Peran Polri dalam Penanggulangan Kejahatan Transnational Crime di Pulau-Pulau Terluar Propinsi Sumatera Utara

PERAN POLRI DALAM PENANGGULANGAN KEJAHATAN
TRANSNATIONAL CRIME DI PULAU-PULAU TERLUAR
PROPINSI SUMATERA UTARA

TESIS

OLEH

PRANYOTO
067005058/HK

[

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012

Universitas Sumatera Utara

PERAN POLRI DALAM PENANGGULANGAN KEJAHATAN

TRANSNATIONAL CRIME DI PULAU-PULAU TERLUAR
PROPINSI SUMATERA UTARA

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum
Dalam Program Studi Magister Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

PRANYOTO
067005058/HK

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012

Universitas Sumatera Utara

Judul Tesis


: PERAN
POLRI
DALAM
PENANGGULANGAN
KEJAHATAN TRANSNATIONAL CRIME DI PULAUPULAU TERLUAR PROPINSI SUMATERA UTARA
Nama Mahasiswa : Pranyoto
Nomor Pokok
: 067005058
Program Studi
: Ilmu Hukum

Menyetujui :
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH)
Ketua

(Dr. Marlina, SH, M.Hum)
Anggota


Ketua Program Studi,

(Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH)

(Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum)
Anggota

Dekan Fakultas Hukum,

(Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum)

Tanggal Lulus : 31 Juli 2012

Universitas Sumatera Utara

Telah Diuji Pada
Tanggal 31 Juli 2012

PANITIA PENGUJI TESIS:
Ketua


:

Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH

Anggota

:

1. Dr. Marlina, SH, M.Hum
2. Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum
3. Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum
4. Syafruddin S. Hasibuan, SH, MH, DFM

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Arti pentingnya penanggulangan kejahatan transnational crime yang
dilakukan oleh Polri dengan pertimbangan didasarkan pada lingkungan strategis
pulau-pulau terluar yang berbatasan dengan Negara-negara lain sangat rawan

terjadinya transnational crime . Polri telah mengkategorikan kejahatan transnasional,
yakni terorrism, illicit drugs trafficking, trafficking in persons, sea piracy and armed
robbery at sea, arms smuggling and international economic crime; kejahatan
terhadap kekayaan negara seperti illegal logging , illegal fishing , illegal mining ,
penyelundupan, dan penyelundupan.
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian tesis ini yakni
pengaturan kejahatan transna tiona l cr ime menurut hukum positif Indonesia,
penanggulangan kejahatan tra nsnationa l crime di pulau-pulau terluar, hambatan
Polri dan solusi dalam penanggulangan kejahatan transnational crime di pulau-pulau
terluar. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dan yuridis empiris.
Hasil penelitian tesis ini adalah: Pertama , pengaturan kejahatan transnational
crime di atur pada beberapa peraturan perundang-undangan yang diklasifikasi
berdasarkan tindak pidana transnational crime yang terjadi di pulau-pulau terluar. Di
samping itu terdapat beberapa konvensi Internasional antara lain National Central
Bureau (NCB)-Interpol yang mengatur tentang transnational crime . Kedua , Peran
Polri dalam penanggulangan kejahatan transnational crime di pulau-pulau terluar
dengan penal policy dan non penal policy. Penanggulangan dengan menggunakan
jalur penal yang lebih menitik-beratkan pada sifat represif berupa penindakan,
pemberantasan, penumpasan kejahatan transnational crime yang terjadi di pulaupulau terluar oleh aparat kepolisian khususnya Direktorat Polisi Perairan Polda
Sumatera Utara. Pendekatan non penal policy melalui tindakan preemtif dan preventif

dilakukan melalui mengintensifkan patroli perairan, intensifikasi peran serta
masyarakat dan melaksanakan koordinasi antar lintas sektoral dalam penanggulangan
kejahatan transnational crime. Ketiga, hambatan Polri dalam penanggulangan
transnational crime diklasifikasi terkait hambatan pada tatanan substansi hukum,
struktur hukum dan budaya hukum antara lain terkait masalah kewenangan
penyidikan, yuridiksi penyidikan, penanganan tersangka dan barang bukti. Penegakan
hukum di laut banyak melibatkan berbagai unsur atau instansi lain karena luasnya
wilayah laut yuridiksi nasional serta pembagian/pengaturan zona wilayah laut yang
berbeda-beda harus dilakukan secara terintegrasi agar tidak munculnya ego sektoral
dalam penanganan kejahatan transnational crime di pulau-pulau terluar.
Kata Kunci : Peran Polri, Kejahatan Transnational Crime

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

The importance of transnational crime mitigation done by Polri (the
Indonesian Police) is based on the consideration that the strategic environment of
the outer islands bordering the other countries is proned to the incident of
transnational crime. The Indonesian Police has categorized transnational crime into

terrorism, illicit drug trafficking, trafficking in persons, sea piracy and armed
robbery at sea, arms smuggling and international economic crime as well as the
crime against state property such as illegal logging, illegal fishing, illegal mining,
and smuggling.
The research question to be answered in this study were how transnational
crime is regulated a ccording to the positive law of Indonesian, how the
transnational crime occurred in the outer islands is mitigated, and the constraints
faced and the solution taken by the Indonesian Police to mitigate the transnational
crime occurred in the outer islands.
The result of this study showed that : first, transnational crime is was
regulated in several legislations classified based on the criminal act of
transnational crime occurred in the outer islands. In addition to it, there are several
international conventions such as the national Central Bureau (NCB)- Interpol
regulating transnational crime; second the role of Polri in mitigating the
transnational crime occurred in the outer islands with penal policy and non -penal
policy. The mitigation done by using penal policy was more focused on the
repressive nature in the forms of prosecuting, eradicating, and suppressing the
transnational crime occurred in the outer islands by the police officers especially
those from the Directorate of Coast Guard, Sumatera Utara Regional Police. The
non-penal policy approach through preemptive and preventive actions

was
conducted through intensive water patrol, intensive community participation, and
implementing an inter-sectoral coordination in transnational crime mitigation ; and
third, the constraints faced by Polri in mitigation transnational crime was classified
as related to the orders of legal substance, legal structure, and legal culture which,
among other things, were related to the problems of the authority and jurisdiction of
investigation, handling of suspect, and evidence. Law enforcement at sea involved a
lot of elements or other agencies due to the extent of sea area of national
jurisdiction, and the different sea area zoning division/regulation which need to be
integratedly done to avoid the emergence of sectoral-ego in handling transnational
crime occurred in the outer islands.
Keywords : Role of Indonesian Police, Transnational Crime

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan ridho-Nya sehingga penulisan tesis ini dapat penulis selesaikan dengan baik,
walaupun penulis menyadari sepenuhnya bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan dikarenakan beberapa faktor teknis yang sangat terbatas. Adapun
topik penelitian menyangkut tentang ”Peran Polri Dalam Penanggulangan Kejahatan
Transnational Crime

Di Pulau-Pulau Terluar Propinsi Sumatera Utara”.

Penyelesaian tesis ini tidak akan rampung tanpa bantuan, saran mau pun petunjuk
yang diberikan kepada penulis oleh pembimbing maupun penguji baik pada saat
pengajuan judul sampai penyusunan tesis ini. Tesis ini merupakan salah satu syarat
yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Studi Magister Ilmu Hukum,
Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara. Dengan segala keterbatasan, penulis
berharap kiranya penelitian ini dapat bermanfaat
Dalam penyelesaian tesis ini, mulai saat pengajuan judul sampai penyusunan
tesis tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh
karena itu dalam kesempatan ini dan dengan kerendahan dan ketulusan hati,
diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Syahril Pasaribu., DTMH., MSc selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara, (CTM), SpA(K), atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada
penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan.


Universitas Sumatera Utara

2. Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara atas yang arahan dan bimbingan selama mahasiswa pada Program
Studi Magister Ilmu Hukum.
3. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku pembimbing, atas
segala arahan dan dorongan yang diberikan selama menuntut ilmu di Program
Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum dan Dr. Marlina, SH, M.Hum selaku Komisi
pembimbing yang selalu memberi motivasi, koreksi serta masukan yang sangat
berarti bagi penulis selama penulis menyelesaikan tesis.
5. Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum dan Syafruddin S. Hasibuan, SH, MH, DFM
atas segala saran dan perbaikan yang menjadi semangat buat penulis agar dapat
memperbaiki tesis ini kearah yang jauh lebih baik.
6. Seluruh Guru Besar dan para staf pengajar yang telah memberikan ilmu dan
arahan selama penulis menimba ilmu
Ucapan terima kasih penulis untuk orang tua dan mertua tercinta, khusus
untuk isteri dan anak-anak tercinta yang telah banyak berkorban dan bersabar
dengan selalu memberikan semangat kepada penulis untuk tetap giat belajar dan

menyelesaikan studi ini. Kepada seluruh saudara, sahabat dan kerabat yang telah
mendukung dan memotivasi, penulis ucapkan terima banyak terima kasih atas
segala bantuan dan perhatiannya.

Universitas Sumatera Utara

Penulis juga berharap bahwa tesis ini dapat memberikan kontribusi
pemikiran bagi semua pihak yang berkepentingan, namun penulis menyadari bahwa
tulisan ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis memohon saran dan
masukan kepada kalangan-kalangan peneliti selanjutnya agar penelitian ini menjadi
sempurna dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang
peran Polri dalam penanggulangan kejahatan transna tiona l cr ime di pulau-pulau
terluar.
Penulis telah berusaha untuk menyelesaikan Tesis ini dengan sebaik-baiknya
namun

sebagai

manusia

penulis

menyadari

adanya

kekurangan

dan

ketidaksempurnaan tesis ini. Oleh karena itu penulis mengharap adanya kritik dan
saran yang produktif dari semua pihak.
Medan,

Agustus 2012

Penulis

Pranyoto

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP

RIWAYAT HIDUP

Nama

: Pranyoto

Tempat/Tgl. Lahir

: Tanjung Karang/ 19April 1968

Jenis Kelamin

: Laki – Laki

Status

: Menikah

Agama

: Islam

PENDIDIKAN FORMAL
1. Sekolah Dasar Negeri 81 Karang Tengah Cilacap, Lulus Tahun 1981
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri Sampang Cilacap, Lulus Tahun 1984
3. Sekolah Menengah Atas Maus Cilacap, Lulus Tahun 1987
4. Akademi Kepolisian (AKPOL), Jakarta, Lulus Tahun 1991
5. Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTiK), Jakarta, Lulus Tahun 2002
6. Sespimpol, Jakarta, Lulus Tahun 2005
7. Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara, Tahun 2012

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................
ABSTRACT............................................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
RIWAYAT HIDUP ...............................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................

i
ii
iii
vi
vii

BAB I

1
1
10
10
11
12
12
12
21
24
24
24
25
26

: PENDAHULUAN ...............................................................................
A. Latar Belakang ................................................................................
B. Permasalahan ..................................................................................
C. Tujuan Penelitian ............................................................................
D. Manfaat Penelitian..........................................................................
E. Keaslian Penulisan .........................................................................
F. Kerangka Teori dan Konsepsi .......................................................
1. Kerangka Teori .........................................................................
2. Kerangka Konsepsi ..................................................................
G. Metode Penelitian ...........................................................................
1. Jenis Penelitian .........................................................................
2. Sumber Data .............................................................................
3. Pengumpulan Data ...................................................................
4. Analisis Data ............................................................................

BAB II : PENGATURAN
TINDAK
PIDANA
KEJAHATAN
TRANSNATIONAL CRIME MENURUT HUKUM POSITIF
INDONESIA ........................................................................................
A. Ketentuan Internasional yang terkait Transnational Crime ........
1. United Nation Convention Against Transnational
Organized Crime di Palermo Nopember 2000 (Palermo
Convention ) ..............................................................................
2. Basic Arrangements on Trade and Economic Relations ,
yang ditanda tangani pada tanggal 24 Agustus 1970 .............
3. Nationanal Central Burea (NCB)- Interpol ...........................
B. Peraturan Perundang-undang Indonesia tentang Transnational
Crime ...............................................................................................
1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang ..........
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan .
3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 sebagaimana
diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004
tentang Kehutanan....................................................................
4. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika .

27
27

28
32
36
39
41
46

48
50

Universitas Sumatera Utara

5. Undang-Undang No 11 Tahun 1967 tentang Pertambangan
dan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil .............
6. Penyelundupan Senjata Api di dalam Undang-Undang
Darurat No. 12 tahun 1951 tentang Senjata Api dan Bahan
Peledak ......................................................................................
7. Perompakan ..............................................................................
8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1
Tahun 2002 tentang Pemberantasan Terorisme menjadi UU
BAB III : PENANGGULANGAN KEJAHATAN TRANSNATIONAL
CRIME DI PULAU-PULAU TERLUAR YANG DILAKUKAN
OLEH POLRI .....................................................................................
A. Penal Policy ....................................................................................
B. Non Penal Policy............................................................................

52

54
54

55

57
57
69

BAB IV : HAMBATAN
DAN
SOLUSI
POLRI
DALAM
PENANGGULANGAN KEJAHATAN TRANSNATIONAL
CRIME DI PULAU-PULAU TERLUAR........................................
A. Hambatan terkait Substansi Hukum ..............................................
B. Hambatan terkait Struktur dan Budaya Hukum ...........................
C. Solusi dalam penanggulangan kejahatan transnational crime
di pulau-pulau terluar .....................................................................

95

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran ................................................................................................

102
102
105

75
75
83

Universitas Sumatera Utara