Representasi Kemiskinan Pada Tayangan Reality Show (Analisis Semiotika Pada Program Acara Orang Pinggiran Trans 7)
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Representasi Kemiskinan pada tayangan Reality Show”.
Sebuah studi analisis semiotika tayangan reality show Orang Pinggiran episode ‘Derai
Harap Bocah Penjual Bakso’ Tayangan ini dianalisis dengan menggunakan semiologi
Roland Barthes agar diketahui makna dan mitos dibaliknya dan melihat representasi
kemiskinan yang ditampilkan melalui tayangan Orang Pinggiran. Metode penelitian
yang digunakan adalah kualitatif dan pisau analisis Roland Barthes, yaitu analisis
leksia dan lima kode pembacaan Barthes. Dari hasil penelitian ini ditemukan
gambaran tentang kemiskinan menurut realitas media dalam tayangan reality show
didefenisikan sebagai orang yang tinggal di luar perkotaan dan kekurangan secara
materi semata. Ketiadaan harta benda, kekurangan bahan makanan, keadaan rumah
yang tidak layak untuk ditempati, serta rela melakukan apa saja demi mendapatkan
uang menjadi hal yang paling sering disoroti oleh media.
Kata kunci: Kemiskinan, Reality Show, Semiotika, Televisi, Orang Pinggiran
ABSTRACT
This research title is “Representation of Poverty on Reality Show”. A semiotics
analysis studies of Orang Pinggiran’s reality show episode ‘A Meatball Seller Hopes
(Derai Harap Bocah Penjual Bakso)’. These shows were analyzed using Roland
Barthes semiology in order to know the meanings, myths and a representation of
poverty shown through reality show. This research used qualitative research method.
Roland Barthes semiology (lexia analysis and five code of perusal) helped the
researcher to dig out the meaning and myths. Result of study was an overview of
poverty according to media reality on reality show defined as people living outside
urban areas and lack in material incomes. Lack of property and food, a house unfit for
human life, and would do anything to get money becomes the most often highlighted
by the media.
Keyword: Poverty, Reality Show, Semiotics, Television, Orang Pinggiran
Penelitian ini berjudul “Representasi Kemiskinan pada tayangan Reality Show”.
Sebuah studi analisis semiotika tayangan reality show Orang Pinggiran episode ‘Derai
Harap Bocah Penjual Bakso’ Tayangan ini dianalisis dengan menggunakan semiologi
Roland Barthes agar diketahui makna dan mitos dibaliknya dan melihat representasi
kemiskinan yang ditampilkan melalui tayangan Orang Pinggiran. Metode penelitian
yang digunakan adalah kualitatif dan pisau analisis Roland Barthes, yaitu analisis
leksia dan lima kode pembacaan Barthes. Dari hasil penelitian ini ditemukan
gambaran tentang kemiskinan menurut realitas media dalam tayangan reality show
didefenisikan sebagai orang yang tinggal di luar perkotaan dan kekurangan secara
materi semata. Ketiadaan harta benda, kekurangan bahan makanan, keadaan rumah
yang tidak layak untuk ditempati, serta rela melakukan apa saja demi mendapatkan
uang menjadi hal yang paling sering disoroti oleh media.
Kata kunci: Kemiskinan, Reality Show, Semiotika, Televisi, Orang Pinggiran
ABSTRACT
This research title is “Representation of Poverty on Reality Show”. A semiotics
analysis studies of Orang Pinggiran’s reality show episode ‘A Meatball Seller Hopes
(Derai Harap Bocah Penjual Bakso)’. These shows were analyzed using Roland
Barthes semiology in order to know the meanings, myths and a representation of
poverty shown through reality show. This research used qualitative research method.
Roland Barthes semiology (lexia analysis and five code of perusal) helped the
researcher to dig out the meaning and myths. Result of study was an overview of
poverty according to media reality on reality show defined as people living outside
urban areas and lack in material incomes. Lack of property and food, a house unfit for
human life, and would do anything to get money becomes the most often highlighted
by the media.
Keyword: Poverty, Reality Show, Semiotics, Television, Orang Pinggiran