PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) PEMERINTAH KOTA SUKABUMI.
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) PEMERINTAHAN KOTA SUKABUMI
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia
OLEH :
RISHA WIDI PURNAWATI 0807086
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
B A N D U N G
2 0 1 4
(2)
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) PEMERINTAHAN KOTA
SUKABUMI
Oleh
Risha Widi Purnawati 0807086
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Risha Widi Purnawati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
RISHA WIDI PURNAWATI
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) PEMERINTAHAN KOTA
SUKABUMI
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si. Adman, S.Pd., M.Pd.
NIP. 195704151985031005 NIP. 97404122001121002
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran
Dr. Rasto, M.Pd. NIP. 197207112001121001
(4)
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) PEMERINTAHAN KOTA
SUKABUMI
Oleh :
RISHA WIDI PURNAWATI
080490
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu ujian guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran ini, telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal
seperti tertera dibawah ini, Bandung, 25 Juni 2014
Penguji 1 : Dr. H. Suwatno, M.Si. NIP. 196201271988031001
...
.
Penguji 2 : Drs. Hendri Winata, M.Si. NIP. 196206171988031003
...
.
Penguji 3 : Drs. Budi Santoso. M.Si. NIP. 196008261987031001
...
.
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran
Dr. Rasto, M.Pd. NIP. 197207112001121001
(5)
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... viii DAFTAR TABEL ... x DAFTAR GAMBAR ... xii BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KERANGKA TEORITIS ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Konsep Stres Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Hubungan Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja PegawaiError! Bookmark not defined.
2.2 Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Operasional Variabel Stres Kerja ... Error! Bookmark not defined.
(6)
3.3.2 Operasional Variabel Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3 Teknik Penarikan Sampling ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3. 6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3. 6.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial ... Error! Bookmark not defined. 3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.1. Hasil penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Pembahasan Stres Kerja (Variabel X) ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Produktivitas Kerja Pegawai ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Pengaruh Stres Kerja terhadap Produktivitas Kerja PegawaiError! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
(7)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Kinerja Pegawai (DPPKAD) ... 4
Tabel 1.2 Hasil Riset Ketepatan Waktu Penyerahan Laporan ... 5
Tabel 1.3 Hasil Riset Penggunaan Waktu Jam Istirahat ... 6
Tabel 2.1 Kajian Terdahulu ... 30
Tabel 3.1 Operasional Variabel Stres Kerja ... 46
Tabel 3.2 Operasional Variabel Produktivitas Kerja ... 48
Tabel 3.3 Data Jumlah Pegawai DPPKAD kota Sukabumi ... 51
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Keseluruhan Sampel ... 55
Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X ... 58
Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 59
Tabel 3.7 Jumlah Item Angket Uji Coba ... 59
Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y... 62
Tabel 3.9 Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas ... 65
Tabel 3.10 Model Tabel Uji Barlett ... 67
Tabel 3.11 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket ... 72
Tabel 4.1 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Gejala Fisiologis... 80
Tabel 4.2 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Gejala Psikologis ... 81
Tabel 4.3 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Gejala Perilaku ... 82
Tabel 4.4 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Kualitas Hasil Kerja ... 83
Tabel 4.5 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Peningkatan Hasil Kerja ... 84
Tabel 4.6 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Disiplin Kerja ... 85
Tabel 4.7 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Motivasi... 86
Tabel 4.8 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Kerjasama ... 87
Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data ... 90
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Data ... 91
Tabel 4.11 Tabel Penolong Pasangan Variabel X dan Y ... 95
(8)
Tabel 4.13 Rekapitulasi Variabel penelitian Produktivitas kerja DPPKAD
(9)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Model Analisis Perilaku S-O-B-C ... 33
Gambar 2.2 Perilaku Individu dalam Konteks Perilaku Organisasi ... 35
Gambar 2.3 Model Stres Kerja ... 36
Gambar 2.4 Bagan Kerangka Pemikiran ... 40
(10)
ABSTRAK
Pengaruh Stres Kerja terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
pada Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi
Oleh:
Risha Widi Purnawati 0807086
Tim Pembimbing:
Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si dan Adman, S.Pd. M.Pd.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya produktivitas kerja pegawai pada Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi yang ditandai dengan tidak tercapainya hasil kerja pegawai pada waktu yang ditentukan.
Penelitian ini dilakukan pada karyawan Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres kerja, tingkat produktivitas kerja serta seberapa besar pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja pegawai Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD).
Penelitian ini menggunakan metode explanatory survey, teknik pengumpulan data dengan cara wawancara (interview), angket (kuisioner), observasi dan studi kepustakaan. Instrument yang digunakan adalah angket model skala likert yang dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linier sederhana. Anggota populasi berjumlah 102 orang, diambil sampel dengan menggunakan random sampling sederhana (simple random sampling) yaitu sebesar 51 orang responden.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa stres kerja terdiri dari dimensi gejala fisiologis, gejala psikologis dan gejala perilaku. Sedangkan produktivitas kerja terdiri dari dimensi kualitas hasil kerja, peningkatan hasil kerja, disiplin kerja, motivasi kerja, dan kerjasama. Berdasarkan hasil penelitian di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), didapatkan informasi bahwa stres kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.
(11)
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF JOB STRESS ON EMPLOYEE’S PRODUCTIVITY IN REVENUE DEPARTMENT, FINANCE AND ASSET MANAGEMENT
AREAS
SUKABUMI CITY GOVERNMENT
by:
Risha Widi Purnawati 0805460
This Thesis is guided by:
Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si dan Adman, S.Pd. M.Pd.
The problems examined in this study is the low productivity of employees working on revenue department employee, finance and asset management areas Sukabumi city goverment is characterized bt the failure of an employee’s work at the specified time.
This study is uses explanatory survey, engineering data collection by interview, a questionnaire, and observation and literature study. Questionnaire instrument used was a modified Likert scale models. Data analysis technique used was simple linear regression analysis. Members of a population of 102 people, with samples taken using simple random sampling are equal to 51 respondents.
Based on these data we can conclude that the stress of work compose of symptom dimensions physiological, psychological symptoms, behavioral symptom. While the labor productivity of the dimensions of quality of the work, increased work, labor discipline, motivation, and cooperation. Based on the results of this research in DPPKAD Sukabumi City Government, obtained information that the stress of work affects the employee productivity.
(12)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber Daya Manusia merupakan aset yang sangat berharga dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan, dan teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini menuntut Sumber Daya Manusia yang berkompeten yang memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memiliki semangat kerja untuk meningkatkan produktivitas kerja atau pencapaian tujuan perusahaan.
Sumber Daya Manusia yang disebut disini salah satunya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS). PNS sebagai unsur utama sumber daya manusia aparatur negara mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peranan tersebut adalah PNS yang mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap disiplin yang tinggi, kinerja yang baik serta sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk mewujudkan ini semua perlu adanya dorongan bagi pegawai agar selalu bekerja lebih giat dan disiplin dalam menjalankan tugasnya, suatu organisasi harus menyusun strategi sehingga pegawai akan senantiasa memperoleh hasil yang lebih baik dalam melaksanakan kegiatannya.
(13)
Pengelolaan sumber daya manusia merupakan salah satu unsur penting dalam suatu organisasi, apabila produktivitas kerja pegawai tinggi maka produktivitas organisasi pun akan tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila produktivitas kerja pegawai rendah maka produktivitas organisasi akan rendah.
Seiring dengan tuntutan dalam diri pegawai untuk terus mengembangkan diri agar memiliki produktivitas kerja yang tinggi, timbul berbagai macam permasalahan yang mereka hadapi. Permasalahan yang biasa timbul di antaranya berkaitan dengan disiplin kerja, motivasi kerja, komunikasi dan interaksi sosial yang cenderung tidak harmonis, serta stres kerja yang dialami setiap karyawan di tempat kerja, adanya perasaan kurang aman, cemas bahkan sampai terganggunya kesehatan fisik maupun mental dalam menghadapi tuntutan-tuntutan perusahaan.
Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur negara dalam menjalankan roda pemerintahan dituntut untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Pegawai Negeri Sipil juga harus bisa menjunjung tinggi martabat dan citra kepegawaian demi kepentingan masyarakat dan negara namun kenyataan di lapangan berbicara lain dimana masih banyak ditemukan Pegawai Negeri Sipil yang tidak menyadari akan tugas dan fungsinya tersebut sehingga seringkali timbul ketimpangan-ketimpangan dalam menjalankan tugasnya dan tidak jarang pula menimbulkan kekecewaan yang berlebihan pada masyarakat
Masalah stres merupakan salah satu masalah yang serius menimpa setiap pegawai di tempat kerja. Stres kerja adalah situasi ketegangan/tekanan
(14)
emosional yang dialami seseorang yang sedang menghadapi tuntutan yang sangat besar, hambatan-hambatan dan adanya kesempatan yang sangat penting yang dapat mempengaruhi emosi, pikiran dan kondisi fisik seseorang.
Stres dapat terjadi dalam berbagai kondisi dan situasi. Stres merupakan penyakit yang menjadi sumber pemborosan waktu yang paling besar. Stres bagi seorang pegawai dapat merupakan tantangan, rangsangan, namun bisa pula berarti kekhawatiran, konflik, ketegangan dan ketakutan tergantung bagaimana kita memandangnya. Stres yang terlalu banyak akan membuat kesehatan seseorang menurun dan cenderung tidak produktif, tetapi sebaliknya stres dalam jumlah kecil akan bermanfaat karena dapat membantu memusatkan perhatian dan kinerja pegawai.
Menurut Stephen Robbins (1996:222) bahwa:
“Stres adalah suatu kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada
peluang, tuntutan atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh
individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting”.
Stephen P. Robbins (1996:224) menyebutkan beberapa indikator untuk mengukur stres kerja, diantaranya adalah:
1) Gejala Fisiologis, terkait dengan aspek kesehatan dan medis dilihat dari perubahan metabolisme, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan laju detak jantung dan pernapasan, menimbulkan sakit kepala dan menyebabkan serangan jantung.
2) Gejala psikologis dilat dari ketidakpuasan, ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan dan suka menunda-nunda pekerjaan.
3) Gejala perilaku dilihat dari perubahan produktivitas, absensi, tingkat keluar masuknya karyawan, perubahan kebiasaan makan, meningkatkan konsumsi rokok dan alkohol, berbicara cepat, gelisah dan adanya gangguan tidur.
(15)
Berdasarkan wawancara dengan Ibu Eli, pegawai bagian Kasi Tata Administrasi Perbendaharaan DPPKAD Kota Sukabumi, terungkap fenomena yang menyebabkan stres kerja pegawai, yaitu :
- Kesulitan dalam penagihan pajak. Salah satunya perusahaan yang kurang inisiatif membayar pajak adalah perusahaan yang bergerak di bidang restoran dan hotel.
- Surat Tanda Bukti Setoran (TBS) sebagian belum di cap dan nama bendahara (orang) tidak dicantumkan. Sehingga ketika merekap laporan, Bagian Perbendaharan akan kesulitan dalam mencari rincian keterangan setoran. Hal ini jelas akan menimbulkan keterlambatan pengentrian data.
- Banyaknya pegawai yang belum memahami program SIPKD (Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah). Akibatnya pegawai yang akan menyusun laporan atau menginput data masih dikerjakan secara manual, hal ini akan memperlambat pegawai dalam proses pembukuan. Dengan tidak menguasai program SIPKD banyak tugas pegawai bagian DPPKAD yang tidak memenuhi standar target yang ditentukan.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti adapun masalah dalam penelitian ini adalah belum optimalnya produktivitas kerja pegawai di DPPKAD Kota Sukabumi. Berikut data nilai rata-rata kinerja pegawai pada bagian DPPKAD Pemerintah Kota Sukabumi pada tahun 2011-2013 :
Tabel 1.1
Nilai Rata-Rata Kinerja Pegawai Pada Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah Kota Sukabumi 2011- 2013
No Kinerja karyawan akan tugas pekerjaan Rata-rata
2011 2012 2013
1 Keterampilan melakukan tugas pekerjaan 78 77 75
2 Kesesuaian kualitas dan jumlah hasil kerja dengan
standar/target yang telah ditetapkan perusahaan 73 72 74
3 Pengetahuan tentang peraturan-peraturan 81 80 79
4
Sikap terhadap dan pergaulan dengan: a. Atasan
b. Bawahan c. Rekan sederajat
75 69 71 79 75 75 78 70 74
(16)
bergantung pada orang lain
6 Kehadiran 74 72 73
Total 594 602 596
Nilai rata-rata 74,25 75,25 74,5
Sumber : DPPKAD Pemerintah Kota Sukabumi
Berdasarkan perolehan nilai rata-rata di atas menunjukan bahwa terjadi ketidakstabilan kinerja dari tahun 2011 – 2013 bahwa nila rata-rata kinerja karyawan dari tahun tersebut masih rendah yakni berada dibawah angka 80 yang artinya kinerjanya masih memiliki predikat cukup baik belum mencapai minimal rata-rata 80 yaitu yang sama dengan predikat baik.
Selain itu juga yang menyebabkan produktivitas menurun yaitu sering terjadinya kemunduran waktu dalam penyerahan tugas laporan pekerjaan yang harus diselesaikan setiap bulannya. Penyerahan laporan bulanan yang seharusnya diserahkan pada tanggal 10 setiap bulannya, tetapi DPPKAD sering menyerahkan laporan bulanan melebihi tanggal yang ditetapkan. Berikut tabel ketepatan waktu penyerahan laporan.
Tabel 1.2 Ketepatan Waktu Penyerahan Laporan
Bulan Tgl Penyerahan Laporan
Tanggal Seharusnya
Presentase Keterlambatan
Januari 13 10 3 hari
Februari 12 10 2 hari
Maret 15 10 5 hari
April 16 10 6 hari
Mei 11 10 1 hari
Juni 12 10 2 hari
Juli 14 10 4 hari
Agustus 16 10 6 hari
September 12 10 2 hari
Oktober 14 10 4 hari
Nopember 13 10 3 hari
(17)
Salah satu faktor yang menyebakan terlambatnya penyerahan laporan setiap bulannya selain banyaknya pegawai yang tidak hadir kerja adalah banyaknya pegawai yang melanggar ketentuan jam kerja. Hal itu menyebabkan karyawan kurangnya inisiatif dalam bekerja, efektivitas dan efisiensi penggunaan waktu pada saat bekerja kurang optimal sehingga pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat waktu yang telah ditetapkan. Berikut tabel presentase ketepatan jam kerja (penggunaan waktu istirahat) pada DPPKAD Pemerintah Kota Sukabumi.
Tabel 1.3 Penggunaan Waktu Jam Istirahat
Bulan
Rata-rata Penggunaan
Waktu Istirahat
Waktu Istirahat
Rata-rata Kemangkiran
Penggunaan Waktu Istirahat
Presentase Kemangkiran
Januari 71 60 menit 11 18.3%
Februari 74 60 menit 14 23.3%
Maret 80 60 menit 20 33.3%
April 92 60 menit 32 53.3%
Mei 78 60 menit 18 30.3%
Juni 90 60 menit 25 41.6%
Juli 85 60 menit 25 41,6%
Agustus 75 60 menit 15 25%
September 68 60 menit 8 13.3%
Oktober 70 60 menit 10 16.6%
Nopember 75 60 menit 15 25%
Waktu yang disediakan perusahaan untuk istirahat karyawan adalah 60 menit, sementara banyak karyawan yang memanfaatkan waktu istirahat melebihi dari jadwal yang telah ditetapkan.
(18)
Beranjak permasalahan yang ada, kemudian timbul pertanyaan yaitu mengapa produktivitas kerja seorang pegawai tidak optimal? Dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan produktivitas kerja pegawai bisa seperti itu?
Pentingnya permasalahan produktivitas kerja pegawai yang terjadi di bagian DPPKAD Pemerintahan Kota Sukabumi untuk dikaji yaitu adanya stres kerja yang tidak dapat dikendalikan oleh setiap individu. Selain itu peran penting organisasi/lembaga harus benar-benar memperhatikan kondisi dan keadaan pegawainya dalam bekerja. Hal ini menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh organisasi/lembaga, untuk selalu senantiasa memperhatikan kondisi fisik ataupun mental para pegawainya dalam bekerja agar terhindar dari kemungkinan timbulnya pelanggaran-pelanggaran maupun disiplin dalam bekerja, sehingga kualitas kerja pegawai dapat terjaga demi tercapainya tujuan organisasi dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.
Menyoroti fenomena di atas kondisi ini tidak boleh dibiarkan terus terjadi. pegawai DPPKAD Pemerintahan Kota Sukabumi perlu memberikan penanganan guna meminimalisir penurunan produktivitas kerja yang diakibatkan oleh stres kerja yang dialami. Untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai banyak aspek yang perlu diperhatikan salah satunya yaitu saling berkomunikasi dengan baik antar sesama pegawai atau atasan karena tugas di bagian DPKKAD saling berkaitan satu sama lain. Maka untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan adanya dorongan atau kepekaan atasan untuk mengidentifikasi keadaan pegawai kemudian memberikan penanganan yang sesuai dan melakukan usaha untuk menjaga agar karyawan senantiasa produktif dalam bekerja.
(19)
Mengacu pada keseluruhan paparan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian untuk menyusun proposal skripsi dengan judul
“Pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja pegawai pada Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)
Pemerintah kota Sukabumi”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Setiap instansi pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah tercapainya atau bahkan meningkatnya produktivitas kerja yang tinggi. Konsep produktivitas pada umumnya mengkaitkan antara keluaran (output) dengan masukan (input). Sedangkan menurut Laeham dan Wexley (1982:2) menyatakan bahwa produktivitas dapat dinilai dari apa yang dilakukan oleh individu tersebut dalam kerjanya.
Untuk menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi, sebuah instansi tidak dapat hanya sekedar melakukan berbagai cara untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai tanpa melihat keadaan dan kondisi pegawainya sendiri baik secara psikologis maupun fisik. Produktivitas kerja pegawai sendiri sesungguhnya yang benar-benar dapat meningkatkannya adalah diri karyawan sendiri, namun karena terjadi hambatan-hambatan dalam diri yang menyebabkan tekanan dan tak dapat diatasi sendiri sehingga pada akhirnya menurunkan produktivitas kerjanya. Pada saat seperti inilah dibutuhkan kepekaan pihak instansi untuk mengidentifikasi keadaan pegawai kemudian memberikan penangan yang sesuai dan melakukan usaha untuk menjaga agar pegawai senantiasa produktif dalam bekerja.
(20)
Berdasarkan identiifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran tingkat stres kerja pegawai di bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kota Sukabumi?
2. Bagaimana gambaran tingkat produktivitas pegawai di bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kota Sukabumi?
3. Adakah pengaruh stres kerja terhadap tingkat produktivitas kerja pegawai di bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kota Sukabumi?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis dimaksudkan untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi. Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi
Sesuai dengan judul yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
(21)
1. Untuk mengetahui gambaran tingkat stres kerja pegawai bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kota Sukabumi.
2. Untuk mengetahui gambaran tingkat produktivitas pegawai bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kota Sukabumi.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kota Sukabumi.
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini yaitu berupa manfaat teoritis dan praktis
1. Secara Teoritis
Diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia serta memperluas wawasan yang berkaitan dengan pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kota Sukabumi.
2. Secara Praktis
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berharga kepada berbagai pihak, yaitu:
(22)
a. Bagi perusahaan, dapat dijadikan masukan mengenai stres kerja pegawai dengan produktivitas kerja pegawai sebagai pedoman dalam mengelola sumber daya manusia dalam perusahaan
b. Bagi peneliti, sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman, sehingga dapat mengoptimalisasikan teori yang dimiliki untuk mencoba menganalisi fakta, data, gejala dan peristiwa yang terjadi untuk dapat ditarik kesimpulan secara objektif dan ilmiah.
(23)
(24)
BAB III
DESAIN PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah mengenai “Pengaruh stres kerja terhadap
produktivitas kerja pegawai pada Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi”. Adapun
yang menjadi variabel bebas (independent variabel) atau variabel X yaitu Stres kerja yang terdiri dari tiga buah indikator, yaitu gejala fisiologis, gejala psikologis, gejala perilaku. Objek yang akan dijadikan responden adalah seluruh karyawan bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi.
Objek yang merupakan variabel terikat (dependent variabel) atau variabel Y adalah Produktivitas Kerja yang terdiri dari lima buah indikator, yaitu kualitas hasil kerja, peningkatan hasil kerja, disiplin kerja, motivasi kerja, kerjasama. Objek yang akan dijadikan responden adalah seluruh karyawan bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi.
3.2 Metode Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:203), “Metode penelitian adalah cara
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Sedangkan menurut Sugiyono (2005:1), “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
(25)
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif merupakan suatu bentuk penulisan yang bertujuan menggambarkan, melukiskan serta menganalisis kenyataan yang ada pada perusahaan yang diteliti sedangkan verifikatif merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis.
Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif yang dilakasanakan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitiannya adalah metode
survey explanatory. Penelitian survey adalah penelitian yang dlakukan terhadap
sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat rencana atau pengambilan keputusan. Penelitian survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif dan umumnya menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:6).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik, dan juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui hubungan yang ada di antara variabel-variabel tersebut.
(26)
3.3 Operasional Variabel
Menurut M. Nazir (2003:126) operasional variabel adlah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau mengukur variabel tersebut. Dan menurut Somantri dan Muhidin (2006:27) variabel adalah karakteristik yang akan di observasi dari satuan pengamatan. Sedangkan menurut Sugiyono (2005:19) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu untuk ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel adalah karakteristik atau sifat yang memiliki variasi nilai. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terkandung yaitu : a) Stres kerja sebagai variabel independen; b) produktivitas kerja sebagai variabel dependen.
3.3.1 Operasional Variabel Stres Kerja
Stephen. P. Robbins dalam (1996:224) mengemukakan bahwa:
Stres adalah kondisi dinamik yang didalamnya individu menghadapi peluang, kendala, atau tuntutan yang berkaitan dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapi penting.
Untuk mengukur stres kerja dalam masalah ini dapat diukur melalui indikator-indikator dibawah ini (Stephen. P. Robbins (1996:224):
1. Gejala Fisiologis
Gejala fisiologis merupakan gejala awal yang bisa diamati, terutama pada penelitian medis dan ilmu kesehatan. Stress cenderung berakibat pada perubahan metabolisme tubuh, meningkatnya detak jantung dan pernafasan, peningkatan tekanan darah, timbulnya sakit kepala, serta yang lebih berat lagi terjadinya serangan jantung.
(27)
2. Gejala Psikologis
Dari segi psikologis, stress dapat menyebabkan ketidakpuasan. Hal itu merupakan efek psikologis yang paling sederhana dan paling jelas. Namun bisa saja muncul keadaan psikologis lainnya, misalnya ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan, suka menunda-nunda. Terbukti bahwa jika seseorang diberikan sebuah pekerjaan dengan peran ganda atau berkonflik, ketidakjelasan tugas, wewenang, dan tanggung jawab pemikul pekerjaan, maka stres dan ketidakpuasan akan meningkat.
3. Gejala Perilaku
Gejala stress yang dikaitkan dengan perilaku mencakup dalam produktivitas, absensi, dan tingkat keluarnya karyawan, juga perubahan dalam kebiasaan makan, merokok dan konsumsi alkohol, bicara cepat, gelisah, dan gangguan tidur.
Agar lebih mempermudah dalam memahami variabel tersebut maka dari itu acuan operasional variabel penulis jabarkan pada tabel berikut:
Tabel 3. 1
Operasional Variabel Penelitian X (Stres Kerja)
Variabel X Indikator Ukuran Skala
Pengukuran No. Item Stres Kerja (X)
bahwa stres kerja
dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu faktor lingkungan, faktor organisasi dan faktor individu. Salah satu
faktor yang
mempengaruhi stres kerja karyawan adalah faktor organisasi, dimana dalam faktor organisasi tersebut terdapat faktor tuntutan tugas yang sangat mempengruhi stres kerja karyawan di
Gejala Fisiologis
1. Tingkat laju detak jantung dan pernafasan 2. Tingkat tekanan darah
pada diri karyawan 3. Tingkat sakit kepala
yang diderita karyawan 4. Tingkat penyebab
serangan jantung. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 4 Gejala Psikologis
1. Tingkat ketegangan yang dialami oleh karyawan
2. Tingkat emosional karyawan dalam bekerja
3. Tingkat kecemasan karyawan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 5 6 7
(28)
tempat kerjanya. Stephen. P. Robbins (1996:224)
4. Tingkat kebosanan karyawan terhadap pekerjaan yang dikerjakannya 5. Tingkat penundaan
pekerjaan yang di lakukan karyawan 6. Tingkat percaya diri
karyawan
7. Tingkat kosentrasi karyawan dalam bekerja Ordinal Ordinal Ordinal 8 9 10 11 Gejala Perilaku
1. Tingkat absensi karyawan
2. Tingkat perubahan produktivitas kerja karyawan
3. Tingkat gangguan tidur yang dialami oleh karyawan
4. Tingkat kualitas
hubungan dengan rekan kerja
5. Tingkat kebiasaan makan
6. Tingkat konsumsi rokok Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 12 13 14 15 16 17 Sumber : Stephen. P. Robbins (1996:224)
3.3.2 Operasional Variabel Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja tinggi yang dimiliki oleh setiap karyawan merupakan keinginan setiap perusahaan. Namun pada dasarnya, tidak semua karyawan memiliki produktivitas tinggi karena beberapa faktor stres yang mempengaruhi.
Indikator untuk mengukur Produktivitas kerja meliputi: a) Kualitas hasil kerja; b) Peningkatan hasil kerja; c) Disiplin kerja; d) Motivasi kerja; e) Kerjasama. Di bawah ini merupakan penjelasan dari indikator produktivitas kerja, yaitu:
(29)
1) Kualitas hasil kerja, suatu hasil yang dapat diukur dengan efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber daya lainnya dalam pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik dan berdaya guna.
2) Peningkatan hasil kerja, progress hasil kerja dengan mengukur tingkat efektivitas kerja, tingkat pelampauan standar –standar yang telah ditetapkan dan tingkat pelaksanaan perencanaan kerja, dan tingkat efisiensi kerja.
3) Disiplin kerja, tingkat ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas, tingkat ketekunan dalam melaksanakan tugas, frekuensi kehadiran.
4) Motivasi kerja, proses pengaruh atau pendorong seseorang untuk mencapai tujuan kerja, baik berupa motivasi dari dalam diri, melalui pengharhaan, atau tingkat penghasilan.
5) Kerjasama, dikaitkan dengan tingkat keeratan dan keharmonisan antar pekerja maupun atasan dalam mencapai tujuan bersama.
Agar lebih mempermudah dalam memahami variabel tersebut maka dari itu acuan operasional variabel penulis jabarkan pada tabel berikut:
Tabel 3. 2
Operasional Variabel Penelitian Y (Produktivitas Kerja)
Variabel Y Indikator Ukuran Skala
Pengukuran
No. Item Produktivitas
Kerja (Y)
Produktivitas kerja dapat dinilai dari apa yang dilakukan individu, yaitu bagaimana sesorang
Kualitas hasil kerja
1. Tingkat kualitas kerja yang dihasilkan 2. Tingkat kejelasan
perencanaan berbagai cara peneyelesaian tugas dengan lebih baik
Ordinal Ordinal
1 2
(30)
melaksanakan pekerjaan atau unjuk kerjanya (job
performance) dalam
mencapai hasil yang ditargetkan.
Laeham dan Wexley (1982:2)
Peningkatan hasil kerja
1. Tingkat efektivitas
kerja (tingkat
pelampauan standar-standar pekerjaan yang telah ditetapkan
dan tingkat
pelaksanaan)
2. Tingkat efisiensi
kerja (tingkat
kesadaran dalam memakai alat-alat kantor) Ordinal Ordinal 3 4 Disiplin kerja
1. Tingkat ketepatan
waktu dalam
menyelesaikan tugas 2. Tingkat ketekunan
dalam melaksanakan tugas Ordinal Ordinal 5 6 Motivasi kerja
1. Tingkat motivasi dari dalam diri
2. Tingkat Penghargaan (Reward)
3. Tingkat penghasilan
Ordinal Ordinal Ordinal 7 8 9
Kerjasama 1. Tingkat keeratan kerjasama antar pekerja, ataupun atasan
2. Tingkat
keharmonisan antar pekerja, ataupun atasan
Ordinal
Ordinal
10
11
Sumber : (Laeham dan Wexley: 1982:2) 3.4 Jenis dan Sumber Data
Suharsimi Arikunto (1998:114), mendefinisikan “Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”
Sumber data penelitian dapat diperoleh baik secara langsung maupun tidak langsung. Sumber data penelitian ini akan berguna sebagai informasi pelengkap atau informasi tambahan yang diperoleh dari pihak-pihak yang berwenang. Sumber data tersebut terdiri dari :
(31)
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian, yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi.
2. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber data yang subjeknya tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian, yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari luar responden penelitian yang sifatnya mendukung, seperti dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang ada di Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi.
3.5 Populasi dan Sampel 3. 5.1 Populasi
Kata populasi (population/universe) dalam statistik merujuk pada sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam
suatu penelitian (pengamatan). Menurut Sugiyono (2005:57) bahwa “Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah penelitian yang dilakukan terhadap semua elemen di wilayah penelitian.
(32)
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi sebanyak 102 orang pegawai. Dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3. 3
Data Jumlah Pegawai Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi tahun 2013.
Jabatan Pegawai Jumlah Pegawai
Sekretariat 25
Bidang Penagihan dan analisis piutang 23 Bidang Pendataan dan penetapan 8
Bidang anggaran 10
Bidang Perbendaharaan dan belanja pegawai 16
Bidang akuntasi 9
Bidang pengelolaan Aset Daerah 11
Jumlah 102
Sumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi.
3. 5.2 Sampel
Ada kalanya dalam suatu objek penelitian atau populasi terlampau luas. Oleh karena itu dalam mengadakan penelitian seorang peneliti harus mempertimbangkan khususnya yang berkaitan dengan kemampuan tenaga, biaya, dan waktu yang jelas tentang metode yang digunakan sebagai bahan pertimbangan
yang berkaitan dengan hal tersebut. Menurut Sugiyono (2007: 91) “Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan sampel ini digunakan diantaranya ialah keterbatasan
(33)
2 . 1 N n N d = +
Arikunto (2006: 131), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang telah diteliti”. Sedangkan menurut Moh. Nasir (2003: 273) bahwa “Sampel adalah
kumpulan dari unit sampling. Ia merupakan subset dari populasi”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
Agar memudahkan proses penelitian, maka ukuran sampel dihitung berdasarkan formulasi yang dikemukakan Sugiyono yang dikutip oleh Riduwan (2006:65), sebagai berikut:
Keterangan:
Ukuran Sampel Ukuran Populasi
d = Presisi yang ditetapkan = 10 %
Dengan menggunakan formulasi dihitung besarnya unit sampel dari populasi sebesar 102 sebagai berikut:
Ukuran sample tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran minimal. Untuk menjaga akurasi dan presisi dalam penarikan sample maka
2 . 1 N n N d = + n = N = ,
50,495 = 51
, 202 102 n 1 ) 1 , 0 ( 102 102 2 n
(34)
sample tersebut dinaikan menjadi 56. Hal tersebut juga sebagai jaminan bagi sample apabila ukuran sample minimum tidak terpenuhi. Guna mendapatkan jumlah sample yang representatif, selanjutnya sample tersebut dalam penyebarannya dibagikan secara proporsional berdasarkan unit-unit analisis yang ada.
3. 5.3 Teknik Penarikan Sampling
Dalam menentukan sampel yang digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Probability
Sampling khususnya Simple Random Sampling yang merupakan pengambilan
anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Berdasarkan teknik pengambilan sampel, maka peneliti mengambil jumlah sampel 51 orang pegawai di Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung alokasi sampel adalah sebagai berikut:
xn N Ni
ni Riduwan (2003:29)
Dimana :
ni = jumlah sampel menurut kelompok n = jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah populasi menurut kelompok N = jumlah populasi seluruhnya
(35)
Dengan formula diatas maka alokasi sampel dihitung untuk tiap kelompok pegawai tiap bagian sesuai dengan tabel diatas, diketahui :
1. Bagian Sekretariat yang terdiri dari 25 orang
13 5 , 12 51 102 25 x ni Orang
2. Bagian Penagihan dan analisis piutang yang terdiri dari 23 orang
12 5 . 11 51 102
23
x
ni Orang
3. Bagian Pendataan dan penetapan yang terdiri dari 8 orang
4 4 51 102 8 x ni Orang
4. Bagian Anggaran yang terdiri dari 10 orang
5 5 51 102 10 x ni Orang
5. Bagian Perbendaharaan dan belanja pegawaiyang terdiri dari 16 orang
8 8 51 102
16
x
ni Orang
6. Bagian akuntansi yang terdiri dari 9 orang
4 5 , 4 51 102 9 x ni Orang
7. Bagian pengelolaan Aset Daerah yang terdiri dari 11 orang
5 5 , 5 56 102 11 x ni Orang
(36)
Tabel 3. 4
Dengan demikian hasil perhitungan keseluruhan terdiri dari :
Pegawai Bagian Jumlah Pegawai
Populasi Sampel
Sekretariat 25 13
Penagihan dan analisis piutang 23 12
Pendataan dan penetapan 8 4
Anggaran 10 5
Perbendaharaan dan belanja pegawai 16 8
Akuntansi 9 4
Pengelolaam Aset daerah 11 5
Jumlah 102 51
Dengan demikian dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel berjumlah 51 orang. Karena setiap responden mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel, maka setiap proporsi sampel yang akan menjadi wakil tiap bidang dipilih secara acak dengan cara pengundian di tiap divisinya.
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Pengujian instrumen ini dilakukan melalui pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Intrumen pengumpulan data yang layak adalah yang telah memenuhi syarat valid dan reliabel. Adapun uji kelayakan instrumen tersebut yaitu melalui uji validitas dan uji reliabilitas seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
(37)
3. 6.1 Uji Validitas
Suharsimi Arikunto (2010:211), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument”. Sedangkan menurut Uep dan Sambas (2011:115-116), “Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur”. Formula yang digunakan adalah koefisien korelasi
Product Moment dari Karl Pearson, yaitu:
2 2 2 2 XY Y -X -. X -XY N. r Y N X N Y Keterangan :N = Jumlah Responden
X = Nomor item ke i
X
= Jumlah skor item ke i X2 = Kuadrat skor item ke i
X
2= Jumlah Kuadrat item ke i
Y2 = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
Y
= Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
Y
2= Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
X
Y
= Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh tiap respondenLangkah kerja yang dapat dilakukan untuk mengukur validitas instrumen menurut Ating Somantri dan Sambas (2006:49-50) adalah sebagai berikut:
(38)
(2) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
(3) Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor.
(4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk setiap respondennya sehingga mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
(5) Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden. (6) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir
angket.
(7) Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db=N-2) dan
tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.
(8) Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel. (9) Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai r
tabel. Kriterianya yaitu jika:
rhitung > rtabel = valid, sebaliknya
rhitung < rtabel = tidak valid
Jika instrumen valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada kuosioner penelitian. Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Maka akan diperoleh nilai rxy hitung kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan n=20 dengan taraf nyata (α)=0,05 pada tingkat kepercayaan 95%. Jika rhitung > rtabel maka item tersebut
(39)
dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka item tersebut dinyatakan
tidak valid. Berikut rekapitulasi perhitungannya: Tabel 3. 5
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X (Stres Kerja)
No Angket
Nilai t hitung
Nilai t
tabel Keterangan
1 2,701 2,101 Valid
2 2,469 2,101 Valid
3 2,413 2,101 Valid
4 2,753 2,101 Valid
5 2,402 2,101 Valid
6 2,667 2,101 Valid
7 2,918 2,101 Valid
8 4,890 2,101 Valid
9 2,756 2,101 Valid
10 4,057 2,101 Valid
11 3,619 2,101 Valid
12 2.561 2,101 Valid
13 2,268 2,101 Valid
14 2,918 2,101 Valid
15 2,950 2,101 Valid
16 2,134 2,101 Valid
17 2,124 2,101 Valid
Sumber:Hasil pengolahan data uji validitas X, 2013
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa seluruh butir pernyataan valid, maka butir pernyataan yang digunakan untuk mengumpulkan data stres kerja sebanyak 17 butir pernyataan.
(40)
Tabel 3. 6
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y (Produktivitas Kerja Pegawai) No
Angket
Nilai t hitung
Nilai t
tabel Keterangan
1 3,379 2,101 Valid
2 4,504 2,101 Valid
3 2,109 2,101 Valid
4 2,322 2,101 Valid
5 2,266 2,101 Valid
6 2,107 2,101 Valid
7 2,995 2,101 Valid
8 2,720 2,101 Valid
9 2,720 2,101 Valid
10 3,733 2,101 Valid
11 3,462 2,101 Valid
Sumber: Hasil pengolahan data Validitas Variabel Y, 2013
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap 11 butir pernyataan angket variabel produktivitas kerja pegawai menunjukkan seluruh pernyataan angket valid. Maka, butir pernyataan yang digunakan untuk mengumpulkan data produktivitas kerja pegawai berjumlah 11 butir.
Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji coba tampak pada tabel berikut :
Tabel 3. 7
Jumlah Item Angket Hasil Uji coba
No. Variabel Jumlah Item Angket
1 Stres Kerja 17
2 Produktivitas Kerja Pegawai 11
Jumlah 28
(41)
Seluruh pernyataan angket variabel X dan Y valid, sehingga jumlah item angket tidak berubah dan tidak ada item yang dihilangkan ataupun ditambahkan
3. 6.2 Uji Reliabilitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:221), “ Reliabilitas menunjukkan pada
satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Tujuan uji
reliabilitas instrumen adalah untuk mengetahui konsistensi instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Uep dan Sambas, 2011:117). Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas dalam
penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (Ating Somantri dan
Sambas, 2006:48), yaitu:
�11 = �−�1 1− ��
2
��2 (Saefuddin Azwar dalam Ating Somantri dan Sambas,
2006:48) dimana:
�2 = �
2− � 2
� �
Keterangan:
�11 = reliabilitas instrumen
� = banyaknya bulir soal
��2 = jumlah varians bulir
��2 = varians total
N = Jumlah responden
X = skor–skor pada item ke i untuk menghitung varians item atau jumlah skor yang diperoleh tiap responden untuk menghitung varians total
(42)
ΣX2
= jumlah hasil kuadrat skor pada item ke i atau hasil kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
(ΣX) 2
= kuadrat jumlah seluruh skor pada item ke i atau kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka menguji reliabilitas instrument menurut Ating Somantri dan Sambas (2006:48-49) adalah sebagai berikut:
a. Memberikan skor terhadap instrumen yang telah diisi oleh responden.
b. Untuk mempermudah pengolahan data, buat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor item yang diperoleh.
c. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
d. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
e. Menghitung varians masing-masing item. f. Menghitung varians total.
g. Menghitung koefisen Alfa
h. Membandingkan nilai koefisien Alfa dengan nilai koefisien korelasi
product moment yang terdapat dalam tabel.
i. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : 1. Jika r hitung > r tabel, maka reliabel
2. Jika r hitung < r tabel, maka tidak reliable
Setelah diperoleh nilai �11, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan
N=20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95%. Jika rhitung >
rtabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka
item tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana terlampir, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut:
(43)
Tabel 3. 8
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y
No. Variabel Nilai Koefisien
Alpha
Nilai r
tabel Keterangan 1 Stres Kerja (X) 0,834 0,444 Reliabel 2
Produktivitas Kerja
Pegawai (Y) 0,710 0,444 Reliabel Sumber: Hasil pengolahan data, 2013
Hasil uji reliabilitas variabel X dan variabel Y menunjukan bahwa desua variabel tersebut dinyatakan reliabel karena rhitung > rtabel . Setelah memperhatikan
kedua pengujian instrumen di ata , penulis menyimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan relliabel. Itu berarti penelitian ini dapat dilanjutkan, artinya tidak ada hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrumen yang sudah teruji kevalidan dan kereliabilitasnya.
3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis sehingga masalah yang timbul dapat dipecahkan. Adapun teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah cara-cara yang ditempuh dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang terdiri dari :
1. Wawancara (interview) yaitu teknik pengumpulan data dari responden (sumber data) atas dasar inisiatif pewawancara (peneliti) dengan menggunakan
(44)
alat berupa pedoman wawancara, yang dilakukan secara tatap muka (personal,
face to face interview) maupun melalui telepon (telephone interview). Alat
pengumpulan datanya yaitu daftar pertanyaan yang telah disusun untuk ditanyakan kepada responden.
2. Studi dokumentasi dilakukan dengan meneliti bahan dokumentasi yang ada dan mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian.
3. Angket, yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Alat pengumpulan datanya yaitu dengan kuesioner, yaitu alat pengumpulan data berupa daftar pertanyaan yang dipersiapkan oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden.
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui angket yaitu berupa kuesioner. Langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam penulisan angket adalah sebagai berikut:
a. Menyusun indikator-indikator dari setiap variabel penelitian yang akan ditanyakan pada responden berdasarkan pada teori.
b. Menetapkan bentuk angket.
c. Membuat kisi-kisi butir angket dalam bentuk matriks yang sesuai dengan indikator setiap variabel.
d. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dengan disertai alternatif jawaban yang akan dipilih oleh responden dengan berpedoman pada kisi-kisi butir angket yang telah dibuat.
e. Menetapkan kriteria penilaian untuk setiap alternatif jawaban serta bobot penilaiannya. Menetapkan cara penilaian, kedua instrumen yang dipergunakan dalam penelitian dengan memakai rating scale yang nilainya berkisar dari 1
(45)
tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi dapat digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya seperti status sosial, kelembagaan, pengetahuan dan kemampuan”.
3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka tahapan yang harus dilakukan sebelumnya adalah melakukan pengujian persyaratan analisis data yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linieritas.
3.8.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk mengujii normalitas data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/ perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid, 2004). Langkah kerja uji normalitas dengan metode
Lilifors menurut (Sambas dan Maman, 2009: 73) sebagai berikut:
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.
2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). 5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z 6. Menghitung Theoritical Proportion.
7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.
(46)
8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004) :
H0 : X mengikuti distribusi normal H1 : X tidak mengikuti distribusi normal
Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data. Tabel 3. 9
Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas
X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Keterangan :
Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya
Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n
Kolom 5 : Nilai Z, formula,
S X X
Z = i
Dimana :
n Xi
X dan
1 ) ( 2 2 n n Xi Xi S
Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi umulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.
Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisis mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut Adalah D hitung.
Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara
n
886 , 0
. Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :
D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal
D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi
(47)
3.8.2 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Peneliti menggunakan uji homogenitas adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji Barlett. Pengujian homogenitas data dengan uji Barlett adalah untuk melihat apakah variansi-variansi k buah kelompok peubah bebas yang bayaknya data per kelompok bisa berbeda dan diambil secara acak dari data populasi masing-masing yang berdisitibudi normal, berbeda atau tidak (Ruseffendi, (1998:297).
Dengan bantuan Microsoft Excel (Muhidin dan Abdurahman, 2007:85),
dengan rumus: , dimana:
= Varians tiap kelompok data
dbi = n - 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Barlett = (Log S2gab)(dbi)
S2gab = Varians gabungan = S2gab =
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas dengan uji Barlett adalah :
1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut :
(48)
Tabel 3. 10 Model Tabel Uji Barlett
Indikator db = n-1 Si2 Log
2 i
S db.Log Si2 db. Si2 1
2 3 4 N
Sumber : Sambas dan Maman (2009:85) 3. Menghitung varians gabungan.
4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.
6. Menghitung nilai 2
7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α =0.05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator.
8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :
Nilai2hitung< nilai2tabel , H0 diterima (variasi data dinyatakan homogen).
Nilai2hitung≥ nilai2tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan tidak homogen)
3.8.3 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Sebelum menguji linearitas regresi, harus diketahui rumus persamaan regresi sederhana yaitu :
(Sugiyono , 2007 : 244) Keterangan :
= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Konstanta.
Y a b
(49)
B = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Dengan ketentuan :
Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:
Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:
JKReg[a] =
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:
JKReg[b\a] =
4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:
JKres =
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus:
X b Y N X b Y
a
2 2 ) .( X X N Y X XY N b
n Y 2
n Y X XYb. .
g[a] a
b
g JK
JK
Y Re [ \ ] Re
2
(50)
RJKReg[a] = JKReg[a]
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus:
RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:
RJKRes =
8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
JKE =
Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai
data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:
JKTC = JKRes–JKE
10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:
RJKTC =
11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:
RJKE = k n
JKE
12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:
2
Re
n JK s
k n
Y Y
2 2
2
k JKTC
(51)
Fhitung = E TC RJK RJK
13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5%
menggunakan rumus: Ftabel = F (1-α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k
14. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel
15. Membuat kesimpulan.
Jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.
Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tid
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yan berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain: (a) mendeskripsikan data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.
(52)
2. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data.
3. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk koding tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3. 10
Pola Pembobotan Kuesioner Skala Likert
No. Alternatif Jawaban Bobot
Positif Negatif
1. Sangat Setuju/Sangat tinggi/Sangat sering/Selalu 5 1
2. Setuju/Sering/Tinggi 4 2
3. Kurang Setuju/Kadang-kadang/Cukup tinggi 3 3
4. Tidak Setuju/Hampir tidak pernah/Rendah 2 4
5. Sangat Tidak Setuju/Tidak pernah/Sangat rendah 1 5
Sumber : Ating dan Sambas (2006:38)
4. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut :
(53)
Tabel 3. 11
Rekapitulasi Hasil Skoring Angket
Responden Skor Item Total
1 2 3 4 5 6 ………. N
1. 2. N
Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial. 3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif
Sambas A.Muhidin dan Maman A (2007:53) menyatakan bahwa :
Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.
Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no.1 dan rumusan masalah no.2 maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran stres kerja pegawai, untuk mengetahui gambaran produktivitas kerja pegawai DPPKAD Pemerintah Kota Sukabumi. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, distribusi frekuensi, perhitungan mean, median atau modul.
(54)
3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial
Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris karena data yang digunakan adalah data interval. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no. 3 yaitu untuk mengetahui berapa besar pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja pegawai DPPKAD Pemerintah Kota Sukabumi.
Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya (dimanipulasi).
Ciri analisis data inferensial adalah digunakannya rumus statistika tertentu (misalnya uji t, uji F, dan lain sebagainya). Hasil dari perhitungan inilah yang menjadi dasar pembuatan generalisasi dari sampel bagi populasi. Dengan demikian, statistik inferensial berfungsi untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel bagi populasi. Sesuai dengan fungsi tersebut maka statistik inferensial cocok untuk penelitian sampel (Suharsimi Arikunto dalam Sambas Ali Muhidin 2011:160). Untuk kepentingan generalisasi dan menjawab permasalahan sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah, maka teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Sederhana.
(55)
3.10 Pengujian Hipotesis
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis secara umum adalah (Sambas, 2006:161) :
a) Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) penelitian yang diajukan
0 :
Ho tidak ada pengaruh stres kerja (variabel X) dengan produktivitas kerja pegawai (variabel Y).
0 :
H terdapat pengaruh stres kerja (variabel X) dengan produktivitas kerja pegawai pegawai (variabel Y).
b) Taraf kemaknaan/ nyata α = 0.05
c) Pengujiaan statistik dengan menggunakan uji statistik t (t student) dengan rumus:
Keterangan:
t = distibusi student (distribusi t)
r = koefisien korelasi dari uji independen n = jumlah responden
d) Penentuan daerah titik kritis daerah kritis H0 berdasarkan uji t, dengan rumus
: t α/2 (dk=n-2)
e) Hitung nilai statistik uji berdasarkan data yang terkumpul. Nilai hitung statistik uji jatuh di daerah penerimaan atau penolakan.
f) Kesimpulan
jika thitung ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
jika thitung ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak r
n r
t 2
1 2
(56)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi, untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat stres kerja pegawai bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi dinilai sedang. Artinya responden beranggapan bahwa stres kerja pegawai mampu dikelola dengan baik dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya. Pernyataan ini dapat dilihat dari jawaban responden pada variabel X yang menunjukkan hasil yang termasuk kedalam kategori sedang. Ini berarti bahwa indikator gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku sudah dinilai baik, namun perusahaan harus terus memperhatikan stres kerja pegawai ini agar tidak terjadi penurunan produktivitas kerja pegawainya.
2. Tingkat Produktivitas kerja pegawai bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi dinilai sedang. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden
(57)
pada variabel Y yang menunjukkan hasil yang termasuk kedalam kategori cukup/sedang. Pada indikator kualitas hasil kerja, peningkatan hasil kerja, disiplin kerja, dan motivasi kerja mendapat tanggapan cukup dari responden. Namun, untuk indikator kerjasama mendapat tanggapan baik/tinggi. Hal ini membuktikan bahwa dari setiap indikator produktivitas kerja dalam kategori dan cukup baik. Hal ini membuktikan bahwa dari setiap indikator produktivitas kerja sudah terencana dengan cukup baik, namun produktivitas kerja tersebut belum dilakukan secara optimal
3. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa stres kerja mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi Artinya jika stres kerja pada Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi mengalami peningkatan maka produktivitas pegawai akan mengalami penurunan, sebaliknya jika stres kerja mengalami penurunan maka produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi akan meningkat. Hal ini ditunjukkan dari nilai korelasi yang diperoleh sebesar 0.412 yang menunjukkan bahwa korelasi yang berada pada kategori sedang atau cukup. Pengaruh lingkungan kerja (X) terhadap produktivitas kerja (Y) sebesar 16,94%.
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi, untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat stres kerja pegawai bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi dinilai sedang. Artinya responden beranggapan bahwa stres kerja pegawai mampu dikelola dengan baik dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya. Pernyataan ini dapat dilihat dari jawaban responden pada variabel X yang menunjukkan hasil yang termasuk kedalam kategori sedang. Ini berarti bahwa indikator gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku sudah dinilai baik, namun perusahaan harus terus memperhatikan stres kerja pegawai ini agar tidak terjadi penurunan produktivitas kerja pegawainya.
2. Tingkat Produktivitas kerja pegawai bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi dinilai sedang. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden
(2)
pada variabel Y yang menunjukkan hasil yang termasuk kedalam kategori cukup/sedang. Pada indikator kualitas hasil kerja, peningkatan hasil kerja, disiplin kerja, dan motivasi kerja mendapat tanggapan cukup dari responden. Namun, untuk indikator kerjasama mendapat tanggapan baik/tinggi. Hal ini membuktikan bahwa dari setiap indikator produktivitas kerja dalam kategori dan cukup baik. Hal ini membuktikan bahwa dari setiap indikator produktivitas kerja sudah terencana dengan cukup baik, namun produktivitas kerja tersebut belum dilakukan secara optimal
3. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa stres kerja mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi Artinya jika stres kerja pada Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi mengalami peningkatan maka produktivitas pegawai akan mengalami penurunan, sebaliknya jika stres kerja mengalami penurunan maka produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi akan meningkat. Hal ini ditunjukkan dari nilai korelasi yang diperoleh sebesar 0.412 yang menunjukkan bahwa korelasi yang berada pada kategori sedang atau cukup. Pengaruh lingkungan kerja (X) terhadap produktivitas kerja (Y) sebesar 16,94%.
(3)
Hal ini menunjukkan bahwa variabel stres kerja memberikan pengaruh yang cukup terhadap produktivitas kerja karyawan.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dan melihat hasil penelitian tersebut, maka penulis memberikan rekomendasi mengenai stres kerja dan produktivitas kerja pegawai sebagai berikut:
1. Indikator gejala perilaku merupakan indikator terendah pada variabel stres kerja karyawan. Upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala perilaku pada diri karyawan, penulis menyarankan instansi atau perusahaan untuk melakukan pendekatan yang tepat dalam mengelola stres yang akan berdampak pada produktivitas kerja pegawai. Strategi-strategi yang mungkin digunakan oleh instansi atau perusahaan untuk mengatasi stres karyawannya adalah melalui seleksi dan penempatan, penetapan tujuan, redesain pekerjaan, pengambilan keputusan partisipatif, komunikasi organisasional, program kesejahteraan dan pemberian penghargaan atau (reward). Melalui strategi tersebut akan menyebabkan karyawan memperoleh pekerjaan sesuai dengan kemampuannya dan mereka bekerja untuk tujuan yang mereka inginkan serta adanya hubungan interpersonal yang sehat serta perawatan terhadap kondisi fisik dan mental.
2. Variabel produktivitas kerja yang masih rendah adalah pada indikator disiplin kerja. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis merekomendasikan agar instansi melakukan usaha pemotivasian pada pegawai melalui
(4)
serangkaian usaha tertentu dengan kebijakan instansi. Untuk memotivasi karyawan, pimpinan instansi harus mengetahui motif dan motivasi yang diinginkan para karyawan. Salah satu yang harus dipahami bahwa orang mau bekerja karena mereka ingin memenuhi kebutuhannya. Salah satunya pemberian kompensasi yang layak dan adil, pemberian penghargaan dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar apapun yang menjadi kebutuhan karyawan dapat terpenuhi dan diharapkan para pegawai dapat bekerja dengan baik dan bersungguh-sungguh menjalankan tugasnya dan ini berarti disiplin kerjalah yang akan ditunjukan oleh para pegawai dalam usaha mewujudkan misi dan tujuan yang ditetapkan.
3. Stres Kerja memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap stres kerja pegawai. Maka instansi harus senantiasa memperhatikan kondisi fisik dan mental pegawai karena akan mempengaruhi tingkat produktivitas kerja. Stres kerja yang cenderung naik atau tinggi akan menurunkan tingkat produktivitas kerja pegawai dan begitu juga sebaliknya apabila instansi atau perusahaan mampu mengelola stres kerja pegawai dengan baik maka produktivitas kerja pegawai akan meningkat. 4. Dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut, disarankan untuk
menganalisis atau meneliti faktor-faktor lain yang berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja karyawan yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Arikunto
,
Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Hariandja.Dharma, Agus. (1996). Organisasi Perilaku Struktur Proses. Jakarta: Erlangga. Gasperz, Vincent. (2000). Manajemen Produktivitas Total. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Hasibuan, Malayu S. P. (2003). Manajemen (Dasar, Pengertian dan Masalah). Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi. (Alih bahasa V. A. Yuwono, dkk). Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi.
Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman. (2009). Analisis Korelasi. Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Penerbit Pustaka Setia. Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. (2003). Perencanaan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Munandar. (2001). Psikologi Industri dan organisasi. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia.
Robbins, Stephen P. (1996). Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi Dan Aplikasi. Jilid II. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Prenhallindo.
Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar Maju
Siagian, Sondang P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Sinungan, Muchdarsyah. (2008). Produktivitas Apa dan Bagaimana, Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Sontani, Uep Tatang dan Sambas Ali Muhidin. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama
(6)
Universitas Pendidikan Indonesia. (2002). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
Sumber Skripsi
Cipta Adya. (2011). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Kperawat Instansi Rawat Inap Prima 1 Pada Rumah Sakit Immanuel Bandung
Fitriani Nurul Fajar. (2011). Hubungan Antara Stres Kerja dengan Oproduktivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Marketing PT. BFI Finance
Friesche Indah Novitasary. (2013.) Pengaruh Kemampuan Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat
Dina Nurafrianti. (2012). Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Glostar Indonesia Daerah Kabupaten Sukabumi
Yandi Frisa Gautama. (2011). Pengaruh Pengawasan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di CV Mulya Pratama Indah Cirebon