variasi Metode Oleh Guru

Tes Akhir atau Posttest

Remedial Teaching

dengan Metode Tutor Sebaya

Jadi Tutor

Belum Tuntas Studi Literatur

 Uji Validitas

 Uji Realibilitas

 Uji Daya pembeda


(46)

G. Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen tes digunakan dalam penelitian, instrumen tes terlebih dahulu diujicobakan. Dalam penelitian ini, uji coba ini dilakukan kepada siswa SMK kelas XII di sekolah yang sama. Data hasil uji coba kemudian dianalisis yang meliputi uji validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas. Sehingga diperoleh instrumen tes yang baik dan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Analisis hasil uji coba instrumen penelitian tersebut dapat dilihat pada lampiran B halaman 159 atau dapat dijelaskan seperti pada tabel di bawah ini:


(47)

Tabel 3.5 Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian No.

Soal

Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Validitas Tes Reliabilitas Keterangan Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria

1 0.625 Sedang 0.125 Jelek 0.461 Cukup 0.985 Sangat Tinggi

Dipakai 2 0.625 Sedang 0.125 Jelek 0.623 Tinggi Dibuang 3 0.468 Sedang 0.312 Cukup 0.531 Cukup Dipakai 4 0.875 Mudah 0.125 Jelek 0.682 Tinggi Dibuang 5 0.25 Sukar 0.375 Cukup 0.617 Tinggi Dibuang 6 0.562 Sedang 0.25 Cukup 0.589 Cukup Dipakai 7 0.562 Sedang 0.437 Baik 0.571 Cukup Dipakai 8 0.531 Sedang 0.062 Jelek 0.571 Cukup Dipakai 9 0.437 Sedang 0.625 Baik 0.707 Tinggi Dipakai 10 0.343 Sedang 0.187 Jelek 0.534 Cukup Dipakai 11 0.312 Sedang 0.625 Baik 0.554 Cukup Dipakai 12 0.218 Sukar 0.187 Jelek 0.464 Cukup Dibuang 13 0.437 Sedang 0.375 Cukup 0.445 Cukup Dipakai 14 0.343 Sedang 0.687 Baik 0.688 Tinggi Dibuang 15 0.343 Sedang -0.06 Buang 0.387 rendah Dibuang 16 0.625 Sedang 0.5 Baik 0.675 Tinggi Dipakai 17 0.097 Sangat sukar 0.187 Jelek 0.445 Cukup Dipakai 18 0.125 Sangat sukar 0.25 Cukup 0.55 Cukup Dipakai 19 0.343 Sedang 0.562 Baik 0.622 Tinggi Dipakai 20 0.718 Mudah 0.312 Cukup 0.603 Tinggi Dipakai 21 0.187 Sukar 0.125 Jelek 0.287 Rendah Dibuang 22 0.625 Sedang 0.5 Baik 0.645 Tinggi Dipakai 23 0.25 Sukar 0.5 Baik 0.609 Tinggi Dipakai 24 0.5 Sedang 0.375 cukup 0.613 Tinggi Dipakai 25 0.531 Sedang 0.062 Jelek 0.591 Cukup Dipakai 26 0.218 Sukar 0.437 Baik 0.473 Cukup Dipakai 27 0.312 Sedang 0.375 Cukup 0.433 Cukup Dipakai 28 0.218 Sukar 0.187 Jelek 0.447 Cukup Dipakai 29 0.406 Sedang 0.187 Jelek 0.515 Cukup Dipakai 30 0.343 Sedang 0.187 Jelek 0.475 Cukup Dipakai 31 0.093 Sangat sukar 0.187 Jelek 0.433 cukup Dipakai


(48)

Dari hasil perhitungan pada Tabel 3.5 di atas menunjukkan bahwa tingkat kesukaran dari 31 soal yang diujicobakan berkategori mudah sebesar 6,45%, berkategori sedang sebesar 64,5%, dan berkategori sukar sebesar 19,35%. Daya pembeda dari 31 soal yang diujicobakan berkategori cukup sebesar 25,8%, berkategori jelek sebesar 41,93% dan berkategori baik sebesar 29,03%. Selain itu, dari penghitungan tabel tersebut diperoleh bahwa validitas tes dari 31 soal yang diujicobakan berkategori rendah sebesar 6,45%, berkategori cukup sebesar 58,06%, dan berkategori tinggi sebesar 35,48%. Sedangkan hasil perhitungan reliabilitas tes, instrumen tes dinyatakan reliabel dengan kriteria sangat tinggi yaitu 0,985. Setelah diperoleh hasil uji coba instrumen tes secara keseluruhan, maka soal yang akan digunakan sebagai instrumen tes menjadi berjumlah 24 butir soal dan 7 soal dibuang.

H. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian dilakukan dengan menggunakan perhitungan statistik. Tujuan dari pengolahan data ini yaitu untuk mengetahui penerapan remedial teaching dengan variasi metode oleh guru dan remedial teaching dengan metode tutor sebaya dalam meningkatkan pengusaan konsep fisika siswa. Selain itu, pengolahan data statistik ini juga ditujukan untuk mengetahui pembelajaran remedial mana yang lebih efektif antara remedial teaching dengan metode tutor sebaya dan remedial teaching dengan variasi metode oleh guru dalam meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa.


(49)

Adapun teknik pengolahan data yang digunakan terhadap data-data tersebut, antara lain:

1. Data Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Keterlaksanaan pembelajaran dikembangkan dari hasil lembar observasi yang telah diisi oleh observer. Setiap indikator pada fase pembelajaran yang terlaksana/muncul diberikan skor satu, dan jika tidak muncul diberikan skor nol. Data yang diperoleh dari lembar observasi diolah dari banyaknya skor dari masing-masing observer dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk persentase. Adapun persentase data lembar observasi tersebut dihitung dengan menggunakan rumus:

Setelah data dari lembar observasi tersebut diolah, kemudian dinterpretasikan dengan mengadopsi kriteria persentase angket seperti pada Tabel berikut:

Tabel 3.6

Kriteria Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran

(Budiarti dalam Yudiana: 2009).

KM (%) Kriteria

KM = 0 Tak satupun kegiatan terlaksana 0 < KM < 25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana 25 < KM < 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana KM = 50 Setengah kegiatan terlaksana

50 < KM < 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana 75 < KM < 100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana KM = 100 Seluruh kegiatan terlaksana


(50)

2. Data Tes

Tes dilakukan untuk mengukur penguasaan konsep pada ranah kognitif siswa sebelum dan setelah perlakuan pembelajaran remedial, yakni dengan memberikan tes awal sebelum perlakuan dan tes akhir setelah perlakuan. Peningkatan penguasaan konsep ini diukur dengan gain ternormalisasi. Berikut langkah-langkah yang peneliti lakukan agar dapat menganalisis tes awal dan data tes akhir, yaitu sebagai berikut:

1) Pemberian skor

Sebelum lembar jawaban siswa diberi skor, terlebih dahulu ditentukan standar penilaian sehingga dalam pelaksanaannya unsur subjektivitas dapat diminimalisir. Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode Rights Only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar.

2) Menghitung gain skor semua subyek penelitian (siswa)

Skor gain adalah selisih antara skor tes awal dan tes skor akhir. Secara matematis dituliskan sebagai berikut:

G = Skor posttes - Skor pretest


(51)

3) Menghitung gain ternormalisasi

Gain ternormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain yang diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yang dapat diperoleh, secara matematis dituliskan sebagai berikut:

(Hake, 1998) Keterangan:

<g> = rata-rata gain yang dinormalisasi

G = rata-rata gain aktual

Gmaks = gain maksimum yang mungkin terjadi <Sf> = rata-rata skor tes akhir

<Si> = rata-rata skor tes awal

4) Menentukan nilai rata-rata (mean) dari skor gain ternormalisasi 5) Mengintrepetasikan nilai rata-rata skor gain ternormalisasi

dengan menggunakan Tabel 3.7 di bawah ini:

Tabel 3.7

Interval Gain Ternormalisasi

(Hake, 1998). Interval Efektivitas

0,00 < (<g>) ≤ 0,30 Rendah 0,30 < (<g>) ≤ 0,70 Sedang 0,70 < (<g>) ≤ 1,00 Tinggi


(52)

121

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pengolahan data dan analisis data hasil penelitian yang telah dilakukan disalah satu SMK Negeri di Kota Bandung, dapat dibuat beberapa kesimpulan dan saran yang terkait dengan penelitian ini.

A. Kesimpulan

Beberapa hal yang dapat disimpulkan berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis data adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan nilai rata-rata gain ternormalisasi tes dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan penguasaan konsep siswa untuk kelas eksperimen pertama ketika diberikan perlakuan berupa remedial teaching dengan variasi metode oleh guru yaitu sebesar 0,67 dengan kriteria sedang. Sementara itu, berdasarkan analisis penguasaan konsep siswa tiap jenjang kemampuan kognitif yang diteliti dari aspek C1 sampai C4 diperoleh rata-rata gain ternormalisasi sebesar 0,69 dengan kategori sedang.

2. Berdasarkan nilai rata-rata gain ternormalisasi tes dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan penguasaan konsep siswa untuk kelas eksperimen kedua ketika diberikan perlakuan berupa remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya yaitu sebesar 0,81 dengan kriteria tinggi. Sementara itu, berdasarkan analisis penguasaan konsep siswa tiap jenjang kemampuan kognitif yang diteliti


(53)

122

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari aspek C1 sampai C4 diperoleh rata-rata gain ternormalisasi sebesar 0,82 dengan kategori tinggi.

3. Dari perolehan nilai rata-rata gain ternormalisasi pada kelas eksperimen pertama dan kelas eksperimen kedua diketahui bahwa nilai rata-rata gain ternormalisasi kelas eksperimen kedua lebih besar dibandingkan kelas eksperimen pertama yaitu sebesar 0,81 dengan kategori tinggi, sementara pada kelas eksperimen pertama hanya sebesar 0,67 dengan kategori sedang. Hal ini dapat menjadi bukti, bahwasanya perlakuan pembelajaran remedial dengan variasi metode oleh tutor sebaya pada kelas eksperimen kedua lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa, jika dibandingkan dengan kelas eksperimen pertama yang diberikan perlakuan berupa pemberian pembelajaran remedial dengan variasi metode oleh guru.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan saran yaitu penerapan pembelajaran remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya, dapat dijadikan salah satu alternatif metode pembelajaran remedial bagi guru dalam mengajar siswa yang tidak tuntas, karena dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa tersebut.


(1)

3) Menghitung gain ternormalisasi

Gain ternormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain yang diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yang dapat diperoleh, secara matematis dituliskan sebagai berikut:

(Hake, 1998) Keterangan:

<g> = rata-rata gain yang dinormalisasi G = rata-rata gain aktual

Gmaks = gain maksimum yang mungkin terjadi <Sf> = rata-rata skor tes akhir

<Si> = rata-rata skor tes awal

4) Menentukan nilai rata-rata (mean) dari skor gain ternormalisasi 5) Mengintrepetasikan nilai rata-rata skor gain ternormalisasi

dengan menggunakan Tabel 3.7 di bawah ini:

Tabel 3.7

Interval Gain Ternormalisasi

(Hake, 1998).

Interval Efektivitas

0,00 < (<g>) ≤ 0,30 Rendah 0,30 < (<g>) ≤ 0,70 Sedang 0,70 < (<g>) ≤ 1,00 Tinggi


(2)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan

Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pengolahan data dan analisis data hasil penelitian yang telah dilakukan disalah satu SMK Negeri di Kota Bandung, dapat dibuat beberapa kesimpulan dan saran yang terkait dengan penelitian ini.

A. Kesimpulan

Beberapa hal yang dapat disimpulkan berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis data adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan nilai rata-rata gain ternormalisasi tes dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan penguasaan konsep siswa untuk kelas eksperimen pertama ketika diberikan perlakuan berupa remedial teaching dengan variasi metode oleh guru yaitu sebesar 0,67 dengan kriteria sedang. Sementara itu, berdasarkan analisis penguasaan konsep siswa tiap jenjang kemampuan kognitif yang diteliti dari aspek C1 sampai C4 diperoleh rata-rata gain ternormalisasi sebesar 0,69 dengan kategori sedang.

2. Berdasarkan nilai rata-rata gain ternormalisasi tes dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan penguasaan konsep siswa untuk kelas eksperimen kedua ketika diberikan perlakuan berupa remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya yaitu sebesar 0,81 dengan kriteria tinggi. Sementara itu, berdasarkan analisis penguasaan konsep siswa tiap jenjang kemampuan kognitif yang diteliti


(3)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan

Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

dari aspek C1 sampai C4 diperoleh rata-rata gain ternormalisasi sebesar 0,82 dengan kategori tinggi.

3. Dari perolehan nilai rata-rata gain ternormalisasi pada kelas eksperimen pertama dan kelas eksperimen kedua diketahui bahwa nilai rata-rata gain ternormalisasi kelas eksperimen kedua lebih besar dibandingkan kelas eksperimen pertama yaitu sebesar 0,81 dengan kategori tinggi, sementara pada kelas eksperimen pertama hanya sebesar 0,67 dengan kategori sedang. Hal ini dapat menjadi bukti, bahwasanya perlakuan pembelajaran remedial dengan variasi metode oleh tutor sebaya pada kelas eksperimen kedua lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa, jika dibandingkan dengan kelas eksperimen pertama yang diberikan perlakuan berupa pemberian pembelajaran remedial dengan variasi metode oleh guru.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan saran yaitu penerapan pembelajaran remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya, dapat dijadikan salah satu alternatif metode pembelajaran remedial bagi guru dalam mengajar siswa yang tidak tuntas, karena dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa tersebut.


(4)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan

Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rhineka Cipta.

Akhmad, S. (2008). Pembelajaran Remedial Dalam KTSP. [Online]. Tersedia:http://akhmadsudrajat.blogspot.com. [30 Februari 2012].

Anderson, L.W. and Krathwohl D.R. (2001). A Taxonomy for Learning,

Teaching, and assessing, a revision of Bloom’s taxonomy of educational

objectives. USA: Addison Wesley Longman, Inc.

Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara. Arikunto, S. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi

2010. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arjuna, P. (2012). Peran Guru Dlam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa. [Online]. Tersedia:http://guraru.org. [28 Februari 2012].

Dahar, R.W. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi II. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. (2003). Pembelajaran Remedial. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan.

Depdiknas. (2004). Suplemen Bahan Sosialisasi Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Elok, B. (2012). Idealisasi Pembelajaran Fisika di SMK. [Online].

Tersedia:http://buelok.blogspot.com. [28 Februari 2012].

Evianty. (2011). Penerapan Tutor Sebaya dalam Implementasi Mastery Learning

untuk meningkatkan prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran TIK.

Skripsi S1 UPI: Tidak diterbitkan.

Hake, R. R. (1997). “Interactive-Engagement Versus Tradisional Methods : A Six-Thousand-Student Survey of Mechanics Tes Data For Introductory

Physics Course”. Am. J. Phys. 66 (1) 64-74


(5)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan

Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Ikbal, D. (2012). Upaya Peningkatan Pemahaman Level Simbolik pada Topik

Hidrolisis Garam melalui Remedial Matematika. Skripsi S1 UPI: Tidak

diterbitkan.

Ishak, W. (1982). Program Remedial dalam proses belajar mengajar. Yogyakarta:Liberty.

Kotrlik, J. (2009). Technology Adoption for Use in Instruction by Secondary

Technology Education Teachers. Lausiana State university:Baton Rauge.

Munaf, S. (2001). Evaluasi Pendidikan Fisika (Individual Text Book). Bandung: JICA.

Nasution, S. (1982). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Panggabean, L. (1996). Penelitian Pendidikan. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA IKIP Bandung.

Rahmat, R. (2009). Tes Remedial: Masih Perlukah. [Online]. Tersedia: http: //www.erlangga.co.id. [30 Februari 2012].

Rochendi, T. (2007). Proses Pembelajaran Remedial Mata Diklat Peralatan dan

Bahan Refrigerasi. Skripsi S1 UPI: Tidak diterbitkan.

S, Nasution. (2003). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar

Cetakan VIII. Jakarta: Bumi Aksara.

Sagala, S. (2003). Konsep dan makna pembelajaran. Bandung:Alfabeta.

Sawali. (2007). Diskusi Kelompok Terbimbing Metode Tutor Sebaya. [Online]. Tersedia:http://sawali.info/2007/12/29/diskusi-kelompok-terbimbing-tutor-sebaya/.html. [28 Januari 2012].

Sudijono, A. (2001). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, N. (2001). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.


(6)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan

Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Suparno, P. (2007). Metodologi Pembelajaran Fisika: Konstruktivistik dan

menyenangkan.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suryadi, D. (2006). Strategi Pembelajaran Matematika Kotemporer. Bandung: JICA.

Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rhineka Cipta.

Syaodih & Ibrahim. (1996). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Tim Penyusun Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Udin, S. (1999). Pendekatan Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Widaningsih, S. (2011). Pengajaran Remedial Berdasarkan Gaya Belajar Siswa

pada Konsep Sistem Gerak Manusia. Skripsi S1 UPI: Tidak diterbitkan.

Wijaya, C. (1996). Pendidikan Remedial. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Winataputra, U. (1999). Pendekatan Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Winkel. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Yudiana, H. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Fisika Berbasis Fenomena. Skripsi S1 UPI: Tidak diterbitkan.


Dokumen yang terkait

Pengaruh metode drilling dan ekspositori dalam pembelajaran remedial terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas V MI Plus Asy-Syukriyyah Tangerang-Banten

1 18 103

REMEDIAL TEACHING [Compatibility Mode]

0 5 9

Metode Pengajaran Remedial model remedial

0 0 26

PERBEDAAN PEMBELAJARAN REMEDIAL METODE DRILL DENGAN PEMBELAJARAN REMEDIAL METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMAN 1 NGUNUT TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015 2016 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAB V AG

0 0 5

PERBEDAAN PEMBELAJARAN REMEDIAL METODE DRILL DENGAN PEMBELAJARAN REMEDIAL METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMAN 1 NGUNUT TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015 2016 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAB IV AG

0 1 18

PERBEDAAN PEMBELAJARAN REMEDIAL METODE DRILL DENGAN PEMBELAJARAN REMEDIAL METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMAN 1 NGUNUT TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015 2016 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAB II AG

0 1 22

PERBEDAAN PEMBELAJARAN REMEDIAL METODE DRILL DENGAN PEMBELAJARAN REMEDIAL METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMAN 1 NGUNUT TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015 2016 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAGIAN DEPAN

0 0 20

Soal Soal Remedial Tugas Remedial Bahasa

0 7 7

139 PENGARUH REMEDIAL TEACHING METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SANGGAU Vivian Ardilah Dewi , Dedeh Kurniasih dan Fitriani

0 0 12

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PENERAPAN PEMBELAJARAN REMEDIAL TUTOR SEBAYA DENGAN PENUGASAN

0 0 12