alin13 (1)

(1)

Aljabar Linier


(2)

Jadwal Kuliah

Hari : Rabo jam : 15.30

Sistem Penilaian

UTS 30 %

UAS 30 %

Tugas 40 %


(3)

Silabus

Bab I Matriks dan Operasinya

Bab II Determinan Matriks

Bab III Invers Matriks

Bab IV Sistem Persamaan Linear

Bab V Sistem Persamaan Linear Homogen

Bab VI Matlab (SPL)

Bab VII Vektor

Bab VIII Perkalian Vektor

Bab IX Ruang Vektor

Bab X Proses Gram Schmidt

Bab XI Transformasi Linier Kernel

Bab XII Nilai Eigen , Vektor Eigen

Bab XIII MATLAB


(4)

Sub Pokok Bahasan 1

1. Matriks dan Operasinya

Sub Pokok Bahasan

– Matriks dan Jenisnya

– OperasiMatriks

– Operasi Baris Elementer

–Sifat OperasiMatriks

Beberapa Aplikasi Matriks

– Representasi image (citra)

– C

hanel/Frequency assignment

Operation Research


(5)

Pengertian Matrix

Beberapa pengertian tentang matriks :

1. Matriks adalah himpunan skalar (bilangan riil atau kompleks) yang disusun atau dijajarkan secara empat persegi panjang menurut baris-baris dan kolom-kolom.

2. Matriks adalah jajaran elemen (berupa bilangan) berbentuk empat persegi panjang.

3. Matriks adalah suatu himpunan kuantitas-kuantitas (yang disebut elemen), disusun dalam bentuk persegi panjang yang memuat baris-baris dan kolom-kolom.

Notasi yang digunakan

Atau Atau  

   


(6)

Matriks

Notasi Matriks

A =

mn m

m

n n

a

a

a

a

a

a

a

a

a

....

:

:

:

:

....

...

2 1

2 22

21

1 12

11

Unsur / entri /elemen ke-mn (baris m kolom n) Baris ke

-1

Kolom ke -2

Matrix A berukuran (ordo) m x n

Misalkan A dan B adalah matriks berukura sama, A dan B dikatakan sama (notasi A = B)


(7)

Jenis Matriks

(i)

MATRIKS NOL

, adalah matriks yang semua

elemennya nol

Sifat-sifat :

A+0=A, jika ukuran matriks A = ukuran matriks 0

A*0=0, begitu juga 0*A=0.

(ii)

MATRIKS BUJURSANGKAR

, adalah matriks yang

jumlah baris dan jumlah kolomnya sama. Barisan

elemen a11, a22, a33, ….ann disebut diagonal

utama dari matriks bujursangkar A tersebut.

Contoh : Matriks berukuran 2x2

A =





3

2

4

1


(8)

Jenis Matriks

(iii) MATRIKS DIAGONAL,

adalah matriks bujursangkar

yang semua elemen diluar diagonal utamanya nol.

Contoh :

 

(iv) MATRIKS SATUAN/IDENTITY,

adalah matriks

diagonal yang semua elemen diagonalnya adalah 1.

Contoh :

Sifat-sifat matriks identitas : A*I=A , I*A=A

3

0

0

0

5

0

0

0

2

1

0

0

0

1

0

0

0

1


(9)

Jenis Matriks

(v) MATRIKS SKALAR,

adalah matriks diagonal yang

semua elemennya sama tetapi bukan nol atau

satu.

Contoh :  

A=

(vi) MATRIKS SEGITIGA ATAS (UPPER TRIANGULAR),

adalah matriks bujursangkar yang semua elemen

dibawah diagonal elemennya = 0.

A =

4

0

0

0

4

0

0

0

4

4

0

0

5

4

0

1

2

3


(10)

(Vii) MATRIKS SEGITIGA BAWAH (LOWER TRIANGULAR),

adalah matriks bujursangkar yang semua elemen

diatas diagonal elemennya = 0.

 

A=

(viii) MATRIKS SIMETRIS,

adalah matriks bujursangkar

yang elemennya simetris secara diagonal. Dapat

juga dikatakan bahwa matriks simetris adalah

matriks yang transposenya sama dengan dirinya

sendiri.

Contoh :

A = =

4

9

6

0

4

1

0

0

3

1

1

0

1

3

2

0

2

1

T

A

1

1

0

1

3

2

0

2

1

T

A

A


(11)

(ix) MATRIKS ANTISIMETRIS,

adalah matriks yang

trnsposenya adalah negatif dari matriks tersebut.

Maka AT=-A dan aij=-aij, elemen diagonal

utamanya = 0

Contoh :

0

1

2

0

1

0

4

3

2

4

0

1

0

3

1

0

A

A

T

0

1

2

0

1

0

4

3

2

4

0

1

0

3

1

0


(12)

TRANSPOSE MATRIKS

Jika diketahui suatu matriks A=a

ij

berukuran mxn

maka transpose dari A adalah matriks A

T

=nxm

yang didapat dari A dengan menuliskan baris ke-i

dari A sebagai kolom ke-i dari A

T

.

Beberapa Sifat Matriks Transpose :

(A+B)

T

= A

T

+ B

T

(A

T

)

T

= A

k(A

T

) = (kA)

T


(13)

Operasi Matrix

Penjumlahan Matriks

Syarat : Dua matriks berordo sama dapat

dijumlahkan

Contoh =

a.

b.













h

d

g

c

f

b

e

a

h

g

f

e

d

c

b

a













6

7

7

4

1

4

1

3

5

3

6

1


(14)

Operasi Matrix

Pengurangan Matriks

Syarat : Dua matriks berordo sama dapat

dkurangkan

Contoh =

a.

b.













h

d

g

c

f

b

e

a

h

g

f

e

d

c

b

a













4

1

5

2

1

4

1

3

5

3

6

1


(15)

Operasi Matrix

Perkalian Matriks

• Perkalian Skalar dengan Matriks

Contoh :

• Perkalian Matriks dengan Matriks

Misalkan A berordo

pxq dan B berordo mxn

Syarat : A X B haruslah

q = m ,

hasil perkalian AB ,

berordo

pxn









ks

kr

kq

kp

s

r

q

p

k

) 2 3 ( ) 3 2 (

,

x

x

t

u

s

r

q

p

B

g

f

e

d

b

a

A





) 2 2 ( ) 2 3 ( ) 3 2 (

.

.

x x x

gu

fs

eq

gt

fr

ep

du

bs

aq

dt

br

ap

u

t

s

r

q

p

g

f

e

d

b

a

B

A










(16)

Hukum Perkalian Matriks :

Hukum Distributif, A*(B+C) = AB + AC

Hukum Assosiatif, A*(B*C) = (A*B)*C

Tidak Komutatif, A*B

B*A

Jika A*B = 0, maka beberapa kemungkinan

(i) A=0 dan B=0

(ii) A=0 atau B=0

(iii) A

0 dan B

0


(17)

Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi baris elementer meliputi :

1. Pertukaran Baris

2. Perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol

3. Penjumlahan hasil perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol (seperti butir 2) dengan baris yang lain.

Contoh : OBE 1

OBE2

4

2

0

1

2

3

3

2

1

4

2

0

3

2

1

1

2

3

2 1

b

b

A

 

2

1

1

3

7

1

2

0

1

0

1

1

4

1

3

1

1

2

7

1

2

0

4

0

4

4

1

b

A


(18)

OBE3

 

 

5

1

1

0

7

1

2

0

1

0

1

1

3

1

1

2

7

1

2

0

1

0

1

1

3 1 b

b


(19)

Definisi yang perlu diketahui :

0

0

0

0

1

3

0

0

3

1

1

1

B

– Baris pertama dan ke-2 dinamakan

baris tak nol, karena

pada

kedua baris tersebut memuat unsur tak nol.

– Bilangan 1 pada baris pertama dan bilangan 3 pada baris ke-2

dinamakan

unsur pertama tak nol pada baris

masing-masing.

– Bilangan 1 (pada baris baris pertama kolom pertama) dinamakan

satu utama.

– Baris ke-3 dinamakan

baris nol, karena setiap unsur

pada baris

ke-3 adalah nol.


(20)

OBE

 Sifat matriks hasil OBE :

1. Pada baris tak nol maka unsur tak nol pertama adalah 1 (dinamakan satu utama).

2. Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih ke kanan.

3. Jika ada baris nol (baris yang semua unsurnya nol), maka ia diletakkan pada baris paling bawah.

4. Pada kolom yang memuat unsur 1 utama, maka unsur yang lainnya adalah nol.

Matriks dinamakan esilon baris jika dipenuhi sifat 1, 2, dan 3

(Proses Eliminasi

Gauss)

Matriks dinamakan esilon baris tereduksi jika dipenuhi semua

sifat

(Proses Eliminasi

Gauss-Jordan)


(1)

Operasi Matrix

Perkalian Matriks

• Perkalian Skalar dengan Matriks

Contoh :

• Perkalian Matriks dengan Matriks

Misalkan A berordo

pxq dan B berordo mxn

Syarat : A X B haruslah

q = m ,

hasil perkalian AB ,

berordo

pxn









ks

kr

kq

kp

s

r

q

p

k

) 2 3 ( ) 3 2 (

,

x

x

t

u

s

r

q

p

B

g

f

e

d

b

a

A





) 2 2 ( ) 2 3 ( ) 3 2 (

.

.

x x x

gu

fs

eq

gt

fr

ep

du

bs

aq

dt

br

ap

u

t

s

r

q

p

g

f

e

d

b

a

B

A










(2)

Hukum Perkalian Matriks :

Hukum Distributif, A*(B+C) = AB + AC

Hukum Assosiatif, A*(B*C) = (A*B)*C

Tidak Komutatif, A*B

B*A

Jika A*B = 0, maka beberapa kemungkinan

(i) A=0 dan B=0

(ii) A=0 atau B=0

(iii) A

0 dan B

0


(3)

Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi baris elementer meliputi : 1. Pertukaran Baris

2. Perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol

3. Penjumlahan hasil perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol (seperti butir 2) dengan baris yang lain.

Contoh : OBE 1

OBE2

4

2

0

1

2

3

3

2

1

4

2

0

3

2

1

1

2

3

2 1

b

b

A

 

2

1

1

3

7

1

2

0

1

0

1

1

4

1

3

1

1

2

7

1

2

0

4

0

4

4

1

b

A


(4)

OBE3

 

 

5

1

1

0

7

1

2

0

1

0

1

1

3

1

1

2

7

1

2

0

1

0

1

1

3 1 b

b


(5)

Definisi yang perlu diketahui :

0

0

0

0

1

3

0

0

3

1

1

1

B

– Baris pertama dan ke-2 dinamakan

baris tak nol, karena

pada

kedua baris tersebut memuat unsur tak nol.

– Bilangan 1 pada baris pertama dan bilangan 3 pada baris ke-2

dinamakan

unsur pertama tak nol pada baris

masing-masing.

– Bilangan 1 (pada baris baris pertama kolom pertama) dinamakan

satu utama.

– Baris ke-3 dinamakan

baris nol, karena setiap unsur

pada baris

ke-3 adalah nol.


(6)

OBE

 Sifat matriks hasil OBE :

1. Pada baris tak nol maka unsur tak nol pertama adalah 1 (dinamakan satu utama).

2. Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih ke kanan.

3. Jika ada baris nol (baris yang semua unsurnya nol), maka ia diletakkan pada baris paling bawah.

4. Pada kolom yang memuat unsur 1 utama, maka unsur yang lainnya adalah nol.

Matriks dinamakan esilon baris jika dipenuhi sifat 1, 2, dan 3

(Proses Eliminasi

Gauss)

Matriks dinamakan esilon baris tereduksi jika dipenuhi semua

sifat

(Proses Eliminasi

Gauss-Jordan)