ILMU BAHAN MAKANAN II Diajukan untuk mem
ILMU BAHAN MAKANAN II
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah IBM 2
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
Diyan Hidayat
Elsa pebriati . P
Lia Khaerunnisa
Ressy Mely S
SG13106
SG 13107
SG 13110
SG 13115
PRODI S1 IMU GIZI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
atas rahmat, hidayah dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “pengertian jenis hasil olahan pangan dan ciri-ciri hasil olahan yang
layak dikonsumsi “. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Ilmu bahan makanan 2. Makalah ini juga dibuat agar mahasiswa dapat
menjelaskan dan memahami ilmu tentang Jenis hasil olahan pangan yang layak
dikonsumsi.
Banyak hambatan yang selama proses pembuatan makalah ini masih jauh
dari sempurna, baik dari segi isi, bahan maupun pembahasannya. Mengingat hal
di atas maka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak untuk perbaikan selanjutnya.
Dalam pembuatan makalah ini tidak sedikit bantuan, bimbingan dan
petunjuk yang kami peroleh dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
ini perkenankanlah kami menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Dosen Pembimbing Ibu Asysyfa Riana, S.Gz yang telah memberikan
bimbingan kepada kami.
2. Rekan-rekan yang telah memberikan bantuan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
3. Keluarga yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca umumnya.
Bandung, April 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pangan fungsional adalah makanan dan bahan pangan yang dapat
memberikan manfaat tambahan di samping fungsi gizi dasar pangan tersebut
dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.
Kondisi masyarakat Indonesia yang tergantung pada bahan pangan tertentu misalnya beras
dan gandum dapat melemahkan ketahanan pangan nasional. di bidang pangan yang diarahkan
pada upaya peningkatan swasembada pangan yang tidak hanya berorientasi salah satunya pada
bahan pangan gandum dan beras namun didukung pula oleh jenis-jenis komoditi strategislainnya,
misal umbi-umbian, seperti ganyong, ubi garut, ubi jalar, talas, dan singkong, sertapohon-pohon
penghasil pangan seperti sagu, sukun, dan aren.
Dengan melakukan penggalian potensi bahan pangan lokal melalui diversifikasi pangan,
maka akan mendukung ketahanan pangan nasional Hal ini terkait dengan pemilihan bahan pangan
yang benar bagus dan layak untuk dikonsumsi dan masyarakat diharapkan bisa memilah-milah
bahan olahan pangan yang baik maupun bahan hasil olahan pangannya
B.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa/i mampu memahami dan menjelaskan tentang hasil olahan
makanan pangan
Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulisan makalah agar mahasiswa mampu :
a.
Menjelaskan dan mengetahui pengertian olahan pangan secara
dengan benar.
b.
Menjelaskan dan mengetahui olahan olahan makanan pangan.
umum
C.
Metode Penulisan
Dalam makalah ini, kami menggunakan metode studi kepustakaan dan mencari
sumber-sumber dari buku referensi dan internet.
D. Sistematika Penulisan
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. BAB I Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan Penulisan
c. Metode Penulisan
d. Sistematika Penulisan
4. BAB II Pembahasan
5.
a.
Definisi bahan jenis olahan
b.
Kerusakan bahan olahan pangan pada masakan
c.
Pembusukan makanan
d.
Cara memilih bahan pangan yang layak di konsumsi
BAB III Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Bahan hasil olahan pangan adalah bahan makanan yang sudah diolah
menjadi makanan yang siap saji atau siap untuk dimakan , dalam menyediakan
atau membuat olahan pangan harus bisa memilih mana bahan pangan yang layak
untuk dibuat menjadi makanan dan yang tidak layak untuk dibuat makanan ,
tentunya makanan yang layak dijadikan hasil olahan makanan yang enak,lezat dan
bergizi tentunya saja bahan olahan pangannya yang bagus,segar ,berkualitas dan
tidak terlihat rusak pada bahan pangan tersebut.
Dalam membahas bahan pangan untuk menjadi sebuah hasil olahan
makanan itu harus dilakukan pemilihan bahan – bahan yang digunakan untuk
dijadikan sebuah hasil masakan
B. Kerusakan bahan olahan pada makanan
Kerusakan pada bahan hasil olahan pangan pada umumnya seperti sayuran , ubi , gandum
yaitu jika terlalu lama disimpan aka menyebabkan terjadinya yaitu timbulnya bintik-bintik pada
permukaan i dan juga bulukan. Hal tersebut sangat tidak sedapdi pandang dan juga di tidak layak di
konsumsi oleh konsumen.
C.Pembusukan makanan ( Food discomposition atau food spoilage)
Sebagai akibat suatu kontaminasi terhadap makanan, pada umumnya akan disertai dengan
terjadinya proses pembusukan. Pembusukan tidak selalu oleh adanya kontaminasi, tetapi dapat juga
terjadi oleh kegiatan enzim yang sudah terdapat dalam makanan itu sendiri secara alami. Hal ini jelas
misalnya terlihat pada buah-buahan yang kelewat masak, akan menjadi busuk (Kusnoputranto,
1997).Pembusukan adalah proses perubahan komposisi (dekomposisi) makanan, baik sebagian
atau seluruhnya pada makanan dari keadaan yang normal menjadi keadaan yang tidak normalyang
tidak dikehendaki sebagai akibat pematangan alam (maturasi), pencemaran (kontaminasi),sengaja
dipelihara (fermentation) atau sebab lain (Depkes RI, 2001).Menurut Kusnoputranto (1997), yang
dimaksud makanan yang busuk adalah makanan yang sudah mengalami proses sedemikian
sehingga tidak lagi dimakan oleh manusia. Secara umum dapat dikatakan, suatu makanan yang
disebut busuk jika mengandung bakteri-bakteri tertentu atau toksin-toksin yang dihasilkan oleh
bakteri tersebut, sehingga jika dimakan menimbulkan keracunan makanan dan tidak cocok lagi
untuk dikonsumsikan kepada manusia,walaupun tidak/belum mengalami proses dekomposisi.
Pembusukan dapat terjadi karena :
1. Fisika
Pembusukan makanan karena kekurangan air (layu, mengkerut), karenabenturan/tekanan (pecah)
atau diganggu hewan/serangga (berlubang, bekas gigitan).
2.Enzym
Pembusukan akibat aktivitas zat kimia pada proses pematangan buah-buahansehingga makanan
menjadi rusak karena terlalu/kelewat matang. Contohnya: enzym amilase,pemecah
tepung,,enzym lipase,pemecah lemak dan,enzym protease,pemecah peotein.
3. Mikroba
Bekteri atau cendawan yang tumbuh dan berkembang biak di dalam makananserta merusak
komposisi makanan, sehingga makanan menjadi basi, merusak rasa, bau danwarnanya. Khusus
pada fermentasi akan terjadi perubahan zat gizi.
D . Cara memilih bahan pangan yang layak dikomsumsi
1. Mengandung cukup zat gizi
Makanan yang sehat adalah makanan ayng secara kimia mengandung zat-zat
gizi yang di butuhkan oleh tubuh. Zat gizi yang dimaksud adalah :
a. Karbohidrat sebagai sumber energy utama.
b. Protein sebagai komponen pembangun sel dan jaringan tubuh.
c. Lemak sebagai komponen sel dan jaringan , sebagai pelarut vitamin dan
cadangan energy.
d. Vitamin sebagai komponen yang memperlancar proses metabolism e di
dalam sel.
e. Mineral sebagai komponen yang turut serta membangun struktur tubuh
dan ikut memperlancar proses pisiologis di dalam sel.
f. Serat untuk membantu kelancaran mekanisme pencernaan di dalam
saluran pencernaan.
g. Air sebagai pelarut berbagai zat gizi yang lain.
2. Tidak mengandung zat-zat berbahaya
Suatu makanan terkadang tampak sehat /segar jika di lihat sepintas, namun
kondisi seperti itu belum menjadi jaminan jika makanan tersebut benar-benar
sehat. Segar memang di perlukan untuk menjamin ketersediaan zat gizi di
dalamnya, tetapi jika kesegaran yang tampak tersebut di sebabkan oleh factor lain
yang merupakan perlakuan khusus pada bahan makanan tersebut. Misalnya bahan
makanan dari tumbuhan yang tampak segar karena pertumbuhannya di bantu oleh
pemberian pestisida yang berlebihan. Atau bahan makanan olahan yang tampak
segar karena pemberian zat-zat pengawet. Hal –hal seperti itu sesungguhnya
dapat berdampak merugikan di dalam tubuh.
Pengawet, pewarna,
penyedap rasa, ( zat aditif ) adalah beberapa zat yang
banyak menimbulkan penyakit didalam tubuh.
3. Bahan pengawet
Bahan pengawet yang di toleransi oleh BPOM dalam jumlah terbatas
adalah, Benzoat, propionat, nitrit, nitrat, sorbat dan sulfit. Dan yang berbahaya
adalah formalin dan boraks. Kedua pengawet terakhir ini banyak di salah guankan
untuk mengawetkan makanan sehingga bisa tahan lama.
4.
Bahan pewrna
Bahan pewrna untuk memberi tampilan yang menarik pada makanan, Bahan
ini ada yang di alami dan sintesis. Bahan pewarna alamai biasanya diambil dari
klorofil ( zat hijau daun ) untuk membei zat hijau atau karoten dari wortel untuk
memberi warna orange. Pewarna sintesis di ambil dari zat kimia yang di buat
melalui serangkaian reaksi kimia. Misalnya: Warna kuning : tartrazin, sunset
yellow, Warna merah : allura, eritrosin, amaranth, Warna biru : biru berlian.
Beberapa zat pewarna yang sesungguhnya tidak untuk makanan tetapi di gunakan
mewarnai makanan tertentu. Zat tersebut merupakan pewarna tekstil seperti
rodamin b.
Bahan pewarna buatan berbahaya jika di konsumsi secara terus menerus dan
secara berlebihan. Pewarna non makanan berbahaya karena zat tersebut memang
bukan untuk makanan dan tidak untuk di konsumsi.
5. Zat penyedap rasa.
Penyedap rasa ada yang alami dan ada pula yang sintesis. Penyedap rasa
alami seperti cuka, merica, garam, gula, dll lebih aman dan relatif tidak
menimbulkan efek samping. Kecuali di konsumsi secara berlebihan.
Penyedap rasa buatan mengandung monosodium glutamat ( MSG ) adalah
penyedap sintesis yang banyak di gunakan secara luas di berbagai jenis makanan
baik fast food maupun makan yang di sajikan di dalam rumah tangga. MSG
adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi kerja saraf. Konsumsi yang terus
menerus akan menyebabkan daya ingat ( memori ) sesorang menjadi lebih lambat.
6. Segar
Makanan yang di konsumsi belum terlalu lama waktu berselang antara waktu di
panen dengan waktu konsumsi. Hal ini untuk menjamin ketersediaan zat gizi yang
terkandung di dalamnya.
Mengkonsumsi makanan yang alami yang tidak menggunakan bahan –bahan
sintesis jelas jauh lebih baik dan aman bagi kesehatan tubuh. Hanya saja
kebutuhan pada makanan yang cepat saji, praktis dan menarik membuat kita sulit
lepas dari makan olahan yang serba mengandung zat aditif.
Memiminalkan konsumsi makanan tersebut dan
cermat memperhatikan
kandungan / komposisi suatu makan merupakan hal sangat baik di lakukan.
Semoga uraian di atas dapat sedikit membantu member pemahaman tentang
beberapa cirri makanan yang sehat. Tentu, karena keterbatasan waktu dan ruang ,
membuat masih ada point –point lain yang tidak masuk dalam uraian tersebut.
Makanan yang diperlukan tubuh kita harus mengandung :
Karbohidrat / Hidrat arang (tepung dan gula)
a. Lemak
b. Protein / zat putih telur
c. Vitamin
d. Mineral, misalnya garam
1) Beras : Beras merupakan bahan makanan pokok sebagian besar bangsa kita
Beras mana yang baik untuk kesehatan ? Agar badan kita sehat, kita harus
memilih beras yang banyak mengandung vitamin.
Ciri-ciri beras yang mengandung vitamin :
a) Warna beras tidak terlalu putih
b) Banyak mengandung bekatul
c) Biasanya berupa beras tumbuk, bukan beras giling.
2) Sayur Mayur
Sayur mayur banyak mengandung vitamin dan mineral, sayur mayur
diperlukan setiap hari, dimasak atau dijadikan lalapan (dimakan mentah)
Ciri-ciri sayur yang baik :
a)
Warnanya hijau dan segar seperti baru dipetik.
b) Daunnya ada sedikit robek karena dimakan ulat. (tidak mengandung
pestisida)
c)
Tidak berbau busuk dan tidak berlendir
d) Tidak berwarna kuning karena layu
3. Buah-buahan
Buah-buahan banyak mengadung vitamin dan sangat dianjurkan agar setiap
sudah makan sebaiknya kita makan buah. Untuk memilih buah sebaiknya :
a) Pilihlah buah yang masak di pohon
b) Jangan memilih buah yang sudah terlalu masak (busuk) ataupun yang
masih muda.
4. Ikan (ikan air tawar ataupun laut)
Ikan yang kita pilih hendaknya :
a) Masih hidup (banyak untuk ikan air tawar).
b) Tidak busuk
c) Berkilau ketika kena cahaya (berwarna kebiru-biruan)
5. Daging
Hal yang harus diperhatikan ketika membeli daging di pasar :
a) Pilihlah daging yang masih segar berwarana merah
b) Bila dipegang tidak melekat
c) Pilihlah daging hewan yang muda karena cepat empuk kalau dimasak
6. Telur
Telur banyak mengandung protein, tanda-tanda telur yang baik :
a) kalau dilihat tampak terang
b) tidak berisi bakal anak karena sudah pernah dierami
c) Warna Putih dan kuningnya nampak terpisah ketika dibuka
d) Bila direndam air akan tenggelam
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
BELUM DITAMBAH BUKU REFERENSI .
B. Saran
1. Bagi Institusi
Sebaiknya institusi menyediakan perpustakaan yang memadai agar
mahasiswa/i menggali lebih jauh tentang teori yang akan dipelajari,
sehingga akan menunjang metode pembelajaran yang baik bagi
mahasiswa/i.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebaiknya tenaga kesehatan mampu menguasai dan dapat menjelaskan
tentang hasil olahan makanan pangan yang layak untuk dikonsumsi agar
dapat menghasilkan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat
dan di klinik.
3. Bagi Mahasiswa/i
a. Sebaiknya para mahasiswa/i mempelajari dengan sungguh-sungguh
sehingga dapat memahami tujuan dari pembelajaran ini dan dapat
diaplikasikan dengan baik.
b. Diharapkan kepada mahasiswa/i agar dapat memahami dan
mempelajari lebih
memperdalam tentang hasil olahan-olahan
pangan
c. Diharapkan kepada pengajar materi ini agar bisa membimbing
mahasiswa/i dengan baik agar mahasiswa/i dapat memahami
dengan mudah tentang konsep materi ini. Dan yang paling penting
adalah setelah mempelajari materi ini mahasiswa/i tidak mengarah
kepada hal-hal yang negatif
DAFTAR PUSTAKA
1. http://sehatdansehat.blogspot.com/2012/06/inilah-ciri-ciri-makanan-yang-
sehat.html
2. pandandut89.blogspot.com/2011/04/cara-memilih-bahan-makanan-yangbaik.html
3. http://www.scribd.com/doc/94683526/Makalah-Ilmu-Bahan-Makanan
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah IBM 2
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
Diyan Hidayat
Elsa pebriati . P
Lia Khaerunnisa
Ressy Mely S
SG13106
SG 13107
SG 13110
SG 13115
PRODI S1 IMU GIZI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
atas rahmat, hidayah dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “pengertian jenis hasil olahan pangan dan ciri-ciri hasil olahan yang
layak dikonsumsi “. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Ilmu bahan makanan 2. Makalah ini juga dibuat agar mahasiswa dapat
menjelaskan dan memahami ilmu tentang Jenis hasil olahan pangan yang layak
dikonsumsi.
Banyak hambatan yang selama proses pembuatan makalah ini masih jauh
dari sempurna, baik dari segi isi, bahan maupun pembahasannya. Mengingat hal
di atas maka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak untuk perbaikan selanjutnya.
Dalam pembuatan makalah ini tidak sedikit bantuan, bimbingan dan
petunjuk yang kami peroleh dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
ini perkenankanlah kami menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Dosen Pembimbing Ibu Asysyfa Riana, S.Gz yang telah memberikan
bimbingan kepada kami.
2. Rekan-rekan yang telah memberikan bantuan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
3. Keluarga yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca umumnya.
Bandung, April 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pangan fungsional adalah makanan dan bahan pangan yang dapat
memberikan manfaat tambahan di samping fungsi gizi dasar pangan tersebut
dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.
Kondisi masyarakat Indonesia yang tergantung pada bahan pangan tertentu misalnya beras
dan gandum dapat melemahkan ketahanan pangan nasional. di bidang pangan yang diarahkan
pada upaya peningkatan swasembada pangan yang tidak hanya berorientasi salah satunya pada
bahan pangan gandum dan beras namun didukung pula oleh jenis-jenis komoditi strategislainnya,
misal umbi-umbian, seperti ganyong, ubi garut, ubi jalar, talas, dan singkong, sertapohon-pohon
penghasil pangan seperti sagu, sukun, dan aren.
Dengan melakukan penggalian potensi bahan pangan lokal melalui diversifikasi pangan,
maka akan mendukung ketahanan pangan nasional Hal ini terkait dengan pemilihan bahan pangan
yang benar bagus dan layak untuk dikonsumsi dan masyarakat diharapkan bisa memilah-milah
bahan olahan pangan yang baik maupun bahan hasil olahan pangannya
B.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa/i mampu memahami dan menjelaskan tentang hasil olahan
makanan pangan
Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulisan makalah agar mahasiswa mampu :
a.
Menjelaskan dan mengetahui pengertian olahan pangan secara
dengan benar.
b.
Menjelaskan dan mengetahui olahan olahan makanan pangan.
umum
C.
Metode Penulisan
Dalam makalah ini, kami menggunakan metode studi kepustakaan dan mencari
sumber-sumber dari buku referensi dan internet.
D. Sistematika Penulisan
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. BAB I Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan Penulisan
c. Metode Penulisan
d. Sistematika Penulisan
4. BAB II Pembahasan
5.
a.
Definisi bahan jenis olahan
b.
Kerusakan bahan olahan pangan pada masakan
c.
Pembusukan makanan
d.
Cara memilih bahan pangan yang layak di konsumsi
BAB III Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Bahan hasil olahan pangan adalah bahan makanan yang sudah diolah
menjadi makanan yang siap saji atau siap untuk dimakan , dalam menyediakan
atau membuat olahan pangan harus bisa memilih mana bahan pangan yang layak
untuk dibuat menjadi makanan dan yang tidak layak untuk dibuat makanan ,
tentunya makanan yang layak dijadikan hasil olahan makanan yang enak,lezat dan
bergizi tentunya saja bahan olahan pangannya yang bagus,segar ,berkualitas dan
tidak terlihat rusak pada bahan pangan tersebut.
Dalam membahas bahan pangan untuk menjadi sebuah hasil olahan
makanan itu harus dilakukan pemilihan bahan – bahan yang digunakan untuk
dijadikan sebuah hasil masakan
B. Kerusakan bahan olahan pada makanan
Kerusakan pada bahan hasil olahan pangan pada umumnya seperti sayuran , ubi , gandum
yaitu jika terlalu lama disimpan aka menyebabkan terjadinya yaitu timbulnya bintik-bintik pada
permukaan i dan juga bulukan. Hal tersebut sangat tidak sedapdi pandang dan juga di tidak layak di
konsumsi oleh konsumen.
C.Pembusukan makanan ( Food discomposition atau food spoilage)
Sebagai akibat suatu kontaminasi terhadap makanan, pada umumnya akan disertai dengan
terjadinya proses pembusukan. Pembusukan tidak selalu oleh adanya kontaminasi, tetapi dapat juga
terjadi oleh kegiatan enzim yang sudah terdapat dalam makanan itu sendiri secara alami. Hal ini jelas
misalnya terlihat pada buah-buahan yang kelewat masak, akan menjadi busuk (Kusnoputranto,
1997).Pembusukan adalah proses perubahan komposisi (dekomposisi) makanan, baik sebagian
atau seluruhnya pada makanan dari keadaan yang normal menjadi keadaan yang tidak normalyang
tidak dikehendaki sebagai akibat pematangan alam (maturasi), pencemaran (kontaminasi),sengaja
dipelihara (fermentation) atau sebab lain (Depkes RI, 2001).Menurut Kusnoputranto (1997), yang
dimaksud makanan yang busuk adalah makanan yang sudah mengalami proses sedemikian
sehingga tidak lagi dimakan oleh manusia. Secara umum dapat dikatakan, suatu makanan yang
disebut busuk jika mengandung bakteri-bakteri tertentu atau toksin-toksin yang dihasilkan oleh
bakteri tersebut, sehingga jika dimakan menimbulkan keracunan makanan dan tidak cocok lagi
untuk dikonsumsikan kepada manusia,walaupun tidak/belum mengalami proses dekomposisi.
Pembusukan dapat terjadi karena :
1. Fisika
Pembusukan makanan karena kekurangan air (layu, mengkerut), karenabenturan/tekanan (pecah)
atau diganggu hewan/serangga (berlubang, bekas gigitan).
2.Enzym
Pembusukan akibat aktivitas zat kimia pada proses pematangan buah-buahansehingga makanan
menjadi rusak karena terlalu/kelewat matang. Contohnya: enzym amilase,pemecah
tepung,,enzym lipase,pemecah lemak dan,enzym protease,pemecah peotein.
3. Mikroba
Bekteri atau cendawan yang tumbuh dan berkembang biak di dalam makananserta merusak
komposisi makanan, sehingga makanan menjadi basi, merusak rasa, bau danwarnanya. Khusus
pada fermentasi akan terjadi perubahan zat gizi.
D . Cara memilih bahan pangan yang layak dikomsumsi
1. Mengandung cukup zat gizi
Makanan yang sehat adalah makanan ayng secara kimia mengandung zat-zat
gizi yang di butuhkan oleh tubuh. Zat gizi yang dimaksud adalah :
a. Karbohidrat sebagai sumber energy utama.
b. Protein sebagai komponen pembangun sel dan jaringan tubuh.
c. Lemak sebagai komponen sel dan jaringan , sebagai pelarut vitamin dan
cadangan energy.
d. Vitamin sebagai komponen yang memperlancar proses metabolism e di
dalam sel.
e. Mineral sebagai komponen yang turut serta membangun struktur tubuh
dan ikut memperlancar proses pisiologis di dalam sel.
f. Serat untuk membantu kelancaran mekanisme pencernaan di dalam
saluran pencernaan.
g. Air sebagai pelarut berbagai zat gizi yang lain.
2. Tidak mengandung zat-zat berbahaya
Suatu makanan terkadang tampak sehat /segar jika di lihat sepintas, namun
kondisi seperti itu belum menjadi jaminan jika makanan tersebut benar-benar
sehat. Segar memang di perlukan untuk menjamin ketersediaan zat gizi di
dalamnya, tetapi jika kesegaran yang tampak tersebut di sebabkan oleh factor lain
yang merupakan perlakuan khusus pada bahan makanan tersebut. Misalnya bahan
makanan dari tumbuhan yang tampak segar karena pertumbuhannya di bantu oleh
pemberian pestisida yang berlebihan. Atau bahan makanan olahan yang tampak
segar karena pemberian zat-zat pengawet. Hal –hal seperti itu sesungguhnya
dapat berdampak merugikan di dalam tubuh.
Pengawet, pewarna,
penyedap rasa, ( zat aditif ) adalah beberapa zat yang
banyak menimbulkan penyakit didalam tubuh.
3. Bahan pengawet
Bahan pengawet yang di toleransi oleh BPOM dalam jumlah terbatas
adalah, Benzoat, propionat, nitrit, nitrat, sorbat dan sulfit. Dan yang berbahaya
adalah formalin dan boraks. Kedua pengawet terakhir ini banyak di salah guankan
untuk mengawetkan makanan sehingga bisa tahan lama.
4.
Bahan pewrna
Bahan pewrna untuk memberi tampilan yang menarik pada makanan, Bahan
ini ada yang di alami dan sintesis. Bahan pewarna alamai biasanya diambil dari
klorofil ( zat hijau daun ) untuk membei zat hijau atau karoten dari wortel untuk
memberi warna orange. Pewarna sintesis di ambil dari zat kimia yang di buat
melalui serangkaian reaksi kimia. Misalnya: Warna kuning : tartrazin, sunset
yellow, Warna merah : allura, eritrosin, amaranth, Warna biru : biru berlian.
Beberapa zat pewarna yang sesungguhnya tidak untuk makanan tetapi di gunakan
mewarnai makanan tertentu. Zat tersebut merupakan pewarna tekstil seperti
rodamin b.
Bahan pewarna buatan berbahaya jika di konsumsi secara terus menerus dan
secara berlebihan. Pewarna non makanan berbahaya karena zat tersebut memang
bukan untuk makanan dan tidak untuk di konsumsi.
5. Zat penyedap rasa.
Penyedap rasa ada yang alami dan ada pula yang sintesis. Penyedap rasa
alami seperti cuka, merica, garam, gula, dll lebih aman dan relatif tidak
menimbulkan efek samping. Kecuali di konsumsi secara berlebihan.
Penyedap rasa buatan mengandung monosodium glutamat ( MSG ) adalah
penyedap sintesis yang banyak di gunakan secara luas di berbagai jenis makanan
baik fast food maupun makan yang di sajikan di dalam rumah tangga. MSG
adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi kerja saraf. Konsumsi yang terus
menerus akan menyebabkan daya ingat ( memori ) sesorang menjadi lebih lambat.
6. Segar
Makanan yang di konsumsi belum terlalu lama waktu berselang antara waktu di
panen dengan waktu konsumsi. Hal ini untuk menjamin ketersediaan zat gizi yang
terkandung di dalamnya.
Mengkonsumsi makanan yang alami yang tidak menggunakan bahan –bahan
sintesis jelas jauh lebih baik dan aman bagi kesehatan tubuh. Hanya saja
kebutuhan pada makanan yang cepat saji, praktis dan menarik membuat kita sulit
lepas dari makan olahan yang serba mengandung zat aditif.
Memiminalkan konsumsi makanan tersebut dan
cermat memperhatikan
kandungan / komposisi suatu makan merupakan hal sangat baik di lakukan.
Semoga uraian di atas dapat sedikit membantu member pemahaman tentang
beberapa cirri makanan yang sehat. Tentu, karena keterbatasan waktu dan ruang ,
membuat masih ada point –point lain yang tidak masuk dalam uraian tersebut.
Makanan yang diperlukan tubuh kita harus mengandung :
Karbohidrat / Hidrat arang (tepung dan gula)
a. Lemak
b. Protein / zat putih telur
c. Vitamin
d. Mineral, misalnya garam
1) Beras : Beras merupakan bahan makanan pokok sebagian besar bangsa kita
Beras mana yang baik untuk kesehatan ? Agar badan kita sehat, kita harus
memilih beras yang banyak mengandung vitamin.
Ciri-ciri beras yang mengandung vitamin :
a) Warna beras tidak terlalu putih
b) Banyak mengandung bekatul
c) Biasanya berupa beras tumbuk, bukan beras giling.
2) Sayur Mayur
Sayur mayur banyak mengandung vitamin dan mineral, sayur mayur
diperlukan setiap hari, dimasak atau dijadikan lalapan (dimakan mentah)
Ciri-ciri sayur yang baik :
a)
Warnanya hijau dan segar seperti baru dipetik.
b) Daunnya ada sedikit robek karena dimakan ulat. (tidak mengandung
pestisida)
c)
Tidak berbau busuk dan tidak berlendir
d) Tidak berwarna kuning karena layu
3. Buah-buahan
Buah-buahan banyak mengadung vitamin dan sangat dianjurkan agar setiap
sudah makan sebaiknya kita makan buah. Untuk memilih buah sebaiknya :
a) Pilihlah buah yang masak di pohon
b) Jangan memilih buah yang sudah terlalu masak (busuk) ataupun yang
masih muda.
4. Ikan (ikan air tawar ataupun laut)
Ikan yang kita pilih hendaknya :
a) Masih hidup (banyak untuk ikan air tawar).
b) Tidak busuk
c) Berkilau ketika kena cahaya (berwarna kebiru-biruan)
5. Daging
Hal yang harus diperhatikan ketika membeli daging di pasar :
a) Pilihlah daging yang masih segar berwarana merah
b) Bila dipegang tidak melekat
c) Pilihlah daging hewan yang muda karena cepat empuk kalau dimasak
6. Telur
Telur banyak mengandung protein, tanda-tanda telur yang baik :
a) kalau dilihat tampak terang
b) tidak berisi bakal anak karena sudah pernah dierami
c) Warna Putih dan kuningnya nampak terpisah ketika dibuka
d) Bila direndam air akan tenggelam
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
BELUM DITAMBAH BUKU REFERENSI .
B. Saran
1. Bagi Institusi
Sebaiknya institusi menyediakan perpustakaan yang memadai agar
mahasiswa/i menggali lebih jauh tentang teori yang akan dipelajari,
sehingga akan menunjang metode pembelajaran yang baik bagi
mahasiswa/i.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebaiknya tenaga kesehatan mampu menguasai dan dapat menjelaskan
tentang hasil olahan makanan pangan yang layak untuk dikonsumsi agar
dapat menghasilkan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat
dan di klinik.
3. Bagi Mahasiswa/i
a. Sebaiknya para mahasiswa/i mempelajari dengan sungguh-sungguh
sehingga dapat memahami tujuan dari pembelajaran ini dan dapat
diaplikasikan dengan baik.
b. Diharapkan kepada mahasiswa/i agar dapat memahami dan
mempelajari lebih
memperdalam tentang hasil olahan-olahan
pangan
c. Diharapkan kepada pengajar materi ini agar bisa membimbing
mahasiswa/i dengan baik agar mahasiswa/i dapat memahami
dengan mudah tentang konsep materi ini. Dan yang paling penting
adalah setelah mempelajari materi ini mahasiswa/i tidak mengarah
kepada hal-hal yang negatif
DAFTAR PUSTAKA
1. http://sehatdansehat.blogspot.com/2012/06/inilah-ciri-ciri-makanan-yang-
sehat.html
2. pandandut89.blogspot.com/2011/04/cara-memilih-bahan-makanan-yangbaik.html
3. http://www.scribd.com/doc/94683526/Makalah-Ilmu-Bahan-Makanan