Slide materi PBJ Pemerintah_revisi
masi
r
o
f
e
g
r
n
laka
Latar be
an jasa
g
d
n
r
a
a
an B
Pengada
Pengadaan
barang/jasa
pemerintah
adalah
aktifitas
pemerintah yang paling rawan
dengan korupsi; (Kaufmann, World
Bank 2006)
Prinsip-prinsip Pengadaan
a. Efisien
b. Efektif
c. Transparan
d. Terbuka
e. Bersaing
f. Adil/Tidak diskriminatif ; dan
g. Akuntabel
ETIKA PENGADAAN
PASAL 6
a. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung
jawab untuk mencapai sasaran, kelancaran dan
ketepatan tercapainya tujuan Pengadaan Barang /Jasa;
b. Bekerja secara profesional dan mandiri, serta menjaga
kerahasiaan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa yang
menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah
terjadinya penyimpangan dalam Pengadaan Barang/Jasa;
c. Tidak saling mempengaruhi baik langsungmaupun tidak
langsung yang berakibat terjadinya persainanga tidak
sehat;
d. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan
yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan tertulis para
pihak;
LANJUTAN ETIKA PENGADAAN
e. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan
kepentingan para pihak yang terkait, baik secara langsugn
maupun
tidak
langsung
dalam
proses
Pengadaan
Barang/Jasa;
f. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan
kebocoran keuangan negara dalam Pengadaan Barang/Jasa;
g. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewnang
dan/atau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan pribadi,
golongan ataupihak lain yang secara langsung atau tidak
langsung merugikan negara; dan
h. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan
untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan, komisi,
rabat dan berupa apa saja dari atau kepada siapapun
yangdiketahui atau patut diduga berkaitan dengan
Pengadaan Barang/Jasa;
Organisasi
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
(PA/KPA);
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
Unit Layanan Pengadaan (ULP)/Pejabat
Pengadaan;
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
Barang/Jasa.
Tugas dan Kewenangan
PA/KPA
Menetapkan Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan Barang/Jasa;
Penetapan pemenang penyedia oleh PA :
•
Paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa
lainnya di atas Rp 100 miliar;
•
Paket pengadaan jasa konsultasi di atas Rp 10 miliar.
Tugas dan Kewenangan
PPK
Menyusun dan menetapkan Rencana Pengadaan :
• Spesifikasi Teknis
• Rincian HPS;
• Rancangan kontrak
Menandatangani kontrak;
Menyetujui bukti pembelian atau menandatangani
Kuitansi/Surat Perintah Kerja (SPK)/Surat Perjanjian;
Tugas dan Kewenangan
PPK
Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan pengadaan;
Dapat mengusulkan perubahan paket dan jadwal pekerjaan
kepada PA;
Dapat menetapkan :
•
Tim pendukung
•
Tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis (aanwijzer)
Tugas dan Kewenangan
Pokja ULP
Menetapkan dokumen pengadaan;
Menetapkan pemenang untuk :
•
Pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya <
Rp 100 miliar;
•
Pengadaan jasa konsultasi < Rp10 miliar;
Menjawab sanggahan;
Tugas dan Kewenangan
Pejabat Pengadaan
Melaksanakan pengadaan langsung;
Pengadaan langsung untuk pengadaan
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya < Rp 200 juta;
Pengadaan jasa konsultasi < Rp 50 juta;
Tugas dan Kewenangan
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
Memeriksa hasil pekerjaan;
Menerima hasil pekerjaan;
Membuat dan menandatangani Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan
Permasalahan pada Tahap Perencanaan
Rencana pengadaan tidak berdasarkan kebutuhan
institusi, tetapi berdasarkan keinginan seseorang
atau kelompok;
Rencana pengadaan tidak diumumkan secara
terbuka pada awal tahun anggaran;
Rencana pengadaan tidak disusun secara
sistematik terhadap; apa (spesifikasi dan kualitas),
kapan (jadwal, waktu diterima), bagaimana
(sumber, sistem), berapa (kuantitas) dan biaya.
Permasalahan pada Tahap Perencanaan
Kesalahan dalam Penyusunan Rencana Teknis
Menyusun Spesifikasi :
• mengarah kepada produk tertentu
• Spesifikasi terlalu tinggi (over specification)
• Tidak menggunakan standar Nasional
Menyusun HPS :
• Penyusunan HPS tidak sesuai ketentuan
• Nilai HPS digelembungkan (mark-up)
• Nilai HPS diatur oleh pelaku usaha
Menyusun Rencana Kontrak :
• Rancangan kontrak belum dibuat saat pelelangan
• Penetapan jenis kontrak tidak sesuai
• Tata cara pembayaran tidak jelas
Permasalahan pada Tahap Perencanaan
Kesalahan dalam Penyusunan Perencanaan
Kesalahan menetapkan Sistem Pengadaan (Metode dan
kriteria evaluasi, metode penyampaian dokumen);
menetapkan syarat penyedia yang sudah diarahkan kepada
penyedia tertentu;
menyusun jadwal yang terlalu cepat, sehingga penyedia
yang sudah dipersiapkan yang dapat menyampaikan
penawaran;
Pembatasan informasi , sehingga penyedia tertentu saja
yang mendapatkan informasi lengkap;
Menggunakan dokumen pemilihan yang tidak standar.
Permasalahan pada Tahap Pemilihan
Pengumuman Pelelangan (semu atau fiktif, isi tidak lengkap,
waktu pengumuman singkat);
Pokja tidak menguasai substansi teknis dan informasi penting
yang akan dijelaskan dalam aanwijzing;
Tidak melakukan addendum dokumen pemilihan dalam hal
terjadi perubahan pada saat aanwizjing;
Postbidding pada saat evaluasi;
Tidak melakukan koreksi aritmatik untuk kontrak harga satuan,
Tidak melakukan klarifikasi dalam proses evaluasi;
Tidak menjawab sanggahan.
Permasalahan pada Tahap Serah Terima B/J
Pekerjaan fisik belum selesai 100%;
Kualitas barang/jasa tidak sesuai standar dan spesifikasi
yang tercantum dalam kontrak;
Perubahan spesifikasi dan volume yang diubah
berdasarkan permintaan penyedia atau kemauan bersama;
Pekerjaan tidak dilaksanakan atau hanya sebagian yang
dikerjakan (fiktif), namun telah memperoleh pembayaran
penuh;
Penundaan atau memperlambat pembayaran oleh PPK.
Permasalahan pada Tahap Pelaksanaan Kontrak
Pembayaran melebihi progres, atau pembayaran 100%
untuk pekerjaan yang belum selesai;
Tidak mengenakan
terlambat;
sanksi
kepada
penyedia
yang
Penyesuaian Harga;
Pemutusan Kontrak;
Tidak memberikan kesempatan untuk menyelesaikan
pekerjaan selama 50 hari setelah masa kontrak selesai.
Solusi Mengatasi TPK dalam
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
1. Patuh pada ketentuan dan peraturan pengadaan serta taat
azas, norma dan etika pengadaan;
2. Melaksanakan sistem dan prinsip pengadaan secara tepat dan
dengan sebaik-baiknya;
3. Organisasi, birokrasi dan manajemen pengadaan yang baik;
4. Profesionalisme dan kompetensi dari pejabat dan pelaksana
pengadaan;
5. Keteladanan dari pimpinan tertinggi;
Solusi Mengatasi TPK dalam
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
6.
Penerapan sanksi yang tegas dan pengendalian serta
pengawasan yang ketat;
7.
Meningkatkan transparansi dalam proses pelaksanaan
pengadaan;
8.
Melaksanakan proses pengadaan secara elektronik (eProcurement);
9.
Memberikan akses ke publik dalam memperoleh
informasi tentang proses pelaksanaan kegiatan
pengadaan;
TANYA JAWAB
r
o
f
e
g
r
n
laka
Latar be
an jasa
g
d
n
r
a
a
an B
Pengada
Pengadaan
barang/jasa
pemerintah
adalah
aktifitas
pemerintah yang paling rawan
dengan korupsi; (Kaufmann, World
Bank 2006)
Prinsip-prinsip Pengadaan
a. Efisien
b. Efektif
c. Transparan
d. Terbuka
e. Bersaing
f. Adil/Tidak diskriminatif ; dan
g. Akuntabel
ETIKA PENGADAAN
PASAL 6
a. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung
jawab untuk mencapai sasaran, kelancaran dan
ketepatan tercapainya tujuan Pengadaan Barang /Jasa;
b. Bekerja secara profesional dan mandiri, serta menjaga
kerahasiaan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa yang
menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah
terjadinya penyimpangan dalam Pengadaan Barang/Jasa;
c. Tidak saling mempengaruhi baik langsungmaupun tidak
langsung yang berakibat terjadinya persainanga tidak
sehat;
d. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan
yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan tertulis para
pihak;
LANJUTAN ETIKA PENGADAAN
e. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan
kepentingan para pihak yang terkait, baik secara langsugn
maupun
tidak
langsung
dalam
proses
Pengadaan
Barang/Jasa;
f. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan
kebocoran keuangan negara dalam Pengadaan Barang/Jasa;
g. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewnang
dan/atau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan pribadi,
golongan ataupihak lain yang secara langsung atau tidak
langsung merugikan negara; dan
h. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan
untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan, komisi,
rabat dan berupa apa saja dari atau kepada siapapun
yangdiketahui atau patut diduga berkaitan dengan
Pengadaan Barang/Jasa;
Organisasi
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
(PA/KPA);
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
Unit Layanan Pengadaan (ULP)/Pejabat
Pengadaan;
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
Barang/Jasa.
Tugas dan Kewenangan
PA/KPA
Menetapkan Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan Barang/Jasa;
Penetapan pemenang penyedia oleh PA :
•
Paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa
lainnya di atas Rp 100 miliar;
•
Paket pengadaan jasa konsultasi di atas Rp 10 miliar.
Tugas dan Kewenangan
PPK
Menyusun dan menetapkan Rencana Pengadaan :
• Spesifikasi Teknis
• Rincian HPS;
• Rancangan kontrak
Menandatangani kontrak;
Menyetujui bukti pembelian atau menandatangani
Kuitansi/Surat Perintah Kerja (SPK)/Surat Perjanjian;
Tugas dan Kewenangan
PPK
Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan pengadaan;
Dapat mengusulkan perubahan paket dan jadwal pekerjaan
kepada PA;
Dapat menetapkan :
•
Tim pendukung
•
Tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis (aanwijzer)
Tugas dan Kewenangan
Pokja ULP
Menetapkan dokumen pengadaan;
Menetapkan pemenang untuk :
•
Pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya <
Rp 100 miliar;
•
Pengadaan jasa konsultasi < Rp10 miliar;
Menjawab sanggahan;
Tugas dan Kewenangan
Pejabat Pengadaan
Melaksanakan pengadaan langsung;
Pengadaan langsung untuk pengadaan
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya < Rp 200 juta;
Pengadaan jasa konsultasi < Rp 50 juta;
Tugas dan Kewenangan
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
Memeriksa hasil pekerjaan;
Menerima hasil pekerjaan;
Membuat dan menandatangani Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan
Permasalahan pada Tahap Perencanaan
Rencana pengadaan tidak berdasarkan kebutuhan
institusi, tetapi berdasarkan keinginan seseorang
atau kelompok;
Rencana pengadaan tidak diumumkan secara
terbuka pada awal tahun anggaran;
Rencana pengadaan tidak disusun secara
sistematik terhadap; apa (spesifikasi dan kualitas),
kapan (jadwal, waktu diterima), bagaimana
(sumber, sistem), berapa (kuantitas) dan biaya.
Permasalahan pada Tahap Perencanaan
Kesalahan dalam Penyusunan Rencana Teknis
Menyusun Spesifikasi :
• mengarah kepada produk tertentu
• Spesifikasi terlalu tinggi (over specification)
• Tidak menggunakan standar Nasional
Menyusun HPS :
• Penyusunan HPS tidak sesuai ketentuan
• Nilai HPS digelembungkan (mark-up)
• Nilai HPS diatur oleh pelaku usaha
Menyusun Rencana Kontrak :
• Rancangan kontrak belum dibuat saat pelelangan
• Penetapan jenis kontrak tidak sesuai
• Tata cara pembayaran tidak jelas
Permasalahan pada Tahap Perencanaan
Kesalahan dalam Penyusunan Perencanaan
Kesalahan menetapkan Sistem Pengadaan (Metode dan
kriteria evaluasi, metode penyampaian dokumen);
menetapkan syarat penyedia yang sudah diarahkan kepada
penyedia tertentu;
menyusun jadwal yang terlalu cepat, sehingga penyedia
yang sudah dipersiapkan yang dapat menyampaikan
penawaran;
Pembatasan informasi , sehingga penyedia tertentu saja
yang mendapatkan informasi lengkap;
Menggunakan dokumen pemilihan yang tidak standar.
Permasalahan pada Tahap Pemilihan
Pengumuman Pelelangan (semu atau fiktif, isi tidak lengkap,
waktu pengumuman singkat);
Pokja tidak menguasai substansi teknis dan informasi penting
yang akan dijelaskan dalam aanwijzing;
Tidak melakukan addendum dokumen pemilihan dalam hal
terjadi perubahan pada saat aanwizjing;
Postbidding pada saat evaluasi;
Tidak melakukan koreksi aritmatik untuk kontrak harga satuan,
Tidak melakukan klarifikasi dalam proses evaluasi;
Tidak menjawab sanggahan.
Permasalahan pada Tahap Serah Terima B/J
Pekerjaan fisik belum selesai 100%;
Kualitas barang/jasa tidak sesuai standar dan spesifikasi
yang tercantum dalam kontrak;
Perubahan spesifikasi dan volume yang diubah
berdasarkan permintaan penyedia atau kemauan bersama;
Pekerjaan tidak dilaksanakan atau hanya sebagian yang
dikerjakan (fiktif), namun telah memperoleh pembayaran
penuh;
Penundaan atau memperlambat pembayaran oleh PPK.
Permasalahan pada Tahap Pelaksanaan Kontrak
Pembayaran melebihi progres, atau pembayaran 100%
untuk pekerjaan yang belum selesai;
Tidak mengenakan
terlambat;
sanksi
kepada
penyedia
yang
Penyesuaian Harga;
Pemutusan Kontrak;
Tidak memberikan kesempatan untuk menyelesaikan
pekerjaan selama 50 hari setelah masa kontrak selesai.
Solusi Mengatasi TPK dalam
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
1. Patuh pada ketentuan dan peraturan pengadaan serta taat
azas, norma dan etika pengadaan;
2. Melaksanakan sistem dan prinsip pengadaan secara tepat dan
dengan sebaik-baiknya;
3. Organisasi, birokrasi dan manajemen pengadaan yang baik;
4. Profesionalisme dan kompetensi dari pejabat dan pelaksana
pengadaan;
5. Keteladanan dari pimpinan tertinggi;
Solusi Mengatasi TPK dalam
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
6.
Penerapan sanksi yang tegas dan pengendalian serta
pengawasan yang ketat;
7.
Meningkatkan transparansi dalam proses pelaksanaan
pengadaan;
8.
Melaksanakan proses pengadaan secara elektronik (eProcurement);
9.
Memberikan akses ke publik dalam memperoleh
informasi tentang proses pelaksanaan kegiatan
pengadaan;
TANYA JAWAB