Studi Pengukuran Kualitas Layanan Jaringan High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) Dengan Metode Drive Test (DT) Pada Area Medan Baru
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teknologi 3G
Teknologi 3G adalah teknologi radio yang digunakan pada sistem
3G/UMTS. Teknolgi WCDMA sangat berbeda dengan teknologi jaringan radio
GSM. Pada jaringan 3G kualitas suara yang lebih baik, data rate yang semakin
tinggi (mencapai 2 Mbps dengan menggunakan relese 99) dan mencapai 10 Mbps
dengan menggunakan HSDPA. Teknologi 3G biasanya membutuhkan alokasi
bandwith sebesar 5 Mhz untuk sistem WCDMA. Pada jaringan UMTS 3G
mempunyai keunggulan yaitu bandwith yang bervariasi sesuai layanan pengguna.
Adapun beberapa pendukung lain layanan 3G seperti TD-CDMA (Time Divison –
Code Division Multiple Access), TD-SCDMA (Time Division – Sysncronize Code
Division Multiple Access), CDMA2000, WiMAX (Worldwide interoperability for
Microwave Access).[1]
Dalam teknologi 3G pembagian alokasi Spektrum frekuensi terbagi
menjadi dua yaitu :
a.
Sistem TDD (Time Division Duplex)
TDD memakai operasi full duplex dengan menggunakan pita frekuensi
tunggal dan pembagian waktu multiplexing uplink dan downlink sinyal.
Alokasi spektrum TDD antara range frekuensi 1900-1920 Mhz dan 2010-2025
Mhz yang digunakan
untuk transmisi uplink dan downlink secara
bersamaan[2].
6
Universitas Sumatera Utara
b.
Sistem FDD (frekuensi Divison Duplex)
Dalam FDD uplink dan downlink terpisah yang memungkinkan perangkat
mengirim dan menerima data pada saat yang bersamaan. Jarak antara uplink
dan downlink disebut dengan duplex. Alokasi spektrum FDD pada range
frekuensi antara 1920-1980 Mhz untuk transmisi downlink dan 2110-2170 Mhz
untuk transmisi uplink[2].
Teknologi 3G arsitektur merupakan bagian yang sangat penting untuk
mengetahui alur kinerja jaringan 3G dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Arsitektur jaringan 3G[2]
Skema struktur jaringan 3G secara umum terdiri dari :
1. UE (Unit Equipment)
Merupakan perangkat atau terminal pada sisi pelanggan yang berupa
headset untuk mengirim dan menerima informasi. UE sama prinsipnya seperti MS
(mobile station) pada jaringan 2G yaitu sebagai user atau pengguna[2].
2. Node B (Base Transceiver Station)
7
Universitas Sumatera Utara
Node B merupakan unit radio pemancar dan penerima untuk komunikasi
antar cells. Setiap node B mampu melayani satu atau banyak cell di dalamnya.
Node B terhubung ke UE melalui Uu Interface yang digunakan pada WCDMA.
Fungsi utama dari node B sebagai pemancar dan penerima air interface, sebagai
modulasi dan demodulasi, sebagai pemeriksa error correction dan adapasi
kecepatan[2].
3. RNC (Radio Network Controlle )
RNC pada jaringan GSM disebut juga dengan BSC. RNC merupakan
sambungan dari satu atau lebih node B. Fungsi dari RNC diantaranya sebagai
radio resource control, kontrol penggunaan, mengatur alokasi kanal, power
kontrol, mengontrol handover dan broadcasting sinyal dan lain-lain[2].
4. Core network, terdiri dari beberapa bagian :
a. SGSN (Serving GPRS Support Node) merupakan komponen utama
didalam system 3G. SGSN menyalurkan incoming dan outgoing paketpaket IP ke dan dari UE yang aktif di dalam area servisnya. Fungsi lainnya
menghandel paket routing dari dan ke SGSN melalui RNC via node B ke
UE (user equipment).
b. GGSN (Gateway GPRS Support Node) merupakan berfungsi seperti router
yaitu sebagai pengatur alamat IP dari semua pelanggan.
2.2 KPI (Key Performance Indicator)
KPI merupakan target standar performansi jaringan yang harus dicapai
oleh suatu perusahaan telekomunikasi. Berikut ini merupakan parameter KPI
yang telah disepakati antara vendor dan operator untuk layanan data, yaitu :
1. CPICH RSCP (Common Pilot Channel Received Signal Code Power)
8
Universitas Sumatera Utara
CPICH RSCP merupakan tingkatan sinyal pada jaringan 3G UMTS
dengan satuan dBm yang nilai dan fungsinya sama dengan Rx Level pada
system 2G GSM. Untuk KPI CPICH RSCP diperoleh dari hasil drive test baik
dalam mode dedicated maupun mode idle. Tabel 2.1 menunjukkan level range
dari CPICH RSCP[1].
Tabel 2.1 Tabel Legend CPICH RSCP[1]
Indikator
Warna
Nilai CPICH RSCP
(dBm)
Keterangan
-65 s/d 0
Sangat bagus
-75 s/d -65
Bagus
-80 s/d -75
Cukup bagus
-95 s/d -80
Kurang bagus
-105 s/d -95
Jelek
-120 s/d -105
Sangat jelek
Untuk mendapatkan presentase KPI level RSCP dapat digunakan
Persamaan 2.1 sebagai berikut :
=
100% … … … … (2.1)
2. CPICH Ec/No (Common Pilot Channel Carrier per Noice)
CPICH Ec/No adalah enegi carrier dibagi dengan noise (rugi-rugi).
Ec/No merupakan parameter kualitas data atau suara pada jaringan 3G yang
nilai dan fungsinya sama dengan Rx Quall pada jaringan 2G GSM. Sama
dengan CPICH RSCP, KPI CPICH Ec/No diperoleh dari hasil drive test pada
9
Universitas Sumatera Utara
mode dedicated maupun pada mode idle. Tabel 2.2 menunjukkan level dari
CPICH Ec/No[1].
Tabel 2.2 Tabel Legend CPICH Ec/No[1]
Indikator
Warna
Keterangan
Nilai CPICH Ec/No
(dBm)
-6 s/d 0
Sangat bagus
-9 s/d -6
Bagus
-12 s/d -9
Cukup bagus
-15 s/d -12
Kurang bagus
-18 s/d -15
Jelek
-25 s/d -18
Sangat jelek
Untuk mendapatkan presentase KPI level Ec/No dapat digunakan
Persamaan 2.2 sebagai berikut :
,-./0 .01023 4056-7 8-210
()
=
*+
9+5-. :-./0 .01023
()
*+
()
*+ 100% … … … … … … … (2.2)
3. Throughput
Throughput adalah jumlah bit yang diterima dengan sukses perdetik
melalui sebuah sistem atau media komunikasi (kemampuan sebenarnya suatu
jaringan dalam melakukan pengiriman data)[1].
Throughput merupakan kecepatan (rate) transfer data efektif yang diukur
dalam bps. Througput merupakan jumlah total kedtangan paket yang sukses yang
diamati pada daerah tujuan (destination) selama interval waktu tertentu dibagi
oleh durasi interval waktu tersebut. Tabel 2.3 menunjukkan level dari
Throughput DL.
10
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3 Tabel Legend Throughput DL[1]
Indikator
Warna
Nilai Throughput DL
(kbps)
1.024 s/d 15 000
Keterangan
Sangat bagus
512 s/d 1.024
Bagus
384 s/d 512
Cukup bagus
128 s/d 384
Kurang bagus
64 s/d 128
Jelek
1 s/d 64
Sangat jelek
Untuk mendapatkan presentase KPI level Throughput dapat digunakan
Persamaan 2.3 sebagai berikut :
9ℎ8+/1ℎ7/5 =
68? @/?.-ℎ 7->05 =-21 4/>404 508>686?
A->5/ 7021686?-2 3-5- (4)
B100% … … 2.3
2.3 Drive Test
Drive test adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengamati dan
melakukan optimasi agar dihasilkan kriteria performansi jaringan. Yang
diamati biasanya kuat daya pancar dan daya terima, tingkat kegagalan akses
(originating dan terminating), tingkat panggilan yang gagal (drop call) serta
FER. Drive test disini diamati dari sisi penerima (MS) dan dilakukan dengan
menggunakan software yang terintegrasi dengan laptop, pada prinsipnya sama
dengan alat drive test lain yaitu terhubung dengan handphone dan GPS
(Global Positioning Satellite) yang digunakan untuk membantu menentukan
letak dan koordinat posisi MS atau handphone yang digunakan pada saat
bergerak. Drive test digunakan untuk outdoor (luar ruangan) karena
dikerjakan di dalam mobil dengan berkendaraan. Ada istilah lain yaitu walk
test, dari namanya saja kita sudah bisa menebak pengertiannya, yaitu
dilakukan di indoor (dalam ruangan) dengan berjalan. Istilah drive test lebih
11
Universitas Sumatera Utara
umum dibanding walk test, tetapi pada dasarnya mempunyai pengertian yang
sama hanya metodenya saja yang berbeda [3]. Drive Test dilakukan pada
beberapa kondisi :
a. Drive test awal yang dilaksanakan ketika suatu BTS telah selesai
diinstal untuk mengetahui data awal suatu BTS juga menunjukkan
tingkat kelayakan suatu jaringan.
b. Drive test maintaining yaitu memonitoring performansi BTS sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Dilaksanakan dalam keadaan yang
sangat diperlukan, yaitu jika ada keluhan dari pelanggan ataupun
terdapat penurunan performansi BTS yang dilihat dari laporan harian.
Hasil pengukuran drive test bisa dilihat dalam bentuk peta, dimana pada
peta tersebut diperlihatkan plot-plot jalur yang ditelusuri saat drive test
sehingga dari indikasi warna pada peta tersebut dapat diketahui daerah
yang mengalami masalah.
2.3.1 Persiapan Info Elemen 3G
Berikut Info Elemen yang harus ditampilkan pada sat analisis drive
test 3G :
a. WCDMA Serving/Active Set + Neighbors menunjukkan informasi
Cell Name, Scrambling Code, Cell ID, UARFCN DL, CPICH Ec/No
dan CPICH RSCP untuk Active Set/Serving Cell (AS), Monitored
Neighbors (MN), dan juga Detected Neighbors (DN). Gambar 2.2
menunjukkan WCDMA serving/Active Set + Neighbors [1].
12
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 WCDMA serving/Active Set + Neighbors
b. WCDMA Radio Parameters menunjukkan informasi kondisi radio saat
ini seperti TxTower, UTRA Carrier RSSI, Target SIR, SQI MOS dan
RRC State. Gambar 2.3 menujukkan Radio Paremeters [1].
Gambar 2.3 WCDMA Radio Parameters
c. WCDMA/GSM Line Chart menunjukkan informasi kondisi radio saat
ini seperti CPICH RSCP, CPICH Ec/No atau GSM RxLevel dan GSM
RxQual yang direpresentasikan dalam bentuk grafik. Gambar 2.4
menujukkan WCDMA/GSM Line Chart [1]..
13
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 WCDMA/GSM Line Chart
d. Events menujukkan Event-Event yang terjadi saat dilakukannya drive
test. Kita bisa mentrace adanya kejadian seperti Missing Intra-frequency
Neighbors dengan melihat pada jendela Events ini. Gambar 2.5
menunjukkan Events [1].
Gambar 2.5 Events
14
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Analisis Drive Test
Proses
optimasi
termsuk didalamnya proses
optimasi dengan
menganalisa hasil drive test. Pada jaringan 3G beberapa komponen penting
yang harus diperhatikan adalah RSCP dan Ec/No. RSCP dapat digunakan
untuk menganalis coverage sedangkan Ec/No digunakan untuk mengalisis
quality.
Sebelum proses drive test sebaiknya ditentukan dahulu rute yang akan
dilakukan drive test. Rute drive test biasanya disetujui dari awal oleh kedua
pihak antar operator dan vendor. Setelah rute ditentukan perlu juga penentuan
metodologi pengambilan sampel drive test dan juga KPI apa saja yang erlu
diambil. Terakhir penentuan Legend sebuah KPI untuk penentuan sebuah
sampel dikategorikan dalam kondisi baik atau jelek.
2.4 Benchmark
Benchmark digunakan untuk mengukur kualitas jaringan dari beberapa
operator didalam area yang sama secara bersamaan untuk mengetahui
kelebihan serta kekurangan kualitas jaringan dari masing-masing operator.
Kelemahan kualitas jaringan dari operator akan digunakan untuk mencari
solusi peningkatan kualitas pelayanan jaringan dari operator itu sendiri. Hasil
dari aktifitas benchmarking secara coverage dapat digunakan untuk keperluan
persaingan industri antar operator telekomunikasi[4].
15
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Umum
Drive Test adalah suat pekerjaan yang bertujuan untuk mengumpulkan
data dari hasil pengukuran kualitas sinyal suatu jaringan. Drive Test merupakan
bagian dari proses optimasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas suatu
jaringan dan mengembangkan kapasitas jaringan.
Drive Test dalam dunia telekomunikasi adalah suatu istilah yang
digunakan karena dalam pekerjaannya pada saat berada dalam mobil yang diam
lalu berjalan dan diam lagi sesuai dengan kebutuhan pengukuran tertentu.
Drive Test digunakan untuk outdoor (luar ruangan) karena dilakukan
dengan berkendara (drive) mobil sedangkan Walk Test untuk indoor (dalam
ruangan) karena dilakukan dengan berjalan kaki (Walk).
3.2 Pelaksanaan Pengukuran
Pelaksanaan pengukuran drive test benchmark membutuhkan beberapa
tools agar dapat bekerja dengan optimal. Tools yang digunakan dalam penelitian
ini dijelaskan pada bagian berikut :
3.2.1 Tems Investigation 11
Tems Investigation merupakan salah satu software yang diproduksi oleh
perusahan Ericsson dengan tujuan untuk mengukur kualitas jaringan, monitoring
dan perbaikan masalah yang berhubungan dengan sinyal. Tems Investigation 11
16
Universitas Sumatera Utara
dapat digunakan untuk outdoor (luar ruangan) yaitu dilakukan dengan berkendara
mengelilingi rute tertentu dan dapat digunakan untuk walk test yaitu untuk
digunakan di dalam ruangan, dilakukan dengan berjalan kaki dimana dapat dilihat
pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Software Tems Investigation 11
3.2.2 MapInfo Profesional 11
Mapinfo Profesional merupakan sebuah software yang memiliki
kemampuan menggabungakan dan menampilkan sebuah peta/lokasi dengan data
yang berasal dari berbagai sumber. Software ini bertujuan untuk mempermudah
perkerjaan dalam pemetaan suatu daerah dengan memasukkan berbagai elemen
kedalam peta tersebut.
Dalam hal kombinasi terhadap software Tems investigation, Software
Mapinfo Profesional ini berfungsi sebagai support dalam hal rute atau map jalan
sebagai acuan untuk melakukan mobility. Untuk ekstrakhasil file data dari hasil
17
Universitas Sumatera Utara
pengukuran dengan tems investigation dapat buka pada software ini dengan tujuan
agar mudah dianalisis dimana dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Logo Software Tems Investigation 11
3.2.3 GPS (Global Positioning System)
GPS adalah sistem untuk menentukan letak permukaan bumi dengan
bantuan penyelarasan sinyal satelit. Dalam pengukuran yang dilakukan GPS
berfungsi untuk menentukan titik dimana user atau pengguna berada dimana dapat
dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 GPS (Global Positioning System)
18
Universitas Sumatera Utara
3.2.4 UE (User Equipment) dan kabel data
Dalam pengukuran ini menggunakan perangkat Sony Ericson K800i yang
telah di instal dengan software tems di perangkatnya. Pengukuran kualitas
jaringan yang akan di ukur menggunakan 2 UE yaitu untuk Operator Telkomsel
dan Operator XL.
Kabel data digunakan sebagai penguhubung antara MS (Mobile Station)
dalam hal ini yaitu perangkat K800i dengan Laptop. UE K800i dan kabel data
dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 K800i dan Kabel Data
3.2.5 Laptop dan USB HUB
Laptop digunakan sebagai tempat bekerja. Laptop yang digunakan adalah
yang telah terinstal software tems investigation dan mapinfo profesional sebagai
alat untuk mengukur.
Karena keterbatasan port USB pada laptop maka untuk memudahkan
pekerjaan dalam pengukuran digunakan perangkat tambahan yaitu USB HUB
yang fungsi nya sama seperti port USB pada laptop yaitu untuk mengubungakan
perangakat dengan laptop. Laptop dan port USB dapat dilihat pada Gambar 3.5.
19
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5 Laptop dan Port USB
3.2.6 Mobil dan Inverter
Mobil dan Inverter digunakan pada saat pengukuran berlangsung. Mobil
digunakan sebagai kendaraan untuk melakukan Mobility melalui rute tertentu.
Inverter berfungsi sebagai sumber tegangan untuk laptop karena sumber tegangan
batrai pada laptop memiliki kapasitas yang rendah sendangkan perjalanan atau
rute jauh. Inverter langsung tersambung dengan aki mobil sebagi sumber
tegangan dimana dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Inverter pada mobil
20
Universitas Sumatera Utara
3.3 Penerapan Pengambilan Data
Ada empat tahap dalam melakukan persiapan drive test, yaitu
mempersipakan perangkat drive test, persiapan rute drive test, pengambilan data
drive test, dan pengelolaan data.
Mulai
Persiapan perangkat drive test
Persiapan rute drive test
Pengambilan data drive test
Pengolahan data
RSCP, Ec/No, Throughput
DL
Selesai
Gambar 3.7 Flowchart Persiapan Drive Test
21
Universitas Sumatera Utara
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini memiliki tahapan tahapan sebagai berikut :
1. Hidupkan laptop yang telah terinstal Tems Investigation 11.
2. Pasang adaptor laptop ke inverter untuk sumber tegangan.
3. Pasang USB HUB ke laptop.
4. Sambungkan GPS dan 2 UE ke USB HUB
Dalam pungukuran ini menggunakan 2 UE yaitu UE 1 untuk
Telkomsel dan UE 2 untuk XL. UE dihubungan dengan kabel data ke
USB HUB.
5. Pada software tems connect all semua perangkat yaitu GPS dan kedua
UE. Pastikan semua perangkat telah terpasang sempurna.
6. Cek status MS dan GPS position pada tems sudah dapat terhubung
dengan rute yang telah dibuat.
7. Atur command Sequence pada menu aplikasi tems.
Pada pengukuran ini mengunakan perintah voice dengan kedua UE di
lock WCDMA, dengan konfigurasi 120/10 (120s dedicate dan 10s
idle).
8. Start recording melintasi rute yang telah ditetapkan.
3.5 Rute Map Pengukuran
Daerah yang akan dilakukan pengukuran adalah Medan Baru. Medan Baru
merupakan salah satu dari 21 kecamatan yang ada di kota Medan, Sumatera Utara,
Indonesia. Kecamatan Medan baru berbatasan dengan Medan Sunggal dan Medan
Selayang di sebelah barat, Medan Polonia di timur, Medan Johor di selatan dan
22
Universitas Sumatera Utara
Medan Petisa di Utara. Luas wilayah Medan Baru adalah 5,84 Km² dengan
kepadatan penduduknya 7.434,08 jiwa/km ².
Rute map pengukuran di buat dengan tools MapInfo Profesional
berdasarkan rute yang dimana dapat dilihat pada 3.8.
Gambar 3.8 Rute Area Medan Baru
23
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teknologi 3G
Teknologi 3G adalah teknologi radio yang digunakan pada sistem
3G/UMTS. Teknolgi WCDMA sangat berbeda dengan teknologi jaringan radio
GSM. Pada jaringan 3G kualitas suara yang lebih baik, data rate yang semakin
tinggi (mencapai 2 Mbps dengan menggunakan relese 99) dan mencapai 10 Mbps
dengan menggunakan HSDPA. Teknologi 3G biasanya membutuhkan alokasi
bandwith sebesar 5 Mhz untuk sistem WCDMA. Pada jaringan UMTS 3G
mempunyai keunggulan yaitu bandwith yang bervariasi sesuai layanan pengguna.
Adapun beberapa pendukung lain layanan 3G seperti TD-CDMA (Time Divison –
Code Division Multiple Access), TD-SCDMA (Time Division – Sysncronize Code
Division Multiple Access), CDMA2000, WiMAX (Worldwide interoperability for
Microwave Access).[1]
Dalam teknologi 3G pembagian alokasi Spektrum frekuensi terbagi
menjadi dua yaitu :
a.
Sistem TDD (Time Division Duplex)
TDD memakai operasi full duplex dengan menggunakan pita frekuensi
tunggal dan pembagian waktu multiplexing uplink dan downlink sinyal.
Alokasi spektrum TDD antara range frekuensi 1900-1920 Mhz dan 2010-2025
Mhz yang digunakan
untuk transmisi uplink dan downlink secara
bersamaan[2].
6
Universitas Sumatera Utara
b.
Sistem FDD (frekuensi Divison Duplex)
Dalam FDD uplink dan downlink terpisah yang memungkinkan perangkat
mengirim dan menerima data pada saat yang bersamaan. Jarak antara uplink
dan downlink disebut dengan duplex. Alokasi spektrum FDD pada range
frekuensi antara 1920-1980 Mhz untuk transmisi downlink dan 2110-2170 Mhz
untuk transmisi uplink[2].
Teknologi 3G arsitektur merupakan bagian yang sangat penting untuk
mengetahui alur kinerja jaringan 3G dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Arsitektur jaringan 3G[2]
Skema struktur jaringan 3G secara umum terdiri dari :
1. UE (Unit Equipment)
Merupakan perangkat atau terminal pada sisi pelanggan yang berupa
headset untuk mengirim dan menerima informasi. UE sama prinsipnya seperti MS
(mobile station) pada jaringan 2G yaitu sebagai user atau pengguna[2].
2. Node B (Base Transceiver Station)
7
Universitas Sumatera Utara
Node B merupakan unit radio pemancar dan penerima untuk komunikasi
antar cells. Setiap node B mampu melayani satu atau banyak cell di dalamnya.
Node B terhubung ke UE melalui Uu Interface yang digunakan pada WCDMA.
Fungsi utama dari node B sebagai pemancar dan penerima air interface, sebagai
modulasi dan demodulasi, sebagai pemeriksa error correction dan adapasi
kecepatan[2].
3. RNC (Radio Network Controlle )
RNC pada jaringan GSM disebut juga dengan BSC. RNC merupakan
sambungan dari satu atau lebih node B. Fungsi dari RNC diantaranya sebagai
radio resource control, kontrol penggunaan, mengatur alokasi kanal, power
kontrol, mengontrol handover dan broadcasting sinyal dan lain-lain[2].
4. Core network, terdiri dari beberapa bagian :
a. SGSN (Serving GPRS Support Node) merupakan komponen utama
didalam system 3G. SGSN menyalurkan incoming dan outgoing paketpaket IP ke dan dari UE yang aktif di dalam area servisnya. Fungsi lainnya
menghandel paket routing dari dan ke SGSN melalui RNC via node B ke
UE (user equipment).
b. GGSN (Gateway GPRS Support Node) merupakan berfungsi seperti router
yaitu sebagai pengatur alamat IP dari semua pelanggan.
2.2 KPI (Key Performance Indicator)
KPI merupakan target standar performansi jaringan yang harus dicapai
oleh suatu perusahaan telekomunikasi. Berikut ini merupakan parameter KPI
yang telah disepakati antara vendor dan operator untuk layanan data, yaitu :
1. CPICH RSCP (Common Pilot Channel Received Signal Code Power)
8
Universitas Sumatera Utara
CPICH RSCP merupakan tingkatan sinyal pada jaringan 3G UMTS
dengan satuan dBm yang nilai dan fungsinya sama dengan Rx Level pada
system 2G GSM. Untuk KPI CPICH RSCP diperoleh dari hasil drive test baik
dalam mode dedicated maupun mode idle. Tabel 2.1 menunjukkan level range
dari CPICH RSCP[1].
Tabel 2.1 Tabel Legend CPICH RSCP[1]
Indikator
Warna
Nilai CPICH RSCP
(dBm)
Keterangan
-65 s/d 0
Sangat bagus
-75 s/d -65
Bagus
-80 s/d -75
Cukup bagus
-95 s/d -80
Kurang bagus
-105 s/d -95
Jelek
-120 s/d -105
Sangat jelek
Untuk mendapatkan presentase KPI level RSCP dapat digunakan
Persamaan 2.1 sebagai berikut :
=
100% … … … … (2.1)
2. CPICH Ec/No (Common Pilot Channel Carrier per Noice)
CPICH Ec/No adalah enegi carrier dibagi dengan noise (rugi-rugi).
Ec/No merupakan parameter kualitas data atau suara pada jaringan 3G yang
nilai dan fungsinya sama dengan Rx Quall pada jaringan 2G GSM. Sama
dengan CPICH RSCP, KPI CPICH Ec/No diperoleh dari hasil drive test pada
9
Universitas Sumatera Utara
mode dedicated maupun pada mode idle. Tabel 2.2 menunjukkan level dari
CPICH Ec/No[1].
Tabel 2.2 Tabel Legend CPICH Ec/No[1]
Indikator
Warna
Keterangan
Nilai CPICH Ec/No
(dBm)
-6 s/d 0
Sangat bagus
-9 s/d -6
Bagus
-12 s/d -9
Cukup bagus
-15 s/d -12
Kurang bagus
-18 s/d -15
Jelek
-25 s/d -18
Sangat jelek
Untuk mendapatkan presentase KPI level Ec/No dapat digunakan
Persamaan 2.2 sebagai berikut :
,-./0 .01023 4056-7 8-210
()
=
*+
9+5-. :-./0 .01023
()
*+
()
*+ 100% … … … … … … … (2.2)
3. Throughput
Throughput adalah jumlah bit yang diterima dengan sukses perdetik
melalui sebuah sistem atau media komunikasi (kemampuan sebenarnya suatu
jaringan dalam melakukan pengiriman data)[1].
Throughput merupakan kecepatan (rate) transfer data efektif yang diukur
dalam bps. Througput merupakan jumlah total kedtangan paket yang sukses yang
diamati pada daerah tujuan (destination) selama interval waktu tertentu dibagi
oleh durasi interval waktu tersebut. Tabel 2.3 menunjukkan level dari
Throughput DL.
10
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3 Tabel Legend Throughput DL[1]
Indikator
Warna
Nilai Throughput DL
(kbps)
1.024 s/d 15 000
Keterangan
Sangat bagus
512 s/d 1.024
Bagus
384 s/d 512
Cukup bagus
128 s/d 384
Kurang bagus
64 s/d 128
Jelek
1 s/d 64
Sangat jelek
Untuk mendapatkan presentase KPI level Throughput dapat digunakan
Persamaan 2.3 sebagai berikut :
9ℎ8+/1ℎ7/5 =
68? @/?.-ℎ 7->05 =-21 4/>404 508>686?
A->5/ 7021686?-2 3-5- (4)
B100% … … 2.3
2.3 Drive Test
Drive test adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengamati dan
melakukan optimasi agar dihasilkan kriteria performansi jaringan. Yang
diamati biasanya kuat daya pancar dan daya terima, tingkat kegagalan akses
(originating dan terminating), tingkat panggilan yang gagal (drop call) serta
FER. Drive test disini diamati dari sisi penerima (MS) dan dilakukan dengan
menggunakan software yang terintegrasi dengan laptop, pada prinsipnya sama
dengan alat drive test lain yaitu terhubung dengan handphone dan GPS
(Global Positioning Satellite) yang digunakan untuk membantu menentukan
letak dan koordinat posisi MS atau handphone yang digunakan pada saat
bergerak. Drive test digunakan untuk outdoor (luar ruangan) karena
dikerjakan di dalam mobil dengan berkendaraan. Ada istilah lain yaitu walk
test, dari namanya saja kita sudah bisa menebak pengertiannya, yaitu
dilakukan di indoor (dalam ruangan) dengan berjalan. Istilah drive test lebih
11
Universitas Sumatera Utara
umum dibanding walk test, tetapi pada dasarnya mempunyai pengertian yang
sama hanya metodenya saja yang berbeda [3]. Drive Test dilakukan pada
beberapa kondisi :
a. Drive test awal yang dilaksanakan ketika suatu BTS telah selesai
diinstal untuk mengetahui data awal suatu BTS juga menunjukkan
tingkat kelayakan suatu jaringan.
b. Drive test maintaining yaitu memonitoring performansi BTS sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Dilaksanakan dalam keadaan yang
sangat diperlukan, yaitu jika ada keluhan dari pelanggan ataupun
terdapat penurunan performansi BTS yang dilihat dari laporan harian.
Hasil pengukuran drive test bisa dilihat dalam bentuk peta, dimana pada
peta tersebut diperlihatkan plot-plot jalur yang ditelusuri saat drive test
sehingga dari indikasi warna pada peta tersebut dapat diketahui daerah
yang mengalami masalah.
2.3.1 Persiapan Info Elemen 3G
Berikut Info Elemen yang harus ditampilkan pada sat analisis drive
test 3G :
a. WCDMA Serving/Active Set + Neighbors menunjukkan informasi
Cell Name, Scrambling Code, Cell ID, UARFCN DL, CPICH Ec/No
dan CPICH RSCP untuk Active Set/Serving Cell (AS), Monitored
Neighbors (MN), dan juga Detected Neighbors (DN). Gambar 2.2
menunjukkan WCDMA serving/Active Set + Neighbors [1].
12
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 WCDMA serving/Active Set + Neighbors
b. WCDMA Radio Parameters menunjukkan informasi kondisi radio saat
ini seperti TxTower, UTRA Carrier RSSI, Target SIR, SQI MOS dan
RRC State. Gambar 2.3 menujukkan Radio Paremeters [1].
Gambar 2.3 WCDMA Radio Parameters
c. WCDMA/GSM Line Chart menunjukkan informasi kondisi radio saat
ini seperti CPICH RSCP, CPICH Ec/No atau GSM RxLevel dan GSM
RxQual yang direpresentasikan dalam bentuk grafik. Gambar 2.4
menujukkan WCDMA/GSM Line Chart [1]..
13
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 WCDMA/GSM Line Chart
d. Events menujukkan Event-Event yang terjadi saat dilakukannya drive
test. Kita bisa mentrace adanya kejadian seperti Missing Intra-frequency
Neighbors dengan melihat pada jendela Events ini. Gambar 2.5
menunjukkan Events [1].
Gambar 2.5 Events
14
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Analisis Drive Test
Proses
optimasi
termsuk didalamnya proses
optimasi dengan
menganalisa hasil drive test. Pada jaringan 3G beberapa komponen penting
yang harus diperhatikan adalah RSCP dan Ec/No. RSCP dapat digunakan
untuk menganalis coverage sedangkan Ec/No digunakan untuk mengalisis
quality.
Sebelum proses drive test sebaiknya ditentukan dahulu rute yang akan
dilakukan drive test. Rute drive test biasanya disetujui dari awal oleh kedua
pihak antar operator dan vendor. Setelah rute ditentukan perlu juga penentuan
metodologi pengambilan sampel drive test dan juga KPI apa saja yang erlu
diambil. Terakhir penentuan Legend sebuah KPI untuk penentuan sebuah
sampel dikategorikan dalam kondisi baik atau jelek.
2.4 Benchmark
Benchmark digunakan untuk mengukur kualitas jaringan dari beberapa
operator didalam area yang sama secara bersamaan untuk mengetahui
kelebihan serta kekurangan kualitas jaringan dari masing-masing operator.
Kelemahan kualitas jaringan dari operator akan digunakan untuk mencari
solusi peningkatan kualitas pelayanan jaringan dari operator itu sendiri. Hasil
dari aktifitas benchmarking secara coverage dapat digunakan untuk keperluan
persaingan industri antar operator telekomunikasi[4].
15
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Umum
Drive Test adalah suat pekerjaan yang bertujuan untuk mengumpulkan
data dari hasil pengukuran kualitas sinyal suatu jaringan. Drive Test merupakan
bagian dari proses optimasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas suatu
jaringan dan mengembangkan kapasitas jaringan.
Drive Test dalam dunia telekomunikasi adalah suatu istilah yang
digunakan karena dalam pekerjaannya pada saat berada dalam mobil yang diam
lalu berjalan dan diam lagi sesuai dengan kebutuhan pengukuran tertentu.
Drive Test digunakan untuk outdoor (luar ruangan) karena dilakukan
dengan berkendara (drive) mobil sedangkan Walk Test untuk indoor (dalam
ruangan) karena dilakukan dengan berjalan kaki (Walk).
3.2 Pelaksanaan Pengukuran
Pelaksanaan pengukuran drive test benchmark membutuhkan beberapa
tools agar dapat bekerja dengan optimal. Tools yang digunakan dalam penelitian
ini dijelaskan pada bagian berikut :
3.2.1 Tems Investigation 11
Tems Investigation merupakan salah satu software yang diproduksi oleh
perusahan Ericsson dengan tujuan untuk mengukur kualitas jaringan, monitoring
dan perbaikan masalah yang berhubungan dengan sinyal. Tems Investigation 11
16
Universitas Sumatera Utara
dapat digunakan untuk outdoor (luar ruangan) yaitu dilakukan dengan berkendara
mengelilingi rute tertentu dan dapat digunakan untuk walk test yaitu untuk
digunakan di dalam ruangan, dilakukan dengan berjalan kaki dimana dapat dilihat
pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Software Tems Investigation 11
3.2.2 MapInfo Profesional 11
Mapinfo Profesional merupakan sebuah software yang memiliki
kemampuan menggabungakan dan menampilkan sebuah peta/lokasi dengan data
yang berasal dari berbagai sumber. Software ini bertujuan untuk mempermudah
perkerjaan dalam pemetaan suatu daerah dengan memasukkan berbagai elemen
kedalam peta tersebut.
Dalam hal kombinasi terhadap software Tems investigation, Software
Mapinfo Profesional ini berfungsi sebagai support dalam hal rute atau map jalan
sebagai acuan untuk melakukan mobility. Untuk ekstrakhasil file data dari hasil
17
Universitas Sumatera Utara
pengukuran dengan tems investigation dapat buka pada software ini dengan tujuan
agar mudah dianalisis dimana dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Logo Software Tems Investigation 11
3.2.3 GPS (Global Positioning System)
GPS adalah sistem untuk menentukan letak permukaan bumi dengan
bantuan penyelarasan sinyal satelit. Dalam pengukuran yang dilakukan GPS
berfungsi untuk menentukan titik dimana user atau pengguna berada dimana dapat
dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 GPS (Global Positioning System)
18
Universitas Sumatera Utara
3.2.4 UE (User Equipment) dan kabel data
Dalam pengukuran ini menggunakan perangkat Sony Ericson K800i yang
telah di instal dengan software tems di perangkatnya. Pengukuran kualitas
jaringan yang akan di ukur menggunakan 2 UE yaitu untuk Operator Telkomsel
dan Operator XL.
Kabel data digunakan sebagai penguhubung antara MS (Mobile Station)
dalam hal ini yaitu perangkat K800i dengan Laptop. UE K800i dan kabel data
dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 K800i dan Kabel Data
3.2.5 Laptop dan USB HUB
Laptop digunakan sebagai tempat bekerja. Laptop yang digunakan adalah
yang telah terinstal software tems investigation dan mapinfo profesional sebagai
alat untuk mengukur.
Karena keterbatasan port USB pada laptop maka untuk memudahkan
pekerjaan dalam pengukuran digunakan perangkat tambahan yaitu USB HUB
yang fungsi nya sama seperti port USB pada laptop yaitu untuk mengubungakan
perangakat dengan laptop. Laptop dan port USB dapat dilihat pada Gambar 3.5.
19
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5 Laptop dan Port USB
3.2.6 Mobil dan Inverter
Mobil dan Inverter digunakan pada saat pengukuran berlangsung. Mobil
digunakan sebagai kendaraan untuk melakukan Mobility melalui rute tertentu.
Inverter berfungsi sebagai sumber tegangan untuk laptop karena sumber tegangan
batrai pada laptop memiliki kapasitas yang rendah sendangkan perjalanan atau
rute jauh. Inverter langsung tersambung dengan aki mobil sebagi sumber
tegangan dimana dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Inverter pada mobil
20
Universitas Sumatera Utara
3.3 Penerapan Pengambilan Data
Ada empat tahap dalam melakukan persiapan drive test, yaitu
mempersipakan perangkat drive test, persiapan rute drive test, pengambilan data
drive test, dan pengelolaan data.
Mulai
Persiapan perangkat drive test
Persiapan rute drive test
Pengambilan data drive test
Pengolahan data
RSCP, Ec/No, Throughput
DL
Selesai
Gambar 3.7 Flowchart Persiapan Drive Test
21
Universitas Sumatera Utara
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini memiliki tahapan tahapan sebagai berikut :
1. Hidupkan laptop yang telah terinstal Tems Investigation 11.
2. Pasang adaptor laptop ke inverter untuk sumber tegangan.
3. Pasang USB HUB ke laptop.
4. Sambungkan GPS dan 2 UE ke USB HUB
Dalam pungukuran ini menggunakan 2 UE yaitu UE 1 untuk
Telkomsel dan UE 2 untuk XL. UE dihubungan dengan kabel data ke
USB HUB.
5. Pada software tems connect all semua perangkat yaitu GPS dan kedua
UE. Pastikan semua perangkat telah terpasang sempurna.
6. Cek status MS dan GPS position pada tems sudah dapat terhubung
dengan rute yang telah dibuat.
7. Atur command Sequence pada menu aplikasi tems.
Pada pengukuran ini mengunakan perintah voice dengan kedua UE di
lock WCDMA, dengan konfigurasi 120/10 (120s dedicate dan 10s
idle).
8. Start recording melintasi rute yang telah ditetapkan.
3.5 Rute Map Pengukuran
Daerah yang akan dilakukan pengukuran adalah Medan Baru. Medan Baru
merupakan salah satu dari 21 kecamatan yang ada di kota Medan, Sumatera Utara,
Indonesia. Kecamatan Medan baru berbatasan dengan Medan Sunggal dan Medan
Selayang di sebelah barat, Medan Polonia di timur, Medan Johor di selatan dan
22
Universitas Sumatera Utara
Medan Petisa di Utara. Luas wilayah Medan Baru adalah 5,84 Km² dengan
kepadatan penduduknya 7.434,08 jiwa/km ².
Rute map pengukuran di buat dengan tools MapInfo Profesional
berdasarkan rute yang dimana dapat dilihat pada 3.8.
Gambar 3.8 Rute Area Medan Baru
23
Universitas Sumatera Utara