Asuhankeperawatanpadakeluarga Yang Menderitahipertensidenganprioritasmasalahketidakseimbangannutrisidi Kelurahansitirejo II Kecamatan Medan Amplas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
MASALAH KEBUTUHAN DASAR NUTRISI
DENGAN
DEFINISI
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digubakan dalam aktivitas tubuh.(
Hidayat, 2006).
Kebutuhan berikut ini, seringkali disebut 14 kebutuhan dasar Henderson,
memberikan kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan (Henderson,
1996);
1. Bernapas secara normal
2. Makan dan minum cukup
3. Eliminasi
4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang di kehendaki
5. Istirahat dan tidur
6. Memilih cara berpakaian; berpakaian dan melepas pakaian
7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
9. Menghindari bahaya dari lingkungan
10. Berkomunikasi dengan orang lain
11. Beribadah menurut keyakinan
12. Berkerja yang menjanjikan prestasi
13. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14. Belajar, menggali atau memuaskan ras keingintahuan yang mengacu pada
perkembangan dan kesehatan normal.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Teori Henderson, hipertensi masuk ke dalam tingkatan kebutuhan
dasar manusia yang ke dua yaitu “Makan dan minum cukup”.(Potter & Perry,
2005).
PRINSIP-PRINSIP NUTRISI
Pada umumnya, ketika kebutuhan energi dipenuhi lengkap oleh asupan
kalori pada makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalori
melebihin kebutuhan energi, maka berat seseorang akan menambah. Ketika
pemasukan kalori gagal untuk memenuhi kebutuhan energi, maka seseorang akan
kehilangan berat badan.
Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Enam
kategori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral.
Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.
Air adalah komponen tubuh yang vital dan bertindak sebagai penghancur zat
makanan. Vitamin dan mineral tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk
proses metabolisme dan keseimbangan asam-basa.
Makanan kadang-kadang digambarkan menurut kepadatan nutrien, proposi
nutrien penting untuk jumlah kalori. Makanan dengan kepadatan nutrien tinggi,
seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, , menyediakan sejumlah besar nutrien
yang berhubungan dengan kalori. Makanan dengan kepadatan nutrien rendah,
seperti gula dan alkohol, tinggi kalorinya tapi berzat gizi rendah.( Potter & Perry,
2006).
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan, pada
umumnya dalam bentuk amilum. Pembentukan amilum terjadi dalam mulut
melalui enzim ptialin yang ada dalam air ludah. Amilum diubah menjadi maltosa,
kemudian diteruskan ke dalam lambung. Dari lambung hidrat arang dikirim terus
ke usus dua belas jari. Getah pankreas yang dialirkan ke usus dua belas jari
mengandung amilase. Dengan demikian, sisa amilum yang belum diubah menjadi
Universitas Sumatera Utara
maltosa oleh amilase pankreas diubah seluruhnya menjadi maltosa. Maltosa ini
kemudian diteruskan ke dalam usus halus. Usus halus mengeluarkan getah
pankreas hidrat arang, yaitu maltose yang bertugas mengubah maltosa menjadi
dua molekul glukosa sakarosa, fruktosa dan glukosa. Laktose bertugas mengubah
laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Setelah berada dalam usus halus,
seluruhnya diubah menjadi monosakarida oleh enzim-enzim tadi..
Penyerapan karbohidrat
yang
dikonsumsi/
dimakan
masih
dapat
ditemukan dalam tiga bentuk, yaitu polisakarida, disakarida dan monosakarida.
Disakarida dan monosakarida mempunyai sifat mudah larut dalam air sehingga
dapat diserap melewati dinding usus/mukosa usus mengikuti hukum difusi
osmose dan tidak memerlukan tenanga serta langsung memasuki pembuluh darah.
Proses penyerapan yang tidak memerlukan tenaga dan mengikuti hukum difusi
osmose dikenal sebagai penyerapan pasif..( Hidayat, 2006).
Lemak
Pencernaan lemak dimulai dalam lambung ( walaupun hanya sedikit),
karena dalam mulut tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung mengeluarkan
enzim lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan
gliserin, kemudian diangkut melalui getah bening dan selanjutnya masuk kedalam
peredaran darah untuk kemudian tiba dihati. Sintesis kembali terjadi dalam
saluran getah bening, mengubah lemak gliserin menjadi lemak seperti aslinya.
Penyerapan lemak dilakukan secara pasif setelah lemak diubah menjadi
gliserol asam lemak. Asam lemak mempunyai sifat empedu, asam lemak yang
teremulsi ini mampu diserap melewati dinding usus halus. Penyerapan
membutuhkan tenaga, lagi pula tidak semua lemak dapat diserap, maka
penyerapan lemak dikatakan dengan cata aktif selektif.(Hidayat, 2010).
Universitas Sumatera Utara
Protein
Kelenjar ludah dalam mulut tidak membuat enzim protease. Enzim protease baru
terdapat dalam lambung, yaitu pepsin yang mengubah protein menjadi albuminosa
dan pepton.( Hidayat, 2010)
Kebutuhan Protein per Hari
Umur
Berat Badan
Tinggi Badan
Protein
(kg)
(cm)
(gr)
0-6 bulan
5.5
60
12
7-12 bulan
8.5
71
14
1-3 tahun
12
89
23
4-6 tahun
18
108
32
7-9 tahun
23.5
120
36
10-12 tahun
30
135
45
13-15 tahun
40
152
57
16-19 tahun
53
160
62
20-59 tahun
56
162
50
60 tahun
56
162
50
10-12 tahun
32
139
49
13-15 tahun
42
153
47
16-19 tahun
46
154
47
20-59 tahun
50
154
44
60 tahun
50
154
44
PRIA
WANITA
Mineral
Mineral tidak membutuhkan pencernaan. Mineral hadir dalam bentuk
tertentu sehingga tubuh mudah untuk memprosesnya. Umumnya, mineral diserap
Universitas Sumatera Utara
dengan mudah melalui dinding usus halus secara difusi pasif maupun transportasi
aktif.
Mekanisme transportasi aktif penting jika kebutuhan tubuh meningkat atau
adanya diet rendah kadar mineral. Hormon adalah zat yang memegang peranan
penting dalam mengatur mekanisme aktif ini. Penyerapan dapat lebih jauh
dipengaruhi oleh sistem pencernaan.
Beberapa senyawa organik tertentu, seperti asam oxalit, akan menghambat
penyerapan kalsium. Mineral dipakai dalam berbagai hal. Beberapa dari mineral
adalah komponen esensial dari jaringan tubuh, sedang yang lainnya esensial pada
proses kimia tertentu. (Hidayat, 2010)
Jenis Mineral, Sumber dan Fungsi
Jenis Mineral
Sumber
Fungsi
Kalsium
Susu
Pembentukan gigi dan
tulang,
aktivitas
neuromuskular
dan
koagulasi
(
penggumpalan) darah.
Fosfor
Telur, daging dan susu
Penyangga pembentukan
gusi dan tulang.
Yodium
Garam beryodium dan Pengaturan metabolisme
tubuh dan mempelancar
makanan laut
pertumbuhan.
Besi
Hati, telur dan daging
Komponen
hemoglobin
dan membantu oksidasi
dalam sel.
Magnesium
Biji-bijian,
daging
susu
dan Pengaktifan
enzim,
pembentukan
gigi
tulang
membantu
dan
dan
kegiatan neuromuskular.
Universitas Sumatera Utara
Zinc
Makanan laut dan hati
Bahan pembentuk enzim
dan insulin.
Vitamin
Pencernaan vitamin melibatkan pengurainnya menjadi molekul-molekul
yang lebih kecil sehingga dapat diserap dengan efektif. Beberapa penyerapan
vitamin dilakukan dengan difusi sederhana, tetapi sistem transportasi aktif sangat
penting untuk memastikan pemasukan yang cukup.( Hidayat, 2010).
Jenis Vitamin, Sumber dan Fungsi
Jenis vitamin
Sumber
Fungsi
Vitamin A
Lemak hewani, mentega, Membantu pertumbuhan
keju, kuning telur, susu sel
lengkap,
minyak
tubuh
dan
ikan, pengelihatan,
sayuran hijau, buah yang menyehatkan rambut dan
kuning dan sayuran.
kulit, integritas membran
epitel
dan
mencegah
xerophtalmia.
Vitamin B1 (thiamin)
Ikan, daging ayam tanpa Metabolisme karbohidrat,
lemak, kacang-kacangan membantu
Larut dalam air
kelancaran
sistempersarafan
dan susu.
dan
mencegah beri-beri atau
penyakit yang ditandai
neuritis.
Vitamin B2 (riboflavin)
Telur,
sayuran
hijau, Membantu pembentukan
daging tanpa lemak, susu enzim, pertumbuhan dan
Larut dalam air
dan biji-bijian.
membant adaptasi cahaya
dalam mata.
Vitamin B3 (niacian)
Daging tanpa lemak, hati, Metabolisme karbohidrat,
ikan,
kacang-kacangan, lemak,
protein
dan
Universitas Sumatera Utara
biji-bijian, telur dan hati
komponen enzim serta
mencegah
menurunnya
nafsu makan.
Vitamin B6
Biji-bijian,
sayuran, Membantu
gusi
daging, pisang
(pyridoksin)
kesehatan
dan
gigi,
pembentukan sel darah
merah, serta metabolisme
karbohidrat, lemak dan
protein.
Vitamin B12
Hati, susu, daging tanpa Metabolisme
protein,
lemak, ikan dan kerang membantu pembentukan
(cyancobalamin)
sel
laut
darah
merah,
kesehatan jaringan dan
mencegah anemia.
Vitamin C
Jeruk,
sayuran
(ascorbutacid)
tomat,
hijau
kubis, Menjaga
kesehatan
dan tulang, gigi dan gusi,
kentang
membantu pembentukan
dinding pembuluh darah
dan pembuluh kapiler,
kesembuhan jaringan dan
tulang,
serta
memudahkan penyerapan
zat besi dan asam folat.
Vitamin D
Minyak
ikan,
susu, Membantu
penyerapan
kuning telur, mentega, kalsium dan fosfor serta
hati,
kerang,
atau mencegah rakhitis.
terbentuk dikulit akibat
pemanasan sinar matahari
Vitamin
tocopherol)
E
(
alpha Sayuran hijau
Membantu pembentukan
sel
darah
merah
dan
melindungi asam amino
utama.
Universitas Sumatera Utara
Vitamin (biotin)
Kuning
telur,
sayuran Membantu
hijau, susu dan hati
kegiatan
enzim serta metabolisme
karbohidrt,
lemak
dan
protein.
Vitamin K
Hati, telur dan sayuran Membantu
hijau
produksi
protrombin.
Air
Air merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel bergantung
pada lingkungan cair. Air menyusun 60% hingga 70% dari seluruh berat badan.
Persentase seluruh air dalam tubuh lebih banyak untuk orang kurus daripada
orang gemuk karena otot terdiri dari banyak air daripada jaringan lain kecuali
darah. Bayi memiliki persentase terbesar dari total berat badan untuk air, dan
orang tua mempunyai lebih sedikit. Ketika kehilangan air, seseorang dapat
bertahan tidak lebih dari beberapa jam di padang pasir atau beberapa hari
dilingkungan yang sangat terlindungi.( Hidayat, 2010).
Rentang Kebutuhan Cairan Sehari-hari
Usia
Kebutuhan cairan
(ml/kg/hari)
3 hari
80-100
10 hari
125-150
3 bulan
140-160
6 bulan
130-155
9 bulan
125-145
1 tahun
120-135
2 tahun
115-125
4 tahun
100-110
6 tahun
100-110
Universitas Sumatera Utara
10 tahun
90-100
14 tahun
50-60
18 tahun
40-50
19-50 tahun
50
Masalah Kebutuhan Nutrisi
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan
kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung
koroner, kanker dan anoreksia nervosa..( Hidayat, 2006).
Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat
ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.( Hidayat, 2006).
Tanda Klinis :
-
Berat badan 10-20% dibawah normal.
-
Tinggi badan dibawah ideal.
-
Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
-
Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.
-
Adanya penurunan albumin serum.
-
Adanya penurunan transferin.
Kemungkinan Penyebab :
-
Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat
penyakit infeksi atau kanker.
-
Disfagia karena adanya kelainan persarafan.
-
Penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit croh atau intoleransi laktosa..( Hidayat,
2006).
Universitas Sumatera Utara
Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme
secara berlebih.
Tanda Klinis:
-
Berat badan lebih dari 10% berat ideal.
-
Obesitas ( lebih dari 20% berat ideal).
-
Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita.
-
Adanya jumlah asupan yang berlebihan.
-
Aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan Penyebab :
-
Perubahan pola makan.
-
Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.( Hidayat, 2010)
Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai
lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihin kebutuhan
metabolisme karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan
kalori.( Hidayat, 2006).
Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat
gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi
yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan
rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan
tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran
mukosa, konjungtiva dan lain-lain.( Hidayat, 2006).
Hipertensi
Universitas Sumatera Utara
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang ditandai dengan adanya
gangguan metabolisme karbohidrat akibat kurang insulin atau enggunaan
karbohidrat secara berlebiha.( Hidayat, 2006).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI
Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
memengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami
kebutuhan gizi.(Hidayat, 2010).
Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makan bergizi tinggi dapat
memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa daerah, tempe yang
merupakan sumber protein yang paling murah , tidak dijadikan bahan makanan
yang layak untuk dimakann karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi
makanan tersebut dapat merendahkan derajat mereka.(Hidayat, 2010).
Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu juga dapat memengaruhi status gizi. Misalnya, dibeberapa daerah,
terdapat larangan makan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja. Padahal,
makanan tersebut merupakan sumber vitamin yang sangat baik. Ada pula larangan
makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap dapat mengakibatkan cacingan,
padahal ikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi anakanak.(Hidayat, 2010).
Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh
zat-zatyang dibutuhkan secara cukup.kesukaan dapat mengakibatkan merosotnya
Universitas Sumatera Utara
gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini,
para remaja di kota-kota besar di negara kita memiliki kecenderungan
menyenangi makanan tertentu secara berlebihan, seperti makanan cepat saji (
junkfood) , bakso dan lain-lainnya. Makanan-makanan ini tentu saja dapat
berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering dan
berlebihan karena tidak memiliki asupan gizi yang baik.(Hidayat, 2010).
Ekonomi
Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh
karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya
mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan
kondisi perekonomian rendah.( Hidayat, 2010).
Proses Asuhan Keperawatan
Kebutuhan Dasar Nutrisi
dengan
Prioritas
Masalah
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat
meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum
yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.( Hidayat, 2006).
1. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan, tipe
makanan yangg dihindari atau diabaikan, makanan yang lebih disukai, yang dapat
digunakan untuk membantu merencanakan jenis makanan untuk sekarang, dan
rencana makanan untuk masa selanjutnya.
2. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain
kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.
3. Pengetahuan tentang nutrisi
Universitas Sumatera Utara
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan tingkat
pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.
4. Nafsu makan, jumlah asupan
5. Tingkat aktivitas.
6. Pengonsumsian obat.
7. Penampilan fisik
Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik terhadap aspek-aspek
berikut: rambut yang sehat berciri mengkilat, kuat, tidak kering, dan tidak
mengalami kebotakan bukan karena faktor usia; daerah diatas kedua pipi dan
bawah kedua mata tidak berwarna gelap; mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau
penonjolan pembuluh darah; daerah bibir tidak kering, pecah-pecah, ataupun
mengalami pembengkakan; lidah berwarna merah gelap, tidak berwarna merah
terang, dan tidak ada luka pada permukaannya; gusi tidak bengkak, tidak mudah
berdarah, dan gusi yang mengelilingi gigi harus rapat serta erat tidak tertarik
kebawah sampai dibawah permukaan gigi; gigi tidak berlubang dan ttidak
berwarna; kulit tubuh halus, tidak bersisik, tidak timbul bercak kemerahan, atau
tidak terjadi pendarahan yang berlebihan; kuku jari kuat dan berwarna merah
muda.
8. Pengukuran Antropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkaran
lengan. Tinggi badan anak dapat digambarkan pada suatu kurva/gravik sehingga
dapat terlihat pola perkembangannya.(Hidayat, 2010).
2.Rumusan Masalah
- Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
- Resiko ketidakseimbangan nutrisi
- Kesiapan Meningkatkan Nutrisi
3. Analisa Data
Data objektif:
− Klien mengatakan makan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain
Universitas Sumatera Utara
− Klien mengatakan sering makan yang mengandung tinggi garam
− Klien mengatakan sering pusing
− Klien mengatakan sakit dibagian lehernya
Data subjektif:
− Klien tampak mengalami kegemukan
− Klien tampak pucat
− Klien tampak lemas
− Klien tampak memegangi lehernya
4. Perencanaan
Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang
berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi
keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. (Potter&Perry,2005)
Tujuan :
− Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang.
− Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi.
− Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parentral.
Rencana tindakan :
− Monitor perubahan faktor yang menyebabkann terjadinya kekurangan kebutuhan
nutrisi atau kelebihannya dan status kebutuhan nutrisinya.
− Kurangi faktor yang memengaruhi perubahan nutrisi.
− Ajarkan untuk merencanakan makanan.
− Kaji tanda vital dan bising usus.
− Monitor glukosa, elektrolit, albumin dan hemoglobin.
− Berikan pendidikan keperawatan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau
tindakan lainnya.
Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi secara umum dapat dilakukan
dengan cara :
Universitas Sumatera Utara
− Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan nafsu
makan.
− Memberi makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi sering dengan
memerhatikan jumlah kalori dan tanpa kontraindikasi.
− Menata ruangan senyaman mungkin.
− Menurunkan stres psikologis.
− Menjaga kebersihan mulut.
− Menyajikan makanan yang mudah dicerna.
− Hindari makanan yang mengandung gas.
Tindakan pada gangguan obstruksi mekanis secara umum dapat dilakukan dengan
cara:
− Lakukan kebersihan mulut segera dengan kumur-kumur menggunakan minuman
bikarbonat rendah kalori atau ½ atau ¼ larutan hidrogen peroksida dan air sebagai
pembersih mulut.
− Ajarkan teknik mempertahankan nafsu makan dengan mengubah variasi dan
kepadatan seperti jus atau sop kental.
− Gunakan suplemen tinggi kalori atau protein.
Tindakan pada gangguan kesulitan makan secara umum dapat dilakukan dengan
cara :
− Atur posisi seperti duduk tegak 60-90 derajat pada kursi atau di tepi tempat tidur.
− Pertahankan posisi selama 10-15 menit.
− Fleksikan kepala ke depan pada garis tengah tubuh 45 derajat untuk
mempertahankan kepatenan esofagus.
− Mulai dari jumlah yang kecil.
− Anjurukan untuk membersihkan mulut, hindari makan yang pedas atau asam,
makanan berserat ( sayur mentah), dan rendam makanan kering yang lunak.
Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan
cara:
Universitas Sumatera Utara
− Hindari makanan yang mengandung lemak
− Berikan motivasi untuk menurunkan berat badan
− Lakukan program olahraga.(Hidayat, 2010)
Universitas Sumatera Utara
B. ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
1. Pengkajian
Data Umum
Intial kepala keluarga : Tn. A
Usia
: 80 Tahun
Pendidikan
: S1
Agama
: Islam
Suku
: Batak Mandiling
Alamat
: Jln. Sakti Lubis
Tipe Keluarga
: Keluarga Inti
Komposisi Keluarga :
Ny. A
Jenis kelamin
: Perempuan
Hubungan dengan KK
: Istri
Umur
: 75 Tahun
Pendidikan
: SMA
Tn. FZ
Jenis kelamin
: Laki-laki
Hubungan dengan KK
: Anak
Umur
: 45 Tahun
Pendidikan
: S1
Tn. FA
Jenis kelamin
: Laki-laki
Hubungan dengan KK
: Anak
Umur
: 42 Tahun
Pendidikan
: S1
Tn. FI
Jenis kelamin
: Laki-laki
Hubungan dengan KK
: Anak
Umur
: 40 Tahun
Pendidikan
: S1
Universitas Sumatera Utara
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki- laki (
Keluarga
Binaan)
: Perempuan
Status Social Ekonomi Keluarga
:
Sumber pendapatan keluarga berasal dari suami dan anak-anak sejumlah Rp.
3.000.000/ bulan.
Aktivitas Rekreasi Keluarga
:
Biasanya keluarga nonton acara tv bersama dihari libur dan apabila ada libur
panjang jalan-jalan ke tempat hiburan.
Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap Perkembangan keluarga Saat Ini
:
Keluarga dengan anak dewasa
Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
:
Masih ada yang belum terpenuhi
Riwayat Keluarga Inti
:
Ny. A menderita penyakit hipertensi hingga saat ini, sehingga Ny. A sering
mengalami pusing dan mengalami nyeri dibagian kepalanya, Ny. A juga
Universitas Sumatera Utara
mengalami keterbatasan aktivitas akibat pusing yang dialaminya, suka makanmakanan tinggi lemak.
Riwayat Keluarga Sebelumnya
:
Dari pengakuan keduanya tidak ada anggota keluarga yang menderit penyakit
menular atau penyakit seperti yang diderita oleh Ny. A saat ini.
Lingkungan
Karakteristik Rumah
:
Rumah terbuat dari batu bata dan permanet terdiri dari 3 kamar tidur, 1 kamar
mandi, ada halaman. Rumah rapi dan bersih.
Denah Rumah
:
Ruang tv
Keterangan :
: Kamar Tidur
: Kamar Mandi
: Dapur
Karakteristik Lingkungan
:
Hubungan keluarga dengan antar tetangga terjain dengan baik.
Mobilitas Geografis Keluarga
:
Keluarga Tn. A sudah tinggal dilingkungan tersebut 45 tahun.
Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
:
Keluarga ikut serta dalam kegiatan yang dibuat dilingkungan.
Sistem Pendukung Keluarga :
Jumlah anggota keluarga 5 orang dengan 3 orang anak laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
Struktur keluarga
Pola Komunikasi Keluarga
:
Keluarga biasanya menggunakan bahasa indonesia dan bahasa daerah mandailing.
Struktur Kekuatan Keluarga
:
Setiap ada masalah diselesaikan dengan cara diskusi dan musyawarah.
Struktur Peran
:
Setiap masing-masing anggota keluarga menjalankan peran sesuai dengan
perannya masing-masing.
Nilai dan Norma Keluarga
:
Keluarga percaya bahwa hidup sudah diatur Allah SWT dan kadang ikut dengan
tata cara tradisi sebagai suku batak mandailing.
Fungsi Keluarga
Fungsi Afektif
:
Hubungan antar keluarga baik , saling mendukung, bila ada yang sakit langsung
dibawa ke petugas kesehatan.
Fungsi Sosial
:
Hubungan antar anggota keluarga terjalin harmonis dan baik. hubungan keluarga
dengan tetangga juga terjalin baik.
Fungsi Reproduksi
:
Jumlah anak 3 orang.
Fungsi Ekonomi
:
Keluarga dapat memenuhu kebutuhan makan 3 kali sehari, kebutuhan pakaiab,
biaya berobat, listrik, dan lain-lain.
Fungsi Perawatan Kesehatan
:
Mengenai masalah kesehatan Ny. A mengatakan kadang lupa minum obat dan
suka makanan asin dan bersantan.
Stress dan Koping Keluarga
Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang
:
Jangka Pendek : Ny. A sering merasa pusing
Jangka Panjang : Keluarga khawatir penyakit Ny. A menjadi komplikasi.
Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi / Stressor
:
Universitas Sumatera Utara
Keluarga selalu memeriksakan anggota eluarga yang sakit ke petugas kesehatan
terdekat.
Strategi Koping yang Digunakan
:
Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan diskusi dan musyawarah.
Strategi Adaptasi Disfungsional
:
Apabila merasa kurang sehat langsung istirahat.
Harapan Keluarga
:
Keluarga berharap menjadi keluarga yang lebih baik.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Pemeriksaan Fisik
TD
: 130/80 mmhg
RR
: 22 x/i
DN
: 72x/i
Nafas : Tidak Teratur
Kulit : Tidak Ada Sianosis
BB
: 70 Kg
TB
: 155 Cm
Universitas Sumatera Utara
2. Analisa Data
Data
Masalah
kesehatan
Masalah keperawatan
keluarga
Ds : Ny. A mengatakan Saraf simpatis
Nyeri pada keluarga Tn. A
sering sakit di kuduk
bagian belakang, kepala
berdenyut-denyut.
terutama pada Ny.A
Ach
berdasarkan
Saraf pasca ganglion
ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga
Do : Ny. A tampak
yang menderita hipertensi
Aorepinefrine
kesakitan dan memegang
kuduk bagian belakang.
Konriksi
Sakit kepala
Nyeri
Ds
:
keluarga Peningkatan Co
mengatakan bahwa Ny.A
mudah merasa lelah saat
Frekuensi
Do : Ny. A tampak
lelah
intoleransi aktivitas pada
keluarga Tn. A terutama pada
melakukan aktivitas.
kelihatan
Peningkatan afterload
dan
jantung
meningkat
Ny.A berdasarkan
ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga
Kelelahan
yang menderita hipertensi.
lemas.
Aktivitas terhambat
Intoleransi aktivitas
Ds : Ny. A mengatakan Intake nutrisi adekuat
makan
yang
sama
dengan anggota keluarga
yang lain.
Do : Tidak memisahkan
makanan untuk anggota
Keyakinan budaya
Pemenuhan nutrisi mengenai
hubungan antara aturan
Pola hidup monoton
Nutrisi
lebih
dari
kebutuhan tubuh
penanganan dan kontrol
proses penyaki pada keluarga
Tn.A berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
keluarga
dengan
ketidakmampuan keluarga
makanan Ny.A.
merawat anggota keluarga
yang menderita hipertensi.
3. Diagnosa Keperawatan
- Nyeri pada keluarga Tn. A terutama pada Ny.A berdasarkan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
- Resiko intoleransiaktivitas pada keluarga Tn. A terutama pada Ny.A
berdasarkan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita
hipertensi.
- Resiko ketidakseimbangan nutrisi mengenai hubungan antara aturan
penanganan dan kontrol proses penyakt pada keluarga Tn.A berdasarkan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
4. Perencanaan
N
Diagnosa
o
keperawatan
Tujuan
Umum
Evaluasi
intervens
Standar
i
Pasien
Pasien
Anjurkan
di mengungka
segera
pasien
Khusus
Kriteria
hasil
1
Nyeri
Nyeri
Keluhan
hilang
sakit
belakang
pkan tidak melakuka
kepala
adanya skit n
hilang.
kepala dan baring
Keluhan
tampak
saat nyeri baring
kepala
nyaman.
kambuh.
saat fase
berdenyut-
Keluarga
akut.
denyut
melakuka
Ajarkan
hilang.
n teknik- keluarga
untuk
tirah melakuk
teknik
an
tirah
untuk
Universitas Sumatera Utara
kompres
melakuk
dingin,
an
pijatan
tindakan
punggung
nonfarm
dan leher akologis
saat nyeri untuk
muncul.
menghila
ngkan
Keluarga
selalu
menginga
tkan
supaya
Ny.A
tidak
membung
kuk.
Keluarga
membawa
Ny.A ke
puskesma
s 1 kali
setiap
minggu
untuk cek
tekanan
darah.
sakit
kepala
seperti
kompres
dingin
pada
dahi,
pijat
punggun
g
dan
leher,
teknik
relaksasi.
Anjurkan
pasien
dan
keluarga
untuk
mengont
rol
Keluarga
aktivitas-
selalu
aktivitas
memantau yang
kepatuhan dapat
Universitas Sumatera Utara
Ny.A
meningk
dalam
atkan
mejalanka
sakit
n
terapi kepala
farmakolo
misal
gis.
batuk
panjang
membun
gkuk.
Anjurkan
keluarga
untuk
selalu
melakuk
an
cek
tekanan
darah
setiap
1
minggu
sekali.
Anjurkan
keluarga
untuk
memanta
u
kebutuha
n pasien
dalam
menjalan
kan
terapi
farmakol
Universitas Sumatera Utara
ogis
2
intoleransi
Dapat
Ny.A bisa Klien dapat Merasa
Kaji
aktivitas
melakuk
melaukan
berpertisipa nyaman
respon
an
aktivitas
si
pasien
aktivitas
sehari-hari
aktivitas
sehari-
dengan rasa yang
as
hari
nyaman.
diinginkan,
melakuka
dengan
Tidak
diperlukan.
n
baik
mudah
penghema peningka
merasa
tan energi tan
dalam saat
beraktivit
terhadap
Ny.A aktivitas
:
nyeri
teknik dada,
saat
tekanan
beraktivitas
beraktivit
darah
.
as.
yang
lelah
saat
nyata
Menunjuka
Ny.A
n
penurunan
dalam
tanda-tanda
intoleransi
fisiologis.
Keluarga
membantu
mengurang
i
beban
aktivitas
Ny.A.
melakuka
n aktivitas
bertahap
yang
dapat
ditolerir.
Keluarga
membant
u aktivitas
rumah
tangga
yang
biasa
dilkukan
oleh
Ny.A.
saat
beraktivi
tas.
Anjurkan
pasien
tentang
teknik
penghem
atan
energi
misalany
a
menggun
kanan
kursi saat
mandi,
melakuk
an
Universitas Sumatera Utara
aktivitas
secara
perlahanlahan.
Berikan
dorongan
untuk
melakuk
an
aktivitas
bertahap
jika
dapat
ditolerir.
Anjurkan
keluarga
untuk
membant
u
aktivitasaktivitas
rumah
tangga.
3
ketidakseimb
Keluarg
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Berikan
angan nutrisi
a
mengetahui
mengerti
mampu
sejumlah
memiliki bahwa
makanan
menjelask
informas
pengetah penyakit
yang boleh an tentang i
uan
dan
darah
tidak penyakit,
mengena
mengena tinggi
boleh
gejala,
i
i
merupakan
dikonsumsi
bahaya,
penyakit,
hubunga
penyakit
oleh klien.
komplikas gejala
n aturan yang
i
dan
Universitas Sumatera Utara
penanga
disebabkan
nan dan karena
kontrol
hipertensi
penyeba
.
bnya dan
bahaya
gaya hidup
penyakit
yang salah.
.
Keluarga
membiarka
Ny.A
memakan
makanan
yang
asin
dan daging.
Keluarga
memisahka
n makanan
anggota
keluarga
dengan
makanan
Ny.A
mampu
melakuka
tidak
n
Keluarga
n
ditimbul
kan.
Anjurkan
pengontro
lan intake
makanana
n
yang
tinggi
lemak dan
tinggi
garam.
Keluarga
sudah
memisahk
an
makanan
anggota
keluarga
dengan
makanan
Ny.A.
keluarga
untuk
membata
si intake
makanan
yang
tinggi
garam
dan
tinggi
lemak.
Anjurkan
keluarga
untuk
memisah
kan
makanan
anggota
keluarga
Universitas Sumatera Utara
5. Implementasi dan Evaluasi
Hari/tanggal
Senin ,
N0. Dx
Nyeri
Implementasi
Evaluasi
Keperawatan
(SOAP)
Mengatur
posisi
tirah baring.
24 Mei 2016
S:
Mengajarkan
Ny.A
teknik
relaksasi.
mengatakan nyeri
Mengajarkan
anggota
pasien
sedikit berkurang.
kelurga
mengontrol
O:
aktivitas Ny.A
TD: 130/80mmhg
Menganjurkan
keluarga
untuk
RR:
mencek TD Ny. A
setiap minggu.
22x/i
HR:
70x/i
A:
masalah
belum
teratasi.
P:
intervesi
dilanjutkan.
Senin,
24 Mei 2016
intoleransi
Mengkaji
aktivitas
Ny.A.
Menganjurkan
TD S:
Ny.A melakukan
Universitas Sumatera Utara
Ny.A
banyak aktivitas
istirahat.
secara
perlahan.
Menganjurkan
Ny.A
untuk
melakukan
aktivitas
O:
TD: 130/80mmhg
secara
bertahap.
RR:
Menganjurkan
anggota keluarga 22x/i
untuk
membantu
HR:
kegiatan Ny.A
70x/i
A:
Masalah sebagian
teratasi.
P:
Intervensi
dilanjutkan.
Selasa,
ketidakseimbangan Menganjurkan
nutrisi
25 Mei 2016
S:
anggota keluarga
Ny.
memisahkan
A
mulai
mengurangi
makanan.
mkanan
Mengajarkan
Ny.A untuk gaya
hidup sehat.
yang
tinggi garam.
O:
Menganjurkan
keluarga
untuk TD: 130/80mmhg
Universitas Sumatera Utara
memberi motivasi RR:
untuk Ny.A.
22x/i
HR:
70x/i
A:
Masalah sebagian
teratasi.
P:
Intervensi
dilanjutkan.
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
MASALAH KEBUTUHAN DASAR NUTRISI
DENGAN
DEFINISI
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digubakan dalam aktivitas tubuh.(
Hidayat, 2006).
Kebutuhan berikut ini, seringkali disebut 14 kebutuhan dasar Henderson,
memberikan kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan (Henderson,
1996);
1. Bernapas secara normal
2. Makan dan minum cukup
3. Eliminasi
4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang di kehendaki
5. Istirahat dan tidur
6. Memilih cara berpakaian; berpakaian dan melepas pakaian
7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
9. Menghindari bahaya dari lingkungan
10. Berkomunikasi dengan orang lain
11. Beribadah menurut keyakinan
12. Berkerja yang menjanjikan prestasi
13. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14. Belajar, menggali atau memuaskan ras keingintahuan yang mengacu pada
perkembangan dan kesehatan normal.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Teori Henderson, hipertensi masuk ke dalam tingkatan kebutuhan
dasar manusia yang ke dua yaitu “Makan dan minum cukup”.(Potter & Perry,
2005).
PRINSIP-PRINSIP NUTRISI
Pada umumnya, ketika kebutuhan energi dipenuhi lengkap oleh asupan
kalori pada makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalori
melebihin kebutuhan energi, maka berat seseorang akan menambah. Ketika
pemasukan kalori gagal untuk memenuhi kebutuhan energi, maka seseorang akan
kehilangan berat badan.
Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Enam
kategori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral.
Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.
Air adalah komponen tubuh yang vital dan bertindak sebagai penghancur zat
makanan. Vitamin dan mineral tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk
proses metabolisme dan keseimbangan asam-basa.
Makanan kadang-kadang digambarkan menurut kepadatan nutrien, proposi
nutrien penting untuk jumlah kalori. Makanan dengan kepadatan nutrien tinggi,
seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, , menyediakan sejumlah besar nutrien
yang berhubungan dengan kalori. Makanan dengan kepadatan nutrien rendah,
seperti gula dan alkohol, tinggi kalorinya tapi berzat gizi rendah.( Potter & Perry,
2006).
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan, pada
umumnya dalam bentuk amilum. Pembentukan amilum terjadi dalam mulut
melalui enzim ptialin yang ada dalam air ludah. Amilum diubah menjadi maltosa,
kemudian diteruskan ke dalam lambung. Dari lambung hidrat arang dikirim terus
ke usus dua belas jari. Getah pankreas yang dialirkan ke usus dua belas jari
mengandung amilase. Dengan demikian, sisa amilum yang belum diubah menjadi
Universitas Sumatera Utara
maltosa oleh amilase pankreas diubah seluruhnya menjadi maltosa. Maltosa ini
kemudian diteruskan ke dalam usus halus. Usus halus mengeluarkan getah
pankreas hidrat arang, yaitu maltose yang bertugas mengubah maltosa menjadi
dua molekul glukosa sakarosa, fruktosa dan glukosa. Laktose bertugas mengubah
laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Setelah berada dalam usus halus,
seluruhnya diubah menjadi monosakarida oleh enzim-enzim tadi..
Penyerapan karbohidrat
yang
dikonsumsi/
dimakan
masih
dapat
ditemukan dalam tiga bentuk, yaitu polisakarida, disakarida dan monosakarida.
Disakarida dan monosakarida mempunyai sifat mudah larut dalam air sehingga
dapat diserap melewati dinding usus/mukosa usus mengikuti hukum difusi
osmose dan tidak memerlukan tenanga serta langsung memasuki pembuluh darah.
Proses penyerapan yang tidak memerlukan tenaga dan mengikuti hukum difusi
osmose dikenal sebagai penyerapan pasif..( Hidayat, 2006).
Lemak
Pencernaan lemak dimulai dalam lambung ( walaupun hanya sedikit),
karena dalam mulut tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung mengeluarkan
enzim lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan
gliserin, kemudian diangkut melalui getah bening dan selanjutnya masuk kedalam
peredaran darah untuk kemudian tiba dihati. Sintesis kembali terjadi dalam
saluran getah bening, mengubah lemak gliserin menjadi lemak seperti aslinya.
Penyerapan lemak dilakukan secara pasif setelah lemak diubah menjadi
gliserol asam lemak. Asam lemak mempunyai sifat empedu, asam lemak yang
teremulsi ini mampu diserap melewati dinding usus halus. Penyerapan
membutuhkan tenaga, lagi pula tidak semua lemak dapat diserap, maka
penyerapan lemak dikatakan dengan cata aktif selektif.(Hidayat, 2010).
Universitas Sumatera Utara
Protein
Kelenjar ludah dalam mulut tidak membuat enzim protease. Enzim protease baru
terdapat dalam lambung, yaitu pepsin yang mengubah protein menjadi albuminosa
dan pepton.( Hidayat, 2010)
Kebutuhan Protein per Hari
Umur
Berat Badan
Tinggi Badan
Protein
(kg)
(cm)
(gr)
0-6 bulan
5.5
60
12
7-12 bulan
8.5
71
14
1-3 tahun
12
89
23
4-6 tahun
18
108
32
7-9 tahun
23.5
120
36
10-12 tahun
30
135
45
13-15 tahun
40
152
57
16-19 tahun
53
160
62
20-59 tahun
56
162
50
60 tahun
56
162
50
10-12 tahun
32
139
49
13-15 tahun
42
153
47
16-19 tahun
46
154
47
20-59 tahun
50
154
44
60 tahun
50
154
44
PRIA
WANITA
Mineral
Mineral tidak membutuhkan pencernaan. Mineral hadir dalam bentuk
tertentu sehingga tubuh mudah untuk memprosesnya. Umumnya, mineral diserap
Universitas Sumatera Utara
dengan mudah melalui dinding usus halus secara difusi pasif maupun transportasi
aktif.
Mekanisme transportasi aktif penting jika kebutuhan tubuh meningkat atau
adanya diet rendah kadar mineral. Hormon adalah zat yang memegang peranan
penting dalam mengatur mekanisme aktif ini. Penyerapan dapat lebih jauh
dipengaruhi oleh sistem pencernaan.
Beberapa senyawa organik tertentu, seperti asam oxalit, akan menghambat
penyerapan kalsium. Mineral dipakai dalam berbagai hal. Beberapa dari mineral
adalah komponen esensial dari jaringan tubuh, sedang yang lainnya esensial pada
proses kimia tertentu. (Hidayat, 2010)
Jenis Mineral, Sumber dan Fungsi
Jenis Mineral
Sumber
Fungsi
Kalsium
Susu
Pembentukan gigi dan
tulang,
aktivitas
neuromuskular
dan
koagulasi
(
penggumpalan) darah.
Fosfor
Telur, daging dan susu
Penyangga pembentukan
gusi dan tulang.
Yodium
Garam beryodium dan Pengaturan metabolisme
tubuh dan mempelancar
makanan laut
pertumbuhan.
Besi
Hati, telur dan daging
Komponen
hemoglobin
dan membantu oksidasi
dalam sel.
Magnesium
Biji-bijian,
daging
susu
dan Pengaktifan
enzim,
pembentukan
gigi
tulang
membantu
dan
dan
kegiatan neuromuskular.
Universitas Sumatera Utara
Zinc
Makanan laut dan hati
Bahan pembentuk enzim
dan insulin.
Vitamin
Pencernaan vitamin melibatkan pengurainnya menjadi molekul-molekul
yang lebih kecil sehingga dapat diserap dengan efektif. Beberapa penyerapan
vitamin dilakukan dengan difusi sederhana, tetapi sistem transportasi aktif sangat
penting untuk memastikan pemasukan yang cukup.( Hidayat, 2010).
Jenis Vitamin, Sumber dan Fungsi
Jenis vitamin
Sumber
Fungsi
Vitamin A
Lemak hewani, mentega, Membantu pertumbuhan
keju, kuning telur, susu sel
lengkap,
minyak
tubuh
dan
ikan, pengelihatan,
sayuran hijau, buah yang menyehatkan rambut dan
kuning dan sayuran.
kulit, integritas membran
epitel
dan
mencegah
xerophtalmia.
Vitamin B1 (thiamin)
Ikan, daging ayam tanpa Metabolisme karbohidrat,
lemak, kacang-kacangan membantu
Larut dalam air
kelancaran
sistempersarafan
dan susu.
dan
mencegah beri-beri atau
penyakit yang ditandai
neuritis.
Vitamin B2 (riboflavin)
Telur,
sayuran
hijau, Membantu pembentukan
daging tanpa lemak, susu enzim, pertumbuhan dan
Larut dalam air
dan biji-bijian.
membant adaptasi cahaya
dalam mata.
Vitamin B3 (niacian)
Daging tanpa lemak, hati, Metabolisme karbohidrat,
ikan,
kacang-kacangan, lemak,
protein
dan
Universitas Sumatera Utara
biji-bijian, telur dan hati
komponen enzim serta
mencegah
menurunnya
nafsu makan.
Vitamin B6
Biji-bijian,
sayuran, Membantu
gusi
daging, pisang
(pyridoksin)
kesehatan
dan
gigi,
pembentukan sel darah
merah, serta metabolisme
karbohidrat, lemak dan
protein.
Vitamin B12
Hati, susu, daging tanpa Metabolisme
protein,
lemak, ikan dan kerang membantu pembentukan
(cyancobalamin)
sel
laut
darah
merah,
kesehatan jaringan dan
mencegah anemia.
Vitamin C
Jeruk,
sayuran
(ascorbutacid)
tomat,
hijau
kubis, Menjaga
kesehatan
dan tulang, gigi dan gusi,
kentang
membantu pembentukan
dinding pembuluh darah
dan pembuluh kapiler,
kesembuhan jaringan dan
tulang,
serta
memudahkan penyerapan
zat besi dan asam folat.
Vitamin D
Minyak
ikan,
susu, Membantu
penyerapan
kuning telur, mentega, kalsium dan fosfor serta
hati,
kerang,
atau mencegah rakhitis.
terbentuk dikulit akibat
pemanasan sinar matahari
Vitamin
tocopherol)
E
(
alpha Sayuran hijau
Membantu pembentukan
sel
darah
merah
dan
melindungi asam amino
utama.
Universitas Sumatera Utara
Vitamin (biotin)
Kuning
telur,
sayuran Membantu
hijau, susu dan hati
kegiatan
enzim serta metabolisme
karbohidrt,
lemak
dan
protein.
Vitamin K
Hati, telur dan sayuran Membantu
hijau
produksi
protrombin.
Air
Air merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel bergantung
pada lingkungan cair. Air menyusun 60% hingga 70% dari seluruh berat badan.
Persentase seluruh air dalam tubuh lebih banyak untuk orang kurus daripada
orang gemuk karena otot terdiri dari banyak air daripada jaringan lain kecuali
darah. Bayi memiliki persentase terbesar dari total berat badan untuk air, dan
orang tua mempunyai lebih sedikit. Ketika kehilangan air, seseorang dapat
bertahan tidak lebih dari beberapa jam di padang pasir atau beberapa hari
dilingkungan yang sangat terlindungi.( Hidayat, 2010).
Rentang Kebutuhan Cairan Sehari-hari
Usia
Kebutuhan cairan
(ml/kg/hari)
3 hari
80-100
10 hari
125-150
3 bulan
140-160
6 bulan
130-155
9 bulan
125-145
1 tahun
120-135
2 tahun
115-125
4 tahun
100-110
6 tahun
100-110
Universitas Sumatera Utara
10 tahun
90-100
14 tahun
50-60
18 tahun
40-50
19-50 tahun
50
Masalah Kebutuhan Nutrisi
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan
kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung
koroner, kanker dan anoreksia nervosa..( Hidayat, 2006).
Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat
ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.( Hidayat, 2006).
Tanda Klinis :
-
Berat badan 10-20% dibawah normal.
-
Tinggi badan dibawah ideal.
-
Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
-
Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.
-
Adanya penurunan albumin serum.
-
Adanya penurunan transferin.
Kemungkinan Penyebab :
-
Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat
penyakit infeksi atau kanker.
-
Disfagia karena adanya kelainan persarafan.
-
Penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit croh atau intoleransi laktosa..( Hidayat,
2006).
Universitas Sumatera Utara
Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme
secara berlebih.
Tanda Klinis:
-
Berat badan lebih dari 10% berat ideal.
-
Obesitas ( lebih dari 20% berat ideal).
-
Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita.
-
Adanya jumlah asupan yang berlebihan.
-
Aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan Penyebab :
-
Perubahan pola makan.
-
Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.( Hidayat, 2010)
Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai
lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihin kebutuhan
metabolisme karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan
kalori.( Hidayat, 2006).
Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat
gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi
yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan
rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan
tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran
mukosa, konjungtiva dan lain-lain.( Hidayat, 2006).
Hipertensi
Universitas Sumatera Utara
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang ditandai dengan adanya
gangguan metabolisme karbohidrat akibat kurang insulin atau enggunaan
karbohidrat secara berlebiha.( Hidayat, 2006).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI
Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
memengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami
kebutuhan gizi.(Hidayat, 2010).
Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makan bergizi tinggi dapat
memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa daerah, tempe yang
merupakan sumber protein yang paling murah , tidak dijadikan bahan makanan
yang layak untuk dimakann karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi
makanan tersebut dapat merendahkan derajat mereka.(Hidayat, 2010).
Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu juga dapat memengaruhi status gizi. Misalnya, dibeberapa daerah,
terdapat larangan makan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja. Padahal,
makanan tersebut merupakan sumber vitamin yang sangat baik. Ada pula larangan
makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap dapat mengakibatkan cacingan,
padahal ikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi anakanak.(Hidayat, 2010).
Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh
zat-zatyang dibutuhkan secara cukup.kesukaan dapat mengakibatkan merosotnya
Universitas Sumatera Utara
gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini,
para remaja di kota-kota besar di negara kita memiliki kecenderungan
menyenangi makanan tertentu secara berlebihan, seperti makanan cepat saji (
junkfood) , bakso dan lain-lainnya. Makanan-makanan ini tentu saja dapat
berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering dan
berlebihan karena tidak memiliki asupan gizi yang baik.(Hidayat, 2010).
Ekonomi
Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh
karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya
mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan
kondisi perekonomian rendah.( Hidayat, 2010).
Proses Asuhan Keperawatan
Kebutuhan Dasar Nutrisi
dengan
Prioritas
Masalah
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat
meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum
yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.( Hidayat, 2006).
1. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan, tipe
makanan yangg dihindari atau diabaikan, makanan yang lebih disukai, yang dapat
digunakan untuk membantu merencanakan jenis makanan untuk sekarang, dan
rencana makanan untuk masa selanjutnya.
2. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain
kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.
3. Pengetahuan tentang nutrisi
Universitas Sumatera Utara
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan tingkat
pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.
4. Nafsu makan, jumlah asupan
5. Tingkat aktivitas.
6. Pengonsumsian obat.
7. Penampilan fisik
Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik terhadap aspek-aspek
berikut: rambut yang sehat berciri mengkilat, kuat, tidak kering, dan tidak
mengalami kebotakan bukan karena faktor usia; daerah diatas kedua pipi dan
bawah kedua mata tidak berwarna gelap; mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau
penonjolan pembuluh darah; daerah bibir tidak kering, pecah-pecah, ataupun
mengalami pembengkakan; lidah berwarna merah gelap, tidak berwarna merah
terang, dan tidak ada luka pada permukaannya; gusi tidak bengkak, tidak mudah
berdarah, dan gusi yang mengelilingi gigi harus rapat serta erat tidak tertarik
kebawah sampai dibawah permukaan gigi; gigi tidak berlubang dan ttidak
berwarna; kulit tubuh halus, tidak bersisik, tidak timbul bercak kemerahan, atau
tidak terjadi pendarahan yang berlebihan; kuku jari kuat dan berwarna merah
muda.
8. Pengukuran Antropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkaran
lengan. Tinggi badan anak dapat digambarkan pada suatu kurva/gravik sehingga
dapat terlihat pola perkembangannya.(Hidayat, 2010).
2.Rumusan Masalah
- Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
- Resiko ketidakseimbangan nutrisi
- Kesiapan Meningkatkan Nutrisi
3. Analisa Data
Data objektif:
− Klien mengatakan makan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain
Universitas Sumatera Utara
− Klien mengatakan sering makan yang mengandung tinggi garam
− Klien mengatakan sering pusing
− Klien mengatakan sakit dibagian lehernya
Data subjektif:
− Klien tampak mengalami kegemukan
− Klien tampak pucat
− Klien tampak lemas
− Klien tampak memegangi lehernya
4. Perencanaan
Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang
berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi
keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. (Potter&Perry,2005)
Tujuan :
− Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang.
− Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi.
− Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parentral.
Rencana tindakan :
− Monitor perubahan faktor yang menyebabkann terjadinya kekurangan kebutuhan
nutrisi atau kelebihannya dan status kebutuhan nutrisinya.
− Kurangi faktor yang memengaruhi perubahan nutrisi.
− Ajarkan untuk merencanakan makanan.
− Kaji tanda vital dan bising usus.
− Monitor glukosa, elektrolit, albumin dan hemoglobin.
− Berikan pendidikan keperawatan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau
tindakan lainnya.
Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi secara umum dapat dilakukan
dengan cara :
Universitas Sumatera Utara
− Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan nafsu
makan.
− Memberi makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi sering dengan
memerhatikan jumlah kalori dan tanpa kontraindikasi.
− Menata ruangan senyaman mungkin.
− Menurunkan stres psikologis.
− Menjaga kebersihan mulut.
− Menyajikan makanan yang mudah dicerna.
− Hindari makanan yang mengandung gas.
Tindakan pada gangguan obstruksi mekanis secara umum dapat dilakukan dengan
cara:
− Lakukan kebersihan mulut segera dengan kumur-kumur menggunakan minuman
bikarbonat rendah kalori atau ½ atau ¼ larutan hidrogen peroksida dan air sebagai
pembersih mulut.
− Ajarkan teknik mempertahankan nafsu makan dengan mengubah variasi dan
kepadatan seperti jus atau sop kental.
− Gunakan suplemen tinggi kalori atau protein.
Tindakan pada gangguan kesulitan makan secara umum dapat dilakukan dengan
cara :
− Atur posisi seperti duduk tegak 60-90 derajat pada kursi atau di tepi tempat tidur.
− Pertahankan posisi selama 10-15 menit.
− Fleksikan kepala ke depan pada garis tengah tubuh 45 derajat untuk
mempertahankan kepatenan esofagus.
− Mulai dari jumlah yang kecil.
− Anjurukan untuk membersihkan mulut, hindari makan yang pedas atau asam,
makanan berserat ( sayur mentah), dan rendam makanan kering yang lunak.
Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan
cara:
Universitas Sumatera Utara
− Hindari makanan yang mengandung lemak
− Berikan motivasi untuk menurunkan berat badan
− Lakukan program olahraga.(Hidayat, 2010)
Universitas Sumatera Utara
B. ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
1. Pengkajian
Data Umum
Intial kepala keluarga : Tn. A
Usia
: 80 Tahun
Pendidikan
: S1
Agama
: Islam
Suku
: Batak Mandiling
Alamat
: Jln. Sakti Lubis
Tipe Keluarga
: Keluarga Inti
Komposisi Keluarga :
Ny. A
Jenis kelamin
: Perempuan
Hubungan dengan KK
: Istri
Umur
: 75 Tahun
Pendidikan
: SMA
Tn. FZ
Jenis kelamin
: Laki-laki
Hubungan dengan KK
: Anak
Umur
: 45 Tahun
Pendidikan
: S1
Tn. FA
Jenis kelamin
: Laki-laki
Hubungan dengan KK
: Anak
Umur
: 42 Tahun
Pendidikan
: S1
Tn. FI
Jenis kelamin
: Laki-laki
Hubungan dengan KK
: Anak
Umur
: 40 Tahun
Pendidikan
: S1
Universitas Sumatera Utara
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki- laki (
Keluarga
Binaan)
: Perempuan
Status Social Ekonomi Keluarga
:
Sumber pendapatan keluarga berasal dari suami dan anak-anak sejumlah Rp.
3.000.000/ bulan.
Aktivitas Rekreasi Keluarga
:
Biasanya keluarga nonton acara tv bersama dihari libur dan apabila ada libur
panjang jalan-jalan ke tempat hiburan.
Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap Perkembangan keluarga Saat Ini
:
Keluarga dengan anak dewasa
Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
:
Masih ada yang belum terpenuhi
Riwayat Keluarga Inti
:
Ny. A menderita penyakit hipertensi hingga saat ini, sehingga Ny. A sering
mengalami pusing dan mengalami nyeri dibagian kepalanya, Ny. A juga
Universitas Sumatera Utara
mengalami keterbatasan aktivitas akibat pusing yang dialaminya, suka makanmakanan tinggi lemak.
Riwayat Keluarga Sebelumnya
:
Dari pengakuan keduanya tidak ada anggota keluarga yang menderit penyakit
menular atau penyakit seperti yang diderita oleh Ny. A saat ini.
Lingkungan
Karakteristik Rumah
:
Rumah terbuat dari batu bata dan permanet terdiri dari 3 kamar tidur, 1 kamar
mandi, ada halaman. Rumah rapi dan bersih.
Denah Rumah
:
Ruang tv
Keterangan :
: Kamar Tidur
: Kamar Mandi
: Dapur
Karakteristik Lingkungan
:
Hubungan keluarga dengan antar tetangga terjain dengan baik.
Mobilitas Geografis Keluarga
:
Keluarga Tn. A sudah tinggal dilingkungan tersebut 45 tahun.
Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
:
Keluarga ikut serta dalam kegiatan yang dibuat dilingkungan.
Sistem Pendukung Keluarga :
Jumlah anggota keluarga 5 orang dengan 3 orang anak laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
Struktur keluarga
Pola Komunikasi Keluarga
:
Keluarga biasanya menggunakan bahasa indonesia dan bahasa daerah mandailing.
Struktur Kekuatan Keluarga
:
Setiap ada masalah diselesaikan dengan cara diskusi dan musyawarah.
Struktur Peran
:
Setiap masing-masing anggota keluarga menjalankan peran sesuai dengan
perannya masing-masing.
Nilai dan Norma Keluarga
:
Keluarga percaya bahwa hidup sudah diatur Allah SWT dan kadang ikut dengan
tata cara tradisi sebagai suku batak mandailing.
Fungsi Keluarga
Fungsi Afektif
:
Hubungan antar keluarga baik , saling mendukung, bila ada yang sakit langsung
dibawa ke petugas kesehatan.
Fungsi Sosial
:
Hubungan antar anggota keluarga terjalin harmonis dan baik. hubungan keluarga
dengan tetangga juga terjalin baik.
Fungsi Reproduksi
:
Jumlah anak 3 orang.
Fungsi Ekonomi
:
Keluarga dapat memenuhu kebutuhan makan 3 kali sehari, kebutuhan pakaiab,
biaya berobat, listrik, dan lain-lain.
Fungsi Perawatan Kesehatan
:
Mengenai masalah kesehatan Ny. A mengatakan kadang lupa minum obat dan
suka makanan asin dan bersantan.
Stress dan Koping Keluarga
Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang
:
Jangka Pendek : Ny. A sering merasa pusing
Jangka Panjang : Keluarga khawatir penyakit Ny. A menjadi komplikasi.
Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi / Stressor
:
Universitas Sumatera Utara
Keluarga selalu memeriksakan anggota eluarga yang sakit ke petugas kesehatan
terdekat.
Strategi Koping yang Digunakan
:
Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan diskusi dan musyawarah.
Strategi Adaptasi Disfungsional
:
Apabila merasa kurang sehat langsung istirahat.
Harapan Keluarga
:
Keluarga berharap menjadi keluarga yang lebih baik.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Pemeriksaan Fisik
TD
: 130/80 mmhg
RR
: 22 x/i
DN
: 72x/i
Nafas : Tidak Teratur
Kulit : Tidak Ada Sianosis
BB
: 70 Kg
TB
: 155 Cm
Universitas Sumatera Utara
2. Analisa Data
Data
Masalah
kesehatan
Masalah keperawatan
keluarga
Ds : Ny. A mengatakan Saraf simpatis
Nyeri pada keluarga Tn. A
sering sakit di kuduk
bagian belakang, kepala
berdenyut-denyut.
terutama pada Ny.A
Ach
berdasarkan
Saraf pasca ganglion
ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga
Do : Ny. A tampak
yang menderita hipertensi
Aorepinefrine
kesakitan dan memegang
kuduk bagian belakang.
Konriksi
Sakit kepala
Nyeri
Ds
:
keluarga Peningkatan Co
mengatakan bahwa Ny.A
mudah merasa lelah saat
Frekuensi
Do : Ny. A tampak
lelah
intoleransi aktivitas pada
keluarga Tn. A terutama pada
melakukan aktivitas.
kelihatan
Peningkatan afterload
dan
jantung
meningkat
Ny.A berdasarkan
ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga
Kelelahan
yang menderita hipertensi.
lemas.
Aktivitas terhambat
Intoleransi aktivitas
Ds : Ny. A mengatakan Intake nutrisi adekuat
makan
yang
sama
dengan anggota keluarga
yang lain.
Do : Tidak memisahkan
makanan untuk anggota
Keyakinan budaya
Pemenuhan nutrisi mengenai
hubungan antara aturan
Pola hidup monoton
Nutrisi
lebih
dari
kebutuhan tubuh
penanganan dan kontrol
proses penyaki pada keluarga
Tn.A berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
keluarga
dengan
ketidakmampuan keluarga
makanan Ny.A.
merawat anggota keluarga
yang menderita hipertensi.
3. Diagnosa Keperawatan
- Nyeri pada keluarga Tn. A terutama pada Ny.A berdasarkan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
- Resiko intoleransiaktivitas pada keluarga Tn. A terutama pada Ny.A
berdasarkan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita
hipertensi.
- Resiko ketidakseimbangan nutrisi mengenai hubungan antara aturan
penanganan dan kontrol proses penyakt pada keluarga Tn.A berdasarkan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
4. Perencanaan
N
Diagnosa
o
keperawatan
Tujuan
Umum
Evaluasi
intervens
Standar
i
Pasien
Pasien
Anjurkan
di mengungka
segera
pasien
Khusus
Kriteria
hasil
1
Nyeri
Nyeri
Keluhan
hilang
sakit
belakang
pkan tidak melakuka
kepala
adanya skit n
hilang.
kepala dan baring
Keluhan
tampak
saat nyeri baring
kepala
nyaman.
kambuh.
saat fase
berdenyut-
Keluarga
akut.
denyut
melakuka
Ajarkan
hilang.
n teknik- keluarga
untuk
tirah melakuk
teknik
an
tirah
untuk
Universitas Sumatera Utara
kompres
melakuk
dingin,
an
pijatan
tindakan
punggung
nonfarm
dan leher akologis
saat nyeri untuk
muncul.
menghila
ngkan
Keluarga
selalu
menginga
tkan
supaya
Ny.A
tidak
membung
kuk.
Keluarga
membawa
Ny.A ke
puskesma
s 1 kali
setiap
minggu
untuk cek
tekanan
darah.
sakit
kepala
seperti
kompres
dingin
pada
dahi,
pijat
punggun
g
dan
leher,
teknik
relaksasi.
Anjurkan
pasien
dan
keluarga
untuk
mengont
rol
Keluarga
aktivitas-
selalu
aktivitas
memantau yang
kepatuhan dapat
Universitas Sumatera Utara
Ny.A
meningk
dalam
atkan
mejalanka
sakit
n
terapi kepala
farmakolo
misal
gis.
batuk
panjang
membun
gkuk.
Anjurkan
keluarga
untuk
selalu
melakuk
an
cek
tekanan
darah
setiap
1
minggu
sekali.
Anjurkan
keluarga
untuk
memanta
u
kebutuha
n pasien
dalam
menjalan
kan
terapi
farmakol
Universitas Sumatera Utara
ogis
2
intoleransi
Dapat
Ny.A bisa Klien dapat Merasa
Kaji
aktivitas
melakuk
melaukan
berpertisipa nyaman
respon
an
aktivitas
si
pasien
aktivitas
sehari-hari
aktivitas
sehari-
dengan rasa yang
as
hari
nyaman.
diinginkan,
melakuka
dengan
Tidak
diperlukan.
n
baik
mudah
penghema peningka
merasa
tan energi tan
dalam saat
beraktivit
terhadap
Ny.A aktivitas
:
nyeri
teknik dada,
saat
tekanan
beraktivitas
beraktivit
darah
.
as.
yang
lelah
saat
nyata
Menunjuka
Ny.A
n
penurunan
dalam
tanda-tanda
intoleransi
fisiologis.
Keluarga
membantu
mengurang
i
beban
aktivitas
Ny.A.
melakuka
n aktivitas
bertahap
yang
dapat
ditolerir.
Keluarga
membant
u aktivitas
rumah
tangga
yang
biasa
dilkukan
oleh
Ny.A.
saat
beraktivi
tas.
Anjurkan
pasien
tentang
teknik
penghem
atan
energi
misalany
a
menggun
kanan
kursi saat
mandi,
melakuk
an
Universitas Sumatera Utara
aktivitas
secara
perlahanlahan.
Berikan
dorongan
untuk
melakuk
an
aktivitas
bertahap
jika
dapat
ditolerir.
Anjurkan
keluarga
untuk
membant
u
aktivitasaktivitas
rumah
tangga.
3
ketidakseimb
Keluarg
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Berikan
angan nutrisi
a
mengetahui
mengerti
mampu
sejumlah
memiliki bahwa
makanan
menjelask
informas
pengetah penyakit
yang boleh an tentang i
uan
dan
darah
tidak penyakit,
mengena
mengena tinggi
boleh
gejala,
i
i
merupakan
dikonsumsi
bahaya,
penyakit,
hubunga
penyakit
oleh klien.
komplikas gejala
n aturan yang
i
dan
Universitas Sumatera Utara
penanga
disebabkan
nan dan karena
kontrol
hipertensi
penyeba
.
bnya dan
bahaya
gaya hidup
penyakit
yang salah.
.
Keluarga
membiarka
Ny.A
memakan
makanan
yang
asin
dan daging.
Keluarga
memisahka
n makanan
anggota
keluarga
dengan
makanan
Ny.A
mampu
melakuka
tidak
n
Keluarga
n
ditimbul
kan.
Anjurkan
pengontro
lan intake
makanana
n
yang
tinggi
lemak dan
tinggi
garam.
Keluarga
sudah
memisahk
an
makanan
anggota
keluarga
dengan
makanan
Ny.A.
keluarga
untuk
membata
si intake
makanan
yang
tinggi
garam
dan
tinggi
lemak.
Anjurkan
keluarga
untuk
memisah
kan
makanan
anggota
keluarga
Universitas Sumatera Utara
5. Implementasi dan Evaluasi
Hari/tanggal
Senin ,
N0. Dx
Nyeri
Implementasi
Evaluasi
Keperawatan
(SOAP)
Mengatur
posisi
tirah baring.
24 Mei 2016
S:
Mengajarkan
Ny.A
teknik
relaksasi.
mengatakan nyeri
Mengajarkan
anggota
pasien
sedikit berkurang.
kelurga
mengontrol
O:
aktivitas Ny.A
TD: 130/80mmhg
Menganjurkan
keluarga
untuk
RR:
mencek TD Ny. A
setiap minggu.
22x/i
HR:
70x/i
A:
masalah
belum
teratasi.
P:
intervesi
dilanjutkan.
Senin,
24 Mei 2016
intoleransi
Mengkaji
aktivitas
Ny.A.
Menganjurkan
TD S:
Ny.A melakukan
Universitas Sumatera Utara
Ny.A
banyak aktivitas
istirahat.
secara
perlahan.
Menganjurkan
Ny.A
untuk
melakukan
aktivitas
O:
TD: 130/80mmhg
secara
bertahap.
RR:
Menganjurkan
anggota keluarga 22x/i
untuk
membantu
HR:
kegiatan Ny.A
70x/i
A:
Masalah sebagian
teratasi.
P:
Intervensi
dilanjutkan.
Selasa,
ketidakseimbangan Menganjurkan
nutrisi
25 Mei 2016
S:
anggota keluarga
Ny.
memisahkan
A
mulai
mengurangi
makanan.
mkanan
Mengajarkan
Ny.A untuk gaya
hidup sehat.
yang
tinggi garam.
O:
Menganjurkan
keluarga
untuk TD: 130/80mmhg
Universitas Sumatera Utara
memberi motivasi RR:
untuk Ny.A.
22x/i
HR:
70x/i
A:
Masalah sebagian
teratasi.
P:
Intervensi
dilanjutkan.
Universitas Sumatera Utara